3. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang
artinya seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan, Selain itu pemimpin dapat didefinisikan
sebagai orang yang mendapat amanah serta memiliki
sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau
mengatur orang lain
4. perencanaan, pengelolaan kelas dan Penilaian
kemampuan belajar siswa. Dalam proses ini
seorang pimpinan membimbing, memberi
pengarahan, mempengaruhi perasaan dan
perilaku, serta menggerakkan orang lain untuk
bekerja menuju sasaran yang diingini bersama.
5. Berpakaian rapi dan sederhana
Mengajar dengan penuh kesungguhan
Bertutur kata dengan lantang, tegas, lugas dan
meyakinkan
Disiplin
Kemampuan menguasai kelas.
Teladan.
6. 1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi
2. Berkemampuan bekerja keras
3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa
4. Memiliki disiplin
5. Memiliki sikap kepelayanan
7. 1. Idealized
influence (pengaruh
ideal)
2. Inspirational
motivation
(motivasi
inspirasi).
3. disebut intellectual
stimulation (stimulasi
intelektual).
4. Dimensi yang
keempat adalah
individualized
consideration
(konsiderasi
individu).
Dimensi
Kepemim
pinan
8. Yang dimaksud pendekatan kepemimpinan
disini adalah sudut pandang terhadap
kepemimpinan, yang mana pendekatan
kepemimpinan ini ada 3 yaitu: Pertama, yaitu
pendekatan sifat yang menfokuskan pada
karakteristik pribadi pemimpin. Kedua, yaitu
pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan
bawahannya. Ketiga, Pendekatan
situasional, perilaku seorang pemimpin dengan
karakteristik situasional.
10. 1. Model Kepemimpinan Kontingensi Fielder
2. Model Kepemimpinan Empat Dimensi
3. Model kepemimpinan Situasional
11. Gaya yang efektif yaitu:
1) Eksekutif
3) Otokratis yang
baik (Benevolent
autocrat),
4) Birokrat
2) Pecinta
pengembangan
(developer).
12. Sedangkan gaya yang
tidak efektif yaitu:
1. Pencinta
kompromi
(compromiser).
4. Deserter (Lain
dari tugas). 3. Otokrat
2. Missionari.
.
13. 1)Gaya Mendikte (Telling). Gaya ini diterapkan
jika anak buah dalam tingkat kematangan
rendah, dan memerlukan petunjuk serta
pengawasan yang jelas.
2)Gaya Menjual (Selling). Gaya ini diterapkan
apabila kondisi anak buah dalam taraf rendah
sampai moderat. Mereka telah memiliki
kemauan untuk melakukan tugas, tetapi belum
didukung oleh kemampuan yang memadai
14. 3)Gaya Melibatkan Diri (Participating). Gaya ini
diterapkan apabila tingkat kematangan anak
buah berada pada taraf kematangan moderat
sampai tinggi. Mereka mempunyai
kemampuan, tetapi kurang memiliki kemauan
kerja dan kepercayaan diri.
4)Gaya Mendelegasikan (Delegating). Gaya ini
diterapkan jika kemampuan dan kemauan anak
buah telah tinggi. Gaya ini disebut
mendelegasikan karena anak buah dibiarkan
melaksanakan kegiatan sendiri, melalui
pengawasan umum
15. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku seseorang atau
sekelompok orang untuk meneapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu.
Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang
di dalamnya terjadi interaksi antara pihak
yang memimpin dengan pihak yang dipimpin
untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan
cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi
dan mengkoordinasi.
17. Peran adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari
seseorang dalam posisi tertentu. Aspek dinamika dari
status (kedudukan) apabila seseorang atau beberapa
orang atau sekelompok orang atau organisasi yang
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
jabatanya
Pemimpin adalah seseorang yang mampu untuk
beraktifitas, memimpin, menggerakkan, atau
mempengaruhi bawahan, melakukan koordinasi serta
mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
18. Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya
melibatkan banyak stake holder yang sangat
berperan penting dalam kelangsungan proses
pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya :
Kepala Sekolah
Guru
Orangtua / Masyarakat
19. 1. Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
2. Peran Pemimpin Dalam Pengambilan
Keputusan
3. Peran Pemimpin Dalam Pembangunan Tim
4. Peranan kepemimpinan dalam tim
5. Peran Pemimpin Sebagai Pembangkit
Semangat
6. Peran Menyampaikan Informasi
20. 1. Educator
2. Manajer
3. Administrator
4. Supervisor
(penyelia)
5. Leader
(pemimpin)
6. Pencipta iklim
kerja
7. Wirausahawan
21. Begitu kompleksnya tugas dan peran pimpinan dalam kependidikan
untuk tercapainya tujuan yang harus dicapai memerlukan tanggung
jawab dan sikap yang konsisten akan atasan yang berlaku dengan tidak
melupakan unsur kearifan. Pemimpin harus melakukan beberapa
peran untuk menunjang keberlangsungan organisasi mereka, terlebih
pada organisasi pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan
kualitas SDM di Indonesia
22.
23. administrasi pendidikan dalam arti
seluas-luasnya adalah suatu ilmu yang
mempelajari penataan sumber daya untuk
mencapai tujuan pendidikan secara
produktif
24. Tujuan administrasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan kegiatan operasional
kependidikan dalam mencapai tujuan
pendidikan
25. Fungsi perencanaan
Fungsi organisasi
Fungsi koordinasi
Fungsi motivasi
Fungsi pengawasan
26. Administrasi kesiswaan
Administrasi personal
Administrasi kurikulum
Administrasi keuangan
Administrasi pelayanan khusus
27. Administrasi kesiswaan merupakan
bagian dari kegiataan administrasi yang
dilaksanakan disekolah, berupa usaha
kerjasama yang dilakukan oleh para
pendidik agar terlaksananya proses
belajar mengajar yang
relevan, efektif, efisien, guna tercapainya
tujuan pendidikan yang diharapkan.
