Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2

Profil Desa Bantarsari Kec. Bantarsari Kab. Cilacap
PelaksanaanKesatuanGerak PKK KKBPK Kesehatan Tahun2019 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan,
yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas
mewujudkan tujuan nasional yang tercantum dalam UUD 1945. Pada hakikatnya pembangunan
nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedoman pembangunan
nasional. Keberhasilan pencapaian pembangunan nasional, tidak hanya diukur dari ekonomi
semata, tetapi juga dilihat dari sumber daya manusianya.
Bahwa dalam rangka mewujudkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat sesuai amanat
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan
Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dinyatakan bahwa
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah Gerakan Nasional dalam
pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari oleh dan untuk
masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat, sejahtera bahagia maju dan mandiri, kesetaraan dan
keadilan gender serta kesadaran hukum dalam lingkungan.
Upaya untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera telah dilakukan oleh berbagai
lembaga dan organisasi. PKK sebagai organisasi sosial masyarakat yang telah melembaga dan
menyebar sampai tingkat paling bawah merupakan lembaga yang sangat tepat, karena melalui
momentum Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan tahun 2019 yang jatuh pada bulan
Nopember menjadikan program Keluarga Berencana dan Kesehatan menjadi Program yang
diunggulkan, efektif, efesian dan dilakukan setiap tahun. Kegiatan yang telah menjadi kegiatan
yang tetap dan rutin ini telah menunjukan keberhasilan serta mendapat pengakuan yang luas.
Sejalan dengan hal tersebut, Tim Penggerak PKK Desa Bantarsari telah secara aktif ikut
melaksanakan kegiatan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan sesuai dengan pedoman dengan
tetap memperhatikan aspek sinergi dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Cilacap atas dasar rasa
pengabdian yang tulus, kesadaran dan tanggungjawab dari semua kader PKK dan Tim Penggerak
PKK itu sendiri.
Dukungan PKK Desa Bantarsari pada pelaksanaan kegiatan Kesatuan Gerak PKK KKBPK
Kesehatan di wilayah Desa Bantarsari telah dapat dibuktikan melalui kerja sama yang harmonis
dengan Badan, Lembaga, dan instansi terkait secara kedinasan serta masyarakat di lingkup
Pemerintah Kabupaten Cilacap pada setiap tahunnya.

B. DASAR PELAKSANAAN
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukkan Provinsi Jawa Tengah
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga;
6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ;
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
9. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Lembaga Non Kementerian;
10. Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional;
11. Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pembangunan Kependudukan Keluarga
Berencana dan Sistem Informasi Keluarga (SIGA);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan;
16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan
Kelompok Kerja Operasional Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852 Tahun 2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat;
15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 411.4.561 Tahun 2010 tentang Pengesahan
Keputusan Ketua Umum Tim Pengerak PKK tentang Hasil Rapat Kerja Nasional VII PKK
Tahun 2010;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian
Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2556/Menkes/XI/2012 tentang
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersihdan Sehat (PHBS);
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529/Menkes/X/2010 tentang
Pedoman Umum Pengembanga Desa dan Kelurahan Siaga Aktif;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Gerakan Pemberdayaan
Keluarga melalui Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga;
20. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor
246/PER/E1/2011 tentang Pembinaan Peserta Keluarga Berencana Aktif;

21. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor
360/PER/G2/2013 tentang Pedoman Pemberian Tanda Kehormatan dan Tanda Penghargaan
Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana;
22. Peraturan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5
Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa ;
23. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 829 Tahun 1999 tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan.
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah ( Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85 )
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 14 Tahun 2018 tentang anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019
26. Peraturan Gubenur Jawa Tengah Nomor 91 Tahun Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2019
27. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 96 Tahun 2018 Tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2019
28. DPA DPPA Dalduk KB Provinsi Jawa Tengah Nomor : 01158/DPA/2019 Program
Pengendalian Penduduk dan Peningkatan Kesertaan Keluarga Berencana Pada Kegiatan
Penggerakan dan Pengembangan KIE Pengendalian Penduduk dan KB

C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
a. Dalam rangka mengoptimalkan gerakan pemberdayaan masyarakat, mendorong dan
memotivasi masyarakat untuk dapat meningkatkan taraf kesehatan, pemberdayaan
keluarga di bidang ekonomi serta menjadi peserta KB
b. Memenuhi sebagaian persyaratan untuk diajukan sebagai pelaksana terbaik PKK KKBPK
Kesehatan tingkat nasional.
2. Tujuan
Secara umum bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan berkualitas dalam
Program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Keluarga Berencana dan Kesehatan di
Kabupaten Cilacap dan kerja sama lintas sektor dalam Kesatuan Gerak PKK KKBPK
Kesehatan.
Adapun tujuan secara khusus adalah:
 Meningkatkan jumlah kelompok Dasa Wisma.
 Meningkatkan jumlah dan kemandirian Posyandu.
 Meningkatkan jumlah kader yang terampil.
 Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kesehatan dan program KB
khususnya bagi keluarga miskin, Pra KS dan KS I.
 Meningkatkan jumlah rumah tangga ber-PHBS dan LBS di Kabupaten Cilacap.
 Meningkatkan jumlah peserta KB baru dan KB MKJP.
 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga di semua Pokja
 Meningkatkan cakupan pelayanan program KB yang meliputi PUP, Pengaturan
Pelayanan Kesehatan Reproduksi, Pembinaan Ketahanan Keluarga, Peningkatan
kesejahteraan keluarga, dan peningkatan peran serta pemantapan institusi masyarakat
pedesaan ( IMP).
 Meningkatkan kualitas pemberdayaan dan ketahanan keluarga melalui kegiatan bina-
bina keluarga.
 Memantapkan peran kelembagaan dan 10 Program Pokok PKK khususnya dibidang
KB dan Kesehatan serta Ekonomi Keluarga.
 Mencegah Stunting di wilayah desa Bantarsari.
 Meningkatkan peran serta masyarakat dan lintas sektor dalam revitalisasi posyandu
balita, posyandu lansia dan posbindu serta program KB-Kesehatan lainnya.
 Pemanfaatan limbah sampah plastik menjadi kerajinan (bunga, vas, ekobric, pot
tanaman, tas, dompet dll).
 Pemanfaatan limbah sampah organik menjadi pupuk menggunakan alat komposer
 Meningkatkan lansia produktif dan berkualitas.

D. RUANG LINGKUP
1. Sasaran
a. Sasaran Langsung: Tim Pelaksana Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan di setiap
dusun, RW, RT, dan Dasa Wisma di Desa Bantarsari.
b. Sasaran Tidak Langsung: Keluarga, Rumah Tangga, Kader, Para Pengelola dan Petugas
Bidang KB Kesehatan di setiap tingkatan wilayah.
2. Jangkauan
Jangkauan kegiatan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan mencakup seluruh wilayah
tingkat Dasa Wisma, RT, RW sampai tingkat Desa.
Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap pada tahun 2019 bersama
masyarakat dan seluruh stake holder yang terkait berhasil menjadi juara I tingkat Provinsi
Jawa Tengah dalam kegiatan Pelaksanaan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan.

URAIAN DAN KEADAAN UMUM
A. GAMBARAN UMUM DESA BANTARSARI
Secara administratif, Desa Bantarsari terbagi dalam 6 Dusun, yaitu:
a. Dusun Agraria,
b. Dusun Bantarsari,
c. Dusun Bulureja,
d. Dusun Cikerang,
e. Dusun Petenangan,
f. Dusun Rejasari
Selain itu, Desa Bantarsari juga terdiri dari 11 Rukun Warga (RW) dan 86 Rukun Tetangga
(RT).
1. Keadaan Geografis Desa Bantarsari
a. Luas Wilayah Desa Bantarsari
Luas wilayah Desa Bantarsari 906 hA
b. Batas Wilayah Desa Bantarsari
Sebelah utara : Desa Kamulyan
Sebelah timur : Desa Rawajaya
Sebelah barat : Kecamatan Gandrungmangu
Sebelah selatan : Kecamatan Kampung Laut
c. Penggunaan Tanah Desa Bantarsari
Pemukiman : 230 Ha
Sekolah : 15 Ha
Pemakaman : 10 Ha
Jalan : 35 Ha
Lahan Pertanian : 579,5 Ha
Hutan Masyarakat : 0 Ha
Lian-lain : 44,5 Ha

d. Peta Wilayah Desa Bantarsari

e. Kekayaan Alam
Kekayaan alam yang paling menonjol dan berpotensi untuk dikembangkan adalah
tingkat kesuburan untuk lahan pertanian dan perkebunan, terutama sebagai bahan baku
pembuatan sapu glagah serta pemandangan alam sekitar yang dapat dikembangkan
menjadi ekowisata yang cukup menjanjikan.
2. Topografi
Kondisi Desa Bantarsari dilihat dari sudut pandang topografi merupakan daerah
seluas 906 Ha dan berada pada dataran rendah, dengan ketinggian wilayah sekitar 420
mdpl. Suhu rata-rata di Desa Bantarsari bersekitar antara 20–24 derajat celcius dengan
curah hujan normal. Dimana pada siang hari, akan terasa panas sedangkan pada malam hari
akan terasa dingin.Secara geografis, Desa Bantarsari terletak diantara koordinat -7 540454
sampai dengan -7 .607839 LS dan 108.871899 sampai dengan 108.858166 BT.
3. Keadaan Penduduk 2019 Dibandingkan dengan Tahun Sebelumnya
a. Jumlah Penduduk (jiwa)
Jenis Kelamin Tahun 2017 Tahun 2019
Laki-laki 7.583 7.901
Perempuan 7.257 7.676
Jumlah 14.202 15.577
(Sumber: Laporan Penduduk Akhir Tahun 2017 & 2019)
b. Jumlah Kepala Keluarga
Tahun 2017 : 3.202 Kepala Keluarga
Tahun 2019 : 4.356 Kepala Keluarga
Adapun jumlah Kepala Keluarga berdasarkan tahapan keluarga sejahtera adalah sebagai
berikut:
NO. TAHAPAN KELUARGA
JUM
LAH PERSENTASE
SEJAHTERA
1 Pra Sejahtera 1.980 45.45 %
2 Sejahtera I 1.427 32.75 %
3 Sejahtera II 587 13,47%
4 Sejahtera III 212 4.8 %
5 Sejahtera III + 150 3.4%
Jumlah 4356 100%

