SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
“Hari ini kami telah menyaksikan
hal-hal yang sangat mengherankan”
           (Luk. 5:26)




PERTEMUAN KAUM MUDA
Bulan Kitab Suci Nasional 2012
MENYAKSIKAN MUKJIZAT TUHAN
Pertemuan Kaum Muda
LEMBAGA BIBLIKA INDONESIA
©2012
KATA PENGANTAR
Bulan September telah ditetapkan oleh Gereja Katolik Indonesia
sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Pada bulan ini, selu-
ruh umat Katolik diajak untuk mendalami Kitab Suci lewat mem-
baca dan merenungkannya. Kita semua, baik orangtua, kaum
muda, remaja maupun anak-anak, diajak untuk memberi hati pada
Kitab Suci. Ingat bahwa Kitab Suci merupakan landasan yang
paling dasar bagi iman kita sebagai seorang kristiani. Karena itu
kita harus mencintai Kitab Suci dengan cara membaca, merenung-
kan dan mengamalkannya dalam hidup kita sehari-hari.
Pada tahun 2012 ini, kita diajak untuk menyelami kisah-kisah
mukjizat yang dibuat oleh Yesus. Dalam Kitab Suci, peristiwa
mukjizat sering dikisahkan untuk memperlihatkan betapa besar
kuasa Allah. Ada banyak kisah mukjizat yang dituliskan dalam
Kitab Suci. Ada kisah mukjizat penampakan Yesus (Luk 24:13-
49), penyembuhan orang sakit (Luk 18:35-43; Luk 17:11-19; Mrk
7:31-37), berjalan di atas air (Mat 14:22-33), membangkitkan
orang mati (Luk 7:11-17), mukjizat pergandaan roti (Mrk 8:1-10)
dan masih banyak mukjizat lainnya. Beberapa dari antara kisah
mukjizat itu akan kita dalami bersama selama Bulan Kitab Suci
Nasional tahun 2012 ini, secara khsusus yang ada dalam Perjanjian
Baru, tepatnya dalam Injil.



                               3
Tema BKSN untuk tahun 2012 adalah: Menyaksikan Mukjizat
Tuhan. Ada empat kisah mukjizat yang akan kita dalami, yaitu:
   1. Orang Lumpuh disembuhkan (Mat. 9:1-8)
   2. Mengusir Roh Jahat dari Orang Gerasa (Mrk. 5:1-20)
   3. Membangkitkan Anak Muda di Nain (Luk. 7:11-17)
   4. Perkawinan di Kana (Yoh. 2:1-11)
Lewat keempat kisah mukjizat di atas kita akan diajak untuk sema-
kin mengenal kebesaran Allah yang menjelma dalam diri Yesus
Kristus. Keyakinan kitalah yang membuat kita meyakini bahwa
Allah bisa melakukan apa saja. Tak ada yang mustahil bagi Allah.
Setiap mukjizat yang dilakukan oleh Allah sungguh nyata dalam
hidup kita.
Akhirnya, semoga lewat pendalaman Kitab Suci selama Bulan
Kitab Suci Nasional ini, iman kita semakin berkembang dan kira-
nya kita semakin mencintai Kitab Suci serta mau membaca, mere-
nungkan dan mengamalkannya dalam hidup kita sehari-hari. Kami
berharap semoga bahan yang kami persiapkan ini berguna bagi
kita semua, secara khusus bagi seluruh kaum Muda Katolik yang
ada di Indonesia.




                               4
Pertemuan 1




              Orang Lumpuh Disembuhkan
                                               Matius 9:1-8


Gagasan Dasar
 Solidaritas terhadap sesama yang menderita sudah jarang ditemukan
  pada zaman sekarang ini. Akibatnya, banyak orang tidak lagi memikirkan
  kebutuhan sesama. Sikap mementingkan diri sendiri seolah semakin
  tampak dalam diri setiap orang.
 Sikap dan perilaku yang selalu mementingkan diri sendiri sangat
  bertentangan dengan ajaran Yesus yang dituliskan dalam Kitab Suci.
  Kitab Suci mengajarkan kita untuk saling mengasihi. Kiranya sikap
  orang banyak yang menggotong seorang yang menderita lumpuh kepada
  Yesus menjadi gambaran bagaimana seharusnya kita peduli terhadap
  beban penderitaan yang dialami sesama kita. Mereka peka (tanggap)
  terhadap kebutuhan orang yang menderita dan mereka rela berkurban
  demi orang lain.
 Dalam Mat. 9:1-8 dikisahkan bahwa orang banyak berupaya membawa
  orang lumpuh itu kepada Yesus dengan harapan bahwa Yesus akan
  menyembuhkan orang lumpuh tersebut. Mereka turut ambil bagian
  dalam usaha penyembuhan orang lumpuh itu dan ternyata keyakinan
  merekalah yang menjadi alasan mengapa Yesus bertindak untuk
  menyembuhkan.
 Kisah penyembuhan orang lumpuh ini menyadarkan kita bahwa iman
  seseorang ternyata bisa membantu menyelamatkan orang lain. Yesus
  tidak hanya memperhitungkan iman orang yang menderita karena
                                   5
lumpuh, tetapi Ia juga memperhitungkan iman orang banyak yang telah
  membantu membawa orang lumpuh itu kepada-Nya.
 Dalam mewujudkan sikap solider, kita harus rela berkorban baik itu
  secara materi, waktu dan tenaga. Kita bisa saja meluangkan uang saku
  kita untuk membantu orang lain. Kita juga bisa memberikan tenaga kita
  untuk meringankan derita orang lain, atau meluangkan waktu kita untuk
  membantu orang lain. Masih banyak orang yang membutuhkan bantuan
  kita. Tentu perhatian kita bukan lagi tertuju kepada orang lumpuh
  sebagaimana dikisahkan dalam Mat 9:1-8. Kita bisa memberi perhatian
  kita kepada mereka yang lumpuh secara material maupun spiritual
  (dalam hal iman). Mereka perlu digotong dan dibawa ke hadapan Yesus
  supaya mereka mendapat pertolongan dari Yesus sesuai dengan
  kebutuhan mereka masing-masing.


1. Nyanyian Pembuka

2. Tanda Salib dan Salam
P:   Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P:   Semoga Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, mempersa-
     tukan kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.


3. Pengantar
P:   Saudara-saudari, Orang Muda yang terkasih di dalam Tuhan
     kita Yesus Kristus, pada hari ini kita berkumpul di tempat ini
     dalam rangka mendalami Kitab Suci. Pada pertemuan ini kita
     akan mendalami kisah mukjizat penyembuhan seorang
     lumpuh yang dikisahkan dalam Injil Matius. Dalam hidup
     sehari-hari kita sering tampak begitu sibuk dengan rutinitas
     kita sehari-hari. Ada banyak rutinitas yang biasa kita lakukan
     dan kesibukan itu terkadang membuat kita lupa pada sesama
     kita yang mengalami beban penderitaan, padahal Yesus
                                  6
mengajak kita untuk selalu peduli dengan sesama, terlebih
     mereka yang mengalami beban penderitaan. Rasa peduli yang
     bagaimanakah yang dimaksudkan oleh Yesus? Kita akan
     mendalaminya lewat kisah penyembuhan orang lumpuh.


4. Pendarasan Mazmur (Mzm. 33)
Ulangan dibacakan pemimpin sekali dan diulang bersama umat sekali:

“Orang yang mencari Tuhan takkan kekurangan suatu pun.”
     Bersoraklah, orang jujur, bagi Tuhan*
     patutlah orang saleh memuji-muji.
          Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi*
          bermazmurlah bagi-Nya dengan iringan gambus.
     Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,*
     padukanlah seruanmu dengan petikan dawai.
          Sebaba firman Tuhan selalu benar,*
          segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan setia.
     Tuhan mencintai keadilan dan hukum, *
     bumi penuh dengan kasih setia-Nya
          Oleh Firman Tuhan langit dijadikan,*
          Dan segala binatang oleh nafas mulut-Nya.
     Bagaikan dalam kantung, air laut dikumpulkan-Nya,*
     dan samudera raya dalam bejana.
          Hendaknya segenap bumi takut akan Tuhan,*
          semua penduduk gentar terhadap-Nya.
     Sebab Tuhan menggagalkan rencana para bangsa,*
     Ia meniadakan maksud segala kaum.
          Rencana Tuhan tetap selamanya,*
          rencana Tuhan turun-temurun.
     Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,*
     umat yang terpilih menjadi milik-Nya
          Dari Surga Allah mengamati,*
          memandang umat manusia.
     Dari kediaman-Nya Ia menilik*
     semua penduduk bumi.
          Hati setiap orang dibentuknya,*
                                     7
segala tingkah laku diselami-Nya.
     Raja tak akan menang karena besarnya tentara,*
     orang perkasa takkan selamat karena kekuatannya.
          Kuda tidak berguna untuk merebut kemenangan*
          betapapun kuat dan tangkasnya.
     Sebab Tuhan menjaga hamba-Nya yang takwa,*
     yang berharap akan kasih setia-Nya.
          Untuk melepaskan mereka dari maut,*
          dan menghidupi mereka di masa kelaparan.
     Maka kita berharap akan Tuhan,*
     Dialah penolong dan perisai kita.
          Demi Dialah hati kita bergembira ,*
          pada nama-Nya yang kudus kita percaya.
     Tunjukkanlah kiranya kasih setia-Mu, ya Tuhan,*
     sebab pada-Mulah kami berharap.
         Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus*
         Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
         segala abad. Amin.

Ulangan dibacakan bersama umat:

     “Orang yang mencari Tuhan takkan kekurangan suatu pun.”

5. Doa Pembuka
P:   Marilah kita berdoa!
     Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas
     segala kebaikan-Mu yang selalu kami rasakan dalam hidup
     kami. Secara khusus kami mau bersyukur kepada-Mu untuk
     kesempatan yang baik ini, di mana kami boleh kembali
     berkumpul untuk mendalami sabda-Mu yang suci. Semoga
     lewat penyertaan kasih-Mu kami semakin mampu mendalami
     sabda-Mu dan menemukan setiap makna sabda-Mu yang ada
     dalam Kitab Suci. Doa ini kami mohonkan dengan peng-
     antaraan Yesus Kristus, Tuhan kami.
U: Amin

                                  8
6. Menggali Pengalaman
Mencari perikop tentang mukjizat Tuhan Yesus dalam Injil.

P:   Saudara-saudari Orang Muda terkasih, kalau kita membolak-
     balik injil – khususnya injil Sinoptik (Matius, Markus , Lukas),
     kita akan bertemu dengan sekian banyak kisah-kisah mukji-
     zat. Terus terang tidak mudah menentukan secara persis
     berapa mukjizat yang sebenarnya dikerjakan oleh Yesus. Bisa
     terjadi satu peristiwa diceritakan beberapa kali dengan detil
     yang sedikit agak berbeda. Demikian pun peristiwa mukjizat
     yang terdapat dalam Injil Yohanes. Silahkan membuka Injil
     dan carilah perikop yang mengisahkan mukjizat yang dilaku-
     kan Tuhan Yesus, dalam empat Injil !
Peserta dipersilahkan membuka Injil dan mencari perikop yang mengisahkan
peristiwa mukjizat Yesus.

          Nama Injil                        Jumlah Mukjizat
          Injil Matius
          Injil Markus
           Injil Lukas
         Injil Yohanes

P:   Apa yang dapat kita simpulkan dari permainan ini? Kita disa-
     darkan bahwa begitu banyak mukjizat yang telah dilakukan
     Tuhan Yesus. Kita dapat belajar bahwa karya mukjizat seperti
     ini tentu bukan suatu pekerjaan sampingan saja. Mukjizat
     Yesus rasanya merupakan bagian integral dari seluruh karya
     pelayanan bagi manusia yang ditemui-Nya setiap saat. Kalau
     demikian kita bisa bertanya: apa sebenarnya tugas utama yang
     mesti dilaksanakan oleh Yesus? Jawabannya adalah: bahwa
     semua mukjizat dilakukan oleh Tuhan Yesus untuk mewarta-
     kan Kerajaan Allah. Tuhan Yesus menghendaki agar semua
     orang menjadi bahagia. Marilah kita sekarang membaca kisah

                                      9
mukjizat dari Injil Matius.


7. Mendalami Firman Tuhan
a. Membaca Firman Tuhan (Mat. 9:1-8)
Petugas yang telah ditunjuk membacakan Firman Tuhan kemudian diulang
bersama-sama sambil mengamati apa yang dikatakan dan dilakukan Tuhan
Yesus.

Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang.
Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.
Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang
terbaring di tempat tidurnya.
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu:
"Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya:
"Ia menghujat Allah."
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata:
"Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni,
atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu
tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni
dosa"
-- lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --:
"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke
rumahmu!"
Dan orang itu pun bangun lalu pulang.
Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan
Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada
manusia.
Demikianlah Firman Tuhan

b. Mendalami firman bersama
 Apa yang dilakukan Yesus ketika melihat seorang lumpuh?
                                  10
Jawaban sebagai renungan:
  Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang
  lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah di-
  ampuni.” Tuhan Yesus melakukan perbuatan dengan melihat
  apa yang ada dalam hati orang lumpuh tersebut, yaitu iman
  akan Yesus. Maka Tuhan Yesus mengampuni dosa orang
  lumpuh itu dan akhirnya menjadi sembuh.
 Apa yang dikatakan Tuhan Yesus kepada orang lumpuh itu?
  Jawaban sebagai renungan:
  Lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Bangunlah,
  angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan
  ternyata kata-kata Tuhan Yesus yang sederhana itu mempunyai
  kekuatan ilahi yang luar biasa, orang lumpuh tersebut mampu
  menjalankan apa yang dikatakan Tuhan Yesus kepadanya. Dan
  orang itu pun bangun lalu pulang. Keselamatan terjadi pada
  orang yang menderita karena percaya kepada-Nya.
 Apa tantangan yang dihadapi Tuhan Yesus saat melakukan
  penyembuhan kepada orang lumpuh?
  Jawaban sebagai renungan:
  Beberapa orang ahli taurat menyebut-Nya sebagai perbuatan
  yang menghujat Allah. Kita menyadari bahwa yang mendapat
  tantangan bukan saja berbuat tidak baik, melainkan tindakan
  yang mulia pun sering mendapat tantangan dari orang lain.
  Namun iman akan mengalahkan kejahatan.

