SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Disusun oleh :
• Agil Shabika Amany
• Ayuningtias Eka A
• Hesti Kusdianingrum
• Maria Felisitas
• Olyvia Ayu Wulandari
• Vira Kumalasari
 Di mulai setelah lahirnya bayi dan berakirnya
dengan lahirnya palsenta.
 otot uterus berkontraksi mengikuti berkurangnya
ukuran rongga uterus secara tiba – tiba setelah
lahirnya bayi. Penyusutan rongga uterus ini
menyebabkan berkurangnya ukuran tempat
implantasi plasenta, karena implementasi
menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran
plasenta tidak berubah, maka plasenta akan
menekuk, menebal kemudian dilepaskan dari
dinding uterus. Setelah lepas, plasenta turun
kebagian bawah uterus atau atas bagian vagina.
(JNPK-KR,2004).
WHO Recommendations for Active Management of the
Third Stage of Labour (AMTSL), 2012
The use of uterotonics for the prevention of postpartum haemorrhage (PPH)
during the third stage of labour is recommended for all births.
Oxytocin (10 IU, IV/IM) is the recommended uterotonic drug for the prevention of
PPH.
In settings where skilled birth attendants are available, controlled cord traction
(CCT) is recommended for vaginal births if the care provider and the parturient
woman regard a small reduction in blood loss and a small reduction in the
duration of the third stage of labour as important.
In settings where skilled birth attendants are unavailable, CCT is not
recommended.
Sustained uterine massage is not recommended as an intervention to prevent
PPH in women who have received prophylactic oxytocin.
Postpartum abdominal uterine tonus assessment for early identification of uterine
atony is recommended for all women.
CCT is the recommended method for removal of the placenta in caesarean
section.
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2
jam setelahnya (2 jam post partum).
 Anamnesis: keluhan subjektif ibu
kemampuan BAB dan BAK, menyusui dini,
lochea (warna dan bau).
 Pemeriksaan fisik: uterus (involusi), vulva
vagina dan perineum (bekas laserasi),
payudara.
 Konseling: kebersihan diri, gizi, aktifitas fisik,
senggama, kontrasepsi (KB).
Memperkirakan kehilangan darah hanyalah satu cara untuk
menilai kondisi pasien. Cara tak langsung untuk mengukur
jumlah kehilangan darah adalah melalui penampakan gejala
dan tekanan darah. Apabila perdarahan menyebabkan pasien
lemas, pusing, dan kesadaran menurun serta tekanan darah
sistol turun lebih dari 10 mmHg, maka telah terjadi
perdarahan lebih dari 500 ml. Bila pasien mengalami syok
hipovolemik maka pasien telah kehilangan darah 50% dari
total jumlah darah (2000-2500 ml). Penting untuk selalu
memantau keadaan umum dan menilai jumlah kehilangan
darah pasien selama kala 4 selama melalui pemeriksaan
tanda vital, jumlah darah yang keluar, dan komdisi uterus.
 Kolporeksis : robekan pada dinding atas vagina
sehingga mengenai atau terpisah dari serviks
atau sebagian uterus. Robekan tersebut dapat
terbentuk lingkaran atau memanjang.
 Robekan porsio : robekan yang terjadi pada
serviks uteri, mulai ujung serviks sampai OUI.
Bila robekan melebihi bagian tersebut (ujung luka
atau robekan tidak terlihat).
 Ruktur perineum : robekan pada perineum. Dapat
digolongkan menjadi rukture perineum derajat I
sd IV tergantung luasnya robekan.
Macam-Macam Penjahitan
1. Menjahit Luka Episiotomi Medialis
2. Menjahit Luka Episiotomi Mediolateralis
3. Menjahit Luka Episiotomi Lateralis
4. Menjahit Luka Episiotomi Menurut Derajat
Luka
 1 Laserasi epitel vagina atau laserasi pada kulit
perineum saja TIDAK PERLU DIJAHIT
 2 Melibatkan kerusakan pada otot-otot
perineum, tetapi tidak melibatkan kerusakan
sfingter ani
 3 Kerusakan pada otot sfingter ani
 3a: robekan < 50% sfingter ani eksterna
 3b: robekan > 50% sfingter ani ekterna
 3c: robekan juga meliputi sfingter ani interna
 4 Robekan stadium tiga disertai robekan epitel
anus
 Jahit mukosa vagina
secara jelujur
 dengan benang 2-0
mulai dari 1 cm di
 atas puncak luka di
dalam vagina sampai
 pada batas vagina.
 Lanjutkan jahitan pada
daerah otot perineum
 sampai ujung luka pada
perineum secara
 jelujur dengan benang
2-0.
 Lihat ke dalam luka
untuk mengetahui
 letak ototnya.
 Penting sekali untuk
menjahit otot ke otot
 agar tidak ada rongga di
antaranya.
 Carilah lapisan subkutikuler
persis dibawah lapisan kulit
 Lanjutkan dengan jahitan
subkutikuler
 kembali ke arah batas vagina,
akhiri dengan simpul mati
pada bagian dalam vagina
 Potong kedua ujung benang,
dan hanya disisakan masing-
masing 1 cm.
 Jika robekan cukup luas dan
dalam, lakukan colok dubur,
dan pastikan tidak ada bagian
rektum terjahit.
 CATATAN : penjahitan ini harus dilakukan oleh penolong yang
berkompeten. Segera rujuk bila tidak mampu.
1. Ika ayu (B15025)
Bagaimana cara menghitung derajat ?
(Memeriksa vagina terlebih dahulu untuk
mengetahui robekannya lalu memeriksa
dubur dengan colok dubur. Sfingter ani=otot
pada anus)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 
Tumor Jinak Ginekologi
Tumor Jinak GinekologiTumor Jinak Ginekologi
Tumor Jinak Ginekologi
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Solusio plasenta
Solusio plasentaSolusio plasenta
Solusio plasenta
 
