1. MDDUL 1
Konsep Dasar Sistem dan lnformasi
Prof. Dr. Jogiyanto H. M., M.B.A., Akt.
PENDAHULUAN
odul ini akan membahas bagian yang paling mendasar dari sistem
...... informasi manajemen, yaitu sistem dan informasi. Untuk dapat
memahami sistem informasi manajemen dengan baik maka pembaca harus
memahami terlebih dahulu mengenai apa itu suatu sistem karena sistem
informasi manajemen itu sendiri adalah suatu sistem. Memahami informasi
juga merupakan hal yang sangat penting karena informasi ini adalah keluaran
dari sistem informasi manajemen.
Tidak ada di dunia ini yang tidak berbentuk sebagai suatu sistem. Semua
yang ada di dunia ini sebenarnya adalah suatu sistem. Misalnya, sistem
pendidikan, sistem pendengaran, sistem peredaran darah, sistem pencernaan,
sistem transportasi, sistem komunikasi, sistem penerangan, sistem tata surya.
Memahami sistem yang paling mengena adalah pertama kali dengan
mempelajari definisinya. Dari definisinya maka dapat diketahui dengan
persis apa sebenarnya suatu sistem itu. Suatu sistem juga mempunyai
karakteristik. Suatu sistem juga dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa
kelompok. Tidak ada di dunia ini sistem yang benar-benar tertutup. Sistem
yang tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan
luamya. Hal yang ada adalah sistem terbuka atau sistem yang secara relatif
tertutup karena sistem selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya maka
lingkungan luar yang merugikan perlu dikendalikan. Oleh karena itu, sistem
yang baik harus mempunyai pengendalian.
Sesudah mempelajari dengan baik modul ini Anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan definisi sebuah sistem;
2. menjelaskan perbedaan sistem fisik dan sistem prosedural;
3. menjelaskan karakteristik dari suatu sistem;
4. menjelaskan klasifikasi sistem;
5. menjelaskan pengendalian sistem;
2. 1.2 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
6. memahami pengendalian pencegahan;
7. memahami pengendalian umpan balik;
8. memahami pengendalian umpan maju;
9. menjelaskan definisi informasi;
10. mengetahui mutu sebuah informasi;
11. mengetahui arti penting suatu informasi bagi organisasi;
12. menjelaskan jenis sistem dan subsistem informasi;
13. menjelaskan pengendalian dalam sistem;
14. mengetahui penilaian sebuah informasi.
Untuk dapat memahami isi modul ini, Anda dapat melakukan strategi
sebagai berikut ini.
1. Baca materi tiap-tiap kegiatan belajar sampai selesai.
2. Ulangi kembali membaca materi ini untuk masing-masing alinea dan
renungkan apakah maksud dari alinea ini telah dipahami. Jika belum
memahami, kembali lagi membaca alinea tersebut.
3. Untuk meyakinkan bahwa Anda sudah benar-benar memahami suatu
kegiatan belajar, latihan-latihan dapat dibuat. Latihan-latihan yang belum
dapat dijawab dapat dicari kembali jawabannya dengan membaca materi
yang bersangkutan.
4. Untuk pemahaman lebih terinci, tes formatif dapat dijawab. Jika jawaban
Anda kurang dari 80% maka Anda harus membaca ulang kembali bagian
yang belum dipahami.
5. Uji kembali hal-hal yang penting yang tidak boleh dilewati dengan
mengartikan masing-masing istilah-istilah penting yang diberikan di
masing-masing kegiatan belajar.
3. e EKMA4434/MODUL 1 1.3
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Pengertian Sistem
A. PENDEKATAN PEMAHAMAN SISTEM
Kita hidup di dunia yang penuh dengan sistem. Lihat di sekeliling Anda
maka apa yang Anda lihat sebenarnya adalah kumpulan dari sistem-sistem.
Misalnya, sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem perkuliahan, sistem
perguruan tinggi, sistem perekonomian, sistem bisnis, sistem peredaran bumi,
sistern transportasi. Lihat juga diri kita sendiri maka apa yang kita miliki juga
merupakan kumpulan dari sistem-sistem, misalnya sistem pencernaan
makanan, sistem pernapasan, sistem peredaran darah dan lain sebagainya.
Demikian juga dengan sistem informasi yang juga merupakan suatu sistem.
Oleh karena itu, pemahaman suatu sistem terlebih dahulu akan sangat
membantu di dalam pemahaman sistem informasi.
Sistem (system) dapat dijelaskan dengan pendekatan prosedur dan
dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat
diartikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan
tertentu. Contoh sistem yang tepat didekati dengan pendekatan prosedur ini
adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari
prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian
dan buku besar.
Dengan pendekatan komponen, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan
dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem
yang dapat didekati dengan pendekatan ini misalnya adalah sistem komputer
yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat
lunak.
Kedua pendekatan ini adalah benar. Tidak ada pendekatan yang salah.
Beberapa penulis memilih salah satu dari pendekatan ini untuk memudahkan
menggambarkan sebuah sistem. Suatu sistem sebenarnya terdiri dari dua
bagian, yaitu struktur dan proses. Struktur adalah komponen dari sistem
tersebut dan proses adalah prosedurnya. Kedua pendekatan tersebut hanya
mengambil satu aspek dari sistem saja untuk menjelaskannya dari sudut
pandangan aspek tersebut. Untuk sistem yang lebih menekankan pada
prosesnya, pendekatan prosedur akan lebih mengena untuk menggambarkan
4. 1.4 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
sistem tersebut. Untuk sistem yang fisiknya lebih terlihat, pendekatan
komponen akan lebih jelas digunakan untuk menggambarkan sistemnya.
Sebagai ilustrasi, misalnya adalah sebuah mobil. Untuk menggambarkan
dan menjelaskan mobil kepada orang yang belum pernah melihat dan
mengenalnya, pendekatan komponen mungkin akan lebih mengena. Jika
dijelaskan dengan pendekatan prosedur maka suatu mobil sebagai suatu
sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur seperti
misalnya membuka pintunya, angkat kaki kiri masuk ke dalam mobil,
kemudian angkat kaki kanan untuk masuk ke dalam mobil sehingga dapat
duduk di belakang kemudi, menghidupkan mesin, memasukkan gigi
persneling dan menjalankan. Jika dijelaskan dengan pendekatan komponen
maka suatu mobil dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen-
komponen kerangka mobil, bodi mobil, tempat duduk, dashboard, mesin,
kemudi dan empat rodanya yang bekerja bersama-sama membentuk satu
kesatuan untuk mencapai tujuannya, yaitu membawa penumpang dari satu
tempat ke tempat yang lain dengan aman dan nyaman.
Dari kedua definisi di atas maka orang yang belum pernah melihat mobil
akan lebih mudah membayangkan seperti apa mobil itu melalui pendekatan
komponen dibandingkan melalui pendekatan prosedur. Sebagai pem-
buktiannya, untuk mengetes apakah orang tersebut sudah dapat
membayangkan seperti apa mobil itu, orang tersebut dapat diminta untuk
membuatkan miniatur mobil seperti apa yang sudah dipahaminya. Jika dia
memahami komponen-komponennya maka orang tersebut akan lebih mudah
membuat miniatur mobil dengan membuat masing-masing komponennya dan
merangkainya bersama-sama untuk membentuk suatu mobil. Jika yang
dipahaminya adalah prosedurnya maka akan sangat sulit bagi orang tersebut
untuk membuat miniatur mobil tersebut karena tidak mudah untuk
merancang "angkat kaki kiri masuk ke dalam mobil, kemudian angkat kaki
kanan untuk masuk ke dalam mobil sehingga dapat duduk di belakang
kemudi" menjadi suatu miniatur mobil.
Dari ilustrasi di atas maka suatu sistem seperti sistem informasi akan
lebih mudah dipahami dan dirancang jika didekati dengan pendekatan
komponen. Oleh karena itu, buku ini akan menggunakan pendekatan
komponen untuk menjelaskannya.
Pendekatan komponen merupakan pendekatan yang relatif baik
digunakan untuk menjelaskan suatu sistem informasi. Akan tetapi,
penggunaan pendekatan komponen ini mempunyai kelemahan. Kelemahan
utama penggunaan pendekatan ini adalah jika komponen-komponen dari
5. e EKMA4434/ MODUL 1 1.5
sistem tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Satu komponen saja tidak
teridentifikasi maka akan gagal untuk menggambarkan sistem itu dengan
baik dan sistem tersebut tidak akan dapat mencapai tujuannya.
B. DEFINISI SISTEM
Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena hila mengetahui terlebih
dahulu apakah suatu sistem itu. Pengertian tentang sistem dapat pertama kali
didapat dari definisinya. Dengan demikian, definisi ini akan mempunyai
peranan yang penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem.
Secara umum, suatu sistem terdiri dari struktur dan proses. Beberapa
definisi dari sistem menyebutkan bahwa sistem terdiri dari struktur dan
proses. Akan tetapi, beberapa definisi dari sistem hanya menyebutkan
kumpulan dari struktur atau proses saja.
Sistem yang didefinisikan sebagai kumpulan dari struktur bukan berarti
sistem tersebut tidak mempunyai proses. Sistem ini tetap mempunyai proses,
tetapi strukturnya dianggap lebih dominan dan lebih ditekankan dari
prosesnya. Sistem yang strukturnya lebih dominan dari prosesnya adalah
sistem fisik. Sebaliknya, beberapa definisi sistem hanya menyebutkan suatu
sistem merupakan kumpulan dari proses saja. Sistem ini tetap mempunyai
struktur, tetapi prosesnya dianggap lebih dominan dan lebih ditekankan dari
strukturnya. Sistem yang prosesnya lebih dominan dari struktumya adalah
sistem prosedural.
Struktur dari suatu sistem disebut juga dengan nama lainnya komponen,
subsistem, elemen, dan blok bangunan. Berikut ini adalah contoh dari
beberapa definisi sistem yang menekankan pada struktur, elemen atau blok
bangunannya.
1. Suatu sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem
yang berusaha untuk mencapai tujuan (goal) yang sama (Moscove dan
Simkin, 1984).
2. Suatu sistem beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk
mencapai sasaran (objectives) tertentu, suatu sistem menunjukkan
tingkah lakunya melalui interaksi di antara komponen-komponen di
dalam sistem dan di antara lingkungannya (Wu, 1984).
3. Suatu sistem adalah sebagai suatu kumpulan komponen yang
berinteraksi membentuk suatu kesatuan dan keutuhan yang kompleks di
dalam tingkat tertentu untuk mengejar tujuan yang umum (Nash dan
Roberts, 1984).
