Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
parameter kualitas dan pemanfaatan batubara
1. Mata kuliah Pemanfaatan Batubara
PARAMETER KUALITAS BATUBARA
Oleh :
Ika Utami
Marliana Atmi Rahayu
Dosen pengasuh : Ir. Sahrul Effendy , M.T
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya
2. Latar Belakang
Batubara termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
sehingga harus dimanfaatkan secara efektif dan maksimal.
Mutu batubara sangat ditentukan oleh beberapa factor antara lain
tempat terdapatnya cekungan, umur dan banyaknya kontaminasi.
ineral dan unsur kimia yang terkandung dalam batubara memainkan
peran penting dalam pemanfaatan barubara sehingga parameter
kualitas batubara akan mempengarui tujuan penggunaan batubara
tersebut.
4. Beberapa Parameter yang Menjadi Pertimbangan Utama:
A. High Heating Value
B. Moisture Content ( kandungan Air)
C. Volatile Meter (Zat Terbang)
D. Ash Content (Kandungan Abu )
E. Sulfur Content
f. Nilai Kalor (fuel Ratio)
G. Hardgrove Grindability index
6. High Heating Value (HHV)
Berpengaruh terhadap pengoperasian alat, seperti pulverizer ataupun burner
Moisture Content (Kandungan Air)
Kandungan air akan banyak berpengaruh pada pengangkutan, penanganan,
penggerusan, maupun pada pembakaran. Kandungan moisture juga
mempengaruhi jumlah pemakaian udara primer.
Volatile Matter (Zat Terbang)
Volatile metter biasanya dianalisis dengan basis pelaporan air dried,
mempengaruhi kesempurnaan pembakaran
Ash Content (Kandungan Abu)
mempengaruhi tingkat pengotoran (fouling), keausan, korosi peralatan, serta
penanggulangan terhadap masalah lingkungan yang dapat ditimbulkan.
7. Sulfur Content
berpengaruh terhadap tingkat korosi sisi dinding yang terjadi pada elemen pemanas
udara, efektifitas penangkapan abu pada peralatan electrostatic precipator, dan
terhadap pencemaran udara akibat pembakaran batu bara tersebut.
Nilai Kalor (Fuel Ratio)
Harga nilai kalor merupakan penjumlahan dari harga-harga panas pembakaran dari
unsur-unsur pembentuk batubara. nilai kalor yang benar-benar dimanfaatkan pada
pembakaran batubara adalah Net Coloric Value, yaitu nilai kalor pembakaran dimana
semua air dihitung dalam keadaan wujud gas, dapat dihitung dengan harga panas
laten dan sensibele yang dipengaruhi oleh kandungan total air dan abu.
Hardgrove Grindability Index (HGI)
Makin tinggi harga HGI, makin lunak batubara tersebut. Suatu PLTU biasanya
disiapkan untuk menggunakan kapasitas penggerusan terhadap suatu jenis batubara
dengan harga HGI tertentu.
8. 2. Kaitan antara Kualitas Batubara dengan Pemanfaatannya
Berdasarkan cara penggunaannya sebagai penghasil energi, batubara
dibedakan:
Penghasil energi panas primer, biasanya dipergunakan untuk industri,
misalnya sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), bahan
bakar lokomotif, pereduksi proses metalurgi
Penghasil energi sekunder, dimana batu bara tersebut tidak langsung
dipergunakan untuk industri, misalnya sebagai bahan bakar padat, bahan
bakar cair (konversi menjadi bahan bakar cair), bahan bakar gas (konversi
menjadi bahan bakar gas).
Pemanfaatan batubara sebagai energi panas kontak langsung. Artinya batubara
tersebut dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit energi panas, dimana
pada proses pembakaran, batubara bersinggungan secara langsung dengan
materi lain tanpa ada pembatas, misalya dalam proses pembakaran genting,
kapur tohor, dan keramik.
9. 2.1 Batubara sebagai bahan baku PLTU
Gambar 1. Tumpukan batubara yang digunakan PLTU Suralaya
Salah satu contoh penggunaan batubara untuk pembangkit listrik tenaga
uap adalah pada proses industri kelistrikan PLTU Suralaya sebagai
penghasil energi panas primer.
