Dokumen tersebut membahas lima bidang kekhususan dalam psikologi klinis, yaitu psikologi komunitas, psikologi kesehatan dan behavioral medicine, neuropsikologi, psikologi forensik, dan psikologi pediatri. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep kunci dalam masing-masing bidang kekhususan tersebut seperti pencegahan, pemberdayaan, hubungan antara pikiran dan tubuh, serta fungsi dan penilaian ot
2. Terdapat lima bidang yang dinyatakan sebagai
kekhususan atau specialities dalam Psikologi
Klinis, yaitu:
1. Psikologi Komunitas
2. Psikologi Kesehatan dan Behavioral Medicine
3. Neuropsikologi
4. Psikologi Forensik
5. Psikologi Pediatri
(Phares, 1992)
3. saat ini terjadi perubahan dalam tatanan
masyarakat yang menyebabkan kemiskinan,
kekumuhan, polusi udara, bencana alam,
pengungsian penduduk – menimbulkan
masalah psikologis, terutama pada masalah
emosional. Hal hal seperti itu tidak bisa
diselesaikan dengan cara tradisional psikologi
klinis, tetapi lebih ke Psikologi Komunitas.
4. Psikologi Komunitas didefinisikan
sebagai suatu pendekatan terhadap
kesehatan mental yang menekankan
pada peran daya lingkungan dalam
menciptakan dan mengurangi masalah.
Perspektif Psikologi Komunitas
memperhatikan tiga hal utama yaitu:
Sumber daya individu, aktifitas politik
dan ilmu
Fokusnya adalah pada interaksi
lingkungan dengan individu tsb,
mengidentifikasi peran dan daya
lingkungan yang dapat menciptakan
atau mengurangi masalah individu dan
kemudian memusatkan diri pada
pemberdayaan individu dan kelompok
individu untuk dapat menyesuaikan diri
PSIKOLOGI KOMUNITAS
5. • Penekanan pendekatan kesehatan mental
komunitas adalah:
1. Intervensi dalam komunitas
2. Intervensi dilakukan dalam populasi terbatas
3. Penekanan pada pencegahan
4. Promosi pelayanan tak langsung
5. Pelaksanaan oleh ahli dari berbagai bidang ilmu
dan awam
(Bloom, dalam Phares, 1992)
6. • Konsep yang
melekat pada
Psikologi
Komunitas
adalah
pencegahan
dan
pemberdayan.
• Pencegahan bertujuan untuk menghemat biaya
perawatan penderita.
• Pencegahan ada 3 jenis, yaitu primer, sekunder dan
tersier.
• Pencegahan primer: upaya untuk melawan
keadaaan yang memungkinkan timbulnya
gangguan sebelum gangguan itu terjadi.
• Pencegahan sekunder: usaha diagnosis dini atas
suatu keadaan dan bertujuan agar dapat
dilakukan terapi pada tahap dini/awal gangguan.
• Pencegahan tersier: upaya rehabilitasi terhadap
orang-orang yang memerlukan penyesuaian
kembali karena penyakit atau trauma yang
pernah dialaminya.
• Pemberdayaan adalah upaya
untuk mencegah terbentuknya
perasaan tak berdaya dan pasrah
pada individu atau kelompok
individu yang terkena suatu
dampak perubahan lingkungan
yang merugikan.
7. Fokus dalam Strategi Intervensi
• Perbedaan
psikologi
klinis dengan
psikologi
komunitas
adalah pada
strategi
intervensinya.
Orientasi klinis
memperhatikan bagaimana
mengatasi defisit pada
tingkat individual, organisasi
dan komunitas
orientasi komunitas
mengutamakan
peningkatan kompetensi
8. Orientasi klinis memperhatikan bagaimana
mengatasi defisit pada tingkat individual, organisasi
dan komunitas(Price dkk., dalam Phares, 1992)
Pada tingkat individual, orientasi klinis melakukan
terapi somatis dan terapi tradisional
Pada tingkat organisasi, orientasi klinis melakukan
terapi kelompok, penddikan khusus dan pendidikan
remidial pada kelompok rentan.
