SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
LAPORAN PROJEK
PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Non Logam
Dosen pengampu : Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si
DISUSUN OLEH
1. Evren Teles Forus Situmorang (4171131015)
2. Linda Rosita (4173131020)
3. Melhyada Veronika Panggabean (4173331030)
4. Meliantha Vania Situmorang (4173331031)
5. Pelita Ananda Sianturi (4173331038)
6. Reina Intan Aprilla Pasaribu (4173331040)
KELOMPOK : IV (EMPAT)
KELAS : KIMIA DIK B 2017
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
I. JUDUL PERCOBAAN : PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN
ALUMINIUM
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Membuat gas hidrogen dengan mereaksikan vixal dengan logam Aluminium.
2. Mengetahui hubungan aluminium dengan gas hydrogen yang dihasilkan
III. TINJAUAN TEORITIS
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak. Aluminum (Al) merupakan
anggota golongan 3, berada sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada
besi. Mineral aluminum yang paling penting dalam metalurgi adalah bauksit, AlOx (OH)3-2x (0 < x
<1). Sifat aluminum dikenal dengan baik dan aluminum banyak digunakan dalam keseharian,
misalnya untuk koin, panci, kusen pintu, dsb. Logam aluminum digunakan dengan kemurnian lebih
dari 99%, dan logam atau paduannya (misalnya duralium) banyak digunakan.
Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga
terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07%
hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30
juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore,
dan lain-lain) (USGS). Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan
logam yang cukup reaktif. (Badaruddin, 2003).
Aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi. Pasivasi adalah pembentukan
lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap komponen udara sehingga lapisan tersebut
melindungi lapisan dalam logam dari korosi.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa dengan
penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu, tergantung kekasaran permukaannya.
Kekuatan tensil aluminium murni adalah 90 MPa, sedangkan aluminium paduan memiliki kekuatan
tensil berkisar 200-600 MPa. Aluminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja, mudah ditekuk,
diperlakukan dengan mesin, dicor, ditarik (drawing), dan diekstrusi (Dieter, 1996).
Resistansi terhadap korosi terjadi akibat fenomena pasivasi, yaitu terbentuknya lapisan
aluminium oksida ketika aluminium terpapar dengan udara bebas. Lapisan aluminium oksida ini
mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh. Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap
korosi akibat reaksi galvanik dengan paduan tembaga
Aluminium juga merupakan konduktor panas dan elektrik yang baik. Jika dibandingkan
dengan massanya, aluminium memiliki keunggulan dibandingkan dengan tembaga, yang saat ini
merupakan logam konduktor panas dan listrik yang cukup baik, namun cukup berat (Chan,2010).
Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain aluminium itu
sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak pernah mengandung 100% aluminium,
melainkan selalu ada pengotor yang terkandung di dalamnya. Pengotor yang mungkin berada di
dalam aluminium murni biasanya adalah gelembung gas di dalam yang masuk akibat proses
peleburan dan pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material cetakan akibat kualitas cetakan
yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas bahan baku yang tidak baik (misalnya pada
proses daur ulang aluminium). Umumnya, aluminium murni yang dijual di pasaran adalah aluminium
murni 99%, misalnya aluminium foil.
Kandungan Atom/Unsur dan Ikatan
Aluminium disimbolkan dengan Al, dengan nomor atom 13 dalam tabel periodik unsur.
Bauksit, bahan baku aluminium memiliki kandungan aluminium dalam julah yang bervariasi, namun
pada umumnya di atas 40% dalam berat. Senyawa aluminium yang terdapat di bauksit diantaranya
Al2O3, Al(OH)3, γ-AlO(OH), dan α-AlO(OH).
Isotop aluminium yang terdapat di alam adalah isotop 27Al, dengan persentase sebesar 99,9%.
