KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Penelitian pt mitsuba
1. Universitas bina bangsa
Universitas bina bangsa 1
MAKALAH PENELITIAN PT MITSUBA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Kinerja & Kompensas
Dosen : ade fauji SE , MM
Oleh
ENGKOS KOSASIH
11141060
7Y MSDM /B.1.1
PROGRAM STUDI MANAJEMAN
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2. Universitas bina bangsa
Universitas bina bangsa 2
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Persaingan dalam industri otomotif mengharuskan setiap perusahaan yang
bergerak dalam bidang tersebut jeli untuk melihat peluang dan melakukan peningkatan
dalam hal kualitas dan kuantitas. Penerapan teknologi yang tepat akan membawa dampak
yang signifikan akan kelangsungan bisnis, kualitas SDM dan system manajemen yang
diterapkan akan menentukan sampai sejauh mana perusahaan tersebut dapat
mempertahankan eksistensinya.
PT. Mitsuba Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang
produksi komponen elektrik untuk otomotif terutama pada kendaraan roda dua. PT.
Mitsuba Indonesia sebagai “Maker” komponen elektrik memenuhi kebutuhan ATPM
yang berada di Indonesia seperti : Honda, Suzuki, Yamaha dan Kawasaki. PT.Mitsuba
Indonesia mempunyai tiga department yaitu Direct departement, Semi direct departement
dan In direct department. Departement yang secara langsung menunjang proses produksi
yaitu direct department. Salah satu produk utama dari PT. Mitsuba Indonesia adalah AC
Generator, yakni penghasil listrik yang digunakan untuk proses pengapian dan pengisian
baterai. AC Generator dirangkai dari banyak komponen, diantaranya adalah Rotor boss.
Rotor boss dalam hal ini berfungsi untuk Balancer atau penyeimbang beban putaran
3. Universitas bina bangsa
Universitas bina bangsa 3
mesin, serta sebagai konektor atau penyambung antara putaran yang dihasilkan mesin
untuk memutar magnet yang terdapat pada AC generator sehingga medan magnet tersebut
dapat menghasilkan gaya gerak listrik. Karena fungsi tersebut rotor boss harus memiliki
fungsi mekanis tertentu untuk dapat bertahan dalam putaran tinggi dan suhu yang
fluktuatif.
Grafik 1.1
Diagram Jumlah Produksi Forging pada bulan Januari ~ Desember Tahun 2017 :
Dari grafik 1.1 terlihat jumlah produksi forging selama bulan januari ~ desember tahun
2017 dimana persentase 2 bulan terakhir mengalami penurunan, sehingga diperlukan
analisa lebih lanjut untuk melakukan perubahan. Agar dapat meningkatkan produktifitas
produksi rotor boss kembali.
Departemen Forging merupakan departemen yang terdapat di PT.Mitsuba
Indonesia yang bertugas untuk memproduksi rotor boss. Secara garis besar proses
produksi roto boss adalah Proses cutting material, Proses induction heat, Proses forging,
Jumlah Produksi Forging Januari ~ Desember 2009
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
JULIJ A N P E B MARETAPRIL MAI JUNI AGUST SEPT O K T N O P D E S
Bulan
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
%
4. Universitas bina bangsa
Universitas bina bangsa 4
Proses Shot blasting dan Proses Heat Treatment. Pada proses heat treatment fungsi
mekanis rotor boss dibentuk dengan cara melakukan proses pemanasan serta pendinginan
pada suhu tertentu pada waktu yang telah ditetapkan, sehingga didapatkan part yang
memiliki kelenturan atau fleksibilitas tertentu akan tetapi juga memiliki kekerasan atau
Hardness yang sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.
1.2 Identifikasi Masalah
Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah dalam perusahaan adalah masalah
kualitas di Departemenet Forging pada proses heat treatment. Sejauh ini persentase produk
cacat masih tinggi dan sistem pengendalian kualitas yang diterapkan hingga kini belum
berjalan baik, sehingga penulis merasa perlu untuk menganalisa permasalahan tersebut
dengan menggunakan alat-alat pengendalian kualitas dengan metode statistik.
Tabel 1.1
Tabel data defect proses forging pada bulan Januari ~ Desember 2017 :
Code
Defect Quantity
Persentase
(%) 0%
Hardness (Over & Under) 18,250 83.38% 83%
Underfill 2,664 12.17% 96%
Burry 621 2.84% 98%
Bending 126 0.58% 99%
Material dingin 124 0.57% 100%
Crack 103 0.47% 100%
Total 21,888 1.00
Sumber : PT.mitsuba indonesia
5. Universitas bina bangsa
Universitas bina bangsa 5
Grafik 1.2
Diagram Pareto defect proses forging
Dari data diatas permasalahan yang sering terjadi yaitu pada proses heat treatment
antara lain : over Hardness dan under hardness dari standard. Untuk mengatasi
permasalahan barang NG (No Good) yang tinggi dapat dilakukan repair atau perbaikan
dengan proses ulang pada proses heat treatment. Meskipun over hardness dan under
standard dapat diperbaiki dengan proses ulang pada proses heat treatment, akan tetapi
dengan tingginya jumlah part yang diperbaiki akan berdampak pada naiknya biaya
produksi dan juga berdampak pada turunnya performance dan produktivitas.
