SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Briefing Paper 
Pebruari 2013 (Revisi Juni 2013) 
PUSAT INFORMASI KESEHATAN MASYARAKAT (PIKM) SEBAGAI RUANG PUBLIK UNTUK MENGHILANGKAN STIGMA DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN DALAM PENANGGULANGAN HIV 
1. Pengantar 
Rangkuman Eksekutif ”Upaya Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia 2006-2011 yang dibuat KPAN menggambarkan HIV dan AIDS sudah menyebar di seluruh Indonesia, meskipun bervariasi tingkat prevalensi HIV di masing-masing propinsi dan kabupaten/kota, seperti terlihat dalam grafik berikut: Berdasarkan ”Laporan Situasi Perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia sampai dengan Maret 2012,”, yang dikeluarkan Ditjen PP & PL Kemenkes, menyatakan : sejak petama kali ditemukan (1987) sampai dengan Maret 2012, kasus HIV dan AIDS telah tersebar di 368 kab/kota (73,9%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh propinsi (33 propinsi) di Indonesia. Pertama kali ditemukan di propinsi Bali (1987) dan yang terakhir melaporkan adanya kasus HIV (2011) adalah propinsi Sulawesi Barat. Sampai dengan tahun 2005, jumlah kasus HIV yang dilaporkan 859 kasus, tahun 2006 (7.195 kasus), tahun 2007 (6.048 kasus), tahun 2008 (10.362 kasus), tahun 2009 (9.793 kasus), tahun 2010 (21.591 kasus), tahun 2011 (21.031 kasus) dan Januari- Maret 2012 (5.991 kasus). Jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan Maret 2012 sebayak 82.870 kasus.
Page 2 of 11 
Meningkatnya jumlah penemuan kasus orang terinfeksi HIV belum diikuti dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang HIV dan AIDS secara komprehensif, sehingga dalam kehidupan sosial bermasyarakat dijumpai tindakan-tindakan diskriminasi yang ditujukan kepada orang yang terinfeksi HIV. UNDP dalam ”Socio-economic impact of HIV at the Individual and household levels in Indonesia – a seven provice study”, menyebutkan secara pribadi atau rumah tangga dengan ’status’ terinfeksi HIV mendapat perlakuan diskriminasi di area publik, antara lain lingkungan tempat tinggal dan layanan kesehatan. Laporan ini menunjukkan bahwa perlakukan yang diterima orang terinfeksi HIV di lingkungan tempat tinggal, antara lain : orang akan menghindari (59%), mengalami kekerasan secara verbal (53%), dan tidak diizinkan bermain dengan anak lainnya (38%). Perlakukan yang diterima orang terinfeksi HIV di layanan kesehatan, antara lain : diberi kode (70,23%), layanan menerapkan persyaratan tambahan untuk ARV (46.58%) dan penyedia layanan berlebihan dalam menggunakan alat perlindungan (19.61%)
Page 3 of 11 
Perlakuan diskriminasi yang dialami orang terinfeksi HIV tidak terlepas dari masih terbatasnya pemahaman masyarakat tentang HIV dan AIDS. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi perbedaan persepsi dan pemahaman tentang HIV dan AIDS. Pemahaman berarti menciptakan komunikasi, untuk itu dibutuhkan saling pengertian tentang maksud-maksud masing-masing pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Habermas melihat bahwa komunikasi merupakan sifat dasar manusia dan hanya dengan komunikasi manusia mencapi tingkat yang lebih tinggi yaitu eksistensi, aktualisasi dan otonomisasi, bahkan kebebasan. Filsuf asal Jerman, Jurgen Habermas menawarkan gagasan Teori Tindakan Komunikatif (The Theory of Communication Action). Tindakan komunikatif adalah tindakan yang mengarahkan diri pada konsensus, dimana setiap tindakan menjadi tindakan rasional yang berorientasi kepada kesepahaman, persetujuan dan rasa saling mengerti. Konsensus semacam itu, bagi Habermas, hanya dapat dicapai melalui diskursus praktis. Kemudian Habermas menggunakan istilah ”ruang publik (public sphere)” untuk menyebutkan "area diskursus” bagi individu dan kelompok sebagai tempat berkumpul dan mendiskusikan hal-hal yang menjadi kepentingan bersama dan kemungkinan mencapai pemahaman bersama. Berdasarkan analisis pelaksanaan program penanggulangan HIV dan AIDS dukungan GF ATM dalam kurun waktu 2009-2011, PKBI menarik pembelajaran bahwa penanggulangan HIV bisa berjalan secara efektif dan berkelanjutan, jika melibatkan masyarakat secara penuh dalam program penanggulangan HIV dan AIDS. 
Keterlibatan masyarakat secara penuh hanya bisa terwujud dengan adanya wadah untuk berinteraksi antara masyarakat, tokoh agama dan masyarakat, pemerintah tingkat desa dan kelurahan, kelompok rawan terinfeksi HIV dan ODHA. Berdasarkan
Page 4 of 11 
kebutuhan ini, PKBI mengembangkan konsep Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM). PIKM akan menjadi ruang publik bagi masyarakat untuk berdiskusi dan berdebat tentang HIV dan AIDS; keberadaan kelompok rawan terinfeksi HIV (PPS, LSL, Waria, penasun) dan ODHA di lingkungan tempat tinggal mereka; resiko terinfeksinya ibu rumah tangga dan anak; dan isu lainnya. Hasil-hasil diskusi ini diharapkan mampu membangun aksi bersama masyarakat untuk ikut serta dalam program penanggulangan HIV dan AIDS sekaligus membangun opini publik sehingga kebijakan pemerintah daerah berpihak kepada kelompok-kelompok yang terdampak dan terpinggirkan karena HIV dan AIDS. 
2. Ruang Publik (Public Sphere) 
