2. Jika risiko tidak bisa diidentifikasi,
maka risiko tidak bisa diukur. Jika
risiko tidak bisa diukur, maka kita
tidak bisa mengelola risiko.
3. LANGKAH DALAM IDENTIFIKASI
DAN PENGUKURAN RISIKO
1. Mengidentifikasi risiko dan mempelajari
karakteristik risiko tersebut
2. Mengukur risiko tersebut, melihat
seberapa besar dampak risiko tersebut
terhadap kinerja perusahaan, dan
menentukan prioritas risiko tersebut.
5. TEHNIK IDENTIFIKASI RISIKO
ANALISIS SEKUEN RISIKO
IDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER RISIKO
MELIHAT LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS FLOW CHART KEGIATAN DAN
OPERASI PERUSAHAAN
ANALISIS KONTRAK
CATATAN STATISTIK KERUGIAN
PERUSAHAAN
SURVEY/WAWANCARA TERHADAP MANAJER
PERUSAHAAN
6. Bagan 2. Sekuen Risiko
SUMBER RISIKO RISK FACTORS
EKSPOSUR
TERHADAP
RISIKOKONDISI YANG MENAIKKAN
KEMUNGKINAN KERUGIAN
API
MINYAK TANAH YANG
DITARUH DIDEKAT
KOMPOR
GUDANG
YANG BISA
TERBAKAR
TERJADI KEBAKARANKERUGIAN
PERIL: KEJADIAN
YANG MENGAKIBATKAN
KERUGIAN
SEKUEN RISIKO KERUGIAN
7. IDENTIFIKASI
SUMBER-SUMBER RISIKO
LINGKUNGAN FISIK: bangunan yang dimakan usia
sehingga menjadi rapuh, sungai yang bisa menyebabkan
banjir, gempa bumi, badai, topan, vandalism
(pengrusakan).
LINGKUNGAN SOSIAL: kerusuhan sosial, demonstrasi,
konflik dengan masyarakat local, pemogokan pegawai,
pencurian, perampokan.
LINGKUNGAN POLITIK: perubahan perundangan,
perubahan peraturan, konflik antar Negara yang
mendorong boikot produk perusahaan.
LINGKUNGAN LEGAL: gugatan karena gagal mematuhi
peraturan dan perundangan yang berlaku
LINGKUNGAN OPERASIONAL: kecelakaan kerja,
kerusakan mesin, kegagalan sistem computer, serangan
virus terhadap komputer
LINGKUNGAN EKONOMI: kelesuan ekonomi (resesi),
inflasi yang tidak terkendali.
8. IDENTIFIKASI
SUMBER-SUMBER RISIKO
KONSUMEN : keluhan dari konsumen yang
mengakibatkan kekecewaan dan tidak mau lagi
membeli produk perusahaan, konsumen merasa
dirugikan kemudian menuntut perusahaan
SUPLIER : pasokan dari supplier tidak datang sesuai
dengan yang diharapkan (terlambat atau
spesifikasinya berbeda)
PESAING : pesaing meluncurkan produk baru yang
lebih baik, pesaing menurunkan harga yang bisa
mengakibatkan persaingan harga yang menurunkan
tingkat keuntungan perusahaan
REGULATOR : perusahaan gagal mematuhi peraturan
atau perundangan yang berlaku, perubahan
perundangan yang berlaku yang mengakibatkan
perusahaan merugi (misal upah minimum naik,
9. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Melihat rekening-rekening dalam
laporan keuangan
Menganalisis risiko-risiko yang bisa
muncul dari rekening-rekening tersebut
Misal, kas. Risiko apa saja yang bisa
muncul dari kas tersebut??
Misal, hutang. Risiko apa saja yang bisa
muncul dari hutang??
10. ANALISIS FLOW CHART OPERASI
PERUSAHAAN
Metode ini berusaha melihat sumber-sumber risiko
dari flow-chart kegiatan dan operasi perusahaan.
