3. Edisi Asli Bahasa Inggris
Judul: Becoming A Contagious
Christian
Penulis: Bill Hybels & Mark Mittelberg
Penerbit: Zondervan
Tahun terbit: 1994
Edisi Terjemahan Bahasa Indonesia
Judul: Becoming A Contagious
Christian (Menjadi Orang Kristen yang
Menular
Penerbit: Literatur Perkantas Jatim
Tahun terbit: 2012
buku
4. Bagian 1: Mengapa Menjadi ORANG KRISTEN
YANG MENULAR?
1. Manusia Berharga bagi Allah
2. Upah bagi Kekristenan yang Menular
3. Sebuah Rumus untuk Memengaruhi Dunia Anda
Bagian 2: Prasyarat POTENSI TINGGI
4. Daya Tarik Keotentikan
5. Daya Tarik Belas Kasih
6. Kekuatan Pengorbanan
Bagian 3: Potensi KEDEKATAN HUBUNGAN
7. Kesempatan Strategis dalam sebuah Relasi
8. Memiliki Relasi dengan Orang-orang yang Belum
Percaya
9. Menemukan Pendekatan yang Sesuai dg Anda
daftar isi
5. Bagian 4: Kekuatan KEJELASAN KOMUNIKASI
10. Memulai Percakapan Rohani
11. Membuat Pesan Menjadi Jelas
12. Meruntuhkan Penghalang-penghalang untuk
Menjadi Percaya
Bagian 5: Hasil: PENGARUH MAKSIMAL
13. Mengambil Langkah Iman untuk Percaya
14. Orang Kristen yang Menular dan Gereja yang
Menular
15. Menginvestasikan Hidup Anda dalam Hidup
Orang Lain
daftar isi
6. Anda tidak perlu lagi merasa dilumpuhkan ketika
mendengar kata “penginjilan”. Menjadi Orang Kristen
yang Menular akan memberi Anda harapan yang
segar bahwa kehidupan teman-teman Anda dapat
berubah—dan Anda mungkin menjadi alat yang
mempengaruhi ketepatan mereka.
Menjadi Orang Kristen yang Menular akan membantu:
• Menemukan gaya Anda sendiri dalam
menyampaikan iman Anda
• Mengembangkan karakter orang Kristen yg menular
• Membangun hubungan-hubungan yang strategis
secara rohani
• Belajar untuk memimpin percakapan-percakapan
menuju masalah-masalah iman
• Membagikan kebenaran-kebenaran Alkitabiah dalam
bahasa sehari-hari
sinopsis
7. Pendiri dan gembala senior dari Willow Creek
Community Church di South Barrington, Illinois.
Pelayanan Willow Creek yang inovatif membuatnya
menjadi salah satu gereja yang paling banyak dihadiri
dan paling berpengaruh di Amerika Utara.
Pendiri dan pemimpin dewan direksi Willow Creek
Association, suatu jaringan kerja sama lebih dari
11.000 gereja di dunia. Perancang dari Global
Leadership Summit, yang melatih sekitar 100.000
pendeta setiap tahun.
Penulis lebih dari 20 buku, antara lain Courageous
Leadership, Fit to Be Tied, The Volunteer Revolution,
Too Busy Not to Pray, Just Walk Across the Room, dll.
Bersama istrinya, Lynne, tinggal di Barrington Hills,
Illinois. Mereka memiliki dua anak (Shauna and Todd)
dan satu cucu.
Bill Hybels
penulis
8. penulis
Penulis utama dan pengajar bahan pelatihan
Becoming a Contagious Christian, yang
sudah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa
dan diajarkan pada jutaan orang di dunia.
Penulis Becoming a Contagious Christian
(bersama Bill Hybels), Building a Contagious
Church dan Choosing Your Faith In a World
of Spiritual Options, The Unexpected
Adventure (dengan Lee Strobel). Contributing
editor dari The Journey, Alkitab seekers.
Pernah melayani sebagai pemimpin
penginjilan dari Willow Creek Association.
Bersama keluarga tinggal di Los Angeles,CA.
Mark Mittelberg
13. Beberapa profesi mempunyai
konotasi negatif (meskipun belum
tentu benar) yang susah dihilangkan.
Sebutkan beberapa profesi dan
konotasi negatifnya.
Apa yang terlintas dalam pikiran Anda
tentang orang yang menginjili?
