(ppt) PP Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3.
Jika hendak meminta file ppt, dapat menuliskan alamat email dan tujuan di kolom komentar (<24 Jam akan dikirimkan). Semoga bermanfaat.
3. KETENTUAN UMUM
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Zat, energi, dan/atau komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau
merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lain
3
Limbah B3
Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3
Pengelolaan Limbah B3
Kegiatan yang meliputi pengurangan,
penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan,
dan/atau penimbunan
Pengolahan Limbah B3
Proses untuk mengurangi dan/atau
menghilangkan sifat bahaya dan/atau
sifat racun
01
4. PENETAPAN LIMBAH B3
Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan Limbah B3 yang
dihasilkannya.
Limbah B3 sebagaimana dimaksud di atas berdasarkan kategori bahayanya terdiri atas :
a. Limbah B3 kategori 1
b. Limbah B3 kategori 2
Limbah B3 di atas berdasarkan sumbernya terdiri atas:
a. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;
b. Limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, B3 yang spesifikasi produk yang akan dibuang, dan;
c. Limbah B3 dari sumber spesifik;
Limbah B3 dari sumber spesifik meliputi:
a. Limbah B3 dari sumber spesifik umum, dan
b. Limbah B3 dari sumber spesifik khusus.
4
02
5. PENETAPAN LIMBAH B3
• Berdampak akut dan langsung terhadap
manusia
• Dapat dipastikan akan berdampak negatif
terhadap lingkungan
5
02
Limbah B3 berdasarkan kategori bahaya
Limbah B3
Kategori 1 Kategori 2
• Memiliki efek tunda dan berdampak tidak
langdung terhadap manusia dan
lingkungan
• Memiliki toksisitas sub-krionis atau kronis
Tata cara pengelolaannya
berbeda
6. PENETAPAN LIMBAH B3
Limbah B3 dari sumber
tidak spesifik (Lampiran
I tabel 1)
6
02
Limbah B3 berdasarkan sumbernya
Limbah B3
Kategori 2
Lampiran I
Limbah B3 dari sumber
spesifik:
• Sumber spesifik umum
(Lampiran I Tabel 3)
• Sumber spesifik khusus
(Lampiran I Tabel 4)
Limbah B3 dari B3
kadaluwarsa, tumpahan B3, B3
yang tidak memenuhi
spesifikasi produk yang akan di
buang, dan bekas kemasan B3
(Lampiran I Tabel 2)
7. PENETAPAN LIMBAH B3
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
Limbah B3 yang pada umumnya bukan berasal dari proses utamanya, tetapi berasal
dari kegiatan antara lain pemeliharaan alat pencucian, pencegahan korosi atau
inhibitor korosi, pelarutan kerak dan pengemasan
7
02
Limbah B3 dari sumber spesifik
Limbah B3
Kategori 2
Limbah B3 dari sumber spesifik khusus
Limbah B3 yang memiliki efek tunda, berdampak tidak langsung terhadap manusia
dan lingkungan hidup, memiliki karakteristik beracun tidak akut, dan dihasilkan dalam
jumlah yang besar per satuan waktu
Limbah B3 dari sumber spesifik
Limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik dapat
ditentukan
8. PENETAPAN LIMBAH B3
Mudah Meledak
8
02
Limbah B3 berdasarkan karakteristiknya
Kriteria merujuk
Lampiran II PP 101/2014
Mudah Menyala
Reaktif Infeksius
KorosifBeracun
Uji karakteristik dilakukan oleh laboratorium
yang telah terakreditasi dan/atau
laboratorium yang menerapkan prosedur
yang telah memenuhi SNI (Pasal 6) www.heriromansyah.com
9. PENETAPAN LIMBAH B3
9
02
Limbah B3 berdasarkan karakteristiknya
Beracun
Uji TCLP
Uji Toksikologi
• Konsentrasi zat pencemar lebih besar dari konsentrasi
zat pencemar pada kolom TCLP-A (Lampiran III)
• Konsentrasi zat pencemar lebih kecil dari atau sama
dengan konsentrasi zat pencemar pda kolom TCLP-A
(Lampiran III)
• Konsentrasi zat pencemar lebih besar dari konsentrasi
zat pencemar pada kolom TCLP-B (Lampiran III)
• Nilai uji LD50 lebih kecil dari atau sama dengan 50
mg/kg berat badan hewan uji
• Nilai uji LD50 lebih besar dari 50 mg/kg berat badan
hewan uji dan lebih kecil dari atau sama dengan 5000
mg/kg berat badan hewan uji
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 2
Kategori 1
Kategori 2
www.heriromansyah.com
10. PENETAPAN LIMBAH B3
10
02
Limbah B3 berdasarkan karakteristiknya
Beracun
Uji TCLP
Uji Toksikologi
• Konsentrasi zat pencemar lebih besar dari konsentrasi
zat pencemar pada kolom TCLP-A (Lampiran III)
• Konsentrasi zat pencemar lebih kecil dari atau sama
dengan konsentrasi zat pencemar pda kolom TCLP-A
(Lampiran III)
• Konsentrasi zat pencemar lebih besar dari konsentrasi
zat pencemar pada kolom TCLP-B (Lampiran III)
• Nilai uji LD50 lebih kecil dari atau sama dengan 50
mg/kg berat badan hewan uji
• Nilai uji LD50 lebih besar dari 50 mg/kg berat badan
hewan uji dan lebih kecil dari atau sama dengan 5000
mg/kg berat badan hewan uji
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 2
Kategori 1
Kategori 2
www.heriromansyah.com
11. PENETAPAN LIMBAH B302
Penetapan Limbah B3
LIMBAH
Daftar Lampiran I PP
101/2014
Berdasarkan Sumber
Tidak (2)
Ya (1)
Kategori LB3 sudah dicantumkan
dalam daftar Lampiran I
Limbah B3
Karakteristik LB3
Mudah Meledak Mudah Menyala Reaktif
Infeksius Korosif Beracun
Ya (2)
Limbah B3 Limbah Non B3
Ya (3)
LB3 Kategori 1?