6. 1.6 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
4. Suatu sistem adalah sebagai kumpulan interaksi dari komponen-
komponen yang beroperasi di dalam suatu batas sistem. Batas sistem
akan menyaring tipe dan tingkat arus dari input serta output di antara
sistem dengan lingkungannya (Hicks, Jr. dan Leininger, 1986).
5. Suatu sistem adalah suatu kumpulan dari bagian-bagian yang ditata,
berinteraksi bersama-sama untuk melakukan suatu fungsi (Blissmer,
1985).
Beberapa definisi sistem lainnya menekankan pada kumpulan dari
proses. Proses dari suatu sistem disebut juga dengan nama lain siklus, dan
prosedur. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur ini
lebih menekankan pada urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur
(procedure) didefinisikan oleh Fitz Gerald, et al. (1984) sebagai urut-urutan
yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang
harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when)
dikerjakan, dan bagaimana (how) mengerjakannya.
Definisi mana yang akan digunakan? Apakah suatu sistem kumpulan
dari komponen-komponen atau kumpulan-kumpulan dari proses-proses?
Untuk sistem fisik yang memang terdiri dari banyak komponen-komponen
fisik maka pendekatan komponen lebih tepat. Untuk sistem prosedural yang
memang terdiri dari banyak proses-prosesnya maka pendekatan prosedur
lebih tepat digunakan. Untuk mempelajari sistem informasi manajemen, yang
merupakan sistem fisik maka pendekatan komponen yang lebih tepat
digunakan. Pendekatan komponen ini akan lebih mengena juga di dalam
mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan sistem
informasi. Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sistem, analis, dan
perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-
komponen atau elemen-elemen atau subsistem-sub-sistem dari sistem
tersebut.
C. KARAKTERISTIK SISTEM
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (inteiface), masukan
(input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau
tujuan (goal).
7. e EKMA4434/ MODUL 1 1.7
Lrngkungan luar
,_,_.~~~~....._~-· l nterfa~
Subsis.tem·
-~.
~ - ~· ---
Subsisten1
+ Boundary
~Boundary
. .
Input .. P~n.g·ol·ah ...Outpu.t
Gambar 1.1.
Karakteristik Suatu Sistem
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-
subsistem.
Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-
subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi
pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya.
Subsistem-subsistem dalam suatu sistern tidak dapat berdiri lepas sendiri-
sendiri. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan
membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa sehingga
dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi (integrated). Umumnya
sistem yang luas terdiri dari subsistem-subsistem dan sistem yang lebih kecil
dapat terdiri dari subsistem-subsistem lagi atau terdiri dari komponen-
komponen. Integrasi dari sistem dicapai dari interaksi antara komponen-
komponennya dan dengan subsistem-subsistem yang lainnya.
8. 1.8 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
Di sistem akuntansi terdapat subsistem-subsistem yang telah disebutkan
di atas dan untuk masing-masing subsistem kemungkinan terdapat subsistem-
subsistem yang lebih kecillagi atau terdapat elemen-elemen atau komponen-
komponen dari sistem tersebut. Komponen-komponen dari sistem akuntansi
manual dapat terdiri dari dokumen-dokumen dasar sebagai komponen
masukan, catatan-catatan seperti misalnya buku jurnal, buku besar, buku
pembantu, neraca saldo serta peralatan-peralatannya merupakan komponen-
komponen pengolah dan laporan-laporan keuangan, misalnya neraca, laporan
laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan laba yang ditahan, serta laporan-
laporan lainnya merupakan komponen keluaran. Selain elemen-elemen dari
sistem tersebut harus berinteraksi, sistem akuntansi sebagai subsistem dari
sistem bisnis harus dapat berintegrasi dengan subsistem-subsistem lainnya.
Integrasi ini dapat dilakukan dengan diterapkan prosedur-prosedur. Sebagai
ilustrasi, dokumen dasar yang berisi data transaksi merupakan komponen
masukan untuk sistem akuntansi. Dokumen dasar tersebut umumnya berasal
dari subsistem yang lainnya dalam sistem bisnis, dapat dari subsistem
penjualan, subsistem produksi, subsistem personalia. Arus dokumen dari
subsistem yang lain ke subsistem akuntansi melalui suatu prosedur sehingga
didapatkan integrasi dengan subsistem-subsistem yang lainnya.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan
suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut
dengan suprasistem. Misalnya, suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu
sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar disebut dengan
suprasistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem maka perusahaan
dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga hila perusahaan dipandang
sebagai suatu sistem maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau
sistem akuntansi dipandang sebagai suatu sistem maka perusahaan adalah
suprasistem dan industri adalah supra dari suprasistem.
9. e EKMA4434/MODUL 1 1.9
Supra dari suprasistem Suprasistem
• •
Suprasistem Sistem
•
'
Sistem Subsistem
• •
Subsistem Sub dari subsistem
Gambar 1.2.
Subsistem, Sistem, dan Suprasistem
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luamya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu
sistern menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistern tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan
luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung
10. 1.10 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk
satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalab energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input adalab energi yang dimasukkan
supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalab energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contob, di dalam sistem
komputer, program adalab maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputernya dan data adalab signal input untuk diolab
menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalab basil dari energi yang diolab dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem.
Misalnya, untuk sistem komputer, panas yang dibasilkan adalab keluaran
yang tidak berguna merupakan basil sisa pembuangan, sedangkan informasi
adalab keluaran yang dibutubkan.
7. Pengolab Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolab atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolab yang akan mengubab masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolab masukan berupa
baban baku dan baban-baban yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
Sistem akuntansi akan mengolab data-data transaksi menjadi laporan-laporan
keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleb manajemen.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan
maksud dari suatu sistem adalab untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada
yang menyebutkan mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya
dibubungkan dengan ruang lingkup yang lebib luas dan sasaran dalam ruang
lingkup yang lebib sempit. Apabila merupakan suatu sistem utama, misalnya
sistem bisnis maka istilab goallebib tepat diterapkan. untuk sistem akuntansi
atau sistem-sistem yang lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari
11. e EKMA4434/ MODUL 1 1.11
sistem bisnis maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi, tergantung dari
ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil hila mengenai sasaran atau tujuannya (perbedaan tujuan
dan sasaran lihat Gambar 1.2.
C. KLASIFIKASI SISTEM
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, di
antaranya adalah sebagai berikut ini.
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan
sistem fisik (physical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya, sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan
sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Misalnya, sistem perputaran bumi. Sistem buatan
manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-
machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-
machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)
dan sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. lnteraksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer
adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah
12. 1.12 SISTEM INFDRMASI MANA..JEMEN e
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistern diklasifikasikan sebagai sistern tertutup (closed system) dan
sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak di luarnya. Secara
teoretis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem
yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system
(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Oleh karena
sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luamya maka suatu
sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
Gambar 1.3 berikut menunjukkan sistem yang terbuka untuk sistem
pengendalian persediaan.
Sistem PeHegndalian
persediaan
~aerdasarkan Komputer
ll.aporan.
Unit Akhir
Barana
File lnduk
Pe-rsediaan
Manusia yang
Manusia .................................................... Menentukan Barang1
Order
Pembelian
. . .
Mana yang Perlu
Dipesan
Gambar 1.3.
Sistem Terbuka Pengendalian Persediaan
13. e EKMA4434/MODUL 1 1.13
Pada sistem terbuka ini, pengendalian persediaan barang ditangani oleh
manusia. Dari hasil laporan yang dihasilkan komputer, dipilih satu per satu
unit barang yang sudah lebih kecil atau sama dengan reorder point untuk
dilakukan order pembelian. Bandingkan dengan sistem yang secara relatif
tertutup berikut ini.
•
S·istem Pengenuaitan persed.iaan
Berfiasatkan Komp_ute.r
Unit <=Reorder ?
Order
Pembelian
File lnduk
Persediaan
Unit Akhir Dibatldlngkan
~---~ deAgan Reorder Point
dafam Prose_s Komputer
untuk Menentukan
Barang yang Akan
Dipesan
Gambar 1.4.
Sistem Relatif Tertutup Pengendalian Persediaan
Dalam sistem yang relatif tertutup, proses komputer secara otomatis
yang akan menyeleksi barang manakah yang harus dipesan kembali tanpa
turut campur tangan manusia.
D. PENGENDALIAN SISTEM
Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat terus
melangsungkan hidupnya maka sistem harus mempunyai daya membela diri
atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian. Pengendalian dari suatu
sistem dapat berupa pengendalian umpan balik (feedback control system),
pengendalian umpan maju (feed forward control system) dan pengendalian
pencegahan (preventive control system).
1. Sistem Pengendalian Umpan Balik
Bentuk dasar dari sistem yang sederhana terdiri dari masukan, pengolah
dan keluaran yang tidak menyediakan suatu sistem pengendalian.
14. 1.14 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
Masukan ., JP'engdlattl .. Ke'luaran'
- . . - - 4
.
Gambar 1.5.
Bentuk Dasar Suatu Sistem
Untuk maksud pengendalian, dapat ditambahkan suatu sistem
pengendalian umpan balik sebagai berikut ini.
Masakan
.
JP·engdlatil Keluaran·
I 1
•
Sfste:rm-
Peng~nc;t~n~·n f4
u~rn~an B.afJk.
.
Gambar 1.6.
Sistem dengan Sistem Pengendalian Umpan Balik
Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari
sistem yang dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana terjadi
perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi
untuk memperbaiki masukan sistem selanjutnya. Studi teoretis tentang sistem
pengendalian umpan balik disebut dengan cybernetics. Istilah ini berasal dari
bahasa Yunani, yaitu hibernates yang berarti "orang yang mengatur",
penerapan suatu pengendalian dalam suatu sistem.
Sistem pengendalian umpan balik mempunyai 4 komponen dasar, yaitu
sebagai berikut.
a. Suatu karakteristik atau kondisi yang dikendalikan diukur dari
keluarannya.
b. Suatu sensor (censor) yang mengukur karakteristik atau kondisi tersebut.
c. Suatu unit pengendali (control unit) yang membandingkan hasil ukuran
sensor dengan suatu standar (standard).
d. Suatu unit pengatur (activating unit) yang menghasilkan tindakan
penyesuaian untuk masukan selanjutnya.
15. e EKMA4434/ MODUL 1 1.15
Masukan ~ Pengolah • KeJuarao
•
•
Sensor
...
Unit
~
tJnit
Pengatur PengendaH
•Sfstem
P·engendalian ~Standar
Utnpan Balik
Gambar 1.7.
Sistem Pengendalian Umpan Balik
Sistem pengendalian umpan balik disebut juga dengan istilah negative
feedback karena hasil balik yang negatif akan dikendalikan supaya rnenjadi
baik untuk masukan proses selanjutnya.
