SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 41
Herry Munandar, S.Sos
KSR-PMI Kota Bandung
v Incident Command System (ICS)
=>
- adalah merupakan konsep dari
system terpadu dlm
penanggulangan kejadian korban
banyak, di mana dalam kasus
dengan skala besar akan terlibat
berbagi institusi baik pemerintah
maupun swasta.
v ICS memiliki komponen-komponen
sbb :
1. komando/pengendalian
2. operasi
3. logistik
4. perencanaan
5. keuangan
vSecara umum dlm sistem tanggap
darurat medis biasanya ada sektor-sektor
sbb :
1. Pos Pengendali
2. Ekstrikasi
3. Perawatan
4. Transportasi
5. Staging
6. Pendukung
(termasuk pemasok)
7. Triage
=>
POS PENGENDALI =>
- Merupakan sektor di mana ICS
dilaksanakan.
EKSTRIKASI =>
- Bertanggungjawab
membebaskan para korban yg
terjebak di tempat kejadian.
=>
PERAWATAN =>
-Bertanggungjawab melakukan perawatan
lanjutan yg diserahterimakan dari sector
ekstrikasi dan triage.
-Disini penilaian penderita dilakukan
secara lengkap sehingga dapat dipilah
lagi berdasarkan prioritas pertolongan.
TRANSPORTASI =>
-Bertanggungjawab mengatur pengiriman
penderita ke rumah sakit.
=>
STAGING =>
- Bertanggungjawab melakukan
koordinasi pergerakan kendaraan,
institusi yang melakukan pertolongan
termasuk media.
- Sektor ini juga yang memasok sarana,
bantuan dll.
PENDUKUNG =>
- Bertanggungjawab menyediakan tenaga,
sarana dan bahan-bahan tambahan yang
diperlukan oleh sektor lainnya.
=>
TRIAGE =>
- Bertanggungjawab melakukan
penilaian penderita, menandai
dan memindahkan penderita ke
areal perawatan yang sudah
disiapkan.
vLangkah-langkah dalam pelaksanaan
Triage dibagi dalam :
a. Triage Primer ;
- Seleksi awal di tempat kejadian
musibah/bencana dengan
memberikan label warna (merah.
kuning, hijau, hitam) pd setiap
korban sesuai dengan kondisi yang
dideritanya.
- Penyeleksian korban ini dilakukan
dng menggunakan teknik Sistem
Start yang menyangkut
pemeriksaan sbb : =>
1. Langkah Pertama : Korban dpt
ditunda
2. Langkah kedua : Pemeriksaan
Pernapasan
3. Langkah ketiga : Penilaian Sirkulasi
4. Langkah keempat : Penilaian
Cedera Otak
=>
v Korban dapat ditunda :
- Pada langkah ini penolong
meminta kpd semua korban yg
dapat berjalan untuk
berkumpul di tempat yang telah
ditentukan oleh penolong.
=
>
vPemeriksaan Pernapasan :
- Periksa pernapasan setiap korban
yg tidak dapat berjalan dan tidak
memberikan respon/jawaban.
- Lakukan pemeriksaan dng cara
membuka jalan napas dan
mempertahankan posisi napas
tetap terbuka.
- Dari hasil pemeriksaan ini akan
diketahui kondisi korban dalam 3
kelompok :
a. Korban tidak bernapas =>
- kategori mati (label hitam)
b. Korban dng pernapasan > 30 x/menit
=>
- kategori korban gawat (label merah)
c. Korban dng pernapasan < 30x/menit =>
- kategori korban dpt ditunda (tanpa
label)
v Penilaian Sirkulasi :
- Pada tahap ini didapatkan 3 klasifikasi :
a. Korban dng denyut nadi tdk teratur/
lemah (pengisian kapiler terlambat
lebih dari 2 detik)
=> Diberi label merah
b. Korban dengan denyut nadi teratur
(pengisian kapiler kurang dari 2 detik)
=> Tidak diberi label
v Penilaian Cedera Otak :
- Cara pemeriksaannya adalah
periksa sistem kesadarannya
dng perintah sederhana :
1. bila korban dapat melakukan
sesuai perintah maka
dikategorikan =>
- mental status normal
(label kuning)
2. korban yg tidk dapat
melakukan sesuai perintah,
dikategorikan =>
- mental status buruk (label
b. Triage Sekunder, yaitu :
- Seleksi tahap kedua setelah korban
diberi label pada tahap awal dan
telah diberi pertolongan pertama
- Biasanya dilaksanakan di Rumah
Sakit, Pos Pertolongan
Medis/Rumah Sakit Lapangan.
- Hasil dari triage sekunder mungkin
berbeda dengan Triage Primer
karena adanya pergerakan evakuasi
sehingga kondisi korban tidak stabil
dan perlu penilaian kembali.
v Dalam Triage Sekunder, dilakukan :
1. Pemeriksaan subyek, meliputi :
-Posisikan dirimu dekat dengan si
korban
-Perkenalkan diri dan yakinkan korban
