SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
LAPORAN KASUS

KEJANG DEMAM KOMPLEKS
DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
SEVERE MALNUTRITION

Oleh:
Hari Subagiyo (I1A009050)
Pembimbing: Dr. Nurul Hidayah, M.Sc, Sp.A
Kejang demam:


Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di
atas 38°C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.
 Kejang demam biasanya terjadi pada usia antara 3 bulan dan 5 tahun
dan tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu.
 Sebuah penelitian terhadap 428 anak dengan kejang demam pertama,
kejang demam kompleks terlihat pada 35% anak dan termasuk kejang
fokal (16%), kejang seluruh tubuh (14%), kejang lama (13%), (5%) dari
total kelompok mengalami status epileptikus.

UKK Neurologi IDAI. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2006.
Hauser WA. The prevalence and incidence of convulsive disorders in children. Epilepsia. 1994;35(suppl 2):S1-S6
Diare Akut:
 Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih

dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja
menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang
berlangsung kurang dari 1 minggu.
 di Indonesia, hasil Riskesdas 2007 diperoleh diare masih
merupakan penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu
42%

Subagyo B., et al. Buku ajar Gastroentero-hepatologi:jilid 1. Jakarta : UKK Gastroenterohepatologi IDAI 2011; 87-120.
Malnutrition:
 Berdasarkan Riskesdas tahun 2010, sebanyak
13,0% berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9%

berstatus gizi buruk.
 Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan
anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk,
oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani
secara cepat dan tepat.

Pedoman Pelayanan Anak Gizi buruk. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011
Laporan Kasus:
1. Identitas penderita :
Nama penderita
Jenis Kelamin
Umur
2. Identitas Orang tua/wali
AYAH : Nama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
IBU :

Nama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

: An. F
: Perempuan
: 7 bulan
: Tn. S
: SMP
: Buruh (pekerja bangunan)
: Jl. Junjung Buih 2 Banjarmasin
: Ny. R
: SMA
: Pedagang
: Jl. Junjung Buih 2 Banjarmasin
Anamnesis:
Kejang dialami pasien +6 jam sebelum masuk rumah
sakit. Kejang terjadi dua kali dengan lama masingmasing 5 menit dengan jeda waktu +20 menit.

Saat kejang pasien dikatakan ibunya terlihat kaku, mata
pasien terlihat melotot. Kejang terjadi pada kedua
tangan, kemudian keseluruh tubuh dengan gerakan
tangan dan kaki seperti menghentak-hentak ringan
(berkelojotan), dengan kekakuan pada otot-otot
wajahnya dan mata yang hanya terlihat bagian putihnya
saja.
Kejang didahului oleh keluhan demam sebelumnya,
yang sudah dikeluhkan sejak 3 hari yang lalu bersamaan
dengan keluhan BAB cair. BAB cair sebanyak 5 kali
sehari. Saat BAB, lendir, darah, dan busa tidak
didapatkan (berwarna kuning).

Pasien juga mengeluhkan muntah sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit, dengan banyaknya muntah 6 kali
sehari, isi muntahan hanya cairan yang diminum.
• Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat kejang

sebelumnya (-), riwayat alergi (-).
• Riwayat Penyakit Keluarga: Tante pasien
pernah mengalami kejang demam, riwayat
epilepsi (-), riwayat alergi (-).
Riwayat kehamilan dan
persalinan:
Riwayat Antenatal
• Ibu pasien mengaku tidak ada gangguan selama kehamilan. Ibu melakukan ANC
(Ante Natal Care) di posyandu selama lebih dari 4x selama masa kehamilan.

Riwayat Natal
• Spontan/tidak spontan
• Nilai APGAR
• Berat badan lahir
• Panjang badan lahir
• Lingkar kepala
• Penolong
• Tempat

: Spontan
: Langsung menangis dan gerak aktif
: 2900 gram
: 49 cm
: Ibu lupa
: Bidan
: Rumah

Riwayat Neonatal
• Anak langsung menangis, gerak aktif, kulit kemerahan
Riwayat Perkembangan:







Tiarap
Merangkak
Duduk
Berdiri
Berjalan
Saat ini

: 3 bulan
: 5 bulan
: - bulan
: - bulan
: - bulan
: Pasien dapat duduk
dengan dibantu
 Kesimpulan: perkembangan pasien sesuai
dengan umurnya, dan tidak didapatkan gagal
dalam perkembangan
Nama

Dasar
(umur dalam
hari/bulan)

Ulangan
(umur dalam bulan)

1

Bulan

BCG
Polio

2

4

6

-

Bulan

Hepatitis B

2

4

6

Bulan

DPT

2

4

6

Bulan

Campak

-

-

Kesimpulan : Imunisasi lengkap sesuai usia, dengan campak belum.
Makanan:
 Dari lahir sampai umur 4 bulan, pasien

menyusu tiap 2 jam sekali, dan pasien hanya
minum ASI.
 Dari 4 – 6 bulan, pasien menyusui ASI tiap 2
jam sekali, tetapi malam hanya 3-4 jam
sekali.
 7 bulan pasien masih menyusu tetapi belum
mendapatkan makanan pendamping ASI
 Kesimpulan: pasien mendapatkan asupan
makanan yang sesuai umur.
Riwayat Keluarga:
 Pada keluarga pasien didapatkan kejang

demam juga (pada tante pasien).
Riwayat Lingkungan Sosial:
 Pasien tinggal bersama dengan kedua orang tuanya

