1. Ayat-ayat Syukur
Ayat-ayat Syukur
Definisi Syukur :
Memuji, berterima kasih dan merasa berhutang budi kepada Allah atas karunia-Nya, bahagia
atas karunia tersebut dan mencintai-Nya dengan melaksanakan ketaatan kepada-Nya.
Kewajiban Bersyukur :
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rizki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepadaNya kamu
menyembah.” (QS. Al Baqarah: 172).
“Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat
dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki
2. kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah
kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al Ankabut : 17)
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari-Ku.” (QS. Al Baqarah: 152)
“Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-
orang yang bersyukur.” (QS. Az-Zumar: 66)
Mengapa Harus Bersyukur :
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.” (QS. An Nahl: 78)
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat
pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya dan agar kamu
bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al Qashas : 73)
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami
hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka
makan. Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan
padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang
diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” (QS. Yasien
33-35)
“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit,
kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki
untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan
dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia
telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam
orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan
kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu
menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia
itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim : 32-34)
“Ini adalah anugerah dari Tuhanku, agar ia mencoba aku, apakah aku bersyukur ataukah aku
kufur. Siapa yang bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan siapa
yang kufur, sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya dan Maha Mulia.” (QS. An Naml: 40)
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu
ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS.
An Nahl :16)
“Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di
akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
(QS. Al Qashash : 70)
Manfaat Bersyukur :
3. “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: Bersyukurlah kepada
Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya
sendiri, dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji.” (QS. Al Luqman : 31)
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah
Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nisaa‟ : 147)
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan
yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami
berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami
berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-
orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imran:145)
“Bersyukur atas nikmat Allah akan melestarikan nikmat tersebut.” (HR. Ad Dailami)
Ibnu `Abbas menceritakan, Rasulullah bersabda, “Orang pertama yanag akan dipanggil untuk
masuk surga adalah orang-orang yang senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Allah,
yaitu orang-orang yang senantiasa memuji Allah dalam keadaan lapang dan dalam keadaan
sempit” (Tanbihul Ghafilin 197)
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya sebaik-baik hamba Allah adalah orang yang suka
memanjatkan puji dan syukur kepada Allah” (Riyadhus Shalihin 27)
Cara Bersyukur :
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: `Siapakah yang menciptakan langit
dan bumi?` Tentu mereka akan menjawab: `Allah.` Katakanlah : `Segala puji bagi Allah`;
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. ” (QS Luqman : 25)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah
shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” (QS. Al Kautsar : 1-2)
“Bahwasanya Nabi SAW, apabila datang kepadanya suatu perkara yang menggembirakan
atau mendapatkan kabar gembira, beliau langsung bersyukur sujud, bersyukur kepada Allah
SWT.” (HR Abu Dawud)
Ketika Rasulullah shallallahu‟alaihi wassalam beribadah sampai beliau bengkak-bengkak,
Sayidah Aisyah istrinya berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau beribadah sampai
seperti itu, bukankah Allah telah mengampuni segala dosamu?” Rasulullah menjawab,
“Tidakkah engkau suka aku menjadi hamba Allah yang bersyukur?”
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah berceritera, “Bahwasanya salah seorang hamba di antara
hamba-hamba Allah mengucapkan, `Ya Rabbi, Lakal hamdu kamaa yanbaghii li jalaali
wajhika wa azhiimi sulthaanika [ya Tuhanku, kepunyaan-Mulah segala puji sebagaimana
yang layak bagi keluruhan-Mulah dan keagungan-Mu]`. Maka, ucapan ini menjadikan kedua
4. malaikat bingung sehingga mereka tidak tahu bagaimana yang harus mereka tulis. Maka
naiklah keduanya kepada Allah, lalu berkata, `Ya Tuhan kami, sesungguhnya seorang hamba
telah mengucapkan suatu perkataan yang kami tidak tahu bagaimana kami harus menulisnya.`
Allah bertanya – padahal Dia Maha Mengetahui apa yang diucapkan oleh hamba-Nya, `Apa
yang diucapkan oleh hamba-Ku?` Mereka menjawab,`Ya Tuhan kami, sesungguhnya dia
mengucapkan, Lakal hamdu kamaa yanbaghii li jalaali wajhika wa azhiimi sulthaanika.`
Kemudian Allah berfirman kepada mereka, `Tulislah sebagaimana yang diucapkan hamba-
Ku itu hingga dia bertemu Aku, maka Aku yang akan membalasnya” .(HR Ibnu Majjah)
“Siapa yang tidak berterimakasi kepada manusia, berarti tidak berterimakasih kepada Allah”
(HR Abu Daud)
Syaikh Ibnu Athaillah menuturkan “Seseorang mukmin itu suka menyibukkan diri
menyanjung Allah, sehingga tidak sempat untuk memuji dirinya sendiri, dan ia sibuk
menunaikan kewajiban kepada Allah sehingga ia lupa akan porsi untuk dirinya sendiri”. (Al-
Hikam)
Syaikh Ibnu Athaillah menuturkan: “Siapa yang tidak mengetahui begitu berharganya
nikmat, ketika kenikmatan itu bersertanya, maka barulah ia mengetahui betapa berartinya
nikmat itu setelah nikmat itu pergi meninggalkannya.” (Al-Hikam)
Kebanyakan Manusia Tidak Bersyukur :
“Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi
mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS. Al A‟raf 16-17)
“Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas umat manusia,
akan tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya.” (QS. Yunus: 60).
“Katakanlah: „Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencara di darat dan di laut
yang kamu berdo‟a kepadaNya dengan berendah diri dengan suara yang lembut (dengan
mengetakan): „Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari bencana ini, tentulah kami
menjadi orang-orang yang bersyukur‟. Katakanlah: „Allah menyelamatkan kamu daripada
bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali
mempersekutukanNya.” (QS. Al An‟am: 63-64).
“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang
dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? Tidak ada Tuhan selain Dia;
maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” (QS. Al-Fathir: 3)
“Dan ketika Kami (Allah) memberikan nikmat kepada manusia, ia memalingkan muka dan
bersikap angkuh, dan ketika ia ditimpa keburukan ia berputus asa.” (QS. Al Isra‟ : 83)
“Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, akan tetapi kebanyakan
manusia tidak bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 243)
Ancaman bagi yang Tidak Bersyukur:
5. “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (QS. Al Hajj : 38)
“Sesungguhnya bagi kaum Saba‟ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka
yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan):
`Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha
Pengampun.`Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang
besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon)
yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi
balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang
demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” (QS. Saba` : 15-17)