Dokumen tersebut membahas tentang lempeng tektonik dan bagaimana pergerakannya mempengaruhi geologi Indonesia. Terdapat tiga jenis batas lempeng yaitu konvergen, divergen dan transform, yang masing-masing menghasilkan gunung berapi, lembah retakan, atau sesar. Indonesia berada di pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia, sehingga sering terjadi gempa dan aktivitas gunung berapi akibat subduksi lempeng Indo-Australia di bawah Eur
2. Ardi Permana 0913022028
Rendiyansyah 0913022059
Soirwan 0913022108
Dewi Setiawati 0913022004
Fera Mulya Sari 0913022007
Pramita Syilvia D 0913022056
Arina Khusnayain 0913022081
Nelly Mustika A 0913022102
Tiara Aprianty 0912022109
Nova Lusiana 0853022038
3. Jenis-jenis Batas Lempeng
Berdasarkan arah pergerakannya,
perbatasan antara lempeng tektonik
yang satu dengan lainnya (plate
boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu
1. divergen,
2. konvergen, dan
3. transform
4. Jenis Batas Konvergen:
Obduction/Obduksi (atas) dan
Subduction/Subduksi (bawah)
Batas-batas lempeng : Konvergen (atas),
Divergen (tengah) dan Transforms
(bawah).
5. Batas divergen/konstruktif
(divergent/constructive boundaries)
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak
saling memberai (break apart). Ketika sebuah
lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan
terbelah, membentuk batas divergen.
Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan
pemekaran dasar laut (seafloor spreading).
Sedangkan pada lempeng benua, proses ini
menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift
valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng
yang saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge)
adalah salah satu contoh divergensi yang paling
terkenal, membujur dari utara ke selatan di
sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa
dan Afrika dengan Benua Amerika.
6.
7. Batas konvergen/destruktif
(convergent/destructive boundaries)
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan
(consumed) ke arah kerak bumi, yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu
satu sama lain (one slip beneath another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong
ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain
disebut dengan zona tunjaman (subduction zones).
Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa.
Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit
samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di
wilayah ini.
Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan
Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang
(Japanese island arc).
8.
9. Batas konvergen ada 3 macam, yaitu
1) antara lempeng benua dengan
lempeng samudra,
2) antara dua lempeng samudra, dan
3) antara dua lempeng benua.
10. Batas transform
(transform boundaries)
Terjadi bila dua lempeng tektonik
bergerak saling menggelangsar (slide
each other), yaitu bergerak sejajar
namun berlawanan arah.
Keduanya tidak saling memberai
maupun saling menumpu.
Batas transform ini juga dikenal sebagai
sesar ubahan-bentuk (transform fault).
11.
12. Batas transform umumnya
berada di dasar laut, namun
ada juga yang berada di
daratan, salah satunya
adalah Sesar San Andreas
(San Andreas Fault) di
California, USA.
Sesar ini merupakan
pertemuan antara Lempeng
Amerika Utara yang
bergerak ke arah tenggara,
dengan Lempeng Pasifik
yang bergerak ke arah
barat laut.
14. Bagaimana Dengan
Indonesia?
Negeri kita tercinta berada di dekat batas
lempeng tektonik Eurasia dan Indo-
Australia.
Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah
konvergen.
Lempeng Indo-Australia adalah lempeng yang
menunjam ke bawah lempeng Eurasia.
Selain itu di bagian timur, bertemu 3 lempeng
tektonik sekaligus, yaitu lempeng Philipina,
Pasifik, dan Indo-Australia.
15. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi antara
dua lempeng menyebabkan terbentuknya deretan
gunung berapi dan parit samudra.
Demikian pula subduksi antara Lempeng Indo-
Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan
terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain
adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan
gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan
Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah
Parit Jawa (Sunda).
16. Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat
gerakannya mengalami gesekan atau
benturan yang cukup keras.
Bila ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami,
dan meningkatnya kenaikan magma ke
permukaan.
Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang
bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang
seringkali diikuti dengan tsunami, aktivitas
gunung berapi di sepanjang pulau Sumatra
dan Jawa juga turut meningkat.
17. Indo-plate
Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan batas
antar lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan kumpulan gunung
berapi.