1. ZOOLOGI INVERTEBRATA
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012
Dosen Praktikum
Ida Yayu Nurul Hizqiyah S.Pd, M.Si
2. KELOMPOK 6 “ANNELIDA”
BIOLOGI A 2011
Ahmad Zakkiyuddin (115040058)
Reyna Afrilia Lestari (115040041)
Tya Lestari Sundaya (115040068)
Nuri Yani (115040045)
Rahayu Restu Utami(115040026)
Anik Hamdhani BP (115040017)
4. PHYLLUM ANNELIDA
Pengertian
Peranan dalam
Ciri – Ciri Umum
Kehidupan
Klasifikasi Annelida Struktur tubuh
Cara hidup dan
Habitat
5. APA ITU ANNELIDA
?????
Annelida adalah salah satu hewan invertebrata .
Annelida berasal dari kata Annulus : cincin dan
Oidos: cacing
Artinya cacing yang beruas-ruas atau bersegmen-
segmen seperti cincin.
6. CIRI – CIRI UMUM
a. tubuhnya beruas-ruas seperti cincin (bersegmen
yang disebut metameri) dan dilapisi oleh kutikula
b. triploblastik, coelmate
c. eumetazoa, simetri bilateral
d. bersifat hermafrodit
e. sistem pencernaan sempurna
f. sistem ekskresinya berupa Nefridium
g. sistem peredaran darah tertutup
h. sistem pernapasan dilakukan secara difusi dengan
seluruh tubuhnya
i.sistem saraf berupa gonglion otak dihubungkan
dengan tali saraf longitudinal
7. Struktur Tubuh Annelida
Annelida memiliki segmen di bagian luar dan
(metameri).
Setiap segmen memiliki parapodia dan setiap
parapodia memliliki setae (rambut halus), kecuali pada
segmen terakhir.
Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat
sekat yang disebut septa.
8. Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem
saraf di antara satu segmen dengan segmen
lainnya saling berhubungan menembus septa.
Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang
berperan dalam pergerakkan annelida dan
sekaligus melibatkankontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler)
dan otot memanjang (longitudinal).
9. Sistem pencernaan annelida sudah lengkap,
terdiri dari mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), usus, dan anus.
System gerak dengan menggunakan konstraksi
otot– otot tubuh atau dengan menggunakan
rambut halus pada kulitnya (setae).
Sistem saraf annelida adalah sistem saraf
tanggatali. Gonglion otak terletak di depan
faring pada anterior.
10. SISTEM PEMBULUH DARAH
Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah
sehingga memiliki sistem peredaran darah
tertutup, yang artinya darah beredar melalui
pembuluh darah.
Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga
berwarna merah.
Pembuluh darah yang melingkari esofagus
berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh
atau mengangkut hasil metabolisme ke
seluruh tubuh.
11. Sistem Ekskresi
• Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang
terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.
Nefridia ( tunggal –nefridium ) merupakan
organ ekskresi yang terdiri dari saluran.
Nefrostom merupakan corong bersilia dalam
tubuh.
• Nefrotor merupakan pori permukaan tubuh
tempat kotoran keluar.
• Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen
tubuhnya
12. SISTEM REPRODUKSI
Reproduksi Annelida umumnya bereproduksi secara
seksual dengan pembentukan gamet. Namun ada
juga yang bereproduksi secara asexual yaitu
fragmentasi, yang kemudian beregenerasi.
Organ seksual annelida ada yang menjadi satu
dengan individu (hermafrodit) dan ada yang
terpisah pada individu lain (gonokoris). Karena
Annelida tergolong hermafrodit maka
reproduksinya dilakukan dengan cara peleburan sel
sperma dan ovum dengan menggunakan klitelum
sebagai organ kopulasi dan membentuk cocon (
kepompong) untuk melindungi telurnya.
13. CARA HIDUP DAN HABITAT
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas
dan ada sebagian yang parasit dengan
menempel pada vertebrata, termasuk
manusia.
Habitat annelida umumnya berada di dasar
laut dan perairan tawar, dan juga ada yang
sebagian hidup di tanah atau tempat-tempat
lembab.Annelida hidup diberbagai tempat
dengan membuat liang sendiri.
17. CIRI - CIRI
- Karnivora, memakan sisa-sisa organisme, plankton, dll
- System gerak dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan
parapodia dan dengan otot membujur atau melingkar
yang bekerja secara antagonis
- Umumnya hidup bebas, dalam pasir atau menggali
batu- batu di daerah pasang surut air laut
-Tubuhnya dilapisi kutikula sehingga licin dan kaku
- Tubuhnya bersegmen-segmen, tiap segmen dilengkapi
parapodia (kaki).