LB3 Kategori 2? www.heriromansyah.com
12. PENETAPAN LIMBAH B302
Penetapan Limbah B3
Mencocokan dgn
kategori 1 daftar
limbah B3
lampiran 1 Tidak
Mencocokan dgn
kategori 2 daftar
limbah B3
lampiran 1
Apakah limbah
menunjukan
karakteristik LB3
kategori 1?
Apakah limbah
menunjukan
karakteristik LB3
kategori 2?
Limbah Non B3
Tidak Tidak Tidak
Limbah B3
Kategori 1
Limbah B3
Kategori 2
Ya
Ya Ya
• Untuk limbah diluar daftar limbah B3 lampiran 1
• Uji karakteristik dilakukan oleh Pemerintah untuk
limbah diluar lampiran I
www.heriromansyah.com
13. PENETAPAN LIMBAH B302
Mekanisme Penetapan Limbah
Ahli LB3 :
Pakar tokiskologi;
kesehatan
manusial proses
kimia; dan pakar
yang ditentukan
Menteri
Evaluasi hasil uji
karakteristik oleh
Tim Ahli Limbah
B3
Tim Ahli
menyampaikan
rekomendasi hasil
evaluasi ke Menteri
Rapat Koordinasi
Maks 90 Hari
Hasil uji
karakteristik
Maks 14 Hari Maks 7 Hari
Penetapan limbah :
1. LB3 Kategori 1
2. LB3 Kategori 2
3. Limbah Non B3
Meliputi identifikasi dan analisis thp :
Hasil uji karakteristik limbah; proses
produksi pada usaha dan/atau kegiatan
yang menghasilkan limbah; dan bahan
baku dan/atau bahan penolong yang
digunakan dalam proses produksi
Memuat :
a. Identitas limbah
b. Dasar pertimbangan rekomendasi, dan
c. Kesimpulan hasil evaluasi thdp hasil uji
karakteristik limbah
Rekomendasi tim ahli memuat
pernyataan bahwa limbah
merupakan:
1. LB3 kategori 1 atau 2 apabila
menunjukan adanya karakteristik
LB3
2.Limbah Non B3 apabila tidak
menunjukan adanya karakteristik
LB3
14. PENETAPAN LIMBAH B3
Limbah B3 dari sumber spesifik dapat dikecualikan dari Pengelolaan
Limbah B3
14
02
Pengecualian Limbah B3
Kategori 2
Tahapan uji karakteristik Limbah B3 dilakukan secara berurutan
Untuk dapat dikecualikan dari Pengelolaan Limbah B3, setiap orang yang
menghasilkan Limbah B3 dari sumber spesifik wajib melaksanakan uji
karakteristik Limbah B3
www.heriromansyah.com
15. PENETAPAN LIMBAH B3
Limbah B3 sumber spesifik umum dan spesifik khusus (terdapat dalam
daftar Limbah B3 Lampiran I tabel 3 dan 4
15
02
Pengecualian Limbah B3
Kategori 2
Bukan Limbah B3 (Limbah Non B3)
Pembuktian:
1. Uji karakteristik Limbah B3 (tidak menunjukkan karakteristik LB3)
2. Hasil studi yg menyimpulkan bhw limbah yg dihasilkan tidak
menimbulkan pencemaran dan gangguan kesehatan thp manusia dan
makhluk hidup lainnya
Pengecualian pengelolaan sebagai Limbah B3
• Uji karakteristik
dilakukan oleh
penghasil LB3
• Dilakukan kasus
perkasus
16. PENETAPAN LIMBAH B302
Tata Cara Pengecualian Limbah B3
Limbah B3 yang
tercantum dalam daftar
sumber spesifik
Lampiran I tabel 3&4
Hasil studi yg menyimpulkan bhw limbah yg dihasilkan
menimbulkan pencemaran dan gangguan kesehatan thdp
manusia dan makhluk hidup lainya
Pengecualian
pengelolaan sbg Limbah
B3
Uji Karakteristik LB3
Mudah Meledak
Mudah Menyala
Reaktif
Infeksius
Korosif
Beracun
Limbah Non B3
Tidak
Uji TCLP
LD 50
Beracun subkronis
> TLCP-A & Lampiran III
Lampiran II
LD50 > 5000 mg/Kg BB
17. PENETAPAN LIMBAH B3
Identitas pemohon
17
02
Dokumen Permohonan Pengecualian LB3
Kategori 2
Identitas limbah B3 dari sumber spesifik yg dihasilkan; dan
Bahan baku dan/atau bahan penolong yg digunakan dalam proses
peroduksi yg menghasilkan LB3 dari sumber spesifik; dan
Proses produksi yg menghasilkan LB3 dari sumber spesifik
www.heriromansyah.com
18. PENETAPAN LIMBAH B3
90 Hari
18
02
Tahapan Permohonan Pengecualian LB3
Penugasan
Tim Ahli
14 Hari
30 Hari
Evaluasi hasil uji
karakteristik
Rekomendasi
ke Menteri
Penetapan oleh
Menteri
www.heriromansyah.com
19. PENETAPAN LIMBAH B302
Mekanisme Pengecualian Limbah B3
Ahli LB3 :
Pakar tokiskologi;
kesehatan
manusial proses
kimia; dan pakar
yang ditentukan
Menteri
Evaluasi hasil uji
karakteristik oleh
Tim Ahli Limbah
B3
Tim Ahli
menyampaikan
rekomendasi hasil
evaluasi ke Menteri
Maks 90 Hari
Pedoman
pengecualian dgn
menyampaikan hasil
uji karakteristik +
dokumen
Maks 14 Hari Maks 30 Hari
Penetapan limbah :
1. Pengecualian dr pengelolaan
limbah B3 dari sumber spesifik
2. Limbah B3 dari sumber
spesifik tidak dikecualikan dari
pengelolaan LB3
Meliputi identifikasi dan analisis thp :
Hasil uji karakteristik limbah; proses
produksi pada usaha dan/atau kegiatan