Ruang publik adalah sebuah area dalam kehidupan sosial di mana individu bersama- sama secara bebas mendiskusikan dan mengidentifikasi masalah sosial dan kemudian hasil diskusi tersebut dapat menghasilkan aksi politik. Ruang publik ibarat teater dalam masyarakat modern dimana partisipasi politik diberi ruang untuk mengeluarkan pendapat dan membentuk opini publik dalam kehidupan bermasyarakat. Ruang publik menjembatani antara ruang pribadi (private sphere) dan ruang otoritas public (sphere of public authority) melalui opini publik. Opini public inilah yang menghubungkan antara kepentingan negara dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Kehadiran ruang publik akan membuka peluang terciptanya kesadaran bahwa setiap orang memiliki kepentingan yang sama dengan pihak lain. Kesadaran ini akan mendorong masyarakat mempertanyakan setiap tindakan yang dilakukan negara, terutama jika negara gagal melayani masyarakat.
Page 5 of 11 
3. Fungsi Ruang Publik 
Menurut Habermas, pada abad pertengahan masyarakat Eropa tidak memiliki ruang publik sebagai wilayah yang khusus di luar ruang private. Pada periode tersebut, ruang publik merupakan perwakilan dari kelompok kelompok feodal yang memiliki kekuasaan. (gereja, pangeran dan bangsawan). Para kelompok feodal ini lebih terikat pada ’tanah’ mereka, dan lebih berperan untuk menjadi mewakili kekuasaan atas wilayah tersebut, bukannya mewakili rakyat. Namun pada abad ke-18, muncul berbagai ruang publik yang berada di luar kontrol negara. Coffee house (Inggris), salon (Prancis) dan table societies (Jerman) menjadi tempat kelompok aristokrat dan kelas menengah berkumpul berdiskusi dan berdapat berbagai isu. Pertumbuhan ruang publik menyebabkan meningkatnya kesadaran untuk mempertanyakan otoritas yang ada ada, baik tradisi maupun kekuasaan negara. Ruang publik menjadi "ruang ketiga", yang menjadi penyangga antara ruang pribadi (area interaksi antar teman dekat dan keluarga) dan ruang yang ditempati oleh kontrol negara. Ruang publik menjadi area untuk mempertanyakan tradisi yang ada di masyarakat dengan melakukan penalaran secara bersama-sama untuk membangun konsensus, membawa perubahan serta memperkuat masyarakat, secara sederhana gagasan Habermas tentang fungsi ruang publik dapat dilihat pada gambar berikut :
Page 6 of 11 
4. Komunikasi sebagai Dialog 
Dialog menuntut kerendahan hati. Dialog menuntut keyakinan pada kemampuan manusia. Keyakinan pada fitrahnya untuk menjadi manusia seutuhnya tanpa adanya kelas atau strata. Dialog membutuhkan harapan Harapan untuk mencapai kesempurnaan sebagai manusia Dan yang terakhir, dialog membutuhkan pemikiran kritis. Pemikiran kritis memandang realitas sebagai proses perubahan dan berkelanjutan Demi mencapai proses memanusiakan manusia. ~ Paulo freire~ Komunikasi sebagai dialog merupakan sebuah proses berbagi informasi untuk membangun pemahaman bersama, kesepakatan bersama dan aksi bersama. Salah satu model komunikasi sebagai dialog, adalah Convergence model of Communication (Rogers and Kincaid, 1981). Model komunikasi ini menempatkan komunikasi sebagai proses berbagi informasi diantara dua orang atau lebih dalam sebuah jaringan sosial mereka. Model ini menempatkan komunikasi sebagai proses dialog sebagai sarana berbagi informasi, membangun pemahaman bersama (mutual understanding), membangun kesepakatan bersama (mutual agreement) dan akhirnya menciptakan aksi bersama (collective action). Pemahaman adalah sejauh mana dua orang atau lebih memberikan ’kemiripan’ dalam mendefenisikan sebuah isu yang menjadi perhatian bersama. Kesepakatan adalah sejauh mana dua orang atau lebih memberikan penilaian yang sama terhadap sebuah isu yang menjadi perhatian bersama.
Page 7 of 11 
Dalam menjalankan program penangulangan HIV dan AIDS menjadi syarat utama adalah adanya pemahaman bersama (mutual understanding) sehingga dapat menghilangkan stigma terhadap kelompok-kelompok tertentu, seperti yang terlihat pada spanduk berikut ini : Dalam pernyataan yang termuat dalam spanduk tersebut, terlihat adanya kesalahpahaman terhadap makna ”Waria”. Seolah-olah Waria merupakan sesuatu yang ’berbahaya’ sehingga ditolak keberadaannya. Padahal Waria merupakan salah satu perwujudan dari Identitas Gender, layaknya laki-laki dan perempuan. Dialog merupakan sarana yang tepat untuk menjembatani perbedaan pemahaman ini, seperti yang dilakukan pada pelatihan community organizing di Pekan Baru, dimana pada pelatihan tersebut kelompok waria (in-group) dengan kelompok di luar waria (out-group) berdiskusi tentang waria. Pada diskusi tersebut, masing-masing kelompok berbicara tentang pandangan mereka tentang waria, antara lain :
Page 8 of 11 
Proses diskusi dan debat mengenai waria dan faktor penyebabnya memakan waktu lebih dari satu hari untuk sampai pada satu pemahaman bersama. Pemahaman bersama tersebut menghasilkan suatu konsensus untuk memberikan NAMA menggambarkan sosok identitas tentang waria, yaitu : 
Adanya kesepakatan tentang NAMA/ISTILAH untuk menggambarkan sosok identitas waria, memberikan gambaran besar langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dialami waria. Oleh karena, selama ini pemahaman sebagai besar orang tentang waria adalah gambaran WARIOR sehingga respon mereka terhadap waria sering diskriminatif dan melecehkan. Pendekatan program yang diberikan pun lebih kepada KIE tentang HIV dan AIDS dan rujukan ke layanan IMS dan VCT. Namun, jika dilihat dari perspektif WARIA SEJATI, persoalannya menjadi berbeda lebih kepada masalah norma sosial. Tradisi masyarakat kita lebih menekankan pembagian manusia berdasarkan biologis (jenis kelamin) dibanding memperhatikan aspek psikologis, sehingga manusia cuma atas perempuan dan laki-laki. Kelompok di luar jenis kelamin tersebut, dianggap perilaku menyimpang, kondisi inilah yang menyebabkan waria mendapat perlakuan diskriminatif. Perlakuan diskriminatif telah dialami waria sejak dari duduk di sekolah dasar hingga menjadi dewasa. Perlakuan diskriminatif dari ejekan hingga sulit mendapatkan pekerjaan. Faktor kesulitan mengakses pekerjaan yang layak mengakibatkan beberapa waria akhirnya bekerja dengan mentransaksikan tubuhnya. Pekerjaan ini beresiko terinfeksi HIV. Jika persoalan yang dihadapi waria berkaitan dengan norma sosial, mestinya pendekatan yang dilakukan adalah mendorong pemerintah memberikan jaminan perlindungan dan kesempatan untuk mengakses layanan publik (pekerjaan yang layak, pendidikan dan kesehatan) bagi waria.
