SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
SISTEM REFRIGERASI STEAM
JET

               Disusun Oleh:
        Ajang Wahyu     101611067
        Jerry Rizky R. 101611081

              Kelas:    2C


Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
 Sistem Refrigerasi Steam Jet
  Siklus refrigerasi steam jet, sama dengan siklus
  refrigerasi konvensional atau biasa dengan
  evaporator ala kompresi, kondensor dan refrigeran
  sebagai komponen dasarnya. Bahkan selain alat
  kompresi mekanik, secara leluasa sistem
  menggunakan steam ejector atau booster.
  Air digunakan sebagai refrigeran dan efek
  pendinginan dihasilkan dari penguapan sebagian
  air di evaporaor pada tekanan absolu rendah.
Kerja
Sistem
Air masuk flash chamber lalu disemprotkan sehingga sebagian
air menguap. Tekanan flash chamber dijaga pada tekanan
tertentu sehingga mempunyai temperatur jenuh tertentu pula.
Air yang dingin disirkulasikan melewati pompa lalu ke uang
pendingin,dan setelah menyerap kalor air kembali lagi ke flash
chamber. Untuk menambah jumlah air maka dari make up
water masuk lagi ke flash chambeber unuk mengkompresikan
uap air maka steam ejector menghisap uap air dari flash
chamber dan menekannya ke ejector dan bersatu dengan uap
air dari boiler, dan bersirkulasi kembali.

Sistem ini menggunakan prinsip merebus air di bawah 1000C.
Jika tekanan pada permukaan air berkurang di bawah tekanan
atmosfir, air dapat dibuat mendidih pada suhu rendah. Air
mendidih pada 60C, ketika tekanan di permukaan adalah 5 cm
Hg dan pada 100C, ketika tekanan 6,5 cm Hg. Tekanan yang
sangat rendah atau tinggi di permukaan air dapat
dipertahankan oleh throatling uap melalui jet atau nozel.
Pertimbangkan flash ruang berisi 100 kg air. Jika tiba-tiba 1 kg air dihapus oleh
mendidih, karena tekanan berkurang karena throttling uap melalui nozel. Sekitar
2385 kJ panas akan dihapus dari air, yang setara dengan panas penguapan air.

Penurunan suhu air sisanya adalah,
        Q=m CpdT
         =5.7˚C

Menguapkan satu kg lebih dari air mengurangi suhu air yang tersisa oleh5.70C lebih
lanjut. Jadi dengan melanjutkan proses ini,air yang tersisa dapat dibuat untuk
membekukan. Air adalah refrigeran yang digunakan dalam sistem pendingin steam
jet. Seperti air membeku pada 00C, maka pendinginan baik harus dihentikan atau
beberapa perangkat yang diperlukan untuk pompa es.
Operasi:
    Uap tekanan tinggi disuplai ke nosel dari boiler dan diperluas. Di sini, uap air
  berasal dari ruang flash entrained dengan kecepatan tinggi uap jet dan itu lebih
dikompresi dalam kompresor termo. Energi kinetik dari campuran diubah menjadi
tekanan statis dan massa dibuang ke kondensor. Kondensat biasanya dikembalikan
      ke boiler. Umumnya penguapan, 1% dari air di ruang flash cukup untuk
 menurunkan suhu air dingin ke 60C. Para air dingin di ruang flash diedarkan oleh
   pompa ke titik aplikasi. Air hangat dari beban dikembalikan ke ruang flash. Air
disemprotkan melalui nozel untuk memberikan luas permukaan maksimum untuk
 pendinginan. Air, yang memercik di kamar dan hilangnya air dingin pada aplikasi,
     harus diganti oleh air make-up ditambahkan ke sistem sirkulasi air dingin.
Keuntungan dan Kekurangn
Keuntungan:
    Hal ini fleksibel dalam operasi,
     kapasitas pendinginan dapat dengan
     mudah dan cepat berubah.
    Tidak memiliki bagian yang bergerak
     seperti itu adalah getaran bebas.     Kekurangan:
    Hal ini dapat diinstal keluar dari     Penggunaan penguapan langsung untuk
     pintu.                                  menghasilkan air dingin biasanya
    Berat sistem perton kapasitas           terbatas sebagai
     pendingin kurang.
                                             Volume yang luar biasa dari uap yang
    Sistem ini sangat handal dan biaya
     pemeliharaan kurang.                    akan ditangani.
    Sistem ini terutama disesuaikan        Dua kali banyak panas harus
     dengan pengolahan air dingin yang       dipindahkan dalam kondensors team jet
     digunakan dalam                         per
     pabrik karet, distilleries, pabrik
     kertas, pabrik pengolahan makanan,      ton dibandingkan dengan pendingin
     dll                                     sistem kompresi uap.
    Sistem initer utama digunakan dalam    Sistem ini berguna untuk kenyamanan
     instalasi AC, karena                    AC, tetapi tidak praktis
     keamanan lengkap air sebagai
     refrigeran dan kemampuan untuk          layak untuk suhu air di bawah 40C
     menyesuaikan diri dengan cepat
     untuk memuat
     variasi dan tidak ada bahaya dari
     kebocoran refrigeran.
Ejector
                     Gambar
Bagian-bagiannya:
a. Diffuser
b. Suction Chamber
c. Steam Nozlle
d. Steam chest
e. Nozzle plate
f. Suction
g. DiscSteam Inlet
h. Harge
i. Nozzle Throat
j. Diffuser Throat
Merupakan bagian penting pada sistem steam jet refrigerasi. Uap air pada tekanan
tinggi digunakan unuk memberikan energi pada ejector, biasa disebut fluida utama
  atau motive steam. Motive steam “dikembangkan” pada nozzle yang konvergen
   (dengan kecepatan rata-rata 1200 m/sec), menyebabkan uap air meninggalkan
      flash chamber (melalui saluran suction). Lalu kedua jenis uap air tersebut
    bercampur pada ‘mixing suction’. Percampuran tejadi pada tekanan konstan.

