SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
OBSERVASI REALITA PERILAKU 
MENYIMPANG DI 
MASYARAKAT SEKITAR
Oleh : 
1. Indah Lestari Rahayu 
2. Mohammad Zahrotan Arfi 
3. Mohammad Noer Iqbal 
4. Nurcholifatus Solikhah 
5. Rafida Nurdianti
Tindak kriminal adalah segala sesuatu yang 
melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. 
Faktor penyebab kriminalitas 
• Pertentangan dan persaingan kebudayaan 
• Perbedaan ideologi politik 
• Kepadatan dan komposisi penduduk 
• Perbedaan distribusi kebudayaan 
• Perbedaan kekayaan dan pendapatan 
• Mentalitas yang labil 
• Faktor dasar seperti faktor biologi, psikologi, dan 
sosioemosional
Teori : teori labelling, teori anomi, teori sosialisasi, 
teori pengendalian. 
Solusi kriminalitas : 
• Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada 
para pelaku kriminalitas tanpa pandang bulu. 
• Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga 
pendidikan dalam mendidik anak. 
• Selektif terhadap budaya asing yang masuk. 
• Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma 
dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui pendidikan 
multi kultural; seperti sekolah, pengajian, dan 
organisasi masyarakat.
A. Kejahatan tanpa Korban (crimes 
without victims) 
Yaitu kejahatan yang tidak membawa 
korban tetapi dianggap sebagai 
perbuatan tercela oleh masyarakat 
ataupun kelompok yang berkuasa. 
Contoh: mabuk-mabukan,pecandu 
narkoba.
B. Kejahatan Terorganisasi (organized 
crime) 
Yaitu komplotan berkesinambungan untuk 
memperoleh uang atau kekuasaan dengan 
jalan menghindari hukum melalui 
penyebaran rasa takut atau melalui 
korupsi. 
Contoh: monopoli secara tidak sah atas 
jasa tertentu,pemutaran uang hasil 
kejahatan dalam bentuk saham.
C. Kejahatan Organisasi Transnasional 
(transnasional organized crime) 
Yaitu kejahatan terorganisasi yang 
melampaui batas negara yang 
dilakukan oleh organisasi-organisasi 
dengan jaringan global. 
Contoh: penyelundupan senjata dan 
mesiu.
D. Kejahatan Kerah Putih (white-collar 
crime) 
Yaitu kejahatan yang dilakukan oleh 
orang terpandang atau orang yang 
berstatus tinggi dalam rangka 
pekerjaannya. 
Contoh: penggelapan uang perusahaan
E. Corporate Crime 
Yaitu kejahatan yang dilakukan atas 
organisasi formal dengan tujuan 
menaikkan keuntungan dan menekan 
kerugian. 
Dibedakan menjadi 4 jenis antara lain: 
kejahatan terhadap 
konsumen,publik,pemilik perusahaan,dan 
karyawan.
PENYIMPANGAN SEKSUAL 
Pengertian Penyimpangan Seksual : 
Parafilia adalah penyimpangan seks yang berarti 
sekelompok gangguan ketertarikan terhadap objek 
seks yang tidak biasa dan tidak wajar, atau adanya 
penyimpangan (deviasi) dalam ketertarikan kepada 
seseorang. 
Faktor Penyebab : 
Sebagian besar akibat faktor psikologis, kekerasan 
seksual di masa lalu dan faktor genetik. Menurut 
Sigmund Freud, penyimpangan seksual ini mulai 
terjadi di masa kanak-kanak menjelang pubertas 
akibat terjadinya malfungsi pertahanan diri saat 
masih kecil.
Teori : 
1. Teori Kontrol 
2. Diferensiasi Asosiasi 
Solusi : 
Semua jenis penyimpangan seks umumnya 
disebabkan oleh faktor psikologis sehingga 
penyembuhannya perlu melibatkan dokter, 
konseling atau terapi, dan tentu saja perlu ada 
kesadaran dan keinginan sembuh dari 
penderita.
Jenis-Jenis Penyimpangan Seks : 
1. Homoseksual dan Lesbian 
Homoseksual adalah aktifitas seks yang terjadi akibat 
perubahan orientasi pasangan seks, pelakunya 
disebut gay atau homo untuk pria dan lesbian untuk 
penyuka sesama jenis wanita. Beberapa ahli tidak 
memasukkan homoseksualitas sebagai penyakit 
melainkan rasa ketertarikan atau romantisme biasa 
terhadap sesama jenis.
2. Sadomaskis 
Aktifitas ini salah satu jenis penyimpangan seks yang 
berbahaya sebab jika dilakukan secara ekstrim dapat 
menyebabkan kematian. Kepuasan seks diperoleh 
dengan cara menyiksa parner seks terlebih dahulu 
sebelum melakukan hubungan intim. Semakin keras 
rasa sakit yang ditimbulkan maka pelaku akan 
semakin terangsang. Sementara masokis adalah 
perilaku menyimpang dimana penderita merasa puas 
jika disiksa atau disakiti selama berhubungan intim
4. Voyeurisme 
Voyeurisme adalah perilaku seks 
menyimpang dimana pelaku akan 
memperoleh kepuasan seks dengan cara 
mengintip orang lain yang sedang telanjang 
atau mandi atau bahkan saat berhubungan 
seks. Pelaku umumnya tidak akan 
melakukan kekerasan fisik kepada korban, 
dia hanya mengintip dan melakukan 
masturbasi setelah atau selama mengintip.
3. Ekshibisionisme 
Ekshibisionisme adalah perilaku seks menyimpang 
dimana pelaku akan memperoleh kenikmatan dengan 
cara memperlihatkan organ seksnya kepada orang 
lain. Objek yang kaget, malu, takut, dan menjerit akan 
semakin membuat pelaku terangsang. Meski 
penyimpangan seks ini sebagian besar diidap kaum 
pria, media sosial seperti facebook dan twitter.banyak 
juga wanita yang senang mempertontonkan anggota 
tubuh vitalnya kepada orang lain di depan publik. 
Contoh penyimpangan seks adalah Voyeurism dan 
Sadomasokisme
5. Fetishisme 
Aktifitas fethishisme disebut aneh karena 
pelaku hanya bisa menyalurkan hasrat 
seksnya terhadap benda-benda tertentu 
seperti BH, celana dalam, kaos kaki atau 
benda lain. Pelaku akan melakukan 
masturbasi dengan memegang objek 
tersebut sambil mengkhayalkan 
bersetubuh dengan pemilik objek tersebut.
6. Pedophilia 
Pedophilia bukan hanya penyimpangan seks 
tetapi juga pelanggaran hukum yang sangat 
fatal. Pedophilia adalah ketertarikan melakukan 