-Kenalilah panggilan hormat korban
-Ketahuilah keluhan utama korban
-Ketahuilah cara terjadi cedera
-Ketahuilah masalah sebelum dan
sesudah terjadi cedera
-Ketahuilah pengobatan yang telah
didapat
-Tanyakan tentang adanya reaksi alergi
2. Pemeriksaan Obyek, meliputi :
- Gejala => segala yang dirasakan korban,
mis : pusing, mual, nyeri
- Tanda => segala perubahan yang terjadi
pada korban yang dapat
dilihat atau diraba,
mis : bengkak, merah,
panas.
- Tanda vital =>
Denyut nadi, pernafasan,
tekanan darah, suhu tubuh.
v Pemeriksaan/pengawasan thd korban
harus dilakukan secara terus
menerus (berkala),meliputi :
- Pemeriksaan tulang leher
- Amatilah leher bagian depan
- Amatikah kulit kepala
- Periksalah wajah dan tengkorak
kepala
- Periksa mata
- Periksa manik mata
- Amatilah permukaan dalam
kelopak mata
- Amatilah telinga dan hidung =>
- Amatilah mulut
- Cium bau mulut
- Amatailah dada
- Periksa kesamaan
pengembangan dada
- Dengar suar napas
- Amatilah perut
- Raba perut
- Rasakan tulang belakang
START SISTEM
Penderita dapat berjalan? Hijau
Ya
Pernafasan ?
Reposisi
Jalan
Napas Merah
Tidak ada Hitam
Ada
Tidak ada
Ada
> 30 x/mnt
Frekwensi
napas
Merah
< 30 x/mnt
Waktu
pengisian
kapiler
> 2 detik
< 2 detik
Nadi lemah
teratur
Merah
Kontrol
Perdarahan
Nilai status
mental
Perintah Sederhana
Baik
Tidak
Kuning/Hijau
Merah
EVAKUASI KORBAN BANYAK
 Berdasarkan seleksi dengan
menggunakan Sistem Start, maka
korban yang diprioritaskan untuk
di evakuasi adalah :
Prioritas I : Label Merah =>
Korban yang mengalami
gangguan jalan napas, pernafasan
serta sirkulasi (syok) dan yang
membutuhkan pembedahan dini
(segera)
Contoh :
1. Kegawatan pernafasan ;
a. sukar bernafas karena
sumbatan jalan nafas
b. cedera muka-rahang dng tanda
sukar bernafas jelas dan
mengancam
c. luka tembus dada
d. tekanan udara rongga dada
meninggi (pnomothoraks) dng
ditandai setiap menarik nafas
tampak tambah sesak.
Prioritas I : Label Merah
2.
Sy
ok
;
a. Perdarahan besar alat dalaman
atau luka dengan kerusakan otot
yang luas
b. Luka majemuk dan patah tulang
besar
c. Luka bakar melebihi 20 % luas
permukaan tubuh
Prioritas I : Label Merah
Prioritas II : Label Kuning =>
 Korban dengan ancaman gangguan sirkulasi
(syok) tanpa gangguan napas atau yang masih
pra syok dan membutuhkan pembedahan dini
(segera).
a. luka tembus perut, cedera alat dalam
termasuk perforasi saluran cerna, luka
saluran kemih, cedera pada dada tanpa
sesak napas.
b. cedera pembuluh darah besar
c. cedera otak dan sumsum tulang belakang
yang perlu dikompresi.
d. luka bakar, kurang dari 20 % luas
permukaan tubuh yg mengenai daerah
wajah, tangan, alat kelamin dan sekitarnya.
Contoh :
Prioritas III :
 Label kuning yang tidak perlu
pembedahan dini dan label hijau.
Contoh :
a. semua cedera otak dan sumsum
tulang belakang yg lain
b. cedera jaringan lunak yg perlu
pembersihan
c. patah tulang kecil dan dislokasi
d. luka bakar daerah lain (di luar
wajah, tangan, alat kelamin)
kurang dari 20 % luas permukaan
tubuh.
Prioritas IV :
Label hitam atau merah yang sudah
sangat parah.
Contoh :
a. Tidak napas atau denyut nadi
kurang dari 20 x/menit, kecuali
tenggelam di air dingin dan
hypothermia ekstrim
b. Tidak nafas dan tidak ada denyut
nadi dengan cedera, tdk mungkin
melakukan RJP efektif
c. Kerusakan tubuh yang berat
d. Korban dengan hangus terbakar
v Perawatan Korban Selama Transportasi :
1. Teruskan perawatan darurat sesuai kenutuhan
2. Dapatkan tambahan informasi dari korban
3. Teruskan pengawasan tanda vital
4. Informasikan ttg korban ke fasilitas medik
5. Periksa kembali pembalutan
6. Periksa kembali pembidaian
7. Tampung muntahan korban, bila terjadi
8. Bicaralah dengan korban dan kendalikan diri
9. Ingatkan pengemudi ttg perubahan posisi
korban
10. Bila korban mengalami henti nafas & henti
jantung, hentikan ambulans dan lakukan
resusitasi.
v Tiga Bentuk Pertolongan :
1. Pertolongan Pertama (PP) ;
- Satu penolong satu korban
