Laporan pengembangan diri ini menyajikan dua kegiatan pengembangan yang diikuti oleh guru yaitu bimbingan teknis asesor penilaian kinerja guru dan diklat calon kepala sekolah yang bertujuan meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran.
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Contoh laporan pengembangan diri
1. LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI
NAMA : ABDUL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd.
NIP. :
NRG :
JENIS GURU : GURU MATA PELAJARAN
UNIT KERJA : SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA
JalanRayaBenyer-Bagekpapan,Kec.PringgabayaLotim(0376)2703040KP.83654.
E-mail : smpnegeri3pringgabaya@yahoo.com
Website : http://smpn3pringgabaya.sch.id
2. IDENTITAS GURU
Nama : ABDUL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd.
N I P :
Tempat/Tanggal Lahir :
Jabatan / Pangkat/Golongan :
Jenis Guru : Guru Mata Pelajaran IPA
TMT sebagai guru :
Masa Kerja : ……..Tahun …….. Bulan
Jenis Kelamin : Pria
Pendidikan Terakhir/Spesialisasi : S1/A4, Pendidikan Biologi
Jenis Pengembangan Diri yang diikuti :
No Nama Pengembangan Diri Bukti Fisik yang tersedia Ketr.
1. Bimbingan Teknis Asesor Penilaian
Kinerja Guru (PKG)
1. Surat Tugas dari Kepala Sekolah
2. Fotokopi Sertifikat Diklat
3. Laporan Hasil Diklat
2. Diklat Calon Kepala Sekolah 1. Surat Tugas dari Kepala Dinas
Dikpora Kabupaten Lombok Timur
2. Surat Persetujuan dari Kepala
Sekolah
3. Fotokopi Sertifikat Diklat
4. Laporan Hasil Diklat
3. PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA
JalanRayaBenyer-Bagekpapan,Kec.PringgabayaLotim(0376)2703040KP.83654.
E-mail : smpnegeri3pringgabaya@yahoo.com
Website : http://smpn3pringgabaya.sch.id
SURAT TUGAS
Nomor : 421.3/ 11 /SMP.3/2013
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : MUHADIS, S.Pd.
NIP :
Jabatan : Kepala SMP Negeri 3 Pringgabaya
Menugaskan kepada :
Nama : ABDUL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd.
NIP :
Jabatan : Guru Bidang Studi
Unit Kerja : SMP Negeri 3 Pringgabaya
Untuk mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Asesor Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang
diselenggarakan oleh MKKS-SMP Lombok Timur bekerja sama dengan Dinas Dikpora
Kabupaten Lombok Timur dan LPMP Provinsi Nusa Tenggara Barat dari tanggal 18 s.d 20
Januari 2013 di Selong.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pringgabaya, 18 Januari 2013
Kepala Sekolah,
MUHADIS, S.Pd.
NIP.
4. PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA
JalanRayaBenyer-Bagekpapan,Kec.PringgabayaLotim(0376)2703040KP.83654.
E-mail : smpnegeri3pringgabaya@yahoo.com
Website : http://smpn3pringgabaya.sch.id
SURAT PERSETUJUAN
Nomor : 421.3/ 35 /SMP.3/2013
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : MUHADIS, S.Pd.
NIP :
Jabatan : Kepala SMP Negeri 3 Pringgabaya
Memberikan persetujuan kepada :
Nama : ABDUL KAHAR MUZAKKIR, S.Pd.
NIP :
Jabatan : Guru Bidang Studi
Unit Kerja : SMP Negeri 3 Pringgabaya
Untuk mengikuti kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Kabupaten Lombok Timur
sesuai dengan Surat Tugas dari Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur Nomor:
800/539/DOK.V/2013 yang berlangsung dari tanggal 01 s.d 07 April 2013 di Selong.
Demikian Surat Persetujuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pringgabaya, 1 April 2013
Kepala Sekolah,
MUHADIS, S.Pd.
NIP. 19651231 199403 1 107
5. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Guru sebagai Tenaga Pendidik Profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan
pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga profesional
hendaklah berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga layanan yang
diberikan kepada peserta didik adalah layanan yang semakin berkualitas.
Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik
dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan juga
harus melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan profesionalismenya.
Menurut Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang guru dapat melakukan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu: 1) melaksanakan
pengembangan diri, 2) malakukan publikasi ilmiah dan 3) menemukan dan menciptakan karya-
karya innovative.
Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional dan
kegiatan kolektif guru. Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan lainnya disamping akan dapat meniingkatkan
pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru, juga mendapat penghargaan angka kredit
yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya
Tujuan
Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan:
a. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada sekolah dan peserta didik
b. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat
lebih tinggi.