Isotop 26Al juga terdapat di alam meski dalam jumlah yang sangat kecil. Isotop 26Al merupakan
radioaktif dengan waktu paruh sebesar 720000 tahun. Isotop aluminium yang sudah ditemui saat ini
adalah aluminium dengan berat atom relatif antara 23 hingga 30, dengan isotop 27Al merupakan
isotop yang paling stabil.
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Botol kaca
2. Vixal
3. Balon
4. Aluminium foil
5. Benang
V. PROSEDUR KERJA
1. Ambilah alumunium foil kira-kira 20 x 20 cm. Lalu remas-remaslah dan masukkan ke
dalam botol kaca
2. Isilah botol tadi dengan vixal sampai setengahnya;
3. Tutuplah botol dengan balon
4. Setelah balon melembung besar, lepaslah dari botol dan ikatlah dengan benang
VI. PEMBAHASAN
Aluminium adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa bubuknya berwarna abu-abu, ia
melebur pada 1090C. bila tekanan udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaannya,
tetapi lapisan oksidasi-oksidasi ini melindungi objek dari oksidasi lebih lanjut. Asam klorida
encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau
garam nitrat encer.
3Al + 6H+  2 Al 3+ + 3H2
Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit melarutkan (II) klorida pada
campuran asam pada klorida, pekat juga melarutkan aluminium.
2Al + 6HCl  2AlCl3 + 3H2
Pada percobaan pembuatan gas hidrogen (H2), praktikan menggunakan alumunium foil
sebagai bahan uji coba. Alumunium foil ini akan direaksikan dengan vixal sehingga
menghasilkan gas, gas yang dihasilkan ini adalah gas hidrogen. Reaksi yang terjadi :
2Al + 6H2O → 2Al(OH)3 + 3H2
Dalam reaksi ini terbentuk gas H2 yang ditandai dengan munculnya gelembung-
gelembung gas. Setelah semua aluminium bereaksi gelembung-gelembung gas akan menghilang
dan larutannya berubah menjadi warna abu-abu.
Hasil dari percobaan ini adalah larutan aluminium hidroksida yang berwarna ke abu
abuaan dan limbah ini akan dimanfaatkan kembali untuk menghasilkan tawas yang dapat
bermanfaat sebagai penjernih air. Kemudian gas hidrogen yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
sebagai fuel cell.
Jika dilihat dari waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan gas H2 dan gas H2 yang
dihasilkan bahwa semakin banyak alumunium foil yang diberikan semakin besar pula gas
hidrogen yang dihasilkan dan sebaliknya serta semakin banyak alumunium foil yang
ditambahkan maka semakin banyak waktu yang diperlukan untuk bereaksi.
Selain itu,semakin besar konsentrasi dari katalis yang dalam hal ini adalah HCl maka
waktu yang diperlukan untuk alumunium foil habis bereaksi adalah semakin cepat. Sehingga
untuk mendapatkan hasil maksimal gas hidrogen dengan memperbanyak alumunium foil dan
memperbesar konsentrasi katalisnya.
Yang harus diperhatikan dari percobaan ini adalah gas hidrogen yang dihasilkan masih
dalam jumlah sedikit atau skala kecil karena hanya sebatas praktikum. Untuk kedepannya
diharapkan dapat membuat gas hidrogen dalam skala besar atau industri sehingga energi
alternatif ini benar-benar bermanfaat.
VII. KESIMPULAN
1. Gas hydrogen dapat diproduksi dengan menggunakan limbah alumunium foil
dengan menambahkan katalis basa dan terbentuk dari persamaan 2Al(s) +
6H2O(l) → 2Al(OH)3(aq) + 3H2(g)
2. Semakin banyak aluminium yang direaksikan maka gas hidrogen yang
dihasilkannya semakin banyak
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Badaruddin, Mohammad. 2003. “modul praktikum pengujian logam dan nonlogam”.
Labotatorium material teknik jurusan teknik mesin fakultas teknik universitas lampung.
Bandar lampung.
Budiyono, Aris, 2004, Pengaruh Remelting terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Paduan Hidrogen,
Tesis, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta
Chan, Yefri. 2010. Metalografi. dapat diunduh:
http://yefrichan.wordpress.com/2010/045/31/metalografi/. Diakses pada: 16 September 2019;
23:20.
Dieter, George E (Alih bahasa: Ir. Sriati Djaprie, M.E., M.Met). 1996. Kimia Non Logam.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Printed in the united states of America. http://www.infometrik.com/2009/09/mengenal-uji-tarik-
dan-sifat-sifat-mekaniklogam/(di akses pada tanggal 16 September 2019 pukul 12.58).