8. Renungan
Dalam sebuah kisah mukjizat penyembuhan, Yesus ditampilkan
sebagai Sang Penyembuh. Penyembuhan yang dibawa Yesus me-
rupakan simbol kemenangan Kerajaan Allah atas kuasa jahat yang
membelenggu dan menindas manusia. Yesus tidak hanya tampil

                              11
sebagai penyembuh penyakit tubuh, tetapi penyembuh penyakit
yang terdapat di dalam jiwa manusia, yaitu dosa, akar segala pen-
deritaan umat manusia.
Saudara-saudari yang terkasih, lewat Injil yang baru saja kita
dalami bersama ada banyak pelajaran yang perlu kita teladani dan
terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita diajak untuk peka
dan tanggap terhadap beban dan penderitaan sesama kita. Hal ini
bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan. Kita harus
menyadari bahwa untuk mewujudkan perhatian dan cinta kasih
kepada sesama itu dibutuhkan sikap rela berkorban.
Yesus sangat senang melihat kesediaan orang-orang yang dengan
rela hati membawa si lumpuh kepada-Nya. Melihat iman dan ke-
sediaan mereka, hati Yesus langsung tergerak oleh belas kasihan.
Yesus begitu peduli dengan apa yang terjadi dan Yesus siap
menolong. Pertolongan yang diberikan oleh Yesus tidak hanya
berupa kesembuhan fisik saja, tetapi juga kesembuhan batin.
Dengan demikian orang lumpuh itu telah disembuhkan secara
sempurna, yakni jiwa dan raganya. Pada zaman sekarang ini, di
sekitar kita ada banyak kelumpuhan yang terjadi. Asal dan penye-
babnya pun beragam. Apa pun asal dan penyebab kelumpuhan
itu, yang perlu ditegaskan adalah bahwa mereka harus ditolong.
Kepada mereka harus diwartakan Kerajaan Allah dan uluran
tangan kitalah yang akan membantu mereka lepas dari beban pen-
deritaan yang mereka alami. Kelumpuhan/penderitaan itu harus
disembuhkan demi kebaikan dan kebahagiaan bersama. Dan
akhirnya semoga lewat uluran tangan kita semakin banyak orang
yang terselamatkan.

9. Doa Permohonan
P:   Saudara-saudari terkasih, pada zaman sekarang ini, di sekitar
     kita ada banyak kelumpuhan yang terjadi. Asal dan penyebab-
     nya pun beragam. Apapun asal dan penyebab kelumpuhan
     itu, yang perlu ditegaskan adalah bahwa mereka harus ditto-
                               12
long. Kepada mereka harus diwartakan Kerajaan Allah dan
     uluran tangan kitalah yang akan membantu mereka lepas dari
     beban penderitaan yang mereka alami.
     Kelumpuhan/penderitaan itu harus disembuhkan demi ke-
     baikan dan kebahagiaan bersama. Dan akhirnya semoga lewat
     uluran tangan kita semakin banyak orang yang terselamatkan.
     Maka marilah kita dengan penuh iman menyampaikan doa
     permohonan kita.
     Peserta menyampaikan doa-doa secara bergantian.

     Marilah kita satukan doa kita dalam Doa Bapa kami secara
     bersama-sama……..


10. Doa Penutup
P:   Marilah kita berdoa. Ya Allah kami yang Mahabaik, kami
     berterimakasih karena Engkau telah menyertai kami selama
     pertemuan kami ini. Lewat sabda-Mu, Engkau mengajarkan
     kami untuk percaya pada kuasa-Mu yang menyelamatkan.
     Semoga hati kami semakin terbuka untuk membantu sesama
     kami yang menderita dengan membawanya kepada-Mu,
     karena Engkaulah Tuhan yang kami puji kini dan sepanjang
     masa.
U: Amin


11. Nyanyian Penutup




                                   13
Pertemuan 2




                                  Mengusir Roh Jahat
                                   dari Orang Gerasa
                                                 Markus 5:1-2


Gagasan Dasar
 Manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Manusia, di
  mana pun ia berada, pastilah membutuhkan orang lain untuk bisa
  melanjutkan hidupnya.
 Dalam masyarakat yang majemuk sekarang ini, ada banyak hal yang bisa
  membedakan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya.
  Perbedaan itu bisa dilihat dari segi budaya, suku bangsa, bahasa, tingkat
  ekonomi, pendidikan, status sosial dsb.
 Jika manusia pada umumnya mengutamakan sesuatu berdasarkan ikatan
  emosionalnya, ternyata tidak demikian dengan Yesus. Karya keselamatan
  Yesus tidak hanya dirasakan di sekitar daerah Yahudi saja (suku Yesus),
  melainkan juga di luar daerah orang Yahudi. Kisah penyembuhan orang
  yang kerasukan roh jahat di Gerasa menjadi bukti bahwa Yesus tidak
  mengabaikan orang-orang non-Yahudi. Orang yang disembuhkan Yesus
  kali ini bukanlah orang Yahudi dan Yesus melakukan mukjizat
  penyembuhan ini di luar daerah Yahudi, yakni di tempat yang bagi orang
  Yahudi dianggap najis. Kenajisan ini bisa dilihat dari adanya babi di
  tempat itu. Bagi orang Yahudi, babi merupakan binatang yang najis.

                                    14
Karena itu hewan ini tidak ada di daerah orang Yahudi. Yesus tak
  memandang kepada siapa dan di mana Dia harus berbuat baik demi
  menunjukkan kuasa-Nya. Yang menjadi pokok keprihatinan-Nya adalah
  manusia, secara khusus, mereka yang sedang mengalami kesusahan,
  teraniaya dan menderita serta butuh pertolongan.
 Sikap Yesus ini kiranya menjadi teladan bagi kita yang mengikutinya.
  Kita telah diciptakan oleh Allah secitra dengan-Nya. Kita ini merupakan
  gambaran Allah (Imago Dei). Karena itu kita harus mencintai semua
  orang dan dalam melakukan perbuatan baik, kita tidak boleh membeda-
  bedakan satu sama lain. Kita dipanggil bukan saja untuk membantu
  orang yang kita kenal dan kasihi, melainkan juga mereka yang tidak kita
  kenal bahkan mereka yang hina.


1. Nyanyian Pembuka

2. Tanda Salib dan Salam
P:   Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P:   Semoga Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, mempersatu-
     kan kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.


3. Pengantar
P:   Saudara-saudari orang muda yang terkasih, selamat jumpa
     kembali untuk kita semua. Pertemuan kita ini adalah kelanjut-
     an pertemuan pertama. Waktu itu kita diajak peka terhadap
     masalah penderitaaan sesama kita. Kita diutus untuk melan-
     jutkan karya Tuhan Yesus untuk meringankan sesama yang
     menderita. Adapun tema pada pertemuan kita saat ini adalah:
     Mukjizat Tuhan Yesus Mengusir Roh Jahat dari Orang
     Gerasa (Mrk. 5:1-2).
     Ada ungkapan yang berbunyi demikian: “Lebih mudah

                                   15
mengatakan dari pada melaksanakan”. Mungkin kita pernah
     mengatakan kepada sesama kita untuk saling mengasihi.
     Namun, sering kali terjadi bahwa kita sendiri pun tidak me-
     laksanakannya dan kalaupun kita melaksanakannya mungkin
     kita akan cenderung untuk membeda-bedakan. Lewat kisah
     penyembuhan orang yang kerasukan roh jahat di Gerasa, kita
     akan diajak untuk memahami cinta kasih tanpa ada sikap
     membeda-bedakan. Karena itu, marilah kita siapkan hati dan
     pikiran kita untuk mengikuti pendalaman ini!


4. Pendarasan Mazmur (Mzm. 27)
Ulangan dibacakan pemimpin sekali, kemudian diulang bersama umat:

    “Tuhan cahaya dan penyelamatku, siapa’kan kutakuti?”

    Tuhanlah cahaya dan penyelamatku, siapa’kan kutakuti?*
    Tuhanlah benteng hidupku, siapa’kan kugentari?
          Bila penjahat menyerang untuk memangsa aku,*
          maka seteru dan lawanku sendirilah yang tergelincir dan
          jatuh.
    Biarpun pertempuran berkecamuk di sekelilingku,*
    aku tetap percaya.
          Hanya satu yang kuminta kepada Tuhan,
          hanya inilah yang kukehendaki:*
          diam di rumah Tuhan sepanjang hidupku.
    Untuk merasa kebaikan Tuhan,*
    dan menikmati rumah-Nya.
          Tuhan melindungi aku terhadap bahaya,+
          menyembunyikan daku dalam kemah-Nya,*
          memindahkan daku ke benteng yang tinggi.
    Kini aku berjaya,*
    atas musuh di sekelilingku.
          Kini aku mempersembahkan kurban syukur dengan
          gembira,*
          aku menyanyikan mazmur dalam kemah Tuhan.
    Tuhan, dengarkanlah suara seruanku,*

                                   16
kasihanilah aku dan kabulkanlah doaku.
           Seturut firman-Mu kucari wajah-Mu.*
           wajah-Mu kucari, ya Tuhan.
     Janganlah wajah-Mu Kausembunyikan dari padaku,*
     jangan hamba-Mu Kautolak dengan murka.
           Sebab Engkau penolongku, jangan membuang aku,*
           Jangan meninggalkan daku, ya Allah penyelamatku-
     Sekalipun ayah dan ibu meninggalkan daku,*
     namun Tuhan selalu menyambut aku.
           Tunjukkan jalan-Mu, ya Tuhan,*
           bimbinglah aku di jalan yang aman sentosa.
     Jangan aku Kauserahkan kepada kekuasaan lawanku,*
     Sebab mereka bersaksi dusta dan bersumpah palsu melawan
     daku.
           Aku yakin akan merasakan kebaikan Tuhan,*
           selagi aku masih hidup
     Berharaplah kepada Tuhan, teguhkan dan kuatkan hati-Mu,*
     berharaplah kepada Tuhan
           Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus*
           Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
           segala abad. Amin.

Ulangan dibacakan bersama umat:

     “Tuhan cahaya dan penyelamatku, siapa’kan kutakuti?”

5. Doa Pembuka
P:   Marilah kita berdoa, Ya Yesus, Tuhan kami, kami bersyukur
     atas kehidupan yang begitu indah yang telah Engkau berikan
     kepada kami. Pada kesempatan ini, kami hadir di tempat ini
     untuk mendalami sabda-Mu. Semoga hati dan pikiran kami
     terbuka pada sabda-Mu dan semoga kami dapat semakin
     mencintai Engkau dan tekun merenungkan dan mengamal-
     kan sabda-Mu yang suci dalam hidup kami sehari-hari, karena
     Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami.


                                  17
U: Amin.


6. Mendalami Firman Tuhan
a. Membaca Firman Tuhan dengan pola pasio:
Pembina memilih tiga orang peserta yang akan membacakan kutipan Mrk 5:1-
20. Karena kutipan ini cukup panjang, baiklah kutipan ini dibaca dengan gaya
pasio yang terdiri dari: Narator, Orang Kerasukan, dan Yesus.

Narator:
Bacaan di ambil dari Injil Markus.
Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gera-
sa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang
kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam
di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya,
sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan
dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimus-
nahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat
untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan
dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya
dengan batu. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia men-
dapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berte-
riak:
Orang Kerasukan:
"Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang
Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"
Narator:
Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya:
Yesus:
"Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"
Narator:
Kemudian Ia bertanya kepada orang itu:


                                    18
Yesus:
"Siapa namamu?"
Narator:
Jawabnya:
Orang Kerasukan:
"Namaku Legion, karena kami banyak."
Narator:
Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-
roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit
sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu
meminta kepada-Nya, katanya:
Orang Kerasukan:
"Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami
memasukinya!"
Narator:
Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh
jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira
dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan
mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan
menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitar-
nya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Mereka
datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk,
sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan
legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat
sendiri hal itu menceritakan kepada mereka tentang apa yang telah
terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi
itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah
mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang
tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan
menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata
kepada orang itu:


                               19
Yesus:
"Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan
beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat
oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
Narator:
Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah
Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan
mereka semua menjadi heran.
Demikianlah Injil Tuhan.

b. Mencari pesan Kitab Suci:
 Yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus adalah orang Gerasa,
   dimana daerah ini meruapakan daerah asing. Ini menunjukkan
   bahwa karya Allah tidak dibatasi oleh wilayah. Mengapa seka-
   rang sering terjadi orang mementingkan kelompoknya, suku-
   nya, agamanya sendiri?
 Kasih Tuhan Yesus tidak memandang siapa orang yang akan
   dikasihi, melainkan memberikan yang terbaik kepada siapa
   pun. Mengapa sifat egois masih menguasai diri kita saat ini ?

7. Renungan
Mukjizat Yesus harus diletakkan dalam kerangka pewartaan-Nya
tentang Kerajaan Allah. Oleh karena itu, pesan umum yang bisa
ditarik dari masing-masing kisah mukjizat adalah “Tetapi jika Aku
mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya
Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Mat. 11:28; Luk. 11:20).
Kisah mukjizat pada dasarnya merupakan penampakkan dari
kedaulatan Allah sebagai raja. Ini saja sebenarnya bisa menjadi
pesan yang baik untuk direnungkan.
Hanya saja, tiap-tiap kisah mempunyai kekhasan masing-masing.
Oleh karena itu, kita bisa bertanya lebih jauh: apa kira-kira pesan
yang bisa diwartakan dari kisah mukjizat dalam Mrk. 5:1-20 ini?

                                20
Kekhasan kisah mukjizat ini adalah lokasi kejadiannya, yaitu ‘di
seberang danau, di daerah orang Gerasa.’ Dengan kata lain, setting
kisah ini adalah di tanah asing, di daerah non-Yahudi; sementara
yang disembuhkan adalah juga orang non-Yahudi. Peristiwa ini
menunjukkan bahwa Allah rupanya tidak bisa dibatasi oleh batas-
batas geografis yang memisahkan tanah Yahudi dengan teritori
non-Yahudi. Allah adalah Allah yang merdeka yang tidak bisa
dibatasi oleh batas-batas yang ditentukan oleh manusia. Dengan
demikian, juga karya keselamatan-Nya mencakup seluruh bumi.
Yang menjadi pokok keprihatinan-Nya adalah manusianya, --
secara khusus, manusia yang sedang teraniaya- dan bukan
‘siapa’nya atau ‘darimana’nya. Seorang pemazmur mengungkap-
kan kekagumannya akan Allah yang berada di mana-mana untuk
menyelamatkan manusia.
Sabda dan karya Yesus, kiranya menjadi dasar bagi kita sebagai
kawula muda kristiani untuk semakin mengedepankan cinta kasih
dalam bertindak kepada semua orang, secara khusus bagi mereka
yang teraniaya dan tersingkirkan. Kita dipanggil untuk terlibat
mengangkat harkat dan martabat manusia yang luhur. Sebab dari
semula Allah menciptakan kita sungguh amat baik seturut gambar
dan rupa Allah sendiri. Kita adalah gambaran Allah (Imago Dei).
Karena itu kita juga harus memancarkan cinta kasih kepada sesa-
ma, sebagaimana Allah telah mengasihi kita. Kiranya batas dan
sekat yang dibuat oleh manusia tidak lagi menjadi penghalang bagi
kita untuk mewartakan Kerajaan Allah di dunia ini.
Sebagai kawula muda, kita harus mampu meretas batas yang ada
dengan terobosan kasih Kristus yang hidup dalam hati kita,
meskipun dalam perwujudannya mungkin kita akan mendapat
banyak tantangan, tetapi tetaplah bersinar dalam kegelapan dunia
sampai mereka melihat Allah yang memanggil dan mengutus kita
menjadi pembawa kabar baik bagi dunia.



                               21
8. Doa Permohonan
P:   Saudara-saudari, Allah adalah kasih. Kebaikan-Nya terpancar
     setiap saat tanpa mengenal batas dan waktu. Cinta Allah se-
     makin nyata dalam diri Yesus Kristus yang menghendaki kita
     untuk saling mencintai tanda pandang bulu. Yesus sungguh
     mencintai semua orang tanpa terkecuali. Yesus tidak meman-
     dang perbedaan yang ada, dan sekalipun ada perbedaan yang
     dibuat oleh manusia yang ditujukan untuk membatasi orang
     najis/kafir dengan orang bersih ataupun suci, tetapi Yesus
     tidak menjadikan semua itu penghalang untuk menyatakan
     kasih-Nya. Dia tetaplah Allah yang merdeka dan tak bisa di-
     batasi oleh apa pun. Dia adalah Allah yang penuh belaska-
     sih-an. Maka marilah kita dengan penuh iman menyampaikan
     doa permohonan kita.
     Peserta berdoa secara spontan bergantian.

