SlideShare a Scribd company logo
1 of 166
1.Ibnu Taimiyah. 
 a.Kelahiran dan pendidikannya. 
 Nama lengkap nya adalah: Taqiyuddin Abdul Abbas bin 
Abdul Halim bin Abdus Salam bin Taimiyah al Harrani al 
Hambaly.disingkat Taqiyuddin ibnu Taimiyah. 
 Lahir tanggal 10 Rabiul awal 661 H.22 Januari 1263M.di 
kota Harran Irak Selatan. 
 Usia 5 tahun dibawa hijrah ke Siria karena bagdad pada 
saat itu pecah perang yaitu tentara Bar bar 
menghancurkan Bagdad yang dikomandokan oleh 
Jenderal Hulaco Khan.
1 Ibnu Taimiyah pertama kali beljar dg ayahnya 
2 Nama ayahnya adalah Syihabuddin 
3 Belajar kepada :Zainuddin Al maqdasyi. 
4 Nazamuddin Ibnu Syakir,Zainab binti Makki 
5 Dan ulama lain di kota Damaskus. 
6 Pelajaran agama yang diserap adalah 
Mazhab Hambali. 
7 Dalam usia 9 tahun sudah hafal Al qur an 
8 Dalam usia 21 tahun sudah alim,cerdas 
mempunyai wawasan yang luas.
2.Pokok ajaran ibnu Taimiyah 
1 Agar ummat Islam kembali pada al qur an dan 
sunnah yang murni(Syarifah)dengan benar 
2 Membuang praktek syirik,bid’ah,khurafat taqlid 
tawasul dan sebangsanya. 
3 Menghidupkan kembali semangat Nabi dan 
para sahabat sewaktu Islam masih murni dan 
belum dicampuri oleh bid ah. 
4 Pintu ijtihad tetap terbuka dengan ijtihad inilah 
Islam akan menjadi dinamis. 
5 Harus diperjelas kedudukan makhluq dan 
khaliq serta tidak mengenal evolusi manusia.
3.Karya monumental yang 
dihasilkannya. 
 1.Meninggalkan karya buku lebih dari 200 
judul. 
 2.Pendiri aqidah salaf. 
 3.Mendapat gelar sebagai imam Mujtahid 
mutlaq. 
 4. Karya bukunya itu antara lain: 
 A.Minhajul sunnah Nabawiyah Naqdil kalam 
asyi’ah walqadariyah.
b Asiasah wasyari’ah. (Politik sari’a) 
c Al hisab fil Islam(Uraian kebajikan) 
d Al fatawa at Tawasul wal wasilah 
e Majmu’atur Rasail qubra 
f Alqiyas syari’il Islami al iqtidaus syiratil 
mustaqim 
g Meninggal dunia di penjara 20 ZQ 728/26-9 
1328 M.
ABDUL WAHAB (1703-1787) 
 Abdul Wahab lahir pada tahun 1703 di Nejed, 
Arabia. Beliau pengikut paham Ibnu Taimiyah 
dan bermadzhab Hambali. Pelajaran agama 
sangat menarik Abdul Wahab, karena itu 
sejak kecil ia dikenal dalam ilmu agamanya 
dan taat menjalankan syariat agama, 
sehingga ia telah menunaikan ibadah hajinya 
pada usia sangat muda
 Pendidikannya di Madinah di bawah asuhan 
seorang ulama yang bernama Sulaiman Al-Kurdi 
dan Muhammad Hajad Al-Sindi. Setelah tamat 
belajar ia mengembara ke Bashrah selama 
empat tahun, kemudian ke Baghdad selama lima 
tahun dan di sinilah ia mendapat seorang istri 
yang kaya raya. Dan ketika istrinya meninggal 
dunia ia mendapat warisan sebesar 2.000 dinar. 

Wahab. 
 Setelah istrinya meninggal dunia, ia 
merantau lagi ke Kurdistan selama satu 
tahun, kemudian selama beberapa tahun di 
Hamadan dan Isfahan dan di sinilah ia 
memperdalam filsafat dan tasawuf, 
kemudian kembali ke negeri asalnya (Nejed). 

 Setelah kembali dari perantauan, mulailah ia 
menyebarkan pahamnya, berusaha 
mengubah alam pikiran masyarakat Nejed 
yang berkembang pada waktu itu kepada 
pemikiran islam yang murni berdasarkan Al- 
Qur’an dan Al-Hadist. Usaha-usaha 
pemurnian ini mendapat dukungan yang kuat 
dari putera-putera mahkota Nejed Abdul 
Aziz.
 Pada dasarnya pokok pemikiran Abdul 
Wahab lebih banyak terarah pada pemurnian 
ajaran tauhid. Gerakan Abdul Wahab ini 
bukanlah sebagai reaksi dari situasi politik 
atau kebudayaan atau peradaban, melainkan 
reaksi dari paham ajaran tauhid yang sedang 
berkembang pada waktu itu. 

 Dalam perantauannya, beliau melihat pengaruh 
pemujaan wali, pemujaan kuburan, pengaruh 
washilah dan semacamnya telah melanda di 
sebagian besar negara-negara Arab. Aspek lain 
yang cukup mendapat perhatiannya ialah 
masalah taklid. Taklid merupakan sumber 
kebekuan ummat Islam sendiri, di samping itu 
untuk memahami ajaran yang terkandung dalam 
Al-Qur’an dan Al-Hadist, orang harus berijtihad, 
karena itu pintu ijtihad tidak perlu ditutup. 

 Pada tahun 1740 mulailah seruannya agar 
ummat Islam kembali kepada Al-Qur’an dan Al- 
Hadist, memurnikan ajaran Islam dan 
membersihkan paham yang menyesatkan. Salah 
seorang penganut Wahabiyah yang pertama dan 
utama ialah Muhammad Ibnu Su’ud, seorang 
Syekh dari Nejed dan sejak itu keturunan-keturunannya 
mengikuti dan pendukung utama 
gerakan Wahabiyah. 

 Untuk mengembalikan kemurnian ajaran 
Islam, gerakan Wahabi menyerang Karbella 
(1802) karena di kota itu terdapat kuburan 
Sayyidina Husein cucu Rasululah yang selalu 
dipuja oleh orang Syi’ah, kemudian 
menyerang kota Madinah untuk menguasai 
kota itu dan menghancurkan kubah yang ada 
diatas kuburan-kuburan, terus ke Mekah 
untuk merusakkan Kiswah yang menutupi 
Ka’bah
 Kemajuan yang dicapai oleh gerakan 
Wahabiyah di daerah-daerah Turki Usmani 
ini, mencemaskan Sultan Mahmud II di 
Istambul, sehingga ia memerintahkan kepada 
Khadewi Muhammad Ali di Mesir supaya 
mematahkan gerakan Wahabi tersebut. 
Ulama-ulama yang menjadi alat kerajaan
 Turki Usmani dikerahkan untuk mengarang 
buku-buku yang bersifat propaganda untuk 
memburukjelekkan pembawa-pembawa 
ajaran Wahabi, diharapkan apabila 
masyarakat mendengar nama Wahabi 
timbullah kebencian dan ketakutan, akhirnya 
tahun 1913 Mekah dan Madinah dapat 
direbut kembali oleh Turki Usmani dengan 
ekspedisi Mesir.
 Pada awal abad kedua puluh Wahabiyah bangkit 
kembali dibawah pimpinan Abdul Aziz Ibnu 
Su’ud. Tahun 1924 Mekah dapat direbut, 
setahun kemudian Madinah dan Jeddah serta 
daerah-daerah sekitarnya. 
 Pada bulan Januari 1926 Abdul Aziz Ibnu 
Su’ud mengumumkan dirinya sebagai raja di 
Hejaz dan pada bulan September 1932 
mengumumkan dirinya lagi sebagai raja Saudi 
Arabia.
 Abdul Aziz seorang yang cerdas, 
pandangannya luas tentang bagaimana 
seharusnya organisasi pemerintahan, sehingga 
pemerintahannya berjalan dengan baik, 
mencapai kemajuan yang pesat, meskipun 
pemerintahannya belum demokratis, keamanan 
terjamin, cara hidup orang badawi diubah dari 
pengembara menjadi menetap dan bertani, 
penanaman modal asing, modernisasi 
pengangkutan dan tidak ketinggalan 
permasalahan keagamaan seperti perhajian dan 
sebagainya.
 Dengan demikian dapat diambil 
kesimpulan bahwa gerakan Wahabiyah pada 
mulanya adalah gerakan pemurnian ajaran 
Islam, namun kemudian dalam 
perkembangan selanjutnya dapat pula 
dikatakan sebagai gerakan pembaharuan 
pemikiran ummat Islam.
2.Muhammad bin Abdul Wahab 
1703-1787 
 Pokok ajarannya: 
 1.Penyembahan kepada selai Tuhan adalah 
salah,dan siapa yang berbuat demikian ia di 
bunuh. 
 2.orang yang mencari ampunan tuhan 
dengan mengunjungi kuburan orang-orang 
saleh,termasuk golongan orang musyrikin.
 3.Termasuk dalam perbuatan musyrik 
memberikan pengantar dalam shalat terhadap 
nama nabi-nabi atau wali atau malikat (seperti 
sayyidina muhammad) 
 4.Termasuk kufur memberikan suatu ilmu yang 
tidak didasarkan atas Qur’an dan sunnah,atau 
ilmu yang bersumber kepada akal pikiran 
semata-mata. 
 5.Termasuk kufur dan ilhad juga 
mengingkari”Qadar”dalam semua perbuatan 
dan penafsiran Quran dgn jalan Ta’wil.
 6.Dilarang memakai buah tasbih dalam 
mengucapkan nama tuhan dan doa-doa( 
wirid)cukup menghitung dengan keratan 
jari. 
 7.Sumber syariat Islam dan soal halal haram 
hanya Quran semata-mata dan sumber lain 
sesudanya ialah Sunnah rasul. Perkataan ulama 
Mutakallimim dan Fuqaha tentang haram dan 
halal tidak menjadi pegangan, selama tidak 
didasarkan atas kedua sumber tersebut.
 8.Pintu itihad tetap terbuka dan siapapun 
juga boleh melakukan ijtihad,asal sudah 
memenuhi syarat-syaratnya.
 Masalah Bidat : 
 1. Dilarang pakai sutra bagi laki laki. 
 2. Dilarang pakai Perhiasan emas bagi laki 
laki. 
 3. Dilarang berkumpul dengan maksud 
mengadakan upacara maulidan. 
 4. Dilarang merokok, dan minum kopi.
JAMALUDDIN AL-AFGHANI 
(1839-1897) 
 Dal am silsilah keturunannya, Jamaluddin Al- 
Afghani adalah keturunan nabi melalui 
Sayyidina Ali. Tempat lahirnya ada yang 
mengatakan di Iran dan ada pula yang 
mengatakan di Afghanistan.
 Pendidikan dan pengajaran dasar dari 
ayahnya sendiri, dari kecil sudah diajarkan 
mengaji Al-Qur’an, besar sedikit lagi bahasa 
Arab dan Sejarah. Ayahnya mendatangkan 
seorang guru ilmu Tafsir, ilmu Hadist dan 
ilmu Fikih yang dilengkapi pula dengan ilmu 
Tasawuf dan ilmu ke-Tuhanan, kemudian 
dikirim ke India untuk mempelajari ilmu 
pengetahuan modern (Eropa)
 Pengabdiannya yang pertama di Afghanistan 
sebagai pembantu Pangeran Dost Muhammad 
Khan. Kemudian menjadi penasehat Ali Khan 
dan pada zaman pemerintahan Azam Khan 
diangkat menjadi Perdana Menteri. Dalam tahun 
1870 pindah dan berdomisili di Turki, yang oleh 
Perdana Menteri Ali Pasha ia diangkat menjadi 
anggota Majlis Pendidikan Turki, kemudian 
pindah lagi ke Iran dan di sana diangkat menjadi
 Menteri Penerangan, dan selanjutnya pindah 
lagi ke Mesir.
 Selama di Mesir, ia mengajukan konsep-konsep 
pembaharuannya: 
 Musuh utama adalah penjajahan Barat, hal ini 
tidak lain dari lanjutan dari Perang Salib. 
 Ummat Islam harus menentang penjajahan 
dimana dan kapan saja. 
 Untuk mencapai tujuan itu, ummat Islam 
harus bersatu atau Pan Islamisme.
Jamal. 
 Pan Islamisme bukan berarti leburnya kerajaan-kerajaan 
Islam menjadi satu, tapi mereka harus 
mempunyai satu pandangan hidup. 
 Persatuan Islam hanya dapat dicapai apabila 
berada dalam kesatuan pandangan dan kembali 
kepada ajaran Islam yang murni (Al-Qur’an dan 
Al-Hadist) dengan kata lain pemurnian ajaran 
Islam. 

Jamal 
 Untuk mencapai usaha-usaha itu Jamaluddin 
Al-Afghani antara lain: 
 Rakyat harus dibersihkan dari kepercayaan 
ketahayulan. 
 Orang harus yakin bahwa ia dapat mencapai 
tingkat/derajat budi luhur.
Jamal 
 Rukun iman harus betul-betul menjadi 
pegangan hidup dan kehidupan manusia 
bukan sekedar ikutan belaka. 
 Setiap generasi ummat harus ada lapisan 
istimewa untuk memberikan pendidikan dan 
pengajaran pada manusia-manusia yang 
bodoh dan juga memerangi hawa nafsu jahat 
dan menegakkan disiplin.
Jamal 
 Setelah delapan tahun di Mesir ia pergi ke 
Paris dan disana sempat mendirikan 
perkumpulan yang bernama Al-Urwatul 
Wusqa (tali yang teguh), anggotanya terdiri 
dari orang Islam dari Syria, Mesir, Afrika dan 
negara-negara lain.
Jamal 
 Tujuan dari perkumpulan ini untuk 
memajukan ummat, persaudaraan dan 
membela ummat Islam. Untuk tujuan ini 
diterbitkan majalah Al-Urwatul Wusqa. Pada 
akhir hayatnya ia menetap di Istambul.
MUHAMMAD ABDUH awal. 
 Muhammad Abduh lahir tahun 1845 tapi ada 
yang mengatakan tahun 1849 di desa Mahillah 
(Mesir). Orang tuanya bernama Abduh ibnu 
Hasan Khairullah sangat memperhatikan 
terhadap pendidikan anaknya. Ayahnya 
mendatangkan seorang guru untuk mengajar 
anaknya secara privat di rumahnya untuk 
mengajarkan pelajaran membaca, menulis dan 
sesudah itu belajar Al-Qur’an kepada seorang 
hafizh Qur’an,
MUHAMMAD ABDUH 
 dalam waktu dua tahun ia telah hafal Al- 
Qur’an (1861). Kemudian ayahnya mengirim 
Muhammad Abduh ke Tanta pada Perguruan 
Al-Mahdi. Akan tetapi hanya enam bulan saja 
belajar di sana, karena tidak mengerti apa 
yang diajarkan oleh gurunya.
MUHAMMAD ABDUH 
 Ayahnya memaksa agar ia kembali ke Tanta 
untuk menuntut ilmu, maka ia pun berangkat 
tapi tidak ke Tanta melainkan ke rumah 
pamannya bernama Darwisy, akhirnya dengan 
bujukan Darwisy, Muhammad Abduh kembali 
mencintai ilmu dan kembali ke Perguruan Tanta. 
Tahun 1866 meneruskan studinya ke Al-Azhar di 
Cairo dan di sinilah ia berkenalan dan menjadi 
murid setia Jamaluddin Al-Afghani.
Abduh 
 Ia menamatkan studinya di Al-Azhar tahun 
1877 dengan gelar “Alim”. Ia diangkat 
menjadi dosen di Al-Azhar di samping itu juga 
mengajar di Universitas Darul Ulum. Karena 
hubungannya dengan Jamaluddin Al- 
Afghani, Muhammad Abduh dipecat dari 
Universitas Darul Ulum
Abduh 
 tapi setahun kemudian diangkat menjadi 
redaktur surat kabar resmi pemerintah “Al- 
Waqa’i Al-Misriyah”. 
 Dalam peristiwa pemberontakan Urabi 
Pasha (1882) Muhammad Abduh ikut terlibat 
di dalamnya, sehingga ketika pemberontakan 
berakhir ia diusir dari Mesir.
Abduh 
 Mula-mula ia pergi ke Beirut, kemudian ke 
Paris di sana sempat bertemu dengan 
Jamaluddin Al-Afghani dan mendirikan 
perkumpulan Al-Urwatul Wusqa dan juga 
sempat menerbitkan majalah dengan nama 
yang sama dengan perkumpulannya (hanya 8 
nomor/bulan). Dari Paris Muhammad Abduh 
ke Tunisia kemudian kembali ke Beirut 
(1885).
 Setelah tiga tahun di Beirut (1888), atas 
usaha teman-temannya ia dibolehkan 
kembali ke Mesir dan diangkat menjadi 
Hakim Agama (1889). Pada tahun 1894 
diangkat menjadi Majlis A’la Al-Azhar, tahun 
1899 diangkat menjadi Mufti Besar Mesir 
sampai akhir hayatnya.
Aspek kebangsaan, antara 
lain: 
 . 
 Pokok pemikirannya dapat disimpulkan 
dalam empat aspek, yaitu: 
 Aspek kebangsaan, antara lain: 
 A.Dalam usaha memperjuangkan cita-cita 
pembaharuannya Muhammad Abduh 
berbeda dengan gurunya, Jamaluddin Al- 
Afghani menghendaki adanya Pan Islamisme 
bahkan secara revolusi (?),
 akan tetapi Muhammad Abduh memperkecil 
ruang lingkupnya dengan nasionalisme Arab 
dan dengan menitikberatkan pula melalui 
pendidikan (evolusi). Kesadaran rakyat 
bernegara dapat disadarkan melalui 
pendidikan, surat kabar dan sebagainya. 
 Aspek kemasyarakatan, antara lain:
Aspek kemasyarakatan, 
antara lain: 
 A.Usaha-usaha pendidikan perlu diarahkan 
untuk mencintai dirinya, masyarakatnya dan 
negaranya. Dasar-dasar pendidikan yang 
demikian akan membawa kepada seseorang 
untuk mengetahui siapa dia dan siapa yang 
menyertainya. 
 B.Dalam hal perkawinan, Muhammad Abduh 
pada prinsipnya adalah monogami, sedangkan 
ayat 3 surat An-Nisa’ membolehkan poligami 
diikat dengan syarat adil yang tidak mungkin 
dilaksanakan oleh seorang manusia.
Aspek keagamaan, antara 
lain: 
 A.Dalam masalah ini Muhammad Abduh 
jelas tidak menghendaki akan adanya taklid, 
guna memenuhi tuntutan ini ijtihad harus 
selalu dibuka.
Abduh. 
 B.Membebaskan taklid membuka ijtihad 
inilah tujuan yang pokok dari pembaharuan 
Muhammad Abduh, sehingga semangatnya 
sampai-sampai berpendapat bahwa zhahir 
ayat yang bertentangan dengan akal harus 
dicarikan interpretasinya hingga sesuai 
dengan akal manusia yang sehat.
Aspek pendidikan 
 Sistem madrasah yang lama akan mengeluarkan 
ulama-ulama tanpa memiliki pengetahuan 
modern dan sekolah-sekolah pemerintah yang 
pengetahuan agamanya sedikit agama cukup 
mendapat perhatian Muhammad Abduh. Untuk 
ini ia memperkuat pendidikan umum pada 
sekolah-sekolah agama dan menambah 
pengetahuan agama pada sekolah umum, 
sehingga jurang yang mungkin timbul antara 
kedua sekolah itu akan dapat ditanggulangi.
RASYID RIDHA (1865-1935) 
 Membahas pembaharuan di Mesir, kiranya 
tidak merasa lengkap kalau tidak 
mengemukakan seorang reformist yang 
bernama Sayid Rasyid Ridha, salah seorang 
murid yang terdekat Muhammad Abduh dan 
penerus ide-idenya pula. 