6. PELAKSANAAN PENGEMBANGANDIRI
Dalam kurun waktu Januari 2013 sampai Desember 2014, penulis telah mengikuti 2 (dua) kegiatan
pengembangan diri dengan rincian sbb:
Pengembangn Diri 1
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu :
a. In service I : berlangsung dari tanggal 1 – 7 April 2013 bertempat di Gedung PHI Selong
b. On the Job Learning (magang) dilaksanakan selama kurun waktu 3 bulan bertempat di
sekolah sendiri (SMP negeri 3 Pringgabaya) dan di sekolah lain (SMP Negeri 1
Pringgabaya)
c. In service II : berlangsung dari tanggal 28 – 30 Juli 2013 bertempat di Aula MTs. Negeri
Selong
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Diklat Calon Kepala
Sekolah Kabupaten Lombok Timur tahun 2013
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan kegiatan ini adalah menyiapkan seorang calon kepala sekolah dalam
menumbuhkembangkan berbagai dimensi kompetensi yang harus dimilikinya sebagai seorang
kepala sekolah, terutama bagi penulis pada dimensi sosial berupa kerjasama dengan pihak lain baik
institusi maupun perorangan dalam mendukung kegiatan pendidikan di sekolah, serta
Kemampuan Menyusun Program Penilaian Hasil Belajar bagi guru-guru SMP Negeri 3 Pringgabaya.
4. Uraian Materi
Diklat calon kepala sekolah/madrasah dikemas dalam 3 tahap dengan model “In-Service Learning 1
— On-the Job Learning — In-Service Learning 2”. In-Service Learning 1 (IN-1) yaitu pembelajaran
melalui kegiatan tatap muka. On-the Job Learning (OJL) adalah pembelajaran di lapangan dalam
situasi pekerjaan yang nyata. Sedangkan In-Service Learning 2 (IN-2) adalah kegiatan tatap muka
untuk mempresentasikan dan merefleksikan hasil On-the Job Learning. Model ini dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang terpadu antara aspek pengetahuan kognitif dan pengalaman
empirik sesuai dengan karakteristik peserta diklat sebagai adult learner.
Kegiatan In-Service Learning 1 berupa tatap muka antara peserta diklat dengan nara sumber
dan/atau fasilitator. Kegiatan ini diselenggarakan dalam durasi minimal 70 (tujuh puluh) jam
pelajaran @ 45 menit. Materi diklat mencakup materi umum, materi inti dan materi penunjang.
Pada akhir kegiatan In-Service Learning 1 peserta menyusun rencana tindakan yang akan
diimplementasikan pada saat On-the-Job Learning. Penyusunan rencana tindakan berdasarkan hasil
analisis EDS masing-masing sekolah dan hasil analisis evaluasi diri yang dicerminkan pada hasil
AKPK.
7. Tahap kedua adalah On-the-Job Learning, yakni pelaksanaan rencana tindakan yang telah disusun
pada saat In Service Learning 1. OJL dilaksanakan melalui berbagai kegiatan nyata di dua tempat,
yaitu : sekolah sendiri dan sekolah lain yang jenjangnya lebih tinggi atau sama selama 3 (tiga) bulan
atau setara dengan 200 jam pelajaran, dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Kegiatan OJL di sekolah tempat calon bertugas dilakukan selama 150 (seratus lima puluh) jam
pelajaran.
b. Kegiatan OJL di sekolah lain dilakukan minimal 50 (lima puluh) jam pelajaran.
c. Jika di daerah calon tidak terdapat sekolah lain yang jenjangnya lebih tinggi atau sama, maka
kegiatan OJL dapat dilakukan di sekolah tempat calon bertugas.
d. Dalam melaksanakan kegiatan OJL di sekolah tempat calon bertugas maupun di sekolah lain
yang bersangkutan tetap menjalankan tugasnya sebagai guru.
e. Dalam kegiatan OJL peserta diklat calon kepala sekolah/madrasah mengimplementasikan
materi-materi pelatihan yang diperoleh dalam kegiatan In-Service Learning 1, yang dituangkan
dalam rencana tindakan.
f. Pada akhir kegiatan OJL peserta diharuskan mengumpulkan sejumlah tagihan.
Tahap ke tiga, In-Service Learning 2, dilaksanakan dalam durasi 30 (tiga puluh) jam pelajaran.
Dalam kegiatan ini dilakukan penilaian terhadap portofolio calon kepala sekolah/madrasah.