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaEvidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shinta
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
kebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala IIIkebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala III
 
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
ASUHAN KEBIDANAN METRITIS
ASUHAN KEBIDANAN METRITISASUHAN KEBIDANAN METRITIS
ASUHAN KEBIDANAN METRITIS
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
Ppt neontus tentang obstipasi
Ppt neontus tentang obstipasiPpt neontus tentang obstipasi
Ppt neontus tentang obstipasi
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
06 partograf
06 partograf06 partograf
06 partograf
 

Andere mochten auch

Anexo ii infantil_primaria_solicitud_admision
Anexo ii infantil_primaria_solicitud_admisionAnexo ii infantil_primaria_solicitud_admision
Anexo ii infantil_primaria_solicitud_admisionauxihe
 
Cómo acreditar los derechos de autor
Cómo acreditar los derechos de autorCómo acreditar los derechos de autor
Cómo acreditar los derechos de autorEstuardo Llarena
 
Abhimanyu Roy Updated Resume
Abhimanyu Roy Updated ResumeAbhimanyu Roy Updated Resume
Abhimanyu Roy Updated ResumeAbhimanyu Roy
 
arch.Heba Sabek_ Portfolio
arch.Heba Sabek_ Portfolioarch.Heba Sabek_ Portfolio
arch.Heba Sabek_ PortfolioHeba Sabek
 
استراتيجيات التعامل مع ضغوط العمل وتحليل المشكلات واتخاذ القرارات
استراتيجيات التعامل مع ضغوط العمل وتحليل المشكلات واتخاذ القراراتاستراتيجيات التعامل مع ضغوط العمل وتحليل المشكلات واتخاذ القرارات
استراتيجيات التعامل مع ضغوط العمل وتحليل المشكلات واتخاذ القراراتDr.hany shared
 
Contratos Mercantiles. Cuestionario 04. Contratos mercantiles.
Contratos Mercantiles. Cuestionario 04. Contratos mercantiles. Contratos Mercantiles. Cuestionario 04. Contratos mercantiles.
Contratos Mercantiles. Cuestionario 04. Contratos mercantiles. Marlenne Juárez Rodríguez
 

Andere mochten auch (10)

Навигатор 46
Навигатор   46Навигатор   46
Навигатор 46
 
Pitch - used on Prezi
Pitch - used on PreziPitch - used on Prezi
Pitch - used on Prezi
 
Anexo ii infantil_primaria_solicitud_admision
Anexo ii infantil_primaria_solicitud_admisionAnexo ii infantil_primaria_solicitud_admision
Anexo ii infantil_primaria_solicitud_admision
 
Cómo acreditar los derechos de autor
Cómo acreditar los derechos de autorCómo acreditar los derechos de autor
Cómo acreditar los derechos de autor
 
Taller 1 ofimatica
Taller 1 ofimaticaTaller 1 ofimatica
Taller 1 ofimatica
 
Abhimanyu Roy Updated Resume
Abhimanyu Roy Updated ResumeAbhimanyu Roy Updated Resume
Abhimanyu Roy Updated Resume
 