10. 2.2. Batubara sebagai Briket
Gambar 2. Briket Tipe Yontan (Silinder)
Gambar 3. Batubara Tipe Egg
Batubara yang dijadikan briket biasanya berasal dari kelas subbituminus tingkat rendah. Hal
yang mendorong pemanfaatan briket untuk masyarakat dan industri kecil di Indonesia
antara lain :
•Potensi batubara Indonesia yang cukup besar
•Dapat dilaksanakan dengan teknologi sederhana dengan investasi sedikit
•Batubara Indonesia mudah pecah dan bernilai kalor tinggi
•Memanfaatkan batubara bubuk yang tidak dipakai
•Kebijakan pemerintah untuk mengurangi pemakaian minyak dan kayu bakar.
11. 2. 3. Batubara sebagai Bahan Bakar Industri Semen
Dalam industri semen, batubara berperan sebagai sumber energi panas kontak
langsung. Industri semen menggunakan tanur putar dalam dalam operasi proses
untuk menghasilkan produk.. Adapun persyaratan mutu/ kualitas batubara yang
dibutuhkan oleh industri semen unit operasi dengan efektifitas yang cukup tinggi,
yaitu :
•Nilai kalor net cukup tinggi, yaitu > 6.000 cal/gr
•Volatile metter medium, 36-42%
•Total mosture 12%
•Kadar abu maksimum 6%
•Kadar sulfur 0,8%
•Kadar alkali dalam abu 2%
•Ukuran batubara (raw coal)
Diatas saringan 100 mm
100mm – 50 mm
50mm – 25mm
25mm – 15mm
Lolos 15mm
= 0%
= 70%
= 25%
= 15%
= 0%
12. PENUTUP
1.Simpulan
Sebagai bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui, batubara harus dimanfaatkan
secara efektif dan maksimal. Parameter tersebut berupa High Heating Value,
Moisture Content, Ash Content, Volatile Matter, Sulfur Content, Nilai kalor, dan
HGI. Jenis pemanfaan batubara dikategorikan menjadi penghasil energi primer,
penghasil energi sekunder, atau penghasil energi kontak langsung.
2. Saran
Adapaun saran yang dapat diberikan antara lain :
batubara dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan kualitas.
Penelusuran literatur lebih lanjut mengenai materi pemanfaatan batubara karena
pada presentasi ini hanya menampilkan beberrapa keterkaitan parameter
terhadap pemanfaatan batubara.
13. Thanx to :
ALLAH SWT
Our Team (yui dan mimi)
Our beloved lecturer Mr. Sahrul Effendy
An all my beloved friends
14. Batubara sebagai Bahan Baku PLTU
Tabel 1. Persyaratan Batubara untuk Operasi PLTU Suralaya
No.
Parameter
Unit
Worst
Average
1.
HHV
kgcal/kg
4,225
5,242
2.
Total Moisture
%
28,3
23,6
3.
Volatile matter
%
15,1
30,3
4,
Ash Content
%
12,8
7,8
5.
Sulfur Content
%
0,9
0,4
6.
HGI
-
59,4-65
61,8
15. Tabel 2. Jumlah abu terbang pada beban 400MW
No.
Parameter Operasi
Unit
Worst
Average
1.
Aliran Batubara
kg/jam
169.000
212.500
2.
Jumlah Abu
kg/jam
13.800
27.200
3.
Masukan Kalori
106 kcal/jam
885,9
898
4.
Ash Loading
kg/106
14,9
30,3
16. Tabel 3. Kerja Boiler
No.
1.171,991 kg/jam
Suhu uap superheater
5390C
Tekanan uap superheater
167 kg/cm2
Aliran uap reheater
2.
Nilai Unit
Aliran uap superheater
1.
Kondisi Operasi
1.032.042 kg/jam
Suhu uap reheater
5380C
Tekanan uap reheater
39 kg/cm2
17. Tabel 4. Data Kapasitas Pulverizer
No
Jumlah Pulvirizer
Beban
Batubara
1.
400 MW
Average
4
0,67
2.
400 MW
Worst
4
0,91
.
Beroperasi
Operating Ratio Pulvirizer
18. Adapun parameter kualitas batubara yang dapat dijadikan briket antara lain:
Parameter
Nilai
Fixed Carbon
50,24
Nilai Kalori
7160
Belerang
0,47
Moisture
1,91
Volatile Matter
39,66