SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Patologi
Pemeriksaan Urine
PEMERIKSAAN URINE
Periksaan pada urine meliputi :
1. Pemeriksaan fisik urine :jumlah, Ph, warna, bau, dan kekeruhan.
2. Pemeriksaan kimia urine :protein, glukosa, ketonbodies, bilirubin, urobilin.
3. Pemeriksaan mikrokopis :pemeriksaan sedimen urine.
4. Pemeriksaan bakteriologi :kultur, kepekaan antibiotic.
PEMERIKSAAN FISIK URINE
1.JUMLAH/ VOLUME URINE
Pada keadaan normal volume urine selama 24 jam adalah : 600-1600 ml.
Dikatakan OLIGOURI bila volume mencapai :100-600 ml/24 jam.
Dikatakan ANURI, bila volume mencapai kurang atau sama dengan 100ml/ 24 jam.
Besarny volume urine seseorang amat tergantung pada :
 Intake cairan : makan/minum.
 Kehilangan cairan : keringat.
 Suhu badan.
 Suhu sekitarnya.
Penyebab terjadinya oligouri adalah :
I.FAKTOR RENAL:
1. Akut tubulair nekrosis.
2. Akut glomerula nekrosis.
II.FAKTOR NON RENAL.
1. Penurunan intake cairan.
2. Peningkatan kehilangan cairan.
Penyebab terjadinya POLIURI.:(produksi urine> 2500 ml/24 jam).
1. Kronik Renal Dieses.
2. Diabetes Insipidus.
3. Polydipsi.
4. Obat diuretika.
Dalam keadaan normal , volume urine pada siang hari > malam hari.
Volume urine malam hari dapat > siang hari pada keadaan :
1. Glomerulo Tubulair Dieses yang berat.
2. Gangguan pada absorbs usus.
3. ADISON DISEASES.
2.DERAJAD KEASAMAN URINE (PH)
Dalam keadaan normal, PH urine berkisar antara : 4,6-8,0 dengan rata-rata : 6,5.
Jadi urine berada dalam keadaan sedikit asam pada keadaan NORMAL.
Untuk pemeriksaan derajad keasaman urine ini harus dipakai urne yang segar (baru).
Karena urine yang telah lama derajad keasamannya akan berubah menjadi alkalis.
Pada urine yang telah dikeluarkan dari tubuh, maka ammonium yang terkandung didalamnya
akan diubah oleh bakteri dalam urine menjadi amoniak yang bersifat alkalis.
Beberapa keadaan yang dapat membuat urine menjadi asam adalah :
 Acidosis.
 Kelaparan.
 Diarrhea.
 Diabetes Mullitus.
Beberapa keadaan yang dapat membuat urine menjadi alkalis adalah :
 Alkalosis.
 Muntah-muntah yang hebat.
 Infeksi saluran kencing (UTK).
Pemeriksaan derajad keasaman urine ini dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Kertas lakmus.
2. PH meter.
3.PERIKSAAN JENIS URINE
Normal : 1,003-1,030, rata-rata 1,020.
Berat jenis urine tertinggi terdapat pada urine pertama pagi hari, sedangkan berat jenis terendah
terdapat dalam urine yang dihasilkan 1 jam setelah intake cairan yang cukup banyak. Berat jenis
ini memberikan gambaran tentang fungsi dari tubulus.
ISOSTHENURI : Suatu keadaan dimana berat jenis urine seseorang selalu tetap 1,010 sepanjang
hari, yaitu sama dengan berat jenis protein free plasma. Keadaan ini terjadi pada penderita
penyakit ginjal yang kronis dan berat.
Tehnik pemeriksaan fungsi urine :
1. Dengan memakai alat UROMETER atau URINOMETER.
2. Dengan menggunakan metode CARIK CELUP.
4.WARNA URINE
Normal :urine berwarna kuning muda hingga tua.
Perubahan warna urine dapat terjadi karena :
1. KEADAAN NON PATHOLOGIS :
Biasanya disebabkan oleh makanan / obat-obatan :
MERAH :wortel, phenophtalin, selenium.
KUNING :Karoten, Xantonin.
HIJAU :Acriflavin.
BIRU :Methylen blue.
2. KEADAAN PATHOLOGIS :
Kuning coklat seperti teh: Bilirubun.
Merah coklat :Urobilin, Porphyrin.
Putih seperti susu :Pus, Fat.
Coklat kehitaman : Melamin.
Merah berkabut coklat :Darah.
5.BAU URINE
Pada urine yang segar / baru biasanya tidak berbau keras / menyengat, tetapi pada urine yang
telah lama dikeluarkan dari tubuh, uranium yang terkandung didalamnya akan di ubah menjadi
amoniak oleh bakteri yang ada dalam urine, sehingga menimbulkan bau yang keras/ menyengat.
Dalam keadaan pathologis urine dapat berbau :
 MANIS : Biasanya disebabkan oleh adanya Acetone, misalnya pada koma diabetic.
 BUSUK : Biasanya disebabkan oleh adanya infeksi, misalnya pada cystitis.
6.KEKERUHAN URINE
Dalam keadaan normal, urine yang baru berwana jernih.
