Bab ii

Ibnu Syams
Ibnu SyamsPonorogo Regency
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Madrasah
Kata madrasah dalam bahasa Arab berarti tempat atau wahana untuk
mengenyam proses pembelajaran1
. Dalam bahasa Indonesia madrasah disebut
dengan sekolah yang berarti bangunan atau lembaga untuk belajar dan
memberi pengajaran2
. Karenanya, istilah madrasah tidak hanya diartikan
sekolah dalam arti sempit, tetapi juga bisa dimaknai rumah, istana, kuttab,
perpustakaan, surau, masjid, dan lain-lain, bahkan seorang ibu juga bisa
dikatakan madrasah pemula3
. sementara Karel A. Steenbrik justru
membedakan antara madrasah dan sekolah-sekolah, dia beralasan bahwa antara
madrasah dan sekolah mempunyai ciri yang berbeda4
. Meskipun demikian,
dalam konteks ini penulis cenderung untuk menyamakan arti madrah dan
sekolah.
Dari pengertian di atas maka jelaslah bahwa madrasah adalah wadah atau
tempat belajar ilmu-imu keislaman dan ilmu pengetahuan keahlian lainnya
yang berkembang pada zamannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
istilah madrasah bersumber dari Islam itu sendiri.
B. Latar Belakang Munculnya Madrasah
Di Indonesia, madrasah merupakan fenomena modern yang dimulai
sekitar awal abad ke-20. Tidak ada kejelasan hubungan madrasah abad ke 11-
12 di timur tengah dengan munculnya madrasah di Indonesia pada awal abad
ke-20. Sejarah pertumbuhan madrasah di Indonesia, jika dikembalikan pada
situasi awal abad ke-20, dianggap memiliki latar belakang sejarahnya sendiri,
walaupun sangat dimungkinkan ia merupakan konsekuensi dari pengaruh
1
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 50
2
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Cet. VII; Jakarta: Balai
Pustaka, 1984), h. 889.
3
Prof. Dr. suwito, sejarah sosial pendidikan islam, Kencana, Jakarta 2005. Hlm : 214
4
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2001), h. 160.
3
intensif pembaharuan pendidikan Islam di timur tengah masa modern.
Berdasarkan penelitian Karel Steenbrink (1994), pendidikan Islam berevolusi
dari pesantren, madrasah dan kemudian sekolah, sebab itu madrasah di
Indonesia dianggap sebagai perkembangan lanjut atau pembaharuan dari
lembaga pendidikan pesantren dan surau.
Pada mulanya, pendidikan Islam dilaksanakan di surau-surau dengan
tidak menggunakan sistem klasikal dan tidak pula menggunakan bangku, meja,
papan tulis, hanya duduk bersila saja. Kemudian mulailah perubahan sedikit
demi sedikit sampai sekarang. Kemunculan madrasah tidak bisa lepas dari
beberapa faktor, diaantara faktor-faktor tersebut adalah:
1. Menurut Hasbullah dalam bukunya menyatakan bahwa, kemunculan
madrasah dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap sistem pesantren
yang hanya menitik beratkan agama, yang disisi lain dalam pendidikan
umum pada waktu itu yang tidak menghiraukan agama. Sehingga adanya
keinginan untuk menyeimbangkan antara ilmu agama dengan ilmu umum
di kalangan umat islam maka dibentuklah madrasah.5
2. Menurut Khozin dalam bukunya menyatakan, kelahiran madrasah sebagai
lembaga pendidikan islam setidak-tidaknya mempunyai beberapa alasan,
diantaranya:
a. Sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pedidikan islam
b. Keinginan sebagian kalangan santri terhadap model pendidikan barat
c. Penyempurnaan sistem pesantren6
3. Di dalam buku lain menyebutkan bahwa kelahiran madrasah di indonesia
karena adanya dua faktor, yaitu:
a. Karena pembaruan islam, yaitu tidak lepas dari gerakan pembaruan
islam yang dimotori oleh sejumlah intelekual islam dan organisasi
keagamaan islam. Bagi para tokoh pembaharuan, pendidikan
mempunyai posisi yang sangat urgen. Karena mereka menganggap
pendidikan merupakan aspek yang sangat strategis untuk membentuk
5
Hasbullah, kapita selekta pendidikan islam, 1996. (jakarta: rajagrafindo persada), hal.66.
6
Khozin, jejak-jejak pendidikan islam di indonesia, 2003. Malang, UMM Press 2006,
hal. 117.
4
sikap dan pandangan keislaman masyarakat. Oleh karena itu,
kemunculan madrasah tidak bisa lepas dari gerakan pembaharuan
islam.
b. Sebagai respon terhadap politik pendidikan hindia-belanda.7
Dari berbagai pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa latar
belakang munculnya madrasah adalah implikasi dari pembaruan pendidikan
islam yang selanjutnya memunculkan keinginan untuk menyeimbangkan antara
ilmu agama dengan ilmu umum di kalangan umat islam.
C. Perkembangan Madrasah
Dalam perkembangannya, madrasah lebih dikenal sebagai tempat di
mana para siswa menerima pengetahuan agama Islam secara sistematis. Dilihat
dari pengelolaannya, pendidikan sistem madrasah ini memungkinkan cara
