SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
LAPORAN PRAKTIKUM AVERTEBRATA
PHYLUM PORIFERA
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Serlin Nurhidayati 1111016100048
Kintantia Widiya Sari 1111016100049
Muhammad Noorismail 1111016100051
Fitriasari 1111016100057
Nor Hidayati 1111016100067
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
PHYLUM PORIFERA
I. Tujuan Praktikum
Untuk mengamati morfologi dari hewan-hewan yang termasuk
dalam phylum porifera.
II. Dasar Teori
Hewan yang tergolong phylum ini dikenal dengan sponge.
Tubuhnya tersusun dari banyak sel yang mempunyai tugas tertentu,
seperti; mengambil dan mencerna makanan, reproduksi, dsb.
Ciri umum porifera adalah:
- susunan tubuhnya terdiri dari banyak sel.
- tubuhnya berpori.
- bentuk tubuh umumnya seperti piala mirip tumbuhan.
- umumnya hidup di laut.
- dibagian tubuhnya terdapat rongga besar yang disebut spongocoel.
Makanan berupa zat organik atau organisme kecil lain, yang akan
dicerna dalam vakuola makanan yang kemudian diteruskan oleh sel
amuboid ke sel-sel lainnya. Pernafasan dilakukan oleh sel-sel tubuh
dengan cara absorbsi, O2 dari air. Sedangkan CO2 dikeluarkan kembali
melalui seluruh permukaan tubuh. Reproduksinya secara vegetatif dan
generatif.
Berdasarkan sistem saluran yang ada di dalam tubuhnya, terbagi
menjadi:
a. Tipe ascon : lubang-lubang ostianya dihubungkan lansung ke
spongocoel. Contohnya: Leucosolenia, Ascetta, Olyntus.
b. Tipe sycon : lubang ostianya dihubungkan oleh saluran bercabang
kemudian ke spongocoel.
c. Tipe rhagon/leucon : lubang ostianya dihubungkan dengan saluran
bercabang, berongga dan tidak dihubungkan langsung ke
spongocoel.
Berdasarkan sifat skletonnya, porifera terbagi menjadi tiga kelas:
a. Kelas calsispongiae : rangka terbuat dari kapur, contohnya: Sycon
getinosum, Ceathrina blanca.
b. Kelas hyalospongiae : kerangka terbuat dari kersik/silikat,
contohnya: Phenorema, Hyalonema.
c. Kelas Demospongiae : rangka terbuat dari kersik, spogin atau
campuran keduanya, contohnya: Euspongia officialis, Spongilla
carteri.
III. Alat dan Bahan
1. hewan-hewan awetan porifera
2. pinset
3. loup
4. petridish
5. HCl
6. korek api
IV. Cara Kerja
1. ambil hewan awetan Porifera yang ada, letakkan diatas meja.
2. amati bentuk morfologinya secara cermat dengan menggunakan
loupe.
3. gambar,dan beri keterangan dan klasifikasinya secara lengkap.
4. ambil sepotong ragka luar dari berbagai macam Porifera kemudian
bakarlah atau tetesi dengan HCl, apa yang terjadi?
V. Hasil Pengamatan
1. Nama bagian:
a. Budding (tunas)
b. Osticulum
c. Ostium
Gambar 1
-Setelah dibakar
-Setelah ditetesi HCL
a
b
c
2. Nama bagian:
a. Ostium
Gambar 2
3. Nama bagian:
a. Ostium
b. Budding (tunas)
Gambar 3
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kita mengamati hewan yang tidak
memiliki tulang belakang ( Avertebrata ) yang berasal dari phylum
porifera. Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling
sederhana. Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori
seperti busa atau spons sehingga porifera disebut juga sebagai hewan
spons.
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan
menjadi tiga kelas, yaitu Hexactinellida (Hyalospongiae),
b
a
a
Demospongiae, dan Calcarea (Calcisspongiae). Berdasarkan hasil
pengamatan porifera yang kita amati berasal dari kelas Demospongiae.
Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90 %
dari seluruh jenis porifera. Demospongiae (dalam bahasa yunani,
demo=tebal,spongia=spons) memiliki rangka yang tersusun dari
serabut spongin. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung
pigmen yang terdapat pada amebosit. Contoh Demospongiae adalah
spongia.
Umumnya Demospongiae hidup dilaut dalam maupun dangkal,
meskipun ada yang di air tawar. Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan
bercabang. Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1
meter. Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.
Ada tiga jenis spesies yang kita amati yaitu Aplysina aerphoba,
Spongia sp. dan Haliclona oculata
1. Klasifikasi Aplysina aerophoba
Kingdom : Animalia
Pyilum : Porifera
Class : Demodpongiae
Ordo : Verongida
Family : Aplysinidae
Genus : Aplysina
Spesies : Aplysina aerophoba
Aplysina aerophoba berbentuk seperti tabung berwarna
kuning cerah. Jika keluar dari air tanpa di awetkan warnanya
akan menjadi biru kegelapan. Sponsnya kompresibel dan
seperti karet. Bentuk tubuh dewasanya tubular tidak beraturan,
tingginya mencapai 3-4 cm dan diameternya 1-2.5 cm.
Permukaaan bawah membentuk seperti tabung panjang dan
padat, permukaaannya licin jika di sentuh dan conulesnya
menutupi permukaan yang tidak beraturan, cukup kuat, kenyal,
dan tidak memiliki spikula. Habitatnya di perairan dangkal
yang terkena langsung oleh sinar matahari.
Dalam praktikum ini, dilakukan dua perlakuan. Pertama,