Kekeruhan dapat terjadi oleh karena :
Phosphate : Biasanya berwarna putih, dan akan hilang bila di tetesi asam.
Urat Amorph : Biasanya berwarna kuning coklat dan didapatkan pada urine yang asam, dan bila
dipanaskan akan menghilang.
Nanah / Pus : Biasanya berwarna putih keruh seperti susu, tetapi bila di saring akan kembali
jernih. Bila kekeruhan di sebabkan oleh kuman, maka bila di saring urine akan tetep keruh.
PEMERIKSAAN KIMIA URINE
1.PROTEIN
Penyebab dari proteinun (adanya protein dalam urine) adalah :
I.Faktor Pre Glomerulus :
Bila di dapatkan peningkatan kadar protein dengan berat
Molekul < albumin misalnya :Hb, Benceb Jones protein.
II.Faktor Glomerulus :
Perubahan pada pori glomerulus.
Peningkatan permeabilitas protein.
Kebocoran kapile –NEPHROTIK SYNDROME
Proliferasi endotel-GLOMERULONEPHRITIS
Kerusakan pediele-IDIOPHATIK NEPHROSIS
111.Faktor Tubulus :
Gangguan reabsorbsi protein
Gangguan sel
Gangguan peredaran darah
Pada kelainan ginjal,hamper selalu disertai proteinuri ,tetapi proteinuri tidak selalu disebabkan
oleh karena penyakit ginjal
Perubahan tekanan darah ,anemi,bendungan vena,dapat menyebabkan terjadinya proteinuri.
Derajat proteinuri:
BERAT:bila proteinuri>4 gram protein/hari
-Nepharotik Syndrome
-Glomerulo Nephorotik Akut dan Kronis
-Lupus Nephritis
SEDANG:bila proteionuri 0,5- 4 gram protein/hari
-Kebanyakan penyakit ginjal
-Nephrosklerosis Pyelonepharitis
-Preelampsi
RINGAN:bila proteinuri<0.5 gram protein/ hari
-Pyelonephritis kronis
-Polyeystik kidney
-Orthostastik proteinuri
2.GLUKOSA
Dalam keadaan normal urine mengandung 100-200 mg/24 jam bahan reduktor .
Termasuk dalam bahan reduktor adalah:
1.GLUKOSA ,GALAKTOSA ,FRUKTOSA ,LAKTOSA .
2,ASCORBICACID ,KREATININ ,URIC ACID
3.Obat obatan:SALISILAT ,AMIDOPHYLLIN ,CHLORALHIDRAT ,PARALDHEDIT
Glukosa(adanya glukosa didalam urine )dapat terjadi bila:
#Jumlah glukosa yang difiltrasi glomerlus>reabsorbsi tubalus
#Reabsorbsi tubulus menurun
Bila terjadi kerusakan glomerulus ,maka reabsorbsi tubulus akan ditingkatkan sehinnga tterjadi
glikosuri.
Glikosuri dapat terjadi pada keadaan :
-Diabetes mellitus
-Allimentary glkkosuri (banyak maka
gula)
-Renal glikosuri (banyak makan gula).
-Nephrotik syndrome.
-Trauma pada susunan syaraf pusat (SSP).
-Pemberian glukosa secara iv.
Untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urine dipakai test FEHLING.
-Biru.
+Hijau keruh.
++Hijau kuning.
+++Kuning merah.
++++Merah bata.
3.KETON BODIES
Keton bodies ini terdiri dari :beta hidroksi butyric acid, acctoacctic acid, dan acctone.
Terdapat keton bodies pada urine terjadi pada keadaan :
 Diabetes Mellitus yang tak terkontrol.
 Kelaparan.
 Dehidrasi dan muntah.
 Kerja keras.
 Udara yang dingin.
Apabila metabolism karbohidrat terganggu, maka terjadi pembakaran protein dan lemak sebagai
penggantinya. Atom karbon (C) dari protein dan lemak inilah yang akan berubah menjadi keton
bodies dan dikeluarkan melalui urine.
4.BILIRUBIN
Bila terdapat bilirubin didalam urine berarti ini berasal dari peningkatan conyugated bilirubun di
dalam darah. Hal ini dapat terjadi pada :
#Obtruksi extra hepatic.
#Hepatitis.
#Kerusakan sel hepar.
5.UROBILIN
Berbeda dengan bilirubin diatas, maka dalam keadaan normal pun urobilin terdapat di dalam
urine, tapi dalam jumlah yang terbatas, yaitu 4 mg /hari.
Setelah urine dikeluarkan dari tubuh kita, beberapa jam kemudian urobilinogen akan berubah
menjadi urobilin oleh adanya cahaya.
Kadarnya di dalam urine akan meningkat pada :
#Hemolitik Sel Darah Merah.
#Parechym Renal Dieses.
#Obstruksi saluran empedu.
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE (MIKROSKOPIS)
Untuk pemeriksaan sediment urine ini diperlukan urine yang baru, kemudian dilakukan
sentrifugasi dengan kecepatan sekitar 2000rpm, selama 5 menit. Supernatanya dibuang dan
disisakan dengan memakai kurang lebih 1 cm bagian bawahnya.
Ambil kira-kira satu tetes dari bagian endapan tersebut dan diteteskan pada sebuah obyek glass,