pembelajaran secara klasikal. Hal ini berbeda dengan cara yang berkembang di
pondok pesantren yang lebih bersifat individual seperti yang terdapat pada
sistem sorogan dan wetonan.
Pengelolaan sistem madrasi juga memungkinkan adanya pengelompokan
pelajaran-pelajaran tentang pengetahuan Islam yang penyampaiannya
dilakukan secara bertingkat-tingkat. Pengelompokan ini sekaligus
memperhitungkan rentang waktu yang dubutuhkan. Sehingga secara tehnis,
sistem madrasi berusaha mengorganisasikan kegiatan kependidikannya dengan
sistem kelas-kelas berjenjang dengan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pelajaran yang sudah dipolakan.8
Perkembangan madrasah pada tahap sealanjutnya dibagi menjadi dua
periode, yaitu periode sebelum kemerdekaan dan periode setelah kemerdekaan.
1. Periode sebelum kemerdekaan
Madrasah yang pertama kali didirikan di indonesia adalah
madrasah Adabiyah di padang (sumatera barat) oleh syekh abdullah ahmad
pada tahun 1909. Awalnya madrasah ini hanya bercorak agama saja.
7
Ibid, hal 117-118.
8
http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-dan-sejarah-singkat-
madrasah.html diakses pada: Jum’at 16 Mei 2013 pukul 03:34
5
Kemudian mulai tahun 1915 berubah menjadi HIS (Holand inland
school) adabiyah yang merupakan sekolah pertama yang memasukkan
pelajarn umum di dalamnya.
Pada tahun 1910 didirikan madrasah school (sekolah agama) yang
dalam perkembangannya berubah menjadi diniyah school (madrasah
diniyah). Dan nama diniyah inilah yang lebih terkenal dan berkembang
sampai sekarang ini.
Pada tahun 1916 juga telah didirikan madrasah salafiyah oleh KH.
Hasyim Asy’ary di lingkungan pondok pesantren tebuireng jombang (jawa
timur). Pada tahun 1918 di Yogyakarta berdiri Madrasah Muhammadiyah
(Kweekscholl Muhammadiyah) yang kemudian menjadi madrasah
mu’allimin muhammadiyah.9
Madrasah pada periode ini belum sepenuhnya menggunakan sistem
klasikal, karena pada prakteknya hanya dicerminkan dari sistem
klasikalnya saja, sementara pelajaran yang diajarkan adalah pelajaran
agama semata. Jadi madrasah pada periode ini tidak ada bedanya dengan
sistem sebelumnya, yaitu surau dan pesantren.
2. Periode setelah kemerdekaan
a. Orde lama
Memasuki awal orde lama, pemerintah membentuk Departemen
Agama yang resmi berdiri pada Tanggal 3 Januari 1946. Lembaga
inilah yang secara intensif memperjuangkan pendidikan islam di
Indonesia. Salah satu perkembangan madrasah yang cukup menonjol
pada masa orde lama ialah, didirikan dan dikembangkannya
pendidikan guru agama dan pendidikan hakim islam negeri.
Pendidikan ini diharapkan mampu mencetak tenaga-tenaga
professional keagamaan, disamping mempersiapkan tenaga-tenaga
yang siap mengembangkan madrasah.
Pada Tanggal 3 Desember 1960, MPRS mengeluarkan ketetapan
No.II/MPRS/1960 tentang “garis-garis besar pola pembangunan
9
Hasbullah, hal. 68.
6
nasional semesta berencana, tahapan pertama tahun 1961-1969”
ketetapan ini menyebutkan bahwa pendidikan agama menjadi mata
pelajaran di sekolah-sekolah mulai di sekolah rakyat sampai
universitas-universitas negeri. Dalam kaitannya dengan madrasah
ketetapan ini telah memberi perhatian meskipun tidak terlalu berarti.10
b. Masa Orde Baru
Pada masa orde baru pemerintah mulai memikirkan kemungkinan
mengintegrasikan madrasah ke dalam pendidikan nasional.
Berdasarkan SKB (Surat Keputusan Bersama) tiga menteri, yaitu
Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1975, Nomor 037/4 1975 dan Nomor
36 tahun 1975 tentang peningkatan mutu pendidikan pada madrasah
ditetapkan bahwa standar pendidikan madrasah sama dengan sekolah
umum, ijazahnya mempunyai nilai yang sama dengan sekolah umum
dan lulusannya dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat lebih
atas dan siswa madrasah dapat berpindah ke sekolah umum yang
setingkat. Lulusan Madrasah Aliyah dapat melanjutkan kuliah ke
perguruan tinggi umum dan agama.
Pemerintah orde baru melakukan langkah konkrit berupa
penyusunan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem
pendidikan nasional. Dalam konteks ini, penegasan definitif tentang
madrasah diberikan melalui keputusan-keputusan yang lebih
operasional dan dimasukkan dalam kategori pendidikan sekolah tanpa
menghilangkan karakter keagamaannya. Melalui upaya ini dapat
dikatakan bahwa Madrasah berkembang secara terpadu dalam sistem
pendidikan nasional.11
Pada masa orde baru ini madrasah mulai dapat diterima oleh semua
lapisan masyarakat mulai dari masyarakat kelas rendah sampai
masyarakat menengah keatas.
10
Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangannya, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu,