c. Jumlah Kematian
Jenis Kelamin
Oktober – Desember
2019
Laki-laki 25
Perempuan 34
Jumlah 59
d. Jumlah Kelahiran 3 Bulan
Jenis Kelamin
Oktober – Desember
2019
Laki-laki 15
Perempuan 17
Jumlah 32
e. Jumlah Penduduk Pindah
Jenis Kelamin Tahun 2019
Laki-laki 52
Perempuan 28
Jumlah 80
f. Jumlah Penduduk Datang
Jenis Kelamin Tahun 2019
Laki-laki 33
Perempuan 21
Jumlah 54

g. Tingkat Pendidikan Penduduk Tahun 2019
Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan
Belum Sekolah 784 766
Tidak Tamat SD 527 491
SD 720 628
SLTP 1.000 1.044
SLTA 930 878
D1/D2 40 33
D3 Akademi 37 32
S1 158 144
S2 4 1
h. Mata Pencaharian Penduduk Tahun 2019
Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Pertanian 761 264
Pertambangan 37 -
Industri 409 120
Listrik/Gas/Air 18 -
Buruh Bangunan 697 -
Perdagangan 436 52
Perhubungan/Pengngkutan 15 -
Bank dan Keuangan 11 2
Jasa 18 11
PNS/PNI/POLRI 72 40
i. Jenis-jenis Kesenian Daerah
1) Karawitan : 1 kelompok
2) Kuda Lumping : 1 kelompok
3) Angklung : 1 kelompok
4) Rebana : 3 kelompok
5) Canoi Percussion Lansia : 1 kelompok

B. PROFIL TIM PENGGERAK PKK DESA BANTARSARI
1. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bahwa Tim Penggerak PKK adalah lembaga kemasyarakatan
sebagai mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang berfungsi sebagai
fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang
kepengurusan untuk terlaksananya program PKK, dengan tujuan utama TP PKK adalah
membantu pemerintah dalam usaha membina kehidupan berkeluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
Berdasarkan tujuan tersebut maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh TP PKK Desa
Bantarsari adalah meliputi penataan kembali organisasi dan administrasi PKK di tingkat Desa,
Dusun, RW dan RT, sampai ke jenjang Dasa Wisma serta menggerakan dan membina
masyarakat dalam pelaksanaan 10 program pokok PKK.
Dari berbagai kegiatan yang sudah berjalan, sampai saat ini adalah terlihat bahwa organisasi
semakin memasyarakat, kepengurusan yang semakin tertata dan administrasi yang semakin
tertib dan lancar. Hal tersebut berdampak bahwa 10 Program Pokok PKK yang seirama dengan
nilai luhur agama maupun kearifan lokal dan adat istiadat setempat semakin dapat diterapkan,
diamalkan dan dihayati oleh masyarakat desa Bantarsari. Hal ini dapat dilihat adanya perubahan
tata fisik lingkungan desa Bantarsari yang semakin maju disertai perubahan sikap dan perilaku
yang semakin baik dengan harapan kedepan senantiasa menjiwai pengamalan nilai luhur
Pancasila.
PKK merupakan lembaga untuk memberikan informasi secara garis besar tentang keadaan
serta kegiatan yang telah dilaksnakan tim penggerak PKK Desa Bantarsari. Kegiatan yang
dilaksanakan antara lain untuk pemberdayaan perempuan dan untuk meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
2. Visi Misi PKK Desa Bantarsari
Visi:
Terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera lahir dan batin.

Misi:
a. Meningkatkan pembentukan karakter keluarga melalui penghayatan, pengamalan Pancasila,
kegotongroyongan serta kesetaraan dan keadilan gender.
b. Meningkatkan pendidikan dan ekonomi keluarga melalui berbagai upaya keterampilan dan
pengembangan koperasi.
c. Meningkatkan ketahanan keluarga melalui pemenuhan pangan, sandang dan perumahan
sehat dan layak huni.
d. Meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan kelestarian lingkungan hidup serta
perencanaan sehat.
e. Meningkatkan pengelolaan Gerakan PKK melalui kegiatan pengorganisasian dan
peningkatan sumber daya manusia.
3. Tujuan
Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejateraan menuju
terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera lahir dan batin.
4. Dasar Pembentukan TP PKK Desa Bantarsari
Surat Keputusan Kepala Desa Bantarsari Nomor: 411.4/7/TAHUN 2019 tentang Pembentukan
Tim Penggerak PKK Desa Bantarsari masa bakti 20119-2025
5. Kelembagaan
a. Gerakan PKK di Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap dikelola oleh
Tim Penggerak PKK.
b. Untuk mendekatkan jangkauan pemberdayaan kepada keluarga-keluarga secara langsung,
dibentuk kelompok-kelompok PKK Kecamatan, Desa, RW, RT dan kelompok dasa wisma.
c. Tim Penggerak PKK berperan sebagai motivator, fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali
dan penggerak. Pembinaan teknis kepada keluarga dan masyarakat dilaksanakan dalam kerja
sama dengan unsur Dinas Instansi Pemerintah terkait.
6. Kriteria keanggotaan
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
b. Dapat membaca dan menulis.
c. Relawan
d. Peduli terhadap upaya pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.
e. Bersifat perorangan dan tidak mewakili suatu organisasi/golongan/partai politik/lembaga atau
sektor lainnya
f. Mempunyai waktu yang cukup.
g. Memiliki kemauan dan etos kerja yang tinggi.

7. Motto kerja TP PKK Desa Bantarsari Kabupaten Cilacap
a. Ketua : Tiada hari tanpa kegiatan
b. Wakil ketua : Tiada hari tanpa tugas
c. Sekretaris : Tiada kegiatan tanpa dicatat
d. Bendahara : Tiada hari tanpa swadaya
e. Pokja I : Tiada hari tanpa berbuat baik
f. Pokja II : Tiada hari tanpa membaca
g. Pokja III : Tiada pekarangan tanpa ditanami
h. Pokja IV : Tiada hari tanpa PHBS.
8. Sepuluh Program Pokok TP PKK Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari Kabupaten
Cilacap
a. Penghayatan dan pengamatan Pancasila
b. Gotong royong
c. Pangan
d. Sandang
e. Perumahan dan tatalaksana rumah tangga
f. Pendidikan dan keterampilan
g. Kesehatan
h. Pengembangan kehidupan berkoperasi
i. Kelestarian lingkungan hidup
j. Perencanaan sehat.

9. Susunan Kepengurusan
STUKTUR ORGANISASI
TIM PENGGERAK PKK DESA BANTARSARI
KECAMATAN BANTARSARI
MASA BAKTI 2017-2019
KETUA
Ny. YUNIRAH
WAKIL KETUA
Bpk. DARYONO
SEKERTARIS BENDAHARA
Ny. SUPRIYATI Ny. DWI HANDAYANI
WAKIL SEKERTARIS WAKIL BENDAHARA
Bpk. A.M. RIDHO -
POKJA I POKJA II POKJA III POKJA IV
KETUA KETUA KETUA KETUA
Ny. SITI
MUSTROFIN
Ny. SUTILAH
KUSBAIDILLAH
Ny. SAMINAH Ny. MARYATI
WAKIL KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA WAKIL KETUA
Ny. ISTIK
MALIYAH
Ny. DASINI
RIDHO
Ny. HASIYATUN Ny. INDAH SRI
YULITA
SEKERTARIS SEKERTARIS SEKERTARIS SEKERTARIS
Ny. SITI R. Ny. SITI M Ny. NASIROH Ny. ISNAENI R
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
Ny. NUR H Ny. SAMINEM Ny. HADMIYATI Ny. KAMINEM
Ny. KUSTIRAH Ny. KARSINI Ny. MARISA W Ny. YANI M

10. Profil Ketua TP PKK Desa Bantarsari
Nama Lengkap
Jabatan
Tempat, Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Status Perkawinan
Alamat Rumah
Riwayat Pendidikan
Riwayat karier/Pekerjaan/
Organisasi
: Yunirah
: Ketua TP PKK Desa Bantarsari
: Cilacap, 23 Juli 1984
: Perempuan
: Islam
: Kawin
: Desa Bantarsari RT 03 RW 08
: SDN 2 Bantarsari
SMP PGRI 23 Bantarsari
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bantarsari Kecamatan
Bantarsari Kabupaten Cilacap tahun 2013 s/d sekarang.
Keterangan Keluarga
Suami
Anak Kandung
:
: Ngato Urohman
Kepala Desa Bantarsari
: 1) Diva Puto abdi Negoro
2) Dena Putro Abdi Negoro
3) Dinda Nur Aulia Putri
Diangkat dan dilantik menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bantarsari pada tanggal 18
November 2019 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa Bantarsari Nomor: 411.4/7/TAHUN
2019 tentang Pembentukan Tim Penggerak PKK Desa Bantarsari masa bakti 20119-2025
.