     Marilah kita satukan doa kita dalam Doa Bapa kami secara
     bersama-sama……..


9. Doa Penutup
P:   Marilah kita berdoa. Ya Tuhan Yesus, Engkau telah memberi
     teladan kepada kami agar kami saling mencintai satu sama
     lain. Lewat sabda-Mu kami kembali Engkau sadarkan untuk
     tidak memilih-milih dalam berbuat kasih. Semoga kami
     semakin mampu mengamalkannya dalam hidup kami sehari-
     hari. Dikau kami puji kini dan sepanjang masa.
U: Amin.


10. Nyanyian Penutup




                                    22
Pertemuan 3




Membangkitkan Anak Muda di Nain
                                               Lukas 7:11-17


Gagasan Dasar
 Setiap orang pasti masih memiliki sikap belaskasih sekalipun itu hanya ia
  nyatakan kepada orang yang dia kenal atau mungkin keluarganya saja.
  Sikap peduli dan mau menolong cenderung harus dilatarbelakangi oleh
  permintaan dan permohonan dari orang yang butuh bantuan. Kita
  seolah menunggu permohonan dari orang yang membutuhkan bantuan
  dari kita. Inisiatif spontan dari diri kita kurang, sehingga kita membiar-
  kan mereka menanggung kesusahan dan penderitaannya sekalipun
  sebenarnya kita tahu apa yang sedang mereka rasakan. Padahal mungkin
  kita bisa membantu meringankan beban mereka.
 Kitab Suci mengajarkan kepada kita agar kita saling mengasihi. Dalam
  ajaran-Nya, Yesus mengajak kita untuk saling mencintai: mencintai Allah
  dan mencintai sesama. Yesus berulangkali memberikan teladan pada kita
  agar kita mau melakukan tindakan kasih. Dalam bertindak, Yesus tidak
  selalu menunggu orang memohon kepada-Nya. Tindakan Yesus yang
  menolong janda di Nain menjadi buktinya. Yesus berupaya untuk
  membantu menghilangkan penderitaan seorang janda yang anaknya
  meninggal dengan membangkitkan kembali anaknya.
 Kematian anak dari seorang janda telah membuat hidup sang janda
  terasa semakin menderita, hancur dan tiada harapan. Pada waktu itu,
  janda dipandang sebagai kelompok yang lemah, kecil, tersingkir di
  tengah masyarakat. Mereka ini digolongkan sebagai kaum anawim.

                                    23
Sebenarnya ia masih mempunyai harapan jika anaknya masih hidup,
  akan tetapi kematian anaknya telah membuat semuanya seolah sudah
  berakhir.
 Yesus datang dan memberi pengharapan kepada si janda. Pengharapan
  yang diberikan Yesus itu membuat dia terangkat dari situasi yang di-
  alaminya. Betapa bahagia perasaannya di saat pertolongan yang dibutuh-
  kan datang secara tak terduga, tepat pada waktunya. Ada sejuta rasa
  bahagia terpancar di wajahnya, karena apa yang diharapkannya telah
  tercapai. Inilah gambaran perasaan seseorang yang terhimpit oleh beban
  penderitaan yang tak terperikan yang kemudian berubah menjadi
  kebahagiaan.


1. Nyanyian Pembuka

2. Tanda Salib dan Salam
P:   Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P:   Semoga Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, mempersatu-
     kan kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.


3. Pengantar
P:   Saudara-saudari orang Muda terkasih, pertemuan kita ini
     merupakan pertemuan yang ketiga dalam bulan ini. Apakah
     kita semua masih ingat apa inti dari pertemuan yang kedua?
     Dalam pertemuan kedua yang lalu kita diajak untuk mencintai
     semua orang tanpa membeda-bedakan. Pada pertemuan keti-
     ga ini, kita diajak untuk belajar tentang bagaimana kita seha-
     rusnya memperlakukan orang kecil, lemah, miskin, dan ter-
     singkirkan dalam masyarakat. Kita akan menggali pesan dari
     kisah Yesus membangkitkan anak seorang janda dalam Injil
     Luk 7:11-17. Karena itu, marilah kita mempersiapkan diri kita

                                  24
untuk mendalami sabda Allah.


4. Pendarasan Mazmur (Mzm. 62:6-9)
Mazmur ini dibacakan secara bersama-sama.
Ulangan:
“Allah ialah tempat perlindungan kita”
Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, *
sebab dari pada-Nyalah harapanku.
    Hanya Dialah gunung batuku *
    dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; *
gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
    Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, *
    curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya;
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus*
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin.

Ulangan:
“Allah ialah tempat perlindungan kita”

5. Doa Pembuka
P:   Marilah kita berdoa. Ya Bapa, Engkaulah kekuatan kami
     dalam mengarungi hidup kami. Kami senantiasa berharap
     akan rahmat keselamatan dari-Mu dalam hidup kami sehari-
     hari. Kami yakin dengan mengamalkan sabda-Mu kami akan
     menjadi selamat. Karena itu terangilah kiranya kami ketika
     kami mendalami sabda-Mu. Dikaulah Allah yang kami puji
     kini dan sepanjang masa.
U: Amin.



                                   25
6. Menggali Pengalaman
P:   Marilah kita mendengarkan cerita berikut ini. Pernahkah
     kamu merasa khawatir tentang apa yang akan terjadi dengan
     hidupmu? Apakah kamu mengkhawatirkan angin badai yang
     mungkin menerjang rumahmu atau hujan badai yang mung-
     kin akan turun pada saat kamu sedang berbaris dalam sebuah
     parade? Kalau memang demikian, dengarkan kata-kata Yesus
     berikut ini, “Apakah dengan merasa khawatir, kamu dapat
     menambah sehasta pada jalan kehidupanmu?” Maksud Yesus
     ialah agar kamu tidak usah membuang-buang waktu untuk
     kekhawatiran akan hal-hal yang tidak dapat diubah! Nah
     ubahlah apa yang dapat diubah dan berhentilah mengkhawa-
     tirkan segala sesuatu yang tidak dapatnkauubah. Kamu dapat
     mengganti kaos kakimu, mengubah nilai raportmu, dan ting-
     kah lakumu. Berubahlah menjadi lebih baik !

P:   Apakah Anda menyimpan suatu kekhawatiran dalam hidup
     Anda saat ini?
     Tulislah kekhawatiran Anda itu !
     Jika memungkinkan apa yang telah ditulis peserta dibacakan satu persatu.

     Melalui cerita tersebut kita diajak untuk memaknai sebuah
     kekhawatiran. Artinya kita harus meyakini bahwa kekhawatir-
     an itu tidak ada gunanya tanpa didasari dengan iman akan
     Tuhan. akhirnya kita sadar bahwa kehawatiran yang paling
     besar adalah takut mati. Tetapi hanya satu jalan keluar dari
     kekawatiran itu, yaitu percaya bahwa Tuhanlah yang membe-
     rikan keselamatan.
     Marilah kita baca bersama perikop Kitab Suci yang berkaitan
     dengan pemenuhan keselamatan dari Tuhan kepada seorang
     janda yang mengalami kekhawatiran karena ditinggal mati
     oleh anak laki-lakinya.


                                     26
7. Mendalami Firman Tuhan
a. Membaca Firman Tuhan (Lukas 7:11-17)
Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain.
Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga
orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke
luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan
banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh
belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya:
"Jangan menangis!"
Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang
para pengusung berhenti, Ia berkata:
"Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan
Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil
berkata:
"Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan
"Allah telah melawat umat-Nya."
Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di
seluruh daerah sekitarnya.
Demikianlah Injil Tuhan.

b. Mendalami bersama
P: Pada kesempatan sebelumnya, kita sudah melihat dua jenis
    mukjizat, yaitu mukjizat penyembuhan dan mukjizat pengu-
    siran roh jahat. Sekarang kita melihat jenis mukjizat ketiga
    yaitu kisah Yesus membangkitkan orang mati. Sebagaimana
    bisa diamati, kisah ini tidak terdapat dalam injil-injil lain.
    Mari kita amati bersama kisah tersebut dengan menjawab
    pertanyaan berikut:

                               27
 Peristiwa apa yang terjadi sebelum Tuhan Yesus mengada-
  kan mukjizat?
  Jawaban sebagai renungan:
  Ketika Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain ber-
  sama-sama dengan murid-murid-Nya, dan juga orang
  banyak, di dekat pintu gerbang kota ada orang mati di-
  usung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang
  sudah janda. Waktu itu banyak orang dari kota itu me-
  nyertai janda itu.
 Apa yang dilakukan Tuhan Yesus dalam situasi yang
  dihadapi-Nya itu?
  Jawaban sebagai renungan:
  Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh
  belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan mena-
  ngis!" Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya,
  dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai
  anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
 Apa dampak dari perbuatan Tuhan Yesus kepada Janda
  itu ?
  Jawaban sebagai renungan:
  Yang terjadi ketika Yesus berbuat adalah: Pertama, ba-
  ngunlah orang muda itu dan duduk dan mulai berkata-
  kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Kedua,
  semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah.
 Apakah kita termasuk orang muda yang peka dan peduli
  kepada kesedihan orang lain, ataukah kita adalah orang
  muda yang sedang mati dan butuh dibangkitkan?




                         28
8. Renungan
Kisah ini adalah satu dari beberapa kisah mukjizat membangkit-
kan orang mati yang diceritakan dalam Injil. Secara umum, orang
bisa saja berpikir bahwa mukjizat yang dibuat Yesus ini merupa-
kan sebuah pewartaan bahwa kedatangan Kerajaan Allah yang
menjadi pusat pewartaan Yesus berarti terjungkalnya kuasa setan
(bdk. Luk. 11:20; Mat. 12:28), yang terwujud dalam dosa dan
kematian.
Secara lebih spesifik kita bisa melihat hal-hal ini dalam kisah pem-
bangkitan anak muda di Nain. Yang pertama, berbeda dengan
kisah mukjizat pada umumnya, di sini tidak ada permintaan dari
manusia yang membutuhkan pertolongan Yesus. Yesus begitu
saja, dengan murah hati, menghidupkan kembali orang yang sudah
mati itu. Inisiatif melulu dari Yesus sendiri. Apa yang dibuat
Yesus adalah wujud nyata dari Allah yang datang mengunjungi
umat-Nya untuk menyelamatkannya. Pokok kedua adalah bahwa
sasaran karya penyelamatan Allah terutama adalah mereka yang
kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. Mereka adalah orang-
orang yang tidak memiliki apa-apa dan siapa-siapa.
Sebagai umat kristiani, kita merasa bahagia karena kita mempunyai
Tuhan yang peduli dan terlibat dengan apa yang kita alami dalam
kehidupan kita. Penghiburan dan pengharapan yang dibawa oleh
Yesus bukanlah penghiburan dan pengharapan yang hampa, me-
lainkan nyata dalam hidup kita. Cinta kasih Allah tertuju kepada
semua orang, terutama kepada mereka yang kecil, lemah, miskin,
dan tesingkir. Yesus mau menjadi sahabat bagi mereka yang tidak
punya apa-apa dan siapa-siapa. Kita harus mengikuti teladan
Yesus yang mau peduli kepada mereka yang kecil, lemah, miskin
dan tersingkir. Kita diajak menjadi sesama yang meringankan
beban orang dan membawa harapan bagi mereka yang putus asa.
Kita tak perlu menunggu sampai orang memohon bantuan kita.
Inisiatif dari kita sangat penting. Mari kita dengarkan hati nurani
kita.
                                29
9. Doa Permohonan
P:   Saudara-saudari terkasih, kita telah merenungkan makna per-
     kawinan di Kana yang mempunyai arti mesianis bagi Yesus.
     Tempayan yang tadinya adalah tempat air yang menjadi sara-
     na penyucian menurut adat Yahudi, kini diubah menjadi
     tempat untuk anggur. Yesus mengatakan bahwa Dia adalah
     pokok anggur yang benar. Pantaslah kita sebagai orang muda
     yang mengalami banyak kekurangan menyampaikan permo-
     honan kepada Tuhan agar diberkati dan menjadi tanda keha-
     diran-Nya:
     Peserta berdoa secara spontan bergantian.

     Marilah kita satukan doa kita dalam Doa Bapa kami secara
     bersama-sama……..


10. Doa Penutup
P:   Marilah kita berdoa. Ya Allah yang Maharahim, Engkau tahu
     segala keluh kesah kami sekalipun kami tidak mengungkap-
     kannya kepada-Mu. Engkau memberi kepada kami seturut
     keperluan kami. Engkau juga memberi kepada kami sekali-
     pun kami tidak memintanya. Karena itu, buatlah agar kami
     mampu menolong sesama kami sekalipun mereka tidak me-
     mohonkannya kepada kami sehingga kami hidup dalam cinta
     kasih karena Engkau. Inilah doa yang kami mohonkan kepa-
     da-Mu, dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan dan
     Pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.


11. Nyanyian Penutup




                                    30
Pertemuan 4




                                Perkawinan di Kana
                                           Yohanes 2:1-11


Gagasan Dasar
 Kebersamaan dan kesatuan sebuah keluarga bisa kita lihat dalam sebuah
  pesta. Semua keluarga pasti berusaha ikut dalam suasana gembira,
  semangat dan sukacita yang diselenggarakan keluarganya. Karena itu,
  pesta harus sungguh dipersiapkan baik itu dalam hal acara maupun
  dalam hal makanan dan minuman. Bisa dibayangkan betapa malunya
  pihak yang berpesta jika dalam pesta itu terjadi kekurangan makanan
  ataupun minuman. Tentu rasa malu itu akan terimbas pula kepada
  keluarga pihak yang berpesta. Untuk itu, seharusnya keluarga dari pihak
  yang berpesta juga harus memberi perhatian dalam pesta itu.
 Sikap peduli karena suatu ikatan kekeluargaan ini tampak dalam diri
  Maria, ibu Yesus. Suatu ketika Maria dan Yesus pergi menghadiri pesta
  di Kana. Maria turut merasa prihatin saat pihak yang berpesta itu
  kehabisan anggur. Rasa prihatin ini disampaikan oleh Maria kepada
  Yesus dengan mengatakan bahwa mereka kehabisan anggur.
  Menanggapi perkataan Maria ini, Yesus sendiri tidak langsung bertindak
  dengan perbuatan ataupun dengan perkataan. Ia hanya menyuruh
  pelayan untuk mengisi enam tempayan yang kosong dengan air sampai
  penuh. Mukjizat pun terjadi, air yang diisi para pelayan itu ke dalam
  tempayan berubah menjadi anggur yang baik.