 Sayid Muhammad Rasyid Ridha lahir pada 
bulan Jumadil Ula 1282 / Oktober 1865 di Al- 
Qalamun, sebuah desa yang tidak jauh dari 
Tripoli. 
 Menurut keterangan, beliau adalah 
keturunan Al-Husain, cucu Rasulullah SAW, 
karenanya beliau memakai gelar Al-Sayid di 
muka namanya dan daripadanyalah beliau 
mewarisi kejujuran dan semangat 
kepahlawanannya.
 Ayahnya seorang ulama dan ahli Tarikat 
Syaziliyah, sebab itu Rasyid Ridha pada 
waktu kecilnya selalu mengenakan jubah dan 
sorban, bertelekun dalam pengajian dan wirid 
sebagaimana kebiasaan pengikut Tarikat 
Syaziliyah.
 Pada mulanya beliau belajar menulis, 
berhitung dan membaca Al-Qur’an di sebuah 
sekolah tradisional di Al-Qalamun. 
 Setelah meningkat dewasa, beliau dikirim 
oleh ayahnya ke Tripoli untuk melanjutkan 
pelajarannya di Madrasah Al-Wathaniyah Al- 
Islamiyah (Sekolah Nasional Islam)
 di bawah asuhan Syekh Husain Al-Jisr, 
salah seorang ulama Islam yang telah 
menerima pengaruh-pengaruh ide modern. 
(Sebelumnya beliau belajar di Madrasah 
Rusydiah di Tripoli, disiapkan untuk menjadi 
pegawai pemerintah).
 Pada madrasah ini, selain pengetahuan 
agama diajarkan pula pengetahuan-pengetahuan 
modern, bahasa Arab, Turki 
dan bahasa Prancis
Madrasah ini didirikan untuk 
mengimbangi sekolah-sekolah yang didirikan 
oleh misi-misi Kristen pada masa itu yang 
telah banyak menarik perhatian masyarakat 
untuk memasukkan anak didiknya ke sekolah 
tersebut.
 Madrasah yang didirikan oleh Husain Al- 
Jisr tersebut umurnya tidak lama, karena 
tidak mendapat dukungan pemerintah, hal ini 
disebabkan mungkin kurikulum dalam 
madrasah itu berisi pembaharuan-pembaharuan 
yang sifatnya tidak 
mendukung kebijaksanaan pemerintah 
setempat.
 Setelah madrasah itu bubar, Rasyid Ridha 
pindah ke salah satu sekolah agama di Tripoli, 
namun hubungannya dengan Syekh Husain 
Al-Jisr selalu berjalan dengan lancar dan baik. 
 Syekh Husain Al-Jisr sebagai pembina dan 
pembimbing utama Rasyid Ridha pada waktu 
mudanya, menanamkan ide atau benih-benih 
pembaharuan.
 Di samping bimbingan Syekh Husain Al- 
Jisr, Rasyid Ridha selalu berusaha pula 
membaca tulisan-tulisan tentang 
pengetahuan modern dari penulis di Cairo 
dan dengan demikian beliau dapat mengenal 
lebih luas tentang Eropa dan Amerika
 Selain itu Rasyid Ridha juga memperoleh 
tambahan ilmu dan jiwa keagamaan melalui 
membaca kitab-kitab yang dikarang oleh Al- 
Ghazali, Ihya Ulumuddin sangat besar 
pengaruhnya terhadap hidup dan kehidupan 
beliau, terutama sikap patuh pada hukum dan 
kebaktiannya terhadap agama.
 Majalah yang paling disenangi oleh Rasyid 
Ridha adalah Al-Urwatul Wusqa yang terbit di 
Paris di bawah asuhan Jamaluddin Al-Afghani 
dan Muhammad Abduh (1884-1885).
 Majalah ini memuat ide-ide pembaharuan 
dalam bidang keagamaan, sosial, pendidikan, 
pemberantasan bid’ah dan sebagainya; 
dengan demikian tidaklah mengherankan 
bagi kita bahwa ide-ide pembaharuan dari 
Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad 
Abduh sangat berkesan dan mendalam 
dalam diri Rasyid Ridha.
 Pada mulanya Rasyid Ridha berniat 
menemui Jamaluddin Al-Afghani dan 
Muhammad Abduh, namun hanya terlaksana 
bertemu dengan Muhammad Abduh ketika 
beliau berada dalam pembuangan di Beirut.
 Kesempatan ini digunakan oleh Rasyid Ridha 
dengan sebaik-baiknya untuk berdialog secara 
langsung, maka terjadilah ikatan batin antara 
kedua makhluk ini. 
 Perjumpaan-perjumpaan dan dialog dengan 
Muhammad Abduh meninggalkan kesan yang 
baik dalam dirinya. Pemikiran-pemikiran yang 
diperolehnya dari Syekh Husain Al-Jisr dan 
kemudian diperluas dengan ide Muhammad 
Abduh amat mempengaruhi jiwanya. 

 Rasyid Ridha telah pula mencoba 
menerapkan ide-ide pembaharuannya di negeri 
asalnya, namun usahanya mendapat tantangan 
dari pemerintah setempat, tidak didukung oleh 
kerajaan Usmani. 
 Pada tahun 1898, Rasyid Ridha hijrah ke 
Mesir menuntut ilmu dan memperdalam tentang 
pembaharuan-pembaharuan di Mesir. Dua tahun 
kemudian Rasyid Ridha menerbitkan majalah Al- 
Manaar untuk menyebarluaskan ide-ide 
pembaharuannya. 

 Dua tahun kemudian Rasyid Ridha menerbitkan 
majalah Al-Manaar untuk menyebarluaskan ide-ide 
pembaharuannya. 
 Tujuan dari Al-Manaar ini sejalan dengan 
tujuan majalah Urwatul Wusqa, yaitu usaha-usaha 
pembaharuan, baik dalam bidang 
keagamaan, pendidikan, sosial dan sebagainya 
untuk kemajuan ummat Islam pada umumnya, 
karena itu majalah ini sering mengemukakan 
buah pikiran Ibnu Taimiyah, Abdul Wahab, 
Jamaluddin Al-Afghani dan terutama ide-ide 
Muhammad Abduh.
 Rasyid Ridha sendiri menjelaskan dalam 
bukunya Tarikh Ustazil Imam, bahwa motif 
menerbitkan majalah Al-Manaar tersebut adalah 
berpangkal pada kesadaran atas kelemahan 
ummat Islam dan mencoba berusaha 
mengatasinya dengan jalan memperbaiki 
pendidikan dan pengajaran serta 
mengembangkan pikiran-pikiran yang benar 
dalam rangka membasmi kebodohan dan pikiran 
yang merusak. 

 Rasyid Ridha sebagai ulama yang selalu 
menambah ilmunya dan selalu pula berjuang 
selama hayatnya, telah menutup lembaran 
sejarah hidupnya pada tanggal 23 Jumadil Ula 
1354 / 22 Agustus 1935. Rasyid Ridha telah 
tiada, pergi dengan aman sambil memegang 
Al-Qur’an di tangannya, namun usaha-usaha 
pembaharuan tetap tiada berakhi
 Pada dasarnya pokok-pokok pikiran 
Rasyid Ridha tidak jauh berbeda dengan 
pokok-pokok pemikiran Jamaluddin Al- 
Afghani dan Muhammad Abduh. 
 Titik tolak pembaharuan berpangkal pada 
segi keagamaan tuntutan adanya kemurnian 
ajaran Islam, baik dari akidahnya atau dari 
segi amaliyahnya. 

 Menurut analisa Rasyid Ridha, ajaran Islam 
yang murni itulah yang akan membawa 
kemajuan ummat Islam, itulah sebabnya 
segala macam khurafat, bid’ah, ajaran-ajaran 
yang menyeleweng dari ajaran agama Islam, 
harus disingkirkan.
 . 
 Sebab-sebab yang membawa 
kemunduran ummat Islam adalah paham 
fatalisme, ajaran-ajaran tarikat atau tasawuf 
yang menyeleweng, kesemua itu membawa 
kemunduran atau keterbelakangan ummat 
Islam, sehingga menjadi tidak dinamis.
 Dengan demikian sikap jihad dalam arti yang 
luas yaitu sikap aktif dan dinamis perlu 
dihidupkan dan dikembangkan. 
 Mengenai masalah madzhab, beliau sangat 
menganjurkan adanya toleransi madzhab, akan 
tetapi hal ini harus diusahakan adanya 
persamaan dalam masalah yang fundamental 
atau pokok, artinya masalah yang pokok 
hendaknya satu irama, sedangkan masalah 
furu’iyahnya terserah masing-masing untuk 
menggunakan akal pikirannya.
 Dalam hubungan dengan akal pikiran ini, 
Rasyid Ridha berpendapat bahwa derajat akal 
itu adalah tinggi, akan tetapi dalam 
menganalisa masalah-masalah keagamaan 
hanya untuk yang berhubungan dengan 
masalah kemasyarakatan saja, tidak dapat 
digunakan untuk menganalisa masalah 
ibadah.
 Selanjutnya salah satu aktivitas yang 
besar pula dari Rasyid Ridha adalah 
menyusun dan menyempurnakan Tafsir Al- 
Manaar, yaitu suatu interpretasi modern dari 
Al-Qur’an, menurut ide-ide yang telah 
dicetuskan oleh Muhammad Abduh
 . 
 Ketika Rasyid Ridha wafat, beliau baru saja 
menafsirkan dan menyelesaikan sampai pada 
surah Yusuf ayat 101. 
 Dalam bidang pendidikan, Rasyid Ridha 
menghendaki pembaharuan kurikulum dengan 
penambahan pengetahuan modern, di samping 
pengetahuan agama dan bahasa. 

 Diantara aktivitas beliau dalam lapangan 
pendidikan antara lain membentuk lembaga 
pendidikan yang bernama Madrasah Al-Dakwah 
Wal Irsyad pada tahun 1912 di Cairo. Mula-mula 
beliau ingin mendirikan madrasah tersebut di 
Konstantinopel terutama minta bantuan 
pemerintah setempat akan tetapi gagal, karena 
tidak mendapat bantuan/sokongan pemerintah, 
akhirnya beliau dapat mendirikannya di Cairo.
 Motif membuka/mendirikan madrasah ini, 
antara lain karena adanya keluhan-keluhan 
dari negeri-negeri Islam, di antaranya dari 
Indonesia, tentang aktivitas misi Kristen di 
negeri-negeri mereka. Untuk mengimbangi 
sekolah tersebut dipandang perlu 
mengadakan sekolah misi Islam.
 Para lulusan dari madrasah ini tentunya 
akan dikirim ke negeri mana saja yang 
memerlukan bantuan mereka. Akan tetapi 
sangat disayangkan sekali bahwa umur 
madrasah ini tidak berumur panjang, 
terpaksa ditutup karena situasi perang dunia 
yang pertama.
 Dalam kegiatan politik pun Rasyid Ridha 
tidak ketinggalan terutama beliau bergerak 
melalui majalah Al-Manaar. 
 Sewaktu beliau masih berada di tanah airnya, 
Rasyid Ridha pernah pula berkecimpung dalam 
lapangan politik, demikian pula setelah berada di 
Mesir, akan tetapi Muhammad Abduh 
menasehatkan agar beliau menjauhi lapangan 
politik. 

 Selama Muhammad Abduh masih hidup, 
nasehat ini diturutinya, namun setelah 
Muhammad Abduh wafat, beliau turut aktif 
terlibat dalam politik terutama sekali melalui 
majalah Al-Manaar. 
 Melalui majalah Al-Manaar, Rasyid Ridha 
menulis karangan-karangannya yang 
menentang pemerintahan absolut dari kerajaan 
Usmani, demikian juga politik Inggris dan Prancis 
yang akan membagi daerah Arab ke dalam 
kekuasaannya masing-masing.
 Pada tahun 1924 majalah Al-Manaar 
mengungkapkan secara lengkap tentang 
kepalsuan janji-janji Inggris kepada Syarif Husin 
dengan Komisaris Tinggi Inggris (Mac Mohan). Isi 
surat perjanjian rahasia itu, bahwa Syarif 
bersedia membantu Inggris melawan Turki bila 
bangsa Arab diberi kemerdekaan dan 
menyetujui pembentukan kekhalifahan, namun 
setelah perang dunia pertama selesai Inggris 
tidak mau menepatinya, akan membagi-bagi 
daerah Arab itu bersama Prancis ke daerah 
kekuasaannya masing-masing.
 Selanjutnya beliau berperan pula dalam 
kongres Suria, dalam konferensi Islam di Genewa 
1912, konferensi Islam di Mekkah 1926, dan di 
Jerusalem 1931, bahkan di akhir hayatnya masih 
aktif dalam politik, beliau meninggal dunia 
setelah mengantarkan Amir Sayid pulang dari 
Cairo menuju kapal Suez, sekembalinya 
mengantar itu beliau wafat dalam mobilnya 
sambil memegang Al-Qur’an di tangan beliau
 Amir Sayid datang ke Cairo adalah untuk 
menyelesaikan hubungan diplomatik antara 
Mesir dengan negaranya yang sejak lama 
telah putus, dan dalam hal ini Rasyid Ridha 
sangat banyak jasanya.
 Mengenai bentuk pemerintahan yang 
dikehendakinya adalah kekhalifahan, akan 
tetapi tidak bersifat absolut, khalifah hanya 
bersifat koordinator, tidaklah mungkin 
menyatukan ummat dalam satu sistem 
pemerintahan yang tunggal, karenanya 
khalifah hanya menciptakan Hukum 
Perundang-undangan dan menjaga 
pelaksanaannya
 Amir Sayid datang ke Cairo adalah untuk 
menyelesaikan hubungan diplomatik antara 
Mesir dengan negaranya yang sejak lama 
telah putus, dan dalam hal ini Rasyid Ridha 
sangat banyak jasanya. 

 Di samping itu khalifah hendaknya benar-benar 
seorang mujtahid dan dengan bantuan 
para ulama-ulama ia dapat menerapkan 
prinsip-prinsip Islam dan mendorong 
ummatnya untuk maju sesuai dengan 
tuntutan zaman.
 Masalah persatuan ummat Islam 
merupakan salah satu pemikiran Rasyid 
Ridha pula. Keterbelakangan ummat Islam, 
disebabkan ummatnya meninggalkan 
persatuan yaitu persatuan dalam arti yang 
luas, persatuan atas dasar keyakinan yang 
sama, seiman dan senasib dalam seagama 
serta penuh toleransi antara satu sama 
lainnya.
 Dengan demikian Rasyid Ridha tidak 
mendukung ide-ide nasionalisme yang 
dikembangkan oleh Mustafa Kamil dari Mesir 
dan nasionalisme yang dikembangkan oleh 
Turki Muda di Turki, bahkan dikatakan oleh 
Osman Amin, Rasyid Ridha adalah anti 
nasionalisme.
 Menurut Rasyid Ridha, paham 
nasionalisme itu bertentangan dengan ajaran 
paham persatuan ummat Islam. Persatuan 
ummat Islam tidak mengenal bangsa dan 
bahasa, persaudaraan yang tunduk di bawah 
satu sistem hukum, suatu undang-undang 
yang dijalankan oleh seorang khalifah yang 
tidak absolut dengan ulama-ulama sebagai 
pembantunya
 Selanjutnya tentang kemajuan ilmu 
pengetahuan sekarang, terutama kemajuan 
teknologi Barat, menurut Rasyid Ridha bila 
kita ummat Islam memiliki pengetahuan 
teknologi itu tidaklah bertentangan dengan 
ajaran Islam, karenanya kita harus 
mempelajari ilmu pengetahuan tersebut, 
sehingga ummat Islam mencapai kemajuan 
sebagaimana yang telah dicapainya pada 
zaman klasik.
 Sebagai penutup uraian tentang pokok-pokok 
pemikiran Rasyid Ridha ini, penulis ingin 
pula mengemukakan sedikit perbedaan 
pandangan antara Rasyid Ridha dengan 
Muhammad Abduh sebagai gurunya. 
 Perbedaan tersebut kemungkinan besar pada 
latar belakang situasi, tempat, keadaan dan 
kesempatan guru dan murid itu berada, hidup 
dan dibesarkan. Misalnya:
 : Muhammad Abduh pergaulannya lebih luas 
dari Rasyid Ridha, demikian pula bahasa 
asing yang dikuasai antara murid dan guru 
itu, berlebih atau berkurang dan juga kontak 
langsung dengan dunia luar, Muhammad 
Abduh lebih luas kalau dibandingkan dengan 
Rasyid Ridha, oleh karenanya tidak heran 
bagi kita bahwa Muhammad Abduh lebih 
liberal, kalau dibanding dengan Rasyid Ridha.
 Perbedaan dalam sikap liberal ini mungkin 
timbul dari keadaan guru lebih banyak 
mempunyai kontak dengan peradaban Barat 
daripada murid. Guru pernah tinggal di Paris 
sedang murid hanya mengunjungi Genewa. Guru 
pandai berbahasa Prancis dan banyak membawa 
buku-buku Barat, sedang murid sedikit sekali, 
ataupun sama sekali tidak. Selanjutnya guru 
mempunyai sahabat-sahabat di kalangan orang-orang 
Eropa dan murid tidak.
 Perbedaan itu dapat kita lihat pula terikat 
atau tidaknya pada salah satu madzhab atau 
paham, bagi Muhammad Abduh tidak perlu 
terikat pada suatu paham, seseorang mendapat 
kebebasan menganalisa masalah-masalah 
keagamaan, selama pengetahuan dan pikiran 
memungkinkan, akan tetapi bagi Rasyid Ridha 
masih terikat dalam salah satu paham, terutama 
sekali dalam masalah pokok. 

