SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 422
Downloaden Sie, um offline zu lesen
-24. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat
Jenderal
Komisi
Pemilihan
Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun
2012
tentang
Tahapan,
Program
dan
Jadual
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21
Tahun 2013;
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun
2013 tentang Tata Cara Penetapan Daerah Pemilihan
Dan Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam
Pemilihan Umum Tahun 2014;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun
2013 tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah Provinsi dan Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
Kabupaten/Kota
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Nomor 13 Tahun 2013;
8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 08 Tahun
2013 tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 22 Tahun 2013;
9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 26 Tahun
2013 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara di
Tempat Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
Tahun 2014;

MEMUTUSKAN . . .
-3-

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN
PERWAKILAN DAERAH, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH PROVINSI DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH KABUPATEN/KOTA OLEH PANITIA PEMUNGUTAN
SUARA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, KOMISI
PEMILIHAN
UMUM
KABUPATEN/KOTA,
KOMISI
PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAN KOMISI PEMILIHAN
UMUM.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pemungutan Suara adalah proses pemberian suara oleh
Pemilih di TPS dengan cara mencoblos pada nomor urut
Partai Politik, tanda gambar Partai Politik atau nama
Partai Politik atau pada nomor urut dan nama calon
Anggota DPR, DPRD Provinsi/ DPRA/ DPRP/DPRPB dan
DPRD Kabupaten/Kota/DPRK pada surat Pemilu DPR,
DPRD Provinsi/DPRA/ DPRP/DPRPB dan DPRD
Kabupaten/Kota/ DPRK, dan mencoblos pada nomor
urut atau pada foto calon atau pada nama calon anggota
DPD pada Surat Suara Pemilu anggota DPD.
2. Penghitungan Suara adalah proses penghitungan Surat
Suara oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
terhadap Suara Pemilih kepada calon anggota DPR,
DPD, DPRD dan Partai Politik.
3. Surat Suara adalah salah satu jenis Pemungutan Suara
yang berbentuk lembaran kertas dengan desain khusus
yang digunakan Pemilih untuk memberikan suara pada
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi
dan DPRD Kabupaten/Kota.
4. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU,
adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat
nasional,
tetap,
dan
mandiri
yang
bertugas
melaksanakan Pemilu sebagaimana dimaksud dalam
Undang- . . .
-4Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1954 dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2011 tentang Penyelenggara Pemilian Umum.
Pemilihan
Umum
Provinsi,
selanjutnya
5. Komisi
disingkat KPU Provinsi, adalah penyelenggara Pemilu
yang bertugas melaksanakan Pemilu di provinsi.
6. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, selanjutnya
disingkat KPU Kabupaten/Kota, adalah penyelenggara
Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di
kabupaten/kota.
7. Komisi Independen Pemilihan, selanjutnya disingkat
KIP, adalah KIP Aceh dan KIP Kabupaten/Kota yang
merupakan bagian dari KPU dan diberi wewenang oleh
Undang-Undang untuk menyelenggarakan Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu Anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi/DPRA dan DPRD Kabupaten/Kota
/DPRK, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil
Walikota sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
8. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disingkat
PPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu di
kecamatan atau nama lain.
9. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS,
adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota
untuk melaksanakan Pemilihan Umum di desa atau
nama lain/kelurahan.
10. Kelompok
Penyelenggara
Pemungutan
Suara,
selanjutnya disingkat KPPS, adalah kelompok yang
dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan
dan Penghitungan Suara di tempat Pemungutan Suara.
11. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS,
adalah tempat dilaksanakannya Pemungutan Suara.
12. Badan Pengawas Pemilu, selanjutnya disebut Bawaslu,
adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bertugas
mengawasi penyelenggaraan Pemilu, di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
13. Badan Pengawas Pemilu Provinsi, selanjutnya disebut
Bawaslu Provinsi adalah badan yang dibentuk oleh
Bawaslu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan
Pemilu di provinsi.

14. Panitia …
-514. Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, selanjutnya
disebut Panwaslu Kabupaten/Kota, adalah Panitia yang
dibentuk oleh Bawaslu Provinsi yang bertugas
mengawasi penyelenggaraan Pemilu di kabupaten/kota.
15. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, selanjutnya
disebut Panwaslu Kecamatan, adalah panitia yang
dibentuk oleh Panwaslu Kabupaten/Kota yang bertugas
mengawasi penyelenggaraan Pemilu di kecamatan atau
nama lain.
16. Pengawas Pemilihan Umum Lapangan, selanjutnya
disebut PPL, adalah petugas yang dibentuk oleh
Panwaslu Kecamatan yang bertugas untuk mengawasi
penyelenggaraan Pemilihan Umum di desa atau nama
lain/kelurahan.
17. Saksi Peserta Pemilihan Umum, selanjutnya disebut
Saksi, adalah orang yang mendapat surat mandat
tertulis dari Partai Politik atau dari calon Anggota DPD.
18. Hari adalah hari kalender.
Pasal 2
(1) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan
dilakukan secara berjenjang sebagai berikut:

suara

a. desa atau nama lain/kelurahan;
b. kecamatan;
c. kabupaten/kota;
d. provinsi; dan
e. nasional.
(2) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:
a. PPS melakukan rekapitulasi pada tingkat desa atau
nama lain/kelurahan;
b. PPK
melakukan
rekapitulasi
pada
tingkat
kecamatan;
c. KPU Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi pada
tingkat kabupaten/kota;
d. KPU Provinsi melakukan rekapitulasi pada tingkat
provinsi;
e. KPU melakukan rekapitulasi pada tingkat nasional.

(3) Formulir …
-6(3) Formulir
yang
digunakan
dalam
pelaksanaan
rekapitulasi
penghitungan
perolehan
suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas
formulir:
a. Model D/DA/DB/DC/DD merupakan Berita Acara
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
Partai Politik dan Perolehan Suara Calon di setiap
tingkatan dalam Pemilu Tahun 2014;
b. Model
D-1/DA-1/DB-1/DC-1/DD-1
DPR/DPD/
DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota merupakan
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di setiap tingkatan dalam Pemilu Tahun 2014;
c. Model
D-2/DA-2/DB-2/DC-2/DD-2
DPR/DPD/
DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota merupakan
Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi
dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Suara di
setiap tingkatan dalam Pemilu Tahun 2014;
d. Model
D-3/DA-3/DB-3/DC-3/DD-3
merupakan
Berita Acara Penerimaan Hasil Penghitungan Suara
Partai Politik Peserta Pemilu dan Suara Calon
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota dari tingkat di bawahnya dalam
Pemilu Tahun 2014;
e. Model D-4/DA-4/DB-4/DC-4 merupakan Surat
Pengantar perihal Penyampaian Berita Acara
Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara kepada
tingkat di atasnya dalam Pemilu Tahun 2014;
f. Model
D-5/DA-5/DB-5/DC-5/DD-4
merupakan
Tanda Terima Berita Acara Pemungutan Suara dan
Sertifikat Hasil penghitungan perolehan Suara
Pemilu Anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota Tahun 2014 kepada Saksi dan
Pengawas Pemilu di setiap tingkatan dalam Pemilu
Tahun 2014;
g. Model
D-6/DA-6/DB-6/DC-6/DD-5
Undangan
Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di setiap tingkatan dalam Pemilu Tahun 2014.

BAB II …
-7BAB II
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI DESA ATAU NAMA LAINNYA/KELURAHAN
Bagian Pertama
Persiapan
Paragraf 1
Penyusunan Jadwal Rapat
Pasal 3
(1) PPS
melaksanakan
rapat
rekapitulasi
hasil
penghitungan perolehan suara setelah menerima kotak
suara tersegel dari KPPS.
(2) PPS menyusun jadwal rapat dengan membagi jumlah
TPS dalam wilayah kerja PPS.
(3) Penyusunan jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dimaksudkan agar rekapitulasi dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal tahapan.
Pasal 4
(1) Ketua PPS wajib menyampaikan surat undangan kepada
peserta rapat paling lambat 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan rapat rekapitulasi.
(2) Peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. Saksi;
b. Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota
DPD;
c. PPL; dan
d. KPPS.
(3) Dalam surat undangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut:
a. hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi;
b. tempat pelaksanaan rapat rekapitulasi;
c. jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di TPS pada
wilayah kerja PPS;
d. setiap Saksi dari Partai Politik hanya dapat menjadi
Saksi untuk 1 (satu) Partai Politik;
e. setiap Saksi dari Calon Anggota DPD hanya dapat
menjadi saksi untuk 1 (satu) Calon Anggota DPD;
f. Saksi dari Partai Politik dilarang merangkap menjadi
Saksi dari Calon Anggota DPD;
g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan
Sekretaris …
-8Sekretaris Pengurus Partai Politik tingkat kecamatan
atau kabupaten/kota dan Calon Anggota DPD paling
lambat pada saat rapat rekapitulasi dilaksanakan.
h. peserta rapat harus hadir tepat waktu dan
menyerahkan surat undangan rapat rekapitulasi.
Paragraf 2
Pembagian Tugas
Pasal 5
(1) Ketua PPS melakukan pembagian tugas kepada Anggota
PPS, Sekretariat PPS, dan Ketua KPPS.
(2) Pembagian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah:
a. Ketua PPS memimpin rapat rekapitulasi;
b. Anggota PPS, Sekretariat PPS, dan Ketua KPPS
bertugas:
1. membacakan Berita Acara Hasil Pemungutan
dan Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik
dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota di TPS;
2. mencatat hasil penghitungan perolehan suara
Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; dan
3. menyiapkan Formulir Model D dan D-1 DPR/
DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota.
Paragraf 3
Penyiapan Perlengkapan Rekapitulasi
Pasal 6
(1) PPS menyiapkan perlengkapan paling lambat 1 (satu)
hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi.
(2) Perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. Formulir Berita Acara dan Sertifikat;
c. perlengkapan lainnya;
d. kotak suara tersegel yang berisi Surat Suara dan
dokumen Pemungutan dan Penghitungan Suara di
TPS.

Pasal 7 …
-9Pasal 7
PPS menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan:
a. kapasitas peserta rapat;
b. penempatan kotak suara yang masih tersegel.
Pasal 8
Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2)
huruf b terdiri atas:
a. Model D DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota;
b. Model D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota;
c. Model D-2 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota;
d. Model D-3 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota;
e. Model D-4 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota;
f. Model D-5 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota;
g. Model D-6 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota.
Pasal 9
(1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (2) huruf c terdiri atas:
a. sampul kertas;
b. segel Pemilu sebanyak 5 (lima) lembar;
c. spidol, sebanyak 1 (satu) buah;
d. pulpen, sebanyak 2 (dua) buah;
e. lem perekat, sebanyak 1(satu) buah;
f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD
projector apabila ada;
g. daftar hadir peserta rapat.
(2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
digunakan untuk memuat Formulir Model D dan D1
DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota.
(3) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, digunakan untuk menyegel dengan cara ditempel
pada:
a. sampul kertas yang memuat Formulir Model D dan
D1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota, sebanyak 4 (empat) buah;

b. lubang …
- 10 b. lubang kunci/gembok salah satu kotak suara DPR,
DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
yang
berisi
Formulir
Model
D
dan
D1
DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota,
masing-masing 1 (satu) lembar.
Pasal 10
(1) Kotak suara tersegel sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (2) huruf d dari seluruh KPPS diterima oleh
PPS setelah pelaksanaan Pemungutan Suara dan
Penghitungan Suara.
(2) PPS membuat Berita Acara penerimaan kotak suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
menggunakan Formulir Model D-3.
(3) PPS wajib menyimpan kotak suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pada tempat yang memadai dan
dapat dijamin keamanannya.

Bagian Kedua
Pelaksanaan
Paragraf 1
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
Pasal 11
(1) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam rapat pleno yang
dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (2).
(2) Ketua PPS memberikan penjelasan mengenai:
a. agenda rapat;
b. tata cara rekapitulasi di tingkat desa atau nama
lainnya/kelurahan.
Pasal 12
(1) PPS dibantu oleh KPPS yang ditunjuk melakukan
rekapitulasi dengan langkah sebagai berikut:
a. membuka kotak suara tersegel sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf d;
b. mengeluarkan sampul yang berisi Formulir Model C
dan
C-1
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;

c. menempelkan …
- 11 c. menempelkan Formulir Model C1 Plano pada papan
rekapitulasi;
d. membacakan
Formulir
Model
C
dan
C-1
DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota;
e. mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Berita Acara
dan Sertifikat Rekapitulasi.
(2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara berurutan dimulai dari:
a. hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik
dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota;
b. TPS nomor 1 sampai dengan TPS nomor terakhir
dalam
wilayah
kerja
desa
atau
nama
lainnya/kelurahan;
c. desa atau nama lainnya/kelurahan pertama sampai
dengan desa atau nama lainnya/kelurahan yang
terakhir.

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 13
PPS mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Formulir
Model D dan D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota.
Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani oleh Ketua PPS, semua Anggota PPS dan
Saksi yang hadir.
Dalam hal Anggota PPS dan Saksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia menandatangani,
Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) cukup
ditandatangani oleh Anggota PPS dan Saksi yang
bersedia.
PPS menyerahkan Formulir sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang telah ditandatangani kepada:
a. Saksi;
b. PPL; dan
c. PPK.

Pasal 14
PPS mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara Partai Politik dan suara Calon Anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota di
tingkat desa atau nama lainnya/kelurahan di tempat yang
mudah diakses oleh masyarakat dalam wilayah kerja PPS.

Pasal 15 …
- 12 Pasal 15
(1) PPS wajib menyerahkan kepada PPK:
a. kotak suara yang berisi Formulir Model D dan D-1
DPR/DPD/DPRD
Provinsi
dan
DPRD
Kabupaten/Kota di PPS dalam keadaan disegel;
b. seluruh kotak suara yang berisi Surat Suara Calon
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota dari seluruh TPS di wilayah
kerjanya dan Formulir di tingkat PPS dalam keadaan
disegel.
(2) Surat Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b mencakup:
a. Surat Suara terpakai;
b. Surat Suara tidak terpakai;
c. Surat Suara rusak;
d. sisa Surat Suara cadangan.
(3) Penyerahan Kotak Suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dicatat dalam Formulir Model D-4 dan Tanda
Terima Model D-5.
Paragraf 2
Penyelesaian Keberatan
Pasal 16
(1) Saksi/PPL dapat mengajukan keberatan terhadap
prosedur dan/atau selisih penghitungan perolehan
suara kepada PPS apabila terdapat hal yang tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi/PPL, PPS wajib
menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih
perolehan suara dengan formulir sertifikat hasil
penghitungan suara dan C1 Plano.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/PPL
sebagaimana pada ayat (1) dapat diterima, PPS
mengadakan pembetulan saat itu juga.
(4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang
salah dan menuliskan angka yang benar dengan
dibubuhi paraf Ketua PPS dan Saksi yang hadir.
(5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan PPS masih
terdapat keberatan dari Saksi, PPS meminta pendapat
dan rekomendasi PPL yang hadir.

(6) PPS …
- 13 (6) PPS wajib menindaklanjuti rekomendasi PPL.
(7) PPS wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat
rekapitulasi pada Formulir Model D-2 DPR/DPD/DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
(8) PPS memberi kesempatan kepada Saksi, PPL dan
Pemantau
untuk
mendokumentasikan
hasil
Rekapitulasi.
(9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8)
dapat berupa foto atau video.
BAB III
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI KECAMATAN
Bagian Pertama
Persiapan
Paragraf 1
Penyusunan Jadwal Rapat
Pasal 17
(1) PPK
melaksanakan
rapat
rekapitulasi
hasil
penghitungan perolehan suara setelah menerima kotak
suara tersegel dari PPS.
(2) PPK menyusun jadwal rapat dengan membagi jumlah
desa atau nama lainnya/kelurahan dalam wilayah kerja
PPS.
(3) Penyusunan jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dimaksudkan agar rekapitulasi dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal tahapan.
Pasal 18
(1) Ketua PPK wajib menyampaikan surat undangan
kepada peserta rapat paling lambat 1 (satu) hari
sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi.
(2) Peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. Saksi;
b. Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota
DPD;

c. Panwaslu …
- 14 c. Panwaslu Kecamatan; dan
d. PPS.
(3) Dalam surat undangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut:
a. hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi;
b. tempat pelaksanaan rapat rekapitulasi;
c. jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di PPK pada
wilayah kerja PPK;
d. setiap Saksi dari Partai Politik hanya dapat menjadi
Saksi untuk 1 (satu) Partai Politik;
e. setiap Saksi dari Calon Anggota DPD hanya dapat
menjadi saksi untuk 1 (satu) Calon Anggota DPD;
f. Saksi dari Partai Politik dilarang merangkap menjadi
Saksi dari Calon Anggota DPD;
g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan
Sekretaris Pengurus Partai Politik tingkat kecamatan
atau kabupaten/kota dan Calon Anggota DPD paling
lambat pada saat rapat rekapitulasi dilaksanakan;
h. peserta rapat harus hadir tepat waktu dan
menyerahkan surat undangan rapat rekapitulasi.
Paragraf 2
Pembagian Tugas
Pasal 19
(1) Ketua PPK melakukan pembagian tugas kepada Anggota
PPK, Sekretariat PPK, dan Ketua PPS.
(2) Pembagian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah:
a. Ketua PPK memimpin rapat rekapitulasi;
b. Anggota PPK, Sekretariat PPK, dan Ketua PPS
bertugas:
1. membacakan Formulir Model D dan D-1 DPR/
DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota;
2. mencatat hasil Rekapitulasi; dan
3. menyiapkan Formulir Model DA dan DA-1 DPR/
DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota.

