SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Pembahasan Soal
SIMAK–UI 2012
SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA
Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS
Matematika Dasar
Disusun Oleh :
Pak Anang
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1
Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT
Pembahasan Soal SIMAK–UI 2012
Matematika Dasar Kode Soal 221
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
PETUNJUK A: Untuk soal nomor 1-16 pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Sebuah garis β„Ž yang melalui titik asal memotong kurva 2𝑦 = 3π‘₯2
βˆ’ 2π‘₯ + 1 di dua titik di mana
jumlah nilai π‘₯-nya adalah 10, maka gradien dari garis β„Ž adalah ....
A. βˆ’1
B.
3
2
C. 6
D. 14
E. 15
Pembahasan:
Misalkan gradien garis β„Ž adalah π‘š, maka persamaan garis β„Ž adalah 𝑦 = π‘šπ‘₯.
Absis titik potong antara garis 𝑦 = π‘šπ‘₯ dan kurva 2𝑦 = 3π‘₯2
βˆ’ 2π‘₯ + 1 bisa ditentukan dengan
mensubstitusikan 𝑦 = π‘šπ‘₯ ke 2𝑦 = 3π‘₯2
βˆ’ 2π‘₯ + 1, sehingga diperoleh:
2(π‘šπ‘₯) = 3π‘₯2
βˆ’ 2π‘₯ + 1
β‡’ 3π‘₯2
βˆ’ 2π‘₯ + 1 βˆ’ 2π‘šπ‘₯ = 0
⇔ 3π‘₯2
βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 2π‘šπ‘₯ + 1 = 0
⇔ 3π‘₯2
βˆ’ (2 + 2π‘š)π‘₯ + 1 = 0
Misalkan absis titik potong kedua garis adalah π‘₯1 dan π‘₯2, maka π‘₯1 dan π‘₯2 adalah akar-akar dari
persamaan kuadrat 3π‘₯2
βˆ’ (2 + 2π‘š)π‘₯ + 1 = 0.
Sehingga dengan menggunakan rumus jumlah akar-akar persamaan kuadrat π‘Žπ‘₯2
+ 𝑏π‘₯ + 𝑐 = 0
maka jumlah nilai π‘₯-nya adalah π‘₯1 + π‘₯2 = βˆ’
𝑏
π‘Ž
, maka diperoleh:
3⏟
π‘Ž
π‘₯2
βˆ’(2 + 2π‘š)⏟
𝑏
π‘₯ + 1⏟
𝑐
= 0
π‘₯1 + π‘₯2 = βˆ’
𝑏
π‘Ž
β‡’ π‘₯1 + π‘₯2 = βˆ’
βˆ’(2 + 2π‘š)
3
⇔ 10 =
2 + 2π‘š
3
⇔ 30 = 2 + 2π‘š
⇔ 30 βˆ’ 2 = 2π‘š
⇔ 28 = 2π‘š
⇔
28
2
= π‘š
⇔ 14 = π‘š
Karena nilai π‘š adalah gradien dari garis β„Ž, maka gradien garis β„Ž adalah 14.
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2
2. Diketahui sebuah barisan
3
2
,
3
4
,
9
8
,
15
16
, … . Jumlah sepuluh suku pertama dari barisan tersebut adalah
....
A. 10 +
1βˆ’2βˆ’10
3
B. 10 βˆ’
βˆ’2βˆ’10βˆ’1
3
C. 10 +
2βˆ’10βˆ’1
3
D.
βˆ’2βˆ’10βˆ’1
3
E. 10
Pembahasan:
Perhatikan barisan pada soal, bisa dituliskan sebagai berikut:
3
2
,
3
4
,
9
8
,
15
16
, … β‡’ (1 +
1
2
) , (1 βˆ’
1
4
) , (1 +
1
8
) , (1 βˆ’
1
16
) , …
⇔ (1 +
1
21
)
⏟
π‘ˆ1
, (1 βˆ’
1
22
)
⏟
π‘ˆ2
, (1 +
1
23
)
⏟
π‘ˆ3
, (1 βˆ’
1
24
)
⏟
π‘ˆ4
, …
Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa rumus suku ke-𝑛 barisan pada soal adalah:
π‘ˆ 𝑛 = {
1 +
1
2 𝑛
, jika 𝑛 ganjil
1 βˆ’
1
2 𝑛
, jika 𝑛 genap
Sehingga, jumlah 10 suku pertama dari barisan tersebut bisa dinyatakan sebagai jumlah 5 suku
ganjil pertama ditambahkan dengan jumlah 5 suku genap pertama.
Jumlah 5 suku ganjil pertama:
𝑆5 π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™
= (1 +
1
21
) + (1 +
1
23
) + … + (1 +
1
29
)
= 1 + 1 + 1 + 1 + 1 +
1
21
+
1
23
+
1
25
+
1
27
+
1
29⏟
Barisan geometri
π‘Ž=
1
2
; π‘Ÿ=
1
4
; 𝑛=5
= 5 +
1
2
(1 βˆ’ (
1
4
)
5
)
1 βˆ’
1
4
= 5 +
1
2
(1 βˆ’
1
210)
3
4
= 5 +
2(1 βˆ’ 2βˆ’10)
3
Jumlah 5 suku genap pertama:
𝑆5 π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘
= (1 βˆ’
1
22
) + (1 βˆ’
1
24
) + … βˆ’ (1 +
1
210
)
= 1 + 1 + 1 + 1 + 1 βˆ’ (
1
22
+
1
24
+
1
26
+
1
28
+
1
210
)
⏟
Barisan geometri
π‘Ž=
1
22; π‘Ÿ=
1
4
; 𝑛=5
= 5 βˆ’
1
22 (1 βˆ’ (
1
4
)
5
)
1 βˆ’
1
4
= 5 βˆ’
1
4
(1 βˆ’
1
210)
3
4
= 5 βˆ’
(1 βˆ’ 2βˆ’10)
3
Oleh karena itu, jumlah 10 suku pertama barisan tersebut adalah:
𝑆10 = 5 +
2(1 βˆ’ 2βˆ’10)
3
+ 5 βˆ’
(1 βˆ’ 2βˆ’10)
3
= 5 + 5 +
2(1 βˆ’ 2βˆ’10)
3
βˆ’
(1 βˆ’ 2βˆ’10)
3
= 10 +
(1 βˆ’ 2βˆ’10)
3
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3
3. Jika diketahui π‘₯ dan 𝑦 adalah bilangan riil dengan π‘₯ > 1 dan 𝑦 > 0. Jika π‘₯𝑦 = π‘₯ 𝑦
dan
π‘₯
𝑦
= π‘₯5𝑦
, maka
π‘₯2
+ 3𝑦 = ....
A. 29
B. 28
C. 27
D. 26
E. 25
Pembahasan:
Perhatikan bahwa,
π‘₯𝑦 = π‘₯ 𝑦
β‡’ 𝑦 =
π‘₯ 𝑦
π‘₯
⇔ 𝑦 = π‘₯ π‘¦βˆ’1
Substitusikan 𝑦 = π‘₯ π‘¦βˆ’1
ke persamaan
π‘₯
𝑦
= π‘₯5𝑦
akan menghasilkan:
π‘₯
π‘₯ π‘¦βˆ’1
= π‘₯5𝑦
β‡’ π‘₯1βˆ’(π‘¦βˆ’1)
= π‘₯5𝑦
⇔ π‘₯2βˆ’π‘¦
= π‘₯5𝑦
⇔ 2 βˆ’ 𝑦 = 5𝑦
⇔ 2 = 5𝑦 + 𝑦
⇔ 2 = 6𝑦
⇔
2
6
= 𝑦
⇔
1
3
= 𝑦
Substitusikan 𝑦 =
1
3
ke π‘₯𝑦 = π‘₯ 𝑦
, maka diperoleh:
π‘₯𝑦 = π‘₯ 𝑦
β‡’ π‘₯ βˆ™
1
3
= π‘₯
1
3
⇔
π‘₯
3
= π‘₯
1
3
⇔
π‘₯
π‘₯
1
3
= 3
⇔ π‘₯
2
3 = 3
⇔ π‘₯ = 3
3
2
Jadi nilai π‘₯2
+ 3𝑦 adalah:
π‘₯2
+ 3𝑦 = (3
3
2)
2
+ 3 (
1
3
)
= 33
+ 1
= 27 + 1
= 28
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 4
4. Hasil perkalian dari nilai-nilai π‘₯ yang memenuhi
π‘₯2
10000
=
10000
π‘₯2(10log π‘₯)βˆ’8
adalah ....
A. 102
B. 103
C. 104
D. 105
E. 106
Pembahasan:
Perhatikan bahwa:
π‘₯2
10000
=
10000
π‘₯2(10log π‘₯)βˆ’8
β‡’ π‘₯2
βˆ™ π‘₯2(10log π‘₯)βˆ’8
= 10000 βˆ™ 10000
⇔ π‘₯2+2(10log π‘₯)βˆ’8
= 108
⇔ π‘₯2(10log π‘₯)βˆ’6
= 108
⇔ 10
log(π‘₯2(10log π‘₯)βˆ’6
) = 10
log(108)
⇔ (2(10
log π‘₯) βˆ’ 6)10
log π‘₯ = 8
⇔ 2(10
log2
π‘₯) βˆ’ 6(10
log π‘₯) = 8
⇔ 2(10
log2
π‘₯) βˆ’ 6(10
log π‘₯) βˆ’ 8 = 0
Misal 10
log π‘₯ = π‘Ž, maka:
β‡’ 2π‘Ž2
βˆ’ 6π‘Ž βˆ’ 8 = 0
⇔ (2π‘Ž βˆ’ 8)(π‘Ž + 1) = 0
⇔ 2π‘Ž βˆ’ 8 = 0 atau π‘Ž + 1 = 0
⇔ 2π‘Ž = 8 atau π‘Ž = βˆ’1
⇔ π‘Ž = 4 atau π‘Ž = βˆ’1
Karena 10
log π‘₯ = π‘Ž, maka:
β‡’ 10
log π‘₯ = 4β€Š atau β€Šβ€Š 10
log π‘₯ = βˆ’1
⇔ π‘₯ = 104
β€Š β€Š atauβ€Šβ€Š β€Šβ€Š π‘₯ = 10βˆ’1
Oleh karena nilai π‘₯ yang memenuhi adalah π‘₯1 = 104
dan π‘₯2 = 10βˆ’1
,
maka hasil perkalian kedua nilai π‘₯ adalah:
π‘₯1 π‘₯2 = 104
βˆ™ 10βˆ’1
= 104+(βˆ’1)
= 103
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5
5.
Jika luas dari gambar di atas adalah 40 satuan luas dan jika 3 < π‘Ž < 5, maka ....
A.
2
3
< 𝑏 <
31
6
B.
3
2
< 𝑏 <
31
6
C. 9 < 𝑏 < 25
D. 9 < 𝑏 < 31
E. 43 < 𝑏 < 45
Pembahasan:
Luas daerah pada gambar di atas adalah luas persegi besar dengan panjang sisi (π‘Ž + 𝑏) dikurangi
persegi kecil dengan panjang sisi 𝑏.
Jadi,
𝐿 = 𝐿1 βˆ’ 𝐿2 β‡’ 40 = (π‘Ž + 𝑏)2
βˆ’ 𝑏2
⇔ 40 = π‘Ž2
+ 2π‘Žπ‘ + 𝑏2
βˆ’ 𝑏2
⇔ 40 = π‘Ž2
+ 2π‘Žπ‘
Karena diberikan interval nilai π‘Ž yaitu 3 < π‘Ž < 5, maka nilai 𝑏 bisa diperoleh dengan mengubah
persamaan 40 = π‘Ž2
+ 2π‘Žπ‘ sebagai fungsi dengan variabel π‘Ž, sehingga diperoleh:
40 = π‘Ž2
+ 2π‘Žπ‘ β‡’ 40 βˆ’ π‘Ž2
= 2π‘Žπ‘
⇔
40 βˆ’ π‘Ž2
2π‘Ž
= 𝑏
⇔
40
2π‘Ž
βˆ’
π‘Ž2
2π‘Ž
= 𝑏
⇔
20
π‘Ž
βˆ’
π‘Ž
2
= 𝑏
Jadi diperoleh,
𝑏 = 𝑓(π‘Ž) =
20
π‘Ž
βˆ’
π‘Ž
2
Kita cek dulu apakah fungsinya monoton turun atau terdapat titik belok pada interval 3 < π‘Ž < 5?
𝑓(π‘Ž) =
20
π‘Ž
βˆ’
π‘Ž
2
β‡’ 𝑓′(π‘Ž) = βˆ’
20
π‘Ž2
βˆ’
1
2
; π‘Ž β‰  0, π‘Ž > 0
Ternyata nilai 𝑓′(π‘Ž) < 0 untuk semua nilai π‘Ž, dengan π‘Ž β‰  0 dan π‘Ž > 0, maka 𝑓(π‘Ž) adalah fungsi
monoton turun pada interval 3 < π‘Ž < 5, sehingga diperoleh:
𝑓(5) < 𝑏 < 𝑓(3) β‡’
20
5
βˆ’
5
2
< 𝑏 <
20
3
βˆ’
3
2
⇔
40
10
βˆ’
25
10
< 𝑏 <
40
6
βˆ’
9
6
⇔
15
10
< 𝑏 <
31
6
⇔
3
2
< 𝑏 <
31
6
π‘Ž
π‘Ž
𝑏
𝑏
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6
6. Diketahui bahwa jika Deni mendapatkan nilai 75 pada ulangan yang akan datang, maka rata-rata
nilai ulangannya adalah 82. Jika deni mendapatkan nilai 93, maka nilai rata-rata ulangannya adalah
85. Banyaknya ulangan yang sudah diikuti Deni adalah ....
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
Pembahasan:
Misalkan banyaknya ujian yang sudah diikuti Deni adalah sebanyak 𝑛1 kali dengan nilai rata-rata π‘₯1Μ…Μ…Μ….