28. pengelolaan penerimaan siswa baru
pengelolaan bimbingan dan penyuluhan
pengelolaan kelas
pengelolaan organisasi siswa intra sekolah
(OSIS)
pengelolaan data tentang siswa
dll.
29. 1. Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa
Baru.
2. Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa
Baru.
3. Pengelolaan Kelas.
4. Pembinaan Disiplin Murid/Siswa.
5. Pengelolaan Data Siswa
30. Administrasi Personalia adalah proses
yang paling dasar dalam pengumpulan
informasi yang berhubungan dengan
sistem kepegawaian.
31. Biodata Pegawai
Sejarah Kepangkatan
Sejarah jabatan
Sejarah Pendidikan Formal
Sejarah Pendidikan Penjenjangan
32. administrasi kurikulum merupakan seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan
bersungguh - sungguh untuk
membantu, melayani, dan mengarahkan
serta membina secara kontinu situasi
belajar mengajar, agar berjalan efektif dan
efesien demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
33. Berhubungan dengan tugas guru atau
pendidik
Berhubungan dengan peserta didik
Berhubungan dengan seluruh sivitas
akademika atau warga sekolah.
Menyangkut proses belajar mengajar
(PBM)
34. Administrasi keuangan yaitu
penyelenggaraan kegiatan pendidikan
memerlukan adanya dana
arti sempit, yaitu segala pencatatan
masuk dan keluarnya keuangan untuk
membiayai suatu kegiatan organisasi kerja
yang berupa tata usaha atau tata
pembukuan keuangan.
35. Administrasi layanan khusus adalah
suatu usaha yang tidak secara langsung
berkenaan dengan proses belajar
mengajar dikelas, tetapi secara khusus
diberikan oleh pihak sekolah kepada para
siswanya agar mereka lebih optimal dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
36. Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Perpustakaan
Layanan Kantin atau Kafetaria
Layanan Kesehatan
Layanan Transportasi Sekolah
Layanan Asrama
Layanan Koperasi
Layanan Laboratorium
38. Manajemen merupakan suatu proses yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan uituk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya (R Terry)
40. 1.Mewujudkan suasana kerja sama yang
aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan
dan bermakna bagi para karyawan atau anggota.
2.Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian , kecerdasan, ahlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya manyarakat bangsa dan negara.
3.Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat) kopetensi
bekerja para anggota serta tertunjangnya
kopetensi manajerial para atasan dan anggota
sebagai manajer.
42. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan
situasi pembelajaran yang lebih baik.
Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :
Good Carter
Boardman.
Wilem Mantja (2007)
Kimball Wiles (1967)
Mulyasa (2006)
Ross L (1980),
Purwanto (1987),
43. Memenuhi keinginan pegawai-pegawai
bawahannya dan selalu memberi keterangan
yang sebaik-baiknya kepada pegawainya.
Mengizinkan pegawainya menggunakan
kebijaksanaan dan putusannya sendiri
sebanyak yang mereka sanggup membuatnya.
Tidak melampaui wewenang dari para ahli
dan selalu mebuka pintu selebar-lebarnya
untuk keperluan konferensi dan pembicaraan
dengan para bawahannya.
44. Supervisi dapat menemukan kegiatan yang
sudah sesuai dengan tujuan
Supervisi dapat menemukan kegiatan yang
belum sesuai dengan tujuan.
Supervisi dapat memberi keterangan tentang
apa yang perlu dibenahi lebih dahulu
(diprioritaskan).
Melalui supervisi dapat diketahui petugas
(guru, kepala sekolah) yang perlu ditatar.
46. Super berarti diatas
vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi,
pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan / orang yang berposisi
diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.
Supervisi pendidikan : pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya
dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
47. Penelitian (research)
Penilaian (evaluation)
Perbaikan ( improvement )
Pembinaan → berupa bimbingan (guidance)
48. 1. Teknik Supervisi Individual
a) Kunjungan Kelas, (Classroom Visitation)
b) Kunjungan Observasi (Observation Visits)
c) Pertemuan Individual
d) Kunjungan Antar Kelas
49. Tahap-tahap kunjungan kelas
1. tahap persiapan
2. tahap pengamatan selama kunjungan
3. tahap akhir kunjungan
4. tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut
50. aspek-aspek yang diobservasi adalah:
usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran,
cara menggunakan media pengajaran,
variasi metode
c. Pertemuan Individual
empat jenis pertemuan (percakapan) individual
Classroom-conference
Office-conference
Causal-conference
Observational visitation
52. 2. Teknik Supervisi Kelompok
Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting)
Mengadakan diskusi kelompok (groupdiscussions)
Mengadakan penataran-penataran(inservice-
training)
Model supervisi
Pola konvensional
Pola supervisi klinis
Perilaku supervisi
Ada dua kegiatan yang terdapat
dalam supervisi, yaitu kegiatan
pengumpulan data dan pembinaan
54. Modul pembelajaran merupakan satuan program
belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari
oleh siswa sendiri secara perseorangan atau
diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-
instructional) (Winkel, 2009:472).
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang
disusun secara sistematis dan menarik yang
mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang
dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
55. 1. Modul merupakan unit pengajaran terkecil dan
lengkap.
2. Modul memuat rangkaian kegiatan belajar yang
direncanakan dan sistematik
3. Modul memuat tujuan belajar yang dirumuskan
secara jelas dan spesifik (khusus)
4. Modul memungkinkan siswa belajar sendiri
(independent).
5. Modul merupakan realisasi pengakuan
perbedaan individual dan merupakan salah satu
perwujudan dan pengajaran individual.
56. 1. Dapat belajar sesuai dengan kesanggupan
dan menurut lamanya waktu yang
digunakan mereka masing-masing.
2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan
teknik mereka masing-masing.
3. Memberikan peluang yang luas untuk
memperbaiki kesalahan dengan remedial
dan banyaknya ulangan.
4. Siswa dapat belajar sesuai dengan topik
yang diminati.
57. Anwar (2010), menyatakan bahwa
karakteristik modul pembelajaran yaitu:
Self instructional
Self contained
Stand alone
Adaptif,
User friendly
Konsistensi
58. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip Balikan (feedback)
Prinsip Penguasaan Tuntas (mastery
learning)
Prinsip Remidial
Prinsip motivasi dan kerja sama
Prinsip Pengayaan
60. PENGAJARAN MODUL
1. Tujuan : dirumuskan dalam
bentuk kelakuan murid,
2. Penyajian bahan
pelajaran : bahan
pelajaran disajikan secara
individual.
3.Kegiatan intruksional :
menggunakan aneka ragam
kegiatan belajar
PENGAJARAN KONVENSIONAL
1. Tujuan : tidak dirumuskan
secara spesifik dalam bentuk
kelakuan
2. Penyajian bahan
pelajaran : bahan pelajaran
disajikan kepada kelompok.
3.Kegiatan intruksional :
bahan pelajaran di buat
menurut pertimbangan guru
61. 4.Pengalaman belajar :
berorientasi pada
kegiatan murid
5.Partisipasi : Para siswa
selalu aktif
6.Kecepatan belajar :
tiap siswa maju
menurut kecepatannya
masing-masing
4.Pengalaman belajar :
berorientasi pada
kegiatan guru
5.Partisipasi : murid-
murid kebanyakan
bersikap Pasif
6.Kecepatan belajar :
murid semuanya harus
belajar menurut
kecepatan ditentukan
oleh kecepatan guru
mengajar.
62. a. Kesulitan bagi siswa
b. Kesulitan bagi guru
c. Kesulitan bagi
administrator
63. (Suryaningsih, 2010:31), keuntungan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan
penerapan modul adalah sebagai berikut :
Meningkatkan motivasi siswa, karena
setiap kali mengerjakan tugas pelajaran
yang dibatasi dengan jelas dan sesuai
dengan kemampuan.
64. PENGERTIAN :
Pengelolaan Pengajaran adalah proses
mengendalikan, dan mengatur, dan
memanejemeni proses pengajaran
(proses belajar-mengajar).
65. Pengelolaan pengajaran pada hakikatnya
mengacu pada suatu upaya untuk mengatur/
mengendalikan/memanejemeni aktivitas
pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan
tujuan pengajaraan sehingga tercapai lebih
efektif, efisien, dan produktif .
66. Konsep pengajaran memiliki pokok-pokok
umum. Adapun pokok-pokok umum sebagai
berikut :
- Metodik Khusus, dan
- Didaktik
67. 1. Sistem Pengajaran, meliputi :
Pendididkan, Latihan, Pengajaran, dan
Teknologi Pendidikan.
2. Pendekatan Sistem Pengajaran
Ada 2 ciri pendekatan :
- Pendekatan sistem pengajaran mengarah
ke proses belajar mengajar.
- Penggunaan metode khusus untuk
mendesain sistem pengajaran
69. 1. Konsep Strategi Belajar Mengajar
2. Sasaran kegiatan belajar mengajar
3. Belajar-mengajar sebagai suatu sistem
4. Hakikat Proses Belajar
5. Perubahan Tingkah Laku Siswa
6. Pola-pola Belajar Siswa
- Signal Learning
- Stimulus-Respon Learning
- Descrimination Learning
- Concept Learning
- Problem Solving
71. Pembelajaran tuntas (mastery learning)
adalah pendekatan dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan peserta didik menguasai
secara tuntas seluruh standar kompetensi
maupun kompetensi dasar mata pelajaran
tertentu.
72. Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan
dengan urutan yang hirarkis.
Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan
patokan, dan setiap kompetensi harus diberikan feedback,
Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang
diperlukan,
Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang
mencapai ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile &
Lalley: 2003)
73. Agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai
sepenuhnya oleh seluruh siswa. Penerapan konsep
pembelajaran tuntas dalam pembelajaran dapat
mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar
dengan memberikan kualitas pembelajaran yang lebih
sesuai, bantuan serta perhatian khusus bagi siswa-
siswa yang lambat agar menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang di tetapkan.
74. Model belajar tuntas akan terlaksana apabila:
(1) siswa menguasai semua bahan pelajaran yang
disajikan secara penuh.
(2) bahan pengajaran dibetulkan secara sistematis.
75. 1. Bahwa adanya korelasi antara tingkat keberhasilan
dengan kemampuan potensial (bakat).
2. Apabila dilaksanakan secara sistematis, maka
semua peserta didik akan mampu menguasai bahan
yang disajikan kepadanya.
78. Kepala sekolah adalah tenaga
fungsional guru yang diberikan tugas
tambahan untuk memimpin suatu
sekolah di mana diselenggarakan proses
belajar mengajar atau tempat di mana
terjadi interaksi antara guru yang
memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran.
79. a. Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah
b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di
sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.
c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan
sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan
pendidikan.
d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama
mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang
diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya.
e. Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan
pengembangan sekolahnya
80. Dalam menjalankan fungsinya sebagai
administrator, kepala sekolah harus mampu
menguasai tugas-tugasnya dan
melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu :
Membuat perencanaan
Kepala sekolah bertugas menyusun struktur
organisasi sekolah
Kepala sekolah sebagai koordinator dalam
organisasi sekolah
Kepala sekolah mengatur kepegawaian dalam
organisasi sekolah
81. Sepervisi adalah salah satu tugas pokok
dalam administrasi pendidikan bukan hanya
merupakan tugas pekerjaan para inspektur
maupun pengawas saja melainkan juga
tugas pekerjaan kepala sekolah terhadap
pegawai-pegawai sekolahnya.
82. 1. Lingkungan masyarakat di mana sekolah
berada.
2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi
tanggung jawab kepala sekolah.
3. Tingkatan dan jenis sekolah.
4. Keadaan guru-guru dan pegawai-pegawai
yang tersedia.
5. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu
sendiri.
83. Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing para guru
Membimbing dan mengawasi guru-guru
Menyelenggarakan rapat-rapat dewan guru
Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang teratur
Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru (inter
class visit).
Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan
menyusun suatu silabus mata pelajaran.
Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru
mengadakan penilaian cara dan hasil, kerjanya.
Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian
bersama guru-guru mengenai situasi dan kondisi sekolah
85. MASA KEMERDEKAAN
Politik feodal-kolonial menghendaki adanya garis
pemisah yang tegas antara status bawahan dan
atasan. Sebagai akibat politik ini, sistem
pengawasan sekolah-sekolah bersifat otokratis dan
terutama ditujukan untuk meneliti apakah putusan-
putusan yang telah ditetapkan atasan dan perintah-
perintahnya ditaati.
Sistem pendidikan di sekolah-sekolah bersifat
nasional dan demokratis. Untuk mencapai tujuan
ini, diperlukan administrasi dan pengawasan yang
demokratis pula, dan sekolah-sekolah harus benar-
benar hidup dan tumbuh di atas dasar-dasar filsafat
negara, yaitu Pancasila.
MASA KOLONIAL
86. Partisipasi guru dalam administrasi sekolah sangat
penting dan menjadi keharusan. Partisipasi dimaksud
hendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan
kepada para guru dan kepala sekolah untuk memberi
contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan
untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.
87. Penerapan demokrasi dalam administrasi sekolah
adalah administrasi sebagai kegiatan atau rangkaian
kegiatan kepemimpinan;
Kegiatan kepemimpinan ini meliputi :
1. Kegiatan mengorganisasi personel dan material,
2. Merencanakan program/kegiatan-kegiatan,
3. Membangun semangat guru-guru dan inisiatif
perseorangan/kelompok ke arah tercapainya tujuan-tujuan.
4. Menilai hasil-hasil dari rencana-rencana, prosedur-
prosedur, serta pelaksanaannya oleh perseorangan dan
kelompok.
88. 1. Menghormati kepribadian orang-seorang;
2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain;
3. Kerja sama dengan orang lain;
4. Menggunakan kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan
kesejahteraan umum dan kemajuan sosial;
5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam
memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau
emosi;
6. Menyelediki, menemukan, dan menerima kekurangan-kekurangan diri
sendiri dan berusaha memperbaikinya;
7. Mereka memimpin dan mengikuti sesuai dengan kesanggupan mereka bagi
keungtungan kelompok/bersama;
89. a. Arti dan perlunya orientasi
Bagi guru-guru baru yang mulai menjalankan tugasnya, ada masa
orientasi sangat diperlukan.
Yang dimaksud dengan masa orientasi ialah suatu kesepakatan
yang diberikan kepada seorang pegawai guru yang baru mulai
bekerja, untuk mengadakan observasi dan berpastisipasi langsung
dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai
guru di sekolah itu. Agar waktu yang relatif singkat ia dapat segera
mengenal dan menyesuaiakn diri dengan lingkungan tempat ia bekerja.
90. Masalah-masalah yang dihadapi oleh guru-guru baru pada
umumnya dapat di kelompokkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan perumahan/tempat tinggal yang sesuai atau wajar
bagi seorang guru.
2. Memperoleh perkenalan dengan personel sekolah (guru-guru dan
pegawai).
3. Memperoleh pengertian tentang sistem dan tujuan sekolah.
4. Mengerti tentang peraturan-peraturan dan tata tertib yang
berlaku di sekolah itu.
5. Mengerti dan dapat mengenal masyarakat serta lingkungan sekitar.
6. Mengenal organisasi-organisasi profesional dan etika jabatan, dan
7. Masalah-masalah penting lainnya yang berhubungan langsung.
91. 1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangunan yang ber-pancasila.
2. Guru ememiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi
kepentingan anak didik.
92. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar
sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja sama maupun didalam hubungan
keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
93.
94. sistem yang bergerak dan berperan dalam
merumuskan tujuan pendewasaan manusia
sebagai mahluk sosial agar mampu
berinteraksi dengan lingkungan. Dengan
begitu disana kita bisa belajar bagaimana
cara menyikapi diri kita ketika berhadapan
dengan suatu masalah sehingga kita bisa
menyelesaikannya.
95. Wewenang dan tanggung jawab sekolah
adalah hak dari organisasi sekolah
untuk memerintah orang lain untuk
melakukan sesuatu di sertai
pertanggung jawaban dari organisasi
sekolah dalam mengambil keputusan
agar tujuan dapat tercapai.
Pengertian Pembagian
1.Kepala sekolah
2.Komite sekolah
3.Kepala tatausaha
4. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
5. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
6. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana
7.Wakil kepala sekolah bidang HUMAS
8. Koordinator BK
9.Guru
10.SISwa
97. iklim sekolah merupakan
suatu kondisi,dimana keadaan
sekolah dan lingkungannya
dalam keadaan yag sangat
aman,nyaman, damai dan
menyenangkan untuk kegiatan
belajar mengajar
100. Cara Mengkreasikan Iklim Sekolah
1. Saling memberi informasi, ide, persepsi, dan
wawasan.
2. Kerja sama dalam kelompok mereka
3. Membuat para personalia pendidikan khususnya
para pengajar sebagaimasyarakat paguyuban di
lembaga pendidikan.
4. Mengusahakan agar fungsi kepemimpinan dapat
dilakukan secara bergantian,sehingga tiap
orang mendapat kesempatan mengalami sebagai
pemimpinuntuk menunjukkan kemampuannya.
5. Menciptakan jaringan komunikasi yang
memajukan ketergantungan paraanggota satu
dengan yang lain.
101. IKLIM SEKOLAH YANG KONDUSIF
Lingkungan yang aman, nyaman dan tertib
Ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah
Kesehatan sekolah
Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada perkembangan
peserta didik
Seperti halnya iklim fisik, suasana kerja yang tenang
dan menyenangkanjuga akan membangkitkan kinerja para
tenaga kependidikan Mulyasa (2004:120).Untuk itu semua
pihak sekolah harus mampu menciptakan hubungan kerja
yangharmonis, serta menciptakan lingkungan sekolah
yang aman dan menyenangkan.