Rasyid ridlo finis. 
 
 Demikian juga tentang masalah Theologi, 
Muhammad Abduh dalam menafsirkan ayat-ayat 
tajassum adalah secara filosofis rasional, 
memberikan interpretasi tidak secara yang 
tersurat dalam ayat tersebut, akan tetapi 
ditafsirkan dengan apa yang tersirat dalam ayat 
itu; sedangkan Rasyid Ridha menafsirkannya 
sebagaimana apa adanya, tidak memakai takwil.
AL-IRSYAD 
 Dalam Jami’at Khair, timbul suatu perbedaan 
pendapat yang cukup tajam, terutama 
persoalan “kafa’ah”, yaitu sah tidaknya 
golongan Arab keturunan Sayid (keluarga 
Nabi) kawin dengan golongan lainnya. Dalam 
hal ini Syekh Ahmad Surkati berpendapat 
boleh, dan tetap kufu atau seimbang. Ia 
mengemukakan alasan dengan ayat
 Al-Qur’an bahwa: “Yang paling mulia diantara 
kamu sekalian di sisi Allah adalah yang paling 
taqwa” (QS. Al-Hujurat : 13Selain itu terdapat 
banyak bukti bahwa para sahabat kawin satu 
sama lain tanpa memandang keturunan 
Sayyid atau tidaknya. Ternyata pendapat ini 
menimbulkan ketidaksenangan golongan 
Arab seketurunan Sayyidina Ali, keluarga 
Nabi, dan berakhir dengan perpecahan.
 Kemudian Syekh Ahmad Surkati pada tahun 
1914 mendirikan perkumpulan Al-Ishlah wal 
Irsyad. Maksudnya ialah memajukan pelajaran 
agama Islam yang murni di kalangan bangsa 
Arab di Indonesia. Dan sebagai amaliyahnya 
berdirilah beberapa perguruan Al-Irsyad di 
mana-mana, diantaranya pada tahun 1915 di 
Jakarta. Selain itu banyak bergerak dalam 
bidang sosial dan dakwah Islam dengan dasar Al- 
Qur’an dan Sunnah Rasul secara murni dan 
konsekuen.
 PERSATUAN ISLAM 
 Persatuan Islam (Persis) didirikan di Bandung 
pada 17 September 1923 oleh KH. Zamzam, 
seorang ulama berasal dari Palembang. Persis 
bertujuan mengembalikan kaum muslimin 
kepada pimpinan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi 
dengan jalan mendirikan madrasah-madrasah, 
pesantren dan tabligh melalui pidato ataupun 
tulisan. Selain itu, menerbitkan pula majalah 
yang cukup menonjol pada zamannya, yaitu 
“Pembela Islam” dan majalah Al-Muslimun.
 . Persis sangat menonjol dalam usahanya 
memberantas segala macam bid’ah dan 
khurafat, dengan cara-cara yang radikal dan 
tidak tanggung-tanggung. Lebih-lebih 
setelah Persis berada dalam kepemimpinan 
ustadz 
 A. Hasan, yang terkenal tajam pena dan 
lidahnya menegakkan kemurnian agama, 
maka
 , maka Persis semakin hari semakin 
bertambah luas dan berkembang. Diantara 
alumni pendidikan Persis yang terkemuka 
adalah M. Natsir, seorang tokoh cendikiawan 
dan pemimpin Islam Indonesia yang juga 
pernah menjadi Perdana Menteri RI dan 
menduduki jabatan-jabatan penting dalam 
Lembaga Islam Internasional.
Aliran sempalan dalam Islam 
 1.Inkaru Sunnah.(1980 an) 
 Inkarus sunnah 
 Dari 2 kata 
 Inkar=Tidak mempercayai 
 Sunnah=Sunnah Rasul yang dalam islam 
dijadikan sumberhukum setelah Al Qur an
Awal perkembangannya 
 1.Dimulai dari Masjid Asy Syifa RS.Dr.Cipto di 
Jakarta. 
 2.Di ikuti oleh para Mahasiswa dan 
cendikiawan muda Islam. 
 3.Tokoh tokohnya seperti : 
 A.Abdur Rahman
Pokok pokok ajarannya. 
 1.TidakPercaya pada Sunnah karena bikinan 
jahudi untuk merusak Islam dari dalam. 
 2.Dasar hukum dalam Islam hanya Al Qur an. 
 3.Syahadatnya Isyhadu bianni Muslimun. 
 4.Salat mereka ada yang semua 2 reka at ada 
yang eleng saja.
4.Fatwa MUI tahun 1983 
Bahwa : 
 1.Inkarus Sunnah sesat dan menyesatkan 
serta diluar Islam. 
 2.Kepada pengikutnya agar segera Taubat. 
 3.Agar ummat islam tdk terpengaruh. 4.Agar 
para Ulama memberikan pengarahan 
bg.yg.ingin taubat. 
 5.Agar pemerintah memberikan tindakan 
tegas.
2.Gerakan Ahmadiyah.(di 
Indonesia thn 1925) 
 1.Masuk ke Indonesia melalui juru dakwah 
Rosman Ali thn 1925. 
 2.Mula-mula di Aceh selatan Tapak tuan. 
3.Memilki pusat kegiatan di Parung Bogor. 
4.Memiliki lembaran dakwah Darsus.(edaran 
khusus)
5 .Puasa wajib hanya bagi yang melihat bulan. 
6 .Haji boleh dilakukan pada 4.bln,yaitu : 
Muharam,Rajab,Zul qaidah.Zul Hijjah. 
78 
.Pakaian ihram pakaian arab bikin ribet. 
.Rasul tetap diutus sampai kiamat. 
9 .Nabi Muhammad tdk berhak menjelaskan 
ajaran Al Quran. 
10 
.Orang mati tdk wajib disalati krn tdk di perintah 
dalam Al-Qur an.
5.Memilki Pokok Ajaran 
sebagai berikut. 
 1.Miza Ghulam Ahmad Di yakini sebagai Nabi 
dan rasul. 
 2.Menerima wahyu yang turun di India. 
3.Wahyu tetap turun hingga hari kiamat 
 4.Mempunyai Tempat suci sendiri yang 
bernama Qodian dan robwah..
 5.Mempunyai surga sendiri Qodian dan Robwah. 
 6.Wanita Ahmadiyah haram nikah dgn lk.non 
Ahmadiyah. 
 7.Laki laki ahmadiyah boleh nikah dgn Pr.Non 
Ahamadiyah. 
 8.Tidak boleh makmum dgn Imam non 
ahmadiyah. 
 9.Memilki kitab suci sendiri yang bernama 
Tazkirah di nilai lebih besar dari Alqur an
10.Ahmadiyah punya bulan dan 
tahun sendiri sbb. 
 1.Suluh. 
 2.Tabligh. 
 3.Aman 
 4.Syahadah. 
 5.Hijrah. 
 6.Ikhsan. 
 7.Wafa 
 8.Zuhur. 
 9.Tabuk. 
 10.Ikha. 
 11.Nubuwah. 
 12.Fatah. 
 .
Tahun Hijri syamsi 
 Disingkat tahun HS. 
 Dinyatakan sesat oleh Fatwa MUI Dan lain-lain 
sbb. 
 1.Ahmadiyah Qodiyan sesat menyesatkan 
dan diluar Islam. 
 2.Tidak boleh menyebar luaskan ajaran 
sesatnya.
 1.Malesia melarang sejak tahun 1975. 
2.Brunae Darus salam melarang di seluruh 
wilayahnya. 
 3.Kerajaan arab Saudi Mekkah Kafir tdk boleh 
berhajji. 
 4.Pakistan Golongan Minoritas non muslim. 
 5.Rabitah alam Islami Kafir.dan keluar dari Islam. 
 6.Himpunan Putusan Tarjih muhammadiyah 
.Hal 380 yang mempercayai adanya Nabi setelah 
nabi Muhammad SAW. Adalah kafir.
3.Lembaga Dakwah Islam 
Indonesia(LDII) 1951. 
 1.Mula mula bernama Darul Hadits. 
2.Berpusat di Kediri Jawa Timur. 
 3.Karena ajarannya meresahkan dilarang oleh 
PAKEM. 
 4.Berganti Nama Dengan Islam Jamaah. 
5.Karena jelas sesatnya Dilarang di seluruh 
Indonesia. 
 6.Dgn Srt Kep MA No8-10-1971.
 7.Nurhasan Ubaidah (Lubis )Mencari taktik.baru. 
 8.Bersandar ke Ali Murtopo BAKIN,OPSUS 
Suharto. 
 9.Gub Jatim Sularso dgn SKno168 THN 1988 
MELARANGNYA. 
 10.Berubah nama menjadi Lemkari. 
11.THN.1990.mubes dIJakarta Rudini minta di 
ubah 
 12.MUBES Merubah nama menjadi LDII.
Pokok pokok ajarannya sbb: 
 1.Orang Islam diluar mrkKafir,najis,termasuk 
ke2.Orang tuanya 
 2.Bila Org Di luar klp.shalat di masjidnya 
bekasnya disamak. 
 3.Mati belum baiah pada amir =jahiliyah atau 
kafir. 
 4.Alquran dan hadits yang bisa diterima yang 
manqul.
 5.Haram mengaji Alqur an dan hadits kecuali 
pada imam 
 6 Dosa bisa ditebus melalui amir. 
 7.Wajib bayar Infaq pada amir.tdk boleh pd 
orang lain 
 8.Harta diluar kelompoknya halal 
dicuri,dirampok dll. 
 9.Mencuri tidak salah kecuali ketahuan.
 10.Harta yang sudah diberikan pada amir tdk 
boleh ditanya. 
 11.Haram membagi daging qurban ,zakat 
pada luar kelompoknya. 
 12.Wajib taat kepada amir atau imam. 
 13.Haram shalat makmum pd orang diluar 
klpk. 
 14.Haram nikah pada orang diluar klpk.
 15.Perempuan LDII.Kalau mau bertamu saat 
Haid 
 16.Kalau ada orang diluar klpk.bertamu 
bekasnya disamak..
14.Pernyataan sesat dan 
kebohongannya sbb. 
 1.Bahwa Nur Hasan dibaiah oleh wali fatah 
bohong 
 2.Ajaran manqul bikinan Islam 
Jamaah.Bohong. 
 3.Terlalu berani mengatakan orang lain 
masuk neraka. 
 4.Baiahnya hingga menyatakan orang lain 
najis durhaka. 
 5.Tidak beralasan dosa bisa di tebus.
Islam Liberal 
 Liberaliyah adalah sebuah paham yang 
berkembang di Barat dan memiliki asumsi, 
teori dan pandangan hidup yang berbeda. 
Islam dan Liberal adalah dua istilah yang 
antagonis, saling berhadap-hadapan tidak 
mungkin bisa bertemu
 Namun demikian ada sekelompok orang di 
Indonesia yang rela menamakan dirinya 
dengan Jaringan Islam Liberal (JIL). Suatu 
penamaan yang “pas” dengan orang-orangnya 
atau pikiran-pikiran dan 
agendanya. Islam adalah pengakuan bahwa 
apa yang mereka suarakan adalah haq
 Islam liberal menurut Charless Kurzman 
muncul sekitar abad ke-18 dikala kerajaan 
Turki Utsmani Dinasti Shafawi dan Dinasti 
Mughal tengah berada digerbang 
keruntuhan. Pada saat itu tampillah para 
ulama untuk mengadakan gerakan 
pemurnian, kembali kepada al-Qur’an dan 
sunnah. Pada saat ini muncullah cikal bakal 
paham liberal awal melalui
 Syah Waliyullah (India, 1703-1762), 
menurutnya Islam harus mengikuti adat lokal 
suatu tempat sesuai dengan kebutuhan 
penduduknya.
Perkembangan JIL 
 1. Di India muncul Sir Sayyid Ahmad Khan 
(1817-18..) yang membujuk kaum muslimin 
agar mengambil kebijakan bekerja sama 
dengan penjajah Inggris. Pada tahun 1877 ia 
membuka suatu kolese yang kemudian 
menjadi Universitas Aligarh (1920)
 2. Di Mesir muncullah M. Abduh (1849-1905) 
yang banyak mengadopsi pemikiran 
mu’tazilah berusaha menafsirkan Islam 
dengan cara yang bebas dari pengaruh salaf. 
Lalu muncul Qasim Amin (1865-1908) kaki 
tangan Eropa dan pelopor emansipasi wanita, 
penulis buku Tahrir al-Mar’ah. Lalu muncul Ali 
Abd. Raziq (1888-1966)
 3. Di Al-Jazair muncul Muhammad Arkoun 
(lahir 1928) yang menetap di Perancis, ia 
menggagas tafsir al-quran model baru yang 
didasarkan pada berbagai disiplin Barat 
seperti dalam lapangan semiotika (ilmu 
tentang fenomena tanda), antropologi, 
filsafat dan linguistik. Intinya Ia ingin 
menelaah Islam berdasarkan ilmu-ilmu 
pengetahuan Barat modern.
 Di Pakistan muncul Fazlur Rahman (lahir 1919) 
yang menetap di Amerika dan menjadi guru 
besar di Universitas Chicago. Ia menggagas tafsir 
konstekstual, satu-satunya model tafsir yang adil 
dan terbaik menurutnya. Ia mengatakan al- 
Qur’an itu mengandung dua aspek: legal spesifik 
dan ideal moral, yang dituju oleh al-Qur’an 
adalah ideal moralnya karena itu ia yang lebih 
pantas untuk diterapkan
 4. Di Indonesia muncul Nurcholis Madjid 
(murid dari Fazlur Rahman di Chicago) yang 
memelopori gerakan firqah liberal bersama 
dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahib dan 
Abdurrahman Wachid. Nurcholis Madjid telah 
memulai gagasan pembaruannya sejak tahun 
l970-an
 5. sekarang muncullah apa yang disebut JIL 
(Jaringan Islam Liberal) yang menghusung 
ide-ide Nurcholis Madjid dan para pemikir-pemikir 
lain yang cocok dengan pikirannya.
MISI FIkRAH LIBERAL 
 1. untuk menghadang (tepatnya : 
rnenghancurkan) gerakan Islam 
fundamentalis. mereka menulis: “sudah 
tentu, jika tidak ada upaya-upaya untuk 
mencegah dominannya pandangan 
keagamaan yang militan itu, boleh jadi, 
dalam waktu yang panjang, pandangan-pandangan 
kelompok keagamaan yang 
militan ini bisa menjadi dominan
AGENDA FIKRAH LIBERAL 
1.Agenda politik. Menurutnya urusan negara 
adalah murni urusan dunia, sistem kerajaan 
dan parlementer (demokrasi) sama saja 
2. Mengangkat kehidupan antara agama. 
Menurutnya perlu pencarian teologi 
pluralisme mengingat semakin majemuknya 
kehidupan bermasyarakat di negeri-negeri 
Islam.
 3.Emansipasi wanita dan 
 4.Kebebasan berpendapat (secara mutlak)
BAHAYA FIKRAH LIBERAL 
 1. Mereka tidak menyuarakan Islam yang 
diridhai oleh Allah AzZa wa Jalla, tetapi 
menyuarakan pemikiran-pemikiran yang 
diridhai oleh Iblis, Barat dan pan Thaghut 
lainnya.
 2. Mereka lebih menyukai atribut-atribut 
fasik dari pada gelar-gelar keimanan karena 
itu mereka benci kepada kata-kata jihad, 
sunnah, salaf dan lain-lainnya dan mereka 
rela menyebut Islamnya dengan Islam 
Liberal. Allah Azza wa Jalla berfirman: 
“Artinya : Seburuk-buruk panggilan ialah 
(panggilan) yang buruk sesudah iman”. [Al- 
Hujurat : 11]
 3.Mereka beriman kepada sebagian kandungan al- 
Qur’an dan meragukan kemudian menolak sebagian 
yang lain, supaya penolakan mereka terkesan sopan 
dan ilmiyah mereka menciptakan “jalan baru” dalam 
menafsiri al-Qur’an. Mereka menyebutnya dengan 
Tafsir Kontekstual, Tafsir Hermeneutik, Tafsir Kritis 
dan Tafsir Liberal. Sebagai contoh, Musthofa Mahmud 
dalam kitabnya al-Tafsir al-Ashri-li al-Qur’an menafsiri 
ayat (Faq tho ‘u aidiyahumaa) dengan “maka putuslah 
usaha mencuri mereka dengan memberi santunan dan 
mencukupi kebutuhannya.”
 4. Mereka menolak paradigma keilmuwan 
dan syarat-syarat ijtihad yang ada dalam 
Islam, karena mereka merasa rendah 
berhadapan dengan budaya barat, maka 
mereka melihat Islam dengan hati dan otak 
orang Barat.
 5.Mereka tidak mengikuti jalan yang 
ditempuh oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa 
sallam, para sahabatnya dan seluruh orang-orang 
mukmin. Bagi mereka pemahaman 
yang hanya mengandalkan pada ketentuan 
teks-teks normatif agama serta pada bentuk-bentuk 
Formalisme
 Sejarah Islam paling awal adalah kurang 
memadai dan agama ini akan menjadi agama 
yang historis dan eksklusif. “Dan barang siapa 
yang menentang Rasul sudah jelas kebenaran 
baginya. dan mengikuti jalan yang bukan jalan 
orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa 
terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu 
dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan 
Jahannam itu seburuk-buruknya tempat 
kembali.” [An-Nisaa’ 115].
 6. Mereka tidak memiliki ulama dan tidak percaya 
kepada ilmu ulama. Mereka lebih percaya kepada 
nafsunya sendiri, sebab mereka mengaku sebagai 
“pembaharu” bahkan “super pembaharu” yaitu neo 
modernis. Allah berfirman: “Artinya : Dan bila 
dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu 
membuat kerusakan di muka bumi,” mereka 
menjawab, “Sesungguhnya kami orang-orang yang 
mengadakan perbaikan.”
 ” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang 
yang membuat kerusakan, tetapi mereka 
tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka, 
“Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang 
lain telah beriman,” mereka menjawab, “Akan 
berimankah kami sebagaimana orang-orang 
bodoh itu telah beriman.” Ingatlah, 
sesungguhnya merekalah orang-orang yang 
bodoh, tetapi mereka tidak tahu. [Al-Baqarah 
11-13]
 7. Kesamaan cita-cita mereka dengan cita-cita 
Amerika, yaitu menjadikan Turki sebagai 
model bagi seluruh negara Islam. Prof. Dr. 
John L. Esposito menegaskan bahwa Amerika 
tidak akan rela sebelum seluruh negara-negara 
Islam tampil seperti Turki. 
 8.Mereka memecah belah umat Islam karena 
gagasan mereka adalah bid’ah dan setiap 
bid’ah pasti memecah belah.
 9. Mereka memiliki basis pendidikan yang 
banyak melahirkan pemikir-pemikir liberal, 
memiliki media yang cukup dan jaringan 
internasional dan dana yang cukup. 
 10.Mereka tidak memiliki manhaj yang jelas 
sehingga gagasannya terkesan “asbun” dan 
asal “comot”. Lihat saja buku Charless 
Kurzman, Rasyid Ridha yang salafi (revivalis) 
itupun dimasukkan kedalam kelompok liberal
KONTEKS INDONESIA 
 1. Muhammad Tahir Djalaluddin (1869-1956) 
adalah murid Muhammad Abduh yang paling 
berjasa menyebarkan gagasan pembaharuan 
Islam di Indonesia. Selesai berguru kepada 
Abduh, ia meninggalkan Mesir. Karena situasi 
politik tak menguntungkan, ia tak kembali ke 
Indonesia, tapi transit di Singapura mulai 
menyebarkan gagasan pembaruannya dari 
sana.
 2. Di Singapura (1906) ia mendirikan majalah 
Islam, al-Imam. Nama ini terinspirasi dari 
panggilan akrab Abduh. Murid Abduh loyal 
dan sangat mencintai gurunya. Di Mesir 
mereka mendirikan kelompok diskusi yang 
disebut madrasat al-imam dan mendirikan 
partai politik yang disebut hizb al-imam
 3. Pada 1911 majalah Islam lain, al-Munir, terbit 
di Sumatera. Pendirinya, Abdullah Ahmad, 
adalah murid Ahmad Khatib, reformis Melayu 
yang bermukim di Mekkah. Majalah ini, bersama 
Al-Imam, jadi corong kaum muda menyebarkan 
gagasan Islam Liberal. Memasuki kemerdekaan 
Indonesia, gerakan pembaruan Islam menurun. 
Tokoh Islam lebih banyak mencurahkan energi 
mengupayakan dan mengisi kemerdekaan 
Indonesia
 4. Gerakan Islam Liberal menemukan 
momentumnya kembali di Indonesia pada 
awal 1970-an, seiring dengan perubahan 
politik dari era Soekarno ke Soeharto. 
Gerakan ini dipicu oleh munculnya generasi 
santri baru yang lebih banyak berkesempatan 
mempelajari Islam dan melakukan refleksi 
lebih serius atas berbagai isu sosial-keagamaan.
 5. Pada tahun 2001 Jaringan Islam Liberal 
(JIL) didirikan di Jakarta. Organisasi (lebih 
tepatnya gerakan) ini melengkapi munculnya 
organisasi Islam serupa yang sudah ada lebih 
dulu: Rahima, Lakpesdam, Puan Amal Hayati, 
Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan 
Masyarakat (P3M), dan Lembaga Kajian 
Agama dan Jender (LKAJ)
Kesimpulan 
 1)Jaringan Islam liberal(JIL) ialah sekelompok 
orang yang memilki pemikiran terhadap 
ajaran Islam yang bersifat Ta’abudi 
(Doktrinal) Yang tidak boleh masuk 
interfensi pemikiran didinamisasi atau di 
kembangkan dan diperbaharui. Padahal 
mestinya dalam wilayah ini yaitu wilayah 
Aqidah dan Ibadah khusus dimurnikan dan 
tidak di dinamisasi atau di kembangkan dan 
dimodernisasi atau di lakukan perubahan.
 Kemukakan berbagai .Karia monumental 
yang ditinggalkan oleh Ibnu Taimiyah. 
 2. Kemukakan prinsip prinsip pernikahan 
Pembaharuan yang dikemukakan oleh Syeh 
Muhammad bin Abdul Wahab. 
 3. Kemukakan perbedaan ide pembaharuan 
antara Jamaluddin Al afgani dengan Syeh 
Muhammad Abduh. 
 4. Pada produk syari’ah suatu hal yang 
diperangi adalah perekonomian dengan 
praktek riba coba jelaskan apa sebabnya.
 Kemukakan apa Berbagai alasan untuk 
menyatakan bahwa Ahmadiyah sebuah aliran 
sesat.. 
 Kemukakan hukum melaksanakan zakat dan 
hikmahnya serta keunggulannya jika 
intensitas zakat itu dapat lakukan serta 
mungkinkah komulitas hasil pengumpulan 
zakat dapat mendorong perkembangan 
ekonomi mikro. 
 Kemukakan sejarah permunculan awal 
gerakan inkarus Sunnah. Dan Kemukakan ide
 2) Geraaakan Islam Radikal ialah sekelompok 
Orang yang memilki pemikiran agar Islam ini 
dimurnikan secara total dan menyeluruh 
termasuk urusan Muamalat Dunia wiyah. 