(jumlah anggota keluarga di dalam rumah ada 4
orang). Rumah terbuat dari kayu yang berukuran 7 x
5 m dengan 2 kamar yang memiliki jendela dan
dibuka tiap pagi. Rumah terdiri dari 2 jendela dan 2
pintu dengan ventilasi. MCK dan minum
menggunakan air PDAM. WC berada diluar rumah.
Rumah berada di kawasan yang padat penduduk.
 Kesimpulan: bahwa lingkungan disekitar pasien

mendukung
pasien.

pertumbuhan

dan

perkembangan
Pemeriksaan Fisik:
 Keadaan umum

Kesadaran

: Tampak sakit sedang
: Kompos mentis

 Pengukuran :

Tanda vital : Tensi
: sde
Nadi
: 124 x/menit, kualitas reguler
Suhu
: 38,8 oC, axilla
Respirasi
: 40 x/menit, reguler
Berat badan : 4,1 kg
Tinggi badan : 63 cm
Lingkar Lengan Atas (LLA) : - cm (untuk 5 tahun ketas)
Lingkar kepala : 44 cm
 Kulit

: trugor kulit cepat kembali, sianosis (-)

 Kepala : mesosefali, ubun-ubun tidak cekung
 Mata

: Tidak cekung, air mata cukup

 Hidung : Simetris, sekret (-/-), PCH (-)
 Telinga : simetris , sekret (-) serumen minimal
 Mulut

: kelembapan mukosa bibir cukup
 Toraks/Paru: Simetris,FV sde,rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
 Jantung

: S1 dan S2 tunggal, bising (-)

 Abdomen : Agak cembung, H/L/M tidak teraba,

bising usus (+) meningkat, nyeri tekan (-)
 Ekstremitas: akral hangat, edem (-), parese (-)
Lengan

Tungkai

Kanan

Kiri

Kanan

Kiri

Gerakan

Bebas

Bebas

Bebas

Bebas

Tonus

Eutoni

Eutoni

eutoni

Eutoni

Trofi

Eutrofi

Eutrofi

eutrofi

Eutrofi

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Biceps Pees Refleks(+)

Biceps Pees Refleks (+)

Knee Pees Refleks (+)

Knees Pees Refleks (+)

Normal

Normal

Normal

Normal

Klonus

Reflek fisiologis

Triceps Pees Refleks (+) Triceps Pees Refleks (+) Achilles Pees Refleks (+)

Achilles Pees Refleks (+)

Normal

Tanda meningeal

Normal

Normal

Hoffman (-)

Hoffman (-)

Babbinsky (-)

Babbinsky (-)

Tromner (-)

Reflek patologis

Normal

Tromner (-)

Chaddock (-)

Chaddock (-)

Kaku Kuduk (- )
Kernig Sign (-)
Brudzinsky I kiri dan kanan (-)

Brudzinsky II kiri dan kanan (-)
 Susunan saraf:
NI
= Penciuman (sde)

N II
N III, IV, VI
NV
N VII
N VIII
N IX, X
N XI
N XII

= refleks cahaya (+/+) pupil isokor 3 mm/3 mm
= Pergerakan mata bebas
= membuka/menutup mulut (sde)
= bentuk wajah (simetris)
= Pendengaran (sde)
= disfonia (sde)
= menoleh ki/ka (sde), mengangkat bahu
ki/ka(sde)
= bentuk lidah (sde)

 Genitalia : perempuan, tidak ditemukan kelainan
 Anus
: ada, tidak ditemukan kelainan
Status gizi:
 BB aktual : BB ideal x 100% = 4,1kg ÷ 6,6kg x

100% = 62% (savere malnutrition)
 < -3 sd
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Tanggal 2 Desember 2013 pukul 06.43 WITA
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
RDW-CV
MCV
MCH
MCHC

Hasil

10.4
7.2
4.32
31.3

335
13.8
74.2
24.5
33.2

Nilai Rujukan

Satuan

12.0 – 16.0

g/dl

4.0-10.5

ribu/ul

4.0-5.50

juta /u l

32.00 – 44.00

vol%

150 – 450

ribu /u l

11.5 – 14.7

%

80.0 – 97.0

Fl

27 – 32

Pg

32.0 – 38.0

%

50.0-70.0

%

25.0-40.0

%

Gran %

67.6

Limfosit %

22.4

Gran#

4.00

2.50-7.00

ribu/ul

Limfosit#

1.6

1.25-4.0

ribu/ul
Natrium

144.5

135-146

mmol/L

Kalium

3.9

3.4-5.4

mmol/L

Chlorida

101.4

95-100

mmol/L
Follow up:
Diagnosis Banding:

