SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Jl. Parit Haji Husin II Komplek Permata Paris No. A10, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kota
Pontianak, Kalimantan Barat. Telp/Fax.0561-746584
Email :jariborbar@yahoo.com /sekretariatwilayah@jariborneo.org
Website: jariborneo.org, Facebook :http://www.facebook.com/jariborneobarat
P O L I C Y B R I E F
Mendesaknya
Peningkatan
Alokasi Belanja
untuk
Dalkarhutla
Permasalahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
menjadi populer ditahun 2015, ketika bencana asap tidak
hanya mengancam kawasan sekitar lokasi kebakaran,
namun pula membahayakan jiwa banyak orang secara
nasional. Rawan dan sensitifnya hutan dan lahan di
Kalimantan Barat terhadap ancaman kebakaran, salah
satunya diakibatkan oleh luasnya lahan gambut yang
mencapai 1,5 juta hektar1
.
Pada tahun 2015 di Kalimantan Barat, luas kebakaran
mencapai 167,7 ribu hektar2
. Kemampuan pemadaman
hanya seluas 761,4 hektar (0,45%)3
, meskipun akhirnya
dapat terpadamkan seluas 166.929,6 hektar (99%) atas
peran serta masyarakat.
Meskipun luas kebakaran dapat dilokalisir, namun akibat
dari kebakaran tidak hanya dapat dituntaskan melalui
pemadaman. Luasnya lahan gambut dan komposisi tanah
di Kalimantan Barat mempengaruhi pada meluasnya
ANCAMAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
Mendesaknya
Peningkatan
Alokasi Belanja
untuk
Dalkarhutla
dampak yang diakibatkan oleh kebakaran. Akibatnya, selain
pemadaman/ penanggulangan kebakaran, penting untuk
mendorong adanya pencegahan kebakaran serta pemulihan
paska kebakaran.
Setidaknya terdapat 2 SKPD ditingkat Provinsi Kalimantan
Barat yang terlibat dalam pengendalian kebakaran hutan
dan lahan (dalkarhutla), yaitu BPBD, Dinas Kehutanan, dan
BLHD. Meskipun terdapat pelaku lain dalam penanganan,
namun ketiga SKPD tersebut secara rutin dan diamanahkan
oleh Peraturan Perundangan untuk melakukan pencegahan
terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
1
Sumber data BPN dalam KDA Kalimantan Barat 2015
2
Sumber data LAPAN 2015, dikutip oleh BPBD pada Presentasi 23
Februari 2016
3
Sumber data BKSDA 2015, dikutip oleh BPBD pada Presentasi
23 Februari 2016
Penanganan kebakaran hutan dan lahan
pada Dinas Kehutanan Provinsi berada pada
Unit Penanggulangan Kebakaran Hutan dan
Lahan (UPKHL). Total biaya yang dialokasikan
pada UPKHL pada 2016 sebesar 2,6 milyar.
Grafik komposisi belanja karhutla pada
belanja langsung dishutprov
Pada grafik diatas, dapat terlihat bahwa
alokasi belanja yang diperuntukkan pada
UPKHL sebesar 20% dari Total Belanja
Langsung Dishut Provinsi. Dari 20% tersebut,
sebesar 1.847.008.000 diperuntukkan bagi
belanja program ataupun belanja untuk
pengendalian karhutla.
Grafik komposisi belanja karhutla pada
belanja langsung BLHD
Sedangkan pada BLHD, alokasi belanja
yang diperuntukkan bagi dalkarhutla sebesar Gambar 1. komposisi belanja karhutla pada belanja langsung dishutprov
BELANJA PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
Jl. Parit Haji Husin II Komplek Permata Paris No. A10, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kota
Pontianak, Kalimantan Barat. Telp/Fax.0561-746584
Email :jariborbar@yahoo.com /sekretariatwilayah@jariborneo.org
Website: jariborneo.org, Facebook :http://www.facebook.com/jariborneobarat
435 juta (3% dari total belanja langsung BLHD).
Sehingga total biaya yang dialokasikan untuk
dalkarhutla pada tahun 2016 sebesar 2,2 milyar.
Sebagian besar belanja tersebut dialokasikan
untuk melakukan pencegahan yang dilakukan
melalui 3 saluran, yaitu penanganan langsung
(peningkatan kapasitas internal dan pengumpulan
data), keterlibatan masyarakat (sosialisasi,
kampanye), dan keterlibatan SKPD lain
(koordinasi). Sedangkan aktivitas pemadaman
mendapat porsi 11% dari total belanja karhutla.
Komposisi alokasi belanja penanganan Karhutla
dapat dilihat pada lampiran 1.Gambar 2. komposisi belanja karhutla pada belanja langsung BLHD
EFISIENSI TENAGA PENGAMAN HUTAN
Jumlah total POLHUT dan PPNS
di Kalimantan Barat (termasuklah
tenaga di Kabupaten),
berdasarkan Statistik Kehutanan
Kalbar 2014 sebanyak 158 orang,
dengan komposisi 43 PPNS dan
115 Polhut. Jumlah tersebut
diharuskan mengamankan seluruh
kawasan hutan seluas 8.389.601.
Jika mengacu pada data tersebut,
maka rasio antara tenaga
pengaman dan luas kawasan yang
diamankan adalah 1:52 ribu
hektar4
. Logikanya 1 orang
tenaga pengaman diharuskan
mengamankan lebih dari 52 ribu
hektar. Sedikitnya jumlah tenaga
pengaman, jika dibandingkan
dengan luas kawasan yang harus
