SlideShare a Scribd company logo
1 of 200
Nama : Ika Rama Apriliani
Kelas : B
KEPEMIMPINAN
DALAM
PENDIDIKAN
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang
artinya seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan, Selain itu pemimpin dapat didefinisikan
sebagai orang yang mendapat amanah serta memiliki
sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau
mengatur orang lain
perencanaan, pengelolaan kelas dan Penilaian
kemampuan belajar siswa. Dalam proses ini
seorang pimpinan membimbing, memberi
pengarahan, mempengaruhi perasaan dan
perilaku, serta menggerakkan orang lain untuk
bekerja menuju sasaran yang diingini bersama.
 Berpakaian rapi dan sederhana
 Mengajar dengan penuh kesungguhan
 Bertutur kata dengan lantang, tegas, lugas dan
meyakinkan
 Disiplin
 Kemampuan menguasai kelas.
 Teladan.
1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi
2. Berkemampuan bekerja keras
3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa
4. Memiliki disiplin
5. Memiliki sikap kepelayanan
1. Idealized
influence (pengaruh
ideal)
2. Inspirational
motivation
(motivasi
inspirasi).
3. disebut intellectual
stimulation (stimulasi
intelektual).
4. Dimensi yang
keempat adalah
individualized
consideration
(konsiderasi
individu).
Dimensi
Kepemim
pinan
Yang dimaksud pendekatan kepemimpinan
disini adalah sudut pandang terhadap
kepemimpinan, yang mana pendekatan
kepemimpinan ini ada 3 yaitu: Pertama, yaitu
pendekatan sifat yang menfokuskan pada
karakteristik pribadi pemimpin. Kedua, yaitu
pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan
bawahannya. Ketiga, Pendekatan
situasional, perilaku seorang pemimpin dengan
karakteristik situasional.
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. Sikap hubungan kemanusiaan
1. Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder
2. Model Kepemimpinan Empat Dimensi
3. Model kepemimpinan Situasional
Gaya yang efektif yaitu:
1) Eksekutif
3) Otokratis yang
baik (Benevolent
autocrat),
4) Birokrat
2) Pecinta
pengembangan
(developer).
Sedangkan gaya yang
tidak efektif yaitu:
1. Pencinta
kompromi
(compromiser).
4. Deserter (Lain
dari tugas). 3. Otokrat
2. Missionari.
.
1)Gaya Mendikte (Telling). Gaya ini diterapkan
jika anak buah dalam tingkat kematangan
rendah, dan memerlukan petunjuk serta
pengawasan yang jelas.
2)Gaya Menjual (Selling). Gaya ini diterapkan
apabila kondisi anak buah dalam taraf rendah
sampai moderat. Mereka telah memiliki
kemauan untuk melakukan tugas, tetapi belum
didukung oleh kemampuan yang memadai
3)Gaya Melibatkan Diri (Participating). Gaya ini
diterapkan apabila tingkat kematangan anak
buah berada pada taraf kematangan moderat
sampai tinggi. Mereka mempunyai
kemampuan, tetapi kurang memiliki kemauan
kerja dan kepercayaan diri.
4)Gaya Mendelegasikan (Delegating). Gaya ini
diterapkan jika kemampuan dan kemauan anak
buah telah tinggi. Gaya ini disebut
mendelegasikan karena anak buah dibiarkan
melaksanakan kegiatan sendiri, melalui
pengawasan umum
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku seseorang atau
sekelompok orang untuk meneapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu.
Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang
di dalamnya terjadi interaksi antara pihak
yang memimpin dengan pihak yang dipimpin
untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan
cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi
dan mengkoordinasi.
ILMU ADMISTRASI PENDIDIKAN
“ PERAN PEMIMPIN DALAM PENDIDIKAN
“
 Peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari
seseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari
status (kedudukan) apabila seseorang atau beberapa
orang atau sekelompok orang atau organisasi yang
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
jabatanya
 Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk
beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau
mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta
mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya
melibatkan banyak stake holder yang sangat
berperan penting dalam kelangsungan proses
pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya :
 Kepala Sekolah
 Guru
 Orangtua / Masyarakat
1. Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
2. Peran Pemimpin Dalam Pengambilan
Keputusan
3. Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim
4. Peranan kepemimpinan dalam tim
5. Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit
Semangat
6. Peran Menyampaikan Informasi
1. Educator
2. Manajer
3. Administrator
4. Supervisor
(penyelia)
5. Leader
(pemimpin)
6. Pencipta iklim
kerja
7. Wirausahawan
Begitu kompleksnya tugas dan peran pimpinan dalam kependidikan
untuk tercapainya tujuan yang harus dicapai memerlukan tanggung
jawab dan sikap yang konsisten akan atasan yang berlaku dengan tidak
melupakan unsur kearifan. Pemimpin harus melakukan beberapa
peran untuk menunjang keberlangsungan organisasi mereka, terlebih
pada organisasi pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan
kualitas SDM di Indonesia
administrasi pendidikan dalam arti
seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang
mempelajari penataan sumber daya untuk
mencapai tujuan pendidikan secara
produktif
Tujuan administrasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan kegiatan operasional
kependidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan
 Fungsi perencanaan
 Fungsi organisasi
 Fungsi koordinasi
 Fungsi motivasi
 Fungsi pengawasan
 Administrasi kesiswaan
 Administrasi personal
 Administrasi kurikulum
 Administrasi keuangan
 Administrasi pelayanan khusus
Administrasi kesiswaan merupakan
bagian dari kegiataan administrasi yang
dilaksanakan disekolah, berupa usaha
kerjasama yang dilakukan oleh para
pendidik agar terlaksananya proses
belajar mengajar yang
relevan, efektif, efisien, guna tercapainya
tujuan pendidikan yang diharapkan.
 pengelolaan penerimaan siswa baru
 pengelolaan bimbingan dan penyuluhan
 pengelolaan kelas
 pengelolaan organisasi siswa intra sekolah
(OSIS)
 pengelolaan data tentang siswa
 dll.
1. Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa
Baru.
2. Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa
Baru.
3. Pengelolaan Kelas.
4. Pembinaan Disiplin Murid/Siswa.
5. Pengelolaan Data Siswa
Administrasi Personalia adalah proses
yang paling dasar dalam pengumpulan
informasi yang berhubungan dengan
sistem kepegawaian.
 Biodata Pegawai
 Sejarah Kepangkatan
 Sejarah jabatan
 Sejarah Pendidikan Formal
 Sejarah Pendidikan Penjenjangan
 administrasi kurikulum merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan
bersungguh - sungguh untuk
membantu, melayani, dan mengarahkan
serta membina secara kontinu situasi
belajar mengajar, agar berjalan efektif dan
efesien demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
 Berhubungan dengan tugas guru atau
pendidik
 Berhubungan dengan peserta didik
 Berhubungan dengan seluruh sivitas
akademika atau warga sekolah.
 Menyangkut proses belajar mengajar
(PBM)
 Administrasi keuangan yaitu
penyelenggaraan kegiatan pendidikan
memerlukan adanya dana
 arti sempit, yaitu segala pencatatan
masuk dan keluarnya keuangan untuk
membiayai suatu kegiatan organisasi kerja
yang berupa tata usaha atau tata
pembukuan keuangan.
Administrasi layanan khusus adalah
suatu usaha yang tidak secara langsung
berkenaan dengan proses belajar
mengajar dikelas, tetapi secara khusus
diberikan oleh pihak sekolah kepada para
siswanya agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
 Layanan Bimbingan dan Konseling
 Layanan Perpustakaan
 Layanan Kantin atau Kafetaria
 Layanan Kesehatan
 Layanan Transportasi Sekolah
 Layanan Asrama
 Layanan Koperasi
 Layanan Laboratorium
ADMINISTRASI PENDIDIKAN KEBIDANAN
ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES KEGIATAN
MANAJEMEN DAN SUPERVISI DALAM
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Manajemen merupakan suatu proses yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan uituk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya (R Terry)
 ilmu dan seni
 proses
 profesi
1.Mewujudkan suasana kerja sama yang
aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan
dan bermakna bagi para karyawan atau anggota.
2.Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian , kecerdasan, ahlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya manyarakat bangsa dan negara.
3.Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat) kopetensi
bekerja para anggota serta tertunjangnya
kopetensi manajerial para atasan dan anggota
sebagai manajer.
 perencanaan (Planning),
 pengorganisasian (Organizing),
 Penggerakan (Actuating),
 pengawasan (Controling),
 pengarahan (Directing),
 koordinasi (Coordinating),
 staf (Staffing),
 penilaian (Evaluating)
Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan
situasi pembelajaran yang lebih baik.
Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :
 Good Carter
 Boardman.
 Wilem Mantja (2007)
 Kimball Wiles (1967)
 Mulyasa (2006)
 Ross L (1980),
 Purwanto (1987),
 Memenuhi keinginan pegawai-pegawai
bawahannya dan selalu memberi keterangan
yang sebaik-baiknya kepada pegawainya.
 Mengizinkan pegawainya menggunakan
kebijaksanaan dan putusannya sendiri
sebanyak yang mereka sanggup membuatnya.
 Tidak melampaui wewenang dari para ahli
dan selalu mebuka pintu selebar-lebarnya
untuk keperluan konferensi dan pembicaraan
dengan para bawahannya.
 Supervisi dapat menemukan kegiatan yang
sudah sesuai dengan tujuan
 Supervisi dapat menemukan kegiatan yang
belum sesuai dengan tujuan.
 Supervisi dapat memberi keterangan tentang
apa yang perlu dibenahi lebih dahulu
(diprioritaskan).
 Melalui supervisi dapat diketahui petugas
(guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar.
Fungsi teknik supervisi
Super berarti diatas
vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi,
pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan / orang yang berposisi
diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
 Supervisi pendidikan : pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya
dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
 Penelitian (research)
 Penilaian (evaluation)
 Perbaikan ( improvement )
 Pembinaan → berupa bimbingan (guidance)
1. Teknik Supervisi Individual
a) Kunjungan Kelas, (Classroom Visitation)
b) Kunjungan Observasi (Observation Visits)
c) Pertemuan Individual
d) Kunjungan Antar Kelas
Tahap-tahap kunjungan kelas
1. tahap persiapan
2. tahap pengamatan selama kunjungan
3. tahap akhir kunjungan
4. tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut
aspek-aspek yang diobservasi adalah:
 usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran,
 cara menggunakan media pengajaran,
 variasi metode
c. Pertemuan Individual
empat jenis pertemuan (percakapan) individual
 Classroom-conference
 Office-conference
 Causal-conference
 Observational visitation
Cara-caramelaksanakankunjungan antarkelasadalah
sebagai berikut.
 Jadwal kunjungan harus direncanakan.
 Guru-guruyang akan dikunjungi harus diseleksi.
 Tentukan guru-guruyang akan mengunjungi
 Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.
2. Teknik Supervisi Kelompok
 Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)
 Mengadakan diskusi kelompok (groupdiscussions)
 Mengadakan penataran-penataran(inservice-
training)
Model supervisi
 Pola konvensional
 Pola supervisi klinis
Perilaku supervisi
Ada dua kegiatan yang terdapat
dalam supervisi, yaitu kegiatan
pengumpulan data dan pembinaan
CIRI – CIRI PENGAJARAN
MODUL
Modul pembelajaran merupakan satuan program
belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari
oleh siswa sendiri secara perseorangan atau
diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-
instructional) (Winkel, 2009:472).
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang
disusun secara sistematis dan menarik yang
mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang
dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan
lengkap.
2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan dan sistematik
3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan
secara jelas dan spesifik (khusus)
4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
5. Modul merupakan realisasi pengakuan
perbedaan individual dan merupakan salah satu
perwujudan dan pengajaran individual.
1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan
dan menurut lamanya waktu yang
digunakan mereka masing-masing.
2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan
teknik mereka masing-masing.
3. Memberikan peluang yang luas untuk
