3. REMAJA
Masa remaja merupakan peralihan
antara masa kanak-kanak dan dewasa
(Berk, 2012). Remaja belum
memperoleh status orang dewasa
tetapi tidak lagi memiliki status
kanak – kanak (Calon dalam Monks
dkk, 2006)
Dimata hukum, Pasal 7 UU No. 1/1974
tentang perkawinan “Usia minimal
untuk suatu perkawinan menurut UU
adalah 16 tahun untuk wanita dan 19
tahun untuk laki – laki. Tetapi
sebelum usia 21 tahun, menikah
harus dengan izin orangtua (Pasal 6
ayat 2 UU No. 1/1974), sehingga usia
16/19 tahun – 21 tahun disejajarkan
dengan pengertian “remaja”
4. Menurut WHO, Remaja 10 – 20 tahun,
merupakan suatu masa:
1. Individu berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukkan tanda –
tanda seksual sekundernya sampai
saat ia mencapai kematangan seksual
2. Individu mengalami perkembangan
psikologis dan pola identifikasi dari
kanak – kanak menjadi dewasa
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan
sosial-ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relative lebih mandiri
5. Batasan Usia Remaja
Hurlock (1981) : remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun.; Monks, dkk
: batasan usia remaja adalah 12-21 tahun.; Stanley Hall : remaja berada pada rentang
12-23 tahun : Strom & Stress. Sedangkan Kartini Kartono, membagi 3 bagian pada masa
remaja :
1. Remaja Awal (12-15 Tahun) : Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani
yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat
anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-
kanak lagi namun sebelum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada
masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa
kecewa.
2. Remaja Pertengahan (15-18 Tahun) : Kepribadian remaja pada masa ini masih
kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan
kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri.Remaja mulai menentukan nilai-nilai
tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis.Maka dari
perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal maka pada rentan usia ini mulai
timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan
kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang
dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja menemukan diri sendiri atau jati dirnya.
3. Remaja Akhir (18-21 Tahun) : Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil.
Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri
dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan
hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas
yang baru ditemukannya.
6. Batasan Usia Remaja
Monks dkk (2006), membagi remaja
menjadi 4 tahapan:
- Usia 10 – 12 tahun (pra-remaja)
- 12-15 tahun (remaja awal)
- 15-18 tahun (remaja pertengahan)
- 18- 21 tahun (remaja akhir)
7. Ciri Perkembangan Remaja
Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu
perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan
memberikan dampak langsung pada individu yang
bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan
selanjutnya.
Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti
perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat
dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas,
keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba gaya
hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai
dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.
Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan
pada emosi, perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi
dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang
dianut, serta keinginan akan kebebasan.
Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang
dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa
dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.
9. Tugas Perkembangan
Masa Remaja
Mampu menerima keadaan fisiknya;
Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok
yang berlainan jenis;
Mencapai kemandirian emosional;
Mencapai kemandirian ekonomi;
Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang
sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota
masyarakat;
Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang
dewasa dan orang tua;
Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang
diperlukan untuk memasuki dunia dewasa;
Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;
Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab
kehidupan keluarga.
11. PUBERTAS
Menurut Monks (2002), pubertas adalah berasal
dari kata puber yaitu pubescere yang artinya
mendapat pubes atau rambut kemaluan, yaitu
suatu tanda kelamin sekunder yang
menunjukkan perkembangan seksual.
Menurut Berk (2012), pubertas adalah sebuah
kumpulan peristiwa biologis yang mengarah
pada badan ukuran dewasa dan kematangan
seksual.
12. Perubahan Fisik Pada
Masa Pubertas
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak – anak ke
dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga
fisik. Gejala fisik yang terjadi yang merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubahan
psikologis muncul akibat dari gejala fisik (Sarwono, 2015)
Tanda lahiriah pertama dari pubertas adalah pertambahan
cepat tinggi dan berat badan yang dikenal dengan pacu
tumbuh / growth spurt (Berk, 2012)
Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat
perubahan fisik penting seperti tubuh anak dewasa:
perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh,
perkembangan ciri-ciri seks primer dan perkembangan
ciri-ciri seks sekunder (Hurlock, 2004).
