SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
TUGAS INDIVIDU


PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI


DOSEN PENGAMPU : Dr. INDRATI KUSUMANINGRUM , M.Pd




                     Oleh :
                  JUFRIATI
                  NIM. 1109852




   PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
                      2012
PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI


                                      BAB I
                                   PENDAHULUAN


A. TEORI BELAJAR
       Proses pembelajaran yang dilakukan dalam sebuah pengajaran
tidak akan terlepas dari teori-teori belajar yang telah dikemukakan oleh
para ahli. Salah satu teori yang dapat digunakan dalam sebuah
pengajaran adalah teori Dual Coding yang dikemukan oleh Allan Paivio.
Menurut Paivio informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah
satu dari dua channel, yaitu channel verbal seperti teks dan suara, dan
channel visual (nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan animasi.
Kedua channel ini dapat berfungsi baik secara independen, secara
paralel, atau juga secara terpadu bersamaan (Sadoski, Paivio, Goetz,
1991). Kedua channel informasi tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda.   Channel        verbal    memproses   informasi   secara   berurutan
sedangkan channel nonverbal memproses informasi secara bersamaan
(sinkron) atau paralel.
       Aktivitas berpikir dimulai ketika sistem sensory memory menerima
rangsangan dari lingkungan, baik berupa rangsangan verbal maupun
rangsangan         nonverbal.          Hubungan-hubungan         representatif
(representational connection) terbentuk untuk menemukan channel yang
sesuai dengan rangsangan yang diterima. Dalam channel verbal,
representasi dibentuk secara urut dan logis, sedangkan dalam channel
nonverbal, representasi dibentuk secara holistik. Sebagai contoh, mata,
hidung, dan mulut dapat dipandang secara terpisah, tetapi dapat juga
dipandang sebagai bagian dari wajah. Representasi informasi yang
diproses melalui channel verbal disebut logogen sedangkan representasi
informasi yang diproses melalui channel nonverbal disebut imagen (lihat
Gambar).




Gambar Model umum Teori Dual Coding


      Hasil penelitian yang dilakukan oleh Paivio dan Bagget tahun 1989
dan Kozma tahun 1991, mengindikasikan bahwa dengan memilih
perpaduan media yang tepat, kegiatan belajar dari seseorang dapat
ditingkatkan (Beacham, 2002; Dede, 2000; Hogue, (?)). Sebagai contoh,
informasi yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata (verbal) dan
ilustrasi yang relevan memiliki kecenderungan lebih mudah dipelajari dan
dipahami daripada informasi yang menggunakan teks saja, suara saja,
perpaduan teks dan suara saja, atau ilustrasi saja.
      Menurut teori Dual Coding yang dikemukakan oleh Paivio, kedua
channel pemrosesan informasi tersebut tidak ada yang lebih dominan.
Namun demikian, Carlson, Chandler, dan Sweller tahun 2003 dalam (Ma,
(?)) telah melakukan sebuah riset untuk melihat apakah pembelajaran
yang dilakukan melalui diagram atau teks akan membantu kegiatan
belajar. Carlson dan kawan-kawan mengasumsikan bahwa karena
diagram lebih lengkap dibandingkan teks, dan dengan diagram seseorang
mampu menghubungkan antara elemen yang satu dengan yang lainnya,
maka orang yang belajar melalui diagram akan lebih berprestasi
dibandingkan dengan orang yang belajar dengan menggunakan teks saja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk bahan belajar yang memiliki
tingkat interaktivitas tinggi, kelompok yang belajar dengan menggunakan
diagram memiliki prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya
belajar dengan teks. Untuk bahan belajar yang tidak memiliki tingkat
interaktivitas yang tinggi, kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan
prestasi yang signifikan.
        Teori Dual Coding menyiratkan bahwa seseorang akan belajar
lebih baik ketika media belajar yang digunakan merupakan perpaduan
yang tepat dari channel verbal dan nonverbal (Najjar, 1995). Sejalan
dengan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa ketika media
belajar yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa media maka
kedua     channel     pemprosesan     informasi    (verbal   dan     nonverbal)
dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama, yang
berdampak pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh
pembelajar.
        Menurut paradigma behavioristik, belajar merupakan transmisi
pengetahuan dari expert ke notice. Berdasarkan konsep ini, peran guru
adalah menyediakan dan menuangkan informasi sebanyak-banyaknya
kepada siswa. Guru mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannya
apabila dia dapat menuangkan pengetahuan sebanyak-banyaknya
kepada siswa dan siswa dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk
menerima pengetahuan yang dituangkan oleh guru.
        Akhir-akhir   ini,   konsep   belajar   didekati   menurut    paradigm
konstruktivisme. Menurut paham konstruktivistik, belajar merupakan hasil
konstruksi sendiri (pebelajar) sebagai hasil interaksinya             terhadap
lingkungan belajar. Pengkonstruksian pemahaman dalam belajar dapat
melalui proses asimilasi atau akomodasi. Berdasarkan paradigma
konstruktivisme tentang belajar tersebut, prinsip mediated instruction
menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses
belajar secara optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu
indicator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal. Hasil
belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil
pendidikan yang berkualitas.




B. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media
      Pada    hakikatnya,   proses   belajar   mengajar   adalah     proses
komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan
berupa isi atau ajaran dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik
secara verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal. Proses tersebut
dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh
peserta   didik   dinamakan    decoding.   Dalam    penafsiran     tersebut,
adakalanya peserta didik berhasil dan adakalanya gagal. Kegagalan
terjadi jika peserta didik tidak mampu memahami apa yang didengar,
dibaca, dilihat, ataupun diamati. Kegagalan itu disebabkan oleh gangguan
yang menjadi penghambat komunikasi yang dalam proses komunikasi
dikenal dengan istilah barrier atau noise. Semakin banyak verbalisme,
semakin abstrak pemahaman yang diterima. Berdasarkan hal di atas
maka dibutuhkan media yang sesuai.
      Media merupakan alat saluran komunikasi. Secara harfiah, media
berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan
penerima pesan (a receiver). Leslie J. Briggs (1979) menyatakan bahwa
media pengajaran adalah alat-alat fisik untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam bentuk buku, film, rekaman video, dan lain sebagainya.
Briggs juga berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan
perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar.
Menurut Gagne media merupakan wujud dari adanya berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Miarso menyatakan bahwa media merupakan segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar. Schram
menyatakan bahwa media merupakan teknologi pembawa pesan yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, sehingga media
menjadi perluasan bagi guru.
      Dilihat dari segi sifatnya, menurut NEA, media adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun audiovisual, termasuk teknologi
perangkat kerasnya. Hal ini sama dengan pengertian media yang
diberikan oleh AECT, yang menyatakan bahwa media merupakan segala
bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.
Brown meyakini bahwa media yang digunakan dengan baik oleh guru atau
siswa dapat mempengaruhi efektivitas program belajar dan mengajar. Dari
berbagai pengertian media di atas, bisa kita pahami bahwa media
merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat bagi para siswa dan guru
dalam proses belajar dan mengajar.
      Dengan adanya media pengajaran, peran guru menjadi semakin
luas. Sedangkan anak didik akan terbantu untuk belajar dengan baik,
serta terangsang untuk memahami subjek yang tengah diajarkan dalam
bentuk komunikasi penyampaian pesan yang lebih efektif dan efisien.
Media pengajaran merupakan salah satu alat komunikasi dalam proses
pembelajaran. Dikatakan demikian karena dalam media pengajaran
terdapat proses penyampaian pesan dari pendidik kepada anak didik.
Sedangkan pesan yang dikirim, biasanya berupa informasi atau
keterangan   dari   pengiriman   pesan.   Pesan   tersebut   adakalanya
disampaikan dalam bentuk sandi atau lambing seperti kata-kata, gambar,
dan lainnya. Melalui saluran seperti radio, televise, OHP, film. Pesan
diterima oleh penerima pesan melalui indera untuk diolah, sehingga pesan
yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh penerima pesan.
      Dari jabaran di atas, media pengajaran adalah semua bahan atau
alat fisik yang digunakan untuk mengimplementasikan pengajaran dan
memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau tujuan pengajaran.
Media pengajaran mencakup bahan-bahan tradisional seperti papan tulis,
buku pegangan, bagan, slide, OHP/OHT, objek-objek nyata, dan rekaman
video atau film. Selain itu, bisa juga berupa bahan-bahan dan beberapa
metode mutahir seperti computer, DVD, CD-Room, internet, dan
penggunaan fasilitas konferensi video secara interaktif.
      Penggunaan media pengajaran sangat penting bagi proses belajar
mengajar, dikatakan penting karena media pengajaran sangat membantu
peserta didik atau pengajar dalam memberikan pengajaran secara
maksimal, efektif, dan efisien. Dalam proses pembelajaran, terdapat
system yang harus diperhatikan dengan baik. Pembelajaran dikatakan
sebagai system karena di dalamnya memiliki komponen yang saling
berkaitan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Komponen tersebut terdiri atas tujuan, materi, metode, media,
dan evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling berkaitan dan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
      Pada dasarnya, media pengajaran selalu terdiri atas dua unsur,
yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) ddan unsur pesan
yang dibawa (message/software).       Software merupakan informasi atau
bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan hardware
berupa peralatan atau sarana yang digunakan untuk menyajikan pesan
atau bahan ajar tersebut.


2. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran
      Media dalam sebuah pembelajaran sangat dibutuhkan karena
bermanfaat untuk :
 a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistik.
 b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.
 c. Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara
     peserta didik dengan pendidik.
 d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
     kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
e. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman,
     dan menimbulkan persepsi yang sama
 f. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yaitu
     guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran,
     peserta didik (komunikan), dan tujuan pembelajaran.
      Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and
Dayton, 1985 adalah sebagai berikut :
 a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
 b. Pembelajaran dapat lebih menarik
 c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori
     belajar
 d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
 e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
 f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun
     diperlukan
 g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
     pembelajaran dapat ditingkatkan
 h. Peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif
      Media perfungsi mengarahkan siswa untuk memperoleh berbagai
pengalaman belajar. Pengalaman belajar (learning experience) tergantung
pada interaksi siswa dengan media. Media yang tepat dan sesuai dengan
tujuan belajar akan mampu meningkatkan pengalaman belajar sehingga
siswa bisa meningkatkan hasil belajar.
      Media dijadikan sebagai pembawa informasi dari sumber (guru)
menuju penerima (siswa). Dibarengi dengan metode, sebagai prosedur
untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna
mencapai tujuan pembelajaran. Atau jelasnya dapat dillihat pada bagan di
bawah ini.
GURU         MEDIA           PESAN                SISWA

                            METODE



            Gambar fungsi media dalam proses pembelajaran


       Dalam kegiatan interaksi antara siswa dan lingkungan, fungsi
media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan
hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga
kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001)
adalah sebagai berikut :
   a. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan
       menampilkan kembali suatu objek atau kejadian
   b. Kemampuan      manipulatif,   artinya   media   dapat   menampilkan
       kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan
       sesuai keperluan
   c. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audiens
       dalam jumlah yang besar
Secara rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut.
   1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada
       masa lampau, dengan perantara gambar, potret, slide, film, video,
       atau media lainnya
   2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena
       jauh jaraknya, berbahaya, maupun terlarang
   3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang
       sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak
       memungkinkan
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara
      langsung
   5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati
      secara langsung karena sukar ditangkap
   6. Mengamati peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
      didekati
   7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau
      sukar diawetkan
   8. Dengan mudah membandingkan sesuatu, dengan bantuan gambar,
      model, ataupun foto.
   9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara
      lambat
   10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung
      secara cepat
   11. Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati
      secara langsung
   12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat
   13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang
      atau lama
   14. Dapat menjangkau audiens yang besar jumlahnya dan mengamati
      suatu objek secara serempak.
   15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya
      masing-masing.


3. Media Slide Power Point
      Slide power point merupakan salah satu program berbasis multi
media. Media ini menjadi menarik untuk digunakan karena mempunyai
berbagai kemampuan mengolah teks, warna, dan gambar, serta animasi-
animasi yang bias diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada
prinsipnya, program ini terdiri dari beberapa unsu rupa dan pengontrolan
operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud terdiri atas slide, teks, gambar
dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar
belakang yang telah tersedia. Penggunaan powerpoint ini memiliki
kelebihan sebagai berikut :
   a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan
      animasi
   b. Animasi teks maupun animasi gambar atau foto
   c. Lebih merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh informasi
      tentang bahan ajar yang tersaji
   d. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik
   e. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang
      sedang disajikan
   f. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara
      berulang-ulang
   g. Dapat     disimpan   dalam   bentuk   data   optic   atau   magnetic.
      (CD/disket/flashdisk) sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana
BAB II
ANALISIS SISWA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN
  PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XII DI SMAN 17 SIAK


      Langkah dasar yang dapat kita buat dalam implementasi media
pengajaran seperti yang diajukan oleh St. Cloud State University adalah :
   1. Mengulas tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, audiensi, dan strategi
      pengajaran
   2. Menetukan media terbaik bagi komponen pelajaran
   3. Mencari dan mengulas bahan-bahan atau media
   4. Mengadaptasi media atau bahan-bahan jika diperlukan
   5. Jika materi atau medianya baru, maka harus dilakukan terlebih
      dahulu hal-hal seperti menentukan format, teks, visual, dan
      semacamnya; draf bahan dan media yang digunakan; serta periksa
      kejelasan dan aliran idenya
   6. Lakukan evaluasi formatif
   7. Implementasikan atau terapkan
   8. Lakukan evaluasi atau revisi
      Selain hal tersebut di atas, menggunakan media dalam sebuah
pembelajaran pada intinya haruslah menerapkan metode yang kita kenal
dengan sebutan Assure. Pada Assure ada enam unsur yang harus dikaji
tuntas dan mendalam sebelum guru melaksanakan sebuah pembelajaran.
Enam unsur yang dimaksud;
pertama; Analize Learner (menganalisa pebelajar), yang mencakup tiga
          hal, 1). Karakteristik umum termasuk di dalamnya usia, gender,
          latar belakang budaya; 2). Karakteristik khusus, yang termasuk
          di dalamnya pengetahuan awal dan motivasi, 3). Gaya belajar,
          visual, audiotutorial, dan kinestetik
kedua; State standart and Objective, dalam hal ini seorang guru harus
          menentukan standar dan tujuan yang akan dicapai
ketiga; Select strategi, method, media, technologi, materials. Guru harus
          mampu memilih strategi pembelajaran yang sesuai, metode
          yang tepat, media yang dapat merangsang peserta didik untuk
          belajar, menggunakan teknologi yang dapat dimengerti oleh
          siswa   serta     menentukan       bahan/materi     apa   yang    akan
          diajarkannya.
Keempat; Utilize technology , environment (memanfaatkan teknologi dan
          lingkungan)
Kelima; Require learner participation (mengajak partisipasi siswa)
Keenam; Evaluate & Revise (evaluasi dan meninjau kembali)