spesimen di panaskan diatas api. Kedua, spesimen ditetesi
dengan larutan HCl. Tujun dari penetesan larutan HCl adalah
untuk mengetahui apakah spikula terbuat dari silika atau zat
kapur.
Pada Aplysina aerophoba ketika dipanaskan,tubunya
menyusut dari ukuran semula dan lambat laun akan terbakar.
Sedangkan ketika spesimen tersebut ditetesi dengan larutan
HCl, tubuhnya menjadi agak mengembang dan terlihat
melunak. Hal ini terjadi karena sel-sel tubuhnya tersusun dari
bahan spongis (organik).
2. Klasifikasi Spongia sp.
Kingdom : Animalia
Phyllum : Porifera
Classis : Demospongia
Ordo : Keratosa
Genus : Spongia
Species : Spongia sp.
Ciri-ciri morfologi dari spongia sp antara lain: tubuhnya
berpori (ostium) yang berhubungan dengan suatu ruangan
disebelah dalam yang disebut spongocoel. tubuh porifera
asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan.
Tubuhnya memiliki banyak pori yang merupakan awal dari
system kanal (saluran air) yang menghubungkan lingkungan
eksternal dengan lingkungan internal. Tubuh porifera tidak
dilengkapi dengan apa yang disebut apendiks dan bagian tubuh
yang dapat digerakkan. Tubuh porifera belum memiliki saluran
pencernaan makanan, adapun pencernannya berlangsung
secara intraseluler. Tubuh porifera dilengkapi dengan kerangka
dalam yang tersusun atas bentuk Kristal dari spikula–spikula
atau bahan fiber yang terbuat dari bahan organik. memiliki tiga
tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan
amoebosit.
Spongia sp berhabitat air laut dan melimpah di daerah ini,
umumnya hidup menempel pada substrat dasar pantai yang
berupa bebatuan, cangkang, koral dari karang.
Pada Spongia sp. ketika dipanaskan, tidak terjadi perubahan
pada spesimen tersebut. Namun, setelah dilakukan perlakuan
yang kedua yakni ditetesi dengan larutan HCl, tubuh Spongia
sp. Terlihat berbuih, pori-porinya (ostium) terlihat lebih jelas,
warna permukaannya menjadi lebih terang karena pada saat
tubuh Spongia sp. berbuih, ternyata hal tersebut merupakan
proses pengikisan tehadap zat yang terkandung dalam Spongia
sp..
3. Klasifikasi Haliclona oculata
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Demospongiae
Ordo : Haplosclerida
Family : Chalinidae
Genus : Haliclona
Spesies : Haliclona oculata
Haliclona oculata struktur tubuhnya lunak, dan tersusun
atas sponging. Ostium tersebar di seluruh permukaan tubuh
dan sebagian besr hidupnya sesil. Haliclona oculata berwarna
kuning karena memiliki pigmen di ameobosit, oskulum
terdapat diujung dan ada pula yang ditengah permukaan tubuh,
terhubung ke spongioceol. Haliclona oculata hidup di lautan
dangkal dan penggunaan HCl untuk mengetahui apakah
spikula terbuat dari silica atau zat kapur.
Sistem Pencernaan pada Haliclona oculata makanan masuk
ke dalam tubuh melalui pori-pori makanan bersama aliran air
bisa disebabkan oleh aktivitas flagellum, melalui sistem canal,
dan sampai pada koanosit. Makanan tersebut ditampung oleh
koanosit (yang di dalamnya berbentuk corong) dan kemudian
di cernakan oleh choangcyte, makanan yang sudah dicerna
kemudian di transfer ke seluruh tubuh oleh sel amoebosit ini.
Cara pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 juga melalui
sistem canal secara difusi.
Beberapa demosponges adalah hemaprodit. Reproduksinya
vivipar, ovipar. Atau aseksual. Reproduksi aseksual terjadi
dengan cara bertunas, fragmentasi, atau produksi tahan tubuh
bulat disebut gemmulae. Larva demosponge sebagian atau
sepenuhnya berbulu mata, biasanya blastulanya memanjang
(berongga larva) atau perenchymellae (padat larva) sekita
300mm lamanya larva berenang atau merangkak di sekitar
selama beberapa jam, setelah itu mereka menetap di substrat
dan bermetamorfosis menjadi spons dewasa.
Sistem Ekskresi Haliclona oculata adalah sisa metabolisme
dikeluarkan melalui sistem canal yang akhirnya di buang
melalui osculum.
Sama seperti halnya pada Spongia sp., Haliclona oculata
ketika dipanaskan, tidak terjadi perubahan pada spesimen
tersebut. Namun, setelah dilakukan perlakuan yang kedua
yakni ditetesi dengan larutan HCl, tubuh Spongia sp. Terlihat
berbuih, pori-porinya (ostium) terlihat lebih jelas, warna
permukaannya menjadi lebih terang dan terjadi pengikisan
pada permukaannya.
VII. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini, kita mengamati hewan yang tidak
memiliki tulang belakang ( Avertebrata ) yang berasal dari phylum
porifera. Ada tiga jenis spesies yang kita amati yaitu Aplysina
aerphoba, Spongia sp. dan Haliclona oculata.Ketiganya merupakan
porifera dalam kelas Demospongia.
VIII. Daftar pustaka
Rusyana, Adun.Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta, 2011.
Suhardi. Evolusi Avertebrata. Jakarta: Penerbit UI, 2007.
Suwignyo,Sugiarto. Avetebrata Air Jilid I1. Jakarta: Penebar Swadaya,
2005.
http://www.spongeguide.org/speciesinfo.php?species=49
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19413106