memperbaiki kesalahan dengan remedial
dan banyaknya ulangan.
4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik
yang diminati.
Anwar (2010), menyatakan bahwa
karakteristik modul pembelajaran yaitu:
 Self instructional
 Self contained
 Stand alone
 Adaptif,
 User friendly
 Konsistensi
 Prinsip Fleksibilitas
 Prinsip Balikan (feedback)
 Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery
learning)
 Prinsip Remidial
 Prinsip motivasi dan kerja sama
 Prinsip Pengayaan
 Modul Inti
 Modul Pengayaan
PENGAJARAN MODUL
1. Tujuan : dirumuskan dalam
bentuk kelakuan murid,
2. Penyajian bahan
pelajaran : bahan
pelajaran disajikan secara
individual.
3.Kegiatan intruksional :
menggunakan aneka ragam
kegiatan belajar
PENGAJARAN KONVENSIONAL
1. Tujuan : tidak dirumuskan
secara spesifik dalam bentuk
kelakuan
2. Penyajian bahan
pelajaran : bahan pelajaran
disajikan kepada kelompok.
3.Kegiatan intruksional :
bahan pelajaran di buat
menurut pertimbangan guru
4.Pengalaman belajar :
berorientasi pada
kegiatan murid
5.Partisipasi : Para siswa
selalu aktif
6.Kecepatan belajar :
tiap siswa maju
menurut kecepatannya
masing-masing
4.Pengalaman belajar :
berorientasi pada
kegiatan guru
5.Partisipasi : murid-
murid kebanyakan
bersikap Pasif
6.Kecepatan belajar :
murid semuanya harus
belajar menurut
kecepatan ditentukan
oleh kecepatan guru
mengajar.
a. Kesulitan bagi siswa
b. Kesulitan bagi guru
c. Kesulitan bagi
administrator
(Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan
penerapan modul adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan motivasi siswa, karena
setiap kali mengerjakan tugas pelajaran
yang dibatasi dengan jelas dan sesuai
dengan kemampuan.
PENGERTIAN :
Pengelolaan Pengajaran adalah proses
mengendalikan, dan mengatur, dan
memanejemeni proses pengajaran
(proses belajar-mengajar).
Pengelolaan pengajaran pada hakikatnya
mengacu pada suatu upaya untuk mengatur/
mengendalikan/memanejemeni aktivitas
pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan
tujuan pengajaraan sehingga tercapai lebih
efektif, efisien, dan produktif .
Konsep pengajaran memiliki pokok-pokok
umum. Adapun pokok-pokok umum sebagai
berikut :
- Metodik Khusus, dan
- Didaktik
1. Sistem Pengajaran, meliputi :
Pendididkan, Latihan, Pengajaran, dan
Teknologi Pendidikan.
2. Pendekatan Sistem Pengajaran
Ada 2 ciri pendekatan :
- Pendekatan sistem pengajaran mengarah
ke proses belajar mengajar.
- Penggunaan metode khusus untuk
mendesain sistem pengajaran
1. Prinsip Aktivitas
2. Prinsip Motivasi
3. Prinsip Individualistis
4. Prinsip Kebebasan
5. Prinsip Korelasi
6. Prinsip efisiensi dan Efektivitas
7. Prinsip Globalits
1. Konsep Strategi Belajar Mengajar
2. Sasaran kegiatan belajar mengajar
3. Belajar-mengajar sebagai suatu sistem
4. Hakikat Proses Belajar
5. Perubahan Tingkah Laku Siswa
6. Pola-pola Belajar Siswa
- Signal Learning
- Stimulus-Respon Learning
- Descrimination Learning
- Concept Learning
- Problem Solving
PRINSIP BELAJAR TUNTAS
Pembelajaran tuntas (mastery learning)
adalah pendekatan dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan peserta didik menguasai
secara tuntas seluruh standar kompetensi
maupun kompetensi dasar mata pelajaran
tertentu.
 Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan
dengan urutan yang hirarkis.
 Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan
patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback,
 Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang
diperlukan,
 Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang
mencapai ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile &
Lalley: 2003)
Agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai
sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep
pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat
mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar
dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih
sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-
siswa yang lambat agar menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang di tetapkan.
Model belajar tuntas akan terlaksana apabila:
(1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang
disajikan secara penuh.
(2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis.
1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat keberhasilan
dengan kemampuan potensial (bakat).
2. Apabila dilaksanakan secara sistematis, maka
semua peserta didik akan mampu menguasai bahan
yang disajikan kepadanya.
1. Metode Pembelajaran
2. Peran Guru
3. Peran Peserta didik
4. Evaluasi
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
ADMINISTRATOR
 Kepala sekolah adalah tenaga
fungsional guru yang diberikan tugas
tambahan untuk memimpin suatu
sekolah di mana diselenggarakan proses
belajar mengajar atau tempat di mana
terjadi interaksi antara guru yang
memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran.
a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah
b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di
sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.
c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan
sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan
pendidikan.
d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama
mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang
diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya.
e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan
pengembangan sekolahnya
Dalam menjalankan fungsinya sebagai
administrator, kepala sekolah harus mampu
menguasai tugas-tugasnya dan
melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu :
 Membuat perencanaan
 Kepala sekolah bertugas menyusun struktur
organisasi sekolah
 Kepala sekolah sebagai koordinator dalam
organisasi sekolah
 Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam
organisasi sekolah
 Sepervisi adalah salah satu tugas pokok
dalam administrasi pendidikan bukan hanya
merupakan tugas pekerjaan para inspektur
maupun pengawas saja melainkan juga
tugas pekerjaan kepala sekolah terhadap
pegawai-pegawai sekolahnya.
1. Lingkungan masyarakat di mana sekolah
berada.
2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah.
3. Tingkatan dan jenis sekolah.
4. Keadaan guru-guru dan pegawai-pegawai
yang tersedia.
5. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu
sendiri.
 Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing para guru
 Membimbing dan mengawasi guru-guru
 Menyelenggarakan rapat-rapat dewan guru
 Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang teratur
 Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru (inter
class visit).
 Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan
menyusun suatu silabus mata pelajaran.
 Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru
mengadakan penilaian cara dan hasil, kerjanya.
 Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian
bersama guru-guru mengenai situasi dan kondisi sekolah
PARTISIPASI GURU DALAM
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MASA KEMERDEKAAN
Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garis
pemisah yang tegas antara status bawahan dan
atasan. Sebagai akibat politik ini, sistem
pengawasan sekolah-sekolah bersifat otokratis dan
terutama ditujukan untuk meneliti apakah putusan-
putusan yang telah ditetapkan atasan dan perintah-
perintahnya ditaati.
Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifat
nasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuan
ini, diperlukan administrasi dan pengawasan yang
demokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar-
benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafat
negara, yaitu Pancasila.
MASA KOLONIAL
Partisipasi guru dalam administrasi sekolah sangat
penting dan menjadi keharusan. Partisipasi dimaksud
hendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan
kepada para guru dan kepala sekolah untuk memberi
contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan
untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.
Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah
adalah administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian
kegiatan kepemimpinan;
Kegiatan kepemimpinan ini meliputi :
1. Kegiatan mengorganisasi personel dan material,
2. Merencanakan program/kegiatan-kegiatan,
3. Membangun semangat guru-guru dan inisiatif
perseorangan/kelompok ke arah tercapainya tujuan-tujuan.
4. Menilai hasil-hasil dari rencana-rencana, prosedur-
prosedur, serta pelaksanaannya oleh perseorangan dan
kelompok.
1. Menghormati kepribadian orang-seorang;
2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain;
3. Kerja sama dengan orang lain;
4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan
kesejahteraan umum dan kemajuan sosial;
5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam
memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau
emosi;
6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan-kekurangan diri
sendiri dan berusaha memperbaikinya;
7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka bagi
keungtungan kelompok/bersama;
a. Arti dan perlunya orientasi
Bagi guru-guru baru yang mulai menjalankan tugasnya, ada masa
orientasi sangat diperlukan.
Yang dimaksud dengan masa orientasi ialah suatu kesepakatan
yang diberikan kepada seorang pegawai guru yang baru mulai
bekerja, untuk mengadakan observasi dan berpastisipasi langsung
dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai
guru di sekolah itu. Agar waktu yang relatif singkat ia dapat segera
mengenal dan menyesuaiakn diri dengan lingkungan tempat ia bekerja.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh guru-guru baru pada
umumnya dapat di kelompokkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan perumahan/tempat tinggal yang sesuai atau wajar
bagi seorang guru.
2. Memperoleh perkenalan dengan personel sekolah (guru-guru dan
pegawai).
3. Memperoleh pengertian tentang sistem dan tujuan sekolah.
4. Mengerti tentang peraturan-peraturan dan tata tertib yang
berlaku di sekolah itu.
5. Mengerti dan dapat mengenal masyarakat serta lingkungan sekitar.
6. Mengenal organisasi-organisasi profesional dan etika jabatan, dan
7. Masalah-masalah penting lainnya yang berhubungan langsung.
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangunan yang ber-pancasila.
2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi
kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar
sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja sama maupun didalam hubungan
keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
sistem yang bergerak dan berperan dalam
merumuskan tujuan pendewasaan manusia
sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan
begitu disana kita bisa belajar bagaimana
cara menyikapi diri kita ketika berhadapan
dengan suatu masalah sehingga kita bisa
menyelesaikannya.
Wewenang dan tanggung jawab sekolah
adalah hak dari organisasi sekolah
untuk memerintah orang lain untuk
melakukan sesuatu di sertai
pertanggung jawaban dari organisasi
sekolah dalam mengambil keputusan
agar tujuan dapat tercapai.
Pengertian Pembagian
1.Kepala sekolah
2.Komite sekolah
3.Kepala tatausaha
4. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
5. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
6. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana
7.Wakil kepala sekolah bidang HUMAS
8. Koordinator BK
9.Guru
10.SISwa
Tingkat
sekolah
Jenis
sekolah
Besar
kecilnya
sekolah
iklim sekolah merupakan
suatu kondisi,dimana keadaan
sekolah dan lingkungannya
dalam keadaan yag sangat
aman,nyaman, damai dan
menyenangkan untuk kegiatan
belajar mengajar
IKLIM
TERBUKA
IKLIM BEBAS
IKLIM
TERKONTROL
IKLIM YANG
FAMILIAR
IKLIM
KEAYAHAN
IKLLIM
TERTUTUP
JENIS-JENIS IKLIM
SEKOLAH
Cara Mengkreasikan Iklim Sekolah
1. Saling memberi informasi, ide, persepsi, dan
wawasan.
2. Kerja sama dalam kelompok mereka
3. Membuat para personalia pendidikan khususnya
para pengajar sebagaimasyarakat paguyuban di
lembaga pendidikan.
4. Mengusahakan agar fungsi kepemimpinan dapat
dilakukan secara bergantian,sehingga tiap
orang mendapat kesempatan mengalami sebagai
pemimpinuntuk menunjukkan kemampuannya.
5. Menciptakan jaringan komunikasi yang
memajukan ketergantungan paraanggota satu
dengan yang lain.
IKLIM SEKOLAH YANG KONDUSIF
 Lingkungan yang aman, nyaman dan tertib
 Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah
 Kesehatan sekolah
 Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada perkembangan
peserta didik
 Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang tenang
