2. Mengajar merupakan salah satu tugas
utama guru.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan
didalam proses belajar mengajar,
pegangan guru yang utama adalah
kurikulum.
Kurikulum disusun berdasarkan pendekatan
yang dilandasi pandangan atau filsafat
tertentu.
3. Bilamana pandangan berubah, pendekatanpun
berubah artinya pedoman proses belajarpun
berubah.
Perubahan kurikulum dilakukan untuk
menyesuaikan program pendidikan dengan
kebutuhan masyarakat.
Salah satu perkembangan yang terjadi dalam
pembelajaran bahasa ialah munculnya
pendekatan yang dilandasi oleh filsafat
pendidikan bahasa terpadu.
4. Kita mengenal beberapa macam pendekatan a.l
pendekatan tujuan, pendekatan struktural, pendekatan
komunikatif, pendekatan terpadu dan pendekatan
komunikatif.
Dalam pembelajaran bahasa akan dibicarakan a.l
1. Pendekatan,metode dan telnik pembelajaran.
2. Beberapa pendekatan dalam pembelajaran bahasa.
3. Pendekatan komunikatif dan pendekatan terpadu
dalam pembelajaran bahasa.
4. Pendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.
5. Pendekatan
Pendekatan mengacu pada seperangkat
asumsi yang berkaitan dan berhubungan
dengan sifat bahasa serta pengajaran
bahasa.
Pendekatan merupakan dasar teori untuk
suatu metode.
Asumsi dalam pembelajaran bahasa
bermacam-macam.
6. Ada yang menganggap bahasa sebagai
kebiasaan, ada pula yang beranggapan
bahasa merupakan suatu sistem
komunikasi dan ada pula yang
menganggap bahasa sebagai
seperangkat kaidah.
7. Asumsi tersebut menimbulkan adanya
pendekatan-pendekatan yang berbeda a.l
1. Pendekatan yang mendasari pendapat
bahwa berbahasa berarti berusaha
membiasakan diri menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi.
Tekanannya pada pembiasaan.
8. 2. Pendekatan yang mendasari pendapat
bahwa belajar berbahasa berusaha
untuk memperoleh kemampuan
berkomunikasi secara lisan.
Tekanannya pada pemerolehan
kemampuan berbicara.
9. 3. Pendekatan yang mendasari bahasa
dalam pembelajaran bahasa yang harus
diutamakan adalah pemahaman akan
kaidah-kaidah yang mendasari ujaran.
Tekanannya pada aspek kognitif
bahasa bukan pada kemampuan
dalam menggunakan bahasa.
10. Metode
Metode pembelajaran bahasa ialah rencana
pembelajaran bahasa yang mencakup
pemilihan, penentuan, dan penyusunan
secara sistematis bahan yang
akan diajarkan serta kemungkinan
pengadaan remidi dan bagaimana
pengembangannya.
11. Pemilihan bahan ajar dan lain-lainnya
secara sistematiks dimaksud agar bahan
ajar tersebut mudah diserap dan mudah
dikuasai siswa.
Semua itu berdasarkan pada pendekatan
yang dianut.
Jelas bahwa suatu metode ditentukan
berdasarkan pada pendekatan yang
dianut.
12. Artinya pendekatan merupakan dasar
penentu metode yang digunakan.
Metode mencakup pemilihan dan
penentuan bahan ajar, penyusunan serta
pengadaan remidi serta pengembangan
bahan ajar.
13. Teknik
Teknik pembelajaran merupakan cara
seorang guru menyampaikan bahan ajar
yang telah disusun dalam metode
berdasarkan pendekatan yang dianut.
Teknik yang digunakan bergantung pada
kemampuan guru mencari akal/siasat
agar proses belajar mengajar dapat
berjalan lancar dan berhasil dengan baik.
14. Dalam menentukan teknik pembelajaran,
guru perlu mempertimbangkan situasi
kelas, lingkungan kelas, kondisi siswa,
sifat-sifat siswa, dan kondisi yang lain.
Tenik pembelajaran dapat bervariasi.
Teknik pembelajaran ditentukan
berdasarkan pada metode yang
digunakan dan metode disusun berdasar
kan pendekatan yang dianut.
15. Dengan kata lain pendekatan menjadi dasar
penentu teknik pembelajaran.