kemudian tutup dengan civer glass dan diperiksa di bawah mikroskop dengan memakai
pembesaran kecil terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pembesaran yang lebih besar.
Maksud dilakukan sentikugrasi tersebut adalah agar sel-sel atau bentukan-bentukan yang ada
dalam urine dapat mengendap dan mengumpul di bagian bawah.
Bentukan-bentukan yang ada pada sedimen urine biasanya berupa :
1.ORGANIS
 Cast / silinder /torak: hyaline, epithel, dan darah.
 Sel Epithel.
 Sel Lekosit.
 Yeast.
 Sperma.
 Bakteri.
 Parasit.
 Fibrin.
2.ANORGANIS
 Bahan Amorph :K, Na, Ca, Mg, dsb.
 Kristal :Oksalat, uric acid.
1.TORAK/CAST/SILINDER
Terbentuknya torak/cast/silinder ini berasal dari pengendapan protein atau pengumpulan bahan
lain dalam saluran tubulus.
Torak ini berbentuk silinder oleh karena terjadinya didalam lumen tubulus.
Torak ini dibagi lagi berdasarkan komposisi dan asal menjadi :
1) Hyaline cast.
2) Epithel cast.
3) Blood cast.
1.Hyalin cast.
Bentukan ini terjadi karena endapan didalam lumen tubulus.
Larutdidalam air, dan akan lebih mudah larut lagi bila urine bersifat alkalis.
Pada urine yang telah lama, uranium yang terkandung didalamnya akan diubah menjadi amoniak
oleh adanya bakteri dalam urine tersebut, sehingga urine menjadi lebih alkalis dan hyaline ada
akan larut dan tak tampak lagi.
Jadi untuk melihat hyaline ini diperlukan urine yang baru.
Menurut isinya, hyaline ini dapat dibagi lagi menjadi:
 Simple hyaline cast
Hanya berisikan endapan.
 Hyaline cellulair cast
Berisi sel epithel, eritrosit, dan lekosit dengan batas sel yang masih jelas.
 Hyaline granulair cast
Bila sel-sel yang terkandung didalamnya rusakdan tinggal intinya saja yang berupa granulair
cellulair debris.
 Hyaline fat cast
Mengandung butiran lemak. Biasanya terjadi pada degenerasi tubuh dengan lemak didalamnya.
2.Epithel cast
Bentukan ini tidak mengandung protein didalamnya, tetapi hanya berisikan sel-sel epithel yang
lepas.
Semula batas sel epithel ini tampak jelas, dan ini disebut CELLUAIR CAST. Berikutnya sel
menjadi rusak, dan batas sel menjadi tidak jelas, dan terbentuk granula yang kasar, dan ini
disebut :CLOSELY GRANULAIR CAST. Berikutnya lagi, granula itu menjadi lebih halus dan
disebut :FINELY GRANULAIR CAST.
Akhirnya granula itu menjadi homogeny dan ini disebut : WAXY CAST.
3.Blood cast
Terdapat 2 macam blood cast yaitu :
a. RBC CAST (Red Blood Cell Cast) :disini batas antar sel tampak jelas.
b. TRUE BLOOD CAST : disini batas sel tidak tampak jelas, sehingga tampak homogen dan
berwarna merah.
Bentukan ini biasanya terjadi karena adanya keradangan pada glomerulus, yaitu pada keadaan :
 Glomeruloneprothis.
 Periarteritis.
 Toxic nephrosis.
 Ischema Syndrome.
Blood cast ini terdapat dalam dua macam bentuk yaitu :
 BROAD CAST : Bila bentukan terjadi pada tubulus yang lebar, yaitu sekitar ductus
colligentes.
 NARROW CAST :Bila bentukan ini terjadi pada tubulus yang sempit.
II.SEL DARAH MERAH
Dalam keadaan normal terdapat 2-3 sel darah merah / lpb (lapangan pandang besar)
Bila terdapat banyak sel darah merah, maka hal ini disebut sebagai : HAEMATURI.
Biasanya hal ini disebabkan pada :
 Glomerulonephrotis.
 Trauma pada ginjal.
 Ceremoma kandung kencing (Ca Bladder).
 Infeksi kandung kencing.
 Penyakit kelainan darah.
 Hypertensi.
III.SEL EPITHEL
Pada urine yang masih baru / segar, kita dapat membedakan darimana epithel tersebut berasal :
 Bentuk sel epithel kuboid :biasanya berasal dari kandumg seni.
 Bentuk sel epithel silinder :biasanya berasal dari tubulus.
 Bentuk sel epithel Squamos:biasanya berasal dari vagina.
IV.SEL DARAH PUTIH
Dalam keadaan normal biasanya hanya terdapat 4-5 sel darah putih /lpb.
Peningkatan sel darah putih ini dapat terjadi pada :infeksi saluran kencing, atau pada
pyelonerphritis.
V.OVAL FAT BODIES
Keberadaannya didalam urine biasanya bersama dengan Fatty Cast dan menunjukkan adanya
kelainan pada tubulus.

More Related Content

What's hot

Bacterial vaginosis
Bacterial vaginosisBacterial vaginosis
Bacterial vaginosis
babarock
 
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
Cut Ampon Lambiheue
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
owik15
 

What's hot (20)

Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015 Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
striktur uretra
striktur uretrastriktur uretra
striktur uretra
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
 
Bacterial vaginosis
Bacterial vaginosisBacterial vaginosis
Bacterial vaginosis
 
Algoritme syok hipovolemik dan septik
Algoritme syok hipovolemik dan septikAlgoritme syok hipovolemik dan septik
Algoritme syok hipovolemik dan septik
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Pogi, usg, 2014, final, 1. gambaran umum, pelatihan usg dasar obgin berbasis ...
Pogi, usg, 2014, final, 1. gambaran umum, pelatihan usg dasar obgin berbasis ...Pogi, usg, 2014, final, 1. gambaran umum, pelatihan usg dasar obgin berbasis ...
Pogi, usg, 2014, final, 1. gambaran umum, pelatihan usg dasar obgin berbasis ...
 
Batu saluran kemih
Batu saluran kemih Batu saluran kemih
Batu saluran kemih
 
151025700 case-radikulopati-lumbal
151025700 case-radikulopati-lumbal151025700 case-radikulopati-lumbal
151025700 case-radikulopati-lumbal
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Perekaman EKG
Perekaman EKGPerekaman EKG
Perekaman EKG
 

Viewers also liked (7)

Proposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jaya
Proposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jayaProposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jaya
Proposal bisnis pembuatan laboratorium klinik kartini jaya
 
Seminar Room Qualification and Room Monitoring For Steril and Non Sterile Fac...
Seminar Room Qualification and Room Monitoring For Steril and Non Sterile Fac...Seminar Room Qualification and Room Monitoring For Steril and Non Sterile Fac...
Seminar Room Qualification and Room Monitoring For Steril and Non Sterile Fac...
 
