SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
                             SMK NEGERI 1 MALUK




                                 FISIKA
                                     Kelas XI
                                  Semester Ganjil




                                        Oleh



                            Lalu Gede Sudarman, S.Pd
                            NIP. 19860316 201001 1 009




                           RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lalu Gede Sudarman, S.Pd
( RPP )


Satuan Pendidikan          : SMKN 1 MALUK
Mata Pelajaran             : FISIKA
Kelas/Semester             : XI (sebelas) / Semester I
Standar Kompetensi         : 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
Kompetensi Dasar           : 7.1. Menguasai konsep suhu dan kalor
Alokasi Waktu              : 2 x 45 menit

A. Indikator
      Mendeskripsikan hubungan antara Suhu dan Kalor.
      Mengidentifikasi macam-macam termometer dan skalanya

B. Tujuan Pembelajaran
   Peserta didik dapat:
   1. Menyebutkan definisi suhu dan kalor.
   2. Menyebutkan macam-macam skala pada termometer.
   3. Menyebutkan rentang skala pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
   4. Mencari hubungan pengukuran suhu dalam skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan
      Kelvin.
   5. Membandingkan pengukuran suhu benda antara skala yang satu dengan yang lain.

C. Materi Pembelajaran
                                         Suhu dan Kalor

Termometer dan Pengukuran Suhu
    Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda atau sistem.
    Kalor adalah suatu bentuk energi yang bepindah dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat
      yang suhunya lebih rendah ketika kedua zat tersebut bersentuhan.
    Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda atau
      sistem secara kuantitatif.
    Sifat termometrik adalah sifat dasar suatu bahan yang berubah secara teratur terhadap
      suhu. Contoh: volum zat cair, panjang logam, hambatan listrik, dll.
    Jenis-jenis termometer antara lain: termometer raksa, gas volume tetap, hambatan
      platina, termokopel, dan pirometer.
          Kalibrasi termometer adalah suatu kegiatan untuk menetapkan skala termometer
   dengan menggunakan tanda-tanda tertentu. Ada 4 langkah, antara lain:
   1. Menentukan titik tetap bawah
   2. Menentukan titik tetap atas
   3. Membagi jarak antara titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer tersebut menjadi
       beberapa bagian yang sama
   4. Memperluas titik tetap bawah dan titik tetap atas

       Terdapat 4 skala dalam termometer, yaitu: Skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan
Kelvin. Perbandingan 4 skala termometer dapat dilihat pada gambar berikut.
                                  C            R               F             K

           Titik didih         100
                                     0
                                              80
                                                   0
                                                                 212
                                                                       0
                                                                                373
Lalu Gede Sudarman, S.Pd




                                         100 sk          80 sk             180 sk     100 sk
C              :        R          :           F          :     K
                                    100         :       80             :       180         :   100
                                      5         :         4            :         9         :     5
                                     toC        :        toR           :     o
                                                                           (t F-32)       : (tK-273)

         Antara skala Celcius dan Fahrenheit terdapat hubungan
                        0   5       0                    0     9       0
                    t C         {t F       32 } atau t F           t C       32
                            9                                  5
         Antara skala Celcius dan skala Kelvin terdapat hubungan
                            0                       0
                  tK    t C 273 atau t C tK 273
         Antara skala Fahrenheit dan skala Reamur terdapat hubungan
                   0      9 0                0     4 0
                  t F        t R 32 atau t R         t F 32
                          4                        9
         Antara skala Reamur dan skala Celcius terdapat hubungan
                   0     4 0          0     5 0
                  t R       t C dan t C        t R
                         5                  4

Hubungan antara dua temometer sembarang
              X             Y
          t2 X         t2 Y

                                                                            tX     t1 X        tY    t 1Y
                 tX                      tY                                 t2 X   t1 X       t 2Y   t 11 Y



                 t1 X                   t1 Y




         Contoh soal

Lalu Gede Sudarman, S.Pd
X                      C

               2000                              1000        0            0             0               0
                                                          t X        20            50               0
                                                                 0        0             0               0
                                                         200         20           100               0
                                                                                                0
                                                         0                    0     50
                  0                                  0   t X         20                         0
                                                                                                        x180
                 t X       .......... .. ?   50                                    100
                                                                      0                     0               0
                                                                     t X            90    20
                      0                           0                                    0
                 20                              0                                = 110 X




C. Metode Pembelajaran
   - Diskusi kelompok
   - Eksperimen
   - Observasi
   - Ceramah

D. Langkah-langkah Kegiatan

    a. Kegiatan Pendahuluan
        Guru membuka kelas dan mengucapkan salam
        Guru mengecek kehadiran siswa
         Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu termometer dan pengukuran
         suhu
        Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
        Apersepsi
         Guru meminta 2 orang siswa mencelupkan tangan ke dalam air hangat dan air dingin
         secara bergantian.
                 ”Apa yang kalian rasakan?” ”Bagaiman suhu kedua air tersebut?”
                ” Berdasarkan demonsrasi yang kalian lakukan, apa definisi suhu?”
              ” Apakah tangan dapat mengukur suhu air tersebut?”
              ”Untuk mengukur suhu dengan tepat diperlukan alat ukur apa?”

   b. Kegiatan Inti
       Guru memberi informasi (ceramah) yang disertai dengan tanya jawab untuk
        mengungkap kembali konsep suhu dan alat ukur suhu, macam-macam skala termometer
        serta penggunaannya.
       Guru mendemonstrasikan pengukuran suhu menggunakan termometer
       Guru menjelaskan macam-macam termometer, dan skala pengukurannya
        Guru memberikan contoh soal untuk mencari konversi skala pengukuran termometer
        (Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin)
       Siswa melakukan diskusi untuk merumuskan konversi suhu dari skala
        termometer Celcius ke skala termometer yang lain.
       Guru memberikan contoh soal kepada siswa



Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang
          sedang mengerjakan latihan
         Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan
         Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa
         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan

   c. Kegiatan Penutup
       Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini
       Guru memberikan tugas rumah
       Guru menutup kelas dan mengucapkan salam


E. Sumber Belajar
    a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
    b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga
    c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung:
       Yrama Widya
    d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung:
       CV. HaKa MJ.

F. Penilaian Hasil Belajar
    Penilaian Afektif

     Materi        : Termometer dan Pengukuran Suhu
     Kelas         : ……………………..

                   Nama                      Aspek yang dinilai                 Nilai
        No.                               Keberanian   Keberanian
                   siswa      Keaktifan                             Kerajinan
                                          menjawab      bertanya
        1
        2
        3
        4


    Kriteria penskoran:                    Kriteria penilaian :
                                              21 – 25 = A
    1    =    Sangat kurang
                                              16 – 20 = B
    2    =    Kurang
                                              11 – 15 = C
    3    =    Cukup
                                               6 – 10 = D
    4    =    Baik
                                                0–5 = E
    5    =    Sangat baik




Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Penilaian Kognitif
    1. Suhu suatu benda dinyatakan dalam skala Celcius adalah 25oC. Nyatakan suhu benda
         tersebut dalam skala Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin
                                                      Jawaban
         Diketahui              : T = 25o C
         Ditanya                : T dalam skala Reamur, Fahrenheit dan Kelvin = ?
         Jawab             :
               Skala Reamur
               TR = 4/5 TC
                   = 4/5 (25) oR
                    = 20oR
               Skala Fahrenheit
               TF = 9/3 TC + 32
                   = 9/3 (2) + 32 oF
                    = 77oF
               Skala Kelvin
               TK = TC + 273
                   = 25 + 273
                    = 298 K
    2. Pada termometer skala oX, titik beku air adalah -40oX dan titik didih air adalah 160oX.
         Bila suhu suatu benda diukur 25oX., hitung suhu benda tersebut dalam skala Celsius!
                                                     Jawaban
        Diketahui              : t2oX = 160oX
                                  t1oX = -40oX
                                 toX = 25oX
        Ditanya                : toC = ....?
        Jawab :




Lalu Gede Sudarman, S.Pd
0                            0                                0                   0
         t X                         t1 X                                 t C           t1 C
                 0                           0                                0                0
         t2 X                         t1 X                            t2 C                 t1 C
                     0                                    0                        0
         25                                   40                                  t C              0
                         0                                    0                        0
        160                                       40                           100                 0
                         0                        0
          65                                 t C
                             0                            0
         200                             100
                     0                   0
         65                          t C
                 0                           0
          2                              1
          0
        t C                          32 , 5

        Jadi, untuk skala 25oX, pada skala Celcius menunjukkan angka 32,5oC


    3. Pada skala berapa termometer Celcius dan Fahrenheit Menunjukkan angka yang sama?
                                                                                                       Jawaban
        Misal : toC = toF = T = ?
        Jawab :
             0                           0                                0                0
         t F                         t1 F                             t C              t1 C
                 0                        0                               0                0
         t2 F                         t1 F                            t2 C              t1 C
                                              0                                            0
              T                      32                                        T       0
                             0                        0                            0               0
         212                             32                               100              0
                                     0
         T               32                               T
                                 0                                    0
             180                                      100
                                     0
         T               32                               T
                             0                                    0
                 18                                   10
                                                  0                       0
        10 T                         320                          18 T
             0                                            0
        8 T                              320
        T                        40

        Jadi, thermometer Celcius dan Fahrenheit menunjukkan angka yang sama
        pada skala -40

                                                                                                                 Maluk, Juli 2012
  Mengetahui,

  Kepala SMAKN 1 Maluk                                                                                           Guru Matapelajaran




  Agus Futrahadi, S.Pd                                                                                           Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  NIP. 19770817 200212 1 010                                                                                     NIP. 19860316 201001 1 009


Lalu Gede Sudarman, S.Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan               : SMKN 1 MALUK
Mata Pelajaran                  : FISIKA
Kelas/Semester                  : XI (sebelas) / Semester I
Standar Kompetensi           : 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
Kompetensi Dasar             : 7.2 Menguasai pengaruh kalor terhadap zat
Alokasi waktu                : 4 x 45 menit

A. Indikator
     1. Menganalisis adanya perubahan wujud zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
        hari.
     2. Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian).
     3. Menganalisis tentang konsep pemuaian zat padat, zat cair dan gas.
     4. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud zat dan karakteristiknya dengan mengemukakan
        contoh dalam kehidupan sehari-hari

B. Tujuan Pembelajaran
     1.   Menyebutkan jenis-jenis Perubahan wujud pada berbagai zat
     2.   Menyebutkan contoh Perubahan wujud pada berbagai zat dalam kehidupan sehari-hari.
     3.   Menyebutkan jenis-jenis pemuaian pada berbagai zat.
     4.   Menyebutkan contoh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
     5.   Menghitung pertambahan panjang, luas dan volume akibat pemuaian zat padat.
     6.   Menghitung pertambahan volume akibat pemuaian zat cair.
     7.   Menghitung pertambahan volume akibat pemuaian zat gas.