diamankan tidak secara otomatis harus menambah tenaga
pengaman. Hal ini berakibat pada membengkaknya jumlah
belanja tidak langsung yang belum tentu dapat
dimanfaatkan secara efektif.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, strategi
pengendalian karhutla yang dilakukan Pemprov menyasar
pada tiga hal yaitu penguatan internal, penguatan
masyarakat, dan koordinasi. Permasalahannya adalah to-
tal belanja yang dialokasikan untuk pengamanan hutan
sangat terbatas.
Belanja karhutla 2016 sebesar 2,28 milyar diharuskan
untuk mengamankan seluruh kawasan hutan. Sehingga
biaya yang dialokasikan untuk pengamanan per hektar
hanya sebesar Rp. 2425
. Beranjak dari terbatasnya
belanja yang dialokasikan, maka UPKHL hanya dapat
menangani Karhutla di Kota Pontianak dan sekitarnya6
.
Sedangkan untuk penanganan diwilayah lain,
mengandalkan kemampuan pemerintah kabupaten.
Permasalahannya, sejak terbitnya Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
tahun 2016 mengamanahkan
Gubernur untuk melakukan
pengawasan terhadap dalkarhutla
pada (1) izin pemanfaatan hutan,
(2) izin pinjam pakai kawasan
hutan, (3) Hutan Desa, Hutan
Kemasyarakatan, Hutan Adat,
Hutan Hak dan Kawasan Hutan
untuk tujuan khusus7
. Kewe-
nangan pengawasan tersebut
membutuhkan sumberdaya yang
tidak sedikit.
Jika tetap mempertahankan
pola saat ini, dengan jumlah per-
sonil sebanyak 33 orang (Polhut
dan PPNS) pada Dishutprov, maka
1 orang diharuskan untuk
melakukan pengawasan seluas
82.388 hektar (kawasan pengawasan Dishutprov dan
Jumlah Tenaga dapat dilihat pada lampiran 2). Untuk
mengoptimalkan sumberdaya terhadap dalkarhutla yang
ada, maka alokasi belanja sebesar 2.28 milyar ditahun 2016
pun tidak dapat dinilai cukup. Jika mengacu pada belanja
dalkarhutla 2016, maka pengendalian per hektar hanya
sebesar Rp. 8398
.
4
Diperoleh melalui pembagian antara jumlah tenaga pengaman
dan luas kawasan hutan
5
Diperoleh melalui pembagian antara total belanja karhutla 2016
dengan luas kawasan hutan
6
Sumber hasil wawancara dengan Dishutprov Kalbar
7
Peraturan Menteri LH dan Kehutanan No. P.32
/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran
Hutan Dan Lahan pasal 106
8
Diperoleh melalui pembagian antara belanja dalkarhutla dengan
wilayah kewenangan provinsi
“1 orang
diharuskan untuk
melakukan
pengawasan
seluas 82.388
hektar”
MELACAK BELANJA MINIMAL PADA DALKARHUTLA
Belum ada riset tentang standar pengendalian kebakaran
hutan dan lahan per hektar. Sehingga untuk melacak jumlah
ideal yang dibutuhkan dalam dalkarhutla per hektar,
digunakan jumlah Polhut+PPNS pada Dishutprov dengan
jumlah tutupan hutan di Kota Pontianak. Pertimbangan
menggunakan jumlah tutupan hutan di Kota Pontianak,
mengacu pada hasil wawancara dengan pihak Dishutprov
bahwa kemampuan pengamanan hanya sebatas kawasan
Pontianak dan sekitarnya. Dikarenakan belum teridentifikasi
radius pengamanan hutan pada daerah sekitar kota
Pontianak, data yang digunakan adalah Kalbar Dalam Angka
2015 yang menunjukkan bahwa seluas 858 hektar dika-
tegorikan sebagai Hutan Belukar di Kota Pontianak. Jika
luas kawasan yang diamankan pun menjangkau kawasan
disekitar Kota Pontianak, maka diasumsikan luas wilayah
yang diamankan seluas 50% dari hutan belukar di Kota
Pontianak. Sehingga total luas kawasan yang diamankan
oleh Dishutprov adalah seluas 1287 hektar.
Beranjak dari angka tersebut, rasio minimal terhadap
tenaga pengaman adalah 1 orang dianggap mampu
Jl. Parit Haji Husin II Komplek Permata Paris No. A10, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kota
Pontianak, Kalimantan Barat. Telp/Fax.0561-746584
Email :jariborbar@yahoo.com /sekretariatwilayah@jariborneo.org
Website: jariborneo.org, Facebook :http://www.facebook.com/jariborneobarat
mengamankan 39 hektar.
Sedangkan belanja yang diperun-
tukkan pada kegiatan pengama-
nan adalah kegiatan “Patroli Keba-
karan Hutan Dan Lahan” sebesar
Rp. 17,6juta 9
. Mengacu pada
angka tersebut, maka belanja
minimal pengamanan langsung
(pencegahan) adalah sebesar Rp.
13.730 per hektar10
.
Ketika Peraturan Menteri LH
dan Kehutanan No. P.32/MenLHK/
Setjen/Kum.1/3/2016 mengha-
ruskan gubernur untuk melakukan
pengawasan pada 5 kawasan
tertentu, maka jumlah yang di-
amankan selama ini (kota pon-
tianak dan sekitarnya) hanya se-
besar 0,05% dari total kawasan
yang seharusnya dapat diawasi.
Akibatnya, untuk dapat meng-
awasi kawasan seluas 2.718.811
hektar, dibutuhkan biaya minimal
sebesar Rp. 37,3 milyar 11
.
Belanja minimal
yang dibutuhkan
untuk
pengamanan
langsung
(pencegahan)
adalah sebesar
Rp. 13.730 per
hektar