                  Pada bagian pencampuran (Mixing Suction):
Cara Kerja dan Teori Dasar
Keterangan:
1.   Pembangkit uap
2.   Pengukur tekanan
3.   Temperatur layar dengan
     mengukur titik
      switch
4.   Evaporator
5.   Injektor nozel
6.   Kondensor
7.   Penyesuaian
     transformator untuk
     pemanas
8.   Pemanas di evaporator
CARA KERJA DAN TEORI DASAR
Air yang berasal dari ruang pendingin masuk ke flash chamber lalu
disemprotkan sehingga sebagian air akan menguap.
Tekanan flash chamber dijaga pada harga tertentu sehingga
mempunyai temperatur jenuh tertenu pula.
Air yang dingin berasl dari flash chamber akan disirkulasikan melalui
pompa ke ruang pendingin dan telah menyerap kalor, air akan kembali
lagi k flash chamber untuk didinginkan. Untuk menambah jumlah uap
air di flash chamber maka di perlukan make up water karena karena
uap air terhisap oleh steam ejector. Untuk mengkompresikan uap air,
maka steam ejector menghisap air dari steam ejector menghisap uap air
dari flash chamber dan menekannya menuju booster untuk kemudian
dikondensasikan dikondensor.
Dikondensor, uap air akan berkondensasi dan kondensat yang
terbentuk akan dipompakan menuju boile untuk menghasilkan steam
tekanan tinggi yang kemudian dialirkan menuju primary ejector
menuju nozzle.
A steam jet refrigeration system
Uap yang bertekanan tinggi masuk ke ejector, motive steam di dalam
ejector kondisi akhirnya setelah melewati nozzle secara ekspansi
isentropik. Karena rugi-rugi ekpansi dan sebagainya, maka titk ekpansi
isentropik bergerser menjadi kondisi aktual. Kondisi resultan dari campuran
high velocity steam dengan uap air yang terhisap dari flash chamber
sebelum kompersi. Lalu masuk ke kondesor maka kondisi akhirnya kompresi
isontropik. Setelah mengalami throlling maka air masuk ke ekpansion valve
maka makeup water yang bertemperatur sedikit lebih rendah dari
kondensor akan berada pada kondisi akhir di flash chamber dan make up
water yang bertemperatur tinggi masuk ke pompa lalu ke Boiler dan
kembali ke ejector. siklus ini terjadi berulang-ulang.
APLIKASI
 Aplikasi dari steam Jet refrigeration
  adalah pada:
  1.Pendinginan air bertemperatur tinggi
  2.Air conditioning kapasitas besar        Untuk aplikasi tata udara,
  (hingga 1 MW)                                 dipilih karena:
 Pemprosesan pendinginan air
   bertemperatur tinggi yang
   menggunakan sistem steam jet ini        a.    Aman, (air sebagi refigeran)
   dapat dijumpai pada:                    b.    Bebas getaran
a.   Industri-industri karet
b.   Industri-industri kimia               c.    Mampu cepat beradaptaasi
c.   Pabrik-pabrik kertas                        terhadap perubahan atau
d.   LNG                                         variasi beban.
e.   Industri makanan dan minuman
f.   Pabrik bir
Contoh-Contoh Soal
Soal 1
• Hitung kebutuhan steam, luas permukaan pindah panas, & suhu
penguapan pada setiap ‘effect’ dari triple effect evaporator yang
menguapkan 500 kg/jam 10% padatan menjadi 30% padatan. Steam
tersedia padatekanan 200 kPa gauge & tekanan di dalam evaporator
pada ‘effect’ terakhir 60 kPa absolute.
• Asumsi koefisien pindah panas keseluruhan (overall) 2270, 2000, &
1420 J m-2 s-1 oC-1 di ‘effect’ I, II, & III. Pengaruh panas sensibel
diabaikan, tidak ada kenaikan titik didih, dan pindah panas di setiap
‘effect’adalah sama.
• Kesetimbangan Massa (kg/jam)
Solids Liquids Total
Feed 50 450 500
Product 50 117 167
Evaporation 333
Kesetimbangan Panas
Dari tabel steam, suhu condensing steam pada 200 kPa (g) =
134°C, panas laten 2164 kJ kg -1. Suhu evaporasi di “effect” akhir
pada tekanan 60 kPa (abs.) = 86°C, tidak ada kenaikan titik didih,
panas laten 2294 kJ kg-1.
q1 = q2 = q3
U1A1ΔT1 = U2A2ΔT2 = U3A3ΔT3
ΔT1 + ΔT2 + ΔT3 = (134 – 86) = 48°C.
Jika A1 = A2 = A3
Maka ΔT2 = U1ΔT1 / U2 dan ΔT3 = U1ΔT1 / U3
ΔT1 + (U1ΔT1 / U2) + (U1ΔT1 / U3) = 48°C
ΔT1(1 + U1/U2 + U1/U3) = 48,
ΔT1 x [1 + (2270/2000) + (2270/1420)] = 48
ΔT1 = 12,9°C,
ΔT2 = ΔT1 x (2270/2000) = 14,6°C
ΔT3 = ΔT1 x (2270/1420) = 20,6°C
• Suhu evaporasi:
• Effect I: 134 – 12,9 = 121°C; panas laten (Tabel Steam)
2200 kJ kg-1.
• Effect II: 121 – 14,6 = 106,5°C; panas laten 2240 kJ kg-1
• Effect III: 106,5 – 20,6 = 86°C, panas laten 2294 kJ kg-1
• Perubahan panas sensibel diabaikan,
• Jika w1, w2, w3 = jumlah yang dievaporasi di effect I, II &
III, ws = jumlah steam terkondensasi per jam di Effect I,
w1 x 2200 x 103 = w2 x 2240 x 103
= w3 x 2294 x 103
= ws x 2164 x 103
w1 + w2 + w3 = 333
w1 = 113 kg jam-1 w2 = 111kg jam-1 w3 = 108kg jam-1
ws = 115 kg jam-1
• Konsumsi Steam
Dibutuhkan 115 kg steam (ws) untuk
menguapkan total 333 kg air :
0.35kg steam/kg air menguap.
• Luas Permukaan Heat exchanger.
(113 x 2200 x 1000)/3600 = 2270 x A1 x 12,9
A1 = 2,4 m2 = A2 = A3
total area = A1 + A2 + A3 = 7,2 m2.
•Soal 2
Hitung luas area pindah panas yang dibutuhkan oleh surface condenser yang bekerja
seperti jetcondenser pada contoh sebelumnya.
Asumsi, nilai U 2270 J m-2 s-1 oC-1, &sub-cooling cairan tidak dipertimbangkan.
• Beda suhu rata-rata
= (60 – 18)/2 + (60 – 35)/2
= 33,5°C.
• Jumlah panas yang dibutuhkan kondensat q = U A ΔT
5000 x 2,46 x 106 = 2270 x A x 33,5 x 3600
• A = 45 m2
• Luas area pindah panas yang dibutuhkan = 45 m2