Contoh yang paling umurn dari sistem pengendalian umpan balik adalah
sistem thermostat di dalam alat pendingin (air conditioner). Kondisi
temperatur yang dihasilkan oleh alat pendingin akan diukur oleh suatu sensor
dan dibandingkan dengan standar temperatur yang tidak menyebabkan
ruangan menjadi lembab. Apabila temperatur terlalu dingin maka tungku
peruanas (furnace) sebagai unit pengatur dalam thermostat akan dihidupkan.
Apabila temperatur terlalu panas rnaka tungku akan dimatikan dan alat
pendingin akan bekerja kembali. Seandainya alat pendingin tidak mempunyai
pengendalian ini maka ruangan akan menjadi lernbab dan tujuan dari alat
pendingin tersebut tidak akan tercapai.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system)
merupakan penerapan dari sistem pengendalian umpan balik dalarn sistem
akuntansi. Sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat berupa pusat biaya
(cost centre), pusat laba (profit centre) dan pusat investasi (investment
centre). Pada pusat biaya misalnya, biaya-biaya yang dapat dikendalikan
(controllable cost) dikendalikan dengan suatu anggaran yang sudah disusun.
Realisasi dari suatu biaya yang dikendalikan hila melebihi anggaran
(unfavorable) akan dianalisis penyebabnya dan akan diperbaiki untuk
masukan selanjutnya sehingga diharapkan biaya yang terjadi dapat
diminimumkan.
16. 1.16 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
2. Sistem Pengendalian Umpan Maju
Sistem pengendalian umpan maju (feed forward control system) disebut
juga dengan istilah positive feedback (umpan balik positif). Positive
feedback mencoba mendorong proses dari sistem supaya menghasilkan hasil
balik yang positif. Sistem pengendalian umpan maju ini merupakan
perkembangan dari sistem pengendalian umpan balik. Di dalam sistem
pengendalian umpan balik, pengendalian dilakukan setelah keluaran
dihasilkan. Pengendalian seperti ini dianggap mempunyai kelemahan
bilamana penyimpangan dari keluaran dengan standar sangat besar. Padahal
keluaran ini merupakan hasil yang sudah terlanjur terjadi dan dapat
mengakibatkan hal yang sangat fatal. Ide supaya keluaran dapat dihasilkan
dengan hasil balik yang baik atau positif merupakan konsep dari sistem
pengendalian umpan maju sehingga untuk hal-hal yang dianggap dapat
terjadi penyimpangan yang besar dan tidak boleh terjadi, dilakukan
pengendalian umpan maju. Supaya keluaran dapat dihasilkan umpan balik
yang positif maka pengendalian tidak boleh diukur dari keluarannya, tetapi
diukur dan dikendalikan dari prosesnya. Selama proses terjadi di dalam
sistern, selalu dilakukan pengamatan dan cepat-cepat diatasi apabila mulai
terjadi penyimpangan sebelum terlanjur fatal pada keluarannya.
Contoh penerapan sistem pengendalian umpan maju yang paling banyak
diterapkan pada sistem akuntansi adalah pada sistem perencanaan kas.
Penerapan sistem pengendalian umpan balik pada sistem perencanaan kas
akan sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal bilamana saldo suatu saat
menjadi sangat kecil atau bahkan menjadi defisit dan akan menyebabkan
likuiditas perusahaan rendah, sebagai akibatnya aktivitas perusahaan dapat
terganggu. Untuk mengatasi hal ini maka penerapan sistem pengendalian
umpan maju diterapkan dengan meramalkan arus dari saldo kas di masa
mendatang dengan membuat sistem anggaran kas. Kondisi yang dikendalikan
adalah semua proses kegiatan perusahaan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi tingkat saldo kas. Proses ini diukur dari arus kas yang terjadi
melalui proses akuntansi dan dibandingkan dengan batasan saldo kas yang
diperbolehkan dalam anggaran kas yang telah dibuat. Apabila saldo kas yang
terjadi berada di luar batas saldo kas yang telah dianggarkan maka cepat-
cepat dilakukan tindakan pengaturan untuk memperbaiki saldo kas. Sebagai
pengatur adalah manajer keuangan yang akan melakukan tindak penyesuaian
terhadap saldo kas (misalnya dengan melakukan pinjaman bank jangka
pendek, menginvestasikan kelebihan dana). Apabila setiap saat proses yang
17. e EKMA4434/MODUL 1 1.17
mempengaruhi saldo kas selalu diawasi dan dikendalikan, diambil tindakan
secepatnya sebelurn terjadi hal yang fatal maka keluaran yang terjadi
diharapkan akan sesuai dengan yang diharapkan.
3. Sistem Pengendalian Pencegahan
Kalau sistern pengendalian umpan balik rnengendalikan keluarannya dan
sistem pengendalian umpan rnaju mengendalikan prosesnya rnaka sistem
pengendalian pencegahan mencoba untuk mengendalikan sistern di muka
sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang rnerugikan untuk
masuk ke dalam sistern.
LATIHAN
Untuk rnernperdalam pemahaman Anda rnengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a) Sistem.
b) Prosedur.
2) Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang klasifikasi sistern!
3) Jelaskan karakteristik suatu sistern!
4) Bedakan antara:
a) Pengendalian pencegahan.
b) Pencegahan umpan maju.
c) Pencegahan urnpan balik.
Petunjuk Jawaban Latihan
Pelajari kernbali uraian rnateri Kegiatan Belajar 1 di atas.
18. 1.18 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
RANGKUMAN
------------------------------------
Suatu sistem terdiri dari struktur dan proses. Beberapa definisi dari
sistem menyebutkan bahwa sistem terdiri dari struktur dan proses. Akan
tetapi, beberapa definisi dari sistem hanya menyebutkan kumpulan dari
struktur atau proses saja.
Sistem fisik lebih didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen-
komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuannya. Sistem
prosedural lebih didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur
untuk mencapai tujuannya.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,
yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem
(boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan
sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-
komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-
sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan
suprasistem.
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari
sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara,
sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup
dari sistem.
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
19. e EKMA4434/MODUL 1 1.19
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang
lainnya.
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem
itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan
maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan
ada yang menyebutkan mencapai suatu sasaran (objectives). Goal
biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran
dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Suatu sistem pasti mempunyai
tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, di
antaranya sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
(physical system), sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan
manusia (human made system), sistem tertentu (deterministic system)
dan sistem tak tentu (probabilistic system), dan sistem tertutup (closed
system) dan sistem terbuka (open system).
Oleh karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem
dapat terus melangsungkan hidupnya maka sistem harus mempunyai
daya membela diri atau sistem harus mempunyai sistem pengendalian.
Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan balik
(feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward
control system) dan pengendalian pencegahan (preventive control
system).
20. 1.20 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
TES FORMATIF 1
--------------------------------
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Suatu sistern fisik adalah kumpulan dari ....
A. input
B. komponen-komponen
C. proses-proses
D. tujuan
2) Suatu sistern prosedural adalah kumpulan dari ....
A. input
B. komponen-komponen
C. proses-proses
D. tujuan
3) Berikut ini yang tidak termasuk dalam karakteristik sistern adalah ....
A. input
B. batas Sistem
C. entropi
D. tujuan
4) Sistern yang lebih tinggi tingkatannya disebut dengan ....
A. subsistern
B. sistern besar
C. suprasistem
D. prosedur
5) Bagian dari sistern yang rnerupakan sistem yang lebih kecil tingkatannya
disebut dengan ....
A. subsistern
B. lingkungan luar
C. suprasistern
D. prosedur
6) Sistern yang terjadi rnelalui proses alarn, disebut dengan sistem ....
A. terbuka
B. alamiah
C. tertutup
D. tertentu
21. e EKMA4434/MODUL 1 1.21
7) Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi, disebut dengan sistern ....
A. terbuka
B. alamiah
C. tertutup
D. tertentu
8) Sistem pengendalian yang dilakukan di-input dari sistem disebut dengan
sistem pengendalian ....
A. terbuka
B. pencegahan
C. umpan maju
D. umpan balik
9) Sistem pengendalian yang dilakukan di proses dari sistem disebut
dengan sistem pengendalian ....
A. terbuka
B. pencegahan
C. umpan maju
D. umpan balik
10) Sistem pengendalian yang dilakukan di-output dari sistem disebut
dengan sistem pengendalian ....
A. terbuka
B. pencegahan
C. umpan maju
D. umpan balik
Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan =-----------x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90- 100% =baik sekali
80 - 89% =baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
22. 1.22 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
23. e EKMA4434/MODUL 1 1.23
KEGIATAN BELAL.JAR 2
Konsep Dasar Informasi
nformasi diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh suatu
organisasi. Seperti halnya manusia yang membutuhkan darah yang
mengalir di tubuhnya, organisasi juga membutuhkan informasi ini. Suatu
organisasi yang kurang atau tidak mendapatkan informasi tidak akan berhasil.
A. DEFINISI INFORMASI
Apakah sebenarnya informasi itu sehingga sangat penting artinya bagi
suatu sistem? Informasi (information) didefinisikan oleh Hartono (2005)
sebagai data yang diolah ke dalam bentuk yang berguna bagi para
pemakainya.
Dari definisi informasi ini, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah:
1. data yang diolah;
2. menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi para
pemakainya.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-
kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam
dunia bisnis kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan dari
suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya, penjualan adalah
transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang
dagang.
B. SIKLUS INFORMASI
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat berceritera
banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model
untuk dihasilkan informasi.
Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alfabet,
angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar.
24. 1.24
AH di
FE
KULI
A u
SAY
OATA
(Be·lurn Berarti)
•
DIOLAH
.
Di.olah
SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
'
Saya ~uUah di
• F6L)GM
iNFQRMASI
(Bentuk.yang Lebih Beratti)
Gambar 1.8.
Data yang Diolah menjadi lnformasi
Di dalam kegiatan suatu perusahaan, misalnya dari basil transaksi
penjualan oleh sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur yang
merupakan data dari penjualan pada suatu periode tertentu. Faktur-faktur
penjualan tersebut masih belum dapat berceritera banyak kepada manajemen.
Untuk keperluan pengambilan keputusan maka faktur-faktur tersebut perlu
diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Beraneka ragam informasi
dapat dihasilkan darinya, misalnya:
1. informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi
manajemen untuk menetapkan besarnya komisi dan bonus;
2. informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap daerah, berguna bagi
manajemen untuk pelaksanaan promosi dan pengiklanan;
3. informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi
manajemen untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku
terjual.
INFORMASI
•
FAKTU~R DIOLAH 1----
Gambar 1.9.
