1. LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar
Peserta Didik Kelas Xi Multimedia Smkn 5
Tangerang Pada Mata Pelajaran Desain Grafis
Percetakan Melalui Pembelajaran Model
Problem Based Learning
Penyusun : Hudriyah, S.Kom
2. Deskripsi
Lokasi SMKN 5 Tangerang
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Desain Grafis
Percetakan
Penulis Hudriyah
Tanggal PPL 2 : 09 Januari 2023
3. Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah peserta didik
kurang termotivasi dalam mata pelajaran desain grafis percetakan. Hal
ini terlihat dari :
1. Siswa asyik sendiri saat kegiatan pembelajaran, peserta didik lebih
sering ngobrol dengan teman nya dan juga tidak ada komunikasi 2
arah antara guru dan peserta didik
2. Proses pembelajaran yang di lakukan oleh guru kurang inovatif dan
masih menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu
ceramah
3. Media yang di gunakan kurang menarik
4. Guru tidak memberikan motivasi tentang pentingnya materi yang di
pelajari untuk di terapkan pada saat praktik kerja lapangan dan
meningkatkan skill untuk menghadapi dunia kerja
4. Situasi
Selain itu pada kegiatan praktek, durasi pengerjaan yang
dilakukan tidak sesuai dengan deadline yang diminta.
Peserta didik pada umumnya tidak ingin mengeksplor dari
tutorial yang ada di YouTube atau membaca modul,
sehingga hanya berfokus pada demonstrasi yang
diberikan oleh guru. Hasil dari kurangnya motivasi ini
berpengaruh terhadap hasil pembelajaran yang masih
rendah dalam penilaian ulangan harian.
5. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan :
1. Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik
2. Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
3. Peserta didik akan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
dikarenakan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning
4. Guru tidak perlu lagi melakukan metode ceramah dari awal hingga
akhir kegiatan pembelajaran
5. Pembelajaran lebih berfokus pada aktivitas peserta didik (Student
Center Learning)
6. Dapat menjadi motivasi saya untuk konsisten menerapkan praktik
pembelajaran inovatif
7. Diharapkan dapat menjadi alternative solusi dari permasalahan serupa
yang di hadapi rekan guru desain grafis percetakan
6. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini :
Sebagai guru, saya merancang perangkat RPP, bahan ajar, media
pembelajaran, LKPD, evaluasi, dan melaksanakan pembelajaran yang
telah dibuat.
Selain itu, saya juga berperan sebagai fasilitator dalam membantu
peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mendorong
mereka untuk mau tampil berani dan kreatif secara individu maupun
berkelompok.
Tanggung jawab saya adalah memastikan setiap peserta didik
menikmati pembelajaran yang berbeda dari yang lain namun kreatif dan
inovatif dan tidak menekan mereka dalam pembelajaran yang monoton.
7. Tantangan
Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain :
1. Merancang kegiatan pembelajaran (RPP) yang berorientasi berpikir tingkat tinggi,
menerapkan TPACK, dan memuat kegiatan yang menyenangkan untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik
2. Mengembangkan media agar kegiatan pembelajaran lebih menarik dan bermakna bagi
peserta didik
3. Membuat apersepsi yang mampu mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari
4. Membuat rumusan masalah yang mampu menarik perhatian peserta didik supaya dapat
berpikir kritis
5. Merancang LKPD yang memuat soal HOTS, berbasis TPACK dan dapat memfasilitasi
kegiatan pembelajaran
6. Menentukan jadwal pelaksanaan pembelajaran inovatif dan membuat link zoom untuk sit
in dosen dan guru pamong
7. Saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa tantangan, antara lain :
a. Kemampuan peserta didik dalam memberikan umpan balik / pertanyaan masih rendah
b. Kemampuan peserta didik dalam membuat kesimpulan masih rendah
c. Peserta didik belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan
8. Yang terlibat dalam praktik ini adalah :
1. Bapak Totok Sukardiyono, M.T selaku dosen dan Bapak Wirawan
Yogiyatno, S.Kom., M.Pd selaku guru pamong yang selalu membimbing
kegiatan PPL ini
2. Kepala SMKN 5 Tangerang yang memberikan izin pelaksanaan PPL
sesuai jadwal
3. Peserta didik kelas XI Multimedia sebagai sasaran belajar
4. Rekan sejawat sebagai observer yang membantu terlaksananya
kegiatan ini
5. Tim Broadcasting yang membantu dalam melakukan perekaman
kegiatan PPL
6. Bapak dan Ibu guru rekan seperjuangan dikelas TKI Kelompok C PPG
Daljab Kategori 1 yang saling mendukung.