13. Perubahan Primer
Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-
tanda/perubahan yang menentukan sudah mulai berfungsi
optimalnya organ reproduksi pada manusia.
Pada pria
Gonad atau testis yang terletak di skortum, di luar tubuh, pada usia
14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Kemudian terjadi
pertumbuhan pesat selama 1 atau 2 tahun, setelah itu pertumbuhan
menurun, testis sudah berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun.
Kalau fungsi organ-organ pria sudah matang, maka biasanya mulai
terjadi mimpi basah pertama (spermarche / cairan sperma keluar
untuk pertama kali)
Pada wanita
Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber, meskipun
dalam tingkat kecepatan yang berbeda. Berat uterus anak usia 11
atau 12 tahun berkisar 5,3 gram, pada usia 16 rata-rata beratnya 43
gram. Tuba falopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat pada
saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi anak
perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi pertama
(menarche).
(Berk, 2012).
14. Perubahan Sekunder
Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-
perubahan yang menyertai perubahan primer yang terlihat dari
luar.
Pada perempuan
Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; pertumbuhan
payudara; tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan vagina;
panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar; tulang-
tulang wajah mulai memanjang dan membesar; vagina
mengeluarkan cairan; keringat bertambah banyak; kulit dan
rambut mulai berminyak; pantat bertambah lebih besar.
Pada pria
Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; tangan dan kaki
bertambah besar; pundak dan dada bertambah besar dan
membidang; otot menguat; tulang wajah memanjang dan
membesar tidak tampak seperti anak kecil lagi; tumbuh jakun;
tumbuh rambut-rambut di ketiak, sekitar muka dan sekitar
kemaluan; penis dan buah zakar membesar; suara menjadi besar;
keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak.
15. FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN FISIK PADA MASA PUBERTAS
Gambar Kelenjar Endokrin
sumber: https://www.google.com/search?q=gambar+kelenjar+endokrin&client
16. Kelenjar bawah otak (Pituitary)
Kelenjar bawah otak (Pituitary) adalah kelenjar yang dikeluarkan
oleh pituitary dan berpengaruh pada seksualitas:
1. Hormon pertumbuhan
Mempengaruhi tulang-tulang panjang (tulang tangan dan kaki), tumbuh
maksimal hingga usia 18 tahun. Kelainan pada hormone ini orang tumbuh
terlalu pendek atau jangkung)
2. Hormon perangsang pada pria
Merangsang testis, sehingga testis memproduksi hormon testosterone
dan androgen serta sel – sel benih laki – laki (spermatozoa)
3. Hormon pengendali pada wanita yang mempengaruhi indung telur
Memproduksi sel telur (ovum) dan hormon estrogen dan progesterone.
Berfungsi untuk mengatur haid, jadi saat hamil tidak haid dan di buang
kedalam air seni. karena itulah mengapa kehamilan dapat diketauhui
dari pemeriksaan air seni. Kelenjar bawah otak terletak di dekat proses
berpikir, sehingga kalau wanita banyak pikiran, maka dapat menganggu
siklus menstruasinya.
4. Hormon air susu
Mempengeruhi kelenjar susu wanita di masa wanita itu sedang
menyusui.
17. Testis
Testis adalah buah zakar ada 2 buah, terletak dalam
sebuah kantung (scortum) yang tergantung di bawah
penis
Testis memproduksi:
Hormon androgen dan testosteron
Menyebabkan tanda – tanda kelaki – lakian: kumis,
jenggot, jakun, otot yang kuat, suara berat, bulu
kemaluan dan ketiak. Hormon testosteron
menyebabkan timbulnya birahi (nafsu seks, libido).
Pada wanita, hormon testosterone dibuat dalam jumlah
yang jauh lebih kecil oleh indung telur sehingga wanita
juga memiliki birahi.
Benih laki – laki (spermatozoa)
Sejak remaja diproduksi beratus – ratus juta setiap
harinya, sampai lansia (60-70 tahun). Benih ini yang
akan membuahi telur (ovum), sehingga terjadi
kehamilan.