dan menyenangkanjuga akan membangkitkan kinerja para
tenaga kependidikan Mulyasa (2004:120).Untuk itu semua
pihak sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja
yangharmonis, serta menciptakan lingkungan sekolah
yang aman dan menyenangkan.
“PROGRAM ORGANISASI BIMBINGAN
SEKOLAH”
 layanan dasar bimbingan
 layanan responsif
 layanan perencanaan individual
 layanan dukungan sistem. Keterkaitan
keempat komponen program bimbingan dan
konseling.
 Fungsi pemahaman
 Fungsi preventif
 Fungsi pengembangan
 Fungsi penyembuhan
 Fungsi adaptasi
 Fungsi adaptasi
 Fungsi perbaikan
 Fungsi fasilitasi
 Fungsi pemeliharaan
Pengertian :
Menurut pendapat Hotch dan Costor yang
dikutip oleh Gipson dan Mitcheell (1981)
program yang memberikan layanan khusus
yang dimaksudkan untuk membantu individu
dalam mengadakan penyesuaian diri.
1. Tugas guru dalam layanan bimbingan di
dalam kelas
2. Tugas guru dalam layanan bimbingan di luar
kelas.
 Sasaran layanan
 Berkenaan dengan permasalahan yang
dialami individu
 Program pelayanan bimbingan dan konseling
 Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan
pelayanan
1. Orientasi
2. Informasi
3. Penempatan dan penyaluran
4. Penguasaan konten
5. Konseling perseorangan
6. Bimbingan kelompok
7. Konseling kelompok
8. Konsultasi
9. meditasi
 Kepala sekolah
1. Edukator,
2. Manager,
3. Administrator,
4. Supervisor,
5. Leader,
6. Inovator
7. dan Motivator
(EMASLIM).
 Wakil kepala
sekolah
 Guru mata
pelajaran
 Guru BK
 Pustakawan
sekolah
Hubungan antara sekolah
dan masyarakat
Hubungan dengan masyarakat bagi
suatu sekolah adalah hubungan dua arah
antara sekolah dengan masyarakat untuk
memusyawarahkan ide-ide dan informasi-
informasi tertentu yang berguna bagi
peningkatan pendidikan
Bagi masyarakat:
 Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-
inovasinya
 Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang
pendidikan lebih mudah diwujudkan.
 Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam
pendidikan.
 Melakukan tekanan/tuntutan terhadap
sekolah.
 Memudahkan memperbaiki pendidikan.
 Memperbesar usaha meningkatkan profesi
staf.
 Konsep masyarakat tentang guru menjadi
benar.
 Mendapat dukungan moral dari masyarakat.
 Memudahkan meminta bantuan dan material
dari masyarakat
 Memudahkan pemakaian media pendidikan di
masyarakat.
 Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
 Meningkatkan mutu pendidikan disekolah
yang bersangkutan.
 Memperlancar proses belajar mengajar.
 Memperoleh dukungan dan bantuan dari
masyarakat yang diperlukan dalam
pengembangan dan pelaksanaan program
sekolah.
 Orang tua
 Guru
 Komite sekolah
 Kepala sekolah
 Supervisor
 Laporan kepada orang tua murid
 Buletin Bulanan
 Pameran Sekolah
 Kunjungan ke sekolah (“school visitation”)
 Kunjungan ke rumah murid (”home
visitation”)
 Melalui penjelasan oleh staf sekolah
 Laporan Tahunan
 Hubungan edukatif
 Hubungan cultural
 Hubungan institusional
 Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.
 Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-
guru satu bidang studi.
 Kunjungan warga masyarakat atau orangtua
siswa ke sekolah.
 Pertemuan dengan kelompok masyarakat
yang menaruh perhatian kepada pendidikan
di sekolah.
Nama : Ika Rama Apriliani
Kelas : B
DEFINISI MENGAJAR…
Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses
hubungan timbal balik antara guru dengan siswa
yang sama – sama aktif melakukan kegiatan, dimana
guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa
untuk melakukan kegiatan belajar .
HASIL BELAJAR
Hasil belajar merupakan kemampuan – kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
 Pengelolaan Tempat Belajar
 Pengelolaan Siswa
 Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
 Pengelolaan isi/materi pembelajaran
 Pengelolaan Sumber Belajar
 Behaviourisme
Behavorisme merupakan pendekatan dalam psikologi yang
didasarkan atas proposisi (gagasan awal) bahwa perilaku
dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah.
 Kognitivisme
Kognitivisme tidak seluruhnya menolak gagasan
behaviorisme, namun lebih cenderung
perluasannya, khususnya pada gagasan eksistensi
keadaan mental yang bisa mempengaruhi proses
belajar
 Humanisme dipelopori oleh pakar psikologi Carl
Rogers dan Abraham Maslow.
 Menurut Rogers, semua manusia yang lahir sudah
membawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apa
yang diinginkan dan berperilaku dalam cara yang
konsisten menurut diri mereka sendiri.
Konstruktivisme
Konstruktivisme memandang belajar sebagai proses di
mana pembelajar secara aktif mengkonstruksi atau
membangun gagasan-gagasan atau konsep-konsep
baru didasarkan atas pengetahuan yang telah dimiliki
di masa lalu atau ada pada saat itu.
 Yaitu bahwa manusia belajar melalui pengamatannya
terhadap perilaku orang lain.
 Pakar yang paling banyak melakukan riset teori
belajar sosial adalah Albert Bandura dan Bernard
Weiner.
 Mengajar dalam arti luas adalah mengorganisasikan
aktivitas siswa. Peranan guru bukan semata – mata
memberikan informasi, melainkan mengarahkan dan
memberikan fasilitas belajar (directing and facilitating the
learning) agar proses belajar lebih memadai.
 Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan
bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita
semua memahami proses inhern yang kompleks dari
belajar.
ILMU TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
“ PROGRAM PENGAJARAN “
Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan
belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai
tujuan.
FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN
 Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang dilakukan
 Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
 Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun
murid
 Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran
sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan
kelambanan kerja
 Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan
kerja
 Definisi
PPSI adalah sistem yang saling berkaitan
dari satu instruksi yang terdiri atas
urutan, desain tugas yang progresif bagi
individu dalam belajar. Oemar Hamalik
(2006) mendefinisikan PPSI sebagai
pedoman yang disusun oleh guru dan
berguna untuk menyusun satuan pelajaran
Komponen-komponen yang terdapat dalam
PSSI adalah sebagai berikut:
Pedoman perumusan tujuan
Pedoman prosedur pengembangan alat
penilaian
Pedoman proses kegiatan belajar siswa
Pedoman program kegiatan guru
Pedoman pelaksanaan program
Pedoman perbaikan atau revisi
 M o d e l P e n g e mb a n g a n
I n s t r u k s i o n a l
B r i g g s
 M o d e l B e l a H . B a n a t h y
 M o d e l P P S I
 M o d e l K e mp
 M o d e l P e n g e mb a n g a n
G e r l a c h d a n E l y
 M o d e l I D I
(I n s t r u c t i o n a l
D e v e l o p me n t
I n s t i t u t e )
B e r f o k u s p a d a s i s w a
P e n d e k a t a n s i s t e m
P e ma n f a a t a n s u mb e r
b e l a j a r s e c a r a
ma k s i ma l
K r i t e r i a i n i d i ma k s u d k a n
s e b a g a i p e d o ma n p e mb u a t a n d a n
p e n i l a i a n M o d e l S a t u a n
P e l a j a r a n , y a n g p e r l u
d i l a k u k a n o l e h s e t i a p c a l o n
g u r u / g u r u d a l a m r a n g k a
me l a k s a n a k a n P P S I .
K r i t e r i a n n y a s b b :
 A p a k a h p o k o k b a h a s a n d a n
s u b p o k o k b a h a s a n t e l a h
d i i d e n t i f i k a s i d a n
d i j a d i k a n d a s a r d a l a m
me n e n t u k a n “S a t u a n B a h a s a n ”
y a n g a k a n d i a j a r k a n ?
 K e l a s b e r a p a d a n b e r a p a l a ma
p e n g a j a r a n i t u a k a n
d i b e r i k a n ?
 A p a k a h t e l a h d i r u mu s k a n
t u j u a n i n s t r u k s i o n a l u mu m
(T I U ) y a n g b e r s u mb e r d a r i T I U
 S i a p k a n b a h a n p e n g a j a r a n
 B u a t l a h b a h a n y a n g
s i s t e m a t i s .
 T e m u k a n l a h a n a l o g i a t a u
i l u s t r a s i u n t u k
m e m p e r m u d a h p e n j e l a s a n
f a k t a -f a k t a d a n p r i n s i p -
p r i n s i p y a n g s u l i t
d i m e n g e r t i o l e h s i s w a .
 K o n e k s i k a n /h u b u n g k a n h a l
y a n g d i a j a r k a n d e n g a n
k e n y a t a a n s e h a r i -h a r i
y a n g d i a l a m i s i s w a .
 G u n a k a n s e b a n y a k m u n g k i n
s u m b e r r e f e r e n s i b e r u p a
b u k u -b u k u a t a u b a h a n -
b a h a n y a n g s e s u a i ,
 B e l a j a r s e d i k i t t e t a p i
m e n d a l a m j a u h l e b i h b a i k
 Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni
andra yang berarti “orang dewasa” dan
agogos yang berarti “memimpin atau
membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat
didefenisikan dalam tiga aspek yaitu :
 Biologis
 Psikologis
 Sosiologis
 Pendidikan orang dewasa adalah apa yang
dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan
pengajar.
Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni andra yang berarti
“orang dewasa” dan agogos yang berarti “memimpin atau
membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat didefenisikan dalam tiga
aspek yaitu :
Biologis
Psikologis
Sosiologis
Pendidikan orang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan
apa yang diajarkan pengajar.
 Orang dewasa mempunyai konsep diri
 Orang dewasa kaya akan pengalaman
 Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk
belajar
 Orang dewasa berpandangan untuk segera
mempraktekkan hasil belajaranya
 Orang dewasa dapat belajar
 Belajar merupakan proses yang terjadi pada
diri sendiri
 Membantu melakukan penyesuaian psikologis
dengan kondisi social.
 Melengkapi keterampilan yang diperlukan
untuk menemukan dan memecahkan masalah
yang menekankan pemecahan dengan
keterampilan bukan isi.
 Menolong merubah kondisi sosial orang
dewasa.
 Memberi bantuan agar orang dewasa menjadi
individu bebas dan otonom.
 Metode Ceramah (Preaching Method)
 Metode demontrasi (Demonstration
method)
 Metode diskusi (Discussion method)
 Metode latihan keterampilan (Drill
method)
 Metode percobaan (Experimental
method)
 Metode pemecahan masalah (Problem
solving method)
 Metode Discovery
 Melakukan asesment kebutuhan
belajar, merumuskan tujuan, mengidentifikasi
hambatan, dan menetapkan prioritas yang akan
digunakan untuk mengelola kegiatan
pembelajaran.
 Memilih pokok bahasan dan atau tugas yang
harus dilakukan dalam pembelajaran dan
menentuka indicator pencapaian tujuan
pembelajaran.
 Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta
didik
 Mengidentifikasi materi atau bahan
pelajaran/rincian tugas pembelajaran
Pedagogy
Konsep diri (self-cocept) Anak
ialah pribadi yang
tergantung.
Pengalaman pelajar masih
sangat terbatas
Kesiapan belajar Pendidik
menentukan apa yang akan
dipelajari, bagaimana dan
kapan belajar
Perspektif waktu dan
orientasi terhadap belajar.
Androgogy
Si pelajar bukan pribadi yang
tergantung, tetapi pribadi yang
telah masak secara psikologis
Pengalaman pelajar orang dewasa
dinilai sebagai sumber belajar
yang kaya.
Pelajar menentukan apa yang
mereka perlu pelajari
berdasarkan pada persepsi
mereka sendiri terhadap tuntutan
situasi sosial mereka.
Belajar merupakan proses untuk
penemuan masalah dan
pemecahan masalah pada saat itu
juga.
 Metode secara harfiah berarti “cara”.
Secara umum, metode diartikan sebagai
suatu cara atau prosedur yang dipakai
untuk mencapai tujuan tertentu.
 Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran
 Metode Ceramah
 Metode Pembelajaran Ceramah Plus
 Metode Tanya Jawab
 Metode Diskusi
 Metode Penugasan (Resistasi)
 Metode Karyawisata
 Metode Role Playing
Kelebihan metode ceramah
Berikut ini adalah kelebihan dari metode
ceramah:
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan
pelajaran berjumlah besar.
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah
besar.
d. Mudah dilaksanakan
Kelebihan metode tanya jawab
a. Kelas lebih aktif karena siswa tidak hanya mendengarkan saja.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga
guru mengetahui hal-hal yang belum diketahui siswa.
c. Guru dapat mengetahui sejauh mana penangkapan siswa
terhadap sesuatu yang diterangkan.
Kelemahan metode tanya jawab
a. Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang
dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa
menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya
dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak
terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
b. Membutuhkan waktu lebih banyak. (Sofa, 2008)
Kelebihan Metode Resitasi
a. Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar peserta
