SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 74
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1

LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
FAKTOR FISIK Dan FAKTOR SOSIAL Di YOGJAKARTA,
SEMARANG Dan Sekitarnya

DISUSUN OLEH :

1. Lilis indah kurniawati
2. Nova herlin susti
3. Azwir taufan
4. Harpiko
5. Reanita fransiska
6. Veni yulita
7. Echsan muchlis
8. Anggraini
9. Dese
10. Sofendi
11. Meki adi putra
12. Riko setiawan
13. Vera rospita
14. Wiwin kustiawan

(11060007)
(11060017)
(08060478)
(11060206)
(11060060)
(11060075)
(11060005)
(10060070)
(10060089)
(11060019)
(11060011)
(11060064)
(11060052)
(11060080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
2013
2

KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan rahmat Nya kepada kita sekalian. Yang tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan KKL Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Geografi
UNIHAZ, dan terimakasih kepada bapak ibu dosen yang telah membantu dan
membimbing kami dalam penyusunan laporan KKL ini.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua teman-teman yang
telah

sangat

membantu

dalam

penyusunan

laporan

ini.

Kami juga ucapkan terimakasih kepada bapak ibu kami yang tidak langsung
adalah orang yang selalu memberikan dukungan dan motifasi kepada kami. Dan
laopran ini kami susun untuk memenuhi tugas-tugas kami setelah mengadakan
kegiatan KKL ini. Dan dengan penyusunan laporan ini semoga saja kami bisa
menambah pengetahuan kami tentang ilmu-ilmu didalam Geografi.
Selain hal tersebut semoga saja dengan laporan ini dapat diambil
manfaatnya oleh semua pihak yang membacanya. Laporan ini kami susun
berdasarkan observasi kami di lapangan.dan apabila ada kekurangan dalam
penyususnan laporan ini kami menaharap saran dan kritik dari semua pihak.
Terimakasih.

Bengkulu, april 2013

Penyusun
3

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................ i
Daftar isi ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4

Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
Masalah...........................................................................................
Tujuan ............................................................................................
Kegunaan .......................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Geografi Fisik ....................................................................................
2.2 Geografi Sosial..................................................................................
BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Geografi Fisik ....................................................................................
3.1.1 Gunung api purba
3.1.2 Hutan buatan wanagama
3.1.3 Kampus LIPIkarang sambung
3.2 Geografi Sosial..................................................................................
3.2.1 Karakteristik masyarakat
3.2.2 Aktifitas ekonomi
3.2.3 Kebersiahan lingkungan tempat usaha
3.3 Proses Pembelajaran Kuliah Lapangan ............................................
3.3.1 Proses pembelajaran Georafi FIS UNNES
3.3.2 Proses pembelajaran di kampus karang sambung
3.3.3 Proses pembelajran di wanagama
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan .......................................................................................
4.1.1 Kajian fisik
4.1.2 Kajian sosial
4.2 Saran.................................................................................................
4.3 Lampiran ...........................................................................................
4.4 Daftar Pustaka ..................................................................................
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UNIHAZ adalah pusat
pendidikan tenaga kependidikan yang menghasilkan guru pendidikan geografi
yang berwawasan SIG, Mitigasi dan Managemen Bencana Alam. Untuk mencapai
hal itu, diperlukan pembelajaran teori, observasi, dan penelitian senyatanya
(inquiry), yang diawali dengan kuliah kerja lapangan pengenalan bentang
geografi.
Kuliah kerja lapangan meliputi tiga aktivitas yaitu, pengamatan (observasi),
wawacara dan penelitian (inquiry). Dengan pengamatan, mahasiswa dihadapkan
langsung pada gejala alam di lapangan. Melalui pengamatan, gejala geografis
diamati assosiasinya secara keruangan serta pola yang kompleks di suatu tempat.
Pada kuliah kerja lapangan ini, mahasiswa melakukan pengumpulan data
selengkap-lengkapny dengan mengadakan wawancara kepada penduduk sekitar
tempat

observasi.

Dengan demikian mahasiswa yang menggeluti bidang ilmu geografi di harapkan
mengikuti program yang telah ditentukan oleh Universitas yaitu KKL(kuliah kerja
lapangan) yang merupakan salah satu syarat perkuliahan di semester IV.
KKL yang dilaksanakan di provinsi dan semarang diharapkan

dapat

menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa serta mampu memahami
tentang bentang alam dipermukaan bumi terutam di lokasi tujuan yaitu yogjakarta
yang memiliki banyak tempat - tempat wisata yang berkaitan dengan gejala dan
fenomena bentang alam yang cocok dengan ilmu geografi ,meliputi faktor fisik
geografi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Kota yogjakarta merupakan kota yang tidak terlalu luas ,akan tetapi
merupakan kota yang pesat pembanguan,serta penduduk yang cukup

padat.

Penduduk sekitar yogjakarta memiliki kreativitas serta seni yang tinggi,disamping
itu Yogjakarta terkenal dengan masakan Gudeg juga dikenal sebagai kota pelajar.
5

Kuliah

kerja

lapangan

ini,

rute

yang

dilalui

meliputi;

candi

Borobudur,sebagai lokasi pertama, dilanjutkan ke kampus UNNES, Gunung Api
Purba Yogyakarta, Hutan Buatan Wanagama Gunung Kidul, Candi Prambanan
Yogyakarta, Kampus Karang Sambung Kebumen dan kembali ke kampus.

B. Masalah
1. Bagaimana kondisi geografi fisik lokasi Kuliah Kerja Lapangan?
2. Bagaimana kondisi geografi social lokasi Kuliah Kerja Lapangan?
3. Bagaimana proses pembelajaran Kuliah Kerja Lapangan?

C. Tujuan
Kuliah kerja lapangan (KKL) ini bertujuan untuk mengembangkan materi
dan kemampuan serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
mahasiswa yang setelah lulus akan menghadapi kedunia kerja yaitu jadi
seorang guru,berkenaan dengan konsep dan teori yang didapatkan dari
kegiatan KKL ini kita dapat

mengetahui gambaran tentang kegitan

pembelajaran di lapangan. Adapun tujuan KKL,lainya adalah :

a. mengenal proses dan hasil proses fisik yang terjadi pada satuan medan di
berbagai bentuk lahan di Gunung api purba.
b. mengidentifikasi proses dan hasil proses fisik yang terjadi pada satuan
medan di berbaggai bentuk geologi di Laboraturium LIPI karang sambung.
c. mengobservasi dan menganalisis lingkungan sosial yang terdapat di
Gunung api purba.
d. mengetahui vegetasi di kawasan Hutan buatan wanagama
6

D. Kegunaan
Kegiatan KKL Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan UNIHAZ ini mempunyai manfaat, antara lain :
1. Melatih mahasiswa mengamati, mengenal, mengidentifikasi proses dan
hasil proses fisik serta social yang terjadi pada satuan medan diberbagai
bentuk lahan di lapangan dan wilayahnya.
2. Melatih mahasiswa untuk mengklarifikasikan dan menganalisa proses
yang berlangsung dari hasil proses fisik yang terbentuk pada satuan medan
diberbagai bentuk lahan di lapangan.
3. Menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa terhadap kajian
geografi fisik dan social.
7

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1.1

Geografi Fisik
Geografi fisik merupakan bagian dari ilmu geografi. Banyak orang

mengartikan geografi sebagai ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan peta.
Pengertian ini masih bersifat parsial, ilmu geografi sebenarnya adalah ilmu
mengenai fenomena alam dan manusia dalam dimensi spasial. Ilmu geografi
mengalami banyak perkembangan dan pengembangan. Banyak ilmu baru lahir
sebagai cabang dari ilmu geografi, termasuk diantaranya geografi fisik. (Novian,
2011)
Subdisiplin dari ilmu Geografi Fisik :

1.

Geologi, Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo
yang artinya bumi dan Logos yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu
yang mempelajari bumi. Secara umum Geologi adalah ilmu yang
mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan, dan
sejarahnya.Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai
komposisi, pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam
memahami sejarah bumi. Dengan kata lain batuan merupakan objek utama
yang dipelajari dalam geologi.

a)Ruang Lingkup Geologi
Secara keseluruhan bumi ini terdiri dari beberapa lapisan yaitu:
1.Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelubungi Bumi.
2.Hidrosfer, yaitu lapisan air yang berada di permukaan Bumi.
3.Biosfer, yaitu Lapisan tempat makhluk hidup.
4.Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun Bumi.

Ruang lingkup pembelajaran geologi yaitu lithosfer yang
merupakan lapisan batuan penyusun bumi dari permukaan sampai inti
8

bumi. Geologi juga mempelajari benda-benda luar angkasa, dan bukan tak
mugkin suatu saat nanti kita dapat mengetahui keadaan geologi bulan
misalnya.
b)Cabang-cabang ilmu geologi
Kajian geologi memiliki ruang lingkup yang luas, di dalamnya
terdapat kajian-kajian yang kemudian berkembang menjadi ilmu yang
berdiri sendiri walaupun sebenarnya ilmu-ilmu tersebut tidak dapat
dipisahkan dan saling menunjang satu sama lain. ilmu-ilmu tersebut yaitu :
1.

Mineralogi: yaitu ilmu yang mempelajari mineral, berupa
pendeskripsian mineral yang meliputi warna, kilap, goresan,
belahan, pecahan dan sifat lainnya.

2.

Petrologi: yaitu ilmu yang mempelajari batuan, didalamnya
termasuk deskripsi,klasifikasi dan originnya.

3.

Sedimentologi :yaitu ilmu yang mempelajari batuan sediment,
meliputi deskripsi, klasifikasi dan proses pembentukan batuan
sediment.

4.

Stratigrafi :yaitu ilmu tentang urut-urutan perlapisan batuan,
pemeriannya dan proses pembentukanya.

5.

Geologi Struktur :adalah ilmu yang mempelajari arsitektur kerak
bumi dan proses pembentukannya.

6.

Palentologi :yaitu ilmu yang mempelajari aspek kehidupan masa
lalu yang berupa fosil. Paleontology berguna untuk penentuan
umur dan geologi sejarah.

7.

Geomorfologi :yaitu ilmu yang mempelajari bentuk bentang alam
dan proses pembentukan bentang alam tersebut. Ilmu ini berguna
dalam menentukan struktur geologi dan batuan penyusun suatu
daerah.

8.

Geologi Terapan : merupakan ilmu-ilmu yang dikembangkan dari
geologi yang digunakan untuk kepentingan umat manusia,
diantaranya Geologi Migas, Geologi Batubara,Geohidrologi,
Geologi Teknik, Geofisila, Geothermal dan sebagainya.
9

Dalam skema dibawah ini diperlihatkan hubungan yang saling berinteraksi
dan saling mempengaruhi antara Litosfir yang merupakan bagian paling luar dari
Bumi yang bersifat padat, dengan Atmosfir (udara) dan Hidrosfir (selaput air),
yang kemudian menciptakan Biosfir yang merupakan bagian dari Bumi dimana
terdapat interaksi antara ketiganya dan kehidupan di Bumi. Interaksi ini
menyebabkan sifat bumi yang dinamis.

lapisan kulit bumi

Batuan
Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk
secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material organik yang
terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Mineral adalah zat padat
anorganik yang mempunyai komposisi kimia tertentu dengan susunan atom yang
teratur, yang terjadi tidak dengan perantara manusia dan tidak berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan dibentuk oleh alam (Warsito Kusumoyudo,
1986). Kristal adalah zat padat yang mempunyai bentuk bangun yang beraturan
yang terdiri dari atam-atom dengan susunan yang teratur.
Berzelius mengklasifikasikan mineral menjadi 8 golongan, yaitu:
1. Elemen native, contohnya emas, perak, tembaga dan intan
2. Sulfida, contohnya Galena, pirit
10

3. Oksida dan Hidroksida, contohnya korondum
4. Halida, contohnya Halite
5. Karbonat, Nitrat, Borat, Lodat, contohnya Kalsit
6. Sulfat, Khromat, Molibdenat, dan Tungstat, contohnya Barit
7. Fosfat, Arenat dan Vanadat, contohnya Apatit
8. Silikat, contohnya kuarsa, Feldspar, Piroksen.
Mineral memiliki sifat-sifat khusus yang dapat kita jadikan sebagai
penciri mineral tertentu. Sifat-sifat mineral diantaranya : Warna,
Goresan,Kilap, Belahan, Pecahan, Kekerasan.sedangkan Kekerasan
Mineral ,yaitu :Talk, Gipsum ,Kalsit,Fluori,Apatit Ortoklas ,Kuarsa, Topas
,Korondum, Intan.

-

Pembagian Batuan

Berdasarkan pembentukannya batuan dibedakan menjadi tiga yaitu batuan beku,
sedimen, dan metamorf.
a. Batuan beku (Igneous Rock) adalah batuan yang terbentuk dari kristalisasi
atau pembekuan dari magma. Pembekuan ini dapat berlangsung di
permukaan

atau

jauh

di

bawah

permukaan.

Perbedaan

tempat

pembentukan ini pada ahirnya akan digunakan dalam klasifikasi dan
mempengaruhi sifat-sifat batuan yang terbentuk.Batuan beku yang
terbentuk di permukaan disebut batuan volkanik (ekstrusif) dan yang
terbentu di jauh di bawah permukaan bumu disebut batuan plutonik
(intrusif). Batuan beku ini seperti granit, granodiorit, dan gabro.
Magma dan Deret Bowen.
Magma adalah cairan silikat yang sangat panas, mengandung oksida,
sulfide serta volatile. Volatile ini terutama terdiri dari CO2, Sulfur (S),
Chlorine (Cl), Fluorine (F) dan Boron (B) yang dikeluarkan ketika magma
membeku. Temperatur magma berkisar antara 6000 C ( magma asam)
sampai 12500 C (magma basa), dimana kedua jenis magma ini merupakan
induk batuan beku.
Temperatur magma turun hingga mencapai titik jenuhnya, maka
11

magma akan mulai mengkristal. Umumnya unsure-unsur yang sukar larut
akan mengkristal terlebih dulu seperti apatit, zircon, ilmenit, magnetit,
rutile, titanit, chromit. Sementara mineral yang mudah larut mengkristal
kemudian dan terjebak di sekitar kristal yang terbentuk terlebih dahulu.
Mineral utama pembentuk batuan juga mengalami hal yang serupa,
yang mula-mula mengkristal dan selanjutnya yaitu olivin, piroksen,
amfibol, dan selanjutnya seperti yang dikemukakan oleh Bowen (1922).
Bowen menggambarkannya berupa chart yang disebut Deret Bowen
(Bowen’s Series)

b. Batuan sediment (endapan) terbentuk dibawah kondisi permukaan dan
terdiri dari kumpulan :
(1) presipitasi kimia dan biokimia.
(2) fragmen atau butiran batuan, mineral dan fosil.
(3)kombinasi material-materialtersebut
Berdasarkan sedimen laut seperti tempat terbentuknya dibahi menjadi 3:
-.

Sedimen laut seperti gamping, dolomit, hapa dll

-

sedimen dara seperti endapan sungai( aluvium), endapan gurun
( aeolis), dll

-

Sedimen transisi, terletak antara darat dan laut, mislanya endapan delta -dan rawa- rawa

Berdaarkan proses pengendapanya:
a.batu pasir
warna :

Putih, kuning, abu-abu, coklat kemerahan

tekstur :

berbutir halus sedang

komposisi mineral : kuarsa, felspar, kalsit, mika, glaukonit, oksida besi,
zircon, monasit, rutil.
b.batuu lempung
warna:

abu-abu, putih, kuning

tekstur :

berbutir sangat halus

fisik :

bersifat plastik ketika basah, tidak lulus air
12

kegunaan:

membuat batu bata, tegel, periuk belanga, kermik, dll.

c.Batu gamping
warna :

putih, kuning, abu-abu

tekstur :

kristalin, non kristlain (CaCO3)

c. Batuan metamorf adalah batuan yang asalnya adalah batuan beku,
sediment atau metamorf yang berubah secara mineralogy, tekstur atau
keduanya tanpa mengalami peleburan yang diakibatkan oleh panas,
tekanan, atau cairan kimia aktif. Panas dan tekanan disini berbeda dengan
kondisidipermukaan.

2.

Geomorfologi

(Geomorphology)

Adalah

ilmu

yang

mempelajari

pembentukan permukaan bumi. Mempelajari evolusi lereng,pembangunan
daratan dan plateau, dan proses-proses terbentuknya bukit pasir dan goa
dan tebing (elemen-elemen fisik dari bentang daratan). Pergerakan dari
udara, es, gelombang air berkontribusi dalam pembentukan bentang
daratan. Secara luas, berhubungan dengan landform (bentuk lahan) tererosi
dari batuan yang keras, namun bentuk konstruksinya dibentuk oleh
runtuhan batuan, dan terkadang oleh perolaku organisme di tempat mereka
hidup. “Surface” (permukaan) jangan diartikan secara sempit; harus
termasuk juga bagian kulit bumi yang paling jauh. Kenampakan
subsurface terutama di daerah batu gamping sangat penting dimana sistem
gua terbentuk dan merupakan bagian yang integral dari geomorfologi.
Pengaruh dari erosi oleh: air, angin, dan es, berkolaborasi dengan latitude,
ketinggian dan posisi relatif terhadap air laiut. Dapat dikatakan bahwa tiap
daerah dengan iklim tertentu juga memiliki karakteristik pemandangan
sendiri sebagai hasil dari erosi yang bekerja yang berbeda terhadap
struktur geologi yang ada.
Torehan air terhadap lapisan batu gamping yang keras dapat berupa aliran
sungai yang permanen dan periodik, dapat juga merupakan alur drainase
13

yang melewati bagian-bagian yang lemah. Sehingga membentuk
cekungan-cekungan pada bagian yag tererosi dan meninggalkan bagian
yang lebih tinggi yang susah tererosi. Ukuran dari cekungan dan tinggian
ini bisa beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.
3. Klimatologi (Climatology) Yaitu mempelajari iklim dan distribusi
spasialnya. Merupakan kombinasi antara ilmu meteorologi (suatu ilmu
cabang dari fisika yang mempelajari fenomena atmosfir) dan geografi
fisik. Klimatologi studi tentang: klasifikasi iklim, perubahan iklim, pola
vegetasi, formasi tanah, dan hubungan antara sosial manusia dan iklim.
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda
pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk
awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi
fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim
merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca
yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca
dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu
cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwaperistiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu
iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji
tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut
mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di
atmosfer permukaan bumi.
Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan
suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari
keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu
kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya
sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup
memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan
cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh
gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi
14

tentang iklim

penekanan diberikan pada

nilai

rata-rata, namun

penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga
mempunyai arti penting.
Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari
variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim.
Unsur-unsur iklim ini terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban
udara, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin. Unsur-unsur
ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang
disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim (AnoN).
Pengendali iklim atau faktor yang dominan menentukan perbedaan iklim
antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain menurut Lakitan
(2002) adalah :
(1) Posisi relatif terhadap garis edar matahari (posisi lintang).
(2) Keberadaan lautan atau permukaan airnya.
(3) Pola arah angin.
(4) Rupa permukaan daratan bumi.
(5) Kerapatan dan jenis vegetasi.
Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
a)Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya dapat Anda perhatikan
pada gambar 24 berikut. Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang
pembagian iklim matahari tersebut di atas dapat Anda pelajari pada uraian
berikut.
15

1. Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari
permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut: Suhu udara rata-rata tinggi,
karena matahari selalu vertikal.
Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat
rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 –
5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan
beraturan. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di
dunia.

2. Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan
peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah
peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi.
Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula
dengan musim panas tidak terlalu panas.
Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas
dan tidak terlalu dingin.
Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan
musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika
hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut
daerah iklim Tiongkok.
3. Iklim Sedang
16

Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang
adalah sebagai berikut:
Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang
sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak
menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih
kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
4. Iklim Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini
disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu
iklim tundra dan iklim es.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
Musim dingin berlangsung lama.
Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
Udaranya kering.
Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya
es di permukaan tanah.
Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada,
pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
•

Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.

•

Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan

antartikaAntartika di kutub selatan.
b. Iklim Fisis
17

Apa yang dimaksud dengan iklim fisis. Iklim fisis adalah menurut
keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai
hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut.
Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin,
dan curah hujan. Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim
darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim
(muson).

Selain pembagian iklim menurut letak garis lintang dan ketinggian tempat,
berikut ini akan diuraikan tentang pembagian iklim menurut beberapa para
ahli antara lain:

1. Pembagian Iklim Menurut Dr. Wladimir Koppen
Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman)
membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban
udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap
permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu
Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing
daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E.
Dari kelima daerah iklim tersebut sebagai variasinya diperinci lagi menjadi
beberapa macam iklim, yaitu:
1. Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim, yaitu sebagai
berikut:
(1) Af = Iklim panas hujan tropis.
(2) As = Iklim savana dengan musim panas kering.
(3) Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering.
(4) Am = Iklim antaranya, musim kering hanya sebentar.
2. Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu:
(1) Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim gurun (BW) dan
18

iklim lembab dari iklim A, C, dan D.
(2) BW = Iklim gurun.
3. Daerah iklim C, terbagi menjadi tiga macam iklim, yaitu:
(1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang kering atau
iklim lembab agak panas kering.
(2) Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau
iklim lembab dan sejuk.
(3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan.
4. Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:
(1) Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.
(2) Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
5. Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu:
(1) ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas antara 0( sampai
10(C.
(2) Ef = Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi.
Perlu Anda ketahui bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe
iklim Af, Aw, Am, C, dan D.
Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara,
seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.
Aw

= terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia
seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian
Jaya pantai selatan.

C

= terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan.

D

= terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.

2. Pembagian Iklim Menurut F. Junghuhn
Berdasarkan hasil penyelidikan Junghuhn pembagian daerah iklim di
Jawa ditetapkan secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuhtumbuhan. Perhatikan pada gambar dibawah ini.
19

Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai
berikut
a. Daerah panas/tropis
Tinggi tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° –
22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet,
kelapa, dan cokelat.
b. Daerah sedang
Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C.
Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayursayuran.
c. Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° –
11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
d.Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° –
6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya.
3.Pembagian Iklim Menurut Mohr
Mohr membagi iklim berdasarkan curah hujan yang sampai
kepermukaan bumi, yaitu menjadi tiga golongan sebagai berikut:
-

Bulan kering (BK), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam
bulan tersebut kurang dari 60 mm.

-

Bulan sedang (BS, yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam
bulan tersebut berkisar antara 60 – 90 mm.

-

Bulan basah (BB), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam
bulan tersebut 100 mm ke atas.

-

Bulan kering (BK), yaitu curah hujan yang sampai ke
permukaan bumi kurang dari 60 mm.
20

-

Bulan basah (BB), yaitu curah hujan yang sampai kepermukaan
bumi lebih dari 60 mm.

