SOSIALISASI PROSES PRODUK HALAL (PPH) BAGI PELAKU UMKM.pdf
1. #
SOSIALISASI PROSES
PRODUK HALAL (PPH)
Dalam Pernyataan Mandiri (Self Declare) bagi Pelaku UMK
HalalBaik
Oleh :
Nining Meilia Lestari
Ast. Spv. RUMAH BUMN SUMBAWA BARAT
2. Tujuan Materi, Peserta:
Mampu memahami definisi Proses
Produk Halal
Mampu Mengetahui Manfaat Sertifikasi
Halal
Mampu Memahami Proses Pengajuan
Sertifikasi Halal
3. PENGERTIAN UMUM
SK Ka BPJPH No. 57 Tahun 2021
Definisi Produk Halal adalah Produk yang telah dinyatakan halal sesuai
dengan syariat Islam.
Definisi Proses Produk Halal yang selanjutnya disingkat PPH adalah
rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk meliputi
penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk.
Definisi Sertifikat Halal adalah pengakuan kehalalan suatu Produk
yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk
Halal berdasarkan fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh
Majelis Ulama Indonesia.
4. PENGERTIAN UMUM
SK Ka BPJPH No. 57 Tahun 2021
Bahan adalah unsur yang digunakan untuk membuat atau menghasilkan
Produk.
Jaminan Produk Halal yang selanjutnya disingkat JPH adalah kepastian hukum
terhadap kehalalan suatu Produk yang dibuktikan dengan Sertifikat Halal
Pelaku Usaha adalah orang perseorangan atau badan usaha berbentuk badan
hukum atau bukan badan hukum yang menyelenggarakan kegiatan usaha di wilayah
Indonesia
Pernyataan Pelaku Usaha adalah pernyataan yang dikeluarkan oleh Pelaku Usaha
mikro dan kecil atas kehalalan suatu Produk.
Pendampingan PPH adalah kegiatan mendampingi Pelaku Usaha mikro dan kecil
dalam memenuhi persyaratan pernyataan kehalalan Produk.
5. MANFAAT SERTIFIKASI HALAL
Bagi Konsumen
Memberikan rasa a m a n pada produk yang digunakan terbebas dari
unsur yang tidak halal dan diproses dengan cara yang halal dan
beretika
Bagi Produsen
1.Membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap produk
yang ditawarkan
2.Menambah nilai jual produk dan berdaya saing
3.Menjadi salah satu USP
4.Memperluas jangkauan pasar global
6. myhalalmyway
halalitubaik
#
SK Ka BPJPH No 57 Tahun 2021
Komitmendan
Tanggung Jawab
Bahan
Proses
Produk
Halal (PPH)
Produk
Pemantauan
dan Evaluasi
5 KRITERIA
SISTEM
JAMINAN
PRODUK
HALAL
7. myhalalmyway
halalitubaik
#
Komitmen & Tanggung Jawab PU
Komitmen & Tanggung Jawab merupakan pernyataan
tertulis manajemen puncak perusahaan untuk selalu
fokus mengembangkan dan menerapkan system jaminan
produk halal dan bertanggung jawab meminimalkan serta
menghilangkan segala sesuatu yang tidak halal dan
emnyesuaikan dengan perkembangan peraturan
perundang-undangan dan/atau fatwa MUI.
Unsur Komitmen & Tanggung Jawab :
• Kebijakan Halal
• Tanggung jawab manajemen puncak
• Pembinaan SDM
8. myhalalmyway
halalitubaik
#
Kebijakan halal adalah pernyataan tertulis komitmen pelaku
usaha/manajemen puncak perusahaan untuk menggunakan
bahan halal, memproses produk halal, dan menghasilkan
produk halal sesuai dengan persyaratan sertifikasi halal secara
berkesinambungan dan konsisten.
Kebijakan Halal pelaku usaha mencakup:
Menetapkan kebijakan halal
Melaksanakan kebijakan halal secara konsisten
Memastikan kebijakan halal yang ditetapkan, dipahami
dan diterapkan oleh seluruh personel dalam organisasi.
Mensosialisasikan dan mengkomunikasikan kebijakan halal
kepada seluruh pihak terkait.
9. Tanggung jawab manajemen puncak
Menjamin tersedianya sumber daya yang memadai untuk penyusunan,
penerapan, dan perbaikan yang berkelanjutan.
Menetapkan dan meregistrasi penyelia halal
Memastikan semua personel menjaga integritas halal termasuk
pemasok dan distributor
Menetapkan tim manajemen halal, tugas dan tanggung jawabnya,
dengan melibatkan seluruh pihak terkait yang disertau bukti tertulis;
Pembinaan sumber daya manusia:
Perusahaan melakukan pembinaan melalui pelatihan dan/atau
peningkatan kompetensi bidang halal.
10. Daftar produk dan bahan yang digunakan
dalam proses produk halal harus merupakan
produk dan bahan halal yang dibuktikan
dengan sertifikat halal.
Ketentuan Bahan
UU No. 33 Tahun 2014 pasal 17-20
PP No. 39 Tahun 2021 pasal 62
Bahan yang digunakan dalam
proses Produk Halal
11. Kategori Bahan
Bahan yang Diragukan:
1. Berasal dari atau mengandung unsur hewan sembelihan atau
turunannya
2. Sulit ditelusuri kehalalannya
3. Mengandung bahn kompleks, di tinjau dari sisi kekeritisan bahan dan
kerumitan proses pembuatannya
4. Flavore dan fragrance: dibuktikan dengan sertifikata halal, jelaskan
proses produk halal. Contoh: Daging, Minyak goreng, Terigu dll.
Bahan yang tidak Diragukan yakni: Bahan yang tidak keritis dari aspek
halal sehingga tidak harus dilengkapi dengan sertifikat halal. Contoh
bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan alami.
Kategori bahan tidak diragukan diatur dalam Keputusan Menteri Agama
(KMA) Nomor 1360 Tahun 2021
12. hccendekiamuslim Kajian Halal Cendekia Muslim
3. Proses Produk Halal
PP No. 39 Tahun 2021 pasal 62
Proses Produk Halal (PPH) adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan Proses
mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian,
penjualan, dan penyajian produk.
Lokasi, tempat, dan alat PPH:
Wajib dijaga kebersihan dan higienitasnya, bebas
dari najis dan bahan yang tidak halal
Wajib dipisahkan dengan lokasi, tempat, dan alat
proses Produk tidak halal.
Lokasi yang wajib dipisahkan hanya lokasi
penyembelihan
Tempat dan alat yang wajib dipisahkan meliputi:
Penyembelihan
Pengolahan
Penyimpanan
Pengemasan
Pendistribusian
Penjualan
penyajian
16. 5. Pemantau dan Evaluasi
Melakukan audit internal minimal setiap satu tahun sekali
untuk pemantauan penerapan SJPH
Melakukan kaji ulang manajemen untuk mengevaluasi
penerapan SJPH
Memiliki prosedur audit internal kaji ulang manajemen
Memelihara bukti pelaksanaan audit internal dan kaji ulang
manajemen
Melaporkan hasil audit dan kaji ulang manajemensesuai
ketentuan dan dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk
Halal (BPJPH)