      Pada    pembelajaran       sosiologi    di     SMAN    17   Siak,   dengan
menggunakan model Assure dapat diketahui bahwa untuk analized
learner, dalam segi usia kelas yang diajarkan dengan menggunakan
media sebesar 90 persen siswanya berusia 18 tahun, berjumlah 25 orang
dalam satu kelas tersebut, 16 orang berjenis kelamin perempuan dan 9
orang laki-laki. Jika dilihat dari latar belakang budaya, 90 persen siswa
dalam kelas ini adalah siswa yang memiliki latar belakang budaya yang
sama, jadi terdapat kemudahan dalam mengajar. Untuk karakteristik
khusus dalam hal kemampuan awal siswa yang berada pada kelas ini
adalah siswa yang memiliki kemampuan rata-rata menengah. Hanya ada
4 orang siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, dan 6 orang yang
memiliki kemampuan awal dengan kategori rendah. Untuk gaya belajar
sebagian besar di kelas ini memakai gaya belajar visual dan audiotutorial.
      Oleh    karena      itu   guru   merancang        pembelajaran      dengan
menggunakan media power point yang dipadukan dengan memberikan
penjelasan   sesuai     dengan    power      point    yang   ditampilkan.   Guru
menentukan tujuan yang akan dicapai yang disesuaikan dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
      melihat kondisi SMAN 17 Siak, lingkungan yang mendukung
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media slide power
point, maka guru menggunakan media ini dalam proses pembelajaran. Di
sekolah ini semua fasilitas yang dibutuhkan untuk penggunaan media ini
dapat terpenuhi dengan baik, mulai dari adanya aliran listrik sebagai
sumber menyalakan power point, tersedianya LCD Projektor, laptop
sekolah yang memadai, serta ruangan kelas yang cukup nyaman dengan
penggunaan media ini.
      Selain hal di atas guru juga mengajak siswa untuk berperan aktif
dalam proses pembelajaran, hal ini bertujuan pembelajaran menjadi lebih
menarik dan lebih diminati siswa, motivasi belajar siswa tinggi. Dengan
media slide power point yang ditampilkan siswa dengan semangat tinggi
memperhatikan semua materi pembelajaran yang ditayangkan
      Terakhir tugas guru dalam sebuah proses pembelajaran adalah
melakukan evaluasi dan mengulas kembali atau yang dikenal dengan
istilah evaluate and revise. Dalam hal ini setelah materi pembelajaran usai
disajikan guru memberikan pertanyaan untuk dijawab siswa.
BAB III
                 RPP, BAHAN AJAR, DAN EVALUASI


            RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama sekolah              : SMA Negeri 17 Siak
Mata Pelajaran            : Sosiologi
Kelas/semester            : XII / 1


Standar Kompetensi        : 1.   Memahami lembaga sosial
Kompetensi Dasar          : 1. 2. Mengklasifikasi tipe-tipe lembaga sosial


Indikator        : Mengidentifikas tipe-tipe lembaga sosial
Alokasi Waktu    : 2 x 45 menit (1 X Pertemuan)


A. Tujuan Pembelajaran
   Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
    mengetahui dan memahami tipe-tipe lembaga sosial yang ada di
     masyarakat.

B. Materi Pembelajaran
   1. Lembaga Sosial

C. Metode Pembelajaran
   1. informasi
   2. kerja mandiri
   3. tanya-jawab
   4. eksplorasi
   5. diskusi
   6. ceramah
D. Langkah-langkah Pembelajaran


                                                            Alokasi
No.                                                                   Ket.
                      Kegiatan Pembelajaran                 Waktu

      Pendahuluan
 1.                                                         2x45’
      a. Apersepsi
         Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran.
         Kemudian,       guru   menanyakan      beberapa
         pertanyaan seputar lembaga sosial dan tipe-tipe
         lembaga sosial.
      b. Memotivasi
         Siswa menyebutkan jenis-jenis lembaga sosial
         yang ada dalam masyarakat.
      c. Rambu-rambu belajar
         Guru memberi tahu beberapa lembaga sosial
         dalam masyarakat.

      Kegiatan Inti
 2.
      a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang
         tipe-tipe lembaga sosial.
      b. Siswa memperhatikan dengan seksama slide
         power point yang ditayangkan di depan kelas.
      c. Siswa dibagi dalam lima kelompok kemudian
         mendiskusikan tipe-tipe lembaga sosial yang ada
         dalam masyarakat. Misalnya, menulis proses
         upacara perkawinan dan fungsi tahapan-tahapan
         dalam upacara perkawinan tersebut, bentuk
         kekerabatan, pembayaran mas         kawin, pola
         meneta sesudah perkawinan, serta susunan
         keluarga.
      d. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan
         kelas. Guru bertindak sebagai pemandu diskusi
         kelas.
      e. Siswa dan guru membuat kesimpulan atas diskusi
         siswa.

      Kegiatan Akhir
3.
      a. Siswa dan guru membuat rangkuman bersama
         tentang    tipe-tipe   lembaga      sosial dalam
         masyarakat.
      b. Siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal-soal
         evaluasi yang telah tersedia di handout
pembelajaran.
            c. Siswa diberi tugas rumah untuk membuat laporan
               secara individu tentang proses perkawinan di
               daerahnya atau di lingkungan keluarganya.



     E. Sumber pembelajaran:
        1. Buku Sosiologi SMA kelas 3 ESIS halaman 57 - 86.
        2. Pengalaman siswa tentang lembaga sosial
        3. Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan.

     F. Media
        1. Papan tulis
        2. Alat-alat tulis
        3. Lembar soal
        4. LCD Projektor
        5. Slide Power Point

     G. Penilaian/Evaluasi
        1. Hasil ulangan siswa.
        2. Laporan siswa tentang lembaga perkawinan.
        3. Diskusi kelompok

       Berikut ini format penilaian diskusi kelompok.


                                   ASPEK PENILAIAN
                                                 Kemampuan              Total
No   Nama                                                       Kerja           Presentasi
              Sikap    Keaktifan     Wawasan   mengemukakan             nilai
                                                  pendapat      sama




       Keterangan: nilai maksimal 20
LEMBAR OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK
                                     Aspek yang Dinilai
    No       Nama Siswa                                          Skor/ Jumlah
                                 1    2    3    4       5   6




Aspek yang dinilai:
      1. Kemampuan menyampaikan pendapat.
      2. Kemampuan memberikan argumentasi.
      3. Kemampuan memberikan kritik.
      4. Kemampuan mengajukan pertanyaan.
      5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik.
      6. Kelancaran berbicara.


Penskoran:                                              Jumlah skor:
A. Tidak Baik               Skor 1                      24—30 = Sangat Baik
B. Kurang Baik              Skor 2                      18—23 = Baik
C. Cukup Baik               Skor 3                      12—17 = Cukup
D. Baik                     Skor 4                      6—11 = Kurang
E. Sangat Baik              Skor 5


FORMAT PENILAIAN PROSES DISKUSI
                                          Kriteria Penilaian             Jumlah
No
           Nama Siswa            1        2         3        4     5      Skor
1
2
dst
Keterangan:                    Rentang skor : 1—3
 1. Aktivitas dalam kelompok   2—15        = Sangat baik
 2. Tanggung jawab individu    9—11        = Baik
 3. Pemikiran                  6—8         = Cukup
 4. Keberanian berpendapat     3—5         = Kurang
 5. Keberanian tampil




Kepala SMAN 17 Siak            Tualang, Februari 2012
                               Guru Mata Pelajaran




INDRAWATI, S.Pd                JUFRIATI, S.Sos
NIP. 196808061995122001        NIP. 197808262009032002
HAND OUT
                              SOSIOLOGI

Guru              : Jufriati, S.Sos
Kelas             : XII IP2
Hari/Tanggal      : Senin/ 17 Februari 2012
Standar Kompetensi        : Memahami lembaga Sosial
Kompetensi Dasar : 1. Mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial
Indikator         : 1. Mengidentifikasi tipe-tipe lembaga sosial.

Materi Pembelajaran
                          LEMBAGA SOSIAL

Pengertian
Lembaga Sosial     Seperangkat Aturan/ tata kelakuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia sebagai individu atau makhluk
sosial.

TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL
1. Berdasarkan Sudut Perkembangannya, terdiri atas:
   a. Crescive Institution, yakni lembaga sosial yang tumbuh dari adat
      istiadat dengan tidak disengaja. Contohnya lembaga perkawinan,
      hak milik, agama
   b. Enacted Institution, yakni lembaga sosial yang sengaja dibentuk
      untuk memenuhim kebutuhan. Contohnya pegadaian, pendidikan,
      dsb

2. Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat terdiri atas :
   a. Basic Institution, yakni     lembaga sosial yang penting untuk
      memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
      Contohnya keluarga, pendidikan, negara, tempat ibadah
   b. Subsidiary Institution, yakni lembaga sosial yang kurang penting.
      Contohnya rekreasi

3. Berdasarkan Penerimaan Masyarakat, terdiri atas :
   a. Aproved atau Sanctioned Institution, yakni lembaga sosial yang
      diterima oleh masyarakat seperti : sekolah, perusahaan dagang, dsb
   b. Unsanctioned Institution, yakni lembaga sosial yang tidak diterima
      oleh masyarakat, seperti : perjudian, sindikat mafia, pelacuran, dsb

4. Berdasarkan sudut penyebarannya terdiri atas :
   a. General Institution, yakni lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian
      besar masyarakat seperti lembaga agama
   b. Restricted Institution, yakni lembaga sosial yang hanya dikenal oleh
      sebagain orang saja, misalnya lembaga agama kristen, protestan,
      hindu, budha, islam, dsb
5. Berdasarkan Fungsinya terdiri atas :
   a. Operative Institution, yakni menghimpun pola-pola atau tata cara
      yang diperlukan untuk mencapai tujuan, seperti lembaga Industri.
   b. Regulative Institution, yakni lembaga sosial yang mengawasi adat
      istiadat / tata kelakuan dalam masyarakat. Contohnya lembaga
      hukum, kejaksaan, kehakiman.


Soal Latihan:

   1. Jelaskan pengertian lembaga sosial menurut pendapatmu!
   2. Tuliskan     2    tipe  lembaga        sosial berdasarkan  sudut
      perkembangannya!
   3. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan sistem nilai yang
      diterima masyarakat!
   4. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan penerimaan
      masyarakat!
   5. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan sudut penyebarannya!
   6. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan fungsinya!
   7. Tuliskan 2 contoh regulative institution!
   8. Tuliskan 2 contoh Enacted institution!


Jawaban Soal :
  1. Seperangkat aturan/tata cara untuk memenuhi kebutuhan hidup
     manusia sebagai makhluk individu atau sosial
  2. Creasive institution dan enacted institution
  3. Basic institution dan subsidiary institution
  4. Aproved atau Sanctioned institution dan unsanctioned institution
  5. General institution dan restricted institution
  6. Operative institution dan regulative institution
  7. Lembaga hukum, advokasi, jaksa, pengadilan
  8. Pegadaian, pendidikan, lembaga perdagangan, dsb
SLIDE POWER POINT PEMBELAJARAN




        P M E AA A S S L G
         E B L J R N O IO O I
        TE NGL M A AS S L
          NTA E B G O IA




                  LEMBAGA
                   SOSIAL

  Standar Ko petens :
            m      i              Ko petens Das
                                     m      i   ar:
Mem aham Lem aS s
         i   bag o ial         Meng ifikas
                                   klas    ikanTipe-tipe
                                    Lem aS s
                                        bag o ial


                Indikato r:
        MengidentifikasikanTipe-tipe
              Lem aS s
                   bag o ial
TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL

Berdasarkan Sudut
Perkembangannya
                                TERDIRI ATAS

   Berdasarkan                                     Berdasarkan
   Penerimaan                                    Sudut Fungsinya
   Masyarakat
                         Berdasarkan Sudut
                          Penyebarannya




         TIPE LEMBAGA BERDASARKAN
          SUDUT PERKEMBANGANNYA
                TERBAGI ATAS :



  Crescive Institution, yakni         Enacted Institution, yakni
  lembaga     sosial     yang         lembaga sosial yang sengaja
  tumbuh dari adat istiadat           dibentuk untuk memenuhi
  dengan tidak disengaja.             kebutuhan.       Contohnya
  Contohnya          lembaga          pegadaian, pendidikan, dsb
  perkawinan, hak milik,
  agama
TIPE LEMBAGA BERDASARKAN
 PENERIMAAN MASYARAKAT TERBAGI
              ATAS :



Aproved atau Sanctioned        Unsanctioned Institution,
Institution, yakni lembaga     yakni lembaga sosial yang
sosial yang diterima oleh      tidak     diterima      oleh
masyarakat      seperti    :   masyarakat,     seperti    :
sekolah,         perusahaan    perjudian, sindikat mafia,
dagang, dsb                    pelacuran, dsb




      TIPE LEMBAGA BERDASARKAN
    SUDUT PENYEBARANNYA TERBAGI
                ATAS :



                               Restricted Institution, yakni
General Institution, yakni     lembaga sosial yang hanya
lembaga sosial yang dikenal    dikenal oleh sebagain orang
oleh    sebagian      besar    saja,    misalnya    lembaga
masyarakat seperti lembaga     agama kristen, protestan,
agama                          hindu, budha, islam, dsb
TIPE LEMBAGA BERDASARKAN
         FUNGSINYA TERBAGI ATAS :



                               Regulative Institution, yakni
Operative Institution, yakni   lembaga       sosial     yang
menghimpun         pola-pola   mengawasi adat istiadat /
atau tata cara yang            tata     kelakuan      dalam
diperlukan untuk mencapai      masyarakat.        Contohnya
tujuan, seperti lembaga        lembaga hukum, kejaksaan,
Industri.                      kehakiman.




      TERIMA KASIH
BAB IV
                                   PENUTUP


A. Kesimpulan


      Teori-teori    belajar     yang    telah   dicetuskan   oleh   pakar-pakar
pendidikan    sangat      membantu        guru    dalam     menentukan    media
pembelajaran. Penggunaan media dalam sebuah proses pembelajaran
harus selalu memperhatikan langkah Assure, hal ini dilakukan agar
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan pada
pembelajaran yang bersangkutan.


B. Saran
      Pembelajaran menggunakan media diyakini banyak membawa
perubahan positif bagi dunia pendidikan, karena mampu merangsang
peserta    didik    dan   juga    pendidik       dalam    melaksanakan   proses
pembelajaran, oleh karena itu sebagai pendidik inovasi terbaru dalam
memanfaatkan media pendidikan harus terus dilakukan agar kualitas SDM
kita kelak menjadi manusia yang mampu bersaing secara global




DAFTAR BACAAN


Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung : CV Yrama Widya

Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat bantu Media Pengajaran. Yogyakarta :
Diva Press

Sadiman, Arief. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada
Tugas akhir media pembelajaran

More Related Content

What's hot

Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaLakidende University
 
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1Reina Sukma
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2Mahasiswa
 
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arabTeknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arabMuhammad Idris
 
Tugasan Kumpulan Teknology
Tugasan Kumpulan TeknologyTugasan Kumpulan Teknology
Tugasan Kumpulan Teknologysharina686
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar jugaFKIP UHO
 
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)Irma Retna
 
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dinikawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia DiniAl Azhar Indonesia University
 
Makalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaMakalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaGita Setiawan
 
Tugas artikel media pembelajaran matematika
Tugas artikel media pembelajaran matematikaTugas artikel media pembelajaran matematika
Tugas artikel media pembelajaran matematikaRzky Mpit
 
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)Habibah Abdullah
 

What's hot (18)

Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematika
 
Bab i[1]
Bab i[1]Bab i[1]
Bab i[1]
 
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
Reina nurfajar sukmawati 1000556 ppt tugas 1
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2
 
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arabTeknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
 
Tugasan Kumpulan Teknology
Tugasan Kumpulan TeknologyTugasan Kumpulan Teknology
Tugasan Kumpulan Teknology
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar juga
 
Ppt tr 1
Ppt tr 1Ppt tr 1
Ppt tr 1
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
 
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dinikawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
 
Makalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaMakalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran Matematika
 
1 prinsip pembelaja
1 prinsip pembelaja1 prinsip pembelaja
1 prinsip pembelaja
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Tugas artikel media pembelajaran matematika
Tugas artikel media pembelajaran matematikaTugas artikel media pembelajaran matematika
Tugas artikel media pembelajaran matematika
 
Bab 2 08513241018
Bab 2   08513241018Bab 2   08513241018
Bab 2 08513241018
 
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
 

Viewers also liked

Model model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologiModel model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologiAl-Fitrah Zees
 
Multimedia Interaktif
Multimedia InteraktifMultimedia Interaktif
Multimedia InteraktifYanuar Rahman
 