Dan nilai ulangan terakhir adalah π‘₯2Μ…Μ…Μ…, maka rata-rata setelah mengikuti 1 ulangan terakhir adalah π‘₯Μ…
bisa dinyatakan pada persamaan:
π‘₯Μ… =
𝑛1 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + (1) βˆ™ π‘₯2Μ…Μ…Μ…
𝑛1 + (1)
Terdapat dua kondisi pada soal, yaitu:
1. Jika nilai ulangan terakhir Deni adalah 75, maka nilai rata-rata keseluruhan adalah 82.
π‘₯2Μ…Μ…Μ… = 75; π‘₯Μ… = 82
π‘₯Μ… =
𝑛1 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + (1) βˆ™ π‘₯2Μ…Μ…Μ…
𝑛1 + (1)
β‡’ 82 =
𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + (1) βˆ™ 75
𝑛 + (1)
β‡’ 82(𝑛 + 1) = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + 75
β‡’ 82𝑛 + 82 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + 75
β‡’ 82𝑛 + 82 βˆ’ 75 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ…
β‡’ 82𝑛 + 7 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ…
2. Jika nilai ulangan terakhir Deni adalah 82, maka nilai rata-rata keseluruhan adalah 85.
π‘₯2Μ…Μ…Μ… = 93; π‘₯Μ… = 85
π‘₯Μ… =
𝑛1 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + (1) βˆ™ π‘₯2Μ…Μ…Μ…
𝑛1 + (1)
β‡’ 85 =
𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + (1) βˆ™ 93
𝑛 + (1)
β‡’ 85(𝑛 + 1) = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + 93
β‡’ 85𝑛 + 85 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + 93
β‡’ 85𝑛 + 85 βˆ’ 93 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ…
β‡’ 85𝑛 βˆ’ 8 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ…
Eliminasi 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… pada kedua persamaan menghasilkan:
85𝑛 βˆ’ 8 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1
82𝑛 + 7 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1
3𝑛 βˆ’ 15 = 0
β‡’ 3𝑛 = 15
⇔ 𝑛 = 5
Jadi banyaknya ulangan yang sudah diikuti Deni sebanyak 5 kali.
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7
7. Sebuah dadu dilempar sebanyak 6 kali. Peluang munculnya angka yang lebih besar atau sama
dengan 5 dalam minimal 5 kali pelemparan adalah ....
A.
13
729
B.
12
729
C.
11
729
D.
3
729
E.
2
729
Pembahasan:
Misal:
A = kejadian munculnya mata dadu β‰₯ 5 pada 1 kali pelemparan dadu.
B = kejadian munculnya mata dadu β‰₯ 5 sebanyak 6 kali pada 6 kali pelemparan dadu.
C = kejadian munculnya mata dadu β‰₯ 5 sebanyak 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu.
D = kejadian munculnya mata dadu β‰₯ 5 sebanyak minimal 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu.
Dalam satu kali pelemparan dadu, ruang sampel 𝑆 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} β‡’ 𝑛(𝑆) = 6. Dan kejadian
muncul mata dadu lebih besar atau sama dengan 5 adalah 𝐴 = {5, 6} β‡’ 𝑛(𝐴) = 2.
Sehingga pada satu kali pelemparan dadu, peluang muncul mata dadu lebih β‰₯ 5 adalah:
𝑃(𝐴) =
𝑛(𝐴)
𝑛(𝑆)
=
2
6
=
1
3
Sehingga pada satu kali pelemparan dadu, peluang tidak munculnya mata dadu β‰₯ 5 adalah:
𝑃′(𝐴) = 1 βˆ’ 𝑃(𝐴) = 1 βˆ’
1
3
=
2
3
Ada dua kemungkinan terjadinya muncul mata dadu β‰₯ 5 dalam minimal 5 kali pelemparan, yaitu:
1. Peluang mata dadu β‰₯ 5 muncul 6 kali pada 6 kali pelemparan dadu adalah:
𝑃(𝐡) = [𝑃(𝐴)]6
= (
1
3
)
6
=
1
729
2. Peluang mata dadu β‰₯ 5 muncul 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu adalah:
𝑃(𝐢) = 6 𝐢5 Γ— [𝑃(𝐴)]5
Γ— 𝑃′(𝐴) = 6 Γ— (
1
3
)
5
Γ—
2
3
=
12
729
Jadi, peluang munculnya angka yang lebih besar atau sama dengan 5 dalam minimal 5 kali
pelemparan adalah:
𝑃( 𝐷) = 𝑃( 𝐡) + 𝑃( 𝐢) =
1
729
+
12
729
=
13
729
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8
8. Diketahui 𝐴 = (
2 𝑧
log 𝑏
π‘Ž
log
1
𝑧
1
) merupakan matriks singular.
Maka nilai π‘Ž
log 𝑏3
π‘Ž + 𝑧
log π‘Ž βˆ™ 𝑏
log 𝑧2
= ....
A. βˆ’1
B. βˆ’6
C. 0
D. 6
E. 10
Pembahasan:
Karena 𝐴 adalah matriks singular, maka nilai det(𝐴) = 0, sehingga:
det(𝐴) = 0 β‡’ 2 βˆ™ 1 βˆ’ π‘Ž
log
1
𝑧
βˆ™ 𝑧
log 𝑏 = 0
⇔ 2 βˆ’ π‘Ž
log π‘§βˆ’1
βˆ™ 𝑧
log 𝑏 = 0
⇔ 2 βˆ’ (βˆ’ π‘Ž
log 𝑧) βˆ™ 𝑧
log 𝑏 = 0
⇔ 2 + π‘Ž
log 𝑏 = 0
⇔ π‘Ž
log 𝑏 = βˆ’2
Maka nilai π‘Ž
log 𝑏3
π‘Ž + 𝑧
log π‘Ž βˆ™ 𝑏
log 𝑧2
adalah:
π‘Ž
log 𝑏3
π‘Ž + 𝑧
log π‘Ž βˆ™ 𝑏
log 𝑧2
β‡’ π‘Ž
log 𝑏3
+ π‘Ž
log π‘Ž + 𝑏
log 𝑧2
βˆ™ 𝑧
log π‘Ž
⇔ π‘Ž
log 𝑏3
+ 1 + 𝑏
log 𝑧2
βˆ™ 𝑧
log π‘Ž
⇔ 3 βˆ™ π‘Ž
log 𝑏 + 1 + 2 βˆ™ 𝑏
log 𝑧 βˆ™ 𝑧
log π‘Ž
⇔ 3 βˆ™ (βˆ’2) + 1 + 2 βˆ™ 𝑏
log π‘Ž
⇔ βˆ’6 + 1 + 2 βˆ™
1
π‘Ž log 𝑏
⇔ βˆ’6 + 1 + 2 βˆ™
1
(βˆ’2)
⇔ βˆ’5 + (βˆ’1)
⇔ βˆ’6
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9
9. Jika garis singgung parabola 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2
di titik 𝑀(1, 3) juga merupakan garis singgung parabola
𝑦 = π‘₯2
βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜, maka nilai dari 5 βˆ’ βˆšπ‘˜ βˆ’ 1 adalah ....
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
Pembahasan:
Gradien garis singgung sebuah kurva diperoleh dengan mensubstitusi absis titik singgung pada
turunan pertama suatu kurva.
𝑓(π‘₯) = 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2
β‡’ 𝑓′(π‘₯) = 4 βˆ’ 2π‘₯
Jadi, gradien garis singgung parabola 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2
di titik (1, 3) adalah:
π‘š = 𝑓′(1) β‡’ π‘š = 4 βˆ’ 2(1)
= 4 βˆ’ 2
= 2
Sehingga, persamaan garis singgung parabola 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2
dengan gradien π‘š = 2 di titik (1, 3)
dapat ditentukan dengan:
𝑦 βˆ’ 𝑦1 = π‘š(π‘₯ βˆ’ π‘₯1) β‡’ 𝑦 βˆ’ 3 = 2(π‘₯ βˆ’ 1)
⇔ 𝑦 βˆ’ 3 = 2π‘₯ βˆ’ 2
⇔ 𝑦 = 2π‘₯ βˆ’ 2 + 3
⇔ 𝑦 = 2π‘₯ + 1
Diketahui bahwa garis singgung parabola 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2
juga menyinggung parabola 𝑦 = π‘₯2
βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜,
maka substitusikan 𝑦 = 2π‘₯ + 1 ke persamaan parabola 𝑦 = π‘₯2
βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜, sehingga diperoleh
persamaan kuadrat berikut:
2π‘₯ + 1 = π‘₯2
βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜ β‡’ π‘₯2
βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜ βˆ’ (2π‘₯ + 1) = 0
⇔ π‘₯2
βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜ βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 1 = 0
⇔ π‘₯2
βˆ’ 8π‘₯ + (π‘˜ βˆ’ 1) = 0
Karena garis singgung dan parabola tersebut saling bersinggungan, maka nilai diskriminan dari
persamaan kuadrat tersebut sama dengan nol (𝐷 = 0). Sehingga diperoleh nilai π‘˜ sebagai berikut:
𝐷 = 0 β‡’ 𝑏2
βˆ’ 4π‘Žπ‘ = 0
⇔ (βˆ’8)2
βˆ’ 4(1)(π‘˜ βˆ’ 1) = 0
⇔ 64 βˆ’ 4(π‘˜ βˆ’ 1) = 0
⇔ 64 βˆ’ 4π‘˜ + 4 = 0
⇔ 68 βˆ’ 4π‘˜ = 0
⇔ 68 = 4π‘˜
⇔ 17 = π‘˜
Jadi, nilai dari 5 βˆ’ βˆšπ‘˜ βˆ’ 1 = 5 βˆ’ √17 βˆ’ 1
= 5 βˆ’ √16
= 5 βˆ’ 4
= 1
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 10
10. Nilai maksimum dari π‘˜ dimana
5βˆ’cos(2πœƒ)
sin(πœƒ)
β‰₯ 2π‘˜ dan 0 < πœƒ < πœ‹ adalah ....
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
Pembahasan:
Misalkan 𝑓(πœƒ) =
5βˆ’cos(2πœƒ)
sin(πœƒ)
maka 𝑓′(πœƒ) adalah turunan fungsi 𝑓(πœƒ), sehingga 𝑓′(πœƒ) adalah:
𝑓(πœƒ) =
5 βˆ’ cos(2πœƒ)
sin(πœƒ)
=
𝑒(πœƒ)
𝑣(πœƒ)
β‡’ 𝑓′(πœƒ) =
𝑒′(πœƒ)𝑣(πœƒ) βˆ’ 𝑒(πœƒ)𝑣′(πœƒ)
𝑣2(πœƒ)
=
2 sin 2πœƒ βˆ™ sin πœƒ βˆ’ (5 βˆ’ cos 2πœƒ) βˆ™ cos πœƒ
sin2 πœƒ
=
2(2 sin πœƒ cos πœƒ) βˆ™ sin πœƒ βˆ’ 5 cos πœƒ + cos 2πœƒ cos πœƒ
sin2 πœƒ
=
4 sin2
πœƒ cos πœƒ βˆ’ 5 cos πœƒ + (1 βˆ’ 2 sin2
πœƒ) cos πœƒ
sin2 πœƒ
=
4 sin2
πœƒ cos πœƒ βˆ’ 5 cos πœƒ + cos πœƒ βˆ’ 2 sin2
πœƒ cos πœƒ
sin2 πœƒ
=
2 sin2
πœƒ cos πœƒ βˆ’ 4 cos πœƒ
sin2 πœƒ
=
2 βˆ™ (sin2
πœƒ βˆ’ 2) βˆ™ cos πœƒ
sin2 πœƒ
Agar nilai 𝑓(πœƒ) maksimum maka 𝑓′(πœƒ) = 0, sehingga:
𝑓′(πœƒ) = 0 β‡’
2 βˆ™ (sin2
πœƒ βˆ’ 2) βˆ™ cos πœƒ
sin2 πœƒ
= 0
Pembuat nol fungsi
⇔ (sin2
πœƒ βˆ’ 2) = 0 atau cos πœƒ = 0 (sin2
πœƒ β‰  0)
⇔ Tidak Mungkin atau πœƒ = (Β±
πœ‹
2
+ 𝑛 βˆ™ 2πœ‹)
⇔ πœƒ =
πœ‹
2
Sehingga, karena 𝑓′(πœƒ) = 0 saat πœƒ =
πœ‹
2
, maka nilai maksimum 𝑓(πœƒ) dicapai saat πœƒ =
πœ‹
2
, yaitu:
𝑓 (
πœ‹
2
) β‰₯ 2π‘˜ β‡’
5 βˆ’ cos (2 (
πœ‹
2
))
sin (
πœ‹
2
)
β‰₯ 2π‘˜
⇔
5 βˆ’ cos(πœ‹)
sin (
πœ‹
2
)
β‰₯ 2π‘˜
⇔
5 βˆ’ (βˆ’1)
1
β‰₯ 2π‘˜
⇔ 6 β‰₯ 2π‘˜
⇔ 3 β‰₯ π‘˜
⇔ π‘˜ ≀ 3
Jadi, nilai maksimum dari π‘˜ yang mungkin adalah π‘˜ = 3.
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11
11. Diketahui 𝑦 =
1
csc π‘₯
. Jika 𝑦 ≀ 1 +
2
𝑦
dan 0 ≀ π‘₯ ≀ 2πœ‹, maka nilai π‘₯ yang memenuhi adalah ....
A. 0 < π‘₯ <
πœ‹
2
B. 0 < π‘₯ ≀
πœ‹
2
C. 0 ≀ π‘₯ ≀ πœ‹
D. 0 < π‘₯ ≀ πœ‹
E. 0 < π‘₯ < πœ‹
Pembahasan:
Perhatikan bahwa 𝑦 =
1
csc π‘₯
=
1
1
sin π‘₯
= sin π‘₯.
Sehingga,
𝑦 ≀ 1 +
2
𝑦
β‡’ sin π‘₯ ≀ 1 +
2
sin π‘₯
⇔ sin π‘₯ βˆ’ (1 +
2
sin π‘₯
) ≀ 0
⇔ sin π‘₯ βˆ’ 1 βˆ’
2
sin π‘₯
≀ 0
⇔
sin2
π‘₯ βˆ’ sin π‘₯ βˆ’ 2
sin π‘₯
≀ 0
⇔
(sin π‘₯ + 1)(sin π‘₯ βˆ’ 2)
sin π‘₯
≀ 0 (sin π‘₯ β‰  0)
⇔ (sin π‘₯ + 1)(sin π‘₯ βˆ’ 2) sin π‘₯ ≀ 0 (sin π‘₯ β‰  0)
Pembuat nol
β‡’ (sin π‘₯ + 1)(sin π‘₯ βˆ’ 2) sin π‘₯ = 0
⇔ sin π‘₯ + 1 = 0 atau sin π‘₯ βˆ’ 2 = 0 atau sin π‘₯ = 0
⇔ sin π‘₯ = βˆ’1 β€Š atau β€Š sin π‘₯ = 2 atau sin π‘₯ = 0
⇔ π‘₯ =
3πœ‹
2
β€Š β€Šβ€Šβ€Šβ€Š atau TM β€Š atau π‘₯ = {0, πœ‹, 2πœ‹} (TM = Tidak mungkin)
Periksa daerah penyelesaian (sin π‘₯ + 1)(sin π‘₯ βˆ’ 2) sin π‘₯ ≀ 0 pada garis bilangan:
Jadi daerah penyelesaian yang memenuhi 𝑦 ≀ 1 +
2
𝑦
adalah:
𝐻𝑃 = {π‘₯|0 < π‘₯ < πœ‹ atau
3πœ‹
2
≀ π‘₯ < 2πœ‹, π‘₯ ∈ 𝑅}
Sehingga jawaban yang memenuhi di soal adalah 0 < π‘₯ < πœ‹.