Dari keseluruhan kegiatan yang ada pada BLHD dan
UPKHL dalam hal kebakaran hutan, tidak ada yang meng-
alokasikan belanja dalam penanganan pasca karhutla. Pa-
dahal, jika mengacu pada data sebelumnya, keterbatasan
belanja untuk pencegahan dan pemadaman berakibat pada
besarnya potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Setidaknya terdapat 5 kegiatan yang dikategorikan sebagai
aktivitas penanganan pasca kebakaran, yaitu (1) pengum-
pulan bahan, keterangan, dan informasi, (2) identifikasi,
(3) rehabilitasi, (4) penegakan hukum, dan (5) monitoring
dan evaluasi12
.
Hal ini perlu disikapi secara serius, mengingat kasus
kebakaran hutan di Kalimantan Barat merupakan kejadin
rutin tahunan. Data BPBD menunjukkan luas lahan yang
terbakar sebesar 167,7 ribu hektar. Angka tersebut hanya
merupakan akumulasi dari kasus kebakaran besar. Padahal
pada beberapa titik, meskipun kebakaran dapat segera di-
tanggulangi dan luas yang terbakar relatif kecil, tidak ter-
akomodir pada data BPBD. Hasil digitasi hotspot firms modis
2015 pun menunjukkan adanya titik api pada kawasan diluar
data yang dirilis oleh BPBD. Sehingga, jumlah sebesar 167,7
PENANGANAN PASCA BENCANA DIABAIKAN
9
Angka yang ditampilkan mengabaikan kebutuhan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan untuk melakukan patroli, serta upaya peningkatan kapasitas
tenaga pelaksana
10
Diperoleh melalu pembagian antara total belanja pengamanan secara
langsung (Rp. 17.670.000) dengan kawasan hutan yang diamankan di Kota
Pontianak dan sekitarnya (1.287 Hektar)
11
Hasil diperoleh melalui perkalian antara belanja minimal pengamanan per
hektar (Rp. 13.730) dengan total kawasan yang harus diawasi berdasarkan
Peraturan Menteri LH dan Kehutanan No. P.32
/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 (2.718.811 hektar)
12
Perdirjen PHKA No. P.23/IV-SET/2014 pasal 3
ribu hektar memungkinkan mengalami penambahan.
Akibatnya, perlu adanya penanganan pasca bencana yang
berakibat pada rusaknya ekosistem dan menurunnya fungsi
kawasan pada hutan dan lahan yang terbakar.
Banyaknya titik api dan luasnya lahan yang terbakar,
salah satunya diakibatkan rendahnya belanja pengendalian.
Jika mengacu pada Inpres No. 11 tahun 2015, koordinator
dalam dalkarhutla adalah BPBD. Permasalahannya, pada
kegiatan BPBD tidak secara spesifik menegaskan aktivitas
tahunan yang dilakukan adalah dalkarhutla. Meskipun
terdapat program “Rehabilitasi dan Rekonstruksi” pada
BPBD, namun kegiatan yang terangkum pada program
tersebut adalah penangangan pasca bencana. Mengingat
bencana di Kalimantan Barat tidak hanya berada pada
kebakaran hutan dan lahan, maka alokasi belanja tahunan
pada program tersebut tidak dapat dirumuskan untuk
mengukur efisiensi dan efektivitas penanganan pasca
kebakaran.
:: REKOMENDASI ::
1. Perlunya rumusan ulang dalam Dalkarhutla dengan melibatkan
SKPD terkait dalkarhutla seperti BLHD dan UPKHL pada
Komando dan Satgas Dalkarhutla13
.
2. Perlunya penambahan alokasi belanja untuk pelaksanaan
patroli dalam pencegahan sebesar 37,3 milyar pertahun.
3. Perlunya alokasi belanja untuk penanganan pasca kebakaran
per tahun yang mengacu pada kebakaran yang terjadi ditahun
sebelumnya
13
Keputusan gubernur No. 124/BPBD/2016 tentang Pembentukan Komando Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan
Lahan di Kalimantan Barat tidak melibatkan BLHD dan UPKHL
Jl. Parit Haji Husin II Komplek Permata Paris No. A10, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kota
Pontianak, Kalimantan Barat. Telp/Fax.0561-746584
Email :jariborbar@yahoo.com /sekretariatwilayah@jariborneo.org
Website: jariborneo.org, Facebook :http://www.facebook.com/jariborneobarat
Lampiran 1. Komposisi Belanja Pengendalian Karhutla pada Pemprov Kalbar 2016 (dalam ribu rupiah)
Jl. Parit Haji Husin II Komplek Permata Paris No. A10, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kota
Pontianak, Kalimantan Barat. Telp/Fax.0561-746584
Email :jariborbar@yahoo.com /sekretariatwilayah@jariborneo.org
Website: jariborneo.org, Facebook :http://www.facebook.com/jariborneobarat
Wilayah Proteksi Dalkarhutla Dishutprov (Ha) 2.718.811
HPH/IUPHHK-HA 1.149.535
Pinjam Pakai Kawasan 11.890
Tukar Menukar Kawasan 337.688
Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan 422.342
IUPHHK-HT 781.415
HPHD 7.040
IUPHKm 8.900
Jumlah Tenaga Pengaman 33
PPNS 14
Polhut 19
Luas kawasan yang diamankan per orang (Ha) 82.388
Lampiran 2. Kawasan Perlindungan terhadap Karhutla pada Dishutprov Kalbar
Sumber: Statistik Kehutanan Kalimantan Barat 2014, Dinas Kehutanan Provinsi Kalbar