11. Data Umum TP PKK Desa Bantarsari
Tim Penggerak PKK Desa Bantarsari sebagai tangan panjang dari Tim Penggerak PKK
Kecamatan Bantarsari dan PKK Kabupaten Cilacap diharapkan mampu menindaklanjuti
kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan sehingga program dan kegiatan yang telah
direncanakan dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan.
Guna mendekatkan jangkauan pembinaan gerakan PKK di Desa Bantarsari telah dibentuk
kelompok PKK RW sebanyak 11 kelompok, kelompok PKK RT sebanyak 86 kelompok dan
kelompok Dasawisma sebanyak 136 kelompok, dengan jumlah kader umum sebanyak 323
orang dan kader khusus sebanyak 446 orang. Berikut merupakan rincian untuk masing-masing
kelompok PKK dan kader PKK Desa Bantarsari.
Jumlah Kelompok PKK dan Kader Umum
TP PKK Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari
No Wilayah
Jumlah Kelompok Jumlah Jumlah
Kader Umum Kader KhususPKK RW PKK RT Dasawisma
1 RW I 1 6 15 70 29
2 RW II 1 6 13 60 21
3 RW III 1 10 28 124 53
4 RW IV 1 6 13 61 16
5 RW V 1 8 18 83 27
6 RW VI 1 7 15 71 18
7 RW VII 1 9 22 98 25
8 RW VIII 1 9 23 103 28
9 RW IX 1 9 18 84 21
10 RW X 1 7 15 69 21
11 RW IX 1 9 11 65 17
Jumlah 9 86 191 888 276
Untuk melaksanakan 10 Program Pokok PKK di Desa Bantarsari, setiap tahunnya disusun
dan ditetapkan Program Kerja Tim Penggerak PKK Desa Bantarsari dengan Keputusan Ketua Tim
Penggerak PKK Desa Bantarsari dan juga Program Kerja Lima Tahunan

PERENCANAAN KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK KKBPK KESEHATAN
A. PERENCANAAN
Momentum Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan dalam upaya pemberdayaan keluarga
menuju keluarga yang sehat dan sejahtera dengan melihat potensi wilayah yang ada, Tim
Penggerak PKK bersama dengan Pemerintah Desa Bantarsari dan masyarakat dalam
Musrenbangdes telah merencanakan capaian Pelaksanaan Kesatuan Gerak PKK KKBPK
Kesehatan, dengan berlandaskan pada:
1. Rencana Program Kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Cilacap Tahun 2019
2. Program Kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Cilacap
3. Program Kerja Tim Penggerak PKK Kecamatan Bantarsari
4. Program Kerja Tim Penggerak PKK Desa Bantarsari
5. Renstra Desa Bantarsari
6. Aspirasi, masukan dan usulan dari bawah (kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma) Desa
Bantarsari
B. PROGRAM KERJA PKK
1. Bidang Sekertaris
a. Kegiatan Sekretaris secara umum
1) Melaksanakan tugas sesuai petunjuk dan kebijakan PKK serta diposisi surat dari Ketua
Tim Penggerak PKK Desa Bantarsari
2) Membantu kelancaran tugas-tugas Pokja dan Bendahara serta membuat notulen rapat
PKK.
3) Mengagendakan surat masuk dan keluar serta mendistribusikan surat-surat diposisi
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bantarsari.
4) Menindaklanjuti surat-surat dari Kecamatan dan dari Dinas /Instansi terkait.
b. Program Kerja Sekretariat
Untuk kelancaran tugas sekretaris dalam rangka menyelesaikan administrasi sekretariat
TP-PKK Desa dibantu 1 orang Fulltimer PKK

1) Kelembagaan
a) Pemantapan dan peningkatan fungsi kelembagaan PKK Program prioritas adalah
pemantapan kelembagaan. Kegiatan :
(1) Melaksanakan rapat-rapat
Rapat Konsultasi TP-PKK sekali dalam setahun
Rapat Pleno sekali dalam setahun
Rapat pengurus inti sekali dalam sebulan
Rapat Koordinasi sekali dalam sebulan
Rapat Pokja sekali dalam sebulan
(2) Penyusunan laporan tahunan, dan laporan khusus
(3) Evaluasi pelaksanaan 10 pragram pokok PKK
(4) Pembinaan administrasi RT/RW/Data Wisma
b) Peningkatan KIE gerakan PKK
Program prioritas peningkatan kesadaran masyarakat tentang manfaat dan
dampak dari media cetak, elektronik dan media sosial. Kegiatan :
(1) Menyampaikan isi makalah yang bersumber dari media cetak
(2) Mengikuti rapat dan anggota terkait
(3) Menyelenggarakan pertemuan PKK tingkat RT, Dusun, dan Desa
2) Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SPEM)
a) Penyusunan kegiatan 10 Program Pokok PKK
b) Evaluasi kegiatan mengacu 10 program pokok PKK
c) Meningkatkan/pemantauan keterpaduan lintas sektor program dan kegiatan.
Kegiatan :
Menyusun program kerja tahun 2019 dan rencana program tahun 2020
2. Bendahara
Kegiatan keuangan antara lain mencatat semua penerimaan dan pengeluaran uang secara tertib
dan benar.
Kegiatan :
a) Mengadakan pelatihan tentang administrasi keuangan
b) Melaporkan kondisi keuangan secara berkala/setiap rapat PKK tingkat Desa (sebulan
sekali).
c) Mengikuti pembinaan yang diselenggarakan oleh TP-PKK Kecamatan tentang tatacara
pengisian buku wajib maupun buku bantu keuangan
d) Menghimpun dan menginventaris bantuan-bantuan yang diberikan oleh Desa dari
ADD/APBdes maupun swadaya PKK

e) Menggali potensi dari kegiatan PKK yang bisa menghasilkan uang, sehingga dapat
dijadikan sumber dana bagi PKK, diharapkan kedepannya PKK Desa Bantarsari dapat
membiayai kegiatan-kegiatan dan tidak selalu bergantung kepada pemerintah Desa /pihak
lain.
3. Bidang Pokja I
a) Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
1) Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2) Mengadakan pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan HIV AIDS lewat
pertemuan PKK Desa
3) Mengadakan sosialisasi bela negara dan simulasi PKBN kepada kelompok PKK di
tingkat Dusun/RT/RW/Dasa Wisma
4) Mengadakan pembinaan kelompok lansia yang ada di dusun
5) Pembinaan kesadaran bela negara
6) Memonitor pembinaan BKR dan PIK-R
7) Penyuluhan KDRT, narkoba dan pernikahan dini.
b) Program Gotong Royong
1) Menumbuhkan kesadaran kesetiakawanan sosial, bertenggangrasa dan kebersamaan
serta saling menghormati antar umat beragama.
2) Membina kelompok arisan, jimpitan, kerja bakti dan rukun kematian, kelompok lansia
dan kelompok pengajian.
3) Pemberdayaan lansia produktif dengan melaksanakan kegiatan posyandu lansia,
pembinaan lansia dan anjang sana
4. Bidang Pokja II
a) Program Pendidikan dan Ketrampilan
1) PAUD dan POS PAUD
a. Pembinaan Kader PAUD dan POS PAUD
b. Penimbangan BB dan pengukuran TB
c. Monitoring kegiatan
2) BKB (Bina Keluarga Balita)
a. Pengasuhan dan pengembangan anak usia dini
b. Peranan orang tua dalam pembinaan anak
c. Perkembangan komunikatif aktif
d. Pertumbuhan dan perkembangan balita
e. Perkembangan moral agama
f. Perkembangan bahasa
g. Perkembangan menolong diri sendiri (kemandirian dan kemampuan)

b) Program Pengembangan Kehidupan Berkoperasi Menumbuhkembangkan Kelompok
Usaha Ekonomi Kreatif melalui Kegiatan
a. Monitoring Kegiatan Kelompok UP2K dan TPKW
b. Membina kegiatan kelompok UP2K dan TPKW
5. Bidang Pokja III
a) Program Pangan
1) Pemanfaatan lahan pekarangan (hatinya PKK) dalam rangka ketahanan pangan
2) Mengadakan Gerakan Diversifikasi Pangan B2SA
3) Mengadakan Praktek Pengolahan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
4) Mengadakan Pembinaan kepada Kelompok Wanita Tani “Mugi Makmur” Dusun
Petenangan dan Kelompok Wanita Tani “Nusa Indah” Dusun Bulureja melalui
program “ MACAN BERBULU”
b) Program Sandang
1) Mengadakan Gerakan Etika Budaya Berbusana yang sesuai dengan situasi dan
kondisi
2) Praktek cara berkerudung yang baik dan benar
3) Penyuluhan mencintai sandang produk dalam negeri
c) Program Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
1) Sosialisasi tentang rumah sehat
2) Sosialisasi tentang PTP Tabulapot dan Tabulakar
3) Penyuluhan pengolahan limbah dan sampah rumah tangga
4) Penyuluhan tentang Hatinya PKK
5) Mengadakan gerakan penanaman Warung Hidup dan Toga
6) Monitoring Gerakan Berlian PKK
6. Bidang Pokja IV
a) Program Kesehatan
1) KIA
(a) Monitoring kegiatan kelas ibu hamil
(b) Monitoring Penjaringan Bayi Gizi Kurang Dan Buruk
(c) Bekerja sama dengan puskesmas melakukan pengecekan yodium ibu hamil
2) Posyandu
(a) Penimbangan dan pemberian PMT
(b) Pemberian Vitamin A untuk balita
(c) Membina Posyandu yang terintegrasi dengan Pos PAUD dan BKB
(d) Monitoring SIP Posyandu
(e) Meningkatkan kegiatan Posyandu Lansia
3) Penyuluhan KB

(a) Mengoptimalkan kegiatan kelompok KB
(b) Penyuluhan pemakaian alat kontrasepsi MKJP
4) PHBS
(a) Membudayakan CPTS, kebersihan pribadi sebagai kebiasaan hidup sehari-hari
(b) Memasyarakatkan Gerakan Kadarsi dan Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan
Sehat ( GERMAS )
(c) Bekerja sama dengan dinas terkait melakukan pendataan PHBS
5) Pemahaman tertib administrasi kependudukan
Mengisi data warga, data keluarga dan kegiatan keluarga
b) Program Kelestarian Lingkungan Hidup
1) Lingkungan bersih dan sehat
(a) Menanamkan tentang kebersihan jamban keluarga
(b) Optimalisasi fungsi SPAL
(c) Kepemilikan tempat sampah
(d) Menanamkan kebiasaan memilah sampah organik dan an-organik
(e) Penghematan air bersih
(f) Meningkatkan kegiatan kerja bakti Jum’at Bersih di lingkungan masyarakat.
2) Kelestarian lingkungan hidup
(a) Ikut mengembangkan program kegiatan hatinya PKK
(b) Pengembangan lingkungan bersih
c) Program Perencanaan Sehat
1) Mengkordinir masyarakat yang akan mengikuti Pelayanan KB MKJP
2) Memantau Pelaksanaan Pelayanan KB MKJP di Puskesmas Bantarsari
3) Penyuluhan kesehatan reproduksi wanita.
4) Mengkordinir masyarakat yang akan mengikuti Pelayanan IVA-Test
5) Membudayakan hidup hemat, kebiasaan menabung, serta pengelolaan simpanan,
seperti ternak dan lainnya.
C. PROGRAM DAN KEGIATAN
Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan di Desa Bantarsari Kecamatan
Bantarsari yang meliputi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dan Keluarga Berencana dimana
hal ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan Keluarga melalui berbagai kegiatan
yang ada di desa dan penyuksesan Program Keluarga Berencana terutama bagi Keluarga Pra
Sejahtera dan Sejahtera I.
Guna mengoptimalkan jangkauan Pelaksanaan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan
dalam rangka mencapai keberhasilan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa

Bantarsari, ada dua tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu Perencanaan Kegiatan dan
Pelaksanaan Kegiatan.
Agar kegiatan tersebut dapat terarah dan terukur maka disusun perencanaan kegiatan
bersama dengan Kader dan Institusi terkait (Pemerintah Desa , BPD, LPMD dan Puskesmas).
Yang mana diharapkan dapat muncul kegiatan inovasi yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan
Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan di Desa Bantarsari.
Adapun pokok-pokok kegiatan dalam Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan adalah :
1. Program Pemberdayaan Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
a. Kegiatan-kegiatan
1) Memfasilitasi pembentukan dan pembinaan kelompok Dasa Wisma.
2) Pemantauan kelompok Dasa Wisma.
3) Peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi ketua kelompok Dasa Wisma dan
kader melalui kegiatan pencatatan, penyuluhan dan penggerakan.
4) Pengumpulan data melalui kelompok Dasa Wisma mengenai :
a). Jumlah keluarga yang :
(1) Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
(2) Ibu memastikan ASI Eksklusif kepada bayi.
(3) Menimbang balita setiap bulan.
(4) Menggunakan air bersih.
(5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
(6) Menggunakan jamban sehat.
(7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
(8) Makan sayur dan buah setiap hari.
(9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
(10) Tidak Merokok.
b) Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KS I.
c) Jumlah keluarga BKB dan anggota keluarganya.
b. Posyandu
1) Jumlah Posyandu sesuai dengan klasifikasinya dan macam kegiatannya.
2) Jumlah kader kesehatan, posyandu, KB dan kader Dasa Wisma.
3) Jumlah bayi 0-24 bulan dan anak 24-59 bulan dari Keluarga Pra Sejahtera dan KS I.
4) Keluarga yang mempunyai kartu rumah dan bebas jentik.
5) Jumlah Keluarga yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terintegrasi
dengan Posyandu.
c. Revitalisasi Posyandu
Melaksanakan 5 (lima) kegiatan dasar dan kegiatan tambahan sesuai dengan keperluan
daerah :
1) Memberikan pelayanan.

2) Pelatihan kader.
3) Pemberdayaan masyarakat dalam revitalisasi posyandu.
4) Pemantauan pelaksanaan pencatatan pelaporan Sistim Informasi Posyandu (SIP) di
Posyandu.
5) Peningkatan ekonomi kader dan lain-lain
6) Pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengadaan PMT di Posyandu.
d. Penyuluhan-penyuluhan
e. Penyuluhan Kesehatan dan Kelestarian Lingkungan.
1) Penyuluhan Gizi.
2) Penyuluhan PHBS.
3) Penyuluhan LBS.
4) Penyuluhan KIA.
5) Penyuluhan Narkoba.
6) Penyuluhan Keluarga Berencana.
7) Penyuluhan KB bagi kelompok remaja.
8) Penyuluhan KKR
9) Penyuluhan penggunaan garam beryodium
10) Penyuluhan Undang-undang Perkawinan
11) Penyuluhan Undang-undang PKDRT
2. Program Keluarga Berencana (KB)
Pokok-pokok Program KB Nasional terdiri dari :
a. Program Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana lebih dimaksudkan untuk membentuk pasangan atau
perorangan dalam mencapai tujuan reproduksinya secara bertanggung jawab dalam rangka
membangun keluarga kecil berkualitas dengan memperhatikan dan menghargai hak-hak
reproduksi seseorang dalam mengatur jumlah dan jarak kelahiran, menghindari terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi kesakitan dan kematian karena kehamilan
dan persalinan, dengan prinsip operasional memperhatikan pemberdayaan perempuan dan
peningkatan partisipasi pria.
Pokok-pokok kegiatan program KBantara lain :
1) Pengembangan dan peningkatan advokasi dan KIE KB.
2) Peningkatan kualitas pelayanan kontrasepsi.
3) Pemenuhan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi.
4) Pemberian jaminan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi.
5) Peningkatan partisipasi pria dalam ber KB.
6) Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
7) Peningkatan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak
8) Pemenuhan hak-hak reproduksi.

b. Pencanangan Kampung KB “SEJAHTERA”
Pada tanggal 28 Agustus 2018, Camat Bantarsari dengan disaksikan Muspika
Kecamatan Bantarsari, Dinas KB Kabupaten Cilacap, TP PKK Kabupaten Cilacap, TP
PKK Kecamatan Bantarsari, TP PKK Desa Bantarsari dan masyarakat sekitar.
c. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Program kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku positif remaja dalam kesehatan reproduksi sehingga betul-betul
mencapai keadaan “wellness” yaitu suatu keadaan dimana seseorang memiliki kesehatan
fisik, mental dan sosial yang baik dan dapat menghindari perilaku yang beresiko termasuk
perilaku seksual yang tidak aman.
Kegiatan dalam rangka kesehatan reproduksi remaja, antara lain:
1) Promosi kesehatan reproduksi remaja terutama dalam hal pendewasaan usia perkawinan.
2) Advokasi kesehatan reproduksi remaja.
3) KIE kesehatan reproduksi remaja.
4) Konseling kesehatan reproduksi remaja.
5) Dukungan pelayanan bagi remaja yang memiliki masalah khusus.
6) Peningkatan dukungan bagi kegiatan remaja yang positif.
d. Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga
Program ketahanan dan pemberdayaan keluarga dimaksudkan untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas melalui upaya peningkatan kesejahteraan dan ketahanan keluarga.
Peningkatan kesejahteraan keluarga dilakukan melalui peningkatan kesadaran dan
kemampuan keluarga serta peningkatan peran serta perempuan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti kebutuhan rohani, pangan, sandang, papan, pendidikan
dan kesehatan termasuk KB bagi anggotanya baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan
peningkatan ketahanan keluarga lebih diarahkan kepada upaya untuk peningkatan
pengetahuan dan kesadaran keluarga, sehingga mampu menangkal pengaruh budaya asing
yang negatif, mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkotika dan penggunaan zat
adiktif (NAPZA) oleh anggotanya.
Kegiatan program pemberdayaan keluarga antara lain :
1) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan.
2) Pengembangan upaya pemberdayaan keluarga melalui pembinaan khusus bagi keluarga
yang memiliki balita, remaja dan lansia serta keluarga rentan.
3) Peningkatan kualitas lingkungan keluarga (PKLK) melalui pengembangan kelompok
Bina Lingkungan Keluarga (BLK) sebagai model PKLK yang peduli terhadap
lingkungannya.

e. Program Penguatan Kelembagaan dan Jaringan Keluarga Kecil
Pada hakekatnya program penguatan kelembagaan dan jaringan keluarga kecil
ditujukan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi serta pemberdayaan keluarga, terutama yang diselenggarakan oleh masyarakat,
dan juga dimaksudkan untuk meningkatkan mutu kerja para petugas lapangan.
Program penguatan kelembagaan dan jaringan keluarga kecil antara lain:
1) Pengumpulan, penglolahan dan desiminasi data dan informasi yang berbasis pada
teknologi informasi tentang program KB Nasional.
2) Penyelenggaraan promosi tentang kemandirian ber KB dan pemberdayaan keluarga.
3) Peningkatan jumlah dan kualitas institusi / lembaga pemerintah, swasta maupun
masyarakat.
3. Bidang Kesehatan
a. Lingkungan Bersih dan Sehat
Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat merupakan salah satu upaya pencegahan
berbagai gangguan kesehatan/ penyakit, khususnya penyakit-penyakit berbasis masyarakat
atau terkait lingkungan yang tidak bersih dan sehat.
Hal tersebut di atas dapat terwujud dengan melibatkan peran serta aktif seluruh anggota
keluarga dan masyarakat baik melalui penyuluhan akan pentingnya menjaa lingkungan
bersih dan sehat, maupun dengan memanfaatkan kegiatan/ gerakan yang sudah ada seperti :
Gerakan Minggu Bersih, Prokasih (Program Kali Bersih) dan Kelompok Pengelola Sampah.
b. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
1) Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang
- Demam Dengue / Demam Berdarah Dengue (DD/DBD)
- Chikungunya
- Malaria
- Filariasis
- Rabies
Dapat mencegah timbulnya tempat perindukan nyamuk menular (DD/DBD, malaria,
filariasis, chikungunya). Sedangkan untuk rabies perlu melaporkan kepada petugas
setempat, untuk pengobatan penderita dan berusaha menangkap binatang (anjing,
kucing, kera) penggigit. Terhadap penyakit antraks masyarakat harus mampu
mendeteksi / memilih daging yang sehat (segar, berwarna merah, tidak berbau busuk).