Faktur sebagai Data Diolah Menghasilkan Beraneka Ragam lnformasi
Telah disinggung bahwa data yang diolah untuk menghasilkan informasi
menggunakan suatu model proses yang tertentu. Misalnya, data temperatur
ruangan yang didapat adalah dalam satuan derajat Fahrenheit dan data ini
masih dalam bentuk yang kurang berarti bagi penerimanya yang terbiasa
25. e EKMA4434/MODUL 1 1.25
dengan satuan derajat Celsius. Supaya dapat lebih berarti dan berguna dalam
bentuk informasi maka perlu diolah dengan melalui suatu model tertentu.
Dalam hal ini, dipergunakan model matematik yang berupa rumus konversi
dari satuan derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat Celsius.
lnp!Jt Proses Oultput
. -
Gambar 1.10.
Data yang Diolah melalui Suatu Model Tertentu
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain
yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap
sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya
membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi
(information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data
(data processing cycles).
lnf1Lif
:(Datal)
'
Data- -
·(O.itang·k_Qp)
Hasil
Tindakan
- I
..
P·ros_es
:(M~d~f)
- -. -
I'
l.
I
r
I
••
•
:S:asls
D·ata.- -
dl :.
Gambar 1.11.
Siklus lnformasi
•
•
Oulp.d.~
.,1nlbtrr.lati.on)·
•
K~p.u~y:~aH•
lrinda:ka.n
26. 1.26 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
C. KUALITAS INFORMASI
Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu
informasi. Untuk menjadi suatu informasi maka data yang diolah tersebut
harus berguna bagi pemakainya.
Untuk dapat berguna maka informasi harus didukung oleh tiga pilar,
yaitu tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu
(timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate).
c
ro
~
CJ.)
-CJ.)
~
lnforma.si• •
bergun.a.
Gambar 1.12.
Pilar-pilar lnformasi yang Berguna
Misalnya, seorang asing dari luar negeri membutuhkan informasi tentang
temperatur dari suatu ruangan dan menanyakannya kepada Anda. Dari
termostat yang ada menunjukkan bahwa temperatur ruangannya adalah
sebesar 20°C. Anda mengatakan kepadanya bahwa temperaturnya adalah 20
derajat Celcius. Akan tetapi dia mengatakan itu bukan sebagai informasi
untuknya karena dia tidak tahu berapa 20°C tersebut. Nilai 20°C ini masih
merupakan data bagi dia dan perlu diolah terlebih dahulu untuk menjadi
informasi. Dengan menggunakan model matematis, yaitu F = 1,8 x C + 32
maka besarnya temperatur ruangan tersebut dalam Fahrenheit adalah sebesar
1,8 x 20 + 32 = 68°F. Nilai 68°F ini sekarang sudah merupakan informasi
bagi dia karena nilai ini merupakan nilai yang dipahaminya dan berguna
untuknya.
Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu
informasi. Misalnya kemudian, ternan Anda menanyakan kembali temperatur
ruangan tersebut. Anda menjawab bahwa temperaturnya adalah 68°F. Dia
mengatakan bahwa itu bukan informasi bagi dia karena dia tidak mengerti
27. e EKMA4434/ MODUL 1 1.27
satuan Fahrenheit. Anda mendesak bahwa itu sudah merupakan suatu
informasi karena Anda berargumentasi bahwa nilai itu merupakan data, yaitu
20°C, yang telah diolah sebelumnya dengan menggunakan model matematis
F =1,8 x C + 32. Walaupun nilai 68°F merupakan basil dari pengolahan data,
tetapi tidak berguna bagi ternan Anda yang hanya paham dengan satuan
Celsius. Nilai dalam Fahrenheit tersebut harus diolah kembali menjadi nilai
Celsius. Oleh karena itu, data yang diolah saja belum tentu cukup menjadi
suatu informasi. Untuk menjadi suatu informasi maka data yang diolah
tersebut harus berguna bagi pemakainya.
Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan
sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage).
Sebagai misalnya adalah Anda adalah seorang manajer keuangan suatu
perusahaan. Anda meminta informasi keuangan kepada bagian sistem
informasi dan bukannya Anda mendapatkan informasi tentang keuangan,
tetapi yang Anda peroleh adalah laporan tentang karyawan-karyawan yang
terlambat datangnya. Anda mengatakan bahwa laporan yang Anda terima ini
bukan informasi (information) tetapi sampah (garbage). Laporan ini bukan
informasi bagi Anda karena tidak berguna bagi Anda. Laporan ini tidak
berguna karena tidak relevan (relevance) bagi Anda. Laporan semacam ini
mungkin merupakan informasi yang relevan untuk manajer bawah di bagian
sumber daya manusia, tetapi tidak relevan untuk manajer keuangan seperti
Anda.
Anda kemudian mengembalikan laporan ini dan berpesan bahwa ini
tidak sesuai untuk Anda, yang Anda butuhkan adalah informasi keuangan
tentang arus kas. Seminggu kemudian, bagian sistem informasi menyerahkan
laporan yang Anda minta ini. Setelah Anda lihat, laporan ini memang yang
Anda butuhkan, yaitu laporan arus kas perusahaan. Akan tetapi, Anda
mengatakan lagi bahwa ini masih sampah karena masih belum berguna bagi
Anda. Laporan ini Anda anggap terlambat dan tidak tepat waktunya
(timeliness) karena Anda membutuhkannya minggu kemarin tetapi diterima
sekarang. Laporan ini Anda butuhkan untuk melihat jumlah dana yang masih
menganggur di perusahaan dan akan dimasukkan ke investasi saham.
Keterlambatan seminggu dari laporan ini sangat fatal karena harga-harga
saham dan kondisi perekonomian selama seminggu sudah sangat besar
perubahannya.
Anda kemudian mengembalikan lagi laporan ini dan berpesan kembali
bahwa besok jika Anda membutuhkan laporan harus segera diberikan tepat
waktunya. Bagian sistem informasi kemudian merespon ini dengan sangat
28. 1.28 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
cepatnya. Pada waktu Anda membutuhkan laporan, bagian sistem informasi
langsung menyediakannya bagi Anda. Akan tetapi, lagi-lagi Anda
mengatakan bahwa laporan ini masih belum informasi bagi Anda, tetapi
masih sampah. Anda beralasan bahwa laporan ini masih belum berguna bagi
Anda karena banyak nilai yang masih tidak akurat (accurate) sehingga dapat
menyesatkan pengambilan keputusan yang akan Anda ambil.
Dari ilustrasi di atas, terlihat bahwa menghasilkan informasi merupakan
hal yang tidak mudah. Banyak sistem informasi yang gagal dalam
penerapannya karena sebenamya sistem tersebut bukan sistem informasi,
tetapi adalah sistem sampah. Sistem sampah ini tidak menghasilkan
informasi, tetapi menghasilkan sampah. Jika yang dihasilkan adalah sampah
maka basil dari sistem ini tidak akan digunakan oleh pemakainya karena
merupakan basil yang tidak berguna. Untuk menjadi sistem informasi maka
hasil dari sistem itu harus berupa informasi yang berguna, yaitu harus
memenuhi ketiga kriteria relevan, tepat waktu dan akurat. Satu saja kriteria
ini tidak dipenuhi maka basil dari sistem tersebut adalah sampah.
-----......; ~
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Jelaskan apa yang Anda pahami tentang informasi!
2) Informasi tidak sama dengan output. Jelaskan!
3) Sumber dari informasi adalah data. Jelaskan apa yang disebut dengan
data. Apa bedanya data dengan kejadian-kejadian (event)? Jelaskan dan
beri contohnya!
4) Data merupakan bentuk yang masih belum berguna. Untuk dapat
berguna maka data perlu diolah melewati suatu siklus pengolahan data.
Gambarkan siklus ini.
5) Jelaskan kriteria kualitas informasi sebagai berikut ini.
a) Relevan (relevance).
b) Tepat waktu (timeliness).
c) Tepat nilainya atau akurat (accurate).
29. e EKMA4434/MODUL 1 1.29
Petunjuk Jawaban Latihan
Pelajari kembali materi Kegiatan Belajar 2 di atas.
RANGKUMAN
Informasi sangat dibutuhkan oleh organisasi. Informasi
(information) didefinisikan oleh Hartono (2005) sebagai data yang
diolah ke dalam bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak
dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-
kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.
Data merupakan bentuk yang belum dapat berceritera banyak
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model
untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan
informasi menggunakan suatu model proses yang tertentu. Data yang
diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan, dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan
membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai
input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk
suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information
cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data
processing cycles).
Untuk menjadi suatu informasi maka data yang diolah tersebut
harus berguna bagi pemakainya. Untuk dapat berguna maka informasi
hams didukung oleh tiga pilar, yaitu tepat kepada orangnya atau relevan
(relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat
(accurate).
30. 1.30 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
TES FORMATIF 2
-------------------------------
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Definisi dari informasi (information) adalah sebagai berikut ....
A. data yang telah diolah
B. data yang diolah ke dalam bentuk yang berguna bagi para
pemakainya
C. data yang diolah ke dalam bentuk yang berguna
D. output hasil pengolahan data
2) Data dapat dalam bentuk ....
A. kejadian-kejadian (events)
B. model-model
C. huruf-huruf
D. tidak ada yang benar
3) Dari hasil data penjualan yang tercatat di faktur penjualan setelah diolah
dapat dihasilkan bermacam-macam informasi sebagai berikut ini,
kecuali informasi ....
A. berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman
B. barang yang dijual
C. berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang
D. sediaan di gudang
4) Siklus mengolah data menjadi informasi disebut dengan siklus ....
A. informasi (information cycle)
B. pengolahan informasi (information processing cycle)
C. data (data eyele)
D. data dikembangkan (extended data cycle)
5) Untuk merubah input menjadi output diperlukan komponen ....
A. model
B. basis data
C. keputusan tindakan
D. hasil tindakan
6) Berikut ini yang tidak termasuk dalam komponen siklus pengolahan data
(data processing cycle) adalah ....
A. basis data
B. input
31. e EKMA4434/ MODUL 1 1.31
C. output
D. teknologi
7) Informasi yang berguna harus memenuhi kriteria ....
A. relevan, murah, dan tepat waktu
B. relevan, tepat waktu, dan tepat nilainya
C. murah, tepat waktu, dan tepat nilainya
D. relevan, murah, dan tepat nilainya
8) Kriteria informasi yang tepat kepada orang yang membutuhkannya
disebut dengan ....
A. relevance
B. cheap
C. timeliness
D. accurate
9) Kriteria informasi yang tidak terlambat jika dibutuhkan oleh pemakainya
disebut dengan ....
A. relevance
B. cheap
C. timeliness
D. accurate
10) Kriteria informasi yang nilainya dapat dipercaya oleh pemakainya
disebut dengan ....