More Related Content

What's hot

Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiBudi Setiyawan
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeMaedy Ripani
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...Lana Karyatna
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 

What's hot (20)

PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 2 sub classis magnoliidae
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Euspongia sp
Euspongia spEuspongia sp
Euspongia sp
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
Laporan peng. labor
Laporan peng. laborLaporan peng. labor
Laporan peng. labor
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Makalah Nemathelminthes
Makalah NemathelminthesMakalah Nemathelminthes
Makalah Nemathelminthes
 

Viewers also liked

Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisSinggih Azwar Anas
 
PORIFERA
PORIFERAPORIFERA
PORIFERAAida
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanElmisa Subama
 
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanAzizah Kuswardini
 
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...Biology Education
 
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthesFilum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthesSungminsshi
 
Ppt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaPpt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaR Januari
 
Power point porifera
Power point poriferaPower point porifera
Power point poriferaImawaty Yulia
 
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)Lastri Mei Liska Harahap
 
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))Muhamad Toha
 
スマホサービスにおける、UIデザインのノウハウと実例
スマホサービスにおける、UIデザインのノウハウと実例スマホサービスにおける、UIデザインのノウハウと実例
スマホサービスにおける、UIデザインのノウハウと実例yosuke sato
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

Viewers also liked (20)

Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
PORIFERA
PORIFERAPORIFERA
PORIFERA
 
Klasifikasi porifera
Klasifikasi poriferaKlasifikasi porifera
Klasifikasi porifera
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
 
Phylum porifera
Phylum poriferaPhylum porifera
Phylum porifera
 
Phylum porifera
Phylum poriferaPhylum porifera
Phylum porifera
 
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
 
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
 
PHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERAPHYLUM PORIFERA
PHYLUM PORIFERA
 
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthesFilum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
 
Ppt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaPpt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan porifera
 
Avertebrata ppt
Avertebrata pptAvertebrata ppt
Avertebrata ppt
 
Presentation of porifera
Presentation of poriferaPresentation of porifera
Presentation of porifera
 
Power point porifera
Power point poriferaPower point porifera
Power point porifera
 
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)
Deskripsi Spesies Filum coelenterata (Paleontologi)
 