                                   31
 Ketika sang pemimpin pesta meminum anggur itu, ia memuji para
  pelayan. Ini sungguh merupakan pujian yang salah. Tampaknya dia tak
  tahu bahwa Yesuslah yang seharusnya dipuji karena dialah sang
  pengantin pria dan pokok anggur yang benar yang menyediakan anggur
  yang berkelimpahan. Yesus mau menunjukkan suatu pembaruan yang
  berhubungan dengan adat. Pembaruan ini tampak dari pergantian fungsi
  tempayan yang biasanya disediakan untuk tempat pembasuhan kaki
  menjadi tempat minuman. Air yang dipahami sebagai sarana penyucian
  kini telah digantikan oleh anggur. Tata lama telah diganti dengan tata
  yang baru. Yesuslah pokok anggur yang benar. Kedatangan-Nya adalah
  untuk membarui tata penyelamatan lama.
 Pihak yang berpesta terhindar dari rasa malu. Dalam adat Yahudi,
  menurut hukumnya, pesta seorang gadis akan dilaksanakan selama 7
  hari, janda 3 hari dan janda yang menikah dengan duda 1 hari. Pesta
  yang digelar kali ini tampaknya pesta seorang gadis. Bayangkan jika
  anggur benar-benar telah habis, dengan apakah semua orang yang ada di
  tempat itu minum? Peran Maria telah menghindarkan mereka dari rasa
  malu. Mukjizat telah terjadi karena peran serta Maria.


1. Nyanyian Pembuka

2. Tanda Salib dan Salam
P:   Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P:   Semoga Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, mempersatu-
     kan kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.


3. Pengantar
P:   Saudara-saudari orang muda yang terkasih, kami senang
     Anda sekalian berkenan berkumpul bersama dalam nama
     Tuhan. Pertemuan ini adalah yang ke-empat dan merupakan
     kelanjutan pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan yang

                                  32
pertama kita diajak untuk peduli dengan penderitaan orang
     lain dengan mau membantu mereka. Pada pertemuan kedua
     kita diajak untuk mencintai sesama kita tanpa pandang bulu.,
     Pertemuan ketiga kita diajak untuk rela membantu orang
     orang-orang kecil, lemah, miskin dan tersingkirkan. Pada per-
     temuan yang keempat ini, kita akan mendalami tentang bagai-
     mana kita peduli dengan situasi yang terjadi serta mau mem-
     barui diri. Nah, untuk semakin mendalami hal ini, marilah
     kita menyiapkan hati untuk kegiatan kita ini!


Pendarasan Mazmur (Mzm. 116:1-9)
Ulangan dibacakan oleh pemimpin sekali, kemudian diulang bersama umat:
“Tuhan membebaskan jiwaku dari kesesakan maut.”
Tuhan mengasihi aku,*
Ia mendengarkan seruan dan permohonanku.
     Ia menaruh perhatian padaku*
     bila aku berseru kepada-Nya.
Jerat maut meliliti aku, utusan pratala menyergap aku,*
aku dirundung kesusahan
     maka aku menyerukan nama Tuhan*
     ya Tuhan, bebaskanlah aku.
Berbelaskasihlah Tuhan dan adil,*
Allah kita penuh kerahiman.
     Orang yang bersahaja dilindungi-Nya,*
     dari kesesakan aku diselamatkan-Nya.
Hai jiwaku, tenangkanlah dirimu,*
Ia mengusap air mataku dan menguatkan kakiku.
     Aku boleh menikmati hidup di dunia ini*
     dihadapan wajah Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus*
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin.
Ulangan dibacakan bersama:

                                   33
“Tuhan membebaskan jiwaku dari kesesakan maut.”

Doa Pembuka
P:   Marilah kita berdoa. Ya Yesus, dalam kehidupan kami sehari-
     hari kami sering melupakan kebaikan-Mu. Kami hanya puas
     dengan semua itu dan kami melupakan kebaikan-Mu. Kini ya
     Tuhan, kami berkumpul bersama untuk mendalami sabda-
     Mu sehingga kami semakin mampu untuk mensyukuri setiap
     rahmat dan kebaikan-Mu, karena Engkaulah Tuhan dan
     pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.


Menggali Pengalaman (Permainan)
a. Kerjakan perintah berikut ini:
   1. Pilihlah salah satu peserta pertemuan ini yang menurut
       Anda sifatnya belum dewasa! Ingatlah dalam hati dan tu-
       lislah namanya dalam kertas jawaban!
   2. Sebutkan satu sifat yang baik dari teman yang Anda pilih
       tersebut!
   3. Tulislah pesan atau nasehat agar ia lebih menjadi dewasa
       dengan kalimat yang menarik dan sopan ! Tulislah dalam
       kertas.
b. Jawaban dikumpulkan oleh pemandu.
   Kemudian pemandu membagikan kertas sesuai dengan nama
   yang ditulis di kertas tersebut.
c. Menanggapi pesan:
   Tiap peserta secara bergantian diminta untuk mengungkapkan
   perasaannya atau tanggapan atau ucapan terimakasih atas nasi-
   hat yang berharga tersebut.
P:   Saudara-saudari terkasih, dengan permainan ini kita menya-
     dari bahwa kita sebenarnya diperhatikan oleh orang lain di

                               34
sekitar kita. Kehadiran orang lain sangat berguna bagi per-
    kembangan kepribadian dan perkembangan iman kita. De-
    ngan kata lain, kebaikan orang lain adalah tanda kehadiran
    Tuhan dalam kehidupan nyata yang kita alami saat ini.
    Marilah sekarang kita menimba ajaran yang lebih mendalam
    dari Sabda Tuhan. Tuhan Yesus begitu peduli terhadap orang
    yang membutuhkan pertolongan. Bahkan dalam Kitab Suci
    secara jelas, apa yang diperbuat Tuhan Yesus menjadikan
    tanda kehadiran Kerajaan Allah.


Mendalami Firman Tuhan
a. Membaca Firman Tuhan (Yohanes 2:1-11)
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu
Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke
perkawinan itu.
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya:
     "Mereka kehabisan anggur."
Kata Yesus kepadanya:
     "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum
     tiba."
Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan:
     "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan
menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga
buyung.
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu:
     "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air."
Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Lalu kata Yesus kepada mereka:
     "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta."
Lalu mereka pun membawanya.


                              35
Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi
anggur itu --dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-
pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil
mempelai laki-laki,dan berkata kepadanya:
     "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan
     sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan
     tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai seka-
     rang."
Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang per-
tama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan
kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.


b. Mendalami bersama
 Masalah apa yang muncul dalam pesta perkawinan di Kana?
   Jawaban:
   Pihak yang berpesta kehabisan anggur.
 Solusi atau jalan keluar apa yang ditempuh?
   Jawaban:
   Maria tanggap dengan situasi yang terjadi dan memberitahu-
   kannya kepada Yesus.
   Yesus membuat kisah mukjizat dengan mengubah air menjadi
   anggur.
 Bagaimana akhir ceritanya?
   Jawaban:
   Pihak yang berpesta terhindar dari rasa malu, pemimpin pesta
   memuji pelayan dan para murid percaya kepada Yesus.




                                36
Renungan
Kita sebagai pembaca tahu apa yang terjadi di perkawinan itu.
Kita tahu bahwa telah terjadi sesuatu yang tidak biasa, yaitu air
menjadi anggur, dan ini berkaitan dengan Yesus. Tetapi tidak se-
mua tokoh yang bermain dalam cerita itu mengetahui. Oleh kare-
na itu kita baca dalam ay. 9-10, “Setelah pemimpin pesta itu
mencicipi air yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu
dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air
itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, 10 dan
berkata kepadanya, “Setiap orang menghidangkan anggur yang
baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang
baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai
sekarang.”
Disebutkannya ‘enam tempayan’ yang secara eksplisit dikatakan
‘disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi’ kira-
nya bisa menjadi petunjuk yang jelas tentang pembaruan terse-but.
Air biasanya dipahami sebagai sarana penyucian, dan kini air
tersebut digantikan oleh anggur – dan Yoh. 15:1 mengatakan
bahwa Yesus adalah pokok anggur yang benar! Tata lama diganti
dengan tata yang baru.
Di sini kita bisa mengingat apa yang terdapat dalam Prolog Yoha-
nes, “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima
anugerah demi anugerah; sebab hukum Taurat diberikan melalui
Musa, tetapi anugerah dan kebenaran datang melalui Yesus Kris-
tus” (Yoh. 1:16-17). Kedatangan Kristus adalah untuk membarui
tata penyelamatan lama. Dalam kisah di Kana, pembaruan ini
menyentuh soal adat, dan bagian berikutnya (Yoh. 2:13-25) men-
cakup soal ibadat. Pembaruan ini merupakan salah satu perwujud-
an dari karya perutusan Yesus yang diberikan oleh Allah untuk
membawa keselamatan kepada semua umat manusia.
Kisah ditutup dengan ay. 11 yang berbunyi “Hal itu dilakukan
Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-

                               37
tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya,
dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” Dalam kisah itu,
para pelayan, para murid Yesus dan kita sebagai pembaca menjadi
saksi mukjizat yang dibuat Yesus. Tentang para pelayan tidak
dikatakan apa-apa. Tentang para murid, dikatakan bahwa mereka
percaya kepada Yesus.
Kehabisan anggur merupakan sesuatu peristiwa yang memalukan
jika terjadi dalam sebuah acara penting dalam tradisi Yahudi.
Dalam pesta perkawinan di Kana, keluarga yang berpesta hampir
saja merasa malu karena kehabisan anggur. Masalah ini diketahui
oleh Maria dan dia memberitahukannya kepada Yesus. Yesus me-
nyuruh agar para pelayan mengisi enam tempayan penuh dengan
air. Air yang diisi ke dalam tempayan itu ternyata berubah menjadi
anggur yang baik. Anggur itu dihidangkan di pesta dan sang pe-
mimpin pesta memuji para pelayan. Pihak keluarga yang berpesta
terhindar dari rasa malu, karena kepedulian Maria dan Yesus.
Perubahan air menjadi anggur sungguh merupakan suatu mukjizat
yang luar biasa. Hal ini mau menunjukkan suatu pembaruan.
Lewat kisah mukjizat di Kana, Yesus mau menunjukkan suatu
pembaruan yang berhubungan dengan adat. Pembaruan ini tam-
pak dari pergantian fungsi tempayan yang biasanya disediakan
untuk tempat pembasuhan kaki menjadi tempat minuman. Air
yang dipahami sebagai sarana penyucian kini telah digantikan oleh
anggur. Tata lama telah diganti dengan tata yang baru. Yesuslah
pokok anggur yang benar. Kedatangan-Nya adalah untuk mem-
barui tata penyelamatan lama.

Mengungkapkan Iman
P:   Saudara-saudari terkasih, perubahan air menjadi anggur sung-
     guh merupakan suatu mukjizat yang luar biasa. Hal ini mau
     menunjukkan suatu pembaruan. Lewat kisah mukjizat di
     Kana, Yesus mau menunjukkan suatu pembaruan yang ber-
     hubungan dengan adat. Pembaruan ini tampak dari pergan-
                               38
tian fungsi tempayan yang biasanya disediakan untuk tempat
     pembasuhan kaki menjadi tempat minuman. Air yang dipa-
     hami sebagai sarana penyucian kini telah digantikan oleh ang-
     gur. Tata lama telah diganti dengan tata yang baru. Yesuslah
     pokok anggur yang benar. Kedatangan-Nya adalah untuk
     mem-barui tata penyelamatan lama.
     Membarui diri:
     1. Membarui sikap-sikap yang buruk yang selama ini dimi-
        liki dengan sikap-sikap yang lebih baik.
     2. Membuat niat untuk membarui diri ke arah hidup yang
        lebih baik dan menuliskannya dalam secarik kertas. Niat
        ini kita satukan sebelum kita menutup dengan doa penu-
        tup.


Doa Penutup
P:   Marilah kita berdoa. Ya Yesus, kemuliaan-Mu begitu besar
     dan sangat kami rasakan. Tak ada yang tak bisa Engkau laku-
     kan. Kami bersyukur karena Engkau mau menjadikan kami
     sebagai milik-Mu. Kini ya Tuhan, berikanlah kami kekuatan
     untuk semakin mampu berterimakasih terhadap-Mu. Semoga
     berkat pendalaman yang kami lakukan selama bulan ini
     membuat kami semakin percaya akan keagungan-Mu, karena
     Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami.
U: Amin.


Nyanyian Penutup




                               39

More Related Content

What's hot

SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
Adam Hiola
 
Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015
David Syahputra
 
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 4 2014
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 4 2014Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 4 2014
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 4 2014
David Syahputra
 

What's hot (20)

Pengikut guru manusia menjadi pengikut thn yesus rev. 2 feb 2022
Pengikut guru manusia menjadi pengikut thn yesus rev. 2 feb 2022Pengikut guru manusia menjadi pengikut thn yesus rev. 2 feb 2022
Pengikut guru manusia menjadi pengikut thn yesus rev. 2 feb 2022
 
Warta gereja-150927
Warta gereja-150927Warta gereja-150927
Warta gereja-150927
 
Mewaspadai mujizat kesembuhan rev. 2 feb 2022
Mewaspadai mujizat kesembuhan rev. 2 feb 2022Mewaspadai mujizat kesembuhan rev. 2 feb 2022
Mewaspadai mujizat kesembuhan rev. 2 feb 2022
 
Pembaharuan oleh thn yesus rev. 2 feb 2022
Pembaharuan oleh thn yesus rev. 2 feb 2022Pembaharuan oleh thn yesus rev. 2 feb 2022
Pembaharuan oleh thn yesus rev. 2 feb 2022
 
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-3 Triwulan III 2021
Pelajaran Sekolah Sabat ke-3 Triwulan III 2021Pelajaran Sekolah Sabat ke-3 Triwulan III 2021
Pelajaran Sekolah Sabat ke-3 Triwulan III 2021
 
Bertobat rev. 1 feb 2022
Bertobat rev. 1 feb  2022Bertobat rev. 1 feb  2022
Bertobat rev. 1 feb 2022
 
Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015
Pelajaran Sekolah SABAT ke-13 triwulan 2 2015
 
Tuhan yesus bukan orang yahudi rev 1 feb 2022
Tuhan yesus bukan orang yahudi rev 1 feb 2022Tuhan yesus bukan orang yahudi rev 1 feb 2022
Tuhan yesus bukan orang yahudi rev 1 feb 2022
 
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 1 2014
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 1 2014Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 1 2014
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 1 2014
 
Bahan khotbah kristen
Bahan khotbah kristenBahan khotbah kristen
Bahan khotbah kristen
 
Mengapa keselamatan hanya dlm nama yesus rev. 8 feb 2022
Mengapa keselamatan hanya dlm nama yesus rev. 8 feb  2022Mengapa keselamatan hanya dlm nama yesus rev. 8 feb  2022
Mengapa keselamatan hanya dlm nama yesus rev. 8 feb 2022
 
Perilaku Hidup Orang Beriman
Perilaku Hidup Orang BerimanPerilaku Hidup Orang Beriman
Perilaku Hidup Orang Beriman
 
Dukun rev. 1 feb 2022
Dukun rev. 1 feb  2022Dukun rev. 1 feb  2022
Dukun rev. 1 feb 2022
 
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 4 2014
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 4 2014Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 4 2014
Pelajaran sekolah sabat ke 3 triwulan 4 2014
 
Pelajaran sekolah sabat ke 4 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 4 triwulan 3 2017Pelajaran sekolah sabat ke 4 triwulan 3 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 4 triwulan 3 2017
 
