Ringkasan artikel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Artikel ini memaparkan model sistem inovasi pendidikan yang mengintegrasikan adopsi inovasi pada tingkat individu, lembaga, dan lingkungan sosial ekonomi untuk memahami dinamika penerapan inovasi berbasis TIK di sekolah.
2. Tiga faktor utama yang mempengaruhi adopsi inovasi TIK adalah pilihan individu, penerapan proses pembelajaran di sekol
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Grup5 model integratif-reviewe jurnal
1. Anggota Grup 5 :
1. Lilia Ismarti
2. Helni Indrayati
3. Rini Febrina
4. Nurbahari Martlan
5. Eli Yuliana
2.
3. Empirical evidence underlines the importance of ICT-based innovations in education for
at least two reasons: They prepare for a future workplace in a knowledge society
increasingly dependent on ICT and furthermore, they support student-centred learning
processes. However, adoption of ICT in educational organizations in general as well as
of specific ICT-based innovations varies broadly across nations, as
there are many different influencing factors with strong interdependencies. In order to
better understand
the dynamics of innovations in education, in this article we expose to discussion an
integrative model based on a combination of models of individual and organizational
adoption processes and their
interplay with a socio-economic environment. The authors propose this concept of an
“educational innovation system” to analyse differences in the diffusion of ICT-based
innovations across countries and to better understand educational policies and their
impact on classroom practice.
Keywords:
Education policy, innovation research, educational technology
4. Dua alasan Inovasi ICT dikatakan relevan dalam
konteks pendidikan:
1. Mempersiapkan Pengetahuan masyarakat
(Siswa, Guru dan Orang tua) akan dunia kerja
dimasa mendatang sangat bergantung pada
ICT, karena itu penggunaan ICT diatur dalam
kurikulum.
2. Inovasi ICT dilihat sebagai cara baru dalam
pembelajaran berbagai mata pelajaran, dimana
dalam inovasi ICT, mendukung proses
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
5. Inovasi ICT berperan dalam pengembangan -
masa anak-anak dan menyatukan anak-anak
dengan kalangan remaja melalui social
network.
Munculnya kelompok anak dengan julukan
“Computer culture” atau “Digital Natives”
Inovasi ICT dalam pendidikan sebagai pilihan
individu, kerangka kerja lembaga dan
kebijakan pendidikan
Inovasi ICT dipelajari dari berbagai disiplin
akademik berbeda dan dalam konteks
profesional
Penerapan ICT di sekolah, berbeda pada
tingkat serapan karena banyak variabel
bertentangan dan saling ketergantungan.
8. Pengembangan hasil penelitian sebelumnya
dibidang game elektronik sebagai proses
inovasi (Breiter & Kolo 2008)
Study Literatur
Menggunakan pendekatan yang saling
ketergantungan satu sama lain yaitu dengan
model integrasi yang berasal dari kombinasi
antara penerapan model individu dan
organisasi dan pengaruhnya terhadap
lingkungan sosial masyarakat.
9. 1. Sistem Inovasi Pendidikan
Penyusunan kerangka penggunaan ICT di Sekolah dengan
sistem inovasi pendidikan membantu memahami saling
ketergantungan yang kompleks antaraAktor pelaku,
Institusi,dan sistem peraturan.
3 faktor yang mempengaruhi, yaitu 1) faktor individual (siswa,
guru dan orang tua), 2). Faktor Institusional (sekolah). 3). Faktor
makro (lingkungan sekolah, otoritas sekolah dan perencanaan
teknologi.
2. Adopsi Inovasi Oleh Individu
Adanya keterkaitan antara penyebaran infrastruktur dan peran
ICT di RumahTangga dan di sekolah.
Proses adopsi ada 5 fase yaitu: Pengetahuan, persuasi,
keputusan, implementasi dan konfirmasi
10. 3. Adopsi Inovasi Oleh Institusi (Sekolah)
Menurut Nolan 1993; Ada 5 tahap
penerapan inovasi diinstitusi: 1).Inisialisasi,
2).Penularan, 3). kOntrol 4).Integrasi
5).Jatuh tempo
4. Adopsi Individu dan Organisasi dilingkungan
: teori Perilaku terencana
Teori Perilaku terencana “perilaku seseorang
ditentukan oleh niat untuk melakukan
perilaku”
11. Faktor yang mempengaruhi niat individu : 1).sikap
individu terhadap perilaku tertantu. 2).Norma
subjektid dan 3).kontrol prilaku yang dirasakan
individu.
Dampak kebijakan pendidikan di sekolah-sekolah
sebagai organisasi sosial adalah reformasi
pendidikan secara keseluruhan.
Pembelajaran kolaboratif dan berpusat pada dalam
lingkungan otentik dan virtual, produksi konten
digital,dan kualitas kontrol dalam kerangka yang
kuat dan akuntabilitas.
Memperhitungkan fenomena antar lintasan dalam
adopsi inovasi, faktor sosial, budaya dan ekonomi.
12. 5. Pemetaan, analisis dan Perbandingan sistem inovasi
Pendidikan
Sistem inovasi pendidikan, perlu mengaitkan unsur-
unsur sistem variabel terukur dan ketergantungan
fungsi.
Penelitian berikutnya difokuskan pada
menyelesaikan dan memperbaiki indikator yang
digunakan untuk interaksi dalam sistem pendidikan
serta keterkaitan dengan kinerja yang dihasilkan
pada lembaga pendidikan atau negara.
Pemurnian model yang diusulkan untuk
mengembangkan indikator kuat dan metrik yang
memungkinkan studi banding antar negara.
13. Untuk mengubah kondisi kerangka reformasi
kebijakan pendidikan dalam hal penggunaan
teknologi baru, dilakukan dalam kurikulum,
program negara, dan melalui skema
pelatihan guru-guru bersekala besar.
Tiga faktor utama yang mempengaruhi
adopsi inovasi, yaitu 1).pilihan individu,
2).Penerapan proses pembelajaran formal
kelembagaan, 3).dukungan infrastruktur
yang memadai.
14. Disarankan untuk melakukan
penelitian dengan variabel-
variabel yang saling
ketergantungan ditingkat
yang berbeda dan contoh
kasus di negara yang berbeda.