Paragraf 3 …
- 15 Paragraf 3
Penyiapan Perlengkapan Rekapitulasi
Pasal 20
(1) PPK menyiapkan perlengkapan paling lambat 1 (satu)
hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi.
(2) Perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. Formulir Berita Acara dan sertifikat;
c. perlengkapan lainnya;
d. kotak suara tersegel yang berisi dokumen
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di
tinggat PPS.
Pasal 21
PPK menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan:
a. kapasitas peserta rapat;
b. penempatan kotak suara yang masih tersegel.
Pasal 22
Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2)
huruf b terdiri atas :
a. Model DA DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota;
b. Model
DA-1
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
DA-2
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
c. Model
Kabupaten/Kota;
d. Model
DA-3
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
e. Model
DA-4
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
f. Model
DA-5
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
g. Model
DA-6
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota.
Pasal 23
(1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 ayat (2) huruf c terdiri atas:
a. sampul kertas;
b. segel Pemilu sebanyak 5 (lima) lembar;
c. spidol …
- 16 c.
d.
e.
f.

spidol sebanyak 1 (satu) buah;
pulpen sebanyak 2 (dua) buah;
lem perekat sebanyak 1 (satu) buah;
alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD
projector apabila ada;
g. daftar hadir peserta rapat.
(2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
digunakan untuk memuat Formulir Model DA dan DA-1
DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota.
(3) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, digunakan untuk menyegel dengan cara ditempel
pada:
a. sampul kertas yang memuat Formulir Model DA dan
DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota, sebanyak 4 (empat) buah;
b. lubang kunci/gembok salah satu kotak suara DPR,
DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
yang berisi Formulir Model DA dan DA-1
DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota,
masing-masing 1 (satu) lembar.
Pasal 24
(1) Kotak suara tersegel sebagaimana dimaksud pada pasal
20 ayat (2) huruf d dari seluruh PPS diterima oleh PPK
setelah pelaksanaan rekapitulasi di tingkat PPS.
(2) PPK membuat Berita Acara penerimaan kotak suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
menggunakan Formulir Model DA-3.
(3) PPK wajib menyimpan kotak suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pada tempat yang memadai dan
dapat dijamin keamanannya.
Bagian Kedua
Pelaksanaan
Paragraf 1
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
Pasal 25
(1) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam rapat pleno yang
dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (2).

(2) Ketua ...
- 17 (2) Ketua PPK memberikan penjelasan mengenai:
a. agenda rapat;
b. tata cara rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Pasal 26
(1) PPK dibantu oleh PPS yang ditunjuk melakukan
rekapitulasi dengan langkah sebagai berikut:
a. membuka kotak suara tersegel sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf d;
b. mengeluarkan sampul yang berisi Formulir Model D
dan D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota;
c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas
Formulir Model D dan D-1 DPR/ DPD/DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;
d. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas
rincian Perolehan Suara Partai Politik dan Perolehan
Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota dan suara tidak sah;
e. mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Formulir Model
DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota.
(2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara berurutan dimulai dari:
a. hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik
dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota;
b. PPS pertama sampai dengan PPS terakhir dalam
wilayah kerja kecamatan.

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 27
PPK mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Formulir
Model DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota.
Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani oleh Ketua PPK, semua Anggota PPK,
dan Saksi yang hadir.
Dalam hal Anggota PPK dan Saksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia menandatangani
Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), cukup
ditandatangani oleh Anggota PPK dan Saksi yang
bersedia.
PPK menyerahkan Formulir sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang telah ditandatangani kepada:
a. Saksi;
b. Panwaslu …
- 18 b. Panwaslu Kecamatan; dan
c. KPU Kabupaten/Kota.
Pasal 28
PPK mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara Partai Politik dan Suara Calon Anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota di
tingkat kecamatan di tempat yang mudah diakses oleh
masyarakat dalam wilayah kerja PPK.
Pasal 29
(1) PPK wajib menyerahkan kepada KPU Kabupaten/Kota:
a. kotak suara yang berisi Formulir Model DA dan DA-1
DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/
Kota dalam keadaan disegel;
b. kotak suara yang berisi formulir Model D-1
DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/
Kota dalam keadaan disegel;
c. seluruh kotak suara yang berisi Surat Suara Calon
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota dari seluruh TPS di wilayah
kerjanya dan formulir di tingkat PPS dalam keadaan
disegel.
(2) Penyerahan kotak suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dicatat dalam Formulir Model DA-4 dan Tanda
Terima Model D-5.
Paragraf 2
Penyelesaian Keberatan
Pasal 30
(1) Saksi/Panwaslu
Kecamatan
dapat
mengajukan
keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih
penghitungan perolehan suara kepada PPK apabila
terdapat hal yang tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi/Panwaslu
Kecamatan, PPK wajib menjelaskan prosedur dan/atau
mencocokkan selisih perolehan suara dengan hasil
penghitungan suara dalam Formulir Model D-1 dan
Lampirannya.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/Panwaslu
Kecamatan sebagaimana pada ayat (1) dapat diterima,
PPK mengadakan pembetulan saat itu juga.
(4) Pembetulan …
- 19 (4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang
salah dan menuliskan angka yang benar dengan
dibubuhi paraf Ketua PPK dan Saksi yang hadir.
(5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan PPK masih
terdapat keberatan dari Saksi, PPK meminta pendapat
dan rekomendasi Panwaslu Kecamatan yang hadir.
(6) PPK wajib menindaklanjuti rekomendasi Panwaslu
Kecamatan.
(7) PPK wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat
rekapitulasi pada Formulir Model DA-2 DPR/ DPD/
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
(8) PPK memberi kesempatan kepada Saksi, Panwaslu, dan
Pemantau
untuk
mendokumentasikan
hasil
rekapitulasi.
(9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8)
dapat berupa foto atau video.
BAB IV
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN
SUARA DI KABUPATEN/KOTA
Bagian Pertama
Persiapan
Paragraf 1
Penyusunan Jadwal Rapat
Pasal 31
(1) KPU Kabupaten/Kota melaksanakan rapat rekapitulasi
hasil penghitungan perolehan suara setelah menerima
kotak suara tersegel dari PPK.
(2) KPU Kabupaten/Kota menyusun jadwal rapat dengan
membagi jumlah kecamatan dalam wilayah kerja KPU
Kabupaten/Kota.
(3) Penyusunan jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dimaksudkan agar rekapitulasi dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal tahapan.

Pasal 32 …
- 20 Pasal 32
(1) Ketua KPU Kabupaten/Kota wajib menyampaikan surat
undangan kepada peserta rapat paling lambat 1 (satu)
hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi.
(2) Peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. Saksi Partai Politik;
b. Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota
DPD;
c. Panwaslu Kabupaten/Kota; dan
d. PPK.
(3) Dalam surat undangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut:
a. hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi;
b. tempat pelaksanaan rapat rekapitulasi;
c. jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di KPU
Kabupaten/Kota;
d. setiap Saksi dari Partai Politik hanya dapat menjadi
Saksi untuk 1 (satu) Partai Politik;
e. setiap Saksi dari Calon Anggota DPD hanya dapat
menjadi saksi untuk 1 (satu) Calon Anggota DPD;
f. Saksi dari Partai Politik dilarang merangkap menjadi
Saksi dari Calon Anggota DPD;
g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan
Sekretaris
Pengurus
Partai
Politik
tingkat
kabupaten/kota dan Calon Anggota DPD;
h. peserta rapat harus hadir tepat waktu dan
menyerahkan surat undangan rapat rekapitulasi.
Paragraf 2
Pembagian Tugas
Pasal 33
(1) KPU Kabupaten/Kota dapat membentuk kelompok kerja
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai
Politik dan perolehan suara Calon Anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
(2) Pembagian
tugas
kelompok
kerja
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur agar setiap anggota
kelompok kerja mendapatkan tugas sesuai dengan
kedudukannya dalam kelompok kerja.

Paragraf 3 …
- 21 Paragraf 3
Penyiapan Perlengkapan Rekapitulasi
Pasal 34
(1) KPU Kabupaten/Kota menyiapkan perlengkapan paling
lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat
rekapitulasi.
(2) Perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. Formulir Berita Acara dan Sertifikat;
c. perlengkapan lainnya;
d. kotak suara tersegel yang berisi dokumen
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
ditingkat PPK.
Pasal 35
KPU
Kabupaten/Kota
menyiapkan
ruang
rapat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf a
dengan mempertimbangkan:
a. kapasitas peserta rapat;
b. penempatan kotak suara yang masih tersegel.
Pasal 36
Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2)
huruf b terdiri atas:
a. Model
DB
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
b. Model
DB–1
Kabupaten/Kota;
c.
Model
DB–2
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
d. Model
DB–3
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
e.
Model
DB–4
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
f.
Model
DB–5
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
g.
Model
DB-6
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota.

Pasal 37 …
- 22 Pasal 37
(1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 ayat (2) huruf c terdiri atas:
a. sampul kertas;
b. segel Pemilu, sebanyak 4 (empat) lembar;
c. spidol sebanyak 1 (satu) buah;
d. pulpen sebanyak 2 (dua) buah;
e. lem perekat sebanyak 1 (satu) buah;
f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD
projector apabila ada;
g. daftar hadir peserta rapat.
(2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
digunakan untuk memuat Formulir Model DB dan DB-1
DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota.
(3) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, digunakan untuk menyegel dengan cara distempel
pada Sampul kertas yang memuat Formulir Model DB
dan
DB-1
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota.
Pasal 38
(1) Kotak suara tersegel sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 ayat (2) dari seluruh PPK diterima oleh KPU
Kabupaten/Kota setelah pelaksanaan rekapitulasi di
tingkat kecamatan.
(2) KPU
Kabupaten/Kota
membuat
Berita
Acara
penerimaan kotak suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dengan menggunakan Formulir Model DB - 3
(3) KPU Kabupaten/Kota wajib menyimpan kotak suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada tempat yang
memadai dan dapat dijamin keamanannya.
Bagian Kedua
Pelaksanaan
Paragraf 1
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
Pasal 39
(1) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam rapat pleno yang
dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 32 ayat (2).

(2) KPU …
- 23 (2) KPU
Kabupaten/Kota
memberikan
penjelasan
mengenai:
a. agenda rapat;
b. tata cara rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota.
Pasal 40
(1) KPU Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi dengan
langkah sebagai berikut:
a. membuka kotak suara tersegel sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf d;
b. mengeluarkan sampul yang berisi Formulir Model
DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas
Formulir Model DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota;
d. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas
rincian perolehan Suara Partai Politik dan Perolehan
Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota dan suara tidak sah.
e. mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Berita Acara
dan Sertifikat Rekapitulasi.
(2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara berurutan dimulai:
a. hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik
dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota;
b. PPK pertama sampai dengan PPK terakhir dalam
wilayah kerja Kabupaten/Kota.
Pasal 41
(1) KPU Kabupaten/Kota mencatat hasil rekapitulasi ke
dalam Formulir Model DB dan DB-1 DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota.
(2) Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani
oleh
semua
Anggota
KPU
Kabupaten/Kota dan Saksi yang hadir.
(3) Dalam hal Anggota KPU Kabupaten/Kota dan Saksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia
menandatangani Formulir sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), cukup ditandatangani oleh Anggota KPU
Kabupaten/Kota dan Saksi yang bersedia.

(4) KPU …
- 24 (4) KPU
Kabupaten/Kota
menyerahkan
Formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah
ditandatangani kepada:
c. Saksi;
d. Panwaslu Kabupaten/Kota;
e. KPU Provinsi.
(5) Penyerahana formulir sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) kepada KPU Provinsi dicatat dalam Formulir Model D4 dan tanda terima dalam Formulir Model D-5.
Pasal 42
KPU Kabupaten/Kota menetapkan rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara Partai Politik dan perolehan
suara Calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota.
Pasal 43
KPU Kabupaten/Kota mengumumkan rekapitulasi hasil
penghitungan Perolehan Suara calon Anggota DPR
,DPD,DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di tingkat
Kabupaten/Kota di tempat yang mudah diakses oleh
masyarakat dan/atau website.
Pasal 44
KPU Kabupaten/Kota wajib menyimpan, menjaga, dan
mengamankan keutuhan :
a. kotak suara yang berisi formulir Model DA-1
DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
dalam keadaan disegel;
b. kotak suara yang berisi formulir Model D-1
DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
dalam keadaan disegel;
c. seluruh kotak suara yang berisi Surat Suara Calon
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota dari seluruh TPS di wilayah kerjanya
dan formulir di tingkat PPS dalam keadaan disegel.
Paragraf 2
Penyelesaian Keberatan
Pasal 45
(1) Saksi/Panwaslu Kabupaten/Kota dapat mengajukan
keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih
penghitungan
perolehan
suara
kepada
KPU
Kabupaten/Kota apabila terdapat hal yang tidak sesuai

dengan …
- 25 dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi/Panwaslu
Kabupaten/Kota,
KPU
Kabupaten/Kota
wajib
menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih
perolehan suara dengan formulir Model DA-1 dan
Lampirannya.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/Panwaslu
Kabupaten/Kota sebagaimana pada ayat (1) dapat
diterima,
KPU
Kabupaten/Kota
mengadakan
pembetulan saat itu juga.
(4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang
salah dan menuliskan angka yang benar dengan
dibubuhi paraf Ketua KPU Kabupaten/Kota dan Saksi
yang hadir.
(5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan KPU
Kabupaten/Kota masih terdapat keberatan dari Saksi,
KPU
Kabupaten/Kota
meminta
pendapat
dan
rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota yang hadir.
(6) KPU
Kabupaten/Kota
wajib
menindaklanjuti
rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota.
(7) KPU Kabupaten/Kota wajib mencatat seluruh kejadian
dalam rapat rekapitulasi pada Formulir Model DB-2
DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
(8) KPU Kabupaten/Kota memberi kesempatan kepada
Saksi, Panwaslu Kabupaten/Kota dan pemantau untuk
mendokumentasikan hasil rekapitulasi.
(9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8)
dapat berupa foto atau video.
BAB V
REKAPITULASI PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
DI PROVINSI
Bagian Pertama
Persiapan
Paragraf 1
Penyusunan Jadwal Rapat
Pasal 46
(1) KPU Provinsi melaksanakan rapat rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara setelah menerima kotak
suara tersegel dari KPU Kabupaten/Kota.
(2) KPU …
- 26 (2) KPU Provinsi menyusun jadwal rapat dengan membagi
jumlah kabupaten/kota dalam wilayah kerja KPU
Provinsi.
(3) Penyusunan jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dimaksudkan agar rekapitulasi dapat dilaksanakan
sesuai dengan jadwal tahapan.
Pasal 47
(1) Ketua KPU Provinsi wajib menyampaikan surat
undangan kepada peserta rapat paling lambat 1 (satu)
hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi.
(2) Peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. Saksi Partai Politik;
b. Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota
DPD;
c. Bawaslu Provinsi; dan
d. KPU Kabupaten/Kota.
(3) Dalam surat undangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut:
a. hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi;
b. tempat pelaksanaan rapat rekapitulasi;
c. jadual acara pelaksanaan rekapitulasi di KPU
Provinsi;
d. setiap Saksi dari Partai Politik hanya dapat menjadi
Saksi untuk 1 (satu) Partai Politik;
e. setiap Saksi dari Calon Anggota DPD hanya dapat
menjadi saksi untuk 1 (satu) Calon Anggota DPD;
f. Saksi dari Partai Politik dilarang merangkap menjadi
Saksi dari Calon Anggota DPD;
g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan
Sekretaris Pengurus Partai Politik tingkat provinsi
dan Calon Anggota DPD;
h. peserta rapat harus hadir tepat waktu dan
menyerahkan surat undangan rapat rekapitulasi.
Paragraf 2
Pembagian Tugas
Pasal 48
(1) KPU Provinsi dapat membentuk kelompok kerja
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai

Politik …
- 27 Politik dan perolehan suara Calon Anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
(2) Pembagian
tugas
kelompok
kerja
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur agar setiap anggota
kelompok kerja mendapatkan tugas sesuai dengan
kedudukannya dalam kelompok kerja.
Paragraf 3
Penyiapan Perlengkapan Rekapitulasi
Pasal 49
(1) KPU Provinsi menyiapkan perlengkapan paling lambat 1
(satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi.
(2) Perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. Formulir Berita Acara dan Sertifikat;
c. perlengkapan lainnya;
d. Sampul tersegel yang berisi dokumen rekapitulasi
hasil penghitungan perolehan usara di tingat
kabupaten/Kota.
Pasal 50
KPU Provinsi menyiapkan ruang rapat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) huruf a dengan
mempertimbangkan kapasitas peserta rapat.
Pasal 51
Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2)
huruf b terdiri atas:
a. Model DC DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota;
b. Model
DC–1
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten/Kota;
c. Model
DC–2
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten /Kota;
d. Model
DC–3
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten / Kota;
e. Model
DC–4
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten /Kota;
f. Model
DC–5
DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD
Kabupaten /Kota;

g. Model …
- 28 g. Model
DC-6
DPR/DPD/DPRD
Kabupaten /Kota.

Provinsi/DPRD

Pasal 52
(1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 49 ayat (2) huruf c terdiri atas:
a. sampul kertas;
b. segel Pemilu, sebanyak 4 (empat) lembar;
c. spidol sebanyak 1 (satu) buah;
d. pulpen sebanyak 2 (dua) buah;
e. lem perekat sebanyak 1 (satu) buah;
f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD
projector apabila ada;
g. daftar hadir peserta rapat.
(2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
digunakan untuk memuat Formulir Model DC dan DC-1
DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota.
(3) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, digunakan untuk menyegel dengan cara distempel
pada Sampul kertas yang memuat Formulir Model DC
dan DC-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/
Kota.
Pasal 53
(1) Sampul tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49
ayat (2) huruf d dari seluruh Kabupaten/Kota diterima
oleh KPU Provinsi setelah pelaksanaan rekapitulasi di
tingkat Kabupaten/Kota.
(2) KPU Provinsi membuat Berita Acara penerimaan
Sampul tersegel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dengan menggunakan Formulir Model DC-3.
Bagian Kedua
Pelaksanaan
Paragraf 1
Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara
Pasal 54
(1) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara calon
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD
Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam rapat pleno yang
dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 47 ayat (2).

(2) KPU …
- 29 (2) KPU Provinsi memberikan penjelasan mengenai:
a. agenda rapat;
b. tata cara rekapitulasi di tingkat Provinsi.
Pasal 55
(1) KPU Provinsi melakukan rekapitulasi hasil dengan
langkah sebagai berikut:
a. membuka sampul tersegel sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 49 ayat (2) huruf d;
b. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas
Formulir Model DB dan DB-1 DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota;
c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas
rincian perolehan Suara Partai Politik dan Perolehan
Suara sah Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota dan suara tidak sah;
d. mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Berita Acara
dan Sertifikat.
(2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara berurutan dimulai:
a. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
Partai Politik dan Suara Calon Anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota tiap-tiap
Kabupaten/Kota;
b. Kabupaten/Kota
pertama
sampai
dengan
kabupaten/kota terakhir dalam wilayah kerja
Provinsi.