Pelajaran Sekolah SABAT ke-6 Triwulan 3 2014
Pelajaran Sekolah SABAT ke-6 Triwulan 3 2014Pelajaran Sekolah SABAT ke-6 Triwulan 3 2014
Pelajaran Sekolah SABAT ke-6 Triwulan 3 2014
 
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 1 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 1 2017Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 1 2017
Pelajaran sekolah sabat ke 1 triwulan 1 2017
 
Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan iii 2018
Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan iii 2018Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan iii 2018
Pelajaran sekolah sabat ke 2 triwulan iii 2018
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
 

Similar to BKSN 2012 : OMK

Katolik_Perayaan Krisma
Katolik_Perayaan KrismaKatolik_Perayaan Krisma
Katolik_Perayaan Krisma
Lusius Sinurat
 
12 Okt 2022 murnikan diri untuk menjalankan panggilan dengan tulus.pdf
12 Okt 2022 murnikan diri untuk menjalankan panggilan dengan tulus.pdf12 Okt 2022 murnikan diri untuk menjalankan panggilan dengan tulus.pdf
12 Okt 2022 murnikan diri untuk menjalankan panggilan dengan tulus.pdf
gerejatambran
 
KELAS XII BAB 1,1 POWER POINT.pptx
KELAS XII  BAB 1,1 POWER POINT.pptxKELAS XII  BAB 1,1 POWER POINT.pptx
KELAS XII BAB 1,1 POWER POINT.pptx
vensiklore
 
Panduan Pertemuan BKSN 2012
Panduan Pertemuan BKSN 2012Panduan Pertemuan BKSN 2012
Panduan Pertemuan BKSN 2012
pakdhe johan
 

Similar to BKSN 2012 : OMK (20)

Devosional Alkitab selama 5 menit: 6
Devosional Alkitab selama 5 menit: 6Devosional Alkitab selama 5 menit: 6
Devosional Alkitab selama 5 menit: 6
 
LITURGI HARI PENDIDIKAN.pdf
LITURGI HARI PENDIDIKAN.pdfLITURGI HARI PENDIDIKAN.pdf
LITURGI HARI PENDIDIKAN.pdf
 
BKSN 2012: Remaja
BKSN 2012: RemajaBKSN 2012: Remaja
BKSN 2012: Remaja
 
Multiply sept for view
Multiply sept for viewMultiply sept for view
Multiply sept for view
 
Novena IYD (Orang Muda Katolik)
Novena IYD (Orang Muda Katolik)Novena IYD (Orang Muda Katolik)
Novena IYD (Orang Muda Katolik)
 
Katolik_Perayaan Krisma
Katolik_Perayaan KrismaKatolik_Perayaan Krisma
Katolik_Perayaan Krisma
 
Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)
Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)
Pand mg biasa iv c (30-31 jan 2016)
 
12 Okt 2022 murnikan diri untuk menjalankan panggilan dengan tulus.pdf
12 Okt 2022 murnikan diri untuk menjalankan panggilan dengan tulus.pdf12 Okt 2022 murnikan diri untuk menjalankan panggilan dengan tulus.pdf
12 Okt 2022 murnikan diri untuk menjalankan panggilan dengan tulus.pdf
 
Pelajaran sekolah sabat ke 4 bersaksi dan melayani
Pelajaran sekolah sabat ke 4 bersaksi dan melayaniPelajaran sekolah sabat ke 4 bersaksi dan melayani
Pelajaran sekolah sabat ke 4 bersaksi dan melayani
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
 
KELAS XII BAB 1,1 POWER POINT.pptx
KELAS XII  BAB 1,1 POWER POINT.pptxKELAS XII  BAB 1,1 POWER POINT.pptx
KELAS XII BAB 1,1 POWER POINT.pptx
 
Panduan Pertemuan BKSN 2012
Panduan Pertemuan BKSN 2012Panduan Pertemuan BKSN 2012
Panduan Pertemuan BKSN 2012
 
Teks Misa Hr pembaptisan tuhan c (9-10 jan 2016)
Teks Misa Hr pembaptisan tuhan   c (9-10 jan 2016)Teks Misa Hr pembaptisan tuhan   c (9-10 jan 2016)
Teks Misa Hr pembaptisan tuhan c (9-10 jan 2016)
 
Pray
PrayPray
Pray
 
Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2
 
Warta Jemaat - GPIB SHALOM | 28 desember 2014
Warta Jemaat - GPIB SHALOM |  28 desember 2014Warta Jemaat - GPIB SHALOM |  28 desember 2014
Warta Jemaat - GPIB SHALOM | 28 desember 2014
 
05 junir 2022 - Copy.pptx
05 junir 2022 - Copy.pptx05 junir 2022 - Copy.pptx
05 junir 2022 - Copy.pptx
 
ORK 21 September 2023.pptx
ORK 21 September 2023.pptxORK 21 September 2023.pptx
ORK 21 September 2023.pptx
 
Pand mg biasa iii c (23-24 jan 2016)
Pand mg biasa iii   c (23-24 jan 2016)Pand mg biasa iii   c (23-24 jan 2016)
Pand mg biasa iii c (23-24 jan 2016)
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayani
 

More from karangpanas

More from karangpanas (20)

Berita Paroki 26 Februari 2017
Berita Paroki 26 Februari 2017Berita Paroki 26 Februari 2017
Berita Paroki 26 Februari 2017
 
Berita Paroki 19 Februari 2017
Berita Paroki 19 Februari 2017Berita Paroki 19 Februari 2017
Berita Paroki 19 Februari 2017
 
Berita Paroki 12 Februari 2017
Berita Paroki 12 Februari 2017Berita Paroki 12 Februari 2017
Berita Paroki 12 Februari 2017
 
Berita Paroki 05 Februari 2017
Berita Paroki 05 Februari 2017Berita Paroki 05 Februari 2017
Berita Paroki 05 Februari 2017
 
Berita Paroki 15 Januari 2017
Berita Paroki 15 Januari 2017Berita Paroki 15 Januari 2017
Berita Paroki 15 Januari 2017
 
Berita Paroki 08 Januari 2017
Berita Paroki 08 Januari 2017Berita Paroki 08 Januari 2017
Berita Paroki 08 Januari 2017
 
Berita 16 Oktober 2016
Berita 16 Oktober 2016Berita 16 Oktober 2016
Berita 16 Oktober 2016
 
Berita 09 Oktober 2016
Berita 09 Oktober 2016Berita 09 Oktober 2016
Berita 09 Oktober 2016
 
Berita Paroki 02 Oktober 2016
Berita Paroki 02 Oktober 2016Berita Paroki 02 Oktober 2016
Berita Paroki 02 Oktober 2016
 
Berita Paroki 25 September 2016
Berita Paroki 25 September 2016Berita Paroki 25 September 2016
Berita Paroki 25 September 2016
 
Berita Paroki 11 September 2016
Berita Paroki 11 September 2016Berita Paroki 11 September 2016
Berita Paroki 11 September 2016
 
Berita Paroki 28 Agustus 2016
Berita Paroki 28 Agustus 2016Berita Paroki 28 Agustus 2016
Berita Paroki 28 Agustus 2016
 
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
Berita Paroki 20-21 Agustus 2016
 
Berita Paroki 31 Juli 2016
Berita Paroki 31 Juli 2016Berita Paroki 31 Juli 2016
Berita Paroki 31 Juli 2016
 
Berita Paroki 19 Juni 2016
Berita Paroki 19 Juni 2016Berita Paroki 19 Juni 2016
Berita Paroki 19 Juni 2016
 
Berita Paroki 11-12 Juni 2016
Berita Paroki 11-12 Juni 2016Berita Paroki 11-12 Juni 2016
Berita Paroki 11-12 Juni 2016
 
Berita Paroki 05 Juni 2016
Berita Paroki 05 Juni 2016Berita Paroki 05 Juni 2016
Berita Paroki 05 Juni 2016
 
Berita Paroki 29 Mei 2016
Berita Paroki 29 Mei 2016Berita Paroki 29 Mei 2016
Berita Paroki 29 Mei 2016
 
Berita Paroki 22 Mei 2016
Berita Paroki 22 Mei 2016Berita Paroki 22 Mei 2016
Berita Paroki 22 Mei 2016
 
Berita Paroki 15 Mei 2016
Berita Paroki 15 Mei 2016Berita Paroki 15 Mei 2016
Berita Paroki 15 Mei 2016
 