103. layanan dasar bimbingan
layanan responsif
layanan perencanaan individual
layanan dukungan sistem. Keterkaitan
keempat komponen program bimbingan dan
konseling.
104. Fungsi pemahaman
Fungsi preventif
Fungsi pengembangan
Fungsi penyembuhan
Fungsi adaptasi
Fungsi adaptasi
Fungsi perbaikan
Fungsi fasilitasi
Fungsi pemeliharaan
105. Pengertian :
Menurut pendapat Hotch dan Costor yang
dikutip oleh Gipson dan Mitcheell (1981)
program yang memberikan layanan khusus
yang dimaksudkan untuk membantu individu
dalam mengadakan penyesuaian diri.
106. 1. Tugas guru dalam layanan bimbingan di
dalam kelas
2. Tugas guru dalam layanan bimbingan di luar
kelas.
107. Sasaran layanan
Berkenaan dengan permasalahan yang
dialami individu
Program pelayanan bimbingan dan konseling
Berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan
pelayanan
108. 1. Orientasi
2. Informasi
3. Penempatan dan penyaluran
4. Penguasaan konten
5. Konseling perseorangan
6. Bimbingan kelompok
7. Konseling kelompok
8. Konsultasi
9. meditasi
109. Kepala sekolah
1. Edukator,
2. Manager,
3. Administrator,
4. Supervisor,
5. Leader,
6. Inovator
7. dan Motivator
(EMASLIM).
Wakil kepala
sekolah
Guru mata
pelajaran
Guru BK
Pustakawan
sekolah
111. Hubungan dengan masyarakat bagi
suatu sekolah adalah hubungan dua arah
antara sekolah dengan masyarakat untuk
memusyawarahkan ide-ide dan informasi-
informasi tertentu yang berguna bagi
peningkatan pendidikan
112. Bagi masyarakat:
Tahu hal-hal persekolahan dan inovasi-
inovasinya
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang
pendidikan lebih mudah diwujudkan.
Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam
pendidikan.
Melakukan tekanan/tuntutan terhadap
sekolah.
113. Memudahkan memperbaiki pendidikan.
Memperbesar usaha meningkatkan profesi
staf.
Konsep masyarakat tentang guru menjadi
benar.
Mendapat dukungan moral dari masyarakat.
Memudahkan meminta bantuan dan material
dari masyarakat
Memudahkan pemakaian media pendidikan di
masyarakat.
114. Memelihara kelangsungan hidup sekolah.
Meningkatkan mutu pendidikan disekolah
yang bersangkutan.
Memperlancar proses belajar mengajar.
Memperoleh dukungan dan bantuan dari
masyarakat yang diperlukan dalam
pengembangan dan pelaksanaan program
sekolah.
115. Orang tua
Guru
Komite sekolah
Kepala sekolah
Supervisor
116. Laporan kepada orang tua murid
Buletin Bulanan
Pameran Sekolah
Kunjungan ke sekolah (“school visitation”)
Kunjungan ke rumah murid (”home
visitation”)
Melalui penjelasan oleh staf sekolah
Laporan Tahunan
118. Aktivitas para siswa/kelas atau tingkat kelas.
Aktivitas guru, beberapa guru, atau guru-
guru satu bidang studi.
Kunjungan warga masyarakat atau orangtua
siswa ke sekolah.
Pertemuan dengan kelompok masyarakat
yang menaruh perhatian kepada pendidikan
di sekolah.
120. DEFINISI MENGAJAR…
Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses
hubungan timbal balik antara guru dengan siswa
yang sama – sama aktif melakukan kegiatan, dimana
guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa
untuk melakukan kegiatan belajar .
HASIL BELAJAR
Hasil belajar merupakan kemampuan – kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
121. Pengelolaan Tempat Belajar
Pengelolaan Siswa
Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Pengelolaan isi/materi pembelajaran
Pengelolaan Sumber Belajar
122. Behaviourisme
Behavorisme merupakan pendekatan dalam psikologi yang
didasarkan atas proposisi (gagasan awal) bahwa perilaku
dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah.
Kognitivisme
Kognitivisme tidak seluruhnya menolak gagasan
behaviorisme, namun lebih cenderung
perluasannya, khususnya pada gagasan eksistensi
keadaan mental yang bisa mempengaruhi proses
belajar
123. Humanisme dipelopori oleh pakar psikologi Carl
Rogers dan Abraham Maslow.
Menurut Rogers, semua manusia yang lahir sudah
membawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apa
yang diinginkan dan berperilaku dalam cara yang
konsisten menurut diri mereka sendiri.
Konstruktivisme
Konstruktivisme memandang belajar sebagai proses di
mana pembelajar secara aktif mengkonstruksi atau
membangun gagasan-gagasan atau konsep-konsep
baru didasarkan atas pengetahuan yang telah dimiliki
di masa lalu atau ada pada saat itu.
124. Yaitu bahwa manusia belajar melalui pengamatannya
terhadap perilaku orang lain.
Pakar yang paling banyak melakukan riset teori
belajar sosial adalah Albert Bandura dan Bernard
Weiner.
125. Mengajar dalam arti luas adalah mengorganisasikan
aktivitas siswa. Peranan guru bukan semata – mata
memberikan informasi, melainkan mengarahkan dan
memberikan fasilitas belajar (directing and facilitating the
learning) agar proses belajar lebih memadai.
Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan
bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita
semua memahami proses inhern yang kompleks dari
belajar.
127. Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan
belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai
tujuan.