1). Kejang demam kompleks dengan diare akut
dihidrasi ringan-sedang+savere malnutrition
2). Epilepsi dengan diare akut dihidrasi ringansedang+savere malnutrition

3). Meningoensefalitis dengan diare akut
dihidrasi ringan-sedang+savere malnutrition
Diagnosis:

Kejang demam kompleks dengan
diare akut dihidrasi ringan
sedang+savere malnutrition
Penatalaksanaan:
 IVFD D5¼ NS 700 cc / 24 jam, 8 tpm (makro)
 PO. Oralit (75 cc/kgbb = 300 cc dalam 3 jam)
 PO. Probiotik 2 X 1 sachet
 PO. Zink 1 X 20 mg (selama 10 hari)
 PO. Paracetamol drop (10-15 mg/kgbb = 41-61,5 mg, 0,6ml =

60mg) 3 X 1 drop (0,6ml)

 Inj. Fenobarbital maintenance (3-4mg/kgbb/hari) 2 X 15 mg

 Diazepam supp 5 mg (k/p, kejang)
Prognosis:

Quo ad vitam

: Dubia ad bonam

Quo ad functionam: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam: Dubia ad bonam
DISKUSI
Kejang demam kompleks:
Pada kasus

Teori

• Sebelum kejang pasien
demam
• Terdapat kejang 2 kali
dengan lama 5 menit,
dan setelah kejang
pasien sadar
• Terdapat kejang fokal
yang berubah menjadi
kejang umum.

• Kejang lamanya > 15
menit
• Berulang atau lebih
dari 1 kali dalam 24 jam
• Kejang fokal atau
parsial satu sisi, atau
kejang umum yang
didahului kejang
parsial.
Faktor resiko kejang demam:
Pada pasien

Teori

• Pada keluarga pasien
terdapat keluhan yang
serupa (pada tante pasien)
• Usia pasien 7 bulan

• Terdapat riwayat kejang
demam pada keluarga
pasien
• Insiden kejang demam 2,25% pada anak di bawah
usia 5 tahun
• 4% sampai 10% dari anakanak menderita setidaknya
satu kejang dalam 16 tahun
pertama kehidupan
Penyebab kejang demam:
Pada pasien

Teori

• Dari anamnesis: pada pasien
terdapat riwayat BAB cair
(frekuensi >3 kali sehari)
yang terjadi 3 hari SMRS
• Dari pemeriksaan fisik: pada
pasien didapatkan perut
agak cembung, dengan
bising usus meningkat

• Penyakit yang mendasari
demam berupa infeksi
saluran pernapasan atas,
otitis media, diare akut, dan
infeksi saluran kemih
• Kejang demam sering
berhubungan dengan infeksi
virus penyebab demam
pada anak, seperti herpes
simpleks-6 (HHSV-6),
Shigella, dan influenza A
Tatalaksana kejang demam:
 Pada pasien diberikan diazepam supp 5 mg,

digunakan apabila kejang.
 Pada pasien didapatkan terapi rumatan
menggunakan fenobarbital i.v (dosis: 34mg/KgBB/hari) 2x15mg
 Pada
pasien
diberikan
antipiretik
(paracetamol drop, dengan dosis 1015mg/KgBB diberikan 3-4 kali sehari) 0,6 ml
(60mg) x 3 sehari
Lanjutan...
 Menurut konsensus penatalaksanaan kejang
tahun 2006: obat yang paling cepat untuk

menghentikan kejang adalah diazepam.
 Diazepam rektal dengan dosis 0,5-0,75 mg/Kg
atau 5 mg untuk anak dengan berat <10kg, dan
10 mg >10kg.
 Menurut
Shinnar
Shlomo,
penggunaan
diazepam rektal, sekitar 80% sampai 90% pada
pasien kejang dengan kejang demam sederhana,
kejang demam kompleks, dan status epileptikus
mayoritas kejangnya berhenti dalam waktu
kurang dari 10 menit.
Lanjutan...
 Pemberian antipiretik berupa parasetamol, pada

kasus kejang demam.
 Hasil konsensus IDAI 2006: Tidak ditemukan
bukti bahwa penggunaan antipiretik mengurangi
risiko terjadinya kejang demam, namun para ahli
di Indonesia sepakat bahwa antipiretik tetap
dapat diberikan. Dosis parasetamol yang
digunakan adalah 10 –15 mg/kg/kali diberikan 4
kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Dosis
Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali ,3-4 kali sehari
Lanjutan...
 Pemberian rumat pada kasus ini dengan

fenobarbital.
 Pemberian obat fenobarbital atau asam
valproat
setiap
hari
efektif
dalam
menurunkan risiko berulangnya kejang .
 Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam
2-3 dosis, dan fenobarbital 3-4 mg/kg per hari
dalam 1-2 dosis.
Diare akut
 Pada kasus ini didapatkan:

 BAB cair sebanyak 5 kali sehari. Saat BAB,

lendir, darah, dan busa tidak didapatkan.
Berwarna kuning.
 Pasien juga mengeluhkan muntah sejak 1
hari sebelum masuk rumah sakit, dengan
banyaknya muntah 6 kali sehari, isi
muntahan hanya cairan yang diminum.
 Dan pasien ada demam.
Derajat dehidrasi:
Terapi yang diberikkan:
 Rehidrasi dengan menggunakan oralit WHO