Persepsi tentang
Orang yang Menginjili
14. Negatif Positif
• memojokkan
• memaksa
• sok tahu
• tidak peka situasi
• menjengkelkan
• aneh
• pandai bicara
• berani
• ramah
• penuh perhatian
• berkomitmen tinggi
• Billy Graham
Kita tidak harus jadi
orang yang demikian
untuk memberitakan
Injil. Bahkan hal-hal ini
akan menghalangi
kita untuk menjadi
orang Kristen yang
menular!
Persepsi tentang
Orang yang Menginjili
15. Negatif Positif
• memojokkan
• memaksa
• sok tahu
• tidak peka situasi
• menjengkelkan
• aneh
• pandai bicara
• berani
• ramah
• penuh perhatian
• berkomitmen tinggi
• Billy Graham
Persepsi tentang
Orang yang Menginjili
Kita juga tidak harus
jadi orang yang
pandai bicara,
menjadi seperti Billy
Graham, atau
menjadi seperti
orang lain untuk
memberitakan Injil
dengan efektif.
16. Negatif Positif
• memojokkan
• memaksa
• sok tahu
• tidak peka situasi
• menjengkelkan
• aneh
• pandai bicara
• berani
• ramah
• penuh perhatian
• berkomitmen tinggi
• Billy Graham
Persepsi tentang
Orang yang Menginjili
18. Jika penginjilan yang efektif
bukan dengan menjadi
seseorang yang aneh yang
kita tidak inginkan atau
bukan dengan menjadi
seseorang yang hebat
yang bukan diri kita,
… lalu bagaimana?
Menjadi Diri Sendiri
19. Kita dapat menjadi diri
sendiri dan membiarkan
Tuhan bekerja melalui
gaya kepribadian unik yang
telah dirancangkan-Nya bagi
kita masing-masing.
Menjadi Diri Sendiri
21. Kuesioner
Gaya Penginjilan
PETUNJUK PENGISIAN
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat. Berilah
jawaban Saudara pada lembar jawaban dengan angka:
3 jika sangat sering
2 jika kadang-kadang
1 jika sangat jarang
0 jika tidak sama sekali
Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berilah
jawaban yang paling menggambarkan diri Saudara
sendiri yang sebenarnya, bukan bagaimana seharusnya
atau sebaiknya.
Jawablah semua pernyataan yang ada dalam kuesioner
ini, jangan sampai ada yang terlewati.
23. 1. Dalam percakapan saya lebih suka
membahas suatu topik secara langsung,
tanpa basa-basi dan berbelit-belit.
2. Saya merasa berat bila keluar dari toko buku
atau perpustakaan tanpa membawa sejumlah
buku yang dapat membantu saya lebih
memahami permasalahan-permasalahan
yang sedang hangat dibicarakan.
3. Saya menceritakan pengalaman pribadi untuk
menggambarkan hal-hal yang ingin saya
sampaikan.
Gaya Penginjilan
24. 4. Saya adalah seorang yang suka bergaul
atau bermasyarakat dan sangat
menghargai persahabatan.
5. Saya suka melibatkan atau membawa
orang-orang baru dalam aktivitas yang
saya lakukan.
6. Saya melihat kebutuhan-kebutuhan dalam
kehidupan seseorang yang seringkali tidak
terpikir oleh orang lain.
Gaya Penginjilan
25. 7. Saya tidak ragu-ragu untuk menantang
seseorang untuk melakukan sesuatu pada
saat itu juga jika memang diperlukan.
8. Saya cenderung suka menganalisis.
9. Saya menempatkan diri dalam keadaan
orang lain dengan menggunakan kata-
kata seperti: “Saya dulu berpikir seperti itu
juga,” atau “saya pernah merasakan
seperti yang kamu rasakan.”
Gaya Penginjilan
26. 10. Orang lain memuji kemampuan saya untuk
membangun hubungan dengan teman baru.
11. Sejujurnya, bahkan jika saya tahu
jawabannya, saya merasa lebih nyaman bila
seseorang yang lebih mampu menjelaskan
tentang kekristenan pada teman saya.
12. Saya memperoleh kepuasan dalam
menolong orang lain, walaupun tanpa
diketahui orang lain.
Gaya Penginjilan
27. 13. Saya tidak merasa kesulitan untuk
memperhadapkan teman-teman saya
dengan kebenaran meskipun hal tersebut
dapat beresiko merusak persahabatan.
14. Dalam percakapan, saya secara alamiah
memusatkan perhatian pada pertanyaan
dan keragu-raguan yang menghambat
kemajuan rohani.
15. Ketika saya bercerita tentang pengalaman
pertobatan saya mendapati bahwa orang-
orang tertarik untuk mendengarkannya.