4. Geografi tanah (Soil Geography) Mempelajari pola-pola spasial tanah,

distribusi, dan hubungannya dg iklim, vegetasi, dan manusia. Tanah
adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman
danmenyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai
gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik
sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn,
Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan
zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya
secara

integral

mampu

menunjang

produktivitas

tanah

untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman
obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.
Definisi tanah secara mendasar dikelompokkan dalam tiga definisi, yaitu:
1. Berdasarkan pandangan ahli geologi
Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari
bebatuan yangtelah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya
alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).
2. Berdasarkan pandangan ahli ilmu alam murni (pendekatan pedagoogi)
Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun
organik) yangterletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta
terus mengalami perubahanyang dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan
induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.
3. Berdasarkan pandangan ilmu pertanian.
21

Menurut Ahli Pertanian (berdasarkan pendekatan Edaphologi) Tanah
didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman.
a)Fungsi Tanah
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh:
hormon, vitamin,dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti
hama; enzim yang dapatmeningkatkan kesediaan hara)
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena
terlibat langsungatau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer
dan sekunder tanamantersebut, maupun yang berdampak negatif
karena merupakan hama & penyakittanaman.
Dua Pemahaman Penting tentang Tanah:
1. Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman,
dan
2. Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan
hama & penyakitdan dampak negatif pestisida maupun limbah
industri yang berbahaya.
b)Profil Tanah
Profil Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke
batuan induk tanah. Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya
memiliki horison-horison sbb: O – A – E – B – C – R.
Solum Tanah terdiri dari: O – A – E – B
Lapisan Tanah Atas meliputi: O – A
Lapisan Tanah Bawah : E – B
Keterangan:
22

O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT)
hasil dekomposisi serasah (Oa).
A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap.
E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar
(BOT, liat silikat,Fe dan Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa
(seskuoksida) dan mineral resistenlainnya tinggi, berwarna terang.
B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan
yang tercucidari harison diatasnya (akumulasi bahan eluvial).
C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk
(R) atau belumterjadi perubahan.
R : Bahan Induk tanah.
c)Komponen Tanah
4 komponen penyusun tanah :
1. Bahan Padatan berupa bahan mineral.
2. Bahan Padatan berupa bahan organik.
3. Air .
4. UdaraBahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan
mineral dan 5% bahanorganik), 25% air dan 25% udara.
23

Karakteristik dari jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia serta
penyebaranya dapat di bagi atas:
1. Litosol, yaitu tanah yang baru mengalami pelapukan dan sama
sekali belum mengalami perkembangan tanah. Berasal dari batuanbatuan konglomerat dan granit, kesuburannya cukup, dan cocok
dimanfaatkan untuk jenis tanmana hutan. Penyebarannya di : Jawa
Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan
Sumatera.
2. Latosol, yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif,
warna tanah tergantung susunan bahan induknya dan keadaan
iklim. Latosol merah berasal dari vulkan intermedier, tanah ini
subur, dan dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan.
Penyebarannya di seluruh Indonesia, kecuali di Nusa Tenggara dan
Maluku Selatan.
3. Aluvial ialah tanah muda yang berasal dari hasil pengendapan.
Sifatnya tergantung dari asalnya yang dibawa oleh sungai. Tanah
aluvial yang berasal dari gunung api umumnya subur karena
banyak mengandung mineral. Tanah ini sangat cocok untuk
24

persawahan. Penyebarannya di lembah-lembah sungai dan dataran
pantai seperti misalnya, di Kerawang, Indramayu, Delta Brantas.
4. Regosol, belum jelas menampakkan pemisahan horisonnya.
Tanah regosol terdiri dari: regosol abu vulkanik, bukit pasir, batuan
sedimen, tanah ini cukup subur. Jenis tanah latosol terdiri dari ;
latosol merah kuning, cokelat kemerahan, cokelat, cokelat
kekuningan. Tanah ini cocok dimanfaatkan untuk pertanian padi,
palawija, kelapa, dan tebu. Penyebarannya di sekitar lereng
gunung-gunung berapi.
5. Grumusol atau

Margalit,

terdiri

dari

beberapa

macam;

grumusol pada batu kapur, grumusol pada sedimen tuff, grumusol
pada lembah-lembah kaki pegunungan, grumusol endapan aluvial.
Kesuburan cukup. dimanfaatkan untuk pertanian padi, dan tebu.
Penyebarannya di Madura, Gunung Kidul, Jawa Timur dan Nusa
Tenggara.
6. Organosol, mengandung paling banyak bahan organik, tidak
mengalami perkembangan profil, disebut juga tanah gambut.
Bahan organik ini terdiri atas akumulasi sisa-sisa vegetasi yang
telah mengalami humifikasi, tetapi belum mengalami mineralisasi.
Tanah ini kurang subur. Tanah ini belum dimanfaatkan, tetapi
dapat dimanfaatkan untuk persawahan. Penyebarannya di Sumatera
sepanjang pantai Utara, Kalimantan dan Irian Barat/Papua.

d)Pembentukan tanah (pedogenesis)
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme,
membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah
dikenal sebagai pedogenesis.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri
atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon
25

menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi
yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swis yang bekerja
di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk
yang

telah

mengalami

modifikasi/pelapukan

akibat

dinamika

faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi
(topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika
kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat
dilakukan klasifikasi tanah.
e)Karakteristik
Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan
mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat
ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan
terbentuk dari masa Pleistosen.
Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah
non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia
mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol)
terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama
lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung
memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik
(substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok
tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air
atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat
ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu
menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian
besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah
capaian optimum.
26

Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk
partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh
komposisi

tiga

partikel

pembentuk

tanah: pasir, lanau (debu),

dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan
didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan
lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang.
Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata,
jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisanlapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia
(pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap
seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena
pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna
gelap

juga

dapat

disebabkan

oleh

kehadiran mangan, belerang,

dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya
disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda
terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya. Suasana
aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna
bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola
warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi.
Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari
komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah
tersusun dari tiga fasa: fasa padatan, fasa cair, dan fasa gas. Fasa cair dan
gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan
ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus
(jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran
besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi
air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar
dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin
liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.
27

f)Pencemaran tanah
Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya benda asing (misalnya
senyawa

kimia

buatan

manusia)

ke

tanah

dan

mengubah

suasana/lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan kualitas dalam
fungsi tanah. Pencemaran dapat terjadi karena kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah

dari tempat

penimbunan

sampah serta

limbah industri yang

langsung dibuang ke tanah secara sembarangan (illegal dumping).

4. Geografi laut (Marine Geography) Terkait dengan disiplin oseanografi.
Dari sisi aspek sosial bidang ini mengkaji batas-batas laut, kompetisi
sumber daya laut, dan hukum laut. (berkaitan erat dengan bidang geografi
politik). Dari sisi fisik, bidang ini banyak mengkaji garis pantai dan tepi
laut, mulut sungai dan unsur-unsur bentang daratan yang berkenaan
dengan batas-batas laut kontinen
.
5. Sumber daya air (Water Resources) Adalah perpotongan antara bidang
studi geografi fisik dan hidrologi. Mempelajari secara sistematik
persediaan air yang ada dipermukaan dan sub-permukaan yang berpotensi
bagi kehidupan manusia. Secara etimologi, hidrologi berasal dari dua kata,
yaitu hidro = air, dan logos = ilmu. Dengan demikian secaraumum
hidrologi dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang air.Konsep yang
umum itu, kini telah berkembang sehingga cakupan obyek hidrologi
menjadilebih jelas. Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi
adalah ilmu yangmempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi
air di bumi, baik di atas maupundibawah permukaan bumi, tentang sifat
28

fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya
dengan kehidupan.

6. vegetasi
Vegetasi di definisikan sebagai mosaik komunitas tumbuhan dalam
landscape dan vegetasi alami diartikan sebagai vegetasi yang terdapat
dalam landscape yang belum dipengaruhi oleh manusia (Kuchler, 1967).
Vegetasi merupakan suatu pengelompokan dari tumbuh-tumbuhan yang
hidup bersama di dalam suatu tempat tertentu yang mungkin
dikarakterisasi baik oleh spesies sebagai komponennya, maupun oleh
kombinasi dari struktur dan fungsi sifat-sifatnya yang mengkarekterisasi
gambaran vegetasi secara umum atau fisiognomi.
Vegetasi merupakan suatu kumpulan tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari
beberapa jenis (biasanya) berinteraksi satu dengan yang lainnya. Misalnya,
vegetasi hutan dibentuk oleh individu tumbuhan yang beraneka ragam dan
memiliki variasi pada setiap kondisi tertentu. Setiap tipe vegetasi dicirikan
oleh setiap penampangan luar tumbuhan dominannya.
Berdasarkan kebutuhan tumbuh-tumbuhan akan cahaya matahari berkaitan
pula dengan energi dan suhu udara yang ditimbulkannya. Terdapat 4
kelompok vegetasi yang dipengaruhi oleh suhu lingkungan di habitatnya,
yaitu kelompok vegetasi atau tumbuhan megatermal (tumbuhan menyukai
habitat bersuhu panas sepanjang tahun, misalnya tumbuhan daerah tropis),
mesotermal (tumbuhan yang menyukai lingkungan yang tidak bersuhu
terlalu panas atau terlalu dingin), mikrotermal (tumbuhan yang menyukai
habitat bersuhu rendah atau dingin, misalnya tumbuhan dataran tinggi atau
habitat subtropis) dan hekistotermal yaitu tumbuhan yang terdapat di
daerah kutub atau alpin.
29

Dalam kaitan dengan lamanya penyinaran (fotoperiodisitas) terdapat 3
kelompok vegetasi yang mempunyai respon terhadap proses pembungaan.
Yaitu kelompok tumbuhan berhari pendek (fotoperiodisitas kurang dari 12
jam/hari), misalnya ubi jalar: tumbuhan berhari panjang (periodisitas lebih
dari 12 jam/hari), misalnya kentang; dan tumbuhan netral, yaitu tumbuhan
yang pembungaannya tidak dipengaruhi lamanya penyinaran, tumbuhan
berbunga sepanjang tahun, misalnya ubi kayu atau tembakau.

2.1.2

Geografi Sosial

Geografi sosial merupakan kajian dalam geografi manusia yang menjelaskan
mengenai interaksi antara manusia dengan lingkungan sosialnya yaitu manusia
lain maupun kelompok manusia disekelilingnya. Maksudnya, bahwa manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer maupun sekunder
pasti akan memanfaatkan lingkungan sekitarnya. (Novian, 2011).
Pada geografi sosial, membahas tentang kelompok masyarakat, lembaga
sosial,kebudayaan, ekonomi, dan politik.

Kebudaya
Kebudayaan merupakan keseluruhan sisitem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupam masyarakat yang dijadikan milik dari
manusia yang belajar ( koentjaningrat, 1964).
Unsur- unsur kebudayaan :


Bahasa



Sistem pengetahuan



Organisasi sosial



Sistem peralatan hidup dan tehnologi



Sistem matapencaharian



Sistem religi



Kesenian
30

Kelompok Masyarakat
Masyarakat ialah suatu suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari
wewenang dan kerjasamaantara berbagai kelompok dan penggolongan, dan
pengawasan tingkah laku serta kebebasan- kebebasan manusia, keseluruhan yang
selalu berubah dinamakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan
sosial dam masyarakat selalu berubah (Maclever dan page).
(Selo soemardjan), menyatakan bahwa masyarakat adalah orang- orang yang
hidup bersama- sma yang menghasilkan kebudayaan.
Dapat disimpulkan masyarakt yaitu manusia yang hiduo bersama( minimal 2
orang), bercampur dalam waktu yang sama, sadar merupakansuatu kestauan,
serrta merupakan suatu sistem hidup bersama.
Pelapisan sosial (stratifikasi sosial) merupakan pembedan penduduk ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat dari lapisan tinggi ke lapisan rendah. pelapisan sosial
di masyarakat terjadi karena adanya suatu yang di hargai lebih atas penilian
kelompok ,seperti kekayaan (materi), kekuasan, kehormatan, dan ilmu
pengetahuan (pendidikan).
Strata sosial pada masyarakat yogyakarta yaitu:
kaum bangsawan yang terdiri dari raja dan keluarga,serta kerabat.
Golongan priyayi,yaitu pegawan kerajaan yang terdiri dari orang-orang
yang berpendidikan atau memiuliki kemampuan khusus

untuk

kerajaan.strata kedua ini bukan berasal dari keturunan raja.
Golongan wong cilik,yaitu rakyat jelata yang hidup mengabdi untuk
raja,misalnya,petani,nelayan,dan pedagang

Golongan bangsawan (upper class)

Golongan priayi (middle class)

Golongan wong cilik ( lower class)
31

Unsur- unsur daam sistem pelapisan sosial dalam masyarakt adalah
sebagai berikut:
1. Kedudukan ( status)
a. Ascribet

status

yaitu

kedudukan

seseorang

dalam

masyarakat tanpa memeprhatikan perbedaan rohaniah dan
kemampuan. Kedudukan ini di peroleh oleh kelahiran
b. Achieved status kedudukan yang dicapai seseorang dengan
usaha yang disengaja. Kedudukan I ni bersifat terbuka bagi
siapa saja, tergantung dari kemampuan masing- masing
dalam mengejar serta mencapai tujuan.
2. Peranan (role)
Merupakan asek dinamis dari kedudukan, yaitu seseorang yang
melaksanakan hak- hak dan kewajiban.

Lembaga sosial
Lembaga sosial adalah seperangkat aturan yang berisi nilai – nilai dan
norma - norma sosial untuk mengatur kegiatan dan kebutuhan sosial tertentu.
Menurut Koentjaraningrat ( 1990 ), lembaga sosial adalah sistem tata
kelakuan dengan hubungan yang berpusat kepada kegiatan – kegiatan untuk
memenuhi

berbagai

macam

kebutuhan,

khususnya

kebutuhan

hidup

bermasyarakat.
Ciri – ciri lembaga sosial adalah sebagai berikut :
2. Merupakan kumpulan perilaku
3. Mempunyai usia yang lebih panjang dari manusia
4. Mempunyai nilai – nilai khas tersendiri
5. Membutuhkan waktu yang relatif lama agar suatu hal menjadi bgian dari
lembaga sosial
6. Mempunyai tujuan
7. Mempunyai perlengkapan untuk mencapaai tujuan
8. Memiliki lembaga sebagai simbol
32

9. Memiliki tradisi tertulis maupun tidak tertulis dalam merumuskan tujuan dan
perangkat lembaga lainya.

Fungsi lembaga sosial adalah sebagai berikut :
a. Fungsi manifes dan fungsi laten
1. Fungsi manifes yaitu suatu lembaga yang mempunyai fungsi yang oleh
banyak orang dipandang dan diharapkan akan dipenuhi oleh lembaga
itu. Misalnya fungsi keluarga.
2. Fungsi laten adalah fungsi lembaga yang tidak disadari oleh
masyarakat ( tersembunyi ) atau hanya disadari oleh orang – orang
tertentu saja, tetapi berpengaruh amat besar bagi perkembangan
masyarakat.
b. Fungsi positif ( fungsional ) dan fungsi negatif ( disfungsional )
1. Suatu lembaga sosial dikatakan fungsianal bagi kelangsungan hidup
masyarakat apabila ikut mendukung kelanggsungan hidup masyarakat.
2. Suatu lembaga sosial dikatakan disfungsional apabila keberadaanya
merugikan kelangsungan hidup bermasyarakat.
Tipe lembaga kemasyarakatan:
-

Dari sudut perkembanganya



-

cresive institusions
enacted institutions

Dari sudut sistem nilai- nilai yang diterima masyarakat



-

basic instutionS
subsidiay institutions

dari sudut penyebaranya



-

general institutions
regulative institutions

dari sudut fungsinya


operative institutions



restricted instutions
33

BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1 Geografi Fisik

3.1.1

Gunung api purba

1) Sejarah singkat gunung api purba
Gunung Nglanggeran, nama Nglanggeran berasal dari kata pelanggaran, hal ini
terjadi karena barang siapa yang melakukan kejahatan / pelanggaran hukum
(nerak angger-angger) akan tertangkap dan terhukum dengan sendirinya.Gunung
Nglanggeran awalnya merupakan puncak dari Gunung Merapi. Konon, pada suatu
malam Raden Hanoman yang berwujud seekor kera putih bermain dan ingin
mengambil bintang di langit. Untuk menggapainya ia menginjak puncak Gunung
Merapi sebagai pijakannya. Karena tidak sampai juga, kemudian puncak gunung
tersebut ditendang (dipancal). Bongkahan batu puncak gunung tersebut kemudian
ditangkap oleh Punokawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong).
34

(Punokawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong)

Dalam usahanya menangkap bongkahan batu, karena beratnya batu tersebut
kakinya menjejak ke tanah hingga mengakibatkan tanah di bawah kakinya
mengeluarkan air dan akhirnya tidak berhenti mengalir sehingga menjadi mata air.
Mata air tersebut terbentuk sebesar ’dandang’ (alat menanak nasi) yang berada di
daerah Kemadang yang kemudian dikenal dengan nama ”sedandang”. Bongkahan
batu puncak Gunung Merapi tersebut rencananya akan dibawa ke daerah selatan
menggunakan kayu jarak, akan tetapi di tengah jalan kayu tersebut patah dan
bongkahan batu tersebut jatuh di daerah Nglanggran, sehingga disebut sebagai
Gunung Nglanggeran.
Gunung Nglanggeran juga disebut sebagai Gunung Wayang karena bentuk
fisik dari gunung tersebut menyerupai alat-alat dalam pewayangan misalnya kelir,
blencong, dan brucu. Batu-batu di Gunung Nglanggran yang menyerupai bentuk
alat-alat tersebut dinamai sesuai bentuknya, sehingga Gunung Nglanggeran terdiri
dari Gunung Blencong, Gunung Kelir, Gunung Brucu, dll. Gunung Nglanggeran
mempunyai

cerita

tersendiri

tentang

tokoh

pewayangan,

yaitu

Raden

Ongkowijoyo. Sehingga gunung ini juga disebut sebagai Gunung Ongkowijoyo.
Dalam tradisi pementasan wayang kulit di daerah Ngalanggeran tidak
diperbolehkan mengangkat cerita tentang Raden Ongkowijoyo. Apalagi cerita
tentang Raden Ongkowijoyo kalah/tewas dalam peperangan/ pertempuran. Bila
ada yang melanggar akan terjadi musibah. Bahkan menurut pengalaman yang
pernah terjadi pada saat pertunjukan wayang itu digelar terjadi ’rajapati’
(pembunuhan).
35

Gunung Nglanggeran juga dikenal sebagai Gunung Wahyu karena banyak
orang yang setelah melakukan ritual dan meditasi di tempat ini keinginannya
terkabul. Bahkan konon Sri Sultan HB IX pernah mengadakan ”wilujengan” di
gunung ini ketika terjadi kekacauan politik akibat G30/S pada tahun 65-an.
Sehingga suasana kekacauan politik di Yogyakarta tidak ikut berlarut-larut.
Menurut cerita Gunung Nglanggeran memiliki mata air (tuk) di puncaknya
yang disebut sebagai ” Tlogo Wungu” tetapi telaga ini tidak terlihat secara kasat
mata (hanya orang tertentu yang bisa melihat), yang terlihat hanya mata air
bawahannya / limbahnya (sendang) yang dikenal dengan nama ”comberan”. Di
puncak gunung tersebut juga terdapat ”Tlogo Pengguyangan’. Tlogo Wungu ini
konon dipercaya digunakan oleh para bidadari yang turun dari kayangan (langit)
untuk membersihkan diri (mandi). Konon di telaga ini gayungnya terbuat dari
emas (canting kencono) dan tempat menampung airnya juga terbuat dari emas
(bokor kencono) serta jalan menuju pemandiannya berupa undak-undakan
bertahtakan emas. Sedangkan Tlogo Pengguyangan merupakan tempat untuk
memandikan ”Jaran Sembrani” (kuda putih bersayap yang merupakan
tunggangannya para bidadari). Hal ini dipercaya karena terbukti dengan adanya
bekas tapak kaki kuda berbentuk tapal kuda di bebatuan di dekat Tlogo Wungu.
Jika daerah ini dilanda musim kemarau berkepanjangan, maka sesepuh desa
melakukan ritual tertentu untuk memohon turunnya hujan kepada ”Yang Maha
Kuasa” di Tlogo Wungu kemudian menguras ”comberan” dari mata air tersebut,
tidak lama kemudian hujan akan segera turun. Telaga yang lain yang juga berada
di puncak gunung adalah ”Tlogo Mardidho” air dari telaga ini digunakan
penduduk setempat untuk mengairi sawah yang juga berada di puncak gunung.
Air dari telaga-telaga di puncak gunung ini dipercaya berkhasiat bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Sistem Pengelolaan
Didirikan oleh 3 Dusun Karang Taruna Bukit Putra Mandiri.Tujuan pertama
hanya untuk PENGHIJAUAN. Tahun 1999 tarif masuk sebesar Rp 500. Tahun
36

2002 membangun gardu pandang. Karang taruna ikut LPS. Tahun 2006 off karena
gempa.
2008 perintisan kembali dan penyediaan pemandu. 2010 tanahnya di aktekan
secara legal. Pernah mendapat bantuan PNPMMP sebesar Rp 105.000.000,- .
Bantuan dana dari pemerintah. dan
Gunung api purba dikelola 3 Karang Taruna (Nglanggeran Wetan, Nglanggeran
Kulon, Gunung Butak). Dinas pariwisata membantu berpromosi. Rata-rata
kunjungan 1.000 orang perbulan.

PNPM mandiri pariwisata gunung api purba

2) Letak
Secara geografis, Gunung Api Purba terletak di desa Nglanggeran Kecamatan
Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dengan ketinggian sekitar 200m
hingga 700m dari permukaan laut.

Peta lokasi gunung api purba
37

3) Geologi

Gunung Nglanggeran terletak di kawasan Baturagung di bagian utara
Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl, tepatnya di desa
Nglanggeran Kecamatan Patuk dengan jarak tempuh 22 km dari kota Wonosari .
Kawasan ini merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik
tua dan bentang alamnya memiliki keindahan dan secara geologi sangat unik dan
bernilai ilmiah tinggi. Dari hasil penelitian dan referensi yang ada, dinyatakan
gunung Nglanggeran adalah gunung berapi purba.
Untuk mengidentifikasi gunung api purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta
didsarkan prinsip geologi, dan tempat keluarnya magma ke permukaan bumi
adalah gunung api. Sering batuan intrusi telah mengalami alterasi hidrotermal,
sedangkan batuan yang melingkupi tersusun perselingan lava dan breksi
piroklastika. Litologi batuan gunung api berkomposisi basal–riolit, sedangkan
afinitas magmanya termasuk seri kapur alkali berasosiasi dengan subduksi busur
kepulauan. Genesis bentang alam berkaitan dengan erupsi gunung api yang
kemunculannya dikendalikan oleh struktur geologi. Perkembangan tubuh gunung
api daerah ini diawali dengan volkanisme bawah muka air laut kemudian
berkembang hingga muncul di permukaan air laut menjadi pulau laut.
Berdasarkan analisis terpadu bentang alam dengan litologi dapat diidentifikasi
lokasi–lokasi sumber erupsi gunung api purba. Lokasi–lokasi tersebut tercakup
dalam kawasan gunung api purba Parangtritis–Sudimoro, Sumberkulon –
Dengkeng, Baturagung, Karangdowo – Tawangsari, Gajahmungkur, Manyaran –
Panggung, dan Batur.
38

4) Geomorfologi

Penampakan alam dilihat dari puncak gunung api purba

Bentang alam yang dibangun batuan gunung api di Pegunungan Selatan
Yogyakarta memperlihatkan bentang alam dataran, bergelombang, perbukitan –
pegunungan. Bentuk bentang alam gunung api termanifestasi sebagai gumuk,
khuluk, dan bregada. Bentuk bentang alam khas sebagai petunjuk lokasi sumber
erupsi berupa bentuk yang menyerupai bulan sabit melingkupi batuan intrusi,
kubah lava, dan leher gunung api.
Ada bangunan joglo di pintu masuk dan bila kita melangkah kejalan setapak
untuk mendaki gunung, maka ada 3 bangunan gardu pandang sederhana dari
ketinggian yang rendah, sedang sampai puncak gunung. Pemadangan unik dan
indah disekelilingnya berupa sawah nan hijau dan tidak jauh dari situ terdapat
bangunan tower dan berbagai stasiun televisi yang jumlahnya cukup banyak,
manambah keindahan alam. Lokasi ini sangat cocok untuk panjat tebing, tracking,
jelajah wisata dan bekemah.
Gunung Nglanggeran terdiri dari banyak macam gunung didalamnya, yang
memiliki nilai historis dan bentuk gunung yang memiliki nilai sejarah tinggi.
Diantaranya adalah:
(1) Gunung Kelir
39

Disebut Gunung Kelir karena bentuk dari gunung tersebut menyerupai
kelir an dipercaya ditempat tersebut merupakan tempat tinggal dari
Ongko Wijoyo dan Punakawan.
(2) Sumber Air Comberan.
Sebuah mata air yang tidak pernah mengalami kekeringan di Puncak
Gunung Nglanggeran.

