SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Disusun Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Problematika Berbahasa Indonesia 
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS SEBELAS MARET 
SURAKARTA 
2014 
Dosen Pengampu: 
Prof. Dr. St. Y. Slamet 
I’if Zuraifah 
K7111099 – 8 – 7B
Lafal 
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok penutur bahasa 
dalam mengucapkan lambang-lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat 
ucapnya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Tempat 
tumbuh 
Faktor yang 
mempengaruhi 
lafal: 
Tempat 
tinggal 
Etnis 
pendidikan 
Kelas 
sosial
fonem 
Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang 
berfungsi membedakan arti. (Kamus Besar 
Bahasa Indonesia)
FonemVokal 
Klasifikasi 
fonem 
Diftong 
(Vokal 
Rangkap) 
Fonem 
Konsonan 
Gugus 
Konsonan 
(Kluster) 
Digraf
Fonem vokal 
Vokal merupakan bunyi bahasa yang 
arus udaranya tidak mengalami rintangan 
dan kualitasnya ditentukan oleh tiga faktor, 
yaitu: tinggi-rendahnya posisi lidah, bagian 
lidah yang dinaikkan, dan bentuk bibir pada 
pembentukan vokal itu.
Tinggi rendahnya 
posisi lidah (Vokal 
tinggi atas, Vokal 
tinggi bawah, Vokal 
sedang atas, Vokal 
sedang bawah, Vokal 
sedang tengah, Vokal 
rendah) 
Klasifikasi 
vokal 
Maju mundurnya 
lidah (Vokal depan, 
Vokal tengah, Vokal 
belakang). 
Struktur (Vokal 
tertutup, Vokal semi 
tertutup, Vokal semi 
terbuka, Vokal 
terbuka). 
Bentuk mulut (Vokal 
bundar, Vokal tak 
bundar, Vokal 
netral).
Nomor Vokal Cara pelafalan Contoh 
1 a 
Menarik lidah ke belakang dan ke bawah, disertai dengan 
menghembuskan udara ke luar; sedangkan mulut dibuka 
lebar-lebar membundar 
Aku 
2 i 
Menganjurkan lidah ke depan dan ke atas, disertai dengan 
menghembuskan udara ke luar, sedangkan mulut dilebarkan 
dan tidak membundar 
Ibu 
3 u 
Menarik lidah ke belakang dan ke atas, disertai dengan 
menghembuskan udara ke luar, sedangkan bentuk mulut 
dibundarkan. 
Udara 
4 ѐ 
Menganjurkan lidah ke depan dan ke tengah dan disertai 
dengan menghembuskan udara keluar, sedangkan bentuk 
mulut dilebarkan 
Enak 
Entah 
5 o 
Menarik lidah jauh ke belakang dan ke tengah, disertai 
dengan menghembuskan udara ke luar, sedangkan bentuk 
mulut dibundarkan 
Orang
Konsonan 
Konsonan adalah bunyi yang dibentuk dengan 
menghambat arus udara pada sebagian alat bicara, 
terdapat artikulasi. Konsonan bersuara adalah konsonan 
yang dihasilkan dengan bergetarnya pita suara. Konsonan 
tidak bersuara adalah konsonan yang dihasilkan tanpa 
bergetarnya pita suara. 
Fonem konsonan bahasa Indonesia ada 21 macam, 
yaitu : /b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z/.
Klasifikasi 
konsonan 
Klasifikasi konsonan 
berdasarkan cara 
pengucapan atau cara 
artikulasi yaitu sebagai 
berikut: 
1. Konsonan Hambat Letup /Stops/Plosives ( Konsonan hambat letup bilabial, Konsonan 
hambat letup apiko-dental, Konsonan hambat letup apiko-palatal, Konsonan hambat 
letup medio-palatal, Konsonan hambat letup dorso-velar, Konsonan hamzah). 
2. Konsonan Nasal/Sengau (Konsonan nasal bilabial, Konsonan nasal medio-palatal, 
Konsonan nasal apiko-alveolar, Konsonan nasal dorso-velar). 
3. Konsonan Paduan 
4. Konsonan Sampingan 
5. Konsonan Geseran atau Frikatif (Konsonan geseran labio-dental, Konsonan geseran 