Cuci Gudang Boeco Oktober 2014
Cuci Gudang Boeco Oktober 2014Cuci Gudang Boeco Oktober 2014
Cuci Gudang Boeco Oktober 2014
 
Paket Pembuatan Laboratorium Klinik
Paket Pembuatan Laboratorium KlinikPaket Pembuatan Laboratorium Klinik
Paket Pembuatan Laboratorium Klinik
 
Desain laboratorium
Desain laboratoriumDesain laboratorium
Desain laboratorium
 
Proposal lab komp
Proposal lab kompProposal lab komp
Proposal lab komp
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinik
 

Similar to Patologiurin

Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Viodeta Viodeta
 
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksiSistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Patologiurin (20)

PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
 
PROSES PEMBENTUKAN URINE.pptx
PROSES PEMBENTUKAN URINE.pptxPROSES PEMBENTUKAN URINE.pptx
PROSES PEMBENTUKAN URINE.pptx
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
Patologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjalPatologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjal
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
Percobaan III
Percobaan IIIPercobaan III
Percobaan III
 
Kelainan fungsi ginjal
Kelainan fungsi ginjalKelainan fungsi ginjal
Kelainan fungsi ginjal
 
Bab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptxBab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 7 Sistem Ekskresi_ www.kampusimpian.com.pptx
 
Bab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresiBab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresi
 
Urine
UrineUrine
Urine
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Percobaan IV
Percobaan IVPercobaan IV
Percobaan IV
 
6 biokimia-urin
6 biokimia-urin6 biokimia-urin
6 biokimia-urin
 
Askep pada anak dengan diare
Askep pada anak dengan diareAskep pada anak dengan diare
Askep pada anak dengan diare
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksiSistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
Sistem urine adalah suatu sistem organ yang memproduksi
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptxKONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urine
 