More Related Content

What's hot

Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikRizki Darmawan
 
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatTPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatJoy Irman
 
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
PPT Pengolahan Sampah Perkotaan
PPT Pengolahan Sampah PerkotaanPPT Pengolahan Sampah Perkotaan
PPT Pengolahan Sampah PerkotaanAzzah Fizda
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKChristian Solas
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHWahyu Ojan
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruangushfia
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensiJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
Proposal kerja bakti
Proposal kerja baktiProposal kerja bakti
Proposal kerja bakti
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
 
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatTPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat
 
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
Panduan Pemetaan dan Perencanaan Tata Guna Lahan Secara Partisipatif Berbasis...
 
PPT Pengolahan Sampah Perkotaan
PPT Pengolahan Sampah PerkotaanPPT Pengolahan Sampah Perkotaan
PPT Pengolahan Sampah Perkotaan
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Pengolahan sampah
Pengolahan sampahPengolahan sampah
Pengolahan sampah
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
 
Bab 1: Apa itu Pemetaan Partisipatif
Bab 1: Apa itu Pemetaan PartisipatifBab 1: Apa itu Pemetaan Partisipatif
Bab 1: Apa itu Pemetaan Partisipatif
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensi
 

Viewers also liked

Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...
Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...
Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan MinumnyaData Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan MinumnyaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Resume perjalanan pegusulan hutan desa 2
Resume perjalanan pegusulan hutan desa 2Resume perjalanan pegusulan hutan desa 2
Resume perjalanan pegusulan hutan desa 2Sani Saragih
 
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy Brief
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy BriefSekelumit Tentang Penyusunan Policy Brief
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy BriefRusman R. Manik
 

Viewers also liked (7)

Policy Brief perhutanan sosial
Policy Brief perhutanan sosialPolicy Brief perhutanan sosial
Policy Brief perhutanan sosial
 
Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...
Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...
Sumber pendapatan Kabupaten Kubu Raya dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya ...
 
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan MinumnyaData Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
 
DAFTAR USULAN PROGRAM 6 DESA KABUPATEN KUBURAYA
DAFTAR USULAN PROGRAM 6 DESA KABUPATEN KUBURAYADAFTAR USULAN PROGRAM 6 DESA KABUPATEN KUBURAYA
DAFTAR USULAN PROGRAM 6 DESA KABUPATEN KUBURAYA
 
Resume perjalanan pegusulan hutan desa 2
Resume perjalanan pegusulan hutan desa 2Resume perjalanan pegusulan hutan desa 2
Resume perjalanan pegusulan hutan desa 2
 
Analisis sementara apbd kkr 2015 2016
Analisis sementara apbd kkr 2015 2016Analisis sementara apbd kkr 2015 2016
Analisis sementara apbd kkr 2015 2016
 
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy Brief
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy BriefSekelumit Tentang Penyusunan Policy Brief
Sekelumit Tentang Penyusunan Policy Brief
 

Similar to Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...CIFOR-ICRAF
 
Bisnis KPH NTB-Menuju KPH Mandiri-KPHL Dit_Julmansyah.pdf
Bisnis KPH NTB-Menuju KPH Mandiri-KPHL Dit_Julmansyah.pdfBisnis KPH NTB-Menuju KPH Mandiri-KPHL Dit_Julmansyah.pdf
Bisnis KPH NTB-Menuju KPH Mandiri-KPHL Dit_Julmansyah.pdfAvioAviensi1
 
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perhutanan Sosial
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perhutanan SosialPeningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perhutanan Sosial
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perhutanan SosialRamlanNugraha3
 
Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...
Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...
Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...JARI Indonesia Borneo Barat
 
kiki-taufik-greenpeace-kinerja-penegakan-hukum-mengatasi-deforestasi-sudut-pa...
kiki-taufik-greenpeace-kinerja-penegakan-hukum-mengatasi-deforestasi-sudut-pa...kiki-taufik-greenpeace-kinerja-penegakan-hukum-mengatasi-deforestasi-sudut-pa...
kiki-taufik-greenpeace-kinerja-penegakan-hukum-mengatasi-deforestasi-sudut-pa...nadia324459
 
Resume konsultasi publik edit (upload blog)edit
Resume konsultasi publik edit (upload blog)editResume konsultasi publik edit (upload blog)edit
Resume konsultasi publik edit (upload blog)editkphnganjuk
 
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBIStrategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
 
Presentasi Banjir Riau
Presentasi Banjir RiauPresentasi Banjir Riau
Presentasi Banjir RiauPeople Power
 
Empat Pilar Agenda Kerja KLHK 2020-2024
Empat Pilar Agenda Kerja KLHK 2020-2024Empat Pilar Agenda Kerja KLHK 2020-2024
Empat Pilar Agenda Kerja KLHK 2020-2024Lestari Moerdijat
 
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBIStrategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
 
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBICara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
 
Resume konsultasi publik edit (upload blog)
Resume konsultasi publik edit (upload blog)Resume konsultasi publik edit (upload blog)
Resume konsultasi publik edit (upload blog)kphnganjuk
 
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...imaniar nastiti
 
Kebijakan dan perundang kementrian kehutanan
Kebijakan dan perundang kementrian kehutananKebijakan dan perundang kementrian kehutanan
Kebijakan dan perundang kementrian kehutananSeptian Muna Barakati
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...01112015
 
Materi Kebakaran Hutan Provinsi Bengkulu
Materi Kebakaran Hutan Provinsi BengkuluMateri Kebakaran Hutan Provinsi Bengkulu
Materi Kebakaran Hutan Provinsi Bengkulussuser64c6db
 
