Teks tersebut membahas sistem koordinat yang digunakan untuk menentukan posisi benda langit, yaitu koordinat bola, koordinat horizon, dan koordinat khatulistiwa. Koordinat khatulistiwa dibuat agar koordinat bintang tetap relatif meskipun bumi berotasi, dengan menggunakan titik-titik acuan seperti kutub langit utara dan selatan serta titik musim semi.
1. Tata Koordinat Benda Langit
Oleh :
C. Kunjaya
Departemen Astronomi
Institut Teknologi Bandung
2. Koordinat Bola
Sistem koordinat yang paling banyak digunakan
di dalam pelajaran sekolah menengah adalah
kartesius
Dalam hal-hal tertentu, penggunaan sistem
koordinat bola dapat lebih menyederhanakan
persoalan
Contoh : penentuan posisi di permukaan bumi
akan lebih mudah dengan koordinat bola, karena
permukaan bumi lebih menyerupai bola daripada
kotak.
4. Gerak Benda Langit
Benda langit nampak bergerak, terutama, karena
rotasi bumi
Jika bumi tidak berotasi, posisi bintang-bintang
akan “tetap”
Zaman dahulu orang membayangkan bahwa
langit adalah sebuah kubah raksasa yang berputar,
bintang-bintang menempel di kubah itu
Untuk menentukan posisi sebuah benda langit
digunakan aturan koordinat bola
5. Tata Koordinat Horizon
Titik-titik kutubnya adalah titik Zenith dan
Nadir
Lingkaran lintang terbesar adalah lingkaran
horizon
Pada lingkaran horizon ada 4 titik kardinal,
Timur, Barat, Utara dan Selatan
Lingkaran lintang lain sejajar dengan horizon.
Lingkaran-lingkaran bujurnya adalah lingkaran
vertikal yang melalui zenith dan nadir, tegak
lurus terhadap lingkaran horizon
6. Tata Koordinat Horizon
Koordinat suatu bintang dalam tata koordinat
horizon dinyatakan sebagai Azimut (~bujur) dan
Tinggi (~lintang)
Tinggi bintang (a) diukur pada lingkaran vertikal
yang melalui bintang dari bintang sampai horizon
Azimuth (W), jika bintang di sebelah timur meridian,
azimuth diukur dari arah Utara, ke arah Timur
sampai proyeksi bintang pada lingkaran horizon, jika
bintang berada di sebelah barat meridian,
pengukuran dilakukan dari Utara ke Barat
Jarak zenith : z = 90°-a
8. Tata Koordinat Katulistiwa
Letak bintang di langit selalu berubah.
Di dalam tata koordinat horizon angka koordinat
bintang selalu berubah karena bumi berotasi.
Tata koordinat katulistiwa dibuat agar diperoleh
koordinat bintang yang relatif tetap.
Titik-titik kutub: Kutub Langit Utara (KLU) dan Kutub
Langit Selatan (KLS)
KLU dan KLS adalah titik tembus perpanjangan sumbu
rotasi bumi di bola langit
Tingginya KLU atau KLS sama dengan lintang
geografis tempat pengamat berada
9. Tata Koordinat Khatulistiwa
Lingkaran lintang terbesarnya adalah lingkaran
Katulistiwa (Equator) Langit
Lingkaran katulistiwa langit adalah perpotongan
antara bidang katulistiwa bumi (yang diperluas) dan
bola langit
Katulistiwa membagi langit menjadi dua yaitu belahan
langit utara dan selatan
Busur yang menghubungkan KLU, Zenith dan titik
Selatan bagi pengamat di belahan bumi Utara atau
yang menghubungkan KLS, Zenith dan titik Utara
bagi pengamat di Belahan Bumi Selatan disebut
Meridian Pengamat.
10. Tata Koordinat Khatulistiwa
Posisi bintang tertinggi pada saat berada di meridian, pada
saat itu bintang dikatakan berkulminasi atas
Lintang di dalam tata koordinat Khatulistiwa diberi nama
deklinasi (δ) yang berarti jarak antara khatulistiwa dengan
lingkaran peredaran harian bintang tersebut
Dalam arah bujur, ada dua koordinat yang dapat
digunakan, yaitu sudut jam (HA) dan Asensiorekta (α)
Sudut jam adalah jarak sudut yang sudah ditempuh bintang
sejak transit (melintasi meridian), satuan yang digunakan
biasanya jam, tapi bisa juga derajat
Sudut jam suatu bintang selalu berubah (dengan laju yang
tetap) karena rotasi bumi.
11. Tata Koordinat Khatulistiwa
Asensiorekta (α ) diukur dari suatu titik di langit yang relatif tetap
terhadap bintang, yaitu titik musim semi (Vernal Equinox= ),
satuannya adalah jam
Sudut jam (HA) titik disebut waktu bintang lokal (Local
Sidereal Time, LST)
Matahari di titik sekitar tanggal 21 Maret.
Pada saat titik berada diatas horizon, α diukur dari titik ke
arah timur sampai proyeksi bintang pada katulistiwa
Koordinat (α,δ) bintang relatif tetap, hanya berubah sedikit
dalam beberapa tahun.
Berlaku hubungan :
LST HA= +α* *