Metode ini terutama sangat sesuai untuk risiko
tertentu, seperti risiko dari proses produksi. Proses
produksi dimulai dari masuknya input tertentu,
pengerjaan input tersebut, sampai menjadi output
tertentu. Dalam rangkaian kegiatan produksi
tersebut, ada kemungkinan munculnya kejadian yang
tidak diinginkan, misal kecelakaan kerja, kerusakaan
mesin, dan sebagainya. Dengan mengamati
rangkaian prosesnya, kita akan bisa melihat atau
melokalisir terjadinya kejadian tersebut, kemudian
bisa mengidentifikasi sumber risiko yang
menyebabkan kejadian negatif tersebut.
11. ANALISIS KONTRAK
Analisis kontrak bertujuan melihat risiko yang bisa
muncul karena kontrak tertentu. Risiko ini lebih
berkaitan dengan risiko tuntutan hukum. Spesifikasi
kontrak yang tidak menyeluruh bisa menimbulkan
celah-celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab. Karena itu sedapat
mungkin kontrak dituliskan dengan bahasa yang jelas
(hitam putih), menyeluruh, untuk meminimalkan
risiko seperti risiko tuntuntan hukum atau ganti rugi.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan
meminta departemen hukum atau kepatuhan untuk
memeriksa poin-poin dalam kontrak, menganalisis
kemungkinan-kemungkinan konsekuensi hukum jika
suatu kontrak dituliskan dengan redaksi yang
tertentu.
12. ANALISIS STATISTIK KERUGIAN
PERUSAHAAN
Jika perusahaan mempunyai database yang baik,
perusahaan bisa mencatat kerugian-kerugian yang
dialami oleh perusahaan. Perusahaan bisa
menetapkan standar ke-normal-an yang tertentu
untuk setiap kejadian. Jika suatu kejadian muncul
dengan catatan yang tidak normal, maka manajer
risiko bisa memeriksa lebih lanjut penyebabnya.
Ketidaknormalan tersebut bisa terjadi karena
frekuensi yang terlalu sering (lebih sering
dibandingkan dengan frekuensi normal), atau nilai
kerugian yang terlalu tinggi (lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai kerugian yang normal).
Analisis terhadap penyimpangan bisa membantu
mengidentifikasi sumber-sumber risiko.
13. ILUSTRASI: SURVEY TERHADAP MANAJER MENGIDENTIFIKAS
RISIKO-RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERUSAHAAN UGG
1. Risiko komoditas: harga komoditas yang jatuh padahal perusahaan memegang
komoditas tersebut
2. Risiko cuaca: cuaca yang tidak menguntungkan sehingga mengacaukan panen,
dan kemudian menurunkan volume pertanian yang dikirimkan oleh perusahaan
(penjualan menurun)
3. Risiko counterparty: yaitu counterparty perusahaan gagal memenuhi kontraknya
terhadap perusahaan
4. Risiko lingkungan: yaitu perusahaan menghadapi tuntutan hukum karena
perusahaan dituduh merusak lingkungan (seperti mencemarkan lingkungan)
5. Risiko persediaan: yaitu persediaan yang dipegang mengalami kerusakan (misal
membusuk)
6. Risiko kredit: yaitu counterparty gagal bayar kepada perusahaan
14. PENGUKURAN RISIKO
Jika risiko bisa diukur, kita bisa melihat
tinggi rendahnya risiko yang dihadapi
oleh perusahaan
Kita juga bisa melihat dampak dari
risiko tersebut terhadap kinerja
perusahaan, sekaligus bisa melakukan
prioritisasi risiko (risiko mana yang
paling relevan).