Parapodia merupakan alat gerak yg berupa tonjolan
berdaging mengandung kapiler-kapiler darah, berkulit
tipis, dan ditumbuhi rambut. Alat ini pun berperan
sebagai alat pernapasan (insang). Setiap parapodia
memliki setae kecuali pada segmen terakhir
18. Lanjutan. . . .
-Reproduksi secara seksual membentuk gamet.
Gamet betina yang telah dibuahi oleh gamet
jantan akan berkembang menjadi larva
(trokhopor).
- Tubuhnya berwarna menarik, seperti ungu
kemerah- merahan.
- Cacing ini tidak mempunyai sadel (klitelum)
Contoh :
Eunice viridis (cacing wawo)
Lysidice oele (cacing palolo)
Nereis virens (kelabang laut)
21. CIRI - CIRI
- Mempunyai klitelium yang berfungsi sebagai
perkembangkbiakan
- Tidak mempunyai parapodia
- Terdapat beberapa setae pada tiap ruas tubuhnya -
Umumnya hidup ditanah, air tawar
- Dapat menyuburkan tanah, dengan cara
menggemburkan tanah dengan memakannya
kemudian dikeluarkan kembali bersama fosfor lalu
tanah menjadi subur
- Tubuhnya dari kitin
- Bersifat hermaphrodit
22. Struktur tubuh olygochaeta
Bagian luar tubuh terdiri atas segmen-segmen yang
jumlah dan lebarnya berbeda menurut spesies.
Cacing tanah adalah hermaprodit dengan alat kelamin
jantan dan betina pada bagian ventral atau ventro lateral.
Cacing dewasa kelamin ditandai dengan adanya klitelum
(seperti cincin atau pelana berwarna muda mencolok
melingkari tubuh sepanjang segmen tertentu) pada umur
2,5 bulan.
Klitelum terkait dengan produksi kokon.
Klitelum dimulai pada segmen 22 memanjang 4 sampai
10 segmen ke posterior.
Alat kelamin jantan dan betina terdapat mulai segmen 9
sampai 15 menurut spesies.
23. Untuk menghasilkan telur fertil, cacing harus mencari
pasangan dan saling menukar sperma yang akan membuahi
sel telur. Pembuahan akan terjadi dalam masing-masing
lubang kelamin betina. Setelah pembuahan, sepanjang
permukaan klitelum akan mengeluarkan lendir yang akan
mengeras dan bergerak ke belakang terdorong oleh gerak
maju cacing. Pada saat melewati lubang kelamin
betina, telur-telur yang sudah dibuahi akan masuk ke dalam
selubung kokon tersebut. Kokon yang diletakkan pada
kondisi lingkungan yang cocok akan menetas dalam 14 - 21
hari. Jumlah telur dalam kokon beragam, biasanya lebih dari
10 butir. Tergantung spesies, cacing dewasa mampu
menghasilkan lebih dari 2 kokon setiap 5 - 10 hari.
Perhitungan kasar menunjukkan setiap 100 cacing dewasa
dalam kurun waktu 1 tahun dapat menghasilkan 100.000
24. Contoh hewan Olygochaeta
Lumbricus terrestris (cacing tanah di
Eropa dan Amerika)
Pheretima posturna (cacing tanah di
Asia)
Pheretima musica (Cacing Sondari)
26. Sekilas tentang Cacing Tanah
Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena
badan yang lemnan digunakan untuk pertukaran
udara. Cacing tanahadalah pemakan sampah
yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari
tanah yang dimakan. Faring berotot menarik
makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna
disimpan di tembolok lalu ke rempela. Sistem
pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia
bergelung di setiap segmen dengan dua lubang;
satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan
coelom, dan satu lainnyaadalah lubang keluar
tubuh. Antar dua lubang itu, tabungnephridia
membuang zat sampah dari saluran peredaran
darah.Darah merah bergerak ke arah dengan
sebuah pembuluh darahdorsal dan dipompa oleh
lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju
pembuluh ventral.
29. CIRI - CIRI
- Bentuk tubuhnya pipih dan segmen-segmennya jelas
- Tubuh tidak tertutup kutikula
-Banyak terdapat di air tawar, air laut atau di darat,
- Memiliki alat penghisap (sucker) pada bagian anterior dan
posterior yang berguna untuk mengisap darah dan
melekatkan diri pada tubuh mangsanya.
-Pada saat merobek tubuh inang, lintah mengeluarkan zat
anestetik (Penghilang rasa sakit).
-Selama menghisap, darah tidak akan membeku karena
lintah menghasilkan zat anti pembeku darah (antikoagulan)
- Saluran pencernaannya terdiri atas usus yang memiliki
tonjolan membentuk kantung-kantung sehingga cukup
banyak darah yang dapat disimpan di kantung usus tersebut.