didik
b. Memupuk rasa tanggung jawab
c. Memperkuat motivasi belajar
d. Menjalin hubungan antara sekolah
dengan keluarga.
e. Mengembangkan keberanian
berinisiatif
1. Kelebihan Metode Karya Wisata
2. Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.
3. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan di masyarakat.
4. Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang kreatifitas
siswa.
5. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas, mendalam dan actual.
Kekurangan Metode Karya Wisata
1. Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah.
2. Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.
3. Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
4. Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang
tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.
5. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan
utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan.
6. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan
mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.
Berbagai kekurangan tersebut dapat
diatasi apabila seorang guru atau
pimpinan dalam kelas bisa membaca
situasi dan menguasai kelas dengan baik
untuk mencari solusi. Guru harus bisa
menjadi penengah dan mengatur situasi
dalam kelas sebaik mungkin. Caranya
yaitu dengan menguasai betul-betul
materi yang akan disampaikan dan
membuat perencanaan proses belajar
mengajar dengan matang.
PENGELOLAAN KELAS
Kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan
rapport, penghentian perilaku siswa yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian
ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa secara
tepat waktu, penetapan norma kelompok yang
produktif), didalamnya mencakup pengaturan
orang (siswa) dan fasilitas.
PengertianPengertian
Masalah Kelompok
Masalah Individual
a. Attention Getting Behaviors
b. Power Seeking Behaviors
c. Revenge Seeking Behaviors
d. Peragaan Ketidakmampuan
 Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis
kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dsb.
 Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku
yang telah disepakati sebelumnya.
 Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah
seorang anggotanya.
 “Membombong” anggota kelas yang justru
melanggar norma kelompok.
 Kelompok cenderung mudah dialihkan
perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.
 Semangat kerja rendah atau semacam aksi
protes kepada guru, karena menganggap
tugas yang diberikan kurang fair.
 Kelas kurang mampu menyesuakan diri
dengan keadaan baru.
1. Behavior-Modification Approach
2. Socio-Emotional Climate Approach
3. Group Process Approach
RANCANGAN
PEMBELAJARAN PRAKTEK
Desain bermakna adanya
keseluruhan, struktur, kerangka atau
outline, dan urutan atau sistematika kegiatan
(Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata
desain juga dapat diartikan sebagai proses
perencanaan yang sistematika yang dilakukan
sebelum tindakan pengembangan atau
pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan
Ragan, 1993, p. 4).
Kegiatan pertama dalam merancang
pembelajaran adalah menetapkan dan memerinci
tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran
dimulai dan berfokus pada penetapan tujuan
pembelajaran. Langkah berikutnya adalah
menentukan pokok-pokok bahasan dan tugas
ajaran yang harus diberikan pada siswa agar
tujuan pembelajaran tersebut tercapai
Kegiatan pertama dalam merancang
pembelajaran adalah menetapkan dan
memerinci tujuan pembelajaran.
Rancangan pembelajaran dimulai dan
berfokus pada penetapan tujuan
pembelajaran. Langkah berikutnya
adalah menentukan pokok-pokok bahasan
dan tugas ajaran yang harus diberikan
pada siswa agar tujuan pembelajaran
tersebut tercapai
 Langkah – langkah Pembelajaran
Pendahuluan
Awal
a. Orientasi
b. Apersepsi
c. Motivasi
d. Pemberian Acuan
e. Pembagian kelompok belajar dan
penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar
 Langkah – langkah pembelajaran
Inti
Sesuai permen No. 41 tahun 2007
Pembelajaran inti melalui 3 tahapan
yakni Ekplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi
 Langkah – langkah Pembelajaran
Akhir ( penutup )
(1) menganalisis hari efektif,
(2) menyusun program tahunan,
(3) menyusun program semester,
(4) menyusun program tagihan,
(5) menyusun silabus
(6) menyusun rencana pembelajaran, dan
(7) membuat rancangan penilaian hasil belajar
siswa.
STRATEGI BELAJAR
 Guru merupakan jabatan atau profesi yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
 Seorang guru banyak mempunyai tugas baik
yang terikat oleh dinas atau di luar
dinas, dalam bentuk pengabdian.
Tugas Profesi
•Mendidik
•Mengajar
•Melatih
Peran Guru
Demostrator
Pengelola Kelas
Mediator&
Fasilisator
Evaluator
 Profesional, jelas berkaitan dengan
kemampuan fungsional seorang guru untuk
memahami, bersikap, menilai, memutuskan, a
tau bertindak di dalam kaitan tugasnya.
 Memiliki semangat juang yang tinggi
 Mampu mewujudkan dirinya dalam
keterkaitan perkembangan IPTEK
 Mampu belajar dan bekerjasama dengan
profesi lain
 Memiliki etos kerja yang kuat
 Memiliki kejelasan dan kepastian
pengembangan karir
 Berjiwa profesional tinggi
 Mengidentifikasi kualifikasi perubahan
kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
 Memilih sistem pendekatan belajar-
mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat.
 Memilih dan menetapkan prosedur, metode
dan tehnik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif
 Menetapkan norma-norma dan batas-batas
keberhasilan serta standar keberhasilan
Klasifikasi Strategi Belajar
Mengajar
Konsep dasar
strategi belajar-
mengajar
Sasaran kegiatan
belajar-mengajar
1) Memiliki tujuan
2) Ada suatu prosedur
3) Penggarapan materi yang khusus
4) Adanya aktifitas anak didik
5) Guru sebagai pembimbing
6) Disiplin
7) Ada batas waktu
8) Evaluasi
Komponen Belajar
Mengajar
1) Tujuan-tujuan yang
ingin dicapai
2)Bahan pelajaran
3)Kegiatan belajar
mengajar
4)Metode
“MICROTEACHING”
Pengertian :
Pengajaran mikro (micro-teaching)
merupakan salah satu bentuk model praktek
kependidikan atau pelatihan mengajar.
Dalam konteks yang sebenarnya, mengajar
mengandung banyak tindakan, baik
mencakup teknis penyampaian
materi, penggunaan metode, penggunaan
media, membimbing belajar, memberi
motivasi, mengelola kelas, memberikan
penilaian dan seterusnya.
Microteaching mempunyai tujuan
yaitu :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
 Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai
orang lain
 Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.
 Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat
terbuka dengan kritik orang lain
 Mengembangkan sikap kritis murobbi.
 Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar
dan komponen-komponenya.
 Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan
dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu
penampilan yang baik.
Ciri-ciri pokok Micro Teaching :
1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10
orang
2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit
3. Komponen mengajar yang dikembangkan
terbatas
4. Sekadar real teaching.
 Microteaching is a real teaching
 Micro teaching lessons the complexities of
normal classroom teaching
 Microteaching focuses on training for the
accomplishment of specific tasks
 Micro teaching allows for the increased
control of practice
 Micro teaching greatly expands the normal
knowledge of results or feedback dimension
in teaching
 Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan praktik
keguruan sangat tinggi.
 Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro
(micro teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan
praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro (micro teaching).
 Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching)
menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi.
 Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam
pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching) kurang bermanfaat.
 Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching), praktikan
dapat menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik.
 Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan
sehingga lebih signifikan dengan keterampilan mengajar.
Microteaching berasal dari dua kata
yaitu micro yang berarti kecil, terbatas, sempit dan
teaching berarti mengajar. Jadi, Microteaching berarti
suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara
menyederhanakan atau segalanya dikecilkan.
Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan
mengajar dan membatasi keterampilan mengajar
tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan
dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
Pembelajaran microteaching juga memiliki tujuan dan
manfaat. Tujuan dari microteaching diantaranya adalah
Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan
mengajar, Membentuk sikap profesional sebagai calon
guru/dosen,dll. Dan salah satu manfaatnya yaitu Praktikan
yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching)
menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi,dll.
Dalam microteaching juga terdapat delapan komponen
mengajar yang harus diperhatikan seperti yang telah
dijelaskan diatas.
PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA
DAN ALAT PENGAJARAN”
MEDIA PEMBELAJARAN
ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya
penglihatan dan pendengaran baik yang
terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang
digunakan sebagai alat bantu penghubung
(medium komunikasi) dalam proses interaksi
belajar-mengajar untuk meningkatkan
efektifitas hasil belajar siswa
Fungsi media
pembelajaran
Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian
1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP
2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran Mandiri
.
SYARAT ISI
MULTIMEDIA
SYARAT DESAIN
PEMBELAJARAN
SYARAT
REKAYASA
PERANGKAT
LUNAK
SYARAT
KOMUNIKASI
VISUAL
SYARAT POKO MEMBUAT
MULTIMEDIA
PEMBELJARAN
• Efektivitas Media Pembelajaran
• Taraf Berpikir Siswa
• Interaktivitas Media Pembelajaran
• Ketersediaan Media Pembelajaran
• Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
• Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
• Alokasi Waktu
• Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
• Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
• Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran
Alat pembelajaran
Alat pembelajaran
adalah setiap peralatan
yang dapat menunjang
efektivitas dan efisiensi
pembelajaran
DEFINISI KLASIFIKASI
VISUAL
AUDIO
AUDIO VISUAL
 Kesesuaian dengan tujuan pengajaran
 Ketepatan dalam memilih media pengajaran
 Objektifitas
 Program pengajaran
 Sasaran program
 Situasi dan kondisi
 Kualitas teknik
 Keefektifan dan efisiensi
Sumber media dan alat
Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu
yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian
dari keseluruhan program pembelajaran yang
sulit dijelaskan secara verbal.
Ciri-ciri media
fiksatif manipulatiif distributif
 Media telah menjadi bagian integral dalam
pembelajaran.
alat bantu visual dalam
pengajaran
-mendorong motivasi belajar
memperjelas dan mempermudah
konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi lebih sederhana
 Dimensi Daya Jangkau/Akses Informasi
 Dimensi Kecepatan Informasi
 Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi
 Dimensi Keefektifan Memperoleh Pengetahuan
 Dimensi Kesesuaian Informasi
 Dimensi motivasi
 Barang Bekas
 Realitas
 Benda yang mempunyai nilai khusus
 Terdapat beberapa media sederhana yang dapat
dikembangkan guru untuk kepentingan yang segera
dipenuhi, misalnya membuat media-media sederhana
seperti poster, ceritera bergambar dengan
menggunakan foto, OHT, rekaman cerita
(pembelajaran melalui audio), papan planel dan
sejenisnya
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA)
Definisi
pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif
terlibat secar
fisik, mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh
pengalaman belajar secara
maksimal, baik dalam ranah
kognitif, afektif, maupun psikomotor
Siswa
• bahwa CBSA merupakan proses kegiatan
yang dilakukan siswa dalam rangka
belajar.
Guru
• merupakan suatu strategi yang dipilih
guru agar keaktifan siswa dalam kegiatan
belajar berlangsung secara optimal
1. Aktivitas belajar anak didik
2. Aktivitas Guru Mengajar
3. Program Belajar
4. Suasana Belajar
5. Sarana Belajar
1. Dimensi subjek didik :
2. Dimensi Guru
3. Dimensi Program
4. Dimensi situasi belajar-
mengajar
Ppt uas admin & tekno