Page 9 of 11 
Konsensus gambaran besar tentang waria harusnya dapat merumuskan aksi bersama untuk mengatasi persoalan yang dihadapi waria. Sayangnya, pada pelatihan community organizing tersebut tidak sampai membahas langkah apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut. 
Paulo Freire (1972) menyatakan dialog yang membebaskan bukan untuk menindas suatu kelompok hanya tercipta, jika masing-masing orang atau kelompok berdialog dengan : 
 kerendahan hati. 
 keyakinan pada kemampuan manusia. 
 keyakinan pada fitrah manusia tanpa adanya kelas atau strata. 
 memiliki harapan untuk mencapai kesempurnaan sebagai manusia 
 pemikiran kritis memandang realitas sebagai proses perubahan dan berkelanjutan untuk mencapai proses memanusiakan manusia. 
5. Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) 
PIKM sebagai ruang publik mestinya sebuah tempat dimana orang-orang secara alamiah berinteraksi untuk berbicara, diskusi atau pun berdebat. Tempat tersebut bisa saja warung kopi, warteg, balai desa, alun-alun, ruang tunggu puskesmas atau rumah sakit, sesuai dengan sosial budayanya. Hal yang paling penting bukan pada di mana tempatnya, tapi lebih apakah tempat tersebut memberikan kebebasan, kesetaraan, kesempatan dan penghargaan kepada setiap orang untuk berbicara dan mengeluarkan pendapatnya sesuai hati nurani tanpa rasa takut atau malu. 
Pada tahap awal, dimana HIV dan AIDS masih berkonotasi negatif, proses dialog yang berlangsung di PIKM masih didukung oleh fasilitator, yang disebut community organizer (CO). CO akan memfasilitasi proses sehingga terbangun pemahaman bersama (mutual understanding), kesepakatan bersama (mutual agreement) dan
Page 10 of 11 
akhirnya tercipta aksi bersama (collective action) untuk mengatasi masalah HIV di masyarakat. Selanjutnya, PIKM harus berjalan secara alamiah sebagai ruang publik bagi setiap orang, keluarga atau masyarakat untuk berdiskusi mengenai masalah yang mereka hadapi, mencari solusi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut dengan potensi yang mereka miliki. ” .... PIKM adalah wadah bagi masyarakat untuk berkumpul, berdiskusi, berdialog, berdebat dan berkegiatan dalam upaya melindungi dan menyelamatkan perempuan dan anak dari HIV ” 
6. Ukuran Keberhasilan PIKM 
Awal inisiasi PIKM tidak terlepas dari kerangka program sehingga membutuhkan indikator atau ukuran keberhasilan sebuah PIKM. Berdasarkan konsep ruang publik, maka ukuran keberhasilan dapat diukur secara kuantitas dan kualitas. Dari aspek kuantitas, indikator yang digunakan adalah : 
a. jumlah pertemuan (frekuensi) 
b. jumlah peserta yang mengikuti dialog atau diskusi. 
Pada jumlah peserta yang mengikuti dialog atau diskusi, komposisi peserta yang hadir menjadi hal yang perlu diperhatikan. Total Jumlah peserta Komposisi Peserta Catatan *) Tokoh agama/masyarakat Anggota masyarakat Populasi rawan terinfeksi HIV (PPS, LSL, Waria, penasun) Orang terinfeksi HIV 
*) hal yang perlu menjadi perhatian selama proses diskusi dan dialog, apakah semua peserta bebas berbicara dan mengeluarkan pendapat tanpa rasa takut atau malu.
Page 11 of 11 
Dari aspek kualitas, indikator menitikberatkan pada proses dan hasil pada tahapan pemahaman bersama (mutual understanding), kesepakatan bersama (mutual agreement) dan akhirnya tercipta aksi bersama (collective action). Tahapan Pemahaman Bersama Tahapan Kesepakatan Bersama Tahapan Aksi Bersama 
Hasil yang perlu diobservasi dan dicatat 
Hasil yang perlu diobservasi dan dicatat 
Hasil yang perlu diobservasi dan dicatat 
 Apa perbedaan pendapat/ pemahaman yang muncul 
 Apakah ada pendapat yang dominant 
 Apakah ada perubahan sikap pasca diskusi/dialog 
 Apakah ada terbentuk istilah baru/nama sebagai bentuk pemahaman bersama. 
 Apa kesepakatan yang terbentuk selama diskusi 
 Adakah kelompok yang dominan dalam proses pembentukan kesepakatan. 
 Adakah kelompok yang terabaikan dalam proses pembentukan kesepakatan. 
 Apa langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi masalah HIV. 
 Apa saja potensi masyarakat yang digunakan untuk mengatasi masalah mereka. 
 Apa tantangan yang dihadapi dalam menjalankan aksi. 
Sumber bacaan : 
 Ditjen PP & PL Kemenkes, Laporan Situasi Perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia sampai dengan Maret 2012”, 2012 
 Dorling Kindersley, ”The Philosophy Book,” 2011 
 Figueroa, Kincaid, Rani, Lewis, Communication for social Change : An Integrated Model for Measuring the process and Its Outcome, 2002 
 Jurgen Habermas; Sara Lennox; Frank Lennox, ”The Public Sphere: An Encyclopedia Article (1964), New German Critique, No 3 (Autumn, 1974). 
 Paulo Freire, Pendidikan Kaum Tertindas, 2008 
 KPAN, Rangkuman Eksekutif Upaya Panggulangan HIV dan AIDS di Indonesia 2006-2011. 
 UNDP, ”Socio-economic impact of HIV at the Individual and household levels in Indonesia – a seven provice study,” 2010