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 56
KPU Provinsi mencatat hasil rekapitulasi ke dalam
Formulir Model DC dan DC-1 DPR/DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota.
Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani oleh semua Anggota KPU Provinsi dan
Saksi yang hadir.
Dalam hal Anggota KPU Provinsi dan Saksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia menandatangani,
Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) cukup
ditandatangani oleh Anggota KPU Provinsi dan Saksi
yang bersedia.
KPU Provinsi menyerahkan Formulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang telah ditandatangai
kepada:
a. Saksi;

b. Bawaslu …
- 30 b. Bawaslu Provinsi; dan
c. KPU.
(5) Penyerahan formulir sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) kepada KPU dicatat dalam Formulir Model D-4 dan
tanda terima Model D-5.
Pasal 57
KPU Provinsi menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara Partai Politik dan perolehan suara Calon
Anggota DPRD Provinsi.
Pasal 58
KPU
Provinsi
mengumumkan
rekapitulasi
hasil
penghitungan
perolehan
suara
Calon
Anggota
Provinsidan
DPRD
Kabupaten/Kota
DPR,DPD,DPRD
ditingkat progvinsi ditempat yang mudah diakses oleh
masyarakat dan/atau website.
Pasal 59
KPU Provinsi wajib menyerahkan kepada KPU:
c. Sampul yang berisi Formulir Model DC dan DC-1
DPR/DPD/DPRD Provinsi DPR/DPRD Kabupaten/Kota
dalam keadaan disegel;
d. hasil Pemilu Anggota DPRD Provinsi, yang berisi
penetapan hasil rekapitulasi perolehan suara Partai
Politik dan suara Calon Anggota DPRD Provinsi.
Paragraf 2
Penyelesaian Keberatan
Pasal 60
(1) Saksi/Bawaslu Provinsi dapat mengajukan keberatan
terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan
perolehan suara kepada KPU Provinsi apabila terdapat
hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi/Bawaslu Provinsi,
KPU Provinsi wajib menjelaskan prosedur dan/atau
mencocokkan selisih perolehan suara dengan formulir
Model DB-1 dan Lampirannya.

(3) Dalam …
- 31 (3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/Bawaslu
Provinsi sebagaimana pada ayat (1) dapat diterima,
KPU Provinsi mengadakan pembetulan saat itu juga.
(4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang
salah dan menuliskan angka yang benar dengan
dibubuhi paraf Ketua KPU Provinsi dan Saksi yang
hadir.
(5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan KPU
Provinsi masih terdapat keberatan dari Saksi, KPU
Provinsi meminta pendapat dan rekomendasi Bawaslu
Provinsi yang hadir.
(6) KPU Provinsi wajib
Bawaslu Provinsi.

menindaklanjuti

rekomendasi

(7) KPU Provinsi wajib mencatat seluruh kejadian dalam
rapat rekapitulasi pada Formulir Model DC-2 DPR/
DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota.
(8) KPU Provinsi memberi kesempatan kepada Saksi,
Panwaslu
Kab/Kota
dan
pemantau
untuk
mendokumentasikan hasil rekapitulasi.
(9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat berupa foto atau video
BAB VI
REKAPITULASI PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
SECARA NASIONAL
Bagian Pertama
Persiapan
Paragraf 1
Penyusunan Jadwal Rapat
Pasal 61
(1) KPU
melaksanakan
rapat
rekapitulasi
hasil
penghitungan perolehan suara setelah menerima
Sampul tersegel dari KPU Provinsi dan PPLN yang
dihimpun oleh Pokja PPLN.
(2) KPU menyusun jadwal rapat rekapitulasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).

Pasal 62 …
- 32 Pasal 62
(1) Ketua KPU wajib menyampaikan surat undangan
kepada peserta rapat paling lambat 1 (satu) hari
sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi.
(2) Peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. Saksi Partai Politik;
b. Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota
DPD;
c. Bawaslu.
(3) Dalam Surat Undangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut:
a. hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi;
b. tempat pelaksanaan rapat rekapitulasi;
c. jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di KPU;
d. setiap Saksi dari Partai Politik hanya dapat menjadi
saksi untuk 1 (satu) Partai Politik;
e. setiap Saksi dari Calon Anggota DPD hanya dapat
menjadi Saksi untuk 1 (satu) Calon Anggota DPD;
f. Saksi dari Partai Politik dilarang merangkap menjadi
Saksi dari Calon Anggota DPD;
g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan
Sekretaris Pengurus Partai Politik tingkat Pusat dan
Calon Anggota DPD;
h. peserta rapat harus hadir tepat waktu dan
menyerahkan surat undangan rapat rekapitulasi.
Paragraf 2
Pembagian Tugas
Pasal 63
(1) KPU dapat membentuk kelompok kerja rekapitulasi
penghitungan perolehan suara Partai Politik dan
perolehan suara Calon Anggota DPR dan DPD.
(2) Pembagian
tugas
kelompok
kerja
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur agar setiap anggota
kelompok kerja mendapatkan tugas sesuai dengan
kedudukannya dalam kelompok kerja.

Paragraf 3 …
- 33 Paragraf 3
Penyiapan Perlengkapan Rekapitulasi
Pasal 64
(1) KPU menyiapkan perlengkapan paling lambat 1 (satu)
hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi.
(2) Perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
a. ruang rapat;
b. Formulir Berita Acara dan Sertifikat;
c. perlengkapan lainnya;
d. sampul tersegel yang berisi dokumen rekapitulasi
hasil penghitungan
perolehan suara di tingkat
Provinsi.
Pasal 65
KPU menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 64 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan
kapasitas peserta rapat.
Pasal 66
Formulir Berita Acara dan Sertifikat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 64 ayat (2) huruf b terdiri atas:
a. Model DD DPR/DPD;
b. Model DD-1 DPR/DPD;
c. Model DD-2 DPR/DPD;
d. Model DD-3 DPR/DPD;
e. Model DD-4 DPR/DPD;
f. Model DD-5 DPR/DPD;
g. Model DD-6 DPR/DPD.
Pasal 67
Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal
64 ayat (2) huruf c terdiri atas:
a. sampul kertas;
b. segel Pemilu, sebanyak 4 (empat) lembar;
c. spidol sebanyak 1 (satu) buah;
d. pulpen sebanyak 2 (dua) buah;
e. lem perekat sebanyak 1 (satu) buah;
f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD projector.
g. daftar hadir peserta rapat.

Pasal 68 …
- 34 Pasal 68
(1) Sampul tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64
ayat (2) huruf d diterima oleh KPU setelah pelaksanaan
rekapitulasi di KPU Provinsi.
(2) KPU membuat Berita Acara penerimaan Sampul tersegel
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
menggunakan Formulir Model DD-3.
Bagian Kedua
Pelaksanaan
Paragraf 1
Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara
Pasal 69
(1) Rekapitulasi hasil Penghitungan Suara Calon Anggota
DPR dan DPD dilaksanakan dalam rapat pleno yang
dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 62 ayat (2).
(2) Ketua KPU memberikan penjelasan mengenai:
a. agenda rapat;
b. tata cara rekapitulasi di tingkat nasional.
Pasal 70
(1) KPU melakukan rekapitulasi dengan langkah sebagai
berikut:
a. membuka sampul tersegel sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 64 ayat 2 huruf d;
b. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas
Formulir Model DC dan DC-1 DPR/DPD/DPRD
Provinsi DPR/DPRD Kabupaten/Kota di tingkat KPU
Provinsi;
c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas
rincian perolehan Suara Partai Politik dan Perolehan
Suara sah Calon Anggota DPR dan DPD, dan suara
tidak sah;
d. mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Berita Acara
dan Sertifikat.

(2) Rekapitulasi …
- 35 (2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara berurutan dimulai dari:
a. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
Partai Politik dan Suara Calon Anggota DPR dan
DPD tiap-tiap Provinsi;
b. Provinsi pertama sampai dengan provinsi terakhir
dalam wilyah negara.

(1)
(2)

(3)

(4)

Pasal 71
KPU mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Formulir
Model DD dan DD1 DPR dan DPD.
Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani oleh semua Anggota KPU dan Saksi yang
hadir.
Dalam hal Anggota KPU dan Saksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia menandatangani,
Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditandatangani oleh Anggota KPU Provinsi dan Saksi
yang bersedia.
KPU menyerahkan Formulir kepada:
a. Saksi; dan
b. Bawaslu.

Pasal 72
(1) KPU menetapkan rekapitulasi hasil perhitungan
perolehan suara Partai Politik serta perolehan suara
Calon Anggota DPR dan DPD.
(2) KPU menetapkan secara nasional hasil Pemilu Anggota
DPR,
DPD
serta
DPRD
Provinsi
dan
DPRD
Kabupaten/Kota.
Pasal 73
KPU mengumumkan hasil Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 72 ditempat yang mudah diakses oleh
masyarakat dan/atau website KPU.

Paragraf 2 …
- 36 Paragraf 2
Penyelesaian Keberatan
Pasal 74
(1) Saksi/Bawaslu dapat mengajukan keberatan terhadap
prosedur dan/atau selisih penghitungan perolehan
suara kepada KPU apabila terdapat hal yang tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi/Bawaslu, KPU
wajib menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan
selisih perolehan suara dengan Formulir Model DC-1
dan Lampirannya.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/Bawaslu
sebagaimana pada ayat (1) dapat diterima, KPU
mengadakan pembetulan saat itu juga.
(4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang
salah dan menuliskan angka yang benar dengan
dibubuhi paraf Ketua KPU dan Saksi yang hadir.
(5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan KPU masih
terdapat keberatan dari Saksi, KPU meminta pendapat
dan rekomendasi Bawaslu yang hadir.
(6) KPU wajib menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu.
(7) KPU wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat
rekapitulasi
pada
Formulir
Model
DD-2
DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
(8) KPU Kabupaten/Kota memberi kesempatan kepada
Saksi, Panwaslu Kab/Kota dan pemantau untuk
mendokumentasikan hasil rekapitulasi.
(9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat berupa video atau foto.
BAB VII
REKAPITULASI SUARA ULANG
Pasal 75
Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat
PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dapat
diulang, dalam hal terjadi keadaan sebagai berikut:

a. kerusuhan …
- 37 a. kerusuhan yang mengakibatkan rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara tidak dapat dilanjutkan;
b. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan secara tertutup;
c. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang
kurang mendapat penerangan cahaya;
d. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan dengan suara yang kurang jelas;
e. penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang
jelas;
f. saksi Peserta Pemilu, Pengawas Pemilu Lapangan,
Pemantau Pemilu, dan warga masyarakat tidak dapat
menyaksikan proses rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara secara jelas;
g. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang
telah ditentukan.
Pasal 76
(1) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu
Kabupaten/Kota,
atau
Bawaslu
Provinsi
dapat
mengusulkan rekapitulasi suara ulang di PPS, PPK, KPU
Kabupaten/Kota, atau KPU Provinsi yang bersangkutan.
(2) Rekapitulasi hasil suara ulang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus dilaksanakan dan selesai pada
tanggal pelaksanaan rekapitulasi.
Pasal 77
(1) Dalam hal terjadi perbedaan jumlah suara pada
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari PPS dengan Sertifikat rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara yang diterima oleh PPK,
Saksi tingkat Kecamatan dan Saksi tingkat Desa atau
nama lainnya/Kelurahan, Panwaslu Kecamatan, atau
PPL, PPK melakukan pembetulan data melalui
pengecekan dan/atau rekapitulasi ulang data yang
termuat pada Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di PPS yang bersangkutan.

(2) Dalam …
- 38 (2) Dalam hal terjadi perbedaan jumlah suara pada
Sertifikat rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari PPK dengan Sertifikat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara yang diterima oleh KPU
Kabupaten/Kota, Saksi tingkat Kabupaten/Kota dan
Saksi tingkat Kecamatan, Panwaslu Kabupaten/Kota,
atau Panwaslu Kecamatan, KPU Kabupaten/Kota
melakukan pembetulan data melalui pengecekan
dan/atau rekapitulasi ulang data yang termuat pada
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di PPK yang bersangkutan.
(3) Dalam hal terjadi perbedaan jumlah suara pada
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari KPU Kabupaten/Kota dengan Sertifikat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara yang
diterima oleh KPU Provinsi, Saksi tingkat Provinsi dan
Saksi tingkat Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi dan
Panwaslu Kabupaten/Kota, KPU Provinsi melakukan
pembetulan data melalui pengecekan dan/atau
rekapitulasi ulang data yang termuat pada Sertifikat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di
KPU Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
(4) Dalam hal terjadi perbedaan jumlah suara pada
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari KPU Provinsi dengan Sertifikat rekapitulasi
hasil penghitungan perolehan suara yang diterima oleh
KPU, Saksi tingkat Pusat dan Saksi tingkat Provinsi,
Bawaslu dan Bawaslu Provinsi, maka KPU melakukan
pembetulan data melalui pengecekan dan/atau
rekapitulasi ulang data yang termuat pada Sertifikat
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di
KPU Provinsi yang bersangkutan.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 78
(1) Rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
di
Provinsi
DKI
Jakarta
dilaksanakan
untuk
merekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Provinsi.

(2) Rapat …
- 39 (2) Rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
di
Provinsi
Nanggroe
Aceh
Darussalam
dan
Kabupaten/Kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
dilaksanakan untuk merekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara seluruh Partai Politik, termasuk Partai
Politik Lokal.
Pasal 79
Jenis Formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota adalah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan ini, yang merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
ini.
Pasal 80
Pelaksanaan Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan
suara dapat dilengkapi dengan penggunaan Aplikasi Sistem
Informasi.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 81
Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 46 Tahun 2008 tentang
Pedoman Teknis Pelaksanaan Rekapitulasi Penghitungan
Hasil penghitungan perolehan Suara di Kecamatan,
Kabupaten/Kota dan Provinsi serta Tingkat Nasional dalam
Pemilihan Umum Anggota Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi
dan
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
Kabupaten/Kota Tahun 2009, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 82
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar …
LAMPIRAN
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
NOMOR 27 TAHUN 2013
TENTANG
REKAPITULASI
HASIL
PENGHITUNGAN
PEROLEHAN SUARA ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN
RAKYAT,
DEWAN
PERWAKILAN
DAERAH,
DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
DAN
DEWAN
PERWAKILAN
RAKYAT
DAERAH KABUPATEN/KOTA OLEH PANITIA
PEMUNGUTAN SUARA, PANITIA PEMILIHAN
KECAMATAN, KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA, KOMISI PEMILIHAN
UMUM PROVINSI DAN KOMISI PEMILIHAN
UMUM
JENIS FORMULIR REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH KABUPATEN/KOTA OLEH PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, PANITIA
PEMILIHAN KECAMATAN, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, KOMISI
PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
1.

MODEL D

:

Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota
DPR,
DPD,
DPRD
Provinsi
dan
DPRD
Kabupaten/Kota serta Calon Anggota DPD di Tingkat
Desa/Kelurahan dalam Pemilu Tahun 2014

2.

MODEL D-1 DPD

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara Dari Setiap TPS di Tingkat Desa/kelurahan
dalam Pemilihan Umum Anggota DPD Tahun 2014

3.

MODEL D-1 DPR

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari Setiap TPS di Tingkat Desa/Kelurahan
dalam Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014

4.

MODEL D-1 DPRD
PROVINSI

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil penghitungan Perolehan
Suara dari setiap TPS di Tingkat Desa/Kelurahan
dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi
Tahun 2014

5.

MODEL D-1 DPRD
KABUPATEN/KOTA

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil penghitungan Perolehan
Suara dari setiap TPS di Tingkat Desa/Kelurahan
dalam
Pemilihan
Umum
Anggota
DPRD
Kabupaten/Kota Tahun 2014

6.

MODEL D-2

:

Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi
dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan
Suara di Tingkat Desa/Kelurahan dalam Pemilu
Tahun 2014

7.

MODEL D-3

:

Berita

Acara

Penerimaan

Hasil

Penghitungan
Perolehan . . .
-2Perolehan Suara Partai Politik, Calon Anggota DPR,
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta
Calon Anggota DPD dalam Pemilihan Umum Tahun
2014
8.

MODEL D-4

:

Surat Pengantar

9.

MODEL D-5

:

Tanda Terima Penyampaian Berita Acara dan
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
di Tingkat Desa/Kelurahan dalam Pemilihan Umum
Tahun 2014

10. MODEL D-6

:

Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di Tingkat Desa/Kelurahan.

11. MODEL DA

:

Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota
DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota serta
Calon Anggota DPD di Tingkat Kecamatan dalam
Pemilihan Umum Tahun 2014

12. MODEL DA-1 DPD

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari setiap Desa/Kelurahan di Tingkat
Kecamatan dalam Pemilihan Umum Anggota DPD
Tahun 2014

13. MODEL DA-1 DPR

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari setiap Desa/Kelurahan di Tingkat
Kecamatan dalam Pemilihan Umum Anggota DPR
Tahun 2014

14. MODEL DA-1 DPRD
PROVINSI

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari setiap Desa/Kelurahan di Tingkat
Kecamatan dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD
Provinsi Tahun 2014

15. MODEL DA-1 DPRD
KAB/KOTA

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari setiap Desa/Kelurahan di Tingkat
Kecamatan dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD
Kabupaten/Kota Tahun 2014

16. MODEL DA-2

:

Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi
dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan
Suara di Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Umum
Tahun 2014

17. MODEL DA-3

:

Berita Acara Penerimaan Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Partai Politik, Calon Anggota DPR,
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta
Calon Anggota DPD di Tingkat Kecamatan dalam
Pemilihan Umum Tahun 2014

18. MODEL . . .
-318. MODEL DA-4

:

Surat Pengantar

19. MODEL DA-5

:

Tanda Terima Penyampaian Berita Acara dan
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Umum
Tahun 2014

20. MODEL DA-6

:

Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Tingkat Kecamatan.