Juga terdapat

tempat

pemujaan untuk

mendapatkan anugrah dari sang pencipta bagi mereka yang menyakini
untuk bisa mencapai keinginan ( cita-cita ).
(3) Gunung Gedhe
Sesuai dengan sebutannya Gunung Gedhe adalah gunung terbesar
diantara gunung-gunung lain. Merupakan puncak tertinggi dari
Gunung Nglanggeran.
(4) Gunung Bongos
Tempat untuk meletakkan Blencong dan gunung tersebut berwarna
hitam menyerupai arang.
(5) Gunung Blencong
Gunung menyerupai Blencong dan sebagai penerangan/lampu Kyai
Ongko Wijaya saat berkumpul dengan Punokawan.
(6) Gunung Buchu
Gunung yang bentuknya lancip dan gunung tersebut berasal dari
Puncak Gunung Merapi yang dipindah oleh Punokawan, yang
tujuannya dibawa ke Desa Kemadang Gunungkidul, dengan dipikul
oleh Punokawan memakai kayu jarak. Berhubung disitu terdapat
sumber air yang besarnya sebesar ”dandang” maka gunung tersebut
tertanam ditempat yang namanya Sedandang. Bentuknya yang tinggi
dan runcing Gunung Buchu digunakan untuk panjat tebing oleh
pecinta alam, sampai saat ini pendaki yang berhasil menaklukkan
masih bisa terhitung dengan jari. Baru 3 tim pendaki yang sukses
menancapkan bendera di puncak Gunung Buchu.
(7) Tlogo Wungu.
40

Hanya orang-orang tertentu yang dapat mengetahui keberadaannya,
bagi orang yang benar-benar bersih dan menjalankan ”Prihatin” akan
mengetahui tlogo Wungu tersebut, terletak disebelah ujung timur
Gunung Nglanggeran. Konon tempat ini sebagai pemandian Widodari.
Jikalau bisa melihat keberadaan tlogo tersebut akan terdapat Tlundak
emas, dan Canthing Emas.
(8) Tlogo Mardhido
Sebagai tempat pemandian Jaran Sembrani tunggangan Widodari.
Konon terdapat bekas tapak kuda Sembrani yang membekas dibatu.
(9) Talang kencono
Sebagai talang air dari tlogo Mardhido sampai Jimatan Kota Gedhe
Yogyakarta.
(10) Pemean Gadhung
Mitos dinamakan Pemean Gadhung karena batang gadhung tersebut
ujungnya sampai dipuncak gunung Merapi. Tempat ini sekarang
dihuni banyak monyet, kelelawar dan juga ular.
41

3.1.2

Hutan Buatan Wanagama

1) Lokasi
Wanagama meliputi empat desa di Kecamatan Patuk dan Playen, Gunung
Kidul, yang berjarak tempuh satu jam perjalanan menggunakan kendaraan
bermotor. Sepanjang perjalanan berjarak 35 kilometer tersebut, kita dapat melihat
pemandangan indah kota Yogyakarta dari ketinggian. Sampai di perempatan
lampu merah setelah Rest Area Bunder, terdapat plang penunjuk jalan dengan
tulisan Wanagama dan panah kanan. YogYES kemudian berbelok ke kanan
menyusuri jalan yang mengecil namun tetap beraspal. Gapura bertuliskan Hutan
Wanagama seolah memberitahu pengunjung bahwa mereka telah tiba di hutan
yang mulai dibangun sejak 1964 ini.

2) Geomorfologi
Hutan lindung yang dialiri tiga sungai (kalii Oya, Sendang Ayu, dan Banyu
Tibo). Sungai yang menyuplai kebutuhan air bagi penghuni kawasan hutan
lindung yang juga berfungsi sebagai hutan wisata ini. Hutan Wanagama, sebuah
kawasan yang mencerminkan bentuk kepedulian kepada alam, fasilitas wisata, dan
penunjang ekonomi masyarakat sekitar.

3) vegetasi
Kawasan Hutan Wanagama mempunyai kekayaan Flora dan Fauna. Berbagai
tanaman dari beberapa daerah dapat dijumpai di sini. Lengkapnya ada sekitar 550
jenis tanaman. Di antaranya, pohon akasia, pohon yang banyak digunakan dalam
industri kertas, Pohon Kayu putih, sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu
putih, Pohon pinus yang biasanya dijumpai di Sumatera, Pohon Eboni yang
berasal dari Sulawesi, pohon Murbei, pohon wangi dan Pohon Jati. Salah satu di
antara pohon jati di hutan ini mempunyai sejarah yang tentu saja membanggakan.
Pohon ini di tanam oleh Pangeran Charles saat beliau berkunjung pada tahun
1989. Persebaran dan adaptasi tumbuhan merupakan faktor yang mempengaruhi
42

struktur hutan Wanagama. Lapisan yang terdapat di hutan Wanagam ada tiga
yaitu lapisan dasar/semak (tumbuhan merumput), lapisan tengah (perdu), dan
lapisan atas. Vegetasi hutan akan nampak ketika terjadi pergantian musim dan
cuaca. Luas penutupan tajuk adalah luas daerah yang dihuni tumbuhan. Penutupan
tersebut menggambarkan adanya penguasaan pada daerah tersebut yaitu
ditunjukkan dengan peneduhan oleh batang, daun, cabang jika dilihat dari sisi
atas.

3.1.3

Kampus LIPI Karangsambung

1) Lokasi
Kawasan yang menjadi objek keunikan geologi dapat diamati pada daerah
seluas 20 x 20 km2 atau pada batas koordinat 109º 35'-109º 41'BT dan 7º 25'-7º
36'LS. Karangsambung berada di wilayah Jawa Tengah, tepatnya di kabupaten
Kebumen, Kec. Karangsambung, Desa Karangsambung Dusun Krajen. Batas
wilayah; sebelah utara: Desa. Totogan, sebelah selatan: Desa Banyoro, sebelah
barat; Kec. Karang Gayam, sebelah timur: Gunung Paras atau wilayah Perhutani.
Dari pengamatan geomorfologi pada daerah tersebut juga diketahui terdapat
43

adanya Triangular Facet yaitu dimana adanya tiga buah puncakan bukit yang
sejajar sama tingginya pada perbukitan sebelah utara.

2) Geologi
Gunung api ini yang memicu terbentuknya tanah yang subur yangdapat
mendukung pertumbuhan tanaman dan kaya akan bahan tambang galian, atau
kandungan mineral di dalamnya.
Bahan tambang atau kandungan mineral yang dimiliki Indonesia itu tersebar
hampir di darat dan di laut. Salah satu contohnya yaitu daerah Karang sambung
yang berada di sebelah utara Kebumen. Disana terdapat singkapan batuan langka
yang mana terdapat beraneka ragam batuan yang muncul dari dalam perut bumi.
Daerah Karang sambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka
ragam batuan yang mencul dari dalam perut bumi. Disamping itu karang sambung
ini sangatlah unik karena menurut beberapa sumber merupakan kawasan
purbakala hingga 90 juta tahun lalu.
Para geolog

menyebut lapangan geologi Karangsambung sebagai lapangan

geologi terlengkap di dunia. Ia merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng
bumi yang terjadi 140 juta tahun-90 juta tahun. Daerah Lok Ulo merupakan
lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 140 juta tahun.
Kawasan itu juga merupakan tempat tumbukan antara lempeng Indo Australia
dengan Asia. Karena itulah kawasan Karangsambung ini dijadikan sebagai
lapangan geologi terlengkap di dunia dan biasa dijadikan sebagai objek penelitian
para geolog maupun mahasiswa yang hendak bergelut dibidang ilmu geologi
ataupun yang lainnya. Karena kawasan tersebut sangat cocok, dan merupakan
salah satu kunci dalam mempelajari proses evolusi lempeng dan benua di asia
tenggara yang telah menjadi laboratorium dan monument geologi yang menarik
untuk dikaji hingga kawasan inipun masih sangat alamiah dan bisa dikatakan
masih sangat terjaga walaupun tidak sedikit dikanan kiri jalan terdapat aktivitas
warga yang hendak menambang pasir di sekitar sungai. Proses tektonik yang
terjadi di kawasan ini, membuat Karangsambung menjadi wilayah paling komplit
koleksi bebatuannya di Indonesia. Bahkan, menurut salah seorang peneliti, jika
44

menurut luas wilayahnya, kelengkapan koleksi batuan di Karangsambung ini juga
terbesar di Asia.
Jenis Batuan di Karang Sambung:
1. Batuan Sedimen
Merupakan batuan yang berasal dari pelapisan yang terjadi dalam kurun
waktu yang relatif lama, batuan ini juga dilihat dari struktur maupun
teksturnya merupakan campuran dua material atau lebih yang disusun
secara berlapis.
- Batuan Basalt
Batuan basalt termasuk pada jenis batuan beku yang berasal dari letusan
gunung api. Namun gunung api disini merupakan gunung api dasar laut.
Prosesnya berawal dari gerakan saling menjauh (pemekaran) dasar
samudra, muncul gunung api kemudian memuntahkan lava yang
selanjutnya membeku ketika terkena air laut. Prinsipnya seperti membuat
cendol ketika masih panas seketika masuk kedalam air, kemudian
membeku ditambah dengan adanya tekanan hidrostatis menyebabkan
batuan berbentuk bulat. Bentuknya bulat lonjong sehingga sering disebut
pillow lava. Batuan basalt biasanya berwarna hitam dan bersifat asam.

batuan basalt
-

Batuan lempung merah gampingan berlapis dengan rijang
45

Batuan gamping dan rijang ini termasuk batuan sedimen, dimana ciri
umumnya berlapis-lapis.

Batu rijang.

Batuan sediment yang ditemui di Karangsambung lapisannya vertical, hal
ini dikarenakan tekanan dari aktifitas tektonik selama berjuta-juta tahun.
Untuk gamping merah materi penyusunnya sebagian besar dari kalsium
yang terikat karbonat CaCO3. Sedangkan Rijang kebanyakan tersusun atas
silica SiO2 dan besi. Dari segi warna gamping berwarna merah terang dan
rijang merah gelap. Dari segi tekstur gamping lebih kasar dan berpori
sedangkan rijang lebih halus. Untuk membedakan batuan gamping merah
dengan rijang dilakukan pengujian
2. Batuan Metamorf
46

Singkapan Batuan metemorf serpentinite

Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang
merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang
telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut
metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai
panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami
perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan
sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa
contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, filit,
serpentinit, kuarsit dan skist. Batuan metamorf menyusun sebagian besar
dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan
kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah
permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta
tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur,
disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada
kontak

antara

magma

dan

batuan

yang

bersuhu

tinggi.

Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat
erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga
mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi
.
3. Batuan Beku Dalam
Gunung Parang yang terletak sekitar 300 m ke utara dari UPT BIKK
Karangsambung LIPI terdapat singkapan batuan beku diabas. Batuan ini
diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur
kekar tiang (collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi
pada saat pembekuan magma. Pada daerah ini telah dilakukan konservasi
sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan penambangan. Apabila
penambangan ini terus dilakukan dikhawatirkan batuan diabas akan habis.
Di gunung ini, dapat diamati bentuk kekar kolom seperti yang terdapat
pada Devil’s Tower di Wyoming, Amerika Serikat. Gunung yang tersusun
47

dari batuan beku Diabas ini merupakan intrusi konkordan berupa sill yang
menerobos Fm.
Zona sesar Karangsambung
Di zona sesar ini telah membagi dua kompleks bukit/bongkahan batu
antara batuan tua berumur pratresier yang disebut kompleks mélange dengan
batuan muda berumur tresier yang disebut formasi waturondo. Seharusnnya
batuan tua ada di bagian bawah memanggul batuan yang muda, akan tetapi pada
kenyataannya dua kompleks bukit ini ketinggian puncak-puncaknya relative sama.
Hal ini disebabkan sesar telah menggeser salah satu kompleks tersebut. Berikut
perbedaan-perbedaan antara 2 kompleks terbagi sesar ini:
Parameter

Kompleks melange

Formasi waturondo

Keseragaman batuan

Campur aduk

Seragam

Jenis batuan

Metamorf, sedimen,beku

Sedimen

Lokasi batuan

Terpisah-pisah

Satu kawasan

Umur

Pratresier

Tresier

Kestabilan batuan

Zona lemah, banyak erosi Lemah

Relief

Runcing

Rata

Batuan dominan

Batu lempung

Batu pasir dan breksi

3) Geomorfologi
Panorama alam dengan keindahan fenomena alamnya yang menakjubkan yang
langka tidak terdapat dimanapun di Indonesia, sehingga Karangsambung sebagai
daerah tujuan “Wisata Minat Khusus Kebumian”. Daerah Karangsambung dan
sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka ragam batuan yang muncul dari
dalam perut Bumi. Para geolog menyebut lapangan geologi Karangsambung
sebagai lapangan geologi terlengkap di Dunia. Tempat ini merupakan jejak-jejak
tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun yang lalu,
juga merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia. Daerah Lok
48

Ulo merupakan lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 117
juta tahun. Verbeek (1891), geolog Belanda, adalah orang yang pertama kali
melakukan penelitiaan disana. Akan tetapi hasil penelitian ini baru dipetakan
secara geologi oleh Harlof pada tahun 1933. Sukendar Asikin adalah geolog
Indonesia pertama yang mengulas geologi daerah Karangsambung berdasarkan
teori tektonik lempeng.

4) Vegetasi
Vegetasi di wilayah Pucangan ini beraneka ragam sesuai dengan kondisi
tanahnya. Tanah yang terletak pada daerah banjir relatif subur karena banyak
mengandung banyak materi dari aliran air. Di tempat ini banyak ditemukan
tanaman padi, sedangkan untuk daerah yang lebih tinggi terdapat pohon Kelapa,
ketela pohon dan bambu dan untuk daerah puncak gunung hanya ditemukan
berbagai jenis rumput. Oleh karena itu, jenis daunnya meruncing. Pola penyebaran
vegetasinya menyebar yang dipengaruhi oleh relief daerahnya yang tidak rata,
berbatu, dan berlapis–lapis.
5) Iklim
Kondisi alam kawasan Karangsambung umumnya masih berupa daratan
rendah sehingga perbukitan yang tingginya mencapai 520m. Iklim didaerah ini,
pada dasarnya sama yaitu iklim tropis dimana hanya terdapat dua musim
penghujan dan kemarau. Penghujan berlangsung dari bulan oktober hingga maret
sedangkan untuk musim kemarau terjadi dibulan april sampai september. Masa
transisi diantara keduanya terjadi pada maret-april dan september-oktober.
Kondisi yang demikian memungkinkan tumbuh suburnya berbagaimacam
tumbuhan seperti jati dan pinus serta vegetasi penutup lainnya. Kondisi alam yang
demikian akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Baik
tata kehidupannya maupun pola kehidupan manusia itu sendiri. Sebab pada
prinsipnya alam akan sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia
49

3.2 Geografi Sosial
3.2.1

Karakteristik Masyarakat candi prambanan

Dahulu sebelum Candi Prambanan dijadikan sebagai kawasan pariwisata
oleh pemerintah Klaten, banyak masyarakat yang bermukim tidak jauh dari Candi
Prambanan berada. Namun setelah Pemerintah Klaten melakukan pemugaran
Candi Prambanan untuk dijadikan sebagai tempat pariwisata pada tahun 19831984 maka lima desa masyarakat sekitar itu pun dipindahkan ke pemukiman
Pemukti Baru yang dibangun pemerintah tidak jauh dari Candi Prambanan, atau
biasa kita sebut dengan istilah bedol deso. Masyarakat mau menerima tawaran
pemugaran tersebut dikarenakan biaya ganti rugi tanah masyarakat oleh
pemerintah dianggap lebih dari cukup dan menguntungka n.
Terkenal dengan keramah tamahanya, terlihat Para pedagang bersedia dengan
senang hati ketika mahasiswa mengajukan wawancara.
a.

Asal daerah

Penduduk yang bertempat tinggal di kota Yogyakarta tepatnya di sekitar
prambanan kebanyakan berasal dari daerah setempat yang bersuku jawa, namun
ada juga yang berasal dari suku – suku lain seperti suku batak,padang dan sukusuku lain. Mereka yang berasal dari luar daerah karen merantau yang di dasari
pada keterbatasan dan tidak tersedianya lapangan pekerjaan dari daerah asal. Hal
inilah yang mendorong mereka untuk merantau ke daerah ini engan tujuan
memperoleh penghasilan yang memuaskan.
Pedagang memiliki usia rata- rata 40-55 tahun dengan tingkat pendidikan SD
sampai SMP serta sebagian kecil lulusn SMA. Selain itu jenis barang yang di jual
oleh pedagang adalah barang yang merupakan khas kota Yogyakarta seperti
;cindaramata yang menggambarkan kreasi Yogyakarta,makanan khas daerah
Yogyakarta yaitu Bakpia patuk,gudek,serta pakaian batik dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah salah satu kegiatan wawancara kami kepada penduduk sekitar
candi prambanan yang kami kemas dalam bentuk tabel dan diagram:
50

jarak yang di tempuh dari rumah ke tempat usaha.

Jarak tempuh

Fekuensi

Persentasi (%)

< 1 Km (A)

6

75 %

2-4 Km (B)
>4 Km (C)
JUMLAH

2
8

25%
100%

jarak tempuh penjual

80%
70%
60%

presentase

50%
40%
30%
20%
10%
0%
< 1 km

2-4 km

> 4 km

Berdasarkan presentasi diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa jarak
tempuh para penjual dari tempat mereka tinggal ke tempat mereka berjualan
mayoritas berjarak < 1 km.
Apa sarana transportasi yang mereka gunakan dalam berusaha?
Cara tempuh

Fekuensi

Persentasi (%)

Jalan kaki (A)
Kendaraan roda dua (B)
Mobil pribadi (C)
Angkutan umum (D)

2
1
4

40%
12,5 %
0%
50 %

Lain- lain (E)
JUMLAH

1
8

12,5%
100%
51

50%
50%
persentase%

45%
40%
35%
30%

25%

25%
20%

12.50%

15%

12.50%

10%
5%

0%

0%
jalan kaki

roda dua

mobil
pribadi

akgkutan
umum

lain- lain

Berdasarkan presentasi diagram di atas disimpulkan bahwa alat transportasi
untuk menempuh tempat usaha mereka jalan kaki sebanyak 25%, roda dua 12,5 %
angkutan umum 50%, dan lainya 12,5%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
pendudk setempat lebih banyak menggunakan angkutan umum

b. religi
Berdasarkan temuan di lapangan berikut perolehan data yang kami kemas
dalam bentuk tabel Dan diagram
agama yang di anut pada umumnya di daerah sekitar candi
prambanan.
Agama

Frekuensi

Presentase %

Islam

4

50%

Kristen

2

25%

Budha

1

12,5%

Hindu

1

12,5%

Tak beragama

-

0%

Jumlah

8 orang

100%
52

50%
50%
40%
25%
30%
12.50%

20%

12.50%
0%

10%
0%
islam

kristen

budha

hindu

tak
beragama

Column2

Dari diagram di atas dapat di simpulkan bahwa mayoritas penduduk di sekitar
candi pramanan beragama islam yakni mencapai 50%, kristen sebanyak 25%,
budha 12,5%, hindu 12,5%, dan tak beragama 0%.

Mereka menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing. Meskipun
agamayang heterogen tetapi merek dapat hidup rukun dan berdampingan dengan
pemeluk agama lain. Mereka menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran dan
tuntutan masing- masing.
Fasilitas peribadahan daerah ini juga telah dilengkapi, misalnya agama islam yang
mempunyai fasilitas masjid untuk beribada dan agama kristen juga mempunyai
fasilitas gereja untuk tempat beribada begitu pula dengan agama lainya.
Masyarakat juga selalu merayakan hari- hari besar, seperti perayaan maulid nabi,
peringatan hari natal, nyepi, waisak dan lain- lain
Penduduk di sini juga berpandangan tentang pekerjan mereka sehari-hari akan
membawa keberhasilan di masa yang akan datang,karena mereka yakin bahwa
kota yogyakarta akan menjadi daerah yang maju oleh karena itu mereka yakin
pemerintah akan menyejahterakan rakyat yogyakarta.

c. sisem kemasyarakatan
53

Lembaga sosial di daerah ini sangat berperan salah satunya dalam segi
beribadah pengajian,pengajian masih tetap terjaga dengan baik. Pengajian di
pemukiman pemukti baru biasanya diadakan tiga kali dalam sepekan. Hari rabu
pengajian untuk bapak-bapak, kamis untuk ibu-ibu, dan sabtu untuk pemudapemudanya. Sedangkan pada malam minggu pada 35 hari kliwon di pemukiman
pemukti baru biasanya diadakan wayangan. Dan meskipun mayoritas masyarakat
sekitar Candi Prambanan beragama islam, namun Candi Prambanan tersebut
masih digunakan untuk beribadah masyarakat luar.
Pelapisan sosial (stratifikasi sosial) merupakan pembedan penduduk ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat dari lapisan tinggi ke lapisan rendah. pelapisan sosial
di masyarakat terjadi karena adanya suatu yang di hargai lebih atas penilian
kelompok ,seperti kekayaan, kekuasan(kehormatan), dan ilmu pengetahuan
(pendidikan).
Strata sosial pada masyarakat yogyakarta yaitu:
kaum bangsawan yang terdiri dari raja dan keluarga,serta kerabat.
Golongan priyayi,yaitu pegawan kerajaan yang terdiri dari orang-orang
yang berpendidikan atau memiuliki kemampuan khusus

untuk

kerajaan.strata kedua ini bukan berasal dari keturunan raja.
Golongan wong cilik,yaitu rakyat jelata yang hidup mengabdi untuk
raja,misalnya,petani,nelayan,dan pedagang.

Nilai gotong royong di daerah ini masih sangat kental dan melekat.,
misalnya terlihat pada acara membangun rumah, maka penduduk sekitar akan
membantu prses membangun rumahyang pada masyarakat setempat dikenal
dengan istilah sambatan ( membantu sukarela), membersihkan lingkungan secara
gotong royong dan biasanya di lakukan setiap hari jumat dan masih banyak yang
lainya

d. sitem pengetahuan
berdasarkan hasil wawancara kepada masyarakt setempat, hasil yang kami
temui sebagai berikut.
54

Masyarakat sekitar pada umumnya mayoritas berpendidikan tingka SMA.
Tingak pendidikan masyarakat sekitar
Tingkat pendidikan

Fekuensi
2
5
1
8

SD
SMP
SMA
PT
JUMLAH

Persentasi (%)
25%
62,5%
12,5
100%

tingkat pendidikan
62,5%

25%
12.50%
0%

SD

SMP

SMA

PT

Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa tingkat pendidikan di
yogyakarta mayoritas yaitu bangku mengemban bangku SMP 62,5% kemudian
disusul SD 25%, SMA 12,5%, dan perguruan tinggi 0%..

Di daerah ini, ketersediaan sekolah dan fasilitas pendidikan sudah lengkap dan
maju.
Pengetahuan peraturan pemetintah tentang usaha, membangun rumah, dan
membangn tempat usaha masih sangat terbatas.

e. bahasa
55

Penduduk sekitar menggunakan bahasa jawa, meskipun beberapa dari
mereka bukan penduduk asli jawa tetapi mereka bisa berbahasa jawa. Terhadap
pengunjung dari luar mereka sangat baik dan ramah.
Dalam berkomunikasi dengan pengunjung dari luar negeri mengalami sedikit
kesulitan karena tidak menguasainya bahasa asing dari pihak penduduk sekitar.

f. Kesenian

Karya seni yang banyak diperdagangkan disana yaitu berbagai minimatur
candi Borobudur, candi prambanan dengan berbagai macam bentuk, gantungan
kunci,asbak , batik, blangkon, lukisan-lukisan dan masih banyak lagi karya seni
mereka. sehingga karya tersebut sudah menjadi ciri khas suatu daerah atau
propinsi tersebut untuk diperkenalkan kepada dunia.sekarang kesenian tersebut
sudah masuk dalam salah satu keajaiban dunia seperti Borobudur salah satunya
yang telah masuk dalam 7 keajaiban dunia.

f. Sistem Teknologi Dalam Kehidupan
Transportasi yang umum yanag digunakan didaerah ini yaitu mobil
angkot,becak,dan motor.ketersediaan transportasinya sangat baik dan selalu ada setiap
saat.untuk fasilitas komunikasi didaerah ini biasanya menggunakan hp dan jaringan
media lainya.

h. sitem mata pencaharia
Sistem Mata pencaharian yang paling dominan di sekitar mburuh, seperti
yang tergambar pada tabel di bawah ini.
Mata pencaharian masyarakat sekitar

M.pencaharian

Frekuensi

Presentasi %

Berdagang

4

50%

Bertani

2

25%
56

Buruh

1

12,5%

pengangguran

1

12,5%

Jumlah

8

100%

M.Pencaharian

50%
25%
12.50%

12.50%

Beradasrkan data tabel dan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa mata
pencaharian yang paling dominan yaitu berdagang 50%, kemudian disusul bertani
25%, buruh 12,5% dan pengangguran 12,5%.