Soal 3
Sebutkan keuntungan dan kekurangan sistem refrigerasi steam jet?
Soal 3
Sebutkan keuntungan dan kekurangan sistem refrigerasi steam jet?
Keuntungan:
Hal ini fleksibel dalam operasi, kapasitas pendinginan dapat dengan mudah
dan cepat berubah.
Tidak memiliki bagian yang bergerak seperti itu adalah getaran bebas.
Hal ini dapat diinstal keluar dari pintu.
Berat sistem perton kapasitas pendingin kurang.
Sistem ini sangat handal dan biaya pemeliharaan kurang.
Sistem ini terutama disesuaikan dengan pengolahan air dingin yang digunakan
dalam
pabrik karet, distilleries, pabrik kertas, pabrik pengolahan makanan, dll
Sistem initer utama digunakan dalam instalasi AC, karena
keamanan lengkap air sebagai refrigeran dan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan cepat untuk memuat
variasi dan tidak ada bahaya dari kebocoran refrigeran.
Kekurangan:
•Penggunaan penguapan langsung untuk menghasilkan air dingin biasanya terbatas
sebagai
Volume yang luar biasa dari uap yang akan ditangani.
•Dua kali banyak panas harus dipindahkan dalam kondensors team jet per
ton dibandingkan dengan pendingin sistem kompresi uap.
Sistem ini berguna untuk kenyamanan AC, tetapi tidak praktis
layak untuk suhu air di bawah 40C.

