Kelompok 3 radioisotop sebagai perunut dalam bidang pertanian
1. R A D I O I S O T O P S E B A G A I P E R U N U T D A L A M
B I D A N G P E R T A N I A N
Radioisotop
2. Kelompok 3
Amallia
Enjang Priatna
Hanik M.
M. Abqori F.
Oceu D.P.
Oki
Rizki Aden
Wini Septiani
3. Radionuklida
Radionuklida atau radioisotop adalah isotop dari zat
radioaktif.
Banyak isotop buatan yang dapat dimanfaatkan
antara lain P-32.
4. Produksi radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan
dengan cara menembak isotop stabil dengan neutron di
dalam teras reaktor.
Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan
yang disinari disebut target atau sasaran.
Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom
target sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut
bertambah.
Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom
sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.
5. Prinsip Penggunaan Radioisotop Sebagai Perunut
Goerge Havesy, orang kedua pada penemuan analisa aktivasi
netron, merupakan perintis penggunaan radionuklida sebagai
perunut.
Pada awal tahun 1913, ia menggunakan radium-D(210Pb) untuk
menentukan kelarutan garam timbal dalam air.
Ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perunut
radionuklida untuk mempelajari proses biologis yaitu
menentukan arah gerakan radionuklida dari dalam tanah pada
tumbuhan serta gerakan makanan pada binatang
6. Perunut
Perunut adalah zat kimia yang digunakan sebagai
penanda untuk mengikuti berlangsungnya reaksi kimia
atau proses fisika untuk menunjukkan posisi suatu zat
kimia.
7. Radiotracer (Radionuklida Perunut)
Spesi kimia yang mengandung radionuklida dan
aktivitasnya dimonitor untuk mengikuti proses yang
berlangsung pada suatu objek yang diamati
8. Faktor Pemilihan Radionuklida perunut
Radinuklida perunut harus memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang
sama dengan sistem yang dipelajari. Sebagai contoh 125I atau 131I,
merupakan perunut yang tepat untuk mempelajari fungsi kelenjar
tiroid.
Waktu paruh dari radionuklida perunut juga merupakan faktor penting
yang harus diperhatikan.Memiliki waktu hidup yang cukup panjang
sehingga aktivitasnya dapat dideteksi dengan baik, paling sedikit harus
sama dengan lamanya eksperimen.
Jenis radiasi yag dipancarkan juga harus menjadi baha pertimbangan,
terutama kemampuan penetrasi dan kemudahannya diukur.
10. P-32
Fosfor merupakan salah satu unsur hara yang diperlukan oleh
tumbuhan.
Isotop Fosfor yang digunakan sebagai perunut adalah P-32
yang diinjeksikan kepada tanaman berupa cairan
fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan
efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik
radiasi juga dapat digunakan untuk memberantas hama dengan
menjadikan serangga mandul.
Geiger Counter ialah alat yang digunakan untuk mendeteksi
pergerakan radioaktif P-32 pada tumbuhan
11. Peluruhan P-32
Fosfor memiliki waktu paruh yang pendek yaitu selama 14,29
hari dan meluruh menjadi Sulfur-32 dengan memancarkan
sinar beta seperti persamaan peluruhan di bawah ini:
Jika Geiger tidak mendeteksi lagi adanya radiasi, berarti
pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh tanaman. Pada saat
itulah pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari
upaya ini akan diketahui jangka waktu pemupukan yang
diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman
12. N-15
Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang
tepat, dapat digunakan nitrogen-15 (N-15). Pupuk
yang mengandung N-15 dipantau dengan alat
pencacah. Jika pencacah tidak mendeteksi lagi
adanya radiasi, berarti pupuk sudah sepenuhnya
diserap oleh tanaman. Pada saat itulah pemupukan
berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari upaya ini akan
diketahui jangka waktu pemupukan yang diperlukan
dan sesuai dengan usia tanaman
13. Sinar Gamma
Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan
untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma
menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat
kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan
generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang
umur lebih pendek.