Recently uploaded

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 

Patologiurin

  • 1. Patologi Pemeriksaan Urine PEMERIKSAAN URINE Periksaan pada urine meliputi : 1. Pemeriksaan fisik urine :jumlah, Ph, warna, bau, dan kekeruhan. 2. Pemeriksaan kimia urine :protein, glukosa, ketonbodies, bilirubin, urobilin. 3. Pemeriksaan mikrokopis :pemeriksaan sedimen urine. 4. Pemeriksaan bakteriologi :kultur, kepekaan antibiotic. PEMERIKSAAN FISIK URINE 1.JUMLAH/ VOLUME URINE Pada keadaan normal volume urine selama 24 jam adalah : 600-1600 ml. Dikatakan OLIGOURI bila volume mencapai :100-600 ml/24 jam. Dikatakan ANURI, bila volume mencapai kurang atau sama dengan 100ml/ 24 jam. Besarny volume urine seseorang amat tergantung pada :  Intake cairan : makan/minum.  Kehilangan cairan : keringat.  Suhu badan.  Suhu sekitarnya. Penyebab terjadinya oligouri adalah : I.FAKTOR RENAL: 1. Akut tubulair nekrosis. 2. Akut glomerula nekrosis. II.FAKTOR NON RENAL. 1. Penurunan intake cairan. 2. Peningkatan kehilangan cairan. Penyebab terjadinya POLIURI.:(produksi urine> 2500 ml/24 jam). 1. Kronik Renal Dieses. 2. Diabetes Insipidus.
  • 2. 3. Polydipsi. 4. Obat diuretika. Dalam keadaan normal , volume urine pada siang hari > malam hari. Volume urine malam hari dapat > siang hari pada keadaan : 1. Glomerulo Tubulair Dieses yang berat. 2. Gangguan pada absorbs usus. 3. ADISON DISEASES. 2.DERAJAD KEASAMAN URINE (PH) Dalam keadaan normal, PH urine berkisar antara : 4,6-8,0 dengan rata-rata : 6,5. Jadi urine berada dalam keadaan sedikit asam pada keadaan NORMAL. Untuk pemeriksaan derajad keasaman urine ini harus dipakai urne yang segar (baru). Karena urine yang telah lama derajad keasamannya akan berubah menjadi alkalis. Pada urine yang telah dikeluarkan dari tubuh, maka ammonium yang terkandung didalamnya akan diubah oleh bakteri dalam urine menjadi amoniak yang bersifat alkalis. Beberapa keadaan yang dapat membuat urine menjadi asam adalah :  Acidosis.  Kelaparan.  Diarrhea.  Diabetes Mullitus. Beberapa keadaan yang dapat membuat urine menjadi alkalis adalah :  Alkalosis.  Muntah-muntah yang hebat.  Infeksi saluran kencing (UTK). Pemeriksaan derajad keasaman urine ini dapat dilakukan dengan menggunakan : 1. Kertas lakmus. 2. PH meter. 3.PERIKSAAN JENIS URINE Normal : 1,003-1,030, rata-rata 1,020. Berat jenis urine tertinggi terdapat pada urine pertama pagi hari, sedangkan berat jenis terendah terdapat dalam urine yang dihasilkan 1 jam setelah intake cairan yang cukup banyak. Berat jenis ini memberikan gambaran tentang fungsi dari tubulus.
  • 3. ISOSTHENURI : Suatu keadaan dimana berat jenis urine seseorang selalu tetap 1,010 sepanjang hari, yaitu sama dengan berat jenis protein free plasma. Keadaan ini terjadi pada penderita penyakit ginjal yang kronis dan berat. Tehnik pemeriksaan fungsi urine : 1. Dengan memakai alat UROMETER atau URINOMETER. 2. Dengan menggunakan metode CARIK CELUP. 4.WARNA URINE Normal :urine berwarna kuning muda hingga tua. Perubahan warna urine dapat terjadi karena : 1. KEADAAN NON PATHOLOGIS : Biasanya disebabkan oleh makanan / obat-obatan : MERAH :wortel, phenophtalin, selenium. KUNING :Karoten, Xantonin. HIJAU :Acriflavin. BIRU :Methylen blue. 2. KEADAAN PATHOLOGIS : Kuning coklat seperti teh: Bilirubun. Merah coklat :Urobilin, Porphyrin. Putih seperti susu :Pus, Fat. Coklat kehitaman : Melamin. Merah berkabut coklat :Darah. 5.BAU URINE Pada urine yang segar / baru biasanya tidak berbau keras / menyengat, tetapi pada urine yang telah lama dikeluarkan dari tubuh, uranium yang terkandung didalamnya akan di ubah menjadi amoniak oleh bakteri yang ada dalam urine, sehingga menimbulkan bau yang keras/ menyengat. Dalam keadaan pathologis urine dapat berbau :  MANIS : Biasanya disebabkan oleh adanya Acetone, misalnya pada koma diabetic.  BUSUK : Biasanya disebabkan oleh adanya infeksi, misalnya pada cystitis. 6.KEKERUHAN URINE Dalam keadaan normal, urine yang baru berwana jernih. Kekeruhan dapat terjadi oleh karena :