Skripsi pemodelan-virtual-reality-sebagai-media-promosi-digital-pada-perum-ja...
Skripsi pemodelan-virtual-reality-sebagai-media-promosi-digital-pada-perum-ja...Skripsi pemodelan-virtual-reality-sebagai-media-promosi-digital-pada-perum-ja...
Skripsi pemodelan-virtual-reality-sebagai-media-promosi-digital-pada-perum-ja...Dimaz Muda
 
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flash
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flashProposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flash
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flashlikul_rbg
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiAbdul Jamil
 
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokerto
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokertoproposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokerto
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokertoAzizah Amel
 
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan HewanBIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewanfestiokayasari
 
eLearning Proposal
eLearning ProposaleLearning Proposal
eLearning Proposalayounce
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruSarah Anggraheni
 
POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA
POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA
POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA Edi Sutiono Mutiara
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppthome
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiasmp 4 bae kudus
 
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)Rian Maulana
 

Viewers also liked (18)

Model model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologiModel model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologi
 
Visualisasi informasi
Visualisasi informasiVisualisasi informasi
Visualisasi informasi
 
Multimedia Interaktif
Multimedia InteraktifMultimedia Interaktif
Multimedia Interaktif
 
Skripsi pemodelan-virtual-reality-sebagai-media-promosi-digital-pada-perum-ja...
Skripsi pemodelan-virtual-reality-sebagai-media-promosi-digital-pada-perum-ja...Skripsi pemodelan-virtual-reality-sebagai-media-promosi-digital-pada-perum-ja...
Skripsi pemodelan-virtual-reality-sebagai-media-promosi-digital-pada-perum-ja...
 
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flash
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flashProposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flash
Proposal ptk-multimedia-interaktif-macromedia-flash
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
 
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokerto
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokertoproposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokerto
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokerto
 
Proposal E Learning
Proposal E LearningProposal E Learning
Proposal E Learning
 
Kelas xi sistem ekskresi
Kelas xi sistem ekskresiKelas xi sistem ekskresi
Kelas xi sistem ekskresi
 
Sistem Ekskresi Pada Manusia
Sistem Ekskresi Pada ManusiaSistem Ekskresi Pada Manusia
Sistem Ekskresi Pada Manusia
 
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan HewanBIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
 
eLearning Proposal
eLearning ProposaleLearning Proposal
eLearning Proposal
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baru
 
POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA
POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA
POWER POINT SISTEM EKSKRESI MANUSIA
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppt
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
SISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESISISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI
 
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
 

Similar to Tugas akhir media pembelajaran

Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiIrviana Rozi
 
Modul Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran
Modul Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media PembelajaranModul Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran
Modul Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media PembelajaranMuhamadNurAlAmin
 
Modul media pembelajaran kelompok 1 PAI 4/D
Modul media pembelajaran kelompok 1 PAI 4/DModul media pembelajaran kelompok 1 PAI 4/D
Modul media pembelajaran kelompok 1 PAI 4/DMohamadMiftah1
 
Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)NitaAlFatinih
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranElinYunistira
 
Makalah media pembelajaran pai tatik latifatun n dkk
Makalah media pembelajaran pai tatik latifatun n dkkMakalah media pembelajaran pai tatik latifatun n dkk
Makalah media pembelajaran pai tatik latifatun n dkkAde Mufti Kholil
 
Hafsa shabrina 1172020092
Hafsa shabrina 1172020092Hafsa shabrina 1172020092
Hafsa shabrina 1172020092HafsaShabrina
 
ANALYSIS oleh Khoiriyatul ma'rufah .doc
ANALYSIS oleh Khoiriyatul ma'rufah .docANALYSIS oleh Khoiriyatul ma'rufah .doc
ANALYSIS oleh Khoiriyatul ma'rufah .docKhoiriyatul Ma'rufah
 
Presentasi Hakikat media pembelajaran.pptx
Presentasi  Hakikat media pembelajaran.pptxPresentasi  Hakikat media pembelajaran.pptx
Presentasi Hakikat media pembelajaran.pptxoperatorsttmamasa
 
M5 kb 2 mutimatus sa'adah media pembelajaran
M5 kb 2 mutimatus sa'adah media pembelajaranM5 kb 2 mutimatus sa'adah media pembelajaran
M5 kb 2 mutimatus sa'adah media pembelajaranMutimatus Sa'adah
 
Media Pembelajaran PPT 1
Media Pembelajaran PPT 1Media Pembelajaran PPT 1
Media Pembelajaran PPT 1elzavebrian
 
hakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranhakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranRomi Dwi Syahri
 
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mviw Novita
 
ebook media pembelajaran
 ebook media pembelajaran ebook media pembelajaran
ebook media pembelajarandhea_nattasha
 

Similar to Tugas akhir media pembelajaran (20)

Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
 
Modul Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran
Modul Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media PembelajaranModul Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran
Modul Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Media Pembelajaran
 
Modul media pembelajaran kelompok 1 PAI 4/D
Modul media pembelajaran kelompok 1 PAI 4/DModul media pembelajaran kelompok 1 PAI 4/D
Modul media pembelajaran kelompok 1 PAI 4/D
 
Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Makalah media pembelajaran pai tatik latifatun n dkk
Makalah media pembelajaran pai tatik latifatun n dkkMakalah media pembelajaran pai tatik latifatun n dkk
Makalah media pembelajaran pai tatik latifatun n dkk
 
Hafsa shabrina 1172020092
Hafsa shabrina 1172020092Hafsa shabrina 1172020092
Hafsa shabrina 1172020092
 
ANALYSIS oleh Khoiriyatul ma'rufah .doc
ANALYSIS oleh Khoiriyatul ma'rufah .docANALYSIS oleh Khoiriyatul ma'rufah .doc
ANALYSIS oleh Khoiriyatul ma'rufah .doc
 
Belajar
BelajarBelajar
Belajar
 
Media pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestariMedia pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestari
 
Pengantar tek.pendidikan
Pengantar tek.pendidikanPengantar tek.pendidikan
Pengantar tek.pendidikan
 
Presentasi Hakikat media pembelajaran.pptx
Presentasi  Hakikat media pembelajaran.pptxPresentasi  Hakikat media pembelajaran.pptx
Presentasi Hakikat media pembelajaran.pptx
 
M5 kb 2 mutimatus sa'adah media pembelajaran
M5 kb 2 mutimatus sa'adah media pembelajaranM5 kb 2 mutimatus sa'adah media pembelajaran
M5 kb 2 mutimatus sa'adah media pembelajaran
 
Media Pembelajaran PPT 1
Media Pembelajaran PPT 1Media Pembelajaran PPT 1
Media Pembelajaran PPT 1
 
hakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranhakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaran
 
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
 
ebook media pembelajaran
 ebook media pembelajaran ebook media pembelajaran
ebook media pembelajaran
 