A. relevance
B. cheap
C. timeliness
D. accurate
Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
32. 1.32 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% =cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
33. e EKMA4434/ MODUL 1 1.33
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif1 Tes Formatif2
1) B 1) B
2) c 2) c
3) c 3) D
4) c 4) A
5) A 5) A
6) B 6) D
7) D 7) B
8) B 8) A
9) c 9) c
10) D 10) D
34. 1.34 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
Daftar Pustaka
Blissmer, Robert H. (1986). Computer Annual. New York: John Wiley &
Sons, Inc.
Burch, John; Grudnitski, Gary. (1986). Information Systems Theory and
Practice. Fourth Edition. New York: John Wiley & Sons.
Hartono, Jogiyanto. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Edisi 3. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Hick Jr., James 0; Leininger, Wayne E. (1981). Accounting Information
Systems. St. Paul, Minnesota: West Publishing Co.
Moscove, Stephen A.; Simkin, Mark G. (1984). Accounting Information
Systems Concepts and Practice for Effective Decision Making. Second
Edition. New York: John Wiley & Sons.
Nash, John F.; Roberts, Martin B. (1984). Accounting Information Systems.
First Edition. New York: Macmillan Publishing Company.
Wu, Frederick H. (1984). Accounting Information System Theory and
Practice. Tokyo: McGraw-Hill Book Company Japan. International
Student Edition.
35. MDDUL 2
Konsep Sistem lnformasi
Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt.
PENDAHULUAN
odul ini akan membahas tentang sistem informasi. Untuk dapat
...... memahami sistem informasi dengan baik maka pembaca perlu
mengetahui tentang perkembangan dari sistem informasi itu sendiri.
Pengertian tentang sistem informasi itu sendiri perlu dipahami. Oleh karena
sistem informasi adalah sistem fisik maka komponen-komponen yang
membentuk sistem informasi itu sendiri juga perlu dipahami.
Sesudah mempelajari dengan baik modul ini Anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan pengertian dan arti penting sistem informasi bagi
• •
orgamsas1;
2. menjelaskan perkembangan dari sistem informasi;
3. menjelaskan peran-peran dari sistem informasi;
4. menjelaskan konsep dasar sistem informasi manajemen;
5. menjelaskan kerangka kerja sistem informasi;
6. menjelaskan rancang bangun dan komponen-komponen sistem
informasi;
7. menjelaskan integrasi sistern informasi;
8. menjelaskan model pengolahan data;
9. menjelaskan model matematik;
10. menjelaskan modellogikal;
11. menunjukkan contoh-contoh aplikasi sistem informasi dalam organisasi;
12. menjelaskan sistem informasi dan organisasi.
36. 2.2 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
Untuk dapat memahami isi modul ini, Anda dapat melakukan strategi
sebagai berikut ini.
1. Baca materi tiap-tiap kegiatan belajar sampai selesai.
2. Ulangi kembali membaca materi ini untuk masing-masing alinea dan
renungkan apakah maksud dari alinea ini telah dipahami. Jika belum
memahami, kembali lagi membaca alinea tersebut.
3. Untuk meyakinkan bahwa Anda sudah benar-benar memahami suatu
kegiatan belajar, latihan-latihan dapat dibuat. Latihan-latihan yang belum
dapat dijawab dapat dicari kembali jawabannya dengan membaca materi
yang bersangkutan.
4. Untuk pemahaman lebih terinci, tes formatif dapat dijawab. Jika jawaban
Anda kurang dari 80% maka Anda harus membaca ulang kembali bagian
yang belum dipahami.
5. Uji kembali hal-hal yang penting yang tidak boleh dilewati dengan
mengartikan masing-masing istilah-istilah penting yang diberikan di
masing-masing kegiatan belajar.
37. e EKMA4434/ MODUL 2 2.3
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Perkembangan Sistem lnformasi
istem informasi telah berkembang dengan sangat pesatnya. Jika diamati,
setiap satu dekade, terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari
sistem teknologi informasi (STI). Dimulai dari era akuntansi pada tahun
1950, beranjak ke era operasional mulai tahun 1960, ke era informasi mulai
tahun 1970, menuju ke era jejaring dimulai tahun 1980 sampai ke era jejaring
global di mulai tahun 1990. Sistem teknologi informasi telah banyak sekali
mengalami perubahan-perubahan.
A. ERA AKUNTANSI DAN OPERASIONAL
Perkembangan dari sistem teknologi informasi tidak terlepas dari
perkembangan sistem komputer. Komputer pertama selesai dibuat tahun
1946, yaitu Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC). Pada
era komputer pertama ini, aplikasi yang banyak dilakukan adalah aplikasi
teknik karena pada waktu itu komputer dimaksudkan sebagai alat untuk
menghitung (computer). IBM yang pertama kali melihat kesempatan bahwa
komputer dapat digunakan untuk aplikasi bisnis. Pada tahun 1964 IBM
memperkenalkan komputer IBM S 360. IBM memberi nama S 360 yang
artinya System 360 dengan maksud komputer ini dapat melayani semua
aplikasi sepanjang 360 derajat (satu lingkaran penuh). Maksud satu lingkaran
ini adalah separuh lingkaran untuk aplikasi teknik dan separuh lingkaran
lainnya untuk aplikasi bisnis.
Sejak dikenalkannya IBM S 360, komputer mulai digunakan untuk
aplikasi bisnis yang merupakan tonggak awal sistem teknologi informasi.
Aplikasi bisnis pada awal tahun ini masih merupakan aplikasi untuk sistem
pengolahan transaksi (SPT) atau Transaction Processing Systems (TPS).
Aplikasi TPS digunakan untuk merekamkan data aplikasi bisnis ke dalam
basis data (database) yang selanjutnya dari basis data ini dapat dihasilkan
laporan-laporan operasi bisnis. Laporan-laporan dari basil basis data pada
periode ini banyak berupa informasi pencatatan nilai (score-keeping
information) untuk manajemen level bawah.
Disebut dengan sistem pengolahan transaksi (transaction processing
systems) karena sistem ini menangkap transaksi-transaksi bisnis yang terjadi,
38. 2.4 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
mencatatnya di dokumen-dokumen dasar, memasukkannya ke dalam sistem
informasi dan merekamkannya ke basis data dan mengolahnya menjadi
informasi-informasi pencatatan nilai (score-keeping information).
Laporan-laporan yang berisi informasi pencatatan nilai digunakan oleh:
1. mereka yang terlibat di transaksinya (misalnya pelanggan yang
menerima faktur karena pemesanan barang, pengirim barang yang
menerima informasi perintah pengiriman barang);
2. manajer-manajer level bawah yang menggunakan informasi ini untuk
pengendalian operasi (misalnya mandor untuk mengontrol karyawan
yang tidak masuk, supervisor penjualan yang mengontrol penjualan
harian);
3. stakeholders yang meminta pertanggungjawaban manajer (misalnya
shareholders, kreditor, pemerintah yang meminta laporan keuangan yang
berupa ringkasan transaksi keuangan perusahaan).
data
trarnsaksil
bisn~s
TPS
IBasils
Data
Laporan-·
~alporan
score-
keeping
Gambar 2.1.
S1stem Pengolahan Transaks1
piihalk yang
bertransaks~
stakeho~ders
• •
rnanajer-ma 1a1e~rr•
Ieveii bawah
Transaksi-transaksi bisnis terjadi di tingkat bawah (operasional)
organisasi. Transaksi-transaksi bisnis ini dapat berupa transaksi-transaksi
keuangan dan non-keuangan. Transaksi-transaksi bisnis keuangan
operasional ini ditangani oleh TPS sistem informasi akuntansi, sedang
transaksi-transaksi bisnis non-keuangan operasional ini ditangani oleh TPS
masing-masing sistem informasinya. Karena sebagian besar transaksi-
transaksi bisnis operasional ini merupakan transaksi keuangan maka TPS
banyak dihubungkan dengan sistem informasi akuntansi sebagai bagian dari
sistem informasi akuntansi untuk mengolah transaksi tingkat operasional.
39. e EKMA4434/MODUL 2 2.5
Perkembangan sistem teknologi informasi dimulai pada tahun 1964 yaitu
pada saat IBM memperkenalkan Magnetic Type/Selectric Type (MT/ST)
writer, yaitu mesin ketik elektronik yang dapat merekamkan ke pita
magnetik. Tahun ini merupakan awal dari aplikasi pengolahan kata (word
processing) yang sederhana jika dibandingkan dengan aplikasi pengolahan
kata sekarang. Aplikasi pengolahan kata termasuk dalam aplikasi Office
Automation System (OAS). Office Automation System (OAS) sekarang tidak
hanya terdiri dari aplikasi pengolahan kata, tetapi juga aplikasi desktop
publishing, pembuatan skedul (scheduling), surat elektronik (e-mail), surat
suara (voice mail), facsimile, konferensi elektronik (electronic conference).
B. ERA INFORMASI
Dengan tersedianya basis data yang cukup lengkap dari TPS, laporan-
laporan berisi informasi score-keeping untuk manajemen tingkat bawah saja
dianggap kurang cukup. Manajer-manajer fungsi mulai merasakan manfaat
dari sistem teknologi informasi. Manajer-manajer fungsi ini, yaitu manajer-
manajer pemasaran, akuntansi, keuangan, produksi, sumber daya manusia
untuk semua tingkatan mulai membutuhkan sistem teknologi informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan mereka. Sistem-sistem teknologi
informasi ini disebut dengan sistem informasi manajemen (SIM) atau sistem
teknologi informasi fungsional karena berada di fungsi-fungsi organisasi,
yang terdiri dari sistem informasi pemasaran (SIPEM), sistem informasi
akuntansi (SIAKU atau SIA), sistem informasi keuangan (SIKEU), sistem
informasi produksi (SIPRO) dan sistem informasi sumber daya manusia
(SISDM). Sistem informasi manajemen (SIM) ini mulai diterapkan pada awal
tahun 1970 di Amerika Serikat. Sistem informasi manajemen ini memberikan
informasi kepada manajemen bawah, menengah dan atas. Informasi untuk
manajer menengah lebih bersifat informasi pengarahan perhatian (attention
directing information) yang sangat berguna untuk manajer menengah
mengarahkan perhatiannya pada sesuatu yang menyimpang. Informasi untuk
manajer atas lebih bersifat informasi pemecahan masalah (problem solving
information).
Gambar berikut ini menunjukkan sistem informasi manajemen (SIM)
dan sistem-sistem bagiannya.
40. 2.6 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
Sistem lnfbrrnasi ·Manajemen (1970)
-
SIAKU
S·IKEU. .. . ~
SIPRO ·SfSDM .
Gambar 2.2.
Sistem lnformasi Manajemen
Awal tahun 1970-an, teknologi juga mulai digunakan di proses produksi.