Pada tingkat komunitas, orientasi klinis melakukan
institusionalisasi atau memberikan fasilitas khusus
bagi yang mengalami disability.
9. Orientasi komunitas mengutamakan peningkatan
kompetensi (Price dkk., dalam Phares, 1992)
Pada tingkat individual, orientasi komunitas
melakukan pelatihan keterampilan dan program
pencegahan untuk orang-orang yang beresiko tinggi.
Pada tingkat organisasi, orientasi komunitas melakukan
pelatihan dan konsultasi untuk meningkatkan
kompetensi berorganisasi para anggotanya.
Pada tingkat komunitas, orientasi komunitas menciptakan
program pencegahan menyeluruh dalam masyarakat untuk
mengurangi stres lingkungan dan meningkatkan keberdayaan
penduduk.
10. Metode-metode Intervensi dan
Perubahan
Metode intervensi dan perubahan dalam
pendekatan psikologi komunitas meliputi:
• Konsultasi
• Mengadakan layanan masyarakat
• Intervensi krisis
• Intervensi pada usia dini
• Pengembangan berbagai program pelatihan
11. • Psikologi kesehatan dalam psikologi klinis
sudah dikenal dengan nama Medical
Psychology, namun sekarang selalu dikaitkan
dengan Behavioral Medicine
• Dasar pemikiran Psikologi Kesehatan adalah
adanya hubungan antara fikiran manusia
dengan tubuhnya.
PSIKOLOGI KESEHATAN
12. • Definisi behavioral medicine adalah integrasi
dari ilmu perilaku dengan praktik dan ilmu
kedokteran (Miller, dalam Phares 1992).
• Behavioral medicine adalah suatu lapangan
multidisiplin penelitian ilmiah, pendidikan dan
praktik yang berkaitan dengan kesehatanl,
penyakit dan disfungsi faali yang terkait
(Matarazzo, dalam Phares 1992)
13. Psikosomatik dan Psikologi
Kesehatan
Menurut pendekatan
psikosomatis gangguan
psikologis yang spesifik
akan menimbulkan
penyakit yang spesifik pula.
Namun dalam pendekatan
Behavioral Medicine dan
Psikologi Kesehatan, tidak
hanya keadaan psikologi
spesifik, namun juga semua
fungsi psikososial.
14. Hubungan antara Pikiran dan Perilaku
Hubungan antara pikiran, perilaku dan
timbulnya penyakit ada yang secara langsung
dan tidak langsung.
15. Kepribadian, Perilaku dan Kesehatan
• Selain hubungan langsung-tak langsung,
kepribadian dan perilaku tidak sehat juga
memicu timbulnya penyakit.
• 4 jenis penyakit yang diduga berkaitan dengan
emosi dan menimbulkan distressing:
psikosomatik, infeksi, jantung koroner dan
kanker.
16. Intervensi dan Pencegahan dalam
Perspektif Psikologi Kesehatan
• Teknik teknik untuk pencegahan dan promosi
kesehatan kebanyakan berasal dari pendekatan
belajar. Teknik tersebut antara lain: kondisioning
responden, relaksasi, kondisioning operan,
biofeedback, strategi kognitif, metode
pengelolaan diri (self-management) dan
pemberian dukungan sosial.
• Upaya untuk mengurangi perilaku yang
mengandung resiko menimbulkan penyakit dan
upaya mengikuti dan mempertahankan
perawatan dan pengobatan agar penyakit tidak
makin kambuh dan menjadi makin parah
merupakan tujuan dari pencegahan.
17. • Tujuan memperoleh kesehatan yang baik
dikemukakan dalam bagan berikut, dimana
tingkat kesehatan yang tinggi diperoleh
melaluo pendidikan, pertumbuhan dan
aktualisasi diri. Bila hal tersebut dilalaikan
akan timbul keluhan-keluhan,
ketidakmampuan bahkan kematian prematur.