- Kategori : - kecelakaan
- Penolong aman
- Prioritas :
- penananganan korban secara lebih
detail sesuai prinsip-prinsip PP
- Rujukan : RS
- Triage : - bagian tubuh yang paling
vital
2. Pertolongan Musibah Massal/Korban
Banyak (PMM) ;
- Korban banyak
- Kategori : - Accident
- Incident
- Bencana
- Penolong relatif aman di TKP
- Prioritas : Penanganan PP di
TKP
- Rujukan : klinik, puskesmas,
RS
- Triage : Prioritas PP
3. Pertolongan Pertama Pada
Bencana (P3B) ;
- Korban banyak
- Kategori : Bencana
-Penolong beresiko tinggi di lapangan
- Prioritas : - Bahaya maut
- Evakuasi
- Penanganan seperlunya
- Rujukan : Posko darurat, RS darurat,
RS, Puskesmas
- Triage : Prioritas Evakuasi
Perbandingan Nilai Standar dan Triage
NILAI STANDAR NILAI TRIAGE
1. Buka jalan napas dan kontrol
tulang leher dan respon
1. Buka jalan napas dan abaikan
tulang leher
2. Nilai napas & lakukan napas
buatan bila perlu
2. Nilai napas & tidak
melakukan napas buatan
3. - Nilai Sirkulasi dan
Perdarahan
- RJP bila perlu
- Nilai leher, dada, perut &
panggul.
3. - Nilai nadi radialis
- periksa perdarahan
- Elevasi
- tidak melakukan RJP
4. Periksa kecacatan (cedera otot
dan rangka)
4. Nilai status mental (ikuti
perintah sederhana ?)
5. Periksa keseluruhan 5. - Teruskan penilaian
- Berikan perawatan bila
waktu dan tambahan penolong
ada.
PASIEN TRAUMA
PASIEN SADAR : PASIEN TAK SADAR :
1. Cacat sesuatu yang
disebabkan luka
1. Cacat sesuatu yang disebabkan
cedera
2. - Tanya jawab sambil
periksa napas
- perdarahan besar
2. - Tanya orang terdekat
- Atasi masalah ancaman
jiwa
3. Pemeriksaan fisik terfokus
keluhan utama
3. Pemeriksaan cepat mencari luka
serius
4. Tetapkan tanda vital 4. Catat tanda vital bila pasien
tampak tak stabil
5. Lengkapi tanya jawab
riwayat pasien
5. Lengkapi pemeriksaan pasien
6. Pemeriksaan bila perlu. 6. Nilai kembali tanda vital
PASIEN MEDIK
Pasien Sadar Pasien tidak Sadar
1. Mulai Tanya jawab 1. Tanya orang disekitar
2. Lakukan pemeriksaan 2. Pastikan jalan napas
terbuka, jika bernapas &
ada denyut nadi langsung
periksa perdarahan
3. Periksa tanda vital :
- Denyut nadi
- Napas
- Suhu kulit & tubuh
- Tekanan darah
- Pupil mata
3. Tetapkan tanda vital
4. Periksa tanda bersifat gawat
PEMERIKSAAN KORBAN
A. Pemeriksaan awal (Primer) :
1. Respon
2. Posisikan korban
3. Bila tdk respon :
a. buka jalan napas
b. periksa pernapasan
4. Periksa sirkulasi darah
5. Periksa perdarahan besar
v Penilaian Terfokus ;
 Sistematika pendekatan penilaian :
- Tempat dan pasien
- Riwayat & pemeriksaan fisik terfokus : pasien
cedera
- Riwayat & pemeriksaan fisik terfokus : Pasien
medik
- Riwayat & informasi pasien : Tanya jawab orang
terdekat
- Riwayat & informasi pasien : Tanya jawab pasien
- Pemeriksaan fisik
- Penilaian fisik terfokus
- Tanda vital
- Pemeriksaan dari kepala sampai kaki
- Pemeriksaan fisik lengkap & selama perjalanan.
v Penilaian Awal ;
 Enam hal penilaian awal :
1. Membentuk kesan umum pasien
2. Menilai status mental pasien
3. Menilai jalan napas
4. Menilai pernapasan
5. Menilai sirkulasi (denyut nadi
dan perdarahan)
6. Memutuskan prioritas
transportasi untuk pasien
v Memperoleh informasi cepat :
- Tempat
- Pasien
- Orang terdekat/pembantu
- Mekanisme cedera
- Kelainan bentuk atau luka
- Tanda.
 Tentang :
v Perawatan berdasarkan sistem penilaian ;
 Tujuh elemen utama :
1. Pengamatan tempat
2. Penilaian awal
3. Riwayat dan penilaian fisik
terfokus =>
- trauma
- medik
4. Pemeriksaan fisik lengkap
5. Penilaian selama perjalanan
6. Komunikasi
7. Dokumentasi (Pencatatan Medik)
B. Pemeriksaan Lanjutan (sekunder) :
2. Pemeriksaan :
- Gejala
- Tanda-tanda vital
1. Tanya jawab ;
- Posisikan diri dekat korban
- Kenalkan diri dan yakinkan
- Pakai panggilan hormat
korban
- Keluhan utama korban
- Cara terjadi cedera
- Masalah sebelum dan sesudah
cedera
- Tetapkan status medik
- Pengobatan yang didapat
- Tanyakan adanya alergi
“ Tos, ah…!!! ”