aktifitas seks terhadap anak kecil di bawah 
umur. Pelaku sebagian besar adalah orang dekat 
korban seperti tetangga atau keluarga dekat.
7. Bestially 
Bestially adalah perilaku seks menyimpang dimana penderita 
memiliki ketertarikan melakukan hubungan seks dengan 
binatang seperti kuda, anjing, ular, ayam, dan lain-lain. 
8. Incest 
Incest adalah hubungan intim yang dilakukan terhadap 
sesama anggota keluarga seperti antara anak dengan Ayah 
atau Ibu, Paman dengan kemenakan, antara sepupu atau 
antara saudara dengan saudara. Hubungan rahasia ini 
biasanya tersembunyi sangat rapat dan sangat jarang 
diketahui atau terbongkar.
9. Necrophilia/Necrofil 
Adalah jenis penyimpangan seks dimana pelaku 
melakukan hubungan seks dengan mayat. Umumnya 
pelaku adalah pria yang mengalami gangguan perilaku 
dan keterhambatan sosial dan menjadikan mayat 
yang tidak berdaya sebagai objek seks. 
10. Frotteurisme/Frotteuris 
Di Jepang disebut dengan istilah Chikan, dimana 
seseorang mendapatkan kepuasan seks dengan cara 
menggosok-gosokkan alat kelaminnya ke tubuh 
wanita di tempat umum seperti di kereta, bis atau 
tempat keramaian lainnya.
PENGERTIAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA 
Penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang 
yang tidak pada tempatnya dan dengan dosis yang 
melampaui ukuran akan menimbulkan dampak 
negatif yang berbeda-beda dengan jenis bahan yang 
digunakan, frekuensi pemakaian, dan kualitas 
narkotika. 
Teori yang relevan : 
• Teori labelling 
• Teori anomie 
• Teori kontrol
Faktor umum penyalahgunaan narkoba : 
• Riwayat keluarga penyalahgunaan zat 
• Kondisi kesehatan mental/perilaku 
• Perilaku agresif /impulsif awal 
• Sejarah peristiwa traumatis 
• Harga diri yang rendah/miskin keterampilan coping 
sosial 
• Perasaan penolakan sosial 
• Kurangnya pengasuhan oleh orangtua 
• Kegagalan akademis 
• Hubungan dengan teman sebaya pengguna zat 
• Ketersediaan obat
solusi penyalahgunaan narkoba dengan 
pendekatan : 
• Pendekatan agama. Mereka yang masih ‘bersih’ dari 
narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang 
mereka anut. 
• Pendekatan psikologis. Mereka yang belum 
terjamah narkoba, diberikan nasihat dari ‘hati ke 
hati’ oleh orang-orang terdekat sesuai dengan 
karakter kepribadian mereka. 
• Pendekatan sosial. Mereka disadarkan bahwa 
kehadiran mereka di tengah keluarga dan 
masyarakat memiliki arti penting.
Penyimpangan Gaya Hidup 
Yaitu melakukan pola hidup ataupun kecenderungan 
dalam menjalani hidup, tidak pada lazimnya 
(maksudnya lazim adalah lingkungan sekitarnya). 
Faktor penyebab penyimpangan gaya hidup: 
1. Sikap mental yang tidak sehat 
2. Ketidakharmonisan dalam rumah tangga 
3. Pelampiasan rasa kecewa 
4. Dorongan kebutuhan ekonomi 
5. Pengaruh lingkungan dan media massa
Teori yang relevan: 
Teori Diferensiasi Asosiasi, Teori Kontrol, Teori Sosialisasi 
Solusi penyimpangan gaya hidup: 
1. Menghilangkan semua penyebab timbulnya kejahatan 
remaja. 
2. Perubahan lingkungan dengan mencarikan orang tua 
asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi 
anak. 
3. Memindahkan anak nakal ke sekolah atau lingkungan 
yang lebih baik. 
4. Memberikan latihan bagi remaja untuk hidup teratur, 
tertib, dan disiplin 
5. Memanfaatkan waktu senggang di pusat pelatihan, 
membiasakan diri bekerja, belajar, dan berekreasi 
secara sehat dengan disiplin tinggi
PENYIMPANGAN BERDASAKAN KLASIFIKASINYA 
1. Individual deviation (Penyimpangan individual) 
Penyimpangan individual dilakukan oleh individu atau orang 
perorangan. Tujuan individu melakukan penyimpangan 
didasarkan karena ia sebagai pribadi tidak dapat 
menyesuaikan dengan nilai dan norma. Atau dengan sengaja 
melakukan tindakan menyimpang dengan melanggar tata nilai 
dan peraturan. 
CONTOH PENYIMPANGAN INDIVIDU : 
• Pembandel, penyimpangan yang tidak patuh 
kepada peraturan, anjuran atau nasihat. Contoh: 
Siswa yang tidak mau piket kebersihan di kelas.
• Pembangkang, penyimpangan yang tidak taat pada 
peringatan orang-orang. Contoh: PKL yang 
berjualan disembarang tempat. 
• Pelanggar, yaitu penyimpangan yang melanggar 
norma-norma umum yang berlaku. Contoh: 
pengendara motor kebut-kebutan di jalan raya. 
• Perusuh atau penjahat, penyimpangan karena 
mengabaikan norma-norma umum sehingga 
menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa 
dilingkungannya. Contoh: Pencurian disertai 
pembunuhan.
2. Group deviation (penyimpangan kelompok) 
Penyimpangan kelompok dilakukan oleh sekelompok 
orang yang tidak mematuhi nilai dan norma yang 
berlaku dalam masyarakat. Pelaku penyimpangan 
kelompok ini melakukan tindakan menyimpang 
karena perasaan kolektif yang dimiliki oleh anggota 
kelompok dan perasaan itu tidak memiliki kesamaan 
dengan anggota lain di luar kelompoknya. 
Contoh, Sekelompok kaum waria yang menjalani 
kehidupan sesama jenis (homoseks).
3. Mixture of both deviation (penyimpangan 
campuran) 
Penyimpangan campuran ini dilakukan oleh individu 
dalam sebuah kelompok. Penyimpangan dilakukan 
oleh individu sebagai bentuk keterikatan individu 
tersebut terhadap kelompoknya. Kelompok biasanya 
melakukan pengorganisasian terhadap individu-individu 
anggota kelompoknya. 
Contoh, kegiatan sekte-sekte keagamaan. Kelompok 
sekte biasanya melakukan pembinaan terhadap moral 
dan mental para anggota kelompoknya, agar 
senantiasa taat, patuh dan setia pada nilai dan norma 
yang dianut oleh kelompoknya.
4. Penyimpang Primer 