18. NEUROPSIKOLOGI
Ilmu yang mempelajari hubungan antara otak dan perilaku, disfungsi
otak dan defisit perilaku, dan melakukan asesmen serta treatment
untuk perilaku yang berkaitan dengan fungsi otak yang terganggu
19. • Locational Function: Area-area tertentu pada otak
memiliki fungsinya masing-masing
(-) mereka yang memiliki lesi di area yang berbeda memiliki
gangguan yang sama
• Equipotentiality: Otak berja secara keseluruhan, artinya
jika ada lesi pada suatu area, maka area lain dapat
mengerjakan fungsi dari daerah otak yang terdapat lesi
tersebut
(-) walaupun lesinya kecil, namun tetap saja menghasilkan
gangguan
SEJARAH NEUROPSIKOLOGI
20. • Functional Model: Area-area otak saling berinteraksi
menghasilkan kepribadian
(+) defisit perilaku bergantung pada lokasi otak yang
memiliki lesi
(+) dengan proses reorganisasi, penyembuhan dari cedera
otak menjadi mungkin
SEJARAH NEUROPSIKOLOGI
21. Otak
Otak memiliki volume kira-kira 1350 cc dan berisi 100 juta
neuron (sel saraf)
Otak terdiri dari 2 jenis sel: Glia dan Neuron
Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron
Neuron berfungsi membawa informasi dalam bentuk pulsa
listrik yang dikenal dengan istilah potensi aksi. Informasi ini
disalurkan dari neuron satu ke neuron lainnya melalui bahan
kimia yang disebut neurotransmitter
Otak bekerja secara berlalawanan, maksudnya adalah otak
bagian kiri akan mengatur tubuh bagian kanan, dan sebaliknya,
otak kanan akan mengatur bagian tubuh kiri kita
Antara otak kanan dan otak kiri dihubungkan dengan corpus
callosum
22. 1. Telencephalon:
• Cortex Cerebri [f/ mengatur
gerakan volunteer, interpretasi
input sensoris, mediator
proses kognitif]
• System Limbic [f/proses
perilaku bermotivasi (feeling,
feeding, fighting, sex)]
• Basal Ganglia [f/proses
pengendalian gerak]
2. Diencephalon:
• Thalamus [f/ menerima input
saraf ke cerebral cortex]
• Hipothalamus [f/ mengontrol
sistem saraf otonom dan
sistem endokrin
OTAK BESAR
FUNGSI BAGIAN OTAK
OTAK TENGAH
OTAK KECIL
23. OTAK BESAR
FUNGSI BAGIAN OTAK
OTAK TENGAH
OTAK KECIL
Mecencephalon:
1. Tectum [f/ visual dan reaksi
terhadap stimulus yang bergerak]
2. Tegmentum:
• Reticular formation:
mengontrol gerakan mata,
menerima informasi sensoris
• Periductal Gray matter:
mengontrol gerakan
• Red Nucleus: sistem sensorik
(dari otak ke tulang belakang)
• Substansia Nigra: sistem
sensorik (dari otak ke basal
ganglia)
24. OTAK BESAR
FUNGSI BAGIAN OTAK
OTAK TENGAH
OTAK KECIL
1. Metencephalon:
• Pons: mengatur tidur
• Cerebellum: membawa
informasi ke cortex dan
memproyeksikan informasi dari
cortex ke otot, mengatur
sistem sensori motorik,
mengatur gerakan otot halus
2. Myelencephalon
• Medula Oblongata:
menyampaikan informasi
somatosensorik; mengatur
kardiovaskuler, respirasi, otot
kepala
25. • Frontal lobe, fungsi eksekutif untuk berpikir, merencanakan,
mengorganisasi dan pemecahan masalah, emosi dan
pengontrolan perilaku, serta kepribadian
• Parietal lobe, fungsi persepsi, pemaknaan terhadap dunia,
aritmetik, dan pengejaan
• Temporal lobe, fungsi memori, pemahaman, dan bahasa
• Occipital lobe, fungsi penglihatan
Secara fungsional, bagian-bagian dari otak ini saling
berhubungan, sehingga jika salah satu bagian otak mengalami
gangguan, maka akan mempengaruhi fungsi otak lainnya
FUNGSI LOBUS OTAK
26. Anteseden/Penyebab
Gangguan Otak Organik
1. Trauma: Luka di bagian
otak
2. Vascular Accidents:
penyempitan /
penyumbatan pembuluh
pada otak
3. Tumor
4. Penyakit degeneratif
5. Defisiensi nutrisi
6. Keracunan
Pendekatan dan
Interpretasi Hubungan
Otak dan Perilaku
Pendekatan lokalisasi:
Kerusakan pada bagian
otak tertentu
menimbulkan gangguan
pada fungsi tertentu pula.