18. Indung Telur
Terletak di dalam rongga perut wanita di bagian bawah,
di dekat Rahim
Memproduksi:
Hormon Progesteron
Mematangkan dan mempersiapkan sel telur untuk dibuahi,
progesterone ini yang mengembangkannya lebih lanjut
menjadi janin
Hormon Estrogen
Mempengaruhi pertumbuhan sifat – sifat kewanitaan pada
tubuh seseorang (payudara membesar, pinggul membesar,
suara halus), mengatur siklus haid. Diroduksi pada usia
remaja awal – kurang lebih 45 tahun.
Sel Telur
Mulai dimatangkan sejak masuk usia remaja. Pada satu
waktu saat sudah matang dilepaskan (biasanya 28 hari),
ditangkap saluran telur untuk dibuahi oleh spermatozoa
atau dikeluarkan bersama – sama haid.
20. Dampak Masa Pubertas
1. Dampak Fisik
Meskipun sebagian besar anak puber secara
fisik tidak merasa normal, namun penyakit
yang aktual tidak banyak dialami anak dalam
periode ini dibandingkan dengan periode-
periode sebelumnya. Bahaya fisik utama
masa puber disebabkan kesalahan fungsi
kelenjar endokrin yang mengendalikan
pertumbuhan pesat dan perubahan seksual
yang terjadi pada periode ini.
21. Dampak Psikologis
1. Konsep diri yang kurang baik.
Ada banyak hal yang menyebabkan perkembangan konsep diri
kurang baik selama masa puber, beberapa diantaranya alasan
pribadi dan alasan lingkungan. Anak yang mengembangkan
konsep diri kurang baik pada masa remaja cenderung
menguatkan konsep tersebut dengan perilaku yang tidak
sosial, dan bukan memperbaikinya. Akibatnya, dasar-dasar
untuk kompleks rendah diri semakin tertanam dan kecuali
dilakukan langkah – langkah perbaikan, maka cenderung akan
menetap dan mewarnai mutu perilaku individu sepanjang
hidupnya.
2. Prestasi Rendah
Cepatnya pertumbuhan fisik maka tenaga menjadi melemah,
ini mengakibatkan keseganan untuk bekerja dan bosan pada
tiap kegiatan yang melibatkan usaha individu.
3. Kurangnya persiapan untuk menghadapi masa puber
Anak puber tidak diberitahu atau secara psikologis tidak
dipersiapkan tentang perubahan fisik dan psikologis yang
terjadi pada masa puber, pengalaman akan perubahan itu
dapat merupakan pengalaman traumatis.
22. lanjutan
4. Menerima tubuh yang berubah
Diantara tugas perkembangn masa puber yang penting adalah
menerima kenyataan bahwa tubuhnya mengalami perubahan.
Hanya sedikit anak puber yang mampu menerima kenyataan ini,
sehingga mereka tidak puas dengan penampilannya.
5. Menerima peran seks yang diharapkan
Sama halnya menerima tubuh yang berubah, menerima peran seks
anak puber yang diharapkan mendekati peran seks orang dewasa
merupakan tugas perkembangan utama pada tingkat usia ini.
Terjadinya kematangan seksual atau waktu yang diperlukan untuk
pematangan.
6. Penyimpangan dalam pematangan sosial
Salah satu bahaya psikologis selama masa puber yang paling serius
adalah penyimpangan dalam usia terjadinya kematangan seksual
atau waktu yang diperlukan untuk pematangan.
7. Anak yang matang lebih awal
Anak yang matang terlalu dini dapat menunjukkan kesulitan
pribadi. Kesulitan ini timbul karena anak matang lebih awal yang
kelihatannya lebih tua dari usianya, biasanya diharapkan bertindak
sesuai dengan penampilannya dan bukan dengan usianya
23. Daftar Pustaka
Berk, L.E.2012. Development Through The Life Span:
Dari Prenatal Sampai Remaja. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar
Monks, F.J.,Knoers,A.M.P.,Haditono,S.R.Psikologi
Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta:UGM Press
Sarwono, S.W. 2015.Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali
Pers