 Zink diberikan selama 10 hari berturut-turut
 ASI dan makanan tetap diteruskan
 Antibiotik selektif

 Nasihat kepada orang tua
Lanjutan...
 Pada pasien diare akut dengan dehidrasi

ringan-sedang pada kasus ini diberikan:
 Oralit (75 cc/kgbb = 300 cc dalam 3 jam)
 Zink 1 X 20 mg (selama 10 hari)
 Probiotik 2 X 1 sachet
Malnutrition
Fase Stabilisasi
Diberikan makanan formula 75 (F-75) dengan
asupan gizi 80-100 KKal/kgBB/hari dan protein
1-1,5 g/KgBB/hari. ASI tetap diberikan pada
anak yang masih mendapatkan ASI.
Fase Transisi
Pada fase transisi ada perubahan pemberian
makanan dari F-75 menjadi F-100. Diberikan
makanan formula 100 (F-100) dengan asupan
gizi 100-150 KKal/kgBB/hari dan protein 2-3
g/kgBB/hari.
Fase Rehabilitasi
Diberikan makanan seperti pada fase transisi
yaitu F-100, dengan penambahan makanan
untuk anak dengan BB <7kg diberikan makanan
bayi dan untuk anak dengan BB > 7 kg diberikan
makanan
anak.
Asupan
gizi
150-220
KKal/kgBB/hari dan protein 4-6 g/kgBB/hari.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKindal
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demamRovan Panjaitan
 
Asuhan keperawatan anak kejang demam
Asuhan keperawatan anak kejang demamAsuhan keperawatan anak kejang demam
Asuhan keperawatan anak kejang demamsulisratnawati
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demamEka Yuliana
 
Tata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anakTata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anakCharlie Windri
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demamervinpramita
 
Kejang demam
Kejang  demamKejang  demam
Kejang demamsafiraAR
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Presentasi kasus klinis
Presentasi kasus klinisPresentasi kasus klinis
Presentasi kasus klinisAgus Maulana
 
Status pasien sindrom nefrotik
Status pasien sindrom nefrotikStatus pasien sindrom nefrotik
Status pasien sindrom nefrotikFiqha Rosa
 

What's hot (20)

Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-pptkejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
kejang-demam-terbaru-presentasi-ppt
 
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam
06 232 cme-penatalaksanaan kejang demam
 
Pp kejang demam
Pp kejang demamPp kejang demam
Pp kejang demam
 
Asuhan keperawatan anak kejang demam
Asuhan keperawatan anak kejang demamAsuhan keperawatan anak kejang demam
Asuhan keperawatan anak kejang demam
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Tata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anakTata laksana kejang demam pada anak
Tata laksana kejang demam pada anak
 
Askep anak kejang demam
Askep anak kejang demamAskep anak kejang demam
Askep anak kejang demam
 
Kejang demam kompleks
Kejang demam kompleksKejang demam kompleks
Kejang demam kompleks
 
Kejang demam
Kejang  demamKejang  demam
Kejang demam
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Presentasi kasus klinis
Presentasi kasus klinisPresentasi kasus klinis
Presentasi kasus klinis
 
Status pasien sindrom nefrotik
Status pasien sindrom nefrotikStatus pasien sindrom nefrotik
Status pasien sindrom nefrotik
 
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNAPower point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
 
Kejang Demam
Kejang DemamKejang Demam
Kejang Demam
 
Ppt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumoniaPpt bronkopneumonia
Ppt bronkopneumonia
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Askep kejang
Askep kejangAskep kejang
Askep kejang
 

Similar to Ppt lapsus ika

CASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptxCASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptxlydiaekaputri
 
Laporan Kasus KDK.pptx
Laporan Kasus KDK.pptxLaporan Kasus KDK.pptx
Laporan Kasus KDK.pptxAyuPuspa16
 
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxTUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxWuriPaparazie
 
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptxPPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptxssuser6a7917
 
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptxppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptxPanjiWageKosasih
 
KEJANG DEMAM .pptx
KEJANG DEMAM .pptxKEJANG DEMAM .pptx
KEJANG DEMAM .pptxMelMD2
 
Laporan_Kasus_kejang_demam.pptx
Laporan_Kasus_kejang_demam.pptxLaporan_Kasus_kejang_demam.pptx
Laporan_Kasus_kejang_demam.pptxSedahaniAlTarmiji
 
106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsihomeworkping7
 
106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsihomeworkping7
 
Devan_Modul gastro.pptx
Devan_Modul gastro.pptxDevan_Modul gastro.pptx
Devan_Modul gastro.pptxLiaD11
 
kejang demam sederhana dehidrasi akut
kejang demam sederhana dehidrasi akut kejang demam sederhana dehidrasi akut
kejang demam sederhana dehidrasi akut Nuzulul Laras
 