C. Materi Ajar
PEMUAIAN BENDA
    1. Pemuaian Zat Padat
      Pemuaian zat padat terdiri dari pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.
     Pemuaian panjang
      Suatu zat padat akan mengalami pemuaian panjang ketika dipanaskan apabila lebar dan
      tebal zat padat tersebut dapat diabaiakan terhadap panjangnya.
      ∆L = α L0 ∆T

          L = L0 + ∆L                    Keterangan :   L0 = panjang mula-mula (m)
          L = L0 + α L0 ∆T                              L = panjang akhir (m)
          L = L0 ( 1 + α ∆T )                           ∆ L = pertambahan panjang (m)
                                                        ∆T = perubahan suhu ( 0C atau K )
                                                        α = koefisien muai panjang ( 0C-1 atau K-1 )
     Pemuaian luas
      Suatu zat padat akan mengalami pemuaian luas ketika dipanaskan apabila tinggi atau
      tebal zat padat tersebut dapat diabaiakan terhadap luasnya.


Lalu Gede Sudarman, S.Pd
∆A = β A0 ∆T              Keterangan :   A0   = luas mula-mula (m2)
                                                  A    = luas akhir (m2)
         A = A0 + ∆A                              ∆A   = pertambahan luas (m2)
         A = A0 + β A0 ∆T                         ∆T   = perubahan suhu ( 0C atau K )
         A = A0 ( 1 + β ∆T )                      β    = koefisien muai luas ( 0C-1 atau K-1 )

         β = 2α

     Pemuaian volume
      Jika panjang, lebar dan ketebalan suatu zat padat tidak dapat diabaikan, maka ketika
      dipanaskan zat padat tersebut akan mengalami pemuaian volume.
      ∆V = γ V0 ∆T

         V = V0 + ∆V               Keterangan :   V0   = volume mula-mula (m3)
         V = V0 + γ V0 ∆T                         V    = volume akhir (m3)
         V = V0 ( 1 + γ ∆T )                      ∆V   = pertambahan volume (m3)
                                                  ∆T   = perubahan suhu ( 0C atau K )
                                                  γ    = koefisien muai volume ( 0C-1 atau K-1 )
         γ = 3α

    2. Pemuaian Zat Cair
       Zat cair hanya mengalami pemuaian volume, sehingga pemuaian zat cair memenuhi
       persamaan berikut.
       ∆V = γ V0 ∆T

    3. Pemuaian Zat Gas
       Gas juga mengalami pemuaian volume, tetapi pemuaian volume gas lebih besar dari
       pemuaian volume zat cair untuk kenaikan suhu yang sama.

     Hukum Boyle
      Menyatakan bahwa tekanan suatu massa tertentu pada suhu konstan berbanding terbalik
      dengan volumenya. Keterangan : P1 = tekanan mula-mula (N/m2)
      P1 V1 = P2 V2                     P2 = tekanan akhir (N/m2)
                                        V1 = volume mula-mula (m3)
                                        V2 = volume akhir (m3)
     Hukum Charles atau Hukum Gay-Lussac
      Menyatakan perbandingan antara volume dan suhu gas yang tetap.
      V1  V2              Keterangan : T1 = suhu mula-mula ( 0C atau K )
      T1  T2                             T2 = suhu akhir ( 0C atau K )
                                         V1 = volume mula-mula (m3)
                                         V2 = volume akhir (m3)
     Hukum Tekanan
      Menyatakan perbandingan antara tekanan dengan suhu gas yang tetap.
          P1      P2
          T1      T2
     Hukum Boyle Gay-Lussac
          P1V 1        P2 V 2
           T1           T2
         Berdasarkan keempat hukum tersebut, maka pemuaian gas memenuhi persamaan-

Lalu Gede Sudarman, S.Pd
persamaan sebagai berikut.
         Pada tekanan tetap                            Pada volume tetap
         V = V0 + ∆V                                   P = P0 + ∆P
         V = V0 ( 1 + γ ∆T )                           P = P0 ( 1 + γ ∆P )

         VO = volume mula-mula (m3)                    P0 = tekanan mula-mula (N/m2)
         V = volume akhir (m3)                         P = tekanan akhir (N/m2)
         ΔV = pertambahan volume (m3)                  ΔP = perubahan tekanan (N/m2)
         γ = koefisien muai gas (1/2730C)
D. Metode Pembelajaran
     Ceramah dan diskusi
E. Langkah Pembelajaran
     a. Kegiatan Pendahuluan
          Guru membuka kelas dan mengucapkan salam
          Guru mengecek kehadiran siswa
          Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu perubahan wujud zat dan
          pemuaian benda
          Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
          Apersepsi
          - Guru mengajukan pertanyaan
              ”jika kita membiarkan es batu di atas mangkok selama beberapa menit kira-kira
              apa yang akan terjadi?”
                  ”jika kita meletakkan kapur barus di lemari kira-kira lama kelamaan kabur
                  barusnya akan tetap dengan ukuran semula atau bagaimana? Berikan alasannya”
                 ”kenapa sambungan rel kereta api selalu diberi jarak atau ruang yang kosong, tidak
                  disambung langsung antar relnya?”

     b. Kegiatan Inti

             Siswa melakukan pengamatan untuk mengetahui perubahan wujud zat
             yang diakibatkan oleh kalor.
             Guru menjelaskan jenis-jenis pemuaian
             Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa pemuaian dalam kehidupan
             sehari-hari
             Guru menjelaskan tentang bagaimana menentukan pertambahan ukuran benda akibat
             pemuaian
             Guru memberikan contoh soal kepada siswa
             Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang
             sedang mengerjakan latihan
             Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan
             Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa
             Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan

     c. Kegiatan Penutup
          Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini
          Guru memberikan tugas rumah


Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Guru menutup kelas dan mengucapkan salam

F. Alat/Bahan/Sumber
     a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
     b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga
     c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung:
         Yrama Widya
     d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung:
         CV. HaKa MJ.

G. Penilaian
     Penilaian Afektif

     Materi            : Pemuaian Benda
     Kelas             : ……………………..

                       Nama                                Aspek yang dinilai                 Nilai
        No.                                            Keberanian    Keberanian
                       siswa               Keaktifan                              Kerajinan
                                                       menjawab       bertanya
        1
        2


    Kriteria penskoran:                                Kriteria penilaian :
    1    =        Sangat kurang                           21 – 25 = A
    2    =        Kurang                                  16 – 20 = B
    3    =        Cukup                                   11 – 15 = C
    4    =        Baik                                     6 – 10 = D
    5    =        Sangat baik                               0–5 = E
    Penilaian Kognitif
     1. Jika panjang sebatang pipa kuningan pada 25 0C adalah 100 cm, tentukan panjangnya
         pada 75 0C. (Koefisien muai panjang kuningan 19x10 0C-1)
         Jawab :
              L        L0 T
              L        L0 T2          T1
                                6
              L     19 x10          x100 75    25
                                2
              l     9 , 5 x10

         L = LO + L
          L        0 , 095      100
          L       100 , 095 cm
          L       1, 00095 m
Lalu Gede Sudarman, S.Pd
2. Sebuah bola berongga terbuat dari perunggu (α = 18 x 10-6/0C). Pada suhu 00C jari-
         jarinya adalah 1 m. Jika bola tersebut dipanaskan sampai 800C. Hitung pertambahan luas
         permukaan bola tersebut!
         Jawab :

         ∆A = β A0 ∆T
             = 2α (4πR2) ∆T
             = 2 . 18 x 10-6 (4π. 12) (80-0)
             = 11520 x 10-6 π m2
             = 1,15 x 10-2 π m2
          Jadi, pertambahan luas bola tersebut adalah 1,15 x 10-2 π m2



                                                            Maluk, Juli 2012
  Mengetahui,

  Kepala SMAKN 1 Maluk                                       Guru Matapelajaran




  Agus Futrahadi, S.Pd                                       Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  NIP. 19770817 200212 1 010                                 NIP. 19860316 201001 1 009




Lalu Gede Sudarman, S.Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan             : SMKN 1 MALUK
Mata Pelajaran                : FISIKA
Kelas/Semester                : XI (sebelas) / Semester I
Standar Kompetensi           : 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor
Kompetensi Dasar             : 7.3 Mengukur suhu dan kalor
Alokasi waktu                : 2 x 45 menit

A. Indikator
    1. MenggunakanTermometer untuk mengukur suhu berbagai benda
    2. Menggunakan Kalorimeter dalam menetukan besarnya kalor yang lepas atau diterima.

B. Tujuan Pembelajaran
    1. Siswa dapat menggunakan termometer dengan benar untuk mengukur suhu suatu benda
    2. Siswa dapat menggunakan Kalorimeter dengan benar

C. Materi Ajar
Termometer dan Kalori meter
D. Metode Pembelajaran
     Demonstrasi dan Percobaan
E. Langkah Pembelajaran
     a. Kegiatan Pendahuluan
          Guru membuka kelas dan mengucapkan salam
          Guru mengecek kehadiran siswa
          Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu Termometer dan
          Kalorimeter
          Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
          Apersepsi
          - Guru mengajukan pertanyaan
              ”Kira-kira Alat apa saja yang bisa kita gunakan untuk mengukur suhu suatu
              benda?”
                  ”Apakah ada alat yang bisa digunakan untuk mengukur kalor? disebut apa alat
                  tersebut ”

     b. Kegiatan Inti

             Siswa melakukan menjelaskan kembali materi alat ukur suhu (termometer) pada
             pertemuan sebelumnya .
             Guru meminta beberapa siswa untuk menyebutkan jenis-jenis termometer


Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Guru meminta beberapa siswa untuk memberikan contoh penggunaan termometer
             dalam kehidupan sehari-hari
             Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri
             dari 4 orang.
             Guru meminta beberapa siswa untuk membantu guru mendemonstrasikan tentang
             bagaimana menggunakan termometer yang benar.
             Guru membagikan termometer dan LKS kepada masing-masing kelompok.
             Siswa melaksanakan pengukuran menggunakan termometer berdasarkan LKS yang
             sudah diberikan dan guru memantau dan membimbing siswa yang sedang melakukan
             pengukuran.
             Guru meminta salah satu kelompok untuk memperagakan cara mengukur suhu beda
             dengan menggunakan termometer
             Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan
             Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
              Guru menjelaskan materi tentang kalorimeter
             Guru meminta beberapa siswa untuk membantu guru mendemonstrasikan tentang
             bagaimana menggunakan kalorimeter yang benar.
             Guru membagikan kalorimeter dan LKS kepada masing-masing kelompok.
             Siswa melaksanakan pengukuran kalor menggunakan kalorimeter berdasarkan LKS
             yang sudah diberikan dan guru memantau dan membimbing siswa yang sedang
             melakukan pengukuran.
             Guru meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil percobannya
             Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan
             Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan

     c. Kegiatan Penutup
          Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini
          Guru memberikan tugas rumah
          Guru menutup kelas dan mengucapkan salam

F. Alat/Bahan/Sumber
     a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
     b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga
     c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung:
         Yrama Widya
     d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung:
         CV. HaKa MJ.

G. Penilaian
          Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian
          kinerja (performamce assessment) pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis, dan
          penugasan (proyek).

          a. Penilaian Kinerja


Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Nilai diperoleh dari hasil pengamatan guru terhadap kinerja kelompok selama proses
          pembelajaran berlangsung yaitu pada saat melakukan percobaan. Unsur-unsur yang
          dinilai meliputi:
                         Aspek Penilaian                               Nama Kelompok
 No
                                                           Kel Kel Kel Kel … …. …..
  .
                                                           .A .B .C .D …
 1.      Merancang alat
 2.      Menyusun Hipotesis
 3.      Menetapkan Variabel yang tetap dan yang
         dikendalikan
 4.      Menetapkan alat dan bahan yang sesuai
 5.      Menentukan langkah-langkah kerja
 6.      Ketelitian mengukur
 7.      Menyimpulkan hasil percobaan
         Skor Total

          Skor adalah 1 sampai 4 dimana:
          5 = sangat baik; 4 = baik; 3 = Cvukup; 2 = Kurang; 1 = Sangat Kurang
                                                            jumlah   skor yang diperoleh
          Nilai yang diperoleh adalah: :            N =                                     x 10
                                                                          35


          b. Aspek Sikap Ilmiah
                                                                          Skor setiap kelompok
 No.                    Aspek Penilaian
                                                          Sangat        Baik     Cukup Kurang Sangat
                                                          Baik (5)      (4)      (3)   (2)    Kurang (1)
 1.      Kesungguhan dalam melakukan kegiatan
 2.      Kejujuran dalam mengungkap fakta
 3.      Ketelitian dalam bekerja

 4.      Penggunaan waktu secara efektif
 5.      Kerja sama

 6.      Tanggung Jawab

 7       Memperhatikan keselamatan kerja

          Catatan:           Berikan tanda    untuk setiap penampilan dari setiap tindakan yang dilakukan kelompok
                                 jumlah   skor yang diperoleh
           .   Nilai:      N =                                   x 10
                                               35

                                                                            Maluk, Juli 2011
  Mengetahui,

  Kepala SMAKN 1 Maluk                                                  Guru Matapelajaran


  Hustanuddin, S.Pd                                                     Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  NIP. 19660313 199203 1 014                                            NIP. 19860316 201001 1 009

Lalu Gede Sudarman, S.Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan           : SMK Negeri 1 Maluk
Mata Pelajaran              : Fisika
Kelas/Semester              : XI/1
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep suhu dan kalor
Kompetensi Dasar            : 7.4 Menghitung kalor
Alokasi waktu               : 4 x 45 menit

A. Indikator
     1.          Merumuskan Kalor jenis dan kapasitas kalor dan menerapkannya dalam
          perhitungan
     2.          Menggunakan Hukum kekekalan energi dalam perhitungan kalor
     3.    Menganalisis hubungan antara kalor yang dilepas atau diterima suatu zat dengan
          massa, kalor jenis dan perubahan suhu
     4.    Menganalisis dan menjelaskan Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan
          radiasi.
     5.          Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pada peristiwa perpindahan
          kalor

B. Tujuan Pembelajaran
     1. Siswa dapat menjelaskan kalor jenis dan kapasitas kalor
     2. Siswa dapat menjelaskan hukum kekekalan energi untuk kalor (asaa black)
     3. Siswa dapat menganalisis hubungan antara kalor dengan massa, kalor jenis, dan
        perubahan suhu suatu zat
     4. Siswa dapat menjelaskan perubahan wujud dan kalor laten
     5. Siswa dapat menganalisis grafik suhu terhadap kalor
     6. Siswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan wujud
     7. Siswa dapat menjelaskan cara perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
     8. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan perpindahan kalor dengan cara konduksi,
        konveksi dan radiasi
     9. Siswa dapat menyebutkan contoh peristiwa perpindahan kalor dengan cara konduksi,
        konveksi dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari

C. Materi Ajar
                               KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD
       Kalor didefinisikan sebagai energi yang mengalir dari benda yang lebih panas ke benda
    yang lebih dingin karena adanya perubahan suhu.
     Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
       Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh benda untuk mengubah
       suhunya sebesar 1oC atau 1 K.




Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Q                      Keterangan :
                                                C = kapasitas kalor (J/K)
          C
               T                               Q = kalor (J)
         Q C. T                                ∆T = perubahan suhu (K)
         Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram zat
         sebesar satu derajat Celcius atau satu Kelvin.
                    Q                      Keterangan :
                                            c = kalor jenis (J/kg K)
          c
            m. T                           m = massa benda (kg)
         Hubungan antara kalor, massa benda, kalor jenis dan perubahan suhu dapat dirumuskan:
          Q     m .c . T
                                           Keterangan :     Q    = kalor (J)
                                                            c    = kalor jenis (J/kg K)
          dan                                               m    = massa benda (kg)
          C     m .c                                        ∆T   = perubahan suhu (K)
         Catatan:
         1 joule = 0,24 kalori
         1 kalori = 4,2 joule

     Hukum Kekekalan Energi untuk Kalor
      Hukum kekekalan energi untuk kalor dinamakan dengan asas black.
          Q lepas       Q terima
          m 1 .c 1 . T1       m 2 .c 2 . T 2
     Perubahan Wujud dan Kalor Laten
      Perubahan wujud suatu zat disebabkan oleh zat melepaskan atau menyerap kalor.
      Kalor laten, yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud satu
      kilogram zat pada suhu tetap. Terdapat dua jenis kalor laten, yaitu kalor laten lebur
      (kalor lebur) dan kalor laten didih (kalor didih).
      Q m .L f              Keterangan : Q = kalor (J)
      Q m .L v
                                             m = massa zat (kg)
                                             Lf = kalor lebur=kalor beku (J/kg)
                                             Lv = kalor didih=kalor embun (J/kg)
     Grafik Suhu terhadap Kalor
           T(
           o
            C)                                                            F
          120                                                Fase
                                                     D       gas    E
                    100
                                                     Fase
                                   B                 cair
                     0                         C                                     Q
                                   Fase                                              (J)
                    -20A           padat


         Dari A ke B
         Kalor yang diberikan untuk menaikkan suhu benda padat
         QAB = m c ∆T
         Dari B ke C
         Kalor yang diberikan untuk merubah wujud benda dari padat ke cair (suhu konstan)
         QBC = m Lf


Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Dari C ke D
         Kalor yang diberikan untuk menaikkan suhu air
         QCD = m c ∆T
         Dari D ke E
         Kalor yang diberikan untuk merubah wujud benda dari cair ke gas
         QDE = m Lv
         Dari E ke F
         Kalor yang diberikan untuk menaikkan suhu uap air
         QEF = m c ∆T

         Kalor yang dibutuhkan selama proses pemanasan es dari A ke F
                    Q AF       Q AB   Q BC   Q CD   Q DE   Q EF


     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Wujud
      Ada dua faktor penting yang mempengaruhi perubahan wujud suatu benda, yaitu tekanan
      dan ketidakmurnian zat.