More Related Content

What's hot

Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526STISIPWIDURI
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527STISIPWIDURI
 
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkesGedhe Foundation
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatTini Wartini
 
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakatModul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakatpjj_kemenkes
 
Kb 5 perdayaan masyarakat -
Kb 5   perdayaan masyarakat -Kb 5   perdayaan masyarakat -
Kb 5 perdayaan masyarakat -pjj_kemenkes
 
Pemberdayaan ppt
Pemberdayaan pptPemberdayaan ppt
Pemberdayaan ppthanny26
 
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUN...
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM  PEMBANGUN...HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM  PEMBANGUN...
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUN...harmiati
 
Laporan riset UGM untuk Gerakan Desa Membangun
Laporan riset UGM untuk Gerakan Desa MembangunLaporan riset UGM untuk Gerakan Desa Membangun
Laporan riset UGM untuk Gerakan Desa MembangunBudi Ragiel
 
Pkm difabel (revisi 251012) baru
Pkm  difabel (revisi 251012) baruPkm  difabel (revisi 251012) baru
Pkm difabel (revisi 251012) baruZakiyul Mu'min
 
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012Bahana Mahasiswa
 
Lentera edisi mei 2021 [revisi 1]
Lentera edisi mei 2021 [revisi 1]Lentera edisi mei 2021 [revisi 1]
Lentera edisi mei 2021 [revisi 1]NariswariKiranaHayu
 
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencana
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencanaSni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencana
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencanaandy widayat
 
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasProsedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasWiandhariEsaBBPKCilo
 
Group 3 review jurnal pemberdayaan
Group 3   review jurnal pemberdayaanGroup 3   review jurnal pemberdayaan
Group 3 review jurnal pemberdayaanSlametWidodo53
 

What's hot (20)

Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
Insani vol 2_no_2_des_2015_nancy_rahakbauw-6da5f-2142_526
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
 
Makalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massaMakalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massa
 
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakatModul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
 
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukanBahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
 
Kb 5 perdayaan masyarakat -
Kb 5   perdayaan masyarakat -Kb 5   perdayaan masyarakat -
Kb 5 perdayaan masyarakat -
 
Pemberdayaan ppt
Pemberdayaan pptPemberdayaan ppt
Pemberdayaan ppt
 
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUN...
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM  PEMBANGUN...HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM  PEMBANGUN...
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUN...
 
Laporan riset UGM untuk Gerakan Desa Membangun
Laporan riset UGM untuk Gerakan Desa MembangunLaporan riset UGM untuk Gerakan Desa Membangun
Laporan riset UGM untuk Gerakan Desa Membangun
 
Pkm difabel (revisi 251012) baru
Pkm  difabel (revisi 251012) baruPkm  difabel (revisi 251012) baru
Pkm difabel (revisi 251012) baru
 
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
 
Lentera edisi mei 2021 [revisi 1]
Lentera edisi mei 2021 [revisi 1]Lentera edisi mei 2021 [revisi 1]
Lentera edisi mei 2021 [revisi 1]
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencana
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencanaSni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencana
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencana
 
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat TerbatasProsedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
Prosedur Pemberdayaan Keluarga, Kelompok Masyarakat Terbatas
 
Group 3 review jurnal pemberdayaan
Group 3   review jurnal pemberdayaanGroup 3   review jurnal pemberdayaan
Group 3 review jurnal pemberdayaan
 
Desa Siaga
Desa SiagaDesa Siaga
Desa Siaga
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 

Viewers also liked

50589909 petunjuk-teknis-upacara-bendera
50589909 petunjuk-teknis-upacara-bendera50589909 petunjuk-teknis-upacara-bendera
50589909 petunjuk-teknis-upacara-benderabimo kontaning
 
02. menuju co profesional
02. menuju co profesional02. menuju co profesional
02. menuju co profesionaljselv
 
03. peran community organizer
03. peran community organizer03. peran community organizer
03. peran community organizerjselv
 
Konsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianKonsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianAdri Hermawan
 
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...Yayasan Rumah Peneleh
 
Panduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang MudaPanduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang MudaECPAT Indonesia
 
Kerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang Muda
Kerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang MudaKerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang Muda
Kerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang MudaECPAT Indonesia
 
Community Organizing (Pengorganisasian Rakyat)
Community Organizing (Pengorganisasian Rakyat)Community Organizing (Pengorganisasian Rakyat)
Community Organizing (Pengorganisasian Rakyat)Sketchpowder, Inc.
 
Pedoman upacara bendera
Pedoman upacara benderaPedoman upacara bendera
Pedoman upacara benderaSMP KANIGORO
 
Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikMustika Aji
 
Statistik,Statistika dan Macam-Macam Data
Statistik,Statistika dan Macam-Macam DataStatistik,Statistika dan Macam-Macam Data
Statistik,Statistika dan Macam-Macam Dataaldila_dila
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Dadang Solihin
 
Pengertian Statistika dan Macam macam Data
Pengertian Statistika dan Macam macam DataPengertian Statistika dan Macam macam Data
Pengertian Statistika dan Macam macam Datasilvia kuswanti
 
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitianMetodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitianjayamartha
 
Pelatihan advokasi
Pelatihan advokasi Pelatihan advokasi
Pelatihan advokasi Bagus Utomo
 
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANMONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANDadang Solihin
 
Statistika Dasar (6 - 7) probabilitas
Statistika Dasar (6 - 7) probabilitasStatistika Dasar (6 - 7) probabilitas
Statistika Dasar (6 - 7) probabilitasjayamartha
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiArfan Fahmi
 

Viewers also liked (20)

50589909 petunjuk-teknis-upacara-bendera
50589909 petunjuk-teknis-upacara-bendera50589909 petunjuk-teknis-upacara-bendera
50589909 petunjuk-teknis-upacara-bendera
 
02. menuju co profesional
02. menuju co profesional02. menuju co profesional
02. menuju co profesional
 
03. peran community organizer
03. peran community organizer03. peran community organizer
03. peran community organizer
 
Konsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianKonsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitian
 
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...
Irsyadul Amir. Pelatihan Advokasi Mahasiswa dan Gerakan Sosial (Aksi Aktivis ...
 
Panduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang MudaPanduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
 
Kerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang Muda
Kerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang MudaKerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang Muda
Kerangka Kerja dan Strategi Advokasi Anak dan Orang Muda
 
Community Organizing (Pengorganisasian Rakyat)
Community Organizing (Pengorganisasian Rakyat)Community Organizing (Pengorganisasian Rakyat)
Community Organizing (Pengorganisasian Rakyat)
 
Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Tugas "Analisa Statistika"
Tugas "Analisa Statistika"Tugas "Analisa Statistika"
Tugas "Analisa Statistika"
 
Pedoman upacara bendera
Pedoman upacara benderaPedoman upacara bendera
Pedoman upacara bendera
 
Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publik
 
Statistik,Statistika dan Macam-Macam Data
Statistik,Statistika dan Macam-Macam DataStatistik,Statistika dan Macam-Macam Data
Statistik,Statistika dan Macam-Macam Data
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
 
Pengertian Statistika dan Macam macam Data
Pengertian Statistika dan Macam macam DataPengertian Statistika dan Macam macam Data
Pengertian Statistika dan Macam macam Data
 
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitianMetodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
 
Pelatihan advokasi
Pelatihan advokasi Pelatihan advokasi
Pelatihan advokasi
 
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANMONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
 
Statistika Dasar (6 - 7) probabilitas
Statistika Dasar (6 - 7) probabilitasStatistika Dasar (6 - 7) probabilitas
Statistika Dasar (6 - 7) probabilitas
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasi
 

Similar to PIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDS

Eduard Jenner Antropologi Komunikasi (1).docx
Eduard Jenner Antropologi Komunikasi (1).docxEduard Jenner Antropologi Komunikasi (1).docx
Eduard Jenner Antropologi Komunikasi (1).docxEduardJenner
 
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraHubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraOperator Warnet Vast Raha
 
KONFLIK YANG TERJADI KARENA PERBEDAAN POLA PIKIR
KONFLIK YANG TERJADI KARENA PERBEDAAN POLA PIKIRKONFLIK YANG TERJADI KARENA PERBEDAAN POLA PIKIR
KONFLIK YANG TERJADI KARENA PERBEDAAN POLA PIKIRAhmadHasyimi2
 
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI SheilanAlghira
 
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraSkripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraOperator Warnet Vast Raha
 
Proses komunikasi 2
Proses komunikasi 2Proses komunikasi 2
Proses komunikasi 2phebtwo Ayy
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxashrafkhairulAzam
 
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdfKONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdfRianaYusvi
 
KONFLIK PADA PENGGUNAAN MEDIA BARU
KONFLIK PADA PENGGUNAAN MEDIA BARUKONFLIK PADA PENGGUNAAN MEDIA BARU
KONFLIK PADA PENGGUNAAN MEDIA BARUbina76
 
Civil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madaniCivil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madaniAjeng Faiza
 
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxtb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxTiaResti1
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina44
 
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIKLiterasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIKShafnamunarosasagita
 
Komunikasi Publik merupakan langkah penting untuk memberikan informasi yang v...
Komunikasi Publik merupakan langkah penting untuk memberikan informasi yang v...Komunikasi Publik merupakan langkah penting untuk memberikan informasi yang v...
Komunikasi Publik merupakan langkah penting untuk memberikan informasi yang v...IDRISKUSUMANEGARAIDR
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSANur Alfiyatur Rochmah
 
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaMisskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaAurellia Christy
 

Similar to PIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDS (20)

Eduard Jenner Antropologi Komunikasi (1).docx
Eduard Jenner Antropologi Komunikasi (1).docxEduard Jenner Antropologi Komunikasi (1).docx
Eduard Jenner Antropologi Komunikasi (1).docx
 
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraHubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
 
KONFLIK YANG TERJADI KARENA PERBEDAAN POLA PIKIR
KONFLIK YANG TERJADI KARENA PERBEDAAN POLA PIKIRKONFLIK YANG TERJADI KARENA PERBEDAAN POLA PIKIR
KONFLIK YANG TERJADI KARENA PERBEDAAN POLA PIKIR
 
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
 
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraSkripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
 
Proses komunikasi 2
Proses komunikasi 2Proses komunikasi 2
Proses komunikasi 2
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
 
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdfKONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
KONFLIK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA.pdf
 
KONFLIK PADA PENGGUNAAN MEDIA BARU
KONFLIK PADA PENGGUNAAN MEDIA BARUKONFLIK PADA PENGGUNAAN MEDIA BARU
KONFLIK PADA PENGGUNAAN MEDIA BARU
 
Komunikasi sosial
Komunikasi sosialKomunikasi sosial
Komunikasi sosial
 
Komunikasi sosial
Komunikasi sosialKomunikasi sosial
Komunikasi sosial
 
Civil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madaniCivil society-dan-masyarakat-madani
Civil society-dan-masyarakat-madani
 
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptxtb 1 sosiologi komunikasi.pptx
tb 1 sosiologi komunikasi.pptx
 
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptxGhina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
Ghina Fajriyah Jaylanti (44322010086) Sosiologi komunikasi.pptx
 
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIKLiterasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
 
Komunikasi Publik merupakan langkah penting untuk memberikan informasi yang v...
Komunikasi Publik merupakan langkah penting untuk memberikan informasi yang v...Komunikasi Publik merupakan langkah penting untuk memberikan informasi yang v...
Komunikasi Publik merupakan langkah penting untuk memberikan informasi yang v...
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
 
document.pdf
document.pdfdocument.pdf
document.pdf
 
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaMisskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
 

More from jselv

Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVKampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVjselv
 
Hak siapa yang ingin ditegakkan
Hak siapa yang ingin ditegakkanHak siapa yang ingin ditegakkan
Hak siapa yang ingin ditegakkanjselv
 
Harm reduction brief
Harm reduction briefHarm reduction brief
Harm reduction briefjselv
 
Css framework
Css frameworkCss framework
Css frameworkjselv
 
Brief community system strengthening
Brief community system strengtheningBrief community system strengthening
Brief community system strengtheningjselv
 
Sugar daddy
Sugar daddySugar daddy
Sugar daddyjselv
 
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wps
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wpsApa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wps
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wpsjselv
 
04. strategi dan rencana aksi
04. strategi dan rencana aksi04. strategi dan rencana aksi
04. strategi dan rencana aksijselv
 
01. community organizing
01. community organizing01. community organizing
01. community organizingjselv
 

More from jselv (9)

Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVKampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
 
Hak siapa yang ingin ditegakkan
Hak siapa yang ingin ditegakkanHak siapa yang ingin ditegakkan
Hak siapa yang ingin ditegakkan
 
Harm reduction brief
Harm reduction briefHarm reduction brief
Harm reduction brief
 
Css framework
Css frameworkCss framework
Css framework
 
Brief community system strengthening
Brief community system strengtheningBrief community system strengthening
Brief community system strengthening
 