 3.) Islam sempalan dinamakan Islam 
sempalan karena pokok pokok ajarannya 
menyimpang atau bahkan keluar dari 
kebenaran ajaran Islam yang memilki 
kebenaran yang bersumber dari sumber 
ajaran Islam yaitu Al qur an dan Sunnah 
Rasul. Dengan pemahaman yang benar 
menurut pandangan Ulama secara 
jumhuriyah ( umum)
 4) Islam Moderat Gerakan pembaharuan 
islam moderat ialah gerakan yang melakukan 
pembaharuan Islam secara proporsional. 
Dalam lapangan Aqidah dan Ibadah khusus 
dilakukan revitalisasi atau pemurnian 
sedangkan dalam lapangan Muamalat 
duniawiyah di dinamisasi atau 
dikembangkan, diperbaharui dan 
dimodernisasi sesuai dengan tuntutan 
kemaslahatan manusia.
Salafi 
 Sejarah Kemunculan Salafi di Indonesia 
 1. gerakan Salafi di Indonesia banyak 
dipengaruhi oleh ide dan gerakan pembaruan 
yang dilancarkan oleh Muhammad bin Abdul 
Wahhab di kawasan Jazirah Arabia.
 2. Menurut Abu Abdirrahman al-Thalibi, ide 
pembaharuan Abdul Wahhab diduga pertama 
kali dibawa masuk ke kawasan Nusantara oleh 
beberapa ulama asal Sumatera Barat pada awal 
abad ke-19. Inilah gerakan Salafiyah pertama di 
tanah air yang kemudian lebih dikenal dengan 
gerakan kaum Padri, yang salah satu tokoh 
utamanya adalah Tuanku Imam Bonjol, 
berlangsung dalam kurun waktu 1803 hingga 
sekitar 1832
 3. Disamping itu, ide pembaruan ini secara 
relative juga kemudian memberikan 
pengaruh pada gerakan-gerakan Islam 
modern yang lahir kemudian, seperti 
Muhammadiyah, PERSIS, dan Al-Irsyad. 

Mengenal secara singkat 
ge. rIstailkaha Sna laSfi apaldaa fmiulanya merujuk pada 
golongan di dalam ahlu sunnah wal jamaah 
(Suni) yang menjalankan agama dengan 
mengambil teladan dari tiga generasi 
pertama Islam. Namun dalam pengertian 
kontemporer, istilah Salafi menyempit 
menjadi kelompok yang mengintepretasikan 
dalil-dalil agama secara literal.
 Adapun tokoh-tokoh luar Indonesia yang 
paling berpengaruh terhadap Gerakan Salafi 
Modern ini – disamping Muhammad bin 
Abdul Wahhab – antara lain : 
 1. Ulama-ulama Saudi Arabia secara umum. 
 2. Syeikh Muhammad Nashir al-Din al-Albany 
di Yordania 
 3. Syeikh Rabi al-Madkhaly di Madinah. 
 4. Syeikh Muqbil al-Wadi’iy di Yaman 

Tokoh Salafi 
 Tokoh penggerak awal Salafi di Indonesia 
antara lain Yazid Abdul Qadir Jawwaz 
(Bogor), Abdul Hakim Abdat (Jakarta), 
Muhammad Umar As-Sewed (Solo), Ahmad 
Faiz Asifuddin (Solo), Abu Nida’ (Yogyakarta) 
dan Ja’far Umar Thalib (Yogyakarta).
 Soal : 
 1.Kemukakan penyimpangan pokok pada 
aliran Inkarus sunnah, Ahmadiyah dan Islam 
jamaah menurut ajaran Islam. 
 2.Kemukakan bukti bahwa Gerakan Hisbut 
tahrir msuk kedalam katagore Islam radikal. 
 3.Kemukakan alasannya bahwa Tokoh 
Gerakan Islam Ibnu Taimiyah dan syeh 
Muhammad Bin Abdul Wahab dikata gorikan 
sebagai tokoh gerakan Islam Klasik 
sementara Abduh, Jamaluddin dan Syayet
 .Kemukakan penyimpangan pokok pada 
aliran Inkarus sunnah, Ahmadiyah dan Islam 
jamaah menurut ajaran Islam. 
 2.Kemukakan bukti bahwa Gerakan Hisbut 
tahrir msuk kedalam katagore Islam radikal. 
 3.Kemukakan alasannya bahwa Tokoh 
Gerakan Islam Ibnu Taimiyah dan syeh 
Muhammad Bin Abdul Wahab dikata gorikan 
sebagai tokoh gerakan Islam Klasik 
sementara Abduh, Jamaluddin dan Syayet 
Rasyid Ridlo masuk katagore tokoh gerakan
 1.Dilihat dari Corak pemikirannya Syeh 
Muhammad Abduh di posisikan sebagai 
pemikir Liberal dalam Islam . Coba Jelaskan 
apa alasannya bahwa beliau dimasukkan 
deretan pemikir Islam liberal. 
 2. Dilihat dari Corak pemikirannya Syeh 
Muhammad Bin Abdul Wahab di posisikan 
sebagai pemikir Radikal.dalam islam. Coba 
Jelaskan apa alasannya bahwa beliau 
dimasukkan deretan pemikir Islam Radikal. 
 3. Dilihat dari latar belakang Keluarganya
 4. Jelaskan latar belakang yang mendasari 
lahirnya Inkarus Sunnah. 
 5. Kemukakan perkembangan dan analisa 
anda tentang perubahan Aliran sempalan 
LDII dari Darul Hadis, Islam jamaah dan 
LEMKARI
 Kemukakan perkembangan dan analisa anda 
tentang perubahan Aliran sempalan LDII dari 
Darul Hadis, Islam jamaah dan LEMKARI 
 Dilihat dari segi Pemikiran pembaharuan 
dalam Asfek Kebangsaan terdapat perbedaan 
antara Syeh Muhammad Abduh dengan 
Jamaluddi Al Afgani
 Syeh Muhammad Bin Abdul Wahab di 
posisikan sebagai pemikir Radikal.dalam 
islam. Coba Jelaskan apa alasannya bahwa 
beliau dimasukkan deretan pemikir Islam 
Radikal. 
 4. Dilihat dari latar belakangnya maksud 
didirikan Organisasi Al Irsyad adalah 
disebabkan ada perbedaan pendapat dalam 
tubuh Organisasi Jamiatul Khaair. Coba 
kemukakan penyebab awalyang menjadi 
pemicu lahirnya Al Irsyad tersebut
 Irsyad adalah disebabkan ada perbedaan 
pendapat dalam tubuh Organisasi Jamiatul 
Khaair. Coba kemukakan penyebab awalyang 
menjadi pemicu lahirnya Al Irsyad tersebut. 
 5.Kemukakan riwayat lahirnya PERSIS dan 
apa yang menyebabkan Organisasi tersebut 
masih dikenal orang hingga sekarang. Serta 
bagaimana cara mereka untuk 
menyampaikan misi dan ide gagasan 
pembaharuannya di Indonesia. 

 gagasan pembaharuannya di Indonesia. 

 .Dilihat dari segi Pemikiran pembaharuan 
dalam Asfek Kebangsaan terdapat perbedaan 
antara Syeh Muhammad Abduh dengan 
Jamaluddi Al Afgani . Coba buktikan dimana 
letak perbedaannya. 
 2. Dilihat dari segi Pemikiran pembaharuan 
dalam AsfekPendidikan terdapat kesamaan 
antar Pemikiran Syeh Muhammad Abduh 
dengan Syayit Rasyid Ridlo. Coba jelaskan 
letak kesamaan tersebut. 
 3. Dilihat dari latar belakangnya maksud

More Related Content

What's hot

Kilas balik sejarah perjuangan dakwah rasulullah saw
Kilas balik sejarah perjuangan dakwah rasulullah sawKilas balik sejarah perjuangan dakwah rasulullah saw
Kilas balik sejarah perjuangan dakwah rasulullah sawtsaqafahpemuda.wordpress.com
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufMuhammad Husein
 
Meneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullahMeneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullahSofyan Siroj
 
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)Nurlinda Ummu Ridho
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaSchool
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaA Faiz
 
Presentasi aswaja nu center
Presentasi aswaja nu centerPresentasi aswaja nu center
Presentasi aswaja nu centerVisnu Candra
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPhuji Maisaroh
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahselikurfa
 
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah Rafi Hidayat
 
pendekatan normatif dalam study islam
pendekatan normatif dalam study islampendekatan normatif dalam study islam
pendekatan normatif dalam study islamFikri Azzarkasyie
 
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
14. Metode  dakwah rasul Nabi Muhammad SAW 14. Metode  dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW Ahmad Harmoko
 
Ilmu, Iman Dan Amal
Ilmu, Iman Dan AmalIlmu, Iman Dan Amal
Ilmu, Iman Dan Amalilmihusna
 

What's hot (20)

Kilas balik sejarah perjuangan dakwah rasulullah saw
Kilas balik sejarah perjuangan dakwah rasulullah sawKilas balik sejarah perjuangan dakwah rasulullah saw
Kilas balik sejarah perjuangan dakwah rasulullah saw
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
Meneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullahMeneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullah
 
Wahhabiyah
WahhabiyahWahhabiyah
Wahhabiyah
 
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
 
Kulliyat Khamsah
Kulliyat KhamsahKulliyat Khamsah
Kulliyat Khamsah
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok AjarannyaAhlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA): Pengertian dan Pokok Ajarannya
 
Dakwah Islam
Dakwah IslamDakwah Islam
Dakwah Islam
 
IMAN DAN TAQWA
IMAN DAN TAQWAIMAN DAN TAQWA
IMAN DAN TAQWA
 
Presentasi aswaja nu center
Presentasi aswaja nu centerPresentasi aswaja nu center
Presentasi aswaja nu center
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyah
 
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah
 
KULLIYATUL KHOMS.pptx
KULLIYATUL KHOMS.pptxKULLIYATUL KHOMS.pptx
KULLIYATUL KHOMS.pptx
 
Presentasi Fiqh 1
Presentasi Fiqh 1Presentasi Fiqh 1
Presentasi Fiqh 1
 
pendekatan normatif dalam study islam
pendekatan normatif dalam study islampendekatan normatif dalam study islam
pendekatan normatif dalam study islam
 
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
14. Metode  dakwah rasul Nabi Muhammad SAW 14. Metode  dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
14. Metode dakwah rasul Nabi Muhammad SAW
 
Ilmu, Iman Dan Amal
Ilmu, Iman Dan AmalIlmu, Iman Dan Amal
Ilmu, Iman Dan Amal
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 

Viewers also liked

Tahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islamTahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islamKamarudin Jaafar
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamSejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamGus Alwy Muhammad
 
Girls & Ladies Jegging
Girls & Ladies JeggingGirls & Ladies Jegging
Girls & Ladies JeggingFarhad Shohan
 
Best Magento Extensions For Loyalty Program
Best Magento Extensions For Loyalty ProgramBest Magento Extensions For Loyalty Program
Best Magento Extensions For Loyalty ProgramMarryGarner
 
Hướng dẫn thần đúc
Hướng dẫn thần đúcHướng dẫn thần đúc
Hướng dẫn thần đúcpikeman39
 
List of prime ministers of india (1)
List of prime ministers of india (1)List of prime ministers of india (1)
List of prime ministers of india (1)partha59
 
IT Solutions zorgt voor uw groei!
IT Solutions zorgt voor uw groei!IT Solutions zorgt voor uw groei!
IT Solutions zorgt voor uw groei!IT Solutions
 
Wordwebquest
WordwebquestWordwebquest
Wordwebquestpalmer57
 
Analysis of 4 film openings
Analysis of 4 film openingsAnalysis of 4 film openings
Analysis of 4 film openingskaplanu
 
The GM Bankruptcy - Debt Wire Forum March 2011
The GM Bankruptcy - Debt Wire Forum March 2011The GM Bankruptcy - Debt Wire Forum March 2011
The GM Bankruptcy - Debt Wire Forum March 2011Ted Stenger
 
Cow shower ups production entrepreneur
Cow shower ups production   entrepreneurCow shower ups production   entrepreneur
Cow shower ups production entrepreneurDr.Rami Hamad
 
Introduction to the Wine of South Africa
Introduction to the Wine of South Africa Introduction to the Wine of South Africa
Introduction to the Wine of South Africa Margaux Burgess
 

Viewers also liked (20)

Tahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islamTahap perkembangan pemikiran islam
Tahap perkembangan pemikiran islam
 
Aik ppt 1
Aik ppt 1Aik ppt 1
Aik ppt 1
 
Gerakan Pembaharuan Islam
Gerakan Pembaharuan IslamGerakan Pembaharuan Islam
Gerakan Pembaharuan Islam
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamSejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
 
Jakub śmietana
Jakub śmietanaJakub śmietana
Jakub śmietana
 
Girls & Ladies Jegging
Girls & Ladies JeggingGirls & Ladies Jegging
Girls & Ladies Jegging
 
வெற்றி
வெற்றிவெற்றி
வெற்றி
 
Best Magento Extensions For Loyalty Program
Best Magento Extensions For Loyalty ProgramBest Magento Extensions For Loyalty Program
Best Magento Extensions For Loyalty Program
 
Hướng dẫn thần đúc
Hướng dẫn thần đúcHướng dẫn thần đúc
Hướng dẫn thần đúc
 
List of prime ministers of india (1)
List of prime ministers of india (1)List of prime ministers of india (1)
List of prime ministers of india (1)
 
Cryptography
CryptographyCryptography
Cryptography
 
IT Solutions zorgt voor uw groei!
IT Solutions zorgt voor uw groei!IT Solutions zorgt voor uw groei!
IT Solutions zorgt voor uw groei!
 