PERPINDAHAN KALOR
       Kalor cenderung bergerak dari suatu tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu lebih
rendah. Perpindahan kalor tersebut dapat terjadi secara konduksi, konveksi dan radiasi.
    Konduksi
       Konduksi adalah perpindahan kalor dimana zat perantaranya tidak ikut merambat.
       Pada bahan konduktor, perpindahan kalor terjadi melalui ”elektron-elektron bebas” dan
       laju kalor konduksiny dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut.
          Q      k . A. T
           t         d
         Keterangan: Q = kalor (J)                                A = luas permukaan (m2)
                     t = waktu (s)                                 d = panjang/tebal bahan (m)
                     k = konduktivitas termal (W/mK)              ∆T= perbedaan suhu (K)


     Konveksi
      Konveksi adalah perpindahan kalor dimana zat perantaranya ikut merambat.Perpindahan
      kalor secara konveksi terjadi karena adanya gerakan fluida yang berbeda massa jenis.
      Laju kalor konveksi ketika suatu benda panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya
      dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut.
          Q
                h . A. T
           t
         Keterangan: Q = kalor (J)                                A = luas permukaan (m2)
                     t = waktu (s)                                ∆T= perbedaan suhu (K)
                     k = koefien konveksi (W/m2 K)

     Radiasi
      Radiasi merupakan salah satu mekanisme perpindahan kalor dalam bentuk gelombang
      elektromagnetik tanpa melalui suatu zat perantara. Sebagai contoh, panas matahari dapat
      mencapai ke bumi dengan mekanisme radiasi, sehingga mampu melewati ruang hampa.
      Hukum Stefan-Boltzmann dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut.
          Q                4
                  . A .T
           t


Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Keterangan: Q = kalor (J)                         A = luas permukaan (m2)
                       t = waktu (s)                       T = suhu (K)
                       τ = tetapan Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8 W/m2 K4)
         Untuk benda yang bukan benda hitam sempurna, maka berlaku persamaan berikut.
          Q                4
                  . A .T
           t
         Keterangan:           e = emisivitas (0 ≤ e ≤ 1)



D. Metode Pembelajaran
     Ceramah dan diskusi

E. Langkah-langkah Pembelajaran
                                   Pertemuan Pertama
     a. Kegiatan Pendahuluan
         Guru membuka kelas dan mengucapkan salam
         Guru mengecek kehadiran siswa
         Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu kalor dan perubahan wujud
         Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
         Apersepsi
         Guru mengajukan pertanyaan ”Jika air panas dicampur dengan air dingin, apa yang
         terjadi dengan suhunya?”
         Bagus! ”Mengapa?”

     b. Kegiatan Inti
         Guru menjelaskan tentang kalor dan perubahan wujud
         Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa hukum kekekalan energi
         (asas black) dalam kehidupan sehari-hari
         Guru menjelaskan tentang bagaimana menganalisis grafik suhu terhadap kalor
         Guru memberikan contoh soal kepada siswa
         Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang
         sedang mengerjakan latihan
         Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan
         Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa
         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan

     c. Kegiatan Pendahuluan
         Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini
         Guru memberikan tugas rumah
         Guru menutup kelas dan mengucapkan salam




Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Pertemuan Kedua
     a. Kegiatan Pendahuluan
          Guru membuka kelas dan mengucapkan salam
          Guru mengecek kehadiran siswa
          Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu perpindahan kalor
          Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
          Apersepsi
          Guru mengajukan pertanyaan ”Kenapa sebab terjadinya angin laut dan angin darat?”
          Saat menjemur pakaian diterik panas matahari, pakaian kita menjadi kering.
          Mengapa?
          Bagus!

     b. Kegiatan Inti
          Guru bersama-sama siswa mendemonstrasikan peristiwa perpindahan kalor secara
          konduksi
          Guru menjelaskan tentang perpindahan kalor secara konduksi
          Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa perpindahan kalor secara
          konduksi dalam kehidupan sehari-hari
          Guru bersama-sama siswa mendemonstrasikan peristiwa perpindahan kalor secara
          konveksi
          Guru menjelaskan tentang perpindahan kalor secara konveksi
          Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa perpindahan kalor secara
          konveksi dalam kehidupan sehari-hari
          Guru bersama-sama siswa mendemonstrasikan peristiwa perpindahan kalor secara
          radiasi
          Guru menjelaskan tentang perpindahan kalor secara radiasi
          Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa perpindahan kalor secara
          radiasi dalam kehidupan sehari-hari
          Guru memberikan contoh soal laju kalor konduksi, konveksi dan radiasi
          Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang
          sedang mengerjakan latihan
          Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan
          Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa
          Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan

     c. Kegiatan Pendahuluan
          Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini
          Guru memberikan tugas rumah
          Guru menutup kelas dan mengucapkan salam

F. Alat/Bahan/Sumber
     a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
     b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga
     c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung:
        Yrama Widya
     d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung:
        CV. HaKa MJ.


Lalu Gede Sudarman, S.Pd
G. Penilaian
     Penilaian Afektif
                                                                Aspek yang dinilai               Nilai
                     Nama
       No.                                                   Keberanian Keberanian
                     siswa                Keaktifan                                  Kerajinan
                                                             menjawab     bertanya
      1
      2
      3
    Kriteria penskoran:                                      Kriteria penilaian :
    1 = Sangat kurang                                           21 – 25 = A
    2 = Kurang                                                  16 – 20 = B
    3 = Cukup                                                   11 – 15 = C
    4 = Baik                                                     6 – 10 = D
    5 = Sangat baik                                               0–5 = E
    Penilaian Kognitif
    3. Jika kalor jenis es sama dengan 0,5 kal/goC, maka untuk menaikkan suhu 800 gram es
       dari -12oC menjadi 0oC dibutuhkan kalor sebesar......
         Jawab :
         Q       m .c . T
         Q      800 . 0 ,5 . 0            12
         Q       4800 kal
     4. Sepotongx10 3 kal massanya 1 kg dan suhunya adalah 80oC dimasukkan ke dalam 2 kg air
        Q 4 ,80 logam
        yang suhunya 20oC. Setelah keadaan setimbang suhu campuran menjadi 23oC. Jika kalor
        jenis air adalah 1 kal/goC, maka kalor jenis logam adalah.....
        Jawab :
          Q lepas      Q terima
          m log am .c log am . T          m air .c air . T
          1 .c log am .( 80        23 )    2 . 1 .( 23   20 )
          c log am . 57        6
                          6
          c log am
                          57
          c log am        0 ,105 kal       o
                                          g C
          Jadi, kalor jenis logam adalah 0,105 kal/goC

     5. Sebatang logam 150 cm dengan luas penampang 30 cm2. Salah satu ujungnya menempel
        pada es (0 oC) dan ujung lainnya menempel pada benda dengan suhu 100 oC. Jika
        konduktivitas termalnya 0,9 kal/s cmoC, hitunglah kalor yang merambat melalui logam
        tersebut selama 10 sekon!
        Jawab:


Lalu Gede Sudarman, S.Pd
o
                  T     100 C


          Q            k . A. T
              t             d
                       k . A. T
          Q                          t
                            d
                                               o                   2        o
                        0 , 9 kal / scm C 30 cm                        100 C
          Q                                                                     10 s
                                               150 cm
          Q           180 kalori
         Jadi, kalor yang merambat adalah 180 kalori

     6. Sebuah dinding bersuhu relatif tetap 25 oC pada suhu udara luar 18 oC, hitung kalor yang
        hilang selama 3 jam karena konveksi kalor jika luas dinding 15 m2 dan h = 3,5 J/s m2 K.
        Jawab :
                                               o
                  T      25         18        7 C          7K
          t           3 jam         3 x 3600 s             10800 s


          Q
                       h . A. T
              t
          Q            h . A . T .t
                                          2                    2
          Q            ( 3 , 5 J / sm K )( 15 m )( 7 K )( 10800 s )
                                         5
          Q            39 , 69 x10 J

          Jadi, kalor yang hilang adalah 39,69 x 105 J


     7. Sebuah bola tembaga 20 cm2 dipanaskan hingga 127oC. Jika emisivitasnya adalah 0,4
        dan τ = 5,67 x 10-8 W/m2 K4, hitunglah energi radiasinya tiap detik.
        Jawab:
                                2                  3       2
          A           20 cm              2 x10         m
                            o
          T           127       C        127       273 K               400 K


          Q
                       e. . A. T
              t
          Q                                        8               2    4        3     2
                       ( 0 , 4 )( 5 , 67 x10           W / m K )( 2 x10              m )( 400 K )
              t
          Q
                       1,16 Watt
              t
        Jadi, energi radiasi tiap detik adalah 1,16 Watt
     8. Batang baja dan kuningan mempunyai panjang dan luas penampang yang sama dan salah
        satu ujungnya dihubungkan satu sama lain. Jika suhu ujung baja lainnya mempunyai 250
        o
         C dan ujung kuningan lainnya mempunyai suhu 100 oC, sedangkan konduktivitas termal
        baja dan kuningan berturut-turut 0,12 kal/s cmoC dan 0,24 kal/s cmoC, maka hitunglah
        suhu titik sambungannya!

Lalu Gede Sudarman, S.Pd
Jawab:
          d baja           d kuningan         d
          A baja           A kuningan


          Q        k baja A baja T baja                k kuningan A kuningan      T kuningan
              t                d baja                                d kuningan
          ( 0 ,12 ) A ( 250             t)        ( 0 , 24 ) A ( t   100 )
                           d                                  d
          250          t       2 (t     100 )
          250          t       2t       200
          450          3t
                  450
          t
                   3
                           o
          t       150 C

         Jadi, suhu titik sambungannya adalah 150oC


                                                                                                 Maluk, Juli 2011
  Mengetahui,

  Kepala SMAKN 1 Maluk                                                                         Guru Matapelajaran




  Hustanuddin, S.Pd                                                                            Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  NIP. 19660313 199203 1 014                                                                   NIP. 19860316 201001 1 009




Lalu Gede Sudarman, S.Pd

More Related Content

More from Lalu Gede Sudarman

Listrik statis kls XII SMA K13
Listrik statis kls XII SMA K13Listrik statis kls XII SMA K13
Listrik statis kls XII SMA K13Lalu Gede Sudarman
 
Kisi kisi uas fisika xi smk 2014-2015
Kisi kisi uas  fisika xi smk 2014-2015Kisi kisi uas  fisika xi smk 2014-2015
Kisi kisi uas fisika xi smk 2014-2015Lalu Gede Sudarman
 
Kisi kisi fisika kls X smk kurikulum 2013
Kisi kisi fisika kls X smk kurikulum 2013Kisi kisi fisika kls X smk kurikulum 2013
Kisi kisi fisika kls X smk kurikulum 2013Lalu Gede Sudarman
 
Kisi kisi uas xi fisika smk 2013/2014
Kisi kisi uas xi fisika smk 2013/2014Kisi kisi uas xi fisika smk 2013/2014
Kisi kisi uas xi fisika smk 2013/2014Lalu Gede Sudarman
 
Kisi kisi UAS kls x fisika smk 2013/2014
Kisi kisi UAS kls x fisika smk 2013/2014Kisi kisi UAS kls x fisika smk 2013/2014
Kisi kisi UAS kls x fisika smk 2013/2014Lalu Gede Sudarman
 
Surat permohonan pindah tugas pns
Surat permohonan pindah tugas pnsSurat permohonan pindah tugas pns
Surat permohonan pindah tugas pnsLalu Gede Sudarman
 
Sk ujian sekolah (US) smkn 1 Maluk tahun 2013.2014
Sk ujian sekolah (US) smkn 1 Maluk tahun 2013.2014Sk ujian sekolah (US) smkn 1 Maluk tahun 2013.2014
Sk ujian sekolah (US) smkn 1 Maluk tahun 2013.2014Lalu Gede Sudarman
 
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralel
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralelLembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralel
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralelLalu Gede Sudarman
 
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRISMA
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRISMALEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRISMA
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRISMALalu Gede Sudarman
 
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014Lalu Gede Sudarman
 
Kartu soal uas xii fisika 2013 2014
Kartu soal uas xii fisika 2013 2014Kartu soal uas xii fisika 2013 2014
Kartu soal uas xii fisika 2013 2014Lalu Gede Sudarman
 
Kartu soal uas x fisika 2013 2014
Kartu soal uas x fisika 2013 2014Kartu soal uas x fisika 2013 2014
Kartu soal uas x fisika 2013 2014Lalu Gede Sudarman
 
Lembar Kerja Siswa (LKS) Listrik
Lembar Kerja Siswa (LKS) ListrikLembar Kerja Siswa (LKS) Listrik
Lembar Kerja Siswa (LKS) ListrikLalu Gede Sudarman
 
lembar kerja siswa (LKS) kalor
lembar kerja siswa (LKS) kalorlembar kerja siswa (LKS) kalor
lembar kerja siswa (LKS) kalorLalu Gede Sudarman
 

More from Lalu Gede Sudarman (20)

Listrik statis kls XII SMA K13
Listrik statis kls XII SMA K13Listrik statis kls XII SMA K13
Listrik statis kls XII SMA K13
 
Kisi kisi uas fisika xi smk 2014-2015
Kisi kisi uas  fisika xi smk 2014-2015Kisi kisi uas  fisika xi smk 2014-2015
Kisi kisi uas fisika xi smk 2014-2015
 
Kisi kisi xii fisika smk 2014
Kisi kisi xii fisika smk 2014Kisi kisi xii fisika smk 2014
Kisi kisi xii fisika smk 2014
 
Kisi kisi fisika kls X smk kurikulum 2013
Kisi kisi fisika kls X smk kurikulum 2013Kisi kisi fisika kls X smk kurikulum 2013
Kisi kisi fisika kls X smk kurikulum 2013
 
Kisi kisi uas xi fisika smk 2013/2014
Kisi kisi uas xi fisika smk 2013/2014Kisi kisi uas xi fisika smk 2013/2014
Kisi kisi uas xi fisika smk 2013/2014
 
Kisi kisi UAS kls x fisika smk 2013/2014
Kisi kisi UAS kls x fisika smk 2013/2014Kisi kisi UAS kls x fisika smk 2013/2014
Kisi kisi UAS kls x fisika smk 2013/2014
 
Modul Pemuaian
Modul PemuaianModul Pemuaian
Modul Pemuaian
 
Modul Listrik statis
Modul Listrik statisModul Listrik statis
Modul Listrik statis
 
Surat permohonan pindah tugas pns
Surat permohonan pindah tugas pnsSurat permohonan pindah tugas pns
Surat permohonan pindah tugas pns
 
Undangan aqiqah
Undangan aqiqahUndangan aqiqah
Undangan aqiqah
 
Sk ujian sekolah (US) smkn 1 Maluk tahun 2013.2014
Sk ujian sekolah (US) smkn 1 Maluk tahun 2013.2014Sk ujian sekolah (US) smkn 1 Maluk tahun 2013.2014
Sk ujian sekolah (US) smkn 1 Maluk tahun 2013.2014
 
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralel
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralelLembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralel
Lembar Kerja Siswa (LKS) kaca plan paralel
 
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRISMA
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRISMALEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRISMA
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRISMA
 
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
 
Kartu soal uas xii fisika 2013 2014
Kartu soal uas xii fisika 2013 2014Kartu soal uas xii fisika 2013 2014
Kartu soal uas xii fisika 2013 2014
 
Kartu soal uas x fisika 2013 2014
Kartu soal uas x fisika 2013 2014Kartu soal uas x fisika 2013 2014
Kartu soal uas x fisika 2013 2014
 
Lembar Kerja Siswa (LKS) Listrik
Lembar Kerja Siswa (LKS) ListrikLembar Kerja Siswa (LKS) Listrik
Lembar Kerja Siswa (LKS) Listrik
 
lembar kerja siswa (LKS) kalor
lembar kerja siswa (LKS) kalorlembar kerja siswa (LKS) kalor
lembar kerja siswa (LKS) kalor
 
Sk panitia uas sma.smk
Sk panitia uas sma.smkSk panitia uas sma.smk
Sk panitia uas sma.smk
 
Sertifikat class meeting
Sertifikat class meeting Sertifikat class meeting
Sertifikat class meeting
 