  • 4. Phosphate : Biasanya berwarna putih, dan akan hilang bila di tetesi asam. Urat Amorph : Biasanya berwarna kuning coklat dan didapatkan pada urine yang asam, dan bila dipanaskan akan menghilang. Nanah / Pus : Biasanya berwarna putih keruh seperti susu, tetapi bila di saring akan kembali jernih. Bila kekeruhan di sebabkan oleh kuman, maka bila di saring urine akan tetep keruh. PEMERIKSAAN KIMIA URINE 1.PROTEIN Penyebab dari proteinun (adanya protein dalam urine) adalah : I.Faktor Pre Glomerulus : Bila di dapatkan peningkatan kadar protein dengan berat Molekul < albumin misalnya :Hb, Benceb Jones protein. II.Faktor Glomerulus : Perubahan pada pori glomerulus. Peningkatan permeabilitas protein. Kebocoran kapile –NEPHROTIK SYNDROME Proliferasi endotel-GLOMERULONEPHRITIS Kerusakan pediele-IDIOPHATIK NEPHROSIS 111.Faktor Tubulus : Gangguan reabsorbsi protein Gangguan sel Gangguan peredaran darah Pada kelainan ginjal,hamper selalu disertai proteinuri ,tetapi proteinuri tidak selalu disebabkan oleh karena penyakit ginjal Perubahan tekanan darah ,anemi,bendungan vena,dapat menyebabkan terjadinya proteinuri. Derajat proteinuri: BERAT:bila proteinuri>4 gram protein/hari -Nepharotik Syndrome -Glomerulo Nephorotik Akut dan Kronis -Lupus Nephritis
  • 5. SEDANG:bila proteionuri 0,5- 4 gram protein/hari -Kebanyakan penyakit ginjal -Nephrosklerosis Pyelonepharitis -Preelampsi RINGAN:bila proteinuri<0.5 gram protein/ hari -Pyelonephritis kronis -Polyeystik kidney -Orthostastik proteinuri 2.GLUKOSA Dalam keadaan normal urine mengandung 100-200 mg/24 jam bahan reduktor . Termasuk dalam bahan reduktor adalah: 1.GLUKOSA ,GALAKTOSA ,FRUKTOSA ,LAKTOSA . 2,ASCORBICACID ,KREATININ ,URIC ACID 3.Obat obatan:SALISILAT ,AMIDOPHYLLIN ,CHLORALHIDRAT ,PARALDHEDIT Glukosa(adanya glukosa didalam urine )dapat terjadi bila: #Jumlah glukosa yang difiltrasi glomerlus>reabsorbsi tubalus #Reabsorbsi tubulus menurun Bila terjadi kerusakan glomerulus ,maka reabsorbsi tubulus akan ditingkatkan sehinnga tterjadi glikosuri. Glikosuri dapat terjadi pada keadaan : -Diabetes mellitus -Allimentary glkkosuri (banyak maka gula) -Renal glikosuri (banyak makan gula). -Nephrotik syndrome. -Trauma pada susunan syaraf pusat (SSP). -Pemberian glukosa secara iv. Untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urine dipakai test FEHLING. -Biru. +Hijau keruh. ++Hijau kuning.
  • 6. +++Kuning merah. ++++Merah bata. 3.KETON BODIES Keton bodies ini terdiri dari :beta hidroksi butyric acid, acctoacctic acid, dan acctone. Terdapat keton bodies pada urine terjadi pada keadaan :  Diabetes Mellitus yang tak terkontrol.  Kelaparan.  Dehidrasi dan muntah.  Kerja keras.  Udara yang dingin. Apabila metabolism karbohidrat terganggu, maka terjadi pembakaran protein dan lemak sebagai penggantinya. Atom karbon (C) dari protein dan lemak inilah yang akan berubah menjadi keton bodies dan dikeluarkan melalui urine. 4.BILIRUBIN Bila terdapat bilirubin didalam urine berarti ini berasal dari peningkatan conyugated bilirubun di dalam darah. Hal ini dapat terjadi pada : #Obtruksi extra hepatic. #Hepatitis. #Kerusakan sel hepar. 5.UROBILIN Berbeda dengan bilirubin diatas, maka dalam keadaan normal pun urobilin terdapat di dalam urine, tapi dalam jumlah yang terbatas, yaitu 4 mg /hari. Setelah urine dikeluarkan dari tubuh kita, beberapa jam kemudian urobilinogen akan berubah menjadi urobilin oleh adanya cahaya. Kadarnya di dalam urine akan meningkat pada : #Hemolitik Sel Darah Merah. #Parechym Renal Dieses. #Obstruksi saluran empedu. PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE (MIKROSKOPIS)