Dari suatu pendekatan dapat diterapkan
tenik pembelajaran yang berbeda-beda
pula
16. Pendekatan dalam pembelajaran
bahasa.
1.Pendekatan Tujuan.
Pendekatan tujuan dilandasi oleh
pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan
belajar mengajar yang harus dipikirkan
dan ditetapkan lebih dulu adalah tujuan
yang hendak dicapai.
Jadi proses belajar mengajar ditentukan
oleh tujuan yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan.
17. Penerapan pendekatan tujuan sering
dikaitkan dengan Cara belajar tuntas.
Dengan cara belajar tuntas berarti suatu
kegiatan belajar mengajar dianggap
berhasil apabila sedikitnya 88 prosen dari
jumlah siswa yang mengikuti pelajaran itu
menguasai minimal 75 prosen dari bahan
ajar yang diberikan guru.
18. Penentu keberhasilan itu didasarkan hasil
tes sumatif.
Jika sekurang-kurangnya 85 prosen dari
jumlah siswa dapat menjawab dengan
benar minimal 75 prosen dari soal yang
diberikan oleh guru, maka pembelajaran
dapat dianggap berhasil.
19. 2. Pendekatan komunikatif.
Pendekatan komunikatif merupakan
pendekatan yang dilandasi oleh
pemikiran bahwa kemampuan menggu
nakan bahasa dalam berkomunikasi
merupakan tujuan yang harus dicapai
dalam pembelajaran bahasa.
20. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai
seperangkat kaidah, tetapi dipandang
sebagai sarana untuk berkomunikasi.
Bahasa ditempatkan sesuai dengan
fungsinya, ialah fungsi
komunitatif.Pendekatan komunikatif
membuka diri bagi pandangan yang lebih
luas tentang bahasa.
21. Terutama menyebabkan orang melihat bahwa
bahasa tidak terbatas pada tata bahasa dan
kosa kata, tetapi juga pada fungsi komunikasi
bahasa.
Pendekatan komunikasi membuka diri bagi
pandangan yang luas dalam pembelajaran
bahasa.
Hal ini menimbulkan kesadaran bahwa
mengajarkan bahasa tidak cukup memberikan
pada siswa bagaimana bentuk-bentuk bahasa
asing, tapi siswa harus mampu
22. mengembangkan cara-cara merapkan
bentuk-bentuk itu sesuai dengan fungsi
bahasa sebagai sarana komunikasi dalam
situasi dan waktu yang tepat.
Dalam kegiatan belajar mengajar siswa
diberi latihan sebagai berikut
1. Memberikan informasi secara terbatas.
23. Contoh.
a. mengidentifikasi gambar.
b. menemukan/mencari pasangan yang
cocok.
c. menemukan informasi yang ditiadakan.
2. Memberikan informasi-informasi tanpa
dibatasi/bebas/tak terbatas.
24. Contoh.
a. mengkomunikasikan contoh/gambar.
b. menemukan perbedaan.
c. menyusun kembali bagian-bagian cerita
3. Mengumpulkan informasi untuk
memecahkan masalah.
4. Menyusun informasi.
Contoh.
a. kelas sebagai konteks sosial.
b. simulasi dan bermain peran.
25. Pendekatan terpadu dalam
pembelajaran bahasa
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia didalam
kurikulum sekolah dasar a.l
1. Siswa menghargai dan membanggakan
bahasa Indonesia.
2. Siswa memahami bahasa Indonesia
dari segi bentuk, makna, fungsi serta
penggunaannya dengan tepat dan
kreaktif untuk bermacam-macam tujuan,
keputusan dan keadaan.
26. 3. Siswa memiliki kemampuan dalam
menggunakan bahasa Indonesia
untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, kemampuan emosi, dan
kematangan sosial.
4. Siswa memiliki disiplin dalam berpikir
dan berbahasa/bicara dan menulis.
27. 5. Siswa mampu menikmati/memanfaat-
kan karya sastra untuk mengembang-
kan kepribadian/memperluas wawasan
kehidupan serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
28. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu
diajarkan pada siswa yang mencakup a.l
a. lafal, intonasi, ejaan, dan tanda baca.
b. struktur kalimat.
c. kosa kata.
Pembelajaran bahasa secara terpadu me-
naruh penghargaaan terhadap bahasa dan
meningkatkan penguasaan bahasa siswa.