More Related Content

What's hot

Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanLhya Baha
 
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2dpyulianti
 
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolah
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolahKepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolah
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolahKrishna Veeni
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Riha Nugroho
 
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)NurSyaqina
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan085749588309
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan085231792514
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma240108
 
Organisasi & kepimpinan
Organisasi & kepimpinanOrganisasi & kepimpinan
Organisasi & kepimpinanNuha Jr
 

What's hot (12)

Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
 
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolah
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolahKepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolah
Kepemimpinan guru besar dalam organisasi sekolah
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
 
kepimpinan
kepimpinankepimpinan
kepimpinan
 
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
 
Organisasi & kepimpinan
Organisasi & kepimpinanOrganisasi & kepimpinan
Organisasi & kepimpinan
 
Kepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsekKepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsek
 

Similar to Ppt uas admin & tekno

Ppt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningPpt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningsatunahponanda
 
UAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASIUAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASI2012620165
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reniRENYMAHANANI
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin maya240108
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin mayamaya38
 
Ppt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminPpt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminsatunahpnanda
 
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniPpt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniYaniUnyil
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septysukma1729
 
Ppt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmaPpt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmadewi1717
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukmamaya38
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikansuryo1
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanmhd_riski
 
K kepemimpinan presentation1
K kepemimpinan presentation1K kepemimpinan presentation1
K kepemimpinan presentation1Mumun Mulyana
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahRara Gndutzz
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahfatleo
 
Manajemen Pembelajaran - Manajemen Sistem Informasi
Manajemen Pembelajaran - Manajemen Sistem InformasiManajemen Pembelajaran - Manajemen Sistem Informasi
Manajemen Pembelajaran - Manajemen Sistem InformasiFitri Ismawati Rahayu
 

Similar to Ppt uas admin & tekno (20)

Ppt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aningPpt admin widji tutik aning
Ppt admin widji tutik aning
 
UAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASIUAS PPT ADMINISTRASI
UAS PPT ADMINISTRASI
 
Ppt administrasi reni
Ppt  administrasi reniPpt  administrasi reni
Ppt administrasi reni
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin maya
 
Ppt uas admin maya
Ppt uas admin mayaPpt uas admin maya
Ppt uas admin maya
 
Ppt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminPpt satunah uas admin
Ppt satunah uas admin
 
Ppt satunah uas admin
Ppt satunah uas adminPpt satunah uas admin
Ppt satunah uas admin
 
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti SuryaniPpt administrasi pendidikan Siti Suryani
Ppt administrasi pendidikan Siti Suryani
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septy
 
Uts ppt posting
Uts ppt postingUts ppt posting
Uts ppt posting
 
Ppt uas admin sukma
Ppt uas admin sukmaPpt uas admin sukma
Ppt uas admin sukma
 
Ppt adpen sukma
Ppt adpen sukmaPpt adpen sukma
Ppt adpen sukma
 
propesi pendidikan
propesi pendidikanpropesi pendidikan
propesi pendidikan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Bab i(1)
Bab i(1)Bab i(1)
Bab i(1)
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
 
K kepemimpinan presentation1
K kepemimpinan presentation1K kepemimpinan presentation1
K kepemimpinan presentation1
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
Manajemen Pembelajaran - Manajemen Sistem Informasi
Manajemen Pembelajaran - Manajemen Sistem InformasiManajemen Pembelajaran - Manajemen Sistem Informasi
Manajemen Pembelajaran - Manajemen Sistem Informasi
 