Soal 4
Hitung air yang dibutuhkan jet condenser untuk mengembunkan uap dari evaporator
yang menguapkan 5000 kg/jam air pada kondisi
vakum 20 kPa (atau tekanan 15 cmHg)
Air kondensasi (condensing water) terjadi pada 18oC & suhu maksimum untuk
mengeluarkan air dari 35oC
P = Z.ρ.g = 0.15 x 13.6 x 1000 x 9,81 = 20
kPa
Dari steam table, P = 20 kPa
_ T = 60˚̊C; panas laten = 2358 kJ
Panas yg dipindahkan dari tiap kg
kondensat
= panas laten + panas sensibel
= 2358 x 103 + (60 – 35) x 4,186 x 103
= 2,46 x 106 J/kg
Panas yg diterima oleh tiap kg air pendingin
= panas sensibel
= (35 – 18) x 4,186 x 103
= 7,1 x 104 J/kg
Jumlah panas dipindahkan dari kondensat per jam
= 5000 x 2,46 x 106 J/jam
Jumlah air pendingin tiap jam
= 5000 x 2,46 x 106 / 7,1 x 104
= 1,7 x 105 kg/jam
Referensi
 http://nptel.iitm.ac.in/courses/IIT-
    MADRAS/Applied_Thermodynamics/Module_6/9_Steam_
    Jet_RS.pdf
   http://www.usdidactic.com/images/produktbilder/0613520
    0/Datenblatt/06135200%202.pdf
   http://www.refrigers.com/content/view/31634/181/
   http://www.energy-based.nrct.go.th/Article/Ts-
    3%20a%20circulating%20system%20for%20a%20steam%2
    0jet%20refrigeration%20system.pdf
   http://sintak.unika.ac.id/staff/blog/uploaded/5812001244/f
    iles/satop/evaporation_2011_pdf.pdf

More Related Content

What's hot

328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
AnnisaSeptiana14
 
Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchanger
Iffa M.Nisa
 
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryerKomponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Syaiful Rahman
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
cecepisnandarsetiawan
 

What's hot (20)

Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Pertemuan 2 boiler.ok
Pertemuan 2  boiler.okPertemuan 2  boiler.ok
Pertemuan 2 boiler.ok
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
 
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
328793143-Laporan-Praktikum-Heat-Exchanger.docx
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
 
Mixing
MixingMixing
Mixing
 
Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchanger
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil
 
Laporan kp asrio wijaya_1301219
Laporan kp asrio wijaya_1301219Laporan kp asrio wijaya_1301219
Laporan kp asrio wijaya_1301219
 
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryerKomponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Kompressor
Kompressor Kompressor
Kompressor
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
 
Sistem tataudara
Sistem tataudaraSistem tataudara
Sistem tataudara
 

Viewers also liked (13)

Bit hidraulik
Bit hidraulikBit hidraulik
Bit hidraulik
 
Cara kerja kompresor
Cara kerja kompresorCara kerja kompresor
Cara kerja kompresor
 
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
 
Kreativitas
KreativitasKreativitas
Kreativitas
 
Entrepreneurship Dan Intrapreneurship
Entrepreneurship Dan IntrapreneurshipEntrepreneurship Dan Intrapreneurship
Entrepreneurship Dan Intrapreneurship
 
Instalasi kondensor pltp 55 mw
Instalasi kondensor pltp 55 mwInstalasi kondensor pltp 55 mw
Instalasi kondensor pltp 55 mw
 
Entrepreneurship Dan Intrapreneurship
Entrepreneurship Dan IntrapreneurshipEntrepreneurship Dan Intrapreneurship
Entrepreneurship Dan Intrapreneurship
 
Mengatasi pengangguran dengan membuka perusahaan jasa pengelolaan sumber daya...
Mengatasi pengangguran dengan membuka perusahaan jasa pengelolaan sumber daya...Mengatasi pengangguran dengan membuka perusahaan jasa pengelolaan sumber daya...
Mengatasi pengangguran dengan membuka perusahaan jasa pengelolaan sumber daya...
 