βˆ’ βˆ’+
0 πœ‹
3πœ‹
2
2πœ‹
++
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 12
12. lim
π‘₯β†’1
sin 2(π‘₯βˆ’1)
(π‘₯2βˆ’2π‘₯+1) cot
1
2
(π‘₯βˆ’1)
= ....
A.
1
4
B.
1
2
C. 1
D. 2
E. 4
Pembahasan:
lim
π‘₯β†’1
sin 2(π‘₯ βˆ’ 1)
(π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 1) cot
1
2
(π‘₯ βˆ’ 1)
= lim
π‘₯β†’1
2 sin(π‘₯ βˆ’ 1) cos(π‘₯ βˆ’ 1)
(π‘₯ βˆ’ 1)(π‘₯ βˆ’ 1)
1
tan
1
2
(π‘₯ βˆ’ 1)
= lim
π‘₯β†’1
2 sin(π‘₯ βˆ’ 1) cos(π‘₯ βˆ’ 1) tan
1
2
(π‘₯ βˆ’ 1)
(π‘₯ βˆ’ 1)(π‘₯ βˆ’ 1)
= lim
π‘₯β†’1
2 sin(π‘₯ βˆ’ 1)
(π‘₯ βˆ’ 1)
βˆ™ cos(π‘₯ βˆ’ 1) βˆ™
tan
1
2
(π‘₯ βˆ’ 1)
(π‘₯ βˆ’ 1)
= lim
π‘₯β†’1
2 sin(π‘₯ βˆ’ 1)
(π‘₯ βˆ’ 1)
βˆ™ lim
π‘₯β†’1
cos(π‘₯ βˆ’ 1) βˆ™ lim
π‘₯β†’1
tan
1
2
(π‘₯ βˆ’ 1)
(π‘₯ βˆ’ 1)
= 2 βˆ™ 1 βˆ™
1
2
= 1
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13
13. Dari sehelai karton akan dibuat sebuah kotak tanpa tutup dengan alas persegi. Jika jumlah luas
bidang alas dan semua bidang sisi kotak adalah 192 cm2, maka volume kotak terbesar yang
mungkin adalah ....
A. 256 cm3
B. 320 cm3
C. 364 cm3
D. 381 cm3
E. 428 cm3
Pembahasan:
Misal panjang sisi alas berbentuk persegi adalah 𝑠, dan tinggi kotak adalah 𝑑, maka luas kotak tanpa
tutup dirumuskan:
𝐿 𝑝 = 𝐿 π‘Ž + πΎπ‘Ž 𝑑 β‡’ 192 = 𝑠2
+ 4𝑠𝑑
⇔ 𝑑 =
192 βˆ’ 𝑠2
4𝑠
Volume kotak juga dirumuskan dengan:
𝑉 = 𝐿 π‘Ž βˆ™ 𝑑 β‡’ 𝑉 = 𝑠2
𝑑
Substitusikan 𝑑 =
192βˆ’π‘ 2
4𝑠
ke 𝑉 = 𝑠2
𝑑, diperoleh:
𝑉 = 𝑠2
(
192 βˆ’ 𝑠2
4𝑠
)
=
192𝑠2
βˆ’ 𝑠4
4𝑠
= 48𝑠 βˆ’
1
4
𝑠3
Nilai maksimum 𝑉 diperoleh untuk 𝑠 yang memenuhi 𝑉′
= 0, yaitu:
𝑉′
= 0 β‡’ 48 βˆ’
3
4
𝑠2
= 0
⇔
3
4
𝑠2
= 48
⇔ 𝑠2
=
48
3
4
⇔ 𝑠2
= 48 Γ—
4
3
⇔ 𝑠2
= 64
⇔ 𝑠 = √64
⇔ 𝑠 = 8 cm
Sehingga diperoleh nilai maksimum 𝑉 dengan mensubstitusikan 𝑠 = 8 cm, yaitu:
𝑉 = 48(8) βˆ’
1
4
(8)3
= 384 βˆ’
1
4
βˆ™ 512
= 384 βˆ’ 128
= 256 cm3
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 14
14. Jika diketahui π‘₯𝑦𝑧 = 26
dan (2
log π‘₯)(2
log 𝑦𝑧) + (2
log 𝑦)(2
log 𝑧) = 10 dengan π‘₯, 𝑦, 𝑧 β‰₯ 0, maka
√2 log2 π‘₯ + 2 log2 𝑦 + 2 log2 𝑧 = ....
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
Pembahasan:
Ingat identitas (π‘Ž + 𝑏 + 𝑐)2
= π‘Ž2
+ 𝑏2
+ 𝑐2
+ 2π‘Žπ‘ + 2π‘Žπ‘ + 2𝑏𝑐
= π‘Ž2
+ 𝑏2
+ 𝑐2
+ 2(π‘Žπ‘ + π‘Žπ‘ + 𝑏𝑐)
Sehingga,
(2
log π‘₯ + 2
log 𝑦 + 2
log 𝑧)2
= (2
log2
π‘₯ + 2
log2
𝑦 + 2
log2
𝑧) + 2[(2
log π‘₯)(2
log 𝑦) + (2
log π‘₯)(2
log 𝑧) + (2
log 𝑦)(2
log 𝑧)]
β‡’ (2
log2
π‘₯ + 2
log2
𝑦 + 2
log2
𝑧) = (2
log π‘₯ + 2
log 𝑦 + 2
log 𝑧)2
βˆ’ 2[(2
log π‘₯)(2
log 𝑦) + (2
log π‘₯)(2
log 𝑧) + (2
log 𝑦)(2
log 𝑧)]
= 2
log2(π‘₯𝑦𝑧) βˆ’ 2[(2
log π‘₯)(2
log 𝑦 + 2
log 𝑧) + (2
log 𝑦)(2
log 𝑧)]
= 2
log2(π‘₯𝑦𝑧) βˆ’ 2[(2
log π‘₯)(2
log 𝑦𝑧) + (2
log 𝑦)(2
log 𝑧)]
= 2
log2(26) βˆ’ 2 βˆ™ 10
= (6)2
βˆ’ 20
= 36 βˆ’ 20
= 16
Jadi,
√2 log2 π‘₯ + 2 log2 𝑦 + 2 log2 𝑧 = √16 = 4
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 15
15. Jika diketahui
{
π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 18
π‘Ž2
+ 𝑏2
+ 𝑐2
= 756
π‘Ž2
= 𝑏𝑐
maka π‘Ž = ....
A. βˆ’18
B. βˆ’12
C. 1
D. 12
E. 18
Pembahasan:
Ingat identitas (π‘Ž + 𝑏 + 𝑐)2
= π‘Ž2
+ 𝑏2
+ 𝑐2
+ 2π‘Žπ‘ + 2π‘Žπ‘ + 2𝑏𝑐
= π‘Ž2
+ 𝑏2
+ 𝑐2
+ 2(π‘Žπ‘ + π‘Žπ‘ + 𝑏𝑐)
Sehingga,
(π‘Ž + 𝑏 + 𝑐)2
= π‘Ž2
+ 𝑏2
+ 𝑐2
+ 2(π‘Žπ‘ + π‘Žπ‘ + 𝑏𝑐)
β‡’ (18)2
= (756) + 2(π‘Ž(𝑏 + 𝑐) + 𝑏𝑐)
⇔ 324 = 756 + 2(π‘Ž(18 βˆ’ π‘Ž) + π‘Ž2)
⇔ 324 βˆ’ 756 = 2(18π‘Ž βˆ’ π‘Ž2
+ π‘Ž2)
⇔ βˆ’432 = 36π‘Ž
⇔ βˆ’
432
36
= π‘Ž
⇔ βˆ’12 = π‘Ž
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 16
16. Jika kedua akar persamaan 𝑝π‘₯2
+ 8π‘₯ + 3𝑝 = 0 bernilai negatif, maka jumlah kuadrat kedua akar-
akar tersebut akan bernilai ....
A. maksimum 30
B. minimum 30
C. minimum 6
D. maksimum 6
E. minimum βˆ’15/2
Pembahasan:
Misal akar-akar dari persamaan 𝑝π‘₯2
+ 8π‘₯ + 3𝑝 = 0 adalah π‘₯1 dan π‘₯2, maka dengan menggunakan
rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat, diperoleh hubungan:
π‘₯1 + π‘₯2 = βˆ’
8
𝑝
π‘₯1 π‘₯2 =
3𝑝
𝑝
= 3
Untuk menentukan jumlah kuadrat dari akar-akarnya yaitu π‘₯1
2
+ π‘₯2
2
maka digunakan konsep
berikut:
(π‘₯1 + π‘₯2)2
= π‘₯1
2
+ π‘₯2
2
+ 2π‘₯1 π‘₯2 β‡’ π‘₯1
2
+ π‘₯2
2
= (π‘₯1 + π‘₯2)2
βˆ’ 2π‘₯1 π‘₯2
⇔ π‘₯1
2
+ π‘₯2
2
= (
8
𝑝
)
2
βˆ’ 2(3)
⇔ π‘₯1
2
+ π‘₯2
2
=
64
𝑝2
βˆ’ 6
Sehingga kita harus mencari nilai 𝑝2
terlebih dahulu.
Perhatikan bahwa akar-akarnya selalu bernilai negatif, artinya nilai π‘₯1 + π‘₯2 < 0 dan 𝐷 β‰₯ 0,
sehingga
π‘₯1 + π‘₯2 < 0 β‡’ βˆ’
8
𝑝
< 0 (ingat
π‘Ž
𝑏
< 0 ⇔ π‘Žπ‘ < 0)
⇔ βˆ’8𝑝 < 0
⇔ 𝑝 > 0
𝐷 β‰₯ 0 β‡’ (8)2
βˆ’ 4(𝑝)(3𝑝) β‰₯ 0
⇔ 64 βˆ’ 12𝑝2
β‰₯ 0
⇔ βˆ’12𝑝2
β‰₯ βˆ’64
⇔ 𝑝2
≀
βˆ’64
βˆ’12
⇔ 𝑝2
≀
64
12
Dari 𝑝 > 0 dan 𝑝2
≀
64
12
dapat ditarik kesimpulan bahwa 0 < 𝑝2
≀
64
12
.
Sehingga, nilai π‘₯1
2
+ π‘₯2
2
=
64
𝑝2
βˆ’ 6 akan mencapai minimum saat 𝑝2
=
64
12
.
Jadi, nilai minimum dari π‘₯1
2
+ π‘₯2
2
adalah:
π‘₯1
2
+ π‘₯2
2
=
64
𝑝2
βˆ’ 6 =
64
64
12
βˆ’ 6 = 64 (
12
64
) βˆ’ 6 = 12 βˆ’ 6 = 6
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 17
PETUNJUK C: Untuk soal nomor 17-20
17. Apabila π‘˜ = π‘₯ + 𝑦 , maka π‘˜2
βˆ’ π‘˜ = 1 dan apabila π‘˜ = π‘₯ βˆ’ 𝑦, maka π‘˜2
+ π‘˜ = 1, maka π‘₯ + 𝑦 = ....
(1)
1
2
+
1
2
√5
(2)
1
2
(3)
1
2
βˆ’
1
2
√5
(4)
1
2
√5
Pembahasan:
Dengan menggunakan rumus ABC maka penyelesaian dari π‘˜2
βˆ’ π‘˜ βˆ’ 1 = 0 adalah:
π‘˜1,2 =
βˆ’π‘ Β± βˆšπ‘2 βˆ’ 4π‘Žπ‘
2π‘Ž
=
βˆ’(βˆ’1) Β± √(βˆ’1)2 βˆ’ 4(1)(βˆ’1)
2(1)
=
1 ± √1 + 4
2
=
1 ± √5
2
=
1
2
Β±
1
2
√5
Jadi,
π‘₯ + 𝑦 =
1
2
Β±
1
2
√5
Dengan menggunakan rumus ABC maka penyelesaian dari π‘˜2
βˆ’ π‘˜ βˆ’ 1 = 0 adalah:
π‘˜1,2 =
βˆ’π‘ Β± βˆšπ‘2 βˆ’ 4π‘Žπ‘
2π‘Ž
=
βˆ’(1) Β± √(1)2 βˆ’ 4(1)(βˆ’1)
2(1)
=
βˆ’1 Β± √1 + 4
2
=
βˆ’1 Β± √5
2
= βˆ’
1
2
Β±
1
2
√5
Jadi,
π‘₯ βˆ’ 𝑦 = βˆ’
1
2
Β±
1
2
√5
Sehingga dapat diperoleh nilai π‘₯ dan 𝑦 yaitu:
π‘₯ = Β±
1
2
√5
dan
𝑦 =
1
2
Maka nilai dari π‘₯ + 𝑦 adalah:
π‘₯ + 𝑦 =
1
2
Β±
1
2
√5 (Pernyataan (1) dan (3) benar)
Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (1) dan (3) yang benar.
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 18
18. Misalkan 𝑓: 𝑅 β†’ 𝑅 dan 𝑔: 𝑅 β†’ 𝑅, 𝑓(π‘₯) = π‘₯ + 2 dan (𝑔 ∘ 𝑓)(π‘₯) = 2π‘₯2
+ 4π‘₯ βˆ’ 6. Misalkan juga π‘₯1 dan
π‘₯2 adalah akar-akar dari 𝑔(π‘₯) = 0, maka π‘₯1 + 2π‘₯2 = ....
(1)0
(2)1
(3)3
(4)5
Pembahasan:
Perhatikan bahwa,
(𝑔 ∘ 𝑓)(π‘₯) = 2π‘₯2
+ 4π‘₯ βˆ’ 6 dan 𝑓(π‘₯) = π‘₯ + 2, maka:
(𝑔 ∘ 𝑓)(π‘₯) = 2π‘₯2
+ 4π‘₯ βˆ’ 6
β‡’ 𝑔(𝑓(π‘₯)) = 2π‘₯2
+ 4π‘₯ βˆ’ 6
⇔ 𝑔(π‘₯ + 2) = 2π‘₯2
+ 4π‘₯ βˆ’ 6
Misal, 𝑦 = π‘₯ + 2 β‡’ π‘₯ = 𝑦 βˆ’ 2, sehingga:
𝑔(π‘₯ + 2) = 2π‘₯2
+ 4π‘₯ βˆ’ 6
β‡’ 𝑔(𝑦) = 2(𝑦 βˆ’ 2)2
+ 4(𝑦 βˆ’ 2) βˆ’ 6
⇔ 𝑔(𝑦) = 2(𝑦2
βˆ’ 4𝑦 + 4) + 4𝑦 βˆ’ 8 βˆ’ 6
⇔ 𝑔(𝑦) = 2𝑦2
βˆ’ 8𝑦 + 8 + 4𝑦 βˆ’ 14
⇔ 𝑔(𝑦) = 2𝑦2
βˆ’ 4𝑦 βˆ’ 6
∴ 𝑔(π‘₯) = 2π‘₯2
βˆ’ 4π‘₯ βˆ’ 6
Jika π‘₯1 dan π‘₯2 adalah akar-akar dari 𝑔(π‘₯) = 0, maka nilai π‘₯1 dan π‘₯2 bisa ditentukan menggunakan
pemfaktoran berikut:
2π‘₯2
βˆ’ 4π‘₯ βˆ’ 6 = 0
β‡’ 2(π‘₯ βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 3) = 0
⇔ 2(π‘₯ + 1)(π‘₯ βˆ’ 3) = 0
Pembuat nol&
π‘₯ + 1 = 0 atau π‘₯ βˆ’ 3 = 0
β‡’ π‘₯ = βˆ’1 β€Š atau β€Š π‘₯ = 3
Jadi penyelesaian 𝑔(π‘₯) = 0 adalah π‘₯ = βˆ’1 atau π‘₯ = 3.