Tugas akhir media pembelajaran

  • 1. TUGAS INDIVIDU PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DOSEN PENGAMPU : Dr. INDRATI KUSUMANINGRUM , M.Pd Oleh : JUFRIATI NIM. 1109852 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012
  • 2. PENGGUNAAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BAB I PENDAHULUAN A. TEORI BELAJAR Proses pembelajaran yang dilakukan dalam sebuah pengajaran tidak akan terlepas dari teori-teori belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli. Salah satu teori yang dapat digunakan dalam sebuah pengajaran adalah teori Dual Coding yang dikemukan oleh Allan Paivio. Menurut Paivio informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua channel, yaitu channel verbal seperti teks dan suara, dan channel visual (nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan animasi. Kedua channel ini dapat berfungsi baik secara independen, secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan (Sadoski, Paivio, Goetz, 1991). Kedua channel informasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Channel verbal memproses informasi secara berurutan sedangkan channel nonverbal memproses informasi secara bersamaan (sinkron) atau paralel. Aktivitas berpikir dimulai ketika sistem sensory memory menerima rangsangan dari lingkungan, baik berupa rangsangan verbal maupun rangsangan nonverbal. Hubungan-hubungan representatif (representational connection) terbentuk untuk menemukan channel yang sesuai dengan rangsangan yang diterima. Dalam channel verbal, representasi dibentuk secara urut dan logis, sedangkan dalam channel nonverbal, representasi dibentuk secara holistik. Sebagai contoh, mata, hidung, dan mulut dapat dipandang secara terpisah, tetapi dapat juga dipandang sebagai bagian dari wajah. Representasi informasi yang diproses melalui channel verbal disebut logogen sedangkan representasi
  • 3. informasi yang diproses melalui channel nonverbal disebut imagen (lihat Gambar). Gambar Model umum Teori Dual Coding Hasil penelitian yang dilakukan oleh Paivio dan Bagget tahun 1989 dan Kozma tahun 1991, mengindikasikan bahwa dengan memilih perpaduan media yang tepat, kegiatan belajar dari seseorang dapat ditingkatkan (Beacham, 2002; Dede, 2000; Hogue, (?)). Sebagai contoh, informasi yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata (verbal) dan ilustrasi yang relevan memiliki kecenderungan lebih mudah dipelajari dan dipahami daripada informasi yang menggunakan teks saja, suara saja, perpaduan teks dan suara saja, atau ilustrasi saja. Menurut teori Dual Coding yang dikemukakan oleh Paivio, kedua channel pemrosesan informasi tersebut tidak ada yang lebih dominan. Namun demikian, Carlson, Chandler, dan Sweller tahun 2003 dalam (Ma, (?)) telah melakukan sebuah riset untuk melihat apakah pembelajaran yang dilakukan melalui diagram atau teks akan membantu kegiatan belajar. Carlson dan kawan-kawan mengasumsikan bahwa karena diagram lebih lengkap dibandingkan teks, dan dengan diagram seseorang mampu menghubungkan antara elemen yang satu dengan yang lainnya, maka orang yang belajar melalui diagram akan lebih berprestasi
  • 4. dibandingkan dengan orang yang belajar dengan menggunakan teks saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk bahan belajar yang memiliki tingkat interaktivitas tinggi, kelompok yang belajar dengan menggunakan diagram memiliki prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya belajar dengan teks. Untuk bahan belajar yang tidak memiliki tingkat interaktivitas yang tinggi, kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan prestasi yang signifikan. Teori Dual Coding menyiratkan bahwa seseorang akan belajar lebih baik ketika media belajar yang digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari channel verbal dan nonverbal (Najjar, 1995). Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa ketika media belajar yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa media maka kedua channel pemprosesan informasi (verbal dan nonverbal) dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama, yang berdampak pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh pembelajar. Menurut paradigma behavioristik, belajar merupakan transmisi pengetahuan dari expert ke notice. Berdasarkan konsep ini, peran guru adalah menyediakan dan menuangkan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Guru mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannya apabila dia dapat menuangkan pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada siswa dan siswa dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk menerima pengetahuan yang dituangkan oleh guru. Akhir-akhir ini, konsep belajar didekati menurut paradigm konstruktivisme. Menurut paham konstruktivistik, belajar merupakan hasil konstruksi sendiri (pebelajar) sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar. Pengkonstruksian pemahaman dalam belajar dapat melalui proses asimilasi atau akomodasi. Berdasarkan paradigma konstruktivisme tentang belajar tersebut, prinsip mediated instruction menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses belajar secara optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu
  • 5. indicator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal. Hasil belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas. B. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Pengertian Media Pada hakikatnya, proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi atau ajaran dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik secara verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal. Proses tersebut dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh peserta didik dinamakan decoding. Dalam penafsiran tersebut, adakalanya peserta didik berhasil dan adakalanya gagal. Kegagalan terjadi jika peserta didik tidak mampu memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat, ataupun diamati. Kegagalan itu disebabkan oleh gangguan yang menjadi penghambat komunikasi yang dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barrier atau noise. Semakin banyak verbalisme, semakin abstrak pemahaman yang diterima. Berdasarkan hal di atas maka dibutuhkan media yang sesuai. Media merupakan alat saluran komunikasi. Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu perantara antara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Leslie J. Briggs (1979) menyatakan bahwa media pengajaran adalah alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk buku, film, rekaman video, dan lain sebagainya. Briggs juga berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Menurut Gagne media merupakan wujud dari adanya berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Miarso menyatakan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang
  • 6. pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar. Schram menyatakan bahwa media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, sehingga media menjadi perluasan bagi guru. Dilihat dari segi sifatnya, menurut NEA, media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audiovisual, termasuk teknologi perangkat kerasnya. Hal ini sama dengan pengertian media yang diberikan oleh AECT, yang menyatakan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. Brown meyakini bahwa media yang digunakan dengan baik oleh guru atau siswa dapat mempengaruhi efektivitas program belajar dan mengajar. Dari berbagai pengertian media di atas, bisa kita pahami bahwa media merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat bagi para siswa dan guru dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya media pengajaran, peran guru menjadi semakin luas. Sedangkan anak didik akan terbantu untuk belajar dengan baik, serta terangsang untuk memahami subjek yang tengah diajarkan dalam bentuk komunikasi penyampaian pesan yang lebih efektif dan efisien. Media pengajaran merupakan salah satu alat komunikasi dalam proses pembelajaran. Dikatakan demikian karena dalam media pengajaran terdapat proses penyampaian pesan dari pendidik kepada anak didik. Sedangkan pesan yang dikirim, biasanya berupa informasi atau keterangan dari pengiriman pesan. Pesan tersebut adakalanya disampaikan dalam bentuk sandi atau lambing seperti kata-kata, gambar, dan lainnya. Melalui saluran seperti radio, televise, OHP, film. Pesan diterima oleh penerima pesan melalui indera untuk diolah, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh penerima pesan. Dari jabaran di atas, media pengajaran adalah semua bahan atau alat fisik yang digunakan untuk mengimplementasikan pengajaran dan memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau tujuan pengajaran. Media pengajaran mencakup bahan-bahan tradisional seperti papan tulis,