Curriculum vitae
Curriculum vitae Curriculum vitae
Curriculum vitae
 
arch.Heba Sabek_ Portfolio
arch.Heba Sabek_ Portfolioarch.Heba Sabek_ Portfolio
arch.Heba Sabek_ Portfolio
 
استراتيجيات التعامل مع ضغوط العمل وتحليل المشكلات واتخاذ القرارات
استراتيجيات التعامل مع ضغوط العمل وتحليل المشكلات واتخاذ القراراتاستراتيجيات التعامل مع ضغوط العمل وتحليل المشكلات واتخاذ القرارات
استراتيجيات التعامل مع ضغوط العمل وتحليل المشكلات واتخاذ القرارات
 
Contratos Mercantiles. Cuestionario 04. Contratos mercantiles.
Contratos Mercantiles. Cuestionario 04. Contratos mercantiles. Contratos Mercantiles. Cuestionario 04. Contratos mercantiles.
Contratos Mercantiles. Cuestionario 04. Contratos mercantiles.
 

Ähnlich wie Untuk menghitung derajat robekan perineum, lakukan langkah-langkah berikut:1. Periksa vagina untuk mengetahui apakah ada robekan pada mukosa vagina atau tidak. 2. Periksa daerah perineum untuk melihat apakah ada robekan pada otot-otot perineum. 3. Lakukan pemeriksaan colok dubur untuk melihat apakah ada yang terlibatnya sfingter ani (otot pada anus).4. D

Ähnlich wie Untuk menghitung derajat robekan perineum, lakukan langkah-langkah berikut:1. Periksa vagina untuk mengetahui apakah ada robekan pada mukosa vagina atau tidak. 2. Periksa daerah perineum untuk melihat apakah ada robekan pada otot-otot perineum. 3. Lakukan pemeriksaan colok dubur untuk melihat apakah ada yang terlibatnya sfingter ani (otot pada anus).4. D (20)

Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptxAsuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
INTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptxINTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptx
 
Fisiologi persalinan
Fisiologi persalinanFisiologi persalinan
Fisiologi persalinan
 
Tindakan kbi AKBID PARAMATA RAHA
Tindakan kbi AKBID PARAMATA RAHA Tindakan kbi AKBID PARAMATA RAHA
Tindakan kbi AKBID PARAMATA RAHA
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
Haemorraghe post partum
Haemorraghe post partumHaemorraghe post partum
Haemorraghe post partum
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
Makalah hpp
Makalah hppMakalah hpp
Makalah hpp
 
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxSGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
 
HIS.pptx
HIS.pptxHIS.pptx
HIS.pptx
 
256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin
 
Pp hdocx
Pp hdocxPp hdocx
Pp hdocx
 
BAB III APN Kala III Atonia.ppt
BAB III APN Kala III Atonia.pptBAB III APN Kala III Atonia.ppt
BAB III APN Kala III Atonia.ppt
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
kelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptxkelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptx
 

Mehr von hesti kusdianingrum

Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...hesti kusdianingrum
 
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartumPenatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartumhesti kusdianingrum
 
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejang
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejangpenatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejang
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejanghesti kusdianingrum
 
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daurProtein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daurhesti kusdianingrum
 
perubahan fisiologi sisitem intergumen pada wanita hamil
perubahan fisiologi sisitem intergumen pada wanita hamilperubahan fisiologi sisitem intergumen pada wanita hamil
perubahan fisiologi sisitem intergumen pada wanita hamilhesti kusdianingrum
 
antropologi dan kaebudayaan dasar
antropologi dan kaebudayaan dasarantropologi dan kaebudayaan dasar
antropologi dan kaebudayaan dasarhesti kusdianingrum
 
Perubahan fisiologi sistem intergumen pada ibu hamil
Perubahan fisiologi sistem intergumen pada  ibu hamilPerubahan fisiologi sistem intergumen pada  ibu hamil
Perubahan fisiologi sistem intergumen pada ibu hamilhesti kusdianingrum
 
Pengaruh status gizi dengan menarche
Pengaruh status gizi dengan menarchePengaruh status gizi dengan menarche
Pengaruh status gizi dengan menarchehesti kusdianingrum
 