Teknologi ini adalah teknologi komputer dan robot untuk mengendalikan
proses produksi supaya efisien dan efektif. Efisien karena menggantikan
tenaga manusia dengan teknologi dan efektif karena lebih tepat dan dapat
diandalkan daripada manusia. Penerapan teknologi ini di proses produksi
disebut dengan sistem pengendali proses (SPP) atau process control systems
(PCS). Termasuk dalam PCS adalah Computer Aided Manufacturing (CAM),
Computer Integrated Manufacturing (CIM), robot.
C. ERA JEJARING
Tahun 1980-an merupakan era jejaring. Jejaring area lokal (local area
network) mulai banyak digunakan di dalam organisasi. Dengan adanya
jejaring lokal ini maka komputer-komputer mikro telah berada di atas meja
eksekutif secara online.
Dengan bertambahnya persaingan yang semakin ketat, manajer
menengah ke atas membutuhkan informasi lebih lanjut. Sistem informasi
manajemen (SIM) yang ada menjadi tidak mencukupi. SIM ini hanya
memberikan informasi yang periodik. Informasi lainnya yang lebih bersifat
ad hoc menjadi dibutuhkan oleh manajer.
Dengan bertambahnya kebutuhan informasi ad hoc ditambah dengan
tersedianya jejaring komputer yang memungkinkan manajer menggunakan
41. e EKMA4434/MODUL 2 2.7
komputer secara online maka manajer-manajer, terutama manajer-manajer
tingkat menengah membutuhkan sistem informasi yang lebih interaktif dan
online. Pada tahun 1980-an, suatu sistern interaktif dan online yang dikenal
dengan nama sistem penunjang keputusan (SPK) atau Decision Support
Systems (DSS) mulai dikenalkan oleh ilmuwan dari Massachusetts Institute
of Technology (MIT), yaitu Michael S. Scott Morton, G. Anthony Gorry dan
Peter G. W. Keen. Sistem pendukung keputusan (SPK) banyak diterapkan
untuk manajemen tingkat menengah. Sistem penunjang keputusan (SPK) atau
Decision Support Systems (DSS) merupakan sistem interaktif dan ad-hoc
untuk mendukung keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision)
manajer-manajer tingkat menengah.
Aplikasi lain yang dikenal tahun 1980-an adalah kelompok sistem pakar
atau expert systems (ES). Berbeda dengan DSS yang mengandalkan basis
data yang ada, sistem pakar (SP) atau expert system (ES) mengandalkan basis
pengetahuan (knowledge base) yang harus diisi dari seorang pakar. Dengan
adanya knowledge dari pakar yang di sistem maka kehadiran pakar tidak
diperlukan lagi dan sistem pakar dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai
pengganti pakar untuk memberikanjasa konsultasi.
Bersamaan dengan perkembangan DSS dan ES, awal tahun 1980 juga
diwarnai dengan perkembangan sistem otomatisasi kantor (SOK) atau office
automation systems (OAS). Sistem ini memberikan fasilitas pengolahan kata,
pengolahan dokumen, penjadwalan, komunikasi dan kolaborasi antar manajer
di dalam organisasi melalui jaringan intranet. Sistem otomatisasi kantor
(SOK) atau office automation systems (OAS) menyediakan fasilitas
komunikasi lewat e-mail maupun chat dan menyediakan fasilitas kolaborasi
lewat video conference atau teleconference.
D. ERA JEJARING GLOBAL
Era jejaring global disebut juga dengan era internet. Sistem informasi
yang muncul pada era ini adalah sistem informasi strategik yang berbasis
pada internet. Jika TPS dan SIM digunakan untuk efisiensi dan efektivitas
maka SIS merupakan sistem-sistem teknologi informasi yang digunakan
untuk mendapatkan keuntungan strategik. TPS dan SIM lebih condong untuk
efisiensi, yaitu mengganti tenaga manusia dengan teknologi dan untuk
efektivitas, yaitu mendukung manajer mencapai sasarannya dengan lebih
baik. Akan tetapi, mulai tahun 1990 dengan persaingan bisnis yang ketat
42. 2.8 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
tersebut, efisiensi, dan efektivitas saja tidak cukup. Perusahaan harus dapat
memenangkan persaingan lewat keunggulan kompetisi. SIS merupakan
sistem-sistem teknologi informasi yang dimaksudkan untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif. Sistem informasi strategik (SIS) atau strategic
information system (SIS) didefinisikan sebagai sistem-sistem teknologi
informasi apapun dan di tingkat manapun di dalam organisasi (dapat TPS,
SIM, DSS, ES, EIS ataupun yang lainnya) yang dapat memberikan
keuntungan strategik.
Sistem informasi eksekutif atau Executive Information Systems (EIS)
juga muncul di era ini. Sistem informasi eksekutif (SIE) atau Executive
Information Systems (EIS) diperlukan oleh eksekutif puncak karena
persaingan bisnis yang lebih tajam yang menuntut eksekutif didukung oleh
sistem teknologi informasi yang interaktif, mudah digunakan dan mempunyai
fasilitas drill down (dapat menggali ke data sedetail mungkin). Sistem
teknologi informasi ini disebut dengan EIS.
Dengan perkembangan teori organisasi yang lebih menekankan pada
grup atau team, penggunaan Decision Support Systems (DSS) juga
berkembang ke arah Group Support Systems (GSS). Group Support Systems
(GSS) merupakan DSS yang digunakan untuk pengambilan keputusan secara
team yang dipercaya akan menghasilkan keputusan yang lebih baik karena
adanya sinergi dan kontak sosial di dalam team atau grup tersebut. GSS
mulai populer digunakan pada pertengahan tahun 1990-an.
Pada pertengahan tahun 1990-an juga mulai digunakan Geographic
Information Systems (GIS), yang merupakan sistem teknologi informasi
apapun baik itu SIM atau DSS yang menggunakan tampilan peta geografis.
Contoh sistem ini adalah yang digunakan di jaringan toko Wal Mart untuk
melihat pergeseran perilaku konsumen di seluruh negeri di Amerika Serikat.
Dengan menampilkan peta Amerika Serikat, sistem GIS dapat menunjukkan
pergeseran selera konsumen dari satu tempat ke tempat yang lain.
Perkembangan terakhir dari sistem teknologi informasi adalah dengan
dikembangkannya jaringan saraf (neural) buatan atau Artificial Neural
Network (ANN). Artificial Neural Network (ANN) merupakan sistem
teknologi informasi yang mencoba meniru kerja dari jaringan saraf otak.
Perbedaannya dengan sistem teknologi informasi yang lain adalah, ANN
mempunyai kelebihan proses belajar seperti halnya otak sehingga proses
yang sama selanjutnya akan dilakukan dengan lebih baik. Contoh ANN yang
populer adalah yang digunakan untuk memilih saham terbaik di pasar modal.
43. e EKMA4434/MODUL 2 2.9
ANN masih diragukan kemampuannya dibandingkan dengan otak manusia.
Pertanyaannya adalah apakah proses berpikir dari otak manusia benar-benar
dapat ditiru bahkan lebih baik? Waktu nanti yang akan menjawab.
Dari perkembangannya, sistem-sistem teknologi informasi dapat
diringkaskan dalam gambar berikut ini.
- - - -
ERA AKUNTANSI DA.N
0PERAS10NAL
ERA INFORMASI
ERA
ERAJEJARJNG
GLOBAL
.
. 'TPS
(1994). I
Sistem lnformasi 'Manajemen (1970)
.-
SIAKU
SIKEU
SIPRO . SIS'DM
.
··DSS ES ·1 '
EIS
•(1990)
Gambar 2.3.
·OAS
(1 g.ao) .
ANN
(2000)
Hubungan antara Sistem-sistem lnformasi
E. ORGANISASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
•
PCS ·
.·(1970).
Di bagian sebelumnya, perkembangan peran sistem teknologi informasi
dapat dikelompokkan ke dalam lima era, yaitu era akuntansi, era operasional,
era informasi, era jejaring dan era jejaring global. Tidak hanya sistem
44. 2.10 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
teknologi informasi yang mengalami perkembangan peran, demikian juga
organisasinya. Dengan berkembangnya teknologi dan dengan berubahnya
cara perusahaan untuk beroperasi dan berkompetensi maka organisasi sistem
teknologi informasi juga dituntut untuk berubah. Perkembangan organisasi
sistem teknologi informasi juga dapat dikelompokkan ke dalam lima era
tersebut, yaitu era akuntansi, era operasional, era informasi, era jejaring, dan
era jejaring global.
Era akuntansi (accounting era) dimulai awal1950 sampai awal 1960-an.
Disebut dengan era akuntansi (accounting era) karena fokus dari aplikasinya
adalah untuk aplikasi akuntansi seperti aplikasi penggajian, piutang dagang,
kas dan lainnya. Metode pemasukan datanya masih menggunakan sistem
batch, yaitu input dikumpulkan untuk satu periode tertentu terlebih dahulu
baru kemudian bersama-sama dimasukkan ke sistem teknologi informasi.
Basis data dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman seperti
COBOL. Staf sistem teknologi informasi lebih banyak meng-
implementasikan dan mengoperasikan aplikasi akuntansi. Oleh karena era
akuntansi berfokus pada pengolahan data akuntansi maka pada waktu itu,
departemen sistem teknologi informasi disebut dengan nama departemen
pengolahan data elektronik (department of electronic data processing). Letak
departemen pengolahan data elektronik ini biasanya di bawah departemen
akuntansi.
Era operasional (operational era) dimulai dari pertengahan 1960-an
sampai dengan pertengahan 1970-an. Disebut dengan era operasional
(operational era) karena aplikasi sistem teknologi informasi ini tidak hanya
untuk akuntansi, tetapi untuk aplikasi operasi yang lainnya seperti misalnya
untuk pengendalian persediaan dan penjadwalan produksi. Metode
pemasukan datanya sudah mengarah ke sistem online, yaitu data yang
ditangkap langsung dimasukkan ke sistem teknologi informasi. Basis data
dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman, seperti COBOL.
Peranan staf sistem teknologi informasi masih sama, yaitu lebih banyak
mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi akuntansi dan
operasionalnya. Departemen sistem teknologi informasi pada era ini masih
disebut dengan nama departemen pengolahan data elektronik (department of
electronic data processing). Letak departemen pengolahan data elektronik ini
masih di bawah departemen akuntansi.
Era informasi (information era) dimulai dari akhir tahun 1970-an sampai
dengan awal 1980-an. Disebut dengan era informasi (information era)
45. e EKMA4434/MODUL 2 2.11
karena aplikasi sistem teknologi informasi ini tidak hanya untuk akuntansi
dan operasional saja, tetapi sudah digunakan sebagai informasi pengambilan
keputusan oleh manajemen. Metode pemasukan datanya secara sistem online.
