SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Pernah tidak Anda berpikir mengapa bentuk rambut
Anda mirip dengan ayah, warna kulit yang mirip
dengan ibu, atau bahkan bentuk mata mirip nenek
Anda.
PERINGATAN : Tambahkan
contoh pada manusia pada
masing2 pola2 hereditas….
BAB VI
POLA – POLA HEREDITAS
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis pola-pola hereditas pada
makhluk hidup.
4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola
hereditas dalam perhitungan peluang dari
persilangan yang melibatkan peristiwa pautan
dan pindah silang.
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan dapat
menjelaskan tentang penurunansifat pada peristiwa
penentuan jenis kelamin, pautan, pindah silang, gagal
berpisah dan gen letal
• Dapat menerapkan konsep pautan, pautan seks, pindah
silang, gagal berpisah, dan gen letal dalam menyelesaikan
persoalan dengan latihan soal, dan dapat mengaitkan
adanya perbedaan variasi dalam satu keturunan dengan
pola pewarisan sifat Mendelian
Pola-Pola Hereditas
Pautan Gen Pindah Silang
Pautan seks
Gagal berpisah
Determinasi seks Gen Letal
Pola-Pola Hereditas
Hereditas adalah pewarisan sifat dari induk
ke anaknya (keturunannya).
Jadi pola-pola hereditas adalah suatu pola-
pola yang membentuk sebuah keturunan.
1. Pautan Gen
• Pautan (linkage) adalah peristiwa dua gen atau lebih yang terletak
pada kromosom yang sama dan tidak dapat memisah secara bebas
pada waktu pembelahan meiosis.
• Setiap kromosom mengandung gen yang tersimpan di tempat
khusus yang disebut lokus
• Gen-gen ini dapat berada pada kromosom yang sama atau
kromosom yang berbeda.
• Nah, gen-gen yang berada dalam satu kromosom homolog
yang sama dan letaknya saling berdekatan inilah yang disebut
sebagai pautan gen. Berikut ini merupakan contoh gen yang
mengalami pautan dan gen yang tidak mengalami pautan.
• Jumlah pautan tergantung pada jumlah kromosomnya. dan memiliki
Rasio fenotipe F2 pada peristiwa pautan gen 3 : 1
Akibat letaknya yang sali
ngberdekatan, gen-gen
tersebut akan tetap
bersama sampai
saat pembentukan game
t (sel kelamin).
Pautan dari
dua macam gen atau lebi
h akan menghasilkan
jumlah
gamet yang lebih
sedikit dibandingkan
dengan gen-
gen yang tidak berpauta
Gen A
Gen B
yang berarti Gen A terpaut dengan
gen B,karna terletak didalam 1
kromosom.
Gen a
Gen b
yang berarti Gen a terpaut dengan
gen b,karna terletak didalam 1
kromosom.
semantara untuk Gen A dan Gen a
itu tidak terpaut dan bukan pautan
gen,dikarenakan antara gen A dan
gen a itu tidak satu kromosom
Contoh soal
2. Pautan Seks
Pautan seks memiliki nama lain sex linkage. yang berarti terdapat
banyak GEN di dalam kromosom sex (gonosom). Adanya pautan
sex menyebabkan suatu sifat muncul hanya pada jenis kelamin
tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin Anda pernah
mengamati adanya suatu sifat khas individu yang hanya dimiliki oleh
wanita saja atau laki-laki saja. Peristiwa ini terjadi karena adanya
pautan seks. Peristiwa terdapatnya gen dalam kromosom kelamin
disebut terpaut seks (sex linkage).
ada dua macam jenis pautan sex.
1. Pautan X
2. Pautan Y
Contoh Soal
Lalat betina mata merah disilangkan dengan Lalat jantan mata putih.
Jawab :
P1 : XM XM >< XmY
(Lalat betina Mata merah) (Lalat Jantan Mata putih)
G1 : XM Xm
Y
F1 :
P2 : XMXm >< XMY
G2 : XM XM
Xm Y
XM
Xm XMXm
Y XMY
XM Xm
XM XMXM XMXm
Y XMY Xm
Ratio Fenotipe F2 nya adalah :
Betina Mata merah : Jantan Mata merah : Jantan Mata Putih
2 : 1 : 1
50% 25% 25%
3. Pindah silang
• Pindah silang adalah peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan
saudaranya dari sepasang kromosom homolog.
• Pindah silang terjadi saat pembelahan meiosis I, yaitu pada akhir profase I
atau awal metaphase I. Peristiwa tersebut menghasilkan kombinasi baru
(rekombinan gen) dari sifat induknya.
• Pindah silang mengakibatkan terbentuknya empat macam gamet,dua
macam gamet yang sifatnya sama dengan induknya (tipe parental) dan dua
macam gamet yang merupakan hasil pindah silang (tipe rekombinan)
• Untuk menentukan persentase rekombinasi pada pindah
silang digunakan rumus
Keterangan:
-RK (Rekombinan) adalah individu yang merupakan
rekombinasi dari kedua induknya.
-KP (Kombinasi Parental) adalah individu yang sama dengan
salah satu induknya.
Contoh soal 1:
Hasil persilangan antara mangga besar manis (BbMm) dengan mangga kecil
asam (bbmm) memperoleh hasil sebagai berikut:
Besar asam = 150 , Besar manis = 750 , Kecil manis = 100 , Kecil asam = 500
Tentukan nilai pindah silangnya?
Pembahasan:
Diketahui bahwa mangga besar manis dan mangga kecil asam adalah parental,