LMS Unifor pro vysoké školy
LMS Unifor pro vysoké školyLMS Unifor pro vysoké školy
LMS Unifor pro vysoké školy
 
Wordwebquest
WordwebquestWordwebquest
Wordwebquest
 
Analysis of 4 film openings
Analysis of 4 film openingsAnalysis of 4 film openings
Analysis of 4 film openings
 
The GM Bankruptcy - Debt Wire Forum March 2011
The GM Bankruptcy - Debt Wire Forum March 2011The GM Bankruptcy - Debt Wire Forum March 2011
The GM Bankruptcy - Debt Wire Forum March 2011
 
Cow shower ups production entrepreneur
Cow shower ups production   entrepreneurCow shower ups production   entrepreneur
Cow shower ups production entrepreneur
 
Akmal fauzan
Akmal fauzanAkmal fauzan
Akmal fauzan
 
Introduction to the Wine of South Africa
Introduction to the Wine of South Africa Introduction to the Wine of South Africa
Introduction to the Wine of South Africa
 
blogjulio2015
blogjulio2015blogjulio2015
blogjulio2015
 

Similar to Perkembangan Pemikiran Islam

02 M abdul wahab.pptx
02 M abdul wahab.pptx02 M abdul wahab.pptx
02 M abdul wahab.pptxazizbahtiar4
 
Review tafsir al manar
Review tafsir al manarReview tafsir al manar
Review tafsir al manarDodyk Fallen
 
sejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modernsejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modernMJM Networks
 
perkembangan ajaran islam di masa modren
perkembangan ajaran islam  di masa modrenperkembangan ajaran islam  di masa modren
perkembangan ajaran islam di masa modrenMJM Networks
 
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptxPEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptxudin100
 
Meluruskan tentang sejarah masuknya Agama Islam di indonesia
Meluruskan tentang sejarah masuknya Agama Islam di indonesiaMeluruskan tentang sejarah masuknya Agama Islam di indonesia
Meluruskan tentang sejarah masuknya Agama Islam di indonesiaSetiono Winardi
 
04.BAB II (PRESENTASI PMDI SEMESTER 3)
04.BAB II (PRESENTASI PMDI SEMESTER 3)04.BAB II (PRESENTASI PMDI SEMESTER 3)
04.BAB II (PRESENTASI PMDI SEMESTER 3)Mahrum Assyafa'ah
 
Bentangkan kekuatan dan kelemahan teori negara
Bentangkan kekuatan dan kelemahan  teori negaraBentangkan kekuatan dan kelemahan  teori negara
Bentangkan kekuatan dan kelemahan teori negaraazhar am
 
Tokoh-Tokoh Pembaharuan Di Dunia Islam Beserta gagasan nya.pptx
Tokoh-Tokoh Pembaharuan Di Dunia Islam Beserta gagasan nya.pptxTokoh-Tokoh Pembaharuan Di Dunia Islam Beserta gagasan nya.pptx
Tokoh-Tokoh Pembaharuan Di Dunia Islam Beserta gagasan nya.pptxAnnisaJamil1
 
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode Modern
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode ModernPerkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode Modern
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode ModernNindia Ayu P
 
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islamBangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islamRinzani Cyzaria Putri
 
STD_Pelajaran 2 fix.pptx
STD_Pelajaran 2 fix.pptxSTD_Pelajaran 2 fix.pptx
STD_Pelajaran 2 fix.pptxDikiHermawan18
 
UTS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM .pdf
UTS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM .pdfUTS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM .pdf
UTS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM .pdfUlfa Izzah
 

Similar to Perkembangan Pemikiran Islam (20)

PPT AIK 3 (1).pptx
PPT AIK 3 (1).pptxPPT AIK 3 (1).pptx
PPT AIK 3 (1).pptx
 
WAHABI.docx
WAHABI.docxWAHABI.docx
WAHABI.docx
 
Makalah pmdi
Makalah pmdiMakalah pmdi
Makalah pmdi
 
Ajaran sesat
Ajaran sesatAjaran sesat
Ajaran sesat
 
02 M abdul wahab.pptx
02 M abdul wahab.pptx02 M abdul wahab.pptx
02 M abdul wahab.pptx
 
Review tafsir al manar
Review tafsir al manarReview tafsir al manar
Review tafsir al manar
 
sejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modernsejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modern
 
perkembangan ajaran islam di masa modren
perkembangan ajaran islam  di masa modrenperkembangan ajaran islam  di masa modren
perkembangan ajaran islam di masa modren
 
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptxPEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
PEMURNIAN_DAN_PEMBAHARUAN_DI_DUNIA_MUSLI.pptx
 
Meluruskan tentang sejarah masuknya Agama Islam di indonesia
Meluruskan tentang sejarah masuknya Agama Islam di indonesiaMeluruskan tentang sejarah masuknya Agama Islam di indonesia
Meluruskan tentang sejarah masuknya Agama Islam di indonesia
 
Ski kls xii
Ski kls xiiSki kls xii
Ski kls xii
 
04.BAB II (PRESENTASI PMDI SEMESTER 3)
04.BAB II (PRESENTASI PMDI SEMESTER 3)04.BAB II (PRESENTASI PMDI SEMESTER 3)
04.BAB II (PRESENTASI PMDI SEMESTER 3)
 
Bab xii
Bab xiiBab xii
Bab xii
 
Bab xii
Bab xiiBab xii
Bab xii
 
Bentangkan kekuatan dan kelemahan teori negara
Bentangkan kekuatan dan kelemahan  teori negaraBentangkan kekuatan dan kelemahan  teori negara
Bentangkan kekuatan dan kelemahan teori negara
 
Tokoh-Tokoh Pembaharuan Di Dunia Islam Beserta gagasan nya.pptx
Tokoh-Tokoh Pembaharuan Di Dunia Islam Beserta gagasan nya.pptxTokoh-Tokoh Pembaharuan Di Dunia Islam Beserta gagasan nya.pptx
Tokoh-Tokoh Pembaharuan Di Dunia Islam Beserta gagasan nya.pptx
 
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode Modern
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode ModernPerkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode Modern
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode Modern
 
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islamBangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
Bangun dan bangkitlah wahai pejuang islam
 
STD_Pelajaran 2 fix.pptx
STD_Pelajaran 2 fix.pptxSTD_Pelajaran 2 fix.pptx
STD_Pelajaran 2 fix.pptx
 
UTS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM .pdf
UTS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM .pdfUTS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM .pdf
UTS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM .pdf
 