-Tergolong hewan hermafrodit, lubang genetalia jantan
terletak di muka lubang genetalia betina
30. Lanjutan . . . .
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring,
tembolok, lambung, rektum, anus. Anus terletak
pada bagian dorsal.
Peredaran darah tertutup
Pernafasan berlangsung melalui kulit.
Pengeluaran (eksresi) melalui nefridium yang
terdapat pada setiap segmen.
Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang
mnghasilkan sekret yang mengandung bahan anti
koagulasi (mencegah pembekuan darah) dinamakan
Hirudin.
Bersifat parasit, predator, pemakan bangkai
Contoh : Hirudo medicinalis (lintah), Haemadipsa
zeylarica ( pacet)
31. Peranan dalam Kehidupan
1. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena
membantu menghancurkan tanah, membantu
aerasi tanah, serta membantu pembentukkan
humus.
2. Dapat menjadi umpan ikan saat memancing.
3. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan
msayarakat di daerah tertentu dijadikan sebagai
makanan.
4. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat
antikoagulan atau zat anti pembekuan darah. .
Cacing sutra untuk makanan ikan hias, baik dalam
keadaan hidup maupun kering
32. Zooin info
All about
Hirudo medicinalis
Check it out NEXT
33. Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Clitellata
Kelas : Hirudinea
Genus : Hirudo
Spesies : Hirudo mechinalis
34. Morfologi Lintah
1. Pipih
2. Tidak berambut
3. Pada ujung anterior dan posterior terdapat
alat penghisap
4. Mulut terletak pada alat penghisap bagian
anterior yang dilengkapi dengan 3 buah
rahang
35. Sistem respirasi Melalui permukaan tubuhnya
Sistem ekskresi Dilakukan oleh 17 pasang nephridium
Sistem reproduksi Hermaprodit, tapi sel telur dari satu hewan
dibuahi oleh sperma dari hewan lain
Habitat Air tawar, laut, dan darat
Cacing, larva serangga, invertebrata
Makanan
lain, darah
36. Lintah adalah hewan yang tergabung dalam
filum Annelida dengan kelas Hirudinea, lintah dapat
hidup di darat, air tawar dan air asin.
Lintah atau pacet adalah hewan hermaprodit atau
berkelamin ganda seperti halnya dengan cacing.
Lintah sangat bermanfaat untuk
manusia terutama lintah itu dimanfaatkan untuk
kesehatan manusia. Semua spesies lintah tergolong
dalam golongan hewan carnifora atau hewan
pemakan daging.
Salah satu manfaat lintah adalah, pada
tubuh hewan lintah
mengandung antikoagulan atau anti pembekuan
darah dan lintah juga mengandung zat-zat lain
seperti penisilin, anti radang dan anestesi untuk
pembiusan.
37. Lintah banyak manfaatkan terutama untuk
terapi kesehatan yang dikenal dengan
nama terapi Hirudo Medicinalis yang telah
dimanfaatkan sejak abad ke 18. Sebuah riset
yang dilakukan di Eropa menunjukkan
bahwa terapi lintah yang dilakukan bersama
dengan pengobatan medis atau herbal
mampu dimanfaatkan untuk meningkatkan
efektifitas obat.
Sampai sekarang belum ada catatan data
mengenai efek samping dari terapi lintah untuk
kesehatan. Terapi yang menggunakan lintah
sebagai media dapat menstabilkan
kadar hormon serotonin yang bermanfaat
untuk melancarkan aliran peredaran darah dan
oksigen pada jaringan saraf yang halus yang
berada di kepala.
38. Beberapa indikasi umum yang dapat
dilakukan pada terapi sedot lintah
• Reaksi Inflamasi
• Penyakit jantung
• Rematik
• Tendovaginitis dan tendinitis
• Vena dan varises vena.
• Arthtosis
• Radang sendi dan tegang otot.
• Antidyscratic terapi dari racun dan penyakit mental
• Trombosis dan emboli
• Stagnasi darah dan kondisi kejang
• Vertebrogenic Pain Syndrome
• Transudates dan eksudat
39. Selama proses penyedotan darah dari terapi sedot
lintah, lintah tersebut mengeluarkan semacam
campuran kompleks yang berbeda secara biologis dan
zat aktif kadalam luka gigitan lintah. Dari hasil kajian-
kajian dan penelitian ilmiah yang dilakukan para pakar,
menyebutkan bahwa lintah mengandung zat-zat
diantaranya adalah.
• Nitric Oxide.
• Hirudin.
• Histamin.
• Hyaluronidase.
• Thrombin.
• Anti Kolagen.