Basis data relational sudah digunakan. Basis data banyak dikembangkan
menggunakan paket Data Base Management System (DBMS). Peranan staf
sistem teknologi informasi sudah berkembang, yaitu selain mengembangkan,
mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi-aplikasi sistem
teknologi informasi, juga mendukung dan membantu pengembangan sistem
oleh pemakai sistem (end user computing) karena era ini lebih menekankan
pada pemberian informasi pada manajemen, bukan pada pengolahan
transaksinya maka departemen sistem teknologi informasi pada era ini
disebut dengan nama departemen sistem informasi (information system
department). Letak departemen informasi ini sudah berdiri sendiri sebagai
suatu fungsi baru di organisasi. Fungsi atau departemen sistem informasi
sejajar dengan fungsi-fungsi lainnya di organisasi seperti fungsi pemasaran,
keuangan produksi dan lainnya. Manajer yang menangani departemen ini
disebut dengan manajer sistem informasi.
Era jejaring (wired society era) dimulai dari pertengahan tahun 1980-an.
Disebut dengan era jejaring (wired society era) karena bagian-bagian dan
fungsi-fungsi di dalam organisasi sudah mulai dihubungkan dengan jaringan
sistem teknologi informasi untuk membentuk jaringan area lokal (local area
network). Pada era ini muncul sistem-sistem informasi yang sudah online.
Departemen sistem teknologi informasi pada era ini disebut dengan nama
departemen teknologi informasi (information technology department) atau
dikenal dengan nama departemen TI (IT department).
Era jejaring global (global wired society era) dimulai dari pertengahan
tahun 1990-an. Disebut dengan era jejaring global (global wired society
era) karena perusahaan-perusahaan sudah dihubungkan dengan jaringan
sistem teknologi informasi secara global dengan teknologi telekomunikasi
melalui internet. Departemen sistem teknologi informasi pada era ini masih
disebut dengan nama departemen teknologi informasi (information
technology department). Nama lain dari departemen ini adalah departemen
sistem teknologi informasi (departemen STI).
46. 2.12 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
Tabel 2.1.
Nama Departemen Sistem Teknologi lnformasi
Era Nama Departemen Sistem Teknolo i lnformasi
Era akuntansi Departemen Pengolahan Data Elektronik Departemen PDE
Era operasi Departemen Pen olahan Data Elektronik Departemen PDE
Era informasi Departemen Sistem lnformasi Departemen Sl
Era ·e·arin Departemen Teknolo i lnformasi Departemen Tl
Era jejaring Departemen Teknologi lnformasi (Departemen Tl) atau Departemen
lobal Sistem Teknolo i lnformasi Departemen STI
F. PERAN MANAJER SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
Manajer sistem teknologi informasi merupakan orang yang memimpin
dan mengelola organisasi sistem teknologi informasi. Dulunya, manajer STI
ini lebih berorientasi pada masalah teknikal dan teknologinya serta
penekanannya untuk efisiensi. Sekarang, manajer STI harus mempunyai
pengetahuan bisnis secara umum, berorientasi pada manusia dan
penekanannya pada memenangkan kompetisi. Karena sistem teknologi
informasi digunakan untuk keuntungan strategik, pengetahuan bisnis
dibutuhkan supaya manajer STI dapat berkomunikasi dengan manajer puncak
perusahaan. Martin, et al. (1999) bahkan menyebutkan bahwa sekarang
manajer STI harus mempunyai 80% pengetahuan bisnis dan 20% sisanya
adalah pengetahuan teknikalnya.
Tabel 2.2.
Perubahan Peran Manajer STI
Peran Dulu Peran Sekarang
BOo/o pengetahuan teknikal BOo/o pengetahuan bisnis
Berorientasi pada teknologi Berorientasi pada manusia
Penekanan pada efisiensi Penekanan pada kompetisi
Beberapa perusahaan besar selain mempunyai manajer STI, mereka juga
mempunyai Chief Information Officer (CIO). CIO biasanya merupakan staf
dari Chief Executive Officer (CEO) dan menjadi team manajemen puncak.
Fungsi dari CIO adalah sebagai jembatan antara CEO dengan manajer STI.
Rockart, et al. (1996) menunjukkan bahwa peran manajer STI yang
paling utama adalah menyelaraskan strategi bisnis dan strategi STI secara
komunikasi dua arah. Peran kedua adalah menciptakan hubungan yang
efektif dengan manajemen lini. Peran lainnya dapat dilihat di figur berikut
• •
Inl.
47. e EKMA4434/MODUL 2 2.13
Tabel 2.3.
Peran Manajer STI
1. Men 'elaraskan strate i bisnis dan STI secara dua arah.
2. Menciptakan hubun an yan efektif den an mana·emen lini.
3. Merencanakan, merancan ,dan men~ im )lementasikan sistem-sistem baru.
4. Membangun dan mengelola infrastruktur.
5. Menin1 katkan keahlian or anisasi STI.
6. Men elola ker'a sama den an pemasok.
7. Memban un kiner'a ''an tin
•
I.
8. Mendesain ulang dan mengelola organisasi STI.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Jelaskan perkembangan dari sistern informasi!
2) Aplikasi apa saja yang termasuk dalam sistem otomatisasi kantor?
3) Jelaskan apa yang disebut dengan TPS?
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan SIM?
5) Jelaskan apa itu:
a) PCS.
b) DSS dan GSS.
c) ES.
6) Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang:
a) EIS.
b) SIS.
c) GIS.
d) ANN.
Petunjuk Jawaban Latihan
Pelajari kembali materi Kegiatan Belajar 1 di atas.
48. 2.14 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
RANGKUMAN
------------------------------------
Perkembangan sistem informasi dimulai dari era akuntansi pada
tahun 1950, beranjak ke era operasional mulai tahun 1960, ke era
informasi mulai tahun 1970, menuju ke era jejaring dimulai tahun 1980
sampai ke era jejaring global di mulai tahun 1990. Perkembangan dari
sistem teknologi informasi tidak terlepas dari perkembangan sistem
komputer. Komputer pertama selesai dibuat tahun 1946, yaitu Electronic
Numerical Integrator and Computer (ENIAC).
Era akuntansi ditandai dengan munculnya aplikasi untuk sistem
pengolahan transaksi (SPT) atau Transaction Processing Systems (TPS).
Aplikasi TPS digunakan untuk merekamkan data aplikasi bisnis ke
dalam basis data (database) yang selanjutnya dari basis data ini dapat
dihasilkan laporan-laporan keuangan.
Era informasi ditandai dengan munculnya aplikasi sistem informasi
manajemen (SIM) atau sistem teknologi informasi fungsional karena
berada di fungsi-fungsi organisasi, yang terdiri dari sistern informasi
pemasaran (SIPEM), sistem informasi akuntansi (SIAKU atau SIA),
sistem informasi keuangan (SIKEU), sistem informasi produksi (SIPRO)
dan sistem informasi sumber daya manusia (SISDM). Sistem lainnya
yang muncul di era ini adalah sistem pengendali proses (SPP) atau
process control systems (PCS). Yang termasuk dalam PCS adalah
Computer Aided Manufacturing (CAM), Computer Integrated
Manufacturing (CIM), robot.
Era jejaring memungkinkan manajer-manajer untuk mengakses
informasi secara online. Sistem-sistem online yang muncul di era
jejaring adalah sistem penunjang keputusan (SPK) atau Decision
Support Systems (DSS), sistem pakar atau ES (expert systems) dan
sistem otomatisasi kantor (SOK) atau Office Automation Systems (OAS).
Era jejaring global disebut juga dengan era internet. Sistem
informasi yang muncul pada era ini adalah sistem informasi strategik
(SIS) yang berbasis pada internet. Sistem-sistem lainnya yang muncul di
era ini adalah sistem informasi eksekutif atau Executive Information
Systems (EIS), Group Support Systems (GSS). Group Support Systems
(GSS), Geographic In:formation Systems (GIS) dan jaringan saraf
(neural) buatan atau Artificial Neural Network (ANN).
Sistem informasi strategik (SIS) atau strategic information system
(SIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk memenangkan
persaingan. Strategic information system (SIS) didefinisikan sebagai
49. e EKMA4434/MODUL 2 2.15
sistem-sistem teknologi informasi apapun dan di tingkat manapun di
dalam organisasi.
Sistern inforrnasi eksekutif atau Executive Information Systems
(EIS) juga muncul di era ini. Sistem informasi eksekutif (SIE) atau
Executive Information Systems (EIS) diperlukan oleh eksekutif puncak
karena persaingan bisnis yang lebih tajam yang menuntut eksekutif
didukung oleh sistem teknologi informasi yang interaktif, mudah
digunakan dan mempunyai fasilitas drill down (dapat menggali ke data
sedetail mungkin). Sistem teknologi informasi ini disebut dengan EIS.
Group Support Systems (GSS) mulai populer digunakan pada
pertengahan tahun 1990-an. Group Support Systems (GSS) merupakan
DSS yang digunakan untuk pengambilan keputusan secara team yang
dipercaya akan menghasilkan keputusan yang lebih baik karena adanya
sinergi dan kontak sosial di dalam team atau grup tersebut. Pertengahan
tahun 1990-an juga mulai digunakan Geographic Information Systems
(GIS), yang merupakan sistem teknologi informasi yang menggunakan
tampilan peta geografis.
Perkembangan terakhir dari sistem teknologi informasi adalah
dengan dikembangkannya jaringan saraf (neural) buatan atau Artificial
Neural Network (ANN). Artificial Neural Network (ANN) merupakan
sistem teknologi informasi yang mencoba meniru kerja dari jaringan
saraf otak.
Tidak hanya sistem teknologi informasi yang mengalami
perkembangan peran, demikian juga organisasinya. Dengan
berkembangnya teknologi dan dengan berubahnya cara perusahaan
untuk beroperasi dan berkompetensi maka organisasi sistem teknologi
informasi juga dituntut untuk berubah. Perkembangan organisasi sistem
teknologi informasi juga dapat dikelompokkan ke dalam lima era
tersebut, yaitu era akuntansi, era operasional, era informasi, era jejaring,
dan era jejaring global.
Oleh karena era akuntansi berfokus pada pengolahan data akuntansi
maka nama dari departemen sistem teknologi informasi disebut dengan
nama departemen pengolahan data elektronik (department of electronic
data processing). Letak departemen pengolahan data elektronik ini
biasanya di bawah departemen akuntansi. Departemen sistem teknologi
inforrnasi pada era operasional masih disebut dengan nama departemen
pengolahan data elektronik (department of electronic data processing).