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratHenriantoKarolusSire
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)ADam Raeyoo
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
P3k dokter kecil
P3k dokter kecilP3k dokter kecil
P3k dokter kecilhasrullah84
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanYurie Arsyad Temenggung
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020rickygunawan84
 
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaLestari Moerdijat
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Sabam Simanjuntak
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiYusuf Budiman
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2HMRojali
 
Makalah pencegahan primer sekunder tersier
Makalah pencegahan primer sekunder tersierMakalah pencegahan primer sekunder tersier
Makalah pencegahan primer sekunder tersierMuhammad Iqbal
 
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdf
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdfMencuci tangan bersih.buat uprak pdf
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdfmelimarlina
 

Was ist angesagt? (20)

Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Sejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
Sejarah Dan Perkembangan EpidemiologiSejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
Sejarah Dan Perkembangan Epidemiologi
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
P3k dokter kecil
P3k dokter kecilP3k dokter kecil
P3k dokter kecil
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Penatalaksanaan Keracunan
Penatalaksanaan KeracunanPenatalaksanaan Keracunan
Penatalaksanaan Keracunan
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020
 
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
 
Prinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologiPrinsip epidemiologi
Prinsip epidemiologi
 
Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2Skrining epidemiologi 2
Skrining epidemiologi 2
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Makalah pencegahan primer sekunder tersier
Makalah pencegahan primer sekunder tersierMakalah pencegahan primer sekunder tersier
Makalah pencegahan primer sekunder tersier
 
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdf
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdfMencuci tangan bersih.buat uprak pdf
Mencuci tangan bersih.buat uprak pdf
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (20)

Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, IndonesiaDisaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
Disaster Risk Mapping Project, 2013, Bombana, Sulawesi Tenggara, Indonesia
 
Sistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaSistem informasi bencana
Sistem informasi bencana
 
Soal kgd
Soal kgdSoal kgd
Soal kgd
 
7 water nz2006
7 water nz20067 water nz2006
7 water nz2006
 
6 tree process
6 tree process6 tree process
6 tree process
 
Penilaian 1
Penilaian 1Penilaian 1
Penilaian 1
 
4 pattern understanding
4 pattern understanding4 pattern understanding
4 pattern understanding
 
10 tropics
10 tropics10 tropics
10 tropics
 
04 hubungan air, tanah dan tanaman
04   hubungan air, tanah dan tanaman04   hubungan air, tanah dan tanaman
04 hubungan air, tanah dan tanaman
 
Iuw 01 slide iuw
Iuw   01 slide iuwIuw   01 slide iuw
Iuw 01 slide iuw
 
Allyn river permaculture farm2
Allyn river permaculture farm2Allyn river permaculture farm2
Allyn river permaculture farm2
 
8 soils
8 soils8 soils
8 soils
 
01 kontrak irigasi dan drainase
01  kontrak irigasi dan drainase01  kontrak irigasi dan drainase
01 kontrak irigasi dan drainase
 
Iuw 6v beda tinggi
Iuw   6v beda tinggiIuw   6v beda tinggi
Iuw 6v beda tinggi
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite
 
Iuw 4 pengukuran planimetris
Iuw   4 pengukuran planimetrisIuw   4 pengukuran planimetris
Iuw 4 pengukuran planimetris
 
3 methods ofdesign
3 methods ofdesign3 methods ofdesign
3 methods ofdesign
 
Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainase
 
14 darinase permukaan
14   darinase permukaan14   darinase permukaan
14 darinase permukaan
 

Ähnlich wie Sistem ICS dan sektor-sektor tanggap darurat medis

Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...otoniusgulo
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Maria Haryanthi Butar-Butar
 