Gaya Penginjilan
28. 16. Saya cenderung mempelajari
permasalahan-permasalahan kehidupan
seseorang daripada pemikiran-pemikiran
teologis yang abstrak.
17. Jika saya mengetahui ada acara penginjilan
yang bermutu yang dapat dinikmati teman
saya, saya akan berusaha keras agar teman
saya dapat datang mengikuti acara tersebut.
18. Saya lebih suka menunjukkan kasih melalui
tindakan-tindakan saya daripada kata-kata
saya.
Gaya Penginjilan
29. 19. Saya percaya bahwa kasih yang sejati
seringkali berarti menyatakan kebenaran
pada seseorang, meskipun hal tersebut
menyakitkan.
20. Saya senang berdiskusi dan berdebat
mengenai masalah-masalah yang rumit.
21. Saya dengan sengaja mengungkapkan
kesalahan-kesalahan saya pada orang lain,
jika hal itu membantu mereka memahami
pemecahan masalah yang telah saya
temukan.
Gaya Penginjilan
30. 22. Saya lebih suka terlibat diskusi mengenai kehidupan
seseorang sebelum masuk ke hal-hal yang lebih
jauh mengenai keyakinan-keyakinannya.
23. Saya mencari dan menantikan acara-acara
kerohanian yang strategis untuk dapat mengajak
orang lain menghadirinya, misalnya: konser kristiani,
acara-acara penjangkauan, pelayanan rohani, dll.
24. Ketika berhubungan dengan orang yang menutup
diri terhadap hal-hal rohani, saya menemukan
bahwa kasih kristiani yang saya tunjukkan secara
diam-diam, kadang-kadang membuat mereka lebih
terbuka untuk menerima.
Gaya Penginjilan
31. 25. Suatu semboyan yang cocok dengan
saya: ”Entah akhirnya berhasil atau
berantakan, yang penting sudah
melakukan sesuatu.”
26. Saya seringkali frustasi dengan orang
yang memberikan penjelasan yang lemah
atau penalaran yang rendah.
27. Orang kelihatannya tertarik mendengar
tentang pengalaman-pengalaman hidup
saya
Gaya Penginjilan
32. 28. Saya menikmati perbincangan panjang
dengan teman-teman.
29. Saya senang mencari kecocokkan antara
kebutuhan dan minat teman-teman saya
dengan bermaca-macam acara, buku-buku,
dll agar mereka dapat menikmati atau
memperoleh sesuatu darinya.
30. Saya merasa lebih nyaman untuk hadir
mendampingi seseorang dalam nama
Kristus daripada terlibat dalam diskusi
keagamaan.
Gaya Penginjilan
33. 31. Saya mengalami masalah karena kurang
ramah dan kurang peka ketika
berhubungan dengan orang lain.
32. Saya tertarik untuk mengetahui alasan
yang mendasari pendapat seseorang.
33. Saya senantiasa kagum dengan cara
Tuhan menyelamatkan seseorang dan
saya tergerak untuk menceritakannya
pada orang lain.
Gaya Penginjilan
34. 34. Orang-orang umumnya mengenal saya
sebagai pribadi yang mudah bergaul,
memiliki kepekaan dan kepedulian.
35. Peristiwa yang memuaskan hati saya
adalah ketika mengajak seseorang ke
suatu acara gereja yang tepat.
36. Saya cenderung lebih praktis dan
berorientasi pada tindakan daripada
pada filsafat dan ide-ide.
Gaya Penginjilan
37. Teladan Alkitab
Ayat Emas
Petrus (Kis 2)
Beritakanlah firman, siap sedialah baik
atau tidak baik waktunya, nyatakanlah
apa yang salah, tegurlah dan
nasihatilah dengan segala kesabaran
dan pengajaran. (2Tim 4:2)
Gaya Tantangan
38. Ciri-ciri • Terus terang
• Langsung
• Berani
• Percaya diri
• Memiliki pandangan dan
keyakinan kuat
Gaya Tantangan
39. Hati-hati • Mintalah hikmat Tuhan agar peka
situasi dan bijaksana.
• Mintalah Roh Kudus
mengendalikan keinginan untuk
menantang dengan kuat dalam
semua situasi.
• Hindarilah menuduh atau membuat
rasa bersalah pada orang yang
memiliki gaya penginjilan berbeda.
Gaya Tantangan
40. Saran • Mintalah umpan balik dari teman-
teman apakah Anda memberitakan
“kebenaran” dengan “kasih” secara
seimbangan.
• Dengarkanlah lebih dahulu sebelum
memberi tahu apa yang mereka perlu
dengarkan.