PEMBUATAN DAN PENGUJIANDATA LOGGER TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO...
PEMBUATAN DAN PENGUJIANDATA LOGGER TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO...PEMBUATAN DAN PENGUJIANDATA LOGGER TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO...
PEMBUATAN DAN PENGUJIANDATA LOGGER TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO...
 
Ice cube maker
Ice cube makerIce cube maker
Ice cube maker
 
pompa
pompapompa
pompa
 
Boiler Introduction
Boiler IntroductionBoiler Introduction
Boiler Introduction
 
Boiler Presentation
Boiler PresentationBoiler Presentation
Boiler Presentation
 

Similar to 3 steam jet

CoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant SystemCoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant System
s4712io
 

Similar to 3 steam jet (20)

Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
Pemicu 1
Pemicu 1Pemicu 1
Pemicu 1
 
termo
termotermo
termo
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
 
Cara kerja ac dan bagian
Cara kerja ac dan bagianCara kerja ac dan bagian
Cara kerja ac dan bagian
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
 
Aplikasi konsep termodinamik
Aplikasi konsep termodinamikAplikasi konsep termodinamik
Aplikasi konsep termodinamik
 
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdf
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdfCoal Fire Steam PowerPlant System.pdf
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdf
 
CoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant SystemCoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant System
 
PLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cyclePLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cycle
 
Siklus_Refrigerasi.pptx
Siklus_Refrigerasi.pptxSiklus_Refrigerasi.pptx
Siklus_Refrigerasi.pptx
 
Pendingin 2
Pendingin 2Pendingin 2
Pendingin 2
 
Agung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendinginAgung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendingin
 
Sistem pendinginan air
Sistem pendinginan airSistem pendinginan air
Sistem pendinginan air
 
1956846.ppt
1956846.ppt1956846.ppt
1956846.ppt
 
1956846 (1).ppt
1956846 (1).ppt1956846 (1).ppt
1956846 (1).ppt
 
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasi
 
_termo-siklus-rankine-Rahmad efendi.pptx
_termo-siklus-rankine-Rahmad efendi.pptx_termo-siklus-rankine-Rahmad efendi.pptx
_termo-siklus-rankine-Rahmad efendi.pptx
 

