Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek konstruksi bangunan. Terdapat informasi mengenai pengertian proyek konstruksi, jenis-jenis proyek konstruksi, tahapan proyek konstruksi, pentingnya manajemen proyek, dan pengendalian sumber bahaya di tempat konstruksi.
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
Ppt k3 konstruksi
1. NAMA KELOMPOK TIGA:
1. M. Yusron
2. Fathurosi
3. Wahid Choiril
4. Syifaur Riza A.
5. Ryzzal A. J.
6.M.Imamul Faizin
7. Feisal Hindani
6313030002
6313030007
6313030012
6313030017
6313030022
6313030027
6313030031
2. Undang-Undang Konstruksi
1. Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK)
no. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
no. 28/2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Konstruksi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
no. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 30/2000 tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
5. Keppres 80/2003 tentang Pengadaan di lingkungan Instansi Pemerintah
4. Pengawasan K3 Konstruksi dan Sarana Bangunan
1. Wajib Lapor Pekerjaan/Proyek Konstruksi Bangunan
Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan
kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.
2. Akte Pengawasan Ketenagakerjaan Proyek Konstruksi Bangunan
a. Pengertian
Terdiri dari: data pelaksana konstruksi/pengawas-perencana konstruksi, data
teknis proyek, berita acara pemeriksaan, kartu pemeriksaan dan lembaran
pemeriksaan.
5. b. Batasan
Tempat kerja/pekerjaan konstruksi bangunan dengan waktu proyek 6 bulan atau
lebih harus diterbitkan akte ini dan akte harus diserahkan Pelaksana Konstruksi
kepada Pemberi Tugas/Pemilik setelah proyek selesai.
c. Pengesahan Akte
1. Setelah meneliti wajib lapor pekerjaan proyek/konstruksi bangunan
2. Melakukan pemeriksaan K3 proyek oleh pengawas spesialis K3 konstruksi
3. Menerbitkan akte pengawasan
4. Melakukan pemeriksaan berkala, sampai proyek selesai
6. Pengertian Bangunan
Bangunan, juga biasa disebut dengan rumah dan gedung adalah segala
sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan
manusia dalam membangun peradabannya. Contoh bangunan yang
paling sering kita lihat yaitu jembatan beserta konstruksi dan
rancangannya, jalan, serta sarana telekomunikasi. Secara umum,
peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari teknik-teknik bangunan
maupun sarana dan prasarana yang dibuat maupun ditinggalkan oleh
warisan manusia dalam perjalanan sejarahnya.
7. Jenis-Jenis Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis kelompok bangunan:
- Bangunan Gedung (rumah, kantor, pabrik)
- Bangunan Sipil (jalan, jembatan, bendungan, dan infrastruktur)
8. ~Bangunan Gedung
Ciri-ciri dari bangunan gedung adalah :
1. Proyek konstruksi yang mengasilkan tempat orang bekerja atau tinggal
2. Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang relatif sempit
3. Dibutuhkan manajemen terutama untuk progressing pekerjaan
~Bangunan Sipil
Ciri-ciri dari bangunan sipil adalah :
1. Proyek konstruksi yang digunakan untuk mengendalikan alam agar
berguna bagi kepentingan manusia
2. Dilaksanakan pada lokasi yang luas dan panjang
3. Manajemen diperlukan untuk memecahkan masalah
9. Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen Proyek adalah penerapan pengetahuan,
ketrampilan, sarana dan teknik pada kegiatan proyek agar
dapat memenuhi kebutuhan stakeholder dan harapan dari
sebuah proyek.
10. Mengapa diperlukan manajemen proyek?
Karena Kebiasaan dalamMerespon
tugas yang diberikan :
a. Melibatkan interprestasi dari berbagai
profesi keahlian
b. Dipengaruhi loyalitas
c. Melihat proyek dari posisi yang sangat
berbeda
11. Tahapan-Tahapan Dalam Proyek Konstruksi
Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui
suatu proses yang panjang yang di dalamnya dijumpai
banyak masalah yang harus diselesaikan.