• Bekerjasamalah dengan rekan yang
memiliki gaya penginjilan yang
mungkin lebih sesuai dengan
kepribadian orang yang ingin Anda
jangkau.
Gaya Tantangan
42. Teladan Alkitab
Ayat Emas
Paulus (Kis 17)
Kami mematahkan setiap siasat orang
dan merubuhkan setiap kubu yang
dibangun oleh keangkuhan manusia
untuk menentang pengenalan akan
Allah. Kami menawan segala pikiran
dan menaklukkannya kepada Kristus.
(2Kor 10:5)
Gaya Diskusi
43. Ciri-ciri • Analitis
• Logis
• Ingin tahu
• Suka berdiskusi, berdebat
• Lebih memperhatikan apa yang
dipikirkan orang daripada apa
yang dirasakan mereka
Gaya Diskusi
44. Hati-hati • Hindarkanlah berkutat pada
diskusi hal-hal akademis,
argumentasi, dan pembuktian.
• Ingatlah bahwa sikap sama
pentingnya dengan informasi.
• Hindarilah debat kusir.
Gaya Diskusi
45. Saran • Luangkanlah waktu untuk studi dan
persiapan.
• Uji cobakanlah argumentasi yang sudah
disiapkan pada seseorang, bukan
dibayangkan saja.
• Kembangkanlah sisi relasional Anda.
Bangunlah percakapan tentang
kehidupan Anda dan orang lain.
• Bekerjasamalah dengan rekan yang
memiliki gaya penginjilan yang mungkin
lebih sesuai dengan kepribadian orang
yang ingin Anda jangkau.
Gaya Diskusi
47. Teladan Alkitab
Ayat Emas
Orang buta (Yoh 9)
Apa yang telah kami lihat dan telah
kami dengar itu, kami beritakan kepada
kamu juga, supaya kamu pun beroleh
persekutuan dengan kami. (1Yoh 1:3a)
Gaya Kesaksian
48. Ciri-ciri • Membuka diri apa adanya
• Komunikator yang jelas
• Pendengar yang baik
• Takjub pada cara Tuhan dalam
menjangkaunya
• Melihat keterkaitan kisah hidup Anda
dengan kisah hidup orang lain
Gaya Kesaksian
49. Hati-hati • Hubungkanlah pengalaman Anda dengan
kehidupan pendengar Anda. Anda perlu
lebih dahulu mendengar mereka.
• Janganlah berhenti dengan hanya
menceritakan kisah Anda. Tantanglah
mereka untuk mempertimbangkan
penerapannya dalam hidup mereka.
• Hindarilah meremehkan nilai cerita Anda
karena tampaknya biasa-biasa saja.
Cerita yang kelihatan biasa seringkali
adalah yang paling berhubungan dengan
kehidupan banyak orang.
Gaya Kesaksian
50. Saran • Berlatih agar dapat menceritakan kisah
Anda tanpa ragu.
• Tempatkanlah Kristus dan berita Injil
pada pusat dari kisah Anda.
• Buatlah kisah Anda tetap segar dengan
membagikan hal-hal terkini tentang
perjalanan rohani Anda dengan Tuhan.
• Bekerjasamalah dengan rekan yang
memiliki gaya penginjilan yang mungkin
lebih sesuai dengan kepribadian orang
yang ingin Anda jangkau.
Gaya Kesaksian
52. Teladan Alkitab
Ayat Emas
Matius (Luk 5:29)
Bagi semua orang aku telah menjadi
segala-galanya, supaya aku sedapat
mungkin menyelamatkan beberapa
orang dari antara mereka. (1Kor 9:22)
Gaya Hubungan
53. Ciri-ciri • Berkepribadian hangat
• Suka ngobrol
• Bersahabat
• Peka terhadap kebutuhan orang
• Berfokus pada orang dan hubungan
Gaya Hubungan
54. Hati-hati • Hindarkanlah menghargai
persahabatan lebih dari menyatakan
kebenaran yang memerdekakan.
• Janganlah terlalu berkutat dengan
proses membangun hubungan
sehingga tidak kesampaian
memperkenalkan Kristus.
• Janganlah terlalu kewalahan dengan
besarnya kebutuhan teman Anda.
Lakukanlah apa yang Anda bisa,
serahkanlah semua pada Tuhan.
Gaya Hubungan
55. Saran • Bersabarlah. Gaya ini yang paling berjalan
setahap demi setahap. Cari dan doakan
kesempatan untuk membawa percakapan ke
arah hal rohani.
• Ciptakan dan rencanakan kesempatan untuk
berinteraksi dengan orang-orang baru (acara
pertemuan, olah raga, internet, dll.). Dalam
situasi ini gaya Anda paling berkembang.