225902788 case-sindroma-nefrotik
225902788 case-sindroma-nefrotik225902788 case-sindroma-nefrotik
225902788 case-sindroma-nefrotikhomeworkping10
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxSuciMayvera1
 
149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsihomeworkping4
 
PPT LAPKAS ANAK DEMAM TIOID (SELI).pptx
PPT LAPKAS ANAK  DEMAM TIOID (SELI).pptxPPT LAPKAS ANAK  DEMAM TIOID (SELI).pptx
PPT LAPKAS ANAK DEMAM TIOID (SELI).pptxRiskiSyahputra4
 

Similar to Ppt lapsus ika (20)

CASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptxCASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptx
 
Laporan Kasus KDK.pptx
Laporan Kasus KDK.pptxLaporan Kasus KDK.pptx
Laporan Kasus KDK.pptx
 
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxTUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
 
PPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptxPPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptx
 
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptxPPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT  DR. HEKA.pptx
PPT LAPKAS 1 DEMAM REUMATIK AKUT DR. HEKA.pptx
 
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptxppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
ppt RESPONSI KEJANG DEMAM BANGLI.pptx
 
KDS.pptx
KDS.pptxKDS.pptx
KDS.pptx
 
KEJANG DEMAM .pptx
KEJANG DEMAM .pptxKEJANG DEMAM .pptx
KEJANG DEMAM .pptx
 
Laporan_Kasus_kejang_demam.pptx
Laporan_Kasus_kejang_demam.pptxLaporan_Kasus_kejang_demam.pptx
Laporan_Kasus_kejang_demam.pptx
 
106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi106418283 case-ika-epilepsi
106418283 case-ika-epilepsi
 
106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi106418371 case-ika-epilepsi
106418371 case-ika-epilepsi
 
Devan_Modul gastro.pptx
Devan_Modul gastro.pptxDevan_Modul gastro.pptx
Devan_Modul gastro.pptx
 
Preskas dhf
Preskas dhfPreskas dhf
Preskas dhf
 
Preskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolikPreskas+nutrisi+metabolik
Preskas+nutrisi+metabolik
 
kejang demam sederhana dehidrasi akut
kejang demam sederhana dehidrasi akut kejang demam sederhana dehidrasi akut
kejang demam sederhana dehidrasi akut
 
225902788 case-sindroma-nefrotik
225902788 case-sindroma-nefrotik225902788 case-sindroma-nefrotik
225902788 case-sindroma-nefrotik
 
REFKAS (2).docx
REFKAS (2).docxREFKAS (2).docx
REFKAS (2).docx
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptx
 
149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi
 
PPT LAPKAS ANAK DEMAM TIOID (SELI).pptx
PPT LAPKAS ANAK  DEMAM TIOID (SELI).pptxPPT LAPKAS ANAK  DEMAM TIOID (SELI).pptx
PPT LAPKAS ANAK DEMAM TIOID (SELI).pptx
 

More from Hari Subagiyo

Hematuria dan inkontensia urine
Hematuria dan inkontensia urineHematuria dan inkontensia urine
Hematuria dan inkontensia urineHari Subagiyo
 
Fisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioidFisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioidHari Subagiyo
 
Hematuria dan inkontensia urine by hari 1
Hematuria dan inkontensia urine by hari 1Hematuria dan inkontensia urine by hari 1
Hematuria dan inkontensia urine by hari 1Hari Subagiyo
 
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularPatologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularHari Subagiyo
 
Mucosal immune system of the gastrointestinal tract
Mucosal immune system of the gastrointestinal tractMucosal immune system of the gastrointestinal tract
Mucosal immune system of the gastrointestinal tractHari Subagiyo
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitHari Subagiyo
 
Fisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioidFisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioidHari Subagiyo
 

More from Hari Subagiyo (8)

pulmonary contusion
pulmonary contusionpulmonary contusion
pulmonary contusion
 
Hematuria dan inkontensia urine
Hematuria dan inkontensia urineHematuria dan inkontensia urine
Hematuria dan inkontensia urine
 
Fisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioidFisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioid
 
Hematuria dan inkontensia urine by hari 1
Hematuria dan inkontensia urine by hari 1Hematuria dan inkontensia urine by hari 1
Hematuria dan inkontensia urine by hari 1
 
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskularPatologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
Patologi sistem respiratorik dan kardiovaskular
 
Mucosal immune system of the gastrointestinal tract
Mucosal immune system of the gastrointestinal tractMucosal immune system of the gastrointestinal tract
Mucosal immune system of the gastrointestinal tract
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Fisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioidFisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioid
 

Recently uploaded

LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 

Recently uploaded (20)

LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 

Ppt lapsus ika

  • 1. LAPORAN KASUS KEJANG DEMAM KOMPLEKS DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI RINGAN-SEDANG SEVERE MALNUTRITION Oleh: Hari Subagiyo (I1A009050) Pembimbing: Dr. Nurul Hidayah, M.Sc, Sp.A
  • 2. Kejang demam:  Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium.  Kejang demam biasanya terjadi pada usia antara 3 bulan dan 5 tahun dan tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu.  Sebuah penelitian terhadap 428 anak dengan kejang demam pertama, kejang demam kompleks terlihat pada 35% anak dan termasuk kejang fokal (16%), kejang seluruh tubuh (14%), kejang lama (13%), (5%) dari total kelompok mengalami status epileptikus. UKK Neurologi IDAI. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2006. Hauser WA. The prevalence and incidence of convulsive disorders in children. Epilepsia. 1994;35(suppl 2):S1-S6
  • 3. Diare Akut:  Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari 1 minggu.  di Indonesia, hasil Riskesdas 2007 diperoleh diare masih merupakan penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu 42% Subagyo B., et al. Buku ajar Gastroentero-hepatologi:jilid 1. Jakarta : UKK Gastroenterohepatologi IDAI 2011; 87-120.
  • 4. Malnutrition:  Berdasarkan Riskesdas tahun 2010, sebanyak 13,0% berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9% berstatus gizi buruk.  Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat. Pedoman Pelayanan Anak Gizi buruk. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011
  • 5. Laporan Kasus: 1. Identitas penderita : Nama penderita Jenis Kelamin Umur 2. Identitas Orang tua/wali AYAH : Nama Pendidikan Pekerjaan Alamat IBU : Nama Pendidikan Pekerjaan Alamat : An. F : Perempuan : 7 bulan : Tn. S : SMP : Buruh (pekerja bangunan) : Jl. Junjung Buih 2 Banjarmasin : Ny. R : SMA : Pedagang : Jl. Junjung Buih 2 Banjarmasin
  • 6. Anamnesis: Kejang dialami pasien +6 jam sebelum masuk rumah sakit. Kejang terjadi dua kali dengan lama masingmasing 5 menit dengan jeda waktu +20 menit. Saat kejang pasien dikatakan ibunya terlihat kaku, mata pasien terlihat melotot. Kejang terjadi pada kedua tangan, kemudian keseluruh tubuh dengan gerakan tangan dan kaki seperti menghentak-hentak ringan (berkelojotan), dengan kekakuan pada otot-otot wajahnya dan mata yang hanya terlihat bagian putihnya saja.
  • 7. Kejang didahului oleh keluhan demam sebelumnya, yang sudah dikeluhkan sejak 3 hari yang lalu bersamaan dengan keluhan BAB cair. BAB cair sebanyak 5 kali sehari. Saat BAB, lendir, darah, dan busa tidak didapatkan (berwarna kuning). Pasien juga mengeluhkan muntah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, dengan banyaknya muntah 6 kali sehari, isi muntahan hanya cairan yang diminum.
  • 8. • Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat kejang sebelumnya (-), riwayat alergi (-). • Riwayat Penyakit Keluarga: Tante pasien pernah mengalami kejang demam, riwayat epilepsi (-), riwayat alergi (-).
  • 9. Riwayat kehamilan dan persalinan: Riwayat Antenatal • Ibu pasien mengaku tidak ada gangguan selama kehamilan. Ibu melakukan ANC (Ante Natal Care) di posyandu selama lebih dari 4x selama masa kehamilan. Riwayat Natal • Spontan/tidak spontan • Nilai APGAR • Berat badan lahir • Panjang badan lahir • Lingkar kepala • Penolong • Tempat : Spontan : Langsung menangis dan gerak aktif : 2900 gram : 49 cm : Ibu lupa : Bidan : Rumah Riwayat Neonatal • Anak langsung menangis, gerak aktif, kulit kemerahan
  • 10. Riwayat Perkembangan:       Tiarap Merangkak Duduk Berdiri Berjalan Saat ini : 3 bulan : 5 bulan : - bulan : - bulan : - bulan : Pasien dapat duduk dengan dibantu  Kesimpulan: perkembangan pasien sesuai dengan umurnya, dan tidak didapatkan gagal dalam perkembangan
  • 11. Nama Dasar (umur dalam hari/bulan) Ulangan (umur dalam bulan) 1 Bulan BCG Polio 2 4 6 - Bulan Hepatitis B 2 4 6 Bulan DPT 2 4 6 Bulan Campak - - Kesimpulan : Imunisasi lengkap sesuai usia, dengan campak belum.
  • 12. Makanan:  Dari lahir sampai umur 4 bulan, pasien menyusu tiap 2 jam sekali, dan pasien hanya minum ASI.  Dari 4 – 6 bulan, pasien menyusui ASI tiap 2 jam sekali, tetapi malam hanya 3-4 jam sekali.  7 bulan pasien masih menyusu tetapi belum mendapatkan makanan pendamping ASI  Kesimpulan: pasien mendapatkan asupan makanan yang sesuai umur.