More Related Content

What's hot

laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
wd_amaliah
 
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Gina Sari
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
windi ade
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Dila Adila
 

What's hot (20)

Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Konduktometri
KonduktometriKonduktometri
Konduktometri
 
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Distilasi
DistilasiDistilasi
Distilasi
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
 
Proses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogenProses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogen
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
Gugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organikGugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organik
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
asam lemak
asam lemakasam lemak
asam lemak
 
Unsur Itrium dan Zirkon
Unsur Itrium dan ZirkonUnsur Itrium dan Zirkon
Unsur Itrium dan Zirkon
 

Similar to PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM

makalah-aluminium
makalah-aluminiummakalah-aluminium
makalah-aluminium
Intan Sari
 
Ppt fc2b.pptm [autosaved]
Ppt fc2b.pptm [autosaved]Ppt fc2b.pptm [autosaved]
Ppt fc2b.pptm [autosaved]
Fajar Rizki
 
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literaturDigital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
Andy Muson
 
Mengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnyaMengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnya
Deden Darmono
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-point
fidrotul
 
Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv a
Khairunnisa_UPI
 

Similar to PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM (20)

makalah-aluminium
makalah-aluminiummakalah-aluminium
makalah-aluminium
 
jurnal aluminium
jurnal aluminiumjurnal aluminium
jurnal aluminium
 
Presentasi aluminium
Presentasi aluminiumPresentasi aluminium
Presentasi aluminium
 
Presentasi aluminum
Presentasi aluminumPresentasi aluminum
Presentasi aluminum
 
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
Dokumen.tips makalah uji-tarik-al-2024-t3
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
ppt kimia kel 5.pptx
ppt kimia kel 5.pptxppt kimia kel 5.pptx
ppt kimia kel 5.pptx
 
Ppt fc2b.pptm [autosaved]
Ppt fc2b.pptm [autosaved]Ppt fc2b.pptm [autosaved]
Ppt fc2b.pptm [autosaved]
 
Aluminium kelompok 7 fi tree a violet
Aluminium kelompok  7 fi tree a violetAluminium kelompok  7 fi tree a violet
Aluminium kelompok 7 fi tree a violet
 
Pemurnian aluminium
Pemurnian aluminium Pemurnian aluminium
Pemurnian aluminium
 
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literaturDigital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
Digital 124757 r040822-efisiensi perlakuan-literatur
 
Mengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnyaMengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnya
 
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaPembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
 
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptxBAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-point
 
Presentas pengling
Presentas penglingPresentas pengling
Presentas pengling
 
Material Teknik Alumunium
Material Teknik AlumuniumMaterial Teknik Alumunium
Material Teknik Alumunium
 
Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv a
 

More from Linda Rosita

More from Linda Rosita (20)

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TES
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
 
CBR BORON
CBR BORONCBR BORON
CBR BORON
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cair
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTING
 
CBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTINGCBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTING
 
ISU PENCEMARAN AIR SUNGAI DELI
ISU PENCEMARAN AIR SUNGAI DELIISU PENCEMARAN AIR SUNGAI DELI
ISU PENCEMARAN AIR SUNGAI DELI
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 

PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM

  • 1. LAPORAN PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Non Logam Dosen pengampu : Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si DISUSUN OLEH 1. Evren Teles Forus Situmorang (4171131015) 2. Linda Rosita (4173131020) 3. Melhyada Veronika Panggabean (4173331030) 4. Meliantha Vania Situmorang (4173331031) 5. Pelita Ananda Sianturi (4173331038) 6. Reina Intan Aprilla Pasaribu (4173331040) KELOMPOK : IV (EMPAT) KELAS : KIMIA DIK B 2017 JURUSAN : KIMIA PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019
  • 2. I. JUDUL PERCOBAAN : PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat gas hidrogen dengan mereaksikan vixal dengan logam Aluminium. 2. Mengetahui hubungan aluminium dengan gas hydrogen yang dihasilkan III. TINJAUAN TEORITIS Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak. Aluminum (Al) merupakan anggota golongan 3, berada sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi. Mineral aluminum yang paling penting dalam metalurgi adalah bauksit, AlOx (OH)3-2x (0 < x <1). Sifat aluminum dikenal dengan baik dan aluminum banyak digunakan dalam keseharian, misalnya untuk koin, panci, kusen pintu, dsb. Logam aluminum digunakan dengan kemurnian lebih dari 99%, dan logam atau paduannya (misalnya duralium) banyak digunakan. Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan lain-lain) (USGS). Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang cukup reaktif. (Badaruddin, 2003). Aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi. Pasivasi adalah pembentukan lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap komponen udara sehingga lapisan tersebut melindungi lapisan dalam logam dari korosi. Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu, tergantung kekasaran permukaannya. Kekuatan tensil aluminium murni adalah 90 MPa, sedangkan aluminium paduan memiliki kekuatan tensil berkisar 200-600 MPa. Aluminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja, mudah ditekuk, diperlakukan dengan mesin, dicor, ditarik (drawing), dan diekstrusi (Dieter, 1996). Resistansi terhadap korosi terjadi akibat fenomena pasivasi, yaitu terbentuknya lapisan aluminium oksida ketika aluminium terpapar dengan udara bebas. Lapisan aluminium oksida ini
  • 3. mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh. Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap korosi akibat reaksi galvanik dengan paduan tembaga Aluminium juga merupakan konduktor panas dan elektrik yang baik. Jika dibandingkan dengan massanya, aluminium memiliki keunggulan dibandingkan dengan tembaga, yang saat ini merupakan logam konduktor panas dan listrik yang cukup baik, namun cukup berat (Chan,2010). Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain aluminium itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak pernah mengandung 100% aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang terkandung di dalamnya. Pengotor yang mungkin berada di dalam aluminium murni biasanya adalah gelembung gas di dalam yang masuk akibat proses peleburan dan pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material cetakan akibat kualitas cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas bahan baku yang tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium). Umumnya, aluminium murni yang dijual di pasaran adalah aluminium murni 99%, misalnya aluminium foil. Kandungan Atom/Unsur dan Ikatan Aluminium disimbolkan dengan Al, dengan nomor atom 13 dalam tabel periodik unsur. Bauksit, bahan baku aluminium memiliki kandungan aluminium dalam julah yang bervariasi, namun pada umumnya di atas 40% dalam berat. Senyawa aluminium yang terdapat di bauksit diantaranya Al2O3, Al(OH)3, γ-AlO(OH), dan α-AlO(OH). Isotop aluminium yang terdapat di alam adalah isotop 27Al, dengan persentase sebesar 99,9%. Isotop 26Al juga terdapat di alam meski dalam jumlah yang sangat kecil. Isotop 26Al merupakan radioaktif dengan waktu paruh sebesar 720000 tahun. Isotop aluminium yang sudah ditemui saat ini adalah aluminium dengan berat atom relatif antara 23 hingga 30, dengan isotop 27Al merupakan isotop yang paling stabil. IV. ALAT DAN BAHAN 1. Botol kaca 2. Vixal 3. Balon 4. Aluminium foil