9. Aksi
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru untuk menghadapi tantangan antara
lain:
1. Penerapan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan.
a. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, yaitu menyajikan
materi berupa slide ppt dan video pembelajaran, tanya jawab, memberikan
pertanyaan pemantik, berdiskusi dalam kelompok, presentasi serta pemberian
umpan balik dari peserta didik dan guru yang positif.
b. Proses penerapan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik, dan
menyenangkan yaitu mendesain persiapan perangkat pembelajaran RPP, bahan
ajar, media ajar, dan LKPD. Kemudian membuat skenario penyajian materi,
merancang aktifitas kegiatan belajar, serta poin-poin penting dalam Langkah
pembelajaran.
c. Sumber daya yang diperlukan dalam menerapkan metode pembelajaran yang
kreatif, inovatif, dan menyenangkan antara lain pemahaman guru terkait variasi
metode pembelajaran dan keterampilan yang akan digunakan. Kemampuan guru
mendesain perangkat pembelajaran serta kemampuan guru dalam menguasai
materi pembelajaran.
10. Aksi
2. Penerapan model pembelajaran inovatif
a. Strategi yang dilakukan guru dalam penerapan model
pembelajaran inovatif adalah memahami karakteristik peserta
didik dan karakteristik materi yang akan disampaikan,
selanjutnya guru memilih model pembelajaran Problem Based
Learning dengan metode study kasus.
b. Proses penerapan model pembelajaran inovatif diawali dengan
guru mempelajari bagaimana sintak dalam model pembelajaran
PBL lalu mempelajari bagaimana aktivitas guru dan siswa pada
setiap sintak. Selanjutnya guru mencari ide dan gagasan
membuat skenario aktivitas kegiatan pada materi yang akan
disampaikan, serta kemampuan guru dalam menguasai materi
pembelajaran.
11. Aksi
3. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi.
a. Strategi yang dilakukan guru dalam penggunaan media pembelajaran
yang tepat dan bervariasi adalah dengan memilih media pembelajaran
yang tepat seperti memilih video motivasi dan video pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran.
b. Proses penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariatif yaitu
dimulai dengan memetakan kebutuhan media yang akan digunakan,
selanjutnya dilakukan pembuatan media pembelajaran yang menarik baik
gambar, video, suara video, bahan PPT dan aplikasi lainnya.
c. Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran yang
tepat dan bervariatif adalah keterampilan guru menggunakan alat-alat
IT, kelengkapan sarana seperti laptop,proyektor, speaker dan jaringan
internet.
12. Siapa saja yang terlibat dalam
melaksanakan aksi:
1. Kepala sekolah SMKN 5 Kota Tangerang yang telah memberi izin dan
dukungan telah terlaksananya aksi pembelajaran hingga berjalan lancar.
2. Wakasek Kurikulum dan Wakasek Kesiswaan yang telah membantu dalam
penyusunan jadwal untuk melaksanakan aksi pembelajaran.
3. Tim Broadcast SMKN 5 Kota Tangerang yang sangat membantu dalam
merekam setiap aksi pembelajaran yang dilaksanakan sehingga guru dapat
melakukan refleksi best practice.
