Dokumen tersebut membahas tentang dakwah Nabi Muhammad S.A.W. di Mekah, mencakup kondisi masyarakat Arab sebelum Islam, kepercayaan mereka, sifat dan mata pencaharian mereka. Juga menjelaskan tentang kelahiran dan masa kecil Nabi Muhammad, penerimaan wahyu pertama, dakwah secara diam-diam dan terbuka beserta tantangannya dari kaum Quraisy seperti persaingan kekuasaan, hilangnya
2. A. KONDISI MASYARAKAT ARAB
SEBELUM ISLAM
1. Kepercayaan Masyarakat
Arab sebelum Islam
3. Mata Pencaharian Bangsa
Arab
2. Sifat dan Watak Bangsa
Arab
3. 1. KEPERCAYAAN MASYARAKAT ARAB
SEBELUM ISLAM
Sebelum islam datang, penduduk Arab menganut dua
macam kepercayaan. Yang pertama adalah Agama
Samawi dan yang kedua adalah kepercayaan.
Agama Samawi Kepercayaan
4. AGAMA SAMAWI (TAUHID)
Adalah agama yang diwahyukan Tuhan kepada rasul-Nya.
Agama samawi yang dianut oleh masyarakat Arab pada
masa itu adalah agama Yahudi dan agama Kristen
6. Kepercayaan animisme dan dinamisme ada yang sudah
berbentuk agama. Agama tersebut adalah agama Majusi
dan Zoroaster. Selain itu, kepercayaan tersebut dapat juga
berupa penyembahan berhala atau benda – benda yang
dikeramatkan.
7. 2. SIFAT DAN WATAK BANGSA ARAB
A. Sifat dan watak terpuji bangsa
arab
1. Pemberani
2. Suka hidup bebas
3. Memenuhi janji
4. Pantang mundur
5. Suka menolong
B. Sifat dan watak tidak terpuji bangsa
arab
1. Mengubur anak perempuan
hidup – hidup
2. Mengawini permpuan bekas istri
ayahnya
3. Berpesta pora
8. 3.MATA PENCAHARIAN BANGSA
ARAB
Mata pencaharian Bangsa Arab pada masa itu adalah berdagang. Namun, ada
juga yang berkebun, beternak domba dan unta, serta menambang emas.
Kaum pedagang memiliki kedudukan penting karena mereka membeli hasil bumi
dan ternak untuk dijual ke negeri Syam, Yaman, atau Habasyah
10. 1. KELAHIRAN MUHAMMAD
Kelahiran Muhammad didahului peristiwa serangan pasukan
Gajah. Oleh karena itu, tahun muhammad lahir disebut tahun
Gajah.
Muhammad lahir pada 12 Rabiulawal tahun Gajah (20 April 570
Masehi). Beliau adalah putra dari Abdullah dan Aminah binti
Wahab.
Ia diberi nama Muhammad oleh kakeknya, Muhammad memiliki
arti orang yang terpuji
11. 2. MUHAMMAD DALAM MASA ASUHAN
Ketika Muhammad lahir, ia diasuh oleh Halimah binti Abi Du’aib as-Sa’diyah di desa
Sa’ad. Muhammad kembali diasuh ibunya saat berumur 4 tahun.
Pada suatu hari, Aminah mengajak Muhammad ke makam ayahnya di Yasrib, Madinah.
Mereka pergi ditemani oleh pembantu wanita yang bernama Ummu Aiman. Tetapi saat
perjalanan pulang, saat tiba di desa Abwa, Aminah mendadak sakit dan meninggal.
Sesampainya di Mekah, Muhammad mulai diasuh kakeknya. Ia telah menjadi yatim
piatu pada umur 6tahun.
Dua tahun kemudian, kakeknya meninggal dan ia diasuh oleh pamannya yakni Abu
Talib.
12. 3. BERTEMU DENGAN PENDETA BUHAIRAH
Pada umur 12 tahun, Muhammad ikut berdagang bersama pamannya ke negeri Syam.
Suatu keajaiban terjadi ketika seorang pendeta Kristen yang bernama Buhairah. Ia yakin
bahwa Muhammad adalah rasul akhir zaman, karena ia melihat awan yang bergerak
mengikuti Muhammad, menutupi sinar matahari. Kemudian Buhairah berpesan kepada
Abu Talib agar menjaga Muhammad,karena jika kaum Yahudi mengetahuinya, mereka
akan membunuh Muhammad.
Setelah itu Abu Talib merasa memiliki tanggung jawab yang sangat besar, sehingga ia
langsung bergegas kembali ke Mekah.
13. 4. MENDAPAT GELAR AL - AMIN
Saat terjadi perang Fijar, pendapatan masyarakat Arab menjadi berkurang karena hanya
sedikit orang yang naik haji. Akibatnya Muhammad harus bekerja keras membantu
pamannya dalam berdagang, padahal usianya baru 15 tahun.