3 steam jet

  • 1. SISTEM REFRIGERASI STEAM JET Disusun Oleh: Ajang Wahyu 101611067 Jerry Rizky R. 101611081 Kelas: 2C Teknik Refrigerasi dan Tata Udara
  • 2.  Sistem Refrigerasi Steam Jet Siklus refrigerasi steam jet, sama dengan siklus refrigerasi konvensional atau biasa dengan evaporator ala kompresi, kondensor dan refrigeran sebagai komponen dasarnya. Bahkan selain alat kompresi mekanik, secara leluasa sistem menggunakan steam ejector atau booster. Air digunakan sebagai refrigeran dan efek pendinginan dihasilkan dari penguapan sebagian air di evaporaor pada tekanan absolu rendah.
  • 4. Air masuk flash chamber lalu disemprotkan sehingga sebagian air menguap. Tekanan flash chamber dijaga pada tekanan tertentu sehingga mempunyai temperatur jenuh tertentu pula. Air yang dingin disirkulasikan melewati pompa lalu ke uang pendingin,dan setelah menyerap kalor air kembali lagi ke flash chamber. Untuk menambah jumlah air maka dari make up water masuk lagi ke flash chambeber unuk mengkompresikan uap air maka steam ejector menghisap uap air dari flash chamber dan menekannya ke ejector dan bersatu dengan uap air dari boiler, dan bersirkulasi kembali. Sistem ini menggunakan prinsip merebus air di bawah 1000C. Jika tekanan pada permukaan air berkurang di bawah tekanan atmosfir, air dapat dibuat mendidih pada suhu rendah. Air mendidih pada 60C, ketika tekanan di permukaan adalah 5 cm Hg dan pada 100C, ketika tekanan 6,5 cm Hg. Tekanan yang sangat rendah atau tinggi di permukaan air dapat dipertahankan oleh throatling uap melalui jet atau nozel.
  • 5. Pertimbangkan flash ruang berisi 100 kg air. Jika tiba-tiba 1 kg air dihapus oleh mendidih, karena tekanan berkurang karena throttling uap melalui nozel. Sekitar 2385 kJ panas akan dihapus dari air, yang setara dengan panas penguapan air. Penurunan suhu air sisanya adalah, Q=m CpdT =5.7˚C Menguapkan satu kg lebih dari air mengurangi suhu air yang tersisa oleh5.70C lebih lanjut. Jadi dengan melanjutkan proses ini,air yang tersisa dapat dibuat untuk membekukan. Air adalah refrigeran yang digunakan dalam sistem pendingin steam jet. Seperti air membeku pada 00C, maka pendinginan baik harus dihentikan atau beberapa perangkat yang diperlukan untuk pompa es.
  • 6. Operasi: Uap tekanan tinggi disuplai ke nosel dari boiler dan diperluas. Di sini, uap air berasal dari ruang flash entrained dengan kecepatan tinggi uap jet dan itu lebih dikompresi dalam kompresor termo. Energi kinetik dari campuran diubah menjadi tekanan statis dan massa dibuang ke kondensor. Kondensat biasanya dikembalikan ke boiler. Umumnya penguapan, 1% dari air di ruang flash cukup untuk menurunkan suhu air dingin ke 60C. Para air dingin di ruang flash diedarkan oleh pompa ke titik aplikasi. Air hangat dari beban dikembalikan ke ruang flash. Air disemprotkan melalui nozel untuk memberikan luas permukaan maksimum untuk pendinginan. Air, yang memercik di kamar dan hilangnya air dingin pada aplikasi, harus diganti oleh air make-up ditambahkan ke sistem sirkulasi air dingin.
  • 7. Keuntungan dan Kekurangn Keuntungan:  Hal ini fleksibel dalam operasi, kapasitas pendinginan dapat dengan mudah dan cepat berubah.  Tidak memiliki bagian yang bergerak seperti itu adalah getaran bebas. Kekurangan:  Hal ini dapat diinstal keluar dari  Penggunaan penguapan langsung untuk pintu. menghasilkan air dingin biasanya  Berat sistem perton kapasitas terbatas sebagai pendingin kurang. Volume yang luar biasa dari uap yang  Sistem ini sangat handal dan biaya pemeliharaan kurang. akan ditangani.  Sistem ini terutama disesuaikan  Dua kali banyak panas harus dengan pengolahan air dingin yang dipindahkan dalam kondensors team jet digunakan dalam per pabrik karet, distilleries, pabrik kertas, pabrik pengolahan makanan, ton dibandingkan dengan pendingin dll sistem kompresi uap.  Sistem initer utama digunakan dalam  Sistem ini berguna untuk kenyamanan instalasi AC, karena AC, tetapi tidak praktis keamanan lengkap air sebagai refrigeran dan kemampuan untuk layak untuk suhu air di bawah 40C menyesuaikan diri dengan cepat untuk memuat variasi dan tidak ada bahaya dari kebocoran refrigeran.