FUNGSI PROGRAM PENGAJARAN
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang dilakukan
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun
murid
Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran
sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan
kelambanan kerja
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan
kerja
128. Definisi
PPSI adalah sistem yang saling berkaitan
dari satu instruksi yang terdiri atas
urutan, desain tugas yang progresif bagi
individu dalam belajar. Oemar Hamalik
(2006) mendefinisikan PPSI sebagai
pedoman yang disusun oleh guru dan
berguna untuk menyusun satuan pelajaran
129. Komponen-komponen yang terdapat dalam
PSSI adalah sebagai berikut:
Pedoman perumusan tujuan
Pedoman prosedur pengembangan alat
penilaian
Pedoman proses kegiatan belajar siswa
Pedoman program kegiatan guru
Pedoman pelaksanaan program
Pedoman perbaikan atau revisi
130. M o d e l P e n g e mb a n g a n
I n s t r u k s i o n a l
B r i g g s
M o d e l B e l a H . B a n a t h y
M o d e l P P S I
M o d e l K e mp
M o d e l P e n g e mb a n g a n
G e r l a c h d a n E l y
M o d e l I D I
(I n s t r u c t i o n a l
D e v e l o p me n t
I n s t i t u t e )
131. B e r f o k u s p a d a s i s w a
P e n d e k a t a n s i s t e m
P e ma n f a a t a n s u mb e r
b e l a j a r s e c a r a
ma k s i ma l
132. K r i t e r i a i n i d i ma k s u d k a n
s e b a g a i p e d o ma n p e mb u a t a n d a n
p e n i l a i a n M o d e l S a t u a n
P e l a j a r a n , y a n g p e r l u
d i l a k u k a n o l e h s e t i a p c a l o n
g u r u / g u r u d a l a m r a n g k a
me l a k s a n a k a n P P S I .
K r i t e r i a n n y a s b b :
A p a k a h p o k o k b a h a s a n d a n
s u b p o k o k b a h a s a n t e l a h
d i i d e n t i f i k a s i d a n
d i j a d i k a n d a s a r d a l a m
me n e n t u k a n “S a t u a n B a h a s a n ”
y a n g a k a n d i a j a r k a n ?
K e l a s b e r a p a d a n b e r a p a l a ma
p e n g a j a r a n i t u a k a n
d i b e r i k a n ?
A p a k a h t e l a h d i r u mu s k a n
t u j u a n i n s t r u k s i o n a l u mu m
(T I U ) y a n g b e r s u mb e r d a r i T I U
133. S i a p k a n b a h a n p e n g a j a r a n
B u a t l a h b a h a n y a n g
s i s t e m a t i s .
T e m u k a n l a h a n a l o g i a t a u
i l u s t r a s i u n t u k
m e m p e r m u d a h p e n j e l a s a n
f a k t a -f a k t a d a n p r i n s i p -
p r i n s i p y a n g s u l i t
d i m e n g e r t i o l e h s i s w a .
K o n e k s i k a n /h u b u n g k a n h a l
y a n g d i a j a r k a n d e n g a n
k e n y a t a a n s e h a r i -h a r i
y a n g d i a l a m i s i s w a .
G u n a k a n s e b a n y a k m u n g k i n
s u m b e r r e f e r e n s i b e r u p a
b u k u -b u k u a t a u b a h a n -
b a h a n y a n g s e s u a i ,
B e l a j a r s e d i k i t t e t a p i
m e n d a l a m j a u h l e b i h b a i k
134. Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni
andra yang berarti “orang dewasa” dan
agogos yang berarti “memimpin atau
membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat
didefenisikan dalam tiga aspek yaitu :
Biologis
Psikologis
Sosiologis
Pendidikan orang dewasa adalah apa yang
dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan
pengajar.
135. Andragogi berasal dari bahasa Yunani yakni andra yang berarti
“orang dewasa” dan agogos yang berarti “memimpin atau
membimbing”. Orang dewasa sendiri dapat didefenisikan dalam tiga
aspek yaitu :
Biologis
Psikologis
Sosiologis
Pendidikan orang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan
apa yang diajarkan pengajar.
136. Orang dewasa mempunyai konsep diri
Orang dewasa kaya akan pengalaman
Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk
belajar
Orang dewasa berpandangan untuk segera
mempraktekkan hasil belajaranya
Orang dewasa dapat belajar
Belajar merupakan proses yang terjadi pada
diri sendiri
137. Membantu melakukan penyesuaian psikologis
dengan kondisi social.
Melengkapi keterampilan yang diperlukan
untuk menemukan dan memecahkan masalah
yang menekankan pemecahan dengan
keterampilan bukan isi.
Menolong merubah kondisi sosial orang
dewasa.
Memberi bantuan agar orang dewasa menjadi
individu bebas dan otonom.
138. Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode demontrasi (Demonstration
method)
Metode diskusi (Discussion method)
Metode latihan keterampilan (Drill
method)
Metode percobaan (Experimental
method)
Metode pemecahan masalah (Problem
solving method)
Metode Discovery
139. Melakukan asesment kebutuhan
belajar, merumuskan tujuan, mengidentifikasi
hambatan, dan menetapkan prioritas yang akan
digunakan untuk mengelola kegiatan
pembelajaran.
Memilih pokok bahasan dan atau tugas yang
harus dilakukan dalam pembelajaran dan
menentuka indicator pencapaian tujuan
pembelajaran.
Mengenai dan mengkaji karakteristik peserta
didik
Mengidentifikasi materi atau bahan
pelajaran/rincian tugas pembelajaran
140. Pedagogy
Konsep diri (self-cocept) Anak
ialah pribadi yang
tergantung.
Pengalaman pelajar masih
sangat terbatas
Kesiapan belajar Pendidik
menentukan apa yang akan
dipelajari, bagaimana dan
kapan belajar
Perspektif waktu dan
orientasi terhadap belajar.
Androgogy
Si pelajar bukan pribadi yang
tergantung, tetapi pribadi yang
telah masak secara psikologis
Pengalaman pelajar orang dewasa
dinilai sebagai sumber belajar
yang kaya.
Pelajar menentukan apa yang
mereka perlu pelajari
berdasarkan pada persepsi
mereka sendiri terhadap tuntutan
situasi sosial mereka.
Belajar merupakan proses untuk
penemuan masalah dan
pemecahan masalah pada saat itu
juga.