Penyimpang primer adalah perbuatan menyimpang yang 
dilakukan oleh seseorang yang dalam aspek kehidupan 
lainnya masih mentaati nilai dan norma (konformis). 
Penyimpangan yang dilakukan secara tersembunyi, 
mudah untuk dimaafkan sehingga pelaku tidak dianggap 
melakukan penyimpangan. Perbuatan menyimpangnya 
bisa mendapat toleransi dari masyarakat selama dapat 
dimengerti secara rasional oleh masyarakat sebagai 
bagian dari peranan yang harus dilakukan oleh si pelaku. 
Misalnya, Seorang pedagang kain, ketika ada pembeli 
yang ingin membeli kainnya si pedagang 
menyembunyikan kain yang cacat dengan mengatakan 
kain tersebut keadaannya baik. Pedagang tersebut sudah 
berperilaku tidak jujur karena menyebutkan kain itu tidak 
cacat, tetapi perbuatan tidak jujur pedagang itu dapat 
difahami oleh masya-rakat karena tujuan pedagang itu 
ingin kainnya cepat terjual.
5. Penyimpangan Sekunder 
Penyimpangan sekunder adalah suatu perbuatan yang 
oleh masyarakat diidentifikasikan sebagai perbuatan 
menyimpang. Orang yang melakukan perbuatan 
menyimpang ini disebut sebagai penyimpang. 
Masyarakat tidak memberikan toleransi terhadap si 
penyimpang dan akan menying-kirkan si penyimpang 
dari kelom-pok yang taat pada nilai dan norma 
(konformis). 
Contohnya adalah pemakai dan pengedar narkoba, 
penjudi, pemabuk dan penjahat.
6. Perilaku Menyimpang Positif 
Adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan 
norma yang berlaku pada suatu kurun 
waktu tertentu, namun akhirnya terbukti 
membawa dampak positif terhadap 
kehidupan masyarakat. 
Contoh : Seorang ibu rumah tangga 
terpaksa bekerja sebagai tukang ojek untuk 
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
7. Perilaku Menyimpang Negatif 
Ialah perbuatan yang memang tidak sesuai 
dengan norma yang berlaku dan berakibat 
buruk serta mengganggu sistem sosial. 
Contoh : Remaja yang sedang mengalami 
stres berat berupaya untuk menghilangkan 
kekalutannya dengan mengkonsumsi 
narkoba.
Questions : 
1. Apa maksud perbedaan distribusi 
kebudayaan? 
2. Sebutkan contoh dari korupsi manipulatif! 
3. Sebutkan ciri-ciri dari penyimpangan 
sekunder! 
4. Tuliskan dan jelaskan beberapa perilaku 
menyimpang yang dapat muncul dari kondisi 
kemiskinan dalam masyarakat! 
5. Apa penyebab penyimpangan campuran?
Answer : 
1. Perbedaan distribusi kebudayaan 
adalah tidak sesuainya 
kebudayaan barat yang masuk ke 
dalam suatu negara. Seperti 
mabuk-mabukan. Menurut 
negara yang mendapat 
kebudayaan tersebut, itu tidak 
baik dan tidak sesuai dengan 
kebudayaan masyarakat dalam 
negara tersebut.
2. Korupsi manipulatif merujuk pada pada 
praktik kotor yang dilakukan oleh seseorang 
atau kelompok tertentu untuk 
mempengaruhi pembuat kebijakan atau 
keputusan pemerintah dalam rangka 
memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. 
Contoh: seorang atau 
sekelompok konglomerat menyuap bupati, 
gubernur, anggota dewan, menteri dan 
sebagainya agar peraturan-peraturan yang 
dibuat menguntungkan mereka.
3. Ciri-ciri penyimpangan sekunder : 
– Dilakukan oleh pelakunya secara terus 
menerus 
– Tidak jera walaupun telah diberikan 
sanksi-sanksi 
– Gaya hidup didominasi oleh perilaku 
menyimpang 
– Mayarakat tidak bisa mentolerir perilaku 
tersebut
4. Beberapa perilaku menyimpang yang dapat 
muncul dari kondisi kemiskinan dalam 
masyarakat : 
 Penganiayaan : dengan sengaja menyebabkan 
sakit atau luka pada orang lain. akan tetapi suatu 
perbuatan yang menyebabkan sakit atau luka 
pada orang lain, tidak dapat dianggap sebagai 
penganiayaan kalau perbuatan itu dilakukan 
untuk menambah keselamatan badan. ilmu 
pengetahuan (doctrine) mengartikan 
penganiayaan sebagai, “setiap perbuatan yang 
dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan 
rasa sakit atau luka pada orang lain”.
5. Kriminalitas : Secara yuridis, kejahatan 
dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan 
yang melanggar undang-undang atau 
ketentuan yang berlaku dan diakui secara 
legal. Secara kriminologi yang berbasis 
sosiologis kejahatan merupakan suatu pola 
tingkah laku yang merugikan masyarakat 
(dengan kata lain terdapat korban) dan suatu 
pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi 
sosial dari masyarakat.
6. Penyalahgunaan narkoba : pemakain obat-obatan 
atau zat-zat berbahaya dengan tujuan 
bukan untuk pengobatan dan penelitian serta 
digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis 
yang benar. Dalam kondisi yang cukup 
wajar/sesuai dosis yang dianjurkan dalam 
dunia kedokteran saja maka penggunaan 
narkoba secara terus-menerus akan 
mengakibatkan ketergantungan, depedensi, 
adiksi atau kecanduan.
Penyimpangan campuran (mixture of 
both deviation) 
Penyimpangan campuran diawali dari 
penyimpangan individu. Akan tetapi, seiring 
dengan berjalannya waktu, ia (pelaku 
penyimpangan) dapat memengaruhi orang 
lain, sehingga ikut melakukan tindakan 
menyimpang seperti halnya dirinya. 
Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh 
suatu golongan sosial yang memiliki 
organisasi yang rapi, sehingga individu 
ataupun kelompok didalamnya taat dan 
tunduk kepada norma golongan dan 
mengabaikan norma masyarakat yang 
berlaku.
Contoh: sindikat narkoba, sindikat uang 
palsu, ataupun demonstrasi yang 
berkembang menjadi amuk massa, 
remaja yang putus sekolah dan 
pengangguran yang frustasi dari 
kehidupan masyarakat, dengan di bawah 
pimpinan seorang tokoh mereka 
mengelompok ke dalam organisasi 
rahasia yang menyimpang dari norma 
umum (geng).