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxudayaniuda
 
TRIASE_KEL_1_pptx.pptx
TRIASE_KEL_1_pptx.pptxTRIASE_KEL_1_pptx.pptx
TRIASE_KEL_1_pptx.pptxyukeputri1
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02leena leena
 
Pertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiPertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiAntoMinerg
 
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docxRahmanSyah41
 
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdfRWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdfedipurwanto81
 
3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptxRafaKhan7
 
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptxTriage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptxssuser8c26251
 
Triage Gawat Darurat RS
 Triage Gawat Darurat RS Triage Gawat Darurat RS
Triage Gawat Darurat RSyus rendra
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxNuranto4
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_darujohanadi2
 

Ähnlich wie Sistem ICS dan sektor-sektor tanggap darurat medis (20)

PEDOMAN TRIASE.docx
PEDOMAN TRIASE.docxPEDOMAN TRIASE.docx
PEDOMAN TRIASE.docx
 
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...
Triase berasal dari bahasa Perancis trier dan bahasa inggristriage dan dituru...
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
pdf-triageppt_compress.pdf
pdf-triageppt_compress.pdfpdf-triageppt_compress.pdf
pdf-triageppt_compress.pdf
 
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docxPENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
PENGAYAAN PRAKTIKUM.docx
 
TRIASE_KEL_1_pptx.pptx
TRIASE_KEL_1_pptx.pptxTRIASE_KEL_1_pptx.pptx
TRIASE_KEL_1_pptx.pptx
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
 
Pertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiPertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmi
 
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
3.3.1.EP.1d SOP TRIASE.docx
 
TRIAGE.pptx
TRIAGE.pptxTRIAGE.pptx
TRIAGE.pptx
 
TRIASE .pptx
TRIASE .pptxTRIASE .pptx
TRIASE .pptx
 
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdfRWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
 
3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx
 
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptxTriage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
 
Triage Gawat Darurat RS
 Triage Gawat Darurat RS Triage Gawat Darurat RS
Triage Gawat Darurat RS
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptx
 
MATERI BHD NON MEDIS.pptx
MATERI BHD NON MEDIS.pptxMATERI BHD NON MEDIS.pptx
MATERI BHD NON MEDIS.pptx
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
 
Bhd awam
Bhd awamBhd awam
Bhd awam
 
CODE BLUE.pptx
CODE BLUE.pptxCODE BLUE.pptx
CODE BLUE.pptx
 

Mehr von Kharistya Amaru

Mehr von Kharistya Amaru (17)

15 drainase bawah permukaan
15   drainase bawah permukaan15   drainase bawah permukaan
15 drainase bawah permukaan
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
12 irigasi tetes
12   irigasi tetes12   irigasi tetes
12 irigasi tetes
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
10 irigasi permukaan
10   irigasi permukaan10   irigasi permukaan
10 irigasi permukaan
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
06 kebutuhan air tanaman
06   kebutuhan air tanaman06   kebutuhan air tanaman
06 kebutuhan air tanaman
 
07 kebutuhan air tanaman
07   kebutuhan air tanaman07   kebutuhan air tanaman
07 kebutuhan air tanaman
 
05 hubungan air, tanah dan tanaman
05   hubungan air, tanah dan tanaman05   hubungan air, tanah dan tanaman
05 hubungan air, tanah dan tanaman
 
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Dasar dasar pp
Dasar dasar ppDasar dasar pp
Dasar dasar pp
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
 
Trauma 2
Trauma 2Trauma 2
Trauma 2
 
Trauma 1
Trauma 1Trauma 1
Trauma 1
 
9 earthworks
9 earthworks9 earthworks
9 earthworks
 

Kürzlich hochgeladen

ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.haslinahaslina3
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfNurlianiNurliani4
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptssuser8a13d21
 
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan TerbaikSitus Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaikonline resmi
 
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxresthy1
 
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASNovaFitriana8
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohARDS5
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.pptMUHAMMADHASINUDDIN
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakelin560994
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxmarnitahm32
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypianisaEndrasari
 

Kürzlich hochgeladen (13)

ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
 
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan TerbaikSitus Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
 