  • 13. Riwayat Keluarga:  Pada keluarga pasien didapatkan kejang demam juga (pada tante pasien).
  • 14. Riwayat Lingkungan Sosial:  Pasien tinggal bersama dengan kedua orang tuanya (jumlah anggota keluarga di dalam rumah ada 4 orang). Rumah terbuat dari kayu yang berukuran 7 x 5 m dengan 2 kamar yang memiliki jendela dan dibuka tiap pagi. Rumah terdiri dari 2 jendela dan 2 pintu dengan ventilasi. MCK dan minum menggunakan air PDAM. WC berada diluar rumah. Rumah berada di kawasan yang padat penduduk.  Kesimpulan: bahwa lingkungan disekitar pasien mendukung pasien. pertumbuhan dan perkembangan
  • 15. Pemeriksaan Fisik:  Keadaan umum Kesadaran : Tampak sakit sedang : Kompos mentis  Pengukuran : Tanda vital : Tensi : sde Nadi : 124 x/menit, kualitas reguler Suhu : 38,8 oC, axilla Respirasi : 40 x/menit, reguler Berat badan : 4,1 kg Tinggi badan : 63 cm Lingkar Lengan Atas (LLA) : - cm (untuk 5 tahun ketas) Lingkar kepala : 44 cm
  • 16.  Kulit : trugor kulit cepat kembali, sianosis (-)  Kepala : mesosefali, ubun-ubun tidak cekung  Mata : Tidak cekung, air mata cukup  Hidung : Simetris, sekret (-/-), PCH (-)  Telinga : simetris , sekret (-) serumen minimal  Mulut : kelembapan mukosa bibir cukup
  • 17.  Toraks/Paru: Simetris,FV sde,rhonki (-/-), wheezing (-/-)  Jantung : S1 dan S2 tunggal, bising (-)  Abdomen : Agak cembung, H/L/M tidak teraba, bising usus (+) meningkat, nyeri tekan (-)  Ekstremitas: akral hangat, edem (-), parese (-)
  • 18. Lengan Tungkai Kanan Kiri Kanan Kiri Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas Tonus Eutoni Eutoni eutoni Eutoni Trofi Eutrofi Eutrofi eutrofi Eutrofi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Biceps Pees Refleks(+) Biceps Pees Refleks (+) Knee Pees Refleks (+) Knees Pees Refleks (+) Normal Normal Normal Normal Klonus Reflek fisiologis Triceps Pees Refleks (+) Triceps Pees Refleks (+) Achilles Pees Refleks (+) Achilles Pees Refleks (+) Normal Tanda meningeal Normal Normal Hoffman (-) Hoffman (-) Babbinsky (-) Babbinsky (-) Tromner (-) Reflek patologis Normal Tromner (-) Chaddock (-) Chaddock (-) Kaku Kuduk (- ) Kernig Sign (-) Brudzinsky I kiri dan kanan (-) Brudzinsky II kiri dan kanan (-)
  • 19.  Susunan saraf: NI = Penciuman (sde) N II N III, IV, VI NV N VII N VIII N IX, X N XI N XII = refleks cahaya (+/+) pupil isokor 3 mm/3 mm = Pergerakan mata bebas = membuka/menutup mulut (sde) = bentuk wajah (simetris) = Pendengaran (sde) = disfonia (sde) = menoleh ki/ka (sde), mengangkat bahu ki/ka(sde) = bentuk lidah (sde)  Genitalia : perempuan, tidak ditemukan kelainan  Anus : ada, tidak ditemukan kelainan
  • 20. Status gizi:  BB aktual : BB ideal x 100% = 4,1kg ÷ 6,6kg x 100% = 62% (savere malnutrition)  < -3 sd
  • 22. Pemeriksaan Tanggal 2 Desember 2013 pukul 06.43 WITA Pemeriksaan HEMATOLOGI Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit RDW-CV MCV MCH MCHC Hasil 10.4 7.2 4.32 31.3 335 13.8 74.2 24.5 33.2 Nilai Rujukan Satuan 12.0 – 16.0 g/dl 4.0-10.5 ribu/ul 4.0-5.50 juta /u l 32.00 – 44.00 vol% 150 – 450 ribu /u l 11.5 – 14.7 % 80.0 – 97.0 Fl 27 – 32 Pg 32.0 – 38.0 % 50.0-70.0 % 25.0-40.0 % Gran % 67.6 Limfosit % 22.4 Gran# 4.00 2.50-7.00 ribu/ul Limfosit# 1.6 1.25-4.0 ribu/ul
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31. Diagnosis Banding: 1). Kejang demam kompleks dengan diare akut dihidrasi ringan-sedang+savere malnutrition 2). Epilepsi dengan diare akut dihidrasi ringansedang+savere malnutrition 3). Meningoensefalitis dengan diare akut dihidrasi ringan-sedang+savere malnutrition
  • 32. Diagnosis: Kejang demam kompleks dengan diare akut dihidrasi ringan sedang+savere malnutrition
  • 33. Penatalaksanaan:  IVFD D5¼ NS 700 cc / 24 jam, 8 tpm (makro)  PO. Oralit (75 cc/kgbb = 300 cc dalam 3 jam)  PO. Probiotik 2 X 1 sachet  PO. Zink 1 X 20 mg (selama 10 hari)  PO. Paracetamol drop (10-15 mg/kgbb = 41-61,5 mg, 0,6ml = 60mg) 3 X 1 drop (0,6ml)  Inj. Fenobarbital maintenance (3-4mg/kgbb/hari) 2 X 15 mg  Diazepam supp 5 mg (k/p, kejang)
  • 34. Prognosis: Quo ad vitam : Dubia ad bonam Quo ad functionam: Dubia ad bonam Quo ad sanationam: Dubia ad bonam