1999), hal 130
11
Ibid. 130
7
Sedangkan pertumbuhan jenjangnya menjadi 5 (jenjang)
pendidikan yang secara berturut-turut sebagai berikut :
1) Raudatul Atfal (Bustanul Atfal).
Raudatul Atfal atau Bustanul Atfal terdiri dari 3 tingkat :
a) Tingkat A untuk anak umur 3-4 tahun
b) Tingkat B untuk anak umur 4-5 tahun
c) Tingkat C untuk anak umur 5-6 tahun
2) Madrasah Ibtidaiyah.
Madrasah Ibtidaiyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan
pendidikan dan pengajaran rendah serta menjadikan mata pelajaran
agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang sekurang-
kurangnya 30% disamping mata pelajaran umum.
3) Madrasah Tsanawiyah
Madrasah Tsanawiyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan
pendidikan dan pengajaran tingkat menengah pertama dan
menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran
dasar yang sekurang-kurangnya 30% disamping mata pelajaran
umum.
4) Madrasah Aliyah.
Madrasah Aliyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan
pendidikan dan pengajaran tingkat menengah keatas dan
menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran
dasar yang sekurang-kurangnya 30% disamping mata pelajaran
umum. Dewasa ini Madrasah Aliyah memiliki jurusan-jurusan,
yaitu : Ilmu Agama, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
5) Madrasah Diniyah
Madrasah Diniyah ialah lembaga pendidikan dan pelajaran agama
Islam, yang berfungsi terutama untuk memenuhi hasrat orang tua
agar anak-anaknya lebih banyak mendapat pendidikan agama
Islam. Madrasah Diniyah ini terdiri 3 tingkat :
8
a) Madrasah Diniyah Awaliyah ialah Madrasah Diniyah tingkat
permulaan dengan kelas 4 dengan jam belajar sebanyak 18 jam
pelajaran dan seminggu.
b) Madrasah Diniyah Wusta ialah Madrasah Diniyah tingkat
pertama dengan masa belajar 2 (dua) tahun dari kelas I sampai
kelas II dengan jam belajar sebanyak 18 jam pelajaran dalam
seminggu.
c) Madrasah Diniyah Ula ialah Madrasah Diniyah tingkat
menengah atas dengan masa belajar 2 tahun dari kelas I sampai
kelas II dengan jumlah jam pelajaran 18 jam pelajaran dalam
seminggu.
c. Masa Sekarang
Era globalisasi dewasa ini dan dimasa datang sedang dan akan
mempengaruhi perkembangan sosial budaya masyarakat muslim
Indonesia umumnya, atau pendidikan Islam, termasuk pesantren dan
Madrasah khususnya.12
Madrasah sebagai institusi pendidikan yang konsen dan inten
dalam usaha transformasi nilai- nilai Islam harus dapat menampilkan
perannya sebagai counter terhadap imperialisme kultural (cultur
imperialisme) yang sedang gencar-gencarnya menyerbu dunia timur
(masyarakat muslim) khususnya di Indonesia.
D. Sistem Pendidikan dan Pengajaran Di Madrasah
Sistem pengajaran yang digunakan di madrasah adalah perpaduan antara
sistem pada pondok pesantren dengan sistem yang berlaku di sekolah-sekolah
modern. Penilaian untuk kenaikan tingkat ditentukan dengan penguasaan
terhadap sejumlah bidang pengajaran.tertentu.
Pada perkembangan selanjutnya sistem pondok mulai ditinggal, dan
berdirilah madrasah-madrasah yang mengikuti sistem yang sama dengan
12
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Untuk IAIN, STAIN, PTAIS, (Bandung :
Pustaka Setia, 1998) hal. 234-239
9
sekolah-sekolah modern. Namun demikian pada tahap awal madrasah tersebut
masih bersifat diniyah, di mana mata pelajaran hanya agama dengan
penggunaan kitab-kitab bahasa arab. Sebagai pengaruh dari ide-ide
pembaharuan yang berkembang di dunia Islam dan kebangkitan bangsa
Indonesia, sedikit demi sedikit pelajaran umum masuk ke dalam kurikulum
madrasah. Buku-buku pelajaran agama mulai disusun khusus sesuai dengan
tingkatan madrasah, sama dengan buku-buku pengetahuan umum yang belaku
di sekolah-sekolah umum. Bahkan kemudian timbullah madrasah-madrasah
yang mengikuti sistem perjenjangan dalam bentuk sekolah-sekolah modern,
seperti Madrasah Ibtidaiyah untuk tingkat dasar, Madrasah Tsanawiyah untuk
tingkat menengah pertama, dan adapula Kuliah Muallimin (pendidikan guru).13
Melalui Kementerian Agama, madrasah perlu menentukan kriteria
madrasah. Kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama untuk madrasah-
madrasah yang berada di dalam wewenangnya adalah harus memberikan
pelajaran agama sebagai mata pelajaran pokok, paling sedikit enam jam
seminggu.
Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
sistem pendidikan dan pengajaran di madrasah merupakan perpaduan antara
sistem yang berlaku di pondok pesantren dengan sistem yang berlaku di
sekolah-sekolah modern.
13
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Hidakarya Agung,
1996), hal. 102