4. Rekan-rekan sejawat yang telah merelakan jam pelajarannya untuk
digunakan dalam melaksanakan aksi pembelajarannya ini.
5. Rekan-rekan guru di SMKN 5 Kota Tangerang yang selalu memberikan
motivasi dalam setiap pelaksanaan aksi pembelajaran.
6. Siswa-siswi kelas XI Multimedia yang menjadi talent/peserta penelitian
aksi pembelajaran.
13. Bagaimana dampak dari aksi dari
Langkah-langkah yang dilakukan?
Dampak dari metode pembelajaran yang inovatif, penerapan model
Problem Based Learning, dan media pembelajaran yang menarik
dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Hal ini dapat di lihat dari keaktifan peserta didik sehingga lebih
tertarik dalam mengikuti pembelajaran, kualitas pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik sehingga anak lebih aktif berinteraksi
dan berkolaborasi dalam diskusi kelompok serta menumbuhkan
keterampilan berpikir kritis dan hasil tes pengetahuan dan tugas
praktek yang mengalami peningkatan.
14. Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-
langkah yang dilakukan?
1. Dari hasil angket respon peserta didik terhadap penayangan video
motivasi tentang pentingnya belajar desain grafis di era digital adalah
40,9% peserta didik setuju dan 59,1% sangat setuju.
2. Pembelajaran dengan metode diskusi membuat peserta didik lebih mudah
memahami materi pemberian efek pada gambar vektor adalah 68,2%
setuju dan 31,8% sangat setuju.
3. Peserta didik menyukai media ajar pembelajaran yang di sampaikan guru
40,9% setuju dan 59,1% sangat setuju.
4. Metode dan cara mengajar memberikan kemudahan di dalam menguasai
teknik memberikan efek pada gambar vektor 54,5% setuju dan 45,5%
sangat setuju.
5. LKPD yang di berikan guru membuat peserta didik mampu berpikir
tingkat tinggi adalah 40,9% setuju dan 59,1% sangat setuju.
15. Hasilnya efektif atau tidak?
Mengapa?
1. Penerapan model Problem Based Learning sangat efektif
karena mampu menyelesaikan masalah secara berkelompok
melalui diskusi.
2. Kepala Sekolah dan rekan sejawat sangat mendukung model
yang diterapkan. Diharapkan nanti setelah proses kegiatan
PPG ini berakhir, model pembelajaran ini bisa diterapkan di
semua mata pelajaran.
3. Adapun respon peserta didik ketika dilakukan Refleksi yaitu,
mereka sangat suka dan antusias dengan model pembelajaran
ini, karena tidak cuma mengetahui teori saja tetapi juga
langsung menerapkan dalam bentuk praktikum.
16. Yang menjadi faktor keberhasilan dari
strategi yang dilakukan adalah :
1. Antusias peserta didik dalam mengerjakan penugasan
yang diberikan serta dikumpulkan sesuai dengan
deadline yang diberikan.
2. Peningkatan kualitas desain peserta didik yang telah
mengikuti pembelajaran inovatif.
3. Model pembelajaran yang diterapkan yaitu Problem
based Learning yang memberikan dampak positif
terhadap Hasil penilaian pengetahuan peserta didik
mengalami peningkatan
4. Peserta didik mampu menyajikan hasil karya dengan
melakukan presentasi.
17. Pembelajaran yang saya dapat dari
keseluruhan proses tersebut yaitu :
1. Melalui penerapan model pembelajaran Based learning (PBL) mampu
meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta
didik sehingga diharapkan melalui model ini peserta didik menjadi
semangat mengikuti pembelajaran, mampu berpikir kritis, mampu
memecahkan masalah dan meningkatkan hasil belajar.
2. Dengan adanya peningkatan motivasi dan peningkatan keterampilan
berpikir tingkat tinggi peserta dididk, maka penerapan model
pembelajaran problem based learning akan terus diterapkan di sekolah
meski proses kegiatan PPG ini berakhir.
3. Sebagai guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menentukan
metode, media dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan