2. PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun
lingkungan kerja. Dengan demikian Penyakit Akibat Kerja merupakan penyakit yang artifisial atau man made
disease.
Dalam melakukan pekerjaan apapun, sebenarnya kita berisiko untuk mendapatkan gangguan Kesehatan atau
penyakit yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.Oleh karena itu , penyakit akibat kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan,alat kerja , bahan , proses maupun lingkungan kerja.
Penyakit akibat kerja dilaboratorium kesehatan umumnya berkaitan dengan faktor biologis (kuman patogen yang
umumnya berasal dari pasien); Faktor kimia (Pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti
antiseptic pada kulit, zat kimia/solvent yang menyebabkan kerusakan hati); Faktor ergonomic (Cara duduk salah ,
cara mengangkat pasien salah); Faktor fisik dalam dosis kecil yang terus menerus (panas pada kulit,tegangan
tinggi, radiasi dll) ; Faktor psikologis (ketegangan dikamar penerimaan pasien, gawat darurat, karantina dll.)
3. PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
SEORANG ANALIS KESEHATAN???
Virus
I.Faktor biologis Bakteri
Jamur
Debu
A.Penyakit kerja yang disebabkan
faktor biologis virus:
1.HEPATITIS B&C 3. DBD
2. VIRUS HIV
4. 1. Hepatitis B dan C
Virus hepatitis dapat menular dari satu orang ke orang lain,
dengan cara penularan yang berbeda-beda. virus hepatitis B
dan C menyebar terutama melalui kontak darah dan cairan tubuh.
Hepatitis C merupakan masalah serius yang perlu ditangani secara
tepat karena proses peradangan hati hepatitis C lebih besar
kemungkinan menyebabkan kerusakan hati dan menjadi sirosis/kanker hati.
Jika trekena hepatistis B dapat ditangani dengan cara:
a) Pengobatan oral
pemberian obat lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3tc,pemberian obat adefovir dipivoxil
(hepsera),pemberian obat baraclude (entecavir).
b) Pengobatan dengan injeksi/suntikan
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker
hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Gejala yang muncul sering merasa lelah berlebihan, mata atau kulit menjadi kuning, demam, mual, muntah, tidak nafsu makan.
5. 2. Virus HIV
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV)
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang
terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun
mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat
memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum
benar-benar bisa disembuhkan.
Gejala : awalnya tanpa gejala sehingga orang yang terinfeksi tidak menyadari telah terinfeksi,
Bila timbul gejala awalnya penderita keringat berlebih, diare terus menerus,
flu sulit sembuh, nafsu makan menurun sehingga berat badan turun, sakit kepala,
nyeri otot, rasa lelah berlebihan. Bila daya tahan tubuh makin menurun biasanya
muncul infeksi ovortaristic (sariawan berat), hemoria,infeksi otak, kanker, dll.
6. 3. Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bahasa medisnya
disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang
mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler
dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan.
Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Pencegahan dilakukan
dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore,
karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari).
Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya
di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya.
7. B. Penyakit kerja yang disebabkan
faktor biologis bakteri:
1). AnthraxAnthrax atau penyakit radang limpa merupakan salah satu penyakit
zoonosis di Indonesia yang disebabkan oleh bakteri. Istilah anthrax berarti arang,
sebab penyakit ini menimbulkan gejala pada manusia berupa bisul kehitaman yang
jika pecah akan menghasilkan semacam borok (bubonic palque). Penyebab: Anthrax
disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang merupakan bakteri gram positif non motil dan berspora.
Pencegahan: Tidak memakan daging tercemar Anthrax, Tidak menyembelih hewan
yang sakit, atau jatuh karena sakit, Tidak memanfaatkan atau bersentuhan dengan daging,
jerohan, kulit, tanduk tulang, dan rambut atau bagian tubuh lainnya dari hewan/ternak
penderita Anthrax, Mencuci bersih bahan makanan sebelum dimasak, Memasak daging dan
jerohan sampai matang, karena spora dapat dimusnahkan pada suhu 90 derajat C selama 45 menit
atau 100 derajat C selama 10 menit, Mencuci tangan sebelum makan.
2).Tuberkulosis : adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa.
Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleksMycobacterium tuberculosis. Mycobacteria termasuk dalam famili
Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales. kompleks Mycobacterium tuberculosismeliputi M. tuberculosis,
M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks tersebut, M. tuberculosis merupakan jenis yang
terpenting dan paling sering dijumpai.
8. C.Penyakit kerja yang disebabkan
faktor biologis debu:
Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebutsebagai partikel yang melayang di udara
( SuspendedParticulate Matter / SPM) dengan ukuran 1 mikronsampai dengan 500 mikron.
Dalam Kasus Pencemaran udara baik dalam maupundi ruang gedung ( Indoor and Out Door Pollution)debu sering
dijadikan salah satu indikator pencemaranyang digunakan untuk menunjukan tingkat bahaya baik terhadap lingkungan
maupun terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Partikel debu akan berada di udara dalam waktu yangrelatif lama
dalam keadaan melayang layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalu pernafasan.
Selain dapat membahayakan terhadap kesehatan juga dapat mengganggu daya tembus pandanng mata dan
dapat mengadakan berbaga reaksi kimia sehingga komposisi debu di udara menjadi partikel yang sangat rumit
karena merupakan campuran dari berbagai bahan dengan ukuran dan bentuk yang relatif berbeda beda.
Pneumokoniosis disebabkan oleh debu mineralpembentukan jaringan parut (Silikosis, antrakosilikosis, asbestosis)
Gejala penyakit ini berupa sakit paru paru, namun berbeda dengan penyakit TBC paru.
9. D. Penyakit kerja yang disebabkan
faktor biologis jamur:
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia
disebut mikosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit,
kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal,
jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.
Penyakit pada manusia:
-Panu (pitiriasis versikolor): menyerang kulit, bercak putih, merah, atau hitam.
-Kurap (dermatofitosis) yang terdiri atas Tinea Apitis menyerang kulit kepala, Tinea Korporis pada permukaan kulit, Tinea Kruris
pada lipatan kulit, Tinea Pedis pada sela jari kaki (athlete's foot), Tinea Manus pada kulit telapak tangan, Tinea Imbrikata berupa
sisik pada kulit di daerah tertentu, dan Tinea Ungium (pada kuku). Umumnya berbentuk sisik kemerahan pada kulit atau sisik
putih. Pada kuku, terjadi peradangan di sekitar kuku, dan bisa menyebabkan bentuk kuku tak rata permukaannya, berwarna
kusam, atau membiru.
10. Factor-faktor penyebab penyakit akibat biologi:
1. Kontak dengan individu yang terinfeksi, sekresi, ekskresi, atau jaringan tubuh
manusia sepertihepatitis, AIDS, tbc, flu burung, flu babi, demam berdarah, anthrax.
2. Akibat penularan dari binatang yang menginfeksi manusia secara langsung atau kon-
-tak dengan sekresi, ekskresi, jaringan tubuh binatang yang terinfeksi atau via vektor.
3. Akibat polusi udara yang mengandung mikroorganisme yang menimbulkan
penyakitseperti pekerja kantor yang memakai AC sentral.
pembersih cerobong asap pabrik, pabrik penghasil debu-debu.:
a. Inhalation fever, akibat paparan udara yang berat : metal fume fever,
polymer fume fever, organic dust fever, legionenelosis
b. Allergi akibat polusi udara : asma kerja, pneumonitis hipersensitivitas.
11. II.Faktor Kimia
Penyakit Saluran Pernafasan, PAK pada saluran pernafasan dapat bersifat akut maupun kronis. Akut misalnya
asma akibat kerja. Sering didiagnosis sebagai tracheobronchitis akut atau karena virus. Kronis, missal: asbestosis.
Seperti gejala Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Edema paru akut. Dapat disebabkan oleh bahan
kimia seperti nitrogen oksida.
III. Faktor Ergonomi
Gejala pada Punggung dan Sendi, Tidak ada tes atau prosedur yang dapat membedakan penyakit pada
punggung yang berhubungan dengan pekerjaan daripada yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Penentuan
kemungkinan bergantung pada riwayat pekerjaan. Artritis dan tenosynovitis disebabkan oleh gerakan berulang
yang tidak wajar.
IV. Faktor Fisik dalam dosis kecil yang terus menerus
Contohnya panas pada kulit atau penyakit kulit, tegangan tinggi , radiasi, dll.
