SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
Laporan Praktikum
Rangkaian Seri dan Paralel
Maulitsa Putriyono
9.1 (16)
A.Tujuan
- Untuk mengetahui /menghitung arus yang mengalir pada rangkaian
yang di pasang seri dan paralel
- Untuk mengetahui/menghitung tegangan pada rangkaian yang di
pasang seri dan paralel
- Untuk menghitung hambatan pada rangkaian seri dan paralel.
B.Alat dan Bahan
Baterai Lampu 2,5 v dan fitting
Fitting Baterai Pada Rangkaian
Kabel Penghubung
Fitting Lampu Pada Rangkaian Papan Rangkaian
AVOmeter Jembatan Penghubung
C.Teori
1. Hukum Ohm
Hukum OHM merupakan hukum yang menentukan hubungan
antara beda potensial dengan arus listrik. George Simon
Ohm menemukan bahwa perbandingan antara beda potensial di
suatu beban listrik dengan arus listrik yang mengalir pada beban listrik
tersebut menghasilkan angka yang konstan. Konstanta ini kemudian
dinamakan dengan hambatan listrik atau Resistansi (R). Untuk
menghargai jasanya maka satuan hambatan dinamakan dengan OHM
(Ω).
Bunyi Hukum Ohm
Hukum Ohm Berbunyi : “Kuatnya arus listrik yang mengalir pada
sauatu beban listrik sebanding lurus dengan tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan hambatan.”
V = I . R
2. Hukum Kirchoff
Dalam kelistrikan, sumbangan utamanya adalah dua hukum
dasar rangkaian, yang kita kenal sekarang dengan Hukum I dan
Hukum II Kirchoff. Kedua hukum dasar rangkaian ini sangat
bermanfaat untuk menganalisis rangkaian-rangkaian listrik majemuk
yang cukup rumit. Akan tetapi sebagian orang menyebut kedua
hukum ini dengan Aturan Kirchoff, karena dia terlahir dari hukum-
hukum dasar yang sudah ada sebelumnya, yaitu hukum kekekalan
energi dan hukum kekekalan muatan listrik.
Hukum Kirchoff 1
Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik
yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah
sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian
Keterangan :
V = Tegagan
I = Kuat Arus
R = Hambatan
bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu
percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang ke luar
percabangan itu. Untuk lebih jelasnya tentang Hukum I Kirchoff,
perhatikanlah rangkaian berikut ini
Hukum Kirchoff II
Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang
diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan
bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak Listrik) sumber beda
potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sma dengan nol.
Secara matematis, Hukum II Kirchoff ini dirumuskan dengan
persamaan
Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam
rangkaian (kecuali sumber ggl) dan E adalah ggl sumber. Untuk lebih
jelasnya mengenai Hukum II Kirchoff, perhatikanlah sebuah rangkaian
tertutup sederhana berikut ini :
Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan
berikut (anggap arah loop searah arah arus)
I . R + I . r - E = 0..............1)
E = I (R + r)
I = E / (R + r)
Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut
I . R = E - I . r
Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen resistor R,
yang juga sering disebut dengan tegangan jepit.
3. Rangkaian Seri dan Paralel
1. Rangkaian Seri
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang
disusun secara sejajar (seri). Baterai dalam senter umumnya
disusun dalam rangkaian seri.
Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah
hambatan tiap- tiap komponen (resistor).
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang
disusun secara berderet (paralel). Lampu yang dipasang di
rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik
paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen
satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan
susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang
lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak).
Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan
tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah
jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen
yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Jumlah kebalikan hambatan total rangkaian paralel sama
dengan jumlah dari kebalikan hambatan tiap- tiap komponen
(resistor).
D. Langkah percobaan
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2. Pasangkan baterai pada fitting rangkaian, dan lampu pada fitting
rangkaian.
3. Pasangkan baterai tadi secara seri pada papan rangkaian, atur kutub
positif dan negatifnya (jika baterainya banyak)
4. Pasangkan jembatan penghubung agar arus di baterai akan terhubung
dengan lampu
5. Pasang lampu di antara jembatan penghubung. (Jika seri dipasang
sejajar, jika paralel dipasang paralel )
6. Siapkan AVOmeter, pasangkan kabel penghubung pada AVOmeter
atur kabel dan batas ukuran yang ingin di hitung.
A =
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
× batas ukur
E. Hasil Pengamatan
1. Rangkaian Seri
Percobaan 1 (1 Baterai dan 1 lampu)
Penghitungan Arus dan tegangan yang
mengalir pada lampu
Skala yang di tunjukkan pada
AVOmeter
Percobaan ke-2 (2 baterai di pasang
seri dan 2 lampu dipasang seri)
2. Pecobaan Paralel
Percobaan ke-3 (3 baterai di pasang
seri dan 3 lampu dipasang seri)
Penghitungan Arus dan Tegangan pada
lampu yang dipasang seri
Percobaan ke-4 (1 baterai di pasang
seri dan 1 lampu)
Percobaan ke-5 (2 baterai di pasang
seri dan 2 lampu dipasang paralel)
Perhitungan Arus dan tegangan
Perhitungan Arus dan tegangan Lampu
pertama yang dipasang paralel
Perhitungan Arus dan tegangan Lampu
kedua yang dipasang paralel
Percobaan ke -6 (3 Baterai di pasang
seri dan buah lampu di pasang paralel)
Perhitungan Arus dan tegangan Lampu pertama, kedua, dan ketiga yang
dipasang paralel
F. Data Percobaan
1. Di pasang seri
No Banyak Baterai Lampu Tegangan
(V)
Arus
(I)
Hambatan
(R)
1 1 1 1.2 v 0.12 A 10 Ω
2 2 2 1 v 0.14 A 7.14 Ω
3 3 3 3.2 v 0.2 A 16 Ω
2. Di pasang paralel
No Banyak Baterai Lampu Tegangan
(V)
Arus
(I)
Hambatan
(R)
1 1 1 1.2 v 0.12 A 10 Ω
2 2 2 1.5 v 12.4 A 0.12 Ω
3 3 3 2 v 21.0 A 0.09 Ω
G. Kesimpulan
1. Ada dua jenis rangkaian listrik, yaitu : rangkaian seri dan paralel.
a. Rangkaian Seri
Keuntungan rangkaian seri adalah hemat peralatan dan
rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah.
Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu
juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga
boros, karena digambarkan 1R+1R+1R. V1 : V2 : V3 = IR1 : IR2 :
IR3
b. Rangkaian Paralel
Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu mati, yang
lain tetap menyala, nyala lampu terang, hemat energi, karena
digambaarkan 1/R+1/R+1/R. Kerugian rangkaian paralel adalah
rangkaiannya yang rumit, sehingga relatif sulit menyusunnya, dan
membutuhkan banyak kabel. I1 : I2 :I3 = I/R1 : I/R2 : I/R3.
2. Hukum Kirchoff dapat diterapkan pada rangkaian dengan
menggunakan rumus pada hukum Kirchoff untuk menentukan
arus,tegangan,dan hambatan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisHusain Anker
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12Nabila Nursafera
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Dandi Ardiansyah Putra
 