Pengukuran risiko biasanya dilakukan
melalui kuantifikasi risiko
15. Tipe Risiko Definisi Tehnik Pengukuran
Risiko pasar Harga pasar bergerak ke arah yang
tidak menguntungkan (merugikan)
Value At Risk (VAR),
stress-testing
Risiko kredit Counterparty tidak bisa membayar
kewajibannya (gagal bayar) ke
perusahaan
Credit rating, Creditmetrics
Risiko perubahan
tingkat bunga
Tingkat bunga berubah yang
mengakibatkan kerugian pada
portofolio perusahaan
Metod pengukuran jangka
waktu, Durasi
Risiko Operasional Kerugian yang terjadi melalui
operasi perusahaan (misal sistem
yang gagal, serangan teroris)
Matriks frekuensi dan
signifikansi kerugian, VAR
operasional
Risiko kematian Manusia mengalami kematian dini
(lebih cepat dari usia kematian
wajar)
Probabilitas kematian
dengan tabel mortalitas
Risiko kesehatan Manusia terkena penyakit tertentu Probabilitas terkena
penyakit dengan
menggunakan tabel
morbiditas
Risiko Teknologi Perubahan teknologi mempunyai
konsekuensi negatif terhadap
perusahaan
Analisis scenario
16. Bagan 3. Matriks Frekuensi dan Signifikansi
Rendah Tinggi Frekuensi
RendahTinggi
Signifikansi
Risiko Kesalahan
Manusia
17. Bagan 4. Map Risiko Untuk Risiko Pengrusakan Lingkungan
18. BAGAIMANA MEMPERKIRAKAN
SEVERITY DAN PROBABILITY?
BISA DENGAN SURVEY TERHADAP MANAJER
MANAJER DIMINTA MERANKING RISIKO
YANG DIEVALUASI DENGAN DIMENSI
SEVERITY DAN PROBABILITY (FREQUENCY)
DENGAN SKALA MISAL 1 (RENDAH) SAMPAI
5 (TINGGI)
KEMUDIAN DIRATA-RATA, DAN DIHITUNG
RATA-RATA SEVERITY DAN PROBABILITY
UNTUK RISIKO YANG DIEVALUASI
19. KITA JUGA BISA MENGGUNAKAN METODE
YANG LEBIH OBYEKTIF
MISAL, TINGKAT PROBABILITY DIHITUNG
DENGAN MENGHITUNG FREKUENSI
RISIKO DI MASA LALU
MISAL, SEVERITY DIPERKIRAKAN
DENGAN MENGHITUNG KERUGIAN YANG
TIMBUL JIKA RISIKO TERSEBUT MUNCUL
20. ILUSTRASI: IDENTIFIKASI RISIKO
UNGGUL AIRLINES
Unggul Airlines adalah perusahaan
penerbangan yang berdiri sepuluh tahun
yang lalu. Perusahaan tersebut didirikan oleh
dua orang bersaudara, yang tertarik dengan
bisnis penerbangan. Mereka memperkirakan
bahwa suatu saat akan terjadi deregulasi di
bidang penerbangan. Deregulasi tersebut
memunculkan kesempatan bisnis, karena
salah satu komponen deregulasi adalah
membolehkan perusahaan penerbangan baru
untuk terjun di bisnis tersebut. Antisipasi
mereka ternyata benar, lalu PT Unggul
Airlines akhirnya berdiri.
21. ILUSTRASI (CONT’D)
Joko Muryanto merupakan staf yang baru
saja masuk. Dia lulusan program Magister
Manajemen universitas ternama di negeri ini.
Atasannya meminta Joko untuk mengevaluasi
risiko yang dihadapi oleh perusahaan
penerbangan Unggul Airlines, dan
mengembangkan solusi untuk menghadapi
risiko tersebut. Secara spesifik, atasannya
meminta Joko untuk mengidentifikasi risiko
strategis (strategic risks), yaitu risiko yang
dianggap secara signifikan mempengaruhi
bisnis penerbangan PT Unggul Airlines.
22. HASIL ANALISIS
PT Unggul Airline menggunakan pesawat yang lebih
tua dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya.