BKSN 2012 : OMK

  • 1. “Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan” (Luk. 5:26) PERTEMUAN KAUM MUDA Bulan Kitab Suci Nasional 2012
  • 2. MENYAKSIKAN MUKJIZAT TUHAN Pertemuan Kaum Muda LEMBAGA BIBLIKA INDONESIA ©2012
  • 3. KATA PENGANTAR Bulan September telah ditetapkan oleh Gereja Katolik Indonesia sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Pada bulan ini, selu- ruh umat Katolik diajak untuk mendalami Kitab Suci lewat mem- baca dan merenungkannya. Kita semua, baik orangtua, kaum muda, remaja maupun anak-anak, diajak untuk memberi hati pada Kitab Suci. Ingat bahwa Kitab Suci merupakan landasan yang paling dasar bagi iman kita sebagai seorang kristiani. Karena itu kita harus mencintai Kitab Suci dengan cara membaca, merenung- kan dan mengamalkannya dalam hidup kita sehari-hari. Pada tahun 2012 ini, kita diajak untuk menyelami kisah-kisah mukjizat yang dibuat oleh Yesus. Dalam Kitab Suci, peristiwa mukjizat sering dikisahkan untuk memperlihatkan betapa besar kuasa Allah. Ada banyak kisah mukjizat yang dituliskan dalam Kitab Suci. Ada kisah mukjizat penampakan Yesus (Luk 24:13- 49), penyembuhan orang sakit (Luk 18:35-43; Luk 17:11-19; Mrk 7:31-37), berjalan di atas air (Mat 14:22-33), membangkitkan orang mati (Luk 7:11-17), mukjizat pergandaan roti (Mrk 8:1-10) dan masih banyak mukjizat lainnya. Beberapa dari antara kisah mukjizat itu akan kita dalami bersama selama Bulan Kitab Suci Nasional tahun 2012 ini, secara khsusus yang ada dalam Perjanjian Baru, tepatnya dalam Injil. 3
  • 4. Tema BKSN untuk tahun 2012 adalah: Menyaksikan Mukjizat Tuhan. Ada empat kisah mukjizat yang akan kita dalami, yaitu: 1. Orang Lumpuh disembuhkan (Mat. 9:1-8) 2. Mengusir Roh Jahat dari Orang Gerasa (Mrk. 5:1-20) 3. Membangkitkan Anak Muda di Nain (Luk. 7:11-17) 4. Perkawinan di Kana (Yoh. 2:1-11) Lewat keempat kisah mukjizat di atas kita akan diajak untuk sema- kin mengenal kebesaran Allah yang menjelma dalam diri Yesus Kristus. Keyakinan kitalah yang membuat kita meyakini bahwa Allah bisa melakukan apa saja. Tak ada yang mustahil bagi Allah. Setiap mukjizat yang dilakukan oleh Allah sungguh nyata dalam hidup kita. Akhirnya, semoga lewat pendalaman Kitab Suci selama Bulan Kitab Suci Nasional ini, iman kita semakin berkembang dan kira- nya kita semakin mencintai Kitab Suci serta mau membaca, mere- nungkan dan mengamalkannya dalam hidup kita sehari-hari. Kami berharap semoga bahan yang kami persiapkan ini berguna bagi kita semua, secara khusus bagi seluruh kaum Muda Katolik yang ada di Indonesia. 4
  • 5. Pertemuan 1 Orang Lumpuh Disembuhkan Matius 9:1-8 Gagasan Dasar  Solidaritas terhadap sesama yang menderita sudah jarang ditemukan pada zaman sekarang ini. Akibatnya, banyak orang tidak lagi memikirkan kebutuhan sesama. Sikap mementingkan diri sendiri seolah semakin tampak dalam diri setiap orang.  Sikap dan perilaku yang selalu mementingkan diri sendiri sangat bertentangan dengan ajaran Yesus yang dituliskan dalam Kitab Suci. Kitab Suci mengajarkan kita untuk saling mengasihi. Kiranya sikap orang banyak yang menggotong seorang yang menderita lumpuh kepada Yesus menjadi gambaran bagaimana seharusnya kita peduli terhadap beban penderitaan yang dialami sesama kita. Mereka peka (tanggap) terhadap kebutuhan orang yang menderita dan mereka rela berkurban demi orang lain.  Dalam Mat. 9:1-8 dikisahkan bahwa orang banyak berupaya membawa orang lumpuh itu kepada Yesus dengan harapan bahwa Yesus akan menyembuhkan orang lumpuh tersebut. Mereka turut ambil bagian dalam usaha penyembuhan orang lumpuh itu dan ternyata keyakinan merekalah yang menjadi alasan mengapa Yesus bertindak untuk menyembuhkan.  Kisah penyembuhan orang lumpuh ini menyadarkan kita bahwa iman seseorang ternyata bisa membantu menyelamatkan orang lain. Yesus tidak hanya memperhitungkan iman orang yang menderita karena 5
  • 6. lumpuh, tetapi Ia juga memperhitungkan iman orang banyak yang telah membantu membawa orang lumpuh itu kepada-Nya.  Dalam mewujudkan sikap solider, kita harus rela berkorban baik itu secara materi, waktu dan tenaga. Kita bisa saja meluangkan uang saku kita untuk membantu orang lain. Kita juga bisa memberikan tenaga kita untuk meringankan derita orang lain, atau meluangkan waktu kita untuk membantu orang lain. Masih banyak orang yang membutuhkan bantuan kita. Tentu perhatian kita bukan lagi tertuju kepada orang lumpuh sebagaimana dikisahkan dalam Mat 9:1-8. Kita bisa memberi perhatian kita kepada mereka yang lumpuh secara material maupun spiritual (dalam hal iman). Mereka perlu digotong dan dibawa ke hadapan Yesus supaya mereka mendapat pertolongan dari Yesus sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. 1. Nyanyian Pembuka 2. Tanda Salib dan Salam P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U: Amin. P: Semoga Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, mempersa- tukan kita. U: Sekarang dan selama-lamanya. 3. Pengantar P: Saudara-saudari, Orang Muda yang terkasih di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, pada hari ini kita berkumpul di tempat ini dalam rangka mendalami Kitab Suci. Pada pertemuan ini kita akan mendalami kisah mukjizat penyembuhan seorang lumpuh yang dikisahkan dalam Injil Matius. Dalam hidup sehari-hari kita sering tampak begitu sibuk dengan rutinitas kita sehari-hari. Ada banyak rutinitas yang biasa kita lakukan dan kesibukan itu terkadang membuat kita lupa pada sesama kita yang mengalami beban penderitaan, padahal Yesus 6
  • 7. mengajak kita untuk selalu peduli dengan sesama, terlebih mereka yang mengalami beban penderitaan. Rasa peduli yang bagaimanakah yang dimaksudkan oleh Yesus? Kita akan mendalaminya lewat kisah penyembuhan orang lumpuh. 4. Pendarasan Mazmur (Mzm. 33) Ulangan dibacakan pemimpin sekali dan diulang bersama umat sekali: “Orang yang mencari Tuhan takkan kekurangan suatu pun.” Bersoraklah, orang jujur, bagi Tuhan* patutlah orang saleh memuji-muji. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi* bermazmurlah bagi-Nya dengan iringan gambus. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,* padukanlah seruanmu dengan petikan dawai. Sebaba firman Tuhan selalu benar,* segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan setia. Tuhan mencintai keadilan dan hukum, * bumi penuh dengan kasih setia-Nya Oleh Firman Tuhan langit dijadikan,* Dan segala binatang oleh nafas mulut-Nya. Bagaikan dalam kantung, air laut dikumpulkan-Nya,* dan samudera raya dalam bejana. Hendaknya segenap bumi takut akan Tuhan,* semua penduduk gentar terhadap-Nya. Sebab Tuhan menggagalkan rencana para bangsa,* Ia meniadakan maksud segala kaum. Rencana Tuhan tetap selamanya,* rencana Tuhan turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,* umat yang terpilih menjadi milik-Nya Dari Surga Allah mengamati,* memandang umat manusia. Dari kediaman-Nya Ia menilik* semua penduduk bumi. Hati setiap orang dibentuknya,* 7
  • 8. segala tingkah laku diselami-Nya. Raja tak akan menang karena besarnya tentara,* orang perkasa takkan selamat karena kekuatannya. Kuda tidak berguna untuk merebut kemenangan* betapapun kuat dan tangkasnya. Sebab Tuhan menjaga hamba-Nya yang takwa,* yang berharap akan kasih setia-Nya. Untuk melepaskan mereka dari maut,* dan menghidupi mereka di masa kelaparan. Maka kita berharap akan Tuhan,* Dialah penolong dan perisai kita. Demi Dialah hati kita bergembira ,* pada nama-Nya yang kudus kita percaya. Tunjukkanlah kiranya kasih setia-Mu, ya Tuhan,* sebab pada-Mulah kami berharap. Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus* Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin. Ulangan dibacakan bersama umat: “Orang yang mencari Tuhan takkan kekurangan suatu pun.” 5. Doa Pembuka P: Marilah kita berdoa! Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas segala kebaikan-Mu yang selalu kami rasakan dalam hidup kami. Secara khusus kami mau bersyukur kepada-Mu untuk kesempatan yang baik ini, di mana kami boleh kembali berkumpul untuk mendalami sabda-Mu yang suci. Semoga lewat penyertaan kasih-Mu kami semakin mampu mendalami sabda-Mu dan menemukan setiap makna sabda-Mu yang ada dalam Kitab Suci. Doa ini kami mohonkan dengan peng- antaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. U: Amin 8
  • 9. 6. Menggali Pengalaman Mencari perikop tentang mukjizat Tuhan Yesus dalam Injil. P: Saudara-saudari Orang Muda terkasih, kalau kita membolak- balik injil – khususnya injil Sinoptik (Matius, Markus , Lukas), kita akan bertemu dengan sekian banyak kisah-kisah mukji- zat. Terus terang tidak mudah menentukan secara persis berapa mukjizat yang sebenarnya dikerjakan oleh Yesus. Bisa terjadi satu peristiwa diceritakan beberapa kali dengan detil yang sedikit agak berbeda. Demikian pun peristiwa mukjizat yang terdapat dalam Injil Yohanes. Silahkan membuka Injil dan carilah perikop yang mengisahkan mukjizat yang dilaku- kan Tuhan Yesus, dalam empat Injil ! Peserta dipersilahkan membuka Injil dan mencari perikop yang mengisahkan peristiwa mukjizat Yesus. Nama Injil Jumlah Mukjizat Injil Matius Injil Markus Injil Lukas Injil Yohanes P: Apa yang dapat kita simpulkan dari permainan ini? Kita disa- darkan bahwa begitu banyak mukjizat yang telah dilakukan Tuhan Yesus. Kita dapat belajar bahwa karya mukjizat seperti ini tentu bukan suatu pekerjaan sampingan saja. Mukjizat Yesus rasanya merupakan bagian integral dari seluruh karya pelayanan bagi manusia yang ditemui-Nya setiap saat. Kalau demikian kita bisa bertanya: apa sebenarnya tugas utama yang mesti dilaksanakan oleh Yesus? Jawabannya adalah: bahwa semua mukjizat dilakukan oleh Tuhan Yesus untuk mewarta- kan Kerajaan Allah. Tuhan Yesus menghendaki agar semua orang menjadi bahagia. Marilah kita sekarang membaca kisah 9
  • 10. mukjizat dari Injil Matius. 7. Mendalami Firman Tuhan a. Membaca Firman Tuhan (Mat. 9:1-8) Petugas yang telah ditunjuk membacakan Firman Tuhan kemudian diulang bersama-sama sambil mengamati apa yang dikatakan dan dilakukan Tuhan Yesus. Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itu pun bangun lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia. Demikianlah Firman Tuhan b. Mendalami firman bersama  Apa yang dilakukan Yesus ketika melihat seorang lumpuh? 10
  • 11. Jawaban sebagai renungan: Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah di- ampuni.” Tuhan Yesus melakukan perbuatan dengan melihat apa yang ada dalam hati orang lumpuh tersebut, yaitu iman akan Yesus. Maka Tuhan Yesus mengampuni dosa orang lumpuh itu dan akhirnya menjadi sembuh.  Apa yang dikatakan Tuhan Yesus kepada orang lumpuh itu? Jawaban sebagai renungan: Lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan ternyata kata-kata Tuhan Yesus yang sederhana itu mempunyai kekuatan ilahi yang luar biasa, orang lumpuh tersebut mampu menjalankan apa yang dikatakan Tuhan Yesus kepadanya. Dan orang itu pun bangun lalu pulang. Keselamatan terjadi pada orang yang menderita karena percaya kepada-Nya.  Apa tantangan yang dihadapi Tuhan Yesus saat melakukan penyembuhan kepada orang lumpuh? Jawaban sebagai renungan: Beberapa orang ahli taurat menyebut-Nya sebagai perbuatan yang menghujat Allah. Kita menyadari bahwa yang mendapat tantangan bukan saja berbuat tidak baik, melainkan tindakan yang mulia pun sering mendapat tantangan dari orang lain. Namun iman akan mengalahkan kejahatan. 8. Renungan Dalam sebuah kisah mukjizat penyembuhan, Yesus ditampilkan sebagai Sang Penyembuh. Penyembuhan yang dibawa Yesus me- rupakan simbol kemenangan Kerajaan Allah atas kuasa jahat yang membelenggu dan menindas manusia. Yesus tidak hanya tampil 11
  • 12. sebagai penyembuh penyakit tubuh, tetapi penyembuh penyakit yang terdapat di dalam jiwa manusia, yaitu dosa, akar segala pen- deritaan umat manusia. Saudara-saudari yang terkasih, lewat Injil yang baru saja kita dalami bersama ada banyak pelajaran yang perlu kita teladani dan terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita diajak untuk peka dan tanggap terhadap beban dan penderitaan sesama kita. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan. Kita harus menyadari bahwa untuk mewujudkan perhatian dan cinta kasih kepada sesama itu dibutuhkan sikap rela berkorban. Yesus sangat senang melihat kesediaan orang-orang yang dengan rela hati membawa si lumpuh kepada-Nya. Melihat iman dan ke- sediaan mereka, hati Yesus langsung tergerak oleh belas kasihan. Yesus begitu peduli dengan apa yang terjadi dan Yesus siap menolong. Pertolongan yang diberikan oleh Yesus tidak hanya berupa kesembuhan fisik saja, tetapi juga kesembuhan batin. Dengan demikian orang lumpuh itu telah disembuhkan secara sempurna, yakni jiwa dan raganya. Pada zaman sekarang ini, di sekitar kita ada banyak kelumpuhan yang terjadi. Asal dan penye- babnya pun beragam. Apa pun asal dan penyebab kelumpuhan itu, yang perlu ditegaskan adalah bahwa mereka harus ditolong. Kepada mereka harus diwartakan Kerajaan Allah dan uluran tangan kitalah yang akan membantu mereka lepas dari beban pen- deritaan yang mereka alami. Kelumpuhan/penderitaan itu harus disembuhkan demi kebaikan dan kebahagiaan bersama. Dan akhirnya semoga lewat uluran tangan kita semakin banyak orang yang terselamatkan. 9. Doa Permohonan P: Saudara-saudari terkasih, pada zaman sekarang ini, di sekitar kita ada banyak kelumpuhan yang terjadi. Asal dan penyebab- nya pun beragam. Apapun asal dan penyebab kelumpuhan itu, yang perlu ditegaskan adalah bahwa mereka harus ditto- 12
  • 13. long. Kepada mereka harus diwartakan Kerajaan Allah dan uluran tangan kitalah yang akan membantu mereka lepas dari beban penderitaan yang mereka alami. Kelumpuhan/penderitaan itu harus disembuhkan demi ke- baikan dan kebahagiaan bersama. Dan akhirnya semoga lewat uluran tangan kita semakin banyak orang yang terselamatkan. Maka marilah kita dengan penuh iman menyampaikan doa permohonan kita. Peserta menyampaikan doa-doa secara bergantian. Marilah kita satukan doa kita dalam Doa Bapa kami secara bersama-sama…….. 10. Doa Penutup P: Marilah kita berdoa. Ya Allah kami yang Mahabaik, kami berterimakasih karena Engkau telah menyertai kami selama pertemuan kami ini. Lewat sabda-Mu, Engkau mengajarkan kami untuk percaya pada kuasa-Mu yang menyelamatkan. Semoga hati kami semakin terbuka untuk membantu sesama kami yang menderita dengan membawanya kepada-Mu, karena Engkaulah Tuhan yang kami puji kini dan sepanjang masa. U: Amin 11. Nyanyian Penutup 13
  • 14. Pertemuan 2 Mengusir Roh Jahat dari Orang Gerasa Markus 5:1-2 Gagasan Dasar  Manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Manusia, di mana pun ia berada, pastilah membutuhkan orang lain untuk bisa melanjutkan hidupnya.  Dalam masyarakat yang majemuk sekarang ini, ada banyak hal yang bisa membedakan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. Perbedaan itu bisa dilihat dari segi budaya, suku bangsa, bahasa, tingkat ekonomi, pendidikan, status sosial dsb.  Jika manusia pada umumnya mengutamakan sesuatu berdasarkan ikatan emosionalnya, ternyata tidak demikian dengan Yesus. Karya keselamatan Yesus tidak hanya dirasakan di sekitar daerah Yahudi saja (suku Yesus), melainkan juga di luar daerah orang Yahudi. Kisah penyembuhan orang yang kerasukan roh jahat di Gerasa menjadi bukti bahwa Yesus tidak mengabaikan orang-orang non-Yahudi. Orang yang disembuhkan Yesus kali ini bukanlah orang Yahudi dan Yesus melakukan mukjizat penyembuhan ini di luar daerah Yahudi, yakni di tempat yang bagi orang Yahudi dianggap najis. Kenajisan ini bisa dilihat dari adanya babi di tempat itu. Bagi orang Yahudi, babi merupakan binatang yang najis. 14