Misal π‘₯1 = βˆ’1 dan π‘₯2 = 3, maka nilai π‘₯1 + 2π‘₯2 = βˆ’1 + 2(3) = βˆ’1 + 6 = 5 (Pernyataan (4) benar)
Misal π‘₯1 = 3 dan π‘₯2 = βˆ’1, maka nilai π‘₯1 + 2π‘₯2 = 3 + 2(βˆ’1) = 3 βˆ’ 2 = 1 (Pernyataan (2) benar)
Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (2) dan (4) yang benar.
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 19
19. Jika diketahui βˆšπ‘¦2 + 2𝑦 + 1,
𝑦2+3π‘¦βˆ’1
3
, 𝑦 βˆ’ 1 adalah tiga suku barisan aritmetika, maka nilai suku
kedua yang memenuhi adalah ....
(1)βˆ’1
(2)βˆ’2
(3)1
(4)2
Pembahasan:
Misal 𝑛 adalah jumlah suku barisan aritmetika dan apabila 𝑛 adalah bilangan ganjil maka akan
terdapat sebuah suku tengah yaitu π‘ˆ 𝑇, dengan 𝑇 =
1
2
(1 + 𝑛) maka akan berlaku
π‘ˆ 𝑇 =
1
2
(π‘ˆ1 + π‘ˆ 𝑛)
Sehingga, pada tiga suku barisan aritmetika βˆšπ‘¦2 + 2𝑦 + 1,
𝑦2+3π‘¦βˆ’1
3
, 𝑦 βˆ’ 1, berlaku:
π‘ˆ2 =
1
2
(π‘ˆ1 + π‘ˆ3) β‡’
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
1
2
((βˆšπ‘¦2 + 2𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1))
⇔
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
1
2
(Β±(𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1))
Perhatikan, karena nilai βˆšπ‘¦2 + 2𝑦 + 1 = Β±(𝑦 + 1), maka akan ada dua kemungkinan sebagai
berikut:
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
1
2
((βˆšπ‘¦2 + 2𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1)) β‡’
{
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
1
2
((𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1))
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
1
2
(βˆ’(𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1))
Untuk kasus pertama,
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
1
2
((𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1)) β‡’
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
1
2
(2𝑦)
⇔
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
= 𝑦
⇔ 𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1 = 3𝑦
⇔ 𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1 βˆ’ 3𝑦 = 0
⇔ 𝑦2
βˆ’ 1 = 0
⇔ (𝑦 + 1)(𝑦 βˆ’ 1) = 0
Pembuat nol
⇔ 𝑦 + 1 = 0 atau 𝑦 βˆ’ 1 = 0
⇔ 𝑦 = βˆ’1 atau β€Šβ€Š 𝑦 = 1
𝑦 = βˆ’1 β‡’ π‘ˆ2 =
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
(βˆ’1)2
+ 3(βˆ’1) βˆ’ 1
3
=
1 βˆ’ 3 βˆ’ 1
3
=
βˆ’3
3
= βˆ’1 (Pernyataan (1) benar)
𝑦 = 1 β‡’ π‘ˆ2 =
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
(1)2
+ 3(1) βˆ’ 1
3
=
1 + 3 βˆ’ 1
3
=
3
3
= 1 (Pernyataan (3) benar)
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 20
Untuk kasus kedua,
𝑦2
+ 3π‘₯ βˆ’ 1
3
=
1
2
(βˆ’(𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1)) β‡’
𝑦2
+ 3π‘₯ βˆ’ 1
3
=
1
2
(βˆ’π‘¦ βˆ’ 1 + 𝑦 βˆ’ 1)
⇔
𝑦2
+ 3π‘₯ βˆ’ 1
3
=
1
2
(βˆ’2)
⇔
𝑦2
+ 3π‘₯ βˆ’ 1
3
= βˆ’1
⇔ 𝑦2
+ 3π‘₯ βˆ’ 1 = βˆ’3
⇔ 𝑦2
+ 3π‘₯ βˆ’ 1 + 3 = 0
⇔ 𝑦2
+ 3π‘₯ + 2 = 0
⇔ (𝑦 + 2)(𝑦 + 1) = 0
Pembuat nol
⇔ 𝑦 + 2 = 0 atau 𝑦 + 1 = 0
⇔ 𝑦 = βˆ’2 atau β€Šβ€Š 𝑦 = βˆ’1
𝑦 = βˆ’2 β‡’ π‘ˆ2 =
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
(βˆ’2)2
+ 3(βˆ’2) βˆ’ 1
3
=
4 βˆ’ 6 βˆ’ 1
3
=
βˆ’3
3
= βˆ’1 (Pernyataan (1) benar)
𝑦 = βˆ’1 β‡’ π‘ˆ2 =
𝑦2
+ 3𝑦 βˆ’ 1
3
=
(βˆ’1)2
+ 3(βˆ’1) βˆ’ 1
3
=
1 βˆ’ 3 βˆ’ 1
3
=
βˆ’3
3
= βˆ’1 (Pernyataan (1) benar)
Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (1) dan (3) yang benar.
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 21
20. Diketahui bahwa π‘₯2
+ 2π‘₯𝑦 + 2𝑦2
= 13 dengan π‘₯ dan 𝑦 adalah bilangan bulat. Nilai π‘₯ βˆ’ 𝑦 yang
mungkin dengan π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0 adalah ....
(1)4
(2)1
(3)βˆ’4
(4)βˆ’1
Pembahasan:
Perhatikan bahwa π‘₯2
+ 2π‘₯𝑦 + 2𝑦2
= 13 β‡’ π‘₯2
+ 2π‘₯𝑦 + 𝑦2
+ 𝑦2
= 13
⇔ (π‘₯ + 𝑦)2
+ 𝑦2
= 13
Perhatikan juga bahwa apabila π‘₯ dan 𝑦 adalah bilangan bulat dengan π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0, serta nilai
(π‘₯ + 𝑦)2
> 0 dan 𝑦2
> 0.
Sehingga, diperoleh kesimpulan bahwa 0 < (π‘₯ + 𝑦)2
≀ 13 dan 0 < 𝑦2
≀ 13
Artinya nilai (π‘₯ + 𝑦) atau 𝑦 yang mungkin hanyalah 2 atau 3.
Kemungkinan pertama,
(π‘₯ + 𝑦) = 2 sehingga, (π‘₯ + 𝑦)2
+ 𝑦2
= 13 β‡’ (2)2
+ 𝑦2
= 13
⇔ 4 + 𝑦2
= 13
⇔ 4 + 𝑦2
βˆ’ 13 = 0
⇔ 𝑦2
βˆ’ 9 = 0
⇔ (𝑦 + 3)(𝑦 βˆ’ 3) = 0
⇔ π’š = βˆ’πŸ‘ atau 𝑦 = 3
𝑻𝑴
Sekarang mari dicek kembali bahwa π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0
π‘₯ + 𝑦 = 2 β‡’ π‘₯ + 3 = 2
⇔ π‘₯ = 2 βˆ’ 3
⇔ π‘₯ = βˆ’1
Ingat, bahwa nilai π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0 maka karena 𝑦 = 3 menyebabkan nilai π‘₯ = βˆ’1 β‡’ π‘₯ < 0, maka
jelas bahwa 𝒙 = βˆ’πŸ dan π’š = πŸ‘ tidak memenuhi.
Kemungkinan kedua,
(π‘₯ + 𝑦) = 3 sehingga, (π‘₯ + 𝑦)2
+ 𝑦2
= 13 β‡’ (3)2
+ 𝑦2
= 13
⇔ 9 + 𝑦2
= 13
⇔ 9 + 𝑦2
βˆ’ 13 = 0
⇔ 𝑦2
βˆ’ 4 = 0
⇔ (𝑦 + 2)(𝑦 βˆ’ 2) = 0
⇔ π’š = βˆ’πŸ atau 𝑦 = 2
𝑻𝑴
Sekarang mari dicek kembali bahwa π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0
π‘₯ + 𝑦 = 3 β‡’ π‘₯ + 2 = 3
⇔ π‘₯ = 3 βˆ’ 2
⇔ π‘₯ = 1
Ingat, bahwa nilai π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0 maka karena 𝑦 = 3 menyebabkan nilai π‘₯ = 1 β‡’ π‘₯ > 0, maka
jelas bahwa π‘₯ = 1 dan 𝑦 = 2 memenuhi.
Sehingga nilai π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 1 βˆ’ 2 = βˆ’1 (Pernyataan (4) benar)
Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (4) saja yang benar.
Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 22
Untuk download rangkuman materi, kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dalam
menghadapi SIMAK-UI, SNMPTN, OSN serta kumpulan pembahasan soal SIMAK-UI, SNMPTN, OSN
ataupun yang lainnya jangan lupa untuk selalu mengunjungi http://pak-anang.blogspot.com.
Terimakasih,
Pak Anang.

Weitere Γ€hnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta PembahasannyaKumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannyafatmawati9625
Β 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxYanniFryda
Β 
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi invers
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi inversSoal-soal fungsi komposisi dan fungsi invers
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi inversAlya Titania Annisaa
Β 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELnungkir
Β 
Soal soal trigonometri
Soal soal trigonometriSoal soal trigonometri
Soal soal trigonometriSMANEGERIWOLULAS
Β 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
Β 
Persamaan trigonometri bentuk kuadrat
Persamaan trigonometri  bentuk kuadratPersamaan trigonometri  bentuk kuadrat
Persamaan trigonometri bentuk kuadratSaputra Nyata
Β 
PPT SUDUT DAN GARIS KELAS 7 SEMESTER GENAP
PPT SUDUT DAN GARIS KELAS 7 SEMESTER GENAPPPT SUDUT DAN GARIS KELAS 7 SEMESTER GENAP
PPT SUDUT DAN GARIS KELAS 7 SEMESTER GENAPDoli Syahputra
Β 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Mathbycarl
Β 
Bruto, Netto, Tara dan Diskon (Aritmatika Sosial) SMP kelas 7
Bruto, Netto, Tara dan Diskon (Aritmatika Sosial) SMP kelas 7Bruto, Netto, Tara dan Diskon (Aritmatika Sosial) SMP kelas 7
Bruto, Netto, Tara dan Diskon (Aritmatika Sosial) SMP kelas 7Aulia Nurrahman
Β 
Bruto, Netto dan Tara
Bruto, Netto dan TaraBruto, Netto dan Tara
Bruto, Netto dan TaraDesy Aryanti
Β 
Bahan Ajar Limit Fungsi
Bahan Ajar Limit FungsiBahan Ajar Limit Fungsi
Bahan Ajar Limit FungsiDinar Nirmalasari
Β 
Ulangan aljabar kelas 8 tahun 2016 cahyono
Ulangan aljabar kelas 8 tahun 2016 cahyonoUlangan aljabar kelas 8 tahun 2016 cahyono
Ulangan aljabar kelas 8 tahun 2016 cahyonoImam Faeruzz
Β 
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7Diyah Sri Hariyanti
Β 
Kesebangunan dua segitiga dan contoh soalnya
Kesebangunan dua segitiga dan contoh soalnyaKesebangunan dua segitiga dan contoh soalnya
Kesebangunan dua segitiga dan contoh soalnyaMakna Pujarka
Β 
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptKuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptnursyamsiahhartanti
Β 

Was ist angesagt? (20)

Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta PembahasannyaKumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Kumpulan Soal Persamaan Garis Lurus Beserta Pembahasannya
Β 
aturan rantai
aturan rantaiaturan rantai
aturan rantai
Β 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptx
Β 
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi invers
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi inversSoal-soal fungsi komposisi dan fungsi invers
Soal-soal fungsi komposisi dan fungsi invers
Β 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
Β 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
Β 
Soal soal trigonometri
Soal soal trigonometriSoal soal trigonometri
Soal soal trigonometri
Β 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
Β 
Persamaan trigonometri bentuk kuadrat
Persamaan trigonometri  bentuk kuadratPersamaan trigonometri  bentuk kuadrat
Persamaan trigonometri bentuk kuadrat
Β 
PPT SUDUT DAN GARIS KELAS 7 SEMESTER GENAP
PPT SUDUT DAN GARIS KELAS 7 SEMESTER GENAPPPT SUDUT DAN GARIS KELAS 7 SEMESTER GENAP
PPT SUDUT DAN GARIS KELAS 7 SEMESTER GENAP
Β 
transformasi smp
transformasi smptransformasi smp
transformasi smp
Β 
Materi aljabar polinomial
Materi aljabar polinomialMateri aljabar polinomial
Materi aljabar polinomial
Β 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)
Β 
Bruto, Netto, Tara dan Diskon (Aritmatika Sosial) SMP kelas 7
Bruto, Netto, Tara dan Diskon (Aritmatika Sosial) SMP kelas 7Bruto, Netto, Tara dan Diskon (Aritmatika Sosial) SMP kelas 7
Bruto, Netto, Tara dan Diskon (Aritmatika Sosial) SMP kelas 7
Β 
Bruto, Netto dan Tara
Bruto, Netto dan TaraBruto, Netto dan Tara
Bruto, Netto dan Tara
Β 
Bahan Ajar Limit Fungsi
Bahan Ajar Limit FungsiBahan Ajar Limit Fungsi
Bahan Ajar Limit Fungsi
Β 
Ulangan aljabar kelas 8 tahun 2016 cahyono
Ulangan aljabar kelas 8 tahun 2016 cahyonoUlangan aljabar kelas 8 tahun 2016 cahyono
Ulangan aljabar kelas 8 tahun 2016 cahyono
Β 
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Segitiga & segiempat mtk smp kelas 7
Β 
Kesebangunan dua segitiga dan contoh soalnya
Kesebangunan dua segitiga dan contoh soalnyaKesebangunan dua segitiga dan contoh soalnya
Kesebangunan dua segitiga dan contoh soalnya
Β 
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptKuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Β 

Γ„hnlich wie Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221

Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Wayan Sudiarta
Β 
Soal Olimpiade Matematika
Soal Olimpiade MatematikaSoal Olimpiade Matematika
Soal Olimpiade Matematikasahala_ambarita7
Β 
Kunci jawaban-un-matematika-paket-i
Kunci jawaban-un-matematika-paket-iKunci jawaban-un-matematika-paket-i
Kunci jawaban-un-matematika-paket-iDian Darmawanoptimis
Β 
Soal dan pembahasan un matematika smp 2012 lengkap
Soal dan pembahasan un matematika smp 2012 lengkapSoal dan pembahasan un matematika smp 2012 lengkap
Soal dan pembahasan un matematika smp 2012 lengkapNoviea Rienha
Β 
Aime c ompile soal
Aime c ompile soalAime c ompile soal
Aime c ompile soalbhartanto5
Β 
Tkpa simultan ugm (kode 752)
Tkpa simultan ugm (kode 752)Tkpa simultan ugm (kode 752)
Tkpa simultan ugm (kode 752)insan budiman
Β 
Pembahasan un-matematika-2012-5-paket
Pembahasan un-matematika-2012-5-paketPembahasan un-matematika-2012-5-paket
Pembahasan un-matematika-2012-5-paketIrviana Rozi
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...Catur Prasetyo
Β 
Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013Didik Sadianto
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenEman Mendrofa
Β 
SOAL US SMA 2023.docx
SOAL US SMA 2023.docxSOAL US SMA 2023.docx
SOAL US SMA 2023.docxEdris Zahroini
Β 
Pembahasan soal un smp 2012 10 paket
Pembahasan soal un smp 2012 10 paketPembahasan soal un smp 2012 10 paket
Pembahasan soal un smp 2012 10 paketWayan Sudiarta
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat.pptxPersamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat.pptxppgisniasih95
Β 
2. kelas xi wajib
2. kelas xi wajib2. kelas xi wajib
2. kelas xi wajibAslimAsman
Β 
Solusi osn matematika sma kab. 2013
Solusi osn matematika sma kab. 2013Solusi osn matematika sma kab. 2013
Solusi osn matematika sma kab. 2013thelesssonsblog
Β 
Latihan soal-un-smp-mts-2012-matematika-bahas
Latihan soal-un-smp-mts-2012-matematika-bahasLatihan soal-un-smp-mts-2012-matematika-bahas
Latihan soal-un-smp-mts-2012-matematika-bahasNafis Kurtubi
Β 
Matematika barisan dan deret
Matematika barisan dan deretMatematika barisan dan deret
Matematika barisan dan deretYu Tarmi
Β 
Pembahasansoal2un10paket 130311043630-phpapp01
Pembahasansoal2un10paket 130311043630-phpapp01Pembahasansoal2un10paket 130311043630-phpapp01
Pembahasansoal2un10paket 130311043630-phpapp01Wayan Sudiarta
Β 

Γ„hnlich wie Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221 (20)

Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Β 
Soal Olimpiade Matematika
Soal Olimpiade MatematikaSoal Olimpiade Matematika
Soal Olimpiade Matematika
Β 
Kunci jawaban-un-matematika-paket-i
Kunci jawaban-un-matematika-paket-iKunci jawaban-un-matematika-paket-i
Kunci jawaban-un-matematika-paket-i
Β 
Soal dan pembahasan un matematika smp 2012 lengkap
Soal dan pembahasan un matematika smp 2012 lengkapSoal dan pembahasan un matematika smp 2012 lengkap
Soal dan pembahasan un matematika smp 2012 lengkap
Β 
Aime c ompile soal
Aime c ompile soalAime c ompile soal
Aime c ompile soal
Β 
Tkpa simultan ugm (kode 752)
Tkpa simultan ugm (kode 752)Tkpa simultan ugm (kode 752)
Tkpa simultan ugm (kode 752)
Β 
Pembahasan un-matematika-2012-5-paket
Pembahasan un-matematika-2012-5-paketPembahasan un-matematika-2012-5-paket
Pembahasan un-matematika-2012-5-paket
Β 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...