Pesawat tua tersebut digunakan karena biaya sewa
dan biaya pembelian (sebagian dibeli oleh PT Unggul
Airlines) lebih murah. Sayangnya pesawat tua
tersebut lebih boros bahan baker. Diperkirakan bahan
bakar mencapai sekitar 30% dari komponen,
sementara persentase untuk pesaing adalah sekitar
15-20%. Dengan struktur biaya yang semacam itu,
PT Unggul Airlines menjadi lebih rentan terhadap
kenaikan harga bahan bakar pesawat. Untuk melihat
seberap besar pengaruh bahan bakar tersebut, Joko
memplot pengaruh perubahan harga bahan bakar
terhadap EPS (Earning PerShare) PT Unggul Airlines,
seperti berikut ini.
24. Bagan 6. Perbandingan Pengaruh Harga Bahan Bakar:
Unggul Airlines dan Penerbangan Lainnya
20.0016.47 23.53
Confidence
Interval
EPS
Penerbangan Lain
Unggul Airlines
Rata-Rata Harga
Bahan Bakar
25. HASIL ANALISIS (2)
PT Unggul Airlines mempunyai rute penerbangan luar
negeri (terutama ke Australia, Malaysia, Hongkong).
Selama ini PT Unggul Airlines lebih banyak
mengandalkan wisawatan domestic atau pebisnis
domestic yang akan bepergian ke luar negeri untuk
rute-rute tersebut. Yang menjadi masalah, jika
Rupiah melemah terhadap mata uang asing maka,
harga tiket yang biasanya ditetapkan dalam dolar
Amerika Serikat ($) menjadi lebih mahal. Penetapan
harga dalam $ dilakukan karena PT Unggul Airlines
harus membayar biaya dalam $ untuk operasi luar
negeri mereka.
26. Biaya
Operasional
($)
Kurs Biaya
Operasional
(Rp)
Awal periode $100 Rp10.000/$ Rp1.000.000
Akhir periode $100 Rp20.000/$ Rp2.000.000
Harga tiket ($) Kurs Harga tiket
(Rp)
Awal periode $100 Rp10.000/$ Rp1.000.000
Akhir periode $100 Rp20.000/$ Rp2.000.000
HARGA MENJADI LEBIH MAHAL
BIAYA MEMBENGKAK
27. HASIL ANALISIS (3)
PT Unggul Airlines saat ini
menggunakan hutang yang cukup
signifikan. Hutang tersebut terdiri dari
dua tipe: (1) membayar bunga secara
tetap, dan (2) membayar bunga
mengambang. Joko Muryanto kemudian
mencoba menganalisis efek perubahan
tingkat bunga terhadap EPS PT Unggul
Airlines.
28. Bagan 7. Pengaruh Hutang Bunga Mengambang Terhadap EPS
Catatan: LIBOR adalah London Interbank Offering Rate, tingkat bunga yang dijadikan
patokan di pasar Eurodollar (Eropa)
5.45
EPS
3% 7% 11%
Libor
29. Bagan 8. Pengaruh Hutang Bunga Tetap Terhadap EPS
5.45
EPS
3% 7% 11%
Libor
30. HUTANG BUNGA TETAP VERSUS
HUTANG BUNGA VARIABEL
MANA YANG LEBIH TINGGI RISIKONYA?
HUTANG DENGAN BUNGA TETAP ATAU
VARIABEL?
KENAPA DEMIKIAN?
31. KESIMPULAN
ANALISIS RISIKO STRATEGIS
PT UNGGUL AIRLINES
Pada akhirnya Joko Muryanto
menyimpulkan bahwa PT Unggul Airlines
menghadapi tiga jenis risiko strategis
yaitu: (1) risiko kenaikan harga bahan
bakar, (2) risiko perubahan kurs (Rupiah
melemah), dan (3) risiko perubahan
tingkat bunga. Joko kemudian membuat
laporan ke atasannya untuk
ditindaklanjuti.