Recomendados

Corak pesantren von
Corak pesantrenCorak pesantren
Corak pesantrenGunk Sofyan
633 views11 Folien
Lembaga pendidikan islam von
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamOgi Satriawan
21.9K views21 Folien
Konsep Pendidikan Pesantren von
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenZaharah Fitria
4.2K views19 Folien
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal von
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalRicky Ramadhan
579 views12 Folien
hakikat dan tujuan pend.islam von
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam Ainina Sa'id
15.3K views16 Folien
Lembaga pendidikan islam von
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamRakhmi Vegi Arizka
11.4K views35 Folien

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

Pesantren dalam era globalisasi von
Pesantren dalam era globalisasiPesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasiyahyanursidik
2.8K views22 Folien
Manajemen pengelolaan pesantren von
Manajemen pengelolaan pesantrenManajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantrenFeni Prasetiya
12.2K views23 Folien
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantren von
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantrenKurikulum berbasis kompetensi di pesantren
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantrenOmay Komarudin
6.2K views17 Folien
Presentasi standarisasi pesantren salaf depag von
Presentasi standarisasi pesantren salaf depagPresentasi standarisasi pesantren salaf depag
Presentasi standarisasi pesantren salaf depagHenry Eko
1.3K views16 Folien
Makalah sosiologi pendidikan von
Makalah sosiologi pendidikanMakalah sosiologi pendidikan
Makalah sosiologi pendidikanAli Rohman
4.1K views20 Folien
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi" von
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"Kholil Bisry
45.8K views36 Folien

Was ist angesagt?(20)

Pesantren dalam era globalisasi von yahyanursidik
Pesantren dalam era globalisasiPesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasi
yahyanursidik2.8K views
Manajemen pengelolaan pesantren von Feni Prasetiya
Manajemen pengelolaan pesantrenManajemen pengelolaan pesantren
Manajemen pengelolaan pesantren
Feni Prasetiya12.2K views
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantren von Omay Komarudin
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantrenKurikulum berbasis kompetensi di pesantren
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantren
Omay Komarudin6.2K views
Presentasi standarisasi pesantren salaf depag von Henry Eko
Presentasi standarisasi pesantren salaf depagPresentasi standarisasi pesantren salaf depag
Presentasi standarisasi pesantren salaf depag
Henry Eko1.3K views
Makalah sosiologi pendidikan von Ali Rohman
Makalah sosiologi pendidikanMakalah sosiologi pendidikan
Makalah sosiologi pendidikan
Ali Rohman4.1K views
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi" von Kholil Bisry
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Karya Tulis Ilmiah "Pentingnya Pendidikan Pesantren di Era Globalisasi"
Kholil Bisry45.8K views
Makalah pesantren madrasah sekolah von syaifulanam27
Makalah pesantren madrasah sekolahMakalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolah
syaifulanam27351 views
Perbandingan Pesantren Tradisional dan Modern von Wildan Aini
Perbandingan Pesantren Tradisional dan Modern Perbandingan Pesantren Tradisional dan Modern
Perbandingan Pesantren Tradisional dan Modern
Wildan Aini8.2K views
Kata pengantar von iwan Alit
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
iwan Alit1.7K views
Manajemen pengelolaan pondok pesantren von cindhi martha
Manajemen pengelolaan pondok pesantrenManajemen pengelolaan pondok pesantren
Manajemen pengelolaan pondok pesantren
cindhi martha1.6K views
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang von MohHarisSuhud
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam MalangProfil Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang
Profil Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang
MohHarisSuhud72 views
Kebijakan pendidikan inovasi islam von HaubibBro
Kebijakan pendidikan inovasi islamKebijakan pendidikan inovasi islam
Kebijakan pendidikan inovasi islam
HaubibBro40 views
Tugas tik aimi von aimiaini
Tugas tik aimiTugas tik aimi
Tugas tik aimi
aimiaini45 views
Skripsi kompetensi guru von HaubibBro
Skripsi kompetensi guruSkripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guru
HaubibBro43 views
Buku aqidah akhlak kelas 1 von Evi Sofia
Buku aqidah akhlak kelas 1Buku aqidah akhlak kelas 1
Buku aqidah akhlak kelas 1
Evi Sofia737 views
Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2 von Fitri Nofiati
Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2
Mkalah Hadist tarbawi kelompok 2
Fitri Nofiati7.9K views
KD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional von Syarifatul Marwiyah
KD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan NasionalKD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional
KD 10 Hubungan Pendidikan Islam dengan Pendidikan Nasional
Manajemen pengelolaan pondok pesantren copy von cindhi martha
Manajemen pengelolaan pondok pesantren   copyManajemen pengelolaan pondok pesantren   copy
Manajemen pengelolaan pondok pesantren copy
cindhi martha2.2K views
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka. von FAIQO DIYANA
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
Budaya Akademik, Etos Kerja dan Sikap Adil Terbuka.
FAIQO DIYANA8K views