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013MTsN PASIR TALANG
 
Energi Potensial dan Potensial Listrik
Energi Potensial dan Potensial ListrikEnergi Potensial dan Potensial Listrik
Energi Potensial dan Potensial ListrikDyah Puspagarini
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik lindkw
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)KLOTILDAJENIRITA
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campurannoussevarenna
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaNita Mardiana
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonRetnoWulan26
 
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungLKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungAmphie Yuurisman
 
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Ismail Musthofa
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
 
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013
 
LAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMALAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMA
 
Energi Potensial dan Potensial Listrik
Energi Potensial dan Potensial ListrikEnergi Potensial dan Potensial Listrik
Energi Potensial dan Potensial Listrik
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)
 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searah
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan norton
 
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungLKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
 
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
 

Ähnlich wie Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel

materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docxIjhanShabrIe
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rspumammuhammad27
 
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenEksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenanggawibisono91
 
Listrik dinamis dan Hukum Kirchhoff
Listrik dinamis dan Hukum Kirchhoff Listrik dinamis dan Hukum Kirchhoff
Listrik dinamis dan Hukum Kirchhoff GelayGelu
 
Listrik dinamis dan Listrik Statis Ruangguru
Listrik dinamis dan Listrik Statis RuangguruListrik dinamis dan Listrik Statis Ruangguru
Listrik dinamis dan Listrik Statis RuangguruGelayGelu
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaRiyanAdita
 
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxlistrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxZHENAHARYOP
 
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimenEksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimenanggawibisono91
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamisResti3
 

Ähnlich wie Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel (20)

materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Unit 2 rangkaian dc
Unit 2  rangkaian dcUnit 2  rangkaian dc
Unit 2 rangkaian dc
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
 
PPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptx
PPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptxPPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptx
PPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptx
 
PPT LISTRIK ARUS SEARAH FIN.pptx
PPT LISTRIK ARUS SEARAH FIN.pptxPPT LISTRIK ARUS SEARAH FIN.pptx
PPT LISTRIK ARUS SEARAH FIN.pptx
 
Soal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-finalSoal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-final
 
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenEksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
 
Rangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DCRangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DC
 
Rangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DCRangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DC
 
Listrik dinamis dan Hukum Kirchhoff
Listrik dinamis dan Hukum Kirchhoff Listrik dinamis dan Hukum Kirchhoff
Listrik dinamis dan Hukum Kirchhoff
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Listrik dinamis dan Listrik Statis Ruangguru
Listrik dinamis dan Listrik Statis RuangguruListrik dinamis dan Listrik Statis Ruangguru
Listrik dinamis dan Listrik Statis Ruangguru
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
 
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxlistrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
 
Modul 02
Modul 02Modul 02
Modul 02
 
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimenEksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen jawab eks osn2009-final eksperimen
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 