lamino-alveolar, Konsonan geseran dorso-velar, Konsonan geseran laringal 
6. Konsonan Getar 
7. Semivokal
Daerah 
Cara Artikulasi 
Artikulasi 
Bilabial Labio-dental 
Dental/ 
Alveolar Palatal Velar Glotal 
Hambat 
 Tak Bersuara 
 Bersuara 
pb 
td 
ej 
kg 
‘ 
Frikatif 
 Tak Bersuara 
 Bersuara 
F sz 
s x h 
Nasal 
 Bersuara m n ň ŋ 
Getar 
 Bersuara r 
Lateral 
 Bersuara l 
Semivokal 
 Bersuara w y
Problematika berasal dari bahasa 
Inggris yaitu "problematic" yang 
artinya persoalan atau masalah. 
Sedangkan dalam bahasa Indonesia, 
problema berarti hal yang belum 
dapat dipecahkan; yang menimbulkan 
permasalahan.
Contoh kaidah pelafalan yang perlu dibicarakan ialah pelafalan 
bunyi /h/. Pelafalan bunyi /h/ ada aturannya dalam bahasa Indonesia. 
Bunyi /h/ yang terletak di antara dua vokal yang sama harus dilafalkan 
dengan jelas, seperti pada kata mahal, pohon, luhur, leher, sihir. Bunyi 
/h/ yang terletak di antara dua vokal yang berbeda dilafalkan dengan 
lemah atau hampir tidak kedengaran, seperti pada kata tahun, lihat, 
pahit. Bunyi /h/ pada kata seperti itu umumnya dilafalkan dengan bunyi 
luncur /w/ atau /y/, yaitu tawun, liyat, payit. Aturan ini tidak berlaku 
bagi kata-kata pungut karena lafal kata pungut disesuaikan dengan 
lafal bahasa asalnya, seperti kata mahir, lahir, kohir, kohesi.
Contoh lain problem pelafalan kata yaitu : 
1) Kata “apa” diucapkan oleh orang Betawi menjadi “ape”, “pOhOn” diucapkan 
“pu’un”. 
2) Pada bahasa Tapanuli (Batak), pengucapan e umumnya menjadi ε, seperti kata 
“benar” menjadi “bεnar”. 
3) Pada bahasa daerah Bali dan Aceh pengucapan huruf t dan d terasa kental 
sekali, misalnya ucapan kata “teman” seperti terdengar “deman”. 
4) Di Jawa khusunya daerah Jawa Tengah pengucapan huruf b sering diiringi 
dengan bunyi /m / misalnya, “bali” menjadi “mBali”, “besok” menjadi “mbesok”. 
Disamping dipengaruhi oleh bahasa daerah, pelafalan kata juga sering 
dipengaruhi oleh bahasa sehari-hari yang tidak baku. Contoh: 
No Lafal yang salah Lafal yang benar 
123456 
78 
Telur 
kursi 
lubang 
kantung 
senin 
rabu 
kamis 
kerbau 
Telor 
Korsi 
Lobang 
Kant0ng 
Sənεn 
Rebo 
Kemis 
Kebo
D 
A 
F 
T 
A 
R 
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa 
Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka 
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka 
Cipta 
___________. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa 
Indonesia . Jakarta : Rineka Cipta 
___________. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta : 
Rineka Cipta 
Faisal, Muhammad, dkk. 2009. Kajian Bahasa Indonesia 3 
SKS . Jakarta: Dikti 
Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Edisi 
Ketiga . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 
Moeliono, Anton. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa 
Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka 
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. 
Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : 
Departemen Pendidikan Nasional 
Slamet, St.Y. 2014. Problematika Berbahasa Indonesia dan 
Pembelajarannya . Yogyakarta: Graha Ilmu 
Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 36 
Verhaar. J.W.M. 1988. Pengantar Linguistik . Yogyakarta: 
Gajah Mada University press 
P 
U 
S 
T 
A 
K 
A