Similar a Bab ii

Makalah problematika madrasah von
Makalah problematika madrasahMakalah problematika madrasah
Makalah problematika madrasahUmi Salamah Anwari
7.2K views22 Folien
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx von
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docxSEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docxChankDul
29 views3 Folien
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx von
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docxTugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docxSobirin15
9 views21 Folien
Pendidikan Pesantren.docx von
Pendidikan Pesantren.docxPendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxZukét Printing
6 views18 Folien
Pendidikan Pesantren.pdf von
Pendidikan Pesantren.pdfPendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfZukét Printing
6 views18 Folien
Makalah ipi von
Makalah ipiMakalah ipi
Makalah ipiMamaz Elek
1.3K views12 Folien

Similar a Bab ii(20)

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx von ChankDul
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docxSEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN MADRASAH DI INDONESIA.docx
ChankDul29 views
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx von Sobirin15
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docxTugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Tugas Matkul DOLPI - Mad Sobirin.docx
Sobirin159 views
Makalah ipi von Mamaz Elek
Makalah ipiMakalah ipi
Makalah ipi
Mamaz Elek1.3K views
Madrasah izhamiyah terhadap perkembangan pendidikan islam dan aktifitas otodoksi von MuhammadAhda
Madrasah izhamiyah terhadap perkembangan pendidikan islam dan aktifitas otodoksiMadrasah izhamiyah terhadap perkembangan pendidikan islam dan aktifitas otodoksi
Madrasah izhamiyah terhadap perkembangan pendidikan islam dan aktifitas otodoksi
MuhammadAhda3.8K views
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren von Erta Erta
Pembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantrenPembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Erta Erta2.7K views
Kurikulum Pendidikan Islam Masa Klasik von Ali Murfi
Kurikulum Pendidikan Islam Masa KlasikKurikulum Pendidikan Islam Masa Klasik
Kurikulum Pendidikan Islam Masa Klasik
Ali Murfi6.4K views
BAB II Metodologi Pembelajaran .docx von MardikaSandra
BAB II Metodologi Pembelajaran .docxBAB II Metodologi Pembelajaran .docx
BAB II Metodologi Pembelajaran .docx
MardikaSandra57 views
Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017 von jurnal ilmiah
Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017
Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017
jurnal ilmiah904 views
Institusi Pendidikan Islam von guest42e8c4
Institusi Pendidikan IslamInstitusi Pendidikan Islam
Institusi Pendidikan Islam
guest42e8c421.6K views
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah von Syarifatul Marwiyah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
Syarifatul Marwiyah2.5K views
Kurikulum pesantren salafiyah von IzzanAlbari
Kurikulum pesantren salafiyahKurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyah
IzzanAlbari246 views
Peranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.docx von Zukét Printing
Peranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.docxPeranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.docx
Peranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.docx
Zukét Printing9 views
Peranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.pdf von Zukét Printing
Peranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.pdfPeranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.pdf
Peranan Penting Pesantren dalam Pengembangan Aswaja.pdf
Zukét Printing15 views

Último

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt von
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.pptfatahilman
22 views40 Folien
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx von
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxPengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxKhoirul Ngibad
12 views23 Folien
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA... von
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...Kanaidi ken
10 views22 Folien
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". von
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
16 views51 Folien
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx von
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxProduk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docx
Produk Bahan refleksi siklus 1 dan 2.docxdiahprameswari1986
19 views4 Folien

Último(20)

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt von fatahilman
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad.ppt
fatahilman22 views
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx von Khoirul Ngibad
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptxPengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Pengisian Dokumen SIMKATMAWA UMAHA 2023.pptx
Khoirul Ngibad12 views
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA... von Kanaidi ken
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...
Kanaidi ken10 views
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)". von Kanaidi ken
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Link MATERI & RENCANA Training _"TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Kanaidi ken16 views
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka von ahmadmistari
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Menyambut Usia Baligh Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
ahmadmistari48 views
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf von agustinusg103
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Umum.pdf
agustinusg10319 views
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf von DidikSupriyadi6
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdfBEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
BEST PRACTISE UNDHA USUK BASA JAWA.pdf
DidikSupriyadi642 views
LATIHAN7_RENATA ROSERIA SARAGIH_E1G022041.pptx von RenataRoseria
LATIHAN7_RENATA ROSERIA SARAGIH_E1G022041.pptxLATIHAN7_RENATA ROSERIA SARAGIH_E1G022041.pptx
LATIHAN7_RENATA ROSERIA SARAGIH_E1G022041.pptx
RenataRoseria18 views
Motivasi Meningkatkan Diri von KemindoGroup
Motivasi Meningkatkan DiriMotivasi Meningkatkan Diri
Motivasi Meningkatkan Diri
KemindoGroup13 views
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx von chitaputrir30
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
chitaputrir3017 views
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx von winda25112022
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptxLATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
winda251120229 views
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN... von Kanaidi ken
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Training_"Effective INVENTORY CONTROL & WAREHOUSIN...
Kanaidi ken23 views
Analisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdf von Alya Dwi Arianty
Analisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdfAnalisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdf
Analisis Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thukul.pdf
Alya Dwi Arianty11 views