Letak departemen pengolahan data elektronik ini masih di bawah
departemen akuntansi. Departemen sistem teknologi informasi pada era
informasi disebut dengan nama departemen sistem informasi
(information system department). Letak departemen informasi ini sudah
berdiri sendiri sebagai suatu fungsi baru di organisasi. Fungsi atau
50. 2.16 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
departemen sistem informasi sejajar dengan fungsi-fungsi lainnya di
organisasi seperti fungsi pemasaran, keuangan produksi dan lainnya.
Manajer yang menangani departemen ini disebut dengan manajer sistem
informasi. Departemen sistem teknologi informasi pada era jejaring
disebut dengan nama departemen teknologi informasi (information
technology department) atau dikenal dengan nama departemen TI (IT
department). Departemen sistem teknologi informasi pada era jejaring
global masih disebut dengan nama departemen teknologi informasi
(information technology department). Nama lain dari departemen ini
adalah departemen sistem teknologi informasi (departemen STI).
Manajer sistem teknologi informasi merupakan orang yang
memimpin dan mengelola organisasi sistem teknologi informasi.
Dulunya, manajer STI ini lebih berorientasi pada masalah teknikal dan
teknologinya serta penekanannya untuk efisiensi. Oleh karena sistem
teknologi informasi digunakan untuk keuntungan strategik, pengetahuan
bisnis dibutuhkan supaya manajer STI dapat berkomunikasi dengan
manajer puncak perusahaan. Martin, et al. (1999) bahkan menyebutkan
bahwa sekarang manajer STI harus mempunyai 80% pengetahuan bisnis
dan 20% sisanya adalah pengetahuan teknikalnya. Beberapa perusahaan
besar selain mempunyai manajer STI, mereka juga mempunyai Chief
Information Officer (CIO). CIO biasanya merupakan staf dari Chief
Executive Officer (CEO) dan menjadi team manajemen puncak. Fungsi
dari CIO adalah sebagai jembatan antara CEO dengan manajer STI.
T E S F 0 R MAT IF 1________________
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Pada tahun 1964 IBM mengeluarkan komputer yang disebut dengan ....
A. IBM S350
B. IBM S360
C. IBM S370
D. IBM S380
2) Arti dari S360 oleh yang dimaksudkan oleh IBM adalah ....
A. menunjukkan dibuat tahun 1960
B. seri ke-3 di tahun 1960
C. satu lingkaran
D. berisi dengan 360 tabung hampa udara
51. e EKMA4434/ MODUL 2 2.17
3) Salah satu aplikasi dari Office Automation System (OAS) terdiri dari ....
A. menghidupkan lampu kantor dengan otomatis
B. menghidupkan komputer dengan otomatis
C. pembuatan skedul
D. menghasilkan laporan keuangan
4) Era informasi ditandai dengan munculnya ....
A. TPS
B. SIM
C. DSS
D. EIS
5) Era jejaring ditandai dengan munculnya ....
A. TPS
B. SIM
C. DSS
D. EIS
6) Era jejaring global ditandai dengan munculnya ....
A. TPS
B. SIM
C. DSS
D. EIS
7) Era jejaring memungkinkan manajer-manajer organisasi mengakses
informasi secara ....
A. Offline
B. Online
C. Lewat internet
D. Lewat extranet
8) Sistem penunjang keputusan (SPK) atau Decision Support Systems
(DSS) digunakan untuk mendukung keputusan ....
A. setengah terstruktur (semi-structured)
B. terstruktur (structured)
C. tidak terstruktur (unstructured)
D. sangat terstruktur (very structured)
9) Sistem informasi eksekutif atau Executive Information Systems (EIS)
diperlukan oleh eksekutif tingkat ....
A. atas
B. menengah
52. 2.18 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
C. bawah
D. semua tingkatan karena semuanya membutuhkan informasi
10) Tipe sistern informasi yang menggunakan peta geografis adalah ....
A. DSS
B. GDSS
C. GSS
D. GIS
Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90- 100% =baik sekali
80 - 89% =baik
70 - 79% =cukup
< 70% =kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
53. e EKMA4434/MODUL 2 2.19
KEGIATAN BELAL.JAR 2
Komponen-komponen Sistem lnformasi
ugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan
data ini. Untuk melakukan siklus ini maka sebagai suatu sistem
diperlukan komponen-komponen tertentu. Telah diketahui bahwa data perlu
diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini
disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau
disebut juga dengan nama siklus informasi (information life cycle).
Data Diolattl lnformasi
Input ...
ModeJ .. Outputr
Gambar 2.4.
Siklus Pengolahan Data
Dari gambar di atas terlihat, bahwa untuk melakukan siklus pengolahan
data diperlukan tiga buah komponen, yaitu komponen input, komponen
model dan komponen output. Dengan demikian, sistem informasi yang juga
melakukan proses pengolahan data juga akan membutuhkan tiga komponen
• •
tnt.
Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih
lanjut karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada
umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap
saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di
simpanan (storage) dalam bentuk basis data (database). Data yang ada di
basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi.
Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data
processing life cycle.
54. 2.20
"
Data
Input
-
..'0"::
Diolah
MadeJ- -
Basis
Data
SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
lnformas.i
•
... Output
Gambar 2.5.
Siklus Pengolahan Data yang Dikembangkan
Dari siklus data yang dikembangkan, terlihat bahwa untuk melakukan
pengolahan data maka diperlukan tambahan sebuah komponen lagi, yaitu
komponen basis data. Dengan demikian, komponen-komponen sistem
informasi yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output
sekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah keempat komponen ini telah
cukup membentuk suatu sistem informasi untuk mencapai tujuannya. Untuk
menjawab pertanyaan ini maka perlu diuji apakah tujuan dari sistem
informasi, yaitu menghasilkan informasi yang berguna dapat dicapai.
lnformasi yang relevan (relevance) dapat dicapai dengan komponen model.
Informasi yang tepat waktu (timeliness) dapat dicapai dengan komponen
teknologi. Komponen teknologi sistem komputer mempercepat proses
pengolahan data dan komponen teknologi telekomunikasi mempercepat
proses transmisi data sehingga membuat informasi dapat disajikan tepat
waktunya.
Informasi yang akurat (accurate) dapat dicapai dengan komponen
kontrol. Komponen kontrol atau pengendalian akan menjaga sistem informasi
dari kesalahan-kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja. Komponen
kontrol membuat sistem informasi menghasilkan informasi yang akurat.
Dengan demikian, sistem informasi mempunyai enam buah komponen,
yaitu (1) komponen input atau komponen masukan, (2) komponen model,
(3) komponen output atau komponen keluaran, (4) komponen teknologi,
(5) komponen basis data dan (6) komponen kontrol atau komponen
pengendalian. Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan
membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada
maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu
55. e EKMA4434/MODUL 2 2.21
pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan
informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Komponen-komponen dari
sistern ini dapat digambarkan sebagai berikut ini.
Input • Model • Output... ...
'
Basis
Data Teknoro9i
Ko.ntrdl ·
Gambar 2.6.
Komponen dari Sistem lnformasi
A. KOMPONEN INPUT
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan
informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika
tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah
mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal
yang ajaib (miracle). Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat
langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang
dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk basis data
(database).
Input dari sistem informasi berupa data yang akan diolah oleh sistem ini.
Data dari sistem informasi dapat berasal dari luar organisasi, misalnya data
saham dari pasar modal atau dari dalam organisasi, seperti data penjualan.
Data dari dalam organisasi yang merupakan input sistem informasi
sebenarnya adalah output dari bagian lain di organisasi. Misalnya data
penjualan sebenarnya merupakan output dari transaksi penjualan di
departemen penjualan.
56. 2.22 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN e
Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan dicatat di dokumen
dasar. Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang
digunakan untuk menangkap (capture) dari data yang terjadi. Dokumen dasar
sangat penting di dalam arus data sistem informasi. Dokumen dasar ini dapat
membantu di dalam penanganan arus data sistem informasi, yaitu:
1. dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan
ditangkap;
2. data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat;
3. dapat mendorong lengkapnya data akuntansi, disebabkan data yang
dibutuhkan disebutkan satu per satu di dalam dokumen dasarnya;
4. bertindak sebagai pendistribusi data karena sejumlah tembusan dari
formulir-formulir tersebut dapat diberikan kepada individu-individu atau
departemen-departemen yang membutuhkannya;
5. dokumen dasar dapat membantu di dalam pembuktian terjadinya suatu
transaksi yang sah sehingga sangat berguna untuk pelacakan
pemeriksaan (audit trail);
6. dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung
(backup) dari file-file data di komputer.
Proses selanjutnya setelah data tercatat di dokumen dasar adalah
memasukkan data tersebut ke dalam sistem informasi (data entry). Proses
menangkap data dan memasukkannya ke dalam sistem informasi dapat
digambarkan sebagai berikut ini.
data --- Dokurnen•
dasar
Gambar 2.7.
Proses
memasukkan
data
Proses Memasukkan Data yang Ditangkap di Dokumen Dasar
Beberapa aplikasi yang online tidak membutuhkan dokumen dasar untuk
menangkap data. Data yang ada langsung dimasukkan ke dalam sistem
informasi. Contohnya, aplikasi yang menggunakan data berupa suara (voice)
yang langsung di masukkan ke sistem informasi langsung oleh pemakai
sistem atau lewat operator dan operator langsung memasukkannya ke sistem
informasi.
57. e EKMA4434/ MODUL 2 2.23
B. KOMPONEN OUTPUT
Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang
berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada
di sistem informasi. Sistem informasi yang tidak pernah menghasilkan
output, tetapi selalu menerima input dikatakan bahwa input yang diterima
masuk ke dalam lubang yang dalam (deep hole). Output dari sistem informasi
dibuat dengan menggunakan data yang ada di basis data dan diproses
menggunakan model yang tertentu.
LAPORAN BARANG YANG HARUS DIPESAN KEMBALI
Tanggal Laporan: 9/9/99
No. Kode
Nama Barang
Unit Reorder Unit
Urut Baran Sisa Point Dipesan
1 102 Baju 5 5 7
2 103 Celana 5 7 9
3 104 Dasi 10 15 20
4 255 Sabuk 2 3 5
5 297 Sepatu 3 10 15
Gambar 2.8.
Contoh Output yang Berupa Laporan
C. KOMPONEN BASIS DATA
Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Dari
definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu
sebagai berikut ini.
1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data
(database).
2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut.
Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang
digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya
digunakan berupa hardisk.
3. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini
dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman
58. 2.24 SISTEM INFDRMASI MANA.JEMEN •
komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat
lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis data. Paket perangkat
lunak ini disebut dengan Data Base Management Systems (DBMS),
contohnya DBMS yang terkenal misalnya adalah dBASE, Fox Base,
Micro