Tingakat pengangguran di daerah ini masih tampak, tetapi tidak begitu
mendominasi, sebab yang paling dominan yaitu berdagang.
Adapun cara menanggulangi penganggurunyuran tesebut, dengan adanya lokasi
wisata candi prambanan sangat berpengaruh terhadap menurunya angka
penggangguan. Para pedagang yang melakukan usaha di sekitar prambanan tentu
memerlukan tenaga pembantu untuk menjaga atau berjualan barang dagangan
pemilik tokonya.
57

3.2.2

Aktifitas ekonomi

Dari relokasi tempat tinggal tersebut maka mucullah beberapa perubahanperubahan sosial masyarakat sekitar Candi Prambanan, antara lain yaitu mata
pencaharian masyarakat yang tadinya mayoritas petani lugu (petani biasa)
sekarang berubah menjadi pedagang, baik itu pedagang cinderamata berupa baju
batik, aksesoris ataupun hasil kesenian lain dari masyarakat sekitar Candi
Prambanan, guru, pegawai yang mengelola wisata candi prambanan, semisal
pegawai dipembayaran loket masuk, petugas parkir, petugas kebersihan dan lainlain, ataupun pegawai di hotel-hotel sekitar Candi Prambanan yang didirikan oleh
masyarakat luar daerah pemukiman pemukti baru, dan sebagainya. Adapun
perubahan budaya yang dialami masyarakat karena adanya pemugaran tersebut
tidak lah terlalu basar dampaknya. Budaya yang sudah ada seperti kesenian ;
karawitan, wayangan, dan kuda lumping.

-

Jenis usaha yang sedang ditekuni dikawasan candi prambanan
No
1
2
3
4
5
6
7
8

nama
Aat
Yati
Sri
darsono
rusman
Purnama sari
Sulastri
asih

Jenis uasaha
Barang
Jasa
Rumah makan
JUMLAH

Usaha yang ditekuni
Jasa ojek
Toko makanan ringan
Toko pakaian
Jasa ojek
Rumah makan
Rumah makan
Toko cinderamata
Toko pakaian
Fekuensi

Persentasi (%)

4
2
2
8

50 %
25 %
25%
100%
58

Column2

50%
40%
30%

50%

20%

25%

25%

10%
0%
barang

jasa

rumah
makan

Dari tabel dan grafik diatas didapatkan kesimpulan bahwa jenis usaha yang
banyak ditekuni di kawasan Situ patengan adalah jenis usaha barang sebanyak
75%, sedangkan jenis usaha jasa sebanyak 25 %.
-

Tingkat pendidikan tenaga kerja yang ada di perusahaan atau tempat usaha

Tingkat pendidikan

Fekuensi
2
5
1
8

SD
SMP
SMA
PT
JUMLAH

Persentasi (%)
25%
62,5%
12,5
100%

tingkat pendidikan
63,6%
Series 3

25%
12.50%
0%

SD

SMP

SMA

PT
59

Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
berdasarkan data yang ada di perusahaan tamatan SMP sebesar 62,5 % sedangkan
tamatan SD sebesar 25% dan SMA 12,5%
-

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
Jumlah tenaga
1 orang
2 0rang
3 orang
> 3 orang
JUMLAH

Fekuensi
3
5
8

Persentasi (%)
37,5%
62,5%
0%
100%

62.50%

70.00%
60.00%
50.00%

37.50%

40.00%
30.00%
20.00%

0%

0%

10.00%
0.00%
1 org

2 org

3 org

> 3 org

Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja
yang digunakan ,2 orang dengan persentase 63,6 % dan 1 orang 36,4 %.

3.2.3

Kebersihan Lingkungan Tempat Usaha

a. Pengelolaan sampah
Pengelolaan Candi Prambanan sebagai tempat tujuan wisata termasuk di
dalamnya kebersihan lingkungan diserahkan kepada PT. Taman Wisata Candi
Borobudur, Prambanan & Ratu Boko. Yaitu Badan Usaha Milik Negara yang
bergerak dalam usaha pengelolaan obyek wisata Candi Borobudur, Candi
Prambanan & Ratu Boko. PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan &
60

Ratu Boko melakukan pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan ketertiban
serta kebersihan kawasan beserta candinya sebagai obyek dan daya tarik wisata
berdasarkan petunjuk teknis Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala,
Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko berdiri dengan
nama PT. Taman Wisata Candi Borobudur & Prambanan, dengan akte Notaris
Soeleman Ardjasasmita, SH Nomor: 19 tanggal 15 Juli 1980 beserta perubahanperubahannya. Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun
1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur & Prambanan serta
Pengendalian Lingkungannya, kepada PT. Taman Wisata Candi Borobudur,
Prambanan & Ratu Boko diberi kewenangan penuh untuk mengelola Taman
Wisata dimaksud.
hambatan yang dihadapi dalam pengolahan sampah yaitu terkadang banyak
pengunjung yang tidak membuang sampah pada tempatnya.
b. Retrebusi Sampah

Dari yang kami ketahui dari hasil wawancara bahwa didaerah ini tidak ada
iuran sampah.Ada petugas kebersihan yang melakukan pembersihaan sampah dan
menekankan digaji oleh pemerintah.

3.3 Proses Pembelajaran Kuliah Lapangan

3.3.1

Proses Pembelajaran di Jurusan Geografi FIS UNNES
61

Melalui kunjungan ke Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNNES, kami
melaksanakan kuliah umum di kampus . Di situ kami mendapatkan gambaran
tentang kedudukan juruan geografi FIS UNNES.

Dibawah ini visi dan misi jurusan geografi FIS di UNNES
A. Visi dan Misi Jurusan Geografi
Visi
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan
geografi, menghasilkan tenaga akademik dan tenaga profesional dalam bidang
geografi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
Misi
Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional dalam berbagai
jenjang kependidikan, menghasilkan lulusan yang menguasai pengetahuan dan
teknologi, serta ketrampilan geografi. Mengembangkan serta menyebarluaskan
ilmu pengetahuan geografi melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.

B. Pimpinan Jurusan
Ketua Jurusan

: Drs. Apik Budi Santoso, M.Si.

Sekretaris Jurusan

: Drs. Suroso, M.Si.

Ketua Laboratorium : Drs. Hariyanto, M.Si.
Kaprodi Geografi

: Drs. Sriyono, M.Si.

Kaprodi SP

: Drs. Tjaturrahono, M.Si.
62

C. Program Studi
1. Program Studi Pendidikan Geografi (S1)
Program Studi Pendidikan Geografi merupakan salah satu program studi yang
terdapat di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Jurusan ini memiliki jenjang Strata 1 untuk mahasiswanya. Program Studi
Pendidikan Geografi berdiri pada tahun 1965 dengan Keputusan Mentri PTIP
No.40/1965 dan dan Keputusan Presiden No.271/1965. Berdasarkan SK BAN-PT
Nomor: 06782/Ak-VIII-S1-034/AIKSPUG/VIII/2004 tertanggal 23 Agustus 2004
Program Studi Pendidikan Geografi (S1) telah terakreditasi B
2. Program Studi Geografi (S1)
Salah satu program studi yang ada di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang adalah Program Studi Geografi yang membuka
program pada jenjang strata 1 (S1). Program Studi Geografi berdiri pada tahun
2001 berdasarkan surat izin 394/D/T/2007 Tgl. 1 Maret 2007. Berdasarkan SK
BAN-PT Nomor: 002/BAN-PT/Ak-XI/S1/IV/2008 tertanggal 26 April 2008
tentang Status, Peringkat, dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan
Tinggi, Program Studi Geografi (S1) telah dinyatakan terakreditasi B.
Kemudian kami melanjutkan untuk memasuki beberapa laboraturium yang
berada di UNNES. Seperti laboraturium SIG (penginderaan jauh), ruang audio
dan komputer serta msih banyak yang lainya.
Program unggulan

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai Geographic
Information System (GIS) dewasa ini mengalami perkembangan yang berarti
seiring kemajuan teknologi informasi. Bergulirnya otonomi daerah beberapa tahun
lalu dan peningkatan kebutuhan akan perlunya informasi kebumian dalam rangka
pengelolaan sumberdaya alam menjadi pemicu peningkatan SIG di Indonesia.
Seperti halnya di Jurusan Geografi FIS UNNES.
63

Jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang memiliki suatu program unggulan
sebagai salah satu alternatif untuk mewadai dan mendukung kegiatan-kegiatan Tri
Dharma, yakni diberi nama Pusat Kajian Sain Informasi Geografis dan
Penginderaan Jauh. Selanjutnya Pusat Kajian ini diberi nama Sentra SIG.
Sentra SIG sebagai Pusat Kajian Sain Informasi Geografis dan Penginderaan
Jauh, pada awal berdirinya adalah sebuah badan pengkajian dan pelayanan sistem
informasi geografis atau dikenal dengan singkatan BP2SIG. yang didirikan oleh
Universitas Negeri Semarang melalui Surat Keputusan Rektor Nomor: 84/P/2000
tertanggal 29 September 2000. Pada saat itu secara struktural lembaga ini berada
langsung di bawah koordinasi Rektor. Selanjutnya dalam rangka merespon adanya
tuntutan

perkembangan

era

teknologi

sistem

informasi,

dan

semakin

meningkatnya pengguna jasa sistem informasi geografis untuk berbagai bidang
kepentingan, serta tuntutan profesionalisme agar dapat berkembang dan berfungsi
secara optimal maka badan tersebut kemudian di restrukturisasi dan diintegrasikan
pada jurusan/program studi yang relevan yakni Jurusan Geografi, melalui Surat
Keputusan Rektor UNNES Nomor: 36/0/2003. Mulai saat itulah nama BP2SIG
UNNES berubah status dan pengelolaannya, yakni dikelola oleh Laboratorium
Geografi Universitas Negeri Semarang.
Untuk memacu perkembangan dan memudahkan birokrasi dan komunikasi
dengan mitra-mitra kerja, serta agar potensi-potensi yang dimiliki oleh Jurusan
Geografi UNNES lebih berdaya guna dan berhasil guna, maka dibentuk suatu
lembaga

independent,

yang

diberi

nama

Sentra

SIG.

Sentra SIG mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait dengan
sistem informasi geografis, memiliki kemampuan akademik dan teknis sehingga
mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dan bagi pembangunan daerah, regional dan nasional. Dalam pelaksanaannya, ada
beberapa jenis layanan Sentra SIG yakni
1. Penelitian dan pengembangan Sain Informasi Geografis dan Penginderaan
Jauh
2. Pelatihan Ketrampilan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh
64

3. Penyedia jasa pembuatan Peta berbasis Penginderaan Jauh dan SIG
4. Penyedia Layanan Konsultasi Survei dan pemetaan
5. Pelayanan Penjualan Peta Rupa Bumi dan Atlas Produk BAKOSURTANAL
6. Pelayanan dan Pengadaan Citra Satelit berbagai tingkat Resolusi.
7. Penyedia media pembelajaran
Pemanfaatan SIG dan Penginderaan Jauh dalam setiap kegiatan perencanaan
wilayah sudah menjadi keharusan. Untuk itu perlu diantisipasi dengan
memperbaharui

sarana

dan

prasarana

Laboratorium

SIG,

Laboratorium

Penginderaan Jauh, Laboratorium Kartografi, Laboratroium Pengembangan
Wilayah, serta Laboratorium Pengembangan Media Pembelajaran Geografi. Ke
depan, dengan semakin lengkapnya sarana dan prasarana tersebut, akan
dikembangkan Aplikasi Geo Scanning untuk mengetahui berbagai informasi yang
ada di dalam bumi secara cepat dan akurat untuk berbagai kegunaan.

3.3.2

Proses Pembelajaran di Kampus Karang Sambung

Pada proses pembelajarn di karang sambung, kami mendapat kuliah umum di
LIPI, yang membahas tentang lempengan yang berada di indonesia.
Kegiatan di lanjutkan ke lapangan yaitu menuju lokasi gunung karang
sambung dengan menggunakan angkutan yang telah di sediakan untuk
mengantarkan kami ke lokasi batuan penyusun gunung tersebut. Setelah
mengadakan wawancara di lapangan, kemudian di lajutkan makan siang.
Setelah makan siang selesai, kami ke laboratorium alam yang di dalamnya
terdapat berbagai jenis batuan yang berasal dari dasar samudra yang terangkat ke
permukaan bumi sebagai akibat dari adanya tumbukan dua lempeng bumi yang
terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun yang lalu, juga merupakan pertemuan
lempeng Asia dengan lempeng Hindia.
Selesai ke laboraturium, kami melanjutkan perjalanan pulang menuju bandara
soekarno- hatta..
65

3.3.3

Proses Pembelajaran di Wanagama

Berada kami di wanagama, kami disambut dengan baik oleh petugas yang
berada di hutan wanaga. Sebelum kaami terjun ke lapangan , terlebih dahulu kami
mendapat kuliah di ruang aula yang memang telah tersedia. Wanagama, nama
yang berasal dari kata wana = alas atau hutan dan gama akronim dari gajah mada,
sebuah kawasan hutan lindung seluas 600 hektar di wilayah kabupaten
Gunungkidul. Luas Wanagama meliputi empat desa di dua kecamatan yang
berbeda, yakni kecamatan Patuk dan Playen. Hutan yang ikut serta berperan
menghijaukan Gunung kidul ini mulai dirintis pada tahun 1964 oleh Prof. Oemi
Hani'in Suseno, salah satu akademisi Universitas Gajah Mada yang dengan
sukarela menggunakan uang pribadinya untuk memulai proyek penghijauan ini.
Langkah yang telah dirintis oleh Prof. Oemi ini mendapat sambutan positif
berbagai pihak sehingga kini lahanya menjadi seluas 600 hektar.
Kawasan Hutan Wanagama mempunyai kekayaan Flora dan Fauna. Berbagai
tanaman dari beberapa daerah dapat dijumpai di sini. Lengkapnya ada sekitar 550
jenis tanaman. Di antaranya, pohon akasia, pohon yang banyak digunakan dalam
industri kertas, Pohon Kayu putih, sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu
putih, Pohon pinus yang biasanya dijumpai di Sumatera, Pohon Eboni yang
berasal dari Sulawesi, pohon Murbei, pohon wangi dan Pohon Jati. Salah satu di
antara pohon jati di hutan ini mempunyai sejarah yang tentu saja membanggakan.
Pohon ini di tanam oleh Pangeran Charles saat beliau berkunjung pada tahun
1989. Selain itu aneka fauna hidup tenteram di kawasan hutan lindung yang saat
ini menjadi pusat penelitian fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Berbagai repilia khas penghuni hutan, unggas dan kera.
Di dalam kawasan hutan Wanagama dibangun sebuah aula atau pendopo yang
sering digunakan untuk berbagai acara dan sebagai tempat peristirahatan para
wisatawan. Terdapat juga tempat perkemahan dengan sarana pendukung yang
cukup lengkap seperti air yang bersih untuk MCK, listrik, dan keamanan yang
terjamin.
66

Hutan lindung yang dialiri tiga sungai (kalii Oya, Sendang Ayu, dan Banyu
Tibo). Sungai yang menyuplai kebutuhan air bagi penghuni kawasan hutan
lindung yang juga berfungsi sebagai hutan wisata ini. Hutan Wanagama, sebuah
kawasan yang mencerminkan bentuk kepedulian kepada alam, fasilitas wisata, dan
penunjang ekonomi masyarakat sekitar.
Kawasan ini mempunyai koleksi lebih dari 550 jenis tanaman hutan. Di
dalamnya terdapat pula beragam jenis binatang unggas, kera, serta binatang
reptilia khas penghuni hutan. Di sini dibangun pula gedung serbaguna yang bisa
dimanfaatkan sebagai ruang kuliah maupun berbagai acara lainnya.
67

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.1.1

Kajian Fisik

Pada umumnya kondisi fisik daerah di Yogyakarta jenis tanahnya berupa
kars dan berbatu sehingga daerahnya gersang dan tandus, seperti di daerah
Gunung Api Purba, sehingga masyarakatnya mengandalkan air hujan yang
ditampung dalam sumur tadah hujan untuk persediaan di musim kemarau.
vegetasi yang terdapat di api purba ini yaitu pohon jati.

Lain pula di daerah Wanagama yang dulunya gersang dan tandus sekarang
menjadi subur bahkan tidak Nampak bekas bahwa daerah tersebut dulunya
sangat tandus. Yang ada sekarang wanagama sebagai hutan yang kaya akan
berbagai jenis tanam- tanaman.

Sedangkan pada kondisi fisik karang sambung terdapat singkapan batuan
langka yang mana terdapat beraneka ragam batuan yang muncul dari dalam
perut bumi. Disamping itu karang sambung ini sangatlah unik karena menurut
beberapa sumber merupakan kawasan purbakala hingga 90 juta tahun lalu.
Karang sambung merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang
terjadi 140 juta tahun-90 juta tahun. Daerah Lok Ulo merupakan lapisan
pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 140 juta tahun. Kawasan
itu juga merupakan tempat tumbukan antara lempeng Indo Australia dengan
Asia. Proses tektonik yang terjadi di kawasan ini, membuat Karangsambung
menjadi wilayah paling komplit koleksi bebatuannya di Indonesia
68

2.1.3

Kajian Sosial

Candi Prambanan merupakan candi termegah yang pernah kami kunjungi.
Walaupun candi Borobudur dapat dikatakan besar namun candi Prambanan
ini terasa sekali keindahan dan kemegahannya. Melihat mahakarya seperti ini
kami hanya dapat mengagumi orang-orang yang membuatnya di abad ke-10
pada masa pemerintahan dua raja, yaitu Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Ini
juga menggambarkan bagaimana kehidupan orang-orang dizaman tersebut
sudah memiliki tingkat intelegensi yang tinggi.
Candi Prambanan merupakan salah satu ikon di D.I Yogyakarta yang secara
langsung berdampak pada bidang ekonomi masyarakat sekitar. Banyak
masyarakat sekitar yang menjajakan dagangannya di sekitar Candi
Prambanan. Baik turis dalam ataupun luar negeri menjadi sasarannya.

1. Proses Pembelajaran di Jurusan Geografi FIS
Kunjungan ke Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNNES, kami
mendapatkan beberapa pengalaman tentang pemanfaatan alat praktikum
dalam proses pembelajaran, di UNNES alat-alat praktikum sangatlah
lengkap, diantaranya labor penginderaan jauh, ruang audio dan computer.
Bahkan mahasiswa di sana telah mampu membuat atau menciptakan alat
praktikum sendiri dan bahkan ada yang sudah diproduksi dan dijual keluar
pulau Jawa.

2. proses pembelajaran di kampus arang sambung
Kunjungan di karang sambung, kami mengetahui berbagai jenis
batuan batuan yang berasal dari dasar samudra yang terangkat ke
permukaan bumi sebagai akibat dari adanya tumbukan dua lempeng bumi
yang terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun yang lalu, juga merupakan
pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia.

3. Proses pembelajaran di Wanagama
69

Dengan

kunjungan

ke

hutan

Wanagama,

kami

memperoleh

pengetahuan tentang jenis- jenis vegetasi yan berada di hutan wanagam.
Hutan Wanagama mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan yang
melimpah karena hutan tersebut menyajikan berbagai jenis tumbuhan dan
jumlah spesies/ kemelimpahan yang nyata. Tujuan dibuatnya hutan
Wanagama sendiri untuk penghijauan dan penelitian.

2.2 Saran

1. Bagi Universitas hendaknya dapat melengkapi alat-lat paraktikum agar
pembelajaan Geografi menjadi lebih menarik.
2. Bagi Pemerintah Propinsi Bengkulu, agar dapat meningkatkan lagi
promosi wisatanya sebagaimana Propinsi

DIY sehingga mampu

mengangkat perekonomian masyarakat di Bengkulu.
3. Bagi

Mahasiswa,

hendaknya

lebih

kreatif

mengembangkan

dan

menciptakan alat peraga pembelajaran sehingga dapat membantu
memajukan pendidikan di Bengkulu khususnya dan Indonesia umumnya.
70

Lampiran

Gbr.1

Gunung simpako,karang sambung

Gbr.2

Kegiatan observasi karang sambung
71

Gbr.3

Batuan hasil sedemin klasik yang di perkirakan117 tahun yang lalu yang berada di
Kali brengkok, karang sambung

Gbr.4

Batu gamping merah di kali muncar, karang sambung.

Gbr.5

Candi pramba
72

Gbr.6

Kegiatan pendakian gunung api purba nglanggeran

Gbr.7

Gunung api purba, nglanggeran
73

Pendopo, guung api purba

Gbr.8

Hutan wanagama

Gbr.9

Pagelaran Sendratari Ramayana di Prambanan
74

Daftar Pustaka

Buku Panduan kuliah kerja lapangan (KKL). Yogyakarta dan Semarang 11-17
Maret.Universitas Prof. DR. Hazairin, SH. Bengkulu 2013.
http://novero2012.student.umm.ac.id.2012/08/12/pesona-wisata-gunung-apipurba-nglanggeran:jogja
Soekento,soerjono.2010.sosiologi suatu pengantar.PT.Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
CANDI PRAMBANAN - Candi Hindu Tercantik di Dunia.htm.
artikel_detail-37514-Analisis Subyek-Geografi Fisik.html.
geografi-sosial.html.
http://za-zaopinion.blogspot.com/.
Sosiologi.2006.sosiologi SMA JILID 3 untuk kelas xii. Jakarta: Erlangga.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakBab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakmitrakawasa
 
Pembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhanaPembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhanaanggundiantriana
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbifebrina11
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisTri Hapsari Meilani
 
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gismodul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gisMohd. Yunus
 
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5Ade Fathurahman
 
LAPORAN KP Ihsan FINAL
LAPORAN  KP Ihsan FINALLAPORAN  KP Ihsan FINAL
LAPORAN KP Ihsan FINALIhsan Pambudi
 
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5Syamsu Rijal Efendi
 
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham fikri asyura
 
Surat pengantar kp
Surat pengantar kpSurat pengantar kp
Surat pengantar kpImam Arif
 
Teori Pembentukan Bumi - Guru.pdf
Teori Pembentukan Bumi - Guru.pdfTeori Pembentukan Bumi - Guru.pdf
Teori Pembentukan Bumi - Guru.pdfjoey304979
 
Bagian bagian tulang tengkorak
Bagian bagian tulang tengkorakBagian bagian tulang tengkorak
Bagian bagian tulang tengkorakWarnet Raha
 

Was ist angesagt? (20)

Bab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kakBab 4 tanggapan thd kak
Bab 4 tanggapan thd kak
 
Pembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhanaPembangkit listrik sederhana
Pembangkit listrik sederhana
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbi
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis Plasmolisis
 
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gismodul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Rks jembatan 1
Rks jembatan 1Rks jembatan 1
Rks jembatan 1
 
Bab 8: Pemetaan dengan Alat GPS
Bab 8:   Pemetaan dengan Alat GPSBab 8:   Pemetaan dengan Alat GPS
Bab 8: Pemetaan dengan Alat GPS
 
Filsafat geografi
Filsafat geografiFilsafat geografi
Filsafat geografi
 
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
 
LAPORAN KP Ihsan FINAL
LAPORAN  KP Ihsan FINALLAPORAN  KP Ihsan FINAL
LAPORAN KP Ihsan FINAL
 
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
Makalah pbl 2 penurunan permukaan tanah dari hg 5
 
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
Bioetika, hukum kesehatan, hk. kedokteran dan ham
 
Surat pengantar kp
Surat pengantar kpSurat pengantar kp
Surat pengantar kp
 
Laporan rektifikasi
Laporan rektifikasiLaporan rektifikasi
Laporan rektifikasi
 
Teori Pembentukan Bumi - Guru.pdf
Teori Pembentukan Bumi - Guru.pdfTeori Pembentukan Bumi - Guru.pdf
Teori Pembentukan Bumi - Guru.pdf
 
Konsep esensial geografi
Konsep esensial geografiKonsep esensial geografi
Konsep esensial geografi
 
Askep faringitis
Askep faringitisAskep faringitis
Askep faringitis
 
Membuat Layout Peta
Membuat Layout PetaMembuat Layout Peta
Membuat Layout Peta
 
Bagian bagian tulang tengkorak
Bagian bagian tulang tengkorakBagian bagian tulang tengkorak
Bagian bagian tulang tengkorak
 

Andere mochten auch

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...Arvina Frida Karela
 
Laporan kuliah kerja lapangan
Laporan kuliah kerja lapanganLaporan kuliah kerja lapangan
Laporan kuliah kerja lapanganFela Aziiza
 
Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii TEKNOLOGI
 
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...RoHim MohaMad
 
Contoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study TourContoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study TourDede Adi Nugraha
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesiaChan Maro
 
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa Lintasarta
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa LintasartaAbstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa Lintasarta
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa LintasartaNovita Ajeng Primantari
 
siapakah pi??
siapakah pi??siapakah pi??
siapakah pi??Lam RoNna
 
Modul kimia SMP
Modul kimia SMPModul kimia SMP
Modul kimia SMPMs Sinaga
 
Soal Un kimia-2014-co2-v23
Soal Un kimia-2014-co2-v23Soal Un kimia-2014-co2-v23
Soal Un kimia-2014-co2-v23Annik Qurniawati
 
American history
American historyAmerican history
American historyrahellasni
 
Syakhshiyah
SyakhshiyahSyakhshiyah
Syakhshiyahel-hafiy
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarYosie Andre Victora
 
Bab 11 pend. kesehatan
Bab 11 pend. kesehatanBab 11 pend. kesehatan
Bab 11 pend. kesehatanBudi Hermono
 
Teknik transplantasi lamun
Teknik transplantasi lamunTeknik transplantasi lamun
Teknik transplantasi lamunmuhammad halim
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidanaNuelimmanuel22
 
Pembahasan aliran darah ikan
Pembahasan aliran darah ikanPembahasan aliran darah ikan
Pembahasan aliran darah ikanSilil Inayrus
 
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)Wulung Gono
 

Andere mochten auch (20)

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
 
Laporan kuliah kerja lapangan
Laporan kuliah kerja lapanganLaporan kuliah kerja lapangan
Laporan kuliah kerja lapangan
 
Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii
 
laporan kkl
laporan kkllaporan kkl
laporan kkl
 
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
Laporan kuliah kerja lapangan PGSD Unnes di SD N Pondok Labu 11 bidang Admini...
 
Contoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study TourContoh Karya Tulis Study Tour
Contoh Karya Tulis Study Tour
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
 
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa Lintasarta
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa LintasartaAbstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa Lintasarta
Abstraksi Laporan PKL PT Aplikanusa Lintasarta
 
siapakah pi??
siapakah pi??siapakah pi??
siapakah pi??
 
Modul kimia SMP
Modul kimia SMPModul kimia SMP
Modul kimia SMP
 
Soal Un kimia-2014-co2-v23
Soal Un kimia-2014-co2-v23Soal Un kimia-2014-co2-v23
Soal Un kimia-2014-co2-v23
 
American history
American historyAmerican history
American history
 
Syakhshiyah
SyakhshiyahSyakhshiyah
Syakhshiyah
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
 
Bab 11 pend. kesehatan
Bab 11 pend. kesehatanBab 11 pend. kesehatan
Bab 11 pend. kesehatan
 
Teknik transplantasi lamun
Teknik transplantasi lamunTeknik transplantasi lamun
Teknik transplantasi lamun
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
Pembahasan aliran darah ikan
Pembahasan aliran darah ikanPembahasan aliran darah ikan
Pembahasan aliran darah ikan
 
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
 

Ähnlich wie KKL Yogyakarta

silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docxsilabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docxSiskaSulle
 
Rpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edyRpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edyEdy Wibowo
 
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1sman 2 mataram
 
SILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docxSILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docxelfyteti
 
contoh rpp ips k13 kls 7.pdf
contoh rpp ips k13 kls 7.pdfcontoh rpp ips k13 kls 7.pdf
contoh rpp ips k13 kls 7.pdfPutriIstikhomah
 
Isi makalah manlab bab 5
Isi makalah manlab bab 5Isi makalah manlab bab 5
Isi makalah manlab bab 5ucihagaara
 
Laporan fieldtrip karsam
Laporan fieldtrip karsamLaporan fieldtrip karsam
Laporan fieldtrip karsam4211410001
 
Modul Ajar 01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdf
Modul Ajar  01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdfModul Ajar  01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdf
Modul Ajar 01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdfskripsikhaerul
 
Modul Ajar 01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdf
Modul Ajar  01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdfModul Ajar  01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdf
Modul Ajar 01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdfskripsikhaerul
 
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2Ade Fathurahman
 
Rpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edyRpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edyEdy Wibowo
 
X geografi kd 3.1_prinsip dan pendekatan geografi
X geografi kd 3.1_prinsip dan pendekatan geografiX geografi kd 3.1_prinsip dan pendekatan geografi
X geografi kd 3.1_prinsip dan pendekatan geografijopiwildani
 
X geografi kd 3.1_objek, aspek dan konsep geografi, meliputi objek formal dan...
X geografi kd 3.1_objek, aspek dan konsep geografi, meliputi objek formal dan...X geografi kd 3.1_objek, aspek dan konsep geografi, meliputi objek formal dan...
X geografi kd 3.1_objek, aspek dan konsep geografi, meliputi objek formal dan...jopiwildani
 
X_GEOGRAFI_KD 3.1_Hakeket Ruang lingkup Geo.docx
X_GEOGRAFI_KD 3.1_Hakeket Ruang lingkup Geo.docxX_GEOGRAFI_KD 3.1_Hakeket Ruang lingkup Geo.docx
X_GEOGRAFI_KD 3.1_Hakeket Ruang lingkup Geo.docxjopiwildani
 

Ähnlich wie KKL Yogyakarta (20)

Rrp x sem_i
Rrp x sem_iRrp x sem_i
Rrp x sem_i
 
Rrp x sem_i
Rrp x sem_iRrp x sem_i
Rrp x sem_i
 
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docxsilabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
 
Rpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edyRpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edy
 
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1
Geografi dan manfaatnya dalam kehidupan sehar1
 
SILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docxSILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docx
 
PPT PENGANTAR.ppt
PPT PENGANTAR.pptPPT PENGANTAR.ppt
PPT PENGANTAR.ppt
 
contoh rpp ips k13 kls 7.pdf
contoh rpp ips k13 kls 7.pdfcontoh rpp ips k13 kls 7.pdf
contoh rpp ips k13 kls 7.pdf
 
Isi makalah manlab bab 5
Isi makalah manlab bab 5Isi makalah manlab bab 5
Isi makalah manlab bab 5
 
Laporan fieldtrip karsam
Laporan fieldtrip karsamLaporan fieldtrip karsam
Laporan fieldtrip karsam
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Modul Ajar 01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdf
Modul Ajar  01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdfModul Ajar  01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdf
Modul Ajar 01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdf
 
Modul Ajar 01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdf
Modul Ajar  01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdfModul Ajar  01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdf
Modul Ajar 01-GEO.E SMA 3_Khaerul Muttaqin.pdf
 
Rpp bab 2 kp2
Rpp bab 2 kp2Rpp bab 2 kp2
Rpp bab 2 kp2
 
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
UKBM Geografi Kelas 10 Semester 2
 
Rpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edyRpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edy
 
Rpp 4 geo litosfer
Rpp 4 geo litosferRpp 4 geo litosfer
Rpp 4 geo litosfer
 
X geografi kd 3.1_prinsip dan pendekatan geografi
X geografi kd 3.1_prinsip dan pendekatan geografiX geografi kd 3.1_prinsip dan pendekatan geografi
X geografi kd 3.1_prinsip dan pendekatan geografi
 
X geografi kd 3.1_objek, aspek dan konsep geografi, meliputi objek formal dan...
X geografi kd 3.1_objek, aspek dan konsep geografi, meliputi objek formal dan...X geografi kd 3.1_objek, aspek dan konsep geografi, meliputi objek formal dan...
X geografi kd 3.1_objek, aspek dan konsep geografi, meliputi objek formal dan...
 
X_GEOGRAFI_KD 3.1_Hakeket Ruang lingkup Geo.docx
X_GEOGRAFI_KD 3.1_Hakeket Ruang lingkup Geo.docxX_GEOGRAFI_KD 3.1_Hakeket Ruang lingkup Geo.docx
X_GEOGRAFI_KD 3.1_Hakeket Ruang lingkup Geo.docx
 