Dalam berdagang, ia tidak mau menipu para pembeli. Orang – orangsemakin senang
bergaul dengannya. Oleh karena itu ia mendapat gelar Al – Amin yang artinya orang
yang dapat dipercaya
14. 5. MENIKAH DENGAN KHADIJAH
Pada saat berusia 25 tahun, Khadijah meminta Muhammad untuk mengantarkan barang
dagangannya ke Syam. Sejalan dengan usianya yang bertambah dewasa, ia ingin
segera hidup mandiri. Oleh karena itu, permintaan Khadijah disanggupinya. Ia pergi ke
Syam dibantu oleh Maisarah.
Sejak awal pertemuannya dengan Muhammad, ia merasa tertarik kepada Muhammad.
Akhirnya, ia menikah dengan Muhammad. Saat itu Khadijah berusia 40 tahun, sedangan
Muhammad berusia 25 tahun.
Mereka dikaruniai 6 orang anak yaitu:
al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu kulsum, dan Fatimah.
16. 1. MENERIMA WAHYU
Nabi Muhammad menerima wahyu pada usia 40 tahun. Beliau
menerima wahyu saat bertafakur di gua Hira. Wahyu tersebut
dibawa oleh malaikat Jibril berupa surah Al-Alaq ayat 1 sampai 5.
17. 2. BERDAKWAH SECARA SEMBUNYI - SEMBUNYI
Wahyu yang diterima nabi Muhammad yang kedua yaitu Surah al-
Muddassir ayat 1 sampai 7.Wahyu tersebut berisi tentang perintah
agar nabi Muhammad menyampaikan wahyu yang diterimanya
kepada orang lain.
Dengan wahyu tersebut, beliau menyampaikan wahyu – wahyu
yang diterimanya kepada keluarga dan sahabat – sahabatnya,
sehingga ada 12 orang yang masuk Islam, yang lebih dikenal
dengan sebutan As-sabiqunal-awwalun.
18. AS-SABIQUNAL-AWWALUN
a. Khadijah binti Khuwailid (istri nabi Muhammad s.a.w)
b. Ali bin Abi Thalib (sepupu nabi Muhammad s.a.w)
c. Abu Bakar (sahabat karib nabi Muhammad s.a.w)
d. Usman bin Affan (sahabat Abu Bakar)
e. Zubair bin Awwam (sahabat Abu Bakar)
f. Abdurrahman bin Auf (sahabat Abu Bakar)
g. Sa’ad bin Abi Waqqas (sahabat Abu Bakar)
h. Talhah bin Ubaidillah (sahabat Abu Bakar)
i. Arqam bin Abil Arqam (sahabat Abu Bakar)
j. Zaid bin Hariash (anak angkat nabi Muhammad s.a.w)
k. Ummu Aiman (pengasuh nabi Muhammad s.a.w)
19. 3. BERDAKWAH SECARA TERANG - TERANGAN
Setelah berdakwah secara sembunyi – sembunyi selama 3 tahun,
akhirnya nabi Muhammad mendapat wahyu(surat Al Hijr ayat 94).
Ayat tersebut memerintahkan agar nabi Muhammad berdakwah
secara terang – terangan.
Dakwah yang dilakukan nabi Muhammad s.a.w menyebabkan
adanya pertentangan dengan kaum kafir Quraisy.
21. 1. PERSAINGAN BEREBUT KEKUASAAN
Kaum quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian
dengan kekuasaan, atau antara kenabian dengan kerajaan.
Mereka menganggap bahwa mengikuti ajaran – ajaran nabi
berarti tunduk kepada nabi Muhammad s.a.w dan juga mengakui
kekuasaan Bani Hasyim. Padahal, semua suku – suku bangsa Arab
waktu itu berebut untuk mendapatkan kekuasaan.
22. 2. HILANGNYA KASTA
Bangsa Arab pada waktu itu hidup berkasta – kasta. Mereka menjalankan sistem
perbudakan. Orang yang menjadi budak berarti memiliki kedudukan yang lemah. Para
budak menjadi hak milik tuannya, sehingga mereka diperlakukan seeneknya oleh tuannya,
bahkan hingga diperjual belikan.
Ajaran nabi Muhammad menentang adanya kasta, sehingga para bangsawan Quraisy takut
kehilangan kekuasaan dan takut usaha dagangnya akan merugi.
23. 3. TAKUT AKAN HARI BERBANGKIT
Salah satu ajaran Islam adalah mempercayai adanya hari berbangkit. Pada waktu ituseluruh
umat manusia dibangkitkan dan diperhitungkan amalnya. Bahkan sekecil apapun perbuatan
manusia pasti ada balasannya.
Kaum Quraisy takut akan hal tersebut karena menurut Islam, hampir semua perbuatan kaum
Quraisy adalah perbuatan aniaya yang akan mendapat balasan yang berat. Oleh karena
itu, mereka menolak ajaran Islam yang dibawakan nabi Muhammad s.a.w
24. 4. HILANGNYA PERDAGANGAN PATUNG
Salah satu usaha masyarakat arab saat itu adalah memahat patung yang menggambarkan
Latta, Uzza, Manat, dan Hubal. Mereka kemudian menjualnya kepada jamaah – jamaah haji
yang mengunjungi Ka’bah.
Agama Islam melarang umatnya untuk menyembah berhala. Jadi, para pemahat patung
merasa rezekinya terhalang oleh Islam, sehigga mereka menolaknya.