3. Akses Sanitasi Masih Rendah
70 juta penduduk masih melakukan
praktik BABS
30% penduduk Indonesia belum
memiliki akses sanitasi yang baik
4. Angka Kematian Akibat Diare
• Diare masih menjadi
penyebab kematian utama
pada bayi dan balita.
• Angka kesakitan diare
masih tinggi yaitu 411 per
1000 penduduk (Survey
Morbiditas Sub Diare Tahun
2010)
5. Kualitas Lingkungan Yang Buruk
75% sungai & 80% air tanah tercemar Masyarakat membayar 25% lebih mahal untuk
air minum perpipaan
6. Kerugian Akibat Sanitasi Buruk
Kerugian ekonomi akibat
sanitasi buruk mencapai Rp
58 Triliun.
Sama saja dengan kebocoran pada
angka pertumbuhan ekonomi Indonesia
(Bank Dunia, 2007)
Rp 276.000,- per kapita per
tahun di wilayah perkotaan,
dan Rp 224.000,- per kapita
per tahun di wilayah
perdesaan
7. Investasi Sanitasi Belum Memadai
Investasi sanitasi yang masih belum memadai
• Angka Investasi Sanitasi pada rentang 1970-2000 tercatat hanya sebesar Rp 200/kap/tahun
• Dalam kurun 5 tahun terakhir terjadi peningkatan investasi sanitasi menjadi Rp 5000/kap/tahun
• Masih Jauh dari Angka Investasi Sanitasi Ideal yaitu Rp 47.000/kap/tahun
8. Sebaran Wilayah Rawan Sanitasi di 33 Provinsi
Jumal 330 kab/kota (dilihat dari kondisi infrastruktur dan non-infrastruktur)
9. KENAPA PPSP DIPERLUKAN..??
Akses sanitasi masih sangat
rendah Sasaran RPJMN 2010-2014
bidang sanitasi:
Angka kematian akibat Air Limbah
diare yang masih tinggi Stop Buang Air Besar
Sembarangan (BABS) hingga
Kualitas lingkungan yang perlu upaya akhir tahun 2014:
Cakupan layanan sistem off-site 10%:
sangat buruk percepatan… 5% sist. terpusat + 5% sist. komunal
Cakupan sist. on-site 90%.
Potensi kerugian ekonomi
yang sangat tinggi
perlu Persampahan
Tersedianya akses terhadap
Investasi sanitasi yang PPSP… pengelolaan sampah bagi 80%
rumah tangga di daerah perkotaan.
masih belum memadai Drainase
Menurunnya luas genangan
Banyaknya wilayah rawan sebesar 22.500 Ha di 100
sanitasi di 33 provinsi di kawasan strategis perkotaan
Indonesia
11. ESSENSI PPSP
“Menciptakan e n a b l i n g e n v i ro n m e n t untuk percepatan
& pengarusutamaan pembangunan sanitasi permukiman”
melalui :
A d v o k a s i & k a m p a n y e ke seluruh stakeholder pembangunan
sanitasi permukiman;
K o o r d i n a s i & s i n e r g i antar instansi, stakeholder & antar
tingkatan pemerintah (pusat, propinsi, kabupaten/kota);
Pembentukan r e g u l a s i pendukung pembangunan sanitasi
permukiman;
P e n d a m p i n g a n pelaksanaan di provinsi & kab./kota
Peningkatan k a p a s i t a s S D M stakeholder;
Peningkatan k u a l i t a s p e r e n c a n a a n , i m p l e m e n t a s i &
m o n e v pembangunan sanitasi permukiman;
H a r m o n i s a s i p r o g r a m pembangunan sanitasi permukiman.
15. KONDISI YANG DIHARAPKAN
Dengan adanya PPSP:
terjadi percepatan pencapaian target
RPJMD Provinsi dan Kab/Kota di
bidang sanitasi, selain target RPJMN
2010 – 2014
program-program serta kegiatan
sanitasi yang sudah ada menjadi lebih
sinkron dan efektif (PPSP sebagai
payung bagi program sanitasi yang
ada)
Investasi sanitasi lebih optimal dan
lebih terarah
Akses masyarakat Indonesia terhadap
layanan sanitasi menjadi lebih baik
17. STATUS PELAKSANAAN PPSP HINGGA 2011
41 Kota/Kab Sensanitational 2010
61 Kota/Kab Sensanitational 2011
18. STATUS PELAKSANAAN PPSP PER PROVINSI
Provinsi yang sudah melaksanakan PPSP Provinsi yang belum melaksanakan PPSP
19. TREN DI MASA MENDATANG
SSK sebagai syarat memperoleh fasilitasi bantuan pendanaan
Kota Penerima Program Hibah Percepatan Pembangunan Sanitasi (P2S)
2010:
1.Kota Makassar 7. Kota Banjarmasin 13. Kota Tegal 19. Kota Denpasar
2.Kota Probolinggo 8. Kota Banda Aceh 14. Kota Pekalongan 20. Kota Jayapura
3.Kabupaten Jombang 9. Kota Medan 15. Kota Batu 21. Kota Jambi
4.Kota Yogyakarta 10. Kota Bukittinggi 16. Kota Blitar 22. Kota Cimahi
5.Kota Solok 11. Kota Pekanbaru 17. Kota Ambon
6.Kabupaten 12. Kabupaten Deli 18. Kabupaten
Purworejo Serdang Malang
Kota Penerima Program Hibah Kota Program Masterplan Air Limbah
Air Limbah 1. Kota Jambi
1. DKI Jakarta 2. Kota Cimahi
2. Kota Bandung 3. Kota Pekanbaru
3. Kota Surakarta
4. Kota Balikpapan
5. Kota Banjarmasin