Β 
Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Β 
SOAL US SMA 2023.docx
SOAL US SMA 2023.docxSOAL US SMA 2023.docx
SOAL US SMA 2023.docx
Β 
Pembahasan soal un smp 2012 10 paket
Pembahasan soal un smp 2012 10 paketPembahasan soal un smp 2012 10 paket
Pembahasan soal un smp 2012 10 paket
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat.pptxPersamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat.pptx
Β 
2. kelas xi wajib
2. kelas xi wajib2. kelas xi wajib
2. kelas xi wajib
Β 
2. kelas xi wajib
2. kelas xi wajib2. kelas xi wajib
2. kelas xi wajib
Β 
Kel3 matriks
Kel3 matriks Kel3 matriks
Kel3 matriks
Β 
Solusi osn matematika sma kab. 2013
Solusi osn matematika sma kab. 2013Solusi osn matematika sma kab. 2013
Solusi osn matematika sma kab. 2013
Β 
Latihan soal-un-smp-mts-2012-matematika-bahas
Latihan soal-un-smp-mts-2012-matematika-bahasLatihan soal-un-smp-mts-2012-matematika-bahas
Latihan soal-un-smp-mts-2012-matematika-bahas
Β 
Matematika barisan dan deret
Matematika barisan dan deretMatematika barisan dan deret
Matematika barisan dan deret
Β 
Pembahasansoal2un10paket 130311043630-phpapp01
Pembahasansoal2un10paket 130311043630-phpapp01Pembahasansoal2un10paket 130311043630-phpapp01
Pembahasansoal2un10paket 130311043630-phpapp01
Β 

Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221

  • 1. Pembahasan Soal SIMAK–UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Matematika Dasar Disusun Oleh : Pak Anang
  • 2. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1 Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pembahasan Soal SIMAK–UI 2012 Matematika Dasar Kode Soal 221 By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) PETUNJUK A: Untuk soal nomor 1-16 pilihlah satu jawaban yang paling tepat. 1. Sebuah garis β„Ž yang melalui titik asal memotong kurva 2𝑦 = 3π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 1 di dua titik di mana jumlah nilai π‘₯-nya adalah 10, maka gradien dari garis β„Ž adalah .... A. βˆ’1 B. 3 2 C. 6 D. 14 E. 15 Pembahasan: Misalkan gradien garis β„Ž adalah π‘š, maka persamaan garis β„Ž adalah 𝑦 = π‘šπ‘₯. Absis titik potong antara garis 𝑦 = π‘šπ‘₯ dan kurva 2𝑦 = 3π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 1 bisa ditentukan dengan mensubstitusikan 𝑦 = π‘šπ‘₯ ke 2𝑦 = 3π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 1, sehingga diperoleh: 2(π‘šπ‘₯) = 3π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 1 β‡’ 3π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 1 βˆ’ 2π‘šπ‘₯ = 0 ⇔ 3π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 2π‘šπ‘₯ + 1 = 0 ⇔ 3π‘₯2 βˆ’ (2 + 2π‘š)π‘₯ + 1 = 0 Misalkan absis titik potong kedua garis adalah π‘₯1 dan π‘₯2, maka π‘₯1 dan π‘₯2 adalah akar-akar dari persamaan kuadrat 3π‘₯2 βˆ’ (2 + 2π‘š)π‘₯ + 1 = 0. Sehingga dengan menggunakan rumus jumlah akar-akar persamaan kuadrat π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 = 0 maka jumlah nilai π‘₯-nya adalah π‘₯1 + π‘₯2 = βˆ’ 𝑏 π‘Ž , maka diperoleh: 3⏟ π‘Ž π‘₯2 βˆ’(2 + 2π‘š)⏟ 𝑏 π‘₯ + 1⏟ 𝑐 = 0 π‘₯1 + π‘₯2 = βˆ’ 𝑏 π‘Ž β‡’ π‘₯1 + π‘₯2 = βˆ’ βˆ’(2 + 2π‘š) 3 ⇔ 10 = 2 + 2π‘š 3 ⇔ 30 = 2 + 2π‘š ⇔ 30 βˆ’ 2 = 2π‘š ⇔ 28 = 2π‘š ⇔ 28 2 = π‘š ⇔ 14 = π‘š Karena nilai π‘š adalah gradien dari garis β„Ž, maka gradien garis β„Ž adalah 14.
  • 3. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2 2. Diketahui sebuah barisan 3 2 , 3 4 , 9 8 , 15 16 , … . Jumlah sepuluh suku pertama dari barisan tersebut adalah .... A. 10 + 1βˆ’2βˆ’10 3 B. 10 βˆ’ βˆ’2βˆ’10βˆ’1 3 C. 10 + 2βˆ’10βˆ’1 3 D. βˆ’2βˆ’10βˆ’1 3 E. 10 Pembahasan: Perhatikan barisan pada soal, bisa dituliskan sebagai berikut: 3 2 , 3 4 , 9 8 , 15 16 , … β‡’ (1 + 1 2 ) , (1 βˆ’ 1 4 ) , (1 + 1 8 ) , (1 βˆ’ 1 16 ) , … ⇔ (1 + 1 21 ) ⏟ π‘ˆ1 , (1 βˆ’ 1 22 ) ⏟ π‘ˆ2 , (1 + 1 23 ) ⏟ π‘ˆ3 , (1 βˆ’ 1 24 ) ⏟ π‘ˆ4 , … Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa rumus suku ke-𝑛 barisan pada soal adalah: π‘ˆ 𝑛 = { 1 + 1 2 𝑛 , jika 𝑛 ganjil 1 βˆ’ 1 2 𝑛 , jika 𝑛 genap Sehingga, jumlah 10 suku pertama dari barisan tersebut bisa dinyatakan sebagai jumlah 5 suku ganjil pertama ditambahkan dengan jumlah 5 suku genap pertama. Jumlah 5 suku ganjil pertama: 𝑆5 π‘”π‘Žπ‘›π‘—π‘–π‘™ = (1 + 1 21 ) + (1 + 1 23 ) + … + (1 + 1 29 ) = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 21 + 1 23 + 1 25 + 1 27 + 1 29⏟ Barisan geometri π‘Ž= 1 2 ; π‘Ÿ= 1 4 ; 𝑛=5 = 5 + 1 2 (1 βˆ’ ( 1 4 ) 5 ) 1 βˆ’ 1 4 = 5 + 1 2 (1 βˆ’ 1 210) 3 4 = 5 + 2(1 βˆ’ 2βˆ’10) 3 Jumlah 5 suku genap pertama: 𝑆5 π‘”π‘’π‘›π‘Žπ‘ = (1 βˆ’ 1 22 ) + (1 βˆ’ 1 24 ) + … βˆ’ (1 + 1 210 ) = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 βˆ’ ( 1 22 + 1 24 + 1 26 + 1 28 + 1 210 ) ⏟ Barisan geometri π‘Ž= 1 22; π‘Ÿ= 1 4 ; 𝑛=5 = 5 βˆ’ 1 22 (1 βˆ’ ( 1 4 ) 5 ) 1 βˆ’ 1 4 = 5 βˆ’ 1 4 (1 βˆ’ 1 210) 3 4 = 5 βˆ’ (1 βˆ’ 2βˆ’10) 3 Oleh karena itu, jumlah 10 suku pertama barisan tersebut adalah: 𝑆10 = 5 + 2(1 βˆ’ 2βˆ’10) 3 + 5 βˆ’ (1 βˆ’ 2βˆ’10) 3 = 5 + 5 + 2(1 βˆ’ 2βˆ’10) 3 βˆ’ (1 βˆ’ 2βˆ’10) 3 = 10 + (1 βˆ’ 2βˆ’10) 3
  • 4. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3 3. Jika diketahui π‘₯ dan 𝑦 adalah bilangan riil dengan π‘₯ > 1 dan 𝑦 > 0. Jika π‘₯𝑦 = π‘₯ 𝑦 dan π‘₯ 𝑦 = π‘₯5𝑦 , maka π‘₯2 + 3𝑦 = .... A. 29 B. 28 C. 27 D. 26 E. 25 Pembahasan: Perhatikan bahwa, π‘₯𝑦 = π‘₯ 𝑦 β‡’ 𝑦 = π‘₯ 𝑦 π‘₯ ⇔ 𝑦 = π‘₯ π‘¦βˆ’1 Substitusikan 𝑦 = π‘₯ π‘¦βˆ’1 ke persamaan π‘₯ 𝑦 = π‘₯5𝑦 akan menghasilkan: π‘₯ π‘₯ π‘¦βˆ’1 = π‘₯5𝑦 β‡’ π‘₯1βˆ’(π‘¦βˆ’1) = π‘₯5𝑦 ⇔ π‘₯2βˆ’π‘¦ = π‘₯5𝑦 ⇔ 2 βˆ’ 𝑦 = 5𝑦 ⇔ 2 = 5𝑦 + 𝑦 ⇔ 2 = 6𝑦 ⇔ 2 6 = 𝑦 ⇔ 1 3 = 𝑦 Substitusikan 𝑦 = 1 3 ke π‘₯𝑦 = π‘₯ 𝑦 , maka diperoleh: π‘₯𝑦 = π‘₯ 𝑦 β‡’ π‘₯ βˆ™ 1 3 = π‘₯ 1 3 ⇔ π‘₯ 3 = π‘₯ 1 3 ⇔ π‘₯ π‘₯ 1 3 = 3 ⇔ π‘₯ 2 3 = 3 ⇔ π‘₯ = 3 3 2 Jadi nilai π‘₯2 + 3𝑦 adalah: π‘₯2 + 3𝑦 = (3 3 2) 2 + 3 ( 1 3 ) = 33 + 1 = 27 + 1 = 28
  • 5. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 4 4. Hasil perkalian dari nilai-nilai π‘₯ yang memenuhi π‘₯2 10000 = 10000 π‘₯2(10log π‘₯)βˆ’8 adalah .... A. 102 B. 103 C. 104 D. 105 E. 106 Pembahasan: Perhatikan bahwa: π‘₯2 10000 = 10000 π‘₯2(10log π‘₯)βˆ’8 β‡’ π‘₯2 βˆ™ π‘₯2(10log π‘₯)βˆ’8 = 10000 βˆ™ 10000 ⇔ π‘₯2+2(10log π‘₯)βˆ’8 = 108 ⇔ π‘₯2(10log π‘₯)βˆ’6 = 108 ⇔ 10 log(π‘₯2(10log π‘₯)βˆ’6 ) = 10 log(108) ⇔ (2(10 log π‘₯) βˆ’ 6)10 log π‘₯ = 8 ⇔ 2(10 log2 π‘₯) βˆ’ 6(10 log π‘₯) = 8 ⇔ 2(10 log2 π‘₯) βˆ’ 6(10 log π‘₯) βˆ’ 8 = 0 Misal 10 log π‘₯ = π‘Ž, maka: β‡’ 2π‘Ž2 βˆ’ 6π‘Ž βˆ’ 8 = 0 ⇔ (2π‘Ž βˆ’ 8)(π‘Ž + 1) = 0 ⇔ 2π‘Ž βˆ’ 8 = 0 atau π‘Ž + 1 = 0 ⇔ 2π‘Ž = 8 atau π‘Ž = βˆ’1 ⇔ π‘Ž = 4 atau π‘Ž = βˆ’1 Karena 10 log π‘₯ = π‘Ž, maka: β‡’ 10 log π‘₯ = 4β€Š atau β€Šβ€Š 10 log π‘₯ = βˆ’1 ⇔ π‘₯ = 104 β€Š β€Š atauβ€Šβ€Š β€Šβ€Š π‘₯ = 10βˆ’1 Oleh karena nilai π‘₯ yang memenuhi adalah π‘₯1 = 104 dan π‘₯2 = 10βˆ’1 , maka hasil perkalian kedua nilai π‘₯ adalah: π‘₯1 π‘₯2 = 104 βˆ™ 10βˆ’1 = 104+(βˆ’1) = 103
  • 6. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5 5. Jika luas dari gambar di atas adalah 40 satuan luas dan jika 3 < π‘Ž < 5, maka .... A. 2 3 < 𝑏 < 31 6 B. 3 2 < 𝑏 < 31 6 C. 9 < 𝑏 < 25 D. 9 < 𝑏 < 31 E. 43 < 𝑏 < 45 Pembahasan: Luas daerah pada gambar di atas adalah luas persegi besar dengan panjang sisi (π‘Ž + 𝑏) dikurangi persegi kecil dengan panjang sisi 𝑏. Jadi, 𝐿 = 𝐿1 βˆ’ 𝐿2 β‡’ 40 = (π‘Ž + 𝑏)2 βˆ’ 𝑏2 ⇔ 40 = π‘Ž2 + 2π‘Žπ‘ + 𝑏2 βˆ’ 𝑏2 ⇔ 40 = π‘Ž2 + 2π‘Žπ‘ Karena diberikan interval nilai π‘Ž yaitu 3 < π‘Ž < 5, maka nilai 𝑏 bisa diperoleh dengan mengubah persamaan 40 = π‘Ž2 + 2π‘Žπ‘ sebagai fungsi dengan variabel π‘Ž, sehingga diperoleh: 40 = π‘Ž2 + 2π‘Žπ‘ β‡’ 40 βˆ’ π‘Ž2 = 2π‘Žπ‘ ⇔ 40 βˆ’ π‘Ž2 2π‘Ž = 𝑏 ⇔ 40 2π‘Ž βˆ’ π‘Ž2 2π‘Ž = 𝑏 ⇔ 20 π‘Ž βˆ’ π‘Ž 2 = 𝑏 Jadi diperoleh, 𝑏 = 𝑓(π‘Ž) = 20 π‘Ž βˆ’ π‘Ž 2 Kita cek dulu apakah fungsinya monoton turun atau terdapat titik belok pada interval 3 < π‘Ž < 5? 𝑓(π‘Ž) = 20 π‘Ž βˆ’ π‘Ž 2 β‡’ 𝑓′(π‘Ž) = βˆ’ 20 π‘Ž2 βˆ’ 1 2 ; π‘Ž β‰  0, π‘Ž > 0 Ternyata nilai 𝑓′(π‘Ž) < 0 untuk semua nilai π‘Ž, dengan π‘Ž β‰  0 dan π‘Ž > 0, maka 𝑓(π‘Ž) adalah fungsi monoton turun pada interval 3 < π‘Ž < 5, sehingga diperoleh: 𝑓(5) < 𝑏 < 𝑓(3) β‡’ 20 5 βˆ’ 5 2 < 𝑏 < 20 3 βˆ’ 3 2 ⇔ 40 10 βˆ’ 25 10 < 𝑏 < 40 6 βˆ’ 9 6 ⇔ 15 10 < 𝑏 < 31 6 ⇔ 3 2 < 𝑏 < 31 6 π‘Ž π‘Ž 𝑏 𝑏