2) Pemberantasan penyakit menular langsung :
- Diare
- TB Paru
- ISPA terutama premonia balita
- HIV/AIDS
- Flu Burung
- Flu H1N1
- SARS
Dapat melindungi diri dari kontak penularan baik melalui makanan ataupun udara
yang terkontaminasi oleh kuman (Diare, TB Paru). Meningkatkan deteksi dini premonia
balita (ISPA).
3) Imunisasi
- Mendorong tercapainya Universal Child Immunization (UCI) dengan cakupan
imunisasi dasar lengkap termasuk Hepatitis B sebesar 80 persen merata di seluruh
Desa / Kelurahan.
- Melaksanakan sosialisasi imunisasi hepatitis B pada bayi sedini mungkin (0-7 hari).
- Mempercepat tercapainya eliminasi tetanus neonatorum (ETN) dengan
meningkatkan cakupan imunisasi TT (tetanus toxoid) pada ibu hamil dan calon
pengantin, serta wanita usia subur (WUS).
c. Gizi
Meliputi :
- Balita, ibu hamil, usia subur, produktif dan lansia.
- Kegiatan pemantauan pertumbuhan balita.
- Kegiatan penerapan gizi seimbang.
- Kegiatan pemberian ASI Eksklusif.
- Kegiatan pemberian pendampingan ASI.
- Kegiatan pemberian Suplementasi gizi seperti Vitamin A dan tablet penambah darah.
- Kegiatan tata laksana gizi.
- Pelacakan kasus oleh kader.
- Pemanfaatan data gizi dan kegiatan Posyandu bagi Desa .
d. Kesehatan Ibu dan Anak
1) Kesehatan Ibu :
- Meningkatkan cakupan pelayanan pemeriksaan Ibu hamil KI dan K4 yang berkualitas
yaitu KI = 95 % dan K4 = 90 %.
- Meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan sebesar 90%.
- Meningkatnya pemberian tablet (Fe) bagi ibu hamil dan nifas.

2) Kesehatan Anak
- Meningkatkan pelayanan neonatal minimal 2 (dua) kali yaitu satu kali pada 0-7 hari dan
satu kali pada 8-28 hari dengan target KN : 90 %.
- Meningkatkan cakupan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita 80%
menjangkau sasaran yang datang ke fasilitas kesehatan.
- Meningkatkan cakupan penanganan balita sakit dengan pelayanan manajemen terpadu
balita sakit (MTBS) menjangkau 80% sasaran yang datang ke fasilitas kesehatan.
3) Kesehatan Gigi dan Mulut
Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga, ibu dan anak dalam pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut dengan target 50% pada ibu hamil dan 50% pada balita.
e. Promosi Kesehatan / Pemberdayaan Masyarakat
1) Menumbuh kembangkan UKBM (Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa , Dana Sehat,
Tabulin, Toga dan lain-lain.
2) Peningkatan Gerakan Jum’at Bersih dan Budaya Bersih.
3) Perluasan akses informasi kesehatan.
4) Penyalahgunaan Napza / Narkoba dan Seksualitas.
5) Pencegahan dan penanggulangan penggunaan narkotik, alkohol dan zat adiktif (Napza).
6) Pencegahan seksualitas dini di kalangan remaja.
f. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
g. Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS)

PELAKSANAAN KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK KKBPK KESEHATAN
A. INDIKATOR INPUT
1. Adanya Kebijakan yang dikeluarkan
Kebijakan dan regulasi yang mendukung pelaksanaan Kegiatan Kesatuan Gerak PKK
KKBPK Kesehatan di Desa Bantarsari bersumber dari kebijakan tingkat Kecamatan Bantarsari
dan Desa Bantarsari dalam bentuk Surat Keputusan yang secara lengkap terdapat pada hasil
pelaksanaan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan dan lampiran
2. Adanya Kader / Kelompok Dasa Wisma yang aktif.
Keberhasilan kegiatan yang ada dilapangan adalah hasil dari peran aktif para kader yang
tergabung dalam kelompok-kelompok kegiatan dan dasawisma. Dimana kader merupakan
penggerak, pembina dan pengelola data bagi keluarga- keluarga yang ada di wilayahnya dalam
upaya mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera dengan dedikasi dan 888 orang dan kader
khusus sebanyak 276 orang.
Pada dasarnya kelompok dasawisma merupakan sarana untuk mempermudah dalam
pendataan setiap keluarga dan penyuluhan serta pembinaan khusus, dimana kegiatan setiap
bulan pada umumnya dilaksanakan pada tingkat RT, namun ada juga kegiatan yang
dilaksanakan di kelompok dasawisma. Dari sejumlah 191 kelompok Dasa Wisma yang ada di
Desa Bantarsari yang aktif sebanyak 191 kelompok.
3. Adanya Tim Pelaksana kegiatan dan penilaian kegiatan
Untuk memantapkan Pelaksanaan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan di Desa
Bantarsari telah dibentuk Pelaksana Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan Tingkat Desa
Bantarsari yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa Bantarsari Nomor : 476/12/ 2018
dengan susunan :
a. Penanggung jawab : Ngato Urohman (Kepala Desa )
b. Ketua : Ny.Yunirah Ngato Urohman (Ketua TP PKK)
c. Sekretaris : Ny. Yuliarti
d. Wk. Sekretaris : Ny. Supriyati Admin
e. Bendahara : Ny. Dwi Handayani
f. Anggota : - Bambang Tri Basuki
- Indah Sri Yulita Amd Keb
- Isnaeni Rahmawati, Amd Keb
- Yani Muslimah
- Dasini Ridho
- Erika Nurmiati Sinaga, Amd
- Sumiyati, S. Pd
- Gito Setiono

Sebagai Panitia Pelaksana Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan mempunyai tugas
sebagai berikut :
a. Menyusun kegiatan Hari Kesatuan Gerak PKK KKBPK- Kesehatan Desa Bantarsari.
b. Menetapkan Program Kerja Kegiatan Hari Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan
c. Melaksanakan kegiatan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan Desa Bantarsari.
d.Melaksanakan Pembinaan dan motivasi pada kelompok kegiatan yang ada di Desa Bantarsari.
e. Membuat laporan hasil kegiatan.
4. Adanya dukungan anggaran baik Swadaya, bantuan Pemerintah di setiap jenjang kegiatan
Dukungan anggaran dalam setiap kegiatan sangat diperlukan demi suksesnya kegiatan.
Melalui pemberdayaan masyarakat diupayakan peran serta masyarakat melalui dukungan
swadaya masyarakat untuk mendukung setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Besaran anggaran untuk kegiatan PKK di Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari selama
tahun 2019 sebesar Rp 313.351.300,00 yang bersumberkan dari:
a. Dana Swadaya : Rp 293.351.300,00
b. ADD : Rp 20.000.000,00
5. Adanya peran serta masyarakat, tokoh masyarakat formal dalam setiap tahapan kegiatan.
Dalam Perencanaan kegiatan diawali dengan Rapat Koordinasi Tim Penggerak PKK dengan
Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK. Sebagai sentra kegiatan Kesatuan Gerak PKK KKBPK
Kesehatan dalam penyusunan kegiatan dilaksanakan Rapat Koordinasi dengan Dewan Penyantun
TP PKK Desa yang terdiri dari unsur Kepala Desa , Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan
Lembaga Kemasyarakatan Desa .
6. Adanya penyusunan target sasaran untuk semua kegiatan.
Didalam Rapat Koordinasi Tim Penggerak PKK dengan Dewan Pembina TP PKK
didalamnya selain membahas tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, sekaligus
menyusun target sasaran untuk semua kegiatan dalam Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan
7. Adanya jadwal kegiatan, pencanangan, pelaksanaan, pembinaan monitoring serta
penilaian
Dalam rangkaian kegiatan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan telah disusun jadwal
kegiatan :
a. Persiapan bulan September
b. Pencanangan akhir bulan September
c. Pelaksanaan Kegiatan bulan Oktober s/d Desember
d. Monitoring kegiatan bulan Oktober s/d Desember setiap akhir bulan
B. INDIKATOR PROSES
1. Adanya Pencanangan Kegiatan
Pencanangan Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan di Kecamatan Bantarsari
pelaksanaanya dipusatkan di tingkat Kecamatan pada yang dihadiri oleh Tim Penggerak PKK

Kecamatan, Tim Penggerak PKK Desa, Ketua Dewan Pembina TP PKK Kecamatan dan Desa .
Selain itu dihadiri juga oleh Muspika tingkat kecamatan.
Kegiatan pencanangan ini merupakan momentum untuk meningkatkan pencapaian program
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, KB dan Kesehatan.
2. Adanya Pelaksanaan Penyuluhan.
Berbagai jenis penyuluhan yang disampaikan kepada masyarakat dan keluarga sebagai
sasaran di sampaikan pada pertemuan-pertemuan kelompok yang diselenggarakan oleh
masyarakat baik di tingkat RT, RW dan dasawisma seperti Pertemuan Selapanan di tingkat Desa
, Pertemuan PKK RW, RT dan dasawisma, kelompok posyandu, kelompok BKB, BKR dan
BKL, Jamaah Tahlil serta dalam pertemuan kelompok pengajian. Melalui penyuluhan ini
diharapkan masyarakat mampu dan memahami serta melaksanakan program-program
pemberdayaan kesejahteraan keluarga.
Penyuluhan dilaksnakan oleh Tim Penggerak PKK dan Kader yang sudah mendapatkan
Bimbingan dan Pelatihan dari institusi terkait selaku pengampu program yaitu dari Dinsos
KBPP, Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Cilacap.