yang menghasilkan limbah; dan bahan
baku dan/atau bahan penolong yang
digunakan dalam proses produksi
Memuat :
a. Identitas limbah
b. Dasar pertimbangan rekomendasi, dan
c. Kesimpulan hasil evaluasi thdp hasil uji
karakteristik limbah
Rekomendasi tim ahli memuat
pernyataan bahwa limbah
merupakan:
1. Apabila tidak menunjukan
karakteristik LB3 dr sumber spesifik
yg dikecualikan dr pengecualian LB3
2. Apabila menunjukan karakteristik
LB3, maka dari sumber spesifik tetap
merupakan LV3 dr sumber spesifik
Rapat Koordinasi
20. PENETAPAN LIMBAH B3
Menggunakan laboratorium yg terakditasi untuk masing-
masing uji
20
02
Laboratorium Uji
Kategori 2
Laboratorium yg menerpakan prosedur yg telah memenuhi
SNI mengenai tata cara berlaboratorium yg baik
21. PENGURANGAN LIMBAH B3
Pengurangan LB3
Kegiatan penghasil LB3 untuk mengurangi jumlah dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau racun
dari LB3 sebelum dihasilkan dari suatu usaha dan/atau kegiatan.
21
03
a. Wajib dilakukan oleh penghasil LB3
b. Dilakukan melalui :
Substitusi Bahan
Modifikasi proses
Pemilihan bahan &/ bahan penology yg semula mengandung B3
digantikan dgn yg tidak mengandung B3
Pemilihan dan penerapan proses produksi yg lebih efisien
Penggunaan teknologi
ramah lingkungan
c. Wajib menyampaikan laporan setiap 6 bulan sekali
www.heriromansyah.com
22. PENYIMPANAN LIMBAH B3
Pasal 12
(1) Setiap orang yang menghasilkan LB3 wajib melakukan penyimpanan LB3 yg dihasilkannya.
22
04
Definisi
Kegiatan menyimpan LB3 yg dilakukan oleh penghasil LB3 dgn maksud menyimpan sementara LB3 yg
dihasilkan.
Tujuan
Menyimpan sementara limbah sampai dgn tercapai kuantitas limbah yg memadai sehingga efisien secara
ekonomi untuk pengelolaan lebih lanjut.
www.heriromansyah.com
23. PENYIMPANAN LIMBAH B3
23
04
Waktu Penyimpanan Limbah B3
Kategori LB3 Jumlah LB3
dihasilkan
Maksimal waktu penyimpanan
90 hari 180 hari 365 hari
Kategori 1 dan 2 >= 50 kg/hari v
Kategori 1 < 50 kg/hari v
Kategori 2 dari
sumber tidak
spesifik
< 50 kg/hari v
Kategori 2 dari
sumber spesifik
umum
< 50 kg/hari v
Kategori 2 dari
sumper spesifik
khusus
Tidak dibatasi v
24. PENYIMPANAN LIMBAH B3
24
04
Persyaratan Lokasi Penyimpanan LB3
Bebas banjir dan tidak rawan bencan alam
Kategori 2
Dalam hal lokasi penyimpanan LB3 tidak bebas banjir dan
rawan bencana alam, lokasi Penyimpanan LB3 harus dapat
direkayasa dgn teknologi untuk perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
Lokasi penyimpanan LB3 harus berada di dalam penguasaan
setiap orang yg menghasilkan LB3
www.heriromansyah.com
25. PENYIMPANAN LIMBAH B3
25
04
Fasilitas Penyimpanan LB3
1. Bisa dalam bentuk containment building (bangunan)
2. Bisa dalam bentuk tangki dan/atau container
3. Bisa dalam bentuk silo
4. Bisa dalam bentuk tempat tumpukan limbah (waste pile)
5. Bisa dalam bentuk waste impoundment
6. Bisa dalam bentuk lainnya sesuai dgn perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Kategori 2
26. PENYIMPANAN LIMBAH B3
26
04
Fasilitas Penyimpanan LB3
Kategori 2
Fsilitas Penyimpanan
Jenis LB3 yang disimpan
LB3
Kategori 1
LB3 Kategori 2
dari sumber
tidak spesifik
LB3 Kategori 2
dari sumber
spesifik umum
LB3 Kategori 2
dari sumber
spesifik khusus
Bangunan √ √ √ √
Tangki √ √ √
Silo √ √ √ √
Tempat tumpukan
limbah (site pile)
√
Waste impoundment √
Bentuk lainnya sesuai dg
perkembangan ilmu
pengetahuan &
teknologi
√ √ √ √
27. PENYIMPANAN LIMBAH B3
27
04
Persyaratan Minimum Fasilitas Penyimpanan B3
1. Desain dan konstruksi yg mampu melindungi LB3 dari hujan dan
sinar matahari;
2. Memiliki penerangan dan ventilasi
3. Memiliki saluran drainase dan bak penampung
www.heriromansyah.com
28. PENYIMPANAN LIMBAH B3
28
04
Persyaratan Fasilitas Penyimpanan LB3
Persyaratan
Jenis LB3 yang disimpan
LB3
Kategori 1
LB3 Kategori 2
dari sumber
tidak spesifik
LB3 Kategori 2
dari sumber
spesifik umum
LB3 Kategori 2
dari sumber
spesifik khusus
Desain dan konstruksi
yang mampu melindungi
Limbah B3 dari hujan dan
sinar matahar
√ √ √ √
Memiliki penerangan dan
ventilasi
√ √ √
Memiliki saluran drainase
dan bak penampung √ √ √ √
29. PENYIMPANAN LIMBAH B3
29
04
Persyaratan Pengemasan LB3
1. Pengemasan LB3 dilakukan dgn menggunakan kemasan :