Bab ii

  • 1. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Madrasah Kata madrasah dalam bahasa Arab berarti tempat atau wahana untuk mengenyam proses pembelajaran1 . Dalam bahasa Indonesia madrasah disebut dengan sekolah yang berarti bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pengajaran2 . Karenanya, istilah madrasah tidak hanya diartikan sekolah dalam arti sempit, tetapi juga bisa dimaknai rumah, istana, kuttab, perpustakaan, surau, masjid, dan lain-lain, bahkan seorang ibu juga bisa dikatakan madrasah pemula3 . sementara Karel A. Steenbrik justru membedakan antara madrasah dan sekolah-sekolah, dia beralasan bahwa antara madrasah dan sekolah mempunyai ciri yang berbeda4 . Meskipun demikian, dalam konteks ini penulis cenderung untuk menyamakan arti madrah dan sekolah. Dari pengertian di atas maka jelaslah bahwa madrasah adalah wadah atau tempat belajar ilmu-imu keislaman dan ilmu pengetahuan keahlian lainnya yang berkembang pada zamannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa istilah madrasah bersumber dari Islam itu sendiri. B. Latar Belakang Munculnya Madrasah Di Indonesia, madrasah merupakan fenomena modern yang dimulai sekitar awal abad ke-20. Tidak ada kejelasan hubungan madrasah abad ke 11- 12 di timur tengah dengan munculnya madrasah di Indonesia pada awal abad ke-20. Sejarah pertumbuhan madrasah di Indonesia, jika dikembalikan pada situasi awal abad ke-20, dianggap memiliki latar belakang sejarahnya sendiri, walaupun sangat dimungkinkan ia merupakan konsekuensi dari pengaruh 1 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 50 2 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Cet. VII; Jakarta: Balai Pustaka, 1984), h. 889. 3 Prof. Dr. suwito, sejarah sosial pendidikan islam, Kencana, Jakarta 2005. Hlm : 214 4 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), h. 160.
  • 2. 3 intensif pembaharuan pendidikan Islam di timur tengah masa modern. Berdasarkan penelitian Karel Steenbrink (1994), pendidikan Islam berevolusi dari pesantren, madrasah dan kemudian sekolah, sebab itu madrasah di Indonesia dianggap sebagai perkembangan lanjut atau pembaharuan dari lembaga pendidikan pesantren dan surau. Pada mulanya, pendidikan Islam dilaksanakan di surau-surau dengan tidak menggunakan sistem klasikal dan tidak pula menggunakan bangku, meja, papan tulis, hanya duduk bersila saja. Kemudian mulailah perubahan sedikit demi sedikit sampai sekarang. Kemunculan madrasah tidak bisa lepas dari beberapa faktor, diaantara faktor-faktor tersebut adalah: 1. Menurut Hasbullah dalam bukunya menyatakan bahwa, kemunculan madrasah dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap sistem pesantren yang hanya menitik beratkan agama, yang disisi lain dalam pendidikan umum pada waktu itu yang tidak menghiraukan agama. Sehingga adanya keinginan untuk menyeimbangkan antara ilmu agama dengan ilmu umum di kalangan umat islam maka dibentuklah madrasah.5 2. Menurut Khozin dalam bukunya menyatakan, kelahiran madrasah sebagai lembaga pendidikan islam setidak-tidaknya mempunyai beberapa alasan, diantaranya: a. Sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pedidikan islam b. Keinginan sebagian kalangan santri terhadap model pendidikan barat c. Penyempurnaan sistem pesantren6 3. Di dalam buku lain menyebutkan bahwa kelahiran madrasah di indonesia karena adanya dua faktor, yaitu: a. Karena pembaruan islam, yaitu tidak lepas dari gerakan pembaruan islam yang dimotori oleh sejumlah intelekual islam dan organisasi keagamaan islam. Bagi para tokoh pembaharuan, pendidikan mempunyai posisi yang sangat urgen. Karena mereka menganggap pendidikan merupakan aspek yang sangat strategis untuk membentuk 5 Hasbullah, kapita selekta pendidikan islam, 1996. (jakarta: rajagrafindo persada), hal.66. 6 Khozin, jejak-jejak pendidikan islam di indonesia, 2003. Malang, UMM Press 2006, hal. 117.