21. MODEL DB

:

Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota
DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota serta
Calon Anggota DPD di Tingkat Kabupaten/Kota
dalam Pemilihan Umum Tahun 2014

22. MODEL DB-1 DPD

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara
dari
Setiap
Kecamatan
di
Tingkat
Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Anggota
DPD Tahun 2014

23. MODEL DB-1 DPR

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara
dari
Setiap
Kecamatan
di
Tingkat
Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Anggota
DPR Tahun 2014

24. MODEL DB-1 DPRD
PROVINSI

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara
dari
Setiap
Kecamatan
di
Tingkat
Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Anggota
DPRD Provinsi Tahun 2014

25. MODEL DB-1 DPRD
KAB/KOTA

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara
dari
Setiap
Kecamatan
di
Tingkat
Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Anggota
DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014

26. MODEL DB-2

:

Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi
dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan
Suara di Tingkat Kabupaten/Kota dalam Pemilihan
Umum Tahun 2014

27. MODEL DB-3

:

Berita Acara Penerimaan Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota
DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta
Calon Anggota DPD di Tingkat Kabupaten/Kota
dalam Pemilihan Umum Tahun 2014

28. MODEL DB-4

:

Surat Pengantar

29. MODEL DB-5

:

Tanda Terima Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat
Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Tahun
2014
30. MODEL . . .
-430. MODEL DB-6

:

Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Tingkat Kabupaten/ Kota.

31. MODEL DC

:

Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota
DPR, DPRD Provinsi serta Calon Anggota DPD
Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Umum Tahun 2014

32. MODEL DC-1 DPD

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari Setiap Kabupaten/Kota di Tingkat Provinsi
dalam Pemilihan Umum Anggota DPD Tahun 2014

33. MODEL DC-1 DPR

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari Setiap Kabupaten/Kota di Tingkat Provinsi
dalam Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014

34. MODEL DC-1 DPRD
PROVINSI

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari Setiap Kabupaten/Kota di Tingkat Provinsi
dalam
Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi
Tahun 2014

35. MODEL DC-2

:

Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi
dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan
Suara Di Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Umum
Tahun 2014

36. MODEL DC-3

:

Berita Acara Penerimaan Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Partai Politik, Calon Anggota DPR,
DPRD Provinsi dan Calon Anggota DPD dalam
Pemilihan Umum Tahun 2014

37. MODEL DC-4

:

Surat Pengantar

38. MODEL DC-5

:

Tanda Terima Penyampaian Berita Acara dan
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara di Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Umum
Tahun 2014

39. MODEL DC-6

:

Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara di Tingkat Provinsi.

40. MODEL DD

:

Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota
DPR dan DPD dalam Pemilihan Umum Tahun 2014

41. MODEL DD-1 DPD

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari setiap Kabupaten/Kota dalam Pemilihan
Umum Anggota DPD Tahun 2014

42. MODEL DD-1 DPR

:

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara dari setiap Kabupaten/Kota dalam Pemilihan
Umum Anggota DPR Tahun 2014

43. MODEL DD-2

:

Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi
dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan
Suara dalam Pemilihan Umum Tahun 2014
44. MODEL . . .
MODEL D

BERITA ACARA
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
PARTAI POLITIK DAN CALON ANGGOTA DPR, DPRD PROVINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA
SERTA CALON ANGGOTA DPD DI TINGKAT DESA/KELURAHAN
DALAM PEMILU TAHUN 2014

Pada hari ini …………….. tanggal ……….…………… bulan …………….……………… tahun dua
ribu empat belas, Panitia Pemungutan Suara Desa/Kelurahan *)...........................................
mengadakan kegiatan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara partai politik dan suara
calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, serta calon Anggota DPD
bertempat di :......................................................
Pelaksanaan kegiatan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Anggota DPR,
DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota disaksikan oleh saksi dari Partai Politik dan
saksi dari Calon Anggota DPD, serta diawasi oleh Pengawas Pemilu Lapangan menyelesaikan
rekapitulasi hasil suara untuk Pemilihan Umum Anggota :
1. DPR, Daerah Pemilihan
: ..................................................................
2. DPD, Daerah Pemilihan
: ..................................................................
3. DPRD Provinsi, Daerah Pemilihan
: ..................................................................
4. DPRD Kabupaten/Kota, Daerah Pemilihan
: ..................................................................
1. Dalam rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara, dilakukan penjumlahan
data-data dalam formulir Model C1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota dari
seluruh TPS dalam Desa/Kelurahan *) ................................................. dan dituangkan
dalam formulir Model D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota.
2. Dalam pelaksanaan kegiatan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara oleh PPS di
tingkat
Desa/Kelurahan *) ................................................., ada/tidak ada*) kejadian
khusus dan/atau keberatan dari Saksi yang hadir dan langsung diberi keputusan oleh
Ketua PPS setelah musyawarah dengan anggota PPS.
3. Kejadian khusus atau keberatan yang diajukan oleh Saksi, yaitu **):
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Terhadap keberatan saksi tersebut, Keputusan PPS adalah :
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam ……. ( ………………………………) rangkap yang masingmasing rangkap ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPS serta saksi dari Partai Politik dan
saksi dari calon Anggota DPD yang hadir.
MODEL D
Halaman 2
Berita Acara ini dilampiri dengan :
1. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dari Setiap TPS dalam Pemilu
Anggota DPR di tingkat desa/kelurahan oleh PPS (Model D-1 DPR).
2. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dari Setiap TPS dalam Pemilu
Anggota DPD di tingkat desa/kelurahan oleh PPS (Model D-1 DPD).
3. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dari Setiap TPS dalam Pemilu
Anggota DPRD PROVINSI di tingkat desa/kelurahan oleh PPS (Model D-1 DPRD PROVINSI).
4. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dari Setiap TPS dalam Pemilu
Anggota DPRD KABUPATEN/KOTA di tingkat desa/kelurahan oleh PPS (Model D-1 DPRD
KABUPATEN/KOTA).
5. Pernyataan kejadian khusus dan keberatan saksi yang berhubungan dengan rekapitulasi
penghitungan suara di tingkat desa/kelurahan dalam Pemilu Anggota DPRD
KABUPATEN/KOTA (Model D-2).
6. Berita Acara Penerimaan hasil penghitungan perolehan suara partai politik, calon anggota
DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta calon Anggota DPD di tingkat
desa/kelurahan dalam Pemilu Tahun 2014 (Model D-3).
7. Tanda Terima penyampaian Berita Acara dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara di tingkat desa/kelurahan dalam Pemilu Tahun 2014 (Model D-5).
8. Undangan Rapat Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara oleh PPS di tingkat
Desa/Kelurahan (Model D-6).
Penyampaian Berita Acara dan sertifikat sebagai berikut :
1. ASLI Model D dan seluruh lampirannya disampaikan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan
sebanyak 1 (satu) rangkap;
2. SALINAN Model D, Model D-1 DPR, Model D-1 DPRD Provinsi, serta Model D-1 DPRD
Kabupaten/Kota, disampaikan kepada saksi dari Partai Politik sebanyak 1 (satu) rangkap;
3. SALINAN Model D, Model D-1 DPD disampaikan kepada saksi dari calon Anggota DPD
sebanyak 1 (satu) rangkap;
4. SALINAN Model D, Model D-1 DPR, Model D-1 DPRD Provinsi, Model D-1 DPRD
Kabupaten/Kota, serta Model D-1 DPD disampaikan kepada Pengawas Pemilu Lapangan
sebanyak 1 (satu) rangkap.
Catatan :
*) Coret yang tidak perlu.
**) Coret apabila tidak ada keberatan dan/atau kejadian khusus.

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA

................................................. Ketua .......................................................
................................................. Anggota ...................................................
................................................. Anggota ...................................................
MODEL D
Halaman 3

No

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Nama

Saksi dari Partai Politik Peserta
Pemilu

………………...

Partai NasDem

………………...

Partai Kebangkitan Bangsa

………………...

Partai Keadilan Sejahtera

………………...

PDI Perjuangan

………………...

Partai Golongan Karya

………………...

Partai Gerindra

………………...

Partai Demokrat

………………...

Partai Amanat Nasional

………………...

Partai Persatuan Pembangunan

………………...

Partai Hati Nurani Rakyat

………………...

Partai Kedaulatan

………………...

Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia

12.

Tanda tangan

1………………………...
2………………...
3………………………...
4………………...
5………………………...
6………………...
7………………………...
8………………...
9………………………...
10……………….
11………………………...
12………………
MODEL D
Halaman 3

No

Nama Saksi

Saksi dari Calon Anggota DPD

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

………………...

Tanda tangan

………………………...
………………...
………………………...
………………...
………………………...
………………...
………………………...
………………...
………………………...
……………….
………………………...
……………….
………………………...
...…………….
………………………...
………………...
………………………...
………………...
………………………...
………………...
………………………...
………………...
………………………...
……………….
………………………...
……………….
………………………...
...…………….
………………………...
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP TPS
DI TINGKAT DESA/KELURAHAN DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR TAHUN 2014

MODEL D-1 DPR
Halaman 1

diisi berdasarkan formulir C1 dan Lampiran C1 DPR

: ……………………………………………………………………………………….
: ……………………………………………………………………………………….
: ……………………………………………………………………………………….
: ……………………………………………………………………………………….

DESA/KELURAHAN *)
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA *)
DAERAH PEMILIHAN DPR

I.

TPS
……….

2

3

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

4

DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH

1

A.

RINCIAN PEROLEHAN SUARA

URAIAN

NO.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

DATA PEMILIH
LK
1. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tetap (DPT)

PR
JML
LK

2. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tambahan (DPTb)

PR
JML
LK

3. Pemilih terdaftar dala Daftar Pemilih Khusus (DPK)

PR
JML
LK

4. Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP
dan KK/nama sejenis lainnya

PR
JML
LK

5. Jumlah Pemilih (1+2+3+4)

PR
JML

B.

PENGGUNA HAK PILIH
LK
1. Pengguna hak pilih dalam DPT

PR
JML
LK

2. Pengguna hak pilih dalam (DPTb)/Pemilih dari TPS
lain

PR
JML
LK

3. Pengguna hak pilih dalam Daftar Peemilih Khusus
(DPK)

PR
JML
LK

4. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus
Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/Nama
sejenis lainnyta

JML

5. Jumlah seluruh pengguna Hak Pilih (1+2+3+4)

PR

PR

LK

JML

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 1 .......

URAIAN

NO.
I.

DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH
2

1

A.

RINCIAN PEROLEHAN SUARA
JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

3

DATA PEMILIH
LK
1. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tetap (DPT)

PR
JML
LK

2. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tambahan (DPTb)

PR
JML
LK

3. Pemilih terdaftar dala Daftar Pemilih Khusus (DPK)

PR
JML
LK

4. Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP
dan KK/nama sejenis lainnya

PR
JML
LK

5. Jumlah Pemilih (1+2+3+4)

PR
JML

B.

PENGGUNA HAK PILIH
LK
1. Pengguna hak pilih dalam DPT

PR
JML
LK

2. Pengguna hak pilih dalam (DPTb)/Pemilih dari TPS
lain

PR
JML
LK

3. Pengguna hak pilih dalam Daftar Peemilih Khusus
(DPK)

PR
JML
LK

4. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus
Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/Nama
sejenis lainnyta

JML

5. Jumlah seluruh pengguna Hak Pilih (1+2+3+4)

PR

PR

LK

JML

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 1 ......

URAIAN

NO.
I.

DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH
2

1

A.

RINCIAN PEROLEHAN SUARA
JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH AKHIR

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

3

DATA PEMILIH
LK
1. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tetap (DPT)

PR
JML
LK

2. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tambahan (DPTb)

PR
JML
LK

3. Pemilih terdaftar dala Daftar Pemilih Khusus (DPK)

PR
JML
LK

4. Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP
dan KK/nama sejenis lainnya

PR
JML
LK

5. Jumlah Pemilih (1+2+3+4)

PR
JML

B.

PENGGUNA HAK PILIH
LK
1. Pengguna hak pilih dalam DPT

PR
JML
LK

2. Pengguna hak pilih dalam (DPTb)/Pemilih dari TPS
lain

PR
JML
LK

3. Pengguna hak pilih dalam Daftar Peemilih Khusus
(DPK)

PR
JML
LK

4. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus
Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/Nama
sejenis lainnyta

JML

5. Jumlah seluruh pengguna Hak Pilih (1+2+3+4)

PR

PR

LK

JML

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 2
URAIAN

NO.

RINCIAN

DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

DATA SUARA SAH DAN TIDAK SAH

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

II.

TPS
……….

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

1

Jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2%
(2+3+4)

2

Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih karena
rusak/keliru coblos

3

Jumlah surat suara yang tidak digunakan

4

Jumlah surat suara yang tidak digunakan

URAIAN

NO.
III.
1

1

Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politk

2

Jumlah Suara Tidak Sah

3

RINCIAN

Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 2 .......
URAIAN

NO.

RINCIAN

DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

DATA SUARA SAH DAN TIDAK SAH

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

II.

JUMLAH
PINDAHAN

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

1

Jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2%
(2+3+4)

2

Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih karena
rusak/keliru coblos

3

Jumlah surat suara yang tidak digunakan

4

Jumlah surat suara yang tidak digunakan

URAIAN

NO.
III.
1

1

Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politk

2

Jumlah Suara Tidak Sah

3

RINCIAN

Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 2 ......
URAIAN

NO.

RINCIAN

II.

DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA

JUMLAH
PINDAHAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH AKHIR

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH AKHIR

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah surat suara yang tidak digunakan

4

TPS
……….

Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih karena
rusak/keliru coblos

3

TPS
……….

Jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2%
(2+3+4)

2

TPS
……….

Jumlah surat suara yang tidak digunakan

URAIAN

NO.

RINCIAN

III.

DATA SUARA SAH DAN TIDAK SAH

JUMLAH
PINDAHAN

1

2

3

1

Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politk

2

Jumlah Suara Tidak Sah

3

Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 3

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI NASDEM

1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 3 ......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI NASDEM

1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 3 ......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

RINCIAN
TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH AKHIR

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI NASDEM

1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 4

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PDI PERJUANGAN

4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 4 .....

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PDI PERJUANGAN

4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 4 .......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

RINCIAN
TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH AKHIR

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PDI PERJUANGAN

4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 5

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GOLONGAN KARYA

5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GERINDRA

6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 5 .......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GOLONGAN KARYA

5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GERINDRA

6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 5 .......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

RINCIAN
TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH AKHIR

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GOLONGAN KARYA

5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GERINDRA

6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 6

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI DEMOKRAT

7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI AMANAT NASIONAL

8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 6 .......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI DEMOKRAT

7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI AMANAT NASIONAL

8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 6 .......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

RINCIAN
TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH AKHIR

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI DEMOKRAT

7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI AMANAT NASIONAL

8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 7

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI HATI NURANI RAKYAT

10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 7 .......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI HATI NURANI RAKYAT

10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 7 .......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

RINCIAN
TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH AKHIR

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI HATI NURANI RAKYAT

10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 8
RINCIAN

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI BULAN BINTANG

14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 8 .......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH
PINDAHAN

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

1

RINCIAN

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI BULAN BINTANG

14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
MODEL D-1 DPR
Halaman 8 .......

NO.

PARTAI

IV.

RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
DAN SUARA CALON

JUMLAH
PINDAHAN

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

RINCIAN
TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

TPS
……….

JUMLAH AKHIR

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI BULAN BINTANG

14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA

Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

14

15
SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP TPS
DI TINGKAT DESA/KELURAHAN DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPD TAHUN 2014

MODEL D-1 DPD
Halaman 1

diisi berdasarkan formulir Model C1-DPD dan Lampiran Model C1-DPD

: ……………………………………………………………………………………….
: ……………………………………………………………………………………….
: ……………………………………………………………………………………….

KECAMATAN
KABUPATEN
DAERAH PEMILIHAN DPR

I.

RINCIAN PEROLEHAN SUARA

URAIAN

NO.

TPS
......

DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH
2

1

3

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

JUMLAH
PINDAHAN

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

LK
a. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tetap (DPT)

PR
JML

1

LK
b. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tambahan (DPTb)

PR
JML
LK

2

Jumlah seluruh Pemilih Terdaftar dalam DPT dan
DPTb (1a + 1b)

PR
JML
LK

a.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPT

PR
JML
LK

3

b.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPTb (Pemilih
dari TPS lain)

PR
JML
LK

c. Jumlah pengguna hak pilih menggunakan KTP atau
paspor

PR
JML
LK

4

Jumlah seluruh Pemilih yang menggunakan hak pilih
(3a + 3b + 3c)

PR
JML

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

4

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI CALON ANGGOTA DPD

5
MODEL D-1 DPD
Halaman 1 .......

URAIAN

NO.
I.

RINCIAN PEROLEHAN SUARA
JUMLAH
PINDAHAN

DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH
2

1

3

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

JUMLAH
PINDAHAN

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

LK
a. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tetap (DPT)

PR
JML

1

LK
b. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tambahan (DPTb)

PR
JML
LK

2

Jumlah seluruh Pemilih Terdaftar dalam DPT dan
DPTb (1a + 1b)

PR
JML
LK

a.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPT

PR
JML
LK

3

b.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPTb (Pemilih
dari TPS lain)

PR
JML
LK

c. Jumlah pengguna hak pilih menggunakan KTP atau
paspor

PR
JML
LK

4

Jumlah seluruh Pemilih yang menggunakan hak pilih
(3a + 3b + 3c)

PR
JML

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

4

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI CALON ANGGOTA DPD

5
MODEL D-1 DPD
Halaman 1 ......

URAIAN

NO.
I.

RINCIAN PEROLEHAN SUARA
JUMLAH
PINDAHAN

DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH
2

1

3

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

TPS
......