Sugar daddy
Sugar daddySugar daddy
Sugar daddy
 
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wps
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wpsApa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wps
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wps
 
04. strategi dan rencana aksi
04. strategi dan rencana aksi04. strategi dan rencana aksi
04. strategi dan rencana aksi
 
01. community organizing
01. community organizing01. community organizing
01. community organizing
 

Recently uploaded

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 

Recently uploaded (14)

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 

PIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDS

  • 1. Briefing Paper Pebruari 2013 (Revisi Juni 2013) PUSAT INFORMASI KESEHATAN MASYARAKAT (PIKM) SEBAGAI RUANG PUBLIK UNTUK MENGHILANGKAN STIGMA DAN MEMBANGUN KEBERSAMAAN DALAM PENANGGULANGAN HIV 1. Pengantar Rangkuman Eksekutif ”Upaya Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia 2006-2011 yang dibuat KPAN menggambarkan HIV dan AIDS sudah menyebar di seluruh Indonesia, meskipun bervariasi tingkat prevalensi HIV di masing-masing propinsi dan kabupaten/kota, seperti terlihat dalam grafik berikut: Berdasarkan ”Laporan Situasi Perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia sampai dengan Maret 2012,”, yang dikeluarkan Ditjen PP & PL Kemenkes, menyatakan : sejak petama kali ditemukan (1987) sampai dengan Maret 2012, kasus HIV dan AIDS telah tersebar di 368 kab/kota (73,9%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh propinsi (33 propinsi) di Indonesia. Pertama kali ditemukan di propinsi Bali (1987) dan yang terakhir melaporkan adanya kasus HIV (2011) adalah propinsi Sulawesi Barat. Sampai dengan tahun 2005, jumlah kasus HIV yang dilaporkan 859 kasus, tahun 2006 (7.195 kasus), tahun 2007 (6.048 kasus), tahun 2008 (10.362 kasus), tahun 2009 (9.793 kasus), tahun 2010 (21.591 kasus), tahun 2011 (21.031 kasus) dan Januari- Maret 2012 (5.991 kasus). Jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan Maret 2012 sebayak 82.870 kasus.
  • 2. Page 2 of 11 Meningkatnya jumlah penemuan kasus orang terinfeksi HIV belum diikuti dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang HIV dan AIDS secara komprehensif, sehingga dalam kehidupan sosial bermasyarakat dijumpai tindakan-tindakan diskriminasi yang ditujukan kepada orang yang terinfeksi HIV. UNDP dalam ”Socio-economic impact of HIV at the Individual and household levels in Indonesia – a seven provice study”, menyebutkan secara pribadi atau rumah tangga dengan ’status’ terinfeksi HIV mendapat perlakuan diskriminasi di area publik, antara lain lingkungan tempat tinggal dan layanan kesehatan. Laporan ini menunjukkan bahwa perlakukan yang diterima orang terinfeksi HIV di lingkungan tempat tinggal, antara lain : orang akan menghindari (59%), mengalami kekerasan secara verbal (53%), dan tidak diizinkan bermain dengan anak lainnya (38%). Perlakukan yang diterima orang terinfeksi HIV di layanan kesehatan, antara lain : diberi kode (70,23%), layanan menerapkan persyaratan tambahan untuk ARV (46.58%) dan penyedia layanan berlebihan dalam menggunakan alat perlindungan (19.61%)
  • 3. Page 3 of 11 Perlakuan diskriminasi yang dialami orang terinfeksi HIV tidak terlepas dari masih terbatasnya pemahaman masyarakat tentang HIV dan AIDS. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi perbedaan persepsi dan pemahaman tentang HIV dan AIDS. Pemahaman berarti menciptakan komunikasi, untuk itu dibutuhkan saling pengertian tentang maksud-maksud masing-masing pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Habermas melihat bahwa komunikasi merupakan sifat dasar manusia dan hanya dengan komunikasi manusia mencapi tingkat yang lebih tinggi yaitu eksistensi, aktualisasi dan otonomisasi, bahkan kebebasan. Filsuf asal Jerman, Jurgen Habermas menawarkan gagasan Teori Tindakan Komunikatif (The Theory of Communication Action). Tindakan komunikatif adalah tindakan yang mengarahkan diri pada konsensus, dimana setiap tindakan menjadi tindakan rasional yang berorientasi kepada kesepahaman, persetujuan dan rasa saling mengerti. Konsensus semacam itu, bagi Habermas, hanya dapat dicapai melalui diskursus praktis. Kemudian Habermas menggunakan istilah ”ruang publik (public sphere)” untuk menyebutkan "area diskursus” bagi individu dan kelompok sebagai tempat berkumpul dan mendiskusikan hal-hal yang menjadi kepentingan bersama dan kemungkinan mencapai pemahaman bersama. Berdasarkan analisis pelaksanaan program penanggulangan HIV dan AIDS dukungan GF ATM dalam kurun waktu 2009-2011, PKBI menarik pembelajaran bahwa penanggulangan HIV bisa berjalan secara efektif dan berkelanjutan, jika melibatkan masyarakat secara penuh dalam program penanggulangan HIV dan AIDS. Keterlibatan masyarakat secara penuh hanya bisa terwujud dengan adanya wadah untuk berinteraksi antara masyarakat, tokoh agama dan masyarakat, pemerintah tingkat desa dan kelurahan, kelompok rawan terinfeksi HIV dan ODHA. Berdasarkan