141.
142. Metode secara harfiah berarti “cara”.
Secara umum, metode diartikan sebagai
suatu cara atau prosedur yang dipakai
untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran
143. Metode Ceramah
Metode Pembelajaran Ceramah Plus
Metode Tanya Jawab
Metode Diskusi
Metode Penugasan (Resistasi)
Metode Karyawisata
Metode Role Playing
144. Kelebihan metode ceramah
Berikut ini adalah kelebihan dari metode
ceramah:
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan
pelajaran berjumlah besar.
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah
besar.
d. Mudah dilaksanakan
145. Kelebihan metode tanya jawab
a. Kelas lebih aktif karena siswa tidak hanya mendengarkan saja.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga
guru mengetahui hal-hal yang belum diketahui siswa.
c. Guru dapat mengetahui sejauh mana penangkapan siswa
terhadap sesuatu yang diterangkan.
Kelemahan metode tanya jawab
a. Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang
dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa
menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya
dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak
terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
b. Membutuhkan waktu lebih banyak. (Sofa, 2008)
146. Kelebihan Metode Resitasi
a. Memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar peserta
didik
b. Memupuk rasa tanggung jawab
c. Memperkuat motivasi belajar
d. Menjalin hubungan antara sekolah
dengan keluarga.
e. Mengembangkan keberanian
berinisiatif
147. 1. Kelebihan Metode Karya Wisata
2. Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.
3. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan di masyarakat.
4. Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang kreatifitas
siswa.
5. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas, mendalam dan actual.
Kekurangan Metode Karya Wisata
1. Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah.
2. Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.
3. Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
4. Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang
tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.
5. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan
utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan.
6. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan
mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.
148. Berbagai kekurangan tersebut dapat
diatasi apabila seorang guru atau
pimpinan dalam kelas bisa membaca
situasi dan menguasai kelas dengan baik
untuk mencari solusi. Guru harus bisa
menjadi penengah dan mengatur situasi
dalam kelas sebaik mungkin. Caranya
yaitu dengan menguasai betul-betul
materi yang akan disampaikan dan
membuat perencanaan proses belajar
mengajar dengan matang.
150. Kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar (pembinaan
rapport, penghentian perilaku siswa yang
menyelewengkan perhatian kelas, pemberian
ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa secara
tepat waktu, penetapan norma kelompok yang
produktif), didalamnya mencakup pengaturan
orang (siswa) dan fasilitas.
PengertianPengertian
152. a. Attention Getting Behaviors
b. Power Seeking Behaviors
c. Revenge Seeking Behaviors
d. Peragaan Ketidakmampuan
153. Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis
kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dsb.
Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku
yang telah disepakati sebelumnya.
Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah
seorang anggotanya.
“Membombong” anggota kelas yang justru
melanggar norma kelompok.
Kelompok cenderung mudah dialihkan
perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.
Semangat kerja rendah atau semacam aksi
protes kepada guru, karena menganggap
tugas yang diberikan kurang fair.
Kelas kurang mampu menyesuakan diri
dengan keadaan baru.
156. Desain bermakna adanya
keseluruhan, struktur, kerangka atau
outline, dan urutan atau sistematika kegiatan
(Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata
desain juga dapat diartikan sebagai proses
perencanaan yang sistematika yang dilakukan
sebelum tindakan pengembangan atau
pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan
Ragan, 1993, p. 4).
157. Kegiatan pertama dalam merancang
pembelajaran adalah menetapkan dan memerinci
tujuan pembelajaran. Rancangan pembelajaran
dimulai dan berfokus pada penetapan tujuan
pembelajaran. Langkah berikutnya adalah
menentukan pokok-pokok bahasan dan tugas
ajaran yang harus diberikan pada siswa agar
tujuan pembelajaran tersebut tercapai
158. Kegiatan pertama dalam merancang
pembelajaran adalah menetapkan dan
memerinci tujuan pembelajaran.
Rancangan pembelajaran dimulai dan
berfokus pada penetapan tujuan
pembelajaran. Langkah berikutnya
adalah menentukan pokok-pokok bahasan
dan tugas ajaran yang harus diberikan
pada siswa agar tujuan pembelajaran
tersebut tercapai
159. Langkah – langkah Pembelajaran
Pendahuluan
Awal
a. Orientasi
b. Apersepsi
c. Motivasi
d. Pemberian Acuan
e. Pembagian kelompok belajar dan
penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar
160. Langkah – langkah pembelajaran
Inti
Sesuai permen No. 41 tahun 2007
Pembelajaran inti melalui 3 tahapan
yakni Ekplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi
Langkah – langkah Pembelajaran
Akhir ( penutup )
161. (1) menganalisis hari efektif,
(2) menyusun program tahunan,
(3) menyusun program semester,
(4) menyusun program tagihan,
(5) menyusun silabus
(6) menyusun rencana pembelajaran, dan
(7) membuat rancangan penilaian hasil belajar
siswa.
163. Guru merupakan jabatan atau profesi yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
Seorang guru banyak mempunyai tugas baik
yang terikat oleh dinas atau di luar
dinas, dalam bentuk pengabdian.
166. Profesional, jelas berkaitan dengan
kemampuan fungsional seorang guru untuk
memahami, bersikap, menilai, memutuskan, a
tau bertindak di dalam kaitan tugasnya.
167. Memiliki semangat juang yang tinggi
Mampu mewujudkan dirinya dalam
keterkaitan perkembangan IPTEK
Mampu belajar dan bekerjasama dengan
profesi lain
Memiliki etos kerja yang kuat
Memiliki kejelasan dan kepastian
pengembangan karir
Berjiwa profesional tinggi
168. Mengidentifikasi kualifikasi perubahan
kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
Memilih sistem pendekatan belajar-
mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat.