sedangkan mangga besar asam dan mangga kecil manis merupakan rekombinan.
Jadi, nilai pindah silangnya adalah
Fenotipe Jumlah
Mata merah-sayap normal (PpVv) 382
Mata merah –sayap keriput (Ppvv) 16
Mata ungu-sayap normal (ppVv) 22
Mata ungu-sayap keriput (ppvv) 353
Contoh soal :
Suatu perkawinan lalat buah berbadan abu-abu sayap panjang dengan lalat buah
berbadan hitam sayap pendek menghasilkan keturunan F2 sebanyak 800 ekor. Terdapat
450 ekor lalat berbadan abu-abu sayap panjang panjang dan 140 ekor lalat berbadan
abu-abu sayap pendek. Jika terjadi pindah silang sebesar 37,5 %, maka jumlah lalat
buah berbadan hitam sayap panjang dan berbadan hitam sayap pendek adalah !
•
4. Gen Letal
Adalah gen-gen yang jika dalam keadaan homozigot akan mengalami
kematian. seseorang dalam keadaan normal atau sub letal. Ada dua
macam gen letal yang perlu diketahui :
1. Gen letal dominan
Gen letal dominan merupakan gen yang menyebabkan kematian individu
dalam keadaan homozigot dominan.
Contoh : gen yang menyebabkan kaki dan sayap pendek pada ayam / ayam
redep (RR), gen warna rambut kuning pada tikus (KK), Thalasemia
(ThTh).
 Thalamia (ThTh) = kelainan sel darah merah yang dapat menyebabkan penderita harus
melakukan transfusi darah sepanjang usianya
Persilangan dengan gen letal
Letal dominan
Dua orang penderita thalassemia
minor yang menikah akan
mendapatkan keturunan…
P : Thth >< Thth
25% thalasemia mayor (ThTh) LETAL
50% thalasemia minor (Thth)
25% normal
Letal resesif
Dua orang normal yang sama
membawa sifat siklemia menikah,
bagaimana keturunannya…
P : Ss >< Ss
75% normal (SS dan Ss)
25% sicklemia (ss) LETAL
F Th th
Th ThTh Thth
th Thth thth
F S s
S SS Ss
s Ss ss
5. Gagal berpisah
Gagal berpisah adalah peristiwa gagalnya satu kromosom atau lebih untuk
berpisah ke arah kutub yang berlawanan pada saat anaphase meiosis I
maupun meiosis II. Gagal berpisah mengakibatkan sel anak kelebihan atau
kekurangan kromosom (sel aneuploid). Gagal berpisah dapat terjadi pada
gonosom maupunautosom. Perhatikan gambar berikut.
6. Determinasi seks
Determinasi seks adalah proses penentuan jenis kelamin pada
makhluk hidup berdasarkan kromosom kelamin (gonosom).
Gonosom yang menentukan jenis kelamin suatu individu
tersebut diperoleh dari kedua induknya saat terjadi fertilisasi.
Beberapa tipe penentuan jenis kelamin pada hewan antara lain
tipe XY, XO, ZW, dan sistem Haplodiploid.
a.Tipe XY
Tipe XY terdapat pada lalat buah (Drosophila melanogaster),
manusia, dan semua mamalia. Lalat buah terdapat 4 pasang
kromosom terdiri dari tiga pasang y disebut autosom (A) dan
sepasang kromosom yang lainnya yaitu kromosom sex
(gonosom). Gonosom betina memiliki sepasang kromosom X,
sedangkan lalat buah jantan memiliki satu kromosom X dan satu
kromosom Y. Gonosom Y pada lalat buah tidak menentukan jenis
kelamin, tetapi menentukan kesuburan (fertilitas).
Contoh:
 Lalat diploid, berkromosom 3AA,XX →X/A = 2/2 = 1 adalah
betina.
 Lalat diploid, berkromosom 3AA,XY →X/A = 1/2 = 0,5
adalah jantan, fertile.
 Lalat diploid, berkromosom 3AA,XO →X/A = 1/2 = 0,5
adalah jantan, tetapi steril.
 Lalat diploid, berkromosom 3AA,XXX →X/A = 3/2 = 1,5
adalah betina super.
 Lalat triploid, berkromosom 3AA,XXY →X/A = 2/3 = 0,67
adalah interseks (sifat antara jantan dan betina).
Pada manusia terdapat 46 buah kromosom , terdiri dari 44
autosom, dan 2 buah gonosom.
1.Wanita : 44A + XX atau 22AA + XX,
2.Pria : 44A + XY atau 22AA + XY
b. Sistem XO
Sistem XO terjadi pada belalang (ordo orthoptera) dan
lipan (blattodea) tidak memiliki kromosom Y.
Pada sistem XO hanya melibatkan kromosom X saja. Di
mana, kromosom betina terdiri dari XX sedangkan
kromosom jantan terdiri dari X saja.
c. Sistem ZZ-ZW
Penentuan jenis kelamin sistem ZW terjadi pada burung,
beberapa ikan, dan beberapa serangga. Sesuai dengan
namanya, sistem penentuan jenis kelamin satu ini
melibatkan kromosom Z dan W. sistem ini kebalikan dari
sistem XX-XY. Pada sistem ini jantan memiliki kromosom
yang sama, yaitu ZZ, sedangkan betina memiliki sepasang
kromosom yang berbeda, yaitu ZW
d. Sistem haplodiploidi
Sistem determinasi seks selanjutnya adalah sistem
haplodiploid, contohnya ada pada semut, rayap, dan
lebah. Haploid (n) sendiri berarti satu set kromosom
sedangkan diploid (2n) berarti dua set kromosom.
Haplodiploid adalah sistem penentuan seks yang
menghasilkan jantan dari telur yang belum difertilisasi
(haploid) dan betina dari telur yang telah difertilisasi
(diploid).
• Lebah jantan memiliki jumlah kromosom haploid (n).
• Lebah betina memiliki jumlah kromosom diploid (2n).
Pola_hereditas.ppt

More Related Content

Similar to Pola_hereditas.ppt

Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalMuhamad Dzaki Albiruni
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaEra Tarigan
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaEra Tarigan
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfWinengRohmah
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx1023LeoniRannuMangir
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminJeneng Omega
 
Mutasi gen & mutasi-kromosom
Mutasi gen & mutasi-kromosomMutasi gen & mutasi-kromosom
Mutasi gen & mutasi-kromosomyulia windarsih
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanAswin Ndraha
 
the concept of inheritance
the concept of inheritancethe concept of inheritance
the concept of inheritanceFatini Adnan
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxNairaParsa
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditaskth97jjk
 
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.ppt
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.pptmateri-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.ppt
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.pptKhairunnisaIsmail8
 
PEWARISAN SIFAT pada makhluk hidup materi kelas 9
PEWARISAN SIFAT pada makhluk hidup materi kelas 9PEWARISAN SIFAT pada makhluk hidup materi kelas 9
PEWARISAN SIFAT pada makhluk hidup materi kelas 9FaizinFaizin11
 
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.ppt
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.pptmateri-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.ppt
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.pptMuhammadDwiArifiyant
 
GENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMPGENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMPAwanda Gita
 

Similar to Pola_hereditas.ppt (20)

Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusia
 
Hereditas pada manusia
Hereditas pada manusiaHereditas pada manusia
Hereditas pada manusia
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
 
Hereditas
HereditasHereditas
Hereditas
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
 
Pewarisan rangkai sex
Pewarisan rangkai sex Pewarisan rangkai sex
Pewarisan rangkai sex
 
Mutasi gen & mutasi-kromosom
Mutasi gen & mutasi-kromosomMutasi gen & mutasi-kromosom
Mutasi gen & mutasi-kromosom
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
hereditas pada manusia.pptx
hereditas pada manusia.pptxhereditas pada manusia.pptx
hereditas pada manusia.pptx
 
the concept of inheritance
the concept of inheritancethe concept of inheritance
the concept of inheritance
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.ppt
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.pptmateri-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.ppt
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.ppt
 
PEWARISAN SIFAT pada makhluk hidup materi kelas 9
PEWARISAN SIFAT pada makhluk hidup materi kelas 9PEWARISAN SIFAT pada makhluk hidup materi kelas 9
PEWARISAN SIFAT pada makhluk hidup materi kelas 9
 
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.ppt
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.pptmateri-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.ppt
materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.ppt
 
GENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMPGENETIKA KELAS 9 SMP
GENETIKA KELAS 9 SMP
 

More from icuntaribiya

BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxicuntaribiya
 
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdf
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdfpptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdf
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdficuntaribiya
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppticuntaribiya
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiicuntaribiya
 

More from icuntaribiya (9)

BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
 
pertemuan 1.pptx
pertemuan 1.pptxpertemuan 1.pptx
pertemuan 1.pptx
 
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdf
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdfpptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdf
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdf
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Bagian 2.pptx
Bagian 2.pptxBagian 2.pptx
Bagian 2.pptx
 
Bagian 1.pptx
Bagian 1.pptxBagian 1.pptx
Bagian 1.pptx
 
bagian 2.pptx
bagian 2.pptxbagian 2.pptx
bagian 2.pptx
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
JARINGAN.pdf
JARINGAN.pdfJARINGAN.pdf
JARINGAN.pdf
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Pola_hereditas.ppt

  • 1. Pernah tidak Anda berpikir mengapa bentuk rambut Anda mirip dengan ayah, warna kulit yang mirip dengan ibu, atau bahkan bentuk mata mirip nenek Anda. PERINGATAN : Tambahkan contoh pada manusia pada masing2 pola2 hereditas….
  • 2. BAB VI POLA – POLA HEREDITAS
  • 3. KOMPETENSI DASAR 3.6 Menganalisis pola-pola hereditas pada makhluk hidup. 4.6 Menyajikan hasil penerapan pola-pola hereditas dalam perhitungan peluang dari persilangan yang melibatkan peristiwa pautan dan pindah silang.
  • 4. TUJUAN PEMBELAJARAN • Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan dapat menjelaskan tentang penurunansifat pada peristiwa penentuan jenis kelamin, pautan, pindah silang, gagal berpisah dan gen letal • Dapat menerapkan konsep pautan, pautan seks, pindah silang, gagal berpisah, dan gen letal dalam menyelesaikan persoalan dengan latihan soal, dan dapat mengaitkan adanya perbedaan variasi dalam satu keturunan dengan pola pewarisan sifat Mendelian
  • 5. Pola-Pola Hereditas Pautan Gen Pindah Silang Pautan seks Gagal berpisah Determinasi seks Gen Letal
  • 6. Pola-Pola Hereditas Hereditas adalah pewarisan sifat dari induk ke anaknya (keturunannya). Jadi pola-pola hereditas adalah suatu pola- pola yang membentuk sebuah keturunan.
  • 7. 1. Pautan Gen • Pautan (linkage) adalah peristiwa dua gen atau lebih yang terletak pada kromosom yang sama dan tidak dapat memisah secara bebas pada waktu pembelahan meiosis. • Setiap kromosom mengandung gen yang tersimpan di tempat khusus yang disebut lokus • Gen-gen ini dapat berada pada kromosom yang sama atau kromosom yang berbeda. • Nah, gen-gen yang berada dalam satu kromosom homolog yang sama dan letaknya saling berdekatan inilah yang disebut sebagai pautan gen. Berikut ini merupakan contoh gen yang mengalami pautan dan gen yang tidak mengalami pautan. • Jumlah pautan tergantung pada jumlah kromosomnya. dan memiliki Rasio fenotipe F2 pada peristiwa pautan gen 3 : 1
  • 8. Akibat letaknya yang sali ngberdekatan, gen-gen tersebut akan tetap bersama sampai saat pembentukan game t (sel kelamin). Pautan dari dua macam gen atau lebi h akan menghasilkan jumlah gamet yang lebih sedikit dibandingkan dengan gen- gen yang tidak berpauta
  • 9. Gen A Gen B yang berarti Gen A terpaut dengan gen B,karna terletak didalam 1 kromosom. Gen a Gen b yang berarti Gen a terpaut dengan gen b,karna terletak didalam 1 kromosom. semantara untuk Gen A dan Gen a itu tidak terpaut dan bukan pautan gen,dikarenakan antara gen A dan gen a itu tidak satu kromosom
  • 11. 2. Pautan Seks Pautan seks memiliki nama lain sex linkage. yang berarti terdapat banyak GEN di dalam kromosom sex (gonosom). Adanya pautan sex menyebabkan suatu sifat muncul hanya pada jenis kelamin tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin Anda pernah mengamati adanya suatu sifat khas individu yang hanya dimiliki oleh wanita saja atau laki-laki saja. Peristiwa ini terjadi karena adanya pautan seks. Peristiwa terdapatnya gen dalam kromosom kelamin disebut terpaut seks (sex linkage). ada dua macam jenis pautan sex. 1. Pautan X 2. Pautan Y
  • 12. Contoh Soal Lalat betina mata merah disilangkan dengan Lalat jantan mata putih. Jawab : P1 : XM XM >< XmY (Lalat betina Mata merah) (Lalat Jantan Mata putih) G1 : XM Xm Y F1 : P2 : XMXm >< XMY G2 : XM XM Xm Y XM Xm XMXm Y XMY
  • 13. XM Xm XM XMXM XMXm Y XMY Xm Ratio Fenotipe F2 nya adalah : Betina Mata merah : Jantan Mata merah : Jantan Mata Putih 2 : 1 : 1 50% 25% 25%
  • 14. 3. Pindah silang • Pindah silang adalah peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan saudaranya dari sepasang kromosom homolog. • Pindah silang terjadi saat pembelahan meiosis I, yaitu pada akhir profase I atau awal metaphase I. Peristiwa tersebut menghasilkan kombinasi baru (rekombinan gen) dari sifat induknya. • Pindah silang mengakibatkan terbentuknya empat macam gamet,dua macam gamet yang sifatnya sama dengan induknya (tipe parental) dan dua macam gamet yang merupakan hasil pindah silang (tipe rekombinan)
  • 15. • Untuk menentukan persentase rekombinasi pada pindah silang digunakan rumus Keterangan: -RK (Rekombinan) adalah individu yang merupakan rekombinasi dari kedua induknya. -KP (Kombinasi Parental) adalah individu yang sama dengan salah satu induknya.
  • 16. Contoh soal 1: Hasil persilangan antara mangga besar manis (BbMm) dengan mangga kecil asam (bbmm) memperoleh hasil sebagai berikut: Besar asam = 150 , Besar manis = 750 , Kecil manis = 100 , Kecil asam = 500 Tentukan nilai pindah silangnya? Pembahasan: Diketahui bahwa mangga besar manis dan mangga kecil asam adalah parental, sedangkan mangga besar asam dan mangga kecil manis merupakan rekombinan. Jadi, nilai pindah silangnya adalah
  • 17. Fenotipe Jumlah Mata merah-sayap normal (PpVv) 382 Mata merah –sayap keriput (Ppvv) 16 Mata ungu-sayap normal (ppVv) 22 Mata ungu-sayap keriput (ppvv) 353
  • 18. Contoh soal : Suatu perkawinan lalat buah berbadan abu-abu sayap panjang dengan lalat buah berbadan hitam sayap pendek menghasilkan keturunan F2 sebanyak 800 ekor. Terdapat 450 ekor lalat berbadan abu-abu sayap panjang panjang dan 140 ekor lalat berbadan abu-abu sayap pendek. Jika terjadi pindah silang sebesar 37,5 %, maka jumlah lalat buah berbadan hitam sayap panjang dan berbadan hitam sayap pendek adalah ! •
  • 19. 4. Gen Letal Adalah gen-gen yang jika dalam keadaan homozigot akan mengalami kematian. seseorang dalam keadaan normal atau sub letal. Ada dua macam gen letal yang perlu diketahui : 1. Gen letal dominan Gen letal dominan merupakan gen yang menyebabkan kematian individu dalam keadaan homozigot dominan. Contoh : gen yang menyebabkan kaki dan sayap pendek pada ayam / ayam redep (RR), gen warna rambut kuning pada tikus (KK), Thalasemia (ThTh).  Thalamia (ThTh) = kelainan sel darah merah yang dapat menyebabkan penderita harus melakukan transfusi darah sepanjang usianya
  • 20.
  • 21. Persilangan dengan gen letal Letal dominan Dua orang penderita thalassemia minor yang menikah akan mendapatkan keturunan… P : Thth >< Thth 25% thalasemia mayor (ThTh) LETAL 50% thalasemia minor (Thth) 25% normal Letal resesif Dua orang normal yang sama membawa sifat siklemia menikah, bagaimana keturunannya… P : Ss >< Ss 75% normal (SS dan Ss) 25% sicklemia (ss) LETAL F Th th Th ThTh Thth th Thth thth F S s S SS Ss s Ss ss
  • 22. 5. Gagal berpisah Gagal berpisah adalah peristiwa gagalnya satu kromosom atau lebih untuk berpisah ke arah kutub yang berlawanan pada saat anaphase meiosis I maupun meiosis II. Gagal berpisah mengakibatkan sel anak kelebihan atau kekurangan kromosom (sel aneuploid). Gagal berpisah dapat terjadi pada gonosom maupunautosom. Perhatikan gambar berikut.
  • 23. 6. Determinasi seks Determinasi seks adalah proses penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup berdasarkan kromosom kelamin (gonosom). Gonosom yang menentukan jenis kelamin suatu individu tersebut diperoleh dari kedua induknya saat terjadi fertilisasi. Beberapa tipe penentuan jenis kelamin pada hewan antara lain tipe XY, XO, ZW, dan sistem Haplodiploid. a.Tipe XY Tipe XY terdapat pada lalat buah (Drosophila melanogaster), manusia, dan semua mamalia. Lalat buah terdapat 4 pasang kromosom terdiri dari tiga pasang y disebut autosom (A) dan sepasang kromosom yang lainnya yaitu kromosom sex (gonosom). Gonosom betina memiliki sepasang kromosom X, sedangkan lalat buah jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y. Gonosom Y pada lalat buah tidak menentukan jenis kelamin, tetapi menentukan kesuburan (fertilitas).
  • 24.
  • 25. Contoh:  Lalat diploid, berkromosom 3AA,XX →X/A = 2/2 = 1 adalah betina.  Lalat diploid, berkromosom 3AA,XY →X/A = 1/2 = 0,5 adalah jantan, fertile.  Lalat diploid, berkromosom 3AA,XO →X/A = 1/2 = 0,5 adalah jantan, tetapi steril.  Lalat diploid, berkromosom 3AA,XXX →X/A = 3/2 = 1,5 adalah betina super.  Lalat triploid, berkromosom 3AA,XXY →X/A = 2/3 = 0,67 adalah interseks (sifat antara jantan dan betina).
  • 26. Pada manusia terdapat 46 buah kromosom , terdiri dari 44 autosom, dan 2 buah gonosom. 1.Wanita : 44A + XX atau 22AA + XX, 2.Pria : 44A + XY atau 22AA + XY
  • 27. b. Sistem XO Sistem XO terjadi pada belalang (ordo orthoptera) dan lipan (blattodea) tidak memiliki kromosom Y. Pada sistem XO hanya melibatkan kromosom X saja. Di mana, kromosom betina terdiri dari XX sedangkan kromosom jantan terdiri dari X saja.
  • 28. c. Sistem ZZ-ZW Penentuan jenis kelamin sistem ZW terjadi pada burung, beberapa ikan, dan beberapa serangga. Sesuai dengan namanya, sistem penentuan jenis kelamin satu ini melibatkan kromosom Z dan W. sistem ini kebalikan dari sistem XX-XY. Pada sistem ini jantan memiliki kromosom yang sama, yaitu ZZ, sedangkan betina memiliki sepasang kromosom yang berbeda, yaitu ZW
  • 29. d. Sistem haplodiploidi Sistem determinasi seks selanjutnya adalah sistem haplodiploid, contohnya ada pada semut, rayap, dan lebah. Haploid (n) sendiri berarti satu set kromosom sedangkan diploid (2n) berarti dua set kromosom. Haplodiploid adalah sistem penentuan seks yang menghasilkan jantan dari telur yang belum difertilisasi (haploid) dan betina dari telur yang telah difertilisasi (diploid). • Lebah jantan memiliki jumlah kromosom haploid (n). • Lebah betina memiliki jumlah kromosom diploid (2n).