2. Nama kelompok :
1. Ade peni afifah 1113500098
2. Dewi royani azwar 1113500036
3. Nur khomisah 1113500083
4. Tyas sahadatul amanah 1113500112
Kelas : 4A BK
Dosen pengampu :
Agus Maemun, S.Pdi, S.Pd
3. Pengertian aliran humanistik
http://www.tuanguru.com/2012/06/pengertian-humanisme.html
Humanisme, secara sederhana adalah suatu sikap yang
konsisten dalam membela kelangsungan dan keberadaan
hidup manusia agar manusia tidak tenggelam dalam
kehancuran atau kebinasaan. Humanisme sebagai suatu
aliran dalam filsafat, memandang manusia itu bermartabat
luhur, mampu menentukan nasib sendiri, dan dengan
kekuatan sendiri mampu mengembangkan diri.
4. Abdurrahman Mas’ud (2004:135) mengemukakan
bahwa humanisme dimaknai sebagai kekuatan atau
potensi individu untuk mengukur dan mencapai
ranah ketuhanan dan menyelesaikan permasalahan-
permasalah sosial. Menurut pandangan ini, individu
selalu dalam proses menyempurnakan diri.
5. KETERKAITAN ANTARA HUMANISTIK DENGAN
KONSELING AGAMA
Humanisme adalah pandangan yang menyatakan
bahwa manusia dapat memahami dunia serta
keseluruhan realita dengan menggunakan
pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan bersama.
Kita bisa hidup baik tanpa agama sekalipun. Para
Humanis berusaha menciptakan yang terbaik bagi
kehidupan dengan menciptakan makna dan tujuan
bagi diri sendiri.
6. Tokoh yang terkenal menganut paham ini bernama Desiderus Eramus
(1469-1536), yang sering disebut dengan bapak Humanisme. Erasmus
adalah seseorang yang sebetulnya terbuka dan menerima kebajikan
manusia seperti yang diceritakan dalam injil, dan menjadikan Yesus
sebagai tokoh manusia yang ideal hingga kemudian menolak hal-hal
ilahi dalam injil, pandangan takhayul adat gereja, yang umumnya
bersifat terlalu dogmatis dan otoriter pada masa itu. Erasmus sedih
melihat kehidupan aliran-aliran agama Kristen yang saling memusuhi,
itulah sebabnya, dapat dimaklumi kalau akhirnya ia lebih memilih
Humanisme sebagai suatu pilihan pandangan hidup yang dianggap lebih
manusiawi disbanding aliran-aliran Kristen yang ada pada masa itu.
1. Humanisme lama
7. LANJUTAN ....
Francis Bacon, filsuf dan ilmuan yang merintis jalan
pada penyelidikan alam yang akurat meskipun begitu
Bacon tidak mau secara radikan melepaskan diri dari
ajaran-ajaran agam tertentu. Thomas Hobbeslah yang
secara tuntas menerobos batas itu dan
mengembangkan filsafat ilmu pengetahuan yang
materialistis, yang melepaskan diri dari agama yang
kemudian diteruskan oleh pemikir lainnya seperti Rene
Descrates
8. LANJUTAN.....
Descrates yang dianggap sebagai bapak Rasionalisme, memang
menonjolkan akal budi sebagai pusat kemampuan manusia, sedang
Frederich Nietsche dan Aguste Comte, tokoh Neo-Positivisme,
mempopulerkan “Agama Humanisme”, yaitu Tuhan diturunkan dari
tahkta-Nya dan manusia ditempatkan sebagai pusat. Dari
Humanisme itulah mulai tumbuh suatu sikap bahwa manusia harus
mencari jalan hidupnya sendiri, dan banyak orang Humanis akhirnya
menyangkal adanya Allah (ateisme).
9. Bangkitnya humanisme di Amerika sesudah Perang Dunia I, Humanisme sekuler
meruoakan gerakan budaya dan intelektual, yang pada prinsipnya ingin
menjelaskan keberadaan manusia tanpa ada sangkut pautnya dengan
Tuhan.Menurut Yohanes Verkuyl, ahli teologi terkenal itu, disebut sebagai “suatu
sifat yang hanya berorientasi pada dunia ini (saeculum, dan menolak serta
mengabaikan dunia kekekalan (aeternum)”. Pada prinsipnya Humanisme Sekuler
merupakan paham budaya dan pemikiran mengenai hidup yang didasarkan sikap
“menolak Tuhan dan hal-hal yang bersifat adikodrati”, dan menggantikannya
dengan “diri sendiri (self), ilmu pengetahuan (science), dan kemajuan
(progress)”.
2. Humanisme Sekuler
10. LANJUTAN...
Contoh pandangan Humanisme Sekuler dapat dilihat
dari ucapan-ucapan para tokohnya yang dimuat dalam
majalah Humanist di Amerika serikat, seperti yang
diucapkan oleh Kurt Vonnegut. Berdasarkan pandangan
Humanis itu, soal seperti aborsi, kumpul kebo,
membunuh, ketidakadilan, kejahatan dan
penyimpangan-penyimpangan etis lainnya dianggap
sebagai urusan kemutlakan di luar dirinya, baik itu
berupa ajaran agama maupun peraturan-peraturan
social.
11. 3. Humanisme Kosmis
Humanisme sekuler yang makin menonjol,
berkembang juga gerakan baru yang disebut sebagai
“ Gerakan Zaman Baru” dalam banyak bentuknya,
yang seakan-akan mengiringi pandangan
Rasionalisme dan Humanisme Sekuler yang banyak di
anut oleh manusia pada masa kini. Oleh karena itu,
gerakan itu juga disebut orang sebagai Humanisme
Kosmis atau Humanisme Baru. Pada prinsipnya,
Humanisme Kosmis itu berlawanan dengan praktik-
praktik yang rasional dan materialistis sebab di sana di
tekankan pengalaman-pengalaman kemanusiaan
yang bersifat mistis dan kosmis
12. Suatu realitas sepanjang sejarah hidup dan
kehidupan manusia masa lalu, kini, dan akan
datang bahwa berbagai ideologi, aliran filsafat,
ajaran-ajaran, dan lain sebagainya muncul dan
hilang, akan tetapi agama tetap ada dan agama
tidak pernah mati dan lenyap. Dalam arti, bentuk-
bentuk penyembahan manusia kepada Illahi tetap
ada dan terus menerus mengalami perkembangan.
Peran aliran humanistik didalam kehidupan
13. PERILAKU AGAMA MENURUT
HUMANISTIK
1. Pengertian Agama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
definisi agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.
Diketahui, bahwa sebenarnya kata agama
berasal dari bahasa sanskerta āgama yang berarti
“tradisi”. Istilah lain yang memiliki makna identik
dengan agama adalah religi yang berasal dari
bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja re-
ligare yang berarti “mengikat kembali”.
14. 2. Pentingnya agama dalam kehidupan
a. Karena agama sumber moral.
b. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
c. Karena agama merupakan sumber informasi
tentang masalah metafisika.
d. Karena agama memberikan bimbingan rohani
bagi manusia, baik di kala suka maupun di kala
duka
15. 4. perilaku beragama menurut humanistik
Konsepsi berbagai masyarakat dan ideologi
dunia mengenai humanisme terbagi dengan
berbagai macam aliran dan pandangan yang
berbeda. Secara garis besar, konsepsi itu terbagi
dalam dua kelompok yaitu kelompok yang
mengagungkan manusia secara berlebihan
sehingga mendewakannya dan konsep
merendahkan manusia sebagai makhluk yang
hina dan berdosa.
16. Bahwasanya manusia adalah makhluk yang positif,
manusia bisa memilih ingin menjadi seperti apa, dan
tahu apa yang terbaik bagi dirinya. Dalam hal ini
manusia bisa memilih akan menjalankan agama yang
dianut seperti apa, mengikuti perasaan hati dan
kesadaran atas apa yang dia kerjakan.
Manfaat perilaku beragama menurut aliran humanistik