More Related Content

What's hot

Bab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangBab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangRobbie AkaChopa
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpangyogabenigno
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialDheea Resta
 
Bab 3 Penyimpangan Sosial
Bab 3 Penyimpangan SosialBab 3 Penyimpangan Sosial
Bab 3 Penyimpangan Sosialcah bagoez87
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Farel Santoso
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialdionadya p
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Jeybie Moeth Thiea
 
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka Nur Fitriyani
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatelnestl
 
Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPerilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosialCornelia Riasdita
 
Ips penyakit sosial
Ips penyakit sosialIps penyakit sosial
Ips penyakit sosialCinta Muna
 
Interaksi sosial dan sosialisasi
Interaksi sosial dan sosialisasiInteraksi sosial dan sosialisasi
Interaksi sosial dan sosialisasiFira Nursya`bani
 
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya Vita Mustika
 

What's hot (20)

Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Bab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangBab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpang
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Makalah perilaku menyimpang
Makalah perilaku menyimpangMakalah perilaku menyimpang
Makalah perilaku menyimpang
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Bab 3 Penyimpangan Sosial
Bab 3 Penyimpangan SosialBab 3 Penyimpangan Sosial
Bab 3 Penyimpangan Sosial
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosial
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
 
Contoh penyimpangan sosial
Contoh penyimpangan sosialContoh penyimpangan sosial
Contoh penyimpangan sosial
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
 
Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPerilaku menyimpang dan sikap antisosial
Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
 
Ips penyakit sosial
Ips penyakit sosialIps penyakit sosial
Ips penyakit sosial
 
Interaksi sosial dan sosialisasi
Interaksi sosial dan sosialisasiInteraksi sosial dan sosialisasi
Interaksi sosial dan sosialisasi
 
Presentasi sosiologi
Presentasi sosiologiPresentasi sosiologi
Presentasi sosiologi
 
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya
 

Viewers also liked

Biologi : Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan
Biologi : Peredaran Darah pada Manusia dan HewanBiologi : Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan
Biologi : Peredaran Darah pada Manusia dan Hewanieffaa
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialnurul limsun
 
Norma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mentalNorma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mentalUnnes
 
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosialPerilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosialFathur Marah
 
prilaku menyimpang
prilaku menyimpang prilaku menyimpang
prilaku menyimpang mellisaimell
 
Kebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di IndonesiaKebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di Indonesiashofichofifah
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.pptKomunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.pptSalma Van Licht
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...Ratih Aini
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Nurul Afdal Haris
 
Sifat dan cara pengendalian sosial
Sifat dan cara pengendalian sosialSifat dan cara pengendalian sosial
Sifat dan cara pengendalian sosialDelsi Ulfayani
 
Bab 5 pengendalian sosial
Bab 5 pengendalian sosialBab 5 pengendalian sosial
Bab 5 pengendalian sosialRobbie AkaChopa
 
Geomorfologi jawa timur zona tengah
Geomorfologi jawa timur zona tengahGeomorfologi jawa timur zona tengah
Geomorfologi jawa timur zona tengahHasan Nur Aminudin
 
Sifat & perilaku menyimpang
Sifat & perilaku menyimpangSifat & perilaku menyimpang
Sifat & perilaku menyimpangakbarsetiawan9
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Nurul Afdal Haris
 

Viewers also liked (19)

Biologi : Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan
Biologi : Peredaran Darah pada Manusia dan HewanBiologi : Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan
Biologi : Peredaran Darah pada Manusia dan Hewan
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosial
 
Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosial
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
 
Norma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mentalNorma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mental
 
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosialPerilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
Perilaku menyimpang-dan-pengendalian-sosial
 
prilaku menyimpang
prilaku menyimpang prilaku menyimpang
prilaku menyimpang
 
Kebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di IndonesiaKebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di Indonesia
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.pptKomunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
 
Sifat dan cara pengendalian sosial
Sifat dan cara pengendalian sosialSifat dan cara pengendalian sosial
Sifat dan cara pengendalian sosial
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Bab 5 pengendalian sosial
Bab 5 pengendalian sosialBab 5 pengendalian sosial
Bab 5 pengendalian sosial
 
Geomorfologi jawa timur zona tengah
Geomorfologi jawa timur zona tengahGeomorfologi jawa timur zona tengah
Geomorfologi jawa timur zona tengah
 
Sifat & perilaku menyimpang
Sifat & perilaku menyimpangSifat & perilaku menyimpang
Sifat & perilaku menyimpang
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Sumatera)
 

Similar to OBSERVASI REALITA

Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialYuca Siahaan
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxDESIWILDAYANI1
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanNaveen Segaran
 
Presentasi Sosiologi SMA 1 - Perilaku menyimpang
Presentasi Sosiologi SMA 1 - Perilaku menyimpangPresentasi Sosiologi SMA 1 - Perilaku menyimpang
Presentasi Sosiologi SMA 1 - Perilaku menyimpangsync
 
Perilaku Abnormal
 Perilaku Abnormal Perilaku Abnormal
Perilaku Abnormalpjj_kemenkes
 
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3Paarief Udin
 
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3Paarief Udin
 
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi Sosiologi
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi SosiologiPerilaku seksual di Luar Nikah, materi Sosiologi
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi SosiologiMaulina.jh
 
Kelompok 5.pptx
Kelompok 5.pptxKelompok 5.pptx
Kelompok 5.pptxhariacobra
 
Makalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasMakalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasFreddy Then
 
Akibat pergaulan bebas
Akibat pergaulan bebasAkibat pergaulan bebas
Akibat pergaulan bebasyogikrisnam
 
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lEka Nur Fitriyani
 
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar PernikahanPermasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahanajengseptiana
 
Penyimpangan Sosial
Penyimpangan SosialPenyimpangan Sosial
Penyimpangan Sosialpjj_kemenkes
 

Similar to OBSERVASI REALITA (20)

Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
 
Perilaku Abnormal
Perilaku AbnormalPerilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
 
Respons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupanRespons terhadap realiti kehidupan
Respons terhadap realiti kehidupan
 
Presentasi Sosiologi SMA 1 - Perilaku menyimpang
Presentasi Sosiologi SMA 1 - Perilaku menyimpangPresentasi Sosiologi SMA 1 - Perilaku menyimpang
Presentasi Sosiologi SMA 1 - Perilaku menyimpang
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Perilaku Abnormal
 Perilaku Abnormal Perilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
 
Seks bebas
Seks bebasSeks bebas
Seks bebas
 
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
 
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3Annisa sri heldayanti dan zetty aqma   xii ips   3
Annisa sri heldayanti dan zetty aqma xii ips 3
 
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi Sosiologi
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi SosiologiPerilaku seksual di Luar Nikah, materi Sosiologi
Perilaku seksual di Luar Nikah, materi Sosiologi
 
Kelompok 5.pptx
Kelompok 5.pptxKelompok 5.pptx
Kelompok 5.pptx
 
Makalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebasMakalah pergaulan bebas
Makalah pergaulan bebas
 
Akibat pergaulan bebas
Akibat pergaulan bebasAkibat pergaulan bebas
Akibat pergaulan bebas
 
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
 
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar PernikahanPermasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
 