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
 

Sistem ICS dan sektor-sektor tanggap darurat medis

  • 2. v Incident Command System (ICS) => - adalah merupakan konsep dari system terpadu dlm penanggulangan kejadian korban banyak, di mana dalam kasus dengan skala besar akan terlibat berbagi institusi baik pemerintah maupun swasta.
  • 3. v ICS memiliki komponen-komponen sbb : 1. komando/pengendalian 2. operasi 3. logistik 4. perencanaan 5. keuangan
  • 4. vSecara umum dlm sistem tanggap darurat medis biasanya ada sektor-sektor sbb : 1. Pos Pengendali 2. Ekstrikasi 3. Perawatan 4. Transportasi 5. Staging 6. Pendukung (termasuk pemasok) 7. Triage =>
  • 5. POS PENGENDALI => - Merupakan sektor di mana ICS dilaksanakan. EKSTRIKASI => - Bertanggungjawab membebaskan para korban yg terjebak di tempat kejadian. =>
  • 6. PERAWATAN => -Bertanggungjawab melakukan perawatan lanjutan yg diserahterimakan dari sector ekstrikasi dan triage. -Disini penilaian penderita dilakukan secara lengkap sehingga dapat dipilah lagi berdasarkan prioritas pertolongan. TRANSPORTASI => -Bertanggungjawab mengatur pengiriman penderita ke rumah sakit. =>
  • 7. STAGING => - Bertanggungjawab melakukan koordinasi pergerakan kendaraan, institusi yang melakukan pertolongan termasuk media. - Sektor ini juga yang memasok sarana, bantuan dll. PENDUKUNG => - Bertanggungjawab menyediakan tenaga, sarana dan bahan-bahan tambahan yang diperlukan oleh sektor lainnya. =>
  • 8. TRIAGE => - Bertanggungjawab melakukan penilaian penderita, menandai dan memindahkan penderita ke areal perawatan yang sudah disiapkan.
  • 9. vLangkah-langkah dalam pelaksanaan Triage dibagi dalam : a. Triage Primer ; - Seleksi awal di tempat kejadian musibah/bencana dengan memberikan label warna (merah. kuning, hijau, hitam) pd setiap korban sesuai dengan kondisi yang dideritanya. - Penyeleksian korban ini dilakukan dng menggunakan teknik Sistem Start yang menyangkut pemeriksaan sbb : =>
  • 10. 1. Langkah Pertama : Korban dpt ditunda 2. Langkah kedua : Pemeriksaan Pernapasan 3. Langkah ketiga : Penilaian Sirkulasi 4. Langkah keempat : Penilaian Cedera Otak =>
  • 11. v Korban dapat ditunda : - Pada langkah ini penolong meminta kpd semua korban yg dapat berjalan untuk berkumpul di tempat yang telah ditentukan oleh penolong.
  • 12. = > vPemeriksaan Pernapasan : - Periksa pernapasan setiap korban yg tidak dapat berjalan dan tidak memberikan respon/jawaban. - Lakukan pemeriksaan dng cara membuka jalan napas dan mempertahankan posisi napas tetap terbuka. - Dari hasil pemeriksaan ini akan diketahui kondisi korban dalam 3 kelompok :
  • 13. a. Korban tidak bernapas => - kategori mati (label hitam) b. Korban dng pernapasan > 30 x/menit => - kategori korban gawat (label merah) c. Korban dng pernapasan < 30x/menit => - kategori korban dpt ditunda (tanpa label)
  • 14. v Penilaian Sirkulasi : - Pada tahap ini didapatkan 3 klasifikasi : a. Korban dng denyut nadi tdk teratur/ lemah (pengisian kapiler terlambat lebih dari 2 detik) => Diberi label merah b. Korban dengan denyut nadi teratur (pengisian kapiler kurang dari 2 detik) => Tidak diberi label
  • 15. v Penilaian Cedera Otak : - Cara pemeriksaannya adalah periksa sistem kesadarannya dng perintah sederhana : 1. bila korban dapat melakukan sesuai perintah maka dikategorikan => - mental status normal (label kuning) 2. korban yg tidk dapat melakukan sesuai perintah, dikategorikan => - mental status buruk (label
  • 16. b. Triage Sekunder, yaitu : - Seleksi tahap kedua setelah korban diberi label pada tahap awal dan telah diberi pertolongan pertama - Biasanya dilaksanakan di Rumah Sakit, Pos Pertolongan Medis/Rumah Sakit Lapangan. - Hasil dari triage sekunder mungkin berbeda dengan Triage Primer karena adanya pergerakan evakuasi sehingga kondisi korban tidak stabil dan perlu penilaian kembali.