  • 3. 4 sikap dan pandangan keislaman masyarakat. Oleh karena itu, kemunculan madrasah tidak bisa lepas dari gerakan pembaharuan islam. b. Sebagai respon terhadap politik pendidikan hindia-belanda.7 Dari berbagai pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa latar belakang munculnya madrasah adalah implikasi dari pembaruan pendidikan islam yang selanjutnya memunculkan keinginan untuk menyeimbangkan antara ilmu agama dengan ilmu umum di kalangan umat islam. C. Perkembangan Madrasah Dalam perkembangannya, madrasah lebih dikenal sebagai tempat di mana para siswa menerima pengetahuan agama Islam secara sistematis. Dilihat dari pengelolaannya, pendidikan sistem madrasah ini memungkinkan cara pembelajaran secara klasikal. Hal ini berbeda dengan cara yang berkembang di pondok pesantren yang lebih bersifat individual seperti yang terdapat pada sistem sorogan dan wetonan. Pengelolaan sistem madrasi juga memungkinkan adanya pengelompokan pelajaran-pelajaran tentang pengetahuan Islam yang penyampaiannya dilakukan secara bertingkat-tingkat. Pengelompokan ini sekaligus memperhitungkan rentang waktu yang dubutuhkan. Sehingga secara tehnis, sistem madrasi berusaha mengorganisasikan kegiatan kependidikannya dengan sistem kelas-kelas berjenjang dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pelajaran yang sudah dipolakan.8 Perkembangan madrasah pada tahap sealanjutnya dibagi menjadi dua periode, yaitu periode sebelum kemerdekaan dan periode setelah kemerdekaan. 1. Periode sebelum kemerdekaan Madrasah yang pertama kali didirikan di indonesia adalah madrasah Adabiyah di padang (sumatera barat) oleh syekh abdullah ahmad pada tahun 1909. Awalnya madrasah ini hanya bercorak agama saja. 7 Ibid, hal 117-118. 8 http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-dan-sejarah-singkat- madrasah.html diakses pada: Jum’at 16 Mei 2013 pukul 03:34
  • 4. 5 Kemudian mulai tahun 1915 berubah menjadi HIS (Holand inland school) adabiyah yang merupakan sekolah pertama yang memasukkan pelajarn umum di dalamnya. Pada tahun 1910 didirikan madrasah school (sekolah agama) yang dalam perkembangannya berubah menjadi diniyah school (madrasah diniyah). Dan nama diniyah inilah yang lebih terkenal dan berkembang sampai sekarang ini. Pada tahun 1916 juga telah didirikan madrasah salafiyah oleh KH. Hasyim Asy’ary di lingkungan pondok pesantren tebuireng jombang (jawa timur). Pada tahun 1918 di Yogyakarta berdiri Madrasah Muhammadiyah (Kweekscholl Muhammadiyah) yang kemudian menjadi madrasah mu’allimin muhammadiyah.9 Madrasah pada periode ini belum sepenuhnya menggunakan sistem klasikal, karena pada prakteknya hanya dicerminkan dari sistem klasikalnya saja, sementara pelajaran yang diajarkan adalah pelajaran agama semata. Jadi madrasah pada periode ini tidak ada bedanya dengan sistem sebelumnya, yaitu surau dan pesantren. 2. Periode setelah kemerdekaan a. Orde lama Memasuki awal orde lama, pemerintah membentuk Departemen Agama yang resmi berdiri pada Tanggal 3 Januari 1946. Lembaga inilah yang secara intensif memperjuangkan pendidikan islam di Indonesia. Salah satu perkembangan madrasah yang cukup menonjol pada masa orde lama ialah, didirikan dan dikembangkannya pendidikan guru agama dan pendidikan hakim islam negeri. Pendidikan ini diharapkan mampu mencetak tenaga-tenaga professional keagamaan, disamping mempersiapkan tenaga-tenaga yang siap mengembangkan madrasah. Pada Tanggal 3 Desember 1960, MPRS mengeluarkan ketetapan No.II/MPRS/1960 tentang “garis-garis besar pola pembangunan 9 Hasbullah, hal. 68.
  • 5. 6 nasional semesta berencana, tahapan pertama tahun 1961-1969” ketetapan ini menyebutkan bahwa pendidikan agama menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah mulai di sekolah rakyat sampai universitas-universitas negeri. Dalam kaitannya dengan madrasah ketetapan ini telah memberi perhatian meskipun tidak terlalu berarti.10 b. Masa Orde Baru Pada masa orde baru pemerintah mulai memikirkan kemungkinan mengintegrasikan madrasah ke dalam pendidikan nasional. Berdasarkan SKB (Surat Keputusan Bersama) tiga menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1975, Nomor 037/4 1975 dan Nomor 36 tahun 1975 tentang peningkatan mutu pendidikan pada madrasah ditetapkan bahwa standar pendidikan madrasah sama dengan sekolah umum, ijazahnya mempunyai nilai yang sama dengan sekolah umum dan lulusannya dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat lebih atas dan siswa madrasah dapat berpindah ke sekolah umum yang setingkat. Lulusan Madrasah Aliyah dapat melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi umum dan agama. Pemerintah orde baru melakukan langkah konkrit berupa penyusunan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional. Dalam konteks ini, penegasan definitif tentang madrasah diberikan melalui keputusan-keputusan yang lebih operasional dan dimasukkan dalam kategori pendidikan sekolah tanpa menghilangkan karakter keagamaannya. Melalui upaya ini dapat dikatakan bahwa Madrasah berkembang secara terpadu dalam sistem pendidikan nasional.11 Pada masa orde baru ini madrasah mulai dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat mulai dari masyarakat kelas rendah sampai masyarakat menengah keatas. 10 Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangannya, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999), hal 130 11 Ibid. 130