Portofolio adalah sejumlah tagihan terhadap pelaksanaan OJL yang dikumpulkan oleh calon kepala
sekolah/madrasah dalam satu folder. Penilaian juga dilakukan melalui presentasi hasil OJL dan
refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut dalam konteks peningkatan kompetensi calon
kepala sekolah/madrasah.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah selain untuk
mempersiapkan diri penulis apabila nantinya diangkat jadi kepala sekolah, juga bisa langsung
terlibat membantu pengelolaan sekolah pada 8 aspek manajerial, terutama bisa terlibat langsung
dalam menjalin kerja sama dengan institusi lain pada suatu kegiatan sekolah serta dapat
menyusun perangkat penilaian hasil belajar yang lebih baik.
6. Dampak Pengembangan Diri
Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:
a. Bisa memahami lebih mendalam tentang 8 aspek manajerial seorang kepala sekolah, sehingga
bisa ikut terlibat langsung membantu kepala sekolah terutama dalam pengelolaan kurikulum di
sekolah
b. Bisa memahami lebih mendalam tentang teknik-teknik penyusunan perangkat penilaian hasil
belajar, sehingga bisa menularkan kepada teman-teman guru yang lain
8. Pengembangn Diri 2
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 18 – 20 Januari 2013 bertempat di Gedung SMP Laboratorium
NW Pancor
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada ‘Bimbingan
Teknis Asesor Penilaian Kinerja Guru (PKG)” yang diselenggarakan oleh MKKS-SMP Lombok Timur
bekerjasama dengan Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur dan LPMP NTB.
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan dari pengembangan diri ini adalah:
a. Mendapatkan informasi dan pemahaman tentang Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
b. Mendapatkan informasi dan pemahaman tentang penyusunan dan penetapan Angka Kredit
Jabatan guru dengan regulasi yang baru
c. b. Mendapatkan informasi tentang Pendidikan Karakter Bangsa.
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam Bimtek ini adalah orientasi PKG yang dilangsung
diimplementasikan pada kegiatan Frame Work PKG dalam bentuk praktek, serta orientasi
kegiatan PKB. Adapun materi penunjang lainnya diantaranya adalah Kebijakan Dinas Dikpora
Kabupaten Lombok Timur dan Pendidikan Karakter Bangsa.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima di dalam membantu Kepala Sekolah
melakuka kegiatan Penilaian Kinerja Guru dengan ikut sebagai Tim Asesor PKG di sekolah.
6. Dampak Pengembangan Diri
Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:
a. Bisa memahami alur Penilaian Kinerja Guru (PKG) sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan
kualitas mengajar guru di kelas.
b. Bisa memahami implementasi pendidikan karakter bangsa dalam kegiatan belajar mengajar di
sekolah
9. Lampiran :
REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
No Nama Diklat Tempat Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan
Diklat
Nama-nama
Fasilitator
Mata Dikat/
Kompetensi
Nama
Penyelenggara
Kegiatan
Dampak *)
1. Bimbingan
Teknis Asesor
Penilaian
Kinerja Guru
(PKG)
- Selong
- (Gedung SMP
Lab. NW
Pancor)
32 jam Tim LPMP
NTB
- Kebijakan Dinas
Dikpora Kab.
Lombok Timur
- Pendidikan
Karakter Bangsa
- Orientasi PKG
- Frame work PKG
- Orientasi PKB
- MKKS-SMP
Lotim
- Dinas Dikpora
Lotim
- LPMP NTB
- Bisa memahami alur Penilaian Kinerja Guru (PKG)
sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas
mengajar guru di kelas.
- Bisa memahami implementasi pendidikan karakter
bangsa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
2. Diklat calon
Kepala Sekolah
- Gedung PHI
Selong
- SMPN 3
Pringgabaya
- SMPN 1
Pringgabaya
- MTs. Negeri
Selong
300 jam Tim LP2KS
Tim LPMP
- Kebijakan
Kemdiknas
- Kebijakan Disdik
Kab/Kota
- Latihan
Kepemimpinan
- Kompetensi
Manajerial
- Supervisi
Akademik
- RTK
- RTL
- OJL
- BKD Lotim
- Dinas Dikpora
Lotim
- LPMP NTB
- Bisa memahami lebih mendalam tentang 8 aspek
manajerial seorang kepala sekolah, sehingga bisa
ikut terlibat langsung membantu kepala sekolah
terutama dalam pengelolaan kurikulum di sekolah
- Bisa memahami lebih mendalam tentang teknik-
teknik penyusunan perangkat penilaian hasil
belajar, sehingga bisa menularkan kepada teman-
teman guru yang lain