Panel 1.1 - Perlunya Kementerian Koordinator Agraria & Ling, Hidup (Rachman)
Panel 1.1 - Perlunya Kementerian Koordinator Agraria & Ling, Hidup (Rachman)Panel 1.1 - Perlunya Kementerian Koordinator Agraria & Ling, Hidup (Rachman)
Panel 1.1 - Perlunya Kementerian Koordinator Agraria & Ling, Hidup (Rachman)Kurniawan Saputra
 
Grand Design dan Riset Aksi untuk Pencegahan Kebakaran
Grand Design dan Riset Aksi untuk Pencegahan KebakaranGrand Design dan Riset Aksi untuk Pencegahan Kebakaran
Grand Design dan Riset Aksi untuk Pencegahan KebakaranCIFOR-ICRAF
 

Similar to Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan (20)

Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
 
Bisnis KPH NTB-Menuju KPH Mandiri-KPHL Dit_Julmansyah.pdf
Bisnis KPH NTB-Menuju KPH Mandiri-KPHL Dit_Julmansyah.pdfBisnis KPH NTB-Menuju KPH Mandiri-KPHL Dit_Julmansyah.pdf
Bisnis KPH NTB-Menuju KPH Mandiri-KPHL Dit_Julmansyah.pdf
 
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perhutanan Sosial
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perhutanan SosialPeningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perhutanan Sosial
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perhutanan Sosial
 
Sos dak 2012 kehutanan
Sos dak 2012   kehutananSos dak 2012   kehutanan
Sos dak 2012 kehutanan
 
Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...
Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...
Policy brief : terobosan kebijakan kehutanan dalam RPJMD Provinsi Kalbar 2019...
 
kiki-taufik-greenpeace-kinerja-penegakan-hukum-mengatasi-deforestasi-sudut-pa...
kiki-taufik-greenpeace-kinerja-penegakan-hukum-mengatasi-deforestasi-sudut-pa...kiki-taufik-greenpeace-kinerja-penegakan-hukum-mengatasi-deforestasi-sudut-pa...
kiki-taufik-greenpeace-kinerja-penegakan-hukum-mengatasi-deforestasi-sudut-pa...
 
Resume konsultasi publik edit (upload blog)edit
Resume konsultasi publik edit (upload blog)editResume konsultasi publik edit (upload blog)edit
Resume konsultasi publik edit (upload blog)edit
 
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBIStrategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap; AKBP DADANG DK-JAMBI
 
Presentasi Banjir Riau
Presentasi Banjir RiauPresentasi Banjir Riau
Presentasi Banjir Riau
 
Empat Pilar Agenda Kerja KLHK 2020-2024
Empat Pilar Agenda Kerja KLHK 2020-2024Empat Pilar Agenda Kerja KLHK 2020-2024
Empat Pilar Agenda Kerja KLHK 2020-2024
 
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBIStrategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
Strategi jitu hadapi bencana asap karlahut; AKBP DADANG DK-JAMBI
 
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBICara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
Cara mengatasi kebakaran lahan dan hutan;AKBP DADANG DK-JAMBI
 
Resume konsultasi publik edit (upload blog)
Resume konsultasi publik edit (upload blog)Resume konsultasi publik edit (upload blog)
Resume konsultasi publik edit (upload blog)
 
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
Kebijakan Nasional Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pemanfaatan Ruang dalam ...
 
Kebijakan dan perundang kementrian kehutanan
Kebijakan dan perundang kementrian kehutananKebijakan dan perundang kementrian kehutanan
Kebijakan dan perundang kementrian kehutanan
 
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin HancurKorupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
Korupsi Masih Subur, Hutan Sumatera Semakin Hancur
 
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
Peluang dan Tantangan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup da...
 
Materi Kebakaran Hutan Provinsi Bengkulu
Materi Kebakaran Hutan Provinsi BengkuluMateri Kebakaran Hutan Provinsi Bengkulu
Materi Kebakaran Hutan Provinsi Bengkulu
 
Panel 1.1 - Perlunya Kementerian Koordinator Agraria & Ling, Hidup (Rachman)
Panel 1.1 - Perlunya Kementerian Koordinator Agraria & Ling, Hidup (Rachman)Panel 1.1 - Perlunya Kementerian Koordinator Agraria & Ling, Hidup (Rachman)
Panel 1.1 - Perlunya Kementerian Koordinator Agraria & Ling, Hidup (Rachman)
 
Grand Design dan Riset Aksi untuk Pencegahan Kebakaran
Grand Design dan Riset Aksi untuk Pencegahan KebakaranGrand Design dan Riset Aksi untuk Pencegahan Kebakaran
Grand Design dan Riset Aksi untuk Pencegahan Kebakaran
 

More from JARI Indonesia Borneo Barat

PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan BaratBuku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan BaratJARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa JARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desaPermendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri no 113 thn 2014 pengelolaan keuangan desa
Permendagri no 113 thn  2014 pengelolaan keuangan desaPermendagri no 113 thn  2014 pengelolaan keuangan desa
Permendagri no 113 thn 2014 pengelolaan keuangan desaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala DesaPermendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala DesaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan DesaPermendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan DesaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desa
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desaPeraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desa
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desaJARI Indonesia Borneo Barat
 
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...JARI Indonesia Borneo Barat
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...JARI Indonesia Borneo Barat
 

More from JARI Indonesia Borneo Barat (20)

PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
PP 45 2017 Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ...
 
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...
Keputusan Bupati Kubu Raya No 502/BAPPEDA/2017 Tentang Tim Koordinasi, Kelomp...
 