JUMLAH PENYULUHAN YANG DILAKSANAKAN
TINGKAT DESA BANTARSARI KEC. BANTARSARI
No Jenis Penyuluhan
Jumlah
Kegiatan
Keterangan
1. PendewasaanUsiaPerkawinan 17
2. PenggunaanAlatKontrasepsi 18
3. Reproduksi Sehat/HIV-AIDS 15
4. BinaKeluargaBalita 16
5. BinaKeluargaRemaja 16
6. BinaKeluargaLansia 18
7. KegiatanEkonomi Produktif 15
8. KesehatanIbudanAnak 21
9. Pemanfaatan Posyandu 18
10. PemanfaatanGaramBeryodium 18
11. KesehatanUmum 15
12. KesehatanLingkungan 23
13.
PemberantasanSarangNyamuk(PSN)
DBD
16
14. KesehatanGigi danMulut 18
15. PemberianASIEksklusif 18
16. KesehatanReproduksi Remaja 17
17. PembinaanPHBSdi RumahTangga 19
18. Imunisasi 18
19. Gizi 19
3. Adanya Pelayanan KB
a. Bagi Peserta KB aktif dari PPKBD / Sub PPKBD dan PLKB/PKB
INSTITUSI TINGKAT DESA BANTARSARI
KEC. BANTARSARI
No IMP / Petugas Lapangan KB
Jumlah
Institusi
Keterangan
1. JumlahPPKBD 1
2. JumlahPPKBD 11
3. JumlahKelompokKB 86
4. PLKB/PKB 1
b. Bagi peserta KB Aktif s/d Desember 2019
PESERTA KB AKTIF
No Jenis KB
Jumlah
Peserta
Keterangan
1. MOP 40
2. MOW 74
3. IUD 269
4. Implant 346
5. Suntik 773
6. Pil 220
7. Kondom 15
Jumlah 1737

c. Bagi peserta KB baru s/d Desember 2019
PESERTA KB BARU
No Jenis KB PPU
Jumlah
Institusi
Persentase
Capaian
1. MOP 0
2. MOW 2 2
3. IUD 11 12
4. Implant 41 56
5. Suntik 93 73
6. Pil 48 5
7. Kondom - -
Jumlah 147 148
4. Pelayanan konseling pada remaja generasi muda tentang KRR pendewasaan usia
perkawinan
Pelayanan konseling yang diberikan kepada generasi muda tentang pendewasaan usia
perkawinan merupakan salah satu kegiatan KIE secara perseorangan disamping penyuluhan
kepada para remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja.
PIK Remaja dengan program PKBR nya sekarang ini diharapkan mampu memfasilitasi
terwujudnya “Tegar Remaja” yakni remaja yang tidak saja berperilaku sehat dan terhindar dari
resiko Trad KRR (Seksualitas, Napza dan HIV/AIDS) tetapi juga remaja yang mau menunda
usia perkawinannya hingga mencapai kedewasaan penuh, bercita-cita mewujudkan Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera (KKBS), serta mampu menjadi contoh, model, idola, dan sumber
informasi bagi teman sebayanya. Ini berarti, remaja dimaksud akan mengisi masa-masa
remajanya dengan kegiatan positif yang berguna sebagai bekal kelak jika sudah berkeluarga.
Dengan demikian, PIK Remaja pada prinsipnya adalah suatu wadah yang dikelola dari, oleh
dan untuk remaja dalam memberikan informasi dan konseling KRR serta penyiapan kehidupan
berkeluarga.
Selama ini kegiatan PIK Remaja selain memberikan informasi tentang KRR kepada para
remaja, juga memberikan pelayanana konseling serta rujukan KRR bagi remaja yang
mempunyai masalah dan sulit untuk memecahkannya. Lebih dari itu, PIK Remaja yang sudah
mencapai tahapan tegak maupun tegar juga akan memberikan pendidikan
ketrampilan/kecakapan hidup (life skill) baik yang terkait dengan KRR maupun dalam rangka
pemberdayaan sosial ekonomi.Dengan keberadan PIK Remaja ini, tampak sekali bahwa peran
serta remaja dalam pelembagaan keluarga kecil bahagia sejahtera tidak perlu diragukan lagi.
Sehingga ke depannya, PIK Remaja perlu ditumbuhkembangkan di sekolah dan di masyarakat
sehingga hasilnya menjadi lebih baik dan berguna bagi masyarakat.
5. Pelayanan konseling pada calon-calon peserta KB, pembinaan Peserta KB lama
Pelayanan konseling pada calon peserta KB yang diberikan pada PUS yang ada,
disamping pembinaan secara rutin pada peserta KB lama dalam menyukseskan Program KB
Nasional dalam rangka mewujudkan Keluarga yang berkualitas di Desa Bantarsari.

Konseling KB bertujuan membantu klien dalam hal:
a. Memberikan informasi yang tepat serta objektif mengenai berbagai metode kontrasepsi
sehingga klien mengetahui manfaat bagi diri sendiri dan keluarga.
b. Mengidentifikasi dan menampung perasaan-perasaan negatif, misalnya keraguan-keraguan
maupun ketakutan-ketakutan yang dialami klien sehubungan dengan pelayanan KB atau
metode-metode kontrasepsi, sehingga konselor dapat membantu klien dalam hal
penanggulangan.
c. Membantu klien ntuk memilih kontrasepsi terbaik bagi mereka. Terbaik di sini berarti
metode yang aman bagi klien dan yang ingin digunakan klien, dengan perkataan lain
metode yang secara mantap oleh klien.
d. Membantu klien agar dapat menggunakan cara kontrasepsi secara aman dan efektif
memberikan informasi tentang cara mendapatkan bantuan-bantun dan tempat pelayanan
KB. Secara singkat tujuan disini agar klien mempu membuat pilihan mantap tentang
kontrasepsi yang akan digunakannya, memiliki pemahaman yang tepat dan jelas mengenai
praktek dan penjelasan KB, sehingga tidak ragu-ragu dalam menjalani program KB tersebut
puas dengan pilihannya. Dengan harapan, keadaan iniakan menyebabkan klien dapat
bertindak sebagai model bagi calon akseptor lainnya dan secara tidak langsung menunjang
suksesnya program KB Nasional.
6. Pemberian modal usaha bagi kelompok UPPKS
Sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga bagi akseptor KB khususnya
Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I, dibentuk Kelompok UPPKS. Sampai dengan tahun
2019 telah terbentuk 2 kelompok UPPKS di Desa Bantarsari dengan nama Nusa Indah dan
Mawar. Usaha yang dilaksanakan, antara lain pembuatan gula merah organic, Jamu tradisional,
tempe, tahu, sale pisang, piring lidi dan telur asin oven yang mampu meningkatkan pendapatan
keluarga. Hal ini juga berkat adanya modal usaha swadaya dari kelompok UPPKS yang aktif,
dapat meningkatkan pendapatan usaha yang dijalankan serta meningkatkan perkembangan
jumlah anggota yang ada.
KELOMPOK UPPKS DESA BANTARSARI KEC. BANTARSARI
No Ekonomi Keluarga Jumlah Capaian Keterangan
1. JumlahUPPKStercatat 2
2. JumlahUPPKS 2
a. Aktif berusaha 2
b. Tidakaktif berusaha -
3. JumlahUPPKSPenerimaModal 1
a. Aktif berusaha 2
b. Tidakaktif berusaha -
4. SumberModal
a. Bank BPD -
b. Bank PerkreditanRakyat -
c. Koperasi -
d. APBN -
e.Swadaya 2

5. Pemberian bantuan/ sarana dan tanaman untuk kelompok Bina Lingkungan Keluarga
Untuk meningkatkan kesehatan lingkungan keluarga dibentuk kelompok Bina Lingkungan
Keluarga. Melalui Program Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon dalam membina kualitas
lingkungan yang lebih baik telah diberikan bantuan sebanyak 1.000 pohon di tahun 2018. Hal ini juga
dalam upaya Pemberdayaan Pemanfaatan Halaman Pekarangan dalam mewujudkan ketahanan
pangan keluarga, sekaligus menciptakan lingkungan yang hijau.
6. Pembentukan kelompok BKB, BKR, BKL, bagi yang belum ada dan pembinaan bagi yang
sudah ada
Peningkatan pembinaan kepada sasaran keluarga Program Tri Bina melalui pembentukan
Kelompok BKB, BKR, dan BKL di Desa Bantarsari. Kelompok yang sudah terbentuk sampai
dengan tahun 2019 adalah:
PEMBENTUKAN KELOMPOK BKB, BKR, BKL
No Kelompok Jumlah Keterangan
1. BKB 2
2. BKR 2
3. BKL 4
9. Pembentukan kelompok / institusi seperti kader PPKBD, Sub PPKBD
Pembentukan institusi baru tidak ada, namun melaksanakan pembinaan dalam rangka
peningkatan institusi yang ada agar lebih berdaya guna.
KUALITAS INSTITUSITINGKAT DESA BANTARSARI KEC.
BANTARSARI
No Institusi Jumlah Keterangan
1. PeningkatanKualitasPPKBD 1
a. Dasar ke Berkembang -
b. Berkembangke Mandiri 1
2. PeningkatanKualitasSubPPKBD 11
a. Dasar ke Berkembang 9
b. Berkembangke Mandiri 2

C. INDIKATOR HASIL
CATATAN HASIL KEGIATAN
KESATUAN GERAK PKK KKBPK KESEHATAN
Desa / Kelurahan : Bantarsari
Kecamatan : Bantarsari
Kabupaten : Cilacap
Provinsi : Jawa Tengah
Tahun : 2019
1. Pemberdayaan dan Ksejahteraan Keluarga (PKK)
a. Pembinaan Dasa Wisma
N
o
Kegiatan
Sasaran
(3bulan)
Hasil Kegiatan (s.d.) bulan …
KetOktober November Desember
Jumla
h (%) Jumlah (%) Jumlah (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Junlah Kepaka Keluarga 3307 1314 47% 2289 69,20% 3307 100%
2 Jumlah Dasawisma yang ada 191 191 100% 191 100% 191 100%
3 Jumlah Dasawisma aktif 191 87 45,50% 162 84,80% 191 100%
4 Jumlah keluarga Pra S gan KS I 1811 1811 100% 1811 100% 1811 100%
5 Ketua Dasawisma yang :
a. dapat melakukan pencatatan 191 191 100% 191 100% 191 100%
b. mendapat orientasi program KB 191 97 50,70% 168 87,90% 191 100%
c. mendapatkan orientasi program
kesehatan
191 92 48,20% 172 90% 191 100%
b. Jumlah Bayi, Ibu Hamil, Lansia dan WUS)
N
o
Kegiatan
Sasaran
(3bulan)
Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Bayi baru lahir 32 12 24 35
2 Bayi dari Keluarga Pra S & KS I 11 3 4 4
3 Bayi meninggal 0 0 0% 0 0% 0 0%
4 Anak balita 928 947 934 928
5 Ibu hamil 59 56 57 59
6 Ibu hamil yang meninggal 0 0 0% 0 0% 0 0%
7 Ibu meninggal saat persalinan 0 0 0% 0 0% 0 0%
8 Ibu nifas yang meninggal 0 0 0% 0 0% 0 0%
9 Jumlah lansia 720 720 717 720
10 Jumlah WUS 4196 4196 4196 4196

2. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan
Sasaran
(3
bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pendewasaan usia pernikahan 3 1 33% 1 73,30% 1 113%
2 Penggunaan alat kontrasepsi 3 1 40% 1 2
3 Kesehatan reproduksi 3 1 1 1
4 Bina Keluarga Balita 3 1 1 1
5 Bina Keluarga Remaja 3 1 1 1
6 Bina Keluarga Lansia 4 2 1 1
7 Kesehatan Ibu dan Anak 4 1 2 1
8 Imunisasi 3 1 14 18
9 Gizi 3 1 1 1
10 Kesehatan lingkungan 2 1 - 1
11 Pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) DBD
2 1 - 1
12 Kesehatan gigi dan mulut 1 - 1 -
13 Pemberian ASI eksklusif 3 1 1 1
14 Pembinaan PHBS di Rumah
Tangga
3 1 1 1
15 Pengendalian penyakit menular
dan tidak menular
2 1 1 -
16 Kegiatan ekonomi produktif 2 - 1 -
3. Program KKBPK di Kampung KB
a Pembinaan oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana dan Institusi Masyarakat
PeDesa an/Perkotaan (IMP)
No Kegiatan
Sasaran
(3 bulan)
Total Capaian
Oktober November Desember
Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Frekuensii PLKB/PKG
atau PLKB non PNS
melakukan pembinaan
kepada IMP
12 4 33,3% 8 66,6% 14 116% 14 116%
atau PLKB non PNS
melakukan pembinaan
kepada pokja Kampung
KB
12 4 33,3% 8 66,6% 14 116% 14 116%
atau PLKB non PNS
melakukan pelaporan
kegiatan Kampung KB
secara online
18 6 33,3% 12 66,6% 19 105% 14 105%
4 Frekuensii PPKBD
melakukan pembinaan
kepada sub PPKBD
12 4 33,3% 8 66,6% 12 100% 12 100%
5 Frekuensi sub PPKBD
melakukan pembinaan
kepada poktan
24 8 33,3% 16 66,6% 24 100% 24 100%

b. Pembinaan Standarisasi Kapasitas Tenaga Kesehatan Pelayanan KBKR
No Kegiatan
Sasaran
(3 bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pembinaan Standarisasi
Kapasitas Tenaga Kesehatan
Pelayanan KBKR
2 Jumlah dokter di fasilitas
kesehatan tingkat pertama
(puskesmas) yang terlatih
CTU (IUD,implan, MOP)
2 2 100% 2 100% 2 100%
3 Jumlah bidan di fasilitas
kesehatan tingkat pertama
(puskesmas) yang terlatih
CTU (IUD,implan, MOP)
10 10 100% 10 100% 10 100%
c. Pembinaan Kesertaan ber-KB
No Kegiatan
Sasaran
(3 bulan)
Ket.Oktober November Desember
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 MOP 1
2 MOW 2
3 IUD 4 2 2 -
4 IMPLANT 15 6 5 5
5 SUNTIK 14 3 5 6
6 PIL 0 0
7 KONDOM
PESERTA KB AKTIF
1 MOP 11 11 11 11
2 MOW 24 24 24 24
3 IUD 158 158 160 160
4 IMPLANT 283 283 283 283
5 SUNTIK 631 631 631 631
6 PIL 95 95 95 96
7 KONDOM 7 7 7 7
d. Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
No Kegiatan
Sasaran
(3 bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 KIE Massa 3 1 1 1
2 KIE Kelompok 4 2 1 1
3 KIE Individu, KIP/konseling 72 20 26 26
4 Frekuensi Gerak Mupen

e. Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
No Kegiatan
Sasaran
(3 bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I KETAHANAN KELUARGA
1 Jumlah Kelompok
a. BKB 2 2 2 2 100%
b. BKR 2 2 2 2 100%
c. BKL 4 4 4 4 100%
2 Jumlah Keluarga yang aktif
dalam
a. BKB 95 40 65 95
b. BKR 155 83 112 155
c. BKL 111 62 83 111
3 Frekuensi Pembinaan
a. Kelompok BKB 2 2 2 2
b. Kelompok BKR 2 2 2 2
c. Kelompok BKL 4 4 4 4
4 Jumlah Kesertaan Ber-KB
Anggota Kelompok (PUS)
a. BKB 105 105 105 105
b. BKR 59 59 59 59
c. BKL 60 33 49 60
5 Pembentukan Kelompok Baru
a. BKB 0 0 0 0
b. BKR 0 0 0 0
c. BKL 0 0 0 0
II PEMBANGUNAN
EKONOMI KELUARGA
1 Jumlah Kel. UPPKS 1 1 1 1
2 Anggota Kel. UPPKS 15 15 15 15
3 Kesertaan Ber-KB
anggota Kel. UPPKS
a. Jumlah PUS 228 228 228 228
b. Jumlah Peserta KB 228 175 175 175

3. Kesehatan di Kampung KB
No Kegiatan
Sasaran
(3 bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I POSYANDU
1 Imunisasi
a. Bayi (imunisasi lengkap) 17 18 13 17
b. Calon Pengantin (Imunisasi TT-2) 11 11 10 11
c. Ibu hamil (Imunisasi TT-2) 5 6 5 5
d. WUS (di desa risti)
2 MA (Maternity Antenatalcare)
a. Bayi baru lahir (KN) 12 10 10 12
b. Ibu hamil (K4) 14 14 15 8
c. Ibu bersalin (PN) 12 10 10 12
d. Ibu Menyusui 183 181 186 183
3 GIZI
a. D/S (Jumlah balita yang ditimbang
dibandingkan jumlah balita
seluruhnya)
947 812 86% 813 87% 814 88%
b. N/S (Jumlah balita yang naik berat
badannya)
56 86% 61 81% 72 83%
c. Jumlah anak balita yang dua bulan
berturut-turuttidak naik BB-nya yang
ditangani
3 5 4 3
d. Ibu hamil yang mendapat pil besi
(Fe)
9 9 100% 9 100% 9 100%
e. Jumlah balita gizi buruk (dengan
BGM) yang ditangai
9 0 0 0
4 MP-ASI
a. Jumlah semua sasaran 231 232 101% 230 99% 231 100%
b. Jumlah sasaran yang mendapat MP-
ASI
231 232 101% 230 99% 231 100%
5 Pemeriksaan Gigi dan Mulut
a. Pemeriksaan pada ibu hamil 2x 1 - 2
b. Pemeriksaan pada balita 2x - 1 2
c. Peragaan sikat gigi massal pada
balita
1x - - 2
II PENINGKATAN PROMOSI
KESEHATAN
1 Jumlah UKBM
a. Posyandu 10 10 10 10
b. Polindes - - - -
c. Poskesdes 1 1 1 1
d. lainnya - - - -
2 Jumlah KebijakanTerkait PHBS 2 2 2 2
3 Jumlah Desa yang Memanfaatkan
Dana Desa Untuk Kesehatan/UKBM
16.200.000
4 Jumlah Mitra (Organisasi
Masyarakat, dan Dunia Usaha)
0 0 0 0
III PHBS DIRUMAH TANGGA
1 Jumlah Rumah Tangga yang
persalinannya ditolong oleh tenaga
kesehatan
32 10 10 10
memberikan ASI Eksklusif
65 65 65 65
menimbang balita setiap bulan
947 812 813 814
menggunakan air bersih
3321 3321 3321 3321

mencuci tangan dengan air mengalir
dan sabun
3321 3321 3321 3321
menggunakan jamban sehat
3321 3321 3321 3321
memberantas jentik
3321 3321 3321 3321
8 Jumlah keluarga yang makan buah
dan sayur setiap hari
3307 3307 3307 3307
9 Jumlah Keluarga melakukan
aktivitas fisik setiap hari
3307 3307 3307 3307
10 Jumlah Keluarga yang tidak
merokok di dalam rumah
590 590 590 590
IV LINGKUNGAN BERSIH DAN
SEHAT
1 Cakupan Rumah Sehat 2936 2936 2936 2936
2 Akses Air Bersih 3321 3321 3321 3321
3 Akses Jamban 3321 3321 3321 3321
4 Cakupan Spal 3321 3321 3321 3321
5 Pengolahan Sampah yang aman 2936 2936 2936 2936
6 Angka Bebas Jentik(ABJ) ≥ 95% 3321 3321 3321 3321
7 Jumlah Kader Kesling 67 67 67 67
8 Jumlah Kader Kesling yang aktif 67 67 67 67

4. Pemberdayaan Masyarakat
No Kegiatan
Sasaran
(3 bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Jumlah pembinaan yang dilakukan oleh
pembina TP PKK kecamatan ke
Desa/Kelurahan dalam masa kegiatan 3
bulan
12 4 4 4
2 Jumlah dukungan Pembina TP PKK
Desa/Kelurahan untuk Kegiatan PKK- KB-
Kes dalam masa kegiatan
12 4 4 4
3 Jumlah pembinaan oleh POKJANAL
Posyandu ke Desa/Kelurahan dalam masa
kegiatan
30 10 10 10
4 Jumlah dukungan POKJA Posyandu
Desa/kelurahan (atau sebutan lain) untuk
kegiatan operasional Posyandu dalam masa
kegiatan
30 10 10 10
5 Jumlah Pembinaan oleh POKJANAL DBD
dalam masa Kegiatan
12 4 4 4
6 Jumlah Pembinaan oleh POKJA DBD
Desa/Kelurahan dalam masa kegiatan
12 4 4 4
7 Jumlah dukungan POKJA DBD
Desa/Kelurahan untuk kegiatan penggerak
PSN-DBD, dalam masa kegiatan
12 4 4 4
8 Jumlah Kader yang Dilatih Selama Masa
Kegiatan
67 67 67 67

INOVASI DAN PENONJOLAN KEGIATAN
. INOVASI KEGIATAN
1. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk penanaman buah dan sayur melalui Program “MACAN
BERBULU” (Makin Cantik dengan Berlian PKK Bulureja). Program ini menggerakkan
masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanami sayur-sayuran dan buah-
buahan di pekarangan untuk meningkatkan fungsi tanah pekarangan dari sudut pandang manfaat
dan estetika
Fungsi pekarangan secara umum:
 Sumber pangan keluarga, seperti sayur-sayuran, umbi-umbian, buah-buahan serta ternak dan
ikan.
 Sumber obat-obatan atau apotik hidup.
 Sumber bumbu, rempah masakan.
 Sumber pupuk organik.
 Sumber keindahan/Estetika.
Manfaat pekarangan rumah untuk keluarga antara lain :
a) Pemenuhan gizi keluarga : ada beberapa tanaman, ternak dan ikan yang dapat dipelihara di
pekarangan dan menghasilkan makanan yang dibutuhkan keluarga.
b) Seperti umbi-umbian sebagai sumber vitamin, sedangkan ternak dan ikan sebagai sumber
protein dan lemak.
c) Sebagai lumbung ternak : hasil dari usaha pekarangan dapat diambil sewaktu-waktu dan tidak
ada musim pacekliknya.
d) Apotik hidup : pekarangan dapat ditanami berbagai tanaman obat yang berkhasiat, jika
anggota keluarga sewaktu-waktu sakit dapat ditanggulangi sementara dengan obat yang ada di
pekarangan.
e) Menambah penghasilan : pekarangan yang dikelola dengan baik, hasilnya dapat dijual sebagai
sumber pendapatan keluarga karena banyak komoditas yang tidak membutuhkan lahan yang
luas untuk membsudidayakannya.
f) Menghasilkan bahan bangunan : jenis tanaman pohon seperti bambu, kelapa, nangka dan
tanaman lainnya yang ditanam di pekarangan dapat dijadikan bahan bangunan dan kerajinan
rumah tangga.
g) Sebagai tempat rekreasi keluarga : pekarangan yang ditata dan dirawat secara teratur akan
memberikan keindahan dan rasa tentram bagi orang yang melihatnya.