Makalah macam macam-perubahan dalam pelayanan kesehatan
Makalah macam macam-perubahan dalam pelayanan kesehatanMakalah macam macam-perubahan dalam pelayanan kesehatan
Makalah macam macam-perubahan dalam pelayanan kesehatanhesti kusdianingrum
 
persiapan fisik pasien sebelum tindakn bedah
persiapan fisik pasien sebelum tindakn bedahpersiapan fisik pasien sebelum tindakn bedah
persiapan fisik pasien sebelum tindakn bedahhesti kusdianingrum
 

Mehr von hesti kusdianingrum (20)

contraseption method
contraseption methodcontraseption method
contraseption method
 
Penatalaksanaan kejang
Penatalaksanaan kejangPenatalaksanaan kejang
Penatalaksanaan kejang
 
askeb abortus imminens
askeb abortus imminensaskeb abortus imminens
askeb abortus imminens
 
askeb anemia ringan
askeb anemia ringanaskeb anemia ringan
askeb anemia ringan
 
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...
Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan anak yang berlandaskan aetika ydan p...
 
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartumPenatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
Penatalaksanaan rujukan pada pendarahan postpartum
 
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejang
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejangpenatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejang
penatalaksanaan jenis dan sistem rujukan kejang
 
Kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remajaKesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remaja
 
Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar
 
tanda kemungkinan kehamilan
tanda kemungkinan kehamilantanda kemungkinan kehamilan
tanda kemungkinan kehamilan
 
Sejarah bidan di indonesia
Sejarah bidan di indonesiaSejarah bidan di indonesia
Sejarah bidan di indonesia
 
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daurProtein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
Protein dan efeknya bagi kesehatan wanita sepanjang daur
 
perubahan fisiologi sisitem intergumen pada wanita hamil
perubahan fisiologi sisitem intergumen pada wanita hamilperubahan fisiologi sisitem intergumen pada wanita hamil
perubahan fisiologi sisitem intergumen pada wanita hamil
 
antropologi dan kaebudayaan dasar
antropologi dan kaebudayaan dasarantropologi dan kaebudayaan dasar
antropologi dan kaebudayaan dasar
 
Perubahan fisiologi sistem intergumen pada ibu hamil
Perubahan fisiologi sistem intergumen pada  ibu hamilPerubahan fisiologi sistem intergumen pada  ibu hamil
Perubahan fisiologi sistem intergumen pada ibu hamil
 
Pengaruh status gizi dengan menarche
Pengaruh status gizi dengan menarchePengaruh status gizi dengan menarche
Pengaruh status gizi dengan menarche
 
Makalah macam macam-perubahan dalam pelayanan kesehatan
Makalah macam macam-perubahan dalam pelayanan kesehatanMakalah macam macam-perubahan dalam pelayanan kesehatan
Makalah macam macam-perubahan dalam pelayanan kesehatan
 
penyebab korupsi
penyebab korupsipenyebab korupsi
penyebab korupsi
 
komunikasi itrapersonal
komunikasi itrapersonalkomunikasi itrapersonal
komunikasi itrapersonal
 
persiapan fisik pasien sebelum tindakn bedah
persiapan fisik pasien sebelum tindakn bedahpersiapan fisik pasien sebelum tindakn bedah
persiapan fisik pasien sebelum tindakn bedah
 

Kürzlich hochgeladen

D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 

Kürzlich hochgeladen (17)

D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 

Untuk menghitung derajat robekan perineum, lakukan langkah-langkah berikut:1. Periksa vagina untuk mengetahui apakah ada robekan pada mukosa vagina atau tidak. 2. Periksa daerah perineum untuk melihat apakah ada robekan pada otot-otot perineum. 3. Lakukan pemeriksaan colok dubur untuk melihat apakah ada yang terlibatnya sfingter ani (otot pada anus).4. D