  • 4. 5. Benang V. PROSEDUR KERJA 1. Ambilah alumunium foil kira-kira 20 x 20 cm. Lalu remas-remaslah dan masukkan ke dalam botol kaca 2. Isilah botol tadi dengan vixal sampai setengahnya; 3. Tutuplah botol dengan balon 4. Setelah balon melembung besar, lepaslah dari botol dan ikatlah dengan benang VI. PEMBAHASAN Aluminium adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa bubuknya berwarna abu-abu, ia melebur pada 1090C. bila tekanan udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksidasi-oksidasi ini melindungi objek dari oksidasi lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau garam nitrat encer. 3Al + 6H+  2 Al 3+ + 3H2 Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit melarutkan (II) klorida pada campuran asam pada klorida, pekat juga melarutkan aluminium.
  • 5. 2Al + 6HCl  2AlCl3 + 3H2 Pada percobaan pembuatan gas hidrogen (H2), praktikan menggunakan alumunium foil sebagai bahan uji coba. Alumunium foil ini akan direaksikan dengan vixal sehingga menghasilkan gas, gas yang dihasilkan ini adalah gas hidrogen. Reaksi yang terjadi : 2Al + 6H2O → 2Al(OH)3 + 3H2 Dalam reaksi ini terbentuk gas H2 yang ditandai dengan munculnya gelembung- gelembung gas. Setelah semua aluminium bereaksi gelembung-gelembung gas akan menghilang dan larutannya berubah menjadi warna abu-abu. Hasil dari percobaan ini adalah larutan aluminium hidroksida yang berwarna ke abu abuaan dan limbah ini akan dimanfaatkan kembali untuk menghasilkan tawas yang dapat bermanfaat sebagai penjernih air. Kemudian gas hidrogen yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai fuel cell. Jika dilihat dari waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan gas H2 dan gas H2 yang dihasilkan bahwa semakin banyak alumunium foil yang diberikan semakin besar pula gas hidrogen yang dihasilkan dan sebaliknya serta semakin banyak alumunium foil yang ditambahkan maka semakin banyak waktu yang diperlukan untuk bereaksi. Selain itu,semakin besar konsentrasi dari katalis yang dalam hal ini adalah HCl maka waktu yang diperlukan untuk alumunium foil habis bereaksi adalah semakin cepat. Sehingga untuk mendapatkan hasil maksimal gas hidrogen dengan memperbanyak alumunium foil dan memperbesar konsentrasi katalisnya. Yang harus diperhatikan dari percobaan ini adalah gas hidrogen yang dihasilkan masih dalam jumlah sedikit atau skala kecil karena hanya sebatas praktikum. Untuk kedepannya diharapkan dapat membuat gas hidrogen dalam skala besar atau industri sehingga energi alternatif ini benar-benar bermanfaat. VII. KESIMPULAN 1. Gas hydrogen dapat diproduksi dengan menggunakan limbah alumunium foil dengan menambahkan katalis basa dan terbentuk dari persamaan 2Al(s) + 6H2O(l) → 2Al(OH)3(aq) + 3H2(g) 2. Semakin banyak aluminium yang direaksikan maka gas hidrogen yang dihasilkannya semakin banyak
  • 6. VIII. DAFTAR PUSTAKA Badaruddin, Mohammad. 2003. “modul praktikum pengujian logam dan nonlogam”. Labotatorium material teknik jurusan teknik mesin fakultas teknik universitas lampung. Bandar lampung. Budiyono, Aris, 2004, Pengaruh Remelting terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Paduan Hidrogen, Tesis, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta Chan, Yefri. 2010. Metalografi. dapat diunduh: http://yefrichan.wordpress.com/2010/045/31/metalografi/. Diakses pada: 16 September 2019; 23:20. Dieter, George E (Alih bahasa: Ir. Sriati Djaprie, M.E., M.Met). 1996. Kimia Non Logam. Penerbit Erlangga. Jakarta. Printed in the united states of America. http://www.infometrik.com/2009/09/mengenal-uji-tarik- dan-sifat-sifat-mekaniklogam/(di akses pada tanggal 16 September 2019 pukul 12.58).