  • 17. v Dalam Triage Sekunder, dilakukan : 1. Pemeriksaan subyek, meliputi : -Posisikan dirimu dekat dengan si korban -Perkenalkan diri dan yakinkan korban -Kenalilah panggilan hormat korban -Ketahuilah keluhan utama korban -Ketahuilah cara terjadi cedera -Ketahuilah masalah sebelum dan sesudah terjadi cedera -Ketahuilah pengobatan yang telah didapat -Tanyakan tentang adanya reaksi alergi
  • 18. 2. Pemeriksaan Obyek, meliputi : - Gejala => segala yang dirasakan korban, mis : pusing, mual, nyeri - Tanda => segala perubahan yang terjadi pada korban yang dapat dilihat atau diraba, mis : bengkak, merah, panas. - Tanda vital => Denyut nadi, pernafasan, tekanan darah, suhu tubuh.
  • 19. v Pemeriksaan/pengawasan thd korban harus dilakukan secara terus menerus (berkala),meliputi : - Pemeriksaan tulang leher - Amatilah leher bagian depan - Amatikah kulit kepala - Periksalah wajah dan tengkorak kepala - Periksa mata - Periksa manik mata - Amatilah permukaan dalam kelopak mata - Amatilah telinga dan hidung =>
  • 20. - Amatilah mulut - Cium bau mulut - Amatailah dada - Periksa kesamaan pengembangan dada - Dengar suar napas - Amatilah perut - Raba perut - Rasakan tulang belakang
  • 21. START SISTEM Penderita dapat berjalan? Hijau Ya Pernafasan ? Reposisi Jalan Napas Merah Tidak ada Hitam Ada Tidak ada Ada > 30 x/mnt Frekwensi napas Merah < 30 x/mnt Waktu pengisian kapiler > 2 detik < 2 detik Nadi lemah teratur Merah Kontrol Perdarahan Nilai status mental Perintah Sederhana Baik Tidak Kuning/Hijau Merah
  • 22. EVAKUASI KORBAN BANYAK  Berdasarkan seleksi dengan menggunakan Sistem Start, maka korban yang diprioritaskan untuk di evakuasi adalah : Prioritas I : Label Merah => Korban yang mengalami gangguan jalan napas, pernafasan serta sirkulasi (syok) dan yang membutuhkan pembedahan dini (segera)
  • 23. Contoh : 1. Kegawatan pernafasan ; a. sukar bernafas karena sumbatan jalan nafas b. cedera muka-rahang dng tanda sukar bernafas jelas dan mengancam c. luka tembus dada d. tekanan udara rongga dada meninggi (pnomothoraks) dng ditandai setiap menarik nafas tampak tambah sesak. Prioritas I : Label Merah
  • 24. 2. Sy ok ; a. Perdarahan besar alat dalaman atau luka dengan kerusakan otot yang luas b. Luka majemuk dan patah tulang besar c. Luka bakar melebihi 20 % luas permukaan tubuh Prioritas I : Label Merah
  • 25. Prioritas II : Label Kuning =>  Korban dengan ancaman gangguan sirkulasi (syok) tanpa gangguan napas atau yang masih pra syok dan membutuhkan pembedahan dini (segera). a. luka tembus perut, cedera alat dalam termasuk perforasi saluran cerna, luka saluran kemih, cedera pada dada tanpa sesak napas. b. cedera pembuluh darah besar c. cedera otak dan sumsum tulang belakang yang perlu dikompresi. d. luka bakar, kurang dari 20 % luas permukaan tubuh yg mengenai daerah wajah, tangan, alat kelamin dan sekitarnya. Contoh :
  • 26. Prioritas III :  Label kuning yang tidak perlu pembedahan dini dan label hijau. Contoh : a. semua cedera otak dan sumsum tulang belakang yg lain b. cedera jaringan lunak yg perlu pembersihan c. patah tulang kecil dan dislokasi d. luka bakar daerah lain (di luar wajah, tangan, alat kelamin) kurang dari 20 % luas permukaan tubuh.
  • 27. Prioritas IV : Label hitam atau merah yang sudah sangat parah. Contoh : a. Tidak napas atau denyut nadi kurang dari 20 x/menit, kecuali tenggelam di air dingin dan hypothermia ekstrim b. Tidak nafas dan tidak ada denyut nadi dengan cedera, tdk mungkin melakukan RJP efektif c. Kerusakan tubuh yang berat d. Korban dengan hangus terbakar
  • 28. v Perawatan Korban Selama Transportasi : 1. Teruskan perawatan darurat sesuai kenutuhan 2. Dapatkan tambahan informasi dari korban 3. Teruskan pengawasan tanda vital 4. Informasikan ttg korban ke fasilitas medik 5. Periksa kembali pembalutan 6. Periksa kembali pembidaian 7. Tampung muntahan korban, bila terjadi 8. Bicaralah dengan korban dan kendalikan diri 9. Ingatkan pengemudi ttg perubahan posisi korban 10. Bila korban mengalami henti nafas & henti jantung, hentikan ambulans dan lakukan resusitasi.