  • 4. Page 4 of 11 kebutuhan ini, PKBI mengembangkan konsep Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM). PIKM akan menjadi ruang publik bagi masyarakat untuk berdiskusi dan berdebat tentang HIV dan AIDS; keberadaan kelompok rawan terinfeksi HIV (PPS, LSL, Waria, penasun) dan ODHA di lingkungan tempat tinggal mereka; resiko terinfeksinya ibu rumah tangga dan anak; dan isu lainnya. Hasil-hasil diskusi ini diharapkan mampu membangun aksi bersama masyarakat untuk ikut serta dalam program penanggulangan HIV dan AIDS sekaligus membangun opini publik sehingga kebijakan pemerintah daerah berpihak kepada kelompok-kelompok yang terdampak dan terpinggirkan karena HIV dan AIDS. 2. Ruang Publik (Public Sphere) Ruang publik adalah sebuah area dalam kehidupan sosial di mana individu bersama- sama secara bebas mendiskusikan dan mengidentifikasi masalah sosial dan kemudian hasil diskusi tersebut dapat menghasilkan aksi politik. Ruang publik ibarat teater dalam masyarakat modern dimana partisipasi politik diberi ruang untuk mengeluarkan pendapat dan membentuk opini publik dalam kehidupan bermasyarakat. Ruang publik menjembatani antara ruang pribadi (private sphere) dan ruang otoritas public (sphere of public authority) melalui opini publik. Opini public inilah yang menghubungkan antara kepentingan negara dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Kehadiran ruang publik akan membuka peluang terciptanya kesadaran bahwa setiap orang memiliki kepentingan yang sama dengan pihak lain. Kesadaran ini akan mendorong masyarakat mempertanyakan setiap tindakan yang dilakukan negara, terutama jika negara gagal melayani masyarakat.
  • 5. Page 5 of 11 3. Fungsi Ruang Publik Menurut Habermas, pada abad pertengahan masyarakat Eropa tidak memiliki ruang publik sebagai wilayah yang khusus di luar ruang private. Pada periode tersebut, ruang publik merupakan perwakilan dari kelompok kelompok feodal yang memiliki kekuasaan. (gereja, pangeran dan bangsawan). Para kelompok feodal ini lebih terikat pada ’tanah’ mereka, dan lebih berperan untuk menjadi mewakili kekuasaan atas wilayah tersebut, bukannya mewakili rakyat. Namun pada abad ke-18, muncul berbagai ruang publik yang berada di luar kontrol negara. Coffee house (Inggris), salon (Prancis) dan table societies (Jerman) menjadi tempat kelompok aristokrat dan kelas menengah berkumpul berdiskusi dan berdapat berbagai isu. Pertumbuhan ruang publik menyebabkan meningkatnya kesadaran untuk mempertanyakan otoritas yang ada ada, baik tradisi maupun kekuasaan negara. Ruang publik menjadi "ruang ketiga", yang menjadi penyangga antara ruang pribadi (area interaksi antar teman dekat dan keluarga) dan ruang yang ditempati oleh kontrol negara. Ruang publik menjadi area untuk mempertanyakan tradisi yang ada di masyarakat dengan melakukan penalaran secara bersama-sama untuk membangun konsensus, membawa perubahan serta memperkuat masyarakat, secara sederhana gagasan Habermas tentang fungsi ruang publik dapat dilihat pada gambar berikut :
  • 6. Page 6 of 11 4. Komunikasi sebagai Dialog Dialog menuntut kerendahan hati. Dialog menuntut keyakinan pada kemampuan manusia. Keyakinan pada fitrahnya untuk menjadi manusia seutuhnya tanpa adanya kelas atau strata. Dialog membutuhkan harapan Harapan untuk mencapai kesempurnaan sebagai manusia Dan yang terakhir, dialog membutuhkan pemikiran kritis. Pemikiran kritis memandang realitas sebagai proses perubahan dan berkelanjutan Demi mencapai proses memanusiakan manusia. ~ Paulo freire~ Komunikasi sebagai dialog merupakan sebuah proses berbagi informasi untuk membangun pemahaman bersama, kesepakatan bersama dan aksi bersama. Salah satu model komunikasi sebagai dialog, adalah Convergence model of Communication (Rogers and Kincaid, 1981). Model komunikasi ini menempatkan komunikasi sebagai proses berbagi informasi diantara dua orang atau lebih dalam sebuah jaringan sosial mereka. Model ini menempatkan komunikasi sebagai proses dialog sebagai sarana berbagi informasi, membangun pemahaman bersama (mutual understanding), membangun kesepakatan bersama (mutual agreement) dan akhirnya menciptakan aksi bersama (collective action). Pemahaman adalah sejauh mana dua orang atau lebih memberikan ’kemiripan’ dalam mendefenisikan sebuah isu yang menjadi perhatian bersama. Kesepakatan adalah sejauh mana dua orang atau lebih memberikan penilaian yang sama terhadap sebuah isu yang menjadi perhatian bersama.
  • 7. Page 7 of 11 Dalam menjalankan program penangulangan HIV dan AIDS menjadi syarat utama adalah adanya pemahaman bersama (mutual understanding) sehingga dapat menghilangkan stigma terhadap kelompok-kelompok tertentu, seperti yang terlihat pada spanduk berikut ini : Dalam pernyataan yang termuat dalam spanduk tersebut, terlihat adanya kesalahpahaman terhadap makna ”Waria”. Seolah-olah Waria merupakan sesuatu yang ’berbahaya’ sehingga ditolak keberadaannya. Padahal Waria merupakan salah satu perwujudan dari Identitas Gender, layaknya laki-laki dan perempuan. Dialog merupakan sarana yang tepat untuk menjembatani perbedaan pemahaman ini, seperti yang dilakukan pada pelatihan community organizing di Pekan Baru, dimana pada pelatihan tersebut kelompok waria (in-group) dengan kelompok di luar waria (out-group) berdiskusi tentang waria. Pada diskusi tersebut, masing-masing kelompok berbicara tentang pandangan mereka tentang waria, antara lain :
  • 8. Page 8 of 11 Proses diskusi dan debat mengenai waria dan faktor penyebabnya memakan waktu lebih dari satu hari untuk sampai pada satu pemahaman bersama. Pemahaman bersama tersebut menghasilkan suatu konsensus untuk memberikan NAMA menggambarkan sosok identitas tentang waria, yaitu : Adanya kesepakatan tentang NAMA/ISTILAH untuk menggambarkan sosok identitas waria, memberikan gambaran besar langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dialami waria. Oleh karena, selama ini pemahaman sebagai besar orang tentang waria adalah gambaran WARIOR sehingga respon mereka terhadap waria sering diskriminatif dan melecehkan. Pendekatan program yang diberikan pun lebih kepada KIE tentang HIV dan AIDS dan rujukan ke layanan IMS dan VCT. Namun, jika dilihat dari perspektif WARIA SEJATI, persoalannya menjadi berbeda lebih kepada masalah norma sosial. Tradisi masyarakat kita lebih menekankan pembagian manusia berdasarkan biologis (jenis kelamin) dibanding memperhatikan aspek psikologis, sehingga manusia cuma atas perempuan dan laki-laki. Kelompok di luar jenis kelamin tersebut, dianggap perilaku menyimpang, kondisi inilah yang menyebabkan waria mendapat perlakuan diskriminatif. Perlakuan diskriminatif telah dialami waria sejak dari duduk di sekolah dasar hingga menjadi dewasa. Perlakuan diskriminatif dari ejekan hingga sulit mendapatkan pekerjaan. Faktor kesulitan mengakses pekerjaan yang layak mengakibatkan beberapa waria akhirnya bekerja dengan mentransaksikan tubuhnya. Pekerjaan ini beresiko terinfeksi HIV. Jika persoalan yang dihadapi waria berkaitan dengan norma sosial, mestinya pendekatan yang dilakukan adalah mendorong pemerintah memberikan jaminan perlindungan dan kesempatan untuk mengakses layanan publik (pekerjaan yang layak, pendidikan dan kesehatan) bagi waria.