Perkembangan Pemikiran Islam

  • 1.
  • 2. 1.Ibnu Taimiyah.  a.Kelahiran dan pendidikannya.  Nama lengkap nya adalah: Taqiyuddin Abdul Abbas bin Abdul Halim bin Abdus Salam bin Taimiyah al Harrani al Hambaly.disingkat Taqiyuddin ibnu Taimiyah.  Lahir tanggal 10 Rabiul awal 661 H.22 Januari 1263M.di kota Harran Irak Selatan.  Usia 5 tahun dibawa hijrah ke Siria karena bagdad pada saat itu pecah perang yaitu tentara Bar bar menghancurkan Bagdad yang dikomandokan oleh Jenderal Hulaco Khan.
  • 3. 1 Ibnu Taimiyah pertama kali beljar dg ayahnya 2 Nama ayahnya adalah Syihabuddin 3 Belajar kepada :Zainuddin Al maqdasyi. 4 Nazamuddin Ibnu Syakir,Zainab binti Makki 5 Dan ulama lain di kota Damaskus. 6 Pelajaran agama yang diserap adalah Mazhab Hambali. 7 Dalam usia 9 tahun sudah hafal Al qur an 8 Dalam usia 21 tahun sudah alim,cerdas mempunyai wawasan yang luas.
  • 4. 2.Pokok ajaran ibnu Taimiyah 1 Agar ummat Islam kembali pada al qur an dan sunnah yang murni(Syarifah)dengan benar 2 Membuang praktek syirik,bid’ah,khurafat taqlid tawasul dan sebangsanya. 3 Menghidupkan kembali semangat Nabi dan para sahabat sewaktu Islam masih murni dan belum dicampuri oleh bid ah. 4 Pintu ijtihad tetap terbuka dengan ijtihad inilah Islam akan menjadi dinamis. 5 Harus diperjelas kedudukan makhluq dan khaliq serta tidak mengenal evolusi manusia.
  • 5. 3.Karya monumental yang dihasilkannya.  1.Meninggalkan karya buku lebih dari 200 judul.  2.Pendiri aqidah salaf.  3.Mendapat gelar sebagai imam Mujtahid mutlaq.  4. Karya bukunya itu antara lain:  A.Minhajul sunnah Nabawiyah Naqdil kalam asyi’ah walqadariyah.
  • 6. b Asiasah wasyari’ah. (Politik sari’a) c Al hisab fil Islam(Uraian kebajikan) d Al fatawa at Tawasul wal wasilah e Majmu’atur Rasail qubra f Alqiyas syari’il Islami al iqtidaus syiratil mustaqim g Meninggal dunia di penjara 20 ZQ 728/26-9 1328 M.
  • 7. ABDUL WAHAB (1703-1787)  Abdul Wahab lahir pada tahun 1703 di Nejed, Arabia. Beliau pengikut paham Ibnu Taimiyah dan bermadzhab Hambali. Pelajaran agama sangat menarik Abdul Wahab, karena itu sejak kecil ia dikenal dalam ilmu agamanya dan taat menjalankan syariat agama, sehingga ia telah menunaikan ibadah hajinya pada usia sangat muda
  • 8.  Pendidikannya di Madinah di bawah asuhan seorang ulama yang bernama Sulaiman Al-Kurdi dan Muhammad Hajad Al-Sindi. Setelah tamat belajar ia mengembara ke Bashrah selama empat tahun, kemudian ke Baghdad selama lima tahun dan di sinilah ia mendapat seorang istri yang kaya raya. Dan ketika istrinya meninggal dunia ia mendapat warisan sebesar 2.000 dinar. 
  • 9. Wahab.  Setelah istrinya meninggal dunia, ia merantau lagi ke Kurdistan selama satu tahun, kemudian selama beberapa tahun di Hamadan dan Isfahan dan di sinilah ia memperdalam filsafat dan tasawuf, kemudian kembali ke negeri asalnya (Nejed). 
  • 10.  Setelah kembali dari perantauan, mulailah ia menyebarkan pahamnya, berusaha mengubah alam pikiran masyarakat Nejed yang berkembang pada waktu itu kepada pemikiran islam yang murni berdasarkan Al- Qur’an dan Al-Hadist. Usaha-usaha pemurnian ini mendapat dukungan yang kuat dari putera-putera mahkota Nejed Abdul Aziz.
  • 11.  Pada dasarnya pokok pemikiran Abdul Wahab lebih banyak terarah pada pemurnian ajaran tauhid. Gerakan Abdul Wahab ini bukanlah sebagai reaksi dari situasi politik atau kebudayaan atau peradaban, melainkan reaksi dari paham ajaran tauhid yang sedang berkembang pada waktu itu. 
  • 12.  Dalam perantauannya, beliau melihat pengaruh pemujaan wali, pemujaan kuburan, pengaruh washilah dan semacamnya telah melanda di sebagian besar negara-negara Arab. Aspek lain yang cukup mendapat perhatiannya ialah masalah taklid. Taklid merupakan sumber kebekuan ummat Islam sendiri, di samping itu untuk memahami ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist, orang harus berijtihad, karena itu pintu ijtihad tidak perlu ditutup. 
  • 13.  Pada tahun 1740 mulailah seruannya agar ummat Islam kembali kepada Al-Qur’an dan Al- Hadist, memurnikan ajaran Islam dan membersihkan paham yang menyesatkan. Salah seorang penganut Wahabiyah yang pertama dan utama ialah Muhammad Ibnu Su’ud, seorang Syekh dari Nejed dan sejak itu keturunan-keturunannya mengikuti dan pendukung utama gerakan Wahabiyah. 
  • 14.  Untuk mengembalikan kemurnian ajaran Islam, gerakan Wahabi menyerang Karbella (1802) karena di kota itu terdapat kuburan Sayyidina Husein cucu Rasululah yang selalu dipuja oleh orang Syi’ah, kemudian menyerang kota Madinah untuk menguasai kota itu dan menghancurkan kubah yang ada diatas kuburan-kuburan, terus ke Mekah untuk merusakkan Kiswah yang menutupi Ka’bah
  • 15.  Kemajuan yang dicapai oleh gerakan Wahabiyah di daerah-daerah Turki Usmani ini, mencemaskan Sultan Mahmud II di Istambul, sehingga ia memerintahkan kepada Khadewi Muhammad Ali di Mesir supaya mematahkan gerakan Wahabi tersebut. Ulama-ulama yang menjadi alat kerajaan
  • 16.  Turki Usmani dikerahkan untuk mengarang buku-buku yang bersifat propaganda untuk memburukjelekkan pembawa-pembawa ajaran Wahabi, diharapkan apabila masyarakat mendengar nama Wahabi timbullah kebencian dan ketakutan, akhirnya tahun 1913 Mekah dan Madinah dapat direbut kembali oleh Turki Usmani dengan ekspedisi Mesir.
  • 17.  Pada awal abad kedua puluh Wahabiyah bangkit kembali dibawah pimpinan Abdul Aziz Ibnu Su’ud. Tahun 1924 Mekah dapat direbut, setahun kemudian Madinah dan Jeddah serta daerah-daerah sekitarnya.  Pada bulan Januari 1926 Abdul Aziz Ibnu Su’ud mengumumkan dirinya sebagai raja di Hejaz dan pada bulan September 1932 mengumumkan dirinya lagi sebagai raja Saudi Arabia.
  • 18.  Abdul Aziz seorang yang cerdas, pandangannya luas tentang bagaimana seharusnya organisasi pemerintahan, sehingga pemerintahannya berjalan dengan baik, mencapai kemajuan yang pesat, meskipun pemerintahannya belum demokratis, keamanan terjamin, cara hidup orang badawi diubah dari pengembara menjadi menetap dan bertani, penanaman modal asing, modernisasi pengangkutan dan tidak ketinggalan permasalahan keagamaan seperti perhajian dan sebagainya.
  • 19.  Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa gerakan Wahabiyah pada mulanya adalah gerakan pemurnian ajaran Islam, namun kemudian dalam perkembangan selanjutnya dapat pula dikatakan sebagai gerakan pembaharuan pemikiran ummat Islam.
  • 20. 2.Muhammad bin Abdul Wahab 1703-1787  Pokok ajarannya:  1.Penyembahan kepada selai Tuhan adalah salah,dan siapa yang berbuat demikian ia di bunuh.  2.orang yang mencari ampunan tuhan dengan mengunjungi kuburan orang-orang saleh,termasuk golongan orang musyrikin.
  • 21.  3.Termasuk dalam perbuatan musyrik memberikan pengantar dalam shalat terhadap nama nabi-nabi atau wali atau malikat (seperti sayyidina muhammad)  4.Termasuk kufur memberikan suatu ilmu yang tidak didasarkan atas Qur’an dan sunnah,atau ilmu yang bersumber kepada akal pikiran semata-mata.  5.Termasuk kufur dan ilhad juga mengingkari”Qadar”dalam semua perbuatan dan penafsiran Quran dgn jalan Ta’wil.
  • 22.  6.Dilarang memakai buah tasbih dalam mengucapkan nama tuhan dan doa-doa( wirid)cukup menghitung dengan keratan jari.  7.Sumber syariat Islam dan soal halal haram hanya Quran semata-mata dan sumber lain sesudanya ialah Sunnah rasul. Perkataan ulama Mutakallimim dan Fuqaha tentang haram dan halal tidak menjadi pegangan, selama tidak didasarkan atas kedua sumber tersebut.
  • 23.  8.Pintu itihad tetap terbuka dan siapapun juga boleh melakukan ijtihad,asal sudah memenuhi syarat-syaratnya.
  • 24.  Masalah Bidat :  1. Dilarang pakai sutra bagi laki laki.  2. Dilarang pakai Perhiasan emas bagi laki laki.  3. Dilarang berkumpul dengan maksud mengadakan upacara maulidan.  4. Dilarang merokok, dan minum kopi.
  • 25. JAMALUDDIN AL-AFGHANI (1839-1897)  Dal am silsilah keturunannya, Jamaluddin Al- Afghani adalah keturunan nabi melalui Sayyidina Ali. Tempat lahirnya ada yang mengatakan di Iran dan ada pula yang mengatakan di Afghanistan.
  • 26.  Pendidikan dan pengajaran dasar dari ayahnya sendiri, dari kecil sudah diajarkan mengaji Al-Qur’an, besar sedikit lagi bahasa Arab dan Sejarah. Ayahnya mendatangkan seorang guru ilmu Tafsir, ilmu Hadist dan ilmu Fikih yang dilengkapi pula dengan ilmu Tasawuf dan ilmu ke-Tuhanan, kemudian dikirim ke India untuk mempelajari ilmu pengetahuan modern (Eropa)
  • 27.  Pengabdiannya yang pertama di Afghanistan sebagai pembantu Pangeran Dost Muhammad Khan. Kemudian menjadi penasehat Ali Khan dan pada zaman pemerintahan Azam Khan diangkat menjadi Perdana Menteri. Dalam tahun 1870 pindah dan berdomisili di Turki, yang oleh Perdana Menteri Ali Pasha ia diangkat menjadi anggota Majlis Pendidikan Turki, kemudian pindah lagi ke Iran dan di sana diangkat menjadi
  • 28.  Menteri Penerangan, dan selanjutnya pindah lagi ke Mesir.
  • 29.  Selama di Mesir, ia mengajukan konsep-konsep pembaharuannya:  Musuh utama adalah penjajahan Barat, hal ini tidak lain dari lanjutan dari Perang Salib.  Ummat Islam harus menentang penjajahan dimana dan kapan saja.  Untuk mencapai tujuan itu, ummat Islam harus bersatu atau Pan Islamisme.
  • 30. Jamal.  Pan Islamisme bukan berarti leburnya kerajaan-kerajaan Islam menjadi satu, tapi mereka harus mempunyai satu pandangan hidup.  Persatuan Islam hanya dapat dicapai apabila berada dalam kesatuan pandangan dan kembali kepada ajaran Islam yang murni (Al-Qur’an dan Al-Hadist) dengan kata lain pemurnian ajaran Islam. 
  • 31. Jamal  Untuk mencapai usaha-usaha itu Jamaluddin Al-Afghani antara lain:  Rakyat harus dibersihkan dari kepercayaan ketahayulan.  Orang harus yakin bahwa ia dapat mencapai tingkat/derajat budi luhur.
  • 32. Jamal  Rukun iman harus betul-betul menjadi pegangan hidup dan kehidupan manusia bukan sekedar ikutan belaka.  Setiap generasi ummat harus ada lapisan istimewa untuk memberikan pendidikan dan pengajaran pada manusia-manusia yang bodoh dan juga memerangi hawa nafsu jahat dan menegakkan disiplin.
  • 33. Jamal  Setelah delapan tahun di Mesir ia pergi ke Paris dan disana sempat mendirikan perkumpulan yang bernama Al-Urwatul Wusqa (tali yang teguh), anggotanya terdiri dari orang Islam dari Syria, Mesir, Afrika dan negara-negara lain.
  • 34. Jamal  Tujuan dari perkumpulan ini untuk memajukan ummat, persaudaraan dan membela ummat Islam. Untuk tujuan ini diterbitkan majalah Al-Urwatul Wusqa. Pada akhir hayatnya ia menetap di Istambul.
  • 35. MUHAMMAD ABDUH awal.  Muhammad Abduh lahir tahun 1845 tapi ada yang mengatakan tahun 1849 di desa Mahillah (Mesir). Orang tuanya bernama Abduh ibnu Hasan Khairullah sangat memperhatikan terhadap pendidikan anaknya. Ayahnya mendatangkan seorang guru untuk mengajar anaknya secara privat di rumahnya untuk mengajarkan pelajaran membaca, menulis dan sesudah itu belajar Al-Qur’an kepada seorang hafizh Qur’an,
  • 36. MUHAMMAD ABDUH  dalam waktu dua tahun ia telah hafal Al- Qur’an (1861). Kemudian ayahnya mengirim Muhammad Abduh ke Tanta pada Perguruan Al-Mahdi. Akan tetapi hanya enam bulan saja belajar di sana, karena tidak mengerti apa yang diajarkan oleh gurunya.
  • 37. MUHAMMAD ABDUH  Ayahnya memaksa agar ia kembali ke Tanta untuk menuntut ilmu, maka ia pun berangkat tapi tidak ke Tanta melainkan ke rumah pamannya bernama Darwisy, akhirnya dengan bujukan Darwisy, Muhammad Abduh kembali mencintai ilmu dan kembali ke Perguruan Tanta. Tahun 1866 meneruskan studinya ke Al-Azhar di Cairo dan di sinilah ia berkenalan dan menjadi murid setia Jamaluddin Al-Afghani.
  • 38. Abduh  Ia menamatkan studinya di Al-Azhar tahun 1877 dengan gelar “Alim”. Ia diangkat menjadi dosen di Al-Azhar di samping itu juga mengajar di Universitas Darul Ulum. Karena hubungannya dengan Jamaluddin Al- Afghani, Muhammad Abduh dipecat dari Universitas Darul Ulum
  • 39. Abduh  tapi setahun kemudian diangkat menjadi redaktur surat kabar resmi pemerintah “Al- Waqa’i Al-Misriyah”.  Dalam peristiwa pemberontakan Urabi Pasha (1882) Muhammad Abduh ikut terlibat di dalamnya, sehingga ketika pemberontakan berakhir ia diusir dari Mesir.
  • 40. Abduh  Mula-mula ia pergi ke Beirut, kemudian ke Paris di sana sempat bertemu dengan Jamaluddin Al-Afghani dan mendirikan perkumpulan Al-Urwatul Wusqa dan juga sempat menerbitkan majalah dengan nama yang sama dengan perkumpulannya (hanya 8 nomor/bulan). Dari Paris Muhammad Abduh ke Tunisia kemudian kembali ke Beirut (1885).
  • 41.  Setelah tiga tahun di Beirut (1888), atas usaha teman-temannya ia dibolehkan kembali ke Mesir dan diangkat menjadi Hakim Agama (1889). Pada tahun 1894 diangkat menjadi Majlis A’la Al-Azhar, tahun 1899 diangkat menjadi Mufti Besar Mesir sampai akhir hayatnya.
  • 42. Aspek kebangsaan, antara lain:  .  Pokok pemikirannya dapat disimpulkan dalam empat aspek, yaitu:  Aspek kebangsaan, antara lain:  A.Dalam usaha memperjuangkan cita-cita pembaharuannya Muhammad Abduh berbeda dengan gurunya, Jamaluddin Al- Afghani menghendaki adanya Pan Islamisme bahkan secara revolusi (?),
  • 43.  akan tetapi Muhammad Abduh memperkecil ruang lingkupnya dengan nasionalisme Arab dan dengan menitikberatkan pula melalui pendidikan (evolusi). Kesadaran rakyat bernegara dapat disadarkan melalui pendidikan, surat kabar dan sebagainya.  Aspek kemasyarakatan, antara lain:
  • 44. Aspek kemasyarakatan, antara lain:  A.Usaha-usaha pendidikan perlu diarahkan untuk mencintai dirinya, masyarakatnya dan negaranya. Dasar-dasar pendidikan yang demikian akan membawa kepada seseorang untuk mengetahui siapa dia dan siapa yang menyertainya.  B.Dalam hal perkawinan, Muhammad Abduh pada prinsipnya adalah monogami, sedangkan ayat 3 surat An-Nisa’ membolehkan poligami diikat dengan syarat adil yang tidak mungkin dilaksanakan oleh seorang manusia.
  • 45. Aspek keagamaan, antara lain:  A.Dalam masalah ini Muhammad Abduh jelas tidak menghendaki akan adanya taklid, guna memenuhi tuntutan ini ijtihad harus selalu dibuka.
  • 46. Abduh.  B.Membebaskan taklid membuka ijtihad inilah tujuan yang pokok dari pembaharuan Muhammad Abduh, sehingga semangatnya sampai-sampai berpendapat bahwa zhahir ayat yang bertentangan dengan akal harus dicarikan interpretasinya hingga sesuai dengan akal manusia yang sehat.
  • 47. Aspek pendidikan  Sistem madrasah yang lama akan mengeluarkan ulama-ulama tanpa memiliki pengetahuan modern dan sekolah-sekolah pemerintah yang pengetahuan agamanya sedikit agama cukup mendapat perhatian Muhammad Abduh. Untuk ini ia memperkuat pendidikan umum pada sekolah-sekolah agama dan menambah pengetahuan agama pada sekolah umum, sehingga jurang yang mungkin timbul antara kedua sekolah itu akan dapat ditanggulangi.
  • 48. RASYID RIDHA (1865-1935)  Membahas pembaharuan di Mesir, kiranya tidak merasa lengkap kalau tidak mengemukakan seorang reformist yang bernama Sayid Rasyid Ridha, salah seorang murid yang terdekat Muhammad Abduh dan penerus ide-idenya pula. 
  • 49.  Sayid Muhammad Rasyid Ridha lahir pada bulan Jumadil Ula 1282 / Oktober 1865 di Al- Qalamun, sebuah desa yang tidak jauh dari Tripoli.  Menurut keterangan, beliau adalah keturunan Al-Husain, cucu Rasulullah SAW, karenanya beliau memakai gelar Al-Sayid di muka namanya dan daripadanyalah beliau mewarisi kejujuran dan semangat kepahlawanannya.
  • 50.  Ayahnya seorang ulama dan ahli Tarikat Syaziliyah, sebab itu Rasyid Ridha pada waktu kecilnya selalu mengenakan jubah dan sorban, bertelekun dalam pengajian dan wirid sebagaimana kebiasaan pengikut Tarikat Syaziliyah.
  • 51.  Pada mulanya beliau belajar menulis, berhitung dan membaca Al-Qur’an di sebuah sekolah tradisional di Al-Qalamun.  Setelah meningkat dewasa, beliau dikirim oleh ayahnya ke Tripoli untuk melanjutkan pelajarannya di Madrasah Al-Wathaniyah Al- Islamiyah (Sekolah Nasional Islam)
  • 52.  di bawah asuhan Syekh Husain Al-Jisr, salah seorang ulama Islam yang telah menerima pengaruh-pengaruh ide modern. (Sebelumnya beliau belajar di Madrasah Rusydiah di Tripoli, disiapkan untuk menjadi pegawai pemerintah).
  • 53.  Pada madrasah ini, selain pengetahuan agama diajarkan pula pengetahuan-pengetahuan modern, bahasa Arab, Turki dan bahasa Prancis
  • 54. Madrasah ini didirikan untuk mengimbangi sekolah-sekolah yang didirikan oleh misi-misi Kristen pada masa itu yang telah banyak menarik perhatian masyarakat untuk memasukkan anak didiknya ke sekolah tersebut.
  • 55.  Madrasah yang didirikan oleh Husain Al- Jisr tersebut umurnya tidak lama, karena tidak mendapat dukungan pemerintah, hal ini disebabkan mungkin kurikulum dalam madrasah itu berisi pembaharuan-pembaharuan yang sifatnya tidak mendukung kebijaksanaan pemerintah setempat.
  • 56.  Setelah madrasah itu bubar, Rasyid Ridha pindah ke salah satu sekolah agama di Tripoli, namun hubungannya dengan Syekh Husain Al-Jisr selalu berjalan dengan lancar dan baik.  Syekh Husain Al-Jisr sebagai pembina dan pembimbing utama Rasyid Ridha pada waktu mudanya, menanamkan ide atau benih-benih pembaharuan.
  • 57.  Di samping bimbingan Syekh Husain Al- Jisr, Rasyid Ridha selalu berusaha pula membaca tulisan-tulisan tentang pengetahuan modern dari penulis di Cairo dan dengan demikian beliau dapat mengenal lebih luas tentang Eropa dan Amerika