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan BaratBuku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
Buku "Mengukur Keterbukaan Badan Publik Sektor TKHL Di Kalimantan Barat
 
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
 
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desaPermendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
 
Permendagri no 113 thn 2014 pengelolaan keuangan desa
Permendagri no 113 thn  2014 pengelolaan keuangan desaPermendagri no 113 thn  2014 pengelolaan keuangan desa
Permendagri no 113 thn 2014 pengelolaan keuangan desa
 
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala DesaPermendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
Permendagri Nomor 112 Tahun 2014 Pemilihan Kepala Desa
 
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan DesaPermendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
Permendagri No 111 Tahun 2014 Pedoman Teknis Peraturan Desa
 
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desa
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desaPeraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desa
Peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan undang undang desa
 
Buku tanya jawab dana desa untuk membangun Desa
Buku tanya jawab dana desa untuk membangun DesaBuku tanya jawab dana desa untuk membangun Desa
Buku tanya jawab dana desa untuk membangun Desa
 
Kajian regulasi harmonisasi uu desa
Kajian regulasi harmonisasi uu desaKajian regulasi harmonisasi uu desa
Kajian regulasi harmonisasi uu desa
 
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG...
 
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...
Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari A...
 
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang DesaUU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
 
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 76 tahun 2012
 
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 

Recently uploaded

514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 

Recently uploaded (11)

Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 

Policy Brief Kebakaran Hutan dan Lahan

  • 1. Jl. Parit Haji Husin II Komplek Permata Paris No. A10, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Telp/Fax.0561-746584 Email :jariborbar@yahoo.com /sekretariatwilayah@jariborneo.org Website: jariborneo.org, Facebook :http://www.facebook.com/jariborneobarat P O L I C Y B R I E F Mendesaknya Peningkatan Alokasi Belanja untuk Dalkarhutla Permasalahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi populer ditahun 2015, ketika bencana asap tidak hanya mengancam kawasan sekitar lokasi kebakaran, namun pula membahayakan jiwa banyak orang secara nasional. Rawan dan sensitifnya hutan dan lahan di Kalimantan Barat terhadap ancaman kebakaran, salah satunya diakibatkan oleh luasnya lahan gambut yang mencapai 1,5 juta hektar1 . Pada tahun 2015 di Kalimantan Barat, luas kebakaran mencapai 167,7 ribu hektar2 . Kemampuan pemadaman hanya seluas 761,4 hektar (0,45%)3 , meskipun akhirnya dapat terpadamkan seluas 166.929,6 hektar (99%) atas peran serta masyarakat. Meskipun luas kebakaran dapat dilokalisir, namun akibat dari kebakaran tidak hanya dapat dituntaskan melalui pemadaman. Luasnya lahan gambut dan komposisi tanah di Kalimantan Barat mempengaruhi pada meluasnya ANCAMAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Mendesaknya Peningkatan Alokasi Belanja untuk Dalkarhutla dampak yang diakibatkan oleh kebakaran. Akibatnya, selain pemadaman/ penanggulangan kebakaran, penting untuk mendorong adanya pencegahan kebakaran serta pemulihan paska kebakaran. Setidaknya terdapat 2 SKPD ditingkat Provinsi Kalimantan Barat yang terlibat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (dalkarhutla), yaitu BPBD, Dinas Kehutanan, dan BLHD. Meskipun terdapat pelaku lain dalam penanganan, namun ketiga SKPD tersebut secara rutin dan diamanahkan oleh Peraturan Perundangan untuk melakukan pencegahan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan. 1 Sumber data BPN dalam KDA Kalimantan Barat 2015 2 Sumber data LAPAN 2015, dikutip oleh BPBD pada Presentasi 23 Februari 2016 3 Sumber data BKSDA 2015, dikutip oleh BPBD pada Presentasi 23 Februari 2016 Penanganan kebakaran hutan dan lahan pada Dinas Kehutanan Provinsi berada pada Unit Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (UPKHL). Total biaya yang dialokasikan pada UPKHL pada 2016 sebesar 2,6 milyar. Grafik komposisi belanja karhutla pada belanja langsung dishutprov Pada grafik diatas, dapat terlihat bahwa alokasi belanja yang diperuntukkan pada UPKHL sebesar 20% dari Total Belanja Langsung Dishut Provinsi. Dari 20% tersebut, sebesar 1.847.008.000 diperuntukkan bagi belanja program ataupun belanja untuk pengendalian karhutla. Grafik komposisi belanja karhutla pada belanja langsung BLHD Sedangkan pada BLHD, alokasi belanja yang diperuntukkan bagi dalkarhutla sebesar Gambar 1. komposisi belanja karhutla pada belanja langsung dishutprov BELANJA PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
  • 2. Jl. Parit Haji Husin II Komplek Permata Paris No. A10, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Telp/Fax.0561-746584 Email :jariborbar@yahoo.com /sekretariatwilayah@jariborneo.org Website: jariborneo.org, Facebook :http://www.facebook.com/jariborneobarat 435 juta (3% dari total belanja langsung BLHD). Sehingga total biaya yang dialokasikan untuk dalkarhutla pada tahun 2016 sebesar 2,2 milyar. Sebagian besar belanja tersebut dialokasikan untuk melakukan pencegahan yang dilakukan melalui 3 saluran, yaitu penanganan langsung (peningkatan kapasitas internal dan pengumpulan data), keterlibatan masyarakat (sosialisasi, kampanye), dan keterlibatan SKPD lain (koordinasi). Sedangkan aktivitas pemadaman mendapat porsi 11% dari total belanja karhutla. Komposisi alokasi belanja penanganan Karhutla dapat dilihat pada lampiran 1.Gambar 2. komposisi belanja karhutla pada belanja langsung BLHD EFISIENSI TENAGA PENGAMAN HUTAN Jumlah total POLHUT dan PPNS di Kalimantan Barat (termasuklah tenaga di Kabupaten), berdasarkan Statistik Kehutanan Kalbar 2014 sebanyak 158 orang, dengan komposisi 43 PPNS dan 115 Polhut. Jumlah tersebut diharuskan mengamankan seluruh kawasan hutan seluas 8.389.601. Jika mengacu pada data tersebut, maka rasio antara tenaga pengaman dan luas kawasan yang diamankan adalah 1:52 ribu hektar4 . Logikanya 1 orang tenaga pengaman diharuskan mengamankan lebih dari 52 ribu hektar. Sedikitnya jumlah tenaga pengaman, jika dibandingkan dengan luas kawasan yang harus diamankan tidak secara otomatis harus menambah tenaga pengaman. Hal ini berakibat pada membengkaknya jumlah belanja tidak langsung yang belum tentu dapat dimanfaatkan secara efektif. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, strategi pengendalian karhutla yang dilakukan Pemprov menyasar pada tiga hal yaitu penguatan internal, penguatan masyarakat, dan koordinasi. Permasalahannya adalah to- tal belanja yang dialokasikan untuk pengamanan hutan sangat terbatas. Belanja karhutla 2016 sebesar 2,28 milyar diharuskan untuk mengamankan seluruh kawasan hutan. Sehingga biaya yang dialokasikan untuk pengamanan per hektar hanya sebesar Rp. 2425 . Beranjak dari terbatasnya belanja yang dialokasikan, maka UPKHL hanya dapat menangani Karhutla di Kota Pontianak dan sekitarnya6 . Sedangkan untuk penanganan diwilayah lain, mengandalkan kemampuan pemerintah kabupaten. Permasalahannya, sejak terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2016 mengamanahkan Gubernur untuk melakukan pengawasan terhadap dalkarhutla pada (1) izin pemanfaatan hutan, (2) izin pinjam pakai kawasan hutan, (3) Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Adat, Hutan Hak dan Kawasan Hutan untuk tujuan khusus7 . Kewe- nangan pengawasan tersebut membutuhkan sumberdaya yang tidak sedikit. Jika tetap mempertahankan pola saat ini, dengan jumlah per- sonil sebanyak 33 orang (Polhut dan PPNS) pada Dishutprov, maka 1 orang diharuskan untuk melakukan pengawasan seluas 82.388 hektar (kawasan pengawasan Dishutprov dan Jumlah Tenaga dapat dilihat pada lampiran 2). Untuk mengoptimalkan sumberdaya terhadap dalkarhutla yang ada, maka alokasi belanja sebesar 2.28 milyar ditahun 2016 pun tidak dapat dinilai cukup. Jika mengacu pada belanja dalkarhutla 2016, maka pengendalian per hektar hanya sebesar Rp. 8398 . 