  • 9. Page 9 of 11 Konsensus gambaran besar tentang waria harusnya dapat merumuskan aksi bersama untuk mengatasi persoalan yang dihadapi waria. Sayangnya, pada pelatihan community organizing tersebut tidak sampai membahas langkah apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut. Paulo Freire (1972) menyatakan dialog yang membebaskan bukan untuk menindas suatu kelompok hanya tercipta, jika masing-masing orang atau kelompok berdialog dengan :  kerendahan hati.  keyakinan pada kemampuan manusia.  keyakinan pada fitrah manusia tanpa adanya kelas atau strata.  memiliki harapan untuk mencapai kesempurnaan sebagai manusia  pemikiran kritis memandang realitas sebagai proses perubahan dan berkelanjutan untuk mencapai proses memanusiakan manusia. 5. Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) PIKM sebagai ruang publik mestinya sebuah tempat dimana orang-orang secara alamiah berinteraksi untuk berbicara, diskusi atau pun berdebat. Tempat tersebut bisa saja warung kopi, warteg, balai desa, alun-alun, ruang tunggu puskesmas atau rumah sakit, sesuai dengan sosial budayanya. Hal yang paling penting bukan pada di mana tempatnya, tapi lebih apakah tempat tersebut memberikan kebebasan, kesetaraan, kesempatan dan penghargaan kepada setiap orang untuk berbicara dan mengeluarkan pendapatnya sesuai hati nurani tanpa rasa takut atau malu. Pada tahap awal, dimana HIV dan AIDS masih berkonotasi negatif, proses dialog yang berlangsung di PIKM masih didukung oleh fasilitator, yang disebut community organizer (CO). CO akan memfasilitasi proses sehingga terbangun pemahaman bersama (mutual understanding), kesepakatan bersama (mutual agreement) dan
  • 10. Page 10 of 11 akhirnya tercipta aksi bersama (collective action) untuk mengatasi masalah HIV di masyarakat. Selanjutnya, PIKM harus berjalan secara alamiah sebagai ruang publik bagi setiap orang, keluarga atau masyarakat untuk berdiskusi mengenai masalah yang mereka hadapi, mencari solusi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut dengan potensi yang mereka miliki. ” .... PIKM adalah wadah bagi masyarakat untuk berkumpul, berdiskusi, berdialog, berdebat dan berkegiatan dalam upaya melindungi dan menyelamatkan perempuan dan anak dari HIV ” 6. Ukuran Keberhasilan PIKM Awal inisiasi PIKM tidak terlepas dari kerangka program sehingga membutuhkan indikator atau ukuran keberhasilan sebuah PIKM. Berdasarkan konsep ruang publik, maka ukuran keberhasilan dapat diukur secara kuantitas dan kualitas. Dari aspek kuantitas, indikator yang digunakan adalah : a. jumlah pertemuan (frekuensi) b. jumlah peserta yang mengikuti dialog atau diskusi. Pada jumlah peserta yang mengikuti dialog atau diskusi, komposisi peserta yang hadir menjadi hal yang perlu diperhatikan. Total Jumlah peserta Komposisi Peserta Catatan *) Tokoh agama/masyarakat Anggota masyarakat Populasi rawan terinfeksi HIV (PPS, LSL, Waria, penasun) Orang terinfeksi HIV *) hal yang perlu menjadi perhatian selama proses diskusi dan dialog, apakah semua peserta bebas berbicara dan mengeluarkan pendapat tanpa rasa takut atau malu.
  • 11. Page 11 of 11 Dari aspek kualitas, indikator menitikberatkan pada proses dan hasil pada tahapan pemahaman bersama (mutual understanding), kesepakatan bersama (mutual agreement) dan akhirnya tercipta aksi bersama (collective action). Tahapan Pemahaman Bersama Tahapan Kesepakatan Bersama Tahapan Aksi Bersama Hasil yang perlu diobservasi dan dicatat Hasil yang perlu diobservasi dan dicatat Hasil yang perlu diobservasi dan dicatat  Apa perbedaan pendapat/ pemahaman yang muncul  Apakah ada pendapat yang dominant  Apakah ada perubahan sikap pasca diskusi/dialog  Apakah ada terbentuk istilah baru/nama sebagai bentuk pemahaman bersama.  Apa kesepakatan yang terbentuk selama diskusi  Adakah kelompok yang dominan dalam proses pembentukan kesepakatan.  Adakah kelompok yang terabaikan dalam proses pembentukan kesepakatan.  Apa langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi masalah HIV.  Apa saja potensi masyarakat yang digunakan untuk mengatasi masalah mereka.  Apa tantangan yang dihadapi dalam menjalankan aksi. Sumber bacaan :  Ditjen PP & PL Kemenkes, Laporan Situasi Perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia sampai dengan Maret 2012”, 2012  Dorling Kindersley, ”The Philosophy Book,” 2011  Figueroa, Kincaid, Rani, Lewis, Communication for social Change : An Integrated Model for Measuring the process and Its Outcome, 2002  Jurgen Habermas; Sara Lennox; Frank Lennox, ”The Public Sphere: An Encyclopedia Article (1964), New German Critique, No 3 (Autumn, 1974).  Paulo Freire, Pendidikan Kaum Tertindas, 2008  KPAN, Rangkuman Eksekutif Upaya Panggulangan HIV dan AIDS di Indonesia 2006-2011.  UNDP, ”Socio-economic impact of HIV at the Individual and household levels in Indonesia – a seven provice study,” 2010