Adapun tahap-tahap proyek konstruksi:
• Adanya kebutuhan (need)
• Studi Kelayakan (feasibility study)
• Membuat penjelasan yang lebih rinci (briefing)
• Membuat rancangan awal (preleminary design)
• Membuat rancangan yang lebih rinci (design development dan detail design)
• Melakukan Pengadaan (procurement/tender)
• Pelaksanaan (construction)
• Pemeliharaan dan persiapan penggunaan (maintenance & start up)
12. Apa manfaat manajemen proyek?
- Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
proyek-proyek.
- Mengurangi kemungkinan kegagalan dan
meningkatkan kemungkinan keberhasilan.
.
13. Tujuan dan Sasaran Manajemen Proyek
- Dana yang dikeluarkan harus termanfaatkan
se-efektif dan se-efisien mungkin.
- Setiap proyek harus dapat diselesaikan dengan
waktu yang tidak boleh terlambat, mutu yang
sesuai dan biaya yang semurah mungkin.
- Tingkat kebocoran anggaran harus se-minimal
mungkin
14. Mengapa Proyek Gagal
a. Masalah SDM.
– Kurangnya ketrampilan dan pengetahuan anggota team.
– Kekurang Pengertian tentang sasaran bersama
– Kurangnya pembinaan team
b. Methodology
– Belum ada prosedur yang standar atau
– Penyusunan project prosedur yang tidak tepat
– Tidak dipakainya project prosedur yang telah disusun dengan susah payah
c. Funding.
– Perencanaan pendanaan yang tidak sesuai
15. d. Keterbatasan teknologi.
– Kekurangan penguasaan basis teknologi sebagai sarana melaksanakan proyek.
– Tidak diperhitungkannya keperluan teknologi untuk melaksanakan proyek
pada waktu
merencanakan proyek.
– Kekurang mampuan dalam mengidentifikasikan sumber-sumber teknologi
yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan proyek
– Belum tersedianya teknologi untuk melaksanakan proyek.
e. Permainan Politik
– Pengutamaan kepentingan pribadi dan pemanfaatan proyek untuk pemenuhan
hasrat pribadi.
16. Apa Yang Terjadi Bila Manajemen Proyek
Tidak Diterapkan
-
Target waktu/deadline tidak tercapai,
Pekerjaan harus diulang atau terjadi duplikasi,
Budget/anggaran yang dilampaui,
Kemajuan proyek yang tidak jelas,
Konflik di antara staf selama penugasan diproyek,
Kompetensi yang kurang dari anggota tim proyek,
Perubahan lingkup proyek yang terus menerus,
Staf proyek menerapkan metode pengelolaan proyek sesuai pengalaman dan
selera sendiri sendiri dan tidak ada standarisasi.
17.
18. Sumber-sumber Bahaya diPekerjaan Konstruksi Bangunan
- Tempat kerja dimanadikerjakan
pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau
pembongkaran bangunan termasuk bangunan pengairan, saluran,
terowongan dsb.
- Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya jatuh atau
kejatuhan,terkena
pelantingan alat atau benda, tertimbun, terperosok, hanyut.
- Dilakukan pekerjaan dalam sumuran/lobang.
- Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatastanah atau perairan.
- Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan, suhu yang tinggi atau rendah, cuaca
yg ekstrim.
- Dilakukan pekerjaan di dalam pengaruh radiasiatau gelombang
elektromagnetik, asap, debu.
- Dilakukan pekerjaan dalam ruangan terbatas(confined-space).
19. PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA
Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan
terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai
sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan
dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau
kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka
sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau
tertimpa benda dari atas.
Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug
kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja
konstruksi untuk mengunakannya dengar benar sesuai
peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari
bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik
peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas
20. Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya
pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan
wajib mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama
talai penganman ini dalah menjaga seorang pekerja dari
kecelakaan kerja pada saat bekerja