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
 
スマホサービスにおける、UIデザインのノウハウと実例
スマホサービスにおける、UIデザインのノウハウと実例スマホサービスにおける、UIデザインのノウハウと実例
スマホサービスにおける、UIデザインのノウハウと実例
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Laporan praktikum porifera kelompok 6

Similar to Laporan praktikum porifera kelompok 6 (20)

porifera.pptx
porifera.pptxporifera.pptx
porifera.pptx
 
Xmia4 porifera
Xmia4 poriferaXmia4 porifera
Xmia4 porifera
 
Acara 4 porifera
Acara 4 poriferaAcara 4 porifera
Acara 4 porifera
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Materi Porifera
Materi Porifera Materi Porifera
Materi Porifera
 
Klasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas XKlasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas X
 
Filum porifera
Filum poriferaFilum porifera
Filum porifera
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
porifera
poriferaporifera
porifera
 
Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)Porifera dan ctenophora (power point)
Porifera dan ctenophora (power point)
 
Kelompok1 x6 biologi-smstr2
Kelompok1 x6 biologi-smstr2Kelompok1 x6 biologi-smstr2
Kelompok1 x6 biologi-smstr2
 
Tugas ppt zoin
Tugas ppt zoinTugas ppt zoin
Tugas ppt zoin
 
Artikel porifera 2
Artikel porifera 2Artikel porifera 2
Artikel porifera 2
 
Filum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluskaFilum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluska
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Biologi laut 2012 echinodermata
Biologi laut 2012 echinodermataBiologi laut 2012 echinodermata
Biologi laut 2012 echinodermata
 
Porifera
PoriferaPorifera
Porifera
 
Ppt ucup pik
Ppt ucup pikPpt ucup pik
Ppt ucup pik
 

More from Nor Hidayati

Asam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimAsam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimNor Hidayati
 
Mitosis dan Meiosis
Mitosis dan MeiosisMitosis dan Meiosis
Mitosis dan MeiosisNor Hidayati
 
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaLaporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaNor Hidayati
 
Makalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawMakalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawNor Hidayati
 
Makalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docMakalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docNor Hidayati
 
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayatiPpt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayatiNor Hidayati
 

More from Nor Hidayati (7)

Asam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimAsam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzim
 
Mitosis dan Meiosis
Mitosis dan MeiosisMitosis dan Meiosis
Mitosis dan Meiosis
 
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaLaporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
 
Makalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawMakalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsaw
 
Makalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docMakalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.doc
 
Latihan medtek
Latihan medtekLatihan medtek
Latihan medtek
 
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayatiPpt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
 

Recently uploaded

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Recently uploaded (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