  • 7. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6 6. Diketahui bahwa jika Deni mendapatkan nilai 75 pada ulangan yang akan datang, maka rata-rata nilai ulangannya adalah 82. Jika deni mendapatkan nilai 93, maka nilai rata-rata ulangannya adalah 85. Banyaknya ulangan yang sudah diikuti Deni adalah .... A. 3 B. 4 C. 5 D. 6 E. 7 Pembahasan: Misalkan banyaknya ujian yang sudah diikuti Deni adalah sebanyak 𝑛1 kali dengan nilai rata-rata π‘₯1Μ…Μ…Μ…. Dan nilai ulangan terakhir adalah π‘₯2Μ…Μ…Μ…, maka rata-rata setelah mengikuti 1 ulangan terakhir adalah π‘₯Μ… bisa dinyatakan pada persamaan: π‘₯Μ… = 𝑛1 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + (1) βˆ™ π‘₯2Μ…Μ…Μ… 𝑛1 + (1) Terdapat dua kondisi pada soal, yaitu: 1. Jika nilai ulangan terakhir Deni adalah 75, maka nilai rata-rata keseluruhan adalah 82. π‘₯2Μ…Μ…Μ… = 75; π‘₯Μ… = 82 π‘₯Μ… = 𝑛1 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + (1) βˆ™ π‘₯2Μ…Μ…Μ… 𝑛1 + (1) β‡’ 82 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + (1) βˆ™ 75 𝑛 + (1) β‡’ 82(𝑛 + 1) = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + 75 β‡’ 82𝑛 + 82 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + 75 β‡’ 82𝑛 + 82 βˆ’ 75 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… β‡’ 82𝑛 + 7 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… 2. Jika nilai ulangan terakhir Deni adalah 82, maka nilai rata-rata keseluruhan adalah 85. π‘₯2Μ…Μ…Μ… = 93; π‘₯Μ… = 85 π‘₯Μ… = 𝑛1 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + (1) βˆ™ π‘₯2Μ…Μ…Μ… 𝑛1 + (1) β‡’ 85 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + (1) βˆ™ 93 𝑛 + (1) β‡’ 85(𝑛 + 1) = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + 93 β‡’ 85𝑛 + 85 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… + 93 β‡’ 85𝑛 + 85 βˆ’ 93 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… β‡’ 85𝑛 βˆ’ 8 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… Eliminasi 𝑛 βˆ™ π‘₯1Μ…Μ…Μ… pada kedua persamaan menghasilkan: 85𝑛 βˆ’ 8 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1 82𝑛 + 7 = 𝑛 βˆ™ π‘₯1 3𝑛 βˆ’ 15 = 0 β‡’ 3𝑛 = 15 ⇔ 𝑛 = 5 Jadi banyaknya ulangan yang sudah diikuti Deni sebanyak 5 kali.
  • 8. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7 7. Sebuah dadu dilempar sebanyak 6 kali. Peluang munculnya angka yang lebih besar atau sama dengan 5 dalam minimal 5 kali pelemparan adalah .... A. 13 729 B. 12 729 C. 11 729 D. 3 729 E. 2 729 Pembahasan: Misal: A = kejadian munculnya mata dadu β‰₯ 5 pada 1 kali pelemparan dadu. B = kejadian munculnya mata dadu β‰₯ 5 sebanyak 6 kali pada 6 kali pelemparan dadu. C = kejadian munculnya mata dadu β‰₯ 5 sebanyak 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu. D = kejadian munculnya mata dadu β‰₯ 5 sebanyak minimal 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu. Dalam satu kali pelemparan dadu, ruang sampel 𝑆 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} β‡’ 𝑛(𝑆) = 6. Dan kejadian muncul mata dadu lebih besar atau sama dengan 5 adalah 𝐴 = {5, 6} β‡’ 𝑛(𝐴) = 2. Sehingga pada satu kali pelemparan dadu, peluang muncul mata dadu lebih β‰₯ 5 adalah: 𝑃(𝐴) = 𝑛(𝐴) 𝑛(𝑆) = 2 6 = 1 3 Sehingga pada satu kali pelemparan dadu, peluang tidak munculnya mata dadu β‰₯ 5 adalah: 𝑃′(𝐴) = 1 βˆ’ 𝑃(𝐴) = 1 βˆ’ 1 3 = 2 3 Ada dua kemungkinan terjadinya muncul mata dadu β‰₯ 5 dalam minimal 5 kali pelemparan, yaitu: 1. Peluang mata dadu β‰₯ 5 muncul 6 kali pada 6 kali pelemparan dadu adalah: 𝑃(𝐡) = [𝑃(𝐴)]6 = ( 1 3 ) 6 = 1 729 2. Peluang mata dadu β‰₯ 5 muncul 5 kali pada 6 kali pelemparan dadu adalah: 𝑃(𝐢) = 6 𝐢5 Γ— [𝑃(𝐴)]5 Γ— 𝑃′(𝐴) = 6 Γ— ( 1 3 ) 5 Γ— 2 3 = 12 729 Jadi, peluang munculnya angka yang lebih besar atau sama dengan 5 dalam minimal 5 kali pelemparan adalah: 𝑃( 𝐷) = 𝑃( 𝐡) + 𝑃( 𝐢) = 1 729 + 12 729 = 13 729
  • 9. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8 8. Diketahui 𝐴 = ( 2 𝑧 log 𝑏 π‘Ž log 1 𝑧 1 ) merupakan matriks singular. Maka nilai π‘Ž log 𝑏3 π‘Ž + 𝑧 log π‘Ž βˆ™ 𝑏 log 𝑧2 = .... A. βˆ’1 B. βˆ’6 C. 0 D. 6 E. 10 Pembahasan: Karena 𝐴 adalah matriks singular, maka nilai det(𝐴) = 0, sehingga: det(𝐴) = 0 β‡’ 2 βˆ™ 1 βˆ’ π‘Ž log 1 𝑧 βˆ™ 𝑧 log 𝑏 = 0 ⇔ 2 βˆ’ π‘Ž log π‘§βˆ’1 βˆ™ 𝑧 log 𝑏 = 0 ⇔ 2 βˆ’ (βˆ’ π‘Ž log 𝑧) βˆ™ 𝑧 log 𝑏 = 0 ⇔ 2 + π‘Ž log 𝑏 = 0 ⇔ π‘Ž log 𝑏 = βˆ’2 Maka nilai π‘Ž log 𝑏3 π‘Ž + 𝑧 log π‘Ž βˆ™ 𝑏 log 𝑧2 adalah: π‘Ž log 𝑏3 π‘Ž + 𝑧 log π‘Ž βˆ™ 𝑏 log 𝑧2 β‡’ π‘Ž log 𝑏3 + π‘Ž log π‘Ž + 𝑏 log 𝑧2 βˆ™ 𝑧 log π‘Ž ⇔ π‘Ž log 𝑏3 + 1 + 𝑏 log 𝑧2 βˆ™ 𝑧 log π‘Ž ⇔ 3 βˆ™ π‘Ž log 𝑏 + 1 + 2 βˆ™ 𝑏 log 𝑧 βˆ™ 𝑧 log π‘Ž ⇔ 3 βˆ™ (βˆ’2) + 1 + 2 βˆ™ 𝑏 log π‘Ž ⇔ βˆ’6 + 1 + 2 βˆ™ 1 π‘Ž log 𝑏 ⇔ βˆ’6 + 1 + 2 βˆ™ 1 (βˆ’2) ⇔ βˆ’5 + (βˆ’1) ⇔ βˆ’6
  • 10. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9 9. Jika garis singgung parabola 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2 di titik 𝑀(1, 3) juga merupakan garis singgung parabola 𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜, maka nilai dari 5 βˆ’ βˆšπ‘˜ βˆ’ 1 adalah .... A. 0 B. 1 C. 2 D. 3 E. 4 Pembahasan: Gradien garis singgung sebuah kurva diperoleh dengan mensubstitusi absis titik singgung pada turunan pertama suatu kurva. 𝑓(π‘₯) = 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2 β‡’ 𝑓′(π‘₯) = 4 βˆ’ 2π‘₯ Jadi, gradien garis singgung parabola 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2 di titik (1, 3) adalah: π‘š = 𝑓′(1) β‡’ π‘š = 4 βˆ’ 2(1) = 4 βˆ’ 2 = 2 Sehingga, persamaan garis singgung parabola 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2 dengan gradien π‘š = 2 di titik (1, 3) dapat ditentukan dengan: 𝑦 βˆ’ 𝑦1 = π‘š(π‘₯ βˆ’ π‘₯1) β‡’ 𝑦 βˆ’ 3 = 2(π‘₯ βˆ’ 1) ⇔ 𝑦 βˆ’ 3 = 2π‘₯ βˆ’ 2 ⇔ 𝑦 = 2π‘₯ βˆ’ 2 + 3 ⇔ 𝑦 = 2π‘₯ + 1 Diketahui bahwa garis singgung parabola 𝑦 = 4π‘₯ βˆ’ π‘₯2 juga menyinggung parabola 𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜, maka substitusikan 𝑦 = 2π‘₯ + 1 ke persamaan parabola 𝑦 = π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜, sehingga diperoleh persamaan kuadrat berikut: 2π‘₯ + 1 = π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜ β‡’ π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜ βˆ’ (2π‘₯ + 1) = 0 ⇔ π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + π‘˜ βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 1 = 0 ⇔ π‘₯2 βˆ’ 8π‘₯ + (π‘˜ βˆ’ 1) = 0 Karena garis singgung dan parabola tersebut saling bersinggungan, maka nilai diskriminan dari persamaan kuadrat tersebut sama dengan nol (𝐷 = 0). Sehingga diperoleh nilai π‘˜ sebagai berikut: 𝐷 = 0 β‡’ 𝑏2 βˆ’ 4π‘Žπ‘ = 0 ⇔ (βˆ’8)2 βˆ’ 4(1)(π‘˜ βˆ’ 1) = 0 ⇔ 64 βˆ’ 4(π‘˜ βˆ’ 1) = 0 ⇔ 64 βˆ’ 4π‘˜ + 4 = 0 ⇔ 68 βˆ’ 4π‘˜ = 0 ⇔ 68 = 4π‘˜ ⇔ 17 = π‘˜ Jadi, nilai dari 5 βˆ’ βˆšπ‘˜ βˆ’ 1 = 5 βˆ’ √17 βˆ’ 1 = 5 βˆ’ √16 = 5 βˆ’ 4 = 1
  • 11. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 10 10. Nilai maksimum dari π‘˜ dimana 5βˆ’cos(2πœƒ) sin(πœƒ) β‰₯ 2π‘˜ dan 0 < πœƒ < πœ‹ adalah .... A. 3 B. 4 C. 5 D. 6 E. 7 Pembahasan: Misalkan 𝑓(πœƒ) = 5βˆ’cos(2πœƒ) sin(πœƒ) maka 𝑓′(πœƒ) adalah turunan fungsi 𝑓(πœƒ), sehingga 𝑓′(πœƒ) adalah: 𝑓(πœƒ) = 5 βˆ’ cos(2πœƒ) sin(πœƒ) = 𝑒(πœƒ) 𝑣(πœƒ) β‡’ 𝑓′(πœƒ) = 𝑒′(πœƒ)𝑣(πœƒ) βˆ’ 𝑒(πœƒ)𝑣′(πœƒ) 𝑣2(πœƒ) = 2 sin 2πœƒ βˆ™ sin πœƒ βˆ’ (5 βˆ’ cos 2πœƒ) βˆ™ cos πœƒ sin2 πœƒ = 2(2 sin πœƒ cos πœƒ) βˆ™ sin πœƒ βˆ’ 5 cos πœƒ + cos 2πœƒ cos πœƒ sin2 πœƒ = 4 sin2 πœƒ cos πœƒ βˆ’ 5 cos πœƒ + (1 βˆ’ 2 sin2 πœƒ) cos πœƒ sin2 πœƒ = 4 sin2 πœƒ cos πœƒ βˆ’ 5 cos πœƒ + cos πœƒ βˆ’ 2 sin2 πœƒ cos πœƒ sin2 πœƒ = 2 sin2 πœƒ cos πœƒ βˆ’ 4 cos πœƒ sin2 πœƒ = 2 βˆ™ (sin2 πœƒ βˆ’ 2) βˆ™ cos πœƒ sin2 πœƒ Agar nilai 𝑓(πœƒ) maksimum maka 𝑓′(πœƒ) = 0, sehingga: 𝑓′(πœƒ) = 0 β‡’ 2 βˆ™ (sin2 πœƒ βˆ’ 2) βˆ™ cos πœƒ sin2 πœƒ = 0 Pembuat nol fungsi ⇔ (sin2 πœƒ βˆ’ 2) = 0 atau cos πœƒ = 0 (sin2 πœƒ β‰  0) ⇔ Tidak Mungkin atau πœƒ = (Β± πœ‹ 2 + 𝑛 βˆ™ 2πœ‹) ⇔ πœƒ = πœ‹ 2 Sehingga, karena 𝑓′(πœƒ) = 0 saat πœƒ = πœ‹ 2 , maka nilai maksimum 𝑓(πœƒ) dicapai saat πœƒ = πœ‹ 2 , yaitu: 𝑓 ( πœ‹ 2 ) β‰₯ 2π‘˜ β‡’ 5 βˆ’ cos (2 ( πœ‹ 2 )) sin ( πœ‹ 2 ) β‰₯ 2π‘˜ ⇔ 5 βˆ’ cos(πœ‹) sin ( πœ‹ 2 ) β‰₯ 2π‘˜ ⇔ 5 βˆ’ (βˆ’1) 1 β‰₯ 2π‘˜ ⇔ 6 β‰₯ 2π‘˜ ⇔ 3 β‰₯ π‘˜ ⇔ π‘˜ ≀ 3 Jadi, nilai maksimum dari π‘˜ yang mungkin adalah π‘˜ = 3.