SUHU DAN KALOR SMK

  • 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMK NEGERI 1 MALUK FISIKA Kelas XI Semester Ganjil Oleh Lalu Gede Sudarman, S.Pd NIP. 19860316 201001 1 009 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 2. ( RPP ) Satuan Pendidikan : SMKN 1 MALUK Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Semester : XI (sebelas) / Semester I Standar Kompetensi : 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor Kompetensi Dasar : 7.1. Menguasai konsep suhu dan kalor Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Indikator Mendeskripsikan hubungan antara Suhu dan Kalor. Mengidentifikasi macam-macam termometer dan skalanya B. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat: 1. Menyebutkan definisi suhu dan kalor. 2. Menyebutkan macam-macam skala pada termometer. 3. Menyebutkan rentang skala pada skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. 4. Mencari hubungan pengukuran suhu dalam skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. 5. Membandingkan pengukuran suhu benda antara skala yang satu dengan yang lain. C. Materi Pembelajaran Suhu dan Kalor Termometer dan Pengukuran Suhu  Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda atau sistem.  Kalor adalah suatu bentuk energi yang bepindah dari zat yang suhunya lebih tinggi ke zat yang suhunya lebih rendah ketika kedua zat tersebut bersentuhan.  Termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda atau sistem secara kuantitatif.  Sifat termometrik adalah sifat dasar suatu bahan yang berubah secara teratur terhadap suhu. Contoh: volum zat cair, panjang logam, hambatan listrik, dll.  Jenis-jenis termometer antara lain: termometer raksa, gas volume tetap, hambatan platina, termokopel, dan pirometer. Kalibrasi termometer adalah suatu kegiatan untuk menetapkan skala termometer dengan menggunakan tanda-tanda tertentu. Ada 4 langkah, antara lain: 1. Menentukan titik tetap bawah 2. Menentukan titik tetap atas 3. Membagi jarak antara titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer tersebut menjadi beberapa bagian yang sama 4. Memperluas titik tetap bawah dan titik tetap atas Terdapat 4 skala dalam termometer, yaitu: Skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Perbandingan 4 skala termometer dapat dilihat pada gambar berikut. C R F K Titik didih 100 0 80 0 212 0 373 Lalu Gede Sudarman, S.Pd 100 sk 80 sk 180 sk 100 sk
  • 3. C : R : F : K 100 : 80 : 180 : 100 5 : 4 : 9 : 5 toC : toR : o (t F-32) : (tK-273) Antara skala Celcius dan Fahrenheit terdapat hubungan 0 5 0 0 9 0 t C {t F 32 } atau t F t C 32 9 5 Antara skala Celcius dan skala Kelvin terdapat hubungan 0 0 tK t C 273 atau t C tK 273 Antara skala Fahrenheit dan skala Reamur terdapat hubungan 0 9 0 0 4 0 t F t R 32 atau t R t F 32 4 9 Antara skala Reamur dan skala Celcius terdapat hubungan 0 4 0 0 5 0 t R t C dan t C t R 5 4 Hubungan antara dua temometer sembarang X Y t2 X t2 Y tX t1 X tY t 1Y tX tY t2 X t1 X t 2Y t 11 Y t1 X t1 Y Contoh soal Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 4. X C 2000 1000 0 0 0 0 t X 20 50 0 0 0 0 0 200 20 100 0 0 0 0 50 0 0 t X 20 0 x180 t X .......... .. ? 50 100 0 0 0 t X 90 20 0 0 0 20 0 = 110 X C. Metode Pembelajaran - Diskusi kelompok - Eksperimen - Observasi - Ceramah D. Langkah-langkah Kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan Guru membuka kelas dan mengucapkan salam Guru mengecek kehadiran siswa Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu termometer dan pengukuran suhu Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Apersepsi Guru meminta 2 orang siswa mencelupkan tangan ke dalam air hangat dan air dingin secara bergantian. ”Apa yang kalian rasakan?” ”Bagaiman suhu kedua air tersebut?” ” Berdasarkan demonsrasi yang kalian lakukan, apa definisi suhu?” ” Apakah tangan dapat mengukur suhu air tersebut?” ”Untuk mengukur suhu dengan tepat diperlukan alat ukur apa?” b. Kegiatan Inti Guru memberi informasi (ceramah) yang disertai dengan tanya jawab untuk mengungkap kembali konsep suhu dan alat ukur suhu, macam-macam skala termometer serta penggunaannya. Guru mendemonstrasikan pengukuran suhu menggunakan termometer Guru menjelaskan macam-macam termometer, dan skala pengukurannya Guru memberikan contoh soal untuk mencari konversi skala pengukuran termometer (Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin) Siswa melakukan diskusi untuk merumuskan konversi suhu dari skala termometer Celcius ke skala termometer yang lain. Guru memberikan contoh soal kepada siswa Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 5. Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang sedang mengerjakan latihan Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan c. Kegiatan Penutup Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini Guru memberikan tugas rumah Guru menutup kelas dan mengucapkan salam E. Sumber Belajar a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung: CV. HaKa MJ. F. Penilaian Hasil Belajar Penilaian Afektif Materi : Termometer dan Pengukuran Suhu Kelas : …………………….. Nama Aspek yang dinilai Nilai No. Keberanian Keberanian siswa Keaktifan Kerajinan menjawab bertanya 1 2 3 4 Kriteria penskoran: Kriteria penilaian : 21 – 25 = A 1 = Sangat kurang 16 – 20 = B 2 = Kurang 11 – 15 = C 3 = Cukup 6 – 10 = D 4 = Baik 0–5 = E 5 = Sangat baik Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 6. Penilaian Kognitif 1. Suhu suatu benda dinyatakan dalam skala Celcius adalah 25oC. Nyatakan suhu benda tersebut dalam skala Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin Jawaban Diketahui : T = 25o C Ditanya : T dalam skala Reamur, Fahrenheit dan Kelvin = ? Jawab : Skala Reamur TR = 4/5 TC = 4/5 (25) oR = 20oR Skala Fahrenheit TF = 9/3 TC + 32 = 9/3 (2) + 32 oF = 77oF Skala Kelvin TK = TC + 273 = 25 + 273 = 298 K 2. Pada termometer skala oX, titik beku air adalah -40oX dan titik didih air adalah 160oX. Bila suhu suatu benda diukur 25oX., hitung suhu benda tersebut dalam skala Celsius! Jawaban Diketahui : t2oX = 160oX t1oX = -40oX toX = 25oX Ditanya : toC = ....? Jawab : Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 7. 0 0 0 0 t X t1 X t C t1 C 0 0 0 0 t2 X t1 X t2 C t1 C 0 0 0 25 40 t C 0 0 0 0 160 40 100 0 0 0 65 t C 0 0 200 100 0 0 65 t C 0 0 2 1 0 t C 32 , 5 Jadi, untuk skala 25oX, pada skala Celcius menunjukkan angka 32,5oC 3. Pada skala berapa termometer Celcius dan Fahrenheit Menunjukkan angka yang sama? Jawaban Misal : toC = toF = T = ? Jawab : 0 0 0 0 t F t1 F t C t1 C 0 0 0 0 t2 F t1 F t2 C t1 C 0 0 T 32 T 0 0 0 0 0 212 32 100 0 0 T 32 T 0 0 180 100 0 T 32 T 0 0 18 10 0 0 10 T 320 18 T 0 0 8 T 320 T 40 Jadi, thermometer Celcius dan Fahrenheit menunjukkan angka yang sama pada skala -40 Maluk, Juli 2012 Mengetahui, Kepala SMAKN 1 Maluk Guru Matapelajaran Agus Futrahadi, S.Pd Lalu Gede Sudarman, S.Pd NIP. 19770817 200212 1 010 NIP. 19860316 201001 1 009 Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 8. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMKN 1 MALUK Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Semester : XI (sebelas) / Semester I Standar Kompetensi : 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor Kompetensi Dasar : 7.2 Menguasai pengaruh kalor terhadap zat Alokasi waktu : 4 x 45 menit A. Indikator 1. Menganalisis adanya perubahan wujud zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari- hari. 2. Menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian). 3. Menganalisis tentang konsep pemuaian zat padat, zat cair dan gas. 4. Menjelaskan peristiwa perubahan wujud zat dan karakteristiknya dengan mengemukakan contoh dalam kehidupan sehari-hari B. Tujuan Pembelajaran 1. Menyebutkan jenis-jenis Perubahan wujud pada berbagai zat 2. Menyebutkan contoh Perubahan wujud pada berbagai zat dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menyebutkan jenis-jenis pemuaian pada berbagai zat. 4. Menyebutkan contoh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. 5. Menghitung pertambahan panjang, luas dan volume akibat pemuaian zat padat. 6. Menghitung pertambahan volume akibat pemuaian zat cair. 7. Menghitung pertambahan volume akibat pemuaian zat gas. C. Materi Ajar PEMUAIAN BENDA 1. Pemuaian Zat Padat Pemuaian zat padat terdiri dari pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.  Pemuaian panjang Suatu zat padat akan mengalami pemuaian panjang ketika dipanaskan apabila lebar dan tebal zat padat tersebut dapat diabaiakan terhadap panjangnya. ∆L = α L0 ∆T L = L0 + ∆L Keterangan : L0 = panjang mula-mula (m) L = L0 + α L0 ∆T L = panjang akhir (m) L = L0 ( 1 + α ∆T ) ∆ L = pertambahan panjang (m) ∆T = perubahan suhu ( 0C atau K ) α = koefisien muai panjang ( 0C-1 atau K-1 )  Pemuaian luas Suatu zat padat akan mengalami pemuaian luas ketika dipanaskan apabila tinggi atau tebal zat padat tersebut dapat diabaiakan terhadap luasnya. Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 9. ∆A = β A0 ∆T Keterangan : A0 = luas mula-mula (m2) A = luas akhir (m2) A = A0 + ∆A ∆A = pertambahan luas (m2) A = A0 + β A0 ∆T ∆T = perubahan suhu ( 0C atau K ) A = A0 ( 1 + β ∆T ) β = koefisien muai luas ( 0C-1 atau K-1 ) β = 2α  Pemuaian volume Jika panjang, lebar dan ketebalan suatu zat padat tidak dapat diabaikan, maka ketika dipanaskan zat padat tersebut akan mengalami pemuaian volume. ∆V = γ V0 ∆T V = V0 + ∆V Keterangan : V0 = volume mula-mula (m3) V = V0 + γ V0 ∆T V = volume akhir (m3) V = V0 ( 1 + γ ∆T ) ∆V = pertambahan volume (m3) ∆T = perubahan suhu ( 0C atau K ) γ = koefisien muai volume ( 0C-1 atau K-1 ) γ = 3α 2. Pemuaian Zat Cair Zat cair hanya mengalami pemuaian volume, sehingga pemuaian zat cair memenuhi persamaan berikut. ∆V = γ V0 ∆T 3. Pemuaian Zat Gas Gas juga mengalami pemuaian volume, tetapi pemuaian volume gas lebih besar dari pemuaian volume zat cair untuk kenaikan suhu yang sama.  