KKL Yogyakarta

  • 1. 1 LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) FAKTOR FISIK Dan FAKTOR SOSIAL Di YOGJAKARTA, SEMARANG Dan Sekitarnya DISUSUN OLEH : 1. Lilis indah kurniawati 2. Nova herlin susti 3. Azwir taufan 4. Harpiko 5. Reanita fransiska 6. Veni yulita 7. Echsan muchlis 8. Anggraini 9. Dese 10. Sofendi 11. Meki adi putra 12. Riko setiawan 13. Vera rospita 14. Wiwin kustiawan (11060007) (11060017) (08060478) (11060206) (11060060) (11060075) (11060005) (10060070) (10060089) (11060019) (11060011) (11060064) (11060052) (11060080) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU 2013
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Kami ucapkan puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat Nya kepada kita sekalian. Yang tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan KKL Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Geografi UNIHAZ, dan terimakasih kepada bapak ibu dosen yang telah membantu dan membimbing kami dalam penyusunan laporan KKL ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua teman-teman yang telah sangat membantu dalam penyusunan laporan ini. Kami juga ucapkan terimakasih kepada bapak ibu kami yang tidak langsung adalah orang yang selalu memberikan dukungan dan motifasi kepada kami. Dan laopran ini kami susun untuk memenuhi tugas-tugas kami setelah mengadakan kegiatan KKL ini. Dan dengan penyusunan laporan ini semoga saja kami bisa menambah pengetahuan kami tentang ilmu-ilmu didalam Geografi. Selain hal tersebut semoga saja dengan laporan ini dapat diambil manfaatnya oleh semua pihak yang membacanya. Laporan ini kami susun berdasarkan observasi kami di lapangan.dan apabila ada kekurangan dalam penyususnan laporan ini kami menaharap saran dan kritik dari semua pihak. Terimakasih. Bengkulu, april 2013 Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................................ i Daftar isi ....................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang Masalah.................................................................. 1 Masalah........................................................................................... Tujuan ............................................................................................ Kegunaan ....................................................................................... BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Geografi Fisik .................................................................................... 2.2 Geografi Sosial.................................................................................. BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Geografi Fisik .................................................................................... 3.1.1 Gunung api purba 3.1.2 Hutan buatan wanagama 3.1.3 Kampus LIPIkarang sambung 3.2 Geografi Sosial.................................................................................. 3.2.1 Karakteristik masyarakat 3.2.2 Aktifitas ekonomi 3.2.3 Kebersiahan lingkungan tempat usaha 3.3 Proses Pembelajaran Kuliah Lapangan ............................................ 3.3.1 Proses pembelajaran Georafi FIS UNNES 3.3.2 Proses pembelajaran di kampus karang sambung 3.3.3 Proses pembelajran di wanagama BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 4.1.1 Kajian fisik 4.1.2 Kajian sosial 4.2 Saran................................................................................................. 4.3 Lampiran ........................................................................................... 4.4 Daftar Pustaka ..................................................................................
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UNIHAZ adalah pusat pendidikan tenaga kependidikan yang menghasilkan guru pendidikan geografi yang berwawasan SIG, Mitigasi dan Managemen Bencana Alam. Untuk mencapai hal itu, diperlukan pembelajaran teori, observasi, dan penelitian senyatanya (inquiry), yang diawali dengan kuliah kerja lapangan pengenalan bentang geografi. Kuliah kerja lapangan meliputi tiga aktivitas yaitu, pengamatan (observasi), wawacara dan penelitian (inquiry). Dengan pengamatan, mahasiswa dihadapkan langsung pada gejala alam di lapangan. Melalui pengamatan, gejala geografis diamati assosiasinya secara keruangan serta pola yang kompleks di suatu tempat. Pada kuliah kerja lapangan ini, mahasiswa melakukan pengumpulan data selengkap-lengkapny dengan mengadakan wawancara kepada penduduk sekitar tempat observasi. Dengan demikian mahasiswa yang menggeluti bidang ilmu geografi di harapkan mengikuti program yang telah ditentukan oleh Universitas yaitu KKL(kuliah kerja lapangan) yang merupakan salah satu syarat perkuliahan di semester IV. KKL yang dilaksanakan di provinsi dan semarang diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa serta mampu memahami tentang bentang alam dipermukaan bumi terutam di lokasi tujuan yaitu yogjakarta yang memiliki banyak tempat - tempat wisata yang berkaitan dengan gejala dan fenomena bentang alam yang cocok dengan ilmu geografi ,meliputi faktor fisik geografi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Kota yogjakarta merupakan kota yang tidak terlalu luas ,akan tetapi merupakan kota yang pesat pembanguan,serta penduduk yang cukup padat. Penduduk sekitar yogjakarta memiliki kreativitas serta seni yang tinggi,disamping itu Yogjakarta terkenal dengan masakan Gudeg juga dikenal sebagai kota pelajar.
  • 5. 5 Kuliah kerja lapangan ini, rute yang dilalui meliputi; candi Borobudur,sebagai lokasi pertama, dilanjutkan ke kampus UNNES, Gunung Api Purba Yogyakarta, Hutan Buatan Wanagama Gunung Kidul, Candi Prambanan Yogyakarta, Kampus Karang Sambung Kebumen dan kembali ke kampus. B. Masalah 1. Bagaimana kondisi geografi fisik lokasi Kuliah Kerja Lapangan? 2. Bagaimana kondisi geografi social lokasi Kuliah Kerja Lapangan? 3. Bagaimana proses pembelajaran Kuliah Kerja Lapangan? C. Tujuan Kuliah kerja lapangan (KKL) ini bertujuan untuk mengembangkan materi dan kemampuan serta menambah wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa yang setelah lulus akan menghadapi kedunia kerja yaitu jadi seorang guru,berkenaan dengan konsep dan teori yang didapatkan dari kegiatan KKL ini kita dapat mengetahui gambaran tentang kegitan pembelajaran di lapangan. Adapun tujuan KKL,lainya adalah : a. mengenal proses dan hasil proses fisik yang terjadi pada satuan medan di berbagai bentuk lahan di Gunung api purba. b. mengidentifikasi proses dan hasil proses fisik yang terjadi pada satuan medan di berbaggai bentuk geologi di Laboraturium LIPI karang sambung. c. mengobservasi dan menganalisis lingkungan sosial yang terdapat di Gunung api purba. d. mengetahui vegetasi di kawasan Hutan buatan wanagama
  • 6. 6 D. Kegunaan Kegiatan KKL Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan UNIHAZ ini mempunyai manfaat, antara lain : 1. Melatih mahasiswa mengamati, mengenal, mengidentifikasi proses dan hasil proses fisik serta social yang terjadi pada satuan medan diberbagai bentuk lahan di lapangan dan wilayahnya. 2. Melatih mahasiswa untuk mengklarifikasikan dan menganalisa proses yang berlangsung dari hasil proses fisik yang terbentuk pada satuan medan diberbagai bentuk lahan di lapangan. 3. Menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa terhadap kajian geografi fisik dan social.
  • 7. 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1 Geografi Fisik Geografi fisik merupakan bagian dari ilmu geografi. Banyak orang mengartikan geografi sebagai ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan peta. Pengertian ini masih bersifat parsial, ilmu geografi sebenarnya adalah ilmu mengenai fenomena alam dan manusia dalam dimensi spasial. Ilmu geografi mengalami banyak perkembangan dan pengembangan. Banyak ilmu baru lahir sebagai cabang dari ilmu geografi, termasuk diantaranya geografi fisik. (Novian, 2011) Subdisiplin dari ilmu Geografi Fisik : 1. Geologi, Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan Logos yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi. Secara umum Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi, keterbentukan, dan sejarahnya.Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai komposisi, pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam memahami sejarah bumi. Dengan kata lain batuan merupakan objek utama yang dipelajari dalam geologi. a)Ruang Lingkup Geologi Secara keseluruhan bumi ini terdiri dari beberapa lapisan yaitu: 1.Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelubungi Bumi. 2.Hidrosfer, yaitu lapisan air yang berada di permukaan Bumi. 3.Biosfer, yaitu Lapisan tempat makhluk hidup. 4.Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun Bumi. Ruang lingkup pembelajaran geologi yaitu lithosfer yang merupakan lapisan batuan penyusun bumi dari permukaan sampai inti
  • 8. 8 bumi. Geologi juga mempelajari benda-benda luar angkasa, dan bukan tak mugkin suatu saat nanti kita dapat mengetahui keadaan geologi bulan misalnya. b)Cabang-cabang ilmu geologi Kajian geologi memiliki ruang lingkup yang luas, di dalamnya terdapat kajian-kajian yang kemudian berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri walaupun sebenarnya ilmu-ilmu tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling menunjang satu sama lain. ilmu-ilmu tersebut yaitu : 1. Mineralogi: yaitu ilmu yang mempelajari mineral, berupa pendeskripsian mineral yang meliputi warna, kilap, goresan, belahan, pecahan dan sifat lainnya. 2. Petrologi: yaitu ilmu yang mempelajari batuan, didalamnya termasuk deskripsi,klasifikasi dan originnya. 3. Sedimentologi :yaitu ilmu yang mempelajari batuan sediment, meliputi deskripsi, klasifikasi dan proses pembentukan batuan sediment. 4. Stratigrafi :yaitu ilmu tentang urut-urutan perlapisan batuan, pemeriannya dan proses pembentukanya. 5. Geologi Struktur :adalah ilmu yang mempelajari arsitektur kerak bumi dan proses pembentukannya. 6. Palentologi :yaitu ilmu yang mempelajari aspek kehidupan masa lalu yang berupa fosil. Paleontology berguna untuk penentuan umur dan geologi sejarah. 7. Geomorfologi :yaitu ilmu yang mempelajari bentuk bentang alam dan proses pembentukan bentang alam tersebut. Ilmu ini berguna dalam menentukan struktur geologi dan batuan penyusun suatu daerah. 8. Geologi Terapan : merupakan ilmu-ilmu yang dikembangkan dari geologi yang digunakan untuk kepentingan umat manusia, diantaranya Geologi Migas, Geologi Batubara,Geohidrologi, Geologi Teknik, Geofisila, Geothermal dan sebagainya.
  • 9. 9 Dalam skema dibawah ini diperlihatkan hubungan yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi antara Litosfir yang merupakan bagian paling luar dari Bumi yang bersifat padat, dengan Atmosfir (udara) dan Hidrosfir (selaput air), yang kemudian menciptakan Biosfir yang merupakan bagian dari Bumi dimana terdapat interaksi antara ketiganya dan kehidupan di Bumi. Interaksi ini menyebabkan sifat bumi yang dinamis. lapisan kulit bumi Batuan Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material organik yang terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Mineral adalah zat padat anorganik yang mempunyai komposisi kimia tertentu dengan susunan atom yang teratur, yang terjadi tidak dengan perantara manusia dan tidak berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan dibentuk oleh alam (Warsito Kusumoyudo, 1986). Kristal adalah zat padat yang mempunyai bentuk bangun yang beraturan yang terdiri dari atam-atom dengan susunan yang teratur. Berzelius mengklasifikasikan mineral menjadi 8 golongan, yaitu: 1. Elemen native, contohnya emas, perak, tembaga dan intan 2. Sulfida, contohnya Galena, pirit
  • 10. 10 3. Oksida dan Hidroksida, contohnya korondum 4. Halida, contohnya Halite 5. Karbonat, Nitrat, Borat, Lodat, contohnya Kalsit 6. Sulfat, Khromat, Molibdenat, dan Tungstat, contohnya Barit 7. Fosfat, Arenat dan Vanadat, contohnya Apatit 8. Silikat, contohnya kuarsa, Feldspar, Piroksen. Mineral memiliki sifat-sifat khusus yang dapat kita jadikan sebagai penciri mineral tertentu. Sifat-sifat mineral diantaranya : Warna, Goresan,Kilap, Belahan, Pecahan, Kekerasan.sedangkan Kekerasan Mineral ,yaitu :Talk, Gipsum ,Kalsit,Fluori,Apatit Ortoklas ,Kuarsa, Topas ,Korondum, Intan. - Pembagian Batuan Berdasarkan pembentukannya batuan dibedakan menjadi tiga yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. a. Batuan beku (Igneous Rock) adalah batuan yang terbentuk dari kristalisasi atau pembekuan dari magma. Pembekuan ini dapat berlangsung di permukaan atau jauh di bawah permukaan. Perbedaan tempat pembentukan ini pada ahirnya akan digunakan dalam klasifikasi dan mempengaruhi sifat-sifat batuan yang terbentuk.Batuan beku yang terbentuk di permukaan disebut batuan volkanik (ekstrusif) dan yang terbentu di jauh di bawah permukaan bumu disebut batuan plutonik (intrusif). Batuan beku ini seperti granit, granodiorit, dan gabro. Magma dan Deret Bowen. Magma adalah cairan silikat yang sangat panas, mengandung oksida, sulfide serta volatile. Volatile ini terutama terdiri dari CO2, Sulfur (S), Chlorine (Cl), Fluorine (F) dan Boron (B) yang dikeluarkan ketika magma membeku. Temperatur magma berkisar antara 6000 C ( magma asam) sampai 12500 C (magma basa), dimana kedua jenis magma ini merupakan induk batuan beku. Temperatur magma turun hingga mencapai titik jenuhnya, maka
  • 11. 11 magma akan mulai mengkristal. Umumnya unsure-unsur yang sukar larut akan mengkristal terlebih dulu seperti apatit, zircon, ilmenit, magnetit, rutile, titanit, chromit. Sementara mineral yang mudah larut mengkristal kemudian dan terjebak di sekitar kristal yang terbentuk terlebih dahulu. Mineral utama pembentuk batuan juga mengalami hal yang serupa, yang mula-mula mengkristal dan selanjutnya yaitu olivin, piroksen, amfibol, dan selanjutnya seperti yang dikemukakan oleh Bowen (1922). Bowen menggambarkannya berupa chart yang disebut Deret Bowen (Bowen’s Series) b. Batuan sediment (endapan) terbentuk dibawah kondisi permukaan dan terdiri dari kumpulan : (1) presipitasi kimia dan biokimia. (2) fragmen atau butiran batuan, mineral dan fosil. (3)kombinasi material-materialtersebut Berdasarkan sedimen laut seperti tempat terbentuknya dibahi menjadi 3: -. Sedimen laut seperti gamping, dolomit, hapa dll - sedimen dara seperti endapan sungai( aluvium), endapan gurun ( aeolis), dll - Sedimen transisi, terletak antara darat dan laut, mislanya endapan delta -dan rawa- rawa Berdaarkan proses pengendapanya: a.batu pasir warna : Putih, kuning, abu-abu, coklat kemerahan tekstur : berbutir halus sedang komposisi mineral : kuarsa, felspar, kalsit, mika, glaukonit, oksida besi, zircon, monasit, rutil. b.batuu lempung warna: abu-abu, putih, kuning tekstur : berbutir sangat halus fisik : bersifat plastik ketika basah, tidak lulus air
  • 12. 12 kegunaan: membuat batu bata, tegel, periuk belanga, kermik, dll. c.Batu gamping warna : putih, kuning, abu-abu tekstur : kristalin, non kristlain (CaCO3) c. Batuan metamorf adalah batuan yang asalnya adalah batuan beku, sediment atau metamorf yang berubah secara mineralogy, tekstur atau keduanya tanpa mengalami peleburan yang diakibatkan oleh panas, tekanan, atau cairan kimia aktif. Panas dan tekanan disini berbeda dengan kondisidipermukaan. 2. Geomorfologi (Geomorphology) Adalah ilmu yang mempelajari pembentukan permukaan bumi. Mempelajari evolusi lereng,pembangunan daratan dan plateau, dan proses-proses terbentuknya bukit pasir dan goa dan tebing (elemen-elemen fisik dari bentang daratan). Pergerakan dari udara, es, gelombang air berkontribusi dalam pembentukan bentang daratan. Secara luas, berhubungan dengan landform (bentuk lahan) tererosi dari batuan yang keras, namun bentuk konstruksinya dibentuk oleh runtuhan batuan, dan terkadang oleh perolaku organisme di tempat mereka hidup. “Surface” (permukaan) jangan diartikan secara sempit; harus termasuk juga bagian kulit bumi yang paling jauh. Kenampakan subsurface terutama di daerah batu gamping sangat penting dimana sistem gua terbentuk dan merupakan bagian yang integral dari geomorfologi. Pengaruh dari erosi oleh: air, angin, dan es, berkolaborasi dengan latitude, ketinggian dan posisi relatif terhadap air laiut. Dapat dikatakan bahwa tiap daerah dengan iklim tertentu juga memiliki karakteristik pemandangan sendiri sebagai hasil dari erosi yang bekerja yang berbeda terhadap struktur geologi yang ada. Torehan air terhadap lapisan batu gamping yang keras dapat berupa aliran sungai yang permanen dan periodik, dapat juga merupakan alur drainase
  • 13. 13 yang melewati bagian-bagian yang lemah. Sehingga membentuk cekungan-cekungan pada bagian yag tererosi dan meninggalkan bagian yang lebih tinggi yang susah tererosi. Ukuran dari cekungan dan tinggian ini bisa beberapa centimeter sampai beberapa kilometer. 3. Klimatologi (Climatology) Yaitu mempelajari iklim dan distribusi spasialnya. Merupakan kombinasi antara ilmu meteorologi (suatu ilmu cabang dari fisika yang mempelajari fenomena atmosfir) dan geografi fisik. Klimatologi studi tentang: klasifikasi iklim, perubahan iklim, pola vegetasi, formasi tanah, dan hubungan antara sosial manusia dan iklim. Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwaperistiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi. Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi
  • 14. 14 tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting. Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Unsur-unsur iklim ini terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban udara, awan, presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin. Unsur-unsur ini berbeda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang disebabkan oleh adanya pengendali-pengendali iklim (AnoN). Pengendali iklim atau faktor yang dominan menentukan perbedaan iklim antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain menurut Lakitan (2002) adalah : (1) Posisi relatif terhadap garis edar matahari (posisi lintang). (2) Keberadaan lautan atau permukaan airnya. (3) Pola arah angin. (4) Rupa permukaan daratan bumi. (5) Kerapatan dan jenis vegetasi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis. a)Iklim Matahari Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya dapat Anda perhatikan pada gambar 24 berikut. Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang pembagian iklim matahari tersebut di atas dapat Anda pelajari pada uraian berikut.
  • 15. 15 1. Iklim Tropis Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut: Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia. 2. Iklim Sub Tropis Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut: Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang. Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas. Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok. 3. Iklim Sedang
  • 16. 16 Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut: Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba. Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis. 4. Iklim Dingin (Kutub) Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es. Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut: Musim dingin berlangsung lama. Musim panas yang sejuk berlangsung singkat. Udaranya kering. Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun. Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju. Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah. Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak. Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia. Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut: • Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi. • Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan antartikaAntartika di kutub selatan. b. Iklim Fisis
  • 17. 17 Apa yang dimaksud dengan iklim fisis. Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim (muson). Selain pembagian iklim menurut letak garis lintang dan ketinggian tempat, berikut ini akan diuraikan tentang pembagian iklim menurut beberapa para ahli antara lain: 1. Pembagian Iklim Menurut Dr. Wladimir Koppen Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E. Dari kelima daerah iklim tersebut sebagai variasinya diperinci lagi menjadi beberapa macam iklim, yaitu: 1. Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim, yaitu sebagai berikut: (1) Af = Iklim panas hujan tropis. (2) As = Iklim savana dengan musim panas kering. (3) Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering. (4) Am = Iklim antaranya, musim kering hanya sebentar. 2. Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu: (1) Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim gurun (BW) dan
  • 18. 18 iklim lembab dari iklim A, C, dan D. (2) BW = Iklim gurun. 3. Daerah iklim C, terbagi menjadi tiga macam iklim, yaitu: (1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang kering atau iklim lembab agak panas kering. (2) Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau iklim lembab dan sejuk. (3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan. 4. Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu: (1) Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering. (2) Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab. 5. Daerah iklim E, terbagi menjadi 2 macam iklim, yaitu: (1) ET = Iklim tundra, temperatur bulan terpanas antara 0( sampai 10(C. (2) Ef = Iklim salju , iklim dimana terdapat es abadi. Perlu Anda ketahui bahwa menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw, Am, C, dan D. Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara. Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan. C = terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan. D = terdapat di pegunungan salju Irian Jaya. 2. Pembagian Iklim Menurut F. Junghuhn Berdasarkan hasil penyelidikan Junghuhn pembagian daerah iklim di Jawa ditetapkan secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuhtumbuhan. Perhatikan pada gambar dibawah ini.
  • 19. 19 Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut a. Daerah panas/tropis Tinggi tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat. b. Daerah sedang Tinggi tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayursayuran. c. Daerah sejuk Tinggi tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran. d.Daerah dingin Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya. 3.Pembagian Iklim Menurut Mohr Mohr membagi iklim berdasarkan curah hujan yang sampai kepermukaan bumi, yaitu menjadi tiga golongan sebagai berikut: - Bulan kering (BK), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut kurang dari 60 mm. - Bulan sedang (BS, yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut berkisar antara 60 – 90 mm. - Bulan basah (BB), yaitu jumlah rata-rata curah hujan dalam bulan tersebut 100 mm ke atas. - Bulan kering (BK), yaitu curah hujan yang sampai ke permukaan bumi kurang dari 60 mm.
  • 20. 20 - Bulan basah (BB), yaitu curah hujan yang sampai kepermukaan bumi lebih dari 60 mm. 4. Geografi tanah (Soil Geography) Mempelajari pola-pola spasial tanah, distribusi, dan hubungannya dg iklim, vegetasi, dan manusia. Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman danmenyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan. Definisi tanah secara mendasar dikelompokkan dalam tiga definisi, yaitu: 1. Berdasarkan pandangan ahli geologi Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yangtelah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus). 2. Berdasarkan pandangan ahli ilmu alam murni (pendekatan pedagoogi) Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yangterletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahanyang dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu. 3. Berdasarkan pandangan ilmu pertanian.
  • 21. 21 Menurut Ahli Pertanian (berdasarkan pendekatan Edaphologi) Tanah didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman. a)Fungsi Tanah 1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran 2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara) 3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin,dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapatmeningkatkan kesediaan hara) 4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsungatau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanamantersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakittanaman. Dua Pemahaman Penting tentang Tanah: 1. Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman, dan 2. Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakitdan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya. b)Profil Tanah Profil Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan induk tanah. Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison sbb: O – A – E – B – C – R. Solum Tanah terdiri dari: O – A – E – B Lapisan Tanah Atas meliputi: O – A Lapisan Tanah Bawah : E – B Keterangan:
  • 22. 22 O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa). A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap. E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat,Fe dan Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resistenlainnya tinggi, berwarna terang. B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercucidari harison diatasnya (akumulasi bahan eluvial). C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau belumterjadi perubahan. R : Bahan Induk tanah. c)Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah : 1. Bahan Padatan berupa bahan mineral. 2. Bahan Padatan berupa bahan organik. 3. Air . 4. UdaraBahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahanorganik), 25% air dan 25% udara.
  • 23. 23 Karakteristik dari jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia serta penyebaranya dapat di bagi atas: 1. Litosol, yaitu tanah yang baru mengalami pelapukan dan sama sekali belum mengalami perkembangan tanah. Berasal dari batuanbatuan konglomerat dan granit, kesuburannya cukup, dan cocok dimanfaatkan untuk jenis tanmana hutan. Penyebarannya di : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan Sumatera. 2. Latosol, yaitu tanah yang telah mengalami pelapukan intensif, warna tanah tergantung susunan bahan induknya dan keadaan iklim. Latosol merah berasal dari vulkan intermedier, tanah ini subur, dan dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan. Penyebarannya di seluruh Indonesia, kecuali di Nusa Tenggara dan Maluku Selatan. 3. Aluvial ialah tanah muda yang berasal dari hasil pengendapan. Sifatnya tergantung dari asalnya yang dibawa oleh sungai. Tanah aluvial yang berasal dari gunung api umumnya subur karena banyak mengandung mineral. Tanah ini sangat cocok untuk
  • 24. 24 persawahan. Penyebarannya di lembah-lembah sungai dan dataran pantai seperti misalnya, di Kerawang, Indramayu, Delta Brantas. 4. Regosol, belum jelas menampakkan pemisahan horisonnya. Tanah regosol terdiri dari: regosol abu vulkanik, bukit pasir, batuan sedimen, tanah ini cukup subur. Jenis tanah latosol terdiri dari ; latosol merah kuning, cokelat kemerahan, cokelat, cokelat kekuningan. Tanah ini cocok dimanfaatkan untuk pertanian padi, palawija, kelapa, dan tebu. Penyebarannya di sekitar lereng gunung-gunung berapi. 5. Grumusol atau Margalit, terdiri dari beberapa macam; grumusol pada batu kapur, grumusol pada sedimen tuff, grumusol pada lembah-lembah kaki pegunungan, grumusol endapan aluvial. Kesuburan cukup. dimanfaatkan untuk pertanian padi, dan tebu. Penyebarannya di Madura, Gunung Kidul, Jawa Timur dan Nusa Tenggara. 6. Organosol, mengandung paling banyak bahan organik, tidak mengalami perkembangan profil, disebut juga tanah gambut. Bahan organik ini terdiri atas akumulasi sisa-sisa vegetasi yang telah mengalami humifikasi, tetapi belum mengalami mineralisasi. Tanah ini kurang subur. Tanah ini belum dimanfaatkan, tetapi dapat dimanfaatkan untuk persawahan. Penyebarannya di Sumatera sepanjang pantai Utara, Kalimantan dan Irian Barat/Papua. d)Pembentukan tanah (pedogenesis) Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon
  • 25. 25 menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut. Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swis yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah. e)Karakteristik Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen. Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi. Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.