More Related Content

What's hot

Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
Niicha Juwita
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesia
Rakatajasa
 
NOTASI BALOK DAN NOTASI ANGKA
NOTASI BALOK DAN NOTASI ANGKANOTASI BALOK DAN NOTASI ANGKA
NOTASI BALOK DAN NOTASI ANGKA
MagdaNae
 
Bahasa baku
Bahasa bakuBahasa baku
Bahasa baku
mbanarti
 

What's hot (20)

Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyi
 
Materi fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesiaMateri fonologi bahasa indonesia
Materi fonologi bahasa indonesia
 
Modul 4 ragam bahasa.
Modul 4   ragam bahasa.Modul 4   ragam bahasa.
Modul 4 ragam bahasa.
 
PUEBI
PUEBIPUEBI
PUEBI
 
NOTASI BALOK DAN NOTASI ANGKA
NOTASI BALOK DAN NOTASI ANGKANOTASI BALOK DAN NOTASI ANGKA
NOTASI BALOK DAN NOTASI ANGKA
 
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbakuPpt bahasa baku dan bahasa nonbaku
Ppt bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Ppt sintaksis
Ppt sintaksisPpt sintaksis
Ppt sintaksis
 
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi Kata
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
PPT-FONOLOGI-2020.pptx
PPT-FONOLOGI-2020.pptxPPT-FONOLOGI-2020.pptx
PPT-FONOLOGI-2020.pptx
 
FRASA
FRASAFRASA
FRASA
 
Morfologi klp 8
Morfologi klp 8Morfologi klp 8
Morfologi klp 8
 
Bahasa baku
Bahasa bakuBahasa baku
Bahasa baku
 
Penulisan paragraf
Penulisan paragrafPenulisan paragraf
Penulisan paragraf
 

Viewers also liked (7)

1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya
1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya
1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya
 
Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana
 
FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)
FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)
FONETIK DAN FONOLOGI (VOKAL & KONSONAN)
 
Karunia p. (12141311)
Karunia p. (12141311)Karunia p. (12141311)
Karunia p. (12141311)
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
 
Kajian wacana (Barbara Johnstone)
Kajian wacana (Barbara Johnstone)Kajian wacana (Barbara Johnstone)
Kajian wacana (Barbara Johnstone)
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...
 

Similar to Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan

14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
hashimazlina
 
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Ibrahim Naki
 

Similar to Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan (20)

Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
Cara pembentukan fonem bahasa indonesia
 
makalah mengenai cara pembentukan fonem
makalah mengenai cara pembentukan fonemmakalah mengenai cara pembentukan fonem
makalah mengenai cara pembentukan fonem
 
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptxKELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
KELOMPOK FONOLOGII E G H I.pptx
 
sesi 2.pptx
sesi 2.pptxsesi 2.pptx
sesi 2.pptx
 
Makalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan Berbahasa
Makalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan BerbahasaMakalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan Berbahasa
Makalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan Berbahasa
 
Nurmila ardianti 5 c
Nurmila ardianti 5 cNurmila ardianti 5 c
Nurmila ardianti 5 c
 
Materi sesi 2.pptx
Materi sesi 2.pptxMateri sesi 2.pptx
Materi sesi 2.pptx
 
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan FonemikMakalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
Makalah Fonologi Fonetik dan Fonemik
 
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
 
TATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARANTATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARAN
 
KELOMPOK FONOLOGII PPT 111ppp.pptx
KELOMPOK FONOLOGII PPT 111ppp.pptxKELOMPOK FONOLOGII PPT 111ppp.pptx
KELOMPOK FONOLOGII PPT 111ppp.pptx
 
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
14660406 fonetik-dan-fonologi-bahasa-melayu-tinggi[1]
 
Macam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khusus
Macam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khususMacam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khusus
Macam macam gangguan komunikasi dan interaksi abk anak berkebutuhan khusus
 
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesiaMakalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
VARIASI FONOLOGI BAHASA MELAYU DIALEK PONTIANAK YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT SIA...
 
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
 
Kelompok 9 Fonologi.pptx
Kelompok 9 Fonologi.pptxKelompok 9 Fonologi.pptx
Kelompok 9 Fonologi.pptx
 
3. FONOLOGI BAHASA BUGIS (Pert. 4).pdf
3. FONOLOGI BAHASA BUGIS (Pert. 4).pdf3. FONOLOGI BAHASA BUGIS (Pert. 4).pdf
3. FONOLOGI BAHASA BUGIS (Pert. 4).pdf
 
Phonetics and phonology
Phonetics and phonologyPhonetics and phonology
Phonetics and phonology
 

More from Ifwhar Yuhono

More from Ifwhar Yuhono (12)