Laporan praktikum porifera kelompok 6

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM AVERTEBRATA PHYLUM PORIFERA Disusun Oleh : Kelompok 6 Serlin Nurhidayati 1111016100048 Kintantia Widiya Sari 1111016100049 Muhammad Noorismail 1111016100051 Fitriasari 1111016100057 Nor Hidayati 1111016100067 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013
  • 2. PHYLUM PORIFERA I. Tujuan Praktikum Untuk mengamati morfologi dari hewan-hewan yang termasuk dalam phylum porifera. II. Dasar Teori Hewan yang tergolong phylum ini dikenal dengan sponge. Tubuhnya tersusun dari banyak sel yang mempunyai tugas tertentu, seperti; mengambil dan mencerna makanan, reproduksi, dsb. Ciri umum porifera adalah: - susunan tubuhnya terdiri dari banyak sel. - tubuhnya berpori. - bentuk tubuh umumnya seperti piala mirip tumbuhan. - umumnya hidup di laut. - dibagian tubuhnya terdapat rongga besar yang disebut spongocoel. Makanan berupa zat organik atau organisme kecil lain, yang akan dicerna dalam vakuola makanan yang kemudian diteruskan oleh sel amuboid ke sel-sel lainnya. Pernafasan dilakukan oleh sel-sel tubuh dengan cara absorbsi, O2 dari air. Sedangkan CO2 dikeluarkan kembali melalui seluruh permukaan tubuh. Reproduksinya secara vegetatif dan generatif. Berdasarkan sistem saluran yang ada di dalam tubuhnya, terbagi menjadi: a. Tipe ascon : lubang-lubang ostianya dihubungkan lansung ke spongocoel. Contohnya: Leucosolenia, Ascetta, Olyntus. b. Tipe sycon : lubang ostianya dihubungkan oleh saluran bercabang kemudian ke spongocoel.
  • 3. c. Tipe rhagon/leucon : lubang ostianya dihubungkan dengan saluran bercabang, berongga dan tidak dihubungkan langsung ke spongocoel. Berdasarkan sifat skletonnya, porifera terbagi menjadi tiga kelas: a. Kelas calsispongiae : rangka terbuat dari kapur, contohnya: Sycon getinosum, Ceathrina blanca. b. Kelas hyalospongiae : kerangka terbuat dari kersik/silikat, contohnya: Phenorema, Hyalonema. c. Kelas Demospongiae : rangka terbuat dari kersik, spogin atau campuran keduanya, contohnya: Euspongia officialis, Spongilla carteri. III. Alat dan Bahan 1. hewan-hewan awetan porifera 2. pinset 3. loup 4. petridish 5. HCl 6. korek api IV. Cara Kerja 1. ambil hewan awetan Porifera yang ada, letakkan diatas meja. 2. amati bentuk morfologinya secara cermat dengan menggunakan loupe. 3. gambar,dan beri keterangan dan klasifikasinya secara lengkap. 4. ambil sepotong ragka luar dari berbagai macam Porifera kemudian bakarlah atau tetesi dengan HCl, apa yang terjadi?
  • 4. V. Hasil Pengamatan 1. Nama bagian: a. Budding (tunas) b. Osticulum c. Ostium Gambar 1 -Setelah dibakar -Setelah ditetesi HCL a b c
  • 5. 2. Nama bagian: a. Ostium Gambar 2 3. Nama bagian: a. Ostium b. Budding (tunas) Gambar 3 VI. Pembahasan Pada praktikum kali ini, kita mengamati hewan yang tidak memiliki tulang belakang ( Avertebrata ) yang berasal dari phylum porifera. Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga porifera disebut juga sebagai hewan spons. Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hexactinellida (Hyalospongiae), b a a
  • 6. Demospongiae, dan Calcarea (Calcisspongiae). Berdasarkan hasil pengamatan porifera yang kita amati berasal dari kelas Demospongiae. Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90 % dari seluruh jenis porifera. Demospongiae (dalam bahasa yunani, demo=tebal,spongia=spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin. Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amebosit. Contoh Demospongiae adalah spongia. Umumnya Demospongiae hidup dilaut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar. Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang. Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter. Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid. Ada tiga jenis spesies yang kita amati yaitu Aplysina aerphoba, Spongia sp. dan Haliclona oculata 1. Klasifikasi Aplysina aerophoba Kingdom : Animalia Pyilum : Porifera Class : Demodpongiae Ordo : Verongida Family : Aplysinidae Genus : Aplysina Spesies : Aplysina aerophoba Aplysina aerophoba berbentuk seperti tabung berwarna kuning cerah. Jika keluar dari air tanpa di awetkan warnanya akan menjadi biru kegelapan. Sponsnya kompresibel dan seperti karet. Bentuk tubuh dewasanya tubular tidak beraturan, tingginya mencapai 3-4 cm dan diameternya 1-2.5 cm. Permukaaan bawah membentuk seperti tabung panjang dan padat, permukaaannya licin jika di sentuh dan conulesnya menutupi permukaan yang tidak beraturan, cukup kuat, kenyal,