  • 8. Ejector Gambar Bagian-bagiannya: a. Diffuser b. Suction Chamber c. Steam Nozlle d. Steam chest e. Nozzle plate f. Suction g. DiscSteam Inlet h. Harge i. Nozzle Throat j. Diffuser Throat
  • 9. Merupakan bagian penting pada sistem steam jet refrigerasi. Uap air pada tekanan tinggi digunakan unuk memberikan energi pada ejector, biasa disebut fluida utama atau motive steam. Motive steam “dikembangkan” pada nozzle yang konvergen (dengan kecepatan rata-rata 1200 m/sec), menyebabkan uap air meninggalkan flash chamber (melalui saluran suction). Lalu kedua jenis uap air tersebut bercampur pada ‘mixing suction’. Percampuran tejadi pada tekanan konstan. Pada bagian pencampuran (Mixing Suction):
  • 10. Cara Kerja dan Teori Dasar Keterangan: 1. Pembangkit uap 2. Pengukur tekanan 3. Temperatur layar dengan mengukur titik switch 4. Evaporator 5. Injektor nozel 6. Kondensor 7. Penyesuaian transformator untuk pemanas 8. Pemanas di evaporator
  • 11. CARA KERJA DAN TEORI DASAR Air yang berasal dari ruang pendingin masuk ke flash chamber lalu disemprotkan sehingga sebagian air akan menguap. Tekanan flash chamber dijaga pada harga tertentu sehingga mempunyai temperatur jenuh tertenu pula. Air yang dingin berasl dari flash chamber akan disirkulasikan melalui pompa ke ruang pendingin dan telah menyerap kalor, air akan kembali lagi k flash chamber untuk didinginkan. Untuk menambah jumlah uap air di flash chamber maka di perlukan make up water karena karena uap air terhisap oleh steam ejector. Untuk mengkompresikan uap air, maka steam ejector menghisap air dari steam ejector menghisap uap air dari flash chamber dan menekannya menuju booster untuk kemudian dikondensasikan dikondensor. Dikondensor, uap air akan berkondensasi dan kondensat yang terbentuk akan dipompakan menuju boile untuk menghasilkan steam tekanan tinggi yang kemudian dialirkan menuju primary ejector menuju nozzle.
  • 12. A steam jet refrigeration system
  • 13. Uap yang bertekanan tinggi masuk ke ejector, motive steam di dalam ejector kondisi akhirnya setelah melewati nozzle secara ekspansi isentropik. Karena rugi-rugi ekpansi dan sebagainya, maka titk ekpansi isentropik bergerser menjadi kondisi aktual. Kondisi resultan dari campuran high velocity steam dengan uap air yang terhisap dari flash chamber sebelum kompersi. Lalu masuk ke kondesor maka kondisi akhirnya kompresi isontropik. Setelah mengalami throlling maka air masuk ke ekpansion valve maka makeup water yang bertemperatur sedikit lebih rendah dari kondensor akan berada pada kondisi akhir di flash chamber dan make up water yang bertemperatur tinggi masuk ke pompa lalu ke Boiler dan kembali ke ejector. siklus ini terjadi berulang-ulang.
  • 14. APLIKASI  Aplikasi dari steam Jet refrigeration adalah pada: 1.Pendinginan air bertemperatur tinggi 2.Air conditioning kapasitas besar  Untuk aplikasi tata udara, (hingga 1 MW) dipilih karena:  Pemprosesan pendinginan air bertemperatur tinggi yang menggunakan sistem steam jet ini a. Aman, (air sebagi refigeran) dapat dijumpai pada: b. Bebas getaran a. Industri-industri karet b. Industri-industri kimia c. Mampu cepat beradaptaasi c. Pabrik-pabrik kertas terhadap perubahan atau d. LNG variasi beban. e. Industri makanan dan minuman f. Pabrik bir
  • 15. Contoh-Contoh Soal Soal 1 • Hitung kebutuhan steam, luas permukaan pindah panas, & suhu penguapan pada setiap ‘effect’ dari triple effect evaporator yang menguapkan 500 kg/jam 10% padatan menjadi 30% padatan. Steam tersedia padatekanan 200 kPa gauge & tekanan di dalam evaporator pada ‘effect’ terakhir 60 kPa absolute. • Asumsi koefisien pindah panas keseluruhan (overall) 2270, 2000, & 1420 J m-2 s-1 oC-1 di ‘effect’ I, II, & III. Pengaruh panas sensibel diabaikan, tidak ada kenaikan titik didih, dan pindah panas di setiap ‘effect’adalah sama. • Kesetimbangan Massa (kg/jam) Solids Liquids Total Feed 50 450 500 Product 50 117 167 Evaporation 333