4 Diperoleh melalui pembagian antara jumlah tenaga pengaman dan luas kawasan hutan 5 Diperoleh melalui pembagian antara total belanja karhutla 2016 dengan luas kawasan hutan 6 Sumber hasil wawancara dengan Dishutprov Kalbar 7 Peraturan Menteri LH dan Kehutanan No. P.32 /MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan pasal 106 8 Diperoleh melalui pembagian antara belanja dalkarhutla dengan wilayah kewenangan provinsi “1 orang diharuskan untuk melakukan pengawasan seluas 82.388 hektar” MELACAK BELANJA MINIMAL PADA DALKARHUTLA Belum ada riset tentang standar pengendalian kebakaran hutan dan lahan per hektar. Sehingga untuk melacak jumlah ideal yang dibutuhkan dalam dalkarhutla per hektar, digunakan jumlah Polhut+PPNS pada Dishutprov dengan jumlah tutupan hutan di Kota Pontianak. Pertimbangan menggunakan jumlah tutupan hutan di Kota Pontianak, mengacu pada hasil wawancara dengan pihak Dishutprov bahwa kemampuan pengamanan hanya sebatas kawasan Pontianak dan sekitarnya. Dikarenakan belum teridentifikasi radius pengamanan hutan pada daerah sekitar kota Pontianak, data yang digunakan adalah Kalbar Dalam Angka 2015 yang menunjukkan bahwa seluas 858 hektar dika- tegorikan sebagai Hutan Belukar di Kota Pontianak. Jika luas kawasan yang diamankan pun menjangkau kawasan disekitar Kota Pontianak, maka diasumsikan luas wilayah yang diamankan seluas 50% dari hutan belukar di Kota Pontianak. Sehingga total luas kawasan yang diamankan oleh Dishutprov adalah seluas 1287 hektar. Beranjak dari angka tersebut, rasio minimal terhadap tenaga pengaman adalah 1 orang dianggap mampu
  • 3. Jl. Parit Haji Husin II Komplek Permata Paris No. A10, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Telp/Fax.0561-746584 Email :jariborbar@yahoo.com /sekretariatwilayah@jariborneo.org Website: jariborneo.org, Facebook :http://www.facebook.com/jariborneobarat mengamankan 39 hektar. Sedangkan belanja yang diperun- tukkan pada kegiatan pengama- nan adalah kegiatan “Patroli Keba- karan Hutan Dan Lahan” sebesar Rp. 17,6juta 9 . Mengacu pada angka tersebut, maka belanja minimal pengamanan langsung (pencegahan) adalah sebesar Rp. 13.730 per hektar10 . Ketika Peraturan Menteri LH dan Kehutanan No. P.32/MenLHK/ Setjen/Kum.1/3/2016 mengha- ruskan gubernur untuk melakukan pengawasan pada 5 kawasan tertentu, maka jumlah yang di- amankan selama ini (kota pon- tianak dan sekitarnya) hanya se- besar 0,05% dari total kawasan yang seharusnya dapat diawasi. Akibatnya, untuk dapat meng- awasi kawasan seluas 2.718.811 hektar, dibutuhkan biaya minimal sebesar Rp. 37,3 milyar 11 . Belanja minimal yang dibutuhkan untuk pengamanan langsung (pencegahan) adalah sebesar Rp. 13.730 per hektar Dari keseluruhan kegiatan yang ada pada BLHD dan UPKHL dalam hal kebakaran hutan, tidak ada yang meng- alokasikan belanja dalam penanganan pasca karhutla. Pa- dahal, jika mengacu pada data sebelumnya, keterbatasan belanja untuk pencegahan dan pemadaman berakibat pada besarnya potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Setidaknya terdapat 5 kegiatan yang dikategorikan sebagai aktivitas penanganan pasca kebakaran, yaitu (1) pengum- pulan bahan, keterangan, dan informasi, (2) identifikasi, (3) rehabilitasi, (4) penegakan hukum, dan (5) monitoring dan evaluasi12 . Hal ini perlu disikapi secara serius, mengingat kasus kebakaran hutan di Kalimantan Barat merupakan kejadin rutin tahunan. Data BPBD menunjukkan luas lahan yang terbakar sebesar 167,7 ribu hektar. Angka tersebut hanya merupakan akumulasi dari kasus kebakaran besar. Padahal pada beberapa titik, meskipun kebakaran dapat segera di- tanggulangi dan luas yang terbakar relatif kecil, tidak ter- akomodir pada data BPBD. Hasil digitasi hotspot firms modis 2015 pun menunjukkan adanya titik api pada kawasan diluar data yang dirilis oleh BPBD. Sehingga, jumlah sebesar 167,7 PENANGANAN PASCA BENCANA DIABAIKAN 9 Angka yang ditampilkan mengabaikan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melakukan patroli, serta upaya peningkatan kapasitas tenaga pelaksana 10 Diperoleh melalu pembagian antara total belanja pengamanan secara langsung (Rp. 17.670.000) dengan kawasan hutan yang diamankan di Kota Pontianak dan sekitarnya (1.287 Hektar) 11 Hasil diperoleh melalui perkalian antara belanja minimal pengamanan per hektar (Rp. 13.730) dengan total kawasan yang harus diawasi berdasarkan Peraturan Menteri LH dan Kehutanan No. P.32 /MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 (2.718.811 hektar) 12 Perdirjen PHKA No. P.23/IV-SET/2014 pasal 3 ribu hektar memungkinkan mengalami penambahan. Akibatnya, perlu adanya penanganan pasca bencana yang berakibat pada rusaknya ekosistem dan menurunnya fungsi kawasan pada hutan dan lahan yang terbakar. Banyaknya titik api dan luasnya lahan yang terbakar, salah satunya diakibatkan rendahnya belanja pengendalian. Jika mengacu pada Inpres No. 11 tahun 2015, koordinator dalam dalkarhutla adalah BPBD. Permasalahannya, pada kegiatan BPBD tidak secara spesifik menegaskan aktivitas tahunan yang dilakukan adalah dalkarhutla. Meskipun terdapat program “Rehabilitasi dan Rekonstruksi” pada BPBD, namun kegiatan yang terangkum pada program tersebut adalah penangangan pasca bencana. Mengingat bencana di Kalimantan Barat tidak hanya berada pada kebakaran hutan dan lahan, maka alokasi belanja tahunan pada program tersebut tidak dapat dirumuskan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas penanganan pasca kebakaran. :: REKOMENDASI :: 1. Perlunya rumusan ulang dalam Dalkarhutla dengan melibatkan SKPD terkait dalkarhutla seperti BLHD dan UPKHL pada Komando dan Satgas Dalkarhutla13 . 2. Perlunya penambahan alokasi belanja untuk pelaksanaan patroli dalam pencegahan sebesar 37,3 milyar pertahun. 3. Perlunya alokasi belanja untuk penanganan pasca kebakaran per tahun yang mengacu pada kebakaran yang terjadi ditahun sebelumnya 13 Keputusan gubernur No. 124/BPBD/2016 tentang Pembentukan Komando Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan Barat tidak melibatkan BLHD dan UPKHL
  • 4. Jl. Parit Haji Husin II Komplek Permata Paris No. A10, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Telp/Fax.0561-746584 Email :jariborbar@yahoo.com /sekretariatwilayah@jariborneo.org Website: jariborneo.org, Facebook :http://www.facebook.com/jariborneobarat Lampiran 1. Komposisi Belanja Pengendalian Karhutla pada Pemprov Kalbar 2016 (dalam ribu rupiah)
  • 5. Jl. Parit Haji Husin II Komplek Permata Paris No. A10, Kelurahan Bangka Belitung Darat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Telp/Fax.0561-746584 Email :jariborbar@yahoo.com /sekretariatwilayah@jariborneo.org Website: jariborneo.org, Facebook :http://www.facebook.com/jariborneobarat Wilayah Proteksi Dalkarhutla Dishutprov (Ha) 2.718.811 HPH/IUPHHK-HA 1.149.535 Pinjam Pakai Kawasan 11.890 Tukar Menukar Kawasan 337.688 Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan 422.342 IUPHHK-HT 781.415 HPHD 7.040 IUPHKm 8.900 Jumlah Tenaga Pengaman 33 PPNS 14 Polhut 19 Luas kawasan yang diamankan per orang (Ha) 82.388 Lampiran 2. Kawasan Perlindungan terhadap Karhutla pada Dishutprov Kalbar Sumber: Statistik Kehutanan Kalimantan Barat 2014, Dinas Kehutanan Provinsi Kalbar