2. Kemasan LB3 wajib dilekati label Limbah & Simbol LB3
3. Label LB3 paling sedikit memuat keterangan
4. Pemilihan simbol LB3 disesuaikan dgn karakteristik LB3
a. Terbuat dari bahan yg dpt mengemas LB3 sesuai dgn karakteristik LB3 yg akan disimpan
b. Mampu mengunkung lV3 untuk tetap berada dalam kemasan
c. Memiliki penutup yg kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan penyimpanan,
pemindahan, atau pengangkutan
d. Berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak merusak
a. Nama limbah
b. Identitas penghasil LB3
c. Tanggal dihasilkan LB3
d. Tanggal pengemasan LB3
www.heriromansyah.com
30. PENYIMPANAN LIMBAH B3
30
04
Kewajiban dalam Penyimpanan LB3
a. Melakukan identifikasi limbah B3 yang d ihasilkan (menentukan sumber dihasilkannya
limbah B3);
b. Melakukan pencatatan nama dan jumlah limbah B3 yang dihasilkan;
c. Melakukan penyimpanan limbah B3 sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan
dalam peraturan;
d. Melakukan pemanfaatan limbah B3, pengolahan limbah B3, dan/atau penimbunan
limbah B3 yang dilakukan sendiri atau menyerahkan kepada pengumpul limbah B3,
pemanfaat limbah B3, pengolah limbah B3, dan/atau penimbun limbah B3;
e. Memenuhi persyaratan lingkungan hidup
f. Menyusun dan menyampaikan laporan penyimpanan limbah B3
www.heriromansyah.com
31. PENYIMPANAN LIMBAH B3
31
04
Persyaratan Lingungan Hidup terkait Penyimpanan LB3
a. Memungsikan tempat penyimpanan LB3 sebagai tempat penyimpanan LB3
b. Menyimpan LB3 yg dihasilkan ke dalam tempat penyimpanan LB3
c. Melakukan pengemasan LB3 sesuai dgn karakteristik LB3
d. Melekatkan label LB3 dan simbol LB3 pada kemasan LB3
Note : persyaratan lingkungan hidup sebagaimana di atas huruf c dan huruf d
dikecualikan untuk muatan izin pengelolaan LB3 untuk kegiatan penyimpanan limbah
b3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus
www.heriromansyah.com
32. PENYIMPANAN LIMBAH B3
32
04
Pelaporan Penyimpanan LB3
1. Penghasil LB3 wajib menyusun dan menyampaikan laporan penyimpanan LB3
2. Laporan penyimpanan LB3 paling sedikit memuat:
3. Laporan penyimpanan LB3 disampaikan kepada bupati/wali kota dan
ditembuskan kepada Menteri paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan
a. Sumber, nama, jumlah, dan karakteristik LB3
b. Pelaksanaan penyimpanan LB3
c. Pemanfaatan LB3, pengolahan LB3, dan/atau penimbunan LB3 yg dilakukan sendiri oleh
pemegang izin dan/atau penyerahan LB3 kepada pengumpul LB3, pemanfaatan LB3, pengolah LB3,
dan/atau penimbun LB3
www.heriromansyah.com
33. PENGUMPUL LIMBAH B3
Pasal 31
(1) Setiap orang yang menghasilkan LB3 wajib melakukan pengumpulan LB3 yg dihasilkannya
33
05
Pasal 32
(1) Dalam hal orang yg menghasilkan LB3 tidak mampu melakukan sendiri pengumpulan limbah yg
dihasilkannya, pengumpulan LB3 diserahkan kepada pengumpul LB3
Definisi
Pengumpul LB3 adalah kegiatan mengumpulkan LB3 dari penghasil LB3 sebelum
diserahkan kepada pemanfaat LB3, pengolah LB3, dan/atau penimbun LB3
• Penyerahan LB3 kpd pengumpul LB3 dgn bukti penyerahan LB3
• Salinan bukti penyerahan LB3 disampaikan oleh setiap orang kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/wali kota sesuai dgn kewenangannya paling lama 7 hari sejak penyerahan LB3
• Dalam hal penyimpanan LB3 melampaui 90 hari, pengumpul LB3 wajib menyerahkan LB3 yg
dikumpulkannya kpd pihak : pemanfaat LB3, pengolah LB3, atau penimbun LB3
34. PENGUMPUL LIMBAH B3
34
05
Ketentuan Pengumpulan LB3
Melakukan segregasi, menyimpan dan tidak melakukan pencampuran dgn maksud
pengunceran
Kategori 2
Wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk pengumpulan LB3
Skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
Fasilitas penyimpanan : bangunan, tangki, waste pile, waste impoundment, dan
teknologi lain sesuai perkembangan IPTEK
Perubahan izin dan penghentian izin
Kewajiban pemegang izin
www.heriromansyah.com
35. PENGUMPUL LIMBAH B3
35
05
Larangan Pengumpulan LB3
Pengumpulan LB3 dilarang :
Kategori 2
a. Melakukan pemanfaatan LB3 dan/atau pengolahan LB3 terhadap sebagian atau
seluruh LB3 yg dikumpulkan
b. Menyerahkan LB3 yg dikumpukan kpd pengumpul limbah B3 yg lain
c. Melakukan pencampuran LB3
Setiap orang yg menghasilkan limbah B3 dilarang:
a. Melakukan pengumpulan LB3 yg tidak dihasilkannya
b. Melakukan pencampuran LB3 yg dikumpulkan
www.heriromansyah.com
36. 36
PENGANGKUTAN LIMBAH B3
Pasal 47
(1) Pengangkutan LB3 wajib dilakukan menggunakan alat angkut yg tertutup untuk LB3 kategori 1
(2) Pengangkutan LB3 dapat menggunakan alat angkut yang terbuka untuk LB3 kategori 2
Ketentuan Pengangkutan LB3
• Masa berlaku rekomendasi selama 5 (lima) tahun sepanjang tidak terjadi perubahan jenis dan jumlah
armada. Bagi yg telah memiliki rekomendasi pengangkutan tanpa batasan waktu maka rekomendasi
berlaku selama 5 (lima) tahun
• Pengangkutan yg dilakukan oleh penghasil dari luar wilayah kerjanya (off site) ke lokasi penghasil (on
site), wajib memiliki rekomendasi, dengan tanpa perubahan akte, tanpa asuransi dan tetap
menggunakan manifest)
• Pengangkutan yg dilakukan oleh penghasil didalam wilayah kerjanya (on site) dan tidak melalui jalan
umum, tidak diwajibkan rekomendasi, namun wajib membuat laporan perpindahan limbah B3
06
www.heriromansyah.com
38. 38
PENGANGKUTAN LIMBAH B3
Persyaratan Pengangkutan LB3
Kemasan harus diberi simbol dan label LB3
Kategori 2
LB3 kategori 1 wajib diangkut dengan kendaraan tertutup
Memiliki alat tanggap darurat
Memasang SOP tanggap darurat dan SOP loading & unloading
Alat angkut disesuaikan dgn limbah B3 yg akan diangkut
LB3 harus diberi tutup agar terhindar dari hujan dan atau sinar matahari langsung
Radio komunikasi sebagai alat komunikasi dgn pusat pengendali operasi
No
Kode Limbah
B3
Uraian
Limbah B3
Karakteristik
Limbah B3
Jenis
Kemasan
Kategori Bahaya
LB3
Asal LB3 Tujuan LB3
Format
penyampaian data
pengangkutan LB3
06
39. 39
PEMANFAATAN LIMBAH B3
Pasal 53
(1) Pemanfaatan LB3 wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang menghasilkan LB3
(2) Dalam hal setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mampu melakukan sendri,
pemanfaatan LB3 diserahkan kepada pemanfaat LB3
07
Definisi
Pemanfaatan LB3 adalah kegiatan penggunaan kembali, daur ulang, dan atau perolehan
kembali
Tujuan
Mengubah LB3 menjadi produk yang dapat digunakan sebagai : substitusi bahan baku,
bahan penolong, dan/atau bahan bakar (yg aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan)
www.heriromansyah.com
40. PEMANFAATAN LIMBAH B307
Wajib memiliki izin pengelolaan LB3 u/ pemanfaatan LB3
Kategori 2
Izin oleh Menteri dan dapat diperpanjang
Pemanfaatan sebagai bahan baku, substitusi bahan baku, substitusi energi dan cara
lain sesuai perkembangan IPTEK
Dilarang untuk pemanfaatan limbah B3 yg mengandung radioaktivitas, kecuali
tingkat radioaktivitasnya telah diturunkan
Dilakukan oleh penghasil atau jasa pemanfaat
Dilakukan uji coba bagi kegiatan pemanfaatan yang belum ada standar produknya
Kewajiban pelaporan
Perubahan dan penghentian izin
Kewajiban pemegang izin
www.heriromansyah.com
41. PEMANFAATAN LIMBAH B307
Cakupan Pemanfaatan LB3
Pemanfaatan LB3 meliputi
Substitusi bahan baku Substitusi sumber energi
Bahan baku Perkembangan iptek
www.heriromansyah.com
42. PEMANFAATAN LIMBAH B307
Kewajiban Setelah Memperoleh Persetujuan Pelaksanaan Uji Coba
Memulai pelaksanaan uji coba peralatan, metode, teknologi dan fasilitas pemanfaatan LB3
Kategori 2
Memenuhi standar pelaksanaan pemanfaatan LB3
Menaati baku mutu air limbah
Menaati baku mutu emisi udara
Menghentikan pelaksanaan uji coba pemanfaatan menyebabkan dilampauinya
standar lingkungan hidup
Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
Mengajukan permohonan izin pemanfaatan LB3 jika hasil uji coba memenuhi
persyaratan pemanfaatan LB3
43. PEMANFAATAN LIMBAH B307
Pemanfaatan Sebagai Produk Sesuai SNI
Permohonan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan
Limbah B3 yang menghasilkan produk sesuai dengan standar Nasional
Indonesia dikecualikan dari persyaratan dokumen salinan
Persetujuan pelaksanaan Uji coba Pemanfaatan Limbah B3
www.heriromansyah.com
44. PEMANFAATAN LIMBAH B307
Produk samping (By Product)
Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dari sumber spesifik sebagai produk samping
dapat mengajukan permohonan penetapan limbah B3 dari sumber spesifik sebagai
produk samping kepada Menteri.
Limbah B3 dari sumber spesifik yang dapat diajukan permohonan
penetapan sebagai produk sampingberasal dari satu siklus tertutup produksi
yang terintegrasi.
www.heriromansyah.com
45. PEMANFAATAN LIMBAH B307
Produk samping (By Product)
Permohonan penetapan LB3 dari sumber spesifik sebagai produk samping diajukan secara tertulis
kepada Menteri dan dilengkapi dengan persyaratan yang meliputi
• Identitas pemohon
• Profil usaha dan/atau kegiatan
• Nama LB3
• Bahan baku dan/atau bahan penolong yg digunakan dalam proses produksi yg menghasilkan
LB3
• Proses produksi yg menghasilkan LB3 yg diajukan u ditetapkan sbg produk samping
• Nama produk samping serta sertifikat stadnar yg dipernihi yg ditetapkan o/ menteri/kepala
lembaga pemerintahan nonkementrian yg membidangi usaha dan/atau kegiatan
• Nomor registrasi produk samping sbg produk yg ditetapkan o/ Menteri/kepada lembaga
pemerintah non kementrian yg membidangi usaha dan/atau kegiatan
www.heriromansyah.com
46. PEMANFAATAN LIMBAH B307
Kriteria Produk Samping
Apakah limbah atau produk samping?
Apakah penggunaan sisa bersifat pasti?
Apakah sisa dapat digunakan secara langsung tanpa
proses lebih lanjut?
Apakah sisa dihasilkan dari suatu proses yg terintegrasi
dgn proses produksi?
Apakah penggunaan sisa sesuai dgn Peraturan per-UU-an
(*)?
Produk samping (by product) Limbah
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
(*)SESUAI DENGAN PUU:
a.Memenuhi standar sebagai produk
dan ditetapkan sebagai produk
samping oleh instansi yang
membidangi usaha dan/atau
kegiatan;
b.Memiliki nomorregistrasi sebagai
produk yang ditetapkanoleh instansi
yang berwenang; dan
c.Pemanfaatannya tidak akan
menimbulkandampak terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan
hidup.
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
47. 47
PENGOLAHAN LIMBAH B3
Pasal 99
(1) Pengolahan LB3 wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang menghasilkan LB3
(2) Dalam hal setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mampu melakukan sendiri,
pemanfaatan limbah B3 diserahkan kepada Pengolah LB3
08
Pengolah LB3
• Wajib memiliki izin pengelolaan LB3 u/
pengolahan LB3
• Izin oleh Menteri dan dapat diperpanjang
• Pengolahan secara termal, solidifikasi, stabilisasi
dan cara lain sesuai perkembangan IPTEK
• Dilakukan oleh penghasil atau jasa pengolah
• Dilakukan uji coba pengolahan
• Kewajiban pelaoran
• Perubahan dan penghentian izin
• Kewajiban pemegang izin
www.heriromansyah.com
48. 48
PENGOLAHAN LIMBAH B3
Pasal 100
(1) Dilakukan dengan cara: termal; stabilisasi dan solidifikasi; dan/atau cara lain sesuai
perkembangan iptek
(2) Pengolahan LB3 dilakukan dgn mempertimbangkan : ketersediaan teknologi; standar
lingkungan hidup atau baku mutu lingkungan hidup
08
Penghasil LB3
Tata Cara Pengolahan LB3
Izin Lingkungan
Persetujuan pelaksanaan uji coba
pengolahan LB3 untuk cara: Termal;
Cara lain sesuai perkembangan
teknologi yang tidak memiliki SNI
Wajib izin
pengolahan LB3
49. PENGOLAHAN LIMBAH B308
Kewajiban dalam Pelaksanaan Uji Coba Pengolahan LB3
• Memenuhi standar pelaksanaan pengolahan limbah B3
• Menaati baku mutu air limbah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
jika uji coba menghasilkan air limbah
• Menghentikan pelaksanaan uji coba pengolahan limbah B3, jika hasil uji coba
menyebabkan dilampauinya standar lingkungan hidup dan/ baku mutu lingkungan
hidup;
• Melaporkan hasil pelaksanaan uji coba peralatan, metode, teknologi dan fasilitas
pengolahan limbah B3; dan
• Mengajukan permohonan izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan pengolahan limbah
B3, jika hasil uji coba memenuhi persyaratan pengolahan limbah B3.
• Dalam hal uji coba pengolahan limbah b3 dilakukan dengan cara thermal, selain
memenuhi kewajiban di atas terhadap residu dan/ sisa pembakaran berupa abu dan
cairan wajib dilakukan penyimpanan
www.heriromansyah.com
50. PENGOLAHAN LIMBAH B308
Standar Pelaksanaan Pengolahan LB3 untuk Pengolahan
LB3 dgn Cara Termal
• Emisi udara;
• Efisiensi pembakaran dengan nilai paling sedikit mencapai 99,99% (tidak berlaku
untuk Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan kiln pada industri semen );
• Efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa principle organic hazardous
constituents (POHCs) dengan nilai paling sedikit 99,99% (tidak berlaku untuk
Pengolahan Limbah B3 dengan karakteristik infeksius ).
www.heriromansyah.com
51. PENGOLAHAN LIMBAH B308
Standar Pelaksanaan Pengolahan LB3 untuk Pengolahan
LB3 dgn Cara Stabilisasi dan Solidifikasi
Baku Mutu Stabilisasi dan Solidifikasi
berdasrkan analisis organic dan
anorganik sesuai dengan baku mutu
TCLP Lampiran IV
www.heriromansyah.com
52. 52
PENIMBUN LIMBAH B3
Pasal 145
(1) Setiap orang yang menghasilkan LB3 wajib melaksanakan penimbunan LB3
(2) Dalam hal setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mampu melakukan sendiri,
pemanfaatan LB3 diserahkan kepada Penimbun LB3
09
Definisi
Penimbunan LB3 adalah kegiatan menempatkan LB3 pada fasilitas penimbunan dengan maksud tidak
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup
Penimbun LB3
• Wajib memiliki izin pengelolaan LB3 u/ pengolahan LB3
• Izin oleh Menteri
• Fasilitas penimbunan: penimbunan akhir, sumur injeksi,
penempatan kembali di area bekas tambang, dump tailing,
dan/ fasilitas penimbunan LB3 lain sesuai perkembangan
IPTEK
• Dilakukan oleh penghasil atau jasa pengolah
• Dilakukan uji coba pengolahan
• Kewajiban pelaoran
• Perubahan dan penghentian izin
• Kewajiban pemegang izin
53. 53
PENIMBUN LIMBAH B309
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 yang akan melakukan Penimbunan Limbah
B3 pada fasilitas penimbusan akhir wajib melakukan uji total konsentrasi zat pencemar
sebelum mengajukan permohonan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Penimbunan
Limbah B3.
Uji total konsentrasi zat pencemar sebagaimana Limbah B3. pada laboratorium uji
Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 sebagaimana dimaksud di atas :
a. Wajib mengajukan permohonan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Penimbunan
Limbah B3 paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak uji total konsentrasi zat pencemar
Limbah B3 selesai dilakukan; atau
b. dapat menyerahkan kepada Penimbun Limbah B3
www.heriromansyah.com
54. 54
PENIMBUN LIMBAH B309
Penimbunan Akhir
Fasilitas & Syarat Penimbunan LB3
Sumur Injeksi Penempatan kembali di
area bekas tambang
Dam Tailing
Fasilitas penimbunan
LB3 lain sesuai
perkembangan iptek
• Kelas I
• Kelas II
• Kalas III
LB3 berupa tailing dari
kegiatan pertambangan
yg memiliki tingkat
kontaminasi radioaktif
dapat ditempatkan pada
fasilitas penimbunan ini
Syarat Lokasi
• Bebas banjir
• Permeabilitas tanah
• Merupakan daerah yg secara geologis aman, stabil, tidak rawan bencana, dan di luar kawasan lindung
• Tidak merupakan daerah resapan air tanah, terutama yang digunakan untuk air minum
Fasilitas Penimbunan LB3
55. 55
PENIMBUN LIMBAH B309
Permeabilitas Tanah
• Permeabilitas tanah yang memiliki nilai paling banyak 10-7 cm/ detik (sepuluh pangkat minus
tujuh sentimeter per detik), untuk fasilitas penimbusan akhir Limbah B3 kelas I dan kelas II
• Permeabilitas tanah yang memiliki nilai paling banyak 10-5 cm/detik (sepuluh pangkat minus
lima senti meter per detik), untuk fasilitas penimbusan akhir Limbah B3 kelas III.
Tidak berlaku untuk Penimbunan LB3 menggunakan fasilitas
• Sumur injeksi
• Penempatan kembali di area bekas tambang
• Dam tailing
• Fasilitas penimbun LB3 lai sesuai perkembangan iptek
www.heriromansyah.com
56. 56
PENIMBUN LIMBAH B309
Fasilitas Penimbunan LB3
Harus memenuhi persyaratan yang meliputi:
• Desain fasilitas
• Memiliki sistem pelapis yg dilengkapi dengan : saluran untuk pengaturan aliran air
permukaan, pengumpulan air lindi dan pengolahannya, sumur pantau, dan lapisan penutup
akhir
• Memiliki peralatan pendukung penimbunan LB3
• Memiliki rencana penimbunan LB3, penutupan, dan pasca penutupan fasiitas
penimbunan LB3
www.heriromansyah.com
57. 57
PENIMBUN LIMBAH B309
Sistem Fasilitas Pelapis
Sistem pelapis:
• Adalah adanya lapisan pelindung yang dibangun untuk mencegah terpaparnya LB3 atau air lindi
dari LB3 ke lingkungan hidup
• Lapirsan pelindung dapat berupa synthetic liner atau compacted clay atau lapisan lain yang
setara yang memiliki permeabilitas yang sama
• Lapisan pelindung dapat diberikan dengan double liner dan single liner atau hanya dengan
compacted clay
Harus dilengkapi dengan:
• Saluran untuk pengaturan aliran air permukaan
• Pengumpulan air lindi dan pengolahannya
• Sumur pantau
• Lapisan penutup akhir
Note
Persyaratan sistem pelapis tidak
berlaku untuk fasilitas penimbun LB3
berupa sumur injeksi dan/atau
penempatan kembali di area bekas
tambang
58. 58
DUMPING LIMBAH B310
Pasal 1 Butir 12
Dumping adalah kegiatan membuang, menempatkan, dan/memasukkan limbah dan/ bahan dalam
jumlah, konsentrasi waktu dan lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke media lingkungan
hidup tertentu (Tanah;,menikuti ketentuan penimbunan Lanfill LB3; Laut)
Pasal 175
Setiap orang dilarang melakukan dumping LB3 ke media lingkungan hidup tanpa izin
www.heriromansyah.com
59. DUMPING LIMBAH B310
Dokumen kajian teknis Dumping LB3 paling sedikit meliputi keterangan
mengenai:.
1. Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan dilakukan
Dumping (Pembuangan) Limbah B3
2. Studi pemodelan Dumping (Pembuangan) Limbah B3 dengan memperhatikan
keberadaan termoklin
3. Lokasi tempat dilakukannya Dumping (Pembuangan) Limbah B3; dan
4. Rencana penanggulangan keadaan darurat
www.heriromansyah.com
60. 60
DUMPING LIMBAH B310
Harus memenuhi persyaratan teknik dan tidak berdampak terhadap lingkungan
(LB3 wajib dilakukan netralisasi atau penurunan kadar racun sebelum dilakukan
dumping LB3 ke laut.
LB3 yang boleh di Dumping ke laut
Tailing dari kegiatan pertambangan
Serbuk bar dari hasil pemboran usaha
dan/kegiatan eksplorasi dan/eksploitasi di laut
menggunakan lumpur bor berbahan dasar sintetis
Note :
Pihak yang boleh dumping limbah B3
adalah pihak yang pertama kali
menghasilkan Limbah B3. www.heriromansyah.com
61. 61
DUMPING LIMBAH B310
• Terletak di dasar laut pada laut yang memiliki lapisan termoklin permanen
• Tidak berada di lokasi tertentu atau di daerah sensitif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Daerah sensitive meliputi : kawasan lindung laut daerah rekreasi, kawasan pantai
berhutan bakau, lamun, rumput laut dan terumbu karang taman nasional, taman
wisata alam, kawasancagar budaya dan ilmu pengetahuan, kawasan rawan bencana
alam, dan alur pelayaran, pemijahan dan pembesaran ikan serta budidaya perikanan,
alur migrasi ikan, daerah penangkapan ikan, alur pelayaran, dan daerah khusus militer
atau daerah lain yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
Persyaratan Lokasi Dumping
www.heriromansyah.com
62. 62
DUMPING LIMBAH B310
Jika tidak ada lapisan termoklin permanen, dumping berupa tailing dari kegiatan
pertambangan harus memenuhi persyaratan lokasi yang meliputi:
• Terletak di dasar laut dengan kedalaman lebih dari atau sama dengan 100 m
• Secara topografi dan batimetri menunjukkan adanya ngarai dan/atau saluran di dasar
laut yang mengarahkan tailing ke kedalaman lebih dari atau sama dengan 200 m (dua
ratus meter); dan
• Tidak ada fenomena up-welling
Persyaratan Lokasi Dumping
Jika tidak ada lapisan termoklin permanen, dumping berupa serbuk bor dari kegiatan
pertambangan harus memenuhi persyaratan lokasi yang meliputi:
• Terletak di laut dengan kedalaman lebih dari atau sama dengan 50 m (lima puluh meter);
dan
• Dampaknya berada di dalam radius lebih kecil dari atau sama dengan 500 m (lima ratus
meter) dari lokasi pemboran di laut
Note : Limbah serbuk bor yg dapat dilakukan dumping merupakan Limbah B3 yang tidak memiliki kandungan hidrokarbon
63. 63
DUMPING LIMBAH B310
Kewajiban
• Melaksanakan kewajiban sebagaimana tercantum dalam izin dumping (pembuangan)
limbah B3;
• Melakukan netralisasi atau penurunan kadar racun untuk dumping (pembuangan) limbah
B3 berupa tailing
• Melakukan penurunan kandungan hidrokarbon total terhadap limbah B3 untuk dumping
(pembuangan) limbah B3 berupa serbuk bor ;
• Menaati baku mutu air limbah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Melakukan pemantauan terhadap dampak lingkungan dari pelaksanaan dumping
(pembuangan) limbah B3;
• Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan dumping (pembuangan) limbah B3
www.heriromansyah.com
64. 64
DUMPING LIMBAH B310
Pelaporan Dumping LB3
Laporan pelaksanaan Dumping paling sedikit memuat:
• Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah LB3, dan
• Pelaksanaan dumping (pembuangan LB3 yg dihasilkannya)
Laporan Dumping LB3 disampaikan kepada Menteri paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 3 bulan sejak izin diterbitkan
www.heriromansyah.com
65. 65
PERPINDAHAN LINTAS BATAS LB312
Dalam hal Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 tidak mampu melakukan sendiri
Pemanfaatan dan/atau Pengolahan Limbah B3 yang dihasilkannya:
a. Pengolahan Limbah B3 diserahkan kepada Pengolah Limbah B3; atau
b. dapat melakukan ekspor Limbah B3 yang dihasilkannya
Ekspor Limbah B3 sebagaimana dimaksud di atas dapat dilakukan jika tidak tersedia
teknologi Pemanfaatan Limbah B3 dan/atau Pengolahan Limbah B3 di dalam negeri
Setiap Orang untuk dapat melakukan ekspor Limbah B3 yang dihasilkannya wajib:
a. mengajukan permohonan notifikasi secara tertulis kepada Menteri;
b. menyampaikan rute perjalanan ekspor Limbah B3 yang akan dilalui;
c. mengisi formulir notifikasi dari Menteri; dan
d. memiliki izin ekspor Limbah B3.
www.heriromansyah.com
66. 66
PEMBINAAN PLB315
• Menteri melakukan pembinaan kepada instansi lingkungan hidup provinsi
dan kabupaten/kota
• Instansi lingkungan hidup provinsi melakukan pembinaan kepada instansi
lingkungan hidup kebupaten/kota
• Pembinaan dilakukan : DIKLAT, Bimbingan teknis, Penetapan NSPK
pengelolaan LB3
www.heriromansyah.com
67. 67
PENGAWASAN PLB316
• Pengawasan oleh Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai
kewenangan nya
• Menetapkan PPLH
• Dilakukan dengan verifikasi dan/atau inspeksi
www.heriromansyah.com
68. 68
PEMBIAYAAN PLB317
• Pembiayaan izin oleh pemohon
• Pembiayaan untuk pembinaan, pelatihan, gladi kedaruratan dan pemulihan
yang tdaik diketahui pihak pencemarannya dialokasikan dari APDN atau
APBD sesuai peraturan perundang-undangan
www.heriromansyah.com