  • 7. buku pegangan, bagan, slide, OHP/OHT, objek-objek nyata, dan rekaman video atau film. Selain itu, bisa juga berupa bahan-bahan dan beberapa metode mutahir seperti computer, DVD, CD-Room, internet, dan penggunaan fasilitas konferensi video secara interaktif. Penggunaan media pengajaran sangat penting bagi proses belajar mengajar, dikatakan penting karena media pengajaran sangat membantu peserta didik atau pengajar dalam memberikan pengajaran secara maksimal, efektif, dan efisien. Dalam proses pembelajaran, terdapat system yang harus diperhatikan dengan baik. Pembelajaran dikatakan sebagai system karena di dalamnya memiliki komponen yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Komponen tersebut terdiri atas tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pada dasarnya, media pengajaran selalu terdiri atas dua unsur, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) ddan unsur pesan yang dibawa (message/software). Software merupakan informasi atau bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan hardware berupa peralatan atau sarana yang digunakan untuk menyajikan pesan atau bahan ajar tersebut. 2. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran Media dalam sebuah pembelajaran sangat dibutuhkan karena bermanfaat untuk : a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistik. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera. c. Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara peserta didik dengan pendidik. d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
  • 8. e. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama f. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yaitu guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985 adalah sebagai berikut : a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar b. Pembelajaran dapat lebih menarik c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun diperlukan g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan h. Peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif Media perfungsi mengarahkan siswa untuk memperoleh berbagai pengalaman belajar. Pengalaman belajar (learning experience) tergantung pada interaksi siswa dengan media. Media yang tepat dan sesuai dengan tujuan belajar akan mampu meningkatkan pengalaman belajar sehingga siswa bisa meningkatkan hasil belajar. Media dijadikan sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Dibarengi dengan metode, sebagai prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Atau jelasnya dapat dillihat pada bagan di bawah ini.
  • 9. GURU MEDIA PESAN SISWA METODE Gambar fungsi media dalam proses pembelajaran Dalam kegiatan interaksi antara siswa dan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut : a. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian b. Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan sesuai keperluan c. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audiens dalam jumlah yang besar Secara rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dengan perantara gambar, potret, slide, film, video, atau media lainnya 2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena jauh jaraknya, berbahaya, maupun terlarang 3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan
  • 10. 4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung 5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap 6. Mengamati peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati 7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar diawetkan 8. Dengan mudah membandingkan sesuatu, dengan bantuan gambar, model, ataupun foto. 9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat 10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat 11. Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati secara langsung 12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat 13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau lama 14. Dapat menjangkau audiens yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek secara serempak. 15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. 3. Media Slide Power Point Slide power point merupakan salah satu program berbasis multi media. Media ini menjadi menarik untuk digunakan karena mempunyai berbagai kemampuan mengolah teks, warna, dan gambar, serta animasi- animasi yang bias diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya, program ini terdiri dari beberapa unsu rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud terdiri atas slide, teks, gambar
  • 11. dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Penggunaan powerpoint ini memiliki kelebihan sebagai berikut : a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi b. Animasi teks maupun animasi gambar atau foto c. Lebih merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji d. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik e. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan f. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang g. Dapat disimpan dalam bentuk data optic atau magnetic. (CD/disket/flashdisk) sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana
  • 12. BAB II ANALISIS SISWA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XII DI SMAN 17 SIAK Langkah dasar yang dapat kita buat dalam implementasi media pengajaran seperti yang diajukan oleh St. Cloud State University adalah : 1. Mengulas tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, audiensi, dan strategi pengajaran 2. Menetukan media terbaik bagi komponen pelajaran 3. Mencari dan mengulas bahan-bahan atau media 4. Mengadaptasi media atau bahan-bahan jika diperlukan 5. Jika materi atau medianya baru, maka harus dilakukan terlebih dahulu hal-hal seperti menentukan format, teks, visual, dan semacamnya; draf bahan dan media yang digunakan; serta periksa kejelasan dan aliran idenya 6. Lakukan evaluasi formatif 7. Implementasikan atau terapkan 8. Lakukan evaluasi atau revisi Selain hal tersebut di atas, menggunakan media dalam sebuah pembelajaran pada intinya haruslah menerapkan metode yang kita kenal dengan sebutan Assure. Pada Assure ada enam unsur yang harus dikaji tuntas dan mendalam sebelum guru melaksanakan sebuah pembelajaran. Enam unsur yang dimaksud; pertama; Analize Learner (menganalisa pebelajar), yang mencakup tiga hal, 1). Karakteristik umum termasuk di dalamnya usia, gender, latar belakang budaya; 2). Karakteristik khusus, yang termasuk di dalamnya pengetahuan awal dan motivasi, 3). Gaya belajar, visual, audiotutorial, dan kinestetik kedua; State standart and Objective, dalam hal ini seorang guru harus menentukan standar dan tujuan yang akan dicapai
  • 13. ketiga; Select strategi, method, media, technologi, materials. Guru harus mampu memilih strategi pembelajaran yang sesuai, metode yang tepat, media yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar, menggunakan teknologi yang dapat dimengerti oleh siswa serta menentukan bahan/materi apa yang akan diajarkannya. Keempat; Utilize technology , environment (memanfaatkan teknologi dan lingkungan) Kelima; Require learner participation (mengajak partisipasi siswa) Keenam; Evaluate & Revise (evaluasi dan meninjau kembali) Pada pembelajaran sosiologi di SMAN 17 Siak, dengan menggunakan model Assure dapat diketahui bahwa untuk analized learner, dalam segi usia kelas yang diajarkan dengan menggunakan media sebesar 90 persen siswanya berusia 18 tahun, berjumlah 25 orang dalam satu kelas tersebut, 16 orang berjenis kelamin perempuan dan 9 orang laki-laki. Jika dilihat dari latar belakang budaya, 90 persen siswa dalam kelas ini adalah siswa yang memiliki latar belakang budaya yang sama, jadi terdapat kemudahan dalam mengajar. Untuk karakteristik khusus dalam hal kemampuan awal siswa yang berada pada kelas ini adalah siswa yang memiliki kemampuan rata-rata menengah. Hanya ada 4 orang siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, dan 6 orang yang memiliki kemampuan awal dengan kategori rendah. Untuk gaya belajar sebagian besar di kelas ini memakai gaya belajar visual dan audiotutorial. Oleh karena itu guru merancang pembelajaran dengan menggunakan media power point yang dipadukan dengan memberikan penjelasan sesuai dengan power point yang ditampilkan. Guru menentukan tujuan yang akan dicapai yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. melihat kondisi SMAN 17 Siak, lingkungan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media slide power
  • 14. point, maka guru menggunakan media ini dalam proses pembelajaran. Di sekolah ini semua fasilitas yang dibutuhkan untuk penggunaan media ini dapat terpenuhi dengan baik, mulai dari adanya aliran listrik sebagai sumber menyalakan power point, tersedianya LCD Projektor, laptop sekolah yang memadai, serta ruangan kelas yang cukup nyaman dengan penggunaan media ini. Selain hal di atas guru juga mengajak siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, hal ini bertujuan pembelajaran menjadi lebih menarik dan lebih diminati siswa, motivasi belajar siswa tinggi. Dengan media slide power point yang ditampilkan siswa dengan semangat tinggi memperhatikan semua materi pembelajaran yang ditayangkan Terakhir tugas guru dalam sebuah proses pembelajaran adalah melakukan evaluasi dan mengulas kembali atau yang dikenal dengan istilah evaluate and revise. Dalam hal ini setelah materi pembelajaran usai disajikan guru memberikan pertanyaan untuk dijawab siswa.
  • 15. BAB III RPP, BAHAN AJAR, DAN EVALUASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama sekolah : SMA Negeri 17 Siak Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas/semester : XII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami lembaga sosial Kompetensi Dasar : 1. 2. Mengklasifikasi tipe-tipe lembaga sosial Indikator : Mengidentifikas tipe-tipe lembaga sosial Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 X Pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:  mengetahui dan memahami tipe-tipe lembaga sosial yang ada di masyarakat. B. Materi Pembelajaran 1. Lembaga Sosial C. Metode Pembelajaran 1. informasi 2. kerja mandiri 3. tanya-jawab 4. eksplorasi 5. diskusi 6. ceramah