2. Gerakan “TERJEBOL”
Gerakan “TERJEBOL” adalah Gerakan DokTer Jemput Bola pada saat pelaksanaan kegiatan
Posyandu Lansia dan Bina Keluarga Lansia ( BKL ).
Kegiatan ini bertujuan :
a) Menjadi daya tarik masyarakat bahwasannya pelayanan posyandu lansia dan pembinaan BKL
di kecamatan Bantarsari ditangani langsung oleh seorang dokter, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan D/S Posyandu Lansia
b) Meningkatkan jangkauan yankes lansia dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama
yang berusia lanjut.
c) Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya melalui penyuluhan
kesehatan yang menjadi bagian pelajanan meja posyandu.
d) Meningkatkan kemampuan & peran serta masy dalam menghayati dan mengatasi masalah
kesehatan lansia secara optimal
e) Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia
f) Membantu Lansia yang terbatas kondisi dengan Pelayanan Jemput Bola.
B. PENONJOLAN KEGIATAN
1. Canoe Percussion
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk aktifitas kesenian yang dilakukan oleh para
lansia menggunakan lesung dengan basic irama perkussi tradisional. Kegiatan Marching
blong dilakukan ketika terdapat acara-acara tertentu.
2. Anjangsana Lansia Ceria
Kegiatan BKL dengan bercengkrama di luar wilayah yang bertujuan untuk rekreasi,
tadabbur alam, meningkatkan motivasi dan semangat hidup di usia senja serta studi banding
dengan kegiatan Posyandu Lansia dan BKL di daerah lain. Direncanakan kegiatan ini akan
menjadi agenda rutin triwulanan di BKL Ngudi Waras.
3. Pembuatan Ecobric dan Kerajinan Sampah Plastik/Botol
Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi sampah plastik yang selama ini kurang atau
bahkan tidak dimanfaatkan dengan baik. Ecobric dilakukan untuk kemudian dapat
dimanfaatkan sebagai kerajinan kursi, meja dan lain sebagainya. Selain itu, sampah plastik
juga dapat dibuat kerajinan bunga, tas, dompet dan pot.
4. Pengelolaan Sampah
a. Pemilahan Sampah
Kegiatan ini dilakukan di setiap rumah dengan memisahkan sampah organik dan an organik
untuk selanjutnya sampah organik dari rumah tangga digunakan sebagai bahan pembuatan
pupuk komposdan sampah an organik dapat dimanfaatkan kembali/ didaur ulang sesuai
dengan karakteristik bahannya sehingga dapat meningkatkan daya guna dan nilai sampah
b. Pembuatan Pupuk Organik/Kompos
Dengan menggunakan alat Composter, sampah dari bahan organik hasil pemilahan
sampah rumah tangga dapat dimanfaatkan kembali untuk memupuk tanaman yang ada di

pekarangan sehingga dapat mensubstitusi dan meminimalkan penggunaan pupuk kimia
sehingga sayur-sayuran dan buah-buahan yang dihasilkan benar-benar sayuran dan buah-
buahan organik. Kegiatan ini diharapan dapat menstimulasi kemandirian masyarakat
masyarakat dalam membuat pupuk organik sendiri.
3. Home Industri
Dalam rangka meningkatkan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS), dilakukan beberapa kegiatan diversifikasi kegiatan diantaranya:
1) Pembuatan Gula Merah Organik
a) Cilacap adalah salah satu daerah terbesar pengahasil gula merah di Jawa Tengah
mengingat keberadaan pohon kelapa yang melimpah tersebar di seluruh daerah. Hal ini
dimanfaatkan warga masyarakat sebagai potensi bahkan mata pencaharian dengan
membuat gula merah.
b) Tetapi sangat disayangkan banyak gula merah yang beredar tidak lagi organic melainkan
sudah dengan campuran/rafinasi.dengan berbagai pertimbangan. Hal ini mendorong
warga RT 09/RW 3 untuk konsisten membuat gula merah organic di tengan maraknya
peredaran gula rafinasi demi mempertahankan kualitas dan keamanan bahan pangan.
Melalui pendekatan, inovasi dan edukasi, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan
motivasi terhadap pengrajin home industri gula merah yang masih mernggunakan
campuran bahan kimia secara sadar beralih kembali untuk memproduksi gula merah
organik.
2) Kerajinan Piring Lidi
a) Pada tahun 90-an piring lidi mulai banyak di kenal di Pulau Jawa namun selama
beberapa tahun perkembangan piring lidi tidak begitu pesat. Pada tahun 1997 terjadi
Krisis moneter di mana krisis ini mematikan perekonomian seluruh Indonesia. Dari
krisis ini rupanya berdampak positif terutama pembelinya dari kalangan yang
mempunyai usaha rumah makan, Lesehan, warung, atau pembisnis makanan yang
menyajikan dengan piring lidi dengan berbagai pertimbangan, diantaranya harganya
yang murah, bahannya mudah didapat, tidak berat ketika dibawa, tidak mudah pecah,
praktis dan tidak perlu dicuci serta artistik.
b) Pertimbangan yang lebih menjanjikan bahwa bantarsari memiliki pohon kelapa
yang melimpah sehingga ketersediaan bahan baku juga muah dan melimpah. Hal ini
mendorong warga RT 01/RW 09 sangat antusias membuat kerajinan piring lidi.
3) Pembuatan Telur Asin Oven
Desa Bantarsari yang secara geografis didominasi lahan pertanian, maka warganya
sebagian besar memiliki mata pencaharian bertani dan berternak,salah satunya bebek
sehingga ketersediaan telur bebek melimpah dan harganya murah. Untuk meningkatkan

kualitas, keawetan dan daya tarik serta daya jual dimasyarakat maka warga RT 03 RW 08
berinovasi membuat olahan telur bebek oven.
4) Pembuatan Jamu Tradisional
Mengingat melimpahnya hasil penanaman Toga Warga RT 06 RW 03 membuat jamu
tradisonal untuk meningkatkan ekonomi/penghasilan keluarga.
5) Pembuatan Sale Pisang
Kabupaten Cilacap juga dikenal sebagai daerah sentra penghasil pisang yang terbanyak di
Jawa Tengah, maka sebagian dari warga masyarakatnya memiliki usaha home industi
olahan buah pisang salah satunya sale pisang, Seperti warga desa RT 03/RW08 membuat
inovasi berbagai olahan sale pisang dengan beraneka rasa, antara lain sale sale kering, sale
basah, sale mentega, sale keju ,dll
6) Pembuatan Tempe
Home Industri Tempe yang bertempat di rumah salah satu anggota UP2K “Mawar” yang
merupakan warga RT02/RW03 ini berkembang pesat. Hal ini dikarenakan produk tempe
yang dihasilkan enak, bersih, awet dan tahan lama meskipun proses peragiannya masih
tradisional dan murni sehingga banyak diminati konsumen, pedagang untuk kulakan dan
pesanan acara-acara hajatan.

PENUTUP
Profil Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan Desa Bantarsari ini merupakan hasil
rekam kegiatan yang telah terlaksana. Adapun kegiatan dimaksud adalah sebagai bentuk kepedulian
dalam upaya mendukung program pemerintah khususnya untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan
masyarakat. Yang mana ternyata mampu memacu kinerja dan semangat seluruh jajaran terkait di
semua tingkatan.
Tidak dipungkiri masih terdapat banyak kondisi masyarakat yang perlu mendapat dukungan,
pembinaan dan pemicuan baik dari sisi struktur kelembagaan maupun yang langsung menyentuh hajat
hidup masyarakat secara umum. Oleh karena itu, memang harus ada rancang bangun yang bertujuan
untuk menindaklanjuti dan meningkatkan kualitas program selanjutnya, yang dapat meningkatkan
peran serta dan keterlibatan masyarakat secara luas di wilayah Desa Bantarsari.
Namun apapun yang telah dapat kami lakukan, semoga bermanfaat bagi masyarakat dan dapat
menjadikan bahan dasar yang selanjutnya dapat diramu untuk menghasilkan program dan kegiatan
pemberdayaan dan kesejahteraan lainnya. Tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada
seluruh kader dan semua pihak dinas instansi yang telah berkenan ikut mensukseskan Kegiatan
Kesatuan Gerak PKK KKBPK Kesehatan Desa Bantarsari.
CilacapA, Desember 2019
TP PKK DESA BANTARSARI
KETUA
NY. YUNIRAH NGATO UROHMAN

Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2

Empfohlen

Empfohlen

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Ähnlich wie Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2

Ähnlich wie Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2 (20)

Mehr von hasanslide

Mehr von hasanslide (9)

Kürzlich hochgeladen

Kürzlich hochgeladen (20)

Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2