  • 7. dan tidak memiliki spikula. Habitatnya di perairan dangkal yang terkena langsung oleh sinar matahari. Dalam praktikum ini, dilakukan dua perlakuan. Pertama, spesimen di panaskan diatas api. Kedua, spesimen ditetesi dengan larutan HCl. Tujun dari penetesan larutan HCl adalah untuk mengetahui apakah spikula terbuat dari silika atau zat kapur. Pada Aplysina aerophoba ketika dipanaskan,tubunya menyusut dari ukuran semula dan lambat laun akan terbakar. Sedangkan ketika spesimen tersebut ditetesi dengan larutan HCl, tubuhnya menjadi agak mengembang dan terlihat melunak. Hal ini terjadi karena sel-sel tubuhnya tersusun dari bahan spongis (organik). 2. Klasifikasi Spongia sp. Kingdom : Animalia Phyllum : Porifera Classis : Demospongia Ordo : Keratosa Genus : Spongia Species : Spongia sp. Ciri-ciri morfologi dari spongia sp antara lain: tubuhnya berpori (ostium) yang berhubungan dengan suatu ruangan disebelah dalam yang disebut spongocoel. tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial. berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan. Tubuhnya memiliki banyak pori yang merupakan awal dari system kanal (saluran air) yang menghubungkan lingkungan eksternal dengan lingkungan internal. Tubuh porifera tidak dilengkapi dengan apa yang disebut apendiks dan bagian tubuh yang dapat digerakkan. Tubuh porifera belum memiliki saluran
  • 8. pencernaan makanan, adapun pencernannya berlangsung secara intraseluler. Tubuh porifera dilengkapi dengan kerangka dalam yang tersusun atas bentuk Kristal dari spikula–spikula atau bahan fiber yang terbuat dari bahan organik. memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit. Spongia sp berhabitat air laut dan melimpah di daerah ini, umumnya hidup menempel pada substrat dasar pantai yang berupa bebatuan, cangkang, koral dari karang. Pada Spongia sp. ketika dipanaskan, tidak terjadi perubahan pada spesimen tersebut. Namun, setelah dilakukan perlakuan yang kedua yakni ditetesi dengan larutan HCl, tubuh Spongia sp. Terlihat berbuih, pori-porinya (ostium) terlihat lebih jelas, warna permukaannya menjadi lebih terang karena pada saat tubuh Spongia sp. berbuih, ternyata hal tersebut merupakan proses pengikisan tehadap zat yang terkandung dalam Spongia sp.. 3. Klasifikasi Haliclona oculata Kingdom : Animalia Phylum : Porifera Class : Demospongiae Ordo : Haplosclerida Family : Chalinidae Genus : Haliclona Spesies : Haliclona oculata Haliclona oculata struktur tubuhnya lunak, dan tersusun atas sponging. Ostium tersebar di seluruh permukaan tubuh dan sebagian besr hidupnya sesil. Haliclona oculata berwarna kuning karena memiliki pigmen di ameobosit, oskulum
  • 9. terdapat diujung dan ada pula yang ditengah permukaan tubuh, terhubung ke spongioceol. Haliclona oculata hidup di lautan dangkal dan penggunaan HCl untuk mengetahui apakah spikula terbuat dari silica atau zat kapur. Sistem Pencernaan pada Haliclona oculata makanan masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori makanan bersama aliran air bisa disebabkan oleh aktivitas flagellum, melalui sistem canal, dan sampai pada koanosit. Makanan tersebut ditampung oleh koanosit (yang di dalamnya berbentuk corong) dan kemudian di cernakan oleh choangcyte, makanan yang sudah dicerna kemudian di transfer ke seluruh tubuh oleh sel amoebosit ini. Cara pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 juga melalui sistem canal secara difusi. Beberapa demosponges adalah hemaprodit. Reproduksinya vivipar, ovipar. Atau aseksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan cara bertunas, fragmentasi, atau produksi tahan tubuh bulat disebut gemmulae. Larva demosponge sebagian atau sepenuhnya berbulu mata, biasanya blastulanya memanjang (berongga larva) atau perenchymellae (padat larva) sekita 300mm lamanya larva berenang atau merangkak di sekitar selama beberapa jam, setelah itu mereka menetap di substrat dan bermetamorfosis menjadi spons dewasa. Sistem Ekskresi Haliclona oculata adalah sisa metabolisme dikeluarkan melalui sistem canal yang akhirnya di buang melalui osculum. Sama seperti halnya pada Spongia sp., Haliclona oculata ketika dipanaskan, tidak terjadi perubahan pada spesimen tersebut. Namun, setelah dilakukan perlakuan yang kedua yakni ditetesi dengan larutan HCl, tubuh Spongia sp. Terlihat berbuih, pori-porinya (ostium) terlihat lebih jelas, warna
  • 10. permukaannya menjadi lebih terang dan terjadi pengikisan pada permukaannya. VII. Kesimpulan Pada praktikum kali ini, kita mengamati hewan yang tidak memiliki tulang belakang ( Avertebrata ) yang berasal dari phylum porifera. Ada tiga jenis spesies yang kita amati yaitu Aplysina aerphoba, Spongia sp. dan Haliclona oculata.Ketiganya merupakan porifera dalam kelas Demospongia. VIII. Daftar pustaka Rusyana, Adun.Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta, 2011. Suhardi. Evolusi Avertebrata. Jakarta: Penerbit UI, 2007. Suwignyo,Sugiarto. Avetebrata Air Jilid I1. Jakarta: Penebar Swadaya, 2005. http://www.spongeguide.org/speciesinfo.php?species=49 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19413106