Pendekatan lateralisasi:
Ada perbedaan mendasar
antara fungsi otak kiri dan
fungsi otak kanan
27. Metode Asesmen
Neuropsikologi
1. Metode (dengan baterai
standar/baterai khusus sesuai
klien)
2. Administrasi (satu alat tes/lebih)
3. Interpretasi (kualitatif/kuantitatif):
dokter cenderung melakukan
interpretasi kualitatif, sementara
psikolog kuantitatif
28. Psikologi Forensik
Interface dari Psikologi dan Hukum, dan merupakan Aplikasi
pengetahuan psikologi, khususnya psikologi klinis, pada masalah-
masalah yang dihadapi jaksa, polisi, dll dalam menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan keadilan sipil, kriminalitas, dan administratif
1908 Hugo Von Munsterberg menulis buku On
the Witness Stand
1954 Bazelon (hakim) mengakui bahwa psikolog
dengan kualifikasi khusus dapat menjadi
saksi ahli persidangan (ahli gangguan Jiwa)
1950 berkat tulisan Loh, psikolog dapat menjadi
konsultan bagi para juri dalam sistem
pegadilan di AS
Sejarah Singkat:
29. Peranan Psikologi Forensik
Law Enforcement
Psikologi of Litigation
Layanan di Penjara
dapat melakukan penelitian untuk mengukur
dan meningkatkan kesadaran hukum dalam
masyarakat
dapat memberi nasehat kepada mereka yang
mendapat dampak buruk untuk kemudian
meninjau perbaikan prosedur legal
30. Kegiatan Psikolog dalam Bidang
Psikologi Forensik
• Menjadi saksi ahli
• Menjadi penilai dalam kasus-kasus
kriminal
• Menjadi penilai dalam kasus-kasus
madani/sipil
• Memperjuangkan hak untuk
memberi/menolak pengobatan bagi
seseorang
• Dapat memprediksi bahaya yang mungkin
berkaitan dengan seseorang
• Memberi treatment sesuai kebutuhan
• Konsultasi
• dan melakukan penelitian di bidang
psikologi forensik
31. Psikologi Klinis Anak
dan Psikologi Pediatri
Psikologi Klinis Anak: Psikologi terapan yang menangani penyimpangan-
penyimpangan psikologis (perilaku) pada anak dan remaja, dengan ilmu
dasarnya psikologi abnormal anak (pedologi)
Psikologi Pediatri: (psikologi kesehatan
anak) merupakan psikologi klinis anak
yang dilaksanakan dalam setting medis
32. 1896 Witmer membangun profesi Psikologi
Klinis
Akhir tahun 1800an dan awal 1900an,
anak-anak mulai lebih diperhatikan, bidang
ini disebut dengan psikologi klinis anak
Pediatrik hadir ketika psikiatri dan psikologi
tidak mampu menangani permasalahan
pada masa kanak-kanak
1966 ±300psikolog bekerja dalam setting
pediatri di AS
1967 Wright menamakan bidang gabungan
pediatri dengan pskologi sebagai
psikologi pediatri
1999 menjadi divisi resmi dari APA
33. Psikologi Klinis Anak Psikologi Pediatri
Orientasi yang lebih luas
(psikodinamika dan
keluarga/orientasi sistem)
Orientasi kognitif-behavioral
dengan kecenderungan
menggunakan strategi
intervensi yang segera dan
jangka pendek
Memberikan tempat yang lebih
besar terhadap penelitian
dalam asesmen, proses
perkembangan dan terapi
keluarga
Menempatkan penekanan yang
lebih luas pada persoalan
medis dan biologis dalam
pendekatan mereka terhadap
pelatihan, penelitian, dan
pelayanan