  • 1. Disusun oleh : • Agil Shabika Amany • Ayuningtias Eka A • Hesti Kusdianingrum • Maria Felisitas • Olyvia Ayu Wulandari • Vira Kumalasari
  • 2.  Di mulai setelah lahirnya bayi dan berakirnya dengan lahirnya palsenta.
  • 3.  otot uterus berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba – tiba setelah lahirnya bayi. Penyusutan rongga uterus ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta, karena implementasi menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta akan menekuk, menebal kemudian dilepaskan dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta turun kebagian bawah uterus atau atas bagian vagina. (JNPK-KR,2004).
  • 4. WHO Recommendations for Active Management of the Third Stage of Labour (AMTSL), 2012 The use of uterotonics for the prevention of postpartum haemorrhage (PPH) during the third stage of labour is recommended for all births. Oxytocin (10 IU, IV/IM) is the recommended uterotonic drug for the prevention of PPH. In settings where skilled birth attendants are available, controlled cord traction (CCT) is recommended for vaginal births if the care provider and the parturient woman regard a small reduction in blood loss and a small reduction in the duration of the third stage of labour as important. In settings where skilled birth attendants are unavailable, CCT is not recommended. Sustained uterine massage is not recommended as an intervention to prevent PPH in women who have received prophylactic oxytocin. Postpartum abdominal uterine tonus assessment for early identification of uterine atony is recommended for all women. CCT is the recommended method for removal of the placenta in caesarean section.
  • 5. Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelahnya (2 jam post partum).
  • 6.  Anamnesis: keluhan subjektif ibu kemampuan BAB dan BAK, menyusui dini, lochea (warna dan bau).  Pemeriksaan fisik: uterus (involusi), vulva vagina dan perineum (bekas laserasi), payudara.  Konseling: kebersihan diri, gizi, aktifitas fisik, senggama, kontrasepsi (KB).
  • 7. Memperkirakan kehilangan darah hanyalah satu cara untuk menilai kondisi pasien. Cara tak langsung untuk mengukur jumlah kehilangan darah adalah melalui penampakan gejala dan tekanan darah. Apabila perdarahan menyebabkan pasien lemas, pusing, dan kesadaran menurun serta tekanan darah sistol turun lebih dari 10 mmHg, maka telah terjadi perdarahan lebih dari 500 ml. Bila pasien mengalami syok hipovolemik maka pasien telah kehilangan darah 50% dari total jumlah darah (2000-2500 ml). Penting untuk selalu memantau keadaan umum dan menilai jumlah kehilangan darah pasien selama kala 4 selama melalui pemeriksaan tanda vital, jumlah darah yang keluar, dan komdisi uterus.
  • 8.  Kolporeksis : robekan pada dinding atas vagina sehingga mengenai atau terpisah dari serviks atau sebagian uterus. Robekan tersebut dapat terbentuk lingkaran atau memanjang.  Robekan porsio : robekan yang terjadi pada serviks uteri, mulai ujung serviks sampai OUI. Bila robekan melebihi bagian tersebut (ujung luka atau robekan tidak terlihat).  Ruktur perineum : robekan pada perineum. Dapat digolongkan menjadi rukture perineum derajat I sd IV tergantung luasnya robekan.
  • 9. Macam-Macam Penjahitan 1. Menjahit Luka Episiotomi Medialis 2. Menjahit Luka Episiotomi Mediolateralis 3. Menjahit Luka Episiotomi Lateralis 4. Menjahit Luka Episiotomi Menurut Derajat Luka
  • 10.  1 Laserasi epitel vagina atau laserasi pada kulit perineum saja TIDAK PERLU DIJAHIT  2 Melibatkan kerusakan pada otot-otot perineum, tetapi tidak melibatkan kerusakan sfingter ani  3 Kerusakan pada otot sfingter ani  3a: robekan < 50% sfingter ani eksterna  3b: robekan > 50% sfingter ani ekterna  3c: robekan juga meliputi sfingter ani interna  4 Robekan stadium tiga disertai robekan epitel anus
  • 11.  Jahit mukosa vagina secara jelujur  dengan benang 2-0 mulai dari 1 cm di  atas puncak luka di dalam vagina sampai  pada batas vagina.
  • 12.  Lanjutkan jahitan pada daerah otot perineum  sampai ujung luka pada perineum secara  jelujur dengan benang 2-0.  Lihat ke dalam luka untuk mengetahui  letak ototnya.  Penting sekali untuk menjahit otot ke otot  agar tidak ada rongga di antaranya.
  • 13.  Carilah lapisan subkutikuler persis dibawah lapisan kulit  Lanjutkan dengan jahitan subkutikuler  kembali ke arah batas vagina, akhiri dengan simpul mati pada bagian dalam vagina  Potong kedua ujung benang, dan hanya disisakan masing- masing 1 cm.  Jika robekan cukup luas dan dalam, lakukan colok dubur, dan pastikan tidak ada bagian rektum terjahit.
  • 14.  CATATAN : penjahitan ini harus dilakukan oleh penolong yang berkompeten. Segera rujuk bila tidak mampu.
  • 15. 1. Ika ayu (B15025) Bagaimana cara menghitung derajat ? (Memeriksa vagina terlebih dahulu untuk mengetahui robekannya lalu memeriksa dubur dengan colok dubur. Sfingter ani=otot pada anus)