  • 12. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11 11. Diketahui 𝑦 = 1 csc π‘₯ . Jika 𝑦 ≀ 1 + 2 𝑦 dan 0 ≀ π‘₯ ≀ 2πœ‹, maka nilai π‘₯ yang memenuhi adalah .... A. 0 < π‘₯ < πœ‹ 2 B. 0 < π‘₯ ≀ πœ‹ 2 C. 0 ≀ π‘₯ ≀ πœ‹ D. 0 < π‘₯ ≀ πœ‹ E. 0 < π‘₯ < πœ‹ Pembahasan: Perhatikan bahwa 𝑦 = 1 csc π‘₯ = 1 1 sin π‘₯ = sin π‘₯. Sehingga, 𝑦 ≀ 1 + 2 𝑦 β‡’ sin π‘₯ ≀ 1 + 2 sin π‘₯ ⇔ sin π‘₯ βˆ’ (1 + 2 sin π‘₯ ) ≀ 0 ⇔ sin π‘₯ βˆ’ 1 βˆ’ 2 sin π‘₯ ≀ 0 ⇔ sin2 π‘₯ βˆ’ sin π‘₯ βˆ’ 2 sin π‘₯ ≀ 0 ⇔ (sin π‘₯ + 1)(sin π‘₯ βˆ’ 2) sin π‘₯ ≀ 0 (sin π‘₯ β‰  0) ⇔ (sin π‘₯ + 1)(sin π‘₯ βˆ’ 2) sin π‘₯ ≀ 0 (sin π‘₯ β‰  0) Pembuat nol β‡’ (sin π‘₯ + 1)(sin π‘₯ βˆ’ 2) sin π‘₯ = 0 ⇔ sin π‘₯ + 1 = 0 atau sin π‘₯ βˆ’ 2 = 0 atau sin π‘₯ = 0 ⇔ sin π‘₯ = βˆ’1 β€Š atau β€Š sin π‘₯ = 2 atau sin π‘₯ = 0 ⇔ π‘₯ = 3πœ‹ 2 β€Š β€Šβ€Šβ€Šβ€Š atau TM β€Š atau π‘₯ = {0, πœ‹, 2πœ‹} (TM = Tidak mungkin) Periksa daerah penyelesaian (sin π‘₯ + 1)(sin π‘₯ βˆ’ 2) sin π‘₯ ≀ 0 pada garis bilangan: Jadi daerah penyelesaian yang memenuhi 𝑦 ≀ 1 + 2 𝑦 adalah: 𝐻𝑃 = {π‘₯|0 < π‘₯ < πœ‹ atau 3πœ‹ 2 ≀ π‘₯ < 2πœ‹, π‘₯ ∈ 𝑅} Sehingga jawaban yang memenuhi di soal adalah 0 < π‘₯ < πœ‹. βˆ’ βˆ’+ 0 πœ‹ 3πœ‹ 2 2πœ‹ ++
  • 13. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 12 12. lim π‘₯β†’1 sin 2(π‘₯βˆ’1) (π‘₯2βˆ’2π‘₯+1) cot 1 2 (π‘₯βˆ’1) = .... A. 1 4 B. 1 2 C. 1 D. 2 E. 4 Pembahasan: lim π‘₯β†’1 sin 2(π‘₯ βˆ’ 1) (π‘₯2 βˆ’ 2π‘₯ + 1) cot 1 2 (π‘₯ βˆ’ 1) = lim π‘₯β†’1 2 sin(π‘₯ βˆ’ 1) cos(π‘₯ βˆ’ 1) (π‘₯ βˆ’ 1)(π‘₯ βˆ’ 1) 1 tan 1 2 (π‘₯ βˆ’ 1) = lim π‘₯β†’1 2 sin(π‘₯ βˆ’ 1) cos(π‘₯ βˆ’ 1) tan 1 2 (π‘₯ βˆ’ 1) (π‘₯ βˆ’ 1)(π‘₯ βˆ’ 1) = lim π‘₯β†’1 2 sin(π‘₯ βˆ’ 1) (π‘₯ βˆ’ 1) βˆ™ cos(π‘₯ βˆ’ 1) βˆ™ tan 1 2 (π‘₯ βˆ’ 1) (π‘₯ βˆ’ 1) = lim π‘₯β†’1 2 sin(π‘₯ βˆ’ 1) (π‘₯ βˆ’ 1) βˆ™ lim π‘₯β†’1 cos(π‘₯ βˆ’ 1) βˆ™ lim π‘₯β†’1 tan 1 2 (π‘₯ βˆ’ 1) (π‘₯ βˆ’ 1) = 2 βˆ™ 1 βˆ™ 1 2 = 1
  • 14. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13 13. Dari sehelai karton akan dibuat sebuah kotak tanpa tutup dengan alas persegi. Jika jumlah luas bidang alas dan semua bidang sisi kotak adalah 192 cm2, maka volume kotak terbesar yang mungkin adalah .... A. 256 cm3 B. 320 cm3 C. 364 cm3 D. 381 cm3 E. 428 cm3 Pembahasan: Misal panjang sisi alas berbentuk persegi adalah 𝑠, dan tinggi kotak adalah 𝑑, maka luas kotak tanpa tutup dirumuskan: 𝐿 𝑝 = 𝐿 π‘Ž + πΎπ‘Ž 𝑑 β‡’ 192 = 𝑠2 + 4𝑠𝑑 ⇔ 𝑑 = 192 βˆ’ 𝑠2 4𝑠 Volume kotak juga dirumuskan dengan: 𝑉 = 𝐿 π‘Ž βˆ™ 𝑑 β‡’ 𝑉 = 𝑠2 𝑑 Substitusikan 𝑑 = 192βˆ’π‘ 2 4𝑠 ke 𝑉 = 𝑠2 𝑑, diperoleh: 𝑉 = 𝑠2 ( 192 βˆ’ 𝑠2 4𝑠 ) = 192𝑠2 βˆ’ 𝑠4 4𝑠 = 48𝑠 βˆ’ 1 4 𝑠3 Nilai maksimum 𝑉 diperoleh untuk 𝑠 yang memenuhi 𝑉′ = 0, yaitu: 𝑉′ = 0 β‡’ 48 βˆ’ 3 4 𝑠2 = 0 ⇔ 3 4 𝑠2 = 48 ⇔ 𝑠2 = 48 3 4 ⇔ 𝑠2 = 48 Γ— 4 3 ⇔ 𝑠2 = 64 ⇔ 𝑠 = √64 ⇔ 𝑠 = 8 cm Sehingga diperoleh nilai maksimum 𝑉 dengan mensubstitusikan 𝑠 = 8 cm, yaitu: 𝑉 = 48(8) βˆ’ 1 4 (8)3 = 384 βˆ’ 1 4 βˆ™ 512 = 384 βˆ’ 128 = 256 cm3
  • 15. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 14 14. Jika diketahui π‘₯𝑦𝑧 = 26 dan (2 log π‘₯)(2 log 𝑦𝑧) + (2 log 𝑦)(2 log 𝑧) = 10 dengan π‘₯, 𝑦, 𝑧 β‰₯ 0, maka √2 log2 π‘₯ + 2 log2 𝑦 + 2 log2 𝑧 = .... A. 2 B. 3 C. 4 D. 5 E. 6 Pembahasan: Ingat identitas (π‘Ž + 𝑏 + 𝑐)2 = π‘Ž2 + 𝑏2 + 𝑐2 + 2π‘Žπ‘ + 2π‘Žπ‘ + 2𝑏𝑐 = π‘Ž2 + 𝑏2 + 𝑐2 + 2(π‘Žπ‘ + π‘Žπ‘ + 𝑏𝑐) Sehingga, (2 log π‘₯ + 2 log 𝑦 + 2 log 𝑧)2 = (2 log2 π‘₯ + 2 log2 𝑦 + 2 log2 𝑧) + 2[(2 log π‘₯)(2 log 𝑦) + (2 log π‘₯)(2 log 𝑧) + (2 log 𝑦)(2 log 𝑧)] β‡’ (2 log2 π‘₯ + 2 log2 𝑦 + 2 log2 𝑧) = (2 log π‘₯ + 2 log 𝑦 + 2 log 𝑧)2 βˆ’ 2[(2 log π‘₯)(2 log 𝑦) + (2 log π‘₯)(2 log 𝑧) + (2 log 𝑦)(2 log 𝑧)] = 2 log2(π‘₯𝑦𝑧) βˆ’ 2[(2 log π‘₯)(2 log 𝑦 + 2 log 𝑧) + (2 log 𝑦)(2 log 𝑧)] = 2 log2(π‘₯𝑦𝑧) βˆ’ 2[(2 log π‘₯)(2 log 𝑦𝑧) + (2 log 𝑦)(2 log 𝑧)] = 2 log2(26) βˆ’ 2 βˆ™ 10 = (6)2 βˆ’ 20 = 36 βˆ’ 20 = 16 Jadi, √2 log2 π‘₯ + 2 log2 𝑦 + 2 log2 𝑧 = √16 = 4
  • 16. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 15 15. Jika diketahui { π‘Ž + 𝑏 + 𝑐 = 18 π‘Ž2 + 𝑏2 + 𝑐2 = 756 π‘Ž2 = 𝑏𝑐 maka π‘Ž = .... A. βˆ’18 B. βˆ’12 C. 1 D. 12 E. 18 Pembahasan: Ingat identitas (π‘Ž + 𝑏 + 𝑐)2 = π‘Ž2 + 𝑏2 + 𝑐2 + 2π‘Žπ‘ + 2π‘Žπ‘ + 2𝑏𝑐 = π‘Ž2 + 𝑏2 + 𝑐2 + 2(π‘Žπ‘ + π‘Žπ‘ + 𝑏𝑐) Sehingga, (π‘Ž + 𝑏 + 𝑐)2 = π‘Ž2 + 𝑏2 + 𝑐2 + 2(π‘Žπ‘ + π‘Žπ‘ + 𝑏𝑐) β‡’ (18)2 = (756) + 2(π‘Ž(𝑏 + 𝑐) + 𝑏𝑐) ⇔ 324 = 756 + 2(π‘Ž(18 βˆ’ π‘Ž) + π‘Ž2) ⇔ 324 βˆ’ 756 = 2(18π‘Ž βˆ’ π‘Ž2 + π‘Ž2) ⇔ βˆ’432 = 36π‘Ž ⇔ βˆ’ 432 36 = π‘Ž ⇔ βˆ’12 = π‘Ž
  • 17. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 16 16. Jika kedua akar persamaan 𝑝π‘₯2 + 8π‘₯ + 3𝑝 = 0 bernilai negatif, maka jumlah kuadrat kedua akar- akar tersebut akan bernilai .... A. maksimum 30 B. minimum 30 C. minimum 6 D. maksimum 6 E. minimum βˆ’15/2 Pembahasan: Misal akar-akar dari persamaan 𝑝π‘₯2 + 8π‘₯ + 3𝑝 = 0 adalah π‘₯1 dan π‘₯2, maka dengan menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat, diperoleh hubungan: π‘₯1 + π‘₯2 = βˆ’ 8 𝑝 π‘₯1 π‘₯2 = 3𝑝 𝑝 = 3 Untuk menentukan jumlah kuadrat dari akar-akarnya yaitu π‘₯1 2 + π‘₯2 2 maka digunakan konsep berikut: (π‘₯1 + π‘₯2)2 = π‘₯1 2 + π‘₯2 2 + 2π‘₯1 π‘₯2 β‡’ π‘₯1 2 + π‘₯2 2 = (π‘₯1 + π‘₯2)2 βˆ’ 2π‘₯1 π‘₯2 ⇔ π‘₯1 2 + π‘₯2 2 = ( 8 𝑝 ) 2 βˆ’ 2(3) ⇔ π‘₯1 2 + π‘₯2 2 = 64 𝑝2 βˆ’ 6 Sehingga kita harus mencari nilai 𝑝2 terlebih dahulu. Perhatikan bahwa akar-akarnya selalu bernilai negatif, artinya nilai π‘₯1 + π‘₯2 < 0 dan 𝐷 β‰₯ 0, sehingga π‘₯1 + π‘₯2 < 0 β‡’ βˆ’ 8 𝑝 < 0 (ingat π‘Ž 𝑏 < 0 ⇔ π‘Žπ‘ < 0) ⇔ βˆ’8𝑝 < 0 ⇔ 𝑝 > 0 𝐷 β‰₯ 0 β‡’ (8)2 βˆ’ 4(𝑝)(3𝑝) β‰₯ 0 ⇔ 64 βˆ’ 12𝑝2 β‰₯ 0 ⇔ βˆ’12𝑝2 β‰₯ βˆ’64 ⇔ 𝑝2 ≀ βˆ’64 βˆ’12 ⇔ 𝑝2 ≀ 64 12 Dari 𝑝 > 0 dan 𝑝2 ≀ 64 12 dapat ditarik kesimpulan bahwa 0 < 𝑝2 ≀ 64 12 . Sehingga, nilai π‘₯1 2 + π‘₯2 2 = 64 𝑝2 βˆ’ 6 akan mencapai minimum saat 𝑝2 = 64 12 . Jadi, nilai minimum dari π‘₯1 2 + π‘₯2 2 adalah: π‘₯1 2 + π‘₯2 2 = 64 𝑝2 βˆ’ 6 = 64 64 12 βˆ’ 6 = 64 ( 12 64 ) βˆ’ 6 = 12 βˆ’ 6 = 6
  • 18. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 17 PETUNJUK C: Untuk soal nomor 17-20 17. Apabila π‘˜ = π‘₯ + 𝑦 , maka π‘˜2 βˆ’ π‘˜ = 1 dan apabila π‘˜ = π‘₯ βˆ’ 𝑦, maka π‘˜2 + π‘˜ = 1, maka π‘₯ + 𝑦 = .... (1) 1 2 + 1 2 √5 (2) 1 2 (3) 1 2 βˆ’ 1 2 √5 (4) 1 2 √5 Pembahasan: Dengan menggunakan rumus ABC maka penyelesaian dari π‘˜2 βˆ’ π‘˜ βˆ’ 1 = 0 adalah: π‘˜1,2 = βˆ’π‘ Β± βˆšπ‘2 βˆ’ 4π‘Žπ‘ 2π‘Ž = βˆ’(βˆ’1) Β± √(βˆ’1)2 βˆ’ 4(1)(βˆ’1) 2(1) = 1 Β± √1 + 4 2 = 1 Β± √5 2 = 1 2 Β± 1 2 √5 Jadi, π‘₯ + 𝑦 = 1 2 Β± 1 2 √5 Dengan menggunakan rumus ABC maka penyelesaian dari π‘˜2 βˆ’ π‘˜ βˆ’ 1 = 0 adalah: π‘˜1,2 = βˆ’π‘ Β± βˆšπ‘2 βˆ’ 4π‘Žπ‘ 2π‘Ž = βˆ’(1) Β± √(1)2 βˆ’ 4(1)(βˆ’1) 2(1) = βˆ’1 Β± √1 + 4 2 = βˆ’1 Β± √5 2 = βˆ’ 1 2 Β± 1 2 √5 Jadi, π‘₯ βˆ’ 𝑦 = βˆ’ 1 2 Β± 1 2 √5 Sehingga dapat diperoleh nilai π‘₯ dan 𝑦 yaitu: π‘₯ = Β± 1 2 √5 dan 𝑦 = 1 2 Maka nilai dari π‘₯ + 𝑦 adalah: π‘₯ + 𝑦 = 1 2 Β± 1 2 √5 (Pernyataan (1) dan (3) benar) Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (1) dan (3) yang benar.
