Dokumen tersebut membahas sistem dan teknologi sanitasi khususnya subsektor drainase. Ia menjelaskan faktor-faktor penting dalam memilih sistem drainase seperti kepadatan penduduk dan tingkat genangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai opsi teknologi drainase seperti sistem gravitasi, pompa, pintu air, dan kolam retensi beserta penerapannya berdasarkan kondisi lingkungan.
1. Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi
Sub-Sektor Drainase
Pelatihan Buku Putih dan SSK bagi Pokja Prov. dan Kab./ Kota
Jakarta, 5 – 7 Maret 2012
2. Zona dan sistem sanitasi
Sistem sanitasi adalah suatu proses multi-
langkah, di mana berbagai jenis limbah dikelola
dari titik timbulan (sumber limbah) ke titik
pemanfaatan kembali atau pemrosesan akhir
(sumber: Buku Referensi Pilihan Sistem dan Teknologi Sanitasi)
Zona sanitasi menunjukkan dimana “sistem”
tersebut akan diterapkan (sumber: Manual C,
Penyusunan Dokumen SSK)
4. KEPADATAN PENDUDUK
Klasifikasi kepadatan penduduk
(sebagaimana direkomendasikan dalam Buku Referensi Opsi
Sistem dan Teknologi Sanitasi):
Rural : < 25 org/ha
Peri-urban : 25 – 100 org/ha
Urban low : 100 – 175 org/ha
Urban medium : 175 – 250 org/ha
Urban high : > 250 org/ha
4
5. Sebaran kepadatan penduduk
Kota Bukittinggi (2007)
Rural: kurang dari 25 org/ha
Peri-urban: 25 – 100 pers/ha
Urban low: 100 – 175 pers/ha
Area beresiko (berdasarkan Buku Putih)
CBD saat ini
Koridor hotel
Density classification Prosentase
Didefinisikan sebagai wilayah hinterland, (pop/ha) Indikator Wilayah Penduduk
Rural < 25 39.6% 15.2%
tidak masuk dalam lingkup SSK (termasuk
Peri-urban 25 - 100 47.9% 55.1%
dalam Kab. Agam)
Urban low 100 - 175 12.4% 29.7%
Urban medium 175 - 250
Urban high > 250
6. Pengelolaan drainase – kriteria untuk seleksi & pentahapan sistem
Mulai
Kepadatan penduduk
< 25 p/ha
Ya 4 – Penangan Jangka Panjang
Tdk
Ya Genangan akibat air pasang
1 – Penangan Jangka Pendek Ya Tdk
CBD - pasar
Business District
Tdk
Tdk
Kepadatan penduduk Genangan tahunan Kepadatan penduduk
Ya Tdk > 30 cm >2 jam Tdk > 100 p/ha
> 175 p/ha
Ya
Ya
Check dengan sistem makro
dan drainase utama
2 – Penanganan Jangka Menengah Ya Area Beresiko
Tdk
Pilihan sistem sub sektor drainase:
- Sistem gravitasi
3 – Penanganan Jangka Menengah - Panjang
- Sistem pemompaan
7. Penentuan zona dan sistem sanitasi
Sub-sektor drainase lingkungan
ZONA III: penanganan jangka panjang
terhadap genangan (berbasis
masyarakat) genangan ditangani
secara parsial
ZONA II: penanganan jangka menengah ke
panjang terhadap genangan
ZONA III: penanganan jangka panjang
terhadap genangan (berbasis
masyarakat)
Wilayah genangan
ZONA I: penanganan jangka menengah
CBD saat ini
terhadap genangan
Koridor hotel
Didefinisikan sebagai wilayah hinterland,
tidak masuk dalam lingkup SSK (termasuk
dalam Kab. Agam)
8. Kondisi sistem drainase
Identifikasi titik Penanganan
Identifikasi penyebab genangan
genangan yang diperlukan
1. Banjir kiriman dan pasut
1. Lokasi genangan
(Makro)
2. Luas genangan • Limpasan/overtoping
3. Tinggi genangan • Air balik/backwater
4. Lama genangan 2. Hujan lokal (Mikro)
5. Frekuensi
• Sistem tidak baik
genangan
• Kapasitas infrastruktur tdk
6. Dampak genangan
baik/tidak cukup
• Hambatan-hambatan aliran
9. Penanganan yang diperlukan
Identifikasi penyebab
Indikasi Penanganan yang diperlukan
genangan
1. Banjir kiriman dan pasang surut (Makro)
• Peninggian Tanggul; pelebaran sungai; normalisasi
• Limpasan/ sungai; pengurangan debit banjir yang masuk
overtoping kedalam sungai dengan pembangunan waduk,
pembangunan kanal banjir, dsb.
• Pembangunan & rehabilitasi Pintu air, Kolam
• Air balik/backwater
Retensi, Sistem Polder, Stasiun Pompa, dsb.
2. Hujan lokal (Mikro)
• Perbaikan sistem secara menyeluruh, Sistem
• Sistem tidak baik Saluran/aliran, Kolam Retensi, Sistem Polder,
Stasiun Pompa, dsb.
• Perbaikan dan peningkatan kapasitas infrastruktur
• Kapasitas
yang ada (saluran, gorong-gorong, pintu air), sumur
infrastruktur tdk
resapan untuk mengurangi aliran permukaan/run
baik/tidak cukup
off.
• Hambatan-
• Menghilangkan hambatan aliran didalam saluran
10. Opsi Teknologi (1)
Permasalaha
Kondisi lingkungan Opsi Teknologi
n
1. Banjir kiriman dan pasang surut (Makro)
Limpasan Tupoksi Sumber Daya Air
1. Elv. lahan dibawah MAB 1. Sistem polder dengan kolam
Q.5 tahun atau retensi dgn atau tanpa stasiun
genangan terjadi sekali pompa.
atau lebih dalam 5
tahun. 2. Pintu Air.
2. Elv. lahan sama dengan
MAB Q.5 tahun atau
Air balik /
tidak terjadi genangan
backwater
banjir 5 tahunan tetapi
terjadi genangan pada
banjir lebih dari 5 3. Gravitasi.
tahunan.
3. Elv. lahan diatas MAB
atau tidak pernah terjadi
11. Opsi Teknologi (2)
Permasalahan Kondisi lingkungan Opsi Teknologi
1. Banjir kiriman dan pasang surut (Makro)
1. Elv. lahan dibawah 1. kolam retensi dengan atau
MSL (Mean Sea Level) tanpa stasiun pompa.
atau terjadi genangan
setiap hari.
Pasang-surut
2. Elv. lahan antara MSL 2. Pintu Air.
(laut).
dan HWL atau
genangan terjadi setiap
bulan purnama.
3. El. Lahan diatas HWL 3. Gravitasi
2. Hujan lokal Ditinjau dari kasus per
(Mikro) kasus
12. Opsi Teknologi Sal. Drainase (3)
Drainase tanpa Drainase dengan
Uraian
perkerasan perkerasan
Kemiringan dasar 1 – 2 % (rendah) > 2 % (tinggi)
Daya tampung lebih kecil lebih besar
Daya infiltrasi besar kecil
Kebutuhan lahan besar kecil
Aplikasi/kecocokan rural urban
Biaya konstruksi murah mahal
Biaya pemeliharaan mahal murah
Sumur Resapan: sesuai untuk kondisi muka air tanah
rendah dan jenis tanah kepasiran.