  • 36. Kejang demam kompleks: Pada kasus Teori • Sebelum kejang pasien demam • Terdapat kejang 2 kali dengan lama 5 menit, dan setelah kejang pasien sadar • Terdapat kejang fokal yang berubah menjadi kejang umum. • Kejang lamanya > 15 menit • Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam • Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum yang didahului kejang parsial.
  • 37. Faktor resiko kejang demam: Pada pasien Teori • Pada keluarga pasien terdapat keluhan yang serupa (pada tante pasien) • Usia pasien 7 bulan • Terdapat riwayat kejang demam pada keluarga pasien • Insiden kejang demam 2,25% pada anak di bawah usia 5 tahun • 4% sampai 10% dari anakanak menderita setidaknya satu kejang dalam 16 tahun pertama kehidupan
  • 38. Penyebab kejang demam: Pada pasien Teori • Dari anamnesis: pada pasien terdapat riwayat BAB cair (frekuensi >3 kali sehari) yang terjadi 3 hari SMRS • Dari pemeriksaan fisik: pada pasien didapatkan perut agak cembung, dengan bising usus meningkat • Penyakit yang mendasari demam berupa infeksi saluran pernapasan atas, otitis media, diare akut, dan infeksi saluran kemih • Kejang demam sering berhubungan dengan infeksi virus penyebab demam pada anak, seperti herpes simpleks-6 (HHSV-6), Shigella, dan influenza A
  • 39. Tatalaksana kejang demam:  Pada pasien diberikan diazepam supp 5 mg, digunakan apabila kejang.  Pada pasien didapatkan terapi rumatan menggunakan fenobarbital i.v (dosis: 34mg/KgBB/hari) 2x15mg  Pada pasien diberikan antipiretik (paracetamol drop, dengan dosis 1015mg/KgBB diberikan 3-4 kali sehari) 0,6 ml (60mg) x 3 sehari
  • 40. Lanjutan...  Menurut konsensus penatalaksanaan kejang tahun 2006: obat yang paling cepat untuk menghentikan kejang adalah diazepam.  Diazepam rektal dengan dosis 0,5-0,75 mg/Kg atau 5 mg untuk anak dengan berat <10kg, dan 10 mg >10kg.  Menurut Shinnar Shlomo, penggunaan diazepam rektal, sekitar 80% sampai 90% pada pasien kejang dengan kejang demam sederhana, kejang demam kompleks, dan status epileptikus mayoritas kejangnya berhenti dalam waktu kurang dari 10 menit.
  • 41. Lanjutan...  Pemberian antipiretik berupa parasetamol, pada kasus kejang demam.  Hasil konsensus IDAI 2006: Tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik mengurangi risiko terjadinya kejang demam, namun para ahli di Indonesia sepakat bahwa antipiretik tetap dapat diberikan. Dosis parasetamol yang digunakan adalah 10 –15 mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Dosis Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali ,3-4 kali sehari
  • 42. Lanjutan...  Pemberian rumat pada kasus ini dengan fenobarbital.  Pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif dalam menurunkan risiko berulangnya kejang .  Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis, dan fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.
  • 43.
  • 44. Diare akut  Pada kasus ini didapatkan:  BAB cair sebanyak 5 kali sehari. Saat BAB, lendir, darah, dan busa tidak didapatkan. Berwarna kuning.  Pasien juga mengeluhkan muntah sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, dengan banyaknya muntah 6 kali sehari, isi muntahan hanya cairan yang diminum.  Dan pasien ada demam.
  • 45.
  • 47. Terapi yang diberikkan:  Rehidrasi dengan menggunakan oralit WHO  Zink diberikan selama 10 hari berturut-turut  ASI dan makanan tetap diteruskan  Antibiotik selektif  Nasihat kepada orang tua
  • 48. Lanjutan...  Pada pasien diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang pada kasus ini diberikan:  Oralit (75 cc/kgbb = 300 cc dalam 3 jam)  Zink 1 X 20 mg (selama 10 hari)  Probiotik 2 X 1 sachet
  • 49. Malnutrition Fase Stabilisasi Diberikan makanan formula 75 (F-75) dengan asupan gizi 80-100 KKal/kgBB/hari dan protein 1-1,5 g/KgBB/hari. ASI tetap diberikan pada anak yang masih mendapatkan ASI. Fase Transisi Pada fase transisi ada perubahan pemberian makanan dari F-75 menjadi F-100. Diberikan makanan formula 100 (F-100) dengan asupan gizi 100-150 KKal/kgBB/hari dan protein 2-3 g/kgBB/hari. Fase Rehabilitasi Diberikan makanan seperti pada fase transisi yaitu F-100, dengan penambahan makanan untuk anak dengan BB <7kg diberikan makanan bayi dan untuk anak dengan BB > 7 kg diberikan makanan anak. Asupan gizi 150-220 KKal/kgBB/hari dan protein 4-6 g/kgBB/hari.