  • 6. 7 Sedangkan pertumbuhan jenjangnya menjadi 5 (jenjang) pendidikan yang secara berturut-turut sebagai berikut : 1) Raudatul Atfal (Bustanul Atfal). Raudatul Atfal atau Bustanul Atfal terdiri dari 3 tingkat : a) Tingkat A untuk anak umur 3-4 tahun b) Tingkat B untuk anak umur 4-5 tahun c) Tingkat C untuk anak umur 5-6 tahun 2) Madrasah Ibtidaiyah. Madrasah Ibtidaiyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran rendah serta menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang sekurang- kurangnya 30% disamping mata pelajaran umum. 3) Madrasah Tsanawiyah Madrasah Tsanawiyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat menengah pertama dan menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang sekurang-kurangnya 30% disamping mata pelajaran umum. 4) Madrasah Aliyah. Madrasah Aliyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat menengah keatas dan menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang sekurang-kurangnya 30% disamping mata pelajaran umum. Dewasa ini Madrasah Aliyah memiliki jurusan-jurusan, yaitu : Ilmu Agama, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. 5) Madrasah Diniyah Madrasah Diniyah ialah lembaga pendidikan dan pelajaran agama Islam, yang berfungsi terutama untuk memenuhi hasrat orang tua agar anak-anaknya lebih banyak mendapat pendidikan agama Islam. Madrasah Diniyah ini terdiri 3 tingkat :
  • 7. 8 a) Madrasah Diniyah Awaliyah ialah Madrasah Diniyah tingkat permulaan dengan kelas 4 dengan jam belajar sebanyak 18 jam pelajaran dan seminggu. b) Madrasah Diniyah Wusta ialah Madrasah Diniyah tingkat pertama dengan masa belajar 2 (dua) tahun dari kelas I sampai kelas II dengan jam belajar sebanyak 18 jam pelajaran dalam seminggu. c) Madrasah Diniyah Ula ialah Madrasah Diniyah tingkat menengah atas dengan masa belajar 2 tahun dari kelas I sampai kelas II dengan jumlah jam pelajaran 18 jam pelajaran dalam seminggu. c. Masa Sekarang Era globalisasi dewasa ini dan dimasa datang sedang dan akan mempengaruhi perkembangan sosial budaya masyarakat muslim Indonesia umumnya, atau pendidikan Islam, termasuk pesantren dan Madrasah khususnya.12 Madrasah sebagai institusi pendidikan yang konsen dan inten dalam usaha transformasi nilai- nilai Islam harus dapat menampilkan perannya sebagai counter terhadap imperialisme kultural (cultur imperialisme) yang sedang gencar-gencarnya menyerbu dunia timur (masyarakat muslim) khususnya di Indonesia. D. Sistem Pendidikan dan Pengajaran Di Madrasah Sistem pengajaran yang digunakan di madrasah adalah perpaduan antara sistem pada pondok pesantren dengan sistem yang berlaku di sekolah-sekolah modern. Penilaian untuk kenaikan tingkat ditentukan dengan penguasaan terhadap sejumlah bidang pengajaran.tertentu. Pada perkembangan selanjutnya sistem pondok mulai ditinggal, dan berdirilah madrasah-madrasah yang mengikuti sistem yang sama dengan 12 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Untuk IAIN, STAIN, PTAIS, (Bandung : Pustaka Setia, 1998) hal. 234-239
  • 8. 9 sekolah-sekolah modern. Namun demikian pada tahap awal madrasah tersebut masih bersifat diniyah, di mana mata pelajaran hanya agama dengan penggunaan kitab-kitab bahasa arab. Sebagai pengaruh dari ide-ide pembaharuan yang berkembang di dunia Islam dan kebangkitan bangsa Indonesia, sedikit demi sedikit pelajaran umum masuk ke dalam kurikulum madrasah. Buku-buku pelajaran agama mulai disusun khusus sesuai dengan tingkatan madrasah, sama dengan buku-buku pengetahuan umum yang belaku di sekolah-sekolah umum. Bahkan kemudian timbullah madrasah-madrasah yang mengikuti sistem perjenjangan dalam bentuk sekolah-sekolah modern, seperti Madrasah Ibtidaiyah untuk tingkat dasar, Madrasah Tsanawiyah untuk tingkat menengah pertama, dan adapula Kuliah Muallimin (pendidikan guru).13 Melalui Kementerian Agama, madrasah perlu menentukan kriteria madrasah. Kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama untuk madrasah- madrasah yang berada di dalam wewenangnya adalah harus memberikan pelajaran agama sebagai mata pelajaran pokok, paling sedikit enam jam seminggu. Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya sistem pendidikan dan pengajaran di madrasah merupakan perpaduan antara sistem yang berlaku di pondok pesantren dengan sistem yang berlaku di sekolah-sekolah modern. 13 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Hidakarya Agung, 1996), hal. 102