Tanggung jawab guru
Tanggung jawab guruTanggung jawab guru
Tanggung jawab guru
 
RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1 Sub tema 2 Pembelajaran 3
RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1  Sub tema 2  Pembelajaran 3RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1  Sub tema 2  Pembelajaran 3
RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1 Sub tema 2 Pembelajaran 3
 
Dasar-dasar Organisasi
Dasar-dasar OrganisasiDasar-dasar Organisasi
Dasar-dasar Organisasi
 
makna lambang sila tiap Pancasila
makna lambang sila tiap Pancasilamakna lambang sila tiap Pancasila
makna lambang sila tiap Pancasila
 
Apresiasi 4 drama
Apresiasi 4 dramaApresiasi 4 drama
Apresiasi 4 drama
 
Ruwatan
RuwatanRuwatan
Ruwatan
 
Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"
Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"
Apresiasi Karawitan "Gending Rarahasmara"
 
Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Konsep Dasar Strategi PembelajaranKonsep Dasar Strategi Pembelajaran
Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
 
Ekonomi, Kesejahteraan dan Etos Kerja Dalam Islam
Ekonomi, Kesejahteraan dan Etos Kerja Dalam IslamEkonomi, Kesejahteraan dan Etos Kerja Dalam Islam
Ekonomi, Kesejahteraan dan Etos Kerja Dalam Islam
 
Contoh-contoh Gugus Konsonan
Contoh-contoh Gugus KonsonanContoh-contoh Gugus Konsonan
Contoh-contoh Gugus Konsonan
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
 
Cognitive Behavioral Theory
Cognitive Behavioral TheoryCognitive Behavioral Theory
Cognitive Behavioral Theory
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan

  • 1. Disusun Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Problematika Berbahasa Indonesia PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 Dosen Pengampu: Prof. Dr. St. Y. Slamet I’if Zuraifah K7111099 – 8 – 7B
  • 2. Lafal Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok penutur bahasa dalam mengucapkan lambang-lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucapnya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
  • 3. Tempat tumbuh Faktor yang mempengaruhi lafal: Tempat tinggal Etnis pendidikan Kelas sosial
  • 4. fonem Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang berfungsi membedakan arti. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
  • 5. FonemVokal Klasifikasi fonem Diftong (Vokal Rangkap) Fonem Konsonan Gugus Konsonan (Kluster) Digraf
  • 6. Fonem vokal Vokal merupakan bunyi bahasa yang arus udaranya tidak mengalami rintangan dan kualitasnya ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: tinggi-rendahnya posisi lidah, bagian lidah yang dinaikkan, dan bentuk bibir pada pembentukan vokal itu.
  • 7. Tinggi rendahnya posisi lidah (Vokal tinggi atas, Vokal tinggi bawah, Vokal sedang atas, Vokal sedang bawah, Vokal sedang tengah, Vokal rendah) Klasifikasi vokal Maju mundurnya lidah (Vokal depan, Vokal tengah, Vokal belakang). Struktur (Vokal tertutup, Vokal semi tertutup, Vokal semi terbuka, Vokal terbuka). Bentuk mulut (Vokal bundar, Vokal tak bundar, Vokal netral).
  • 8. Nomor Vokal Cara pelafalan Contoh 1 a Menarik lidah ke belakang dan ke bawah, disertai dengan menghembuskan udara ke luar; sedangkan mulut dibuka lebar-lebar membundar Aku 2 i Menganjurkan lidah ke depan dan ke atas, disertai dengan menghembuskan udara ke luar, sedangkan mulut dilebarkan dan tidak membundar Ibu 3 u Menarik lidah ke belakang dan ke atas, disertai dengan menghembuskan udara ke luar, sedangkan bentuk mulut dibundarkan. Udara 4 ѐ Menganjurkan lidah ke depan dan ke tengah dan disertai dengan menghembuskan udara keluar, sedangkan bentuk mulut dilebarkan Enak Entah 5 o Menarik lidah jauh ke belakang dan ke tengah, disertai dengan menghembuskan udara ke luar, sedangkan bentuk mulut dibundarkan Orang
  • 9. Konsonan Konsonan adalah bunyi yang dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagian alat bicara, terdapat artikulasi. Konsonan bersuara adalah konsonan yang dihasilkan dengan bergetarnya pita suara. Konsonan tidak bersuara adalah konsonan yang dihasilkan tanpa bergetarnya pita suara. Fonem konsonan bahasa Indonesia ada 21 macam, yaitu : /b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z/.
  • 10. Klasifikasi konsonan Klasifikasi konsonan berdasarkan cara pengucapan atau cara artikulasi yaitu sebagai berikut: 1. Konsonan Hambat Letup /Stops/Plosives ( Konsonan hambat letup bilabial, Konsonan hambat letup apiko-dental, Konsonan hambat letup apiko-palatal, Konsonan hambat letup medio-palatal, Konsonan hambat letup dorso-velar, Konsonan hamzah). 2. Konsonan Nasal/Sengau (Konsonan nasal bilabial, Konsonan nasal medio-palatal, Konsonan nasal apiko-alveolar, Konsonan nasal dorso-velar). 3. Konsonan Paduan 4. Konsonan Sampingan 5. Konsonan Geseran atau Frikatif (Konsonan geseran labio-dental, Konsonan geseran lamino-alveolar, Konsonan geseran dorso-velar, Konsonan geseran laringal 6. Konsonan Getar 7. Semivokal
  • 11. Daerah Cara Artikulasi Artikulasi Bilabial Labio-dental Dental/ Alveolar Palatal Velar Glotal Hambat  Tak Bersuara  Bersuara pb td ej kg ‘ Frikatif  Tak Bersuara  Bersuara F sz s x h Nasal  Bersuara m n ň ŋ Getar  Bersuara r Lateral  Bersuara l Semivokal  Bersuara w y
  • 12. Problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu "problematic" yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan; yang menimbulkan permasalahan.
  • 13. Contoh kaidah pelafalan yang perlu dibicarakan ialah pelafalan bunyi /h/. Pelafalan bunyi /h/ ada aturannya dalam bahasa Indonesia. Bunyi /h/ yang terletak di antara dua vokal yang sama harus dilafalkan dengan jelas, seperti pada kata mahal, pohon, luhur, leher, sihir. Bunyi /h/ yang terletak di antara dua vokal yang berbeda dilafalkan dengan lemah atau hampir tidak kedengaran, seperti pada kata tahun, lihat, pahit. Bunyi /h/ pada kata seperti itu umumnya dilafalkan dengan bunyi luncur /w/ atau /y/, yaitu tawun, liyat, payit. Aturan ini tidak berlaku bagi kata-kata pungut karena lafal kata pungut disesuaikan dengan lafal bahasa asalnya, seperti kata mahir, lahir, kohir, kohesi.
  • 14. Contoh lain problem pelafalan kata yaitu : 1) Kata “apa” diucapkan oleh orang Betawi menjadi “ape”, “pOhOn” diucapkan “pu’un”. 2) Pada bahasa Tapanuli (Batak), pengucapan e umumnya menjadi ε, seperti kata “benar” menjadi “bεnar”. 3) Pada bahasa daerah Bali dan Aceh pengucapan huruf t dan d terasa kental sekali, misalnya ucapan kata “teman” seperti terdengar “deman”. 4) Di Jawa khusunya daerah Jawa Tengah pengucapan huruf b sering diiringi dengan bunyi /m / misalnya, “bali” menjadi “mBali”, “besok” menjadi “mbesok”. Disamping dipengaruhi oleh bahasa daerah, pelafalan kata juga sering dipengaruhi oleh bahasa sehari-hari yang tidak baku. Contoh: No Lafal yang salah Lafal yang benar 123456 78 Telur kursi lubang kantung senin rabu kamis kerbau Telor Korsi Lobang Kant0ng Sənεn Rebo Kemis Kebo
  • 15. D A F T A R Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta ___________. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia . Jakarta : Rineka Cipta ___________. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta Faisal, Muhammad, dkk. 2009. Kajian Bahasa Indonesia 3 SKS . Jakarta: Dikti Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Edisi Ketiga . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Moeliono, Anton. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Slamet, St.Y. 2014. Problematika Berbahasa Indonesia dan Pembelajarannya . Yogyakarta: Graha Ilmu Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 36 Verhaar. J.W.M. 1988. Pengantar Linguistik . Yogyakarta: Gajah Mada University press P U S T A K A