Penyimpangan Sosial
Penyimpangan SosialPenyimpangan Sosial
Penyimpangan Sosial
 
Pergaulan Bebas
Pergaulan BebasPergaulan Bebas
Pergaulan Bebas
 

Recently uploaded

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 

Recently uploaded (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 

OBSERVASI REALITA

  • 1. OBSERVASI REALITA PERILAKU MENYIMPANG DI MASYARAKAT SEKITAR
  • 2. Oleh : 1. Indah Lestari Rahayu 2. Mohammad Zahrotan Arfi 3. Mohammad Noer Iqbal 4. Nurcholifatus Solikhah 5. Rafida Nurdianti
  • 3. Tindak kriminal adalah segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Faktor penyebab kriminalitas • Pertentangan dan persaingan kebudayaan • Perbedaan ideologi politik • Kepadatan dan komposisi penduduk • Perbedaan distribusi kebudayaan • Perbedaan kekayaan dan pendapatan • Mentalitas yang labil • Faktor dasar seperti faktor biologi, psikologi, dan sosioemosional
  • 4. Teori : teori labelling, teori anomi, teori sosialisasi, teori pengendalian. Solusi kriminalitas : • Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas tanpa pandang bulu. • Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak. • Selektif terhadap budaya asing yang masuk. • Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui pendidikan multi kultural; seperti sekolah, pengajian, dan organisasi masyarakat.
  • 5. A. Kejahatan tanpa Korban (crimes without victims) Yaitu kejahatan yang tidak membawa korban tetapi dianggap sebagai perbuatan tercela oleh masyarakat ataupun kelompok yang berkuasa. Contoh: mabuk-mabukan,pecandu narkoba.
  • 6. B. Kejahatan Terorganisasi (organized crime) Yaitu komplotan berkesinambungan untuk memperoleh uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum melalui penyebaran rasa takut atau melalui korupsi. Contoh: monopoli secara tidak sah atas jasa tertentu,pemutaran uang hasil kejahatan dalam bentuk saham.
  • 7. C. Kejahatan Organisasi Transnasional (transnasional organized crime) Yaitu kejahatan terorganisasi yang melampaui batas negara yang dilakukan oleh organisasi-organisasi dengan jaringan global. Contoh: penyelundupan senjata dan mesiu.
  • 8. D. Kejahatan Kerah Putih (white-collar crime) Yaitu kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang atau orang yang berstatus tinggi dalam rangka pekerjaannya. Contoh: penggelapan uang perusahaan
  • 9. E. Corporate Crime Yaitu kejahatan yang dilakukan atas organisasi formal dengan tujuan menaikkan keuntungan dan menekan kerugian. Dibedakan menjadi 4 jenis antara lain: kejahatan terhadap konsumen,publik,pemilik perusahaan,dan karyawan.
  • 10. PENYIMPANGAN SEKSUAL Pengertian Penyimpangan Seksual : Parafilia adalah penyimpangan seks yang berarti sekelompok gangguan ketertarikan terhadap objek seks yang tidak biasa dan tidak wajar, atau adanya penyimpangan (deviasi) dalam ketertarikan kepada seseorang. Faktor Penyebab : Sebagian besar akibat faktor psikologis, kekerasan seksual di masa lalu dan faktor genetik. Menurut Sigmund Freud, penyimpangan seksual ini mulai terjadi di masa kanak-kanak menjelang pubertas akibat terjadinya malfungsi pertahanan diri saat masih kecil.
  • 11. Teori : 1. Teori Kontrol 2. Diferensiasi Asosiasi Solusi : Semua jenis penyimpangan seks umumnya disebabkan oleh faktor psikologis sehingga penyembuhannya perlu melibatkan dokter, konseling atau terapi, dan tentu saja perlu ada kesadaran dan keinginan sembuh dari penderita.
  • 12. Jenis-Jenis Penyimpangan Seks : 1. Homoseksual dan Lesbian Homoseksual adalah aktifitas seks yang terjadi akibat perubahan orientasi pasangan seks, pelakunya disebut gay atau homo untuk pria dan lesbian untuk penyuka sesama jenis wanita. Beberapa ahli tidak memasukkan homoseksualitas sebagai penyakit melainkan rasa ketertarikan atau romantisme biasa terhadap sesama jenis.
  • 13. 2. Sadomaskis Aktifitas ini salah satu jenis penyimpangan seks yang berbahaya sebab jika dilakukan secara ekstrim dapat menyebabkan kematian. Kepuasan seks diperoleh dengan cara menyiksa parner seks terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan intim. Semakin keras rasa sakit yang ditimbulkan maka pelaku akan semakin terangsang. Sementara masokis adalah perilaku menyimpang dimana penderita merasa puas jika disiksa atau disakiti selama berhubungan intim
  • 14. 4. Voyeurisme Voyeurisme adalah perilaku seks menyimpang dimana pelaku akan memperoleh kepuasan seks dengan cara mengintip orang lain yang sedang telanjang atau mandi atau bahkan saat berhubungan seks. Pelaku umumnya tidak akan melakukan kekerasan fisik kepada korban, dia hanya mengintip dan melakukan masturbasi setelah atau selama mengintip.
  • 15. 3. Ekshibisionisme Ekshibisionisme adalah perilaku seks menyimpang dimana pelaku akan memperoleh kenikmatan dengan cara memperlihatkan organ seksnya kepada orang lain. Objek yang kaget, malu, takut, dan menjerit akan semakin membuat pelaku terangsang. Meski penyimpangan seks ini sebagian besar diidap kaum pria, media sosial seperti facebook dan twitter.banyak juga wanita yang senang mempertontonkan anggota tubuh vitalnya kepada orang lain di depan publik. Contoh penyimpangan seks adalah Voyeurism dan Sadomasokisme
  • 16. 5. Fetishisme Aktifitas fethishisme disebut aneh karena pelaku hanya bisa menyalurkan hasrat seksnya terhadap benda-benda tertentu seperti BH, celana dalam, kaos kaki atau benda lain. Pelaku akan melakukan masturbasi dengan memegang objek tersebut sambil mengkhayalkan bersetubuh dengan pemilik objek tersebut.
  • 17. 6. Pedophilia Pedophilia bukan hanya penyimpangan seks tetapi juga pelanggaran hukum yang sangat fatal. Pedophilia adalah ketertarikan melakukan aktifitas seks terhadap anak kecil di bawah umur. Pelaku sebagian besar adalah orang dekat korban seperti tetangga atau keluarga dekat.
  • 18. 7. Bestially Bestially adalah perilaku seks menyimpang dimana penderita memiliki ketertarikan melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kuda, anjing, ular, ayam, dan lain-lain. 8. Incest Incest adalah hubungan intim yang dilakukan terhadap sesama anggota keluarga seperti antara anak dengan Ayah atau Ibu, Paman dengan kemenakan, antara sepupu atau antara saudara dengan saudara. Hubungan rahasia ini biasanya tersembunyi sangat rapat dan sangat jarang diketahui atau terbongkar.
  • 19. 9. Necrophilia/Necrofil Adalah jenis penyimpangan seks dimana pelaku melakukan hubungan seks dengan mayat. Umumnya pelaku adalah pria yang mengalami gangguan perilaku dan keterhambatan sosial dan menjadikan mayat yang tidak berdaya sebagai objek seks. 10. Frotteurisme/Frotteuris Di Jepang disebut dengan istilah Chikan, dimana seseorang mendapatkan kepuasan seks dengan cara menggosok-gosokkan alat kelaminnya ke tubuh wanita di tempat umum seperti di kereta, bis atau tempat keramaian lainnya.
  • 20. PENGERTIAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA Penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang yang tidak pada tempatnya dan dengan dosis yang melampaui ukuran akan menimbulkan dampak negatif yang berbeda-beda dengan jenis bahan yang digunakan, frekuensi pemakaian, dan kualitas narkotika. Teori yang relevan : • Teori labelling • Teori anomie • Teori kontrol
  • 21. Faktor umum penyalahgunaan narkoba : • Riwayat keluarga penyalahgunaan zat • Kondisi kesehatan mental/perilaku • Perilaku agresif /impulsif awal • Sejarah peristiwa traumatis • Harga diri yang rendah/miskin keterampilan coping sosial • Perasaan penolakan sosial • Kurangnya pengasuhan oleh orangtua • Kegagalan akademis • Hubungan dengan teman sebaya pengguna zat • Ketersediaan obat
  • 22. solusi penyalahgunaan narkoba dengan pendekatan : • Pendekatan agama. Mereka yang masih ‘bersih’ dari narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka anut. • Pendekatan psikologis. Mereka yang belum terjamah narkoba, diberikan nasihat dari ‘hati ke hati’ oleh orang-orang terdekat sesuai dengan karakter kepribadian mereka. • Pendekatan sosial. Mereka disadarkan bahwa kehadiran mereka di tengah keluarga dan masyarakat memiliki arti penting.
  • 23. Penyimpangan Gaya Hidup Yaitu melakukan pola hidup ataupun kecenderungan dalam menjalani hidup, tidak pada lazimnya (maksudnya lazim adalah lingkungan sekitarnya). Faktor penyebab penyimpangan gaya hidup: 1. Sikap mental yang tidak sehat 2. Ketidakharmonisan dalam rumah tangga 3. Pelampiasan rasa kecewa 4. Dorongan kebutuhan ekonomi 5. Pengaruh lingkungan dan media massa
  • 24. Teori yang relevan: Teori Diferensiasi Asosiasi, Teori Kontrol, Teori Sosialisasi Solusi penyimpangan gaya hidup: 1. Menghilangkan semua penyebab timbulnya kejahatan remaja. 2. Perubahan lingkungan dengan mencarikan orang tua asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi anak. 3. Memindahkan anak nakal ke sekolah atau lingkungan yang lebih baik. 4. Memberikan latihan bagi remaja untuk hidup teratur, tertib, dan disiplin 5. Memanfaatkan waktu senggang di pusat pelatihan, membiasakan diri bekerja, belajar, dan berekreasi secara sehat dengan disiplin tinggi
  • 25. PENYIMPANGAN BERDASAKAN KLASIFIKASINYA 1. Individual deviation (Penyimpangan individual) Penyimpangan individual dilakukan oleh individu atau orang perorangan. Tujuan individu melakukan penyimpangan didasarkan karena ia sebagai pribadi tidak dapat menyesuaikan dengan nilai dan norma. Atau dengan sengaja melakukan tindakan menyimpang dengan melanggar tata nilai dan peraturan. CONTOH PENYIMPANGAN INDIVIDU : • Pembandel, penyimpangan yang tidak patuh kepada peraturan, anjuran atau nasihat. Contoh: Siswa yang tidak mau piket kebersihan di kelas.
  • 26. • Pembangkang, penyimpangan yang tidak taat pada peringatan orang-orang. Contoh: PKL yang berjualan disembarang tempat. • Pelanggar, yaitu penyimpangan yang melanggar norma-norma umum yang berlaku. Contoh: pengendara motor kebut-kebutan di jalan raya. • Perusuh atau penjahat, penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa dilingkungannya. Contoh: Pencurian disertai pembunuhan.
  • 27. 2. Group deviation (penyimpangan kelompok) Penyimpangan kelompok dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Pelaku penyimpangan kelompok ini melakukan tindakan menyimpang karena perasaan kolektif yang dimiliki oleh anggota kelompok dan perasaan itu tidak memiliki kesamaan dengan anggota lain di luar kelompoknya. Contoh, Sekelompok kaum waria yang menjalani kehidupan sesama jenis (homoseks).
  • 28. 3. Mixture of both deviation (penyimpangan campuran) Penyimpangan campuran ini dilakukan oleh individu dalam sebuah kelompok. Penyimpangan dilakukan oleh individu sebagai bentuk keterikatan individu tersebut terhadap kelompoknya. Kelompok biasanya melakukan pengorganisasian terhadap individu-individu anggota kelompoknya. Contoh, kegiatan sekte-sekte keagamaan. Kelompok sekte biasanya melakukan pembinaan terhadap moral dan mental para anggota kelompoknya, agar senantiasa taat, patuh dan setia pada nilai dan norma yang dianut oleh kelompoknya.
  • 29. 4. Penyimpang Primer Penyimpang primer adalah perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh seseorang yang dalam aspek kehidupan lainnya masih mentaati nilai dan norma (konformis). Penyimpangan yang dilakukan secara tersembunyi, mudah untuk dimaafkan sehingga pelaku tidak dianggap melakukan penyimpangan. Perbuatan menyimpangnya bisa mendapat toleransi dari masyarakat selama dapat dimengerti secara rasional oleh masyarakat sebagai bagian dari peranan yang harus dilakukan oleh si pelaku. Misalnya, Seorang pedagang kain, ketika ada pembeli yang ingin membeli kainnya si pedagang menyembunyikan kain yang cacat dengan mengatakan kain tersebut keadaannya baik. Pedagang tersebut sudah berperilaku tidak jujur karena menyebutkan kain itu tidak cacat, tetapi perbuatan tidak jujur pedagang itu dapat difahami oleh masya-rakat karena tujuan pedagang itu ingin kainnya cepat terjual.
  • 30. 5. Penyimpangan Sekunder Penyimpangan sekunder adalah suatu perbuatan yang oleh masyarakat diidentifikasikan sebagai perbuatan menyimpang. Orang yang melakukan perbuatan menyimpang ini disebut sebagai penyimpang. Masyarakat tidak memberikan toleransi terhadap si penyimpang dan akan menying-kirkan si penyimpang dari kelom-pok yang taat pada nilai dan norma (konformis). Contohnya adalah pemakai dan pengedar narkoba, penjudi, pemabuk dan penjahat.
  • 31. 6. Perilaku Menyimpang Positif Adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku pada suatu kurun waktu tertentu, namun akhirnya terbukti membawa dampak positif terhadap kehidupan masyarakat. Contoh : Seorang ibu rumah tangga terpaksa bekerja sebagai tukang ojek untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
  • 32. 7. Perilaku Menyimpang Negatif Ialah perbuatan yang memang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dan berakibat buruk serta mengganggu sistem sosial. Contoh : Remaja yang sedang mengalami stres berat berupaya untuk menghilangkan kekalutannya dengan mengkonsumsi narkoba.
  • 33. Questions : 1. Apa maksud perbedaan distribusi kebudayaan? 2. Sebutkan contoh dari korupsi manipulatif! 3. Sebutkan ciri-ciri dari penyimpangan sekunder! 4. Tuliskan dan jelaskan beberapa perilaku menyimpang yang dapat muncul dari kondisi kemiskinan dalam masyarakat! 5. Apa penyebab penyimpangan campuran?
  • 34. Answer : 1. Perbedaan distribusi kebudayaan adalah tidak sesuainya kebudayaan barat yang masuk ke dalam suatu negara. Seperti mabuk-mabukan. Menurut negara yang mendapat kebudayaan tersebut, itu tidak baik dan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat dalam negara tersebut.
  • 35. 2. Korupsi manipulatif merujuk pada pada praktik kotor yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu untuk mempengaruhi pembuat kebijakan atau keputusan pemerintah dalam rangka memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Contoh: seorang atau sekelompok konglomerat menyuap bupati, gubernur, anggota dewan, menteri dan sebagainya agar peraturan-peraturan yang dibuat menguntungkan mereka.
  • 36. 3. Ciri-ciri penyimpangan sekunder : – Dilakukan oleh pelakunya secara terus menerus – Tidak jera walaupun telah diberikan sanksi-sanksi – Gaya hidup didominasi oleh perilaku menyimpang – Mayarakat tidak bisa mentolerir perilaku tersebut
  • 37. 4. Beberapa perilaku menyimpang yang dapat muncul dari kondisi kemiskinan dalam masyarakat :  Penganiayaan : dengan sengaja menyebabkan sakit atau luka pada orang lain. akan tetapi suatu perbuatan yang menyebabkan sakit atau luka pada orang lain, tidak dapat dianggap sebagai penganiayaan kalau perbuatan itu dilakukan untuk menambah keselamatan badan. ilmu pengetahuan (doctrine) mengartikan penganiayaan sebagai, “setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain”.
  • 38. 5. Kriminalitas : Secara yuridis, kejahatan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal. Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan merupakan suatu pola tingkah laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat korban) dan suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi sosial dari masyarakat.
  • 39. 6. Penyalahgunaan narkoba : pemakain obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang dianjurkan dalam dunia kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara terus-menerus akan mengakibatkan ketergantungan, depedensi, adiksi atau kecanduan.
  • 40. Penyimpangan campuran (mixture of both deviation) Penyimpangan campuran diawali dari penyimpangan individu. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, ia (pelaku penyimpangan) dapat memengaruhi orang lain, sehingga ikut melakukan tindakan menyimpang seperti halnya dirinya. Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku.
  • 41. Contoh: sindikat narkoba, sindikat uang palsu, ataupun demonstrasi yang berkembang menjadi amuk massa, remaja yang putus sekolah dan pengangguran yang frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah pimpinan seorang tokoh mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia yang menyimpang dari norma umum (geng).