JUMLAH AKHIR

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

LK
a. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tetap (DPT)

PR
JML

1

LK
b. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tambahan (DPTb)

PR
JML
LK

2

Jumlah seluruh Pemilih Terdaftar dalam DPT dan
DPTb (1a + 1b)

PR
JML
LK

a.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPT

PR
JML
LK

3

b.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPTb (Pemilih
dari TPS lain)

PR
JML
LK

c. Jumlah pengguna hak pilih menggunakan KTP atau
paspor

PR
JML
LK

4

Jumlah seluruh Pemilih yang menggunakan hak pilih
(3a + 3b + 3c)

PR
JML

NAMA/TANDA TANGAN PPS
1

2

3

4

NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI CALON ANGGOTA DPD

5
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013
Pkpu 27 tahun 2013

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluLesmana Putra
 
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...Lesmana Putra
 
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...Lesmana Putra
 
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...Yudhi Aldriand
 
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...Lesmana Putra
 
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihanPerbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihanMTs DARUSSALAM
 
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIFTAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIFIndah Muthmainnah
 
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...Lesmana Putra
 
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Lesmana Putra
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...Lesmana Putra
 
PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015 PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015 Arifuddin Ali.
 
Perbawaslu no. 12 tahun 2015 ttg pengawasan logistik pemilihan
Perbawaslu no. 12 tahun 2015 ttg pengawasan logistik pemilihanPerbawaslu no. 12 tahun 2015 ttg pengawasan logistik pemilihan
Perbawaslu no. 12 tahun 2015 ttg pengawasan logistik pemilihanMTs DARUSSALAM
 
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...Dede Muhidin
 
Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015KPUwakatobi
 

Was ist angesagt? (19)

Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
 
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2015 tentnag Standar Komepetensi Jabatan Pimp...
 
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
Perbawaslu no. 3 tahun 2015 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perbawaslu Nomor 10...
 
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
Undang undang republik indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum an...
 
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...Perbawaslu no. 4 tahun 2015  tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
Perbawaslu no. 4 tahun 2015 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar ...
 
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihanPerbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
Perbawaslu no. 8 tahun 2015 ttg penyelesaian sengketa pemilihan
 
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIFTAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
 
PKPU Nomor 7 Tahun 2018
PKPU Nomor 7 Tahun 2018PKPU Nomor 7 Tahun 2018
PKPU Nomor 7 Tahun 2018
 
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan badan p...
 
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
 
PKPU Nomor 4 Tahun 2018
PKPU Nomor 4 Tahun 2018PKPU Nomor 4 Tahun 2018
PKPU Nomor 4 Tahun 2018
 
PKPU Nomor 7 Tahun 2017
PKPU Nomor 7 Tahun 2017PKPU Nomor 7 Tahun 2017
PKPU Nomor 7 Tahun 2017
 
PKPU Nomor 11 Tahun 2017
PKPU Nomor 11 Tahun 2017PKPU Nomor 11 Tahun 2017
PKPU Nomor 11 Tahun 2017
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
 
PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015 PKPU nomor 9 tahun 2015
PKPU nomor 9 tahun 2015
 
Perbawaslu no. 12 tahun 2015 ttg pengawasan logistik pemilihan
Perbawaslu no. 12 tahun 2015 ttg pengawasan logistik pemilihanPerbawaslu no. 12 tahun 2015 ttg pengawasan logistik pemilihan
Perbawaslu no. 12 tahun 2015 ttg pengawasan logistik pemilihan
 
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
UU NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAH...
 
pkpu 29 2013
pkpu 29 2013pkpu 29 2013
pkpu 29 2013
 
Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015Uu nomor 8 tahun 2015
Uu nomor 8 tahun 2015
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (6)

Pkpu 24 2013
Pkpu 24 2013Pkpu 24 2013
Pkpu 24 2013
 
Pkpu 26 2013_2114_2
Pkpu 26 2013_2114_2Pkpu 26 2013_2114_2
Pkpu 26 2013_2114_2
 
TPS 05 Kendari caddi (KDI)
TPS 05 Kendari caddi (KDI)TPS 05 Kendari caddi (KDI)
TPS 05 Kendari caddi (KDI)
 
Pkpu 20 2013
Pkpu 20 2013Pkpu 20 2013
Pkpu 20 2013
 
Pkpu 24 2013
Pkpu 24 2013Pkpu 24 2013
Pkpu 24 2013
 
TPS 04 Kendari Caddi (KDI)
TPS 04 Kendari Caddi (KDI)TPS 04 Kendari Caddi (KDI)
TPS 04 Kendari Caddi (KDI)
 

Ähnlich wie Pkpu 27 tahun 2013

PKPU nomor 11 tahun 2015
PKPU nomor 11 tahun 2015 PKPU nomor 11 tahun 2015
PKPU nomor 11 tahun 2015 Arifuddin Ali.
 
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...Lesmana Putra
 
Uu no 8 thn 2012 pemilu leg oke
Uu no 8 thn 2012 pemilu leg okeUu no 8 thn 2012 pemilu leg oke
Uu no 8 thn 2012 pemilu leg okeSariman Bkl
 
Uu no 8 thn 2012 pemilu
Uu no 8 thn 2012 pemilu Uu no 8 thn 2012 pemilu
Uu no 8 thn 2012 pemilu WawanIdola
 
PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.Arifuddin Ali.
 
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...Lesmana Putra
 
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...Dede Muhidin
 
V1 PPT BIMTEK TUNGSURA DN_TUNAHAN_PTPS.pptx
V1 PPT BIMTEK TUNGSURA DN_TUNAHAN_PTPS.pptxV1 PPT BIMTEK TUNGSURA DN_TUNAHAN_PTPS.pptx
V1 PPT BIMTEK TUNGSURA DN_TUNAHAN_PTPS.pptxpklskalsain
 
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPKKisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPKHelmi Irfansah
 
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...Dede Muhidin
 
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...Dede Muhidin
 

Ähnlich wie Pkpu 27 tahun 2013 (20)

PKPU nomor 11 tahun 2015
PKPU nomor 11 tahun 2015 PKPU nomor 11 tahun 2015
PKPU nomor 11 tahun 2015
 
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2015 tentang rekapitulasi penghitungan suara dan...
 
PKPU Nomor 9 Tahun 2018
PKPU Nomor 9 Tahun 2018PKPU Nomor 9 Tahun 2018
PKPU Nomor 9 Tahun 2018
 
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
 
Pkpu 16 th_2013
Pkpu 16 th_2013Pkpu 16 th_2013
Pkpu 16 th_2013
 
Buku Panduan PPK PILKADA 2017
Buku Panduan PPK PILKADA 2017 Buku Panduan PPK PILKADA 2017
Buku Panduan PPK PILKADA 2017
 
UU 08 2012
UU 08 2012UU 08 2012
UU 08 2012
 
UU No 8_th_2012
UU No 8_th_2012UU No 8_th_2012
UU No 8_th_2012
 
Uu no 8 thn 2012 pemilu leg oke
Uu no 8 thn 2012 pemilu leg okeUu no 8 thn 2012 pemilu leg oke
Uu no 8 thn 2012 pemilu leg oke
 
Uu no 8 thn 2012 pemilu
Uu no 8 thn 2012 pemilu Uu no 8 thn 2012 pemilu
Uu no 8 thn 2012 pemilu
 
Uu nomor 8 tahun 2012
Uu nomor 8 tahun 2012Uu nomor 8 tahun 2012
Uu nomor 8 tahun 2012
 
PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.PKPU nomor 10 tahun 2015.
PKPU nomor 10 tahun 2015.
 
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
Paeraturan KPU Nomor 10 tahun 2015 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara ...
 
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...
Pkpu 14 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 10 tahun 20...
 
V1 PPT BIMTEK TUNGSURA DN_TUNAHAN_PTPS.pptx
V1 PPT BIMTEK TUNGSURA DN_TUNAHAN_PTPS.pptxV1 PPT BIMTEK TUNGSURA DN_TUNAHAN_PTPS.pptx
V1 PPT BIMTEK TUNGSURA DN_TUNAHAN_PTPS.pptx
 
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPKKisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
Kisi Kisi Soal Tes Tulis PPK
 
Laporan sementara riset
Laporan sementara risetLaporan sementara riset
Laporan sementara riset
 
PKPU 07 2012
PKPU 07 2012PKPU 07 2012
PKPU 07 2012
 
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...Pkpu 3 2016  tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
Pkpu 3 2016 tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan g...
 
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
Pkpu 8 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 4 tahun 2015...
 

Mehr von KPU KOTA KENDARI (20)

Pkpu 15 2013_kampanye
Pkpu 15 2013_kampanyePkpu 15 2013_kampanye
Pkpu 15 2013_kampanye
 
Pkpu no. 17 th 2013
Pkpu no. 17 th 2013Pkpu no. 17 th 2013
Pkpu no. 17 th 2013
 
Pkpu 23 tahun_2013 pdf
Pkpu 23 tahun_2013 pdfPkpu 23 tahun_2013 pdf
Pkpu 23 tahun_2013 pdf
 