  • 26. 26 Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam). Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisanlapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya. Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi. Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fasa: fasa padatan, fasa cair, dan fasa gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.
  • 27. 27 f)Pencemaran tanah Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah dan mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan kualitas dalam fungsi tanah. Pencemaran dapat terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara sembarangan (illegal dumping). 4. Geografi laut (Marine Geography) Terkait dengan disiplin oseanografi. Dari sisi aspek sosial bidang ini mengkaji batas-batas laut, kompetisi sumber daya laut, dan hukum laut. (berkaitan erat dengan bidang geografi politik). Dari sisi fisik, bidang ini banyak mengkaji garis pantai dan tepi laut, mulut sungai dan unsur-unsur bentang daratan yang berkenaan dengan batas-batas laut kontinen . 5. Sumber daya air (Water Resources) Adalah perpotongan antara bidang studi geografi fisik dan hidrologi. Mempelajari secara sistematik persediaan air yang ada dipermukaan dan sub-permukaan yang berpotensi bagi kehidupan manusia. Secara etimologi, hidrologi berasal dari dua kata, yaitu hidro = air, dan logos = ilmu. Dengan demikian secaraumum hidrologi dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang air.Konsep yang umum itu, kini telah berkembang sehingga cakupan obyek hidrologi menjadilebih jelas. Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yangmempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupundibawah permukaan bumi, tentang sifat
  • 28. 28 fisik, kimia air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan. 6. vegetasi Vegetasi di definisikan sebagai mosaik komunitas tumbuhan dalam landscape dan vegetasi alami diartikan sebagai vegetasi yang terdapat dalam landscape yang belum dipengaruhi oleh manusia (Kuchler, 1967). Vegetasi merupakan suatu pengelompokan dari tumbuh-tumbuhan yang hidup bersama di dalam suatu tempat tertentu yang mungkin dikarakterisasi baik oleh spesies sebagai komponennya, maupun oleh kombinasi dari struktur dan fungsi sifat-sifatnya yang mengkarekterisasi gambaran vegetasi secara umum atau fisiognomi. Vegetasi merupakan suatu kumpulan tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari beberapa jenis (biasanya) berinteraksi satu dengan yang lainnya. Misalnya, vegetasi hutan dibentuk oleh individu tumbuhan yang beraneka ragam dan memiliki variasi pada setiap kondisi tertentu. Setiap tipe vegetasi dicirikan oleh setiap penampangan luar tumbuhan dominannya. Berdasarkan kebutuhan tumbuh-tumbuhan akan cahaya matahari berkaitan pula dengan energi dan suhu udara yang ditimbulkannya. Terdapat 4 kelompok vegetasi yang dipengaruhi oleh suhu lingkungan di habitatnya, yaitu kelompok vegetasi atau tumbuhan megatermal (tumbuhan menyukai habitat bersuhu panas sepanjang tahun, misalnya tumbuhan daerah tropis), mesotermal (tumbuhan yang menyukai lingkungan yang tidak bersuhu terlalu panas atau terlalu dingin), mikrotermal (tumbuhan yang menyukai habitat bersuhu rendah atau dingin, misalnya tumbuhan dataran tinggi atau habitat subtropis) dan hekistotermal yaitu tumbuhan yang terdapat di daerah kutub atau alpin.
  • 29. 29 Dalam kaitan dengan lamanya penyinaran (fotoperiodisitas) terdapat 3 kelompok vegetasi yang mempunyai respon terhadap proses pembungaan. Yaitu kelompok tumbuhan berhari pendek (fotoperiodisitas kurang dari 12 jam/hari), misalnya ubi jalar: tumbuhan berhari panjang (periodisitas lebih dari 12 jam/hari), misalnya kentang; dan tumbuhan netral, yaitu tumbuhan yang pembungaannya tidak dipengaruhi lamanya penyinaran, tumbuhan berbunga sepanjang tahun, misalnya ubi kayu atau tembakau. 2.1.2 Geografi Sosial Geografi sosial merupakan kajian dalam geografi manusia yang menjelaskan mengenai interaksi antara manusia dengan lingkungan sosialnya yaitu manusia lain maupun kelompok manusia disekelilingnya. Maksudnya, bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer maupun sekunder pasti akan memanfaatkan lingkungan sekitarnya. (Novian, 2011). Pada geografi sosial, membahas tentang kelompok masyarakat, lembaga sosial,kebudayaan, ekonomi, dan politik. Kebudaya Kebudayaan merupakan keseluruhan sisitem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupam masyarakat yang dijadikan milik dari manusia yang belajar ( koentjaningrat, 1964). Unsur- unsur kebudayaan :  Bahasa  Sistem pengetahuan  Organisasi sosial  Sistem peralatan hidup dan tehnologi  Sistem matapencaharian  Sistem religi  Kesenian
  • 30. 30 Kelompok Masyarakat Masyarakat ialah suatu suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasamaantara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan- kebebasan manusia, keseluruhan yang selalu berubah dinamakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dam masyarakat selalu berubah (Maclever dan page). (Selo soemardjan), menyatakan bahwa masyarakat adalah orang- orang yang hidup bersama- sma yang menghasilkan kebudayaan. Dapat disimpulkan masyarakt yaitu manusia yang hiduo bersama( minimal 2 orang), bercampur dalam waktu yang sama, sadar merupakansuatu kestauan, serrta merupakan suatu sistem hidup bersama. Pelapisan sosial (stratifikasi sosial) merupakan pembedan penduduk ke dalam kelas-kelas secara bertingkat dari lapisan tinggi ke lapisan rendah. pelapisan sosial di masyarakat terjadi karena adanya suatu yang di hargai lebih atas penilian kelompok ,seperti kekayaan (materi), kekuasan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan (pendidikan). Strata sosial pada masyarakat yogyakarta yaitu: kaum bangsawan yang terdiri dari raja dan keluarga,serta kerabat. Golongan priyayi,yaitu pegawan kerajaan yang terdiri dari orang-orang yang berpendidikan atau memiuliki kemampuan khusus untuk kerajaan.strata kedua ini bukan berasal dari keturunan raja. Golongan wong cilik,yaitu rakyat jelata yang hidup mengabdi untuk raja,misalnya,petani,nelayan,dan pedagang Golongan bangsawan (upper class) Golongan priayi (middle class) Golongan wong cilik ( lower class)
  • 31. 31 Unsur- unsur daam sistem pelapisan sosial dalam masyarakt adalah sebagai berikut: 1. Kedudukan ( status) a. Ascribet status yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memeprhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan ini di peroleh oleh kelahiran b. Achieved status kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha yang disengaja. Kedudukan I ni bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan masing- masing dalam mengejar serta mencapai tujuan. 2. Peranan (role) Merupakan asek dinamis dari kedudukan, yaitu seseorang yang melaksanakan hak- hak dan kewajiban. Lembaga sosial Lembaga sosial adalah seperangkat aturan yang berisi nilai – nilai dan norma - norma sosial untuk mengatur kegiatan dan kebutuhan sosial tertentu. Menurut Koentjaraningrat ( 1990 ), lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dengan hubungan yang berpusat kepada kegiatan – kegiatan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, khususnya kebutuhan hidup bermasyarakat. Ciri – ciri lembaga sosial adalah sebagai berikut : 2. Merupakan kumpulan perilaku 3. Mempunyai usia yang lebih panjang dari manusia 4. Mempunyai nilai – nilai khas tersendiri 5. Membutuhkan waktu yang relatif lama agar suatu hal menjadi bgian dari lembaga sosial 6. Mempunyai tujuan 7. Mempunyai perlengkapan untuk mencapaai tujuan 8. Memiliki lembaga sebagai simbol
  • 32. 32 9. Memiliki tradisi tertulis maupun tidak tertulis dalam merumuskan tujuan dan perangkat lembaga lainya. Fungsi lembaga sosial adalah sebagai berikut : a. Fungsi manifes dan fungsi laten 1. Fungsi manifes yaitu suatu lembaga yang mempunyai fungsi yang oleh banyak orang dipandang dan diharapkan akan dipenuhi oleh lembaga itu. Misalnya fungsi keluarga. 2. Fungsi laten adalah fungsi lembaga yang tidak disadari oleh masyarakat ( tersembunyi ) atau hanya disadari oleh orang – orang tertentu saja, tetapi berpengaruh amat besar bagi perkembangan masyarakat. b. Fungsi positif ( fungsional ) dan fungsi negatif ( disfungsional ) 1. Suatu lembaga sosial dikatakan fungsianal bagi kelangsungan hidup masyarakat apabila ikut mendukung kelanggsungan hidup masyarakat. 2. Suatu lembaga sosial dikatakan disfungsional apabila keberadaanya merugikan kelangsungan hidup bermasyarakat. Tipe lembaga kemasyarakatan: - Dari sudut perkembanganya   - cresive institusions enacted institutions Dari sudut sistem nilai- nilai yang diterima masyarakat   - basic instutionS subsidiay institutions dari sudut penyebaranya   - general institutions regulative institutions dari sudut fungsinya  operative institutions  restricted instutions
  • 33. 33 BAB III HASIL PENGAMATAN 3.1 Geografi Fisik 3.1.1 Gunung api purba 1) Sejarah singkat gunung api purba Gunung Nglanggeran, nama Nglanggeran berasal dari kata pelanggaran, hal ini terjadi karena barang siapa yang melakukan kejahatan / pelanggaran hukum (nerak angger-angger) akan tertangkap dan terhukum dengan sendirinya.Gunung Nglanggeran awalnya merupakan puncak dari Gunung Merapi. Konon, pada suatu malam Raden Hanoman yang berwujud seekor kera putih bermain dan ingin mengambil bintang di langit. Untuk menggapainya ia menginjak puncak Gunung Merapi sebagai pijakannya. Karena tidak sampai juga, kemudian puncak gunung tersebut ditendang (dipancal). Bongkahan batu puncak gunung tersebut kemudian ditangkap oleh Punokawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong).
  • 34. 34 (Punokawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong) Dalam usahanya menangkap bongkahan batu, karena beratnya batu tersebut kakinya menjejak ke tanah hingga mengakibatkan tanah di bawah kakinya mengeluarkan air dan akhirnya tidak berhenti mengalir sehingga menjadi mata air. Mata air tersebut terbentuk sebesar ’dandang’ (alat menanak nasi) yang berada di daerah Kemadang yang kemudian dikenal dengan nama ”sedandang”. Bongkahan batu puncak Gunung Merapi tersebut rencananya akan dibawa ke daerah selatan menggunakan kayu jarak, akan tetapi di tengah jalan kayu tersebut patah dan bongkahan batu tersebut jatuh di daerah Nglanggran, sehingga disebut sebagai Gunung Nglanggeran. Gunung Nglanggeran juga disebut sebagai Gunung Wayang karena bentuk fisik dari gunung tersebut menyerupai alat-alat dalam pewayangan misalnya kelir, blencong, dan brucu. Batu-batu di Gunung Nglanggran yang menyerupai bentuk alat-alat tersebut dinamai sesuai bentuknya, sehingga Gunung Nglanggeran terdiri dari Gunung Blencong, Gunung Kelir, Gunung Brucu, dll. Gunung Nglanggeran mempunyai cerita tersendiri tentang tokoh pewayangan, yaitu Raden Ongkowijoyo. Sehingga gunung ini juga disebut sebagai Gunung Ongkowijoyo. Dalam tradisi pementasan wayang kulit di daerah Ngalanggeran tidak diperbolehkan mengangkat cerita tentang Raden Ongkowijoyo. Apalagi cerita tentang Raden Ongkowijoyo kalah/tewas dalam peperangan/ pertempuran. Bila ada yang melanggar akan terjadi musibah. Bahkan menurut pengalaman yang pernah terjadi pada saat pertunjukan wayang itu digelar terjadi ’rajapati’ (pembunuhan).
  • 35. 35 Gunung Nglanggeran juga dikenal sebagai Gunung Wahyu karena banyak orang yang setelah melakukan ritual dan meditasi di tempat ini keinginannya terkabul. Bahkan konon Sri Sultan HB IX pernah mengadakan ”wilujengan” di gunung ini ketika terjadi kekacauan politik akibat G30/S pada tahun 65-an. Sehingga suasana kekacauan politik di Yogyakarta tidak ikut berlarut-larut. Menurut cerita Gunung Nglanggeran memiliki mata air (tuk) di puncaknya yang disebut sebagai ” Tlogo Wungu” tetapi telaga ini tidak terlihat secara kasat mata (hanya orang tertentu yang bisa melihat), yang terlihat hanya mata air bawahannya / limbahnya (sendang) yang dikenal dengan nama ”comberan”. Di puncak gunung tersebut juga terdapat ”Tlogo Pengguyangan’. Tlogo Wungu ini konon dipercaya digunakan oleh para bidadari yang turun dari kayangan (langit) untuk membersihkan diri (mandi). Konon di telaga ini gayungnya terbuat dari emas (canting kencono) dan tempat menampung airnya juga terbuat dari emas (bokor kencono) serta jalan menuju pemandiannya berupa undak-undakan bertahtakan emas. Sedangkan Tlogo Pengguyangan merupakan tempat untuk memandikan ”Jaran Sembrani” (kuda putih bersayap yang merupakan tunggangannya para bidadari). Hal ini dipercaya karena terbukti dengan adanya bekas tapak kaki kuda berbentuk tapal kuda di bebatuan di dekat Tlogo Wungu. Jika daerah ini dilanda musim kemarau berkepanjangan, maka sesepuh desa melakukan ritual tertentu untuk memohon turunnya hujan kepada ”Yang Maha Kuasa” di Tlogo Wungu kemudian menguras ”comberan” dari mata air tersebut, tidak lama kemudian hujan akan segera turun. Telaga yang lain yang juga berada di puncak gunung adalah ”Tlogo Mardidho” air dari telaga ini digunakan penduduk setempat untuk mengairi sawah yang juga berada di puncak gunung. Air dari telaga-telaga di puncak gunung ini dipercaya berkhasiat bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sistem Pengelolaan Didirikan oleh 3 Dusun Karang Taruna Bukit Putra Mandiri.Tujuan pertama hanya untuk PENGHIJAUAN. Tahun 1999 tarif masuk sebesar Rp 500. Tahun
  • 36. 36 2002 membangun gardu pandang. Karang taruna ikut LPS. Tahun 2006 off karena gempa. 2008 perintisan kembali dan penyediaan pemandu. 2010 tanahnya di aktekan secara legal. Pernah mendapat bantuan PNPMMP sebesar Rp 105.000.000,- . Bantuan dana dari pemerintah. dan Gunung api purba dikelola 3 Karang Taruna (Nglanggeran Wetan, Nglanggeran Kulon, Gunung Butak). Dinas pariwisata membantu berpromosi. Rata-rata kunjungan 1.000 orang perbulan. PNPM mandiri pariwisata gunung api purba 2) Letak Secara geografis, Gunung Api Purba terletak di desa Nglanggeran Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, dengan ketinggian sekitar 200m hingga 700m dari permukaan laut. Peta lokasi gunung api purba
  • 37. 37 3) Geologi Gunung Nglanggeran terletak di kawasan Baturagung di bagian utara Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl, tepatnya di desa Nglanggeran Kecamatan Patuk dengan jarak tempuh 22 km dari kota Wonosari . Kawasan ini merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua dan bentang alamnya memiliki keindahan dan secara geologi sangat unik dan bernilai ilmiah tinggi. Dari hasil penelitian dan referensi yang ada, dinyatakan gunung Nglanggeran adalah gunung berapi purba. Untuk mengidentifikasi gunung api purba di Pegunungan Selatan Yogyakarta didsarkan prinsip geologi, dan tempat keluarnya magma ke permukaan bumi adalah gunung api. Sering batuan intrusi telah mengalami alterasi hidrotermal, sedangkan batuan yang melingkupi tersusun perselingan lava dan breksi piroklastika. Litologi batuan gunung api berkomposisi basal–riolit, sedangkan afinitas magmanya termasuk seri kapur alkali berasosiasi dengan subduksi busur kepulauan. Genesis bentang alam berkaitan dengan erupsi gunung api yang kemunculannya dikendalikan oleh struktur geologi. Perkembangan tubuh gunung api daerah ini diawali dengan volkanisme bawah muka air laut kemudian berkembang hingga muncul di permukaan air laut menjadi pulau laut. Berdasarkan analisis terpadu bentang alam dengan litologi dapat diidentifikasi lokasi–lokasi sumber erupsi gunung api purba. Lokasi–lokasi tersebut tercakup dalam kawasan gunung api purba Parangtritis–Sudimoro, Sumberkulon – Dengkeng, Baturagung, Karangdowo – Tawangsari, Gajahmungkur, Manyaran – Panggung, dan Batur.
  • 38. 38 4) Geomorfologi Penampakan alam dilihat dari puncak gunung api purba Bentang alam yang dibangun batuan gunung api di Pegunungan Selatan Yogyakarta memperlihatkan bentang alam dataran, bergelombang, perbukitan – pegunungan. Bentuk bentang alam gunung api termanifestasi sebagai gumuk, khuluk, dan bregada. Bentuk bentang alam khas sebagai petunjuk lokasi sumber erupsi berupa bentuk yang menyerupai bulan sabit melingkupi batuan intrusi, kubah lava, dan leher gunung api. Ada bangunan joglo di pintu masuk dan bila kita melangkah kejalan setapak untuk mendaki gunung, maka ada 3 bangunan gardu pandang sederhana dari ketinggian yang rendah, sedang sampai puncak gunung. Pemadangan unik dan indah disekelilingnya berupa sawah nan hijau dan tidak jauh dari situ terdapat bangunan tower dan berbagai stasiun televisi yang jumlahnya cukup banyak, manambah keindahan alam. Lokasi ini sangat cocok untuk panjat tebing, tracking, jelajah wisata dan bekemah. Gunung Nglanggeran terdiri dari banyak macam gunung didalamnya, yang memiliki nilai historis dan bentuk gunung yang memiliki nilai sejarah tinggi. Diantaranya adalah: (1) Gunung Kelir
  • 39. 39 Disebut Gunung Kelir karena bentuk dari gunung tersebut menyerupai kelir an dipercaya ditempat tersebut merupakan tempat tinggal dari Ongko Wijoyo dan Punakawan. (2) Sumber Air Comberan. Sebuah mata air yang tidak pernah mengalami kekeringan di Puncak Gunung Nglanggeran. Juga terdapat tempat pemujaan untuk mendapatkan anugrah dari sang pencipta bagi mereka yang menyakini untuk bisa mencapai keinginan ( cita-cita ). (3) Gunung Gedhe Sesuai dengan sebutannya Gunung Gedhe adalah gunung terbesar diantara gunung-gunung lain. Merupakan puncak tertinggi dari Gunung Nglanggeran. (4) Gunung Bongos Tempat untuk meletakkan Blencong dan gunung tersebut berwarna hitam menyerupai arang. (5) Gunung Blencong Gunung menyerupai Blencong dan sebagai penerangan/lampu Kyai Ongko Wijaya saat berkumpul dengan Punokawan. (6) Gunung Buchu Gunung yang bentuknya lancip dan gunung tersebut berasal dari Puncak Gunung Merapi yang dipindah oleh Punokawan, yang tujuannya dibawa ke Desa Kemadang Gunungkidul, dengan dipikul oleh Punokawan memakai kayu jarak. Berhubung disitu terdapat sumber air yang besarnya sebesar ”dandang” maka gunung tersebut tertanam ditempat yang namanya Sedandang. Bentuknya yang tinggi dan runcing Gunung Buchu digunakan untuk panjat tebing oleh pecinta alam, sampai saat ini pendaki yang berhasil menaklukkan masih bisa terhitung dengan jari. Baru 3 tim pendaki yang sukses menancapkan bendera di puncak Gunung Buchu. (7) Tlogo Wungu.
  • 40. 40 Hanya orang-orang tertentu yang dapat mengetahui keberadaannya, bagi orang yang benar-benar bersih dan menjalankan ”Prihatin” akan mengetahui tlogo Wungu tersebut, terletak disebelah ujung timur Gunung Nglanggeran. Konon tempat ini sebagai pemandian Widodari. Jikalau bisa melihat keberadaan tlogo tersebut akan terdapat Tlundak emas, dan Canthing Emas. (8) Tlogo Mardhido Sebagai tempat pemandian Jaran Sembrani tunggangan Widodari. Konon terdapat bekas tapak kuda Sembrani yang membekas dibatu. (9) Talang kencono Sebagai talang air dari tlogo Mardhido sampai Jimatan Kota Gedhe Yogyakarta. (10) Pemean Gadhung Mitos dinamakan Pemean Gadhung karena batang gadhung tersebut ujungnya sampai dipuncak gunung Merapi. Tempat ini sekarang dihuni banyak monyet, kelelawar dan juga ular.
  • 41. 41 3.1.2 Hutan Buatan Wanagama 1) Lokasi Wanagama meliputi empat desa di Kecamatan Patuk dan Playen, Gunung Kidul, yang berjarak tempuh satu jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Sepanjang perjalanan berjarak 35 kilometer tersebut, kita dapat melihat pemandangan indah kota Yogyakarta dari ketinggian. Sampai di perempatan lampu merah setelah Rest Area Bunder, terdapat plang penunjuk jalan dengan tulisan Wanagama dan panah kanan. YogYES kemudian berbelok ke kanan menyusuri jalan yang mengecil namun tetap beraspal. Gapura bertuliskan Hutan Wanagama seolah memberitahu pengunjung bahwa mereka telah tiba di hutan yang mulai dibangun sejak 1964 ini. 2) Geomorfologi Hutan lindung yang dialiri tiga sungai (kalii Oya, Sendang Ayu, dan Banyu Tibo). Sungai yang menyuplai kebutuhan air bagi penghuni kawasan hutan lindung yang juga berfungsi sebagai hutan wisata ini. Hutan Wanagama, sebuah kawasan yang mencerminkan bentuk kepedulian kepada alam, fasilitas wisata, dan penunjang ekonomi masyarakat sekitar. 3) vegetasi Kawasan Hutan Wanagama mempunyai kekayaan Flora dan Fauna. Berbagai tanaman dari beberapa daerah dapat dijumpai di sini. Lengkapnya ada sekitar 550 jenis tanaman. Di antaranya, pohon akasia, pohon yang banyak digunakan dalam industri kertas, Pohon Kayu putih, sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu putih, Pohon pinus yang biasanya dijumpai di Sumatera, Pohon Eboni yang berasal dari Sulawesi, pohon Murbei, pohon wangi dan Pohon Jati. Salah satu di antara pohon jati di hutan ini mempunyai sejarah yang tentu saja membanggakan. Pohon ini di tanam oleh Pangeran Charles saat beliau berkunjung pada tahun 1989. Persebaran dan adaptasi tumbuhan merupakan faktor yang mempengaruhi
  • 42. 42 struktur hutan Wanagama. Lapisan yang terdapat di hutan Wanagam ada tiga yaitu lapisan dasar/semak (tumbuhan merumput), lapisan tengah (perdu), dan lapisan atas. Vegetasi hutan akan nampak ketika terjadi pergantian musim dan cuaca. Luas penutupan tajuk adalah luas daerah yang dihuni tumbuhan. Penutupan tersebut menggambarkan adanya penguasaan pada daerah tersebut yaitu ditunjukkan dengan peneduhan oleh batang, daun, cabang jika dilihat dari sisi atas. 3.1.3 Kampus LIPI Karangsambung 1) Lokasi Kawasan yang menjadi objek keunikan geologi dapat diamati pada daerah seluas 20 x 20 km2 atau pada batas koordinat 109º 35'-109º 41'BT dan 7º 25'-7º 36'LS. Karangsambung berada di wilayah Jawa Tengah, tepatnya di kabupaten Kebumen, Kec. Karangsambung, Desa Karangsambung Dusun Krajen. Batas wilayah; sebelah utara: Desa. Totogan, sebelah selatan: Desa Banyoro, sebelah barat; Kec. Karang Gayam, sebelah timur: Gunung Paras atau wilayah Perhutani. Dari pengamatan geomorfologi pada daerah tersebut juga diketahui terdapat
  • 43. 43 adanya Triangular Facet yaitu dimana adanya tiga buah puncakan bukit yang sejajar sama tingginya pada perbukitan sebelah utara. 2) Geologi Gunung api ini yang memicu terbentuknya tanah yang subur yangdapat mendukung pertumbuhan tanaman dan kaya akan bahan tambang galian, atau kandungan mineral di dalamnya. Bahan tambang atau kandungan mineral yang dimiliki Indonesia itu tersebar hampir di darat dan di laut. Salah satu contohnya yaitu daerah Karang sambung yang berada di sebelah utara Kebumen. Disana terdapat singkapan batuan langka yang mana terdapat beraneka ragam batuan yang muncul dari dalam perut bumi. Daerah Karang sambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka ragam batuan yang mencul dari dalam perut bumi. Disamping itu karang sambung ini sangatlah unik karena menurut beberapa sumber merupakan kawasan purbakala hingga 90 juta tahun lalu. Para geolog menyebut lapangan geologi Karangsambung sebagai lapangan geologi terlengkap di dunia. Ia merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 140 juta tahun-90 juta tahun. Daerah Lok Ulo merupakan lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 140 juta tahun. Kawasan itu juga merupakan tempat tumbukan antara lempeng Indo Australia dengan Asia. Karena itulah kawasan Karangsambung ini dijadikan sebagai lapangan geologi terlengkap di dunia dan biasa dijadikan sebagai objek penelitian para geolog maupun mahasiswa yang hendak bergelut dibidang ilmu geologi ataupun yang lainnya. Karena kawasan tersebut sangat cocok, dan merupakan salah satu kunci dalam mempelajari proses evolusi lempeng dan benua di asia tenggara yang telah menjadi laboratorium dan monument geologi yang menarik untuk dikaji hingga kawasan inipun masih sangat alamiah dan bisa dikatakan masih sangat terjaga walaupun tidak sedikit dikanan kiri jalan terdapat aktivitas warga yang hendak menambang pasir di sekitar sungai. Proses tektonik yang terjadi di kawasan ini, membuat Karangsambung menjadi wilayah paling komplit koleksi bebatuannya di Indonesia. Bahkan, menurut salah seorang peneliti, jika
  • 44. 44 menurut luas wilayahnya, kelengkapan koleksi batuan di Karangsambung ini juga terbesar di Asia. Jenis Batuan di Karang Sambung: 1. Batuan Sedimen Merupakan batuan yang berasal dari pelapisan yang terjadi dalam kurun waktu yang relatif lama, batuan ini juga dilihat dari struktur maupun teksturnya merupakan campuran dua material atau lebih yang disusun secara berlapis. - Batuan Basalt Batuan basalt termasuk pada jenis batuan beku yang berasal dari letusan gunung api. Namun gunung api disini merupakan gunung api dasar laut. Prosesnya berawal dari gerakan saling menjauh (pemekaran) dasar samudra, muncul gunung api kemudian memuntahkan lava yang selanjutnya membeku ketika terkena air laut. Prinsipnya seperti membuat cendol ketika masih panas seketika masuk kedalam air, kemudian membeku ditambah dengan adanya tekanan hidrostatis menyebabkan batuan berbentuk bulat. Bentuknya bulat lonjong sehingga sering disebut pillow lava. Batuan basalt biasanya berwarna hitam dan bersifat asam. batuan basalt - Batuan lempung merah gampingan berlapis dengan rijang
  • 45. 45 Batuan gamping dan rijang ini termasuk batuan sedimen, dimana ciri umumnya berlapis-lapis. Batu rijang. Batuan sediment yang ditemui di Karangsambung lapisannya vertical, hal ini dikarenakan tekanan dari aktifitas tektonik selama berjuta-juta tahun. Untuk gamping merah materi penyusunnya sebagian besar dari kalsium yang terikat karbonat CaCO3. Sedangkan Rijang kebanyakan tersusun atas silica SiO2 dan besi. Dari segi warna gamping berwarna merah terang dan rijang merah gelap. Dari segi tekstur gamping lebih kasar dan berpori sedangkan rijang lebih halus. Untuk membedakan batuan gamping merah dengan rijang dilakukan pengujian 2. Batuan Metamorf
  • 46. 46 Singkapan Batuan metemorf serpentinite Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, filit, serpentinit, kuarsit dan skist. Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi. Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi . 3. Batuan Beku Dalam Gunung Parang yang terletak sekitar 300 m ke utara dari UPT BIKK Karangsambung LIPI terdapat singkapan batuan beku diabas. Batuan ini diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur kekar tiang (collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan magma. Pada daerah ini telah dilakukan konservasi sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan penambangan. Apabila penambangan ini terus dilakukan dikhawatirkan batuan diabas akan habis. Di gunung ini, dapat diamati bentuk kekar kolom seperti yang terdapat pada Devil’s Tower di Wyoming, Amerika Serikat. Gunung yang tersusun
  • 47. 47 dari batuan beku Diabas ini merupakan intrusi konkordan berupa sill yang menerobos Fm. Zona sesar Karangsambung Di zona sesar ini telah membagi dua kompleks bukit/bongkahan batu antara batuan tua berumur pratresier yang disebut kompleks mélange dengan batuan muda berumur tresier yang disebut formasi waturondo. Seharusnnya batuan tua ada di bagian bawah memanggul batuan yang muda, akan tetapi pada kenyataannya dua kompleks bukit ini ketinggian puncak-puncaknya relative sama. Hal ini disebabkan sesar telah menggeser salah satu kompleks tersebut. Berikut perbedaan-perbedaan antara 2 kompleks terbagi sesar ini: Parameter Kompleks melange Formasi waturondo Keseragaman batuan Campur aduk Seragam Jenis batuan Metamorf, sedimen,beku Sedimen Lokasi batuan Terpisah-pisah Satu kawasan Umur Pratresier Tresier Kestabilan batuan Zona lemah, banyak erosi Lemah Relief Runcing Rata Batuan dominan Batu lempung Batu pasir dan breksi 3) Geomorfologi Panorama alam dengan keindahan fenomena alamnya yang menakjubkan yang langka tidak terdapat dimanapun di Indonesia, sehingga Karangsambung sebagai daerah tujuan “Wisata Minat Khusus Kebumian”. Daerah Karangsambung dan sekitarnya adalah tempat berhimpunnya beraneka ragam batuan yang muncul dari dalam perut Bumi. Para geolog menyebut lapangan geologi Karangsambung sebagai lapangan geologi terlengkap di Dunia. Tempat ini merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun yang lalu, juga merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia. Daerah Lok