Ppt uas admin & tekno

  • 1. Nama : Ika Rama Apriliani Kelas : B
  • 3. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang artinya seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, Selain itu pemimpin dapat didefinisikan sebagai orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain
  • 4. perencanaan, pengelolaan kelas dan Penilaian kemampuan belajar siswa. Dalam proses ini seorang pimpinan membimbing, memberi pengarahan, mempengaruhi perasaan dan perilaku, serta menggerakkan orang lain untuk bekerja menuju sasaran yang diingini bersama.
  • 5.  Berpakaian rapi dan sederhana  Mengajar dengan penuh kesungguhan  Bertutur kata dengan lantang, tegas, lugas dan meyakinkan  Disiplin  Kemampuan menguasai kelas.  Teladan.
  • 6. 1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi 2. Berkemampuan bekerja keras 3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa 4. Memiliki disiplin 5. Memiliki sikap kepelayanan
  • 7. 1. Idealized influence (pengaruh ideal) 2. Inspirational motivation (motivasi inspirasi). 3. disebut intellectual stimulation (stimulasi intelektual). 4. Dimensi yang keempat adalah individualized consideration (konsiderasi individu). Dimensi Kepemim pinan
  • 8. Yang dimaksud pendekatan kepemimpinan disini adalah sudut pandang terhadap kepemimpinan, yang mana pendekatan kepemimpinan ini ada 3 yaitu: Pertama, yaitu pendekatan sifat yang menfokuskan pada karakteristik pribadi pemimpin. Kedua, yaitu pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan bawahannya. Ketiga, Pendekatan situasional, perilaku seorang pemimpin dengan karakteristik situasional.
  • 9. 1. Kecerdasan 2. Kedewasaan 3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi 4. Sikap hubungan kemanusiaan
  • 10. 1. Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder 2. Model Kepemimpinan Empat Dimensi 3. Model kepemimpinan Situasional
  • 11. Gaya yang efektif yaitu: 1) Eksekutif 3) Otokratis yang baik (Benevolent autocrat), 4) Birokrat 2) Pecinta pengembangan (developer).
  • 12. Sedangkan gaya yang tidak efektif yaitu: 1. Pencinta kompromi (compromiser). 4. Deserter (Lain dari tugas). 3. Otokrat 2. Missionari. .
  • 13. 1)Gaya Mendikte (Telling). Gaya ini diterapkan jika anak buah dalam tingkat kematangan rendah, dan memerlukan petunjuk serta pengawasan yang jelas. 2)Gaya Menjual (Selling). Gaya ini diterapkan apabila kondisi anak buah dalam taraf rendah sampai moderat. Mereka telah memiliki kemauan untuk melakukan tugas, tetapi belum didukung oleh kemampuan yang memadai
  • 14. 3)Gaya Melibatkan Diri (Participating). Gaya ini diterapkan apabila tingkat kematangan anak buah berada pada taraf kematangan moderat sampai tinggi. Mereka mempunyai kemampuan, tetapi kurang memiliki kemauan kerja dan kepercayaan diri. 4)Gaya Mendelegasikan (Delegating). Gaya ini diterapkan jika kemampuan dan kemauan anak buah telah tinggi. Gaya ini disebut mendelegasikan karena anak buah dibiarkan melaksanakan kegiatan sendiri, melalui pengawasan umum
  • 15. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi.
  • 16. ILMU ADMISTRASI PENDIDIKAN “ PERAN PEMIMPIN DALAM PENDIDIKAN “
  • 17.  Peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari status (kedudukan) apabila seseorang atau beberapa orang atau sekelompok orang atau organisasi yang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan jabatanya  Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • 18. Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya melibatkan banyak stake holder yang sangat berperan penting dalam kelangsungan proses pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya :  Kepala Sekolah  Guru  Orangtua / Masyarakat
  • 19. 1. Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber Daya Manusia 2. Peran Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan 3. Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim 4. Peranan kepemimpinan dalam tim 5. Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit Semangat 6. Peran Menyampaikan Informasi
  • 20. 1. Educator 2. Manajer 3. Administrator 4. Supervisor (penyelia) 5. Leader (pemimpin) 6. Pencipta iklim kerja 7. Wirausahawan
  • 21. Begitu kompleksnya tugas dan peran pimpinan dalam kependidikan untuk tercapainya tujuan yang harus dicapai memerlukan tanggung jawab dan sikap yang konsisten akan atasan yang berlaku dengan tidak melupakan unsur kearifan. Pemimpin harus melakukan beberapa peran untuk menunjang keberlangsungan organisasi mereka, terlebih pada organisasi pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan kualitas SDM di Indonesia
  • 22.
  • 23. administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif
  • 24. Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
  • 25.  Fungsi perencanaan  Fungsi organisasi  Fungsi koordinasi  Fungsi motivasi  Fungsi pengawasan
  • 26.  Administrasi kesiswaan  Administrasi personal  Administrasi kurikulum  Administrasi keuangan  Administrasi pelayanan khusus
  • 27. Administrasi kesiswaan merupakan bagian dari kegiataan administrasi yang dilaksanakan disekolah, berupa usaha kerjasama yang dilakukan oleh para pendidik agar terlaksananya proses belajar mengajar yang relevan, efektif, efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
  • 28.  pengelolaan penerimaan siswa baru  pengelolaan bimbingan dan penyuluhan  pengelolaan kelas  pengelolaan organisasi siswa intra sekolah (OSIS)  pengelolaan data tentang siswa  dll.
  • 29. 1. Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru. 2. Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru. 3. Pengelolaan Kelas. 4. Pembinaan Disiplin Murid/Siswa. 5. Pengelolaan Data Siswa
  • 30. Administrasi Personalia adalah proses yang paling dasar dalam pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian.
  • 31.  Biodata Pegawai  Sejarah Kepangkatan  Sejarah jabatan  Sejarah Pendidikan Formal  Sejarah Pendidikan Penjenjangan
  • 32.  administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh - sungguh untuk membantu, melayani, dan mengarahkan serta membina secara kontinu situasi belajar mengajar, agar berjalan efektif dan efesien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
  • 33.  Berhubungan dengan tugas guru atau pendidik  Berhubungan dengan peserta didik  Berhubungan dengan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah.  Menyangkut proses belajar mengajar (PBM)
  • 34.  Administrasi keuangan yaitu penyelenggaraan kegiatan pendidikan memerlukan adanya dana  arti sempit, yaitu segala pencatatan masuk dan keluarnya keuangan untuk membiayai suatu kegiatan organisasi kerja yang berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan.
  • 35. Administrasi layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar dikelas, tetapi secara khusus diberikan oleh pihak sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
  • 36.  Layanan Bimbingan dan Konseling  Layanan Perpustakaan  Layanan Kantin atau Kafetaria  Layanan Kesehatan  Layanan Transportasi Sekolah  Layanan Asrama  Layanan Koperasi  Layanan Laboratorium
  • 37. ADMINISTRASI PENDIDIKAN KEBIDANAN ADMINISTRASI SEBAGAI PROSES KEGIATAN MANAJEMEN DAN SUPERVISI DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN
  • 38. Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan uituk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (R Terry)
  • 39.  ilmu dan seni  proses  profesi
  • 40. 1.Mewujudkan suasana kerja sama yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau anggota. 2.Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian , kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya manyarakat bangsa dan negara. 3.Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat) kopetensi bekerja para anggota serta tertunjangnya kopetensi manajerial para atasan dan anggota sebagai manajer.
  • 41.  perencanaan (Planning),  pengorganisasian (Organizing),  Penggerakan (Actuating),  pengawasan (Controling),  pengarahan (Directing),  koordinasi (Coordinating),  staf (Staffing),  penilaian (Evaluating)
  • 42. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :  Good Carter  Boardman.  Wilem Mantja (2007)  Kimball Wiles (1967)  Mulyasa (2006)  Ross L (1980),  Purwanto (1987),
  • 43.  Memenuhi keinginan pegawai-pegawai bawahannya dan selalu memberi keterangan yang sebaik-baiknya kepada pegawainya.  Mengizinkan pegawainya menggunakan kebijaksanaan dan putusannya sendiri sebanyak yang mereka sanggup membuatnya.  Tidak melampaui wewenang dari para ahli dan selalu mebuka pintu selebar-lebarnya untuk keperluan konferensi dan pembicaraan dengan para bawahannya.
  • 44.  Supervisi dapat menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan  Supervisi dapat menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan.  Supervisi dapat memberi keterangan tentang apa yang perlu dibenahi lebih dahulu (diprioritaskan).  Melalui supervisi dapat diketahui petugas (guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar.
  • 46. Super berarti diatas vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan / orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.  Supervisi pendidikan : pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
  • 47.  Penelitian (research)  Penilaian (evaluation)  Perbaikan ( improvement )  Pembinaan → berupa bimbingan (guidance)
  • 48. 1. Teknik Supervisi Individual a) Kunjungan Kelas, (Classroom Visitation) b) Kunjungan Observasi (Observation Visits) c) Pertemuan Individual d) Kunjungan Antar Kelas
  • 49. Tahap-tahap kunjungan kelas 1. tahap persiapan 2. tahap pengamatan selama kunjungan 3. tahap akhir kunjungan 4. tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut
  • 50. aspek-aspek yang diobservasi adalah:  usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran,  cara menggunakan media pengajaran,  variasi metode c. Pertemuan Individual empat jenis pertemuan (percakapan) individual  Classroom-conference  Office-conference  Causal-conference  Observational visitation
  • 51. Cara-caramelaksanakankunjungan antarkelasadalah sebagai berikut.  Jadwal kunjungan harus direncanakan.  Guru-guruyang akan dikunjungi harus diseleksi.  Tentukan guru-guruyang akan mengunjungi  Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.
  • 52. 2. Teknik Supervisi Kelompok  Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)  Mengadakan diskusi kelompok (groupdiscussions)  Mengadakan penataran-penataran(inservice- training) Model supervisi  Pola konvensional  Pola supervisi klinis Perilaku supervisi Ada dua kegiatan yang terdapat dalam supervisi, yaitu kegiatan pengumpulan data dan pembinaan
  • 53. CIRI – CIRI PENGAJARAN MODUL
  • 54. Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self- instructional) (Winkel, 2009:472). Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
  • 55. 1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan lengkap. 2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncanakan dan sistematik 3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan spesifik (khusus) 4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri (independent). 5. Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual dan merupakan salah satu perwujudan dan pengajaran individual.
  • 56. 1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan dan menurut lamanya waktu yang digunakan mereka masing-masing. 2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan teknik mereka masing-masing. 3. Memberikan peluang yang luas untuk memperbaiki kesalahan dengan remedial dan banyaknya ulangan. 4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik yang diminati.
  • 57. Anwar (2010), menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran yaitu:  Self instructional  Self contained  Stand alone  Adaptif,  User friendly  Konsistensi
  • 58.  Prinsip Fleksibilitas  Prinsip Balikan (feedback)  Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery learning)  Prinsip Remidial  Prinsip motivasi dan kerja sama  Prinsip Pengayaan
  • 59.  Modul Inti  Modul Pengayaan
  • 60. PENGAJARAN MODUL 1. Tujuan : dirumuskan dalam bentuk kelakuan murid, 2. Penyajian bahan pelajaran : bahan pelajaran disajikan secara individual. 3.Kegiatan intruksional : menggunakan aneka ragam kegiatan belajar PENGAJARAN KONVENSIONAL 1. Tujuan : tidak dirumuskan secara spesifik dalam bentuk kelakuan 2. Penyajian bahan pelajaran : bahan pelajaran disajikan kepada kelompok. 3.Kegiatan intruksional : bahan pelajaran di buat menurut pertimbangan guru
  • 61. 4.Pengalaman belajar : berorientasi pada kegiatan murid 5.Partisipasi : Para siswa selalu aktif 6.Kecepatan belajar : tiap siswa maju menurut kecepatannya masing-masing 4.Pengalaman belajar : berorientasi pada kegiatan guru 5.Partisipasi : murid- murid kebanyakan bersikap Pasif 6.Kecepatan belajar : murid semuanya harus belajar menurut kecepatan ditentukan oleh kecepatan guru mengajar.
  • 62. a. Kesulitan bagi siswa b. Kesulitan bagi guru c. Kesulitan bagi administrator
  • 63. (Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut :  Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.
  • 64. PENGERTIAN : Pengelolaan Pengajaran adalah proses mengendalikan, dan mengatur, dan memanejemeni proses pengajaran (proses belajar-mengajar).
  • 65. Pengelolaan pengajaran pada hakikatnya mengacu pada suatu upaya untuk mengatur/ mengendalikan/memanejemeni aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaraan sehingga tercapai lebih efektif, efisien, dan produktif .
  • 66. Konsep pengajaran memiliki pokok-pokok umum. Adapun pokok-pokok umum sebagai berikut : - Metodik Khusus, dan - Didaktik
  • 67. 1. Sistem Pengajaran, meliputi : Pendididkan, Latihan, Pengajaran, dan Teknologi Pendidikan. 2. Pendekatan Sistem Pengajaran Ada 2 ciri pendekatan : - Pendekatan sistem pengajaran mengarah ke proses belajar mengajar. - Penggunaan metode khusus untuk mendesain sistem pengajaran
  • 68. 1. Prinsip Aktivitas 2. Prinsip Motivasi 3. Prinsip Individualistis 4. Prinsip Kebebasan 5. Prinsip Korelasi 6. Prinsip efisiensi dan Efektivitas 7. Prinsip Globalits
  • 69. 1. Konsep Strategi Belajar Mengajar 2. Sasaran kegiatan belajar mengajar 3. Belajar-mengajar sebagai suatu sistem 4. Hakikat Proses Belajar 5. Perubahan Tingkah Laku Siswa 6. Pola-pola Belajar Siswa - Signal Learning - Stimulus-Respon Learning - Descrimination Learning - Concept Learning - Problem Solving
  • 71. Pembelajaran tuntas (mastery learning) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu.
  • 72.  Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan urutan yang hirarkis.  Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback,  Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan,  Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile & Lalley: 2003)
  • 73. Agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa- siswa yang lambat agar menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang di tetapkan.