Kürzlich hochgeladen

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel

  • 1. Laporan Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel Maulitsa Putriyono 9.1 (16)
  • 2. A.Tujuan - Untuk mengetahui /menghitung arus yang mengalir pada rangkaian yang di pasang seri dan paralel - Untuk mengetahui/menghitung tegangan pada rangkaian yang di pasang seri dan paralel - Untuk menghitung hambatan pada rangkaian seri dan paralel. B.Alat dan Bahan Baterai Lampu 2,5 v dan fitting Fitting Baterai Pada Rangkaian Kabel Penghubung Fitting Lampu Pada Rangkaian Papan Rangkaian
  • 4. C.Teori 1. Hukum Ohm Hukum OHM merupakan hukum yang menentukan hubungan antara beda potensial dengan arus listrik. George Simon Ohm menemukan bahwa perbandingan antara beda potensial di suatu beban listrik dengan arus listrik yang mengalir pada beban listrik tersebut menghasilkan angka yang konstan. Konstanta ini kemudian dinamakan dengan hambatan listrik atau Resistansi (R). Untuk menghargai jasanya maka satuan hambatan dinamakan dengan OHM (Ω). Bunyi Hukum Ohm Hukum Ohm Berbunyi : “Kuatnya arus listrik yang mengalir pada sauatu beban listrik sebanding lurus dengan tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan hambatan.” V = I . R 2. Hukum Kirchoff Dalam kelistrikan, sumbangan utamanya adalah dua hukum dasar rangkaian, yang kita kenal sekarang dengan Hukum I dan Hukum II Kirchoff. Kedua hukum dasar rangkaian ini sangat bermanfaat untuk menganalisis rangkaian-rangkaian listrik majemuk yang cukup rumit. Akan tetapi sebagian orang menyebut kedua hukum ini dengan Aturan Kirchoff, karena dia terlahir dari hukum- hukum dasar yang sudah ada sebelumnya, yaitu hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan muatan listrik. Hukum Kirchoff 1 Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian Keterangan : V = Tegagan I = Kuat Arus R = Hambatan
  • 5. bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu. Untuk lebih jelasnya tentang Hukum I Kirchoff, perhatikanlah rangkaian berikut ini Hukum Kirchoff II Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sma dengan nol. Secara matematis, Hukum II Kirchoff ini dirumuskan dengan persamaan Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam rangkaian (kecuali sumber ggl) dan E adalah ggl sumber. Untuk lebih jelasnya mengenai Hukum II Kirchoff, perhatikanlah sebuah rangkaian tertutup sederhana berikut ini : Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan berikut (anggap arah loop searah arah arus)
  • 6. I . R + I . r - E = 0..............1) E = I (R + r) I = E / (R + r) Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut I . R = E - I . r Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen resistor R, yang juga sering disebut dengan tegangan jepit. 3. Rangkaian Seri dan Paralel 1. Rangkaian Seri Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Baterai dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri. Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap- tiap komponen (resistor). 2. Rangkaian Paralel Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah
  • 7. jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Jumlah kebalikan hambatan total rangkaian paralel sama dengan jumlah dari kebalikan hambatan tiap- tiap komponen (resistor).
  • 8. D. Langkah percobaan 1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu 2. Pasangkan baterai pada fitting rangkaian, dan lampu pada fitting rangkaian. 3. Pasangkan baterai tadi secara seri pada papan rangkaian, atur kutub positif dan negatifnya (jika baterainya banyak) 4. Pasangkan jembatan penghubung agar arus di baterai akan terhubung dengan lampu 5. Pasang lampu di antara jembatan penghubung. (Jika seri dipasang sejajar, jika paralel dipasang paralel ) 6. Siapkan AVOmeter, pasangkan kabel penghubung pada AVOmeter atur kabel dan batas ukuran yang ingin di hitung. A = 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 × batas ukur
  • 9. E. Hasil Pengamatan 1. Rangkaian Seri Percobaan 1 (1 Baterai dan 1 lampu) Penghitungan Arus dan tegangan yang mengalir pada lampu Skala yang di tunjukkan pada AVOmeter Percobaan ke-2 (2 baterai di pasang seri dan 2 lampu dipasang seri)
  • 10. 2. Pecobaan Paralel Percobaan ke-3 (3 baterai di pasang seri dan 3 lampu dipasang seri) Penghitungan Arus dan Tegangan pada lampu yang dipasang seri Percobaan ke-4 (1 baterai di pasang seri dan 1 lampu)
  • 11. Percobaan ke-5 (2 baterai di pasang seri dan 2 lampu dipasang paralel) Perhitungan Arus dan tegangan Perhitungan Arus dan tegangan Lampu pertama yang dipasang paralel Perhitungan Arus dan tegangan Lampu kedua yang dipasang paralel
  • 12. Percobaan ke -6 (3 Baterai di pasang seri dan buah lampu di pasang paralel) Perhitungan Arus dan tegangan Lampu pertama, kedua, dan ketiga yang dipasang paralel
  • 13. F. Data Percobaan 1. Di pasang seri No Banyak Baterai Lampu Tegangan (V) Arus (I) Hambatan (R) 1 1 1 1.2 v 0.12 A 10 Ω 2 2 2 1 v 0.14 A 7.14 Ω 3 3 3 3.2 v 0.2 A 16 Ω 2. Di pasang paralel No Banyak Baterai Lampu Tegangan (V) Arus (I) Hambatan (R) 1 1 1 1.2 v 0.12 A 10 Ω 2 2 2 1.5 v 12.4 A 0.12 Ω 3 3 3 2 v 21.0 A 0.09 Ω G. Kesimpulan 1. Ada dua jenis rangkaian listrik, yaitu : rangkaian seri dan paralel. a. Rangkaian Seri Keuntungan rangkaian seri adalah hemat peralatan dan rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah. Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga boros, karena digambarkan 1R+1R+1R. V1 : V2 : V3 = IR1 : IR2 : IR3 b. Rangkaian Paralel Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu mati, yang lain tetap menyala, nyala lampu terang, hemat energi, karena digambaarkan 1/R+1/R+1/R. Kerugian rangkaian paralel adalah rangkaiannya yang rumit, sehingga relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel. I1 : I2 :I3 = I/R1 : I/R2 : I/R3. 2. Hukum Kirchoff dapat diterapkan pada rangkaian dengan menggunakan rumus pada hukum Kirchoff untuk menentukan arus,tegangan,dan hambatan.