• Berlatihlah membagikan berita Injil sehingga
Anda siap ketika kesempatan datang.
• Bekerjasamalah dengan rekan yang memiliki
gaya penginjilan yang mungkin lebih sesuai
dengan kepribadian orang yang ingin Anda
jangkau.
Gaya Hubungan
57. Teladan Alkitab
Ayat Emas
Perempuan Samaria (Yoh 4)
Lalu tuan itu berkata, “Pergilah ke
jalan-jalan raya dan lorong-lorong di
luar kota, dan desaklah orang-orang
datang, supaya rumah saya penuh.”
(Luk 14:23 BIS)
Gaya Undangan
58. Ciri-ciri • Ramah
• Persuasif
• Senang berjumpa dengan
orang baru
• Berkomitmen (meyakini hal-hal
yang di dalamnya ia terlibat)
• Memandang acara-acara
penjangkauan sebagai
kesempatan yang unik
Gaya Undangan
59. Hati-hati • Janganlah selalu menggantungkan
diri pada orang lain untuk
menjelaskan Injil. Anda perlu selalu
siap sedia (1Pet 3:15).
• Pertimbangkanlah dengan doa dan
kehati-hatian mengenai acara yang
akan Anda undang orang untuk hadir.
• Janganlah tawar hati ketika orang
menolak undangan Anda. Mungkin
lain waktu mereka bersedia.
Gaya Undangan
60. Saran • Ketika mengundang, usahakanlah memberikan
susunan acara tertulis pada orang tsb (cetak
maupun tulis tangan). Jika tepat, tawarkan untuk
menjemput dan melakukan sesuatu bersama
sebelum dan sesudah acara.
• Pada saat acara, tempatkanlah diri Anda pada
situasi orang yang Anda ajak. Jika Anda menjadi
mereka, apakah acara tsb berkenaan dengan hal
yang menjadi perhatian dan pemikiran Anda?
• Berikanlah gagasan, saran, dan umpan balik yang
membangun kepada penyelenggara agar acara
tsb dapat lebih menarik dan sesuai dengan orang
yang Anda undang.
• Bekerjasamalah dengan rekan yang memiliki gaya
penginjilan yang mungkin lebih sesuai dengan
kepribadian orang yang ingin Anda jangkau.
Gaya Undangan
62. Teladan Alkitab
Ayat Emas
Dorkas (Kis 9)
Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya
mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang
di sorga. (Mat 5:16)
Gaya Pelayanan
63. Ciri-ciri • Mendahulukan orang lain
• Menunjukkan kasih melalui
tindakan nyata
• Melihat kebutuhan, senang
memenuhinya
• Rendah hati
• Memaknai tugas yang remeh-temeh
Gaya Pelayanan
64. Hati-hati • Sebagaimana “perkataan tidak dapat
menggantikan perbuatan” demikian juga
“perbuatan tidak dapat menggantikan
perkataan” (Rm 10:14).
• Janganlah memandang remeh nilai
pelayanan Anda. Gaya inilah yang dapat
menjangkau orang yang paling negatif
dan keras hati terhadap Tuhan. Tindakan
kasih sulit ditolak dan tidak dapat didebat.
• Bijaksanalah menentukan berapa banyak
Anda dapat melayani secara realistis
tanpa mengabaikan diri/keluarga Anda.
Gaya Pelayanan
65. Saran • Carilah cara yang kreatif untuk menyatakan
motivasi rohani di balik pelayanan jasmani yang
Anda lakukan. Bisa melalui perkataan, kartu,
undangan mengikuti persekutuan di mana Anda
berada.
• Mintalah Tuhan membuka kesempatan untuk
melayani orang lain setiap hari. Bersiaplah
mengikuti pimpinannya.
• Janganlah memaksakan pelayanan Anda kepada
orang lain. Berdoalah minta hikmat untuk
mengetahui di mana perlu menginvestasikan
usaha Anda secara strategis bagi Kerajaan Allah.
• Bekerjasamalah dengan rekan yang memiliki gaya
penginjilan yang mungkin lebih sesuai dengan
kepribadian orang yang ingin Anda jangkau.
Gaya Pelayanan
67. • Gaya penginjilan Anda, dan
mengapa Anda merasa
bahwa itulah gaya Anda.
• Satu gagasan untuk
mengembangkan gaya
penginjilan Anda.
Beberapa saran dapat dilihat pada
buku peserta
6 Gaya Penginjilan
Bagikan dalam kelompok kecil (bertiga):