29. Hal yang penting terjadi di kelas pada
pembelajaran bahasa Indonesia secara terpadu a.l
1. Siswa banyak bergaul dengan bacaan.
2. Siswa merasakan peningkatan dalam
belajarnya, dan memperlihatkan
kesungguhan belajar yang tinggi.
3. Guru berinteraksi dengan siswa baik
sebagai pembaca maupun sebagai
penulis.
4. Guru memperlihatkan perhatiannya
terhadap bacan dan penulisan pada
umumnya.
30. Pendekatan terpadu dalam
pembelajaran bahasa Indonesia
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia secara
terpadu perlu diberikan pada anak a.l
a. lafal dan intonasi yang berkaitan
dengan keterampilan membaca,
berbicara, dan menyimak.
b. ejaan dan tanda baca yang berkaitan
dengan keterampilan membaca
dan menulis.
31. c. struktur yang berkaitan dengan
keterampilan berbahasa.
d. kosa kata yang berkaitan dengan
semua aspek yang lain, baik aspek
keterampilan berbahasa maupun
struktur.
32. Ragam penilaian pada
pembelajaran bahasa Indonesia
SD
Penilaian berarti sebagai proses yang
sistematis dalam menentukan tingkat
kemampuan siswa.
Dalam penilaian ada 3 ranah a.l
1. ranah kognitif.
2. ranah afektif
3. ranah psikomotor
33. Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah penilaian yang
berhubungan dengan pengetahuan,
kemampuan berpikir dan pemecahan
masalah.
Ranah kognitif ada 6 hal a.l
a. pengetahuan - kemampuan mengingat
materi yang dipelajari yang berupa
fakta, teori dan prinsip-prinsip.
34. b. pemahamaman – kemampuan
menangkap arti materi suatu pelajaran.
c. aplikasi – kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah
diterima pada situasi nyata.
35. d. analisis – kemampuan membaca materi
menjadi bagian yang lebih sederhana.
e. sintesis – kemampuan ini kebalikan
dari analisis.
f. evaluasi – kemampuan mengambil
putusan untuk memberikan penilaian
terhadap suatu materi pelajaran.
36. Ranah afektif
Ranah afektif adalah bentuk penilaian
yang berhubungan dengan sikap, apresiasi,
dan minat siswa terhadap materi
pelajaran.
Dalam penilaian ini guru dapat melihat
motivasi, minat dan kebiasaan siswa dalam
mengikuti pelajaran.
37. Untuk mengukur minat siswa, maka guru
dapat melihat seberapa jauh siswa
tersebut acuh dengan berbagai topik
dalam pelajaran bahasa Indonesia.
Untuk mengukur apresiasi siswa, guru dapat
meminta siswa mengungkapkan perasaan
atau simpatik terhadap pelaku cerita.
38. Ranah psikomotor
Ranah psikomotor adalah bentuk penilaian
yang berhubungan dengan keterampilan
fisik artinya siswa dapat membaca dengan
sikap yang benar, lafal dan artikulasi yang
baik.
39. Alat penilaian
Alat penilaian yang digunakan dalam pengajaran
bahasa berupa tes tindakan, tes lisan dan tes
tertulis.
Tes tindakan.
Tes yang mengharapkan jawaban siswa dalam
bentuk perbuatan.
Contoh.
Dalam membaca siswa diminta melaporkan
kegiatan membaca, menceritakan kembali isi
bacaan tersebut.
40. Tes lisan.
Tes yang mengharapkan jawaban siswa
secara lisan.
Contoh.
Tanya jawab yang dilakukan guru setelah
kegiatan membaca merupakan bentuk tes
ini.
41. Tes tertulis.
Tes yang mengharapkan jawaban siswa
secara tertulis.
Ada beberapa bentuk tes tertulis a.l
a. soal jawaban singkat.
b. soal benar salah.
c. soal pilihan ganda.
d. soal menjelaskan - essei
42. Menskor tes
Untuk memberikan skor pada tes dapat dilakukan
dengan 2 cara a.l
1. Dengan membenarkan kata apa saja
yang dapat menggantikan kata yang
dihilangkan asal makna kata dan
struktur kalimatnya dapat diterima.
2. Yang dinilai adalah kata yang persis
sama dengan kata yang dihilangkan
diluar kata itu salah.