  • 7. Untuk pemeriksaan sediment urine ini diperlukan urine yang baru, kemudian dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan sekitar 2000rpm, selama 5 menit. Supernatanya dibuang dan disisakan dengan memakai kurang lebih 1 cm bagian bawahnya. Ambil kira-kira satu tetes dari bagian endapan tersebut dan diteteskan pada sebuah obyek glass, kemudian tutup dengan civer glass dan diperiksa di bawah mikroskop dengan memakai pembesaran kecil terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pembesaran yang lebih besar. Maksud dilakukan sentikugrasi tersebut adalah agar sel-sel atau bentukan-bentukan yang ada dalam urine dapat mengendap dan mengumpul di bagian bawah. Bentukan-bentukan yang ada pada sedimen urine biasanya berupa : 1.ORGANIS  Cast / silinder /torak: hyaline, epithel, dan darah.  Sel Epithel.  Sel Lekosit.  Yeast.  Sperma.  Bakteri.  Parasit.  Fibrin. 2.ANORGANIS  Bahan Amorph :K, Na, Ca, Mg, dsb.  Kristal :Oksalat, uric acid. 1.TORAK/CAST/SILINDER Terbentuknya torak/cast/silinder ini berasal dari pengendapan protein atau pengumpulan bahan lain dalam saluran tubulus. Torak ini berbentuk silinder oleh karena terjadinya didalam lumen tubulus. Torak ini dibagi lagi berdasarkan komposisi dan asal menjadi : 1) Hyaline cast. 2) Epithel cast. 3) Blood cast.
  • 8. 1.Hyalin cast. Bentukan ini terjadi karena endapan didalam lumen tubulus. Larutdidalam air, dan akan lebih mudah larut lagi bila urine bersifat alkalis. Pada urine yang telah lama, uranium yang terkandung didalamnya akan diubah menjadi amoniak oleh adanya bakteri dalam urine tersebut, sehingga urine menjadi lebih alkalis dan hyaline ada akan larut dan tak tampak lagi. Jadi untuk melihat hyaline ini diperlukan urine yang baru. Menurut isinya, hyaline ini dapat dibagi lagi menjadi:  Simple hyaline cast Hanya berisikan endapan.  Hyaline cellulair cast Berisi sel epithel, eritrosit, dan lekosit dengan batas sel yang masih jelas.  Hyaline granulair cast Bila sel-sel yang terkandung didalamnya rusakdan tinggal intinya saja yang berupa granulair cellulair debris.  Hyaline fat cast Mengandung butiran lemak. Biasanya terjadi pada degenerasi tubuh dengan lemak didalamnya. 2.Epithel cast Bentukan ini tidak mengandung protein didalamnya, tetapi hanya berisikan sel-sel epithel yang lepas. Semula batas sel epithel ini tampak jelas, dan ini disebut CELLUAIR CAST. Berikutnya sel menjadi rusak, dan batas sel menjadi tidak jelas, dan terbentuk granula yang kasar, dan ini disebut :CLOSELY GRANULAIR CAST. Berikutnya lagi, granula itu menjadi lebih halus dan disebut :FINELY GRANULAIR CAST. Akhirnya granula itu menjadi homogeny dan ini disebut : WAXY CAST. 3.Blood cast Terdapat 2 macam blood cast yaitu : a. RBC CAST (Red Blood Cell Cast) :disini batas antar sel tampak jelas. b. TRUE BLOOD CAST : disini batas sel tidak tampak jelas, sehingga tampak homogen dan berwarna merah. Bentukan ini biasanya terjadi karena adanya keradangan pada glomerulus, yaitu pada keadaan :
  • 9.  Glomeruloneprothis.  Periarteritis.  Toxic nephrosis.  Ischema Syndrome. Blood cast ini terdapat dalam dua macam bentuk yaitu :  BROAD CAST : Bila bentukan terjadi pada tubulus yang lebar, yaitu sekitar ductus colligentes.  NARROW CAST :Bila bentukan ini terjadi pada tubulus yang sempit. II.SEL DARAH MERAH Dalam keadaan normal terdapat 2-3 sel darah merah / lpb (lapangan pandang besar) Bila terdapat banyak sel darah merah, maka hal ini disebut sebagai : HAEMATURI. Biasanya hal ini disebabkan pada :  Glomerulonephrotis.  Trauma pada ginjal.  Ceremoma kandung kencing (Ca Bladder).  Infeksi kandung kencing.  Penyakit kelainan darah.  Hypertensi. III.SEL EPITHEL Pada urine yang masih baru / segar, kita dapat membedakan darimana epithel tersebut berasal :  Bentuk sel epithel kuboid :biasanya berasal dari kandumg seni.  Bentuk sel epithel silinder :biasanya berasal dari tubulus.  Bentuk sel epithel Squamos:biasanya berasal dari vagina. IV.SEL DARAH PUTIH Dalam keadaan normal biasanya hanya terdapat 4-5 sel darah putih /lpb. Peningkatan sel darah putih ini dapat terjadi pada :infeksi saluran kencing, atau pada pyelonerphritis. V.OVAL FAT BODIES
  • 10. Keberadaannya didalam urine biasanya bersama dengan Fatty Cast dan menunjukkan adanya kelainan pada tubulus.