  • 48. 48 Ulo merupakan lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 117 juta tahun. Verbeek (1891), geolog Belanda, adalah orang yang pertama kali melakukan penelitiaan disana. Akan tetapi hasil penelitian ini baru dipetakan secara geologi oleh Harlof pada tahun 1933. Sukendar Asikin adalah geolog Indonesia pertama yang mengulas geologi daerah Karangsambung berdasarkan teori tektonik lempeng. 4) Vegetasi Vegetasi di wilayah Pucangan ini beraneka ragam sesuai dengan kondisi tanahnya. Tanah yang terletak pada daerah banjir relatif subur karena banyak mengandung banyak materi dari aliran air. Di tempat ini banyak ditemukan tanaman padi, sedangkan untuk daerah yang lebih tinggi terdapat pohon Kelapa, ketela pohon dan bambu dan untuk daerah puncak gunung hanya ditemukan berbagai jenis rumput. Oleh karena itu, jenis daunnya meruncing. Pola penyebaran vegetasinya menyebar yang dipengaruhi oleh relief daerahnya yang tidak rata, berbatu, dan berlapis–lapis. 5) Iklim Kondisi alam kawasan Karangsambung umumnya masih berupa daratan rendah sehingga perbukitan yang tingginya mencapai 520m. Iklim didaerah ini, pada dasarnya sama yaitu iklim tropis dimana hanya terdapat dua musim penghujan dan kemarau. Penghujan berlangsung dari bulan oktober hingga maret sedangkan untuk musim kemarau terjadi dibulan april sampai september. Masa transisi diantara keduanya terjadi pada maret-april dan september-oktober. Kondisi yang demikian memungkinkan tumbuh suburnya berbagaimacam tumbuhan seperti jati dan pinus serta vegetasi penutup lainnya. Kondisi alam yang demikian akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Baik tata kehidupannya maupun pola kehidupan manusia itu sendiri. Sebab pada prinsipnya alam akan sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia
  • 49. 49 3.2 Geografi Sosial 3.2.1 Karakteristik Masyarakat candi prambanan Dahulu sebelum Candi Prambanan dijadikan sebagai kawasan pariwisata oleh pemerintah Klaten, banyak masyarakat yang bermukim tidak jauh dari Candi Prambanan berada. Namun setelah Pemerintah Klaten melakukan pemugaran Candi Prambanan untuk dijadikan sebagai tempat pariwisata pada tahun 19831984 maka lima desa masyarakat sekitar itu pun dipindahkan ke pemukiman Pemukti Baru yang dibangun pemerintah tidak jauh dari Candi Prambanan, atau biasa kita sebut dengan istilah bedol deso. Masyarakat mau menerima tawaran pemugaran tersebut dikarenakan biaya ganti rugi tanah masyarakat oleh pemerintah dianggap lebih dari cukup dan menguntungka n. Terkenal dengan keramah tamahanya, terlihat Para pedagang bersedia dengan senang hati ketika mahasiswa mengajukan wawancara. a. Asal daerah Penduduk yang bertempat tinggal di kota Yogyakarta tepatnya di sekitar prambanan kebanyakan berasal dari daerah setempat yang bersuku jawa, namun ada juga yang berasal dari suku – suku lain seperti suku batak,padang dan sukusuku lain. Mereka yang berasal dari luar daerah karen merantau yang di dasari pada keterbatasan dan tidak tersedianya lapangan pekerjaan dari daerah asal. Hal inilah yang mendorong mereka untuk merantau ke daerah ini engan tujuan memperoleh penghasilan yang memuaskan. Pedagang memiliki usia rata- rata 40-55 tahun dengan tingkat pendidikan SD sampai SMP serta sebagian kecil lulusn SMA. Selain itu jenis barang yang di jual oleh pedagang adalah barang yang merupakan khas kota Yogyakarta seperti ;cindaramata yang menggambarkan kreasi Yogyakarta,makanan khas daerah Yogyakarta yaitu Bakpia patuk,gudek,serta pakaian batik dan lain sebagainya. Berikut ini adalah salah satu kegiatan wawancara kami kepada penduduk sekitar candi prambanan yang kami kemas dalam bentuk tabel dan diagram:
  • 50. 50 jarak yang di tempuh dari rumah ke tempat usaha. Jarak tempuh Fekuensi Persentasi (%) < 1 Km (A) 6 75 % 2-4 Km (B) >4 Km (C) JUMLAH 2 8 25% 100% jarak tempuh penjual 80% 70% 60% presentase 50% 40% 30% 20% 10% 0% < 1 km 2-4 km > 4 km Berdasarkan presentasi diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa jarak tempuh para penjual dari tempat mereka tinggal ke tempat mereka berjualan mayoritas berjarak < 1 km. Apa sarana transportasi yang mereka gunakan dalam berusaha? Cara tempuh Fekuensi Persentasi (%) Jalan kaki (A) Kendaraan roda dua (B) Mobil pribadi (C) Angkutan umum (D) 2 1 4 40% 12,5 % 0% 50 % Lain- lain (E) JUMLAH 1 8 12,5% 100%
  • 51. 51 50% 50% persentase% 45% 40% 35% 30% 25% 25% 20% 12.50% 15% 12.50% 10% 5% 0% 0% jalan kaki roda dua mobil pribadi akgkutan umum lain- lain Berdasarkan presentasi diagram di atas disimpulkan bahwa alat transportasi untuk menempuh tempat usaha mereka jalan kaki sebanyak 25%, roda dua 12,5 % angkutan umum 50%, dan lainya 12,5%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pendudk setempat lebih banyak menggunakan angkutan umum b. religi Berdasarkan temuan di lapangan berikut perolehan data yang kami kemas dalam bentuk tabel Dan diagram agama yang di anut pada umumnya di daerah sekitar candi prambanan. Agama Frekuensi Presentase % Islam 4 50% Kristen 2 25% Budha 1 12,5% Hindu 1 12,5% Tak beragama - 0% Jumlah 8 orang 100%
  • 52. 52 50% 50% 40% 25% 30% 12.50% 20% 12.50% 0% 10% 0% islam kristen budha hindu tak beragama Column2 Dari diagram di atas dapat di simpulkan bahwa mayoritas penduduk di sekitar candi pramanan beragama islam yakni mencapai 50%, kristen sebanyak 25%, budha 12,5%, hindu 12,5%, dan tak beragama 0%. Mereka menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing. Meskipun agamayang heterogen tetapi merek dapat hidup rukun dan berdampingan dengan pemeluk agama lain. Mereka menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran dan tuntutan masing- masing. Fasilitas peribadahan daerah ini juga telah dilengkapi, misalnya agama islam yang mempunyai fasilitas masjid untuk beribada dan agama kristen juga mempunyai fasilitas gereja untuk tempat beribada begitu pula dengan agama lainya. Masyarakat juga selalu merayakan hari- hari besar, seperti perayaan maulid nabi, peringatan hari natal, nyepi, waisak dan lain- lain Penduduk di sini juga berpandangan tentang pekerjan mereka sehari-hari akan membawa keberhasilan di masa yang akan datang,karena mereka yakin bahwa kota yogyakarta akan menjadi daerah yang maju oleh karena itu mereka yakin pemerintah akan menyejahterakan rakyat yogyakarta. c. sisem kemasyarakatan
  • 53. 53 Lembaga sosial di daerah ini sangat berperan salah satunya dalam segi beribadah pengajian,pengajian masih tetap terjaga dengan baik. Pengajian di pemukiman pemukti baru biasanya diadakan tiga kali dalam sepekan. Hari rabu pengajian untuk bapak-bapak, kamis untuk ibu-ibu, dan sabtu untuk pemudapemudanya. Sedangkan pada malam minggu pada 35 hari kliwon di pemukiman pemukti baru biasanya diadakan wayangan. Dan meskipun mayoritas masyarakat sekitar Candi Prambanan beragama islam, namun Candi Prambanan tersebut masih digunakan untuk beribadah masyarakat luar. Pelapisan sosial (stratifikasi sosial) merupakan pembedan penduduk ke dalam kelas-kelas secara bertingkat dari lapisan tinggi ke lapisan rendah. pelapisan sosial di masyarakat terjadi karena adanya suatu yang di hargai lebih atas penilian kelompok ,seperti kekayaan, kekuasan(kehormatan), dan ilmu pengetahuan (pendidikan). Strata sosial pada masyarakat yogyakarta yaitu: kaum bangsawan yang terdiri dari raja dan keluarga,serta kerabat. Golongan priyayi,yaitu pegawan kerajaan yang terdiri dari orang-orang yang berpendidikan atau memiuliki kemampuan khusus untuk kerajaan.strata kedua ini bukan berasal dari keturunan raja. Golongan wong cilik,yaitu rakyat jelata yang hidup mengabdi untuk raja,misalnya,petani,nelayan,dan pedagang. Nilai gotong royong di daerah ini masih sangat kental dan melekat., misalnya terlihat pada acara membangun rumah, maka penduduk sekitar akan membantu prses membangun rumahyang pada masyarakat setempat dikenal dengan istilah sambatan ( membantu sukarela), membersihkan lingkungan secara gotong royong dan biasanya di lakukan setiap hari jumat dan masih banyak yang lainya d. sitem pengetahuan berdasarkan hasil wawancara kepada masyarakt setempat, hasil yang kami temui sebagai berikut.
  • 54. 54 Masyarakat sekitar pada umumnya mayoritas berpendidikan tingka SMA. Tingak pendidikan masyarakat sekitar Tingkat pendidikan Fekuensi 2 5 1 8 SD SMP SMA PT JUMLAH Persentasi (%) 25% 62,5% 12,5 100% tingkat pendidikan 62,5% 25% 12.50% 0% SD SMP SMA PT Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa tingkat pendidikan di yogyakarta mayoritas yaitu bangku mengemban bangku SMP 62,5% kemudian disusul SD 25%, SMA 12,5%, dan perguruan tinggi 0%.. Di daerah ini, ketersediaan sekolah dan fasilitas pendidikan sudah lengkap dan maju. Pengetahuan peraturan pemetintah tentang usaha, membangun rumah, dan membangn tempat usaha masih sangat terbatas. e. bahasa
  • 55. 55 Penduduk sekitar menggunakan bahasa jawa, meskipun beberapa dari mereka bukan penduduk asli jawa tetapi mereka bisa berbahasa jawa. Terhadap pengunjung dari luar mereka sangat baik dan ramah. Dalam berkomunikasi dengan pengunjung dari luar negeri mengalami sedikit kesulitan karena tidak menguasainya bahasa asing dari pihak penduduk sekitar. f. Kesenian Karya seni yang banyak diperdagangkan disana yaitu berbagai minimatur candi Borobudur, candi prambanan dengan berbagai macam bentuk, gantungan kunci,asbak , batik, blangkon, lukisan-lukisan dan masih banyak lagi karya seni mereka. sehingga karya tersebut sudah menjadi ciri khas suatu daerah atau propinsi tersebut untuk diperkenalkan kepada dunia.sekarang kesenian tersebut sudah masuk dalam salah satu keajaiban dunia seperti Borobudur salah satunya yang telah masuk dalam 7 keajaiban dunia. f. Sistem Teknologi Dalam Kehidupan Transportasi yang umum yanag digunakan didaerah ini yaitu mobil angkot,becak,dan motor.ketersediaan transportasinya sangat baik dan selalu ada setiap saat.untuk fasilitas komunikasi didaerah ini biasanya menggunakan hp dan jaringan media lainya. h. sitem mata pencaharia Sistem Mata pencaharian yang paling dominan di sekitar mburuh, seperti yang tergambar pada tabel di bawah ini. Mata pencaharian masyarakat sekitar M.pencaharian Frekuensi Presentasi % Berdagang 4 50% Bertani 2 25%
  • 56. 56 Buruh 1 12,5% pengangguran 1 12,5% Jumlah 8 100% M.Pencaharian 50% 25% 12.50% 12.50% Beradasrkan data tabel dan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian yang paling dominan yaitu berdagang 50%, kemudian disusul bertani 25%, buruh 12,5% dan pengangguran 12,5%. Tingakat pengangguran di daerah ini masih tampak, tetapi tidak begitu mendominasi, sebab yang paling dominan yaitu berdagang. Adapun cara menanggulangi penganggurunyuran tesebut, dengan adanya lokasi wisata candi prambanan sangat berpengaruh terhadap menurunya angka penggangguan. Para pedagang yang melakukan usaha di sekitar prambanan tentu memerlukan tenaga pembantu untuk menjaga atau berjualan barang dagangan pemilik tokonya.
  • 57. 57 3.2.2 Aktifitas ekonomi Dari relokasi tempat tinggal tersebut maka mucullah beberapa perubahanperubahan sosial masyarakat sekitar Candi Prambanan, antara lain yaitu mata pencaharian masyarakat yang tadinya mayoritas petani lugu (petani biasa) sekarang berubah menjadi pedagang, baik itu pedagang cinderamata berupa baju batik, aksesoris ataupun hasil kesenian lain dari masyarakat sekitar Candi Prambanan, guru, pegawai yang mengelola wisata candi prambanan, semisal pegawai dipembayaran loket masuk, petugas parkir, petugas kebersihan dan lainlain, ataupun pegawai di hotel-hotel sekitar Candi Prambanan yang didirikan oleh masyarakat luar daerah pemukiman pemukti baru, dan sebagainya. Adapun perubahan budaya yang dialami masyarakat karena adanya pemugaran tersebut tidak lah terlalu basar dampaknya. Budaya yang sudah ada seperti kesenian ; karawitan, wayangan, dan kuda lumping. - Jenis usaha yang sedang ditekuni dikawasan candi prambanan No 1 2 3 4 5 6 7 8 nama Aat Yati Sri darsono rusman Purnama sari Sulastri asih Jenis uasaha Barang Jasa Rumah makan JUMLAH Usaha yang ditekuni Jasa ojek Toko makanan ringan Toko pakaian Jasa ojek Rumah makan Rumah makan Toko cinderamata Toko pakaian Fekuensi Persentasi (%) 4 2 2 8 50 % 25 % 25% 100%
  • 58. 58 Column2 50% 40% 30% 50% 20% 25% 25% 10% 0% barang jasa rumah makan Dari tabel dan grafik diatas didapatkan kesimpulan bahwa jenis usaha yang banyak ditekuni di kawasan Situ patengan adalah jenis usaha barang sebanyak 75%, sedangkan jenis usaha jasa sebanyak 25 %. - Tingkat pendidikan tenaga kerja yang ada di perusahaan atau tempat usaha Tingkat pendidikan Fekuensi 2 5 1 8 SD SMP SMA PT JUMLAH Persentasi (%) 25% 62,5% 12,5 100% tingkat pendidikan 63,6% Series 3 25% 12.50% 0% SD SMP SMA PT
  • 59. 59 Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan berdasarkan data yang ada di perusahaan tamatan SMP sebesar 62,5 % sedangkan tamatan SD sebesar 25% dan SMA 12,5% - Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan Jumlah tenaga 1 orang 2 0rang 3 orang > 3 orang JUMLAH Fekuensi 3 5 8 Persentasi (%) 37,5% 62,5% 0% 100% 62.50% 70.00% 60.00% 50.00% 37.50% 40.00% 30.00% 20.00% 0% 0% 10.00% 0.00% 1 org 2 org 3 org > 3 org Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja yang digunakan ,2 orang dengan persentase 63,6 % dan 1 orang 36,4 %. 3.2.3 Kebersihan Lingkungan Tempat Usaha a. Pengelolaan sampah Pengelolaan Candi Prambanan sebagai tempat tujuan wisata termasuk di dalamnya kebersihan lingkungan diserahkan kepada PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko. Yaitu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam usaha pengelolaan obyek wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan & Ratu Boko. PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan &
  • 60. 60 Ratu Boko melakukan pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan ketertiban serta kebersihan kawasan beserta candinya sebagai obyek dan daya tarik wisata berdasarkan petunjuk teknis Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko berdiri dengan nama PT. Taman Wisata Candi Borobudur & Prambanan, dengan akte Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH Nomor: 19 tanggal 15 Juli 1980 beserta perubahanperubahannya. Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur & Prambanan serta Pengendalian Lingkungannya, kepada PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko diberi kewenangan penuh untuk mengelola Taman Wisata dimaksud. hambatan yang dihadapi dalam pengolahan sampah yaitu terkadang banyak pengunjung yang tidak membuang sampah pada tempatnya. b. Retrebusi Sampah Dari yang kami ketahui dari hasil wawancara bahwa didaerah ini tidak ada iuran sampah.Ada petugas kebersihan yang melakukan pembersihaan sampah dan menekankan digaji oleh pemerintah. 3.3 Proses Pembelajaran Kuliah Lapangan 3.3.1 Proses Pembelajaran di Jurusan Geografi FIS UNNES
  • 61. 61 Melalui kunjungan ke Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNNES, kami melaksanakan kuliah umum di kampus . Di situ kami mendapatkan gambaran tentang kedudukan juruan geografi FIS UNNES. Dibawah ini visi dan misi jurusan geografi FIS di UNNES A. Visi dan Misi Jurusan Geografi Visi Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan geografi, menghasilkan tenaga akademik dan tenaga profesional dalam bidang geografi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional Misi Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional dalam berbagai jenjang kependidikan, menghasilkan lulusan yang menguasai pengetahuan dan teknologi, serta ketrampilan geografi. Mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan geografi melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. B. Pimpinan Jurusan Ketua Jurusan : Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. Sekretaris Jurusan : Drs. Suroso, M.Si. Ketua Laboratorium : Drs. Hariyanto, M.Si. Kaprodi Geografi : Drs. Sriyono, M.Si. Kaprodi SP : Drs. Tjaturrahono, M.Si.
  • 62. 62 C. Program Studi 1. Program Studi Pendidikan Geografi (S1) Program Studi Pendidikan Geografi merupakan salah satu program studi yang terdapat di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Jurusan ini memiliki jenjang Strata 1 untuk mahasiswanya. Program Studi Pendidikan Geografi berdiri pada tahun 1965 dengan Keputusan Mentri PTIP No.40/1965 dan dan Keputusan Presiden No.271/1965. Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 06782/Ak-VIII-S1-034/AIKSPUG/VIII/2004 tertanggal 23 Agustus 2004 Program Studi Pendidikan Geografi (S1) telah terakreditasi B 2. Program Studi Geografi (S1) Salah satu program studi yang ada di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang adalah Program Studi Geografi yang membuka program pada jenjang strata 1 (S1). Program Studi Geografi berdiri pada tahun 2001 berdasarkan surat izin 394/D/T/2007 Tgl. 1 Maret 2007. Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 002/BAN-PT/Ak-XI/S1/IV/2008 tertanggal 26 April 2008 tentang Status, Peringkat, dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi, Program Studi Geografi (S1) telah dinyatakan terakreditasi B. Kemudian kami melanjutkan untuk memasuki beberapa laboraturium yang berada di UNNES. Seperti laboraturium SIG (penginderaan jauh), ruang audio dan komputer serta msih banyak yang lainya. Program unggulan Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai Geographic Information System (GIS) dewasa ini mengalami perkembangan yang berarti seiring kemajuan teknologi informasi. Bergulirnya otonomi daerah beberapa tahun lalu dan peningkatan kebutuhan akan perlunya informasi kebumian dalam rangka pengelolaan sumberdaya alam menjadi pemicu peningkatan SIG di Indonesia. Seperti halnya di Jurusan Geografi FIS UNNES.
  • 63. 63 Jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang memiliki suatu program unggulan sebagai salah satu alternatif untuk mewadai dan mendukung kegiatan-kegiatan Tri Dharma, yakni diberi nama Pusat Kajian Sain Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh. Selanjutnya Pusat Kajian ini diberi nama Sentra SIG. Sentra SIG sebagai Pusat Kajian Sain Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh, pada awal berdirinya adalah sebuah badan pengkajian dan pelayanan sistem informasi geografis atau dikenal dengan singkatan BP2SIG. yang didirikan oleh Universitas Negeri Semarang melalui Surat Keputusan Rektor Nomor: 84/P/2000 tertanggal 29 September 2000. Pada saat itu secara struktural lembaga ini berada langsung di bawah koordinasi Rektor. Selanjutnya dalam rangka merespon adanya tuntutan perkembangan era teknologi sistem informasi, dan semakin meningkatnya pengguna jasa sistem informasi geografis untuk berbagai bidang kepentingan, serta tuntutan profesionalisme agar dapat berkembang dan berfungsi secara optimal maka badan tersebut kemudian di restrukturisasi dan diintegrasikan pada jurusan/program studi yang relevan yakni Jurusan Geografi, melalui Surat Keputusan Rektor UNNES Nomor: 36/0/2003. Mulai saat itulah nama BP2SIG UNNES berubah status dan pengelolaannya, yakni dikelola oleh Laboratorium Geografi Universitas Negeri Semarang. Untuk memacu perkembangan dan memudahkan birokrasi dan komunikasi dengan mitra-mitra kerja, serta agar potensi-potensi yang dimiliki oleh Jurusan Geografi UNNES lebih berdaya guna dan berhasil guna, maka dibentuk suatu lembaga independent, yang diberi nama Sentra SIG. Sentra SIG mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait dengan sistem informasi geografis, memiliki kemampuan akademik dan teknis sehingga mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan bagi pembangunan daerah, regional dan nasional. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa jenis layanan Sentra SIG yakni 1. Penelitian dan pengembangan Sain Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh 2. Pelatihan Ketrampilan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh
  • 64. 64 3. Penyedia jasa pembuatan Peta berbasis Penginderaan Jauh dan SIG 4. Penyedia Layanan Konsultasi Survei dan pemetaan 5. Pelayanan Penjualan Peta Rupa Bumi dan Atlas Produk BAKOSURTANAL 6. Pelayanan dan Pengadaan Citra Satelit berbagai tingkat Resolusi. 7. Penyedia media pembelajaran Pemanfaatan SIG dan Penginderaan Jauh dalam setiap kegiatan perencanaan wilayah sudah menjadi keharusan. Untuk itu perlu diantisipasi dengan memperbaharui sarana dan prasarana Laboratorium SIG, Laboratorium Penginderaan Jauh, Laboratorium Kartografi, Laboratroium Pengembangan Wilayah, serta Laboratorium Pengembangan Media Pembelajaran Geografi. Ke depan, dengan semakin lengkapnya sarana dan prasarana tersebut, akan dikembangkan Aplikasi Geo Scanning untuk mengetahui berbagai informasi yang ada di dalam bumi secara cepat dan akurat untuk berbagai kegunaan. 3.3.2 Proses Pembelajaran di Kampus Karang Sambung Pada proses pembelajarn di karang sambung, kami mendapat kuliah umum di LIPI, yang membahas tentang lempengan yang berada di indonesia. Kegiatan di lanjutkan ke lapangan yaitu menuju lokasi gunung karang sambung dengan menggunakan angkutan yang telah di sediakan untuk mengantarkan kami ke lokasi batuan penyusun gunung tersebut. Setelah mengadakan wawancara di lapangan, kemudian di lajutkan makan siang. Setelah makan siang selesai, kami ke laboratorium alam yang di dalamnya terdapat berbagai jenis batuan yang berasal dari dasar samudra yang terangkat ke permukaan bumi sebagai akibat dari adanya tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun yang lalu, juga merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia. Selesai ke laboraturium, kami melanjutkan perjalanan pulang menuju bandara soekarno- hatta..
  • 65. 65 3.3.3 Proses Pembelajaran di Wanagama Berada kami di wanagama, kami disambut dengan baik oleh petugas yang berada di hutan wanaga. Sebelum kaami terjun ke lapangan , terlebih dahulu kami mendapat kuliah di ruang aula yang memang telah tersedia. Wanagama, nama yang berasal dari kata wana = alas atau hutan dan gama akronim dari gajah mada, sebuah kawasan hutan lindung seluas 600 hektar di wilayah kabupaten Gunungkidul. Luas Wanagama meliputi empat desa di dua kecamatan yang berbeda, yakni kecamatan Patuk dan Playen. Hutan yang ikut serta berperan menghijaukan Gunung kidul ini mulai dirintis pada tahun 1964 oleh Prof. Oemi Hani'in Suseno, salah satu akademisi Universitas Gajah Mada yang dengan sukarela menggunakan uang pribadinya untuk memulai proyek penghijauan ini. Langkah yang telah dirintis oleh Prof. Oemi ini mendapat sambutan positif berbagai pihak sehingga kini lahanya menjadi seluas 600 hektar. Kawasan Hutan Wanagama mempunyai kekayaan Flora dan Fauna. Berbagai tanaman dari beberapa daerah dapat dijumpai di sini. Lengkapnya ada sekitar 550 jenis tanaman. Di antaranya, pohon akasia, pohon yang banyak digunakan dalam industri kertas, Pohon Kayu putih, sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu putih, Pohon pinus yang biasanya dijumpai di Sumatera, Pohon Eboni yang berasal dari Sulawesi, pohon Murbei, pohon wangi dan Pohon Jati. Salah satu di antara pohon jati di hutan ini mempunyai sejarah yang tentu saja membanggakan. Pohon ini di tanam oleh Pangeran Charles saat beliau berkunjung pada tahun 1989. Selain itu aneka fauna hidup tenteram di kawasan hutan lindung yang saat ini menjadi pusat penelitian fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Berbagai repilia khas penghuni hutan, unggas dan kera. Di dalam kawasan hutan Wanagama dibangun sebuah aula atau pendopo yang sering digunakan untuk berbagai acara dan sebagai tempat peristirahatan para wisatawan. Terdapat juga tempat perkemahan dengan sarana pendukung yang cukup lengkap seperti air yang bersih untuk MCK, listrik, dan keamanan yang terjamin.
  • 66. 66 Hutan lindung yang dialiri tiga sungai (kalii Oya, Sendang Ayu, dan Banyu Tibo). Sungai yang menyuplai kebutuhan air bagi penghuni kawasan hutan lindung yang juga berfungsi sebagai hutan wisata ini. Hutan Wanagama, sebuah kawasan yang mencerminkan bentuk kepedulian kepada alam, fasilitas wisata, dan penunjang ekonomi masyarakat sekitar. Kawasan ini mempunyai koleksi lebih dari 550 jenis tanaman hutan. Di dalamnya terdapat pula beragam jenis binatang unggas, kera, serta binatang reptilia khas penghuni hutan. Di sini dibangun pula gedung serbaguna yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang kuliah maupun berbagai acara lainnya.
  • 67. 67 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 4.1.1 Kajian Fisik Pada umumnya kondisi fisik daerah di Yogyakarta jenis tanahnya berupa kars dan berbatu sehingga daerahnya gersang dan tandus, seperti di daerah Gunung Api Purba, sehingga masyarakatnya mengandalkan air hujan yang ditampung dalam sumur tadah hujan untuk persediaan di musim kemarau. vegetasi yang terdapat di api purba ini yaitu pohon jati. Lain pula di daerah Wanagama yang dulunya gersang dan tandus sekarang menjadi subur bahkan tidak Nampak bekas bahwa daerah tersebut dulunya sangat tandus. Yang ada sekarang wanagama sebagai hutan yang kaya akan berbagai jenis tanam- tanaman. Sedangkan pada kondisi fisik karang sambung terdapat singkapan batuan langka yang mana terdapat beraneka ragam batuan yang muncul dari dalam perut bumi. Disamping itu karang sambung ini sangatlah unik karena menurut beberapa sumber merupakan kawasan purbakala hingga 90 juta tahun lalu. Karang sambung merupakan jejak-jejak tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 140 juta tahun-90 juta tahun. Daerah Lok Ulo merupakan lapisan pratersier tertua yang umurnya diperkirakan sudah 140 juta tahun. Kawasan itu juga merupakan tempat tumbukan antara lempeng Indo Australia dengan Asia. Proses tektonik yang terjadi di kawasan ini, membuat Karangsambung menjadi wilayah paling komplit koleksi bebatuannya di Indonesia
  • 68. 68 2.1.3 Kajian Sosial Candi Prambanan merupakan candi termegah yang pernah kami kunjungi. Walaupun candi Borobudur dapat dikatakan besar namun candi Prambanan ini terasa sekali keindahan dan kemegahannya. Melihat mahakarya seperti ini kami hanya dapat mengagumi orang-orang yang membuatnya di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, yaitu Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Ini juga menggambarkan bagaimana kehidupan orang-orang dizaman tersebut sudah memiliki tingkat intelegensi yang tinggi. Candi Prambanan merupakan salah satu ikon di D.I Yogyakarta yang secara langsung berdampak pada bidang ekonomi masyarakat sekitar. Banyak masyarakat sekitar yang menjajakan dagangannya di sekitar Candi Prambanan. Baik turis dalam ataupun luar negeri menjadi sasarannya. 1. Proses Pembelajaran di Jurusan Geografi FIS Kunjungan ke Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNNES, kami mendapatkan beberapa pengalaman tentang pemanfaatan alat praktikum dalam proses pembelajaran, di UNNES alat-alat praktikum sangatlah lengkap, diantaranya labor penginderaan jauh, ruang audio dan computer. Bahkan mahasiswa di sana telah mampu membuat atau menciptakan alat praktikum sendiri dan bahkan ada yang sudah diproduksi dan dijual keluar pulau Jawa. 2. proses pembelajaran di kampus arang sambung Kunjungan di karang sambung, kami mengetahui berbagai jenis batuan batuan yang berasal dari dasar samudra yang terangkat ke permukaan bumi sebagai akibat dari adanya tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi 117 juta tahun-60 juta tahun yang lalu, juga merupakan pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Hindia. 3. Proses pembelajaran di Wanagama
  • 69. 69 Dengan kunjungan ke hutan Wanagama, kami memperoleh pengetahuan tentang jenis- jenis vegetasi yan berada di hutan wanagam. Hutan Wanagama mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan yang melimpah karena hutan tersebut menyajikan berbagai jenis tumbuhan dan jumlah spesies/ kemelimpahan yang nyata. Tujuan dibuatnya hutan Wanagama sendiri untuk penghijauan dan penelitian. 2.2 Saran 1. Bagi Universitas hendaknya dapat melengkapi alat-lat paraktikum agar pembelajaan Geografi menjadi lebih menarik. 2. Bagi Pemerintah Propinsi Bengkulu, agar dapat meningkatkan lagi promosi wisatanya sebagaimana Propinsi DIY sehingga mampu mengangkat perekonomian masyarakat di Bengkulu. 3. Bagi Mahasiswa, hendaknya lebih kreatif mengembangkan dan menciptakan alat peraga pembelajaran sehingga dapat membantu memajukan pendidikan di Bengkulu khususnya dan Indonesia umumnya.
  • 71. 71 Gbr.3 Batuan hasil sedemin klasik yang di perkirakan117 tahun yang lalu yang berada di Kali brengkok, karang sambung Gbr.4 Batu gamping merah di kali muncar, karang sambung. Gbr.5 Candi pramba
  • 72. 72 Gbr.6 Kegiatan pendakian gunung api purba nglanggeran Gbr.7 Gunung api purba, nglanggeran
  • 73. 73 Pendopo, guung api purba Gbr.8 Hutan wanagama Gbr.9 Pagelaran Sendratari Ramayana di Prambanan
  • 74. 74 Daftar Pustaka Buku Panduan kuliah kerja lapangan (KKL). Yogyakarta dan Semarang 11-17 Maret.Universitas Prof. DR. Hazairin, SH. Bengkulu 2013. http://novero2012.student.umm.ac.id.2012/08/12/pesona-wisata-gunung-apipurba-nglanggeran:jogja Soekento,soerjono.2010.sosiologi suatu pengantar.PT.Raja Grafindo Persada: Jakarta. CANDI PRAMBANAN - Candi Hindu Tercantik di Dunia.htm. artikel_detail-37514-Analisis Subyek-Geografi Fisik.html. geografi-sosial.html. http://za-zaopinion.blogspot.com/. Sosiologi.2006.sosiologi SMA JILID 3 untuk kelas xii. Jakarta: Erlangga.