1.3 Perumusan Masalah
Pencegahan akan adanya kegagalan pada unit produk, sangat memerlukan ramalan
masalah – masalah yang akan terjadi, untuk mendapatkan produk yang sesuai dan handal
hal – hal berikut perlu diperhatikan :
Diagram Pareto Defect Proses Forging Periode Januari ~ Desember2009
18,250
2,664
621 103124126
0
3,000
6,000
9,000
12,000
15,000
18,000
21,000
Jenis Defect
0%
10%
20%
30%
40%
50%
%60
%70
%80
%90
%100
6. Universitas bina bangsa
Universitas bina bangsa 6
1. Apakah potensial kegagalan yang bisa timbul oleh produk tersebut ?
2. Bagaimana membuat produk yang tidak menghasilkan atau meminimalkan
kegagalan tersebut ?
3. Apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana ?
4. Adakah cara untuk membuat produk yang handal dengan lebih efektif ?
Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka penulis membuat penelitian pada
salah satu lini produksi PT. Mitsuba Indonesia untuk mengurangi reject pada proses Heat
Treatment dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis atau FMEA
dengan menitik beratkan pada fungsi pencegahan dan penanggulangan berkesinambungan
dari permasalahan yang akan atau sudah terjadi.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan pada lini produksi yang terdapat
pada PT. Mitsuba Indonesia adalah untuk :
1. Menurunkan reject rotor boss pada proses heat treatment.
2. Meningkatkan kualitas proses heat treatment karena mempengaruhi kekuatan
mekanisme dari produk.
3. Menurunkan biaya akibat adanya proses ulang Heat Treatment sangat tinggi.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dimaksudkan untuk menghindari penyimpangan dari tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian. Batasan masalahnya adalah :
1. Batasan Waktu.
7. Universitas bina bangsa
Universitas bina bangsa 7
Batasan waktu yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah dari bulan Januari ~
Desember 2017.
2. Metode Analisa.
Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode
And Effects Analysis (FMEA).
3. Object Penelitian.
Penelitian dilakukan di departemen forging pada proses Heat Treatment
PT.Mitsuba Indonesia.
4. Man, Method, Material, Machine, Environment.
Penelitian yang dilakukan pada proses Heat Treatment ini berdasar analisa 4M dan
1E dititik beratkan pada metode kerja yang dilakukan untuk pencegahan.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk laporan ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data Primer.
Dengan melakukan observasi yaitu membuat pencatatan terhadap semua pihak
tentang aspek yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, dengan cara
mengamati langsung kegiatan perusahaan.
2. Pengumpulan Data Sekunder.
yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka, yang dilakukan dengan cara
membaca buku literatur yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti untuk
mendapatkan landasan teoritis.
8. Universitas bina bangsa
Universitas bina bangsa 8
1.7 Sistematika Penulisan.
Untuk memberikan gambaran umum yang sistematis dan dapat memperjelas isi
dari laporan, maka penulis membagi laporan ini dalam enam bab dan setiap bab terdiri
dari beberapa sub bagian. Penjelasan singkat mengenai masing-masing bab adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar belakang masalah, Perumusan masalah, Tujuan
penelitian, Batasan permasalahan, Metodologi penelitian dan Sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori yang digunakan sebagai landasan
atau pedoman untuk membahas atau menganalisa masalah-masalah yang
dihadapai sebagai kerangka berfikir.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan cara pengambilan dan pengolahan data dengan
menggunakan alat-alat analisa yang ada.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
9. Universitas bina bangsa
Universitas bina bangsa 9
Bab ini merupakan pokok pembahasan penelitian karena data-data yang
terkumpul diuraikan dan diolah menurutkegunaanya untuk dianalisa.
BAB V ANALISIA, DATA DAN PERBAIKAN
Pada bab ini data-data yang telah diperoleh dianalisa dan dibuat
langkahlangkah penyelesaiannya.
Revaluasi reject rate setelah perbaikan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengamatan dan analisa data serta
saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
1.8 Sumber Pustaka
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan berbagai sumber pustaka berupa
handbook dan beberapa sumber pustaka lainnya yang dapat digunakan untuk referensi
dan menunjang tuagas penelitian ini..