  • 15. Karena itu hewan ini tidak ada di daerah orang Yahudi. Yesus tak memandang kepada siapa dan di mana Dia harus berbuat baik demi menunjukkan kuasa-Nya. Yang menjadi pokok keprihatinan-Nya adalah manusia, secara khusus, mereka yang sedang mengalami kesusahan, teraniaya dan menderita serta butuh pertolongan.  Sikap Yesus ini kiranya menjadi teladan bagi kita yang mengikutinya. Kita telah diciptakan oleh Allah secitra dengan-Nya. Kita ini merupakan gambaran Allah (Imago Dei). Karena itu kita harus mencintai semua orang dan dalam melakukan perbuatan baik, kita tidak boleh membeda- bedakan satu sama lain. Kita dipanggil bukan saja untuk membantu orang yang kita kenal dan kasihi, melainkan juga mereka yang tidak kita kenal bahkan mereka yang hina. 1. Nyanyian Pembuka 2. Tanda Salib dan Salam P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U: Amin. P: Semoga Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, mempersatu- kan kita. U: Sekarang dan selama-lamanya. 3. Pengantar P: Saudara-saudari orang muda yang terkasih, selamat jumpa kembali untuk kita semua. Pertemuan kita ini adalah kelanjut- an pertemuan pertama. Waktu itu kita diajak peka terhadap masalah penderitaaan sesama kita. Kita diutus untuk melan- jutkan karya Tuhan Yesus untuk meringankan sesama yang menderita. Adapun tema pada pertemuan kita saat ini adalah: Mukjizat Tuhan Yesus Mengusir Roh Jahat dari Orang Gerasa (Mrk. 5:1-2). Ada ungkapan yang berbunyi demikian: “Lebih mudah 15
  • 16. mengatakan dari pada melaksanakan”. Mungkin kita pernah mengatakan kepada sesama kita untuk saling mengasihi. Namun, sering kali terjadi bahwa kita sendiri pun tidak me- laksanakannya dan kalaupun kita melaksanakannya mungkin kita akan cenderung untuk membeda-bedakan. Lewat kisah penyembuhan orang yang kerasukan roh jahat di Gerasa, kita akan diajak untuk memahami cinta kasih tanpa ada sikap membeda-bedakan. Karena itu, marilah kita siapkan hati dan pikiran kita untuk mengikuti pendalaman ini! 4. Pendarasan Mazmur (Mzm. 27) Ulangan dibacakan pemimpin sekali, kemudian diulang bersama umat: “Tuhan cahaya dan penyelamatku, siapa’kan kutakuti?” Tuhanlah cahaya dan penyelamatku, siapa’kan kutakuti?* Tuhanlah benteng hidupku, siapa’kan kugentari? Bila penjahat menyerang untuk memangsa aku,* maka seteru dan lawanku sendirilah yang tergelincir dan jatuh. Biarpun pertempuran berkecamuk di sekelilingku,* aku tetap percaya. Hanya satu yang kuminta kepada Tuhan, hanya inilah yang kukehendaki:* diam di rumah Tuhan sepanjang hidupku. Untuk merasa kebaikan Tuhan,* dan menikmati rumah-Nya. Tuhan melindungi aku terhadap bahaya,+ menyembunyikan daku dalam kemah-Nya,* memindahkan daku ke benteng yang tinggi. Kini aku berjaya,* atas musuh di sekelilingku. Kini aku mempersembahkan kurban syukur dengan gembira,* aku menyanyikan mazmur dalam kemah Tuhan. Tuhan, dengarkanlah suara seruanku,* 16
  • 17. kasihanilah aku dan kabulkanlah doaku. Seturut firman-Mu kucari wajah-Mu.* wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah wajah-Mu Kausembunyikan dari padaku,* jangan hamba-Mu Kautolak dengan murka. Sebab Engkau penolongku, jangan membuang aku,* Jangan meninggalkan daku, ya Allah penyelamatku- Sekalipun ayah dan ibu meninggalkan daku,* namun Tuhan selalu menyambut aku. Tunjukkan jalan-Mu, ya Tuhan,* bimbinglah aku di jalan yang aman sentosa. Jangan aku Kauserahkan kepada kekuasaan lawanku,* Sebab mereka bersaksi dusta dan bersumpah palsu melawan daku. Aku yakin akan merasakan kebaikan Tuhan,* selagi aku masih hidup Berharaplah kepada Tuhan, teguhkan dan kuatkan hati-Mu,* berharaplah kepada Tuhan Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus* Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin. Ulangan dibacakan bersama umat: “Tuhan cahaya dan penyelamatku, siapa’kan kutakuti?” 5. Doa Pembuka P: Marilah kita berdoa, Ya Yesus, Tuhan kami, kami bersyukur atas kehidupan yang begitu indah yang telah Engkau berikan kepada kami. Pada kesempatan ini, kami hadir di tempat ini untuk mendalami sabda-Mu. Semoga hati dan pikiran kami terbuka pada sabda-Mu dan semoga kami dapat semakin mencintai Engkau dan tekun merenungkan dan mengamal- kan sabda-Mu yang suci dalam hidup kami sehari-hari, karena Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. 17
  • 18. U: Amin. 6. Mendalami Firman Tuhan a. Membaca Firman Tuhan dengan pola pasio: Pembina memilih tiga orang peserta yang akan membacakan kutipan Mrk 5:1- 20. Karena kutipan ini cukup panjang, baiklah kutipan ini dibaca dengan gaya pasio yang terdiri dari: Narator, Orang Kerasukan, dan Yesus. Narator: Bacaan di ambil dari Injil Markus. Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gera- sa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimus- nahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia men- dapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berte- riak: Orang Kerasukan: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" Narator: Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: Yesus: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" Narator: Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: 18
  • 19. Yesus: "Siapa namamu?" Narator: Jawabnya: Orang Kerasukan: "Namaku Legion, karena kami banyak." Narator: Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh- roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: Orang Kerasukan: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" Narator: Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitar- nya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceritakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: 19
  • 20. Yesus: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Narator: Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran. Demikianlah Injil Tuhan. b. Mencari pesan Kitab Suci:  Yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus adalah orang Gerasa, dimana daerah ini meruapakan daerah asing. Ini menunjukkan bahwa karya Allah tidak dibatasi oleh wilayah. Mengapa seka- rang sering terjadi orang mementingkan kelompoknya, suku- nya, agamanya sendiri?  Kasih Tuhan Yesus tidak memandang siapa orang yang akan dikasihi, melainkan memberikan yang terbaik kepada siapa pun. Mengapa sifat egois masih menguasai diri kita saat ini ? 7. Renungan Mukjizat Yesus harus diletakkan dalam kerangka pewartaan-Nya tentang Kerajaan Allah. Oleh karena itu, pesan umum yang bisa ditarik dari masing-masing kisah mukjizat adalah “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” (Mat. 11:28; Luk. 11:20). Kisah mukjizat pada dasarnya merupakan penampakkan dari kedaulatan Allah sebagai raja. Ini saja sebenarnya bisa menjadi pesan yang baik untuk direnungkan. Hanya saja, tiap-tiap kisah mempunyai kekhasan masing-masing. Oleh karena itu, kita bisa bertanya lebih jauh: apa kira-kira pesan yang bisa diwartakan dari kisah mukjizat dalam Mrk. 5:1-20 ini? 20
  • 21. Kekhasan kisah mukjizat ini adalah lokasi kejadiannya, yaitu ‘di seberang danau, di daerah orang Gerasa.’ Dengan kata lain, setting kisah ini adalah di tanah asing, di daerah non-Yahudi; sementara yang disembuhkan adalah juga orang non-Yahudi. Peristiwa ini menunjukkan bahwa Allah rupanya tidak bisa dibatasi oleh batas- batas geografis yang memisahkan tanah Yahudi dengan teritori non-Yahudi. Allah adalah Allah yang merdeka yang tidak bisa dibatasi oleh batas-batas yang ditentukan oleh manusia. Dengan demikian, juga karya keselamatan-Nya mencakup seluruh bumi. Yang menjadi pokok keprihatinan-Nya adalah manusianya, -- secara khusus, manusia yang sedang teraniaya- dan bukan ‘siapa’nya atau ‘darimana’nya. Seorang pemazmur mengungkap- kan kekagumannya akan Allah yang berada di mana-mana untuk menyelamatkan manusia. Sabda dan karya Yesus, kiranya menjadi dasar bagi kita sebagai kawula muda kristiani untuk semakin mengedepankan cinta kasih dalam bertindak kepada semua orang, secara khusus bagi mereka yang teraniaya dan tersingkirkan. Kita dipanggil untuk terlibat mengangkat harkat dan martabat manusia yang luhur. Sebab dari semula Allah menciptakan kita sungguh amat baik seturut gambar dan rupa Allah sendiri. Kita adalah gambaran Allah (Imago Dei). Karena itu kita juga harus memancarkan cinta kasih kepada sesa- ma, sebagaimana Allah telah mengasihi kita. Kiranya batas dan sekat yang dibuat oleh manusia tidak lagi menjadi penghalang bagi kita untuk mewartakan Kerajaan Allah di dunia ini. Sebagai kawula muda, kita harus mampu meretas batas yang ada dengan terobosan kasih Kristus yang hidup dalam hati kita, meskipun dalam perwujudannya mungkin kita akan mendapat banyak tantangan, tetapi tetaplah bersinar dalam kegelapan dunia sampai mereka melihat Allah yang memanggil dan mengutus kita menjadi pembawa kabar baik bagi dunia. 21
  • 22. 8. Doa Permohonan P: Saudara-saudari, Allah adalah kasih. Kebaikan-Nya terpancar setiap saat tanpa mengenal batas dan waktu. Cinta Allah se- makin nyata dalam diri Yesus Kristus yang menghendaki kita untuk saling mencintai tanda pandang bulu. Yesus sungguh mencintai semua orang tanpa terkecuali. Yesus tidak meman- dang perbedaan yang ada, dan sekalipun ada perbedaan yang dibuat oleh manusia yang ditujukan untuk membatasi orang najis/kafir dengan orang bersih ataupun suci, tetapi Yesus tidak menjadikan semua itu penghalang untuk menyatakan kasih-Nya. Dia tetaplah Allah yang merdeka dan tak bisa di- batasi oleh apa pun. Dia adalah Allah yang penuh belaska- sih-an. Maka marilah kita dengan penuh iman menyampaikan doa permohonan kita. Peserta berdoa secara spontan bergantian. Marilah kita satukan doa kita dalam Doa Bapa kami secara bersama-sama…….. 9. Doa Penutup P: Marilah kita berdoa. Ya Tuhan Yesus, Engkau telah memberi teladan kepada kami agar kami saling mencintai satu sama lain. Lewat sabda-Mu kami kembali Engkau sadarkan untuk tidak memilih-milih dalam berbuat kasih. Semoga kami semakin mampu mengamalkannya dalam hidup kami sehari- hari. Dikau kami puji kini dan sepanjang masa. U: Amin. 10. Nyanyian Penutup 22
  • 23. Pertemuan 3 Membangkitkan Anak Muda di Nain Lukas 7:11-17 Gagasan Dasar  Setiap orang pasti masih memiliki sikap belaskasih sekalipun itu hanya ia nyatakan kepada orang yang dia kenal atau mungkin keluarganya saja. Sikap peduli dan mau menolong cenderung harus dilatarbelakangi oleh permintaan dan permohonan dari orang yang butuh bantuan. Kita seolah menunggu permohonan dari orang yang membutuhkan bantuan dari kita. Inisiatif spontan dari diri kita kurang, sehingga kita membiar- kan mereka menanggung kesusahan dan penderitaannya sekalipun sebenarnya kita tahu apa yang sedang mereka rasakan. Padahal mungkin kita bisa membantu meringankan beban mereka.  Kitab Suci mengajarkan kepada kita agar kita saling mengasihi. Dalam ajaran-Nya, Yesus mengajak kita untuk saling mencintai: mencintai Allah dan mencintai sesama. Yesus berulangkali memberikan teladan pada kita agar kita mau melakukan tindakan kasih. Dalam bertindak, Yesus tidak selalu menunggu orang memohon kepada-Nya. Tindakan Yesus yang menolong janda di Nain menjadi buktinya. Yesus berupaya untuk membantu menghilangkan penderitaan seorang janda yang anaknya meninggal dengan membangkitkan kembali anaknya.  Kematian anak dari seorang janda telah membuat hidup sang janda terasa semakin menderita, hancur dan tiada harapan. Pada waktu itu, janda dipandang sebagai kelompok yang lemah, kecil, tersingkir di tengah masyarakat. Mereka ini digolongkan sebagai kaum anawim. 23
  • 24. Sebenarnya ia masih mempunyai harapan jika anaknya masih hidup, akan tetapi kematian anaknya telah membuat semuanya seolah sudah berakhir.  Yesus datang dan memberi pengharapan kepada si janda. Pengharapan yang diberikan Yesus itu membuat dia terangkat dari situasi yang di- alaminya. Betapa bahagia perasaannya di saat pertolongan yang dibutuh- kan datang secara tak terduga, tepat pada waktunya. Ada sejuta rasa bahagia terpancar di wajahnya, karena apa yang diharapkannya telah tercapai. Inilah gambaran perasaan seseorang yang terhimpit oleh beban penderitaan yang tak terperikan yang kemudian berubah menjadi kebahagiaan. 1. Nyanyian Pembuka 2. Tanda Salib dan Salam P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U: Amin. P: Semoga Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, mempersatu- kan kita. U: Sekarang dan selama-lamanya. 3. Pengantar P: Saudara-saudari orang Muda terkasih, pertemuan kita ini merupakan pertemuan yang ketiga dalam bulan ini. Apakah kita semua masih ingat apa inti dari pertemuan yang kedua? Dalam pertemuan kedua yang lalu kita diajak untuk mencintai semua orang tanpa membeda-bedakan. Pada pertemuan keti- ga ini, kita diajak untuk belajar tentang bagaimana kita seha- rusnya memperlakukan orang kecil, lemah, miskin, dan ter- singkirkan dalam masyarakat. Kita akan menggali pesan dari kisah Yesus membangkitkan anak seorang janda dalam Injil Luk 7:11-17. Karena itu, marilah kita mempersiapkan diri kita 24
  • 25. untuk mendalami sabda Allah. 4. Pendarasan Mazmur (Mzm. 62:6-9) Mazmur ini dibacakan secara bersama-sama. Ulangan: “Allah ialah tempat perlindungan kita” Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, * sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku * dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; * gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, * curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus* Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin. Ulangan: “Allah ialah tempat perlindungan kita” 5. Doa Pembuka P: Marilah kita berdoa. Ya Bapa, Engkaulah kekuatan kami dalam mengarungi hidup kami. Kami senantiasa berharap akan rahmat keselamatan dari-Mu dalam hidup kami sehari- hari. Kami yakin dengan mengamalkan sabda-Mu kami akan menjadi selamat. Karena itu terangilah kiranya kami ketika kami mendalami sabda-Mu. Dikaulah Allah yang kami puji kini dan sepanjang masa. U: Amin. 25
  • 26. 6. Menggali Pengalaman P: Marilah kita mendengarkan cerita berikut ini. Pernahkah kamu merasa khawatir tentang apa yang akan terjadi dengan hidupmu? Apakah kamu mengkhawatirkan angin badai yang mungkin menerjang rumahmu atau hujan badai yang mung- kin akan turun pada saat kamu sedang berbaris dalam sebuah parade? Kalau memang demikian, dengarkan kata-kata Yesus berikut ini, “Apakah dengan merasa khawatir, kamu dapat menambah sehasta pada jalan kehidupanmu?” Maksud Yesus ialah agar kamu tidak usah membuang-buang waktu untuk kekhawatiran akan hal-hal yang tidak dapat diubah! Nah ubahlah apa yang dapat diubah dan berhentilah mengkhawa- tirkan segala sesuatu yang tidak dapatnkauubah. Kamu dapat mengganti kaos kakimu, mengubah nilai raportmu, dan ting- kah lakumu. Berubahlah menjadi lebih baik ! P: Apakah Anda menyimpan suatu kekhawatiran dalam hidup Anda saat ini? Tulislah kekhawatiran Anda itu ! Jika memungkinkan apa yang telah ditulis peserta dibacakan satu persatu. Melalui cerita tersebut kita diajak untuk memaknai sebuah kekhawatiran. Artinya kita harus meyakini bahwa kekhawatir- an itu tidak ada gunanya tanpa didasari dengan iman akan Tuhan. akhirnya kita sadar bahwa kehawatiran yang paling besar adalah takut mati. Tetapi hanya satu jalan keluar dari kekawatiran itu, yaitu percaya bahwa Tuhanlah yang membe- rikan keselamatan. Marilah kita baca bersama perikop Kitab Suci yang berkaitan dengan pemenuhan keselamatan dari Tuhan kepada seorang janda yang mengalami kekhawatiran karena ditinggal mati oleh anak laki-lakinya. 26
  • 27. 7. Mendalami Firman Tuhan a. Membaca Firman Tuhan (Lukas 7:11-17) Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!" Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya. Demikianlah Injil Tuhan. b. Mendalami bersama P: Pada kesempatan sebelumnya, kita sudah melihat dua jenis mukjizat, yaitu mukjizat penyembuhan dan mukjizat pengu- siran roh jahat. Sekarang kita melihat jenis mukjizat ketiga yaitu kisah Yesus membangkitkan orang mati. Sebagaimana bisa diamati, kisah ini tidak terdapat dalam injil-injil lain. Mari kita amati bersama kisah tersebut dengan menjawab pertanyaan berikut: 27