Hukum Boyle Menyatakan bahwa tekanan suatu massa tertentu pada suhu konstan berbanding terbalik dengan volumenya. Keterangan : P1 = tekanan mula-mula (N/m2) P1 V1 = P2 V2 P2 = tekanan akhir (N/m2) V1 = volume mula-mula (m3) V2 = volume akhir (m3)  Hukum Charles atau Hukum Gay-Lussac Menyatakan perbandingan antara volume dan suhu gas yang tetap. V1 V2 Keterangan : T1 = suhu mula-mula ( 0C atau K ) T1 T2 T2 = suhu akhir ( 0C atau K ) V1 = volume mula-mula (m3) V2 = volume akhir (m3)  Hukum Tekanan Menyatakan perbandingan antara tekanan dengan suhu gas yang tetap. P1 P2 T1 T2  Hukum Boyle Gay-Lussac P1V 1 P2 V 2 T1 T2 Berdasarkan keempat hukum tersebut, maka pemuaian gas memenuhi persamaan- Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 10. persamaan sebagai berikut. Pada tekanan tetap Pada volume tetap V = V0 + ∆V P = P0 + ∆P V = V0 ( 1 + γ ∆T ) P = P0 ( 1 + γ ∆P ) VO = volume mula-mula (m3) P0 = tekanan mula-mula (N/m2) V = volume akhir (m3) P = tekanan akhir (N/m2) ΔV = pertambahan volume (m3) ΔP = perubahan tekanan (N/m2) γ = koefisien muai gas (1/2730C) D. Metode Pembelajaran Ceramah dan diskusi E. Langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan Guru membuka kelas dan mengucapkan salam Guru mengecek kehadiran siswa Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu perubahan wujud zat dan pemuaian benda Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Apersepsi - Guru mengajukan pertanyaan ”jika kita membiarkan es batu di atas mangkok selama beberapa menit kira-kira apa yang akan terjadi?” ”jika kita meletakkan kapur barus di lemari kira-kira lama kelamaan kabur barusnya akan tetap dengan ukuran semula atau bagaimana? Berikan alasannya” ”kenapa sambungan rel kereta api selalu diberi jarak atau ruang yang kosong, tidak disambung langsung antar relnya?” b. Kegiatan Inti Siswa melakukan pengamatan untuk mengetahui perubahan wujud zat yang diakibatkan oleh kalor. Guru menjelaskan jenis-jenis pemuaian Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa pemuaian dalam kehidupan sehari-hari Guru menjelaskan tentang bagaimana menentukan pertambahan ukuran benda akibat pemuaian Guru memberikan contoh soal kepada siswa Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang sedang mengerjakan latihan Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan c. Kegiatan Penutup Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini Guru memberikan tugas rumah Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 11. Guru menutup kelas dan mengucapkan salam F. Alat/Bahan/Sumber a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung: CV. HaKa MJ. G. Penilaian Penilaian Afektif Materi : Pemuaian Benda Kelas : …………………….. Nama Aspek yang dinilai Nilai No. Keberanian Keberanian siswa Keaktifan Kerajinan menjawab bertanya 1 2 Kriteria penskoran: Kriteria penilaian : 1 = Sangat kurang 21 – 25 = A 2 = Kurang 16 – 20 = B 3 = Cukup 11 – 15 = C 4 = Baik 6 – 10 = D 5 = Sangat baik 0–5 = E Penilaian Kognitif 1. Jika panjang sebatang pipa kuningan pada 25 0C adalah 100 cm, tentukan panjangnya pada 75 0C. (Koefisien muai panjang kuningan 19x10 0C-1) Jawab : L L0 T L L0 T2 T1 6 L 19 x10 x100 75 25 2 l 9 , 5 x10 L = LO + L L 0 , 095 100 L 100 , 095 cm L 1, 00095 m Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 12. 2. Sebuah bola berongga terbuat dari perunggu (α = 18 x 10-6/0C). Pada suhu 00C jari- jarinya adalah 1 m. Jika bola tersebut dipanaskan sampai 800C. Hitung pertambahan luas permukaan bola tersebut! Jawab : ∆A = β A0 ∆T = 2α (4πR2) ∆T = 2 . 18 x 10-6 (4π. 12) (80-0) = 11520 x 10-6 π m2 = 1,15 x 10-2 π m2 Jadi, pertambahan luas bola tersebut adalah 1,15 x 10-2 π m2 Maluk, Juli 2012 Mengetahui, Kepala SMAKN 1 Maluk Guru Matapelajaran Agus Futrahadi, S.Pd Lalu Gede Sudarman, S.Pd NIP. 19770817 200212 1 010 NIP. 19860316 201001 1 009 Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 13. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMKN 1 MALUK Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Semester : XI (sebelas) / Semester I Standar Kompetensi : 7. Menerapkan konsep suhu dan kalor Kompetensi Dasar : 7.3 Mengukur suhu dan kalor Alokasi waktu : 2 x 45 menit A. Indikator 1. MenggunakanTermometer untuk mengukur suhu berbagai benda 2. Menggunakan Kalorimeter dalam menetukan besarnya kalor yang lepas atau diterima. B. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menggunakan termometer dengan benar untuk mengukur suhu suatu benda 2. Siswa dapat menggunakan Kalorimeter dengan benar C. Materi Ajar Termometer dan Kalori meter D. Metode Pembelajaran Demonstrasi dan Percobaan E. Langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan Guru membuka kelas dan mengucapkan salam Guru mengecek kehadiran siswa Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu Termometer dan Kalorimeter Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Apersepsi - Guru mengajukan pertanyaan ”Kira-kira Alat apa saja yang bisa kita gunakan untuk mengukur suhu suatu benda?” ”Apakah ada alat yang bisa digunakan untuk mengukur kalor? disebut apa alat tersebut ” b. Kegiatan Inti Siswa melakukan menjelaskan kembali materi alat ukur suhu (termometer) pada pertemuan sebelumnya . Guru meminta beberapa siswa untuk menyebutkan jenis-jenis termometer Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 14. Guru meminta beberapa siswa untuk memberikan contoh penggunaan termometer dalam kehidupan sehari-hari Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang. Guru meminta beberapa siswa untuk membantu guru mendemonstrasikan tentang bagaimana menggunakan termometer yang benar. Guru membagikan termometer dan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa melaksanakan pengukuran menggunakan termometer berdasarkan LKS yang sudah diberikan dan guru memantau dan membimbing siswa yang sedang melakukan pengukuran. Guru meminta salah satu kelompok untuk memperagakan cara mengukur suhu beda dengan menggunakan termometer Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan Guru menjelaskan materi tentang kalorimeter Guru meminta beberapa siswa untuk membantu guru mendemonstrasikan tentang bagaimana menggunakan kalorimeter yang benar. Guru membagikan kalorimeter dan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa melaksanakan pengukuran kalor menggunakan kalorimeter berdasarkan LKS yang sudah diberikan dan guru memantau dan membimbing siswa yang sedang melakukan pengukuran. Guru meminta salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil percobannya Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan c. Kegiatan Penutup Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini Guru memberikan tugas rumah Guru menutup kelas dan mengucapkan salam F. Alat/Bahan/Sumber a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung: CV. HaKa MJ. G. Penilaian Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian kinerja (performamce assessment) pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis, dan penugasan (proyek). a. Penilaian Kinerja Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 15. Nilai diperoleh dari hasil pengamatan guru terhadap kinerja kelompok selama proses pembelajaran berlangsung yaitu pada saat melakukan percobaan. Unsur-unsur yang dinilai meliputi: Aspek Penilaian Nama Kelompok No Kel Kel Kel Kel … …. ….. . .A .B .C .D … 1. Merancang alat 2. Menyusun Hipotesis 3. Menetapkan Variabel yang tetap dan yang dikendalikan 4. Menetapkan alat dan bahan yang sesuai 5. Menentukan langkah-langkah kerja 6. Ketelitian mengukur 7. Menyimpulkan hasil percobaan Skor Total Skor adalah 1 sampai 4 dimana: 5 = sangat baik; 4 = baik; 3 = Cvukup; 2 = Kurang; 1 = Sangat Kurang jumlah skor yang diperoleh Nilai yang diperoleh adalah: : N = x 10 35 b. Aspek Sikap Ilmiah Skor setiap kelompok No. Aspek Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang Sangat Baik (5) (4) (3) (2) Kurang (1) 1. Kesungguhan dalam melakukan kegiatan 2. Kejujuran dalam mengungkap fakta 3. Ketelitian dalam bekerja 4. Penggunaan waktu secara efektif 5. Kerja sama 6. Tanggung Jawab 7 Memperhatikan keselamatan kerja Catatan: Berikan tanda untuk setiap penampilan dari setiap tindakan yang dilakukan kelompok jumlah skor yang diperoleh . Nilai: N = x 10 35 Maluk, Juli 2011 Mengetahui, Kepala SMAKN 1 Maluk Guru Matapelajaran Hustanuddin, S.Pd Lalu Gede Sudarman, S.Pd NIP. 19660313 199203 1 014 NIP. 19860316 201001 1 009 Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 16. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Maluk Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI/1 Standar Kompetensi : Menerapkan konsep suhu dan kalor Kompetensi Dasar : 7.4 Menghitung kalor Alokasi waktu : 4 x 45 menit A. Indikator 1. Merumuskan Kalor jenis dan kapasitas kalor dan menerapkannya dalam perhitungan 2. Menggunakan Hukum kekekalan energi dalam perhitungan kalor 3. Menganalisis hubungan antara kalor yang dilepas atau diterima suatu zat dengan massa, kalor jenis dan perubahan suhu 4. Menganalisis dan menjelaskan Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi. 5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pada peristiwa perpindahan kalor B. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan kalor jenis dan kapasitas kalor 2. Siswa dapat menjelaskan hukum kekekalan energi untuk kalor (asaa black) 3. Siswa dapat menganalisis hubungan antara kalor dengan massa, kalor jenis, dan perubahan suhu suatu zat 4. Siswa dapat menjelaskan perubahan wujud dan kalor laten 5. Siswa dapat menganalisis grafik suhu terhadap kalor 6. Siswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan wujud 7. Siswa dapat menjelaskan cara perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi 8. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi 9. Siswa dapat menyebutkan contoh peristiwa perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi dalam kehidupan sehari-hari C. Materi Ajar KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor didefinisikan sebagai energi yang mengalir dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin karena adanya perubahan suhu.  Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh benda untuk mengubah suhunya sebesar 1oC atau 1 K. Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 17. Q Keterangan : C = kapasitas kalor (J/K) C T Q = kalor (J) Q C. T ∆T = perubahan suhu (K) Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram zat sebesar satu derajat Celcius atau satu Kelvin. Q Keterangan : c = kalor jenis (J/kg K) c m. T m = massa benda (kg) Hubungan antara kalor, massa benda, kalor jenis dan perubahan suhu dapat dirumuskan: Q m .c . T Keterangan : Q = kalor (J) c = kalor jenis (J/kg K) dan m = massa benda (kg) C m .c ∆T = perubahan suhu (K) Catatan: 1 joule = 0,24 kalori 1 kalori = 4,2 joule  Hukum Kekekalan Energi untuk Kalor Hukum kekekalan energi untuk kalor dinamakan dengan asas black. Q lepas Q terima m 1 .c 1 . T1 m 2 .c 2 . T 2  Perubahan Wujud dan Kalor Laten Perubahan wujud suatu zat disebabkan oleh zat melepaskan atau menyerap kalor. Kalor laten, yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud satu kilogram zat pada suhu tetap. Terdapat dua jenis kalor laten, yaitu kalor laten lebur (kalor lebur) dan kalor laten didih (kalor didih). Q m .L f Keterangan : Q = kalor (J) Q m .L v m = massa zat (kg) Lf = kalor lebur=kalor beku (J/kg) Lv = kalor didih=kalor embun (J/kg)  Grafik Suhu terhadap Kalor T( o C) F 120 Fase D gas E 100 Fase B cair 0 C Q Fase (J) -20A padat Dari A ke B Kalor yang diberikan untuk menaikkan suhu benda padat QAB = m c ∆T Dari B ke C Kalor yang diberikan untuk merubah wujud benda dari padat ke cair (suhu konstan) QBC = m Lf Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 18. Dari C ke D Kalor yang diberikan untuk menaikkan suhu air QCD = m c ∆T Dari D ke E Kalor yang diberikan untuk merubah wujud benda dari cair ke gas QDE = m Lv Dari E ke F Kalor yang diberikan untuk menaikkan suhu uap air QEF = m c ∆T Kalor yang dibutuhkan selama proses pemanasan es dari A ke F Q AF Q AB Q BC Q CD Q DE Q EF  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Wujud Ada dua faktor penting yang mempengaruhi perubahan wujud suatu benda, yaitu tekanan dan ketidakmurnian zat. PERPINDAHAN KALOR Kalor cenderung bergerak dari suatu tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor tersebut dapat terjadi secara konduksi, konveksi dan radiasi.  Konduksi Konduksi adalah perpindahan kalor dimana zat perantaranya tidak ikut merambat. Pada bahan konduktor, perpindahan kalor terjadi melalui ”elektron-elektron bebas” dan laju kalor konduksiny dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut. Q k . A. T t d Keterangan: Q = kalor (J) A = luas permukaan (m2) t = waktu (s) d = panjang/tebal bahan (m) k = konduktivitas termal (W/mK) ∆T= perbedaan suhu (K)  Konveksi Konveksi adalah perpindahan kalor dimana zat perantaranya ikut merambat.Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya gerakan fluida yang berbeda massa jenis. Laju kalor konveksi ketika suatu benda panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut. Q h . A. T t Keterangan: Q = kalor (J) A = luas permukaan (m2) t = waktu (s) ∆T= perbedaan suhu (K) k = koefien konveksi (W/m2 K)  Radiasi Radiasi merupakan salah satu mekanisme perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik tanpa melalui suatu zat perantara. Sebagai contoh, panas matahari dapat mencapai ke bumi dengan mekanisme radiasi, sehingga mampu melewati ruang hampa. Hukum Stefan-Boltzmann dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut. Q 4 . A .T t Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 19. Keterangan: Q = kalor (J) A = luas permukaan (m2) t = waktu (s) T = suhu (K) τ = tetapan Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8 W/m2 K4) Untuk benda yang bukan benda hitam sempurna, maka berlaku persamaan berikut. Q 4 . A .T t Keterangan: e = emisivitas (0 ≤ e ≤ 1) D. Metode Pembelajaran Ceramah dan diskusi E. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama a. Kegiatan Pendahuluan Guru membuka kelas dan mengucapkan salam Guru mengecek kehadiran siswa Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu kalor dan perubahan wujud Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Apersepsi Guru mengajukan pertanyaan ”Jika air panas dicampur dengan air dingin, apa yang terjadi dengan suhunya?” Bagus! ”Mengapa?” b. Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang kalor dan perubahan wujud Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa hukum kekekalan energi (asas black) dalam kehidupan sehari-hari Guru menjelaskan tentang bagaimana menganalisis grafik suhu terhadap kalor Guru memberikan contoh soal kepada siswa Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang sedang mengerjakan latihan Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan c. Kegiatan Pendahuluan Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini Guru memberikan tugas rumah Guru menutup kelas dan mengucapkan salam Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 20. Pertemuan Kedua a. Kegiatan Pendahuluan Guru membuka kelas dan mengucapkan salam Guru mengecek kehadiran siswa Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan yaitu perpindahan kalor Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Apersepsi Guru mengajukan pertanyaan ”Kenapa sebab terjadinya angin laut dan angin darat?” Saat menjemur pakaian diterik panas matahari, pakaian kita menjadi kering. Mengapa? Bagus! b. Kegiatan Inti Guru bersama-sama siswa mendemonstrasikan peristiwa perpindahan kalor secara konduksi Guru menjelaskan tentang perpindahan kalor secara konduksi Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari Guru bersama-sama siswa mendemonstrasikan peristiwa perpindahan kalor secara konveksi Guru menjelaskan tentang perpindahan kalor secara konveksi Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa perpindahan kalor secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari Guru bersama-sama siswa mendemonstrasikan peristiwa perpindahan kalor secara radiasi Guru menjelaskan tentang perpindahan kalor secara radiasi Guru meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari Guru memberikan contoh soal laju kalor konduksi, konveksi dan radiasi Guru memberikan latihan soal kepada siswa, memantau dan membimbing siswa yang sedang mengerjakan latihan Guru meminta salah satu siswa mengerjakan soal ke depan Guru memberikan umpan balik untuk membetulkan latihan siswa Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan c. Kegiatan Pendahuluan Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran hari ini Guru memberikan tugas rumah Guru menutup kelas dan mengucapkan salam F. Alat/Bahan/Sumber a. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga b. Foster, Bob. 2000. Terpadu Fisika SMU Jilid 2B. Jakarta: Erlangga c. Sunardi, dkk. 2007. Fisika Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya d. Karmyawatie, Yuyun. 2008. Kharisma, SMA Kelas X Semester 2. Bandung: CV. HaKa MJ. Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 21. G. Penilaian Penilaian Afektif Aspek yang dinilai Nilai Nama No. Keberanian Keberanian siswa Keaktifan Kerajinan menjawab bertanya 1 2 3 Kriteria penskoran: Kriteria penilaian : 1 = Sangat kurang 21 – 25 = A 2 = Kurang 16 – 20 = B 3 = Cukup 11 – 15 = C 4 = Baik 6 – 10 = D 5 = Sangat baik 0–5 = E Penilaian Kognitif 3. Jika kalor jenis es sama dengan 0,5 kal/goC, maka untuk menaikkan suhu 800 gram es dari -12oC menjadi 0oC dibutuhkan kalor sebesar...... Jawab : Q m .c . T Q 800 . 0 ,5 . 0 12 Q 4800 kal 4. Sepotongx10 3 kal massanya 1 kg dan suhunya adalah 80oC dimasukkan ke dalam 2 kg air Q 4 ,80 logam yang suhunya 20oC. Setelah keadaan setimbang suhu campuran menjadi 23oC. Jika kalor jenis air adalah 1 kal/goC, maka kalor jenis logam adalah..... Jawab : Q lepas Q terima m log am .c log am . T m air .c air . T 1 .c log am .( 80 23 ) 2 . 1 .( 23 20 ) c log am . 57 6 6 c log am 57 c log am 0 ,105 kal o g C Jadi, kalor jenis logam adalah 0,105 kal/goC 5. Sebatang logam 150 cm dengan luas penampang 30 cm2. Salah satu ujungnya menempel pada es (0 oC) dan ujung lainnya menempel pada benda dengan suhu 100 oC. Jika konduktivitas termalnya 0,9 kal/s cmoC, hitunglah kalor yang merambat melalui logam tersebut selama 10 sekon! Jawab: Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 22. o T 100 C Q k . A. T t d k . A. T Q t d o 2 o 0 , 9 kal / scm C 30 cm 100 C Q 10 s 150 cm Q 180 kalori Jadi, kalor yang merambat adalah 180 kalori 6. Sebuah dinding bersuhu relatif tetap 25 oC pada suhu udara luar 18 oC, hitung kalor yang hilang selama 3 jam karena konveksi kalor jika luas dinding 15 m2 dan h = 3,5 J/s m2 K. Jawab : o T 25 18 7 C 7K t 3 jam 3 x 3600 s 10800 s Q h . A. T t Q h . A . T .t 2 2 Q ( 3 , 5 J / sm K )( 15 m )( 7 K )( 10800 s ) 5 Q 39 , 69 x10 J Jadi, kalor yang hilang adalah 39,69 x 105 J 7. Sebuah bola tembaga 20 cm2 dipanaskan hingga 127oC. Jika emisivitasnya adalah 0,4 dan τ = 5,67 x 10-8 W/m2 K4, hitunglah energi radiasinya tiap detik. Jawab: 2 3 2 A 20 cm 2 x10 m o T 127 C 127 273 K 400 K Q e. . A. T t Q 8 2 4 3 2 ( 0 , 4 )( 5 , 67 x10 W / m K )( 2 x10 m )( 400 K ) t Q 1,16 Watt t Jadi, energi radiasi tiap detik adalah 1,16 Watt 8. Batang baja dan kuningan mempunyai panjang dan luas penampang yang sama dan salah satu ujungnya dihubungkan satu sama lain. Jika suhu ujung baja lainnya mempunyai 250 o C dan ujung kuningan lainnya mempunyai suhu 100 oC, sedangkan konduktivitas termal baja dan kuningan berturut-turut 0,12 kal/s cmoC dan 0,24 kal/s cmoC, maka hitunglah suhu titik sambungannya! Lalu Gede Sudarman, S.Pd
  • 23. Jawab: d baja d kuningan d A baja A kuningan Q k baja A baja T baja k kuningan A kuningan T kuningan t d baja d kuningan ( 0 ,12 ) A ( 250 t) ( 0 , 24 ) A ( t 100 ) d d 250 t 2 (t 100 ) 250 t 2t 200 450 3t 450 t 3 o t 150 C Jadi, suhu titik sambungannya adalah 150oC Maluk, Juli 2011 Mengetahui, Kepala SMAKN 1 Maluk Guru Matapelajaran Hustanuddin, S.Pd Lalu Gede Sudarman, S.Pd NIP. 19660313 199203 1 014 NIP. 19860316 201001 1 009 Lalu Gede Sudarman, S.Pd