  • 58.  Selain itu Rasyid Ridha juga memperoleh tambahan ilmu dan jiwa keagamaan melalui membaca kitab-kitab yang dikarang oleh Al- Ghazali, Ihya Ulumuddin sangat besar pengaruhnya terhadap hidup dan kehidupan beliau, terutama sikap patuh pada hukum dan kebaktiannya terhadap agama.
  • 59.  Majalah yang paling disenangi oleh Rasyid Ridha adalah Al-Urwatul Wusqa yang terbit di Paris di bawah asuhan Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh (1884-1885).
  • 60.  Majalah ini memuat ide-ide pembaharuan dalam bidang keagamaan, sosial, pendidikan, pemberantasan bid’ah dan sebagainya; dengan demikian tidaklah mengherankan bagi kita bahwa ide-ide pembaharuan dari Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh sangat berkesan dan mendalam dalam diri Rasyid Ridha.
  • 61.  Pada mulanya Rasyid Ridha berniat menemui Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh, namun hanya terlaksana bertemu dengan Muhammad Abduh ketika beliau berada dalam pembuangan di Beirut.
  • 62.  Kesempatan ini digunakan oleh Rasyid Ridha dengan sebaik-baiknya untuk berdialog secara langsung, maka terjadilah ikatan batin antara kedua makhluk ini.  Perjumpaan-perjumpaan dan dialog dengan Muhammad Abduh meninggalkan kesan yang baik dalam dirinya. Pemikiran-pemikiran yang diperolehnya dari Syekh Husain Al-Jisr dan kemudian diperluas dengan ide Muhammad Abduh amat mempengaruhi jiwanya. 
  • 63.  Rasyid Ridha telah pula mencoba menerapkan ide-ide pembaharuannya di negeri asalnya, namun usahanya mendapat tantangan dari pemerintah setempat, tidak didukung oleh kerajaan Usmani.  Pada tahun 1898, Rasyid Ridha hijrah ke Mesir menuntut ilmu dan memperdalam tentang pembaharuan-pembaharuan di Mesir. Dua tahun kemudian Rasyid Ridha menerbitkan majalah Al- Manaar untuk menyebarluaskan ide-ide pembaharuannya. 
  • 64.  Dua tahun kemudian Rasyid Ridha menerbitkan majalah Al-Manaar untuk menyebarluaskan ide-ide pembaharuannya.  Tujuan dari Al-Manaar ini sejalan dengan tujuan majalah Urwatul Wusqa, yaitu usaha-usaha pembaharuan, baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial dan sebagainya untuk kemajuan ummat Islam pada umumnya, karena itu majalah ini sering mengemukakan buah pikiran Ibnu Taimiyah, Abdul Wahab, Jamaluddin Al-Afghani dan terutama ide-ide Muhammad Abduh.
  • 65.  Rasyid Ridha sendiri menjelaskan dalam bukunya Tarikh Ustazil Imam, bahwa motif menerbitkan majalah Al-Manaar tersebut adalah berpangkal pada kesadaran atas kelemahan ummat Islam dan mencoba berusaha mengatasinya dengan jalan memperbaiki pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan pikiran-pikiran yang benar dalam rangka membasmi kebodohan dan pikiran yang merusak. 
  • 66.  Rasyid Ridha sebagai ulama yang selalu menambah ilmunya dan selalu pula berjuang selama hayatnya, telah menutup lembaran sejarah hidupnya pada tanggal 23 Jumadil Ula 1354 / 22 Agustus 1935. Rasyid Ridha telah tiada, pergi dengan aman sambil memegang Al-Qur’an di tangannya, namun usaha-usaha pembaharuan tetap tiada berakhi
  • 67.  Pada dasarnya pokok-pokok pikiran Rasyid Ridha tidak jauh berbeda dengan pokok-pokok pemikiran Jamaluddin Al- Afghani dan Muhammad Abduh.  Titik tolak pembaharuan berpangkal pada segi keagamaan tuntutan adanya kemurnian ajaran Islam, baik dari akidahnya atau dari segi amaliyahnya. 
  • 68.  Menurut analisa Rasyid Ridha, ajaran Islam yang murni itulah yang akan membawa kemajuan ummat Islam, itulah sebabnya segala macam khurafat, bid’ah, ajaran-ajaran yang menyeleweng dari ajaran agama Islam, harus disingkirkan.
  • 69.  .  Sebab-sebab yang membawa kemunduran ummat Islam adalah paham fatalisme, ajaran-ajaran tarikat atau tasawuf yang menyeleweng, kesemua itu membawa kemunduran atau keterbelakangan ummat Islam, sehingga menjadi tidak dinamis.
  • 70.  Dengan demikian sikap jihad dalam arti yang luas yaitu sikap aktif dan dinamis perlu dihidupkan dan dikembangkan.  Mengenai masalah madzhab, beliau sangat menganjurkan adanya toleransi madzhab, akan tetapi hal ini harus diusahakan adanya persamaan dalam masalah yang fundamental atau pokok, artinya masalah yang pokok hendaknya satu irama, sedangkan masalah furu’iyahnya terserah masing-masing untuk menggunakan akal pikirannya.
  • 71.  Dalam hubungan dengan akal pikiran ini, Rasyid Ridha berpendapat bahwa derajat akal itu adalah tinggi, akan tetapi dalam menganalisa masalah-masalah keagamaan hanya untuk yang berhubungan dengan masalah kemasyarakatan saja, tidak dapat digunakan untuk menganalisa masalah ibadah.
  • 72.  Selanjutnya salah satu aktivitas yang besar pula dari Rasyid Ridha adalah menyusun dan menyempurnakan Tafsir Al- Manaar, yaitu suatu interpretasi modern dari Al-Qur’an, menurut ide-ide yang telah dicetuskan oleh Muhammad Abduh
  • 73.  .  Ketika Rasyid Ridha wafat, beliau baru saja menafsirkan dan menyelesaikan sampai pada surah Yusuf ayat 101.  Dalam bidang pendidikan, Rasyid Ridha menghendaki pembaharuan kurikulum dengan penambahan pengetahuan modern, di samping pengetahuan agama dan bahasa. 
  • 74.  Diantara aktivitas beliau dalam lapangan pendidikan antara lain membentuk lembaga pendidikan yang bernama Madrasah Al-Dakwah Wal Irsyad pada tahun 1912 di Cairo. Mula-mula beliau ingin mendirikan madrasah tersebut di Konstantinopel terutama minta bantuan pemerintah setempat akan tetapi gagal, karena tidak mendapat bantuan/sokongan pemerintah, akhirnya beliau dapat mendirikannya di Cairo.
  • 75.  Motif membuka/mendirikan madrasah ini, antara lain karena adanya keluhan-keluhan dari negeri-negeri Islam, di antaranya dari Indonesia, tentang aktivitas misi Kristen di negeri-negeri mereka. Untuk mengimbangi sekolah tersebut dipandang perlu mengadakan sekolah misi Islam.
  • 76.  Para lulusan dari madrasah ini tentunya akan dikirim ke negeri mana saja yang memerlukan bantuan mereka. Akan tetapi sangat disayangkan sekali bahwa umur madrasah ini tidak berumur panjang, terpaksa ditutup karena situasi perang dunia yang pertama.
  • 77.  Dalam kegiatan politik pun Rasyid Ridha tidak ketinggalan terutama beliau bergerak melalui majalah Al-Manaar.  Sewaktu beliau masih berada di tanah airnya, Rasyid Ridha pernah pula berkecimpung dalam lapangan politik, demikian pula setelah berada di Mesir, akan tetapi Muhammad Abduh menasehatkan agar beliau menjauhi lapangan politik. 
  • 78.  Selama Muhammad Abduh masih hidup, nasehat ini diturutinya, namun setelah Muhammad Abduh wafat, beliau turut aktif terlibat dalam politik terutama sekali melalui majalah Al-Manaar.  Melalui majalah Al-Manaar, Rasyid Ridha menulis karangan-karangannya yang menentang pemerintahan absolut dari kerajaan Usmani, demikian juga politik Inggris dan Prancis yang akan membagi daerah Arab ke dalam kekuasaannya masing-masing.
  • 79.  Pada tahun 1924 majalah Al-Manaar mengungkapkan secara lengkap tentang kepalsuan janji-janji Inggris kepada Syarif Husin dengan Komisaris Tinggi Inggris (Mac Mohan). Isi surat perjanjian rahasia itu, bahwa Syarif bersedia membantu Inggris melawan Turki bila bangsa Arab diberi kemerdekaan dan menyetujui pembentukan kekhalifahan, namun setelah perang dunia pertama selesai Inggris tidak mau menepatinya, akan membagi-bagi daerah Arab itu bersama Prancis ke daerah kekuasaannya masing-masing.
  • 80.  Selanjutnya beliau berperan pula dalam kongres Suria, dalam konferensi Islam di Genewa 1912, konferensi Islam di Mekkah 1926, dan di Jerusalem 1931, bahkan di akhir hayatnya masih aktif dalam politik, beliau meninggal dunia setelah mengantarkan Amir Sayid pulang dari Cairo menuju kapal Suez, sekembalinya mengantar itu beliau wafat dalam mobilnya sambil memegang Al-Qur’an di tangan beliau
  • 81.  Amir Sayid datang ke Cairo adalah untuk menyelesaikan hubungan diplomatik antara Mesir dengan negaranya yang sejak lama telah putus, dan dalam hal ini Rasyid Ridha sangat banyak jasanya.
  • 82.  Mengenai bentuk pemerintahan yang dikehendakinya adalah kekhalifahan, akan tetapi tidak bersifat absolut, khalifah hanya bersifat koordinator, tidaklah mungkin menyatukan ummat dalam satu sistem pemerintahan yang tunggal, karenanya khalifah hanya menciptakan Hukum Perundang-undangan dan menjaga pelaksanaannya
  • 83.  Amir Sayid datang ke Cairo adalah untuk menyelesaikan hubungan diplomatik antara Mesir dengan negaranya yang sejak lama telah putus, dan dalam hal ini Rasyid Ridha sangat banyak jasanya. 
  • 84.  Di samping itu khalifah hendaknya benar-benar seorang mujtahid dan dengan bantuan para ulama-ulama ia dapat menerapkan prinsip-prinsip Islam dan mendorong ummatnya untuk maju sesuai dengan tuntutan zaman.
  • 85.  Masalah persatuan ummat Islam merupakan salah satu pemikiran Rasyid Ridha pula. Keterbelakangan ummat Islam, disebabkan ummatnya meninggalkan persatuan yaitu persatuan dalam arti yang luas, persatuan atas dasar keyakinan yang sama, seiman dan senasib dalam seagama serta penuh toleransi antara satu sama lainnya.
  • 86.  Dengan demikian Rasyid Ridha tidak mendukung ide-ide nasionalisme yang dikembangkan oleh Mustafa Kamil dari Mesir dan nasionalisme yang dikembangkan oleh Turki Muda di Turki, bahkan dikatakan oleh Osman Amin, Rasyid Ridha adalah anti nasionalisme.
  • 87.  Menurut Rasyid Ridha, paham nasionalisme itu bertentangan dengan ajaran paham persatuan ummat Islam. Persatuan ummat Islam tidak mengenal bangsa dan bahasa, persaudaraan yang tunduk di bawah satu sistem hukum, suatu undang-undang yang dijalankan oleh seorang khalifah yang tidak absolut dengan ulama-ulama sebagai pembantunya
  • 88.  Selanjutnya tentang kemajuan ilmu pengetahuan sekarang, terutama kemajuan teknologi Barat, menurut Rasyid Ridha bila kita ummat Islam memiliki pengetahuan teknologi itu tidaklah bertentangan dengan ajaran Islam, karenanya kita harus mempelajari ilmu pengetahuan tersebut, sehingga ummat Islam mencapai kemajuan sebagaimana yang telah dicapainya pada zaman klasik.
  • 89.  Sebagai penutup uraian tentang pokok-pokok pemikiran Rasyid Ridha ini, penulis ingin pula mengemukakan sedikit perbedaan pandangan antara Rasyid Ridha dengan Muhammad Abduh sebagai gurunya.  Perbedaan tersebut kemungkinan besar pada latar belakang situasi, tempat, keadaan dan kesempatan guru dan murid itu berada, hidup dan dibesarkan. Misalnya:
  • 90.  : Muhammad Abduh pergaulannya lebih luas dari Rasyid Ridha, demikian pula bahasa asing yang dikuasai antara murid dan guru itu, berlebih atau berkurang dan juga kontak langsung dengan dunia luar, Muhammad Abduh lebih luas kalau dibandingkan dengan Rasyid Ridha, oleh karenanya tidak heran bagi kita bahwa Muhammad Abduh lebih liberal, kalau dibanding dengan Rasyid Ridha.
  • 91.  Perbedaan dalam sikap liberal ini mungkin timbul dari keadaan guru lebih banyak mempunyai kontak dengan peradaban Barat daripada murid. Guru pernah tinggal di Paris sedang murid hanya mengunjungi Genewa. Guru pandai berbahasa Prancis dan banyak membawa buku-buku Barat, sedang murid sedikit sekali, ataupun sama sekali tidak. Selanjutnya guru mempunyai sahabat-sahabat di kalangan orang-orang Eropa dan murid tidak.
  • 92.  Perbedaan itu dapat kita lihat pula terikat atau tidaknya pada salah satu madzhab atau paham, bagi Muhammad Abduh tidak perlu terikat pada suatu paham, seseorang mendapat kebebasan menganalisa masalah-masalah keagamaan, selama pengetahuan dan pikiran memungkinkan, akan tetapi bagi Rasyid Ridha masih terikat dalam salah satu paham, terutama sekali dalam masalah pokok. 
  • 93. Rasyid ridlo finis.   Demikian juga tentang masalah Theologi, Muhammad Abduh dalam menafsirkan ayat-ayat tajassum adalah secara filosofis rasional, memberikan interpretasi tidak secara yang tersurat dalam ayat tersebut, akan tetapi ditafsirkan dengan apa yang tersirat dalam ayat itu; sedangkan Rasyid Ridha menafsirkannya sebagaimana apa adanya, tidak memakai takwil.
  • 94. AL-IRSYAD  Dalam Jami’at Khair, timbul suatu perbedaan pendapat yang cukup tajam, terutama persoalan “kafa’ah”, yaitu sah tidaknya golongan Arab keturunan Sayid (keluarga Nabi) kawin dengan golongan lainnya. Dalam hal ini Syekh Ahmad Surkati berpendapat boleh, dan tetap kufu atau seimbang. Ia mengemukakan alasan dengan ayat
  • 95.  Al-Qur’an bahwa: “Yang paling mulia diantara kamu sekalian di sisi Allah adalah yang paling taqwa” (QS. Al-Hujurat : 13Selain itu terdapat banyak bukti bahwa para sahabat kawin satu sama lain tanpa memandang keturunan Sayyid atau tidaknya. Ternyata pendapat ini menimbulkan ketidaksenangan golongan Arab seketurunan Sayyidina Ali, keluarga Nabi, dan berakhir dengan perpecahan.
  • 96.  Kemudian Syekh Ahmad Surkati pada tahun 1914 mendirikan perkumpulan Al-Ishlah wal Irsyad. Maksudnya ialah memajukan pelajaran agama Islam yang murni di kalangan bangsa Arab di Indonesia. Dan sebagai amaliyahnya berdirilah beberapa perguruan Al-Irsyad di mana-mana, diantaranya pada tahun 1915 di Jakarta. Selain itu banyak bergerak dalam bidang sosial dan dakwah Islam dengan dasar Al- Qur’an dan Sunnah Rasul secara murni dan konsekuen.
  • 97.  PERSATUAN ISLAM  Persatuan Islam (Persis) didirikan di Bandung pada 17 September 1923 oleh KH. Zamzam, seorang ulama berasal dari Palembang. Persis bertujuan mengembalikan kaum muslimin kepada pimpinan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dengan jalan mendirikan madrasah-madrasah, pesantren dan tabligh melalui pidato ataupun tulisan. Selain itu, menerbitkan pula majalah yang cukup menonjol pada zamannya, yaitu “Pembela Islam” dan majalah Al-Muslimun.
  • 98.  . Persis sangat menonjol dalam usahanya memberantas segala macam bid’ah dan khurafat, dengan cara-cara yang radikal dan tidak tanggung-tanggung. Lebih-lebih setelah Persis berada dalam kepemimpinan ustadz  A. Hasan, yang terkenal tajam pena dan lidahnya menegakkan kemurnian agama, maka
  • 99.  , maka Persis semakin hari semakin bertambah luas dan berkembang. Diantara alumni pendidikan Persis yang terkemuka adalah M. Natsir, seorang tokoh cendikiawan dan pemimpin Islam Indonesia yang juga pernah menjadi Perdana Menteri RI dan menduduki jabatan-jabatan penting dalam Lembaga Islam Internasional.
  • 100. Aliran sempalan dalam Islam  1.Inkaru Sunnah.(1980 an)  Inkarus sunnah  Dari 2 kata  Inkar=Tidak mempercayai  Sunnah=Sunnah Rasul yang dalam islam dijadikan sumberhukum setelah Al Qur an
  • 101. Awal perkembangannya  1.Dimulai dari Masjid Asy Syifa RS.Dr.Cipto di Jakarta.  2.Di ikuti oleh para Mahasiswa dan cendikiawan muda Islam.  3.Tokoh tokohnya seperti :  A.Abdur Rahman
  • 102. Pokok pokok ajarannya.  1.TidakPercaya pada Sunnah karena bikinan jahudi untuk merusak Islam dari dalam.  2.Dasar hukum dalam Islam hanya Al Qur an.  3.Syahadatnya Isyhadu bianni Muslimun.  4.Salat mereka ada yang semua 2 reka at ada yang eleng saja.
  • 103. 4.Fatwa MUI tahun 1983 Bahwa :  1.Inkarus Sunnah sesat dan menyesatkan serta diluar Islam.  2.Kepada pengikutnya agar segera Taubat.  3.Agar ummat islam tdk terpengaruh. 4.Agar para Ulama memberikan pengarahan bg.yg.ingin taubat.  5.Agar pemerintah memberikan tindakan tegas.
  • 104. 2.Gerakan Ahmadiyah.(di Indonesia thn 1925)  1.Masuk ke Indonesia melalui juru dakwah Rosman Ali thn 1925.  2.Mula-mula di Aceh selatan Tapak tuan. 3.Memilki pusat kegiatan di Parung Bogor. 4.Memiliki lembaran dakwah Darsus.(edaran khusus)
  • 105. 5 .Puasa wajib hanya bagi yang melihat bulan. 6 .Haji boleh dilakukan pada 4.bln,yaitu : Muharam,Rajab,Zul qaidah.Zul Hijjah. 78 .Pakaian ihram pakaian arab bikin ribet. .Rasul tetap diutus sampai kiamat. 9 .Nabi Muhammad tdk berhak menjelaskan ajaran Al Quran. 10 .Orang mati tdk wajib disalati krn tdk di perintah dalam Al-Qur an.
  • 106. 5.Memilki Pokok Ajaran sebagai berikut.  1.Miza Ghulam Ahmad Di yakini sebagai Nabi dan rasul.  2.Menerima wahyu yang turun di India. 3.Wahyu tetap turun hingga hari kiamat  4.Mempunyai Tempat suci sendiri yang bernama Qodian dan robwah..
  • 107.  5.Mempunyai surga sendiri Qodian dan Robwah.  6.Wanita Ahmadiyah haram nikah dgn lk.non Ahmadiyah.  7.Laki laki ahmadiyah boleh nikah dgn Pr.Non Ahamadiyah.  8.Tidak boleh makmum dgn Imam non ahmadiyah.  9.Memilki kitab suci sendiri yang bernama Tazkirah di nilai lebih besar dari Alqur an
  • 108. 10.Ahmadiyah punya bulan dan tahun sendiri sbb.  1.Suluh.  2.Tabligh.  3.Aman  4.Syahadah.  5.Hijrah.  6.Ikhsan.  7.Wafa  8.Zuhur.  9.Tabuk.  10.Ikha.  11.Nubuwah.  12.Fatah.  .
  • 109. Tahun Hijri syamsi  Disingkat tahun HS.  Dinyatakan sesat oleh Fatwa MUI Dan lain-lain sbb.  1.Ahmadiyah Qodiyan sesat menyesatkan dan diluar Islam.  2.Tidak boleh menyebar luaskan ajaran sesatnya.
  • 110.  1.Malesia melarang sejak tahun 1975. 2.Brunae Darus salam melarang di seluruh wilayahnya.  3.Kerajaan arab Saudi Mekkah Kafir tdk boleh berhajji.  4.Pakistan Golongan Minoritas non muslim.  5.Rabitah alam Islami Kafir.dan keluar dari Islam.  6.Himpunan Putusan Tarjih muhammadiyah .Hal 380 yang mempercayai adanya Nabi setelah nabi Muhammad SAW. Adalah kafir.