V. Faktor Psikologis : Coronary arteri disease oleh karena stres
12. PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
BAGI PEKERJA LAINNYA
1.Pekerja yang menghirup debu di pembongkaran atau renovasi dapat beresiko terkena kanker paru-paru,
mesothelioma dan asbestosis,penyakit yang menyebabkan jaringan parut dan kaku dari paru-paru. Memakai alat
pelindung, termasuk respirator, saat bekerja di sekitarbangunan tua dan menghindari merokok dapat membantu
mencegah penyakit ini
2. Pekerja pabrik dapat terkena debu, bahan kimia, dan gas, menempatkan mereka pada risiko PPOK.
3.Bisinosis, juga disebut brown lung desease, adalah umum terjadi di antara pekerja tekstil yang membuat jok,
handuk, kaus kaki, seprei, dan pakaian. Pekerja bisa menghirup partikel yang dilepaskan dari katun atau bahan lainnya.
Merokok meningkatkan risiko. Memakai maskerdan memperbaiki ventilasi di lingkungan kerja dapat bermanfaat.
4.minuman di ruangan penuh asap menempatkan bartender yang berisiko tinggi untuk penyakit paru-paru, terutama
jika merekasecara teratur terkena perokok pasif selama bertahun-tahun. Jika Anda bekerja di sebuah kota yang masih
memungkinkan merokok di bar, sistem ventilasi yang baik dapat membantu.
13. 5. Pembuatan Roti adalah berada pada bagian atas daftar asma, yang secara keseluruhan mencapai 15% merupakan
estimasi kasus asma barupada orang dewasa. Reaksi asma yang terjadi akibat adanya enzim yang digunakan untuk
mengubah konsistensi adonan, serta alergengudang dengan bug, seperti kumbang, ngengat, dan kumbang
penggerek, sering ditemukan dalam tepung, Ventilasi yang baik dan penggunaan masker pelindung bisa membantu
mencegah penyakit ini.
6. Auto spray-on cat, seperti isosianat dan produk poliuretan, bisa mengiritasi kulit, membuat alergi, dan
menyebabkan sesak dada dankesulitan bernapas yang parah. Respirator, sarung tangan, goggles, dan ventilasi dapat
membantu mencegah penyakit ini.
7.Supir truk pengirim barang, mereka yang membongkar barang dagangan di dermaga pemuatan, dan pekerja kereta api
industri dapat berisiko untuk PPOK. Knalpot diesel adalah faktor terbesar. mengenakan masker pelindung membantu
mengurangi risiko penyakit paru-paru.
8. Petugas pemadam kebakaran bisa menghirup asap dan berbagai bahan kimia yang mungkin ada dalam gedung yang
terbakar. Meskipunperalatan pernapasan melakukan pekerjaan yang baik untuk melindungi mereka, itu tidak selalu dipakai,
terutama selama fase perbaikan yang disebut, ketika petugas pemadam kebakaran menyaring melalui puing untuk
memastikan bahwa api tidak menyalakan kembali. Paparanbahan beracun dan asbes adalah resiko bahkan setelah api keluar,
dan Asosiasi Internasional Pemadam kebakaran merekomendasikanmemakai alat pelindung pernapasan pada semua tahap
pemadam kebakaran.
14. Pencegahan PAK
Mengetahui keadaan pekerjaan dan kondisinya dapat menjadi salah satu pencegahan terhadap PAK. Beberapa tips dalam
mencegah PAK, diantaranya:
a) Pakailah APD secara benar dan teratur
b) Kenali risiko pekerjaan dan cegah supaya tidak terjadi lebih lanjut.
c) Segera akses tempat kesehatan terdekat apabila terjadi luka yang berkelanjutan.
a. Pencegahan Primer – Health Promotion
1) Perilaku Kesehatan
2) Faktor bahaya di tempat kerja
3) Perilaku kerja yang baik
4) Olahraga
5) Gizi seimbang
b. Pencegahan Sekunder – Specifict Protection
1) Pengendalian melalui perundang-undangan
2) Pengendalian administrative/organisasi: rotasi/pembatasan jam kerja
3) Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi, ventilasi, alat pelindung diri (APD)
4) Pengendalian jalur kesehatan: imunisasi
c. Pencegahan Tersier