  • 29. v Tiga Bentuk Pertolongan : 1. Pertolongan Pertama (PP) ; - Satu penolong satu korban - Kategori : - kecelakaan - Penolong aman - Prioritas : - penananganan korban secara lebih detail sesuai prinsip-prinsip PP - Rujukan : RS - Triage : - bagian tubuh yang paling vital
  • 30. 2. Pertolongan Musibah Massal/Korban Banyak (PMM) ; - Korban banyak - Kategori : - Accident - Incident - Bencana - Penolong relatif aman di TKP - Prioritas : Penanganan PP di TKP - Rujukan : klinik, puskesmas, RS - Triage : Prioritas PP
  • 31. 3. Pertolongan Pertama Pada Bencana (P3B) ; - Korban banyak - Kategori : Bencana -Penolong beresiko tinggi di lapangan - Prioritas : - Bahaya maut - Evakuasi - Penanganan seperlunya - Rujukan : Posko darurat, RS darurat, RS, Puskesmas - Triage : Prioritas Evakuasi
  • 32. Perbandingan Nilai Standar dan Triage NILAI STANDAR NILAI TRIAGE 1. Buka jalan napas dan kontrol tulang leher dan respon 1. Buka jalan napas dan abaikan tulang leher 2. Nilai napas & lakukan napas buatan bila perlu 2. Nilai napas & tidak melakukan napas buatan 3. - Nilai Sirkulasi dan Perdarahan - RJP bila perlu - Nilai leher, dada, perut & panggul. 3. - Nilai nadi radialis - periksa perdarahan - Elevasi - tidak melakukan RJP 4. Periksa kecacatan (cedera otot dan rangka) 4. Nilai status mental (ikuti perintah sederhana ?) 5. Periksa keseluruhan 5. - Teruskan penilaian - Berikan perawatan bila waktu dan tambahan penolong ada.
  • 33. PASIEN TRAUMA PASIEN SADAR : PASIEN TAK SADAR : 1. Cacat sesuatu yang disebabkan luka 1. Cacat sesuatu yang disebabkan cedera 2. - Tanya jawab sambil periksa napas - perdarahan besar 2. - Tanya orang terdekat - Atasi masalah ancaman jiwa 3. Pemeriksaan fisik terfokus keluhan utama 3. Pemeriksaan cepat mencari luka serius 4. Tetapkan tanda vital 4. Catat tanda vital bila pasien tampak tak stabil 5. Lengkapi tanya jawab riwayat pasien 5. Lengkapi pemeriksaan pasien 6. Pemeriksaan bila perlu. 6. Nilai kembali tanda vital
  • 34. PASIEN MEDIK Pasien Sadar Pasien tidak Sadar 1. Mulai Tanya jawab 1. Tanya orang disekitar 2. Lakukan pemeriksaan 2. Pastikan jalan napas terbuka, jika bernapas & ada denyut nadi langsung periksa perdarahan 3. Periksa tanda vital : - Denyut nadi - Napas - Suhu kulit & tubuh - Tekanan darah - Pupil mata 3. Tetapkan tanda vital 4. Periksa tanda bersifat gawat
  • 35. PEMERIKSAAN KORBAN A. Pemeriksaan awal (Primer) : 1. Respon 2. Posisikan korban 3. Bila tdk respon : a. buka jalan napas b. periksa pernapasan 4. Periksa sirkulasi darah 5. Periksa perdarahan besar
  • 36. v Penilaian Terfokus ;  Sistematika pendekatan penilaian : - Tempat dan pasien - Riwayat & pemeriksaan fisik terfokus : pasien cedera - Riwayat & pemeriksaan fisik terfokus : Pasien medik - Riwayat & informasi pasien : Tanya jawab orang terdekat - Riwayat & informasi pasien : Tanya jawab pasien - Pemeriksaan fisik - Penilaian fisik terfokus - Tanda vital - Pemeriksaan dari kepala sampai kaki - Pemeriksaan fisik lengkap & selama perjalanan.
  • 37. v Penilaian Awal ;  Enam hal penilaian awal : 1. Membentuk kesan umum pasien 2. Menilai status mental pasien 3. Menilai jalan napas 4. Menilai pernapasan 5. Menilai sirkulasi (denyut nadi dan perdarahan) 6. Memutuskan prioritas transportasi untuk pasien
  • 38. v Memperoleh informasi cepat : - Tempat - Pasien - Orang terdekat/pembantu - Mekanisme cedera - Kelainan bentuk atau luka - Tanda.  Tentang :
  • 39. v Perawatan berdasarkan sistem penilaian ;  Tujuh elemen utama : 1. Pengamatan tempat 2. Penilaian awal 3. Riwayat dan penilaian fisik terfokus => - trauma - medik 4. Pemeriksaan fisik lengkap 5. Penilaian selama perjalanan 6. Komunikasi 7. Dokumentasi (Pencatatan Medik)
  • 40. B. Pemeriksaan Lanjutan (sekunder) : 2. Pemeriksaan : - Gejala - Tanda-tanda vital 1. Tanya jawab ; - Posisikan diri dekat korban - Kenalkan diri dan yakinkan - Pakai panggilan hormat korban - Keluhan utama korban - Cara terjadi cedera - Masalah sebelum dan sesudah cedera - Tetapkan status medik - Pengobatan yang didapat - Tanyakan adanya alergi