Memilih dan menetapkan prosedur, metode
dan tehnik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif
Menetapkan norma-norma dan batas-batas
keberhasilan serta standar keberhasilan
170. 1) Memiliki tujuan
2) Ada suatu prosedur
3) Penggarapan materi yang khusus
4) Adanya aktifitas anak didik
5) Guru sebagai pembimbing
6) Disiplin
7) Ada batas waktu
8) Evaluasi
173. Pengertian :
Pengajaran mikro (micro-teaching)
merupakan salah satu bentuk model praktek
kependidikan atau pelatihan mengajar.
Dalam konteks yang sebenarnya, mengajar
mengandung banyak tindakan, baik
mencakup teknis penyampaian
materi, penggunaan metode, penggunaan
media, membimbing belajar, memberi
motivasi, mengelola kelas, memberikan
penilaian dan seterusnya.
175. Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai
orang lain
Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.
Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat
terbuka dengan kritik orang lain
Mengembangkan sikap kritis murobbi.
Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar
dan komponen-komponenya.
Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan
dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu
penampilan yang baik.
176. Ciri-ciri pokok Micro Teaching :
1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10
orang
2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit
3. Komponen mengajar yang dikembangkan
terbatas
4. Sekadar real teaching.
177. Microteaching is a real teaching
Micro teaching lessons the complexities of
normal classroom teaching
Microteaching focuses on training for the
accomplishment of specific tasks
Micro teaching allows for the increased
control of practice
Micro teaching greatly expands the normal
knowledge of results or feedback dimension
in teaching
178. Korelasi antara pengajaran mikro (micro teaching) dan praktik
keguruan sangat tinggi.
Praktikan yang lebih dulu menempuh program pengajaran mikro
(micro teaching) ternyata lebih baik/lebih terampil dibandingkan
praktikan yang tidak mengikuti pengajaran mikro (micro teaching).
Praktikan yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching)
menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi.
Bagi praktikan yang telah memiliki kemampuan tinggi dalam
pengajaran, pengajaran mikro (micro teaching) kurang bermanfaat.
Setelah mengikuti pengajaran mikro (micro teaching), praktikan
dapat menciptakan interaksi dengan siswa secara lebih baik.
Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan
sehingga lebih signifikan dengan keterampilan mengajar.
179. Microteaching berasal dari dua kata
yaitu micro yang berarti kecil, terbatas, sempit dan
teaching berarti mengajar. Jadi, Microteaching berarti
suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara
menyederhanakan atau segalanya dikecilkan.
Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan
mengajar dan membatasi keterampilan mengajar
tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan
dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
Pembelajaran microteaching juga memiliki tujuan dan
manfaat. Tujuan dari microteaching diantaranya adalah
Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan
mengajar, Membentuk sikap profesional sebagai calon
guru/dosen,dll. Dan salah satu manfaatnya yaitu Praktikan
yang menempuh pengajaran mikro (micro teaching)
menunjukkan prestasi mengajar yang lebih tinggi,dll.
Dalam microteaching juga terdapat delapan komponen
mengajar yang harus diperhatikan seperti yang telah
dijelaskan diatas.
181. MEDIA PEMBELAJARAN
ADALAH suatu yang dapat diinderai, khususnya
penglihatan dan pendengaran baik yang
terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang
digunakan sebagai alat bantu penghubung
(medium komunikasi) dalam proses interaksi
belajar-mengajar untuk meningkatkan
efektifitas hasil belajar siswa
183. Media Pembelajaran itu di bagi menjadi 2 bagian
1. Media Presentasi Pembelajaran disingkat MPP
2. Software Pembelajaran Mandiri (SPM) atau Media Pembelajaran Mandiri
.
185. • Efektivitas Media Pembelajaran
• Taraf Berpikir Siswa
• Interaktivitas Media Pembelajaran
• Ketersediaan Media Pembelajaran
• Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran
• Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran
• Alokasi Waktu
• Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran
• Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran
• Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Pembelajaran
186. Alat pembelajaran
Alat pembelajaran
adalah setiap peralatan
yang dapat menunjang
efektivitas dan efisiensi
pembelajaran
DEFINISI KLASIFIKASI
VISUAL
AUDIO
AUDIO VISUAL
187. Kesesuaian dengan tujuan pengajaran
Ketepatan dalam memilih media pengajaran
Objektifitas
Program pengajaran
Sasaran program
Situasi dan kondisi
Kualitas teknik
Keefektifan dan efisiensi
189. Media pembelajaran merupakan alat bantu
yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian
dari keseluruhan program pembelajaran yang
sulit dijelaskan secara verbal.
191. Media telah menjadi bagian integral dalam
pembelajaran.
alat bantu visual dalam
pengajaran
-mendorong motivasi belajar
memperjelas dan mempermudah
konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi lebih sederhana
192. Dimensi Daya Jangkau/Akses Informasi
Dimensi Kecepatan Informasi
Dimensi Jumlah/ Kuantitas Informasi
Dimensi Keefektifan Memperoleh Pengetahuan
Dimensi Kesesuaian Informasi
Dimensi motivasi
194. Terdapat beberapa media sederhana yang dapat
dikembangkan guru untuk kepentingan yang segera
dipenuhi, misalnya membuat media-media sederhana
seperti poster, ceritera bergambar dengan
menggunakan foto, OHT, rekaman cerita
(pembelajaran melalui audio), papan planel dan
sejenisnya
196. Definisi
pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif
terlibat secar
fisik, mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh
pengalaman belajar secara
maksimal, baik dalam ranah
kognitif, afektif, maupun psikomotor
197. Siswa
• bahwa CBSA merupakan proses kegiatan
yang dilakukan siswa dalam rangka
belajar.
Guru
• merupakan suatu strategi yang dipilih
guru agar keaktifan siswa dalam kegiatan
belajar berlangsung secara optimal
198. 1. Aktivitas belajar anak didik
2. Aktivitas Guru Mengajar
3. Program Belajar
4. Suasana Belajar
5. Sarana Belajar
199. 1. Dimensi subjek didik :
2. Dimensi Guru
3. Dimensi Program
4. Dimensi situasi belajar-
mengajar