  • 74. Model belajar tuntas akan terlaksana apabila: (1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang disajikan secara penuh. (2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis.
  • 75. 1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat keberhasilan dengan kemampuan potensial (bakat). 2. Apabila dilaksanakan secara sistematis, maka semua peserta didik akan mampu menguasai bahan yang disajikan kepadanya.
  • 76. 1. Metode Pembelajaran 2. Peran Guru 3. Peran Peserta didik 4. Evaluasi
  • 78.  Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
  • 79. a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya. c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan. d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya. e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan sekolahnya
  • 80. Dalam menjalankan fungsinya sebagai administrator, kepala sekolah harus mampu menguasai tugas-tugasnya dan melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu :  Membuat perencanaan  Kepala sekolah bertugas menyusun struktur organisasi sekolah  Kepala sekolah sebagai koordinator dalam organisasi sekolah  Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam organisasi sekolah
  • 81.  Sepervisi adalah salah satu tugas pokok dalam administrasi pendidikan bukan hanya merupakan tugas pekerjaan para inspektur maupun pengawas saja melainkan juga tugas pekerjaan kepala sekolah terhadap pegawai-pegawai sekolahnya.
  • 82. 1. Lingkungan masyarakat di mana sekolah berada. 2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah. 3. Tingkatan dan jenis sekolah. 4. Keadaan guru-guru dan pegawai-pegawai yang tersedia. 5. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.
  • 83.  Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing para guru  Membimbing dan mengawasi guru-guru  Menyelenggarakan rapat-rapat dewan guru  Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang teratur  Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru (inter class visit).  Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan menyusun suatu silabus mata pelajaran.  Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru mengadakan penilaian cara dan hasil, kerjanya.  Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian bersama guru-guru mengenai situasi dan kondisi sekolah
  • 85. MASA KEMERDEKAAN Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garis pemisah yang tegas antara status bawahan dan atasan. Sebagai akibat politik ini, sistem pengawasan sekolah-sekolah bersifat otokratis dan terutama ditujukan untuk meneliti apakah putusan- putusan yang telah ditetapkan atasan dan perintah- perintahnya ditaati. Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifat nasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan administrasi dan pengawasan yang demokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar- benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafat negara, yaitu Pancasila. MASA KOLONIAL
  • 86. Partisipasi guru dalam administrasi sekolah sangat penting dan menjadi keharusan. Partisipasi dimaksud hendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada para guru dan kepala sekolah untuk memberi contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.
  • 87. Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah adalah administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan kepemimpinan; Kegiatan kepemimpinan ini meliputi : 1. Kegiatan mengorganisasi personel dan material, 2. Merencanakan program/kegiatan-kegiatan, 3. Membangun semangat guru-guru dan inisiatif perseorangan/kelompok ke arah tercapainya tujuan-tujuan. 4. Menilai hasil-hasil dari rencana-rencana, prosedur- prosedur, serta pelaksanaannya oleh perseorangan dan kelompok.
  • 88. 1. Menghormati kepribadian orang-seorang; 2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain; 3. Kerja sama dengan orang lain; 4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan kesejahteraan umum dan kemajuan sosial; 5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau emosi; 6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan-kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya; 7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka bagi keungtungan kelompok/bersama;
  • 89. a. Arti dan perlunya orientasi Bagi guru-guru baru yang mulai menjalankan tugasnya, ada masa orientasi sangat diperlukan. Yang dimaksud dengan masa orientasi ialah suatu kesepakatan yang diberikan kepada seorang pegawai guru yang baru mulai bekerja, untuk mengadakan observasi dan berpastisipasi langsung dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai guru di sekolah itu. Agar waktu yang relatif singkat ia dapat segera mengenal dan menyesuaiakn diri dengan lingkungan tempat ia bekerja.
  • 90. Masalah-masalah yang dihadapi oleh guru-guru baru pada umumnya dapat di kelompokkan sebagai berikut: 1. Kebutuhan akan perumahan/tempat tinggal yang sesuai atau wajar bagi seorang guru. 2. Memperoleh perkenalan dengan personel sekolah (guru-guru dan pegawai). 3. Memperoleh pengertian tentang sistem dan tujuan sekolah. 4. Mengerti tentang peraturan-peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah itu. 5. Mengerti dan dapat mengenal masyarakat serta lingkungan sekitar. 6. Mengenal organisasi-organisasi profesional dan etika jabatan, dan 7. Masalah-masalah penting lainnya yang berhubungan langsung.
  • 91. 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-pancasila. 2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. 3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan. 4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
  • 92. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan. 6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. 7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja sama maupun didalam hubungan keseluruhan. 8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya. 9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
  • 93.
  • 94. sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya.
  • 95. Wewenang dan tanggung jawab sekolah adalah hak dari organisasi sekolah untuk memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu di sertai pertanggung jawaban dari organisasi sekolah dalam mengambil keputusan agar tujuan dapat tercapai. Pengertian Pembagian 1.Kepala sekolah 2.Komite sekolah 3.Kepala tatausaha 4. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum 5. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan 6. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana 7.Wakil kepala sekolah bidang HUMAS 8. Koordinator BK 9.Guru 10.SISwa
  • 97. iklim sekolah merupakan suatu kondisi,dimana keadaan sekolah dan lingkungannya dalam keadaan yag sangat aman,nyaman, damai dan menyenangkan untuk kegiatan belajar mengajar
  • 98.
  • 100. Cara Mengkreasikan Iklim Sekolah 1. Saling memberi informasi, ide, persepsi, dan wawasan. 2. Kerja sama dalam kelompok mereka 3. Membuat para personalia pendidikan khususnya para pengajar sebagaimasyarakat paguyuban di lembaga pendidikan. 4. Mengusahakan agar fungsi kepemimpinan dapat dilakukan secara bergantian,sehingga tiap orang mendapat kesempatan mengalami sebagai pemimpinuntuk menunjukkan kemampuannya. 5. Menciptakan jaringan komunikasi yang memajukan ketergantungan paraanggota satu dengan yang lain.
  • 101. IKLIM SEKOLAH YANG KONDUSIF  Lingkungan yang aman, nyaman dan tertib  Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah  Kesehatan sekolah  Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada perkembangan peserta didik  Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang tenang dan menyenangkanjuga akan membangkitkan kinerja para tenaga kependidikan Mulyasa (2004:120).Untuk itu semua pihak sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja yangharmonis, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan menyenangkan.
  • 103.  layanan dasar bimbingan  layanan responsif  layanan perencanaan individual  layanan dukungan sistem. Keterkaitan keempat komponen program bimbingan dan konseling.
  • 104.  Fungsi pemahaman  Fungsi preventif  Fungsi pengembangan  Fungsi penyembuhan  Fungsi adaptasi  Fungsi adaptasi  Fungsi perbaikan  Fungsi fasilitasi  Fungsi pemeliharaan
  • 105. Pengertian : Menurut pendapat Hotch dan Costor yang dikutip oleh Gipson dan Mitcheell (1981) program yang memberikan layanan khusus yang dimaksudkan untuk membantu individu dalam mengadakan penyesuaian diri.
  • 106. 1. Tugas guru dalam layanan bimbingan di dalam kelas 2. Tugas guru dalam layanan bimbingan di luar kelas.
  • 107.  Sasaran layanan  Berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu  Program pelayanan bimbingan dan konseling  Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan
  • 108. 1. Orientasi 2. Informasi 3. Penempatan dan penyaluran 4. Penguasaan konten 5. Konseling perseorangan 6. Bimbingan kelompok 7. Konseling kelompok 8. Konsultasi 9. meditasi
  • 109.  Kepala sekolah 1. Edukator, 2. Manager, 3. Administrator, 4. Supervisor, 5. Leader, 6. Inovator 7. dan Motivator (EMASLIM).  Wakil kepala sekolah  Guru mata pelajaran  Guru BK  Pustakawan sekolah
  • 111. Hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi- informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan
  • 112. Bagi masyarakat:  Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi- inovasinya  Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan.  Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan.  Melakukan tekanan/tuntutan terhadap sekolah.
  • 113.  Memudahkan memperbaiki pendidikan.  Memperbesar usaha meningkatkan profesi staf.  Konsep masyarakat tentang guru menjadi benar.  Mendapat dukungan moral dari masyarakat.  Memudahkan meminta bantuan dan material dari masyarakat  Memudahkan pemakaian media pendidikan di masyarakat.
  • 114.  Memelihara kelangsungan hidup sekolah.  Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan.  Memperlancar proses belajar mengajar.  Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
  • 115.  Orang tua  Guru  Komite sekolah  Kepala sekolah  Supervisor
  • 116.  Laporan kepada orang tua murid  Buletin Bulanan  Pameran Sekolah  Kunjungan ke sekolah (“school visitation”)  Kunjungan ke rumah murid (”home visitation”)  Melalui penjelasan oleh staf sekolah  Laporan Tahunan
  • 117.  Hubungan edukatif  Hubungan cultural  Hubungan institusional
  • 118.  Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.  Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru- guru satu bidang studi.  Kunjungan warga masyarakat atau orangtua siswa ke sekolah.  Pertemuan dengan kelompok masyarakat yang menaruh perhatian kepada pendidikan di sekolah.
  • 119. Nama : Ika Rama Apriliani Kelas : B
  • 120. DEFINISI MENGAJAR… Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang sama – sama aktif melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar . HASIL BELAJAR Hasil belajar merupakan kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
  • 121.  Pengelolaan Tempat Belajar  Pengelolaan Siswa  Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran  Pengelolaan isi/materi pembelajaran  Pengelolaan Sumber Belajar
  • 122.  Behaviourisme Behavorisme merupakan pendekatan dalam psikologi yang didasarkan atas proposisi (gagasan awal) bahwa perilaku dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah.  Kognitivisme Kognitivisme tidak seluruhnya menolak gagasan behaviorisme, namun lebih cenderung perluasannya, khususnya pada gagasan eksistensi keadaan mental yang bisa mempengaruhi proses belajar
  • 123.  Humanisme dipelopori oleh pakar psikologi Carl Rogers dan Abraham Maslow.  Menurut Rogers, semua manusia yang lahir sudah membawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apa yang diinginkan dan berperilaku dalam cara yang konsisten menurut diri mereka sendiri. Konstruktivisme Konstruktivisme memandang belajar sebagai proses di mana pembelajar secara aktif mengkonstruksi atau membangun gagasan-gagasan atau konsep-konsep baru didasarkan atas pengetahuan yang telah dimiliki di masa lalu atau ada pada saat itu.
  • 124.  Yaitu bahwa manusia belajar melalui pengamatannya terhadap perilaku orang lain.  Pakar yang paling banyak melakukan riset teori belajar sosial adalah Albert Bandura dan Bernard Weiner.
  • 125.  Mengajar dalam arti luas adalah mengorganisasikan aktivitas siswa. Peranan guru bukan semata – mata memberikan informasi, melainkan mengarahkan dan memberikan fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar lebih memadai.  Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang kompleks dari belajar.
  • 127. Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan. FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN  Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan  Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran  Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid  Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja  Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
  • 128.  Definisi PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar. Oemar Hamalik (2006) mendefinisikan PPSI sebagai pedoman yang disusun oleh guru dan berguna untuk menyusun satuan pelajaran
  • 129. Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI adalah sebagai berikut: Pedoman perumusan tujuan Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian Pedoman proses kegiatan belajar siswa Pedoman program kegiatan guru Pedoman pelaksanaan program Pedoman perbaikan atau revisi
  • 130.  M o d e l P e n g e mb a n g a n I n s t r u k s i o n a l B r i g g s  M o d e l B e l a H . B a n a t h y  M o d e l P P S I  M o d e l K e mp  M o d e l P e n g e mb a n g a n G e r l a c h d a n E l y  M o d e l I D I (I n s t r u c t i o n a l D e v e l o p me n t I n s t i t u t e )
  • 131. B e r f o k u s p a d a s i s w a P e n d e k a t a n s i s t e m P e ma n f a a t a n s u mb e r b e l a j a r s e c a r a ma k s i ma l
  • 132. K r i t e r i a i n i d i ma k s u d k a n s e b a g a i p e d o ma n p e mb u a t a n d a n p e n i l a i a n M o d e l S a t u a n P e l a j a r a n , y a n g p e r l u d i l a k u k a n o l e h s e t i a p c a l o n g u r u / g u r u d a l a m r a n g k a me l a k s a n a k a n P P S I . K r i t e r i a n n y a s b b :  A p a k a h p o k o k b a h a s a n d a n s u b p o k o k b a h a s a n t e l a h d i i d e n t i f i k a s i d a n d i j a d i k a n d a s a r d a l a m me n e n t u k a n “S a t u a n B a h a s a n ” y a n g a k a n d i a j a r k a n ?  K e l a s b e r a p a d a n b e r a p a l a ma p e n g a j a r a n i t u a k a n d i b e r i k a n ?  A p a k a h t e l a h d i r u mu s k a n t u j u a n i n s t r u k s i o n a l u mu m (T I U ) y a n g b e r s u mb e r d a r i T I U
  • 133.  S i a p k a n b a h a n p e n g a j a r a n  B u a t l a h b a h a n y a n g s i s t e m a t i s .  T e m u k a n l a h a n a l o g i a t a u i l u s t r a s i u n t u k m e m p e r m u d a h p e n j e l a s a n f a k t a -f a k t a d a n p r i n s i p - p r i n s i p y a n g s u l i t d i m e n g e r t i o l e h s i s w a .  K o n e k s i k a n /h u b u n g k a n h a l y a n g d i a j a r k a n d e n g a n k e n y a t a a n s e h a r i -h a r i y a n g d i a l a m i s i s w a .  G u n a k a n s e b a n y a k m u n g k i n s u m b e r r e f e r e n s i b e r u p a b u k u -b u k u a t a u b a h a n - b a h a n y a n g s e s u a i ,  B e l a j a r s e d i k i t t e t a p i m e n d a l a m j a u h l e b i h b a i k
  • 134.  Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni andra yang berarti “orang dewasa” dan agogos yang berarti “memimpin atau membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat didefenisikan dalam tiga aspek yaitu :  Biologis  Psikologis  Sosiologis  Pendidikan orang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan pengajar.
  • 135. Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni andra yang berarti “orang dewasa” dan agogos yang berarti “memimpin atau membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat didefenisikan dalam tiga aspek yaitu : Biologis Psikologis Sosiologis Pendidikan orang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan pengajar.
  • 136.  Orang dewasa mempunyai konsep diri  Orang dewasa kaya akan pengalaman  Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk belajar  Orang dewasa berpandangan untuk segera mempraktekkan hasil belajaranya  Orang dewasa dapat belajar  Belajar merupakan proses yang terjadi pada diri sendiri
  • 137.  Membantu melakukan penyesuaian psikologis dengan kondisi social.  Melengkapi keterampilan yang diperlukan untuk menemukan dan memecahkan masalah yang menekankan pemecahan dengan keterampilan bukan isi.  Menolong merubah kondisi sosial orang dewasa.  Memberi bantuan agar orang dewasa menjadi individu bebas dan otonom.
  • 138.  Metode Ceramah (Preaching Method)  Metode demontrasi (Demonstration method)  Metode diskusi (Discussion method)  Metode latihan keterampilan (Drill method)  Metode percobaan (Experimental method)  Metode pemecahan masalah (Problem solving method)  Metode Discovery
  • 139.  Melakukan asesment kebutuhan belajar, merumuskan tujuan, mengidentifikasi hambatan, dan menetapkan prioritas yang akan digunakan untuk mengelola kegiatan pembelajaran.  Memilih pokok bahasan dan atau tugas yang harus dilakukan dalam pembelajaran dan menentuka indicator pencapaian tujuan pembelajaran.  Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta didik  Mengidentifikasi materi atau bahan pelajaran/rincian tugas pembelajaran
  • 140. Pedagogy Konsep diri (self-cocept) Anak ialah pribadi yang tergantung. Pengalaman pelajar masih sangat terbatas Kesiapan belajar Pendidik menentukan apa yang akan dipelajari, bagaimana dan kapan belajar Perspektif waktu dan orientasi terhadap belajar. Androgogy Si pelajar bukan pribadi yang tergantung, tetapi pribadi yang telah masak secara psikologis Pengalaman pelajar orang dewasa dinilai sebagai sumber belajar yang kaya. Pelajar menentukan apa yang mereka perlu pelajari berdasarkan pada persepsi mereka sendiri terhadap tuntutan situasi sosial mereka. Belajar merupakan proses untuk penemuan masalah dan pemecahan masalah pada saat itu juga.
  • 141.
  • 142.  Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.  Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
  • 143.  Metode Ceramah  Metode Pembelajaran Ceramah Plus  Metode Tanya Jawab  Metode Diskusi  Metode Penugasan (Resistasi)  Metode Karyawisata  Metode Role Playing
  • 144. Kelebihan metode ceramah Berikut ini adalah kelebihan dari metode ceramah: a. Guru mudah menguasai kelas. b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar. c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar. d. Mudah dilaksanakan
  • 145. Kelebihan metode tanya jawab a. Kelas lebih aktif karena siswa tidak hanya mendengarkan saja. b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-hal yang belum diketahui siswa. c. Guru dapat mengetahui sejauh mana penangkapan siswa terhadap sesuatu yang diterangkan. Kelemahan metode tanya jawab a. Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru. b. Membutuhkan waktu lebih banyak. (Sofa, 2008)
  • 146. Kelebihan Metode Resitasi a. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar peserta didik b. Memupuk rasa tanggung jawab c. Memperkuat motivasi belajar d. Menjalin hubungan antara sekolah dengan keluarga. e. Mengembangkan keberanian berinisiatif
  • 147. 1. Kelebihan Metode Karya Wisata 2. Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar. 3. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat. 4. Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang kreatifitas siswa. 5. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas, mendalam dan actual. Kekurangan Metode Karya Wisata 1. Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah. 2. Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak. 3. Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang. 4. Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata. 5. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan. 6. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.
  • 148. Berbagai kekurangan tersebut dapat diatasi apabila seorang guru atau pimpinan dalam kelas bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk mencari solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur situasi dalam kelas sebaik mungkin. Caranya yaitu dengan menguasai betul-betul materi yang akan disampaikan dan membuat perencanaan proses belajar mengajar dengan matang.
  • 150. Kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (siswa) dan fasilitas. PengertianPengertian
  • 152. a. Attention Getting Behaviors b. Power Seeking Behaviors c. Revenge Seeking Behaviors d. Peragaan Ketidakmampuan
  • 153.  Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dsb.  Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya.  Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya.  “Membombong” anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.  Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.  Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair.  Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaan baru.
  • 154. 1. Behavior-Modification Approach 2. Socio-Emotional Climate Approach 3. Group Process Approach
  • 156. Desain bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan (Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang sistematika yang dilakukan sebelum tindakan pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4).
  • 157. Kegiatan pertama dalam merancang pembelajaran adalah menetapkan dan memerinci tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran dimulai dan berfokus pada penetapan tujuan pembelajaran. Langkah berikutnya adalah menentukan pokok-pokok bahasan dan tugas ajaran yang harus diberikan pada siswa agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai
  • 158. Kegiatan pertama dalam merancang pembelajaran adalah menetapkan dan memerinci tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran dimulai dan berfokus pada penetapan tujuan pembelajaran. Langkah berikutnya adalah menentukan pokok-pokok bahasan dan tugas ajaran yang harus diberikan pada siswa agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai
  • 159.  Langkah – langkah Pembelajaran Pendahuluan Awal a. Orientasi b. Apersepsi c. Motivasi d. Pemberian Acuan e. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
  • 160.  Langkah – langkah pembelajaran Inti Sesuai permen No. 41 tahun 2007 Pembelajaran inti melalui 3 tahapan yakni Ekplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi  Langkah – langkah Pembelajaran Akhir ( penutup )
  • 161. (1) menganalisis hari efektif, (2) menyusun program tahunan, (3) menyusun program semester, (4) menyusun program tagihan, (5) menyusun silabus (6) menyusun rencana pembelajaran, dan (7) membuat rancangan penilaian hasil belajar siswa.
  • 163.  Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.  Seorang guru banyak mempunyai tugas baik yang terikat oleh dinas atau di luar dinas, dalam bentuk pengabdian.
  • 166.  Profesional, jelas berkaitan dengan kemampuan fungsional seorang guru untuk memahami, bersikap, menilai, memutuskan, a tau bertindak di dalam kaitan tugasnya.
  • 167.  Memiliki semangat juang yang tinggi  Mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan perkembangan IPTEK  Mampu belajar dan bekerjasama dengan profesi lain  Memiliki etos kerja yang kuat  Memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan karir  Berjiwa profesional tinggi
  • 168.  Mengidentifikasi kualifikasi perubahan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.  Memilih sistem pendekatan belajar- mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.  Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif  Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan serta standar keberhasilan
  • 169. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Konsep dasar strategi belajar- mengajar Sasaran kegiatan belajar-mengajar
  • 170. 1) Memiliki tujuan 2) Ada suatu prosedur 3) Penggarapan materi yang khusus 4) Adanya aktifitas anak didik 5) Guru sebagai pembimbing 6) Disiplin 7) Ada batas waktu 8) Evaluasi
  • 171. Komponen Belajar Mengajar 1) Tujuan-tujuan yang ingin dicapai 2)Bahan pelajaran 3)Kegiatan belajar mengajar 4)Metode
  • 173. Pengertian : Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan salah satu bentuk model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar. Dalam konteks yang sebenarnya, mengajar mengandung banyak tindakan, baik mencakup teknis penyampaian materi, penggunaan metode, penggunaan media, membimbing belajar, memberi motivasi, mengelola kelas, memberikan penilaian dan seterusnya.
  • 174. Microteaching mempunyai tujuan yaitu : 1. Tujuan Umum 2. Tujuan khusus
  • 175.  Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai orang lain  Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.  Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat terbuka dengan kritik orang lain  Mengembangkan sikap kritis murobbi.  Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar dan komponen-komponenya.  Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu penampilan yang baik.
  • 176. Ciri-ciri pokok Micro Teaching : 1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10 orang 2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit 3. Komponen mengajar yang dikembangkan terbatas 4. Sekadar real teaching.
  • 177.  Microteaching is a real teaching  Micro teaching lessons the complexities of normal classroom teaching  Microteaching focuses on training for the accomplishment of specific tasks  Micro teaching allows for the increased control of practice  Micro teaching greatly expands the normal knowledge of results or feedback dimension in teaching
  • 178.  Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan praktik keguruan sangat tinggi.  Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro (micro teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro (micro teaching).  Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi.  Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching) kurang bermanfaat.  Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching), praktikan dapat menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik.  Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga lebih signifikan dengan keterampilan mengajar.
  • 179. Microteaching berasal dari dua kata yaitu micro yang berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti mengajar. Jadi, Microteaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat. Pembelajaran microteaching juga memiliki tujuan dan manfaat. Tujuan dari microteaching diantaranya adalah Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan mengajar, Membentuk sikap profesional sebagai calon guru/dosen,dll. Dan salah satu manfaatnya yaitu Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching) menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi,dll. Dalam microteaching juga terdapat delapan komponen mengajar yang harus diperhatikan seperti yang telah dijelaskan diatas.
  • 180. PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN”
  • 181. MEDIA PEMBELAJARAN ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa
  • 183. Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian 1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP 2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran Mandiri .
  • 185. • Efektivitas Media Pembelajaran • Taraf Berpikir Siswa • Interaktivitas Media Pembelajaran • Ketersediaan Media Pembelajaran • Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran • Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran • Alokasi Waktu • Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran • Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran • Kualitas Teknis Media Pembelajaran Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
  • 186. Alat pembelajaran Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi pembelajaran DEFINISI KLASIFIKASI VISUAL AUDIO AUDIO VISUAL
  • 187.  Kesesuaian dengan tujuan pengajaran  Ketepatan dalam memilih media pengajaran  Objektifitas  Program pengajaran  Sasaran program  Situasi dan kondisi  Kualitas teknik  Keefektifan dan efisiensi
  • 188. Sumber media dan alat Pembelajaran
  • 189. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal.
  • 191.  Media telah menjadi bagian integral dalam pembelajaran. alat bantu visual dalam pengajaran -mendorong motivasi belajar memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana
  • 192.  Dimensi Daya Jangkau/Akses Informasi  Dimensi Kecepatan Informasi  Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi  Dimensi Keefektifan Memperoleh Pengetahuan  Dimensi Kesesuaian Informasi  Dimensi motivasi
  • 193.  Barang Bekas  Realitas  Benda yang mempunyai nilai khusus
  • 194.  Terdapat beberapa media sederhana yang dapat dikembangkan guru untuk kepentingan yang segera dipenuhi, misalnya membuat media-media sederhana seperti poster, ceritera bergambar dengan menggunakan foto, OHT, rekaman cerita (pembelajaran melalui audio), papan planel dan sejenisnya
  • 195. TEKNOLOGI PENDIDIKAN CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA)
  • 196. Definisi pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor
  • 197. Siswa • bahwa CBSA merupakan proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka belajar. Guru • merupakan suatu strategi yang dipilih guru agar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar berlangsung secara optimal
  • 198. 1. Aktivitas belajar anak didik 2. Aktivitas Guru Mengajar 3. Program Belajar 4. Suasana Belajar 5. Sarana Belajar
  • 199. 1. Dimensi subjek didik : 2. Dimensi Guru 3. Dimensi Program 4. Dimensi situasi belajar- mengajar