TPS 13 Kambu
TPS 13 KambuTPS 13 Kambu
TPS 13 Kambu
 
TPS 11 Kambu
TPS 11 KambuTPS 11 Kambu
TPS 11 Kambu
 
TPS 10 Kambu
TPS 10 KambuTPS 10 Kambu
TPS 10 Kambu
 
TPS 9 Kambu
TPS 9 KambuTPS 9 Kambu
TPS 9 Kambu
 
TPS 8 Kambu
TPS 8 KambuTPS 8 Kambu
TPS 8 Kambu
 
TPS 7 Kambu
TPS 7 KambuTPS 7 Kambu
TPS 7 Kambu
 
TPS 6 Kambu
TPS 6 KambuTPS 6 Kambu
TPS 6 Kambu
 
TPS 5 Kambu
TPS 5 KambuTPS 5 Kambu
TPS 5 Kambu
 
TPS 3 kambu
TPS 3 kambuTPS 3 kambu
TPS 3 kambu
 
TPS 4 kambu
TPS 4 kambuTPS 4 kambu
TPS 4 kambu
 
TPS 2 Kambu
TPS 2 KambuTPS 2 Kambu
TPS 2 Kambu
 
TPS 1 Kambu
TPS 1 KambuTPS 1 Kambu
TPS 1 Kambu
 
TPS 8 Wundudopi
TPS 8 WundudopiTPS 8 Wundudopi
TPS 8 Wundudopi
 
TPS 7 Wundudopi
TPS 7 WundudopiTPS 7 Wundudopi
TPS 7 Wundudopi
 
TPS 6 Wundudopi
TPS 6 WundudopiTPS 6 Wundudopi
TPS 6 Wundudopi
 
TPS 5 Wundudopi
TPS 5 WundudopiTPS 5 Wundudopi
TPS 5 Wundudopi
 
TPS 4 Wundudopi
TPS 4 WundudopiTPS 4 Wundudopi
TPS 4 Wundudopi
 

Kürzlich hochgeladen

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 

Pkpu 27 tahun 2013

  • 1.
  • 2. -24. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008; 5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun 2012 tentang Tahapan, Program dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2013; 6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penetapan Daerah Pemilihan Dan Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Tahun 2014; 7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun 2013 tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Nomor 13 Tahun 2013; 8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 08 Tahun 2013 tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2013; 9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara di Tempat Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Tahun 2014; MEMUTUSKAN . . .
  • 3. -3- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA OLEH PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemungutan Suara adalah proses pemberian suara oleh Pemilih di TPS dengan cara mencoblos pada nomor urut Partai Politik, tanda gambar Partai Politik atau nama Partai Politik atau pada nomor urut dan nama calon Anggota DPR, DPRD Provinsi/ DPRA/ DPRP/DPRPB dan DPRD Kabupaten/Kota/DPRK pada surat Pemilu DPR, DPRD Provinsi/DPRA/ DPRP/DPRPB dan DPRD Kabupaten/Kota/ DPRK, dan mencoblos pada nomor urut atau pada foto calon atau pada nama calon anggota DPD pada Surat Suara Pemilu anggota DPD. 2. Penghitungan Suara adalah proses penghitungan Surat Suara oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara terhadap Suara Pemilih kepada calon anggota DPR, DPD, DPRD dan Partai Politik. 3. Surat Suara adalah salah satu jenis Pemungutan Suara yang berbentuk lembaran kertas dengan desain khusus yang digunakan Pemilih untuk memberikan suara pada Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. 4. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU, adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas melaksanakan Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Undang- . . .
  • 4. -4Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1954 dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilian Umum. Pemilihan Umum Provinsi, selanjutnya 5. Komisi disingkat KPU Provinsi, adalah penyelenggara Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di provinsi. 6. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, selanjutnya disingkat KPU Kabupaten/Kota, adalah penyelenggara Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di kabupaten/kota. 7. Komisi Independen Pemilihan, selanjutnya disingkat KIP, adalah KIP Aceh dan KIP Kabupaten/Kota yang merupakan bagian dari KPU dan diberi wewenang oleh Undang-Undang untuk menyelenggarakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi/DPRA dan DPRD Kabupaten/Kota /DPRK, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. 8. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disingkat PPK, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu di kecamatan atau nama lain. 9. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilihan Umum di desa atau nama lain/kelurahan. 10. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat KPPS, adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan dan Penghitungan Suara di tempat Pemungutan Suara. 11. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS, adalah tempat dilaksanakannya Pemungutan Suara. 12. Badan Pengawas Pemilu, selanjutnya disebut Bawaslu, adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 13. Badan Pengawas Pemilu Provinsi, selanjutnya disebut Bawaslu Provinsi adalah badan yang dibentuk oleh Bawaslu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di provinsi. 14. Panitia …
  • 5. -514. Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Panwaslu Kabupaten/Kota, adalah Panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Provinsi yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di kabupaten/kota. 15. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, selanjutnya disebut Panwaslu Kecamatan, adalah panitia yang dibentuk oleh Panwaslu Kabupaten/Kota yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di kecamatan atau nama lain. 16. Pengawas Pemilihan Umum Lapangan, selanjutnya disebut PPL, adalah petugas yang dibentuk oleh Panwaslu Kecamatan yang bertugas untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan Umum di desa atau nama lain/kelurahan. 17. Saksi Peserta Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Saksi, adalah orang yang mendapat surat mandat tertulis dari Partai Politik atau dari calon Anggota DPD. 18. Hari adalah hari kalender. Pasal 2 (1) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan dilakukan secara berjenjang sebagai berikut: suara a. desa atau nama lain/kelurahan; b. kecamatan; c. kabupaten/kota; d. provinsi; dan e. nasional. (2) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh: a. PPS melakukan rekapitulasi pada tingkat desa atau nama lain/kelurahan; b. PPK melakukan rekapitulasi pada tingkat kecamatan; c. KPU Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi pada tingkat kabupaten/kota; d. KPU Provinsi melakukan rekapitulasi pada tingkat provinsi; e. KPU melakukan rekapitulasi pada tingkat nasional. (3) Formulir …
  • 6. -6(3) Formulir yang digunakan dalam pelaksanaan rekapitulasi penghitungan perolehan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas formulir: a. Model D/DA/DB/DC/DD merupakan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Perolehan Suara Calon di setiap tingkatan dalam Pemilu Tahun 2014; b. Model D-1/DA-1/DB-1/DC-1/DD-1 DPR/DPD/ DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota merupakan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di setiap tingkatan dalam Pemilu Tahun 2014; c. Model D-2/DA-2/DB-2/DC-2/DD-2 DPR/DPD/ DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota merupakan Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Suara di setiap tingkatan dalam Pemilu Tahun 2014; d. Model D-3/DA-3/DB-3/DC-3/DD-3 merupakan Berita Acara Penerimaan Hasil Penghitungan Suara Partai Politik Peserta Pemilu dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dari tingkat di bawahnya dalam Pemilu Tahun 2014; e. Model D-4/DA-4/DB-4/DC-4 merupakan Surat Pengantar perihal Penyampaian Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara kepada tingkat di atasnya dalam Pemilu Tahun 2014; f. Model D-5/DA-5/DB-5/DC-5/DD-4 merupakan Tanda Terima Berita Acara Pemungutan Suara dan Sertifikat Hasil penghitungan perolehan Suara Pemilu Anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 kepada Saksi dan Pengawas Pemilu di setiap tingkatan dalam Pemilu Tahun 2014; g. Model D-6/DA-6/DB-6/DC-6/DD-5 Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di setiap tingkatan dalam Pemilu Tahun 2014. BAB II …
  • 7. -7BAB II REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI DESA ATAU NAMA LAINNYA/KELURAHAN Bagian Pertama Persiapan Paragraf 1 Penyusunan Jadwal Rapat Pasal 3 (1) PPS melaksanakan rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara setelah menerima kotak suara tersegel dari KPPS. (2) PPS menyusun jadwal rapat dengan membagi jumlah TPS dalam wilayah kerja PPS. (3) Penyusunan jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimaksudkan agar rekapitulasi dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal tahapan. Pasal 4 (1) Ketua PPS wajib menyampaikan surat undangan kepada peserta rapat paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. (2) Peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Saksi; b. Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota DPD; c. PPL; dan d. KPPS. (3) Dalam surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut: a. hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi; b. tempat pelaksanaan rapat rekapitulasi; c. jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di TPS pada wilayah kerja PPS; d. setiap Saksi dari Partai Politik hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Partai Politik; e. setiap Saksi dari Calon Anggota DPD hanya dapat menjadi saksi untuk 1 (satu) Calon Anggota DPD; f. Saksi dari Partai Politik dilarang merangkap menjadi Saksi dari Calon Anggota DPD; g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris …
  • 8. -8Sekretaris Pengurus Partai Politik tingkat kecamatan atau kabupaten/kota dan Calon Anggota DPD paling lambat pada saat rapat rekapitulasi dilaksanakan. h. peserta rapat harus hadir tepat waktu dan menyerahkan surat undangan rapat rekapitulasi. Paragraf 2 Pembagian Tugas Pasal 5 (1) Ketua PPS melakukan pembagian tugas kepada Anggota PPS, Sekretariat PPS, dan Ketua KPPS. (2) Pembagian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Ketua PPS memimpin rapat rekapitulasi; b. Anggota PPS, Sekretariat PPS, dan Ketua KPPS bertugas: 1. membacakan Berita Acara Hasil Pemungutan dan Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota di TPS; 2. mencatat hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; dan 3. menyiapkan Formulir Model D dan D-1 DPR/ DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. Paragraf 3 Penyiapan Perlengkapan Rekapitulasi Pasal 6 (1) PPS menyiapkan perlengkapan paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. (2) Perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. ruang rapat; b. Formulir Berita Acara dan Sertifikat; c. perlengkapan lainnya; d. kotak suara tersegel yang berisi Surat Suara dan dokumen Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS. Pasal 7 …
  • 9. -9Pasal 7 PPS menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan: a. kapasitas peserta rapat; b. penempatan kotak suara yang masih tersegel. Pasal 8 Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b terdiri atas: a. Model D DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota; b. Model D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota; c. Model D-2 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota; d. Model D-3 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota; e. Model D-4 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota; f. Model D-5 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota; g. Model D-6 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota. Pasal 9 (1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf c terdiri atas: a. sampul kertas; b. segel Pemilu sebanyak 5 (lima) lembar; c. spidol, sebanyak 1 (satu) buah; d. pulpen, sebanyak 2 (dua) buah; e. lem perekat, sebanyak 1(satu) buah; f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD projector apabila ada; g. daftar hadir peserta rapat. (2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digunakan untuk memuat Formulir Model D dan D1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota. (3) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, digunakan untuk menyegel dengan cara ditempel pada: a. sampul kertas yang memuat Formulir Model D dan D1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota, sebanyak 4 (empat) buah; b. lubang …
  • 10. - 10 b. lubang kunci/gembok salah satu kotak suara DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang berisi Formulir Model D dan D1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota, masing-masing 1 (satu) lembar. Pasal 10 (1) Kotak suara tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf d dari seluruh KPPS diterima oleh PPS setelah pelaksanaan Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara. (2) PPS membuat Berita Acara penerimaan kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan menggunakan Formulir Model D-3. (3) PPS wajib menyimpan kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada tempat yang memadai dan dapat dijamin keamanannya. Bagian Kedua Pelaksanaan Paragraf 1 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pasal 11 (1) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam rapat pleno yang dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2). (2) Ketua PPS memberikan penjelasan mengenai: a. agenda rapat; b. tata cara rekapitulasi di tingkat desa atau nama lainnya/kelurahan. Pasal 12 (1) PPS dibantu oleh KPPS yang ditunjuk melakukan rekapitulasi dengan langkah sebagai berikut: a. membuka kotak suara tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf d; b. mengeluarkan sampul yang berisi Formulir Model C dan C-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; c. menempelkan …
  • 11. - 11 c. menempelkan Formulir Model C1 Plano pada papan rekapitulasi; d. membacakan Formulir Model C dan C-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; e. mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi. (2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berurutan dimulai dari: a. hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; b. TPS nomor 1 sampai dengan TPS nomor terakhir dalam wilayah kerja desa atau nama lainnya/kelurahan; c. desa atau nama lainnya/kelurahan pertama sampai dengan desa atau nama lainnya/kelurahan yang terakhir. (1) (2) (3) (4) Pasal 13 PPS mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Formulir Model D dan D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Ketua PPS, semua Anggota PPS dan Saksi yang hadir. Dalam hal Anggota PPS dan Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia menandatangani, Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) cukup ditandatangani oleh Anggota PPS dan Saksi yang bersedia. PPS menyerahkan Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah ditandatangani kepada: a. Saksi; b. PPL; dan c. PPK. Pasal 14 PPS mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota di tingkat desa atau nama lainnya/kelurahan di tempat yang mudah diakses oleh masyarakat dalam wilayah kerja PPS. Pasal 15 …
  • 12. - 12 Pasal 15 (1) PPS wajib menyerahkan kepada PPK: a. kotak suara yang berisi Formulir Model D dan D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di PPS dalam keadaan disegel; b. seluruh kotak suara yang berisi Surat Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dan Formulir di tingkat PPS dalam keadaan disegel. (2) Surat Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mencakup: a. Surat Suara terpakai; b. Surat Suara tidak terpakai; c. Surat Suara rusak; d. sisa Surat Suara cadangan. (3) Penyerahan Kotak Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam Formulir Model D-4 dan Tanda Terima Model D-5. Paragraf 2 Penyelesaian Keberatan Pasal 16 (1) Saksi/PPL dapat mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan perolehan suara kepada PPS apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi/PPL, PPS wajib menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih perolehan suara dengan formulir sertifikat hasil penghitungan suara dan C1 Plano. (3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/PPL sebagaimana pada ayat (1) dapat diterima, PPS mengadakan pembetulan saat itu juga. (4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar dengan dibubuhi paraf Ketua PPS dan Saksi yang hadir. (5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan PPS masih terdapat keberatan dari Saksi, PPS meminta pendapat dan rekomendasi PPL yang hadir. (6) PPS …
  • 13. - 13 (6) PPS wajib menindaklanjuti rekomendasi PPL. (7) PPS wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat rekapitulasi pada Formulir Model D-2 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. (8) PPS memberi kesempatan kepada Saksi, PPL dan Pemantau untuk mendokumentasikan hasil Rekapitulasi. (9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat berupa foto atau video. BAB III REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI KECAMATAN Bagian Pertama Persiapan Paragraf 1 Penyusunan Jadwal Rapat Pasal 17 (1) PPK melaksanakan rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara setelah menerima kotak suara tersegel dari PPS. (2) PPK menyusun jadwal rapat dengan membagi jumlah desa atau nama lainnya/kelurahan dalam wilayah kerja PPS. (3) Penyusunan jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimaksudkan agar rekapitulasi dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal tahapan. Pasal 18 (1) Ketua PPK wajib menyampaikan surat undangan kepada peserta rapat paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. (2) Peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Saksi; b. Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota DPD; c. Panwaslu …
  • 14. - 14 c. Panwaslu Kecamatan; dan d. PPS. (3) Dalam surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut: a. hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi; b. tempat pelaksanaan rapat rekapitulasi; c. jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di PPK pada wilayah kerja PPK; d. setiap Saksi dari Partai Politik hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Partai Politik; e. setiap Saksi dari Calon Anggota DPD hanya dapat menjadi saksi untuk 1 (satu) Calon Anggota DPD; f. Saksi dari Partai Politik dilarang merangkap menjadi Saksi dari Calon Anggota DPD; g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Pengurus Partai Politik tingkat kecamatan atau kabupaten/kota dan Calon Anggota DPD paling lambat pada saat rapat rekapitulasi dilaksanakan; h. peserta rapat harus hadir tepat waktu dan menyerahkan surat undangan rapat rekapitulasi. Paragraf 2 Pembagian Tugas Pasal 19 (1) Ketua PPK melakukan pembagian tugas kepada Anggota PPK, Sekretariat PPK, dan Ketua PPS. (2) Pembagian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Ketua PPK memimpin rapat rekapitulasi; b. Anggota PPK, Sekretariat PPK, dan Ketua PPS bertugas: 1. membacakan Formulir Model D dan D-1 DPR/ DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; 2. mencatat hasil Rekapitulasi; dan 3. menyiapkan Formulir Model DA dan DA-1 DPR/ DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. Paragraf 3 …
  • 15. - 15 Paragraf 3 Penyiapan Perlengkapan Rekapitulasi Pasal 20 (1) PPK menyiapkan perlengkapan paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. (2) Perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. ruang rapat; b. Formulir Berita Acara dan sertifikat; c. perlengkapan lainnya; d. kotak suara tersegel yang berisi dokumen rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tinggat PPS. Pasal 21 PPK menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan: a. kapasitas peserta rapat; b. penempatan kotak suara yang masih tersegel. Pasal 22 Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf b terdiri atas : a. Model DA DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota; b. Model DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; DA-2 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD c. Model Kabupaten/Kota; d. Model DA-3 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; e. Model DA-4 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; f. Model DA-5 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; g. Model DA-6 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. Pasal 23 (1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf c terdiri atas: a. sampul kertas; b. segel Pemilu sebanyak 5 (lima) lembar; c. spidol …
  • 16. - 16 c. d. e. f. spidol sebanyak 1 (satu) buah; pulpen sebanyak 2 (dua) buah; lem perekat sebanyak 1 (satu) buah; alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD projector apabila ada; g. daftar hadir peserta rapat. (2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digunakan untuk memuat Formulir Model DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota. (3) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, digunakan untuk menyegel dengan cara ditempel pada: a. sampul kertas yang memuat Formulir Model DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota, sebanyak 4 (empat) buah; b. lubang kunci/gembok salah satu kotak suara DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota yang berisi Formulir Model DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota, masing-masing 1 (satu) lembar. Pasal 24 (1) Kotak suara tersegel sebagaimana dimaksud pada pasal 20 ayat (2) huruf d dari seluruh PPS diterima oleh PPK setelah pelaksanaan rekapitulasi di tingkat PPS. (2) PPK membuat Berita Acara penerimaan kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan menggunakan Formulir Model DA-3. (3) PPK wajib menyimpan kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada tempat yang memadai dan dapat dijamin keamanannya. Bagian Kedua Pelaksanaan Paragraf 1 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pasal 25 (1) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam rapat pleno yang dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2). (2) Ketua ...
  • 17. - 17 (2) Ketua PPK memberikan penjelasan mengenai: a. agenda rapat; b. tata cara rekapitulasi di tingkat kecamatan. Pasal 26 (1) PPK dibantu oleh PPS yang ditunjuk melakukan rekapitulasi dengan langkah sebagai berikut: a. membuka kotak suara tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf d; b. mengeluarkan sampul yang berisi Formulir Model D dan D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas Formulir Model D dan D-1 DPR/ DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; d. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas rincian Perolehan Suara Partai Politik dan Perolehan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dan suara tidak sah; e. mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Formulir Model DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. (2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berurutan dimulai dari: a. hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; b. PPS pertama sampai dengan PPS terakhir dalam wilayah kerja kecamatan. (1) (2) (3) (4) Pasal 27 PPK mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Formulir Model DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Ketua PPK, semua Anggota PPK, dan Saksi yang hadir. Dalam hal Anggota PPK dan Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia menandatangani Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), cukup ditandatangani oleh Anggota PPK dan Saksi yang bersedia. PPK menyerahkan Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah ditandatangani kepada: a. Saksi; b. Panwaslu …
  • 18. - 18 b. Panwaslu Kecamatan; dan c. KPU Kabupaten/Kota. Pasal 28 PPK mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota di tingkat kecamatan di tempat yang mudah diakses oleh masyarakat dalam wilayah kerja PPK. Pasal 29 (1) PPK wajib menyerahkan kepada KPU Kabupaten/Kota: a. kotak suara yang berisi Formulir Model DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota dalam keadaan disegel; b. kotak suara yang berisi formulir Model D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota dalam keadaan disegel; c. seluruh kotak suara yang berisi Surat Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dan formulir di tingkat PPS dalam keadaan disegel. (2) Penyerahan kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam Formulir Model DA-4 dan Tanda Terima Model D-5. Paragraf 2 Penyelesaian Keberatan Pasal 30 (1) Saksi/Panwaslu Kecamatan dapat mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan perolehan suara kepada PPK apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi/Panwaslu Kecamatan, PPK wajib menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih perolehan suara dengan hasil penghitungan suara dalam Formulir Model D-1 dan Lampirannya. (3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/Panwaslu Kecamatan sebagaimana pada ayat (1) dapat diterima, PPK mengadakan pembetulan saat itu juga. (4) Pembetulan …
  • 19. - 19 (4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar dengan dibubuhi paraf Ketua PPK dan Saksi yang hadir. (5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan PPK masih terdapat keberatan dari Saksi, PPK meminta pendapat dan rekomendasi Panwaslu Kecamatan yang hadir. (6) PPK wajib menindaklanjuti rekomendasi Panwaslu Kecamatan. (7) PPK wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat rekapitulasi pada Formulir Model DA-2 DPR/ DPD/ DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. (8) PPK memberi kesempatan kepada Saksi, Panwaslu, dan Pemantau untuk mendokumentasikan hasil rekapitulasi. (9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat berupa foto atau video. BAB IV REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI KABUPATEN/KOTA Bagian Pertama Persiapan Paragraf 1 Penyusunan Jadwal Rapat Pasal 31 (1) KPU Kabupaten/Kota melaksanakan rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara setelah menerima kotak suara tersegel dari PPK. (2) KPU Kabupaten/Kota menyusun jadwal rapat dengan membagi jumlah kecamatan dalam wilayah kerja KPU Kabupaten/Kota. (3) Penyusunan jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimaksudkan agar rekapitulasi dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal tahapan. Pasal 32 …