  • 16. D. Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi No. Ket. Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendahuluan 1. 2x45’ a. Apersepsi Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran. Kemudian, guru menanyakan beberapa pertanyaan seputar lembaga sosial dan tipe-tipe lembaga sosial. b. Memotivasi Siswa menyebutkan jenis-jenis lembaga sosial yang ada dalam masyarakat. c. Rambu-rambu belajar Guru memberi tahu beberapa lembaga sosial dalam masyarakat. Kegiatan Inti 2. a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang tipe-tipe lembaga sosial. b. Siswa memperhatikan dengan seksama slide power point yang ditayangkan di depan kelas. c. Siswa dibagi dalam lima kelompok kemudian mendiskusikan tipe-tipe lembaga sosial yang ada dalam masyarakat. Misalnya, menulis proses upacara perkawinan dan fungsi tahapan-tahapan dalam upacara perkawinan tersebut, bentuk kekerabatan, pembayaran mas kawin, pola meneta sesudah perkawinan, serta susunan keluarga. d. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Guru bertindak sebagai pemandu diskusi kelas. e. Siswa dan guru membuat kesimpulan atas diskusi siswa. Kegiatan Akhir 3. a. Siswa dan guru membuat rangkuman bersama tentang tipe-tipe lembaga sosial dalam masyarakat. b. Siswa ditugaskan untuk mengerjakan soal-soal evaluasi yang telah tersedia di handout
  • 17. pembelajaran. c. Siswa diberi tugas rumah untuk membuat laporan secara individu tentang proses perkawinan di daerahnya atau di lingkungan keluarganya. E. Sumber pembelajaran: 1. Buku Sosiologi SMA kelas 3 ESIS halaman 57 - 86. 2. Pengalaman siswa tentang lembaga sosial 3. Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan. F. Media 1. Papan tulis 2. Alat-alat tulis 3. Lembar soal 4. LCD Projektor 5. Slide Power Point G. Penilaian/Evaluasi 1. Hasil ulangan siswa. 2. Laporan siswa tentang lembaga perkawinan. 3. Diskusi kelompok Berikut ini format penilaian diskusi kelompok. ASPEK PENILAIAN Kemampuan Total No Nama Kerja Presentasi Sikap Keaktifan Wawasan mengemukakan nilai pendapat sama Keterangan: nilai maksimal 20
  • 18. LEMBAR OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK Aspek yang Dinilai No Nama Siswa Skor/ Jumlah 1 2 3 4 5 6 Aspek yang dinilai: 1. Kemampuan menyampaikan pendapat. 2. Kemampuan memberikan argumentasi. 3. Kemampuan memberikan kritik. 4. Kemampuan mengajukan pertanyaan. 5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik. 6. Kelancaran berbicara. Penskoran: Jumlah skor: A. Tidak Baik Skor 1 24—30 = Sangat Baik B. Kurang Baik Skor 2 18—23 = Baik C. Cukup Baik Skor 3 12—17 = Cukup D. Baik Skor 4 6—11 = Kurang E. Sangat Baik Skor 5 FORMAT PENILAIAN PROSES DISKUSI Kriteria Penilaian Jumlah No Nama Siswa 1 2 3 4 5 Skor 1 2 dst
  • 19. Keterangan: Rentang skor : 1—3 1. Aktivitas dalam kelompok 2—15 = Sangat baik 2. Tanggung jawab individu 9—11 = Baik 3. Pemikiran 6—8 = Cukup 4. Keberanian berpendapat 3—5 = Kurang 5. Keberanian tampil Kepala SMAN 17 Siak Tualang, Februari 2012 Guru Mata Pelajaran INDRAWATI, S.Pd JUFRIATI, S.Sos NIP. 196808061995122001 NIP. 197808262009032002
  • 20. HAND OUT SOSIOLOGI Guru : Jufriati, S.Sos Kelas : XII IP2 Hari/Tanggal : Senin/ 17 Februari 2012 Standar Kompetensi : Memahami lembaga Sosial Kompetensi Dasar : 1. Mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial Indikator : 1. Mengidentifikasi tipe-tipe lembaga sosial. Materi Pembelajaran LEMBAGA SOSIAL Pengertian Lembaga Sosial Seperangkat Aturan/ tata kelakuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sebagai individu atau makhluk sosial. TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL 1. Berdasarkan Sudut Perkembangannya, terdiri atas: a. Crescive Institution, yakni lembaga sosial yang tumbuh dari adat istiadat dengan tidak disengaja. Contohnya lembaga perkawinan, hak milik, agama b. Enacted Institution, yakni lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhim kebutuhan. Contohnya pegadaian, pendidikan, dsb 2. Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat terdiri atas : a. Basic Institution, yakni lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contohnya keluarga, pendidikan, negara, tempat ibadah b. Subsidiary Institution, yakni lembaga sosial yang kurang penting. Contohnya rekreasi 3. Berdasarkan Penerimaan Masyarakat, terdiri atas : a. Aproved atau Sanctioned Institution, yakni lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat seperti : sekolah, perusahaan dagang, dsb b. Unsanctioned Institution, yakni lembaga sosial yang tidak diterima oleh masyarakat, seperti : perjudian, sindikat mafia, pelacuran, dsb 4. Berdasarkan sudut penyebarannya terdiri atas : a. General Institution, yakni lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat seperti lembaga agama b. Restricted Institution, yakni lembaga sosial yang hanya dikenal oleh sebagain orang saja, misalnya lembaga agama kristen, protestan, hindu, budha, islam, dsb
  • 21. 5. Berdasarkan Fungsinya terdiri atas : a. Operative Institution, yakni menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan, seperti lembaga Industri. b. Regulative Institution, yakni lembaga sosial yang mengawasi adat istiadat / tata kelakuan dalam masyarakat. Contohnya lembaga hukum, kejaksaan, kehakiman. Soal Latihan: 1. Jelaskan pengertian lembaga sosial menurut pendapatmu! 2. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan sudut perkembangannya! 3. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat! 4. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan penerimaan masyarakat! 5. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan sudut penyebarannya! 6. Tuliskan 2 tipe lembaga sosial berdasarkan fungsinya! 7. Tuliskan 2 contoh regulative institution! 8. Tuliskan 2 contoh Enacted institution! Jawaban Soal : 1. Seperangkat aturan/tata cara untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu atau sosial 2. Creasive institution dan enacted institution 3. Basic institution dan subsidiary institution 4. Aproved atau Sanctioned institution dan unsanctioned institution 5. General institution dan restricted institution 6. Operative institution dan regulative institution 7. Lembaga hukum, advokasi, jaksa, pengadilan 8. Pegadaian, pendidikan, lembaga perdagangan, dsb
  • 22. SLIDE POWER POINT PEMBELAJARAN P M E AA A S S L G E B L J R N O IO O I TE NGL M A AS S L NTA E B G O IA LEMBAGA SOSIAL Standar Ko petens : m i Ko petens Das m i ar: Mem aham Lem aS s i bag o ial Meng ifikas klas ikanTipe-tipe Lem aS s bag o ial Indikato r: MengidentifikasikanTipe-tipe Lem aS s bag o ial
  • 23. TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL Berdasarkan Sudut Perkembangannya TERDIRI ATAS Berdasarkan Berdasarkan Penerimaan Sudut Fungsinya Masyarakat Berdasarkan Sudut Penyebarannya TIPE LEMBAGA BERDASARKAN SUDUT PERKEMBANGANNYA TERBAGI ATAS : Crescive Institution, yakni Enacted Institution, yakni lembaga sosial yang lembaga sosial yang sengaja tumbuh dari adat istiadat dibentuk untuk memenuhi dengan tidak disengaja. kebutuhan. Contohnya Contohnya lembaga pegadaian, pendidikan, dsb perkawinan, hak milik, agama
  • 24. TIPE LEMBAGA BERDASARKAN PENERIMAAN MASYARAKAT TERBAGI ATAS : Aproved atau Sanctioned Unsanctioned Institution, Institution, yakni lembaga yakni lembaga sosial yang sosial yang diterima oleh tidak diterima oleh masyarakat seperti : masyarakat, seperti : sekolah, perusahaan perjudian, sindikat mafia, dagang, dsb pelacuran, dsb TIPE LEMBAGA BERDASARKAN SUDUT PENYEBARANNYA TERBAGI ATAS : Restricted Institution, yakni General Institution, yakni lembaga sosial yang hanya lembaga sosial yang dikenal dikenal oleh sebagain orang oleh sebagian besar saja, misalnya lembaga masyarakat seperti lembaga agama kristen, protestan, agama hindu, budha, islam, dsb
  • 25. TIPE LEMBAGA BERDASARKAN FUNGSINYA TERBAGI ATAS : Regulative Institution, yakni Operative Institution, yakni lembaga sosial yang menghimpun pola-pola mengawasi adat istiadat / atau tata cara yang tata kelakuan dalam diperlukan untuk mencapai masyarakat. Contohnya tujuan, seperti lembaga lembaga hukum, kejaksaan, Industri. kehakiman. TERIMA KASIH
  • 26. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Teori-teori belajar yang telah dicetuskan oleh pakar-pakar pendidikan sangat membantu guru dalam menentukan media pembelajaran. Penggunaan media dalam sebuah proses pembelajaran harus selalu memperhatikan langkah Assure, hal ini dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan pada pembelajaran yang bersangkutan. B. Saran Pembelajaran menggunakan media diyakini banyak membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan, karena mampu merangsang peserta didik dan juga pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran, oleh karena itu sebagai pendidik inovasi terbaru dalam memanfaatkan media pendidikan harus terus dilakukan agar kualitas SDM kita kelak menjadi manusia yang mampu bersaing secara global DAFTAR BACAAN Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung : CV Yrama Widya Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat bantu Media Pengajaran. Yogyakarta : Diva Press Sadiman, Arief. 2006. Media Pendidikan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada