1. Artikel ini membahas 7 keistimewaan Lailatul Qadar, malam penuh berkah yang hanya terjadi sekali setahun pada bulan Ramadhan. 2. Keistimewaan tersebut adalah Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur'an, lebih baik dari 1000 bulan, penuh keberkahan, turunnya malaikat termasuk Jibril, disifati dengan 'salaam', malam dicatatnya takdir tahunan
1. Rabu, 08 Agustus 2012 08:30 Muhammad Abduh Tuasikal Belajar Islam
7 KEISTIMEWAAN LAILATUR QADAR
Setiap muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan,
Lailatul Qadar. Malam ini hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun
tentu lebih mudah mendapatkan kemuliaan malam tersebut karena ibadahnya rutin dibanding
dengan orang yang beribadah jarang-jarang.
Edisi kali ini kita akan melihat keistimewaan Lailatul Qadar yang begitu utama dari malam
lainnya.
1- Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an
Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus
dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al
Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai
dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14:
403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.
2- Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan
Allah Ta’ala berfirman,
رْهَش ِفْلَأ ْنِم ٌرْيَخ ِْردَقْال ُةَلْيَل
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3). An Nakho’i
mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al
Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud
dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari
shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini
sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.
3- Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkahan.
Allah Ta’ala berfirman,
َين ِرِذْنُم اَّنُك اَّنِإ ةَكَارَبُم ةَلْيَل يِف ُهَانْل َزْنَأ اَّنِإ
2. “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya
Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3). Malam penuh berkah ini adalah
malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci
dengan point-point selanjutnya.
4- Malaikat dan juga Ar Ruuh -yaitu malaikat Jibril- turun pada Lailatul Qadar.
Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
اَهيِف ُحوُّالر َو ُةَكِئ ََلَمْال ُل ََّزنَت
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4)
Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada
malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat.
Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari
orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan
meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan
mereka. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)
Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan
(keutamaan) malaikat tersebut.
5- Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’
Yang dimaksud ‘salaam’ dalam ayat,
ٌم ََلَسرْجَفْال ِعَلْطَم ىَّتَح َيِه
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al Qadr: 5) yaitu malam tersebut
penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat
jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim,
14: 407). Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa
karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini
menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.
6- Lailatul Qadar adalah malam dicatatnya takdir tahunan
Allah Ta’ala berfirman,
يمِكَح رْمَأ ُّلُك ُق َرْفُي اَهيِف
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4). Ibnu Katsir
dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di
Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan
3. juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu
‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.
Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh
Muslim (8: 57)- bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan
penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malikat dan ia akan mengetahui
yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.
7- Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampuni oleh
Allah
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
ِهِبْنَذ ْنِم ََّمدَقَت اَم ُهَل َرِفُغ اًباَسِتْاح َو اًناَيمِإ ِْردَقْال َةَلْيَل َامَق ْنَم
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap
pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah
membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam
tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena
mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251)[1]
Ya Allah, mudahkanlah kami meraih keistimewaan Lailatul Qadar dengan bisa mengisi hari-
hari terakhir kami di bulan Ramadhan dengan amalan sholih.
Aamin Yaa Mujibas Saa-ilin.