  • 19. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 18 18. Misalkan 𝑓: 𝑅 β†’ 𝑅 dan 𝑔: 𝑅 β†’ 𝑅, 𝑓(π‘₯) = π‘₯ + 2 dan (𝑔 ∘ 𝑓)(π‘₯) = 2π‘₯2 + 4π‘₯ βˆ’ 6. Misalkan juga π‘₯1 dan π‘₯2 adalah akar-akar dari 𝑔(π‘₯) = 0, maka π‘₯1 + 2π‘₯2 = .... (1)0 (2)1 (3)3 (4)5 Pembahasan: Perhatikan bahwa, (𝑔 ∘ 𝑓)(π‘₯) = 2π‘₯2 + 4π‘₯ βˆ’ 6 dan 𝑓(π‘₯) = π‘₯ + 2, maka: (𝑔 ∘ 𝑓)(π‘₯) = 2π‘₯2 + 4π‘₯ βˆ’ 6 β‡’ 𝑔(𝑓(π‘₯)) = 2π‘₯2 + 4π‘₯ βˆ’ 6 ⇔ 𝑔(π‘₯ + 2) = 2π‘₯2 + 4π‘₯ βˆ’ 6 Misal, 𝑦 = π‘₯ + 2 β‡’ π‘₯ = 𝑦 βˆ’ 2, sehingga: 𝑔(π‘₯ + 2) = 2π‘₯2 + 4π‘₯ βˆ’ 6 β‡’ 𝑔(𝑦) = 2(𝑦 βˆ’ 2)2 + 4(𝑦 βˆ’ 2) βˆ’ 6 ⇔ 𝑔(𝑦) = 2(𝑦2 βˆ’ 4𝑦 + 4) + 4𝑦 βˆ’ 8 βˆ’ 6 ⇔ 𝑔(𝑦) = 2𝑦2 βˆ’ 8𝑦 + 8 + 4𝑦 βˆ’ 14 ⇔ 𝑔(𝑦) = 2𝑦2 βˆ’ 4𝑦 βˆ’ 6 ∴ 𝑔(π‘₯) = 2π‘₯2 βˆ’ 4π‘₯ βˆ’ 6 Jika π‘₯1 dan π‘₯2 adalah akar-akar dari 𝑔(π‘₯) = 0, maka nilai π‘₯1 dan π‘₯2 bisa ditentukan menggunakan pemfaktoran berikut: 2π‘₯2 βˆ’ 4π‘₯ βˆ’ 6 = 0 β‡’ 2(π‘₯ βˆ’ 2π‘₯ βˆ’ 3) = 0 ⇔ 2(π‘₯ + 1)(π‘₯ βˆ’ 3) = 0 Pembuat nol& π‘₯ + 1 = 0 atau π‘₯ βˆ’ 3 = 0 β‡’ π‘₯ = βˆ’1 β€Š atau β€Š π‘₯ = 3 Jadi penyelesaian 𝑔(π‘₯) = 0 adalah π‘₯ = βˆ’1 atau π‘₯ = 3. Misal π‘₯1 = βˆ’1 dan π‘₯2 = 3, maka nilai π‘₯1 + 2π‘₯2 = βˆ’1 + 2(3) = βˆ’1 + 6 = 5 (Pernyataan (4) benar) Misal π‘₯1 = 3 dan π‘₯2 = βˆ’1, maka nilai π‘₯1 + 2π‘₯2 = 3 + 2(βˆ’1) = 3 βˆ’ 2 = 1 (Pernyataan (2) benar) Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (2) dan (4) yang benar.
  • 20. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 19 19. Jika diketahui βˆšπ‘¦2 + 2𝑦 + 1, 𝑦2+3π‘¦βˆ’1 3 , 𝑦 βˆ’ 1 adalah tiga suku barisan aritmetika, maka nilai suku kedua yang memenuhi adalah .... (1)βˆ’1 (2)βˆ’2 (3)1 (4)2 Pembahasan: Misal 𝑛 adalah jumlah suku barisan aritmetika dan apabila 𝑛 adalah bilangan ganjil maka akan terdapat sebuah suku tengah yaitu π‘ˆ 𝑇, dengan 𝑇 = 1 2 (1 + 𝑛) maka akan berlaku π‘ˆ 𝑇 = 1 2 (π‘ˆ1 + π‘ˆ 𝑛) Sehingga, pada tiga suku barisan aritmetika βˆšπ‘¦2 + 2𝑦 + 1, 𝑦2+3π‘¦βˆ’1 3 , 𝑦 βˆ’ 1, berlaku: π‘ˆ2 = 1 2 (π‘ˆ1 + π‘ˆ3) β‡’ 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = 1 2 ((βˆšπ‘¦2 + 2𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1)) ⇔ 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = 1 2 (Β±(𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1)) Perhatikan, karena nilai βˆšπ‘¦2 + 2𝑦 + 1 = Β±(𝑦 + 1), maka akan ada dua kemungkinan sebagai berikut: 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = 1 2 ((βˆšπ‘¦2 + 2𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1)) β‡’ { 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = 1 2 ((𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1)) 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = 1 2 (βˆ’(𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1)) Untuk kasus pertama, 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = 1 2 ((𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1)) β‡’ 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = 1 2 (2𝑦) ⇔ 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = 𝑦 ⇔ 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 = 3𝑦 ⇔ 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 βˆ’ 3𝑦 = 0 ⇔ 𝑦2 βˆ’ 1 = 0 ⇔ (𝑦 + 1)(𝑦 βˆ’ 1) = 0 Pembuat nol ⇔ 𝑦 + 1 = 0 atau 𝑦 βˆ’ 1 = 0 ⇔ 𝑦 = βˆ’1 atau β€Šβ€Š 𝑦 = 1 𝑦 = βˆ’1 β‡’ π‘ˆ2 = 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = (βˆ’1)2 + 3(βˆ’1) βˆ’ 1 3 = 1 βˆ’ 3 βˆ’ 1 3 = βˆ’3 3 = βˆ’1 (Pernyataan (1) benar) 𝑦 = 1 β‡’ π‘ˆ2 = 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = (1)2 + 3(1) βˆ’ 1 3 = 1 + 3 βˆ’ 1 3 = 3 3 = 1 (Pernyataan (3) benar)
  • 21. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 20 Untuk kasus kedua, 𝑦2 + 3π‘₯ βˆ’ 1 3 = 1 2 (βˆ’(𝑦 + 1) + (𝑦 βˆ’ 1)) β‡’ 𝑦2 + 3π‘₯ βˆ’ 1 3 = 1 2 (βˆ’π‘¦ βˆ’ 1 + 𝑦 βˆ’ 1) ⇔ 𝑦2 + 3π‘₯ βˆ’ 1 3 = 1 2 (βˆ’2) ⇔ 𝑦2 + 3π‘₯ βˆ’ 1 3 = βˆ’1 ⇔ 𝑦2 + 3π‘₯ βˆ’ 1 = βˆ’3 ⇔ 𝑦2 + 3π‘₯ βˆ’ 1 + 3 = 0 ⇔ 𝑦2 + 3π‘₯ + 2 = 0 ⇔ (𝑦 + 2)(𝑦 + 1) = 0 Pembuat nol ⇔ 𝑦 + 2 = 0 atau 𝑦 + 1 = 0 ⇔ 𝑦 = βˆ’2 atau β€Šβ€Š 𝑦 = βˆ’1 𝑦 = βˆ’2 β‡’ π‘ˆ2 = 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = (βˆ’2)2 + 3(βˆ’2) βˆ’ 1 3 = 4 βˆ’ 6 βˆ’ 1 3 = βˆ’3 3 = βˆ’1 (Pernyataan (1) benar) 𝑦 = βˆ’1 β‡’ π‘ˆ2 = 𝑦2 + 3𝑦 βˆ’ 1 3 = (βˆ’1)2 + 3(βˆ’1) βˆ’ 1 3 = 1 βˆ’ 3 βˆ’ 1 3 = βˆ’3 3 = βˆ’1 (Pernyataan (1) benar) Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (1) dan (3) yang benar.
  • 22. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 21 20. Diketahui bahwa π‘₯2 + 2π‘₯𝑦 + 2𝑦2 = 13 dengan π‘₯ dan 𝑦 adalah bilangan bulat. Nilai π‘₯ βˆ’ 𝑦 yang mungkin dengan π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0 adalah .... (1)4 (2)1 (3)βˆ’4 (4)βˆ’1 Pembahasan: Perhatikan bahwa π‘₯2 + 2π‘₯𝑦 + 2𝑦2 = 13 β‡’ π‘₯2 + 2π‘₯𝑦 + 𝑦2 + 𝑦2 = 13 ⇔ (π‘₯ + 𝑦)2 + 𝑦2 = 13 Perhatikan juga bahwa apabila π‘₯ dan 𝑦 adalah bilangan bulat dengan π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0, serta nilai (π‘₯ + 𝑦)2 > 0 dan 𝑦2 > 0. Sehingga, diperoleh kesimpulan bahwa 0 < (π‘₯ + 𝑦)2 ≀ 13 dan 0 < 𝑦2 ≀ 13 Artinya nilai (π‘₯ + 𝑦) atau 𝑦 yang mungkin hanyalah 2 atau 3. Kemungkinan pertama, (π‘₯ + 𝑦) = 2 sehingga, (π‘₯ + 𝑦)2 + 𝑦2 = 13 β‡’ (2)2 + 𝑦2 = 13 ⇔ 4 + 𝑦2 = 13 ⇔ 4 + 𝑦2 βˆ’ 13 = 0 ⇔ 𝑦2 βˆ’ 9 = 0 ⇔ (𝑦 + 3)(𝑦 βˆ’ 3) = 0 ⇔ π’š = βˆ’πŸ‘ atau 𝑦 = 3 𝑻𝑴 Sekarang mari dicek kembali bahwa π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0 π‘₯ + 𝑦 = 2 β‡’ π‘₯ + 3 = 2 ⇔ π‘₯ = 2 βˆ’ 3 ⇔ π‘₯ = βˆ’1 Ingat, bahwa nilai π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0 maka karena 𝑦 = 3 menyebabkan nilai π‘₯ = βˆ’1 β‡’ π‘₯ < 0, maka jelas bahwa 𝒙 = βˆ’πŸ dan π’š = πŸ‘ tidak memenuhi. Kemungkinan kedua, (π‘₯ + 𝑦) = 3 sehingga, (π‘₯ + 𝑦)2 + 𝑦2 = 13 β‡’ (3)2 + 𝑦2 = 13 ⇔ 9 + 𝑦2 = 13 ⇔ 9 + 𝑦2 βˆ’ 13 = 0 ⇔ 𝑦2 βˆ’ 4 = 0 ⇔ (𝑦 + 2)(𝑦 βˆ’ 2) = 0 ⇔ π’š = βˆ’πŸ atau 𝑦 = 2 𝑻𝑴 Sekarang mari dicek kembali bahwa π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0 π‘₯ + 𝑦 = 3 β‡’ π‘₯ + 2 = 3 ⇔ π‘₯ = 3 βˆ’ 2 ⇔ π‘₯ = 1 Ingat, bahwa nilai π‘₯ > 0 dan 𝑦 > 0 maka karena 𝑦 = 3 menyebabkan nilai π‘₯ = 1 β‡’ π‘₯ > 0, maka jelas bahwa π‘₯ = 1 dan 𝑦 = 2 memenuhi. Sehingga nilai π‘₯ βˆ’ 𝑦 = 1 βˆ’ 2 = βˆ’1 (Pernyataan (4) benar) Jadi kesimpulan yang tepat adalah hanya pernyataan (4) saja yang benar.
  • 23. Bimbel SIMAK–UI 2013 Matematika Dasar by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 22 Untuk download rangkuman materi, kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dalam menghadapi SIMAK-UI, SNMPTN, OSN serta kumpulan pembahasan soal SIMAK-UI, SNMPTN, OSN ataupun yang lainnya jangan lupa untuk selalu mengunjungi http://pak-anang.blogspot.com. Terimakasih, Pak Anang.