  • 28.  Peristiwa apa yang terjadi sebelum Tuhan Yesus mengada- kan mukjizat? Jawaban sebagai renungan: Ketika Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain ber- sama-sama dengan murid-murid-Nya, dan juga orang banyak, di dekat pintu gerbang kota ada orang mati di- usung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda. Waktu itu banyak orang dari kota itu me- nyertai janda itu.  Apa yang dilakukan Tuhan Yesus dalam situasi yang dihadapi-Nya itu? Jawaban sebagai renungan: Ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan mena- ngis!" Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"  Apa dampak dari perbuatan Tuhan Yesus kepada Janda itu ? Jawaban sebagai renungan: Yang terjadi ketika Yesus berbuat adalah: Pertama, ba- ngunlah orang muda itu dan duduk dan mulai berkata- kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Kedua, semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah.  Apakah kita termasuk orang muda yang peka dan peduli kepada kesedihan orang lain, ataukah kita adalah orang muda yang sedang mati dan butuh dibangkitkan? 28
  • 29. 8. Renungan Kisah ini adalah satu dari beberapa kisah mukjizat membangkit- kan orang mati yang diceritakan dalam Injil. Secara umum, orang bisa saja berpikir bahwa mukjizat yang dibuat Yesus ini merupa- kan sebuah pewartaan bahwa kedatangan Kerajaan Allah yang menjadi pusat pewartaan Yesus berarti terjungkalnya kuasa setan (bdk. Luk. 11:20; Mat. 12:28), yang terwujud dalam dosa dan kematian. Secara lebih spesifik kita bisa melihat hal-hal ini dalam kisah pem- bangkitan anak muda di Nain. Yang pertama, berbeda dengan kisah mukjizat pada umumnya, di sini tidak ada permintaan dari manusia yang membutuhkan pertolongan Yesus. Yesus begitu saja, dengan murah hati, menghidupkan kembali orang yang sudah mati itu. Inisiatif melulu dari Yesus sendiri. Apa yang dibuat Yesus adalah wujud nyata dari Allah yang datang mengunjungi umat-Nya untuk menyelamatkannya. Pokok kedua adalah bahwa sasaran karya penyelamatan Allah terutama adalah mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. Mereka adalah orang- orang yang tidak memiliki apa-apa dan siapa-siapa. Sebagai umat kristiani, kita merasa bahagia karena kita mempunyai Tuhan yang peduli dan terlibat dengan apa yang kita alami dalam kehidupan kita. Penghiburan dan pengharapan yang dibawa oleh Yesus bukanlah penghiburan dan pengharapan yang hampa, me- lainkan nyata dalam hidup kita. Cinta kasih Allah tertuju kepada semua orang, terutama kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, dan tesingkir. Yesus mau menjadi sahabat bagi mereka yang tidak punya apa-apa dan siapa-siapa. Kita harus mengikuti teladan Yesus yang mau peduli kepada mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir. Kita diajak menjadi sesama yang meringankan beban orang dan membawa harapan bagi mereka yang putus asa. Kita tak perlu menunggu sampai orang memohon bantuan kita. Inisiatif dari kita sangat penting. Mari kita dengarkan hati nurani kita. 29
  • 30. 9. Doa Permohonan P: Saudara-saudari terkasih, kita telah merenungkan makna per- kawinan di Kana yang mempunyai arti mesianis bagi Yesus. Tempayan yang tadinya adalah tempat air yang menjadi sara- na penyucian menurut adat Yahudi, kini diubah menjadi tempat untuk anggur. Yesus mengatakan bahwa Dia adalah pokok anggur yang benar. Pantaslah kita sebagai orang muda yang mengalami banyak kekurangan menyampaikan permo- honan kepada Tuhan agar diberkati dan menjadi tanda keha- diran-Nya: Peserta berdoa secara spontan bergantian. Marilah kita satukan doa kita dalam Doa Bapa kami secara bersama-sama…….. 10. Doa Penutup P: Marilah kita berdoa. Ya Allah yang Maharahim, Engkau tahu segala keluh kesah kami sekalipun kami tidak mengungkap- kannya kepada-Mu. Engkau memberi kepada kami seturut keperluan kami. Engkau juga memberi kepada kami sekali- pun kami tidak memintanya. Karena itu, buatlah agar kami mampu menolong sesama kami sekalipun mereka tidak me- mohonkannya kepada kami sehingga kami hidup dalam cinta kasih karena Engkau. Inilah doa yang kami mohonkan kepa- da-Mu, dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami kini dan sepanjang masa. U: Amin. 11. Nyanyian Penutup 30
  • 31. Pertemuan 4 Perkawinan di Kana Yohanes 2:1-11 Gagasan Dasar  Kebersamaan dan kesatuan sebuah keluarga bisa kita lihat dalam sebuah pesta. Semua keluarga pasti berusaha ikut dalam suasana gembira, semangat dan sukacita yang diselenggarakan keluarganya. Karena itu, pesta harus sungguh dipersiapkan baik itu dalam hal acara maupun dalam hal makanan dan minuman. Bisa dibayangkan betapa malunya pihak yang berpesta jika dalam pesta itu terjadi kekurangan makanan ataupun minuman. Tentu rasa malu itu akan terimbas pula kepada keluarga pihak yang berpesta. Untuk itu, seharusnya keluarga dari pihak yang berpesta juga harus memberi perhatian dalam pesta itu.  Sikap peduli karena suatu ikatan kekeluargaan ini tampak dalam diri Maria, ibu Yesus. Suatu ketika Maria dan Yesus pergi menghadiri pesta di Kana. Maria turut merasa prihatin saat pihak yang berpesta itu kehabisan anggur. Rasa prihatin ini disampaikan oleh Maria kepada Yesus dengan mengatakan bahwa mereka kehabisan anggur. Menanggapi perkataan Maria ini, Yesus sendiri tidak langsung bertindak dengan perbuatan ataupun dengan perkataan. Ia hanya menyuruh pelayan untuk mengisi enam tempayan yang kosong dengan air sampai penuh. Mukjizat pun terjadi, air yang diisi para pelayan itu ke dalam tempayan berubah menjadi anggur yang baik. 31
  • 32.  Ketika sang pemimpin pesta meminum anggur itu, ia memuji para pelayan. Ini sungguh merupakan pujian yang salah. Tampaknya dia tak tahu bahwa Yesuslah yang seharusnya dipuji karena dialah sang pengantin pria dan pokok anggur yang benar yang menyediakan anggur yang berkelimpahan. Yesus mau menunjukkan suatu pembaruan yang berhubungan dengan adat. Pembaruan ini tampak dari pergantian fungsi tempayan yang biasanya disediakan untuk tempat pembasuhan kaki menjadi tempat minuman. Air yang dipahami sebagai sarana penyucian kini telah digantikan oleh anggur. Tata lama telah diganti dengan tata yang baru. Yesuslah pokok anggur yang benar. Kedatangan-Nya adalah untuk membarui tata penyelamatan lama.  Pihak yang berpesta terhindar dari rasa malu. Dalam adat Yahudi, menurut hukumnya, pesta seorang gadis akan dilaksanakan selama 7 hari, janda 3 hari dan janda yang menikah dengan duda 1 hari. Pesta yang digelar kali ini tampaknya pesta seorang gadis. Bayangkan jika anggur benar-benar telah habis, dengan apakah semua orang yang ada di tempat itu minum? Peran Maria telah menghindarkan mereka dari rasa malu. Mukjizat telah terjadi karena peran serta Maria. 1. Nyanyian Pembuka 2. Tanda Salib dan Salam P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U: Amin. P: Semoga Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, mempersatu- kan kita. U: Sekarang dan selama-lamanya. 3. Pengantar P: Saudara-saudari orang muda yang terkasih, kami senang Anda sekalian berkenan berkumpul bersama dalam nama Tuhan. Pertemuan ini adalah yang ke-empat dan merupakan kelanjutan pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan yang 32
  • 33. pertama kita diajak untuk peduli dengan penderitaan orang lain dengan mau membantu mereka. Pada pertemuan kedua kita diajak untuk mencintai sesama kita tanpa pandang bulu., Pertemuan ketiga kita diajak untuk rela membantu orang orang-orang kecil, lemah, miskin dan tersingkirkan. Pada per- temuan yang keempat ini, kita akan mendalami tentang bagai- mana kita peduli dengan situasi yang terjadi serta mau mem- barui diri. Nah, untuk semakin mendalami hal ini, marilah kita menyiapkan hati untuk kegiatan kita ini! Pendarasan Mazmur (Mzm. 116:1-9) Ulangan dibacakan oleh pemimpin sekali, kemudian diulang bersama umat: “Tuhan membebaskan jiwaku dari kesesakan maut.” Tuhan mengasihi aku,* Ia mendengarkan seruan dan permohonanku. Ia menaruh perhatian padaku* bila aku berseru kepada-Nya. Jerat maut meliliti aku, utusan pratala menyergap aku,* aku dirundung kesusahan maka aku menyerukan nama Tuhan* ya Tuhan, bebaskanlah aku. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil,* Allah kita penuh kerahiman. Orang yang bersahaja dilindungi-Nya,* dari kesesakan aku diselamatkan-Nya. Hai jiwaku, tenangkanlah dirimu,* Ia mengusap air mataku dan menguatkan kakiku. Aku boleh menikmati hidup di dunia ini* dihadapan wajah Tuhan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus* Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin. Ulangan dibacakan bersama: 33
  • 34. “Tuhan membebaskan jiwaku dari kesesakan maut.” Doa Pembuka P: Marilah kita berdoa. Ya Yesus, dalam kehidupan kami sehari- hari kami sering melupakan kebaikan-Mu. Kami hanya puas dengan semua itu dan kami melupakan kebaikan-Mu. Kini ya Tuhan, kami berkumpul bersama untuk mendalami sabda- Mu sehingga kami semakin mampu untuk mensyukuri setiap rahmat dan kebaikan-Mu, karena Engkaulah Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. U: Amin. Menggali Pengalaman (Permainan) a. Kerjakan perintah berikut ini: 1. Pilihlah salah satu peserta pertemuan ini yang menurut Anda sifatnya belum dewasa! Ingatlah dalam hati dan tu- lislah namanya dalam kertas jawaban! 2. Sebutkan satu sifat yang baik dari teman yang Anda pilih tersebut! 3. Tulislah pesan atau nasehat agar ia lebih menjadi dewasa dengan kalimat yang menarik dan sopan ! Tulislah dalam kertas. b. Jawaban dikumpulkan oleh pemandu. Kemudian pemandu membagikan kertas sesuai dengan nama yang ditulis di kertas tersebut. c. Menanggapi pesan: Tiap peserta secara bergantian diminta untuk mengungkapkan perasaannya atau tanggapan atau ucapan terimakasih atas nasi- hat yang berharga tersebut. P: Saudara-saudari terkasih, dengan permainan ini kita menya- dari bahwa kita sebenarnya diperhatikan oleh orang lain di 34
  • 35. sekitar kita. Kehadiran orang lain sangat berguna bagi per- kembangan kepribadian dan perkembangan iman kita. De- ngan kata lain, kebaikan orang lain adalah tanda kehadiran Tuhan dalam kehidupan nyata yang kita alami saat ini. Marilah sekarang kita menimba ajaran yang lebih mendalam dari Sabda Tuhan. Tuhan Yesus begitu peduli terhadap orang yang membutuhkan pertolongan. Bahkan dalam Kitab Suci secara jelas, apa yang diperbuat Tuhan Yesus menjadikan tanda kehadiran Kerajaan Allah. Mendalami Firman Tuhan a. Membaca Firman Tuhan (Yohanes 2:1-11) Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya. 35
  • 36. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu --dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan- pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai seka- rang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang per- tama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. Demikianlah Injil Tuhan. b. Mendalami bersama  Masalah apa yang muncul dalam pesta perkawinan di Kana? Jawaban: Pihak yang berpesta kehabisan anggur.  Solusi atau jalan keluar apa yang ditempuh? Jawaban: Maria tanggap dengan situasi yang terjadi dan memberitahu- kannya kepada Yesus. Yesus membuat kisah mukjizat dengan mengubah air menjadi anggur.  Bagaimana akhir ceritanya? Jawaban: Pihak yang berpesta terhindar dari rasa malu, pemimpin pesta memuji pelayan dan para murid percaya kepada Yesus. 36
  • 37. Renungan Kita sebagai pembaca tahu apa yang terjadi di perkawinan itu. Kita tahu bahwa telah terjadi sesuatu yang tidak biasa, yaitu air menjadi anggur, dan ini berkaitan dengan Yesus. Tetapi tidak se- mua tokoh yang bermain dalam cerita itu mengetahui. Oleh kare- na itu kita baca dalam ay. 9-10, “Setelah pemimpin pesta itu mencicipi air yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, 10 dan berkata kepadanya, “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Disebutkannya ‘enam tempayan’ yang secara eksplisit dikatakan ‘disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi’ kira- nya bisa menjadi petunjuk yang jelas tentang pembaruan terse-but. Air biasanya dipahami sebagai sarana penyucian, dan kini air tersebut digantikan oleh anggur – dan Yoh. 15:1 mengatakan bahwa Yesus adalah pokok anggur yang benar! Tata lama diganti dengan tata yang baru. Di sini kita bisa mengingat apa yang terdapat dalam Prolog Yoha- nes, “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima anugerah demi anugerah; sebab hukum Taurat diberikan melalui Musa, tetapi anugerah dan kebenaran datang melalui Yesus Kris- tus” (Yoh. 1:16-17). Kedatangan Kristus adalah untuk membarui tata penyelamatan lama. Dalam kisah di Kana, pembaruan ini menyentuh soal adat, dan bagian berikutnya (Yoh. 2:13-25) men- cakup soal ibadat. Pembaruan ini merupakan salah satu perwujud- an dari karya perutusan Yesus yang diberikan oleh Allah untuk membawa keselamatan kepada semua umat manusia. Kisah ditutup dengan ay. 11 yang berbunyi “Hal itu dilakukan Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda- 37
  • 38. tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” Dalam kisah itu, para pelayan, para murid Yesus dan kita sebagai pembaca menjadi saksi mukjizat yang dibuat Yesus. Tentang para pelayan tidak dikatakan apa-apa. Tentang para murid, dikatakan bahwa mereka percaya kepada Yesus. Kehabisan anggur merupakan sesuatu peristiwa yang memalukan jika terjadi dalam sebuah acara penting dalam tradisi Yahudi. Dalam pesta perkawinan di Kana, keluarga yang berpesta hampir saja merasa malu karena kehabisan anggur. Masalah ini diketahui oleh Maria dan dia memberitahukannya kepada Yesus. Yesus me- nyuruh agar para pelayan mengisi enam tempayan penuh dengan air. Air yang diisi ke dalam tempayan itu ternyata berubah menjadi anggur yang baik. Anggur itu dihidangkan di pesta dan sang pe- mimpin pesta memuji para pelayan. Pihak keluarga yang berpesta terhindar dari rasa malu, karena kepedulian Maria dan Yesus. Perubahan air menjadi anggur sungguh merupakan suatu mukjizat yang luar biasa. Hal ini mau menunjukkan suatu pembaruan. Lewat kisah mukjizat di Kana, Yesus mau menunjukkan suatu pembaruan yang berhubungan dengan adat. Pembaruan ini tam- pak dari pergantian fungsi tempayan yang biasanya disediakan untuk tempat pembasuhan kaki menjadi tempat minuman. Air yang dipahami sebagai sarana penyucian kini telah digantikan oleh anggur. Tata lama telah diganti dengan tata yang baru. Yesuslah pokok anggur yang benar. Kedatangan-Nya adalah untuk mem- barui tata penyelamatan lama. Mengungkapkan Iman P: Saudara-saudari terkasih, perubahan air menjadi anggur sung- guh merupakan suatu mukjizat yang luar biasa. Hal ini mau menunjukkan suatu pembaruan. Lewat kisah mukjizat di Kana, Yesus mau menunjukkan suatu pembaruan yang ber- hubungan dengan adat. Pembaruan ini tampak dari pergan- 38
  • 39. tian fungsi tempayan yang biasanya disediakan untuk tempat pembasuhan kaki menjadi tempat minuman. Air yang dipa- hami sebagai sarana penyucian kini telah digantikan oleh ang- gur. Tata lama telah diganti dengan tata yang baru. Yesuslah pokok anggur yang benar. Kedatangan-Nya adalah untuk mem-barui tata penyelamatan lama. Membarui diri: 1. Membarui sikap-sikap yang buruk yang selama ini dimi- liki dengan sikap-sikap yang lebih baik. 2. Membuat niat untuk membarui diri ke arah hidup yang lebih baik dan menuliskannya dalam secarik kertas. Niat ini kita satukan sebelum kita menutup dengan doa penu- tup. Doa Penutup P: Marilah kita berdoa. Ya Yesus, kemuliaan-Mu begitu besar dan sangat kami rasakan. Tak ada yang tak bisa Engkau laku- kan. Kami bersyukur karena Engkau mau menjadikan kami sebagai milik-Mu. Kini ya Tuhan, berikanlah kami kekuatan untuk semakin mampu berterimakasih terhadap-Mu. Semoga berkat pendalaman yang kami lakukan selama bulan ini membuat kami semakin percaya akan keagungan-Mu, karena Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. U: Amin. Nyanyian Penutup 39