Dokumen tersebut membahas tentang pemikiran dan gerakan Usmani Muda, Turki Muda, dan Mustafa Kemal untuk memodernisasi pemerintahan Utsmani dari absolut menjadi konstitusional dengan melibatkan rakyat. Tokoh-tokoh seperti Ziya Pasha, Midhat Pasha, dan Namik Kemal memperjuangkan sistem pemerintahan berdasarkan hukum dan kepentingan rakyat. Mustafa Kemal kemudian memimpin gerakan kemerdekaan Turki dan
2. Usmani Muda
Usmani muda pada asalnya merupakan perkumpulan
rahasia yang didirikan di tahun 1865 dengan tujuan
untuk menggulingkan pemerintahan absolut kerajaan
Usmani menjadi pemerintahan konstitusional.
3. TOKOH-TOKOH USMANI MUDA
DAN PEMIKIRANNYA
Ziya Pasha
Kerajaan Usmani
harus dibangun dengan sistem
pemerinatahan konstitusional,
tidak dengan kekuasaan absolut.
Menurutnya
Negara Eropa maju disebabkan
tidak adanya lagi pemerintahan
yang absolut, semuanya dengan
sistem pemerintahan
konstitusional.
Dalam sistem
kontitusional, harus ada Dewan
Perwakilan Rakyat.
Alasan perlu
adanya DPR ini adalah agar
perbedaan pendapat dapat
ditampung dan kritik terhadap
pemerintah diperlukan untuk
kepentingan pemerintah dan
4. MIDHAT PASHA
Saat menjadi
perdana menteri, Midhat Pasha
mengumumkan berlakunya
sebuah Undang-Undang yang
mengikutsertakan seluruh lapisan
masyarakat tanpa membedakan
unsur agama atau apapun.
Karena
menurutnya, segala perbaikan
yang dilakukan oleh Daulah
Usmaniyyah harus berdasarkan
atas hukum demokrasi.
Untuk itu perlu
dibentuk Undang-Undang dan
Majelis Perwakilan Rakyat yang
mewakili semua unsur
masyarakat. Dengan demikian,
rakyatlah yang menentukan suatu
hukum, bukan sultan maupun
penguasa. Dan
setiap penguasa harus
5. NAMIK KEMAL
Menurutnya Turki
saat ini mundur karena lemahnya
politik dan ekonomi.
Untuk bisa
memajukan ekonomi dan politik Turki
harus ada perubahan dalam sistem
pemerintahan.
Untuk mewujudkan
sistem pemerintahan yang ideal,
penguasa harus menjunjung tinggi
kepentingan rakyat. Karena
kepentingan rakyat menjadi asas
negara, maka negara mesti
demokratis, yaitu pemerintahan yang
didasarkan atas dukungan dan
kepentingan.
Ia berkeyakinan
bahwa Islam dapat disejajarkan
dengan peradaban modern. Syari’at
6. Turki Muda
Kalangan Intelegensia
Ahmed Riza
Zia Gökalp
Keluarga Kerajaan
Pangeran Sabahuddin
Kalangan Politikus
Mehmed Murad
Kalangan Militer
Kalangan Ulama
Sayid Nursi
Mustafa Kemal Attaturk
7. Ahmed Riza (1859-1931)
Dasar Pemikiran:
Melihat kemelaratan yang diderita
kaum petani, ia pun bertekad akan
melanjutkan studi di sekolah
pertanian untuk kelak dapat
bekerja dan berusaha merubah
Hasil Pemikiran: nasib kaum petani yang malang itu.
Ia berpendapat jalan yang harus
ditempuh untuk menyelamatkan
kerajaan Usmani dari keruntuhan
ialah pendidikan dan ilmu
pengetahuan.
Media:
surat kabar Mesveret
8. Pangeran Sabahuddin (1877-
1948)
Dasar Pemikiran:
Masyarakat Turki mempunyai corak
kolektif dan masyarakat kolektif
tidak mudah berubah dalam menuju
kemajuan.
Hasil Pemikiran:
Jalan yang ampuh untuk
merubah sifat
masyarakat dari kolektif
menjadi individual adalah
pendidikan. Rakyat Turki
harus dididik dan dilatih
dapat berdiri sendiri untu
merubah nasibnya.
Media:
Majalah Terekki (kemajuan)
9. Dasar pemikiran:
yang menjadi penyebab
mundurnya kerajaaan Usmani, dan
bukan pula rakyatnya, sebab
kemunduran terletaak pada sultan
yang mempunyai kekuasaan
absolut. Oleh karenanya
kekuasaan Sultan harus dibatasi.
Media:
Majalah Mizan (timbangan).
Hasil pemikiran:
kelemahan dari kerajaan
usmani adalah
renggangnya hubungan
Istanbul dengan daerah-daerah
lain, terutama
yang berada dibawah
kekuasaan Turki. Ia ingin
menghidupkan kembali
rasa saling percaya
antara pemertintah
pusat dan daerah.
Mehmed Murad (1853-1912)
10.
11. Mustafa Kemal Ataturk (1881-1938)
Dilahirkan dengan nama
Mustafa Kemal Pasha di
sebuah kota bernama Salonika
pada tahun 1881. ayahnya
bernama Ali Riza bekerja
sebagai pegawai biasa di salah
satu kantor pemerintahan di
kota tersebut. Ibunya
bernama Zubeyde, seorang
wanita yang amat perasa
dalam keagamaannya. Ketika
dipindahkan ke suatu desa di
lereng gunung Olimpus, Ali
Riza berhenti dari
pekerjaannya dan memasuki
lapangan dagangan kayu.
12. Gagasan & Gerakan Politik
Mustafa Kemal melihat bahwa
pemerintahan Turki Usmani bukan tipe
ideal pmerintahan modern. Sultan
berkuasa mutlak dan tidak dibatasi oleh
hukum. Tidak ada parlemen yang akan
mengontrol kekuasaan sultan. Di samping
itu pula, Sultan tidak berdaya menghadapi
kekuataan Barat dalam hubungan bilateral
yang sedikit demi sedikit telah menguasai
wilayah kekuasaan Turki Usmani.
13. Majelis Nasional Agung memutuskan beberapa
hal penting, yaitu:
1. Kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat
Turki.
2. Perwakilan rakyat tertinggi berada di tangan
Majelis Nasional Agung.
3. Majelis Nasional Agung berfungsi sebagai
lembaga legislatif dan sekaligus eksekutif.
4. Tugas pemerintahan dilakukan oleh Majelis
Negara yang anggotanya dipilih dari Majelis
Nasional Agung.
5. Ketua Majelis Nasional Agung merangkat
jabatan sebagai Ketua Majelis Negara.