  • 16. Kesetimbangan Panas Dari tabel steam, suhu condensing steam pada 200 kPa (g) = 134°C, panas laten 2164 kJ kg -1. Suhu evaporasi di “effect” akhir pada tekanan 60 kPa (abs.) = 86°C, tidak ada kenaikan titik didih, panas laten 2294 kJ kg-1. q1 = q2 = q3 U1A1ΔT1 = U2A2ΔT2 = U3A3ΔT3 ΔT1 + ΔT2 + ΔT3 = (134 – 86) = 48°C. Jika A1 = A2 = A3 Maka ΔT2 = U1ΔT1 / U2 dan ΔT3 = U1ΔT1 / U3 ΔT1 + (U1ΔT1 / U2) + (U1ΔT1 / U3) = 48°C ΔT1(1 + U1/U2 + U1/U3) = 48, ΔT1 x [1 + (2270/2000) + (2270/1420)] = 48 ΔT1 = 12,9°C, ΔT2 = ΔT1 x (2270/2000) = 14,6°C ΔT3 = ΔT1 x (2270/1420) = 20,6°C
  • 17. • Suhu evaporasi: • Effect I: 134 – 12,9 = 121°C; panas laten (Tabel Steam) 2200 kJ kg-1. • Effect II: 121 – 14,6 = 106,5°C; panas laten 2240 kJ kg-1 • Effect III: 106,5 – 20,6 = 86°C, panas laten 2294 kJ kg-1 • Perubahan panas sensibel diabaikan, • Jika w1, w2, w3 = jumlah yang dievaporasi di effect I, II & III, ws = jumlah steam terkondensasi per jam di Effect I, w1 x 2200 x 103 = w2 x 2240 x 103 = w3 x 2294 x 103 = ws x 2164 x 103 w1 + w2 + w3 = 333 w1 = 113 kg jam-1 w2 = 111kg jam-1 w3 = 108kg jam-1 ws = 115 kg jam-1 • Konsumsi Steam Dibutuhkan 115 kg steam (ws) untuk menguapkan total 333 kg air : 0.35kg steam/kg air menguap. • Luas Permukaan Heat exchanger. (113 x 2200 x 1000)/3600 = 2270 x A1 x 12,9 A1 = 2,4 m2 = A2 = A3 total area = A1 + A2 + A3 = 7,2 m2.
  • 18. •Soal 2 Hitung luas area pindah panas yang dibutuhkan oleh surface condenser yang bekerja seperti jetcondenser pada contoh sebelumnya. Asumsi, nilai U 2270 J m-2 s-1 oC-1, &sub-cooling cairan tidak dipertimbangkan. • Beda suhu rata-rata = (60 – 18)/2 + (60 – 35)/2 = 33,5°C. • Jumlah panas yang dibutuhkan kondensat q = U A ΔT 5000 x 2,46 x 106 = 2270 x A x 33,5 x 3600 • A = 45 m2 • Luas area pindah panas yang dibutuhkan = 45 m2 Soal 3 Sebutkan keuntungan dan kekurangan sistem refrigerasi steam jet?
  • 19. Soal 3 Sebutkan keuntungan dan kekurangan sistem refrigerasi steam jet? Keuntungan: Hal ini fleksibel dalam operasi, kapasitas pendinginan dapat dengan mudah dan cepat berubah. Tidak memiliki bagian yang bergerak seperti itu adalah getaran bebas. Hal ini dapat diinstal keluar dari pintu. Berat sistem perton kapasitas pendingin kurang. Sistem ini sangat handal dan biaya pemeliharaan kurang. Sistem ini terutama disesuaikan dengan pengolahan air dingin yang digunakan dalam pabrik karet, distilleries, pabrik kertas, pabrik pengolahan makanan, dll Sistem initer utama digunakan dalam instalasi AC, karena keamanan lengkap air sebagai refrigeran dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat untuk memuat variasi dan tidak ada bahaya dari kebocoran refrigeran.
  • 20. Kekurangan: •Penggunaan penguapan langsung untuk menghasilkan air dingin biasanya terbatas sebagai Volume yang luar biasa dari uap yang akan ditangani. •Dua kali banyak panas harus dipindahkan dalam kondensors team jet per ton dibandingkan dengan pendingin sistem kompresi uap. Sistem ini berguna untuk kenyamanan AC, tetapi tidak praktis layak untuk suhu air di bawah 40C. Soal 4 Hitung air yang dibutuhkan jet condenser untuk mengembunkan uap dari evaporator yang menguapkan 5000 kg/jam air pada kondisi vakum 20 kPa (atau tekanan 15 cmHg) Air kondensasi (condensing water) terjadi pada 18oC & suhu maksimum untuk mengeluarkan air dari 35oC
  • 21. P = Z.ρ.g = 0.15 x 13.6 x 1000 x 9,81 = 20 kPa Dari steam table, P = 20 kPa _ T = 60˚̊C; panas laten = 2358 kJ Panas yg dipindahkan dari tiap kg kondensat = panas laten + panas sensibel = 2358 x 103 + (60 – 35) x 4,186 x 103 = 2,46 x 106 J/kg Panas yg diterima oleh tiap kg air pendingin = panas sensibel = (35 – 18) x 4,186 x 103 = 7,1 x 104 J/kg Jumlah panas dipindahkan dari kondensat per jam = 5000 x 2,46 x 106 J/jam Jumlah air pendingin tiap jam = 5000 x 2,46 x 106 / 7,1 x 104 = 1,7 x 105 kg/jam
  • 22. Referensi  http://nptel.iitm.ac.in/courses/IIT- MADRAS/Applied_Thermodynamics/Module_6/9_Steam_ Jet_RS.pdf  http://www.usdidactic.com/images/produktbilder/0613520 0/Datenblatt/06135200%202.pdf  http://www.refrigers.com/content/view/31634/181/  http://www.energy-based.nrct.go.th/Article/Ts- 3%20a%20circulating%20system%20for%20a%20steam%2 0jet%20refrigeration%20system.pdf  http://sintak.unika.ac.id/staff/blog/uploaded/5812001244/f iles/satop/evaporation_2011_pdf.pdf