  • 111. 3.Lembaga Dakwah Islam Indonesia(LDII) 1951.  1.Mula mula bernama Darul Hadits. 2.Berpusat di Kediri Jawa Timur.  3.Karena ajarannya meresahkan dilarang oleh PAKEM.  4.Berganti Nama Dengan Islam Jamaah. 5.Karena jelas sesatnya Dilarang di seluruh Indonesia.  6.Dgn Srt Kep MA No8-10-1971.
  • 112.  7.Nurhasan Ubaidah (Lubis )Mencari taktik.baru.  8.Bersandar ke Ali Murtopo BAKIN,OPSUS Suharto.  9.Gub Jatim Sularso dgn SKno168 THN 1988 MELARANGNYA.  10.Berubah nama menjadi Lemkari. 11.THN.1990.mubes dIJakarta Rudini minta di ubah  12.MUBES Merubah nama menjadi LDII.
  • 113. Pokok pokok ajarannya sbb:  1.Orang Islam diluar mrkKafir,najis,termasuk ke2.Orang tuanya  2.Bila Org Di luar klp.shalat di masjidnya bekasnya disamak.  3.Mati belum baiah pada amir =jahiliyah atau kafir.  4.Alquran dan hadits yang bisa diterima yang manqul.
  • 114.  5.Haram mengaji Alqur an dan hadits kecuali pada imam  6 Dosa bisa ditebus melalui amir.  7.Wajib bayar Infaq pada amir.tdk boleh pd orang lain  8.Harta diluar kelompoknya halal dicuri,dirampok dll.  9.Mencuri tidak salah kecuali ketahuan.
  • 115.  10.Harta yang sudah diberikan pada amir tdk boleh ditanya.  11.Haram membagi daging qurban ,zakat pada luar kelompoknya.  12.Wajib taat kepada amir atau imam.  13.Haram shalat makmum pd orang diluar klpk.  14.Haram nikah pada orang diluar klpk.
  • 116.  15.Perempuan LDII.Kalau mau bertamu saat Haid  16.Kalau ada orang diluar klpk.bertamu bekasnya disamak..
  • 117. 14.Pernyataan sesat dan kebohongannya sbb.  1.Bahwa Nur Hasan dibaiah oleh wali fatah bohong  2.Ajaran manqul bikinan Islam Jamaah.Bohong.  3.Terlalu berani mengatakan orang lain masuk neraka.  4.Baiahnya hingga menyatakan orang lain najis durhaka.  5.Tidak beralasan dosa bisa di tebus.
  • 118. Islam Liberal  Liberaliyah adalah sebuah paham yang berkembang di Barat dan memiliki asumsi, teori dan pandangan hidup yang berbeda. Islam dan Liberal adalah dua istilah yang antagonis, saling berhadap-hadapan tidak mungkin bisa bertemu
  • 119.  Namun demikian ada sekelompok orang di Indonesia yang rela menamakan dirinya dengan Jaringan Islam Liberal (JIL). Suatu penamaan yang “pas” dengan orang-orangnya atau pikiran-pikiran dan agendanya. Islam adalah pengakuan bahwa apa yang mereka suarakan adalah haq
  • 120.  Islam liberal menurut Charless Kurzman muncul sekitar abad ke-18 dikala kerajaan Turki Utsmani Dinasti Shafawi dan Dinasti Mughal tengah berada digerbang keruntuhan. Pada saat itu tampillah para ulama untuk mengadakan gerakan pemurnian, kembali kepada al-Qur’an dan sunnah. Pada saat ini muncullah cikal bakal paham liberal awal melalui
  • 121.  Syah Waliyullah (India, 1703-1762), menurutnya Islam harus mengikuti adat lokal suatu tempat sesuai dengan kebutuhan penduduknya.
  • 122. Perkembangan JIL  1. Di India muncul Sir Sayyid Ahmad Khan (1817-18..) yang membujuk kaum muslimin agar mengambil kebijakan bekerja sama dengan penjajah Inggris. Pada tahun 1877 ia membuka suatu kolese yang kemudian menjadi Universitas Aligarh (1920)
  • 123.  2. Di Mesir muncullah M. Abduh (1849-1905) yang banyak mengadopsi pemikiran mu’tazilah berusaha menafsirkan Islam dengan cara yang bebas dari pengaruh salaf. Lalu muncul Qasim Amin (1865-1908) kaki tangan Eropa dan pelopor emansipasi wanita, penulis buku Tahrir al-Mar’ah. Lalu muncul Ali Abd. Raziq (1888-1966)
  • 124.  3. Di Al-Jazair muncul Muhammad Arkoun (lahir 1928) yang menetap di Perancis, ia menggagas tafsir al-quran model baru yang didasarkan pada berbagai disiplin Barat seperti dalam lapangan semiotika (ilmu tentang fenomena tanda), antropologi, filsafat dan linguistik. Intinya Ia ingin menelaah Islam berdasarkan ilmu-ilmu pengetahuan Barat modern.
  • 125.  Di Pakistan muncul Fazlur Rahman (lahir 1919) yang menetap di Amerika dan menjadi guru besar di Universitas Chicago. Ia menggagas tafsir konstekstual, satu-satunya model tafsir yang adil dan terbaik menurutnya. Ia mengatakan al- Qur’an itu mengandung dua aspek: legal spesifik dan ideal moral, yang dituju oleh al-Qur’an adalah ideal moralnya karena itu ia yang lebih pantas untuk diterapkan
  • 126.  4. Di Indonesia muncul Nurcholis Madjid (murid dari Fazlur Rahman di Chicago) yang memelopori gerakan firqah liberal bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahib dan Abdurrahman Wachid. Nurcholis Madjid telah memulai gagasan pembaruannya sejak tahun l970-an
  • 127.  5. sekarang muncullah apa yang disebut JIL (Jaringan Islam Liberal) yang menghusung ide-ide Nurcholis Madjid dan para pemikir-pemikir lain yang cocok dengan pikirannya.
  • 128. MISI FIkRAH LIBERAL  1. untuk menghadang (tepatnya : rnenghancurkan) gerakan Islam fundamentalis. mereka menulis: “sudah tentu, jika tidak ada upaya-upaya untuk mencegah dominannya pandangan keagamaan yang militan itu, boleh jadi, dalam waktu yang panjang, pandangan-pandangan kelompok keagamaan yang militan ini bisa menjadi dominan
  • 129. AGENDA FIKRAH LIBERAL 1.Agenda politik. Menurutnya urusan negara adalah murni urusan dunia, sistem kerajaan dan parlementer (demokrasi) sama saja 2. Mengangkat kehidupan antara agama. Menurutnya perlu pencarian teologi pluralisme mengingat semakin majemuknya kehidupan bermasyarakat di negeri-negeri Islam.
  • 130.  3.Emansipasi wanita dan  4.Kebebasan berpendapat (secara mutlak)
  • 131. BAHAYA FIKRAH LIBERAL  1. Mereka tidak menyuarakan Islam yang diridhai oleh Allah AzZa wa Jalla, tetapi menyuarakan pemikiran-pemikiran yang diridhai oleh Iblis, Barat dan pan Thaghut lainnya.
  • 132.  2. Mereka lebih menyukai atribut-atribut fasik dari pada gelar-gelar keimanan karena itu mereka benci kepada kata-kata jihad, sunnah, salaf dan lain-lainnya dan mereka rela menyebut Islamnya dengan Islam Liberal. Allah Azza wa Jalla berfirman: “Artinya : Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman”. [Al- Hujurat : 11]
  • 133.  3.Mereka beriman kepada sebagian kandungan al- Qur’an dan meragukan kemudian menolak sebagian yang lain, supaya penolakan mereka terkesan sopan dan ilmiyah mereka menciptakan “jalan baru” dalam menafsiri al-Qur’an. Mereka menyebutnya dengan Tafsir Kontekstual, Tafsir Hermeneutik, Tafsir Kritis dan Tafsir Liberal. Sebagai contoh, Musthofa Mahmud dalam kitabnya al-Tafsir al-Ashri-li al-Qur’an menafsiri ayat (Faq tho ‘u aidiyahumaa) dengan “maka putuslah usaha mencuri mereka dengan memberi santunan dan mencukupi kebutuhannya.”
  • 134.  4. Mereka menolak paradigma keilmuwan dan syarat-syarat ijtihad yang ada dalam Islam, karena mereka merasa rendah berhadapan dengan budaya barat, maka mereka melihat Islam dengan hati dan otak orang Barat.
  • 135.  5.Mereka tidak mengikuti jalan yang ditempuh oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabatnya dan seluruh orang-orang mukmin. Bagi mereka pemahaman yang hanya mengandalkan pada ketentuan teks-teks normatif agama serta pada bentuk-bentuk Formalisme
  • 136.  Sejarah Islam paling awal adalah kurang memadai dan agama ini akan menjadi agama yang historis dan eksklusif. “Dan barang siapa yang menentang Rasul sudah jelas kebenaran baginya. dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali.” [An-Nisaa’ 115].
  • 137.  6. Mereka tidak memiliki ulama dan tidak percaya kepada ilmu ulama. Mereka lebih percaya kepada nafsunya sendiri, sebab mereka mengaku sebagai “pembaharu” bahkan “super pembaharu” yaitu neo modernis. Allah berfirman: “Artinya : Dan bila dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”
  • 138.  ” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman,” mereka menjawab, “Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman.” Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. [Al-Baqarah 11-13]
  • 139.  7. Kesamaan cita-cita mereka dengan cita-cita Amerika, yaitu menjadikan Turki sebagai model bagi seluruh negara Islam. Prof. Dr. John L. Esposito menegaskan bahwa Amerika tidak akan rela sebelum seluruh negara-negara Islam tampil seperti Turki.  8.Mereka memecah belah umat Islam karena gagasan mereka adalah bid’ah dan setiap bid’ah pasti memecah belah.
  • 140.  9. Mereka memiliki basis pendidikan yang banyak melahirkan pemikir-pemikir liberal, memiliki media yang cukup dan jaringan internasional dan dana yang cukup.  10.Mereka tidak memiliki manhaj yang jelas sehingga gagasannya terkesan “asbun” dan asal “comot”. Lihat saja buku Charless Kurzman, Rasyid Ridha yang salafi (revivalis) itupun dimasukkan kedalam kelompok liberal
  • 141. KONTEKS INDONESIA  1. Muhammad Tahir Djalaluddin (1869-1956) adalah murid Muhammad Abduh yang paling berjasa menyebarkan gagasan pembaharuan Islam di Indonesia. Selesai berguru kepada Abduh, ia meninggalkan Mesir. Karena situasi politik tak menguntungkan, ia tak kembali ke Indonesia, tapi transit di Singapura mulai menyebarkan gagasan pembaruannya dari sana.
  • 142.  2. Di Singapura (1906) ia mendirikan majalah Islam, al-Imam. Nama ini terinspirasi dari panggilan akrab Abduh. Murid Abduh loyal dan sangat mencintai gurunya. Di Mesir mereka mendirikan kelompok diskusi yang disebut madrasat al-imam dan mendirikan partai politik yang disebut hizb al-imam
  • 143.  3. Pada 1911 majalah Islam lain, al-Munir, terbit di Sumatera. Pendirinya, Abdullah Ahmad, adalah murid Ahmad Khatib, reformis Melayu yang bermukim di Mekkah. Majalah ini, bersama Al-Imam, jadi corong kaum muda menyebarkan gagasan Islam Liberal. Memasuki kemerdekaan Indonesia, gerakan pembaruan Islam menurun. Tokoh Islam lebih banyak mencurahkan energi mengupayakan dan mengisi kemerdekaan Indonesia
  • 144.  4. Gerakan Islam Liberal menemukan momentumnya kembali di Indonesia pada awal 1970-an, seiring dengan perubahan politik dari era Soekarno ke Soeharto. Gerakan ini dipicu oleh munculnya generasi santri baru yang lebih banyak berkesempatan mempelajari Islam dan melakukan refleksi lebih serius atas berbagai isu sosial-keagamaan.
  • 145.  5. Pada tahun 2001 Jaringan Islam Liberal (JIL) didirikan di Jakarta. Organisasi (lebih tepatnya gerakan) ini melengkapi munculnya organisasi Islam serupa yang sudah ada lebih dulu: Rahima, Lakpesdam, Puan Amal Hayati, Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), dan Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ)
  • 146. Kesimpulan  1)Jaringan Islam liberal(JIL) ialah sekelompok orang yang memilki pemikiran terhadap ajaran Islam yang bersifat Ta’abudi (Doktrinal) Yang tidak boleh masuk interfensi pemikiran didinamisasi atau di kembangkan dan diperbaharui. Padahal mestinya dalam wilayah ini yaitu wilayah Aqidah dan Ibadah khusus dimurnikan dan tidak di dinamisasi atau di kembangkan dan dimodernisasi atau di lakukan perubahan.
  • 147.  Kemukakan berbagai .Karia monumental yang ditinggalkan oleh Ibnu Taimiyah.  2. Kemukakan prinsip prinsip pernikahan Pembaharuan yang dikemukakan oleh Syeh Muhammad bin Abdul Wahab.  3. Kemukakan perbedaan ide pembaharuan antara Jamaluddin Al afgani dengan Syeh Muhammad Abduh.  4. Pada produk syari’ah suatu hal yang diperangi adalah perekonomian dengan praktek riba coba jelaskan apa sebabnya.
  • 148.  Kemukakan apa Berbagai alasan untuk menyatakan bahwa Ahmadiyah sebuah aliran sesat..  Kemukakan hukum melaksanakan zakat dan hikmahnya serta keunggulannya jika intensitas zakat itu dapat lakukan serta mungkinkah komulitas hasil pengumpulan zakat dapat mendorong perkembangan ekonomi mikro.  Kemukakan sejarah permunculan awal gerakan inkarus Sunnah. Dan Kemukakan ide
  • 149.  2) Geraaakan Islam Radikal ialah sekelompok Orang yang memilki pemikiran agar Islam ini dimurnikan secara total dan menyeluruh termasuk urusan Muamalat Dunia wiyah. 
  • 150.  3.) Islam sempalan dinamakan Islam sempalan karena pokok pokok ajarannya menyimpang atau bahkan keluar dari kebenaran ajaran Islam yang memilki kebenaran yang bersumber dari sumber ajaran Islam yaitu Al qur an dan Sunnah Rasul. Dengan pemahaman yang benar menurut pandangan Ulama secara jumhuriyah ( umum)
  • 151.  4) Islam Moderat Gerakan pembaharuan islam moderat ialah gerakan yang melakukan pembaharuan Islam secara proporsional. Dalam lapangan Aqidah dan Ibadah khusus dilakukan revitalisasi atau pemurnian sedangkan dalam lapangan Muamalat duniawiyah di dinamisasi atau dikembangkan, diperbaharui dan dimodernisasi sesuai dengan tuntutan kemaslahatan manusia.
  • 152. Salafi  Sejarah Kemunculan Salafi di Indonesia  1. gerakan Salafi di Indonesia banyak dipengaruhi oleh ide dan gerakan pembaruan yang dilancarkan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab di kawasan Jazirah Arabia.
  • 153.  2. Menurut Abu Abdirrahman al-Thalibi, ide pembaharuan Abdul Wahhab diduga pertama kali dibawa masuk ke kawasan Nusantara oleh beberapa ulama asal Sumatera Barat pada awal abad ke-19. Inilah gerakan Salafiyah pertama di tanah air yang kemudian lebih dikenal dengan gerakan kaum Padri, yang salah satu tokoh utamanya adalah Tuanku Imam Bonjol, berlangsung dalam kurun waktu 1803 hingga sekitar 1832
  • 154.  3. Disamping itu, ide pembaruan ini secara relative juga kemudian memberikan pengaruh pada gerakan-gerakan Islam modern yang lahir kemudian, seperti Muhammadiyah, PERSIS, dan Al-Irsyad. 
  • 155. Mengenal secara singkat ge. rIstailkaha Sna laSfi apaldaa fmiulanya merujuk pada golongan di dalam ahlu sunnah wal jamaah (Suni) yang menjalankan agama dengan mengambil teladan dari tiga generasi pertama Islam. Namun dalam pengertian kontemporer, istilah Salafi menyempit menjadi kelompok yang mengintepretasikan dalil-dalil agama secara literal.
  • 156.  Adapun tokoh-tokoh luar Indonesia yang paling berpengaruh terhadap Gerakan Salafi Modern ini – disamping Muhammad bin Abdul Wahhab – antara lain :  1. Ulama-ulama Saudi Arabia secara umum.  2. Syeikh Muhammad Nashir al-Din al-Albany di Yordania  3. Syeikh Rabi al-Madkhaly di Madinah.  4. Syeikh Muqbil al-Wadi’iy di Yaman 
  • 157. Tokoh Salafi  Tokoh penggerak awal Salafi di Indonesia antara lain Yazid Abdul Qadir Jawwaz (Bogor), Abdul Hakim Abdat (Jakarta), Muhammad Umar As-Sewed (Solo), Ahmad Faiz Asifuddin (Solo), Abu Nida’ (Yogyakarta) dan Ja’far Umar Thalib (Yogyakarta).
  • 158.  Soal :  1.Kemukakan penyimpangan pokok pada aliran Inkarus sunnah, Ahmadiyah dan Islam jamaah menurut ajaran Islam.  2.Kemukakan bukti bahwa Gerakan Hisbut tahrir msuk kedalam katagore Islam radikal.  3.Kemukakan alasannya bahwa Tokoh Gerakan Islam Ibnu Taimiyah dan syeh Muhammad Bin Abdul Wahab dikata gorikan sebagai tokoh gerakan Islam Klasik sementara Abduh, Jamaluddin dan Syayet
  • 159.  .Kemukakan penyimpangan pokok pada aliran Inkarus sunnah, Ahmadiyah dan Islam jamaah menurut ajaran Islam.  2.Kemukakan bukti bahwa Gerakan Hisbut tahrir msuk kedalam katagore Islam radikal.  3.Kemukakan alasannya bahwa Tokoh Gerakan Islam Ibnu Taimiyah dan syeh Muhammad Bin Abdul Wahab dikata gorikan sebagai tokoh gerakan Islam Klasik sementara Abduh, Jamaluddin dan Syayet Rasyid Ridlo masuk katagore tokoh gerakan
  • 160.  1.Dilihat dari Corak pemikirannya Syeh Muhammad Abduh di posisikan sebagai pemikir Liberal dalam Islam . Coba Jelaskan apa alasannya bahwa beliau dimasukkan deretan pemikir Islam liberal.  2. Dilihat dari Corak pemikirannya Syeh Muhammad Bin Abdul Wahab di posisikan sebagai pemikir Radikal.dalam islam. Coba Jelaskan apa alasannya bahwa beliau dimasukkan deretan pemikir Islam Radikal.  3. Dilihat dari latar belakang Keluarganya
  • 161.  4. Jelaskan latar belakang yang mendasari lahirnya Inkarus Sunnah.  5. Kemukakan perkembangan dan analisa anda tentang perubahan Aliran sempalan LDII dari Darul Hadis, Islam jamaah dan LEMKARI
  • 162.  Kemukakan perkembangan dan analisa anda tentang perubahan Aliran sempalan LDII dari Darul Hadis, Islam jamaah dan LEMKARI  Dilihat dari segi Pemikiran pembaharuan dalam Asfek Kebangsaan terdapat perbedaan antara Syeh Muhammad Abduh dengan Jamaluddi Al Afgani
  • 163.  Syeh Muhammad Bin Abdul Wahab di posisikan sebagai pemikir Radikal.dalam islam. Coba Jelaskan apa alasannya bahwa beliau dimasukkan deretan pemikir Islam Radikal.  4. Dilihat dari latar belakangnya maksud didirikan Organisasi Al Irsyad adalah disebabkan ada perbedaan pendapat dalam tubuh Organisasi Jamiatul Khaair. Coba kemukakan penyebab awalyang menjadi pemicu lahirnya Al Irsyad tersebut
  • 164.  Irsyad adalah disebabkan ada perbedaan pendapat dalam tubuh Organisasi Jamiatul Khaair. Coba kemukakan penyebab awalyang menjadi pemicu lahirnya Al Irsyad tersebut.  5.Kemukakan riwayat lahirnya PERSIS dan apa yang menyebabkan Organisasi tersebut masih dikenal orang hingga sekarang. Serta bagaimana cara mereka untuk menyampaikan misi dan ide gagasan pembaharuannya di Indonesia. 
  • 165.  gagasan pembaharuannya di Indonesia. 
  • 166.  .Dilihat dari segi Pemikiran pembaharuan dalam Asfek Kebangsaan terdapat perbedaan antara Syeh Muhammad Abduh dengan Jamaluddi Al Afgani . Coba buktikan dimana letak perbedaannya.  2. Dilihat dari segi Pemikiran pembaharuan dalam AsfekPendidikan terdapat kesamaan antar Pemikiran Syeh Muhammad Abduh dengan Syayit Rasyid Ridlo. Coba jelaskan letak kesamaan tersebut.  3. Dilihat dari latar belakangnya maksud