  • 20. - 20 Pasal 32 (1) Ketua KPU Kabupaten/Kota wajib menyampaikan surat undangan kepada peserta rapat paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. (2) Peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Saksi Partai Politik; b. Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota DPD; c. Panwaslu Kabupaten/Kota; dan d. PPK. (3) Dalam surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut: a. hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi; b. tempat pelaksanaan rapat rekapitulasi; c. jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota; d. setiap Saksi dari Partai Politik hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Partai Politik; e. setiap Saksi dari Calon Anggota DPD hanya dapat menjadi saksi untuk 1 (satu) Calon Anggota DPD; f. Saksi dari Partai Politik dilarang merangkap menjadi Saksi dari Calon Anggota DPD; g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Pengurus Partai Politik tingkat kabupaten/kota dan Calon Anggota DPD; h. peserta rapat harus hadir tepat waktu dan menyerahkan surat undangan rapat rekapitulasi. Paragraf 2 Pembagian Tugas Pasal 33 (1) KPU Kabupaten/Kota dapat membentuk kelompok kerja rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan perolehan suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. (2) Pembagian tugas kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur agar setiap anggota kelompok kerja mendapatkan tugas sesuai dengan kedudukannya dalam kelompok kerja. Paragraf 3 …
  • 21. - 21 Paragraf 3 Penyiapan Perlengkapan Rekapitulasi Pasal 34 (1) KPU Kabupaten/Kota menyiapkan perlengkapan paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. (2) Perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. ruang rapat; b. Formulir Berita Acara dan Sertifikat; c. perlengkapan lainnya; d. kotak suara tersegel yang berisi dokumen rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara ditingkat PPK. Pasal 35 KPU Kabupaten/Kota menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan: a. kapasitas peserta rapat; b. penempatan kotak suara yang masih tersegel. Pasal 36 Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf b terdiri atas: a. Model DB DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD b. Model DB–1 Kabupaten/Kota; c. Model DB–2 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; d. Model DB–3 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; e. Model DB–4 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; f. Model DB–5 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; g. Model DB-6 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. Pasal 37 …
  • 22. - 22 Pasal 37 (1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf c terdiri atas: a. sampul kertas; b. segel Pemilu, sebanyak 4 (empat) lembar; c. spidol sebanyak 1 (satu) buah; d. pulpen sebanyak 2 (dua) buah; e. lem perekat sebanyak 1 (satu) buah; f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD projector apabila ada; g. daftar hadir peserta rapat. (2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digunakan untuk memuat Formulir Model DB dan DB-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. (3) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, digunakan untuk menyegel dengan cara distempel pada Sampul kertas yang memuat Formulir Model DB dan DB-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. Pasal 38 (1) Kotak suara tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) dari seluruh PPK diterima oleh KPU Kabupaten/Kota setelah pelaksanaan rekapitulasi di tingkat kecamatan. (2) KPU Kabupaten/Kota membuat Berita Acara penerimaan kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan menggunakan Formulir Model DB - 3 (3) KPU Kabupaten/Kota wajib menyimpan kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada tempat yang memadai dan dapat dijamin keamanannya. Bagian Kedua Pelaksanaan Paragraf 1 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pasal 39 (1) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam rapat pleno yang dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2). (2) KPU …
  • 23. - 23 (2) KPU Kabupaten/Kota memberikan penjelasan mengenai: a. agenda rapat; b. tata cara rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota. Pasal 40 (1) KPU Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi dengan langkah sebagai berikut: a. membuka kotak suara tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2) huruf d; b. mengeluarkan sampul yang berisi Formulir Model DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas Formulir Model DA dan DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; d. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas rincian perolehan Suara Partai Politik dan Perolehan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dan suara tidak sah. e. mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi. (2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berurutan dimulai: a. hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; b. PPK pertama sampai dengan PPK terakhir dalam wilayah kerja Kabupaten/Kota. Pasal 41 (1) KPU Kabupaten/Kota mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Formulir Model DB dan DB-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. (2) Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh semua Anggota KPU Kabupaten/Kota dan Saksi yang hadir. (3) Dalam hal Anggota KPU Kabupaten/Kota dan Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia menandatangani Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), cukup ditandatangani oleh Anggota KPU Kabupaten/Kota dan Saksi yang bersedia. (4) KPU …
  • 24. - 24 (4) KPU Kabupaten/Kota menyerahkan Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah ditandatangani kepada: c. Saksi; d. Panwaslu Kabupaten/Kota; e. KPU Provinsi. (5) Penyerahana formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada KPU Provinsi dicatat dalam Formulir Model D4 dan tanda terima dalam Formulir Model D-5. Pasal 42 KPU Kabupaten/Kota menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan perolehan suara Calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota. Pasal 43 KPU Kabupaten/Kota mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan Perolehan Suara calon Anggota DPR ,DPD,DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di tingkat Kabupaten/Kota di tempat yang mudah diakses oleh masyarakat dan/atau website. Pasal 44 KPU Kabupaten/Kota wajib menyimpan, menjaga, dan mengamankan keutuhan : a. kotak suara yang berisi formulir Model DA-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dalam keadaan disegel; b. kotak suara yang berisi formulir Model D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dalam keadaan disegel; c. seluruh kotak suara yang berisi Surat Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari seluruh TPS di wilayah kerjanya dan formulir di tingkat PPS dalam keadaan disegel. Paragraf 2 Penyelesaian Keberatan Pasal 45 (1) Saksi/Panwaslu Kabupaten/Kota dapat mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan perolehan suara kepada KPU Kabupaten/Kota apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan …
  • 25. - 25 dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi/Panwaslu Kabupaten/Kota, KPU Kabupaten/Kota wajib menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih perolehan suara dengan formulir Model DA-1 dan Lampirannya. (3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/Panwaslu Kabupaten/Kota sebagaimana pada ayat (1) dapat diterima, KPU Kabupaten/Kota mengadakan pembetulan saat itu juga. (4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar dengan dibubuhi paraf Ketua KPU Kabupaten/Kota dan Saksi yang hadir. (5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan KPU Kabupaten/Kota masih terdapat keberatan dari Saksi, KPU Kabupaten/Kota meminta pendapat dan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota yang hadir. (6) KPU Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota. (7) KPU Kabupaten/Kota wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat rekapitulasi pada Formulir Model DB-2 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. (8) KPU Kabupaten/Kota memberi kesempatan kepada Saksi, Panwaslu Kabupaten/Kota dan pemantau untuk mendokumentasikan hasil rekapitulasi. (9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat berupa foto atau video. BAB V REKAPITULASI PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI PROVINSI Bagian Pertama Persiapan Paragraf 1 Penyusunan Jadwal Rapat Pasal 46 (1) KPU Provinsi melaksanakan rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara setelah menerima kotak suara tersegel dari KPU Kabupaten/Kota. (2) KPU …
  • 26. - 26 (2) KPU Provinsi menyusun jadwal rapat dengan membagi jumlah kabupaten/kota dalam wilayah kerja KPU Provinsi. (3) Penyusunan jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimaksudkan agar rekapitulasi dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal tahapan. Pasal 47 (1) Ketua KPU Provinsi wajib menyampaikan surat undangan kepada peserta rapat paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. (2) Peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Saksi Partai Politik; b. Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota DPD; c. Bawaslu Provinsi; dan d. KPU Kabupaten/Kota. (3) Dalam surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut: a. hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi; b. tempat pelaksanaan rapat rekapitulasi; c. jadual acara pelaksanaan rekapitulasi di KPU Provinsi; d. setiap Saksi dari Partai Politik hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Partai Politik; e. setiap Saksi dari Calon Anggota DPD hanya dapat menjadi saksi untuk 1 (satu) Calon Anggota DPD; f. Saksi dari Partai Politik dilarang merangkap menjadi Saksi dari Calon Anggota DPD; g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Pengurus Partai Politik tingkat provinsi dan Calon Anggota DPD; h. peserta rapat harus hadir tepat waktu dan menyerahkan surat undangan rapat rekapitulasi. Paragraf 2 Pembagian Tugas Pasal 48 (1) KPU Provinsi dapat membentuk kelompok kerja rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik …
  • 27. - 27 Politik dan perolehan suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. (2) Pembagian tugas kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur agar setiap anggota kelompok kerja mendapatkan tugas sesuai dengan kedudukannya dalam kelompok kerja. Paragraf 3 Penyiapan Perlengkapan Rekapitulasi Pasal 49 (1) KPU Provinsi menyiapkan perlengkapan paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. (2) Perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. ruang rapat; b. Formulir Berita Acara dan Sertifikat; c. perlengkapan lainnya; d. Sampul tersegel yang berisi dokumen rekapitulasi hasil penghitungan perolehan usara di tingat kabupaten/Kota. Pasal 50 KPU Provinsi menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan kapasitas peserta rapat. Pasal 51 Formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) huruf b terdiri atas: a. Model DC DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota; b. Model DC–1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; c. Model DC–2 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten /Kota; d. Model DC–3 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten / Kota; e. Model DC–4 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten /Kota; f. Model DC–5 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten /Kota; g. Model …
  • 28. - 28 g. Model DC-6 DPR/DPD/DPRD Kabupaten /Kota. Provinsi/DPRD Pasal 52 (1) Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) huruf c terdiri atas: a. sampul kertas; b. segel Pemilu, sebanyak 4 (empat) lembar; c. spidol sebanyak 1 (satu) buah; d. pulpen sebanyak 2 (dua) buah; e. lem perekat sebanyak 1 (satu) buah; f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD projector apabila ada; g. daftar hadir peserta rapat. (2) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digunakan untuk memuat Formulir Model DC dan DC-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. (3) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, digunakan untuk menyegel dengan cara distempel pada Sampul kertas yang memuat Formulir Model DC dan DC-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/ Kota. Pasal 53 (1) Sampul tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) huruf d dari seluruh Kabupaten/Kota diterima oleh KPU Provinsi setelah pelaksanaan rekapitulasi di tingkat Kabupaten/Kota. (2) KPU Provinsi membuat Berita Acara penerimaan Sampul tersegel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan menggunakan Formulir Model DC-3. Bagian Kedua Pelaksanaan Paragraf 1 Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pasal 54 (1) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam rapat pleno yang dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (2). (2) KPU …
  • 29. - 29 (2) KPU Provinsi memberikan penjelasan mengenai: a. agenda rapat; b. tata cara rekapitulasi di tingkat Provinsi. Pasal 55 (1) KPU Provinsi melakukan rekapitulasi hasil dengan langkah sebagai berikut: a. membuka sampul tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) huruf d; b. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas Formulir Model DB dan DB-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota; c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas rincian perolehan Suara Partai Politik dan Perolehan Suara sah Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dan suara tidak sah; d. mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Berita Acara dan Sertifikat. (2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berurutan dimulai: a. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan Suara Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota tiap-tiap Kabupaten/Kota; b. Kabupaten/Kota pertama sampai dengan kabupaten/kota terakhir dalam wilayah kerja Provinsi. (1) (2) (3) (4) Pasal 56 KPU Provinsi mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Formulir Model DC dan DC-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh semua Anggota KPU Provinsi dan Saksi yang hadir. Dalam hal Anggota KPU Provinsi dan Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia menandatangani, Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) cukup ditandatangani oleh Anggota KPU Provinsi dan Saksi yang bersedia. KPU Provinsi menyerahkan Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang telah ditandatangai kepada: a. Saksi; b. Bawaslu …
  • 30. - 30 b. Bawaslu Provinsi; dan c. KPU. (5) Penyerahan formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada KPU dicatat dalam Formulir Model D-4 dan tanda terima Model D-5. Pasal 57 KPU Provinsi menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan perolehan suara Calon Anggota DPRD Provinsi. Pasal 58 KPU Provinsi mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Calon Anggota Provinsidan DPRD Kabupaten/Kota DPR,DPD,DPRD ditingkat progvinsi ditempat yang mudah diakses oleh masyarakat dan/atau website. Pasal 59 KPU Provinsi wajib menyerahkan kepada KPU: c. Sampul yang berisi Formulir Model DC dan DC-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi DPR/DPRD Kabupaten/Kota dalam keadaan disegel; d. hasil Pemilu Anggota DPRD Provinsi, yang berisi penetapan hasil rekapitulasi perolehan suara Partai Politik dan suara Calon Anggota DPRD Provinsi. Paragraf 2 Penyelesaian Keberatan Pasal 60 (1) Saksi/Bawaslu Provinsi dapat mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan perolehan suara kepada KPU Provinsi apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi/Bawaslu Provinsi, KPU Provinsi wajib menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih perolehan suara dengan formulir Model DB-1 dan Lampirannya. (3) Dalam …
  • 31. - 31 (3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/Bawaslu Provinsi sebagaimana pada ayat (1) dapat diterima, KPU Provinsi mengadakan pembetulan saat itu juga. (4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar dengan dibubuhi paraf Ketua KPU Provinsi dan Saksi yang hadir. (5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan KPU Provinsi masih terdapat keberatan dari Saksi, KPU Provinsi meminta pendapat dan rekomendasi Bawaslu Provinsi yang hadir. (6) KPU Provinsi wajib Bawaslu Provinsi. menindaklanjuti rekomendasi (7) KPU Provinsi wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat rekapitulasi pada Formulir Model DC-2 DPR/ DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota. (8) KPU Provinsi memberi kesempatan kepada Saksi, Panwaslu Kab/Kota dan pemantau untuk mendokumentasikan hasil rekapitulasi. (9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa foto atau video BAB VI REKAPITULASI PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA SECARA NASIONAL Bagian Pertama Persiapan Paragraf 1 Penyusunan Jadwal Rapat Pasal 61 (1) KPU melaksanakan rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara setelah menerima Sampul tersegel dari KPU Provinsi dan PPLN yang dihimpun oleh Pokja PPLN. (2) KPU menyusun jadwal rapat rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pasal 62 …
  • 32. - 32 Pasal 62 (1) Ketua KPU wajib menyampaikan surat undangan kepada peserta rapat paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. (2) Peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Saksi Partai Politik; b. Calon Anggota DPD dan/atau Saksi Calon Anggota DPD; c. Bawaslu. (3) Dalam Surat Undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut: a. hari, tanggal, dan waktu rapat rekapitulasi; b. tempat pelaksanaan rapat rekapitulasi; c. jadwal acara pelaksanaan rekapitulasi di KPU; d. setiap Saksi dari Partai Politik hanya dapat menjadi saksi untuk 1 (satu) Partai Politik; e. setiap Saksi dari Calon Anggota DPD hanya dapat menjadi Saksi untuk 1 (satu) Calon Anggota DPD; f. Saksi dari Partai Politik dilarang merangkap menjadi Saksi dari Calon Anggota DPD; g. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Pengurus Partai Politik tingkat Pusat dan Calon Anggota DPD; h. peserta rapat harus hadir tepat waktu dan menyerahkan surat undangan rapat rekapitulasi. Paragraf 2 Pembagian Tugas Pasal 63 (1) KPU dapat membentuk kelompok kerja rekapitulasi penghitungan perolehan suara Partai Politik dan perolehan suara Calon Anggota DPR dan DPD. (2) Pembagian tugas kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur agar setiap anggota kelompok kerja mendapatkan tugas sesuai dengan kedudukannya dalam kelompok kerja. Paragraf 3 …
  • 33. - 33 Paragraf 3 Penyiapan Perlengkapan Rekapitulasi Pasal 64 (1) KPU menyiapkan perlengkapan paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat rekapitulasi. (2) Perlengkapan rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. ruang rapat; b. Formulir Berita Acara dan Sertifikat; c. perlengkapan lainnya; d. sampul tersegel yang berisi dokumen rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat Provinsi. Pasal 65 KPU menyiapkan ruang rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (2) huruf a dengan mempertimbangkan kapasitas peserta rapat. Pasal 66 Formulir Berita Acara dan Sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (2) huruf b terdiri atas: a. Model DD DPR/DPD; b. Model DD-1 DPR/DPD; c. Model DD-2 DPR/DPD; d. Model DD-3 DPR/DPD; e. Model DD-4 DPR/DPD; f. Model DD-5 DPR/DPD; g. Model DD-6 DPR/DPD. Pasal 67 Perlengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (2) huruf c terdiri atas: a. sampul kertas; b. segel Pemilu, sebanyak 4 (empat) lembar; c. spidol sebanyak 1 (satu) buah; d. pulpen sebanyak 2 (dua) buah; e. lem perekat sebanyak 1 (satu) buah; f. alat tulis kantor, termasuk komputer dan LCD projector. g. daftar hadir peserta rapat. Pasal 68 …
  • 34. - 34 Pasal 68 (1) Sampul tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (2) huruf d diterima oleh KPU setelah pelaksanaan rekapitulasi di KPU Provinsi. (2) KPU membuat Berita Acara penerimaan Sampul tersegel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan menggunakan Formulir Model DD-3. Bagian Kedua Pelaksanaan Paragraf 1 Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pasal 69 (1) Rekapitulasi hasil Penghitungan Suara Calon Anggota DPR dan DPD dilaksanakan dalam rapat pleno yang dihadiri oleh peserta rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (2). (2) Ketua KPU memberikan penjelasan mengenai: a. agenda rapat; b. tata cara rekapitulasi di tingkat nasional. Pasal 70 (1) KPU melakukan rekapitulasi dengan langkah sebagai berikut: a. membuka sampul tersegel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat 2 huruf d; b. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas Formulir Model DC dan DC-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi DPR/DPRD Kabupaten/Kota di tingkat KPU Provinsi; c. meneliti dan membaca dengan cermat dan jelas rincian perolehan Suara Partai Politik dan Perolehan Suara sah Calon Anggota DPR dan DPD, dan suara tidak sah; d. mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Berita Acara dan Sertifikat. (2) Rekapitulasi …
  • 35. - 35 (2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berurutan dimulai dari: a. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan Suara Calon Anggota DPR dan DPD tiap-tiap Provinsi; b. Provinsi pertama sampai dengan provinsi terakhir dalam wilyah negara. (1) (2) (3) (4) Pasal 71 KPU mencatat hasil rekapitulasi ke dalam Formulir Model DD dan DD1 DPR dan DPD. Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh semua Anggota KPU dan Saksi yang hadir. Dalam hal Anggota KPU dan Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia menandatangani, Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditandatangani oleh Anggota KPU Provinsi dan Saksi yang bersedia. KPU menyerahkan Formulir kepada: a. Saksi; dan b. Bawaslu. Pasal 72 (1) KPU menetapkan rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara Partai Politik serta perolehan suara Calon Anggota DPR dan DPD. (2) KPU menetapkan secara nasional hasil Pemilu Anggota DPR, DPD serta DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Pasal 73 KPU mengumumkan hasil Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ditempat yang mudah diakses oleh masyarakat dan/atau website KPU. Paragraf 2 …
  • 36. - 36 Paragraf 2 Penyelesaian Keberatan Pasal 74 (1) Saksi/Bawaslu dapat mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau selisih penghitungan perolehan suara kepada KPU apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi/Bawaslu, KPU wajib menjelaskan prosedur dan/atau mencocokkan selisih perolehan suara dengan Formulir Model DC-1 dan Lampirannya. (3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi/Bawaslu sebagaimana pada ayat (1) dapat diterima, KPU mengadakan pembetulan saat itu juga. (4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang salah dan menuliskan angka yang benar dengan dibubuhi paraf Ketua KPU dan Saksi yang hadir. (5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan KPU masih terdapat keberatan dari Saksi, KPU meminta pendapat dan rekomendasi Bawaslu yang hadir. (6) KPU wajib menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu. (7) KPU wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat rekapitulasi pada Formulir Model DD-2 DPR/DPD/DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. (8) KPU Kabupaten/Kota memberi kesempatan kepada Saksi, Panwaslu Kab/Kota dan pemantau untuk mendokumentasikan hasil rekapitulasi. (9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa video atau foto. BAB VII REKAPITULASI SUARA ULANG Pasal 75 Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dapat diulang, dalam hal terjadi keadaan sebagai berikut: a. kerusuhan …
  • 37. - 37 a. kerusuhan yang mengakibatkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tidak dapat dilanjutkan; b. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dilakukan secara tertutup; c. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat penerangan cahaya; d. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas; e. penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas; f. saksi Peserta Pemilu, Pengawas Pemilu Lapangan, Pemantau Pemilu, dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara secara jelas; g. rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang telah ditentukan. Pasal 76 (1) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kabupaten/Kota, atau Bawaslu Provinsi dapat mengusulkan rekapitulasi suara ulang di PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, atau KPU Provinsi yang bersangkutan. (2) Rekapitulasi hasil suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilaksanakan dan selesai pada tanggal pelaksanaan rekapitulasi. Pasal 77 (1) Dalam hal terjadi perbedaan jumlah suara pada Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari PPS dengan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara yang diterima oleh PPK, Saksi tingkat Kecamatan dan Saksi tingkat Desa atau nama lainnya/Kelurahan, Panwaslu Kecamatan, atau PPL, PPK melakukan pembetulan data melalui pengecekan dan/atau rekapitulasi ulang data yang termuat pada Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di PPS yang bersangkutan. (2) Dalam …
  • 38. - 38 (2) Dalam hal terjadi perbedaan jumlah suara pada Sertifikat rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari PPK dengan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara yang diterima oleh KPU Kabupaten/Kota, Saksi tingkat Kabupaten/Kota dan Saksi tingkat Kecamatan, Panwaslu Kabupaten/Kota, atau Panwaslu Kecamatan, KPU Kabupaten/Kota melakukan pembetulan data melalui pengecekan dan/atau rekapitulasi ulang data yang termuat pada Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di PPK yang bersangkutan. (3) Dalam hal terjadi perbedaan jumlah suara pada Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari KPU Kabupaten/Kota dengan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara yang diterima oleh KPU Provinsi, Saksi tingkat Provinsi dan Saksi tingkat Kabupaten/Kota, Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota, KPU Provinsi melakukan pembetulan data melalui pengecekan dan/atau rekapitulasi ulang data yang termuat pada Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di KPU Kabupaten/Kota yang bersangkutan. (4) Dalam hal terjadi perbedaan jumlah suara pada Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari KPU Provinsi dengan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara yang diterima oleh KPU, Saksi tingkat Pusat dan Saksi tingkat Provinsi, Bawaslu dan Bawaslu Provinsi, maka KPU melakukan pembetulan data melalui pengecekan dan/atau rekapitulasi ulang data yang termuat pada Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di KPU Provinsi yang bersangkutan. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 78 (1) Rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di Provinsi DKI Jakarta dilaksanakan untuk merekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD Provinsi. (2) Rapat …
