Protein merupakan makromolekul polipeptida yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, dan pengatur proses di dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis protein berdasarkan kandungan asam aminonya, seperti protein sempurna, tidak sempurna, dan kurang sempurna. Protein juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis dan strukturnya.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
PROTEIN40
1. KELOMPOK 3 :
1. FAYADDAH
2. FRANS HARDI SAMOSIR
3. INDAH SANTIKA
4. LINDA ROSITA
PROTEIN
2. Pengertian Protein
Protein Berasal dari
Bahasa Yunani
“Primary Holding Place”
yang berarti menduduki tempat
yang terutama
Karbon
Hidrogen
Oksigen
Nitrogen (unsur lain)
Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusun dari
sejumlah L-asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida.
Protein dalam makanan nabati terlindung oleh dinding sel yang
terdiri atas selulosa sehingga daya cerna sumber protein nabati
pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sumber protein
hewani.
3. Jenis Protein Menurut
Asam Amino yang Membentuknya
Protein
Sempurna
Protein Tidak
Sempurna
Protein yang mengandung
asam-asam amino esensial
yang baik macam maupun
jumlahnya, sehingga
menjamin pertumbuhan dan
mempertahankan kehidupan
jaringan yang ada. Umumnya
protein hewani meruapakan
protein sempurna.
Protein yang tidak
mengandung atau sangat
sedikit berisi satu atau lebih
asam-asam amino esensial.
Protein ini tidak dapat
menjamin pertumbuhan dan
mempertahankan jaringan
yang ada. Terdapat pada
jagumg dan protein nabati
lainnya.
Protein Kurang
Sempurna
Protein ini mengandung asam amino
esensial yang lengkap tetapi beberapa
diantarnya hanya sedikit. Protein ini tidak
dapat menjamin untuk pertumbuhan,
tetapi dapat mempertahankan kehidupan
jaringan yang sudah ada. Sumbernya
didapat dari kacang-kacangan.
4. Fungsi Protein
Protein menyediakan bahan-bahan yang penting
peranannya untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
jaringan tubuh.
Protein bekerja sebagai pengatur kelangsungan
proses di dalam tubuh.
Memberi tenaga, jika keperluannya tidak dapat
dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
5. Karakteristik Protein
Salah satu karakteristik protein adalah mampu
memicu sekresi insulin tanpa meningkatkan glukosa
darah. Hal ini dapat terjadi karena sekresi insulin yang
dipicu oleh adanya protein relatif lebih lemah jika
dibandingkan dengan karbohidrat. Selain itu proses
pencernaan protein juga dapat memicu pelepasan
hormon (kolesistokinin) yang dapat meningkatkan
rasa kenyang. Oleh karena itu protein merupakan
makronutrien yang memiliki efek rasa kenyang yang
lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat dan
lemak (Prabosari, 2019).
6. Klasifikasi Protein
Berdasarkan Fungsi Biologisnya
enzim
protein bersifat
racun
protein cadangan
protein hormon
protein pengangkut
protein kontraktil
protein pembangun
protein pelindung
7. Klasifikasi Protein
Serabut
(Fibrosa)
Globular Konjugasi
Daya larut yang
rendah,
kekuatan
mekanis yang
tinggi, dan
tahan terhadap
enzim
pencernaan.
Protein
sederhana
yang terikat
dengan bahan-
bahan non
asam amino.
Larut dalam
larutan garam dan
asam, mudah
berubah dibawah
pengaruh suhu,
konsentrasi garam
serta mudah
mengalami
denaturasi.
8. Struktur Protein
Molekul protein tersusun atas satu rantai asam
amino tunggal yang dihubungkan oleh ikatan peptida.
Rantai ini terlipat dalam berbagai cara sehingga
membentuk ikatan antara asam-asam amino yang
terletak saling berdampingan melalui ikatan hidrogen
antara atom oksigen dan nitrogen, atau melalui
interaksi antar rantai samping. Asam amino yang
menyusun rantai protein memiliki struktur kimia yang
bervariasi, antara lain hidrofilik, hidrofobik, aromatik,
alifatik, dan heterosiklik. Urutan asam amino
menentukan identitas dan fungsi protein.
9. Jenis-Jenis Asam Amino
Asam amino esensial ini tidak dapat dibentuk oleh tubuh sendiri, tetapi
harus disuplai dalam bentuk jadi (performed) dalam menu yang dimakan
sehari-hari. Ada 8 asam amino esensial untuk orang dewasa dan 10 asam
amino esensial untuk anak-anak yang harus dipenuhi. yaitu: Isoleusin,
Leusian, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triptopan, Valin, Arginin,
Histidin.
Asam amino semi esensial artinya asam amino ini dapat menjamin proses
kehidupan jaringan orang dewasa, tetapi tidak mencukupi untuk
pertumbuhan anak-anak.
Asam amino non-esensial, asam-asam amino ini tidak dapat disintesa
tubuh sepanjang bahan dasarnya memenuhi bagi pertumbuhannya.