  • 39. - 39 (2) Rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dilaksanakan untuk merekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara seluruh Partai Politik, termasuk Partai Politik Lokal. Pasal 79 Jenis Formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini, yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 80 Pelaksanaan Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dapat dilengkapi dengan penggunaan Aplikasi Sistem Informasi. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 81 Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Rekapitulasi Penghitungan Hasil penghitungan perolehan Suara di Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi serta Tingkat Nasional dalam Pemilihan Umum Anggota Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Tahun 2009, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 82 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar …
  • 40.
  • 41. LAMPIRAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA OLEH PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM JENIS FORMULIR REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA OLEH PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA, KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM 1. MODEL D : Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta Calon Anggota DPD di Tingkat Desa/Kelurahan dalam Pemilu Tahun 2014 2. MODEL D-1 DPD : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dari Setiap TPS di Tingkat Desa/kelurahan dalam Pemilihan Umum Anggota DPD Tahun 2014 3. MODEL D-1 DPR : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari Setiap TPS di Tingkat Desa/Kelurahan dalam Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014 4. MODEL D-1 DPRD PROVINSI : Sertifikat Rekapitulasi Hasil penghitungan Perolehan Suara dari setiap TPS di Tingkat Desa/Kelurahan dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi Tahun 2014 5. MODEL D-1 DPRD KABUPATEN/KOTA : Sertifikat Rekapitulasi Hasil penghitungan Perolehan Suara dari setiap TPS di Tingkat Desa/Kelurahan dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 6. MODEL D-2 : Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Desa/Kelurahan dalam Pemilu Tahun 2014 7. MODEL D-3 : Berita Acara Penerimaan Hasil Penghitungan Perolehan . . .
  • 42. -2Perolehan Suara Partai Politik, Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta Calon Anggota DPD dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 8. MODEL D-4 : Surat Pengantar 9. MODEL D-5 : Tanda Terima Penyampaian Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan di Tingkat Desa/Kelurahan dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 10. MODEL D-6 : Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Desa/Kelurahan. 11. MODEL DA : Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota serta Calon Anggota DPD di Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 12. MODEL DA-1 DPD : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari setiap Desa/Kelurahan di Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Umum Anggota DPD Tahun 2014 13. MODEL DA-1 DPR : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari setiap Desa/Kelurahan di Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014 14. MODEL DA-1 DPRD PROVINSI : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari setiap Desa/Kelurahan di Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi Tahun 2014 15. MODEL DA-1 DPRD KAB/KOTA : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari setiap Desa/Kelurahan di Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 16. MODEL DA-2 : Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 17. MODEL DA-3 : Berita Acara Penerimaan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik, Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta Calon Anggota DPD di Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 18. MODEL . . .
  • 43. -318. MODEL DA-4 : Surat Pengantar 19. MODEL DA-5 : Tanda Terima Penyampaian Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 20. MODEL DA-6 : Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Kecamatan. 21. MODEL DB : Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota serta Calon Anggota DPD di Tingkat Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 22. MODEL DB-1 DPD : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari Setiap Kecamatan di Tingkat Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Anggota DPD Tahun 2014 23. MODEL DB-1 DPR : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari Setiap Kecamatan di Tingkat Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014 24. MODEL DB-1 DPRD PROVINSI : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari Setiap Kecamatan di Tingkat Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi Tahun 2014 25. MODEL DB-1 DPRD KAB/KOTA : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari Setiap Kecamatan di Tingkat Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 26. MODEL DB-2 : Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 27. MODEL DB-3 : Berita Acara Penerimaan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta Calon Anggota DPD di Tingkat Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 28. MODEL DB-4 : Surat Pengantar 29. MODEL DB-5 : Tanda Terima Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 30. MODEL . . .
  • 44. -430. MODEL DB-6 : Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Kabupaten/ Kota. 31. MODEL DC : Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi serta Calon Anggota DPD Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 32. MODEL DC-1 DPD : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari Setiap Kabupaten/Kota di Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Umum Anggota DPD Tahun 2014 33. MODEL DC-1 DPR : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari Setiap Kabupaten/Kota di Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014 34. MODEL DC-1 DPRD PROVINSI : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari Setiap Kabupaten/Kota di Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi Tahun 2014 35. MODEL DC-2 : Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Di Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 36. MODEL DC-3 : Berita Acara Penerimaan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik, Calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan Calon Anggota DPD dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 37. MODEL DC-4 : Surat Pengantar 38. MODEL DC-5 : Tanda Terima Penyampaian Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Provinsi dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 39. MODEL DC-6 : Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Provinsi. 40. MODEL DD : Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPR dan DPD dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 41. MODEL DD-1 DPD : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari setiap Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Anggota DPD Tahun 2014 42. MODEL DD-1 DPR : Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari setiap Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014 43. MODEL DD-2 : Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi dalam Proses Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 44. MODEL . . .
  • 45.
  • 46. MODEL D BERITA ACARA REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN CALON ANGGOTA DPR, DPRD PROVINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA SERTA CALON ANGGOTA DPD DI TINGKAT DESA/KELURAHAN DALAM PEMILU TAHUN 2014 Pada hari ini …………….. tanggal ……….…………… bulan …………….……………… tahun dua ribu empat belas, Panitia Pemungutan Suara Desa/Kelurahan *)........................................... mengadakan kegiatan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara partai politik dan suara calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, serta calon Anggota DPD bertempat di :...................................................... Pelaksanaan kegiatan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota disaksikan oleh saksi dari Partai Politik dan saksi dari Calon Anggota DPD, serta diawasi oleh Pengawas Pemilu Lapangan menyelesaikan rekapitulasi hasil suara untuk Pemilihan Umum Anggota : 1. DPR, Daerah Pemilihan : .................................................................. 2. DPD, Daerah Pemilihan : .................................................................. 3. DPRD Provinsi, Daerah Pemilihan : .................................................................. 4. DPRD Kabupaten/Kota, Daerah Pemilihan : .................................................................. 1. Dalam rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara, dilakukan penjumlahan data-data dalam formulir Model C1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota dari seluruh TPS dalam Desa/Kelurahan *) ................................................. dan dituangkan dalam formulir Model D-1 DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. 2. Dalam pelaksanaan kegiatan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara oleh PPS di tingkat Desa/Kelurahan *) ................................................., ada/tidak ada*) kejadian khusus dan/atau keberatan dari Saksi yang hadir dan langsung diberi keputusan oleh Ketua PPS setelah musyawarah dengan anggota PPS. 3. Kejadian khusus atau keberatan yang diajukan oleh Saksi, yaitu **): ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… 4. Terhadap keberatan saksi tersebut, Keputusan PPS adalah : ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… Demikian Berita Acara ini dibuat dalam ……. ( ………………………………) rangkap yang masingmasing rangkap ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPS serta saksi dari Partai Politik dan saksi dari calon Anggota DPD yang hadir.
  • 47. MODEL D Halaman 2 Berita Acara ini dilampiri dengan : 1. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dari Setiap TPS dalam Pemilu Anggota DPR di tingkat desa/kelurahan oleh PPS (Model D-1 DPR). 2. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dari Setiap TPS dalam Pemilu Anggota DPD di tingkat desa/kelurahan oleh PPS (Model D-1 DPD). 3. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dari Setiap TPS dalam Pemilu Anggota DPRD PROVINSI di tingkat desa/kelurahan oleh PPS (Model D-1 DPRD PROVINSI). 4. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Dari Setiap TPS dalam Pemilu Anggota DPRD KABUPATEN/KOTA di tingkat desa/kelurahan oleh PPS (Model D-1 DPRD KABUPATEN/KOTA). 5. Pernyataan kejadian khusus dan keberatan saksi yang berhubungan dengan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat desa/kelurahan dalam Pemilu Anggota DPRD KABUPATEN/KOTA (Model D-2). 6. Berita Acara Penerimaan hasil penghitungan perolehan suara partai politik, calon anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta calon Anggota DPD di tingkat desa/kelurahan dalam Pemilu Tahun 2014 (Model D-3). 7. Tanda Terima penyampaian Berita Acara dan Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat desa/kelurahan dalam Pemilu Tahun 2014 (Model D-5). 8. Undangan Rapat Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara oleh PPS di tingkat Desa/Kelurahan (Model D-6). Penyampaian Berita Acara dan sertifikat sebagai berikut : 1. ASLI Model D dan seluruh lampirannya disampaikan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan sebanyak 1 (satu) rangkap; 2. SALINAN Model D, Model D-1 DPR, Model D-1 DPRD Provinsi, serta Model D-1 DPRD Kabupaten/Kota, disampaikan kepada saksi dari Partai Politik sebanyak 1 (satu) rangkap; 3. SALINAN Model D, Model D-1 DPD disampaikan kepada saksi dari calon Anggota DPD sebanyak 1 (satu) rangkap; 4. SALINAN Model D, Model D-1 DPR, Model D-1 DPRD Provinsi, Model D-1 DPRD Kabupaten/Kota, serta Model D-1 DPD disampaikan kepada Pengawas Pemilu Lapangan sebanyak 1 (satu) rangkap. Catatan : *) Coret yang tidak perlu. **) Coret apabila tidak ada keberatan dan/atau kejadian khusus. PANITIA PEMUNGUTAN SUARA ................................................. Ketua ....................................................... ................................................. Anggota ................................................... ................................................. Anggota ...................................................
  • 48. MODEL D Halaman 3 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Nama Saksi dari Partai Politik Peserta Pemilu ………………... Partai NasDem ………………... Partai Kebangkitan Bangsa ………………... Partai Keadilan Sejahtera ………………... PDI Perjuangan ………………... Partai Golongan Karya ………………... Partai Gerindra ………………... Partai Demokrat ………………... Partai Amanat Nasional ………………... Partai Persatuan Pembangunan ………………... Partai Hati Nurani Rakyat ………………... Partai Kedaulatan ………………... Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 12. Tanda tangan 1………………………... 2………………... 3………………………... 4………………... 5………………………... 6………………... 7………………………... 8………………... 9………………………... 10………………. 11………………………... 12………………
  • 49. MODEL D Halaman 3 No Nama Saksi Saksi dari Calon Anggota DPD ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... ………………... Tanda tangan ………………………... ………………... ………………………... ………………... ………………………... ………………... ………………………... ………………... ………………………... ………………. ………………………... ………………. ………………………... ...……………. ………………………... ………………... ………………………... ………………... ………………………... ………………... ………………………... ………………... ………………………... ………………. ………………………... ………………. ………………………... ...……………. ………………………...
  • 50. SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP TPS DI TINGKAT DESA/KELURAHAN DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR TAHUN 2014 MODEL D-1 DPR Halaman 1 diisi berdasarkan formulir C1 dan Lampiran C1 DPR : ………………………………………………………………………………………. : ………………………………………………………………………………………. : ………………………………………………………………………………………. : ………………………………………………………………………………………. DESA/KELURAHAN *) KECAMATAN KABUPATEN/KOTA *) DAERAH PEMILIHAN DPR I. TPS ………. 2 3 TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 4 DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH 1 A. RINCIAN PEROLEHAN SUARA URAIAN NO. 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 DATA PEMILIH LK 1. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) PR JML LK 2. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) PR JML LK 3. Pemilih terdaftar dala Daftar Pemilih Khusus (DPK) PR JML LK 4. Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/nama sejenis lainnya PR JML LK 5. Jumlah Pemilih (1+2+3+4) PR JML B. PENGGUNA HAK PILIH LK 1. Pengguna hak pilih dalam DPT PR JML LK 2. Pengguna hak pilih dalam (DPTb)/Pemilih dari TPS lain PR JML LK 3. Pengguna hak pilih dalam Daftar Peemilih Khusus (DPK) PR JML LK 4. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/Nama sejenis lainnyta JML 5. Jumlah seluruh pengguna Hak Pilih (1+2+3+4) PR PR LK JML NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 51. MODEL D-1 DPR Halaman 1 ....... URAIAN NO. I. DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH 2 1 A. RINCIAN PEROLEHAN SUARA JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 3 DATA PEMILIH LK 1. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) PR JML LK 2. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) PR JML LK 3. Pemilih terdaftar dala Daftar Pemilih Khusus (DPK) PR JML LK 4. Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/nama sejenis lainnya PR JML LK 5. Jumlah Pemilih (1+2+3+4) PR JML B. PENGGUNA HAK PILIH LK 1. Pengguna hak pilih dalam DPT PR JML LK 2. Pengguna hak pilih dalam (DPTb)/Pemilih dari TPS lain PR JML LK 3. Pengguna hak pilih dalam Daftar Peemilih Khusus (DPK) PR JML LK 4. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/Nama sejenis lainnyta JML 5. Jumlah seluruh pengguna Hak Pilih (1+2+3+4) PR PR LK JML NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 52. MODEL D-1 DPR Halaman 1 ...... URAIAN NO. I. DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH 2 1 A. RINCIAN PEROLEHAN SUARA JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH AKHIR 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 3 DATA PEMILIH LK 1. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) PR JML LK 2. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) PR JML LK 3. Pemilih terdaftar dala Daftar Pemilih Khusus (DPK) PR JML LK 4. Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/nama sejenis lainnya PR JML LK 5. Jumlah Pemilih (1+2+3+4) PR JML B. PENGGUNA HAK PILIH LK 1. Pengguna hak pilih dalam DPT PR JML LK 2. Pengguna hak pilih dalam (DPTb)/Pemilih dari TPS lain PR JML LK 3. Pengguna hak pilih dalam Daftar Peemilih Khusus (DPK) PR JML LK 4. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/Nama sejenis lainnyta JML 5. Jumlah seluruh pengguna Hak Pilih (1+2+3+4) PR PR LK JML NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 53. MODEL D-1 DPR Halaman 2 URAIAN NO. RINCIAN DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 DATA SUARA SAH DAN TIDAK SAH TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 II. TPS ………. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 Jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2% (2+3+4) 2 Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih karena rusak/keliru coblos 3 Jumlah surat suara yang tidak digunakan 4 Jumlah surat suara yang tidak digunakan URAIAN NO. III. 1 1 Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politk 2 Jumlah Suara Tidak Sah 3 RINCIAN Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 54. MODEL D-1 DPR Halaman 2 ....... URAIAN NO. RINCIAN DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 DATA SUARA SAH DAN TIDAK SAH JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 II. JUMLAH PINDAHAN 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 Jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2% (2+3+4) 2 Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih karena rusak/keliru coblos 3 Jumlah surat suara yang tidak digunakan 4 Jumlah surat suara yang tidak digunakan URAIAN NO. III. 1 1 Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politk 2 Jumlah Suara Tidak Sah 3 RINCIAN Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 55. MODEL D-1 DPR Halaman 2 ...... URAIAN NO. RINCIAN II. DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA JUMLAH PINDAHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH AKHIR 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH AKHIR 11 12 13 14 15 16 17 18 Jumlah surat suara yang tidak digunakan 4 TPS ………. Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih karena rusak/keliru coblos 3 TPS ………. Jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2% (2+3+4) 2 TPS ………. Jumlah surat suara yang tidak digunakan URAIAN NO. RINCIAN III. DATA SUARA SAH DAN TIDAK SAH JUMLAH PINDAHAN 1 2 3 1 Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politk 2 Jumlah Suara Tidak Sah 3 Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 56. MODEL D-1 DPR Halaman 3 NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI NASDEM 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 57. MODEL D-1 DPR Halaman 3 ...... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI NASDEM 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 58. MODEL D-1 DPR Halaman 3 ...... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. RINCIAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH AKHIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI NASDEM 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 59. MODEL D-1 DPR Halaman 4 NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PDI PERJUANGAN 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 60. MODEL D-1 DPR Halaman 4 ..... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PDI PERJUANGAN 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 61. MODEL D-1 DPR Halaman 4 ....... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. RINCIAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH AKHIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PDI PERJUANGAN 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 62. MODEL D-1 DPR Halaman 5 NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI GOLONGAN KARYA 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI GERINDRA 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 63. MODEL D-1 DPR Halaman 5 ....... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI GOLONGAN KARYA 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI GERINDRA 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 64. MODEL D-1 DPR Halaman 5 ....... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. RINCIAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH AKHIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI GOLONGAN KARYA 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI GERINDRA 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 65. MODEL D-1 DPR Halaman 6 NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI DEMOKRAT 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI AMANAT NASIONAL 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 66. MODEL D-1 DPR Halaman 6 ....... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI DEMOKRAT 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI AMANAT NASIONAL 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 67. MODEL D-1 DPR Halaman 6 ....... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. RINCIAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH AKHIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI DEMOKRAT 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI AMANAT NASIONAL 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 68. MODEL D-1 DPR Halaman 7 NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI HATI NURANI RAKYAT 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 69. MODEL D-1 DPR Halaman 7 ....... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI HATI NURANI RAKYAT 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 70. MODEL D-1 DPR Halaman 7 ....... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. RINCIAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH AKHIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI HATI NURANI RAKYAT 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 71. MODEL D-1 DPR Halaman 8 RINCIAN NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI BULAN BINTANG 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 72. MODEL D-1 DPR Halaman 8 ....... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH PINDAHAN 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 RINCIAN NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI BULAN BINTANG 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 73. MODEL D-1 DPR Halaman 8 ....... NO. PARTAI IV. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK DAN SUARA CALON JUMLAH PINDAHAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. RINCIAN TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. TPS ………. JUMLAH AKHIR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI BULAN BINTANG 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 15
  • 74. SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP TPS DI TINGKAT DESA/KELURAHAN DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPD TAHUN 2014 MODEL D-1 DPD Halaman 1 diisi berdasarkan formulir Model C1-DPD dan Lampiran Model C1-DPD : ………………………………………………………………………………………. : ………………………………………………………………………………………. : ………………………………………………………………………………………. KECAMATAN KABUPATEN DAERAH PEMILIHAN DPR I. RINCIAN PEROLEHAN SUARA URAIAN NO. TPS ...... DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH 2 1 3 TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... JUMLAH PINDAHAN 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 LK a. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) PR JML 1 LK b. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) PR JML LK 2 Jumlah seluruh Pemilih Terdaftar dalam DPT dan DPTb (1a + 1b) PR JML LK a.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPT PR JML LK 3 b.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPTb (Pemilih dari TPS lain) PR JML LK c. Jumlah pengguna hak pilih menggunakan KTP atau paspor PR JML LK 4 Jumlah seluruh Pemilih yang menggunakan hak pilih (3a + 3b + 3c) PR JML NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 4 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI CALON ANGGOTA DPD 5
  • 75. MODEL D-1 DPD Halaman 1 ....... URAIAN NO. I. RINCIAN PEROLEHAN SUARA JUMLAH PINDAHAN DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH 2 1 3 TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... JUMLAH PINDAHAN 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 LK a. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) PR JML 1 LK b. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) PR JML LK 2 Jumlah seluruh Pemilih Terdaftar dalam DPT dan DPTb (1a + 1b) PR JML LK a.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPT PR JML LK 3 b.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPTb (Pemilih dari TPS lain) PR JML LK c. Jumlah pengguna hak pilih menggunakan KTP atau paspor PR JML LK 4 Jumlah seluruh Pemilih yang menggunakan hak pilih (3a + 3b + 3c) PR JML NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 4 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI CALON ANGGOTA DPD 5
  • 76. MODEL D-1 DPD Halaman 1 ...... URAIAN NO. I. RINCIAN PEROLEHAN SUARA JUMLAH PINDAHAN DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH 2 1 3 TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... TPS ...... JUMLAH AKHIR 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 LK a. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) PR JML 1 LK b. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) PR JML LK 2 Jumlah seluruh Pemilih Terdaftar dalam DPT dan DPTb (1a + 1b) PR JML LK a.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPT PR JML LK 3 b.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPTb (Pemilih dari TPS lain) PR JML LK c. Jumlah pengguna hak pilih menggunakan KTP atau paspor PR JML LK 4 Jumlah seluruh Pemilih yang menggunakan hak pilih (3a + 3b + 3c) PR JML NAMA/TANDA TANGAN PPS 1 2 3 4 NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI CALON ANGGOTA DPD 5